BAB 3 PENELITIAN. 3.1 Sejarah Liverpool FC International Academy & Soccer School

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PENELITIAN. 3.1 Sejarah Liverpool FC International Academy & Soccer School"

Transkripsi

1 BAB 3 PENELITIAN 3.1 Sejarah Liverpool FC International Academy & Soccer School Liverpool Football Club (Liverpool FC) adalah salah satu klub sepak bola tersukses dalam sejarah persepakbolaan di Inggris Raya. Liverpool Football Club atau di kenal juga sebagai Liverpool atau The Reds adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris yang bermarkas di kota Liverpool. Liverpool FC didirikan pada 1892 oleh Jhon Houlding, yaitu akibat perserteruan antara Komite Everton FC dengan John Holding sebagai Presiden Club yang juga pemilik stadion Anfield. Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool FC sampai sekarang. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui ada dua tim bernama Everton. liverpool telah memenangkan 5 trofi Liga Champions dulu piala Champions, yang merupakan rekor Inggris. Selain itu Liverpool mendapat 18 gelar Liga Inggris, 7 piala FA, serta 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield yang terletak sekitar 4,8 km dari kota Liverpool. Pada musim pertamanya Liverpool FC berhasil menjuari Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris pada musim Pada musim pertamanya di Divisi II Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League). 53

2 54 Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember Shankly merombak tim secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan The Boot Room yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota Boot Room lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim dan menjadi juara liga pada musim Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim , Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.

3 55 Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya. Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara piala FA pada musim kompetisi Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat

4 56 kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer. Tepatnya 8 Januari 2011 'King' Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya. Walaupun pada pertandingan perdana mengalami kekalahan di Piala FA, tetapi 'King' Kenny Dalglish berhasil mengembalikan performa pemain dan ciri khas pass and move Liverpool FC. Buktinya 'King' Kenny Dalglish berhasil mengangkat Liverpool FC dari zona degradasi

5 57 ke posisi 6 klasemen sementara Liga Inggris. Hasil ini tidak lepas dari keberanian 'King' Kenny Dalglish untuk menjual pemain bintang seperti Fernando Torres kemudian membeli Luis Suarez dari Ajax Amsterdam dan Andy Caroll dari Newcastle United. Keberanian dalam hal memasang pemain muda seperti : Martin Kelly, Jay Spearing dan Danny Wilson pun layak diacungi jempol. Raihan inilah yang membuat banyak pihak mendesak agar 'King' Kenny Dalglish di kontrak secara permanen sebagai manajer Liverpool FC. Liverpool telah merebut 5 tropi Liga Champion merupakan terbanyak di Inggris serta ketiga terbanyak dari seluruh klub di bawah Real Madrid dan AC Milan. Dengan meraih tropi Liga Champion ke 5 pada tahun 2005, Liverpool berhak mengenakan UEFA Badge of Honour, serta berhak memiliki tropi secara permanen. Liverpool pernah menerima anugerah dari World Soccer Magazine sebagai Team of the Year pada 2001 dan 2005 serta gelar BBC Sports Personality of the Year Team pada 1977, 1986 dan Liverpool adalah klub terbaik Inggris abad 20 menurut International Federation of Football History and Statistics (IFFHS). Untuk level dunia, Liverpool berapa di urutan ke 8 setelah Real Madrid, Juventus, Barcelona, AC Milan, Bayern Munchen, Inter Milan & Ajax. Selain itu Manchester united yang telah mendominasi Liga Inggris selama 2 dekade terakhir berapa di posisi ke 11 di bawah Liverpool, Benfica dan Anderlecht Liverpool Fc International Football Academy adalah sekolah sepakbola yang pertama di Asia Tenggara yang bebasis pendidikan berkurikulum. Program ini merupakan akademi pertama Liverpool di luar Eropa. Phil Neal juga Neal memberikan

6 58 coaching clinic kepada anak-anak Indonesia mulai dari 7-11 tahun anak perempuan ataupun laki-laki. Semua ini dapat terwujud berkat hubungan baik Liverpool dan British Chamber Indonesia selama tiga tahun terakhir. Desember 2010 Tahun lalu Ian Rush selaku direktur akademi dan sekolah sepak bola Liverpool FC dua kali berkunjung ke Indonesia Sebagai langkah awal, akademi Liverpool FC akan menggelar road show sejumlah kota besar di Indonesia guna mencari para pemain yang kelak diberikan beasiswa pendidikan akademik dan sepak bola di Liverpool FC Internatioanal Academy & Soccer School (LFCIAss) Logo LFCIAss Gambar 3.1 Logo LFCIAss Gambar 3.2 Liverpool Football Club Lambang Liver Bird pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi dimana gambar Liver Bird berada di dalam

7 59 lingkaran oval dan tulisan L.F.C berada di bawah Liver Bird. Lambang versi ini bertahan sampai tahun Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern. Lambang Liver Bird langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki Liver Bird dan menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS. Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang Liver Bird kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun. Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan You'll Never Walk Alone di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang Liver Bird. Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng Liver Bird. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun Lambang

8 60 Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan full colour.tulisan International Football Academy and Soccer Schools berarti bahwa lingkup industri yang dijalankan adalah tentang sekolah sepak bola Struktur Organisasi Perusahaan Deskripsi Sub departemen Liverpool FC International Academy & Soccer School ( LFCIAss): a. Board of Trustess (Commissioners) b. Board of Directors (Executive & Operational) c. Chief Executive Officer d. Chief Financial Officer e. Customer Relation Officer f. Director g. Executive Assitant h. Finance i. Public Realtion & Event j. Head Coach a. Board of Trustess (Commissioners) Merupakan wakil yang dipilih dari para anggota perkumpulan yang bertugas untuk mengawasi kinerja Dewan Pengurus (Board of Executives) dalam hal operasional harian dan manajemen penggunaan dana perkumpulan untuk mencapai tujuan perkumpulan sebagaimana anggaran dasar dan

9 61 anggaran perusahaan. Dewan Pengawas merupakan suara kolektif dari seluruh anggotanya dan bukan suara individu. b. Board of Directors (Executive & Operational) 1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif 2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO) 3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tatatertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan 4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar 5. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas 6. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meetingmeeting BOD. 7. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum.

10 62 c. Chief Executive Officer Chief Executive Officer CEO) adalah kepala eksekutif dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi keseluruhan sejalan dengan rencana strategis Dewan. Tugas utama untuk CEO termasuk mengelola eksekutif senior dan sukarelawan, penghubung dengan stakeholder eksternal kunci, pelaporan pada operasi kepada Dewan dan menyelesaikan tugas-tugas di bawah instruksi oleh Dewan. Tugas dari CEO yaitu sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan Tujuan organisasi 2. Memberikan daftar tugas bulanan dan absen kepada Dewan 3. Bekerja sama dengan dan melaporkan kepada Direksi 4. Mengidentifikasi, menunjuk dan mengelola staf, kontraktor dan relawan 5. Mengembangkan dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis, rencana bisnis & rencana manajemen risiko 6. Mengawasi pengembangan kebijakan dan implementasi 7. Berkomunikasi keputusan operasional untuk keanggotaan d. Chief Financial Officer Chief Financial Officer (CFO) menyediakan dukungan operasional dan program bagi organisasi. CFO mengawasi unit keuangan dan merupakan juru bicara kepala keuangan bagi organisasi. CFO laporan langsung kepada Presiden atau Chief Executive Officer (CEO) dan secara langsung membantu Chief Operating Officer (COO) dalam semua masalah strategis dan taktis yang berkaitan dengan pengelolaan anggaran, analisis biaya manfaat, kebutuhan peramalan dan mengamankan pendanaan baru. Bertanggung

11 63 jawab untuk mengarahkan penanggulangan berbagai jenis risiko financia yang dihadapi perusahaan, melakukan koordinasi aktifitas mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan. 1. Mengkoordinir perumusan strategi jangka panjang sebagai dasar perumusan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) dengan bekerja sama dengan Direksi lainnya. 2. Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal daripelaksanaan seluruh usaha perusahaan. 3. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaanuntuk kegiatan operasional sehari-hari, dengan melakukan koordinasi eratdengan para pimpinan unit usaha. 4. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaanuntuk kegiatan operasional sehari-hari, dengan melakukan koordinasi eratdengan para pimpinan unit usaha. 5. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluanpelaporan kepada Direksi dan Komisaris perusahaan indikator: Strategi jangka panjang, rencana kerja jangka panjang, risk management, programs terlaksana, tingkat financial compliance profit business growth, ketersediaan dana operasional, on time reporting dimensi keuangan. e. Customer Relations Officer Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM di seluruh perusahaan agar dapat menunjang dan

12 64 meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan. Tanggung jawab utama seoang customer relations officer yaitu: 1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolahan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan. 2. Menyusun rencana kerja anggaran bagaimana sesuai dengan strategi kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya bagian SDM. 3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaa fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semunya sesuai dengan strategi kebijakan sistem dan rencana kerja yang telah di susun. 4. Mengarahkan, menganalisa dan mengelola praktek dan prosedur remunerasiuntuk memastikan paket remunerasi yang ditetapkan perusahaan kompetitif,sejalan dengan praktek industri, sesuai kemampuan finansial perusahaan danadil secara internal. f. Director 1. Yang mengatur organisasi dengan menetapkan kebijakan yang luas dan tujuan. 2. Memilih, menunjuk, mendukung dan mengkaji kinerja kepala eksekutif. 3. Memastikan ketersediaan sumber daya keuangan yang memada. 4. Menyetujui anggaran tahunan.

13 65 5. Akuntansi kepada para pemangku kepentingan untuk kinerja organisasi. 6. Pengaturan gaji mereka sendiri dan kompensasi. g. Executive assistance Juga dikenal sebagai sekretaris eksekutif, adalah pekerja berpengetahuan secara teknis administratif bertanggung jawab untuk katalogisasi dan mendistribusikan informasi, membantu tingkat atas staf bisnis dan mengatur jadwal. Biasanya, pekerjaan melibatkan bekerja kurang klerikal daripada yang ditemukan dalam posisi sekretaris jenderal. Tugas asisten eksekutif bervariasi oleh atasan, tetapi tugas-tugas mungkin termasuk skrining dan memprioritaskan panggilan mail dan telepon, meneliti dan menulis memo. Mereka dapat mempertahankan kalender eksekutif dan agenda pertemuan, mempersiapkan bahan yang digunakan dalam presentasi eksekutif dan membuat pengaturan perjalanan. Mereka juga dapat mengatur dan menjaga file dan perpustakaan kantor buku, kertas dan media digital. h. Finance Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansidi perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dantepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusanyang mendukung pencapaian target financial perusahaan. Tanggung jawab uama yaitu 1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkanperusahaan secara akurat dan tepat waktu.

14 66 2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. 3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasionalperusahaan dan kesehatan kondisi keuangan. 4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaranperusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan. i. Public Relations & Event 1. Untuk membentuk profil dari "perusahaan di belakang merek" (corporate branding). 2. Untuk meminimalkan perbedaan antara sekolah sepak bola yang ada di Indonesia, identitas perusahaan yang diinginkan dan fitur merek. 3. Untuk mendelegasikan tugas-tugas dalam komunikasi, khususnya meningkatkan brand awreness pada LFCIass. 4. Untuk merumuskan dan melaksanakan prosedur yang efektif untuk membuat keputusan tentang masalah komunikasi. 5. Untuk memobilisasi dukungan internal dan eksternal untuk tujuan-tujuan perusahaan. 6. Berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan bisnis internasional

15 67 j. Head Coach 1. Membuat program pelatihan berupa materi mengenai teknik sepak bola pada anak murid LFC 2. Memimpin pelatihan dan megawasi kegiatan pelatihan 3. Melatih dan mendidik serta memberi bimbingan mengenai pelatihan sepak bola 4. Memberikan asupan gizi dan kesehatan yang baik untuk anak didik LFCIAss.

16 Gambar 3.3 Struktur Organisasi 68

17 Visi dan Misi Visi To help realise youth aspirations at the International level. Impart International Standard of training/educate for non-playing careers Missi 1. Help realize youth s aspirations of making it big at the International level. 2. Impart LFC Academy International expertise in football training & schooling in Indonesia. 3. Develop an Elite Academy to rise standar and value of domestic football. 3.3 Prosedur yang Berlaku Pertama di luar Inggris, Liverpool FC International Academy adalah satu-satunya dari sekolah sepak bola yang ada di Indonesia yang menawarkan program-program sepak bola paling komprehensif. Melakukan dengan "Liverpool Way", rentang program yang terdiri dari: a. LFCIA Nationwide Junior League (LFCIA Liga Nasional) b. Talent Scout Contests ( Pencari Bakat) c. Soccer Schools d. Regular Soccer Camps e. Junior Tournaments f. A SEA Invitational Junior Tournament Liverpool FC International Academy & Soccer School di Indonesia visi jangka panjang adalah untuk meningkatkan standar sepak bola dalam negeri melalui program

18 70 pembangunan berkelanjutan Nasional. Berkomitmen untuk memberikan setiap memberikan kesempatan bagi anak-anak yang berbakat daripotensi yang mereka punya. Higligh: 1. Perpaduan yang paling lengkap program sepakbola dan pendidikan dunia modul kelas pelatihan & pembinaan langsung dari Liverpool FC Academy, melatih Liverpool FC Academy pelatih dari penduduk di Indonesia. 2. Hubungan yang dinamis & aktif dengan Liverpool FC 3. LFC Legends 'kunjungan ke Indonesia tiga kali setiap tahun. 4. Sebuah kemitraan yang erat dengan para pendukung dari Indonesia, 'Big Reds'. Liverpool FC International Academy & Soccer School Indonesia membangun kemitraan yang kuat: a. Sebuah kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. b. Akademi logo asosiasi yang kuat dengan mitra diandalkan. c. Komposit branding dengan resmi Liverpool FC gambar pemain. d. Sebuah kampanye komunikasi skalabilitas di beberapa media. e. LFC International Academy peluang merchandise Persyaratan yang berlaku pada liverpool FC International Academy & Soccer School yaitu anak-anak mulai dari umur enam tahun samapai dengan 16 tahun dengan kreteria sesuai dengan prosedur yang berlaku pada LFCIAss, dan anak-anak yang berbakat akan mendapat biaya gratis untuk bergabung dan bermain sepak bola pada LFCIAss.

19 LFC Academy: Comprehensive Football Programmes Talent Scout Contest Junior League Soccer Schools Soccer Camps SEA Junior Tournnment A 3 mounth contest in search for the best individual talent in Indonesia across 6 cities An annual multicity among Indonesia s best soccer schools Continuous ongoing football training in 11 cities in Indonesia by Days soccer camps in multiplecities in Indonesia Top 3 Soccer school in each country for an internasional inter- club tournament Informasi Umum Informasi umum LFCIAss yang terdapat dalam website resminya, yaitu berupa informasi mengenai jadwal pelatihan pada LFCIAss, dan beberpa informasi mengenai kegiatan LFCIAss. Pelatih LFCIAss: f. Dua pelatih berasal dari Liverpool FC Academy dari UK 1. Paul Barratt Sr. Academy Coach 2. Ben Parsonage Sr. Academy Coach 3. Adam Flynn Sr. Academy Coach

20 72 Gambar 3.4 Pelatih LFCIAss Proximity pada LFCIAss: a. Pelatih Pelatih b. Training Modules c. LFC Program d. Intelectual Property Sosial Media magnet, LFC Official Site : a ribu fans worldwide b. 7,35000 Indonesia fans c. Lebih dari pendukung selama estabilitas LFCIAss 2011 d fan LFCIAss site facebook dalam 3 bulan

21 73 Proactive MediaCoverage Media merupaka sarana komunikasi efektif dalam meniningkatkan brand awareness dan sekaligus mempulikasikan kegiatan yang di lakukan oleh LFCIAss, dan ada beberapa media yang meliputi kegiatan LFCIAss yaitu: 1. Media Lokal a. Jakarta pos b. Jakarta Globe c. Trans TV d. Goal e. Bola f. Detik g. Metro TV 2. Media Partner a. MMNCTV b. Global TV c. ESPN d. Yahoo e. Goal Fasilitas LFCIAss menyediakan tempat fasilitas dengan kualitas yang bagus diantaranya yaitu: lapangan dengan rumput yang rata dan aman, tempat ganti pakaian, kamar mandi, fasilitas locker untuk anak-anak, area tunggu untuk orang tua yang

22 74 mendampingi anak-anaknya, keamanan, tempat parkir yang amar dan luas, serta air bersih dan segar setelah latihan selesai. Jadwal Latihan LFCIAss menngadakan pelatihan sepak bola di Glora Senayan Boeng Karno. Pada Hari dan jam sebagai berikut: a. Jumat : Pkl b. Sabtu : Pkl c. Minggu : Pkl Gambar 3.5 Pelatih beserta murid murid LFCIAss 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data-data, fakta-fakta, informasi atau keterangan lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

23 75 Menurut Rakhmat (2001: 24) penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Meleong (2004: 4) metode kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut Rakhmat (2001: 24) penelitian deskriptif bertujuan untuk: 1. Mengumpulkan data informasi aktual secara rinsi yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktekpraktek yang berlaku 3. Membuat perbandingan dan evaluasi 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menhadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman meeka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu akan datang. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu simpulan berupa pemahaman umum tentang kenyatan-kenyataan tersebut (Ruslan, 2006: 213). Dengan pembahasan definisi yang diuraikan tersebut diatas, maka dapat di simpulkan bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif adalah Prosedur penelitian yang

24 76 bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek peneliti, berupa lisan, atau tulisan dari orang-orang dan perilaku diamati Data Sekunder dan Data Primer Marzuki (2002:56) mengemukakan bahwa, Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulanya oleh peneliti, contohnya data dari majalah, keteranganketerangan, atau publikasi. Bentuk-bentuk data sekunder menurut Marzuki (2002:57) adalah : 1. Internal data, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan penelitian dilakukan, misalnya company profile,situs perusahaan, laporan kegiatan, dan sebagainya. 2. External data merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber luar misalnya data badan statistik, data dari koran atau majalah swasta, maupun data-data dari internet selain dari situs perusahaan. Sumber yang digunakan penulis untuk mengumpulkan dan mendapatkan data sekunder adalah : 1. Company profile 2. Data data mengenai perusahaan yang berisi tentang visi dan misi perusahaan, 3. Latar belakang, dan sebagainya yang disediakan untuk publikasi. 4. Riset kepustakaan

25 77 Menurut Marzuki (2002:55), Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,diteliti untuk pertama kalinya oleh pihak yang melakukan penelitian. 1. Wawancara Menurut Susan Stainback dalam Sugiyono (2005:72), melalui wawancara, penulis dapat mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai objek yang diteliti, sehingga penulis dapat menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan hanya dengan observasi. Adapun macam-macam wawancara menurut Sugiyono (2005:73) adalah sebagai berikut : 1. Wawancara terstruktur (Structured interview) 2. Wawancara semi-terstruktur (Semistructured interview) 3. Wawancara tak berstruktur (Unstructured interview) Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur, dimana menurut Sugiyono (2005:73), jenis wawancara semiterstruktur termasuk dalam kategori in-depth interview, yang memiliki tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam wawancara semi-terstruktur penulis mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Pada saat melakukan wawancara, penulis menganalisis setiap jawaban yang diberikan responden, dan dapat mengajukan pertanyaan yang terarah sekaitan dengan jawaban responden, untuk

26 78 mendapatkan lebih banyak informasi yang relevan maupun untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai apa yang dibahas oleh responden. Penulis juga memperoleh data melalui buku-buku referensi perpustakaan.penulis mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Media elektronik penulis mempelajari objek serta data-data yang berhubungan dengan penelitian melalui media internet, termasuk situs resmi perusahaan yang menyediakan informasi berhubungan dengan topik penelitian Observasi Menurut Bungin (2005: 133) Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatan melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Sedangkan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang di gunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. (bungin, 2005: 134) Dalam hal ini penulis juga akan melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat secara sistematik dengan mengikuti jalannya kegiatan peliputan pelatihan LFCIAss dalam aktifitas yang terjadi secara seksama dan menggunakan catatn berkata dengan memcatat hal-hal yang terjadi selama peliputan berlangsung.

27 Teknik Analisis Data Analisis data dalam sebuah penelitian sangatlah penting, untuk mengolah datadata yang telah ada yang kemudian akan dianalisa untuk dapat menjawab masalah yang ingin diteliti. Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data kualitatif untuk menganalisis Strategi Public Relations dalam meningkatkan Brand Awareness pada peresmian sekolah sepak bola LFIAss di Indonesia. Menurut Sugiyono (2007:16-19), proses penelitian kualitatif terbagi menjadi tiga tahap, yaitu seperti yang dijelaskan pada gambar berikut: (1) Tahap Deskripsi Memasuki konteks sosial: Tempat, aktor, dan aktivitas (2) Tahap Reduksi Menentukan fokus: Memilih diantara yang telah dideskripsikan (3) Tahap Seleksi Menguraikan fokus: Menjadi komponen yang lebih rinci Gambar 3.6 Proses Penelitian Kualitatif Sumber : Sugiyono (2007, 19) Penjelasan : 1. Tahap 1 : Tahap deskripsi Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Pada tahap ini, data yang didapat cukup banyak, bervariasi, dan belum tersusun jelas.

28 80 2. Tahap 2 : Tahap reduksi Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna dan baru. Data-data tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. 3. Tahap 3 : Tahap seleksi Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Peneliti melakukan analisis mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh sehingga peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengolah datayang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru. Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2007: ), dikemukakan bahwa triangulasi adalah suatu pengujian kredibilitas yang dijadikan sebagai alat pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Triangulasi Sumber Merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2. Tringulasi Teknik Merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

29 81 3. Triangulasi Waktu Merupakan teknik wawancara yang dilakukan pada waktu yang berbeda seperti pada waktu pagi, siang ataupun malam. Dari tiga jenis triangulasi, maka penulis menggunakan triangulasi sumber. Penulis akan melakukan wawancara dengan tiga nara sumber internal dan dua nara sumber eksternal. 3.5 Metode Analisis Data Penulis menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif berdasarkan data-data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara dan pengumpulan data lainnya, data tersebut diolah menjadi penggambaran serta penjabaran. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat, narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara yang mendalam atau observasi. Selain itu analisis datak tidak memerlukan pembuktian hipotesis. Tahap analisis data memegang peran yang penting dalam riset kuliatatif, yaitu sebagai faktor utama penilaian kualitas atau tidak berkualitasnya suatu riset. Ada tiga tahap proses pelaksanaan analisis data kualitatif yaitu: 1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya 3. Berfikir dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum (Meleong 2004: 248).

30 82 Diawali dengan Melalui Public Relations Strategy yang terdiri dari; Publication, Event, News, Community involvement (kepedulian pada komunitas), Inform or image, Lobbying and negotiation, peneliti akan menganalisa strategi apa saja yang dilakukan oleh Public Relations LFCIAss dalam meningkatkan brand awareness sebagai sekolah sepak bola yang pertama kali di Asia Tenggara dengan berbasis pendidikan berkulikulum. 3.6 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama bulan November 2011 sampai dengan Desember 2011, yang mengambil tempat di Wisma Metropolitan I, lt. 15 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta dan Training Location di Lapangan Hockey, Gelora Bung Karno. Senayan, jakarta Pusat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi masa kini olahraga telah menjadi sebuah olah raga yang dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket, baseball,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam sebagai alat untuk mengetahui

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam sebagai alat untuk mengetahui BAB 4 HASIL PENELITIAN Sesuai metodologi yang telah diuraikan sebelumnya, salah satu teknik dalam penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam sebagai alat untuk mengetahui komunikasi pemasaran LFCIass

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai

Lebih terperinci

Bagi saya, arti sebenarnya menjadi Raja besar, adalah selalu melakukan hal yang benar tanpa sesumbar. Kenny Dalglish

Bagi saya, arti sebenarnya menjadi Raja besar, adalah selalu melakukan hal yang benar tanpa sesumbar. Kenny Dalglish Kenny Dalglish adalah salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa, dijuluki Sang Raja oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia sebagai bentuk pengakuan atas sumbangsihnya yang begitu besar bagi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yakni Peran Tayangan Sepakbola Liga Asing Terhadap Motivasi Berprestasi Pemian Sepakbola Indonesia

Lebih terperinci

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini KOMPETISI adalah kegiatan yang langka, khususnya kompetisi berjenjang di tingkat usia dini, dalam konteks pembinaan sepak bola di Indonesia yang baik dan terarah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep corporate social responsibility, yang dapat disingkat dengan CSR, dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu alternatif yang banyak dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak perlu diperdebatkan lagi bila sepakbola disebut sebagai cabang olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai macam olahraga populer

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif pada penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan akuntansi

Lebih terperinci

PROPOSAL SPONSORSHIP SEMEN PADANG FC

PROPOSAL SPONSORSHIP SEMEN PADANG FC PROPOSAL SHIP SEMEN PADANG FC Komplek PT Semen Padang - Indarung Padang Website: www.semenpadangfc.co.id Email: info@semenpadangfc.co.id Pengantar Dunia Sepak Bola di Indonesia mengalami kebangkitan yang

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan masyarakat dunia saat ini. Dimana fungsi olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar mengolah

Lebih terperinci

: Publicis Groupe - berpusat di Perancis. Ada 218 agencies, di 84 countries, over employees

: Publicis Groupe - berpusat di Perancis. Ada 218 agencies, di 84 countries, over employees BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan a. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan Chairman&CEO Publicis Groupe : Publicis Groupe - berpusat di Perancis : Maurice Levy : Agency Ada 218 agencies,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134, Arengka II Pekanbaru adalah salah satu perusahaan jasa perjalanan

Lebih terperinci

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS Hubungan auditor internal dengan board of audit committee menjadi tantangan tersendiri bagi tim auditor internal. Auditor internal bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mungseng yang berada di wilayah Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. MCF dan PT. MAF adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor yang berkembang dengan pesat, didirikan pada 24 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketat guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. berkembang baru untuk komunikasi strategis, terutama dalam hubungan masyarakat. PT. BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil PT.Fortune Pramana Rancang 3.1.1 Sejarah Perusahaan Ketika jumlah investasi asing meningkat di tahun 1980-an, ada kesempatan berkembang baru untuk komunikasi strategis,

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa transportasi udara di era globalisasi ini meningkat pesat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di Indonesia. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat menggiurkan. Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. DETEKSI BASKET LINTAS (DBL) INDONESIA DALAM LIGA NATIONAL BASKETBALL LEAGUE (NBL) INDONESIA

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. DETEKSI BASKET LINTAS (DBL) INDONESIA DALAM LIGA NATIONAL BASKETBALL LEAGUE (NBL) INDONESIA STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. DETEKSI BASKET LINTAS (DBL) INDONESIA DALAM LIGA NATIONAL BASKETBALL LEAGUE (NBL) INDONESIA 2013-2014 Taufik Hidayat Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Fokus penelitian ini

Lebih terperinci

UNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI

UNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI UNITED Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI PENGANTAR Saya pertama kali mulai mengenal dan menyukai Manchester United sejak tahun 1995 ketika masih bersekolah SMP, tepatnya beberapa bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Tentang Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Tentang Objek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Tentang Objek Penelitian 4.1.1 Situs Berita Olahraga Goal.com Goal.com pertama diluncurkan pada 12 Maret 2001, dan mulai aktif merambah dunia internet

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi kualitatif. Menurut Rosady Ruslan, untuk meneliti bidang ilmu sosial, dan khususnya

Lebih terperinci

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah 1 Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah terdaftar sebagai anggota PSSI Pengcab Purworejo maupun yang belum.

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang

BAB I PENDAHULUAN. seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Komitmen individu merupakan elemen yang penting dalam mempertahankan seorang volunteer di organisasi non-profit. Komitmen adalah penanda sikap seorang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 13 Lecture s Structure Eksekutif dan Kebutuhan Informasinya Model dan Penerapan EIS Faktor Penentu

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Latar Deskripsi Penelitian 3.1.1 Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT.PERTAMINA INDONESIA. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Industri. Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Ahmad Rifandi, MSc.

STRUKTUR ORGANISASI PT.PERTAMINA INDONESIA. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Industri. Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Ahmad Rifandi, MSc. STRUKTUR ORGANISASI PT.PERTAMINA INDONESIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Industri Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Ahmad Rifandi, MSc. Disusun oleh : Desi Asri Yani 101411010 Yuniar Widiyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan Asean Economic Community, perusahaan dituntut untuk gesit dalam mengembangkan inovasi dan strategi yang baru agar mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, yaitu memberikan gambaran dari gejala sosial tertentu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan berada langsung pada obyeknya, terutama dalam usaha untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau. pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau. pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun organisasi tersebut, di dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian desktiptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan

Bab I. Pendahuluan. untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan Bab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Tata kelola perusahaan telah berevolusi menjadi isu krusial tidak hanya untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan tingkat kepercayaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan memahami fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah media komunikasi dan sistem

Lebih terperinci

2.3. Kerangka Pemikiran Strategi Branding Persib Pada hakikatnya suporter sepakbola adalah konsumen dan sebagai konsumen mereka memiliki kebutuhan dan harapan terhadap Persib. Loyalitas yang telah ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang akan diambil adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis) tetapi juga memadukan (sintesis). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program siaran langsung UEFA Champions League di SCTV, merupakan sebuah tayangan pertandingan langsung antara tim tim sepak bola terbaik di Eropa. UEFA Champions League

Lebih terperinci

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM RI N G K ASA N KEG IATA N JAKARTA, JANUARI FEBRUARI 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Ribu. Jumlah Karyawan. Pendukung Bisnis

Sumber Daya Manusia. Ribu. Jumlah Karyawan. Pendukung Bisnis Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Ribu Karyawan BCA fokus pada kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.I Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Malang, Tepatnya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Sinar Putih Cemerlang adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan nikel yang didirikan pada bulan Oktober 2009 yang memiliki lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

Inter Milan Tertular Terpuruknya Timnas

Inter Milan Tertular Terpuruknya Timnas Inter Milan Tertular Terpuruknya Timnas Inter Milan lagi-lagi menerima kekalahan yang ke-15 di ajang Serie A Italia musim ini, usai ditaklukkan Lazio 3-1. Tim yang dulu diakui sebagai tim terbaik di musim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga di Indonesia mempunyai banyak cabang dan jenisnya. Cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia antara lain adalah sepak bola, bulutangkis, dan basket.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Peringkat Tabel 1. Peringkat tim Arsenal, Everton dan Tottenham Hotspurs dari tahun 2006-2012. Peringkat Tim Arsenal Everton Tottenham Hotspurs 2006 4 11 5 2007 4 6 5 2008 3

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I. 1. Dokter sebagai Pemimpin di Rumah Sakit Direktur atau kepala rumah sakit di Indonesia harus seorang tenaga medis, yaitu dokter atau dokter gigi, yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang selaku kontraktor utama yang juga bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri se-kota Yogyakarta merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Ada tujuh sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas merupakan bagian penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Humas merupakan bagian penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan bagian penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi. Kehadirannya dapat membantu organisasi menciptakan hubungan baik dengan publiknya serta

Lebih terperinci

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016 SUSTAINABLE PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET Tbk DAFTAR ISI 8 10 14 18 20 22 23 26 30 34 35 36 38 40 42 42 43 44 44 45 46 50 56 58 60 63 63 64 65 68 68 70 72 72

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya usia dan semakin bertambah padatnya aktivitas yang di jalani seseorang, semakin menurun pula tingkat kesadaran seseorang itu akan pentingnya berolahraga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuaraikan maka jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reaksi merupakan bagian dari sebuah pergerakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reaksi mempunyai definisi sebagai kegiatan yang timbul karena suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci