PERANCANGAN DASHBOARD PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMURBERBASIS WEB SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
|
|
- Utami Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN DASHBOARD PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMURBERBASIS WEB SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Sigit Satrio Wibowo 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Cokroaminoto 12 A, Surabaya, 60264, Indonesia 2)Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya, 60111, Indonesia ABSTRAK Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)merupakan instansi yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan, meliputi audit, konsultansi, asistensi, evaluasi, pemberantasan KKN, serta pendidikan dan pelatihan pengawasan. Saat ini informasi tentang capaian kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur (BPKP Jatim) diperoleh dari berbagai sistem dan berkas yang tersebar di bagian dan bidang, sehingga membutuhkan waktu dan usaha lebih untuk menyajikannya sesuai dengan kebutuhan pimpinan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem yang mampu mengolah rencana dan hasil pengawasan menjadi informasi yang berguna bagi pimpinan dan menyajikannya dalam format yang mudah dipahami, sesuai dengan preferensi pimpinan, yaitu cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tersebut dengan membuat desain dashboard berbasis web yang menyajikan informasi capaian kinerja dan informasi penting lainnya, sebagai sarana dalam pembuatan keputusan. Penelitian yang dilakukan menemukan bahwa, dari 53 KPI/IKU, pimpinan menghendaki capaian 7 indikator, informasi penyerapan anggaran, dan beban kerja auditor untuk disajikan dalam dashboard. Hasil dari penelitian ini adalah desain dashboard yang menyajikan informasi capaian kinerja dan informasi penting lainnya, yang digunakan sebagai sarana bagi pimpinan BPKP Jatim untuk pengambilan keputusan. Kata kunci: BPKP, informasi capaian kinerja, IKU, dashboard PENDAHULUAN Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang menjadi bisnis utama dari BPKP, meliputi audit, konsultansi, asistensi, evaluasi, pemberantasan KKN, serta pendidikan dan pelatihan pengawasan. Banyaknya kegiatan pengawasan yang harus dilaksanakan, menuntut adanya pengelolaan seluruh aspek yang berhubungan dengan penugasan tersebut, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penugasan. Proses ini meliputi pembuatan usulan surat tugas, program penugasan (audit program), usulan hari penugasan (HP), alokasi auditor, usulan biaya penugasan, pemesanan akomodasi, pelaporan hasil penugasan, dan pertanggungjawaban penggunaan dana penugasan. Pada tahun 2012, BPKP Jatim telah melaksanakan kegiatan pengawasan, C-16-1
2 yang pengendaliannya memerlukan dukungan teknologi informasi agar bisa menyajikan informasi tentang pelaksanaan penugasan tersebut secara cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Penugasan pengawasan merupakan bisnis utama dari BPKP, sehingga pelaksanaannya menggambarkan kinerja dari BPKP Jatim. Selama ini berbagai laporan dibuat secara khusus oleh staf yang ditunjuk, misalnya laporan monitoring target kinerja dan laporan penyerapan anggaran. Selain itu terkadang ada permintaan tentang informasi tertentu dari pimpinan. Sumber data untuk menghasilkan laporan dan informasi tersebut berasal dari banyak sistem dan dokumen fisik yang berbeda, sehingga membutuhkan waktu dan usaha yang lebih untuk mengintegrasikannya agar bisa menyediakan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pimpinan. Seringkali laporan tidak bisa tersedia sesuai dengan yang diharapkan, baik dalam hal keakuratan maupun ketepatan waktu penyediaannya. Karena hambatan tersebut, pimpinan tidak dapat mengetahui dan memantau capaian kinerja secara cepat, sehingga pengambilan keputusan pun tidak bisa segera dilakukan. Dengan kondisi demikian, diperlukan sebuah sistem yang mampu mengolah data dan menampilkan informasi kinerja dalam bentuk visual. Salah satu bentuk visualisasi yang dapat menyajikan informasi adalah dashboard. Dashboard dihasilkan oleh sistem informasi yang mengolah seluruh transaksi penugasan yang dilaksanakan oleh BPKP Jatim. Data yang dimasukkan ke dalam sistem merupakan data akurat dan menghasilkan informasi valid sehingga bisa digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan. Layaknya seorang pengendara mobil atau pilot pesawat, manajer dalam organisasi juga memerlukan informasi tentang kondisi organisasi yang dikelola. Konsep dashboard dalam mobil atau pesawat terbang, diadopsi ke dalam pengelolaan organisasi, dengan desain tampilan menarik yang memberikan informasi kunci untuk memantau area atau bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan memberikan sinyal agar manajer segera merespon dengan tindakan cepat untuk mengatasi masalah yang diidikasikan oleh dashboard tersebut. Terdapat tiga jenis dashboard yang dikelompokkan berdasarkan nilai strategis dari informasi yang disajikan, dikutip dari Rasmussen dkk (2009), yaitu: Strategic Dashboard Dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari perusahaan, dan mampu menunjang pencapaian strategi keberhasilan suatu perusahaan. Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi di dalamnya merupakan akumulasi proses dilakukan oleh perusahaan. Para eksekutif menggunakan strategic dashboard untuk review perkembangan pencapaian tujuan strategis organisasi dalam review meeting dengan pimpinan unit atau para manajer departemen yang diselenggarakan tiap bulan atau tiap tiga bulan. Dashboard ini biasanya berisi ringkasan data yang diperbarui sebulan atau tiga bulan sekali yang diperoleh dari sebuah sistem atau hasil olahan dari staf yang ditunjuk, termasuk di dalamnya adalah penjelasan yang diperlukan apabila terdapat target yang tidak tercapai serta rencana tindak yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan capaian tersebut. Fokus dari strategic dashboard adalah masa depan (contohnya tujuan dan sasaran strategis) dan bagaimana mencapai tujuan dan sasaran strategis tersebut (Eckerson, 2011). Dari penjelasan tersebut, bisa diidentifikasi karakteristik dari strategic dashboard sebagai berikut: a. Fokus kepada pelaksanaan strategi dalam mencapai tujuan sasaran strategis; b. Pendekatan yang digunakan adalah monitoring capaian tujuan organisasi dan analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan capaian tersebut; c. Melingkupi keseluruhan organisasi, bukan unit atau departemen tertentu; d. Digunakan oleh para eksekutif; C-16-2
3 e. Informasi yang disajikan bersifat ringkasan; f. Update dilakukan secara berkala dengan rentang waktu relatif lama, misalnya tiap bulan atau tiga bulan. Tactical Dashboard Dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan. Tactical dashboard digunakan terutama untuk mengoptimalkan proses bisnis di masing-masing departemen, seperti finance, penjualan, pemasaran, dan sumber daya manusia, meskipun beberapa dashboard jenis ini dapat juga memberikan sudut pandang sebagai perusahaan secara utuh. Para manajer menggunakan tactical dashboard terutama untuk menganalisis kinerja atas pencapaian tujuan departemen dengan menggunakan kombinasi antara data rinci dan ringkasan. Yang membedakan tactical dashboard dari dashboard yang lain adalah, bahwa dashboard ini dijalankan dengan data warehouse, data mart, atau server pelaporan BI dan mengandalkan pelaporan dan analisis standar sebagai sarana untuk menampilkan data yang diinginkan. Tactical dashboard umumnya menampilkan banyak indikator kinerja (KPI) dan menyediakan link ke dashboard taktis dan laporan lainnya. Karakteristik dari tactical dashboard adalah sebagai berikut (Eckerson, 2011): a. Fokus pada optimasi proses bisnis pada unit kerja atau departemen; b. Pendekatan yang digunakan lebih ditekankan pada analisis kinerja; c. Digunakan oleh para manajer, kepala unit, kepala bidang, bukan oleh eksekutif; d. Melingkupi departemen tertentu saja, manajer pada departemen lain tidak bisa mengakses dashboard tersebut; e. Informasi yang ditampilkan bisa bersifat ringkasan maupun detail; f. Waktu update lebih pendek dibanding strategic dashboard, biasanya harian atau mingguan. Operational Dashboard Dashboard operasional biasanya hanya terfokus pada 1 perspektif saja. Informasi yang ditampilkan pun lebih cenderung menyoroti kegiatan operasional perusahaan dalam satu bidang. Tujuan dari dashboard operasional ini umumnya hanya untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam dashboard tersebut. Misalnya, dashboard operasional mengenai kinerja karyawan. Karakteristik dari operational dashboard adalah sebagai berikut: a. Fokus untuk memonitor proses operasional; b. Pengguna dashboard adalah staf atau supervisor; c. Lingkup dashboard adalah operasional atas suatu kegiatan tertentu; d. Informasi yang disajikan dalam dashboard bersifat rinci; e. Informasi yang disajikan bisa berubah dengan cepat, update yang dilakukan lebih sering, bisa per menit atau per jam. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan (LAN, 2003). Indikator kinerja memberikan penjelasan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, mengenai apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuan sudah tercapai. Selain istilah indikator kinerja, dikenal pula Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator/KPI), "KPI represents a set of measures focusing on those aspects of organizational performance that are the most critical for the current and future success of the organization" (Parmenter, 2012). Pada instansi pemerintah di Indonesia, istilah KPI dikenal sebagai Indikator Kinerja Utama, yang didefinisikan sebagai C-16-3
4 ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah (Kementerian Negara PAN,2008). Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Indikator kinerja utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome). Berdasarkan dokumen Renstra , BPKP Jatim mempunyai 53 indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Indikator ini digunakan sebagai sarana evaluasi mandiri (self evaluation) maupun yang dilakukan oleh evaluator eksternal. Indikator tersebut terbagi ke dalam delapan sasaran strategis, yaitu: 1. Meningkatnya kualitas tata kelola keuangan 2. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara dari hasil pengawasan 3. Meningkatnya kualitas penerapan tata kelola kepemerintahan/perusahaan 4. Meningkatkan Pemahaman,kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi 5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP 6. Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan kompeten 7. Meningkatnya efektifitas perencanaan dan pelayanan pengawasan serta kualitas pengelolaan keuangan 8. Meningkatnya penerapan sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Berdasarkan kondisi yang ada pada BPKP Jatim, maka peneliti bermaksud mengkaji sistematika atau metodologi pembuatan desain dashboard berbasis web. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah terciptanya desain dashboard berbasis web yang mampu menyajikan informasi capaian kinerja dan informasi penting lainnya yang dibutuhkan pimpinan kantor BPKP Jatim sebagai dukungan dalam pengambilan keputusan untuk pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan karakteristik lingkup dashboard, informasi yang disajikan, dan user yang akan memanfaatkannya, desain dashboard yang dibuat akan bersifat strategis dan tactical METODE Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada diagram alir berikut. (Gambar 1). Gambar 1. Alur Metodologi Penelitian C-16-4
5 Studi Literatur Literatur yang digunakan diperoleh dari berbagai referensi relevan yang bisa menjadi landasan dan menunjang penelitian yang akan dilakukan, meliputi organisasi BPKP Jatim, kinerja, indikator kinerja, sistem informasi manajemen, sistem informasi eksekutif,dashboard, metode pengembangan sistem informasi, verifikasi dan validasi desain sistem, data warehouse, data mining, data flow diagram, dan entity relationship diagram. Identifikasi Kebutuhan Merupakan identifikasi kebutuhan para pimpinan BPKP Jatim terkait informasi capaian kinerja untuk menentukan KPI/IKU apa saja serta informasi apa yang ingin diperoleh dan disajikan dalam dashboard. Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala perwakilan, 4 orang kepala bidang, dan 3 orang kepala sub bagian. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal-hal berikut: 1) Seberapa penting informasi tentang capaian kinerja BPKP Jatim bagi pimpinan. 2) Apakah 53 indikator (KPI/IKU) seluruhnya telah menggambarkan kinerja BPKP Jatim. 3) Apakah rumusan IKU telah menggambarkan kriteria indikator yang baik. 4) Apakah ada informasi lainnya yang perlu disajikan atau dibuat laporannya, selain informasi tentang capaian 53 IKU. 5) Dalam bentuk apa pimpinan ingin memperoleh informasi tersebut. Analisis Existing System BPKP Jatim memiliki banyak sistem informasi yang belum saling terkoneksi satu dengan lainnya. Sistem informasi yang ada, digunakan secara parsial terutama oleh sub bagian yang menjalankan fungsi pendukung bagi kantor. Sistem tersebut antara lainadalah: 1. SIM RKT, digunakan oleh sub Bagian Program dan Pelaporan untuk membuat Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan oleh BPKP Jatim selama satu tahun. 2. Simonev, digunakan oleh sub Bagian Program dan Pelaporan untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan RKT. 3. RKAKL/DIPA, digunakan oleh sub Bagian Keuangan untuk membuat Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). 4. SIMPEG/DRP, digunakan oleh sub Bagian Kepegawaian untuk mengelola data kepegawaian. 5. EXIS, digunakan oleh seluruh personil kantor sesuai dengan level hak dan bidang akses, untuk membuat usulan penugasan dan verifikasi pertanggungjawaban biaya penugasan. Sistem yang ada memiliki database dengan format yang berbeda. Selain itu diperlukan pengumpulan data yang tidak disediakan oleh sistem, sehingga untuk keperluan penyajian informasi ke dalam dashboard diperlukan integrasi basis data dari sistem yang digunakan dan data yang diperoleh secara langsung (bukan dari sistem) dengan membuat model data warehouse dan memanfaatkannya untuk menyajikan informasi yang diinginkan dalam dashboard dengan menggunakan proses extract transform load (ETL). Penyusunan desain dashboard Penyusunan desain dashboard dilakukan setelah diperoleh informasi capaian kinerja dan informasi lainnya yang akan disajikan dalam dashboard dan analisis existing system. C-16-5
6 Desain dibuat sederhana agar mudah dioperasikan, lugas, dan logis agar user tidak perlu berpikir keras untuk menterjemahkan informasi yang diperoleh dari dashboard, sehingga informasi yang disajikan tidak menimbulkan dwi makna dan user segera memahami informasi tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Informasi yang akan disajikan Dari hasil wawancara kepada kepala perwakilan, 4 kepala bidang, dan tiga kasubbag, diperoleh informasi tentang IKU dan informasi lainnya yang perlu disajikan ke dalam dashboard terdapat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Indikator Kinerja No. Sasaran Indikator 1 Meningkatnya efektifitas perencanaan dan pelayanan pengawasan serta kualitas pengelolaan keuangan Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu Persentase pengiriman laporan Persepsi kepuasan pegawai BPKP Jatim atas layanan keuangan Persepsi kepuasan pegawai BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian Persepsi kepuasan pegawai BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana 2 Informasi lainnya Persentase penyerapan anggaran Dashboard Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) Workload (beban kerja) auditor Pelaksanaan penugasan oleh bidang pengawasan dibedakan menjadi PKPT yang diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan (penerbitan surat tugas) terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam RKT. Penugasan kedua adalah Non PKPT, yang dilaksanakan berdasarkan permintaan instansi lain, capaiannya diukur dengan membandingkan antara penugasan non PKPT yang dilaksanakan dengan surat permintaan yang masuk. Penugasan ketiga di bidang investigasi yang masuk dalam PKPT tetapi waktu pelaksanaannya belum ditentukan, tergantung permintaan instansi lain. Pelaksanaan PKPT Pelaksanaan non PKPT Penugasan Investigasi 40% PKPT 66% non PKPT Gambar 2. Dashboard Pelaksanaan Penugasan 27% Investigasi C-16-6
7 Persentase Pelaksanaan Penugasan tepat waktu Ketepatan waktu pelaksanaan penugasan oleh bidang pengawasan diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan (penerbitan surat tugas) terhadap Rencana Mulai Pemeriksaan (RMP = minggu, bulan, tahun) yang ditetapkan dalam RKT. Indikator ini digunakan untuk mengukur penugasan PKPT saja yang rencana pelaksanaannya telah ditetapkan. Tampilan dashboard ada pada Gambar 2. Gambar 2. Dashboard Pelaksanaan Penugasan Tepat Waktu Persentase penerbitan laporan tepat waktu 80% sesuai RMP Ketepatan waktu penerbitan laporan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi PKPT, yang diukur dengan membandingkan realisasi penerbitan laporan terhadap Rencana Penerbitan Laporan (RPL = bulan, tahun) yang ditetapkan dalam RKT. Untuk penugasan yang belum ditetapkan RPL-nya, indikator yang digunakan adalah Persentase Penerbitan Laporan non PKPT. Tampilan dashboard ada pada Gambar 3. Persentase penerbitan laporan 70% sesuai RPL 30% PP non PKPT 90% PP PKPT 30% Investigasi Persentase pengiriman laporan Gambar 3. Dashboard Penerbitan Laporan Tepat Waktu Ketepatan waktu pengiriman laporan hasil pemeriksaan tidak bisa diukur karena tidak ada standar baku yang menetapkan berapa lama sebuah laporan harus dikirimkan kepada pihak yang dituju, sehingga indikator yang digunakan adalah Persentase Pengiriman Laporan, yang diukur dari banyaknya laporan yang sudah dikirim dibandingkan dengan banyaknya laporan yang sudah terbit. Indikator ini berlaku untuk semua jenis penugasan, baik PKPT maupun non PKPT. 70% LHP Terkirim Gambar 4. Dashboard Penerbitan Laporan Hasil Pemeriksaan Persepsi kepuasan pegawai BPKP Jatim atas layanan keuangan Terdapat 15 kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat atau persepsi kepuasan pegawai terhadap layanan keuangan, yang dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu: C-16-7
8 a) Kecepatan dan ketepatan pembayaran hak pegawai, meliputi pembayaran gaji dan kekurangan gaji, tunjangan kinerja, uang lembur, uang makan. b) Kecepatan dan ketepatan pelayanan perjalanan dinas (SPD), meliputi pencetakan SPD, perubahan SPD, pemesanan kamar hotel, pemberian uang muka, layanan kuitansi (SPJ), dan pembayaran SPD. c) Kecepatan dan ketepatan pelayanan administrasi, meliputi Pemberian surat keterangan penghasilan, Pembuatan KP4, Penyediaan data untuk pelaporan pajak penghasilan, dan Penyediaan data untuk informasi pinjaman. 3,50 Layanan Keuangan 4,50 Pembayaran Hak Pegawai 2,80 Layanan SPD 4,60 Layanan Adm Gambar 5. Dashboard Kepuasan Layanan Keuangan Persepsi kepuasan pegawai terhadap layanan kepegawaian Terdapat 16 kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat atau persepsi kepuasan pegawai terhadap layanan kepegawaian, yang dikelompokkan menjadi 3 kategori, sebagai berikut: a) Kecepatan dan ketepatan layanan penerbitan SK/ Sertifikat/Kartu/Ijin, meliputi SK kenaikan jabatan, SK kenaikan pangkat, SK kenaikan gaji berkala, SK penetapan angka kredit, SK inpassing gaji, Sertifikat Taspen, Kartu Askes, Kartu Istri/Suami, dan Ijin cuti. b) Kecepatan dan ketepatan pelayanan pengembangan, meliputi pengurusan diklat teknis, pengurusan diklat JFA, dokumen pegawai mutasi/promosi, dan penerbitan CKP PKS. c) Kecepatan dan ketepatan pelayanan lainnya, meliputi pengelolaan berkas, penyediaan informasi kepegawaian, dan kepedulian/sikap staf kepegawaian 3,50 Layanan Pegawai 4,50 Layanan SK/ Sertifikat 2,80 Layanan Pengembangan 4,60 Layanan Lain Gambar 6. Dashboard Kepuasan Layanan Kepegawaian Persepsi kepuasan pegawai terhadap layanan sarana dan prasarana Terdapat 14 kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat atau persepsi kepuasan pegawai terhadap layanan sarana dan prasarana, yang dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu layanan penyediaan sarana prasarana dan kenyediaan keperluan perkantoran. Persepsi ini diperoleh dengan menyebarkan kuesionerkepada pegawai, menggunakan skala 1 sampai 5. 3,50 Sarana Prasarana 4,50 Keperluan Perkantoran Gambar 7. Dashboard Kepuasan Layanan Sarana dan Prasarana C-16-8
9 Persentase penyerapan anggaran Indikator ini digunakan untuk mengukur serapan anggaran pada waktu tertentu, dibandingkan dengan rencana serapan anggaran yang ada dalam Anggaran Kas. Ada tiga indikator yang digunakan, yaitu persentase deviasi antara realisasi dan rencana serapan, persentase rencana serapan anggaran, dan persentase realisasi serapan anggaran. 10% Deviasi Workload (beban kerja) auditor 70% Rencana Gambar 8. Persentase Penyerapan Anggaran 60% Realisasi Informasi ini digunakan untuk mengukur beban kerja yang telah dilaksanakan oleh seorang auditor. Ada 3 indikator yang digunakan, yaitu jumlah hari pengawasan (HP) dalam surat tugas (HP ST), jumlah HP dalam kartu penugasan (HP KM), dan HP Cost Sheet (HP CS). Informasi beban kerja bersifat operasional, digunakan oleh para kepala bidang terutama untuk perencanaan penugasan. 10 Ketua Tim dengan HP ST 5 Ketua Tim dengan HP KM 5 Ketua Tim dengan HP CS 10 Anggota Tim dengan HP ST 5 Anggota Tim dengan HP KM 5 Anggota Tim dengan HP CS KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 8. Workload auditor Kesimpulan 1) Tidak seluruh IKU disajikan dalam dashboard, karena terdapat banyak IKU yang tidak terkait secara langsung dengan kinerja BPKP Jatim. Salah satu kriteria indikator kinerja adalah spesifik, artinya betul-betul menggambarkan kinerja instansi tersebut, capaiannya tidak tergantung pada strategi dan effort dari pihak luar. Beberapa indikator di BPKP Jatim tidak memenuhi kriteria tersebut, sehingga tidak ditampilkan dala dashboard. C-16-9
10 Saran 2) Desain dashboard yang dihasilkan digunakan oleh para pimpinan untuk mengetahui kinerja, baik organisasi BPKP Jatim maupun kinerja bagian/bidang. Informasi yang disajikan digunakan untuk membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan dalam rangka pemenuhan target kinerja yang dibebankan. 3) Dashboard didesain secara sederhana menggunakan microsoft Power Point, selanjutnya akan dibuatkan coding oleh programmer dengan menggunakan program PHP. Tampilannya dibuat lugas, agar mudah dipahami oleh pimpinan. 4) Pengolahan data menggunakan integrasi basis data untuk menggabungkan database dari sistem yang relevan dengan data sumber/manual. 1) Studi lebih lanjut diperlukan untuk merumuskan IKU yang benar-benar menggambarkan kinerja BPKP Jatim. 2) Diharapkan agar tidak ada lagi data manual, semua data diperoleh dari sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga lebih mudah untuk diintegrasikan. 3) Perlu dilakukan diskusi lanjutan dengan programmer agar dashboard bisa diimplementasikan. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (2007), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Jakarta. Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara(2008), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama, Jakarta. Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur, Rencana Strategis Eckerson, Wayne W, (2011), Performance Dashboards: Measuring, Monitoring, and Managing Your Business, John Wiley & Sons, New Jersey. Rasmussen,Nils H,Bansal, Manish,Chen,Claire Y,Business Dashboards: A Visual Catalog for Design and Deployment, (2009), John Wiley & Sons, Inc., New Jersey. Saputro, Fandi Cahyo, Anggraeni, Wiwik, Mukhlason, Ahmad, (2012), "Pembuatan Dashboard Berbasis Web Sebagai Sarana Evaluasi Diri Berkala untuk Persiapan Penilaian Akreditasi Berdasarkan Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi", Jurnal Teknik ITS, Vol. 1, ISSN: , hal. A-397-A-402. C-16-10
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan
Lebih terperinciTabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis
Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun
Lebih terperincierbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina
11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina
Lebih terperinciTabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat
PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013
RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia
LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan
Lebih terperinci8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595
Lebih terperinciSuplemen Rencana Strategis
Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinci1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Lebih terperinciE-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM
E-COMMERCE Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM 2 Balanced Scorecard Balanced Scorecard merupakan suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Memuaskan
Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun
Lebih terperinciINSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN JANUARI 211 Nomor : LAP 235/PW21/1/211 Tanggal : 28 FEBRUARI 211 BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciFandi Cahyo Saputro ( )
PEMBUATAN DASHBOARD BERBASIS WEB SEBAGAI SARANA EVALUASI DIRI BERKALA UNTUK PERSIAPAN PENILAIAN AKREDITASI BERDASARKAN STANDAR BAN PT Fandi Cahyo Saputro (5208100153) DOSEN PEMBIMBING I : Wiwik Anggraeni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam
Lebih terperinciI N S P E K T O R A T
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD EKSEKUTIF PADA PDAM A
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DASHBOARD EKSEKUTIF PADA PDAM A Wicaksono Widodo 1) dan Daniel Oranova Siahaan 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Lebih terperinciPEDOMAN POLA HUBUNGAN KERJA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PEDOMAN POLA HUBUNGAN KERJA PEJABAT STRUKTURAL DENGAN PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR DI LINGKUNGAN DEPUTI, INSPEKTORAT, DAN PERWAKILAN BPKP Keputusan Kepala
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun
11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
No.1486, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Lembaga Diklat Terakreditasi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE
TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE Kusnawi STMIK AMIKOM Yogyakarta khusnawi@amikom.ac.id ABSTRAKSI Organisasi perlu melakukan monitoring dan pengukuran secara terus-menerus
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jl. Lintas Sumatera Km.07 Kota Baru Selatan Telp. (0735) MARTAPURA
PEMERINTAH INSPEKTORAT DAERAH Jl. Lintas Sumatera Km.07 Kota Baru Selatan Telp. (0735) 481873 MARTAPURA KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT
Lebih terperinciDESAIN DASHBOARD INFORMATION SYSTEM UNTUK POST AUDIT REWIEW
DESAIN DASHBOARD INFORMATION SYSTEM UNTUK POST AUDIT REWIEW Indri Sudanawati Rozas 1), Awalludiyah Ambarwati 2), dan Hersa Farida Qoriani 3) 1) Information Systems, Science and Technology Faculty Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015
DINAS PENDAPATAN, MISI 1 : TERWUJUDNYA YANG ANDAL : MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN DPPKAD MENJADI INSTITUSI YANG PROFESIONAL : MENINGKATKAN KUALITAS SDM, SARANA PRASARANA PERKANTORAN, KUALITAS KELEMBAGAAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia kerja seorang pegawai/ karyawan disibukkan dengan jobdesc
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam dunia kerja seorang pegawai/ karyawan disibukkan dengan jobdesc masing masing. Terkadang jobdesc tersebut sangat memakan waktu dalam pengerjaan dan penyelesaiannya.
Lebih terperinciL a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciPROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG
PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG Inspektorat Kota Serang Fungsi pengawasan di Kota Serang mulai diselenggarakan sejak tahun 2007. Sejalan dengan reformasi otonomi daerah yang didasarkan atas azas desentralisasi
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 245 Telp. 3952811, 3952823 3952825 307 G R E S I K KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : / /437.73/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA
Lebih terperinciKEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE
TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE Kusnawi Abstract Organisasi perlu melakukan monitoring dan pengukuran secara terus-menerus terhadap kinerjanya untuk memastikan
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi dan Informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan saat ini. Hal ini terlihat dari proses untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh secara
Lebih terperinciREALISASI PENUGASANN BULAN INI
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI. Pengantar
REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas
Lebih terperinciINSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN
INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang
Lebih terperinciINFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja
INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.
Lebih terperinciJSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X
RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI KINERJA PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS DRAGONWONG.COM) Munir Agung Wisudawanto 1) Henry Bambang 2) Kurniawan Jatmika 3) Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN
Lebih terperinci-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMAHKAMAH SYAR IYAH IDI
PKT PENETAPAN KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 MAHKAMAH SYAR IYAH IDI Jl. Banda Aceh Medan, KM. 381. Paya Gajah Kecamatan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur Telp/fax (0646) 7025017 email : msya_idi@yahoo.com
Lebih terperinciFORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)
Lampiran 4.a Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Secara Mandiri (Self Improvement) FORMULIR VERIFIKASI SELF IMPROVEMENT KAPABILITAS APIP PADA LEVEL 2 (INFRASTRUCTURE)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai
Lebih terperinciaporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pendidikannya. Tidak terkecuali pada Universitas Widyatama yang sudah. untuk laporan kepada pimpinan Universitas Widyatama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan perguruan tinggi swasta saat ini membuat perguruan tinggi swasta berlomba-lomba untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan dan pendidikannya.
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciHASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 27.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Riau 27.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 27.3 Hasil Penilaian : 39,93
Lebih terperinci- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Lebih terperinciRencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta
Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan kain dimana saat ini dihadapkan oleh suatu hambatan dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH
BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciLAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai
Lebih terperinciRevisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013
Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT
Lebih terperinciBMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinci2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U
No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI
Lebih terperinciSUPLEMEN RENSTRA TAHUN
SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah melakukan penilaian kinerja (Performance Appraisal). Melalui
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada merupakan perusahaan daerah yang bertanggung jawab untuk menyediakan air bersih di kota Surabaya. Sebagai perusahaan
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden dalam melaksanakan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan adalah
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012
LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012
Lebih terperinciUntuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan
IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan
Lebih terperinciPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2.1 Rencana Strategis
2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
Lebih terperinciGUBERNUR BALI, Mengingat
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI
Lebih terperinciLAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Proses pengembangan SDM Aparatur di dinas Provinsi Jawa Barat belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa kebutuhan
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pengawasan. Koordinator.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2014 BPKP. Pengawasan. Koordinator. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG KOORDINATOR PENGAWASAN
Lebih terperinciSISTEM PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008
SISTEM PELAYANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Dewi Maryati Dianni Doso Priyono Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi yang terkomputerisasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan, batasan masalah, kegunaan hasil, dan metodologi yang digunakan pada penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kerja merupakan rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 121 TAHUN 2012
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 121 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009
www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang
Lebih terperinciNomor : LKIN-409/PW08/6/ Oktober 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan III Tahun 2016
Nomor : LKIN-409/PW08/6/ 10 Oktober Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung III Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,
Lebih terperinci