HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN Oleh"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1) Sri Wahyuni 2) Sri Suparti 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Kesehatan reproduksi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kelangsungan hidup manusia terkait timbulnya dampak buruk akibat gangguan organ, fungsi, serta sistem reproduksi. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi sikap yang dilakukan setiap hari. Khususnya pada saat haid banyak mahasiswi yang kurang menjaga kebersihan vulva yang menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman, karena pada saat haid pembuluh darah rahim sangat mudah terkena infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi tentang vulva hygiene. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswi tingkat I AKBID Mamba ul Ulum Surakarta tahun 2015 dan tidak menggunakan teknik pengambilan sampel tetapi menggunakan subyek penelitian yaitu 52 mahasiswi. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat, analisa variabel pengetahuan dengan teknik prosentase dan untuk sikap dengan analisa data rentang skala sedangkan untuk uji korelasi menggunakan spearman rank. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden berdasarkan sumber informasi menunjukkan mayoritas didapatkan dari media cetak(buku, koran, majalah), yaitu sebanyak 30 responden (57,7%). Pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene mayoritas dalam kategori cukup, yaitu sebanyak 37 responden (71,2%) dan sikap vulva hygiene mayoritas dalam kategori baik, yaitu sebanyak 32 responden (61,5%). Hasil analisis data tersebut terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswi tentang vulva hygiene dibuktikan dengan nilai Z hitung adalah 2,292 dan p = 0,020. Sedangkan Z tabel yaitu 1,96 dan = 0,05. Hal ini berarti bahwa Z hitung > Z tabel atau 2,292 > 1,96 atau p = 0,020 < = 0,05. Simpulannya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba ul Ulum Surakarta Tahun Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Mahasiswi, Vulva (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 117

2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kelangsungan hidup manusia terkait timbulnya dampak buruk akibat gangguan organ, fungsi, serta sistem reproduksi. 1 Undang-undang No. 36 tahun 2009 pasal 136 mengenai kesehatan reproduksi remaja dijelaskan pada ayat (1) dan ayat (2) kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya pemeliharaan remaja yang sehat dan produktif, baik sosial maupun ekonomi serta terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan menjalani kehidupan secara sehat. Perawatan organ-organ reproduksi sangatlah penting. Jika tidak dirawat dengan benar dapat menyebabkan berbagai macam akibat yang dapat merugikan, misalnya infeksi dan penyakit kelamin seperti ISR, ISK, vaginitis, keputihan. 4 Alat genital wanita terdapat mekanisme pertahanan tubuh berupa bakteri yang menjaga kadar keasaman ph vagina. Normalnya angka keasaman pada vagina berkisar antara 3,8-4,2. Sebagian besar, hingga 95% adalah bakteri laktobasilus dan selebihnya adalah bakteri patogen yang menimbulkan penyakit. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita didunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih. 5 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus.. Dalam menentukan sikap perlu adanya indikator kesehatan yang sejalan dengan pengetahuan sikap mahasiswi. Dengan demikian mahasiswi memerlukan pengetahuan agar dapat bersikap positif dalam melakukan vulva hygiene dengan benar, serta untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswi tingkat I belum mendapatkan mata kuliah kesehatan reproduksi. 6,7 Studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 mahasiswi tingkat I AKBID Mamba ul Ulum Surakarta pada tanggal 13 November 2014, didapatkan hasil sejumlah 4 mahasiswi mempunyai pengetahuan cukup sedangkan 6 mahasiswi mempunyai pengetahuan kurang, 6 mahasiswi memiliki sikap kurang, dan 4 mahasiswi memiliki sikap cukup. Berdasarkan latar belakang dan hasil studi pendahuluan peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva di AKBID Mamba ul Ulum Surakarta Tahun B. Identifikasi Masalah Dari uraian diatas identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tingkat II Tentang Vulva di AKBID Mamba ul Ulum Surakarta? (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 118

3 C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba ul Ulum Surakarta Tahun Tujuan khusus penelitian ini adalah Mengetahui karakteristik berupa sumber informasi tentang vulva hygiene, Mengetahui pengetahuan tentang vulva hygiene, Mengetahui sikap tentang vulva hygiene pada mahasiswi tingkat I AKBID Mamba ul Ulum Surakarta tahun METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik. Penelitian analitik yaitu peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena baik antara faktor resiko dengan faktor efek. Pendekatan penelitian dengan menggunakan metode cross sectional (pendekatan silang) yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek. Dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). 1 B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, pendapatan, dan sebagainya. 13 Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswi tentang vulva hygiene. C. Definisi Operasional Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. 10 (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 119

4 Tabel 1. Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Mahasiswi Tentang Vulva. No Variabel Definisi Operasional Katagori dan Parameter Alat Ukur Skala 1. Variabel Bebas (Pengetahuan Mahasiswi Tingkat I tentang Vulva ) Hasil tahu oleh mahasiswi tingkat I setelah melakukan pengindraan terhadap vulva hygiene meliputi 1. Pengertian Vulva 2. Tujuan Vulva 3. Manfaat Vulva 4. Cara Vulva yang benar 5. Dampak Vulva 1) Berpengetahuan baik jika skor % atau nilai skor ) Berpengetahuan cukup jika skor 56-75% atau nilai skor ) Berpengetahuan kurang jika skor <56% atau nilai skor <16 Kuesioner Pernyataan positif Jawaban benar : 1 Jawaban salah : 0 Pernyataan negatif Jawaban benar : 0 Jawaban salah : 1 Ordinal 2. Variabel Terikat (Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva ) Reaksi atau tanggapan mahasiswi Tingkat I yang masih tertutup mengenai Sikap Vulva meliputi : 1. Pengertian Vulva 2. Tujuan Vulva 3. Manfaat Vulva 4. Cara Vulva yang benar 5. Dampak Vulva Dengan menggunakan Rentang Skala (RS) : m-n b : : 32 1) Baik : ) Cukup : ) Kurang : Kuesioner Pernyataan positif SS : 4 S : 3 TS : 2 STS : 1 Pernyataan negatif SS : 1 S : 2 TS : 3 STS : 4 Ordinal 3. Karakteristik (Sumber Informasi tentang Vulva ) Sumber informasi dari mana mahasiswi mendapatkan pengetahuan tentang vulva hygiene. 1) Dosen 2) Orang lain (keluarga, teman, tenaga kesehatan) 3) Media cetak (buku, koran, majalah) 4) Media elektronik (TV, radio, internet) Nominal D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian yang diteliti. 13 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi tingkat I AKBID Mamba ul Ulum Surakarta tahun 2015 yang masih aktif kuliah pada Mei 2015 yaitu berjumlah 52 orang. (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 120

5 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 13 Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel tetapi menggunakan subjek penelitian karena semua populasi diteliti. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi tingkat I AKBID Mamba ul Ulum Surakarta yang masih aktif kuliah pada Mei 2015 yaitu berjumlah 52 orang. E. Alat dan Metode Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data, instrumen penelitian dapat berupa kuesioner, formulir, observasi dan sebagainya. 10 Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk pengumpulan data atau instrumen adalah menggunakan kuesioner. Ada dua kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan untuk meneliti pengetahuan mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 meliputi Pengertian Vulva, Tujuan Vulva, Manfaat Vulva, Cara Vulva yang benar, dan Dampak Vulva. Berupa kuesioner tertutup dengan skala Gutman dengan pernyataan positif jawaban benar : 1 dan jawaban salah : 0, dan pernyataan negatif jawaban benar : 0 dan jawaban salah : 1. Kuesioner sikap untuk meneliti sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene di AKBID Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 meliputi Pengertian Vulva, Tujuan Vulva, Manfaat Vulva, Cara Vulva yang benar, dan Dampak Vulva. Kuesioner sikap dengan pernyataan tertutup menggunakan skala likert dengan pernyataan positif Sangat setuju (SS) : 4, Setuju (S) : 3, Tidak setuju (TS) : 2, Sangat tidak setuju (STS) : 1 dan pernyataan negatif Sangat setuju (SS) : 1, Setuju (S) : 2, Tidak setuju (TS) : 3, Sangat tidak setuju (STS) : Dikategorikan baik, cukup, kurang dengan menggunakan rumus Rentang Skala. a. Kisi-kisi Kuesioner Dalam Penelitian Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva No Indikator Pertanyaan Jumlah Positif Negatif 1. Pengertian Vulva 1,2,3 4,5, 5 2. Tujuan Vulva 9,10 6,7, Manfaat Vulva 12,13, Cara Vulva yang 15,16,17,19, 18,20, 11 benar 21,22,25 23,24 5. Dampak Vulva 26 27,28 3 Jumlah (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 121

6 Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Sikap Mahasiswi Tingkat I Tentang Vulva No Indikator Pertanyaan Jumlah Kognitif Afektif Konatif Pengertian Vulva 1,2,3 4, Tujuan Vulva 10, Manfaat Vulva Cara Vulva 25, ,2 4, ,1 9, Dampak Vulva Jumlah Agar kuesioner untuk pengambilan data penelitian perlu uji validitas dan reliabilitas. Pelaksanaan uji dilakukan pada tanggal 06 April 2015 di Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta pada 30 mahasiswi tingkat I. b. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1) Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.teknik korelasi yang digunakan dalam uji validitas adalah person product moment. Dengan tingkat signifikan 5% baik untuk kuesioner pengetahuan maupun kuesioner sikap. Keterangan : r xy : Koefisiensi kolerasi antara x dan y x : Jumlah skor setiap item y : Jumlah skor total x² : Jumlah x² y² : Jumlah y² N : Jumlah responden xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Uji validitas dalam penelitian ini diolah secara komputerisasi menggunakan Statistical kuesioner paling sedikit 30 orang. 19 Kemudian hasil masing-masing butir soal dikonsultasikan dengan r tabel product moment, bila uji coba dilakukan pada 30 orang mahasiswi tingkat I Prodi DIII Kebidanan Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta dengan taraf signifikan 5% Program Social Science (SPSS) for Windows Release (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 122

7 Hasil uji validitas diolah dengan r tabel product moment dengan ketentuan jika r xy r tabel (0,361) maka dikatakan butir soal itu valid, dan jika r xy < r tabel (0,361) dikatakan butir soal tidak valid. 14 a) Uji validitas pengetahuan Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dari 35 kuesioner pengetahuan terdapat 28 kuesioner yang valid dengan nilai r xy (0,595-0,368) > r tabel (0,361 dimana n = 30 dengan taraf signifikan 5%). Untuk 7 soal yang tidak valid yaitu nomor 5, 8, 13, 23, 27, 29, dan 30 yang memiliki nilai paling tinggi 0,232 dan paling rendah -0,213 dibuang karena tiap indikator sudah terwakili oleh kuesioner yang valid. b) Uji validitas sikap Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dari 40 kuesioner sikap terdapat 32 kuesioner yang valid dengan nilai r xy (0,554-0,399) > r tabel (0,361 dimana n = 30 dengan taraf signifikan 5%). Untuk 8 soal yang tidak valid yaitu nomor 4, 11, 17, 22, 23, 30, 34 dan 38 yang memiliki nilai paling tinggi 0,057 dan paling rendah -0,254 dibuang karena tiap indikator sudah terwakili oleh kuesioner yang valid. 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Penghitungan reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan alat bantu komputer program SPSS (Statistica Product and Service Solution) for Windows Release dengan taraf signifikan 5%. a) Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas kuesioner pengetahuan menggunakan rumus K-R 20 dengan rumus: 20 Dengan keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan p = Indeks kesukaran aitem s²x = Varians skor tes (X) Hasil analisis data akan diketahui tingkat reliabilitas : 20 0,80 < r KR-20 1,00 : reliabilitas sangat tinggi 0,60 < r KR-20 1,00 : reliabilitas tinggi 0,40 < r KR-20 1,00 : reliabilitas sedang 0,20 < r KR-20 1,00 : reliabilitas rendah 0,00 < r KR-20 1,00 : reliabilitas sangat rendah Hasil uji reliabilitas pada kuesioner pengetahuan terdapat 28 butir soal yang valid dan dilakukan uji reliabilitas hasilnya 0,881. Dari hasil uji reliabilitas 0,881 dinyatakan tingkat reliabilitas sangat tinggi karena lebih dari 0,80. (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 123

8 b) Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas kuesioner sikap menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu : 19 r i = Keterangan : r i : Reliabilitas instrument k : Banyaknya butir pertanyaan s i : Jumlah varians butir s t : Nilai varians skor total Hasil analisis didapatkan koefisien reabilitas yang reliabel jika memiliki nilai r i minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak reliabel dengan melihat nilai r i. 19 Hasil uji reliabilits diolah dengan alpha cronbach dengan ketentuan jika r i 0,7, maka dikatakan butir soal itu reliabel dan jika r i < 0,7 maka dikatakan butir soal itu tidak reliabel. 19 Hasil uji reliabilitas pada kuesioner terdapat 32 butir soal yang valid dan dilakukan uji reliabilitas hasilnya 0,880. Sehingga dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih dari 0,7. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. 10 Pengambilan data primer dilakukan dengan membagikan kuesioner, sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan maksud dan tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahi adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap mahasiswi tentang vulva hygiene, tentang cara mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan informed concent yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah kuesioner diterima oleh responden, responden langsung mengisi kuesioner yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada. F. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses penataan dalam persiapan untuk disajikan, agar orang dapat memahami hasil penelitian. Metode pengolahan data : Analisa Data Analisa data adalah tahapan dimana data diolah dan dianalisa dengan teknik tertentu. 10 Analisa data dilakukan dengan alat bantu menggunakan SPSS for windows versi 16.00, dengan langkah-langkah analisa data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisa univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian.variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 124

9 ini adalah karakteristik berdasarkan sumber informasi, variabel pengetahuan dan variabel sikap pada mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene. 1) Analisis karakteristik berdasarkan sumber informasi 1. Dosen, media cetak (koran, majalah,), Media elektronik ( TV, radio,internet 2) Analisis variabel pengetahuan 10 Dengan menggunakan skala Guttman dengan pernyataan positif dan negatif. p = Keterangan : p : Prosentase x : Jawaban benar n : Total jumlah kuesioner Selanjutnya berdasarkan rumus tersebut dikategoikan dalam 3 kategori yaitu : 6 a) Berpengetahuan baik bila skor prosentase % atau nilai jawaban benar b) Berpengetahuan cukup bila skor prosentase 56-75% atau nilai jawaban benar c) Berpengetahuan kurang bila skor prosentase <56 atau nilai jawaban benar <16. 1) Analisis variabel sikap Analisis variabel sikap menggunakan skala likert. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau dialaminya. 7 Pernyataan Positif : Sangat setuju: 4,Setuju:3,Tidak setuju:2, Sangat tidak setuj : 1 Pernyataan Negatif : Sangat setuju :1,Setuju:2,Tidak setuju:3sangat tidak setuju : 4 Untuk menentukan hasil dari kuesioner sikap mahasiswi dalam menjaga vulva hygiene maka dapat dikategorikan baik, cukup, kurang dengan menggunakan rumus Rating Skala. 10 Rating skala digunakan untuk mengetahui nilai kategori sikap baik, cukup, kurang dengan cara interpretasinya sebagai berikut : 10 RS = m - n b Keterangan : RS : Rentang Skala m : Jumlah soal x skor tertinggi n : Jumlah soal x skor terendah b : Jumlah kategori dari rumus diatas dapat diketahui hasilnya yaitu RS 32 3 (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 125

10 Dari rumus diatas dapat dikatagorikan : Kategori baik dengan nilai Kategori cukup dengan nilai Kategori kurang dengan nilai Analisa dari variabel sikap mahasiswi dalam menjaga vulva hygiene berdasarkan rumus RS, selanjutnya hasil tersebut dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi dengan rumus : df = f/n x 100% Keterangan : df : Distribusi Frekuensi f : Frekuensi N : Jumlah responden b. Analisa Bivariat Analisa bivariat untuk mengetahui dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi kemudian dibuat dalam bentuk tabel silang. Jenis data yang dikolerasikan yaitu variabel bebas (pengetahuan mahasisiwi tingkat I tentang vulva hygiene) dengan menggunakan skala ordinal dan variabel terikat (sikap mahasiswi tingkat I tentang vulva hygiene) menggunakan skala ordinal, maka uji digunakan Kolerasi Spearman Rank. Kolerasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal dan bebas distribusi. 16 Rumus Spearman Rank : r s =1- Keterangan : r s : Nilai kolerasi Spearman Rank d 2 : Selisih setiap pasangan Rank n : Jumlah data Pengolahan analisia data ini menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi Interpretasi hasil dikatakan signifikan apabila z hitung > z tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang vulva hygiene. Dan sebaliknya penelitian dikatakan tidak signifikan apabila z hitung < z tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap tentang vulva hygiene. Dengan taraf signifikan 5%. 16 Untuk uji signifikan dilakukan dengan rumus Z Z hitung = Keterangan : rs : nilai kolerasi Spearmen Rank n : jumlah data (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 126

11 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Sumber Informasi tentang Vulva Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi, pengetahuan, sikap tentang Vulva di Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 No Sumber Informasi Frekuensi Prosentase (%) 1. Dosen 0 0,0 2. Orang Lain (Kel,teman,nakes) 14 26,9 3. Media Cetak (Bk, Koran, Majalah) 30 57,7 4. Media Elektronik (TV, Radio, Inte) 8 15,4 Total ,0 No Pengetahuan Vulva Frekuensi Prosentase (%) 1. Baik 8 15,4 2. Cukup 37 71,2 3. Kurang 7 13,4 Total ,0 No Sikap Vulva Frekuensi Prosentase (%) 1. Baik 32 61,5 2. Cukup 20 38,5 3. Kurang 0 0,0 Total ,0 Tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi mendapat informasi tentang vulva hygiene dari media cetak (buku, majalah) yaitu 30 responden (57,7%). mayoritas pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene cukup yaitu 37 responden (71,2%,.mayoritas sikap mahasiswi tentang vulva hygiene dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 responden (61,5%). 2. Hubungan pengetahuan dengan sikap Mahasiswi Tentang Vulva Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Vulva dengan Sikap Vulva pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 Tingkat Sikap Vulva Spearman s Rank Total Pengeta Baik Cukup huan F % F % F % r s Z hitung P Baik 6 11,5 2 3,8 8 15,4 0,321 2,292 0,020 Cukup 25 48, , ,2 Kurang 1 1,9 6 11,5 7 13,5 Total 32 61, , ,0 Berdasarkan tabel 5. menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebagian besar memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 6 orang (11,5%). Responden dengan tingkat pengetahuan cukup, sebagian besar memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 25 orang (48,1%). Mahasiswi dengan tingkat pengetahuan kurang, sebagian besar memiliki sikap yang cukup yaitu sebanyak 6 orang (11,5%). (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 127

12 Perhitungan korelasi dengan teknik spearman s rank menghasilkan koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,321 dengan nilai uji statistik (Z hitung ) sebesar 2,292 dan probabilitas uji (p) sebesar 0,020. Pengujian dilakukan pada tingkat ketelitian ( ) sebesar 0,05 sehingga diperoleh nilai kritis uji statistik (Z tabel ) sebesar 1,96. Apabila dibandingkan dapat dilihat bahwa Z hitung > Z tabel (2,292 > 1,96) atau p < (0,020 < 0,05) sehingga diputuskan bahwa H 0 ditolak atau H a diterima. Sehingga terdapat hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan sikap vulva hygiene pada mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta tahun B. Pembahasan 1. Karakteristik Sumber Informasi tentang Vulva Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa maayoritas mahasiswi mendapatkan informasi tentang vulva hygiene dari media cetak (buku, koran, majalah) karena mahasiswi dapat mengakses dengan mudah Sumber informasi adalah asal penjelasan atau penerangan dalam bentuk data atau informasi yang bermanfaat untuk membantu dalam mengambil keputusan. Informasi yang diperoleh dapat menambah pengetahuan agar lebih luas. Sumber primer (langsung) pengetahuan tentang kesehatan adalah petugas kesehatan atau media massa yang digunakan untuk sosialisasi (TV, radio, koran, majalah, dan internet). 2. Pengetahuan tentang Vulva pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene yang dikategorikan cukup yaitu sebanyak 37 responden (71,2%). Tingkat pengetahuan yang cukup dari para mahasiswi ini dipengaruhi oleh faktor sumber informasi, responden memiliki pengetahuan cukup disebabkan karena sebagian besar mendapatkan informasi dari sumber primer yaitu media cetak (buku, koran, majalah).. Pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene dalam kategori kurang ada 7 responden (13,5%). Variasi tingkat pengetahuan tersebut dipengaruhi faktor informasi. Responden memiliki pengetahuan kurang disebabkan karena sebagian besar mendapatkan informasi dari sumber sekunder. Sikap Vulva pada Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi memiliki sikap tentang vulva hygiene yang dikategorikan baik yaitu sebanyak 32 responden (61,5%) dan sikap cukup sebanyak 20 responden (38,5%). Sikap yang baik dari responden dalam melakukan vulva hygiene dapat disebabkan banyak hal namun salah satu yang pasti adalah faktor institusi atau lembaga pendidikan dan agama. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan korelasi dengan teknik spearman s rank menghasilkan koefisien korelasi (r s ) sebesar 0,321 dengan nilai uji statistik (Z hitung ) sebesar 2,292 dan probabilitas uji (p) sebesar 0,020. Pengujian dilakukan pada tingkat ketelitian ( ) sebesar 0,05 (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 128

13 sehingga diperoleh nilai kritis uji statistik (Z tabel ) sebesar 1,96. Apabila dibandingkan dapat dilihat bahwa Z hitung > Z tabel (2,292 > 1,96) atau p < (0,020 < 0,05) sehingga diputuskan bahwa H 0 ditolak atau H a diterima. Sehingga terdapat hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan sikap vulva hygiene pada mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta tahun PENUTUP A. Simpulan Hasil penelitian hubungan pengetahuan dengan sikap mahasiswi Mahasiswi Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015 dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang vulva hygiene dengan sikap vulva hygiene pada mahasiswi tingkat I Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Tahun 2015, artinya Ha diterima dan Ho ditolak oleh karena Z hitung > Z tabel (2,292 > 1,96) atau p < (0,020 < 0,05). 2. Karakteristik sumber informasi tentang vulva hygiene bahwa mayoritas mendapatkan informasi dari media cetak (buku, koran, majalah) sebanyak 30 responden (57,7%). 3. Pengetahuan mahasiswi tentang vulva hygiene bahwa mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu 37 responden (71,2%). 4. Sikap mahasiswi tentang vulva hygiene mayoritas mempunyai sikap baik sebanyak 32 responden (61,5%). B. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Meningkatkan informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya vulva hygiene yang menjadi awal upaya kesehatan reproduksi melalui perkuliahan. 2. Untuk Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini disarankan menjadi acuan dalam mengembangkan penelitian dengan variabel yang lain atau multivariat misalnya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku vulva hygiene yang baik. 3. Bagi Mahasiswi Kebidanan Diharapkan mahasiswi meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi tentang pentingnya vulva hygiene dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA 1. Rahyani, N Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC 2. Tim Penulis Poltekes Depkes. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika 3. UU RI Undang-undang Republik Indonesia No 36 tentang kesehatan 36_2009.pdf. Tanggal 01 Desember 2014 jam : WIB (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 129

14 4. Kusmiran, Eny Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika 5. Pribakti Tips dan Trik Merawat Organ Intim. Yogyakarta : Pustaka Banua 6. Wawan, A dan Dewi, M Teori & PengukuranPengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika 7. Azwar, S Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 8. Ayu, T Gambaran Perilaku Remaja Putri Tentang Vulva saat Menstruasi di SMP Negeri 2 Ngadirojo Wonogiri Tahun Surakarta. Karya Tulis Ilmiah : Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta 9. Utami, W Sikap Remaja Putri dalam Menjaga Organ Genetalia Eksterna kelas XI di SMK Gajah Mungkur 2 Giritontro Wonogiri. Surakarta. Karya Tulis Ilmiah : Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta 10. Notoatmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta 11. Saryono, Biokimia Reproduksi. Yogyakarta : Mitra Cendikia 12. Nadesul, H Cara Sehat Menjadi Perempuan. Jakarta : Kompas Media Nusantara 13. Nursalam, Konsepdan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan Program Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 14. Hidayat, A. A Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika 15. Arikunto, S Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta 16. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 17. Suyanto dan Salamah, U Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta : Mitra Cendikia 18. Sunyoto, Danang Statistika Untuk Paramedis. Bandung : Alfabeta 19. Riduwan, Analisis Jalur. Bandung : Alfabeta 20. Pusat Tesis Validitas dan reliabilitas Tes. Surabaya : Pusat Tesis. di akses pada Tanggal 21 Febuari 2014 pukul WIB (Sri Wahyuni, Sri Suparti) 130

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian yang di lakukan bersifat survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari hubungan pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk observasional atau survey analitik (Setiadi, antara pengetahuan dan sikap mengenai vulva hygiene

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk observasional atau survey analitik (Setiadi, antara pengetahuan dan sikap mengenai vulva hygiene BAB III METODE PENELITIAN 31 Tipe penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dalam bentuk observasional atau survey analitik (Setiadi, 2007) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 Siti Maesaroh Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN

Lebih terperinci

SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA EKSTERNA KELAS XI DI SMK GAJAH MUNGKUR 2 GIRITONTRO WONOGIRI TAHUN 2014

SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA EKSTERNA KELAS XI DI SMK GAJAH MUNGKUR 2 GIRITONTRO WONOGIRI TAHUN 2014 SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA EKSTERNA KELAS XI DI SMK GAJAH MUNGKUR 2 GIRITONTRO WONOGIRI TAHUN 2014 Oleh Wiji Utami 1) dan Danik Riawati 2) 2) Dosen akbid Mamba ul Ulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Desain atau pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai kemungkinan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI YANG MEMILIKI KETERBATASAN PENGLIHATAN TENTANG VULVA HYGIENE DI SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI YANG MEMILIKI KETERBATASAN PENGLIHATAN TENTANG VULVA HYGIENE DI SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN 2015 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI YANG MEMILIKI KETERBATASAN PENGLIHATAN TENTANG VULVA HYGIENE DI SLB-A YKAB SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1) Katrina Anjarsari 2) Lilik Hanifah 2) Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas (BPS, BKKBN, DEPKES RI, 2007: 18-21). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan bulan April 2010 di SD Yogyakarta terhadap siswi usia 10-12 tahun diperoleh data dari 69 siswi yang belum menstruasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan analitik,adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.(

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional analitik dimana peneliti mencoba menggali hubungan antarvariabel. Kemudian melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dukungan suami dalam melakukan skrining dini kanker

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian true eksperimen, dengan rancangan pretest dan posttest control group design. Menurut Sugiyono (2009)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian ex post facto jenis correlational study, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013. GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013 Oleh 1) Pipit Safitri 2) Siti Maesaroh Mahasiswa, Dosen Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian yang mencoba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan kompetensi bidan dalam kesehatan reproduksi tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang penyakit menular

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016 Catur Setyorini Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif non eksperimen, disain yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016 Ajeng Novita Sari Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Hubungan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah analitik observasional (Setiawan dan Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional Penggunaan desain ini, peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menentukan pada waktu pengukuran/observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif korelatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif korelatif dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melaui pengujian hipotesa.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen yaitu deskriptif kolerasi, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat

Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN SIKAP IBU BAYI BALITA DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DI POSYANDU CEMPAKA II BIRU PANDANAN WONOSARI KLATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah Discriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory riset dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN Hafriani 1, Defiyani 2 1 Dosen Program Studi D III Kebidanan STIKes Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian atau

Lebih terperinci