AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 03 September 2012, ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 03 September 2012, ISSN"

Transkripsi

1 215 CURAHAN WAKTU KERJA GENDER PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TAMPABULU KECAMATAN POLEANG UTARA KABUPATEN BOMBANA Oleh: Sukmawati Abdullah 1) dan Putu Arimbawa 1) ABSTRACT The objectives of this study are to know gender profile in the Tampabulu village, North Poleang District Bombana regency, and to know the working effusing of gender labor in the Tampabulu village, North Poleang District in Bombana regency. The research was conducted on August in the Tampabulu village, North Poleang District in Bombana regency by taking the farmers data who cultivate rice farm being sampled in this study. Determination of the sample is done by simple random sampling. This method is used because of the characteristic of the population is homogeneous, which means that taking some samples from populations already represent the entire population. The number of samples in this study was as many as 27 families. Data obtained from this study analyzed qualitative and quantitative, that is by looking at the gender profile in the study area and measure the amount of labor productivity work flow of labor in rice farming. The research results showed that: (1) people living in rural Tampabulu still sample, still bound mores and gender profile of the village showed that reproductive roles is still dominated by women with an average flow of work time 4 hours / day, productive roles of men and women; woman (wife) helped the male (husband) in making a living to supplement the family income in rice paddies without reducing its role in the household, and the role of civil society; in community activities of men and women make themselves available to participate in community social activities in accordance with their needs and abilities. (2) the outpouring of male labor in rice farming is greater than the outpourings of women workers, women are only involved at the stage a certain stage it is at this stage of weeding, harvesting and postharvest. Keywords: gender, productivity, outpouring labour, outpouring of work time PENDAHULUAN Pembagian kerja antara anggota keluarga tidak saja ditentukan oleh investasi sumber insani dan produksi, tetapi juga oleh gender. Untuk memperoleh pendapatan rumahtangga yang maksimum, perlu adanya pembagian peran dalam pekerjaan domestik dan pekerjaan di luar rumah dalam melakukan aktivitas. Secara biologis, hakekatnya kaum wanita tidak hanya berperan dalam fungsi reproduksi saja tetapi juga dalam produksi. Jika wanita mempunyai keuntungan komparatif lebih besar daripada pria dalam pekerjaan rumahtangga, dibandingkan dengan investasi serupa dalam kapital sosial maka alokasi waktu digunakan untuk pekerjaan keluarga, sedangkan pria sebagai pencari nafkah keluarga. Tenaga kerja antara perempuan dan laki-laki dalam produksi benda atau jasa sama-sama mempunyai peran, di sektor publik dari tingkat lingkungan sampai tingkat pemerintahanpun demikian, sehingga sering terjadi ketidakadilan gender. Ketidakadilan gender adalah setiap pembedaan, pengucilan yang dibuat atas dasar jenis kelamin baik dalam masyarakat maupun rumahtangga petani. Anto Arianto (2004) Mengatakan bahwa, pembagian kerja berdasarkan gender sering berkaitan dengan tingkat upah, biasanya wanita diberikan tugas-tugas yang dianggap tidak membutuhkan keterampilan, mereka seringkali menerima upah lebih 1 )Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari 215

2 216 rendah dibandingkan dengan yang diterima pekerja pria. Untuk itu perlu adanya analisis gender. Mengalokasikan waktu dalam rumahtangga petani lahan sawah dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar keluarga serta pembagian peran dalam rumahtangga. Faktor dalam keluarga adalah usia, pengalaman, jenis kelamin, pengetahuan, keterampilan, jumlah tanggungan keluarga, pendapatan kepala keluarga, lahan dan aset lainnya. Faktor di luar keluarga adalah tingkat upah, harga barang, jenis pekerjaan, teknologi, dan struktur sosial. Faktor dalam dan luar keluarga tidak hanya mempengaruhi kegiatan yang dilakukan tetapi juga mempengaruhi hasil yang diperoleh. Analisis gender merupakan suatu analisis sosial yang memfokuskan perhatian pada relasi antara pria dan wanita dalam kehidupan rumahtangga dan masyarakat secara lebih luas, yaitu terkait peran dan fungsinya masing-masing. Dengan demikian nampak bahwa analisis seharusnya dilakukan secara seimbang terhadap kedua pihak tersebut. Dari analisis gender yang telah dilakukan beberapa peneliti nampak bahwa pembahasan lebih difokuskan pada perempuan saja. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa fenomena ketimpangan gender yang terjadi dalam rumahtangga dan masyarakat lebih banyak dialami kaum perempuan. Dalam penelitian ini, difokuskan untuk kedua pihak yaitu pria dan wanita secara seimbang dalam pemenuhan kebutuhan rumahtangga dan pendapatan usahatani khususnya usahatani padi sawah. Masyarakat di Desa Tampabulu. Kaum laki-laki di Desa Tampabulu sangat peduli terhadap status sosial wanita. Wanita (isteri) bagi mereka adalah yang dipinang/dibeli (secara adat) yang di hormati sebagai pendamping keluarga dan sumber keturunan. Wanita (isteri) tidak di pandang sebagai pembantu di dalam rumahtangga melainkan sebagai sumber kekuatan di dalam rumahtangga, sehingga ada pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Bertolak dari uraian latar belakang, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui profil gender di Desa Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana, dan (2) menganalisis curahan tenaga kerja gender dalam usahatani padi sawah di Desa Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 yang berlokasi di Desa Tampabulu Kecamatan Poleang Utara Kabupaten Bombana yang dilakukan secara secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Tampabulu merupakan salah satu desa dimana penduduknya adalah petani yang mengusahakan tanaman padi sawah dengan luas lahan persawahan ± 573 Ha dari Ha lahan pertanian yang ada di desa tersebut (Kantor Desa Tampabulu, 2010) dan paada umumnya wanita/pria di Desa Tampabulu turut bekerja dalam kegiatan usahatani padi sawah. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan tanaman padi sawah sebanyak 274 KK petani. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 27 KK. Analisis Data Data yang dikumpulkan mencakup data sekunder dan data primer. Data sekunder diambil dari instansi terkait seperti kantor desa, Biro Pusat Statistik (BPS), dan instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data primer yang dikumpulkan mencakup data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif khususnya informasi mengenai curahan waktu dan jumlah tenaga kerja dari anggota rumahtangga sampel pria dan wanita dalam setiap tahapan usahatani padi sawah. Sementara data kualitatif mencakup data profil dan gambaran umum pembagian kerja menurut sex dari anggota rumahtangga sampel pada kegiatan reproduktif, produktif AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 02 Mei 2012, ISSN

3 217 dan kemasyarakatan. Untuk mengukur besarnya curahan tenaga kerja dalam mengusahakan usahatani padi sawah digunakan perhitungan produktivitas dengan rumus sebagai berikut: P = Kg Output (jumlah produksi yang dihasilkan Ha HKP Input (jumlah alokasi waktu kerja per hektar Ha (1) Keterangan : P = Produktivitas Tenaga Kerja pada usahatani padi sawah (Kg/HKP) Output = Jumlah Produksi yang dihasilkan (Kg/Ha) Input = Jumlah alokasi waktu yang digunakan dalam melakukan proses produksi (HKP/Ha) Tenaga kerja dan curahan waktu kerja laki-laki dan wanita, baik tenaga kerja dalam keluarga maupun dari luar keluarga dinyatakan dalam HKP (Hari Kerja Pria) menurut angka konversi G.J Vink (1984) adalah: 1 Hari Kerja Pria = 7 jam kerja pria 1 Hari Kerja Wanita = 0.8 HKP Dengan menggunakan rumus : thj L = (2) w Keterangan : L = Hari kerja pria (HKP) t = Jumlah tenaga kerja (org) h = Jumlah jam kerja (jam) j = Jumlah hari kerja (jam) w = Jumlah rata-rata jam kerja/hari/org HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Gender di Desa Tampabulu Masyarakat Desa Tampabulu umumnya adalah masyarakat transmigran yang berasal dari berbagai daerah yaitu dari Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa. Masyarakat Desa Tampabulu juga terdiri dari berbagai suku, diantaranya; suku Bugis, Mandar, Jawa dan Bali. Begitu pula dengan agama, tapi meskipun demikian mereka tetap mengedepankan rasa toleransi yang tinggi antar masyarakat. Masyarakat Desa Tampabulu menganut sistem kekerabatan yang mengikuti garis keturunan ayah (Bapak) dalam istilah sosial disebut patrilinear, oleh karena itu kedudukan wanita berbeda sebelum dan sesudah kawin. Harta/warisan yang dimiliki lakilaki (suami) ternyata ikut mempengaruhi tinggi atau rendahnya status sosial wanita (isteri) di daerah penelitian, demikian juga dengan luas lahan yang dimiliki. Semakin luas lahan yang mereka miliki maka akan membuat derajat si wanita (isteri) tinggi dan jika sudah demikian mereka akan lebih disegani dan dihormati oleh masyarakat sekitarnya, begitu juga dengan anggota keluarganya. Selain itu, tingkat pendidikan wanita (isteri) di daerah penelitian juga merupakan salah satu faktor yang membuat status sosial wanita akan tinggi. Perbedaan laki-laki dan perempuan menurut konsep gender dikonstruksikan oleh sistem nilai budaya dan struktur sosial, dimana laki-laki dan perempuan menjadi anggotanya yang kemudian menentukan peranan dan status laki-laki dan perempuan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Di tingkat keluarga atau rumahtangga analisis gender dilihat dari pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan produktif, reproduktif, dan curahan waktu dalam kegiatan tersebut. Di tingkat masyarakat analisis gender dilihat dari pengelolaan kelembagaan masyarakat laki-laki dan perempuan. Peran Reproduktif Gender Perbedaan gender sesungguhnya tidak menimbulkan permasalahan sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Namun yang menjadi

4 218 persoalan adalah jika perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan baik bagi kaum laki-laki maupun perempuan. Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur dimana baik laki-laki maupun perempuan menjadi korban dalam sistem tersebut. Perbedaan gender dapat menimbulkan permasalahan seputar ketidakadilan gender yang mencakup stereotype, beban kerja, subordinasi, marjinalisasi, dan kekerasan (Herti Nelly, 2008). Peran reproduktif merupakan peran yang berhubungan dengan tanggungjawab pengasuhan anak dan tugas-tugas domestik yang dibutuhkan untuk menjamin pemeliharaan dan reproduksi tenaga kerja yang menyangkut kelangsungan tenaga. Contoh: melahirkan, memelihara dan mengasuh anak, mengambil air, memasak, mencuci, membersihkan rumah, memperbaiki baju, dan lain sebagainya (Elizabeth, 2007). Pekerjaan rumahtangga seperti memasak, mengasuh anak, mencuci piring/alat-alat rumahtangga, mengambil air, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan pekarangan, menyetrika baju dan sebagainya dapat dilakukan oleh laki-laki dan wanita. Pekerjaan rumahtangga seperti ini di Desa Tampabulu merupakan pola pekerjaan wanita (isteri) yang kadangkadang juga dilakukan oleh laki-laki (suami). Untuk lebih jelasnya gambaran peran reproduktif gender dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Jam Kerja Responden dalam Satu Hari pada Pekerjaan Rumahtangga (Jam/Hari) Kegiatan Laki-laki (Jam/Hari) Wanita (Jam/Hari) Memasak 0:00:00 1:18:00 Mencuci 0:00:00 0:30:00 Menimba air 0:16:88 0:19:25 Membersihka 0:04:36 0:26:25 n rumah Merapikan 0:00:00 0:08:08 pakaian Mengasuh 0:01:88 1:27:00 anak Jumlah 0:30:77 4:00:58 Rata-rata waktu yang di curahkan wanita dalam pekerjaan rumahtangga adalah sekitar 4 jam/hari, sementara laki-laki hanya sekitar 0,30 jam/hari. Untuk kegiatan membersihkan rumah laki-laki menggunakan waktu 4 menit 36 detik, biasanya digunakan untuk membersihkan selokan sekitar rumahnya saja. Wanita menggunakan waktu 26 menit 25 Detik untuk membersihkan rumah. Pola curahan waktu nampak jelas bahwa pandangan yang menyatakan pekerjaan rumahtangga adalah pekerjaan wanita masih di jumpai di Desa Tampabulu walaupun sebenarnya laki-laki sudah ikut terlibat dalam membantu pekerjaan rumahtangga. Tabel 2. Gambaran jumlah tenaga kerja Responden pada Peran Reproduktif Gender dalam Rumah tangga Dilakukan Oleh Jenis Kegiatan Laki-laki Wanita Peran Reproduktif Memasak - 27 Mencuci - 27 Menimba air Membersihkan rumah Merapikan pakaian - 27 Mengasuh anak 3 27 Tabel 2 menunjukkan bahwa peran reproduktif lebih dominan dilakukan oleh wanita. Berdasarkan hasil penelitian dari 27 responden semua wanita terlibat langsung dalam peran reproduktif, mulai dari kegiatan memasak, mencuci, menimba air, membersihkan rumah, merapikan pakaian, sampai kegiatan mengasuh anak. Semua kegiatan ini dilakukan oleh kaum wanita setiap hari. Data tersebut menunjukkan bahwa tidak semua pria terlibat dalam kegiatan domestic, hal ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar dikarenakan mereka lebih disibukkan oleh pekerjaan mencari nafkah, dan sebagian kecil menyatakan karena pekerjaan rumahtangga merupakan AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 02 Mei 2012, ISSN

5 219 kewajiban atau tanggung jawab wanita (isteri). Peran Produktif Gender Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa di sektor formal dan informal, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan (Sudarta, 2008). Di daerah penelitian, pekerjaan mencari nafkah adalah pekerjaan laki-laki, sedangkan pekerjaan wanita adalah pekerjaan rumahtangga, namun sekarang ini tidak demikian lagi. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kebutuhan rumahtangga sehingga laki-laki dan perempuan ikut terlibat dalam pekerjaan mencari nafkah. Keadaan ekonomi mendorong wanita untuk lebih banyak bekerja mencari nafkah. Pada keluarga yang tergolong ekonomi lemah didapati bahwa orang tua tidak menyekolahkan anak perempuan mereka sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka hanya mampu menyekolahkan sampai tingkat SD saja dan jika ada anak perempuan mereka yang memaksa, mereka hanya memperbolehkan sampai tingkat SMP saja, setelah itu mereka dituntut untuk membantu orang tua dengan ikut serta dalam mengelola usahatani padi sawah keluarga atau mencari pekerjaan di luar daerah (merantau). Gambaran peran produktif gender dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Responden pada Kegiatan Usahatani Padi Sawah Dilakukan Oleh Jenis Kegiatan Laki-laki Wanita Peran Produktif Persiapan lahan 27 - Pengolahan tanah 27 - Penanaman 27 - Penyiangan - - Pemupukan 27 - Pencegahan hama 27 - dan penyakit Panen - 26 Pengangkutan - - Pengeringan - 26 Penyimpanan - - Tabel 3 menunjukkan bahwa lakilaki dan perempuan sama-sama terlibat dalam kegiatan usahatani padi sawah. Wanita yang berperan produktif, yaitu pada kegiatan panen dan pasca panen. Dari tabel diketahui bahwa 26 responden wanita terlibat dalam kegiatan panen dan pengeringan, 27 responden laki-laki terlibat dalam peran produktif, yaitu pada kegiatan persiapan lahan, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, dan kegiatan pencegahan hama dan penyakit. Selebihnya dilakukan oleh anggota keluarga lain (tenaga kerja upahan) baik laki-laki maupun wanita. Perbedaan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan produktif usahatani padi sawah lebih disebabkan sifat pekerjaannya. Dimana pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki dianggap sebagai suatu pekerjaan berat secara fisik, sementara pekerjaanpekerjaan yang dilakukan wanita adalah pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Peran Kemasyarakatan Peranan kemasyarakatan, yaitu peranan pengelolaan masyarakat (kegiatan sosial), yang mencakup semua aktivitas yang dilakukan dalam tingkat komunitas untuk melihat hierarki wewenang yang ada di satu kelompok masyarakat, dalam hal ini adalah masyarakat Desa Tampabulu. Masyarakat Desa Tampabulu merupakan masyarakat yang heterogen karena mereka terdiri dari berbagai suku dan agama (Islam, Kristen dan Hindu). Talcott dalam Sunarto (1988), mengemukakan beberapa macam sumber status, yaitu keanggotaan dalam keluarga, kualitas pribadi, prestasi, pemilikan wewenang, dan kekuasaan. Peran kemasyarakatan gender di Desa Tampabulu untuk peran perempuan, sebagai ibu rumahtangga dalam keluarga masing-masing. Perempuan dalam kedudukannya sebagai tenaga kerja dalam keluarga memberikan dukungan bagi anggota lain untuk mencari nafkah dengan memanfaatkan peluang kerja yang ada. Laki-laki dan wanita bekerjasama dalam memutuskan tanaman atau hewan apa yang akan diusahakan, kapan waktu bertanam, kapan menjual hasil, dan sebagainya.

6 220 Disamping itu, laki-laki sebagai kepala keluarga berkewajiban memimpin dan melindungi keluarganya. Beberapa peran kemasyarakatan yang juga dilakukan dalam berbagai kegiatan oleh masyarakat di Desa Tampabulu dapat dilihat pada Tabel 4. Semangat gotong royong masyarakat di Desa Tampabulu, masih sangat kuat. Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama warga masyarakat. Jika kaum laki-laki bergotong royong membersihkan maka kaum wanita yang menyiapkan makanan. Begitu juga ketika ada masyarakat yang sakit dan memerlukan bantuan, masyarakat lain dengan sertamerta ikut menolong dan membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing baik dalam bentuk tenaga maupun materi. Tabel 4. Gambaran Jumlah Responden pada Peran Kemasyarakatan Dilakukan Oleh Jenis Kegiatan Laki-laki Wanita Peran Kemasyarakatan Gotong royong Pembinaan 1 27 Kesejahteraan Keluarga (PKK) Majelis Ta lim - 19 Kelompok tani Upacara perkawinan Upacara kelahiran Kegiatan PKK dan majelis ta lim di Desa Tampabulu ini di pimpin oleh Ibu kepala desa. Karena anggota PKK dan majelis ta lim ini adalah ibu-ibu petani maka waktu dan jadwal kegiatannya disesuaikan dengan jadwal yang mereka inginkan. Kegiatan PKK meliputi pembinaan kebersihan rumah dan pekarangan, pembinaan pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang bermanfaat. Kegiatan majelis ta lim adalah kegiatan pengajian yang biasa di laksanakan di rumah-rumah penduduk secara bergantian sekali dalam seminggu. Kelompok tani di Desa Tampabulu biasanya melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan saluran pengairan sawah, membersihkan kantor desa dan tempat-tempat ibadah yang ada di Desa Tampabulu. Dalam perkumpulan ini semua marga atau masyarakat di Desa Tampabulu boleh menjadi anggota, karena perkumpulan ini tujuannya adalah untuk mempererat hubungan antar sesama warga, merundingkan serta menyelesaikan masalah terutama yang berhubungan dengan usahatani yang dilakukan warga desa. Peran laki-laki dan wanita pada upacara pernikahan, para wanita terutama keluarga dekat keluarga yang melangsungkan upacara pernikahan di bantu para tetangga menyiapkan bumbu-bumbu masakan, memasak nasi, menyiapkan minum, menyiapkan peralatan makan dan minum seperti piring dan cangkir, dan membantu melayani para tamu akan makan dan minum. Sedangkan laki-laki bertugas menyiapkan tikar dan kursi untuk tempat duduk para tamu. Pada upacara kelahiran, para wanita (isteri) datang mengunjungi keluarga yang baru lahir dan memberi ucapan selamat kepada keluarga yang menggelar acara kelahiran atas hadirnya anak di tengah-tengah keluarga tersebut. Tabel 4 adalah menggambarkan sederetan kegiatan yang diikuti/dilakukan masyarakat (laki-laki dan perempuan) di Desa Tampabulu yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Hal ini juga berarti bahwa sebagaian warga masyarakat Desa Tampabulu telah menerapkan peran gender tanpa menunjukkan dikonomi secara tajam antara peran laki-laki dan perempuan. Hal tersebut juga tercermin dari peran gender yang dilakukan di masing-masing rumahtangga responden. Produktivitas Tenaga Kerja Gender Produktivitas tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan produksi padi sawah selama satu kali musim tanaman dalam satuan AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 02 Mei 2012, ISSN

7 221 kilogram per hari kerja pria (Kg/HKP). Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus produktivitas, diketahui bahwa besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja pada usahatani padi sawah berkisar antara 2,96 Kg/HKP sampai 8,33 Kg/HKP dengan ratarata 4,24 Kg/HKP. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 4,24 Kg padi sawah dapat dihasilkan oleh 1 HKP atau 1 HKP mampu menghasilkan 4,24 Kg padi sawah. Jumlah Tenaga Kerja Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah Curahan tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja (laki-laki dan Wanita) yang dipergunakan oleh keluarga petani dalam usahatani padi sawah, dalam satuan HKP. Curahan tenaga kerja laki-laki dan wanita dalam keluarga memberikan sumbangan yang terbesar bagi penghasilan rumahtangga di Desa Tampabulu dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kegiatan Jumlah Tenaga Kerja (laki-laki dan perempuan) dalam Usahatani Padi Sawah Tenaga kerja yang tidak menerima upah (Anggota Keluarga) Laki- Wanita Laki Persiapan lahan 2 - Pengolahan 2 - tanah Penyemaian 1 - Penanaman 2 - Penyiangan - Pemupukan 2 - Pencegahan 1 - hama dan penyakit Panen - 1 Pengangkutan - - Pengeringan - 1 Penyimpanan - - Jumlah 10 2 Tabel 5 menjelaskan bahwa dalam setiap tahapan kegiatan usahatani padi sawah lebih banyak menggunakan tenaga kerja laki-laki, meskipun ada juga tenaga kerja wanita yang ikut terlibat, tapi hanya pada kegiatan tertentu saja seperti kegiatan panen dan pengeringan. Tenaga kerja wanita yang banyak terlibat adalah tenaga kerja yang bukan anggota keluarga (tenaga kerja upahan) yaitu sebanyak 16 orang. Curahan Waktu Kerja Pria dan Wanita dalam Usahatani Padi Sawah Tabel 6, menunjukkan bahwa ratarata curahan waktu kerja untuk tenaga kerja dalam keluarga adalah: pada persiapan lahan besar curahan waktu kerja pria sebesar 80,0 HKP; pengolahan tanah besar curahan waktu kerja pria sebesar 45,0 HKP; penyemaian besar curahan waktu kerja pria sebesar 39,75 HKP; penanaman besar curahan waktu kerja pria sebesar 30,0 HKP; penyiangan besar curahan waktu kerja pria sebesar 60,0 HKP; pemupukan besar curahan waktu kerja pria sebesar 8,57 HKP; pencegahan hama dan penyakit besar curahan waktu kerja pria sebesar 12,0 HKP; panen besar curahan waktu kerja pria sebesar 69,64 HKP sedang wanita 203,12 HKP; pengeringan besar curahan waktu kerja wanita 31,25 HKP. Tabel 6. Besar Rataan Curahan Waktu Kerja Laki-laki dan Wanita dalam usahahatani Padi Sawah No Tahapan Kegiatan Curahan Waktu Kerja (HKP) L W 1 Persiapan lahan 80,00-2 Pengolahan tanah 45,00 - Penyemaian 39,75 3 Penanaman 30,00-4 Penyiangan 60,00-5 Pemupukan 08,57-6 Pencegahan ha ma 12,00 - dan penyakit 7 Panen 69,64 203,12 8 Pengangkutan Pengeringan - 031,25 10 Penyimpanan - -

8 222 Curahan waktu kerja pada tenaga kerja upahan (bukan anggota keluarga) lakilaki dan wanita pada usahatani padi sawah lebih besar dibandingkan dengan besarnya curahan waktu kerja pada tenaga kerja lakilaki dan perempuan dari anggota keluarga pada proses panen meskipun pada sebagian anggota keluarga (laki-laki dan wanita) ada yang ikut membantu. Hal ini di sebabkan karena lahan persawahan yang mereka miliki tidak begitu luas dan ingin menambah penghasilan keluarga mereka. Kontribusi Pendapatan Rumahtangga Petani Padi Sawah di Desa Tampabulu Pendapatan rumahtangga adalah seluruh kegiatan yang langsung menghasilkan pendapatan yang berasal dari laki-laki (suami) dan wanita (isteri) dalam rangka memenuhi kebutuhan anggota rumahtangga dalam hal ini adalah usahatani padi sawah. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan responden di Desa Tampabulu diketahui bahwa keterlibatan laki-laki dan wanita dalam kegiatan usahatani padi sawah secara bersama-sama memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan kesejahteraan keluarga. KESIMPULAN 1. Profil gender di wilayah penelitian menunjukkan bahwa: (a) peran reproduktif masih didominasi oleh kaum wanita dengan rata-rata curahan waktu kerja 4 jam/hari, (b) peran produktif laki-laki dan wanita; wanita (isteri) turut membantu laki-laki (suami) dalam mencari nafkah untuk menambah pendapatan keluarga pada usahatani padi sawah dengan tidak mengurangi perannya dalam rumahtangga, dan (c) peran kemasyarakatan; dalam aktifitas kemasyarakatan laki-laki dan wanita menyempatkan diri untuk ikut dalam kegiatan sosial kemasyarakatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. 2. Curahan tenaga kerja laki-laki dalam usahatani padi sawah lebih besar daripada curahan tenaga kerja wanita, wanita hanya terlibat pada tahap-tahap tertentu saja yaitu pada tahap penyiangan, panen dan pasca panen. DAFTAR PUSTAKA Ariyanto, A Alokasi Waktu dan Ekonomi Rumahtangga Pekerja Pada Sektor Industri Formal Berdasarkan Gender. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dessler, G dalam Prasetyo. E Human Resource Management (Seventh Edition). London: Prince Hall International Inc. Elizabeth,R. 2007a. Remitansi Bekerja dari Luar Negeri dan Diversifikasi Usaha Rumahtangga di Pedesaan. Tesis IPB, Bogor. Hubeis, A.V.S Situasi dan Kondisi Perempuan Tani dalam Pembangunan Pedesaan dalam Sri Wahyuni dkk, Eda. Pengembangan Terpadu Peranan Wanita Tani di Provinsi Sumatera Utara. Risalah Lokakarya Pembuatan Materi Penyuluhan Bagi Wanita Tani. Proyek Irigasi bah Balom Sumatera Utara. Mugniesyah, S.S. dalam Soepriati Konsep dan Analisis Gender dalam Program Pembangunan. Pusat Studi Wanita. Bergen Conference on Gender Training and Development Planning. Lembaga Penelitian, IPB, Bogor. Sajogyo, P Peran Wanita Tani dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Rajawali. Jakarta. Suharni, S., Peranan Wanita Tani Dalam Proses Ahli Teknologi. Dapartemen Pertanian. Jakarta. Sulistyaningsih, E dalam Ariyanto, A Alokasi Waktu dan AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 02 Mei 2012, ISSN

9 223 Ekonomi Rumahtangga Pekerja pada Sektor Industri Formal Berdasarkan Gender. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sundari, S., Konsep dan Teori Gender. Pusat Pelatihan Gender Dan Peningkatan Kualitas Perempuan. BKkbN. Jakarta. Susanto, Wanita Masa Kini. Perum Percetakan Negara. Jakarta. Tjandraningsih, I dalam Elizabeth, R Mengidentifikasi Persoalan Perempuan dalam Analisis Gender dalam Memahami Persoalan Perempuan. Jurnal Analisis Sosial. Edisi 4 Nopember AKATIGA. Bandung. Vitayala, A. S dalam Elizabeth, R Posisi dan Peran Wanita dalam Era Globalisasi dalam E. L. Hastuti, Pemberdayaan Petani dan Kelembagaan Lokal dalam Perspektif Gender. Working Paper No. 50. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

ALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA

ALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA ALOKASI WAKTU JENDER DALAM RUMAH TANGGA NELAYAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA Time Allocation of Gender in The Household of The Seaweed Fishermen in Buton Utara Sutheast

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang mampu diserap dari berbagai

Lebih terperinci

Peran Gender dalam Pengelolaan Budidaya Tanaman Padi Pada Gapoktan Sumber Rejeki Desa Kalanganyar Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan Jawa Timur

Peran Gender dalam Pengelolaan Budidaya Tanaman Padi Pada Gapoktan Sumber Rejeki Desa Kalanganyar Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan Jawa Timur Peran Gender dalam Pengelolaan Budidaya Tanaman Padi Pada Gapoktan Sumber Rejeki Desa Kalanganyar Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan Jawa Timur PUPUT DEWI PURNAMA, NI WAYAN SRI ASTITI, WAYAN SUDARTA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 ANALISIS GENDER PENYADAP PINUS DI DUSUN SIDOMULYO, DESA JAMBEWANGI, RPH GUNUNGSARI, BKPH GLENMORE, KPH BANYUWANGI BARAT, PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh : Pratiwi 101201065 Manajemen Hutan

Lebih terperinci

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR THE ANALYSIS OF WORKING HOURS OF WOMEN ENTREPRENEURS AGRO-INDUSTRY FOOD SCALE HOUSEHOLD

Lebih terperinci

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) KONTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT

Lebih terperinci

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU

PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU 113 PERANAN WANITA DALAM USAHA INDUSTRI MAKANAN KHAS MELAYU RIAU Nina Purwani dan Rosnita Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru E-mail: nina.pw26@gmail.com Abstract: The purpose of this research

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Yunilas 1

I. Pendahuluan. Yunilas 1 Yunilas: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita... Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dalam Pemeliharaan Ternak Sapi di Kecamatan Hamparan Perak

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan

Lebih terperinci

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS

VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS VIII. RINGKASAN DAN SINTESIS Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa ringkasan hasil dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya akan dikemukakan sintesis dari keseluruhan

Lebih terperinci

Oleh: Sundari, Endang Sriningsih, dan Adwi Herry K.E. Jurusan Sosek Fakultas Pertanian Unsoed (Diterima: 30 Maret 2005, disetujui: 6 Oktober 2005)

Oleh: Sundari, Endang Sriningsih, dan Adwi Herry K.E. Jurusan Sosek Fakultas Pertanian Unsoed (Diterima: 30 Maret 2005, disetujui: 6 Oktober 2005) ALOKASI WAKTU KERJA WANITA DAN SUMBANGANNYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN BATURRADEN, KABUPATEN BANYUMAS ALLOCATION OF WOMAN WORK TIME AND ITS CONTRIBUTION ON FARMER S HOUSEHOLD

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN : Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: 127-136 ISSN : 2088-3137 KONTRIBUSI EKONOMI PRODUKTIF WANITA NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI PANGANDARAN, KABUPATEN CIAMIS Trie

Lebih terperinci

PERAN JENDER DALAM RUMAH TANGGA PETANI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA

PERAN JENDER DALAM RUMAH TANGGA PETANI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA PERAN JENDER DALAM RUMAH TANGGA PETANI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA Gender Roles in The Household of The Seaweed Farmers in Buton Utara Southeast Sulawesi 1 Rosmawati, 2 La Rianda,

Lebih terperinci

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER OLEH WAYAN SUDARTA Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan (hak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH Farwah Inal Abdi *), Hasman Hasyim **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan alokasi waktu

Lebih terperinci

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL SARFUDIN A. MADINA 6144 11 069 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015

Lebih terperinci

RELASI GENDER PADA RUMAHTANGGA PETANI SAYURAN DATARAN RENDAH

RELASI GENDER PADA RUMAHTANGGA PETANI SAYURAN DATARAN RENDAH RELASI GENDER PADA RUMAHTANGGA PETANI SAYURAN DATARAN RENDAH (Kasus Rumahtangga Petani Rawa Banteng, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten) SINTA RAHMI PUTRI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU ANALYSIS OF FOOD AGROINDUSTRY BUSINESS WOMAN'S WORKING TIME IN THE HOUSEHOLD

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER DAN KESETERAAN GENDER PADA USAHATANI PADI SAWAH DAN PADI LADANG DI KABUPATEN KARAWANG NURJAMAN

ANALISIS GENDER DAN KESETERAAN GENDER PADA USAHATANI PADI SAWAH DAN PADI LADANG DI KABUPATEN KARAWANG NURJAMAN ANALISIS GENDER DAN KESETERAAN GENDER PADA USAHATANI PADI SAWAH DAN PADI LADANG DI KABUPATEN KARAWANG NURJAMAN DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian BAB V KESIMPULAN Bagian kesimpulan ini menyampaikan empat hal. Pertama, mekanisme ekstraksi surplus yang terjadi dalam relasi sosial produksi pertanian padi dan posisi perempuan buruh tani di dalamnya.

Lebih terperinci

Kontribusi Pendapatan Buruh Wanita Tani Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Kurup Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu

Kontribusi Pendapatan Buruh Wanita Tani Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Kurup Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Kontribusi Pendapatan Buruh Wanita Tani Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Kurup Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Rosnaliza Testiana dan Dinda Dwi Arini Abstract

Lebih terperinci

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Fatati 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN, POLA KONSUMSI DAN TINGKAT PENERIMAAN PETANI PADI SAWAH VARIETAS LOKAL DITINJAU DARI GARIS KEMISKINAN (Studi kasus : Desa Tangga Batu II, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba

Lebih terperinci

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI 6.1 Peran (Pembagian Kerja) dalam Rumahtangga Peserta Peran atau pembagian kerja tidak hanya terdapat dalam

Lebih terperinci

PERAN GANDA PEREMPUAN PEDAGANG SAYURAN DALAM KELUARGA (STUDI KASUS PASAR BENTENG KECAMATAN NUSANIWE KOTA AMBON)

PERAN GANDA PEREMPUAN PEDAGANG SAYURAN DALAM KELUARGA (STUDI KASUS PASAR BENTENG KECAMATAN NUSANIWE KOTA AMBON) VOLUME 2 No.3 Oktober 2014 63 PERAN GANDA PEREMPUAN PEDAGANG SAYURAN DALAM KELUARGA (STUDI KASUS PASAR BENTENG KECAMATAN NUSANIWE KOTA AMBON) MULTIPLE ROLES OF VEGETABLE TRADER WOMEN IN HOUSEHOLD (CASE

Lebih terperinci

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN Dina Novia Priminingtyas Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Potensi perempuan dalam pembangunan

Lebih terperinci

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 36 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pembangunan sebagai upaya terencana untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan penduduk khususnya di negara-negara berkembang senantiasa mencurahkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender

Lebih terperinci

KESETARAAN GENDER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA HUTUMURI KECAMATAN LEITIMUR SELATAN KOTA AMBON. I. P. N. Damanik dan M. E.

KESETARAAN GENDER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA HUTUMURI KECAMATAN LEITIMUR SELATAN KOTA AMBON. I. P. N. Damanik dan M. E. KESETARAAN GENDER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA HUTUMURI KECAMATAN LEITIMUR SELATAN KOTA AMBON Gender Equality in a Community of Hutumuri Villages, Subdistrict of Leitimur Selatan, Ambon I. P. N. Damanik

Lebih terperinci

PERAN IBU PEKERJA DALAM PERAWATAN BALITA DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

PERAN IBU PEKERJA DALAM PERAWATAN BALITA DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL PERAN IBU PEKERJA DALAM PERAWATAN BALITA DI DESA SELOPAMIORO KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL Desty Dwi Kurnia desty.dwi.k@mail.ugm.ac.id Wiwik Puji Mulyani mulyaniwp@gmail.com Abstrak Desa Selopamioro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan agraris, dimana terdiri dari banyak pulau dan sebagian besar mata pencaharian penduduknya bercocok tanam atau petani. Pertanian

Lebih terperinci

Habitat, Volume 26, No. 2, Agustus 2015, Hal ISSN:

Habitat, Volume 26, No. 2, Agustus 2015, Hal ISSN: Habitat, Volume 26, No. 2, Agustus 2015, Hal. 119-129 ISSN: 0853-5167 PERAN WANITA TANI DI ATAS USIA PRODUKTIF DALAM USAHATANI SAYURAN ORGANIK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN

Lebih terperinci

CURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

CURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR CURAHAN WAKTU KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA KELUARGA PETANI KELAPA SAWIT POLA PLASMA DI DESA SARI GALUH KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR WORKING TIME PERIOD AND DECISION MAKING PATTERN OF WOMAN

Lebih terperinci

Yunilas Staf Pengajar Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Yunilas Staf Pengajar Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara PERBANDINGAN ALOKASI WAKTU TENAGA KERJA WANITA DAN PRIA DALAM USAHA PENGGEMUKKAN SAPI DI KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG (Comparative of Woman and Man Worker Time Allocation in Fattening

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah

Lebih terperinci

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN : e-j. Agrotekbis 2 (2) : 193-198, April 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KOMPARATIF PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI SETENGAH TEKNIS DAN IRIGASI DESA DI DESA PAKULI KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 14 II. TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas ekonomi rumahtangga petani lahan sawah erat kaitannya dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga. Ketahanan pangan rumahtangga sebagaimana hasil rumusan Internasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Eksistensi Matriproduksi di Wilayah Pantai Penelitian tentang Eksistensi Matriproduksi di Wilayah Pantai ini dilakukan oleh Hendry Sitorus (2003). Dalam penelitian ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden A. Umur Kisaran umur responden yakni perempuan pada Kasus LMDH Jati Agung III ini adalah 25-64 tahun dengan rata-rata umur 35,5 tahun. Distribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Agroforestri Secara umum agroforestri adalah manajemen pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari, dengan cara mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan pertanian

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang) JURNAL ACHMAD ALBAR MURAD DAULAY 110304050

Lebih terperinci

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP AGRITECH : Vol. XIX No. 2 Desember 2017 : 121-129 ISSN : 1411-1063 RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Mahfud Hidayat, Pujiharto, Sulistyani Budiningsih Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN

TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN Nora Elfrida Silalahi *), Dr.Ir.Salmiah,M.S **), Ir.M.Jufri,M.Si **) Alumni Program Studi Agribisnis *), dan Staf Pengajar **) Program Studi

Lebih terperinci

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dalam hal ekonomi, politik, sosial, dan budaya dalam kehidupan keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dalam hal ekonomi, politik, sosial, dan budaya dalam kehidupan keluarga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gender merupakan konstruksi sosial yang membedakan identitas antara laki-laki dan perempuan dalam hal ekonomi, politik, sosial, dan budaya dalam kehidupan keluarga,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENDAPATAN ISTRI TERHADAP KEBUTUHAN KELUARGA DI KECAMATAN POLOKARTO. Endang Sri Sudalmi dan Dewi Ratna Nurhayati

KONTRIBUSI PENDAPATAN ISTRI TERHADAP KEBUTUHAN KELUARGA DI KECAMATAN POLOKARTO. Endang Sri Sudalmi dan Dewi Ratna Nurhayati KONTRIBUSI PENDAPATAN ISTRI TERHADAP KEBUTUHAN KELUARGA DI KECAMATAN POLOKARTO Endang Sri Sudalmi dan Dewi Ratna Nurhayati ABSTRACT The main issue of the research is that there is a fact about women having

Lebih terperinci

Oleh : DEDI WIZANI NIM :

Oleh : DEDI WIZANI NIM : KELOMPOK WANITA TANI (STUDI KASUS PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOMESTIK DAN KEGIATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN GUNUNG LENGKUAS KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI e-j. Agrotekbis 2 (5) : 505-509, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI The Role

Lebih terperinci

PERANAN WANlTA DI USAHATANI LAHAN KERINC (Kasus Desa Petimbe, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah)

PERANAN WANlTA DI USAHATANI LAHAN KERINC (Kasus Desa Petimbe, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah) PERANAN WANlTA DI USAHATANI LAHAN KERINC (Kasus Desa Petimbe, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah) TIRTA MURLINA HAMID A28.0262 P.S. PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN JURUSAN

Lebih terperinci

ALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS

ALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS ALOKASI WAKTU KERJA DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS (Working Time Allocation and Income of Cattle Farmers at Megang Sakti Subdistrict Musi Rawas Regency)

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG ANALISIS PENGGUNAAN TENAGA KERJA RUMAH TANGGA PADA PEMELIHARAAN DOMBA DI KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG ANALYSIS OF USE FAMILY LABOR CULTIVATION OF SHEEP LIVESTOCK IN THE SUBDISTRICT BUAHDUA DISTRICT

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI J. Agroland 23 (1) : 64 69, April 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI The Analysis of Income

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI

ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DI DESA SENTRA PRODUKSI PADI (Studi Kasus: Desa Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang) 1) Haga Prana P. Bangun, 2) Salmiah, 3)

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013 PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI ORGANIK PESERTA SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU (Income and Walfare Level of Organic Rice Farmers

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Rubber Plantation, outpouring of time, Family s Income

ABSTRACT. Keywords: Rubber Plantation, outpouring of time, Family s Income 1 CURAHAN WAKTU WANITA TANI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI DESA JAKE KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI (STUDI KASUS BURUH TANI PERKEBUNAN KARET) OUTPOURING OF TIME

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH Jones T. Simatupang Dosen Kopertis Wilayah I dpk Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI e-j. Agrotekbis 4 (3) : 350-355, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI The Analysis of Income and

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BEKERJA PEREMPUAN DI SEKTOR INFORMAL TERHADAP PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA

PENGARUH MOTIVASI BEKERJA PEREMPUAN DI SEKTOR INFORMAL TERHADAP PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA PENGARUH MOTIVASI BEKERJA PEREMPUAN DI SEKTOR INFORMAL TERHADAP PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA (Kasus Pedagang Sayur di Kampung Bojong Rawa Lele, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS Oleh ZURIANI 107039001 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Judul : Analisis Produksi

Lebih terperinci

Fadilah et al., Pendapatan Wanita...

Fadilah et al., Pendapatan Wanita... 1 Pendapatan Wanita yang Berprofesi Sebagai Guru Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga (Studi Kasus Pada Guru PNS Wanita di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember Tahun 2013) Fike Hikmatul

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian KM 6,5 Bengkulu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya

Lebih terperinci

SOCIETA IV - 2 : 62 66, Desember 2015 ISSN

SOCIETA IV - 2 : 62 66, Desember 2015 ISSN MOTIVASI TENAGA KERJA WANITA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA MELALUI USAHATANI NENAS (Ananas comusus L. Merr) DI DESA LUBUK KARET KECAMATAN BETUNG KABUPATEN BANYUASIN Motivation Labor Women In Increasing

Lebih terperinci

WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE

WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE WIFE CONTRIBUTION TO FISHERMAN HOUSEHOLD INCOME IN MERANTI BUNTING VILLAGE MERBAU DISTRICT MERANTI ISLAND REGENCY RIAU PROVINCE By Eka Nur Cahyati 1) Lamun Bathara 2) Darwis 3) Email : Ekanurcahyati37@yahoo.com

Lebih terperinci

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI Beby Andrea Sinulingga 1), Lily Fauzia 2), Siti Khadijah 3) 1) Alumni Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ALOKASI TENAGA KERJA WANITA PADA USAHATANI PADI UNGGUL VARIETAS CIHERANG DI LAHAN LEBAK KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ALOKASI TENAGA KERJA WANITA PADA USAHATANI PADI UNGGUL VARIETAS CIHERANG DI LAHAN LEBAK KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ALOKASI TENAGA KERJA WANITA PADA USAHATANI PADI UNGGUL VARIETAS CIHERANG DI LAHAN LEBAK KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Suslinawati 1) 1 Dosen Fak. Pertanian Universitas Islam Kalimantan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN PEREMPUAN DALAM USAHATANI TEMBAKAU

ANALISIS PERAN PEREMPUAN DALAM USAHATANI TEMBAKAU EMBRYO VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2009 ISSN 0216-0188 ANALISIS PERAN PEREMPUAN DALAM USAHATANI TEMBAKAU Slamet Widodo Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Abstract The aims of this study

Lebih terperinci

Sistem Pembagian Kerja, Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya Ekonomi dalam Keluarga Peternak Rakyat Sapi Potong di Kabupaten Grobogan

Sistem Pembagian Kerja, Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya Ekonomi dalam Keluarga Peternak Rakyat Sapi Potong di Kabupaten Grobogan Sistem Pembagian Kerja, Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya Ekonomi dalam Keluarga Peternak Rakyat Sapi Potong di Kabupaten Grobogan A.I. Sari, S. H. Purnomo dan E. T. Rahayu Jurusan Peternakan Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERANAN WANITA DALAM USAHATANI TOMAT LAHAN KERING DI KABUPATEN GRESIK

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERANAN WANITA DALAM USAHATANI TOMAT LAHAN KERING DI KABUPATEN GRESIK 139 Buana Sains Vol 10 No 2: 139-146, 2010 ANALISIS PENDAPATAN DAN PERANAN WANITA DALAM USAHATANI TOMAT LAHAN KERING DI KABUPATEN GRESIK Ahmad Zubaidi 1) dan Astutik 2) PS. 1) Agribisnis dan 2) Agroteknologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alokasi Waktu Kerja Menurut Syukur (1988), waktu sebagai sumberdaya ekonomi rumah tangga petani dapat dialokasikan pada kegiatan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

Pembangunan di pedesaan telah mengakibatkan terjadinya berbagai

Pembangunan di pedesaan telah mengakibatkan terjadinya berbagai Peran Ganda Wanita Tani dalam Mencapai Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Pedesaan Roosganda Elizabeth 1 Ringkasan Sektor pertanian dan lapangan kerja formal tidak banyak dapat menyerap tenaga kerja wanita,

Lebih terperinci

PERANAN PRODUKSI USAHATANI DAN GENDER DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH: STUDI KASUS DI KABUPATEN BOGOR SOEPRIATI

PERANAN PRODUKSI USAHATANI DAN GENDER DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH: STUDI KASUS DI KABUPATEN BOGOR SOEPRIATI PERANAN PRODUKSI USAHATANI DAN GENDER DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH: STUDI KASUS DI KABUPATEN BOGOR SOEPRIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN Saya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati* ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Anggota Kelompok Wanita Tani Menurut Umur. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Pakel Jaluk juga merupakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Anggota Kelompok Wanita Tani Menurut Umur. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Pakel Jaluk juga merupakan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Keadaan Anggota Kelompok Wanita Tani Menurut Umur Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Pakel Jaluk juga merupakan ibu rumah tangga yang mengurusi kebutuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) PALUPI CIPTONINGRUM I34050807 SKRIPSI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT Rachmat Hendayana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Jl Tentara Pelajar, 10 Bogor ABSTRAK Makalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN 72 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN (Analysis of Income and Efficiency of the Lowland Rice Farm In the Kota Bangun I Village, Kota Bangun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penduduk Indonesia usia 15 tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (juta orang) No.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penduduk Indonesia usia 15 tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (juta orang) No. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yaitu negara pertanian dengan daratannya yang subur dan didukung oleh iklim yang menguntungkan. Usaha pertanian, budidaya tanaman dan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Ilmu usaha tani merupakan proses menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pertanian untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan yang

Lebih terperinci

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Abstract This research aimed to determine the risk of production and income in a group of farmers who use local seeds and farmers

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Jurnal Galung Tropika, 4 (3) Desember 2015, hlmn. 137-143 ISSN Online 2407-6279 ISSN Cetak 2302-4178 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Analysis

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI AYU PRIHARDHINI SEPTIANINGRUM PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI ej. Agrotekbis 3 (2) : 240 246, April 2015 ISSN : 23383011 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI Feasibility study on Pineapple Farming at Doda Village, Sigi

Lebih terperinci

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO J. Agroland 17 (3) :233-240, Desember 2010 ISSN : 0854 641 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO Production Factor Efficiency and Income

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012. Dengan pertimbangan bahwa di lokasi

Lebih terperinci

POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA TANI PADA USAHATANI SAYURAN SENTRA SAYURAN DATARAN TINGGI

POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA TANI PADA USAHATANI SAYURAN SENTRA SAYURAN DATARAN TINGGI POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN WANITA TANI PADA USAHATANI SAYURAN SENTRA SAYURAN DATARAN TINGGI Diarsi Eka Yani (diarsi@utac.id) Pepi Rospina Pertiwi Program Studi Agribisnis Jurusan Biologi FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT ISSN -4-8837 ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH PENGGUNA BENIH BERSERTIFIKAT DAN BENIH NON SERTIFIKAT DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Comparation Analysis Of Paddy

Lebih terperinci