BAB III TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MAN 03 PEKALONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MAN 03 PEKALONGAN"

Transkripsi

1 51 BAB III TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MAN 03 PEKALONGAN A. Gambaran Umum MAN 03 Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 03 Pekalongan berdiri secara resmi tahun Awal berdirinya madrasah ini pada tahun 1972 bersama SP IAIN yaitu sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Departemen Agama yang mempersiapkan lulusannya untuk dapat meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu IAIN, kemudian beralih status pada tahun 1980 menjadi MAN Pekalongan. Pada tahun 1985 dari pemerintah akan memberikan bantuan gedung, akan tetapi pada saat itu pemerintah kota Pekalongan tidak bisa menyediakan lahannya. Sehingga bantuan tersebut dialihkan ke kabupaten Pekalongan yang pada akhirnya menjadi Islamic Center di Kedungwuni kabupaten Pekalongan. 1 Pada tahun 1986 berhasil membeli lahan di dekat sungai Banger. Kemudian karena adanya pembangunan pabrik kesmatek, maka dilakukan tukar guling ke tempat yang sekarang ditempati sebagai gedung MAN 03 Pekalongan. Pada tahun 1985, MAN Pekalongan ada 2 yaitu yang terletak di Kedungwuni dan yang terletak di Kali Banger. Pada tahun 1992 pada 1 Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.

2 52 peralihan PGAN menjadi MAN 2 maka MAN Pekalongan menjadi MAN 1 Pekalongan. Pada tahun 1995 MAN 1 Pekalongan yang terletak di Kali Banger beralih nama menjadi MAN Wonopringgo dan pada tahun 1997 beralih nama menjadi MAN 03 Pekalongan. Sejak tahun 2002 MAN 03 Pekalongan sudah menetap di satu tempat yaitu di jalan Trikora Pragak Yosorejo kota Pekalongan sampai sekarang Visi dan Misi Sekolah Melihat usia MAN 03 Pekalongan yang bukan merupakan baru lagi menunjukkan bahwa madrasah tersebut mampu bereksistensi dalam masyarakat. Hal ini terlihat dengan kemajuan yang meningkat sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu lembaga pendidikan yang berkualitas serta mampu mendidik generasi muda di bidang pendidikan. Kemudian untuk menjadikan sekolah yang berkompeten atau dapat bersaing dengan sekolah lain, maka MAN 03 Pekalongan mempunyai visi dan misi. Adapun visi dan misi tersebut antara lain: 3 a. Visi Terciptanya tamatan yang terdidik dan berbudi pekerti luhur. b. Misi Menumbuhkan rasa idealisme segenap warga madrasah agar memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi anggota masyarakat yang dijiwai ajaran agama islam. Meningkatkan profesionalisme guru dan kependidikan lainnya agar memiliki keahlian dan tanggung jawab dalam mendidik siswa. 2 Ibid., 3 Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015.

3 53 Melaksanakan pembelajaran yang islami. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. Meningkatkan penghayatan dan pengamatan ajaran agama islam yang menjadi alasan untuk berbudi pekerti luhur. 3. Letak Geografis MAN 03 Pekalongan MAN 03 Pekalongan merupakan salah satu madrasah aliyah negeri yang berada di Pekalongan, tepatnya di jalan Trikora Pragak kelurahan Yosorejo kecamatan Pekalongan Selatan kota Pekalongan, yang berdiri di atas tanah seluas m 2 dengan status tanah milik Departemen Agama. Adapun batasnya adalah sebagai berikut: Di bagian utara terdapat puskesmas Noyontaan sebagai puskesmas pembantu di Pekalongan Timur Di bagian timur terdapat pabrik Kesmatek Di bagian selatan terdapat SD 05 Landungsari Di bagian barat terdapat perumahan penduduk kelurahan Yosorejo. Secara geografis, letak MAN 03 Pekalongan cukup strategis sebagai lokasi belajar, karena suasananya jauh dari keramaian pasar maupun jalan raya. Dari sisi akomodasi MAN 03 Pekalongan juga mudah dijangkau meskipun bagi mereka yang menggunakan transportasi umum Keadaan Guru dan Siswa MAN 03 Pekalongan a. Keadaan Guru MAN 03 Pekalongan Dalam pelaksanaan pendidikan di madrasah, dibutuhkan sumber daya manusia seperti halnya guru, karena pada dasarnya guru merupakan salah satu faktor utama dalam menyelenggarakan serta melaksanakan seluruh fungsi sekolah, bahkan guru juga merupakan 4 Data observasi di lingkungan MAN 03 Pekalongan, 21 September 2015.

4 54 orang yang sangat berjasa dalam memberikan pendidikan dan ilmunya dengan semaksimal mungkin kepada peserta didiknya tersebut, agar cita-cita yang mereka inginkan dapat tercapai. Dari hasil penelitian sampai dengan bulan Oktober 2015 jumlah guru yang tercatat di MAN 03 Pekalongan sebanyak 39 orang, yang dapat dilihat pada tabel berikut: 5 Tabel 1 Data Guru MAN 03 Pekalongan Tahun Ajaran 2015 No Nama Pendidikan Terakhir Jabatan Tugas Mengajar 1 H. Ahmad Muzani, M.Ag S2 GT Bahasa Arab 2 Drs. Sunardi S1 GT Matematika 3 Drs. Salimulhadi. M.S.I S2 GT Bahasa Arab 4 Dra. Anis Susanti S1 GT Biologi 5 Handi Yani, S.Ag S1 GT Matematika Keterampilan 6 Sri Harwati, S.Pd S1 GT Bahasa Inggris 7 Endang Mufidah, S.Pd S1 GT Fisika 8 Dra. Oom Rohmah S S1 GT Matematika 9 Umi Farida, S.Pd S1 GT Matematika 10 Nur Husniati, S.Pd S1 GT Sosiologi Sejarah 11 Nok Arofah, S.Pd S1 GT Kimia 12 M. Midkhol Huda, S.Pd S1 GT Ekonomi Sosiologi 13 Dra. Nur Tavifah, S1 GT Bhs. Indonesia 14 Elly Fitriyanti, S.Pd S1 GT Geografi 15 Muhammad Khamim, S.Pd S1 GT Bahasa Inggris 16 Esti Kurniati, S.Pd S1 GT PKN Sosiologi/ Sejarah 17 Nur Habibah, M.S.I S2 GT Biologi TIK 5 Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015.

5 55 18 Nasrudin Latif, S.Pd S1 GT Bahasa Inggris Penjaskes 19 Drs. H.M. Akhsani S1 GT Fiqih 20 Erni Susilowati, S.Pd S1 GB Ekonomi 21 Fatkhudin, S.Ag S1 GT Aqidah A Ilmu Kalam 22 Abdul Choliq, S.Pd S1 GT Kimia 23 Nur Rohmatin, S.Pd S1 GT Bhs. Indonesia 24 Sudarto, S.Pd S1 GT Ekonomi Sosiologi 25 Farid Ma ruf, S.PdI S1 GT Fiqih/Kalam Aqidah A 26 Ali Muhtarom, M.S.I S2 GT SKI 27 Giyanto, M.PdI S2 GT Qur an H/Hadits Keterampilan 28 Ari Budhi Hastuti, S.Pd S1 GT Bahasa Inggris 29 Panca Imam S, S.Pd S1 GT Penjaskes 30 Umi Kulsum, SE S1 GT BK 31 Maesaroh, S.Ag S1 GT BK 32 Imam Zuhri, S.PdI S1 GT Qur an H/Tafsir Penjaskes BTQ 33 Didik Rahmat Basuki, S.Kom S1 GTT TIK 34 Bagus P, S.PdI S1 GTT Kesenian Fiqih 35 Dessy Puryanto, S.Pd S1 GTT BK 36 A.M. Fitrianingrum, SH S1 GTT Bahasa Jawa 37 Maslikhah, S.PdI S1 GTT BK 38 Hj. Luluk H, S.Pd S1 GT BK 39 Meilda F, S.Ag S1 GTT Bahasa Arab

6 56 b. Keadaan Siswa MAN 03 Pekalongan Siswa atau peserta didik merupakan obyek aktivitas dari masingmasing satuan pendidikan. Siswa selalu ikut serta dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa, maka proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Dalam penelitian ini, jumlah siswa yang tercatat di MAN 03 Pekalongan tahun 2015 sebanyak 355 siswa. Untuk lebih jelasnya, maka dapat dilihat pada tabel berikut: 6 Tabel 2 Data Siswa MAN 03 Pekalongan Tahun Ajaran 2015 No Kelas L P Jumlah Keseluruhan 1 X IPA X IPS X Agama XI IPA XI IPS XI Agama XII IPA XII IPS XII Agama Jumlah Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar, MAN 03 Pekalongan memiliki fasilitas yang cukup memadai. Fasilitas tersebut antara lain: 7 6 Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015.

7 57 Gedung lantai 1 dan gedung lantai 2 untuk fasilitas belajar yang terdiri dari 16 ruang belajar Gedung perpustakaan Gedung laboratorium IPA Gedung laboratorium komputer LCD Ruang kepala sekolah Ruang guru Ruang tata usaha (TU) Ruang life skill Ruang bimbingan penyuluhan dan konseling Ruang UKS Masjid Lapangan olahraga Koperasi sekolah Toilet guru dan toilet siswa Kantin sekolah Studio musik Parkir nyaman Ruang pelayanan keamanan (Pos jaga). 6. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan dilaksanakan pada pagi hari, dimulai jam WIB hingga selesai jam WIB. Pembelajaran dilaksanakan dengan kurikulum yang berlaku dengan struktur mata pelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan sudah berjalan dengan baik, karena setiap guru memiliki kualitas dan memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing. 8 Di MAN 03 Pekalongan terdapat 3 jurusan, yaitu: jurusan IPA, jurusan IPS, dan jurusan Agama. Siswa siswi bisa memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan mereka. Para siswa sudah dapat memilih jurusan 7 Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.

8 58 dari mulai kelas X atau waktu pertama kali mereka mendaftar di sekolah tersebut. 9 Sistem pendidikan yang digunakan di MAN 03 Pekalongan untuk kelas X dan kelas XI adalah kurtilas. Sedangkan untuk kelas XII menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dimana mata pelajaran umum akademis dan non akademis sama dengan mata pelajaran sekolah menengah atas. Namun di sini mata pelajaran agama itu sendiri dipisah-pisah yang terdiri dari enam macam mata pelajaran agama diantaranya, yaitu: aqidah akhlak, qur an hadits, fiqih, bahasa Arab, ilmu kalam dan SKI. Selain itu juga ada beberapa muatan lokal seperti bahasa Jawa, BTH Al-qur an, bahasa Inggris, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 10 Di samping mata pelajaran yang disebutkan di atas, MAN 03 Pekalongan juga terdapat program life skill diantaranya, yaitu otomotif, menjahit, tata boga, sablon, dan komputer. Kecenderungan siswa laki-laki lebih memilih life skill otomotif. Sedangkan siswa perempuan lebih tertarik dengan life skill menjahit dan tata boga. Selain program life skill, MAN 03 Pekalongan juga ada kegiatan ekstrakurikuler diantaranya adalah sebagai berikut: 11 Pramuka, merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh kelas X Seni baca al-qur an Kitab kuning 9 Ibid., 10 Giyanto, Wali kelas XII Agama MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 5 Oktober Ari Budhi Hastuti, Wali Kelas X Agama MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 5 Oktober 2015.

9 59 Rebana atau marawis PMR Olahraga (bola basket, bola voli, futsal, bulu tangkis, sepak takraw, tenis meja, bela diri) Teater atau drama Mading Pecinta alam Musik band English club Kegiatan ekstrakurikuler di MAN 03 Pekalongan juga sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Para siswa dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan keinginan mereka masingmasing. 12 B. Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Kepuasan sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks. Reaksi emosional ini merupakan akibat dari dorongan, keinginan, tuntutan, dan harapan-harapan yang dihubungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan, sehingga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. Antara siswa yang satu dengan siswa yang lain pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari tingkat dorongan, keinginan, tuntutan, dan harapan-harapan dari masing-masing siswa. Penilaian siswa dalam proses belajar mengajar pun berbeda tingkat 12 Ibid.,

10 60 kepuasannya. Ada siswa yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi dan ada pula yang memiliki tingkat kepuasan yang rendah. Seperti yang dikatakan oleh bapak H. Ahmad Muzani kepala sekolah MAN 03 Pekalongan: bahwa sebagai seorang guru, kami mempunyai kewajiban untuk mengajar dan selalu memberikan yang terbaik bagi siswanya, namun guru tidak pernah tahu apakah siswanya merasa puas ataukah sebaliknya, termasuk juga saya. Hanya siswa itu sendirilah yang tahu apakah mereka merasa puas ataukah justru mereka tidak merasakan kepuasan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi kami selalu berusaha memfasilitasi siswa dengan fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar, menggunakan metode pembelajaran yang menarik serta sealu berusaha menjadi yang terbaik dengan mengasah segala kemampuan yang kami miliki agar siswa merasa puas dalam proses belajar mengajar. 13 Data hasil penelitian mengenai kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan mengemukakan analisis dengan indikatornya telah dikemukakan dalam bab 1, bahwa salah satu teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah melalui angket. Dalam penelitian ini angket diberikan kepada 36 responden, yaitu siswa kelas X, XI, dan XII. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel random atau sampel acak, yaitu setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut 1 sampai dengan banyaknya subjek. Pada kertas kecil-kecil kita tuliskan nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kita tulis nomor urut 1 sampai 355. Kemudian nomor urut dari 1 sampai 355 tersebut diberikan kepada siswa kelas X, XI, dan XII. Setiap siswa diminta menuliskan nama dan kelas pada nomor urut yang sudah 13 Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.

11 61 mereka dapatkan. Setelah itu, kertas yang bertuliskan nomor urut dari 1 sampai 355 tersebut dikumpulkan kembali dalam keadaan digulung. Dengan tanpa prasangka, peneliti mengambil 36 gulungan kertas, sehingga nomornomor urut yang telah diberi nama siswa dan kelas yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun klasifikasi jawaban angket tentang tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 3 Klasifikasi jawaban angket tentang tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan No. Item Jawaban Resp B C C B C B B C C C C B B C A 2 C C B B C B B C C C C A B C B 3 C C C B C C B C B B C A B B B 4 C D C A B C B C D B A B B B A 5 D E B A B C B B C B C C B B A 6 B B D B C C B B C B D C B C A 7 B B D B B B B B B B E B B B B 8 C B D B B B A D C B B B C C C 9 D B B C B B A C C C B C D B D 10 B B B B C B C C C C C D C C B 11 B C B C B B D C C C C E D D E 12 B C C D B D A B C B D E D B E

12 62 13 B A C C B E B C D C B C C D B 14 D B C C B E C B D B D C C B D 15 E B B C B B C B C D B D B B E 16 D B B B C B C B B B C B B C B 17 B C A B C B D D B D A D B A B 18 B D B C D D A D B C A C D C C 19 C D C D D D B C C C C B B C A 20 B C D C C C B C B B B B C A B 21 C B B C D C B D C B B B B B B 22 D B D D C C B C C B B B C B B 23 B B E D B B B C D B B A D B B 24 B B C B B B C B B B B B B C C 25 B A E A B B D C B B B C B C B 26 A B D B A B D B B D C C C B A 27 D B B D C B C B B C C B C B C 28 B B C B A B C B C D A D D B C 29 B D C B D B C C C C B D B B C 30 C C C B B C B C C C C D B B C 31 B C B C B C B B D B C C B B B 32 C C B C B B D B D B B C B C B 33 C E B C C C C B B C B B C C B 34 B B A D C C D B B B B C C D B 35 B B B D D D D D C B C B B C B 36 A C B D B C A C C C C A B B B

13 63 Dari klasifikasi jawaban angket di atas, maka dapat dibuat tabel blue print, sebagai berikut: Tabel 4 Blue Print Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan No Indikator 1 Kepuasan terhadap cara guru mengajar Nomor Item SP P CP KP TP 25, 26 6, 7, 10, 24 Jumlah 3, Kepuasan terhadap proses belajar mengajar - 1, 16, 27, 33 22, 29, Kepuasan terhadap situasi pembelajar 36 4, 8, 21, 32 5, Kepuasan terhadap hasil belajar selama proses pembelajaran 17 23, 31 2, 18 9, 34 12, 15 9 TOTAL 36 Keterangan: SP : sangat puas P : puas CP : cukup puas KP : kurang puas TP : tidak puas

14 64 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan Berdasarkan metode angket dan metode wawancara yang peneliti gunakan, maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan, antara lain: a. Metode Pembelajaran Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. 14 Dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah baik dan bervariasi dengan persentase 60 % siswa merasa puas, 20 % siswa cukup Puas, dan 20 % siswa kurang puas. b. Manajemen Sekolah yang Baik Untuk mengelola lembaga pendidikan MAN 03 Pekalongan, menggunakan standar pengelolaan yang melibatkan semua unsur mulai dari tenaga pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan komite sekolah, sehingga terciptalah kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dan dengan prinsip standar pembiayaan yang efektif dan efisien sesuai dengan biaya yang ada guna menjalankan 14 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet.Ke-1, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 53.

15 65 program-program kegiatan yang telah disusun berdasarkan standar proses. 15 Di MAN 03 Pekalongan, pelayanan yang diberikan oleh sekolah dalam kategori baik dengan persentase 60 % siswa merasa puas, 10 % siswa merasa cukup puas, dan 30 % siswa merasa kurang puas. c. Guru yang Profesional Profesional merupakan keahlian yang dimiliki seorang guru sebagai bukti kompetensinya untuk melayani dan membuat orang lain menjadi lebih baik. 16 Hampir 50 % siswa MAN 03 Pekalongan merasa puas dengan pengajaran yang telah diberikan oleh gurunya. 20 % siswa merasa cukup puas, 10 % siswa merasa kurang puas, dan 10 % siswa merasa tidak puas. Sedangkan sisanya 10 % siswa merasa sangat puas dengan pengajaran yang diberikan oleh guru. d. Keaktifan Siswa Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan guru-guru yang profesional, metode pembelajaran yang menarik, manajemen sekolah yang baik. Selain itu juga siswa harus memiliki daya tanggap dan keaktifan dalam proses belajar mengajar. Semenarik apapun metode pembelajaran yang diberikan oleh guru, sebaik apapun manajemen 15 Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 8.

16 66 sekolahnya, jika siswanya pasif maka tidak dapat membuat proses belajar mengajar tersebut berjalan dengan lancar. 17 Dalam kegiatan belajar mengajar, 45% siswa di MAN 03 Pekalongan siswanya cukup aktif. Hal ini dikarenakan siswa merasa senang dengan fasilitas yang diberikan oleh sekolah sudah cukup memadai. Selain itu juga cara mengajar guru yang menarik membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Sedangkan 45 % siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang senang dengan sikap guru yang galak saat mengajar. Hal inilah yang merupakan salah satu faktor yang menghambat jalannya proses belajar mengajar. Akan tetapi siswa selalu diberikan pengarahan dan para guru berusaha memberikan yang terbaik untuk siswanya agar siswa dapat aktif dalam melakukan proses belajar mengajar. 10 % siswa sisanya aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun klasifikasi jawaban angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan, sebagai berikut: 17 Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.

17 67 Tabel 5 Klasifikasi jawaban angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan No. Item Jawaban Resp B B C B B B B B D C C B C B B 2 B B C B C B B B C B C C D B C 3 B B C B B B C B D C C C D C C 4 A B C B C B B B B B B C C C C 5 C B B B B D B B D C B C D C C 6 D B B C B C C A D B C C B D B 7 C B D C C C C B B D D B D D B 8 C B B B C B D B B D D B C D D 9 B C D B C C C A B B B B C C B 10 B C C B B B D A C B B D B C D 11 B D C B D C D C C D B B C B C 12 C C B B D D D B D B C C D C C 13 C B B C B D C C B B B B D C D 14 A B D B D C B B B C D C D B C 15 A C D C D B C B B C A B B C D 16 B D E B B B C D B B B C B D B 17 B B D B B B B D C C A D C C C

18 68 18 B E C C D C B B C B C D C D B 19 C C E C D B B C B B C B B C D 20 E B B D D C B B D C B B B C D 21 E B D A B D B D D C B C D B C 22 D C C B D B B A B C B C C B B 23 D D B A B B C B B C D C B B B 24 C E E B B B D B C C D D B C B 25 C B D B B C B C B D B B B B C 26 C C D B B C B C D D B B B B C 27 B C B B B C B D B B C B B C D 28 B D B B B C B D D D C B C B C 29 C B C C B B B D C D D C B D C 30 C B C C B B B B D B D C B C B 31 B B B D B B C B D B E B C B D 32 C B C D B B C B B C D B A B C 33 A C B C C B B B B C E C D B B 34 D B D D C C B B C B C D B B C 35 B A B B C B B C C D E E A B D 36 B C C D B C C C B B D E C C D

19 69 No Dari klasifikasi jawaban angket di atas, maka dapat dibuat tabel blue print, sebagai berikut: Tabel 6 Blue Print Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan Indikator 1 Metode pembelajaran 2 Manajemen sekolah yang baik 3 Guru yang profesional Nomor Item SP P CP KP TP - 1, 2, 3, 28, 31-4, 5, 17, 24, , 16, 26, 29 4 Keaktifan siswa , 18, 27, 36 Jumlah 19, 20 23, , 13, , , 14, 25, 32-9 TOTAL 36 Keterangan: SP : sangat puas P : puas CP : cukup puas KP : kurang puas TP : tidak puas

20 70 Selain melalui angket, peneliti juga menggunakan metode wawancara sebagai sumber pendukung. Adapun hasil wawancara dengan bapak kepala sekolah dan beberapa guru wali kelas, sebagai berikut: Dalam meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran di MAN 03 Pekalongan agar menjadi sekolah yang memiliki kualitas tinggi dan tidak kalah dibandingkan sekolah umum yang lain seperti SMA, SMU maupun SMK, maka kepala sekolah berupaya membekali para siswanya dengan ilmu pengetahuan dan agama, memberikan beberapa fasilitas atau sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk menunjang proses belajar mengajar, serta memilih guru-guru yang berkompeten dan memiliki kualitas pada bidangnya masing-masing. Selain itu, para siswa juga dibekali dengan keterampilan atau life skill. Hal tersebut bertujuan agar kelak ketika para siswa lulus dari MAN 03 Pekalongan, mereka mempunyai keterampilan yang memadai untuk bekal kehidupan mereka. 18 Dari hasil wawancara dengan ibu Nur Tavifah selaku wali kelas XI Agama menunjukkan bahwa siswa siswi MAN 03 Pekalongan dapat menerima pelajaran dengan baik. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada kendala yang mengganggu jalannya proses pembelajaran, misalnya seperti ada siswa yang gaduh saat pelajaran berlangsung, dan lain-lain, namun guru dapat mengatasi hal tersebut, karena itu merupakan salah satu tugas guru untuk mengontrol jalannya proses belajar mengajar 18 Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.

21 71 tersebut agar dapat berjalan dengan lancar serta tanpa adanya hambatan apapun. 19 Ibu Endang Mufidah selaku wali kelas XII IPA 2 mengatakan bahwa secara umum proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan ini sudah dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari suasana yang kondusif di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam proses belajar mengajarnya, setiap kelas dilengkapi dengan fasilitas LCD untuk menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan lancar. Sehingga para siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh setiap guru dengan baik. 20 Dalam proses belajar mengajar, siswa siswi MAN 03 Pekalongan sudah merasa cukup puas dengan fasilitas atau sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh sekolah. Para siswa tidak pernah mengeluhkan mengenai fasilitas belajar mengajar yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebut dikarenakan masih banyak dari sekolah-sekolah yang lain yang memiliki fasilitas yang kurang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar. 21 Kemudian dari hasil wawancara dengan kepala tata usaha (TU) menunjukkan bahwa pelayanan TU di MAN 03 Pekalongan baik yang berkaitan dengan pelayanan mengenai surat-surat maupun pelayanan administrasi sudah dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari 19 Nur Tavifah, Wali kelas XI Agama MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 8 Oktober Endang Mufidah, Wali Kelas XII IPA 2 MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 8 Oktober Ibid.,

22 72 ketepatan waktu dalam melayani segala urusan para siswanya dan keramahan dari para karyawan juga menjadi salah satu hal yang membuat para siswa merasa nyaman. Para siswa mendapatkan pelayanan yang memadai dan tidak ada kendala atau keterlambatan dalam proses pelayanan tersebut. 22 September Tarudji, Kepala Tata Usaha MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH MA AL-KHAIRIYAH PEKALONGAN CILEGON. A. Letak Geografis MA Al-Khairiyah Pekalongan Cilegon

BAB II KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH MA AL-KHAIRIYAH PEKALONGAN CILEGON. A. Letak Geografis MA Al-Khairiyah Pekalongan Cilegon BAB II KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH MA AL-KHAIRIYAH PEKALONGAN CILEGON A. Letak Geografis MA Al-Khairiyah Pekalongan Cilegon MA Al-Khairiyah Pekalongan Cilegon, terletak di Jl. Sunan Kudus Link. Pekalongan

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede 51 BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede MI Nurussalam Sidogede terletak di desa Sidogede Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang didirikan oleh Bapak Ahmad Ramson, B.Sc pada tahun

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Visi dan Misi SMA N 1 Klaten

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Visi dan Misi SMA N 1 Klaten BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klaten berlokasi di Jalan Merbabu, Nomor 13, Klaten, Jawa Tengah sebagai SMA model. Salah satunya memiliki karakteristik memiliki kelas

Lebih terperinci

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi BAB I PENDAHULUAN Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa direncanakan sebaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profile MTs Negeri 2 Banjarmasin MTs Negeri 2 Banjarmasin merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di Banjarmasin. Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan PPL merupakan salah satu upaya dari Universitas Negeri Yogyakarta dalam mempersiapkan tenaga profesional kependidikan yang memiliki nilai serta pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian 4.1.1 Lokasi Sekolah SMP N 9 Salatiga Jawa Tengah merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEKTIP PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat SMP Negeri Karang Dapo. 2. Letak Geografis Sekolah SMP Negeri Kecamatan Karang Dapo

BAB III KONDISI OBJEKTIP PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat SMP Negeri Karang Dapo. 2. Letak Geografis Sekolah SMP Negeri Kecamatan Karang Dapo 56 BAB III KONDISI OBJEKTIP PENELITIAN 1. Sejarah Singkat SMP Negeri Karang Dapo SMP Negeri Karang Dapo merupakan salah satu sekolah Menengah Pertama yang ada di Karang Dapo. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMP Negeri 3 Pakem SMP Negeri 3 Pakem merupakan sekolah yang terletak di dusun Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju berdiri pada tahun 1997. Modal utama Madrasah ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI A. Profil MIN Kedungwuni 1. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kedungwuni salah satu komponen penyelenggaraan sebagian tugas kenegaraan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMA Ar-Risalah SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri, merupakan salah satu instansi yang membutuhkan sistem informasi sehingga kebutuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah LAMPIRAN 1. Besaran Ruang Tabel 27. Besaran Ruang Sumber : Dokumen Pribadi Fasilitas Akademik Sekolah Ruang Kelas Laboratorium Bahasa Laboratorium IPA Laboratorium Komputer 251 Fasilitas Non Akademik Sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Keadaan Umum Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 01 Karanganyar

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab mahasiswa dalam pendidikan adalah melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA TEGAR BERIMAN TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA Meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan Menumbuhkan rasa kebersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari obyek

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Hidayatullah Lawahan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Hidayatullah Lawahan 80 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Hidayatullah Lawahan Madrasah Tsanawiyah Hidayatullah Lawahan terletak di Desa Lawahan RT. 07 Komp.

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai 64 BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Pangkalan Balai yang dirintis oleh ibu Dra. Rismawati

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM LUBUK SEGONANG. A. Keadaan dan Letak Geografis MID Lubuk Segonang

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM LUBUK SEGONANG. A. Keadaan dan Letak Geografis MID Lubuk Segonang 64 BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM LUBUK SEGONANG A. Keadaan dan Letak Geografis MID Lubuk Segonang Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, merupakan lembaga yang berada di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

PROFIL MADRASAH MADRASAH ALIYAH NEGERI MUARA ENIM TP. 2015/2016

PROFIL MADRASAH MADRASAH ALIYAH NEGERI MUARA ENIM TP. 2015/2016 PROFIL MADRASAH MADRASAH ALIYAH NEGERI MUARA ENIM TP. 05/06 PROFIL MADRASAH MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MUARA ENIM A. SEJARAH BERDIRI. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Pembangunan di bidang agama terutama

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Muhammadiyah 1 Banjarmasin dan ini adalah riwayat singkat berdirinya MA.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Muhammadiyah 1 Banjarmasin dan ini adalah riwayat singkat berdirinya MA. 42 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Aliyah yang penulis teliti adalah Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Banjarmasin dan ini adalah riwayat singkat berdirinya MA.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai 1. Gambaran Umum MAN 3 Barabai MAN 3 Barabai terletak di kelurahan Birayang sebagai ibu kota kecamatan Batang Alai Selatan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. LATAR BELAKANG OBYEK PENELITIAN. Obyek penelitian penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Desa Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 0 Bandar Lampung SMA Negeri 0 Bandar Lampung terletak pada tempat yang strategis dengan luas hanya 790 meter persegi dan ditambah

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan,

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL MADRASAH ALIYAH AL-FUDLOLA PORONG SIDOARJO. A. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Al-Fudlola Porong Sidoarjo

BAB III PROFIL MADRASAH ALIYAH AL-FUDLOLA PORONG SIDOARJO. A. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Al-Fudlola Porong Sidoarjo 50 BAB III PROFIL MADRASAH ALIYAH AL-FUDLOLA PORONG SIDOARJO A. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Al-Fudlola Porong Sidoarjo Madrasah Aliyah Al-Fudlola Porong didirikan oleh Remaja Masjid Al- Fudlola

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum MA DARUL ULUM Ngabar Jetis Mojokerto

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum MA DARUL ULUM Ngabar Jetis Mojokerto BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MA DARUL ULUM Ngabar Jetis Mojokerto 1. Tinjauan Historis. Keberadaan MA DARUL ULUM tidak lepas dari perjalanan dan sejarah. Madrasah Aliyah Darul Ulum

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN MI MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri dan Letak Geogerafis MI Muhajirin Palembang. 1. Sejarah Berdirinya MI Muhajirin Palembang

BAB III KEADAAN MI MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri dan Letak Geogerafis MI Muhajirin Palembang. 1. Sejarah Berdirinya MI Muhajirin Palembang 49 BAB III KEADAAN MI MUHAJIRIN PALEMBANG A. Sejarah Berdiri dan Letak Geogerafis MI Muhajirin Palembang 1. Sejarah Berdirinya MI Muhajirin Palembang Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang didirikan oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN A. Deskripsi Data Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada hari

Lebih terperinci

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alamat : Jl. R.A Basuni 306 Sooko Mojokerto Website : www.mansookomojokerto.sch.id Email : admin@mansookomojokerto.sch.id PROFIL MAN MOJOKERTO Program Studi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin 66 BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin SD Negeri 21 Sungai Kenten merupakan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Departemen

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Panas Km. 11 Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong. MIN Pasar Panas

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Panas Km. 11 Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong. MIN Pasar Panas BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi penelitian 1. Letak Geografis MIN Pasar Panas Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pasar Panas terletak di Desa Pasar Panas Km. 11 Kecamatan Kelua Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya SMA Al-Kautsar Berdasarkan tuntutan umat islam untuk berperan serta mendidik generasi muda islam yang siap untuk berkiprah dalam pembangunan dunia menuju pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan dan belajar bagaimana menunjukkan keproduktifannya. 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya dari Universitas Negeri Yogyakarta dalam mempersiapkan tenaga profesional kependidikan yang memiliki nilai serta

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya SMP AL-WACHID SURABAYA 1

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya SMP AL-WACHID SURABAYA 1 BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMP AL-WACHID SURABAYA 1 SMP AL-WACHID Surabaya didirikan pada tanggal 21 September 1988 di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN

BAB II LOKASI PENELITIAN BAB II LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Delanggu pada awalnya adalah SMP yayasan yang didirikan oleh para lurah / kepala desa dari kecamatan Delanggu, kecamatan Juwiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Mahasiswa sebelum melaksanakan program PPL, terlebih dahulu melakukan beberapa rangkaian kegiatan observasi, baik itu melalui pengamatan terhadap situasi dan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berbunyi Pendidikan dan Pengajaran yaitu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. yang dimiliki SMAN 2 Tanjung adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah : SMAN 2 Tanjung

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. yang dimiliki SMAN 2 Tanjung adalah sebagai berikut: a. Nama Sekolah : SMAN 2 Tanjung BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Profil Sekolah Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Tanjung Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Secara umum keadaan sekolah, sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Lokasi Penellitian 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Banjarmasin Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Banjarmasin adalah sekolah tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana utama yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU

PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU. IDENTITAS SEKOLAH Nama sekolah : SMA MUHAMMADIYAH WAINGAPU Status Sekolah : Swasta terakreditasi A dengan nilai 86,5 Alamat sekolah : Jl. Tritura No.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, yang merupakan sebuah lembaga formal berada dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Rancah merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri di kabupaten Ciamis yang beralamat di

Lebih terperinci

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018 putusan tua Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Timur JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA 1 PPKn Matematika Fisika Sejarah Indonesia Matematika IPA Olahraga 2 PPKn Matematika Fisika Sejarah Indonesia Matematika

Lebih terperinci

d. Masjid dan Tempat Ibadah

d. Masjid dan Tempat Ibadah BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah salah satu kelompok masyarakat yang terpelajar sehingga diharapkan dapat menerapkan, mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang telah dipeloleh di Perguruan Tinggi ke

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI

Lebih terperinci

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. naungan Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, yang didirikan pada

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. naungan Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, yang didirikan pada BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Historis dan Geografis SD Negeri 1 Suka Mulya SD Negeri 1 Suka Mulya merupakan lembaga pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, yang didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 2 Februari 2014 sampai tanggal 16 Februari 2014, SMP Negeri 2 Srandakan yang berlokasi di Godegan,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Sejarah singkat berdirinya MAN 3 Amuntai Lembaga pendidikan ini pada mulanya masih bernama MA Darun Najah didirikan akibat adanya keluhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah naturalistik/ kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuahkan perlakuan karena

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. MATA PELAJARAN Pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 1 Bogor tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan Kurikulum SMA Negeri 1 Bogor program IPA dan IPS, baik untuk kelas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, I. PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB 3 TINJAUAN PERUSAHAAN BAB 3 TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1. Ruang Lingkup Objek Penelitian Objek penelitian yang sedang diteliti adalah Sekolah Menegah Pertama, yaitu bertempat di Jalan Raya Warungawi RT.02/08 Desa Bongas Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI KALANGAN SISWA SMAN I RANTAU BADAUH KECAMATAN RANTAU BADAUH KABUPATEN BATOLA TAHUN 2007

BAB IV KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI KALANGAN SISWA SMAN I RANTAU BADAUH KECAMATAN RANTAU BADAUH KABUPATEN BATOLA TAHUN 2007 46 BAB IV KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN DI KALANGAN SISWA SMAN I RANTAU BADAUH KECAMATAN RANTAU BADAUH KABUPATEN BATOLA TAHUN 007 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Keadaan Sekolah pada Umumnya SMAN I Rantau

Lebih terperinci

MAN DARUSSALAM CIAMIS

MAN DARUSSALAM CIAMIS MAN DARUSSALAM CIAMIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU Tahun Pelajaran 2014/2015 2014 Selamat Datang MAN Darussalam Ciamis Jawa Barat adalah lembaga pendidikan tingkat menengah atas berstatus negeri yang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Amuntai Kabupaten HSU. musyawarah dan mufakat dari Dekan Fakultas Ushuluddin dengan Dewan

BAB VI LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Amuntai Kabupaten HSU. musyawarah dan mufakat dari Dekan Fakultas Ushuluddin dengan Dewan 51 s BAB VI LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Amuntai Kabupaten HSU Madrasah Aliyah Negeri 1 Amuntai didirikan berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh beberapa orang yang berfungsi secara relatif untuk mencapai tujuan bersama secara terus-menerus.

Lebih terperinci

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Umum Berdirinya MA Muhammadiyah I Palembang

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Umum Berdirinya MA Muhammadiyah I Palembang 53 BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Umum Berdirinya MA Muhammadiyah I Palembang Lahirnya Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Palembang, dilatar belakangi dan terdorong dari lulusan Madrasah Tsanawiyah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Madrasah Al-Muhajirin yang berlokasi di Jl. Pramuka Km. 6 Rt. 31 No. 37 Gang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2014/2015 pada MTs. Ar Rahmah Sei Tabuk. Siswa kelas VII A berjumlah 28 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2014/2015 pada MTs. Ar Rahmah Sei Tabuk. Siswa kelas VII A berjumlah 28 orang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VII A semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Ar Rahmah Sei

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Puruk Cahu Cikal bakal MAN Puruk Cahu berasal dari Madrasah Aliyah Swasta Karya Pembangunan yang didirikan pada

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga kependidikan terbanyak yang ada di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta sudah banyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 2 Megaluh

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 2 Megaluh BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penellitian Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) NPma.2 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Nur Aktafiyani Gusriyana PUKUL : 09.00 s/d selesai NO. MAHASISWA : 13207241014 TEMPAT OBSERVASI

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN. 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan

BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN. 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan BAB III STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI ISLAMIYAH WIRODITAN A. Gambaran Umum MI Islamiyah Wiroditan 1. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Wiroditan Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Wiroditan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung Sekolah menengah atas (SMA) merupakan lanjutan dari jenjang pendidikan dasar. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelajaran 2014/2015 pada MTs. Ar Rahmah Sei Tabuk. Siswa kelas VII C

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelajaran 2014/2015 pada MTs. Ar Rahmah Sei Tabuk. Siswa kelas VII C BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VII C semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Ar Rahmah Sei

Lebih terperinci

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1 IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 0 Tahun 00) Seperangkat rencana & pengaturan SNP Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 45 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi penelitian Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kertak Hanyar II terletak di jalan Mahligai RT. 05 No. 21 Kabupaten Banjar. Di bawah ini akan dijelaskan

Lebih terperinci