BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan"

Transkripsi

1 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi kancah penelitian Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan jalannya penelitian. Sebelum menentukan kancah penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan mendasarkan pada ciri-ciri populasi yang diambil, dengan tujuan lebih menghemat waktu dan memperoleh jumlah sampel penelitian yang cukup banyak serta dapat dilakukan penelitian secara klasikal. Awal mula Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta berdiri pada 27 Januari 1933 dengan nama Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan, beralamat di jalan Mesen no. 106, Solo. Pelayanan yang diberikan terbatas pada pengobatan umum dan pemeriksaan kandungan. Pada awal 1942, pada masa pendudukan Jepang Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan berfungsi sebagai rumah sakit darurat. Tahun 1949, Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan pindah ke jalan Warung Pelem no. 72, pelayanan yang diberikan bertambah dengan Klinik Bersalin. Atas prakarsa dr. Oen Boen Ing yang telah mengabdi sejak tahun 1935, pada 31 Agustus 1952 terbentuklah Yayasan Kesehatan Tsi Sheng Yuan. 50

2 51 Visi Menjadi Institusi pelayanan kesehatan yang unggul, untuk melanjutkan cita-cita luhur almarhum Dr. OEN BOEN ING sebagai wujud pengabdian berbangsa dan bernegara. Misi? Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara profesional? Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang terjangkau masyarakat luas, tanpa membedakan suku, bangsa, agama, aliran politik, kedudukan sosial ekonomi? Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang bersifat non profit dan dikelola secara ekonomis? Mengembangkan sumber daya manusia? Menjunjung tinggi kode etik 2. Penyusunan alat pengumpul data Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dan skala kedisiplinan kerja. a. Skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat Persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat diungkap dengan skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan Danim (2004) yaitu kepercayaan, komunikasi dua arah, penekanan pada tujuan. Sistem skoring dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai

3 52 (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Skala ini berjumlah 36 item yang terdiri dari 18 item favourable dan 18 item unfavourable. Skor aitem favourable atau aitem yang mendukung positif terhadap pernyataan, sebagai berikut. Sangat Sesuai (SS) : 4 Sesuai (S) : 3 Tidak Sesuai (TS) : 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) : 1 Aitem yang unfavorable adalah aitem yang mendukung negatif terhadap satu pernyataan tertentu. Nilai yang diberikan: Sangat Sesuai (SS) : 1 Sesuai (S) : 2 Tidak Sesuai (TS) : 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) : 4 Blue print skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dapat dilihat pada tabel IV.1: Tabel IV.1 Blue Print Skala Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Perawat Aspek Favourable Nomor item Unfavourable Total Kepercayaan 1,3,5,7,9,11 13,15,17,19,21,23 12 Komunikasi dua arah 25,27,29,31,33,35 2,4,6,8,10,12 12 Penekanan pada tujuan 14,16,18,20,22,24 26,28,30,32,34,36 12 Jumlah b. Skala kedisiplinan kerja Skala kedisiplinan kerja yang digunakan disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukan Anoraga (2008) yaitu kehadiran, jam kerja, tanggung jawab.

4 53 Skala kedisiplinan kerja berjumlah 30 item terdiri dari 15 item favourable dan 15 item unfavourable. Sistem skoring menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Adapun skor favourable atau aitem yang mendukung positif terhadap pernyataan, sebagai berikut. Sangat Sesuai (SS) : 4 Sesuai (S) : 3 Tidak Sesuai (TS) : 2 Sangat Tidak Sesuai (STS) : 1 Unfavorable adalah aitem yang mengandung nilai-nilai mendukung secara negatif terhadap satu pernyataan tertentu. Nilai yang diberikan: Sangat Sesuai (SS) : 1 Sesuai (S) : 2 Tidak Sesuai (TS) : 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) : 4 Blue print skala kedisiplinan kerja dapat dilihat pada tabel IV.2: Tabel IV.2 Blue Print Skala Kedisiplinan kerja No Aspek Nomor Aitem Favourable Unfavorable Jumlah 1. Kehadiran 1,3,5,7,9 11,13,15,17, Jam kerja 21,23,25,27,29 2,4,6,8, Tanggung jawab 12,14,16,18,20 22,24,26,28,30 10 Jumlah B. Pelaksanaan Penelitian 1. Penentuan subjek penelitian Peranan subjek di dalam penelitian sangatlah penting untuk dapat mengetahui informasi sebagai bahan atau data dalam penelitian. Adapun subjek penelitian adalah perawat yang bertugas di ruang rawat inap dr. Tjan Khee Swan

5 54 kelas IIA dan IIB berjumlah 75 perawat. Alasan penelitian di rumah sakit tersebut antara lain untuk memberikan informasi secara empiris bagaimana keterkaitan antara persepsi terhadap kepemimpinan demokratik kepala perawat dengan kedisiplinan kerja perawat, hal ini penting untuk dilakukan mengingat banyak rumah sakit yang belum optimal dalam memberikan pelayanan pada pengguna jasa rumah sakit 2. Pelaksanaan pengumpulan data penelitian Pelaksanaan pengumpulan data menggunakan penelitian data terpakai (uji coba terpakai). Hadi (2000) mengemukakan sejumlah penelitian menggunakan apa yang disebut uji coba terpakai, dibedakan dengan uji coba terpisah. Pada uji coba terpakai, hasil uji cobanya dari aitem-aitem yang sahih langsung digunakan untuk menguji hipotesis. Uji coba terpakai mengandung kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya adalah jika banyak aitem atau butir yang gugur dan terlalu sedikit aitem yang valid, peneliti tidak lagi mempunyai kesempatan untuk merivisi skala atau instrumennya. Kelebihannya adalah tidak perlu membuang-buang waktu, tenaga dan biaya untuk keperluan uji coba semata-mata. Sebaliknya uji coba terpisah memerlukan waktu, tenaga dan biaya tersendiri, tetapi jika banyak aitem yang gugur peneliti masih bisa merevisi aitem-aitem skalanya dan meningkatkan kualitas datanya. Alasan digunakan uji coba terpakai antara lain mempertimbangkan efektivitas waktu pengumpulan data agar lebih singkat, selain itu juga agar tidak terlalu mengganggu aktivitas kerja perawat. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 sampai dengan 11 Februari Melalui ijin dari pimpinan rumah sakit pembagian skala diberikan

6 55 ke bagian personalia yang selanjutnya dikoordinasikan dengan perawat jaga dimasing-masing bangsal untuk dibagikan kepada semua perawat. Pengembalian skala kurang lebih satu minggu dari penyebaran. Dari 75 skala yang dibagikan semua kembali dan memenuhi syarat skoring. 3URVHVSHODNVDQDDQVNRULQJXQWXN penelitian data WHUSDNDLPHODOXLGXDWDKDS \DLWX phuklwxqjdqvnrulqjxqwxn PHQJXMLYDOLGLWDV dan VNRULQJXQWXNPHQJXMLKLSRWHVLV 3. Pelaksanaan skoring untuk uji validitas dan reliabilitas Skor item berkisar dari 1 sampai 4. Pemberian skor dilakukan berdasarkan jawaban subjek dan memperhatikan sifat item yaitu favourable dan unfavourable. Nilai tertinggi item adalah 4 dan terendah adalah 1. Selanjutnya penulis menjumlahkan skor dari masing-masing skala, yang nilainya digunakan untuk analisis data. 4. Perhitungan validitas dan reliabilitas Parameter indeks daya beda item diperoleh melalui korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total, sehingga dapat ditentukan item-item yang valid dan yang tidak valid untuk dimasukkan dalam skala penelitian. Seleksi atau dasar pengambilan keputusan item yang valid dengan cara membandingkan nilai validitas (r bt ) dengan nilai p pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai p < 0,05 maka item dikatakan valid, sebaliknya jika nilai p > 0,05 maka item dikatakan gugur. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat menghasilkan 6 item yang gugur yaitu nomor 7,17,23,27,33,34, sehingga dari 36 item yang diujikan terdapat 30 item

7 56 dinyatakan valid, koefisien validitas (r bt ) berkisar 0,445 sampai 0,865; p < 0,05 dan koefisien reliabilitas (r tt ) = 0,954. Susunan item skala yang valid dan gugur untuk skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat disajikan pada tabel IV.3. Tabel IV.3 Sebaran Item Skala Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Perawat yang Valid dan Gugur Nomor Item Aspek Favourable Unfavourable Total Sahih Gugur Sahih Gugur Kepercayaan 1,3,5,9, ,15,19,21 17,23 12 Komunikasi dua arah 25,29,31,35 27,33 2,4,6,8,10,12 12 Penekanan pada tujuan 14,16,18,20,2 Total 2,24 26,28,30,32, Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas skala kedisiplinan kerja menghasilkan 2 item gugur yaitu nomor 6,20, sehingga dari 30 item yang diujikan ada 28 item valid, koefisien validitas (r bt ) berkisar antara 0,289 sampai 0,874 dengan p < 0,05 dan koefisien reliabilitas (r tt ) sebesar 0,952. Susunan item skala yang valid dan gugur skala kedisiplinan kerja disajikan pada tabel IV.4. 30

8 57 Tabel IV.4 Sebaran Item Skala Kedisiplinan kerja yang Valid dan Gugur Nomor Item Aspek Favourable Unfavourable Total Sahih Gugur Sahih Gugur Kehadiran 1,3,5,7,9 11,13,15,17,19 10 Jam kerja 21,23,25,27,29 2,4,8, Tanggung jawab 12,14,16, ,24,26,28,30 10 Total Tabel IV.5 Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat Nilai Koefisien Validitas Reliabilitas (r bt ) = 0,407 0,865 p < 0,05 Kedisiplinan kerja (r bt ) = 0,289 0,874 p < 0,05 Jumlah (r tt ) = 0,945 Item = 36 Gugur = 6 Valid = 30 (r tt ) = 0,952 Item = 30 Gugur = 2 Valid = Pelaksanaan skoring untuk uji hipotesis Setelah perhitungan validitas dan reliabilitas aitem, langkah selanjutnya melalui program komputer SPS yaitu menjumlahkan skor item valid masingmasing skala. Berdasarkan hasil perhitungan validitas skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat terdapat 30 item yang valid dan skala kedisiplinan kerja terdapat 28 item. Total penjumlahan skor item yang valid dari skala yang diperoleh subjek ini akan dipakai dalam uji hipotesis atau analisis data.

9 58 C. Analisis Data 1. Uji asumsi a. Uji normalitas sebaran. Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data penelitian mengikuti sebaran distribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas pada variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat diperoleh nilai kai kuadrat = 6,171; p =0,290 (p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat memenuhi distribusi normal. Hasil uji normalitas variabel kedisiplinan kerja diperoleh nilai kai kuadrat = 1,212; p = 0,750 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan sebaran data variabel kedisiplinan kerja memenuhi distribusi normal. b. Uji linieritas. Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas (persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat) dengan variabel tergantung (kedisiplinan kerja) memiliki korelasi yang searah (linier) atau tidak. Uji linieritas diperoleh nilai F beda = 0,117; p=0,733 (p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas (persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat) dengan variabel tergantung (kedisiplinan kerja ) memiliki korelasi yang searah (linier). 2. Uji hipotesis Perhitungan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis product moment Pearson. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,449; p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi

10 59 terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dengan kedisiplinan kerja. Semakin tinggi (positif) persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat maka semakin tinggi kedisiplinan kerja, begitu sebaliknya semakin rendah (negatif) persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat maka semakin rendah kedisiplinan kerja. Dari hasil analisis diketahui koefisien determinan (r 2 ) = 0,202. Hal ini berarti sumbangan efektif persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat terhadap kedisiplinan kerja sebesar 20,2%, artinya masih terdapat 79,8% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kedisiplinan kerja selain variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat, misalnya gaji, lingkungan, pengalaman, teman sekerja, jenis kelamin dan rasa aman. Uji Asumsi/ Analisis Korelasi product moment Sumbangan efektif Tabel IV.6 Rangkungan Hasil Uji Hipotesis Variabel Persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dengan kedisiplinan kerja Persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat terhadap kedisiplinan kerja Kategorisasi Persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat Hasil Nilai r = 0,449 p = 0,000 (p < 0,01) Keterangan (status) Ada korelasi positif sangat signifikan R 2 = 0,202 Sumbangan efektif = 20,2% Faktor lain 79,8% Mean empirik = 88,093 Mean hipotetik = 75 Tinggi Kedisiplinan kerja Mean empirik = 70,187 Mean hipotetik = 70 Sedang

11 60 3. Kategorisasi Tujuan dari kategorisasi adalah mengetahui kondisi subyek dengan membuat kelas-kelas interval pengkategorian. Maksud pengukuran adalah sematamata mendudukkan subyek pada posisinya menurut kontinum atribut yang diukur (Azwar, 2009). Cara pembuatan kelas interval adalah dengan membuat terlebih dahulu Mean hipotetiknya dan standar deviasi. Nilai Mean hipotetik yang diperoleh dari uji normalitas sebaran kemudian dimasukkan ke dalam kelas interval untuk mengetahui kategori yang dimiliki subyek. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat mempunyai rerata empirik sebesar 88,093 dan rerata hipotetik sebesar 75 yang berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat tergolong tinggi. Adapun variabel kedisiplinan kerja diketahui rerata empirik sebesar 70,187 dan rerata hipotetik sebesar 70 berarti kedisiplinan kerja subjek penelitian tergolong sedang. Hasil kategori dapat dilihat pada berikut: Tabel IV.7 Frekuensi dan Persentase Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Demokratik Kepala Perawat Skor Kriteria Frekuensi (? N) Prosentase (%) Rerata Empirik 30? X < 48 Sangat rendah 48? X < 66 Rendah 4 5% 66? X < 84 Sedang 16 21% 84? X < 102 Tinggi 46 61% 88, ? X? 120 Sangat tinggi 9 12% Jumlah %

12 61 Berdasarkan tabel IV.7 diketahui dari 75 subjek penelitian, terdapat 4 subjek (5%) memiliki persepsi tergolong rendah, ada 16 subjek (21%) memiliki persepsi tergolong sedang, 46 subjek (61%) memiliki persepsi tinggi dan 9 subjek (12,) memiliki terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat tergolong sangat tinggi. Skor Tabel IV.8 Frekuensi dan Persentase Kedisiplinan kerja Kriteria Frekuensi (? N) Prosentase (%) Rerata Empirik 28? X < 44,8 Sangat rendah 44,8? X < 61,6 Rendah 18 24% 61,6? X < 78,4 Sedang 27 36% 70,187 78,4? X < 95,2 Tinggi 30 40% 95,2? X? 112 Sangat tinggi Jumlah % Berdasarkan tabel IV.8 diketahui dari 75 subjek penelitian, terdapat 18 subjek (24) memiliki kedisiplinan kerja rendah, ada 27 subjek (36%) memiliki kedisiplinan kerja sedang, dan 30 subjek (40%) memiliki kedisiplinan kerja tinggi. D. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,449; p = 0,000 (p<0,01), artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dengan kedisiplinan kerja. Semakin tinggi atau positif persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat maka semakin tinggi kedisiplinan kerja, dengan demikian hiotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dengan kedisiplinan kerja dapat diterima.

13 62 Kepemimpinan merupakan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan organisasi yang merupakan posisi kunci (key position), karena seorang pemimpin, berperan sebagai penyelaras dalam proses kerjasama antar manusia dalam organisasinya. Pemimpin akan mampu membedakan karakteristik suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Pada umummya gaya kepemimpinan yang efektif, tepat dan dapat diterima oleh bawahan adalah gaya kepemimpinan yang demokratik, dimana pemimpin membantu dan mendorong bawahan untuk membicarakan dan memutuskan semua kebijakan (Jewell dan Siegall, 2010). Nawawi (2003) menyatakan kepemimpinan demokratik di sebuah organisasi menunjukan perilaku selalu mampu dan berusaha mengikutsertakan anggota organisasinya sebagai bawahan secara aktif sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Pemimpin yang demokratik akan mendorong kemampuan mengambil keputusan dari para bawahannya. Pemimpin serius mendengarkan dan menilai dan menerima pikiran-pikiran bawahannya sejauh pemikiran tersebut dapat dilaksanakan. Para bawahan juga didorong untuk meningkatkan kemampuan mengendalian diri dan menerima tanggungjawab lebih besar. Para bawahan juga didorong untuk meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggungjawab lebih besar. Keterlibatan pimpinan untuk menyertakan karyawan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai dampak pada peningkatan hubungan pimpinan dengan bawahan peningkatan partisipasi dan kedisiplinan kerja perawat. Hasibuan (1994) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi antara lain teladan pimpinan.

14 63 Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan Kepemimpinan demokratik akan mampu meningkatkan kedisiplinan kerja perawat, karena dalam gaya kepemimpinan demokratik, pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas. keputusan selalu dirundingkan dengan bawahan, sehingga pimpinan dan bawahan bekerja sebagai satu tim yang saling mendukung, dan bekerjasama secara efektif. Daft (2007) mengemukakan faktor yang mempengaruhi kedisiplinan kerja antara lain pimpinan. Pimpinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja. Salah satu gaya kepemimpinan yang diasumsikan efektif meningkatkan kedisiplinan kerja yaitu tipe demokratik. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Arwani (2005) kedisiplinan kerja perawat dipengaruhi banyak faktor, salah satunya yaitu kepemimpinan kepala perawat. Kepala perawat sebagai manajer harus dapat menjamin pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan yang aman dan mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh kepala perawat antara lain perencanaan, (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan dan pelaksanaan (aktuasi), pengawasan serta pengendalian (controlling), dan evaluasi. Dari beberapa fungsi manajerial kepala ruangan tersebut terlihat bahwa salah satu yang harus dijalankan oleh kepala perawat adalah bagaimana melakukan supervisi untuk meningkatkan kedisiplinan kerja, kualitas dan mutu pelayanan keperawatan. Hasil analisis menunjukan sumbangan efektif persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat terhadap kedisiplinan kerja sebesar

15 64 20,2%, artinya masih terdapat 79,8% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kedisiplinan kerja selain variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat. Seperti dikemukakan Ranupandojo, (2000) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja dapat dibagi dua, yaitu : a. Faktor dari dalam individu (internal), yaitu moral atau semangat kerja dan kesadaran dari karyawan akan pentingnya disiplin kerja. b. Faktor dari luar individu (eksternal), yaitu kepemimpinan, peranan yang berlaku dari lingkungan kerja. Hasibuan (1994) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi adalah sebagai berikut : a. Tujuan dan kemampuan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. b. Teladan pimpinan. Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahan. c. Balas jasa atau kesejahteraan. Dengan balas jasa atau kesejahteraan akan memberikan kepuasan dan kecintaan terhadap perusahaan atau pekerjaannya. Jika kecintaan semakin baik terhadap perusahaan atau pekerjaan, maka kedisiplinan mereka akan lebih baik pula. d. Keadilan. Keadilan ikut mendorong terwujudnya disiplin kerja karyawan lain, ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lain.

16 65 e. Pengawasan melekat. Pengawasan melekat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan dalam perusahaan, karena dengan pengawasan melekat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. f. Sanksi hukum. Dengan adanya sanksi hukuman karyawan akan takut untuk melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner. g. Ketegasan. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk mengukur karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. h. Hubungan kemanusiaan. Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi dan harmonis diantara semua karyawan. Hasil perhitungan kategorisasi diketahui rerata empirik sebesar 88,093 dan rerata hipotetik sebesar 75. Statistik deskripsi menunjukkan dari 75 subjek penelitian, terdapat 4 subjek (5%) memiliki persepsi tergolong rendah, ada 16 subjek (21%) memiliki persepsi tergolong sedang, 46 subjek (61%) memiliki persepsi tinggi dan 9 subjek (12%) memiliki terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat tergolong sangat tinggi. Secara umum berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat pada subjek penelitian tergolong tinggi. Persepsi tinggi diartikan karyawan memiliki pandangan atau penilaian yang positif terhadap gaya kepemimpinan demokratik yang diterapkan oleh pimpinan, demikian pula sebaliknya semakin rendah persepsi menunjukkan semakin negatif penilaian dan pandangan karyawan terhadap gaya kepemimpinan demokratik yang diterapkan pimpinan. Sesuai pendapat Nurachmah (Warsito, 2006) pimpinan perawat di level menengah adalah kepala perawat. Oleh karena

17 66 itu kepala perawat harus memiliki kompetensi agar pelaksanaan pekerjaannya dapat berhasil yaitu: kemampuan menerapkan pengetahuan, keterampilan kepemimpinan, (kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin) dan kemampuan melaksanakan fungsi manajemen, di mana kelancaran pelayanan keperawatan di suatu ruang rawat baik juga dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain adanya : visi, misi dan tujuan rumah sakit yang dijabarkan secara lokal ruang rawat., struktur organisasi lokal, mekanisme kerja (standar-standar) yang diberlakukan di ruang rawat, sumber daya manusia keperawatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas, metoda penugasan, tersedianya berbagai sumber atau fasilitas yang mendukung pencapaian kualitas pelayanan yang diberikan, kesadaran dan motivasi dari seluruh tanaga keperawatan yang ada serta komitmen dan dukungan dari pimpinan Rumah Sakit. Variabel kedisiplinan kerja diketahui rerata empirik sebesar 70,187 dan rerata hipotetik sebesar 70. Statistik deskripsi menunjukkan 18 subjek (24) memiliki kedisiplinan kerja rendah, ada 27 subjek (36%) memiliki kedisiplinan kerja sedang, dan 30 subjek (40%) memiliki kedisiplinan kerja tinggi. Secara umum kedispilinan kerja masih tergolong sedang, oleh karena itu perawat perklu mengoptimalkan aspek-aspek yang terdapat pada variabel kedisiplinan kerja yaitu kehadiran, jam kerja, dan tanggung jawab. Menurut Suryohadiprojo (Helmi, 2000) sikap dan perilaku untuk disiplin atau mentaati peraturan perusahaan/organisasi muncul dari dalam diri karyawan untuk berbuat sesuatu atau kemauan untuk menyesuaikan diri dengan aturan-aturan. Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan, dan kehendak untuk mentaati peraturan.

18 67 Artinya, orang yang dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat terhadap peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak (niat) untuk menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan organisasi. Oleh karena itu disiplin kerja peril ditegakan sebagai kepatuhan terhadap komitmen peraturan peraturan perusahaan, bukan atas dasar perasaan takut. Pada tingkat ini dilakukan tidak semata mata untuk mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau atasan yang memiliki wewenang, namun sebagai bentuk komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratik kepala perawat dengan kedisiplinan kerja, namun ada beberapa keterbatasan pada penelitian ini, yaitu 1. Generalisasi dari hasil-hasil penelitian ini terbatas pada populasi tempat penelitian dilakukan yaitu di Rumah Sakit dr. Oen Solo Baru sehingga penerapan pada ruang lingkup yang lebih luas dengan karakteristik yang berbeda kiranya perlu dilakukan penelitian lagi dengan menggunakan atau menambah variabelvariabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini ataupun dengan menambah dan memperluas ruang lingkup penelitian. 2. Metode pengumpulan data yang digunakan hanya angket atau skala sehingga kurang dapat mengungkap secara mendalam gejala psikologis yang tidak nampak dalam diri individu, oleh karena itu peneliti selanjutnya perlu melengkapi dengan teknik pengumpulan data yang lain, misalnya dengan dokumentasi disiplin kerja, wawancara, observasi, sehingga akan lebih dapat mengungkap secara mendalam kondisi psikologis subjek penelitian.

19 68 3. Metode pengumpulan data yang berupa self report. Meski sah secara metode, namun evaluasi terhadap sikap dan perilaku oleh subjek sendiri tidak bisa lepas dari kemungkinan terjadinya bias subyektivitas. Distribusi skala yang mengandalkan pihak staf berpeluang mendorong munculnya intervensi dan evaluasi independen dari atasan terhadap bawahan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. sesuatu yang berkenaan dengan penelitian. Penelitian dilaksanakan di wilayah

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. sesuatu yang berkenaan dengan penelitian. Penelitian dilaksanakan di wilayah 40 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi kancah penelitian Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Subjek Penelitian. Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Mahasiswa Islam Psikologi Ar-Ruuh. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pelaksanaan penelitian berupa kancah penelitian dan segala persiapan yang telah dilakukan, pelaksanaan penelitian, hasil perhitungan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian merupakan tahap yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, adapun tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Orientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada 49 BAB III METODE PENELITIAN Pengumpulan data adalah salah satu langkah penting dalam suatu penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada teknik-teknik pengumpulan datanya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian adalah kegiatan pelaksanaan penelitian atau prosedur, standar yang memenuhi kriteria ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi perilaku atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Hadi, 000). Variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.2 Tipe/ Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui tingkat korelasi disiplin belajar dengan prestasi, sehingga peneliti termasuk peneliti korelasional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian, karena dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya (Hadi, 2000).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif non eksperimen, disain yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu, 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sebuah penelitian ilmiah, metodologi penelitian merupakan unsur yang penting, karena metode dalam sebuah penelitian sangat menentukan apakah penelitian tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam membicarakan tentang metode penelitian akan dibahas tentang (a) Tempat dan Waktu Penelitian, (b) Identifikasi Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk korelasional, yang akan melihat kemampuan prediksi dari variabel independent terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya BAB III METODE PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi merupakan variabel yang diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan b. Variable Bebas (X) :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu BAB III METODE PEELITTIA A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang ingin melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan wawancara sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A Identifikasi Variabel Penelitian, (B Definisi Operasional Penelitian, (C Populasi dan Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT Irman herman.file@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Faktor kedisiplinan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala atau objek penelitian yang bervariasi. Atau variabel adalah objek penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ZULFIKA DWI UTAMI F 100 070 048 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. Sedangkan untuk waktu dari penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode korelasional digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode

BAB III METODE PENELITIAN. definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas.

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas. BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan lebih dahulu tempat penelitian. Tempat dalam penelitian ini adalah Bank Jateng.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Disiplin Berbicara masalah disiplin kerja pada organisasi atau instansi, maka sasarannya tertuju pada proses pelaksanaannya dan tingkat keberhasilan kegiatan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Tri Puspita Ratih A. F 100 020 125 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian ini akan menguraikan : (A) Identifikasi variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan sampel, (D) Metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunkan metode pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuatitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penentuan metode yang dipakai harus tepat dan sesuai dengan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rancangan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklarifikasikan dengan beberapa cara dan sudut pandang. dilihat dari segi pendekatan pengolahan data penelitian dibagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilihat kaitan antara penyesuaian diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik, maka akan merasakan kepuasan hdiup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metoda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dapat dipastikan akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dapat dipastikan akan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan salah satu penentu kemajuan atau kemunduran suatu instansi atau perusahaan. Suatu perusahaan yang didalamnya terdapat karyawan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya atau tingkatannya (Hadi, 1990). Sugiarto, dkk (001) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (006) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci