Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat"

Transkripsi

1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN SIKAP IBU BAYI BALITA DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DI POSYANDU CEMPAKA II BIRU PANDANAN WONOSARI KLATEN TAHUN 2012 Oleh Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN SIKAP IBU BAYI BALITA DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DI POSYANDU CEMPAKA II BIRU PANDANAN WONOSARI KLATEN TAHUN Dewasa ini perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Melalui KMS, ibu dapat mengetahui kelompok bahan makanan sesuai gizi seimbang dan pedoman pemberian makanan yang sehat untuk balita ibu, sehingga diharapkan balita ibu akan bertumbuh dan berkembang. Mengingat pentingnya informasi yang ada dalam KMS, sebaiknya setiap ibu yang mempunyai balita memiliki KMS. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS. Metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dimana sampelnya adalah ibu bayi balita yang datang ke posyandu cempaka II pada tanggal 23 Juni 2012 sebanyak 33 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu kuesioner pengetahuan dan sikap. Uji statistik menggunakan Spearmen Rank pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (p value < 0,05) antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun Kesimpulan semakin baik tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS, maka semakin baik pula sikap ibu dalam penggunaan KMS sehingga terbentuk perilaku yang baik dalam penggunaan KMS. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 50

2 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak beresiko akan mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi. 1 Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat. 1 Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260 ribu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 74,5% (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir, 60,9% diantaranya ditimbang lebih dari 4 kali, sebanyak 65% (sekitar 12 juta) balita memiliki KMS. 1 Bentuk dan pengembangan KMS ditentukan oleh rujukan atau standar antropometri yang dipakai, tujuan pengembangan KMS serta sasaran pengguna. KMS di Indonesia telah mengalami 3 kali perubahan. KMS yang pertama dikembangkan pada tahun 1974 dengan menggunakan rujukan Harvard. Pada tahun 1990 KMS revisi dengan menggunakan rujukan dari WHO-NCHS. Pada tahun 2008 KMS balita di revisi berdasarkan standar antropometri WHO tahun 2005, yang telah membedakan antara KMS untuk laki-laki dan perempuan. KMS ini juga untuk mengetahui keadaan gizi dan mengenali apakah seorang anak tumbuh normal. 1 Dengan Kartu Menuju Sehat (KMS), ibu dapat mengetahui perkembangan yang harus dicapai oleh balita ibu, mulai dari gerakan kasar, gerakan halus, pengamatan, bicara aktif sampai sosialisasi sesuai perkembangan usianya. Melalui KMS, ibu juga dapat memantau pertumbuhan fisik balita terutama berat badannya. Berat badan terkait dengan tingkat kesehatan balita ibu. Dengan KMS, ibu dapat mengetahui pertumbuhan berat badan ideal yang harus dicapai oleh balita ibu sesuai dengan perkembangan usianya. 2 Melalui Kartu Menuju Sehat (KMS), ibu dapat mengetahui kelompok bahan makanan sesuai gizi seimbang dan pedoman pemberian makanan yang sehat untuk balita ibu, sehingga diharapkan balita ibu akan bertumbuh dan berkembang. Mengingat pentingnya informasi yang ada dalam KMS, sebaiknya setiap ibu yang mempunyai balita memiliki KMS. KMS harus dibawa ketika memeriksakan balita di posyandu, puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya. Semua balita di Posyandu telah diberikan Kartu Menuju Sehat (KMS), tetapi banyak balita yang tidak membawa Kartu Menuju Sehat (KMS) pada saat datang ke Posyandu. 3 Setelah seseorang mengetahui mengenai stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 51

3 tersebut. Oleh sebab itu indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan. 4 Di Posyandu Cempaka II terdapat banyak ibu bayi balita yang lupa membawa KMS ke posyandu bahkan ibu tidak mempunyai KMS. Hal ini disebabkan karena pengetahuan ibu balita tentang KMS sangat kurang dan menyebabkan sikap ibu dalam penggunaan KMS juga sangat kurang. Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada 5 ibu yang mempunyai balita di Posyandu Cempaka II tanggal 12 Maret 2012, terdapat 1 ibu memiliki pengetuhuan baik, 2 ibu mempunyai pengetahuan cukup dan 2 ibu mempunyai pengetahuan kurang tentang Kartu Menuju Sehat (KMS). Mereka hanya sebatas tahu tentang KMS selalu dibawa ke posyandu, tanpa mengetahui bagaimana pentingnya KMS untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya. Dan sikap ibu dalam penggunaan KMS hanya 1 ibu yang sikapnya cukup, sebagian besar ibu masih kurang menyadari penggunaan KMS yang penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Selain itu, karena tingkat ekonomi sebagian besar warga menengah kebawah, menyebabkan mereka kurang memperhatikan masalah pentingnya KMS dan penggunaan KMS. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Balita tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan Sikap Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun 2012?. 3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum penelitian adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang Kartu Menuju Sehat dengan sikap ibu ibu bayi balita dalam penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun Sedangkan Tujuan Khususnya adalah : (a) Mengetahui tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun (b) Mengetahui sikap ibu bayi balita dalam penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun (c) Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 52

4 METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Pada penelitian analitik, peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena baik antara faktor risiko dengan faktor efek. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor resiko dengan faktor efek, dengan cara pendekatan, yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang bersamaan. 17 Sifat penelitian adalah penelitian korelasi (hubungan) yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara 2 variabel yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan kartu menuju sehat (KMS) Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudiaan ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah : 18 (a) Variabel Independen (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu bayi balita tentang kartu menuju sehat (KMS). (b) Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap ibu bayi balita dalam penggunaan kartu menuju sehat (KMS). 3. Definisi Operasional Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau Definisi Operasional. Definisi Operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur). 17 Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 53

5 Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Kategori Alat Ukur Skala Variabel bebas (Pengetahuan ibu bayi balita tentang kartu menuju sehat) Segala sesuatu yang diketahui ibu bayi balita mengenai kartu menuju sehat meliputi pengertian, penjelasan umum, isi, bagian, fungsi dan kegunaan KMS 1. Baik jika: x > Cukup jika: 20 x x Kurang jika: x < 20 Kuesioner Ordinal Variabel terikat (sikap ibu bayi balita dalam penggunaan kartu menuju sehat) Suatu respon yang diberikan ibu bayi balita dalam penggunaan KMS 1. Baik : 62, Cukup : 39,7-62,3 3. Kurang : 17-39,6 Kuesioner Ordinal 4. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian, sumber data atau subyek penelitian, mempunyai karakteristik, tertentu, berbeda sesuai dengan tujuan penelitian. 17 Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi balita di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten bulan Juni tahun 2012 sejumlah 76 orang. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. 17 Pada penelitian ini menggunakan Accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi balita dan datang ke Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten yang secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada tanggal 23 Juni 2012 tahun 2012 sejumlah 33 responden. 5. Alat dan Metode Pengumpulan Data Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner (daftar pernyataan). 17 Kuesioner dalam penelitian ini ada 2 yaitu kuesioner pengetahuan dan kuesioner sikap. Berdasarkan uji validitas di Posyandu Cempaka I pada tanggal 7 Juni tahun 2012 dengan jumlah responden 20 orang, kuesioner pengetahuan 34 pertanyaan dinyatakan valid semua, diperoleh nilai r hitung ( ) > r tabel (0,444) dengan N=20 pada tingkat kepercayaan 0,05. Sedangkan kuesioner sikap terdiri dari 17 pertanyaan dinyatakan valid semua. Hasil diperoleh nilai r hitung (0, ) > r tabel (0,444) dengan N=20 pada tingkat kepercayaan 0,05. Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 54

6 Berdasarkan uji reabilitas didapatkan nilai apha cronbach s pengetahuan yaitu 0,936, sedangkan nilai alpha cronbach s sikap yaitu 0,839 dan dinyatakan reliabel karena nilai alpha cronbach s > 0,70. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari responden yaitu dari kuesioner yang berisikan jawaban yang didapatkan langsung dari ibu yang mempunyai bayi balita di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun Metode Pengolahan dan Analisa Data Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data. Langkah-langkah pengolahan data : 1. Editing, adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. 17 Editing yang dilakukan di penelitian ini meliputi meneliti kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden, dan mengembalikan kembali kepada responden apabila masih terdapat pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. 2. Coding, kegiatan memberi kode numerik (angka) terhadap data pada semua variabel. 17 Dalam penelitian ini penulis memberikan kode pada analisa data yaitu untuk variabel tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS menggunakan ketegori baik, cukup dan kurang. Kategori kurang diberikan kode (1), cukup (2), dan baik (3). Variabel sikap dalam pennggunaan KMS menggunakan kategori baik, cukup, dan kurang, kategori kurang diberikan kode (1), cukup (2), dan baik (3). 3. Data Entry, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer. 17 Data entry dalam penelitian meliputi ini mmemasukkan hasil penelitian yang berupa jawaban dari semua item soal yang telah diisi oleh responden kedalam master tabel yang telah dibuat sebelumnya. 4. Tabulating, adalah kegiatan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. 17 Dalam penelitian ini peneliti melakukan penghitungan berdasarkan kategori-kategori yang telah ditentukan dan menyajikannya ke dalam tabel-tabel data. Analisis data menggunakan Analisis Univariate dan Analisis Bevariate. 1. Analisis Univariate Tingkat pengetahuan responden dikategorikan dengan 3 kategori yaitu : a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > 26, dalam arti kata pengetahuan responden dikatakan baik jika bisa menjawab pertanyaan benar 27 pertanyaan atau lebih. b. Cukup, bila nilai 20 x 26, dalam arti kata pengetahuan responden dikatakan cukup jika bisa menjawab pertanyaan benar 20 sampai 26 pertanyaan. c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < 20, dalam arti kata pengetahuan responden dikatakan kurang jika bisa menjawab pertanyaan benar kurang dari 20 pertanyaan. Kategori sikap ibu bayi balita dikategorikan menjadi 3 yaitu: Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 55

7 a. Baik : 62,4-85, jika jumlah nilai jawaban responden b. Cukup : 39,7-62,3, jika jumlah nilai jawaban responden c. Kurang : 17-39,6, jika jumlah nilai jawaban responden Analisis Bevariate Analisis bevariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi kemudian dibuat dalam bentuk tabel silang. Sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Spearman Rank. Apabila hasil perhitungan hitung > tabel, maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang KMS dengan sikap ibu dalam penggunaan KMS. 26 Bila nilai N lebih dari 30, dimana dalam tabel tidak ada maka pengujian signifikasi menggunakan rumus : 18 t = r Uji signifikan tersebut untuk menarik kesimpulan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap. Dikatakan signifikan bila nilai Z hitung > Z tabel atau t hitung > t tabel. 18 Dan dengan melihat nilai signifikan (p) jika nilai p < 0,05 maka dikatakan signifikan atau ho ditolak begitu sebaliknya. 10 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli tahun 2012 di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten, dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap pada 33 ibu bayi balita. Sebelum penulis menyajikan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis sajikan data mengenai karakteristik responden meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Umur No Umur Frekuensi (F) Prosentase (%) tahun 5 15, tahun 5 15, tahun 7 21, tahun 10 30, tahun 6 18,1 Jumlah Sumber: Data Primer Tahun 2012 Karakteristik responden berdasarkan umur diketahui mayoritas responden berumur antara tahun yaitu sejumlah 10 responden (30,3 %) sedangkan paling sedikit adalah responden yang berumur < 21 dan antara yaitu sejumlah 5 responden (15,2 %). Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 56

8 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pendidikan No Pendidikan Frekuensi (F) Prosentase (%) 1 Tamat SD 6 18,2 2 Tamat SMP 9 27,3 3 Tamat SMA 11 33,3 4 Tamat PT 7 21,2 Jumlah Sumber : Data Primer Tahun 2012 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diketahui mayoritas pendidikan responden adalah tamat SMA yaitu sejumlah 11 responden (33,3 %) sedangkan paling sedikit adalah tamat SD yaitu sejumlah 6 responden (18,2 %). Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi (F) Prosentase (%) 1 IRT 18 54,5 2 Swasta 11 33,3 3 PNS 4 12,2 Jumlah Sumber : Data Primer Tahun 2012 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diketahui mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yaitu sejumlah 18 responden (54,5%), sedangkan yang paling sedikit adalah PNS sejumlah 4 responden (12,2%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden No Pengetahuan Frekuensi (F) Prosentase (%) 1 Baik 5 15,2 2 Cukup 24 72,7 3 Kurang 4 12,1 Jumlah Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu bayi balita terbanyak adalah cukup sebanyak 24 responden (72,7%). Tabel 6 Distribusi Frekuensi Sikap responden No Sikap Ibu Bayi Balita Frekuensi Prosentase (%) 1 Baik 11 33,3 2 Cukup 20 60,6 3 Kurang 2 6,1 Jumlah Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat dillihat bahwa sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS terbanyak adalah cukup sebanyak 20 responden (60,6%). Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 57

9 Tabel 7 Tabel Silang Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Sikap PENGETAHUAKurang Total Cukup Baik PENGETAHUAN * SIKAP Crosstabulation Count % within PENGETAHU Count % within PENGETAHU Count % within PENGETAHU Count % within PENGETAHU SIKAP Kurang Cukup Baik Total % 50.0% 25.0% 100.0% % 70.8% 25.0% 100.0% % 20.0% 80.0% 100.0% % 60.6% 33.3% 100.0% Sumber : Data Primer Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan ibu bayi balita yang memiliki pengetahuan kurang dengan sikap kurang sebanyak 1 responden (25,0%), pengetahuan kurang dengan sikap cukup ada 2 responden (50,0%), pengetahuan kurang dengan sikap baik sebanyak 1 responden (25,0%), pengetahuan cukup dengan sikap kurang sebanyak 1 responden (4,2%), pengetahuan cukup dengan sikap cukup sebanyak 17 responden (70,8%), pengetahuan cukup dengan sikap baik sebanyak 6 responden (25,0%), pengetahuan baik dengan sikap cukup sebanyak 1 responden (20,0%), pengetahuan baik dengan sikap baik sebanyak 4 responden (80,0%), sedangkan pengetahuan baik dengan sikap kurang tidak dijumpai. Tabel 8 Korelasi Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Correlations PENGET AHUAN SIKAP Spearman's rho PENGETAHUANCorrelation Coefficie * Sig. (2-tailed)..030 N SIKAP Correlation Coefficie.379* Sig. (2-tailed).030. N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : Data Primer Tahun 2012 Untuk mengetahui hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Balita tentang KMS dengan Sikap Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun 2012 dilakukan analisis korelasi dengan menggunakan Spearmen Rank dengan taraf signifikansi 5% melalui bantuan SPSS for windows Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 58

10 Didapatkan nilai r s sebesar (0,379) dengan p value 0,030 < 0,05, sehingga Ho : ditolak. Maka kesimpulannya ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun Dari hasil perhitungan t hitung sebesar 2,28 dengan nilai t tabel sebesar 2,042 sehingga t hitung > t tabel. Maka kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun Pembahasan Pada penelitian ini didapatkan pengetahuan ibu bayi balita mayoritas cukup dikerenakan mayoritas umur ibu bayi balita tahun, sehingga semakin matang usia seseorang, semakin banyak pengalaman ibu bayi balita dan karena ibu sudah mempunyai anak lebih dari satu sehingga sudah mempunyai pengalaman sebelumnya tentang KMS, hal ini juga akan berpengaruh pada pengetahuan ibu bayi balita. Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan menerima atau mengingat suatu pengetahuan berkurang. 8 Sedangkan pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. 9 Sedangkan untuk sikap mayoritas sikap responden adalah cukup, hal ini dikarenakan pengaruh orang lain yang dianggap penting yaitu kader posyandu yang memberikan pengarahan dan penjelasan tentang penggunaan KMS yang seharusnya. Sikap ibu yang baik dipengaruhi oleh pengetahuan yang baik sehingga memberikan sikap yang positif yaitu dengan selalu membawa KMS saat posyandu dan saat datang ke petugas kesehatan jika bayi balita sakit atau imunisasi dan selalu menyimpan KMS dengan baik. Berdasarkan perhitungan statistik untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun 2012 menggunakan Spearmen Rank Spearmen Rank dengan taraf signifikansi 5% melalui bantuan SPSS for windows Didapatkan nilai r s sebesar (0,379) dengan p value 0,030 < 0,05, sehingga Ho : ditolak. Maka kesimpulannya ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun Dari hasil perhitungan t hitung sebesar 2,28 dengan nilai t tabel sebesar 2,042 sehingga t hitung > t tabel. Maka kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 59

11 Dalam penelitiaan ini didapatkan hasil ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun Dengan demikian dalam penentuan sikap untuk memilih suatu pilihan dapat dipengaruhi salah satunya oleh pengetahuan. Pengetahuan adalah hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek, individu mempunyai dorongan utuk mengerti. 19 Setelah seseorang mengetahui mengenai stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau obyek kesehatan tersebut. Oleh sebab itu indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan. 4 Pengetahuan tentang KMS sangat penting bagi ibu bayi balita karena dengan pengetahuan yang baik ibu bayi balita dapat mengetahui pentingnya KMS dan penggunaan KMS yang seharusnya agar dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi balita. Pada penelitian yang dilakukan Juhairiyah tahun 2007 mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Penggunaan KMS untuk Pemantauan Pertumbuhan Balita. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam penggunaan KMS untuk pemantauan pertumbuhan balita. Dan pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan sikap, proses pembentukan sikap terjadi karena adanya pengetahuan yang dimiliki responden. Seperti teori yang di uraikan diatas bahwa dengan pengetahuan tentang KMS yang baik sangat membantu ibu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi balita dan akan berpengaruh dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS. Sehingga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan ibu bayi balita yang cukup tentang KMS akan memberikan sikap yang cukup juga bagi ibu bayi balita dalam penggunaan KMS. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Balita Tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan Sikap Ibu Bayi Balita Dalam Penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun 2012 maka dapat ditarik simpulan : a. Pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun 2012 mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (72,7%). b. Sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten tahun 2012 mayoritas memiliki sikap cukup sebanyak 20 responden (60,6%). c. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan sikap ibu bayi balita dalam penggunaan KMS di Posyandu Cempaka II Biru Pandanan Wonosari Klaten Tahun 2012 karena r s sebasar 0,379 dengan t hitung (2,28) > t tabel (2,042) dengan p value (0,030) < (0,05). Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 60

12 2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait diantaranya : a. Bagi Responden Penelitian ini diharapkan masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan ibu bayi balita tentang KMS dengan memanfaatkan sumber informasi dari kader posyandu, bidan, puskesmas, Rumah sakit, atau media-media lainnya. b. Bagi Institusi Agar memperbanyak daftar pustaka dan menambah referensi tentang Kartu Menuju Sehat (KMS). c. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian yang terkait dengan penelitian sejenis ini dengan penambahan variabel, jumlah responden, metode pengambilan data dengan teknik wawancara dan cakupannya supaya diperluas agar penelitian selanjutnya lebih baik dari penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes.RI Pedoman Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Jakarta 2. Depkes Jawa Barat diakses tanggal 15 februari 2012 jam WIB 3. Anomim Kartu Menuju Sehat Baru Diluncurkan. diakses tanggal 15 februari 2012 jam WIB 4. Notoatmojo, S Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta 5. Ariawati, H Tingkat Pengetahuan Mahasiawa Tingkat II Tentang KMS di Akademi Kebidanan Mamba ul ulum tahun Surakarta: Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. 6. Juhairiyah Hubungan tingakat pengetahuan dengan sikap ibu balita dalam penggunaan KMS untuk pemantauan pertumbuhan balita. pdf. Diakses tanggal 20 juni 2012 jam WIB. 7. Notoatmojo, S Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 61

13 8. Wawan, Dewi Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika 9. Notoatmojo, S Definisi Pengetahuan serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. pada tanggal 18 Maret 2012 jam WIB 10. Riwidikdo Statistik Kesehatan.Yogyakarta : Mitra Cendikia Press 11. Depkes RI, Pedoman penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI Bubidan.com, kabarbisnis.com diakses tanggal 15 februari 2012 jam WIB 12. Giatno, B Buku Pegangan Kader Posyandu. Jawa Timur : Dinas Kesehatan 13. Nursalam Ilmu kesehatan anak. Jakarta : Salemba Medika 14. Depkes, RI Referensi Kesehatan. Diakses pada tanggal 14 Februari 2012 jam WIB 15. Anonim Kartu Menuju Sehat. kartumenuju-sehat-kms di akses 15 februari 2012 jam WIB 16. Wibowo, A Kartu Menuju Sehat (KMS) Untuk Tumbuh Kembang Optimal. Diakses tanggal 4 Mei 2012 jam WIB 17. Notoatmojo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta 18. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta 19. Ridwan, K Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analisis). Bandung : Alfabeta 20. Hidayat Metodelogi Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya : Health Books Publishing 21. Azwar Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogjakarta : Pustaka Pelaja Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 62

14 22. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi VI. Jakarta : Rineka cipta 23. Notoatmojo, S Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta 24. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 25. Simamora, B Riset Pemasaran Falsafah, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Gramedia Pustaka 26. Saryono S,dkk Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika 27. Sulistyaningsih Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif- Kualitatif. Jakarta : Salemba Medika Ibu Bayi Balita dalam Penggunaan KMS (C. Setyorini dan D.Ekowati) 63

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Rosiana Alfa Risqi Program Studi Magister Epidemiologi Sain Terapan Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU

Lebih terperinci

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara status gizi balita dengan kejadian

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016 Siti Maesaroh Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN

Lebih terperinci

Umi Sa adah, Asih Setyorini

Umi Sa adah, Asih Setyorini HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO Umi Sa

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ellistya Dwina Putri 201310104155 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN Meilani Yudi Arini ABSTRAK Pemberian imunisasi pada bayi dan anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MOTIVASI PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK DI DESA KARANGKENDAL KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 Sri Suparti

Lebih terperinci

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU DESA KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 Tri Puspa Kusumaningsih,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0- BULAN Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto e-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN Oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN Oleh HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI TINGKAT I TENTANG VULVA HYGIENE DI AKBID MAMBA UL ULUM SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1) Sri Wahyuni 2) Sri Suparti 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional Analitik study yaitu penelitian yang coba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN Novita Dewi Iswandari 1, Agus Muliyawan 2, Maria Saropah 2 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik, STIKES Sari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian yang di lakukan bersifat survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali mengapa

Lebih terperinci

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat. 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independen dan dependen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melaui pengujian hipotesa.

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013. GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013 Oleh 1) Pipit Safitri 2) Siti Maesaroh Mahasiswa, Dosen Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci

Oleh. 2) Lilik Hanifah 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta PENDAHULUAN

Oleh. 2) Lilik Hanifah 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta PENDAHULUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 12-36 BULANDI POSYANDU KASIH IBU 7 BANYU URIP KLEGO BOYOLALI TAHUN 2014 Oleh 1) Alfia Kurniawati 2) Lilik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode case control yaitu suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Sylfia Pernanda INTISARI Latar Belakang : Faktor yang dapat mendukung kesuksesan

Lebih terperinci

Nisa khoiriah INTISARI

Nisa khoiriah INTISARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012 HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012 Oleh: Yulizawati dan Venny Rismawanti Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI PUBERTAS DI KELAS 8 SMP N 19 SURAKARTA TAHUN 2015 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI PUBERTAS DI KELAS 8 SMP N 19 SURAKARTA TAHUN 2015 ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI PUBERTAS DI KELAS 8 SMP N 19 SURAKARTA TAHUN 2015 Erlinda 1 Ani Nur Fauziah 2 2 Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

Oleh Nofemi Puspaningrum 1) dan 2) Catur Setyorini Mahasiswa, Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta

Oleh Nofemi Puspaningrum 1) dan 2) Catur Setyorini Mahasiswa, Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI KALURAHAN SURUHKALANG KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Oleh Nofemi Puspaningrum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan analitik,adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.(

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktorfaktor

Lebih terperinci

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Rina Harwati Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik yaitu penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat (Hidayat, 2007). Metode

Lebih terperinci

Oleh 1) Mega Andini 2) Anita Dewi L 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

Oleh 1) Mega Andini 2) Anita Dewi L 2) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA USIA 2-5 TAHUN TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MANDIRI TAWANGSARI RW 34 MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA TAHUN 2015 Oleh 1) Mega Andini 2) Anita

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN. HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 ABSTRAK Etik Sulistyorini, SST 1 Tri Rahayu 2 Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR Andriyani Puji Hastuti, Nafiisah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Raudatul Jannah *, Anggrita Sari 1, Mohdari 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Variabel bebas dari penelitian ini yaitu pengetahuan gizi siswa, sedangkan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian makanan jajanan sekolah.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN ULANG DI POS KESEHATAN DESA KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN 2012.

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN ULANG DI POS KESEHATAN DESA KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN 2012. HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN ULANG DI POS KESEHATAN DESA KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Etik Sulistyorini 1) dan Tutik Hartanti 2) 1) Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian dan rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN Wahyuningsih ABSTRAK Upaya untuk mencegah kematian bayi baru lahir yang baru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS KESEHATAN DI DESA SOBOKERTO NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS KESEHATAN DI DESA SOBOKERTO NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN PENGGUNAAN KARTU BPJS KESEHATAN DI DESA SOBOKERTO NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN 2015 Oleh Mila septianingrum 1) Ajeng Novita Sari ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP DALAM PERAWATAN PAYUDARA SAAT KEHAMILAN DI DESA GULI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP DALAM PERAWATAN PAYUDARA SAAT KEHAMILAN DI DESA GULI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP DALAM PERAWATAN PAYUDARA SAAT KEHAMILAN DI DESA GULI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN Irianti Sri Winarsih, Siti Maesaroh, ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Windi Sriwijayanti 201510104100 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk

Lebih terperinci

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM : SUMMARY HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENATALAKSANAAN DIARE PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TILOTE KECAMATAN TILANGOKABUPATEN GORONTALO Jihan S. Nur NIM : 841 409 024 Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Dieng Erika Merly Nastasia 201510104451 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Pembangunan dalam suatu negara dapat dikatakan berhasil jika

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan korelatif antara dua variabel, variabel independent (tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Penilitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskripsi korelasi untuk mengkaji hubungan 2 variabel yaitu

Lebih terperinci