BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa latin dan orang yunani istilah system diartikan sebagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa latin dan orang yunani istilah system diartikan sebagai"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Informasi Pengertian System menurut sistem adalah kumpulan element berhubungan yang merupakan satu kesatuan., dari bahasa latin dan orang yunani istilah system diartikan sebagai menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama., sedangkan menurut James A. O Brien (2005, p29) system adalah sekelompok element yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan, sekelompok komponen yang bekerjasama menuju tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratus., Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa system adalah sekelompok element yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang bekerjasama untuk tujuan tertentu. Pengertian informasi menurut Jeffery L.Whitten dkk(2004, p23) informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerina., Sedangkan informasi menurut James A. O Brien (2005, p703 ) informasi adalah data yang telah diolah dan ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai akhir. Maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk berarti dan berguna untuk pemakai akir. 6

2 Sedangkan pengertian system informasi sendiri menurut Jeffery L.Whitten dkk (2004,p10) adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang diperlukan organisasi., sedangkan menurut James A.O.Brien (2005, p5) system informasi adalah rangkaian orang, prosedur, dan sumberdaya yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi., dari penjelasan diatas dapat disimpulkan system informasi adalah rangkaian orang, prosedur, sumberdaya dan teknologi informasi yang melakukan pengumpulan, pemerosesan dan penyebaran informasi ke seluruh organisasi Sistem informasi Rumah Sakit Menurut sistem informasi rumah sakit atau dapat disebut juga clinical information system (CIS) adalah sebuah sistem informasi terintegrasi yang didesain untuk menangani semua kegiatan administratif dan finansial dari rumah sakit. Sistem ini mencakup semua pemrosesan informasi. Tujuan dari sistem informasi rumah sakit adalah untuk memaksimalkan pelayanan administrasi pasien dengan menggunakan electronic data processing (EDP). Sedangkan Menurut Hario Kusnanto dalam makalahnya yang disampaikan pada Kongres PERSI VII 1996 menyatakan bahwa sistem informasi rumah sakit amat berperan dalam memasukan berbagai kepentingan dari berbagai pelanggan rumah sakit. Sistem Informasi Rumah Sakit dapat berfungsi memadukan kepentingan pelanggan dalam derap bersama mencapai visi dan misi rumah 7

3 sakit. Informasi merupakan sarana potensial untuk memberdayakan pelanggan internal dan eksternal suatu rumah sakit Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama ( 2006, p5), Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan akuntansi seperti informasi lainnya yang didapat dari kegiatan rutin transaksi akuntansi.,sedangkan menurut George H.Bodnar dan William S.Hopwood (2001, p1), Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan sumber daya seperti manusia dan perlengkapan yang dirancang untuk mengubah data keuaangan dan data lainnya ke dalam informasi. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa system informasi akuntasi adalah bagian dari system informasi manajemen yang meliputi sumber daya seperti manusia dan perlengkapan lain yang menyediakan informasi keuangan dan akuntansi lainnya dari kegiatan rutin transaksi akuntansi. Menurut Jones dan Rama ( 2006, p18 ), Siklus Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 siklus, yaitu : 1.Acquisition (purchasing) Cycle Merupakan proses pembelian barang dan jasa, juga pengeluaran kas. Proses ini melibatkan pihak perusahaan dengan para pemasok (supplier). 2.Conversion Cycle Siklus ini dapat disebut juga sebagai Production Cycle. Siklus ini merupakan proses produksi atau mengubah sumber daya yang dibeli menjadi barang dan 8

4 jasa. Selain proses produksi, juga melibatkan inventory atau persediaan barang. Conversion cycle sangat kompleks, dan bervariasi sesuai dengan industrinya tidak seperti revenue dan purchasing cycle. 3.Revenue Cycle Merupakan proses menyediakan barang dan jasa kepada customer dan penerimaan kas Business Application System Development Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p461), pengembangan sistem adalah serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk membangun sebuah solusi sistem informasi untuk sebuah masalah atau kesempatan bisnis. Sedangkan menurut menurut Turban et al. (2003, p463), Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) adalah kerangka kerja terstruktur, terdiri atas proses yang berurutan yang mana sistem informasi tersebut dibangun. Berdasarkan Turban et al. (2003, p464), Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) dibagi menjadi delapan tahapan yaitu : 1. Investigasi Sistem Tugas yang paling penting dalam tahap ini adalah belajar.belajar dapat menentukan suksesnya proyek sistem perkembangan dan memperkirakan proyek teknikal, ekonomi dan bertingkah laku. Belajar dapat mencegah organisasi berbuat kesalahan yang besar. 2. Analisa Sistem Sistem analysist adalah pemeriksaan masalah bisnis yang direncanakan organisasi agar dapat diselesaikan oleh organisasi. Tahap ini menjelaskan 9

5 masalah bisnis, mengidentifikasi penyebabnya, memspesifikasi solusi dan mengidentifikasi syarat informasi yang solusinya harus memuaskan. 3. Desain Sistem Sistem Design menggambarkan apa yang harus system lakukan untuk menyelesaikan masalah bsnis dan menggambarkan system akan menyelesaikan tugasnya. 4. Pemograman Sistem Sistem perkembangan menggunakan rancangan spesifikasi untuk memperoleh software yang diberikan untuk sustem untuk bertemu dengan fungsional objek dan menyelesaikan masalah bisnis. Jika organisasi memutuskan membuat software sendiri lalu pemrograman meliputin penterjemahan dari sistem aplikasi ke kode komputer. Proses ini cukup panjang dan memakan waktu yang lama. Dalam sebuah percobaan untuk mengatasi kelakuan proses pemrograman, programmer menggunakan tehnik pemrograman terstruktur. 5. Pengujian Sistem Testing memeriksa apakah kode komputer akan menghasilkan hasil yang diharapkan dan diinginkan dengan kondisi tertentu. Testing dirancang untuk mendeteksi kesalahan pada kode komputer. 6. Implementasi Sistem Implementation adalah proses merubah sistem lama ke sistem baru 7. Operasi Sistem Operasi sistem digunakan untuk membantu proses bisnis dan juga memudahkan untuk memperbaiki sistem bila sistem tidak berjalan dengan 10

6 baik serta untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat membantu dalam pencapaian tujuan utama suatu perusahaan atau organisasi. 8. Maintenance Sistem memerlukan beberapa tipe dari maintenance. Tipe pertama adalah dari kesalahan program, proses yang berlangsung seluruhnya dari siastem. Tipe kedua adalah memperbaharui sistem untuk membuat perubahan dalam kondisi bisnis. Tipe ketiga meliputi menambah keuntungan baru sistem tanpa mengganggu sistem operasi Aplication Control Menurut Jones dan Rama (2006, p123), Tipe-tipe dari aplikasi kontrol terdiri dari : 1. Kontrol Workflow (Workflows Controls) Kontrol Workflow adalah kontrol yang mengendalikan proses ketika bergerak dari satu event ke event berikutnya. Kontrol Workflow mengeksploitasi hubungan antar event dan berfokus pada tanggungjawab pada event, urutan event dan alur informasi antar event dalam suatu proses bisnis. Kontrol-kontrol yang termasuk dalam Kontrol Workflow antara lain : a. Pembagian tugas Pembagian tugas antara internal agent merupakan konsep utama dalam merancang aktivitas kontrol internal. Control internal menjadi lebih kuat ketika individu yang terpisah ditempatkan pada otorisasi, eksekusi dan pencatatan transaksi. b. Penggunaan informasi dari event sebelumnya 11

7 untuk mengontrol aktivitas Informasi dari aktivitas sebelumnya sering digunakan untuk mengontrol aktivitas bisnis. Dengan memanggil kembali informasi dari aktivitas sebelumnya, secara otomatis system dapat menjalankan beberapa aktivitas peninjauan. c.kebutuhan event yang berurutan Secara khusus, urutan di mana file maintenance dan event lainnya terjadi penting untuk dipertimbangkan dalam merancang sebuah system informasi akuntansi. Dalam menghindari pembelian yang tidak sah, prosedur pemeliharaan supplier yang tepat harus digunakan untuk menyediakan supplier yang sah untuk organisasi. Kemudian kontrol dalam event selanjutnya dapat digunakan untuk memastikan pembelian berasal dari supplier yang sah. d. Follow up atas event Sebuah organisasi seharusnya memiliki cara yang otomatis atau manual untuk melihat kembali transaksi yang belum selesai. Ketika sebuah event terjadi, biasanya akan memberikan harapan event lainnya pada masa mendatang. Sebagai contoh, ketika pemesan menyerahkan daftar permintaan, kita mengharapkan adanya event persetujuan,yang diikuti oleh pencatatan daftar permintaan. Proses ini dapat dirancang untuk membantu karyawan mengawasi apakah event yang diharapkan telah terjadi dan menindaklanjuti berdasarkan event yang diharapkan. 12

8 e.pre-numbered documents Pre-numbered documents menyediakan kesempatan untuk mengkontrol event.memeriksa urutan dokumen bernomor dapat membantu memastikan semua event dijalankan dan dicatat dengan tepat. f. Merekam agen internal yang memproses event Internal agent ditunjuk bertanggungjawab pada kebanyakan event. Sehingga dengan mencatat internal agent yang bertanggungjawab atas sebuah event, dapat diketahui agent yang terlibat dalam event dan melihat apakah tanggung jawab tersebut dipelihara untuk individu tersebut. Sebagai contohnya activity diagram menunjukkan pemesan, sekretaris dan pengawas yang terlibat dalam memutuskan, menyetujui dan mencatat pesanan. g. Batasan akses atas aset dan informasi Langkah penting untuk melindungi asset, seperti kas, persediaan, perlengkapan dan data adalah dengan membatasi akses hanya pada karyawan yang memerlukannya untuk tugas tugas mereka. Activity diagram dapat digunakan sebagai media untuk menganalisa dan mengontrol akses ke informasi. Sebagai contoh kita dapat mengidentifikasi user yang melakukan activity yang membutuhkan informasi dari file tertentu, dan membuat atau menggunakan dokumen atau laporan. Control terhadap asset 13

9 dapat mengurangi kemungkunan karyawan memasuki system dan memasukkan pesanan yang tidak sah. h. Rekonsiliasi record dengan aset fisik Perhitungan fisik secara berkala pada persediaan adalah control yang penting yang digunakan oleh organisasi. Control tersebut penting untuk memastikan jumlah persediaan yang tercatat berdasarkan tanda terima, penjualan dan data persediaan lainnya sama dengan persediaan yang sesungguhnya tersedia. 2. Kontrol Input (Input Controls) Kontrol Input adalah kontrol yang digunakan untuk mengendalikan input data ke system komputer. Kontrol Input terdiri dari : a. Drop Down dan Look-Up Menu b. Record Checking c. Konfirmasi data dengan menampilkan data yang berhubungan dengan data yang dimasukkan user. d. Referental Integrity Control untuk memastikan event record terhubung dengan master record yang tepat e. Aturan validasi untuk membatasi data yang bisa dimasukkan pada nilai tertentu. f. Penggunaan default sebelum data dimasukkan g. Computer Generated Values h. Batch Control total sebelum data entry dibandingkan dengan print out setelah data entry i.review report yang diedit sebelum diposting 14

10 j. Exception report dimana mendaftar kasus dimana default diganti dengan nilai yang tidak biasa 3.Kontrol Umum (General Controls) Kontrol umum terbagi dalam emap kategori yang terdiri dari : a. Perencanaan Sistem Informasi b. Pengorganisasian fungsi IT c. Mengidentifikasikan dan membangun solusi IT d. Mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem akuntansi 4.Review Kinerja (Performance Review) Review kinerja dibagi dalam empat kategori yaitu : a. Mereview anggaran, peramalan masa depan, standar, atau hasil sebelumnya melalui file maintenance. b. Menggunakan report untuk membandingkan dengan hasil dari anggaran, peramalan masa depan, standar dan hasil sebelumnya. c. Aksi pengoreksian jika diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau mengubah tabel master Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (1999, p129), Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- 15

11 perbaikannya. Menurut Jogiyanto (1999, p130), di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem yaitu : 1. Identify yaitu mengidentifikasikan masalah 2. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada 3. Analyze yaitu menganalisis sistem 4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis Menurut Whitten (2004, p33), analisis sistem adalah penelitian mengenai problem domain dari suatu bisnis untuk menemukan kebutuhan bisnis dan peningkatan yang dapat dilakukan atas sistem serta prioritas dari solusi yang ditemukan. menurut Jones dan Rama (2006, p568), Analisis sistem adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem. Tugas dalam analisis sistem sama dengan investigasi sistem. Tetapi, tahap analisis lebih detail dan membutuhkan informasi yang lebih banyak. Sedangkan menurut James O Brien (2003, p408), Analisis sistem adalah penelitian secara mendalam mengenai kebutuhan informasi pengguna yang menghasilkan functional requirements yang digunakan sebagai dasar dalam mendesain sistem informasi. Analisis sistem biasanya mempelajari beberapa hal berikut: Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pengguna, Aktifitas, sumber daya, dan produk yang dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan 16

12 Kemampuan sistem informasi yang harus dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dan stakeholder lain yang menggunakan sistem. Dari penjelasn diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya analisis system adalah kegiatan menganalisa problem domain bisnis untuk menemukan solusi akan kebutuhan informasi yang lebih banyak Perancangan Sistem Menurut Jogiyanto (1999, p197), Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungisional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa dan termasuk menyangkut memgkonfigurasi dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1999, p197), Tahap perancangan sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli tehnik lainnya yang terlibat. Menurut McLeod (2001,p192), rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Menurut Whitten (2004, p34), perancangan sistem adalah spesifikasi atau konstruksi dari solusi teknikal dan berbasiskan komputer untuk kebutuhan bisnis yang diidentifikasikan pada kegiatan analisis sistem. Sedangkan menurut Mulyadi (2001, 17

13 p51), perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Maka dapat disimpulkan bahwa rancangan system adalah spesifikasi dari solusi bisnis akan kebtuhan informasi berbasis computer Konsep Analisis dan Perancangan system informasi Rich Picture Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p26-27), Rich Picture adalah suatu gambar yang informal yang melukiskan pemahaman penggambar akan suatu situasi. Digunakan semasa pemilihan sistem untuk menggambarkan gambaran menyeluruh dari tugas yang menghadapi proyek pengembangan sistem. Rich picture secara umum menggambarakan permasalahan sistem dan application domain. Rich picture tidak memiliki notasi khusus. Namun seharusnya melalui beberapa persetujuan di antara proyek sebagaimana aspek tertentu digambarkan Event Table Menurut Jones dan Rama (2006,p19), Event adalah sesuatu yang terjadi pada waktu tertentu. Menurut Jones dan Rama (2006,p24), untuk mengidentifikasi event maka perlu membuat tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut : Identifikasi event pertama dalam sebuah proses serta seseorang atau departemen dalam organisasi ikasyang bertanggung jawab pada aktivitas tersebut. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan artiipasi dari Internal Agent. Identifikasi event baru dimana ada tanggung jawab yang ditransfer dari satu Internal Agent ke yang ain. 18

14 Identifikasi event baru dimana proses diinterupsi atau akan dilaksanakan kemudian oleh Internal Agent yang sama. Gunakan nama event dan deskripsi yang merefleksikan proses yang terjadi dalam event ersebut Workflow Table Menurut Jones dan Rama (2006, p84), Workflow Table adalah sebuah tabel dengan dua kolom yang mengidentifikasikan semua aktor dan aktivitas yang dilakukan dalam sebuah proses. Aktor yang melakukan aktivitas diletakkan di kolom sebelah kiri dan aktivitas yang dilakukan diletakkan di kolom sebeah kanan Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p61), UML activity diagram mempunyai peranan penting dari suatu peta (map) di dalam memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas pada proses. UML activity diagram and maps mempunyai beberapa karakteristik umum yang membuatnya berguna : Baik maps maupun activity diagram menyediakan representasi grafis dari informasi yang lebih mudah untuk dimengerti daripada deskripsi naratif. Maps menggunakan simbol standar untuk menyampaikan informasi. (contohnya: nama jalan raya, jarak, dan daerah parkir). Hampir sama, activity diagram menggunakan simbol standar untuk merepresentasikan berbagai elemen dari suatu proses bisnis. (contoh: event, agen, dokumen, dan file). Maps dan activity diagram disiapkan oleh ahli tetapi dapat dibaca oleh semua users dengan sedikit pelatihan. Penggunaan yang konsisten dari rangkaian kecil simbol relatif pada maps dan activity diagram membuat leboh mudah dibaca dipahami. 19

15 Baik maps maupun activity diagram dapat menyediakan pandangan high-level sama baiknya dengan low-level. Turis mungkin menggunakan suatu peta highlevel untuk mengerti rute antar kota dan suatu peta yang lebih detil untuk melihat jalan jalan di dalam kota tujuan. Serupa, activity diagram dapat dibuat untuk menunjukkan overview. dari suatu proses. Jika dibutuhkan untuk melihat event individu dengan lebih dekat, sebuah detailed activity diagram dapat dibuat untuk satu event. Menurut Jones dan Rama (2006, p61), terdapat 2 tipe activity diagram, yaitu : 1. Overview activity diagram mempresentasikan gambaran secara umum dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event kunci, urutan dari event-event ini, dan arus informasi di antara eventevent. 2. Detailed activity diagram hampir sama dengan suatu peta dari sebuah kota. Menyediakan reperesentasi yang lebih terperinci dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua event yang ditampilkan pada overview diagram UML Class Diagram Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p69-70) UML class diagram adalah gambaran mengenai sekumpulan class dan hubungan antar class yang terstruktur. UML class diagram adalah pusat penggambaran dari analisis dan disain berorientasi objek. Selama masa analisis, biasanya cukup untuk menggambarkan class dengan namanya. Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006,p407), UML Class Diagram adalah sebuah diagram yang digunakan untuk mendokumentasikan tabeltabel database dalam sebuah sistem informasi akuntansi (SIA), hubungtan antar tabeltabel tersebut dan atribut yang ada di dalam tabel. 20

16 Use Case Diagram M enurut Jones dan Rama (2006,p267), Use Case adalah urutan langkahlangkah yang terjadi jika seorang actor berinteraksidengan sistem tujuan tertentu, Menurut Mathiassen (2000, p19), Use Case Diagram adalah suatu pola interaksi antara sistem dan aktor dalam aplication domain, Menurut Whitten (2004, p257), Use Case Diagram adalah serangkaian langkah-langkah yang saling berhubungan baik secara otomatis ataupun manual dengan tujuan untuk menyelesaikan kegiatan bisnis tunggal, Menurut Jones dan Rama (2006, p267), Use Case Diagram adalah presentasi grafis yang meliputi daftar dalam aplikasi dari use case yang ada Navigation Diagram Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p343), Navigation diagram adalah jenis khusus dari statechart diagram yang berfokus pada dinamika keseluruhan dari tampilan layar. Diagram ini menunjukkan window-window yang bersangkutan dan perpindahan di antara mereka. Sebuah window ditunjukkan sebagai sebuah state. State memiliki sebuah nama dan sebuah icon. Pergantian state sesuai dengan pergantian di antara dua window Rancangan Database Menurut Jones dan Rama (2006, p241), Database Management System adalah koleksi program yang memungkinkan kita untuk memasukkan, mengorganisasikan, dan memilih informasi dari sebuah database, menurut Jogiyanto (1999, p217), Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputerdan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Menurut Jogiyanto (1999, p218), database dibentuk dari 21

17 kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, yaitu: 1. File Induk (Master File). Di dalam aplikasi,file ini merupakan file yang penting. File ini akan tetap terus ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan menjadi : File induk acuan (reference master file) yaitu file induk yang recordnya relatif statis,jarang berubah nilainya. File induk dinamik (dynamic master file) yaitu file induk yang nilai dari record recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan sebagai akibat dari suatu transaksi. 2. File Transaksi (transaction file) File transaksi disebut juga dengan nama file input. File ini digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi. 3. File Laporan (report file) File ini disebut juga dengan nama file output yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan. File ini dibuat untuk mempersiapkan pembuatan suatu laporan dan biasanya dilakukan bila printer belum siap atau masih digunakan. 4. File Sejarah (history file)file sejarah disebut juga dengan nama file arsip yaitu file yang berisi data masa lalu yang tidak aktif tetapi masih diperlukan untuk keperluan mendatang. 5. File Pelindung (backup file)file pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif pada saat tertentu.file ini digunakan sebagai cadangan bila file database yang aktif rusak atau hilang. 22

18 6. File Kerja (Working file) File kerja disebut juga dengan file sementara.file ini dibuat oleh suatu prosesprogram secara sementara karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat memori selama proses dan dihapus bila proses telah selesai Rancangan Formulir Menurut Mulyadi (2001, p75), formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir sering pula disebut dengan dokumen, sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p288), formulir adalah sebuah dokumen yang berisikan field yang kosong dimana user dapat mengisinya dengan data. Jenis-jenis formulir input (Jones dan Rama (2006, p )), yaitu : 1. Single-record entry form Hanya menunjukkan satu record pada satu waktu,digunakan untuk menambah, menghapus atau modifikasi data dalam record tunggal dalam tabel tertentu dan biasanya digunakan untuk memelihara file master. 2. Tabular entry form Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi beberapa record dalam tabel tunggal dan untuk mencatat sekumpulan event. 3. Multi-table entry form Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi record dalam dua atau lebih tabel yang berhubungan. Menurut Jones dan Rama (2006, p319), data bisa dimasukkan ke dalam form melalui empat cara yaitu : Seorang internal agent mengetik data Seorang internal agent memilih data yang ingin 23

19 dimasukkan dengan menggunakan look-up table,radio button atau check box. Seorang internal agent melakukan scan barcode dari sebuah kartu identifikasi dokumen. Seorang user memasukkan data dengan mnggunakan form pada website perusahaan Rancangan Layar Menurut Jones dan Rama (2006, p ), form interface elements adalah objek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan. Berikut ini adalah beberapa elemen yang biasa ada pada tampilan layar: Text Box Text Box adalah tempat kosong di dalam form yang digunakan untuk memasukkan informasi yang akan dimasukkan ke dalam tabel atau tempat untuk menampilkan informasi yang diambil dari tabel. Label Label berfungsi membantu user untuk mengetahui informasi yang harus dimasukkan. Look-Up Feature Look-Up Feature biasanya ditambahkan pada text box yang digunakan untuk memasukkan foreign key. Command Button Command Button digunakan untuk mengeksekusi sebuah tindakan. Radio Button 24

20 Radio Button digunakan user untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan yang disediakan. Check Box Check Box hampir sama dengan radio button, namun dengan check box, user dapat memilih lebih dari satu. Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p151) mengatakan bahwa interface adalah fasilitas-fasilitas yang membuat model dan fungsi sistem tersedia bagi actor Rancangan Laporan Menurut Jones dan Rama (2006, p238), laporan adalah sebuah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik. Menurut Jones dan Rama (2006, p212), tipe-tipe laporan terdiri dari : 1. Simple List Yaitu laporan yang menampilkan tampilan yang sederhana dari sebuah transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, tanpa adanya suatu pengelompokkan. 2. Grouped Detail Report Yaitu laporan yang menampilkan event yang terjadi selama periode tertentu dengan pengelompokkan atas produk, layanan, ataupun agent. 3. Summary Report Yaitu laporan yang mengelompokkan event berdasarkan parameter yang bervariasi. Contohnya bulan, customer. 4. Single Entity Report. 25

21 Yaitu laporan yang memberikan detail tentang suatu event tertentu Contohnya: laporan faktur dan PO (purchase order). 2.2 Teori Khusus Pengertian Rumah Sakit Menurut situs Rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya di sediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Menurut surat keputusan menteri kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan sub-spesialistik. Rumah sakit mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan, serta terdapat upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Jenis-jenis Rumah Sakit terdiri dari: a. Rumah bersalin Rumah sakit yang khusus melayani pemeriksaan ibu hamil yang akan melahirkan secara normal dengan bantuan bidan, perawat atau dokter b. Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah sakit yang khusus melayani pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan perawatan bayi berikut dengan proses persalinan normal atau operasi. c. Rumah Sakit Bersalin 26

22 Rumah sakit yang khusus melayani pemeriksaan ibu hamil yang akan melahirkan secara normal maupun melalui operasi. d. Rumah Sakit Kanker Rumah sakit yang khusus memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan bagi penderita penyakit kanker. e. Rumah Sakit Ketergantungan Obat Rumah sakit yang khusus memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan penderita yang tergantung pada obat-obat terlarang. f. Rumah Sakit Mata Rumah sakit yang khusus memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan bagi penderita penyakit mata. g. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit yang khusus memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan pada satu macam penyakit. h. Rumah Sakit Umum Rumah sakit yang khusus memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan bagi penderita berbagai penyakit yang dilengkapi dengan dokter ahli dan akan melayani berbagai pasien yang mengidap penyakit yang beraneka ragam. Untuk memenuhi kebutuhan itu Rumah Sakit umum perlu mempunyai fungsi pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. Rumah Sakit setidaknya memiliki lima Fungsi: 27

23 1. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnanastik dan terapeutik. Berbagai jenis spesialisasi baik bedah maupun nonbedah, harus tersedia pelayanan inap ini meliputi pelayanan keperawatan, gizi, farmasi, laboratorium dan pelayanan diagnostik serta terapeutik lainnya. 2. Rumah Sakit harus memiliki fasilitas rawat jalan. 3. Rumah Sakit memiliki tugas untuk melakukan pendidikan dan latihan 4. Rumah Sakit perlu melakukan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan dan keberadan pasien d i Rumah Sakit merupakan modal dasar untuk penelitian ini. 5. Rumah Sakit juga mempunyai tangguing jawab untukprogram pencegahan penyakit dan penyuluhan kesehatan bagi populasi sekitarnya Pengertian Billing System Menurut Cambridge Advanced Learner's Dictionary (2003, p113), Bill adalah a request for payment of money owed, or the piece of paper on which it is written (noun); to give or send someone a bill asking for money that they owe for a product or service (verb). Dalam bahasa Indonesia, Bill berarti permintaan untuk membayar sejumlah uang yang diutang, atau sebuah kertas yang ditulis (kata benda); untuk memberi atau mengirim seseorang sebuah permintaan tagihan untuk membayar sejumlah uang yang diutang untuk barang atau jasa (kata kerja). Jadi, billing system adalah suatu kesatuan yang berasal dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan yaitu 28

24 permintaan terhadap seseorang untuk membayar sejumlah uang yang diutang untuk barang atau jasa. Dengan adanya billing system ini, akan membantu pemakai untuk mengontrol dan memonitor operasionalnya. Billing System rumah sakit adalah sebuah sistem yang terintegrasi dengan database pasien yang berfungsi membantu staf administrasi dalam menangani transaksi pembayaran tagihan rumah sakit. Billing System akan memudahkan dalam pengontrolan kegiatan administrasi keuangan Rumah Sakit Manfaat Billing System Manfaat menggunakan Billing System adalah sebagai berikut : 1. Set up Billing Codes Nomor kuitansi yang dihasilkan secara otomatis oleh sistem (autogenerate) sehingga mengurangi tingkat kecurangan. 2. Set up recurring Charge Shedules Dengan menggunakan billing system dapat dengan mudah melakukan perubahan pada jadwal penagihan iuran seperti penagihan setiap bulan, setiap caturwulan, setiap semester atau setiap tahun. 3. Late-fee Assesment Prosedur ini digunakan untuk mengetahui dengan cepat pasien yang belum membayar biaya rumah sakit sehingga monitoring dapat dilakukan secara efektif dan efisien. 4. Statements Billing System akan mencetak beberapa jenis billing statement yang berisi rekapitulasi mengenai pembayaran masa lalu. Dengan ini rumah sakit dapat mengurus tagihan rumah sakit sesuai dengan tahun kalender. 29

25 5. Payment Method Billing system mendukung metode akuntansi secara tunai dengan pembayaran di muka (accrual) Tahapan Billing System Tahapan billing system adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan 2. Implementasi 3. Monitor 4. Evaluasi Training untuk staff Pembagian tugas sesuai dengan keahlian masing-masing staf, kemudian memberikan training untuk setiap peranan. Staff Billing yang terlatih dengan baik akan dapat melakukan pembuatan laporan, pembuatan duplikasi dokumen, serta mengatur tagihan-tagihan dengan teratur. Tiga jenis training yang harus dilakukan yaitu : Training mengenai prosedur penagihan Pengaturan Dan tatacara untukmemperlakukan pelanggan Keahlian teknis untuk menggunakan billing system Penggunaan Elektronik Dianjurkan untuk selalu melakukan perbandingan antara penggunaan elektronik dalam billing system dengan billing system manual. System manual terlihat jauh lebih murah bila dibandingkan dengan penggunaan elektronik akan tetapi memakan biaya dan waktu yang dapat membawa kegiatan operasional menjadi tidak efisien. ( 30

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT Noerlina Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan No. 9, Jakarta 11480 e-mail : noerlina@binus.edu Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Pengertian Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (1999, p129), Analisis Sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Definisi Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) definisi sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Business Application System Development

BAB 2 LANDASAN TEORI Business Application System Development 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Business Application System Development Sistem informasi memberikan kontribusi yang besar bagi manajemen untuk mengambil keputusan baik dalam perencanaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam

Lebih terperinci

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV DIRANGKUM OLEH: ARYA SULISTYO KELAS 3DB11 NPM 31111224 DILARANG KERAS MENCOPY TANPA SEIZIN PENULIS.. soalnya udah capek-capek ngerangkum Bab I Mengenal Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR

MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MATERI 7 MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 1 FORMULIR DOKUMEN INPUT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMASUKKAN DATA KE DALAM

Lebih terperinci

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem Analisis Sistem 1. Analisis sistem didefinisikan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan 1. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem menurut McLeod, Jr (2001, p11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia usaha. Pada era sebelum

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PT ADIMAS PUSPITA SERASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PT ADIMAS PUSPITA SERASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar 3. BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori yaitu bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis. Teori-teori yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

transaksi yang ingin dilihat detailnya.

transaksi yang ingin dilihat detailnya. L26 Gambar L36 Form view order penjualan pembayaran - User dapat melihat detail dari transaksi dengan cara memilih transaksi yang ingin dilihat detailnya, kemudian menekan tombol LIHAT DETAIL, atau bisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu

Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 613 Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Johni Romadoni* 1, Mulyadi 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem menurut Krismiaji (2010, p1) merupakan rangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki karakteristik meliputi; komponen,

Lebih terperinci

BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi

BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan File Pesanan Pesanan# Tanggal Pesanan Persediaan Pelanggan Pengiriman Contoh diagram kelas UML Parsial: File Transaksi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapatkan laba.

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapatkan laba. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk mencapai berbagai tujuan, salah satunya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapatkan laba. Semakin pesatnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p1076), sistem adalah: 1. Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Perubahan informasi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat, perusahaan semakin membutuhkan teknologi informasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat, perusahaan semakin membutuhkan teknologi informasi untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini dimana era teknologi informasi sudah semakin maju dan terus berkembang pesat, perusahaan semakin membutuhkan teknologi informasi untuk bersaing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Pemesanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemasaran 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berhubungan dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI KUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI KUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI KUNTANSI Junaidi, SE., M.SA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang 1 2014 ORGANISASI APLIKASI AKUNTANSI APLIKASI AKUNTANSI UMUMNYA DIORGANISASIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK Hersanto Binus University Jl. O No. 3 RT.007 RW.010, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Pengelolaan Medik dan Jasa Kesehatan di Klinik

Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Pengelolaan Medik dan Jasa Kesehatan di Klinik Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Pengelolaan Medik dan Jasa Kesehatan di Klinik Henny Hendarti 1 ; Seplita Anggita 2 ; Wina 3 1, 2, 3 Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Pada sub bab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. 3.1.1 Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi. Perancangan sistem ini ditujukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk menyediakan sumber daya informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan up to date. Sistem

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN MATERIAL PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN MATERIAL PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN MATERIAL PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Lianawati Christian 1, Dinna Meutia Azzahra 2 1

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 Abstrak PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT SUBSISTEM : BILLING SYSTEM STUDI KASUS

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira Bandung di bagian pendaftaran konsumen. Yang berlokasi di jalan rajawali timur

Lebih terperinci

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur :

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : Keterangan : - Pemilik perusahaan dagang a. Menyediakan modal,sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Struktur Organisasi yang Diusulkan Dilihat dari struktur organisasi yang sedang berjalan pada PT Mahakam Beta Farma pada saat ini, masih banyak terdapat kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1 Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan salah satu aktivitas bisnis penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian besar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam era globalisasi saat ini. Hal tersebut ditunjang dengan

Lebih terperinci

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi *SISTEM INFORMASI PEMASARAN ALAT-ALAT MEDIS TERPADU Nama : Totok Suprawoto NIM : 04202055 Program : Sistem Informasi Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem yang dibahas dalam skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yayasan Kanker Indonesia (YKI) adalah organisasi nirlaba yang memiliki jaringan kerja di seluruh provinsi di Indonesia. YKI memiliki peranan penting dalam memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang. 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat,

Lebih terperinci

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL LABORATORIUM

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL LABORATORIUM MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL LABORATORIUM 2014 www.sistemrumahsakit.com DAFTAR ISI A. MENU PEMERIKSAAN... 4 1. Sub-menu Transaksi... 4 2. Sub-menu Setting Transaksi...

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN SEMBAKO PADA TOKO HARAPAN BARU

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN SEMBAKO PADA TOKO HARAPAN BARU PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERSEDIAAN SEMBAKO PADA TOKO HARAPAN BARU ABSTRAK Novianti Madhona Faizah dan Nina Amelia Sistem informasi persediaan barang merupakan suatu sistem untuk mengelola persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI. perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI. perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan 41 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Sistem Hal-hal yang akan dilakukan dalam perancangan aplikasi antara lain : perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS. suatu perusahaan yang memproduksi minuman kaleng didirikan pada tahun 1970. 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM PENCETAKAN PO ONLINE PADA PT. DASS 3.1 Sejarah dan Struktur PT. DASS PT.DASS adalah industry yang bergerak untuk supplay kebutuhan dari suatu perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan sejenis maupun tidak sejenis, besar maupun kecil menjadi semakin tinggi. Tingginya persaingan tersebut,

Lebih terperinci