BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia (Kriyantono, 2006, p. 48). Penelitian ilmiah secara umum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif atau penelitian kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif atau pendekatan kualitatif (Gunawan, 2013, p. 32). Perbedaan paling terlihat antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif adalah pendekatan kuantitatif menggunakan data angkaangka dan perhitungan, sedangkan pendekatan kualitatif datanya berupa statement-statement atau pernyataan-pernyataan (Kriyantono, 2006, p. 51). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain (Moleong, 2013, p. 6). Pada penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri (Usman & Akbar, 2011, p. 78). Pada penelitian kualitatif peneliti memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola gejala-gejala sosial dan budaya dianalisis dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola periaku, dan pola-pola yang ditemukan tadi dianalisis lagi dengan menggunakan teori yang objektif (Gunawan, 2013, p. 34). Dari definisi-definisi dan penjelasan diatas, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 23

2 Tipe Penelitian Tipe penelitian pada penelitian ini adalah tipe kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan atau menjelaskan hasil penelitian dengan gambar, kata-kata dan bukan angka-angka (Moleong, 2013, p. 11). Penelitian ini berisi kutipankutipan data untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai kasus yang diteliti. Data yang diperoleh dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Jenis ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, fakual, dan akurat tetang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2006, p. 69). Penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitiannya, kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang melatarbelakangi responden berperilaku (berfikir, berperasaan, dan bertindak) (Usman & Akbar, 2011, p. 130). 3.3 Metode Penelitian Terdapat tiga metode penelitian dalam pendekatan kualitatif yang dapat digunakan, diantaranya adalah 1. Wawancara Teknik wawancara banyak digunakan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif, definisi wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2013, p. 186). Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik (Setyadin, 2005, p. 22). Dengan menggunakan teknik wawancara peneliti mengumpulkan data sebanyak dan dalam mungkin dari interviewer.

3 25 Terdapat beberapa jenis wawancara yang biasa ditemukan dala kegitan riset (Kriyantono, 2006, pp ): 1. Wawancara Pendahuluan Dalam wawancara pendahuluan tidak ada sistematika tertentu, tidak terkontrol, informal, terjadi begitu saja, tidak diorganisasi atau terarah. Wawancara ini biasanya digunakan untuk mengenalkan periset kepada orang yang akan diriset. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk membangun konfidensi periset pada informannya (respondennya). 2. Wawancara Terstruktur (Structured Interview) Pada wawancara ini periset menggunakan pedoman wawancara yang merupakan bentuk spesifik yang berisi instruksi yang mengarahkan periset dalam melakukan wawancara. Jawaban pada jenis wawancara ini adalah baku, tinggal dipilih dari beberapa jawaban sebelumnya sudah disediakan periset. 3. Wawancara Semistruktur (Semistructured Interview) Pada wawancara semistruktur, pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. 4. Wawancara Mendalam (Depth Interview) Wawancara mendalam dilakukan dengan mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara semistruktur guna mendapatkan informasi yang lebih bervariasi.

4 26 2. Observasi Observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Observasi banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, alasan paling umum penelitian kualitatif yang menggunakan metode ini adalah observasi mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Menurut Guba & Lincoln (2005) alasan observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam penelitian kualitatif, sebagai berikut (Gunawan, 2013, pp ) : 1. Merupakan pengalaman langsung, dan pengalaman langsung dinilai merupakan alat yang ampuh untuk memperoleh kebenaran. 2. Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya. 3. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa yang berkaitan dengan pengetahuan yang relevan maupun pengetahuan yang diperoleh dari data. 4. Sering ada keraguan pada peneliti terhadap informasi yang diperoleh. Peneliti memanfaatkan observasi untuk mengatasi keraguan tersebut. 5. Memungkinan peneliti untuk mampu mengamati situasi-situasi yang rumit. 6. Kasus-kasus tertentu ketika teknik komunikasi lainnya tidak memungkinan, peneliti memanfaatkan teknik observasi. Dua jenis observasi yang biasa dilakukan adalah observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi partisipan adalah metode observasi di mana periset juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dala kegiatan yang dilakukan kelompok yang diriset, apakah kehadirannya diketahui atau tidak. Observasi nonpartisipan adalah metode observasi di mana periset hanya bertindak sebagai mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diriset, baik kehadirannya diketahui atau tidak (Kriyantono, 2006, p. 112). Penelitian ini menggunakan observasi

5 partisipan, di mana peneliti merupakan salah satu intern di dalam perusahaan ini Dokumentasi Banyak fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk dokumentasi, dokumentasi meliputi surat-surat, catatan harian, laporan.artefak, foto, dan lain sebagainya. Dokumentasi berasal dari bahasa latin, yaitu docere, yang berarti mengajar. Dokumen merupakan pelengkap dari metode wawancara dan observasi untuk memperlengkap data yang telah diperoleh. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2007, p. 82). Menurut Bungin.Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis (Gunawan, 2013, p. 176). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Data Primer Data primer adalah Data yang diperoleh langsung dari sumbernya, data primer berupa wawancara dengan Informan maupun narasumber. Wawancara ini merupakan wawancara tatap muka dengan narasumber maupun informan, hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai kasus yang terkait. A. Kriteria Narasumber Narasumber yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT DINAMIKA INTERAKTIF LASKAR INDONESIA serta merupakan karyawan tetap di perusahaan tersebut. Narasumber juga terdiri dari orang-orang yang terlibat langsung dalam menentukan dan menjalankan strategi pemasaran internet dalam perusahaan tersebut dan setidaknya telah bekerja selama satu tahun dengan perusahaan ini. Secara umum latar belakang pendidikan dari para narasumber adalah sarjana dan tentunya sudah sering berhadapan langsung dengan konsumen.

6 28 B. Calon Narasumber Narasumber 1: Nama Jabatan : Caroline F. Sunarko : Business Director Alasan sebagai narasumber : Dalam menentukan strategi yang akan digunakan, seluruhnya harus disetujui oleh narasumber. Apabila narasumber tidak menyetujuinya, maka strategi tersebut tidak akan dijalankan. Sehingga tentunya narasumber sangat menentukan dan mengerti mengenai strategi PT Dinamika Interaktif Laskar Indonesia. Narasumber 2: Nama Jabatan : Jaqcueline Rinita : E-commerce Specialist Alasan sebagai narasumber :Sebagai seorang e-commerce specialist, narasumber memiliki kewajiban untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan perusahaan yang diteliti untuk meningkatkan penjualan atau kesadaran akan merek. Narasumber juga tentunya harus memiliki keahlian di bidang pemasaran untuk dapat menentukan strategi yang tepat di dalam perusahaan ini. Narasumber 3: Nama Jabatan : Stella : Community and Media Relations Alasan sebagai narasumber :Sebagai seorang community and media relations, narasumber memiliki kewajiban mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan komunitas dan event, dimulai dari perencanaan sampai pelaksanaan event. Narasumber juga memiliki kewajiban untuk meningkatkan kesadaran merek dengan mencari tempat untuk bekerja sama

7 dengan merek lain (sales promotion). Sehingga tentunya narasumber memiliki peran didalam menentukan strategi pemasaran. 29 Narasumber 4: Nama Jabatan : Maria Christa Kamagi : Journalist and Social Media Strategist Alasan sebagai narasumber : Narasumber memiliki peran untuk membuat rencana dan menjalankan strategi untuk media sosial. Selain itu, narasumber merupakan jurnalis pada perusahaan yang akan di teliti. Dimana pada perusahaan ini salah satu strategi pemasaran yang dijalankan adalah menyangkut mengenai artikel pada website perusahaan Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, artikel, maupun melalui media internet mengenai hal-hal yang terkait dengan penelitian.data sekunder biasanya digunakan untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun untuk proses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan adalah profil perusahaan, dokumentasi perusahaan, dan data-data lainnya. 3.5 Teknik Analisis Data Data yang telah didapatkan dari narasumber harus di analisis terlebih dahulu. Tujuan analisis data adalah untuk mengungkapkan data apa yang perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji, pertanyaan apa yang masih perlu dijawab, metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru, dan kesalahan apa yang harus segera diperbaiki. Analisis data adalah kegiatan analisis mengkategorikan data untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menaksirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan atau melaporkannya kepada orang lain yang berminat (Usman & Akbar, 2011, p. 84). Menurut Bogdan & Biklen (2007) menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan

8 30 menyajikan apa yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan (Gunawan, 2013, p. 210). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data versi Miles dan Huberman (Usman & Akbar, 2011, p. 88) Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi dimulai dari pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis memo, dan lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan. Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya (Sugiyono, 2007, p. 92). Data yang didapat di lapangan langsung diketik atau ditulis dengan rapi, terperinci, serta sistematis setiap selesai mengumpulkan data. Data-data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan (Usman & Akbar, 2011, pp ) Penyajian data Data yang semakin bertumpuk-tumpuk itu kurang dapat memberikan gambaran secara menyeluruh, sehingga diperlukan penyajian data (Usman & Akbar, 2011, p. 85). Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data(gunawan, 2013, p. 211). Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.penyajian data untuk penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk naratif.

9 Penarikan kesimpulan atau verifikasi Sejak awal peneliti berusaha untuk mencari arti dari data yang diperolehnya. Untuk itu, peneliti berusaha mencari persamaan, hubungan, dan hal-hal yang sering muncul atau digunakan. Dari data yang didapatkan peneliti berusaha untuk menarik kesimpulan. Mula-mula kesimpulan itu kabur, tetapi lama-kelamaan semakin jelas karena data yang diperoleh semakin banyak dan mendukung (Usman & Akbar, 2011, p. 85). Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan di akhir penelitian. Peneliti harus pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian (Gunawan, 2013, p. 212). Model Miles dan Huberman Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi Gambar 3.1 Model Miles dan Huberman (Sumber : Usman & Akbar, 2011, p. 88)

10 Teknik Keabsahan Data Dalam menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data, teknik pemeriksaan pada penelitian ini meliputi kredibilitas (Ketekunan/keajegan pengamatan, triangulasi, kecukupan referensi) dan kepastian (Uraian data terperinci) Kredibilitas Fungsi dari kredibilitas adalah mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti (Moleong, 2013, p. 324). 1. Ketekunan/keajegan Pengamatan Mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam berkaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Hal ini membuat penelitian ini harus dilakukan secara teliti dan rinci mengenai strategi internet oleh PT Dinamika Interaktif Laskar Indonesia. 2. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemerikssan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2013, p. 330). Hal ini dilakukan untuk dijadikan sebagai pembanding antara penelitian dengan sumber data atau penelitian sebelumnya. Terdapat empat macam triangulasi (Gunawan, 2013, pp ), yaitu: a. Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber memperoleh data. Dalam triangulasi ini yang paling terpenting adalah mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut. b. Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data yantuk mendapatkan data yang sama. c. Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara, karena setiap peneliti memiliki persepsi yang berbeda dala mengamati suatu masalah yang sama. d. Triangulasi teoritik adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu dan dipadu. Triangulasi teori mencakup penggunaan berbagai

11 33 perspektif professional untuk menerjemahkan satu,tunggal, atau sekumpulan data/informasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam triangulasi diantaranya adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dengan sumber sebanyak 4 narasumber dan metode yang dilakukan sebanyak 2 metode, yaitu metode wawancara semiterstruktur dan observasi partisipan. 3. Kecukupan Referensi Kecukupan referensi penelitian yang meliput data-data atau sumber yang digunakan untuk meneliti penelitian ini.

12 34