Yayasan Tambuhak Sinta. Pelatihan Kewirausahaan Tahap II MANAJEMEN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yayasan Tambuhak Sinta. Pelatihan Kewirausahaan Tahap II MANAJEMEN KEUANGAN"

Transkripsi

1 Yayasan Tambuhak Sinta Pelatihan Kewirausahaan Tahap II MANAJEMEN KEUANGAN

2 Kata Pengantar Lembar Informasi Pelatihan Kewirausahaan Tahap II Manajemen Keuangan disusun bagi Kelompok Peminat Program yang tergabung dalam program dukungan teknis Yayasan Tambuhak Sinta. Dukungan teknis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan produktivitas masyarakat, yang dilakukan dalam bentuk pelatihan bagi masyarakat berkaitan dengan cara mengelola keuangan yang baik dalam menjalankan usaha kecil. Melalui pelatihan dan bahan bacaan ini, Kelompok Peminat Program (KPP), sedikit demi sedikit diharapkan lebih memahami berbagai aspek penting dalam kegiatan kewirausahaan yang meliputi tujuan dan manfaat pengelolaan keuangan, perhitungan modal usaha, dan mengerjakan pembukuan keuangan sederhana usaha untuk usaha mikro. Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca, dan semoga lembar informasi ini bermanfaat untuk kita semua. Palangka Raya, September 0 0 Pelatihan Kewirausahaan Tahap II Manajemen Keuangan Palangka Raya, September 0 Yayasan Tambuhak Sinta Yayasan Tambuhak Sinta Jl. Badak VII No. 0, Bukit Tunggal Palangka Raya Kalimantan Tengah 73 Telp: + 6 (536) 3378 Fax: + 6 (536) tambuhaksinta@gmail.com Naskah: Ngatidjo Editor: Dino Mika Layout & Illustrasi: Ferdinandus Eko Budi

3 Daftar Isi Kata pengantar Daftar Isi Bab I. Pengantar Manajemen Keuangan Usaha - Tujuan Pengelolaan Keuangan Usaha - Manfaat Melakukan Pengelolaan Keuangan Usaha - Ruang Lingkup Kegiatan Pengelolaan Keuangan Usaha Bab II. Permodalan Usaha - Pengertian Modal - Tujuan & Manfaat Perhitungan Modal Usaha - Unsur-Unsur yang Diperhitungkan dalam Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha - Sumber Modal - Akses Permodalan - Jenis Permodalan Bab III. Pembukuan Sederhana Keuangan Usaha untuk Usaha Mikro - Tujuan & Manfaat Pembukuan Bagi Kegiatan Usaha Mikro - Pembukuan & Prinsip - Prinsip Pembukuan - Alat - Alat Pembukuan Keuangan - Alur Proses Pembukuan Keuangan - Pembukuan Sederhana Model Cheos BAB I PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN USAHA Banyak pengusaha mikro selalu mengeluh tentang perkembangan usahanya disebabkan kekurangan modal (uang). Begitu juga banyak kegiatan usaha mikro mengalami kegagalan atau bangkrut dikarenakan tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa keuangan sangat berpengaruh dalam kegiatan usaha. Pada umumnya bagi pengusaha mikro kurang memperhatikan masalah ini, dipandangnya sebagai hal yang berjalan begitu saja tanpa perlu pengendalian. Sementara penghasilan terkadang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk keperluan keluarga, sehingga banyak pengusaha yang tiba-tiba kehabisan modal usaha tanpa diketahui ke mana arah larinya uang usaha. Ini disebabkan karena keuangan usaha dikelola tanpa dipisahkan dengan keuangan keluarga. Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan usaha, maka diperlukan pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku untuk mengelola seluruh aspek usaha dengan baik. Khusus di bidang keuangan diperlukan perhatian lebih khusus dan serius, karena keuangan merupakan jiwa dan darah seluruh kegiatan usaha. Sebagaimana pada umumnya, pengelolaan keuangan usaha juga meliputi seluruh aktivitas sejak perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian (kontrol). Pelatihan Kewirausahaan Tahap I II - Yayasan Tambuhak Sinta 3

4 Tujuan Pengelolaan Keuangan Usaha: Pengelolaan keuangan usaha dimaksudkan agar dapat dijamin terwujudnya kesinambungan kegiatan usaha, sehingga kegiatan usaha menjadi tumpuan utama dan memberikan penghasilan / sumber penghidupan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan keluarga.. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Usaha a. Pengelolaan Kas b. Pengelolaan Non Kas c. Pengelolaan pengadaan (pembelanjaan). d. Pengelolaan barang sediaan. e. Pengelolaan Utang dan Piutang. f. Pembukuan dan laporan keuangan. 3. Tahap Pengendalian a. Pemantauan pengeluaran antara keuangan usaha dan keuangan keluarga. b. Pemantauan dan pengendalian arus kas c. Penilaian atas pertumbuhan usaha Manfaat melakukan pengelolaan keuangan usaha:. Menjaga kesinambungan kegiatan usaha. Mengetahui kondisi keuangan. 3. Mengontrol dan memantau penggunaan uang. Mengendalikan pendayagunaan uang 5. Mengetahui perkembangan usaha Salah satu upaya untuk bisa mengendalikan keuangan, diperlukan suatu keberanian untuk melakukan kontrol (pengawasan) agar usaha tetap berjalan sementara kebutuhan keluarga juga terpenuhi. Untuk memudahkan pengawasan, pengusaha harus disiplin dan bijak dalam mendayagunakan uangnya, dan perlu dilakukan pencatatan untuk setiap penerimaan maupun pengeluaran. Karena dengan adanya catatan keuangan ini dapat diketahui semua rincian dan rangkuman penerimaan dan penggunaan uang. Ruang Lingkup Kegiatan Pengelolaan Keuangan Usaha. Tahap Perencanaan Usaha, meliputi kegiatan: a. Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha b. Akses permodalan c. Perhitungan Laba/ Rugi d. Proyeksi arus kas kegiatan usaha 5

5 Pengertian Modal BAB I I PERMODALAN USAHA Banyak orang menyebutkan kesediaan modal uang menjadi hal yang sangat dominan dalam menjalankan usaha. Namun pada prakteknya banyak hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha tidak bisa hanya mengandalkan ketersediaan uang saja. Tetapi banyak hal yang harus dimiliki pengusaha, antara lain: sikap mental, ketrampilan, dan pengalaman menjadi hal penting demi keberlanjutan usaha. Jika tidak hati-hati dalam pengelolaan modal, akan banyak menemukan masalah yang mengarah kepada kebangkrutan usaha. Untuk mengawali sebuah usaha tentu harus mengenali kebutuhan modal untuk usaha. Ada modal berupa uang (finansial) dan modal bukan uang ( non finansial). Dalam setiap menjalankan usaha diperlukan modal (capital) yang didayagunakan untuk menjadi bahan-bahan yang akan diproses dan diolah, yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan. Modal usaha merupakan sejumlah dana atau yang dapat diuangkan yang akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan usaha. Tujuan dan Manfaat Melakukan Perhitungan Modal Usaha Tujuan melakukan perhitungan kebutuhan permodalan adalah untuk menggambarkan kegiatan usaha yang akan dilakukan menyangkut volume produksi yang akan dihasilkan serta mempersiapkan kebutuhan dana yang akan diputar Dengan melakukan perhitungan modal, akan dapat:. Diketahui jumlah dana yang dibutuhkan untuk modal kerja dan biaya-biaya yang diperlukan.. Dapat memberikan gambaran apakah usaha ini menguntungkan atau tidak. 3. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan volume usaha yang akan dilakukan. Unsur-Unsur yang Diperhitungkan Dalam Melakukan Perhitungan Kebutuhan Modal Usaha:. Volume produk yang direncanakan.. Harga satuan pembelian barang : bahan baku, bahan pendukung. 3. Harga satuan pembelian peralatan dan usia ekonomi pemakaian.. Nilai tanah dan bangunan (tempat usaha). 5. Periode waktu produksi 6. Biaya-biaya : tenaga kerja, transportasi, air/ listrik, retribusi, dan sebagainya. 6 7

6 Sumber Modal Untuk menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah dana yang akan dikelola melalui proses produksi. Adapun sumber modal, dibedakan dalam kelompok yaitu:. Modal Sendiri atau Modal Pemilik Yaitu sejumlah dana merupakan milik pengusaha baik yang diperoleh dari hasil penjualan kekayaan atau hasil panen, atau bantuan (hibah). Seluruh dana karena merupakan milik sendiri maka tidak mengandung beban biaya, tetapi menanggung resiko kerugian jika usaha tersebut mengalami kerugian usaha.. Modal Utang Yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari pinjaman dari pihak lain (perorangan atau lembaga keuangan). Dana ini memiliki beban biaya berupa bunga pinjaman yang harus ditanggung dan dibayar oleh pengusaha pada setiap pembayaran pokok angsuran. Untuk memperoleh kesempatan akses permodalan, pada umumnya harus melalui suatu proses, prosedur dan ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing pihak penyedia dana. Proses dan prosedur untuk melakukan akses permodalan harus melalui berbagai tahapan dan proses seperti pengajuan permohonan, penilaian permohonan, keputusan terhadap permohonan dan tahap pencairan dana. Pihak penyedia pembiayaan biasa memiliki skema yang berisi tentang berbagai ketentuan untuk pengamanan pinjaman yang akan dilepas, antara lain: a. Batasan maksimum pinjaman (plafon) b. Jaminan pinjaman c. Suku bunga pinjaman d. Jangka waktu pengembalian pinjaman e. Ketentuan pembayaran pokok angsuran dan bunga pinjaman. f. Ketentuan sangsi atas keterlambatan dan kelalaian pembayaran pokok angsuran dan bunga pinjaman Disamping itu pada tahap persiapan, calon peminjam dipersyaratkan mengajukan surat permohonan pinjaman yang dilengkapi rencana usaha, rencana penggunaan dana, rencana pembayaran kembali, dan menyatakan jaminan pinjaman yang disediakan. JENIS PERMODALAN Akses Permodalan Yang dimaksud dengan akses permodalan adalah suatu peluang untuk memperoleh dukungan pembiayaan (pinjaman) guna melengkapi kebutuhan modal usaha. Akses modal lebih ditujukan untuk memperoleh pinjaman dana baik dari perorangan, lembaga keuangan seperti bank, koperasi maupun lembaga pembiayaan lainnya. A. MODAL KERJA Modal kerja adalah sejumlah dana yang diperuntukkan bagi pengadaan bahan baku/ bahan pendukung dan membiayai proses seluruh kegiatan produksi dalam suatu periode. Seluruh dana yang dipergunakan untuk modal kerja ini akan bersifat habis dipergunakan dalam kegiatan produksi. Selanjutnya hasil produksi ini dapat diuangkan setelah melalui kegiatan penjualan produk. 8 9

7 Misalnya untuk kegiatan usaha, modal kerja yang diperlukan adalah: Macam Pembiayaan Usaha Peternakan Ayam Usaha Perikanan Contoh-contoh bentuk modal tetap yang diperlukan, misalnya: Pengadaan Bahan Baku Pengadaan Bahan Pendukung Bibit ayam (DOC) Pakan ayam Obat-obatan Bibit ikan Pakan ikan Obat-obatan Biaya-biaya operasional untuk setiap periode Biaya upah tenaga Biaya bahan bakar Biaya listrik Biaya transportasi Biaya kesehatan Biaya upah tenaga Biaya bahan bakar Biaya transportasi Biaya kesehatan Macam Pembiayaan Usaha Peternakan Ayam Usaha Perikanan Tempat usaha / Bangunan Kandang Ayam Kolam B. MODAL TETAP Yang dimaksud dengan modal tetap adalah modal yang tidak habis pakai dalam satu periode produksi, tetapi bisa dipergunakan dalam beberapa kali periode produksi. Modal tetap ini dipergunakan untuk pengadaan tempat usaha (tanah dan bangunan) dan peralatan / perlengkapan kegiatan operasional usaha. Peralatan dan Perlengkapan kegiatan usaha Jaringan listrik / penerangan / pemanas Tempat pakan dan minum ayam Kelambu (kain penutup kandang) Hands sprayer Karung plastik Timbangan Penjaring ikan Ember Timbangan 0

8 Studi Kasus : 0 Peternakan Ayam Potong Pak Simpei Studi Kasus 0 Usaha Perikanan Pak Simpei, 5 tahun, tinggal di Bukit Batu, Palangka Raya. Ia mempunyai rencana akan melakukan kegiatan usaha peternakan ayam potong di desanya. Saat ini pak Simpei sudah mempersiapkan lahan kosong seluas.500 m dan sudah dibersihkan untuk membangun kandang ayam potong. Menurut rancangan pak Simpei, akan membangun sebuah kandang ayam dengan bangunan tidak permanen untuk kapasitas ayam potong sebanyak.500 ekor. Namun Pak Simpei mengalami kesulitan untuk melakukan perhitungan modal yang dibutuhkan dan perhitungan laba rugi, maka tolonglah Pak Simpei agar usahanya segera bisa dimulai. Modal yang diperlukan adalah untuk:. Penyiapan lahan. Membangun kandang 3. Membuat sumur. Pengadaan pompa air 5. Pengadaan jaringan listrik dan lampu penerangan 6. Pengadaan peralatan dan kelengkapan kandang (tempat pakan, tempat minum, dsb). 7. Pengadaan hands sprayer 8. Pengadaan DOC 9. Pengadaan pakan ayam untuk periode ( bulan) 0. Pengadaan obat-obatan dan vaksin. Biaya tenaga. Biaya modal (jika modal berasal dari pinjaman) 3. Biaya retribusi dan perijinan. Biaya listrik dan air 5. Biaya transportasi Setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan tahap I, Bapak Doni tergerak gagasan dan pemikirannya untuk mencoba melakukan usaha perikanan. Karena di desanya tidak ada sungai yang mengalir maka tidak mungkin untuk membuat keramba. Salah satu kemungkinannya adalah membuat kolam dengan bahan terpal. Dengan segala tekadnya Pak Doni akan membuat kolam seluas 3 x 9 m, dan menurut rencana akan memelihara ikan patin sebanyak 500 ekor dan nila 500 ekor. Untuk mewujudkan gagasan ini, Pak Doni telah menyiapkan lahan di kebunnya. Sumber air yang akan dipergunakan untuk mengairi kolam berasal dari sumur tanah yang ada di dekat rumahnya. Dan untuk mengalirkan air ke kolam akan dipergunakan pompa air dengan menggunakan listrik. Karena Pak Doni kurang berpengalaman dalam usaha ini, maka bantulah dia untuk menghitung kebutuhan modal usaha dan menghitung laba/rugi. Adapun yang perlu diperhitungkan adalah:. Pembelian terpal. Pembelian kain strimin (hapa) 3. Pengadaan mesin pompa air. Pengadaan selang ( jarak antara sumur dengan lahan kolam sekitar 8 m) 5. Pengadaan bibit ikan patin dan ikan nila 6. Pengadaan pakan ikan untuk periode (3 bulan) 7. Pengadaan peralatan seperti jaring, timbangan, ember dan lainnya 8. Biaya listrik selama 3 bulan 9. Biaya tenaga pembuatan kolam 0. Biaya tenaga pemeliharaan ikan. Biaya transportasi. Biaya lainnya. 3

9 BAB I I I PEMBUKUAN SEDERHANA KEUANGAN USAHA Pendahuluan UNTUK USAHA MIKRO Bagi pemilik usaha mikro/ kecil pada umumnya kurang memperhatikan kegiatan pembukuan keuangan untuk usahanya. Mereka menganggap bahwa belum perlu dilakukan pencatatan apalagi pembukuan. Terkadang kegiatan pembukuan dipandang sebagai beban tambahan yang dipandang kurang bermanfaat, bahkan dirasa hanya membuangbuang waktu saja. Hal ini disebabkan adanya pandangan bahwa kegiatan pembukuan itu rumit. Pada umumnya mereka mengandalkan ingatannya untuk menghitung berapa banyak uang yang akan dibelanjakan atau hasil perolehan penjualannya. Yang mereka pentingkan biasanya berapa uang diterima dan berapa uang harus dibelanjakan saja. Tetapi terkadang kesulitan untuk mengetahui secara rinci tentang penggunaan uang hasil usahanya. Demikian juga mereka sering mengalami kesulitan untuk mengetahui perhitungan keuntungan usaha. Menurut mereka yang paling penting fisik uang dan catatan keuangan bagi mereka. Kalaupun mereka mempunyai catatan biasanya hanya nota/ bukti pembayaran saja, sedang lainnya mereka tidak mengusahakan. Oleh karena itu sebelum memperkenalkan model pembukuan yang memadai bagi usaha mikro, terlebih dahulu mereka diajak untuk mengetahui tujuan dan manfaat kegiatan pembukuan. Tujuan dan Manfaat Pembukuan Bagi Kegiatan Usaha Mikro Pada dasarnya kegiatan pembukuan merupakan usaha untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan transaksi penerimaan maupun pengeluaran uang yang pada akhirnya dapat diketahui kondisi keuangan usaha. Sehingga dengan kegiatan pembukuan pengusaha mikro bisa mengetahui berapa kekayaan usahanya, jumlah utang, jumlah piutang, serta jumlah nilai barang sediaan. Para pemilik usaha mikro perlu menyadari bahwa kemampuan untuk mengingat, sebagai manusia memiliki keterbatasan. Keterbatasan kemampuan mengingat ini bisa disebabkan karena kelelahan, sakit, kesibukan karena banyaknya pekerjaan sehingga tidak bisa konsentrasi. Dengan demikian jika pengusaha mikro sering mengalami kelupaan, maka untuk membantu daya ingat adalah dengan membuat catatan-catatan atau tepatnya membuat pembukuan. Pembukuan dapat dilakukan dengan cara sederhana tetapi dapat diandalkan. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pembukuan adalah:. Membantu untuk mengingat semua transaksi yang dilakukan.. Membantu untuk melakukan monitoring semua barang dan jasa yang dimiliki. 3. Membantu upaya untuk melakukan analisa apakah usahanya sehat atau tidak.. Membantu pemilik untuk melakukan kontrol bila yang menjalankan usaha itu orang lain. 5. Mengembangkan sikap keterbukaan & kejujuran. 5

10 Pembukuan Prinsip-Prinsip Pembukuan Adalah serangkaian kegiatan pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, yang dilakukan secara kronologis, dan sistematis untuk menghasilkan suatu laporan keuangan.. Kronologis. Seluruh transaksi penerimaan maupun pengeluaran harus dicatat sesuai dengan urutan waktu kejadian.. Sistematis Pembukuan sebagai suatu proses terdiri dari serangkaian kegiatan pencatatan yang harus urut sesuai langkahlangkah pembukuan. 3. Analitis Seluruh pencatatan harus terurai/ terinci sesuai nama perkiraan/ rekening dan penggolongannya.. Rekapitulasi Rekapitulasi artinya penggabungan dari seluruh transaksi di dalam setiap nama rekening. 5. Akuntanble Bahwa seluruh kegiatan pencatatan keuangan harus dapat dipertanggung jawabkan atau seluruh pencatatan keuangan didukung dengan adanya bukti pendukung. 6. Auditable Seluruh hasil kegiatan pembukuan yang berupa laporan keuangan (neraca dan laba/rugi) dapat diperiksa kebenarannya. 7. Cash Basic Dalam sistem akuntansi koperasi kredit menggunakan prinsip cash basic, artinya pencatatan keuangan dilakukan terhadap transaksi yang benar-benar terjadi. Alat-Alat Pembukuan Keuangan. Buku Kas Harian. Buku Memorial 3. Buku Bantu: a. Buku Bantu Utang b. Buku Bantu Piutang c. Buku Bantu Persediaan Barang. Buku Rekapitulasi 5. Laporan Keuangan: a. Neraca b. Laba/ Rugi ALUR PROSES PEMBUKUAN KEUANGAN TRANSAKSI KAS PENERIMAAN KAS PENGELUARAN KAS SALDO KAS REKAPITULASI LAPORAN LABA RUGI NERACA LABA RUGI TRANSAKSI NON KAS UTANG PIUTANG PERSEDIAAN BARANG 6 7

11 CATATAN KAS KEUANGAN No Tgl Keterangan Masuk Keluar Saldo Hasil Penjualan Penerimaan Utang Ambil Tabungan Angsuran Piutang Pembelian Dagangan Buku Bantu. Buku Utang Kartu Kendali Utang Dagang No. Kode Pemasok : Nama Pemasok : Alamat Pemasok : Tanggal No Nama Barang Volume Harga Satuan Utang Pengeluaran Biaya- Biaya Tabungan Angsuran Utang Angsuran Dibayar Saldo Utang Keperluan Keluarga Lain- Lain Tanda Tangan 8 9

12 . Buku Piutang Buku Piutang Rekapitulasi Bulanan Bulan :... No Nama Peminjam Piutang Piutang Dibayar Sisa Piutang No Rekening Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Aktiva Kas Simpanan/ Tab. Bank/ Koperasi. Buku Persediaan Barang Piutang Persediaan Barang Perlatan/Bangunan Rupa-Rupa Buku Persediaan Pasiva Hutang Nama Nama Barang Sediaan Saldo Awal & Pembelian Sediaan Pemakaian Sediaan Barang Sisa Persediaan Barang 3 Modal Sendiri Hibah Pengeluaran Biaya pemakaian bahan baku, dll Biaya Transport 3 Biaya Tenaga Kerja Biaya Administrasi 5 Biaya Lain-Lain Penerimaan Hasil Penjualan Lain-Lain Keseluruhan 0

13 Laporan Keuangan Neraca Usaha Studi Kasus : Pembukuan Keuangan Usaha Ternak Ayam Pak Husein Aktiva Pasiva Aktiva Pasiva No 3 5 Nama Rekening Kas Simpanan/ Tab. Bank/ Koperasi Piutang Persediaan Peralatan No 3 Nama Rekening Hutang Modal Sendiri Hibah Laba/Rugi No Nama Rekening Kas Hutang No Simpanan/ Tab. Bank/ Koperasi 3 Piutang Persediaan Ayam Nama Rekening Modal Sendiri Hibah Laba/Rugi Rupa-Rupa Pakan ayam & obat Peralatan & Bangunan Rupa-Rupa Laba/Rugi Usaha No Aktiva Biaya Usaha Biaya Pembelian Bahan Baku Biaya Transport 3 5 Biaya Tenaga Biaya Administrasi Biaya Lain-Lain Laba/Rugi Usaha No Pendapatan Usaha Hasil Penjualan Lain-Lain Pasiva Penjelasan :. Usaha peternakan ayam Pak Simpei sudah berjalan sekitar bulan yang lalu. Untuk menjalankan usahanya ia memperoleh modal dari penjualan hasil kebun dan sebagian ternaknya sebesar Rp ,- dan ditambah utang (pinjaman) sebesar Rp dari Kelompok Tani setempat, sehingga seluruh modal usaha berjumlah Rp ,-. Saat seluruh modal tersebut telah dikelola untuk menjalankan usaha peternakan ayam. Saat ini Pak Simpei masih memegang uang tunai (kas) sebesar Rp ,- lainnya berupa tabungan di koperasi Rp ; berupa piutang sebesar Rp ; berupa ternak ayam senilai Rp ; berupa persediaan pakan ayam dan obat-obatan senilai Rp.5.000; berupa peralatan dan bangunan kandang senilai Rp ,- 3

14 Selama bulan Agustus 0, pak Husein sebagai pemilik usaha terus menjalankan usahanya. Untuk menjalankan usahanya ia melakukan berbagai transaksi. Berikut ini kegiatan transaksi yang ia lakukan dari awal bulan sampai dengan tanggal 5 Agustus 0: Tanggal 0 Agst 03 Agst 05 Agst 06 Agst 07 Agst 09 Agst 5 Agst Keterangan Pak Husein masih memiliki sisa uang tunai (kas) sebesar Rp ,- Membeli pakan ayam Rp ,- membayar ongkos angkut dari pasar sampai rumah sebesar Rp ; tidak lupa ia belanja beras, gula dan makanan kecil untuk anaknya seharga Rp ,- Pak Husein menerima pembayaran utang pak Hasan sebesar Rp ,- Pada hari itu juga pak Husein membayar biaya pakaian seragam sekolah anaknya sebesar Rp ,- juga membayar upah tenaga bagi orang pekerjanya sebesar Rp ,- Pak Husein menerima pinjaman dari CU Betang Asih untuk menambah modal usaha sebesar Rp ,- Pak Husein membeli anak ayam DOC sebanyak.000,- ekor dengan harga seluruhnya Rp ,- Pak Husein membeli unit hand sprayer seharga Rp ,- Pak Husein membeli 50 lbr karung bekas untuk kelambu Rp ,- Tugas anda:. Bantulah pak Husein membuatkan catatan buku kas penerimaan dan pengeluaran, dan hitunglah sisa uang tunai (saldo kas) yang masih ada.. Bantulah pak Husein mengisi buku-buku bantu: persediaan barang, piutang, utang dan alat / perlengkapan. GLOSSARY PELATIHAN WIRAUSAHA TAHAP II MANAJEMEN KEUANGAN Akses : jalan masuk/peluang Aktiva : harta yang digunakan untuk usaha Aktivitas : kegiatan Alokasi : diperuntukkan Biaya modal : sejumlah dana sebagai kompensasi penggunaan modal berupa bunga pinjaman Dokumentasi: bukti transaksi/ bukti kegiatan Hibah : bantuan cuma-cuma Monitoring : pemantauan Nota : surat keterangan / catatan resmi dalam suatu transaksi Pasiva : sumber modal Periode : kurun waktu / rentang waktu Prosedur : tata kerja Proyeksi : perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang dengan data yang ada Retribusi : iuran / pungutan uang oleh pemerintah sebagai bentuk pajak Transaksi : pertukaran antara hak dan kewajiban antara dua pihak atau lebih Usaha mikro : usaha yang memiliki perputaran uang di bawah 50 juta rupiah Volume : jumlah modal / barang yang dijalankan 5

15 -Materi Pelatihan Kewirausahaan Tahun 0- Catatan : Tahap I (Juli 0) Merencanakan Usaha. Konsep Wira Usaha. Sikap Mental Sebagai Wira Usaha 3. Memilih Peluang Usaha. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Keberhasilan Usaha 5. Analisis SWOT atau Kekepan Kajian untuk Peluang Usaha. Tahap II (September 0) Manajemen Keuangan. Pengantar Manajemen Keuangan. Perhitungan Modal Usaha 3. Perhitungan Laba/ Rugi Usaha dalam periode usaha. Pencatatan Keuangan: Buku Kas Harian, Buku Bantu ( Catatan Utang, Catatan Piutang, Catatan Persediaan barang, Catatan Modal Tetap/ Peralatan & Perlengkapan Usaha). Tahap III (Oktober 0) Manajemen Pemasaran. Pengertian Pasar dan Pemasaran. Merawat dan Menjaga Kepuasan Konsumen. 3. Bauran Pemasaran (Markerting Mix) dengan aspek : Harga Jual, Proses Produksi, Distribusi Penjualan, Promosi.. Jaringan Pemasaran. Untuk peningkatan kualitas pelatihan, kami mengharapkan masukan dan saran dari penyuluh, KKD, dan KPP tentang lembar informasi ini berkaitan dengan isi bacaan, gambar / ilustrasi, dan lain-lain. Sampaikan pada fasilitator yang ada di desa anda. Kami menanti saran dan masukan dari anda dengan senang hati demi kebaikan kita bersama. Semoga Sukses - Yayasan Tambuhak Sinta 6 7

P E N G E L O L A A N K E U A N G A N U S A H A M I K R O P A R T 1 M AYA N G A D E L I A P U S P I TA, S P M P

P E N G E L O L A A N K E U A N G A N U S A H A M I K R O P A R T 1 M AYA N G A D E L I A P U S P I TA, S P M P P E N G E L O L A A N K E U A N G A N U S A H A M I K R O D A N K E C I L P A R T 1 M AYA N G A D E L I A P U S P I TA, S P M P REFERENSI FAO Training Manual Bookkeeping Financial and Management Ngatidjo,

Lebih terperinci

Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA

Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA PENDAHULUAN Dalam dunia usaha, aspek manajemen sangat penting untuk diperhatikan, termasuk aspek keuangan Menurut penelitian di AS, 90% kegagalan

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)

Lebih terperinci

16 PENGENDALIAN KEUANGAN

16 PENGENDALIAN KEUANGAN 16 PENGENDALIAN KEUANGAN 16.1 Pengendalian keuangan adalah aktivitas untuk merancang, menjalankan, memantau, mengevaluasi dan mendapatkan umpan balik terkait aliran, penggunaan dan perkembangan keuangan

Lebih terperinci

8 March Wiryanto, Bahan Diskusi Kuliah Manajemen Farmasi Komunitas/Apotik

8 March Wiryanto, Bahan Diskusi Kuliah Manajemen Farmasi Komunitas/Apotik 8 March 2012 1 Studi Kelayakan Pengelolaan : Sediaan Farmasi Administrasi Keuangan Inventaris SDM Laporan Keuangan Perpajakan Investasi Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) Manajemen Peran Profesional

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya Struktur Akuntansi Faktor Eksternal Tujuan Statemen Keuangan Rerangka Konseptual PABU Auditor Statemen Keuangan Statemen Auditor Stakeholder Lainnya Pelaporan Keuangan & Buku Besar Pendekatan atas ke bawah

Lebih terperinci

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER Kas terdiri dari mata uang (currency), giro, dan rekening koran di bank (bank deposits) yang jatuh temponya di bawah satu

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta Graha Sejahtera yang beralamat di Jalan Kendal No. 4 A-B, Menteng

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010 REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan

Lebih terperinci

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok Tangga Keterangan l f 21 Debet Kredit April 2 Kas 1.. Simpanan Pokok 1.. Re Saldo April 6 Peralatan Kantor 22.. Kas 7.. Utang Usaha 15.. April 7 Perlengkapan Kantor 2.. Kas 2.. Mei 2 Kas 5.. Simpanan Wajib

Lebih terperinci

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi Bab XII Proses Transaksi Akuntansi Sinopsis: Bab ini menyediakan pengetahuan dan keterampilan tentang akuntansi dasar; beberapa konsep mengenai keuangan dan akuntansi seperti cek, giro, bilyet, cek perjalanan,

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Ekonomi

Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Ekonomi Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Ekonomi UAN-SMA-04-01 Cahaya matahari, udara, sabun cuci, gula pasir adalah contoh kebutuhan manusia... A. menurut sifatnya B. menurut intensitasnya C. berdasarkan subjeknya

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli

Lebih terperinci

Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi. Diminta : Buatlah persamaan dasar akuntansi dari transaksi transaksi diatas.? Jawab :

Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi. Diminta : Buatlah persamaan dasar akuntansi dari transaksi transaksi diatas.? Jawab : Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi Posted on Selasa, Oktober 20, 2015 by ha hady 6 comments 1. Ahmad mendirikan bengel yang diberi nama Sido Makmur dengan menyetor uang awal sebesar Rp. 800.000. dan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si DEFINISI AKUNTANSI Akuntansi adalah bahasa bisnis atau bahasa pengambilan keputusan. Dari sudut pemakai Akuntansi adalah

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan menawarkan promosi yang tepat

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang UD. Jelita adalah usaha dagang yang bergerak di bidang industri pengolahan dan penjualan kapas. Usaha ini berlokasi di Candirejo, Ngawen, Klaten. Hasil produksinya

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 1

P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 1 a. Pada tanggal 1 September 2012, Hartono, seorang sarjana teknik arsitektur bertempat tinggal di Semarang, ingin mendirikan sebuah usaha Konsultan Griya. Rencananya perusahaan tersebut akan diberi nama

Lebih terperinci

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. 2.1 Akuntansi Pemerintahan Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan lap oran keuangan mengandung

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Analisis neraca keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi

Lebih terperinci

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut PENGENALAN General Ledger merupakan salah satu bentuk Laporan Keuangan Bank yang disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) serta Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

Akuntansi Mudah dan Sederhana Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Akuntansi Mudah dan Sederhana Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) MAKALAH KEGIATAN PPM Akuntansi Mudah dan Sederhana Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Kegiatan PPM Fakultas Berjudul Simple Accounting Bagi Usaha Kecil dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Dalam dunia bisnis akuntansi merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk menjalankan suatu bisnis. Tanpa adanya akuntansi pengelolaan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan alternatif kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut.

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut. 1. Akuntansi yang mengutamakan pemeriksaan terhadap pernerpan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berjalannya sistem pengendalian intern untuk mendukung pendapatnya atas laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Stanny Sicilia Rawung Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado

Stanny Sicilia Rawung Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado IbM PENGELOLAAN KEUANGAN SEDERHANA UNTUK USAHA KECIL PADA KELOMPOK TANI NELAYAN KAMINTONG DI DESA ERIS KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Stanny Sicilia Rawung Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT MASUKAN DU/DI KURIKULUM IMPLEMENTASI SPEKTRUM AKUNTANSI SMK 2009

STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT MASUKAN DU/DI KURIKULUM IMPLEMENTASI SPEKTRUM AKUNTANSI SMK 2009 1 STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI (SK) JAM I II III IV V VI KET 1 Mengelola Dokumen Transaksi 45 2 2 Memproses Dokumen Dana Kas Kecil 45 2 3 Memproses Dokumen Dana

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN

Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN SASARAN-SASARAN BELAJAR Merancang jumlah kebutuhan dan sumber permodalan untuk menjalankan usaha; Menyusun proyeksi kinerja keuangan perusahaan; Menganalisis kelayakan perusahaan

Lebih terperinci

Website: Sistem Informasi Anggaran dan Akuntansi Desa. Pendahuluan

Website:    Sistem Informasi Anggaran dan Akuntansi Desa. Pendahuluan Pendahuluan Lahirnya Undang-Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa memberikan ruang bagi desa untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pasal 4 huruf B menjelaskan bahwa pengaturan desa bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr.

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr. Jurnal, Buku Besar dan Neraca 1 1. Rekening 2. Aturan Debet dan Kredit 3. Konsep Pembukuan Berpasangan 4. Siklus Akuntansi 2 Judul catatan akuntansi yang berkaitan dengan komponen-konponen dari aktiva,

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UD BAROKAH

PENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UD BAROKAH PENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UD BAROKAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan merupakan sebuah lembaga yang mengubah masukan/input melalui proses transformasi menjadi barang dan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita

Lebih terperinci

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan A. Akuntansi Pendapatan Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas Umum Daerah. Seperti diuraikan di atas bahwa penerimaan pendapatan dapat dilakukan

Lebih terperinci

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

Ill. SIKLUS AKUNTANSI Ill. SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi selalu akan melaporkan posisi keuangan dengan menunjukkan aktiva sebagai sumber ekonomi dengan pasiva atau asal pendanaan aktiva tersebut. Hubungan fungsional ini juga digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan MAKALAH KEGIATAN PPM Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant Management dimana wajib pajak badan ini bergerak di bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim : JAWABAN BAB 7 Nama : Fitri Gusniawati Nim : 51912102 Kelas : DKV-3 1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang lembaga keuangan. Apa yang dimaksud dengan lembaga deposito dan non deposito? Apa saja bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016 Mata Pelajaran Kelas Nama Guru : Pengantar Akuntansi dan Keuangan : SMK X : Nur Shollah, SH.I Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Dibawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 AGUSTUS 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat dan ridhonya semata Pemerintah Kabupaten Sampang dapat menyelesaikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA

PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PENGEMBANGAN SDM DALAM PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA Oleh: Mochamad Wekas Hudoyo Penyuluh Perikanan Ahli Madya Disampaikan pada: Temu Teknis Penyuluh Perikanan di Merauke 21 November 2012 JENIS

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B a b 1 P e n d a h u l u a n. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan informasi keuangan secara spesifik disebut informasi

BAB I PENDAHULUAN. B a b 1 P e n d a h u l u a n. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan informasi keuangan secara spesifik disebut informasi B a b 1 P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah, organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit EKONOMI KHUSUS 01. Dalam rangka menjaga kestabilan arus uang dan arus barang dalam perekonomian, bank sentral dapat melakukan penjualan dan pembelian surat-surat berharga di bursa efek. Kebijaksanaan bank

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 12 AKUNTANSI PERSEDIAAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 12 AKUNTANSI PERSEDIAAN LAMPIRAN B.XII. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 12 AKUNTANSI PERSEDIAAN A. UMUM 1. Definisi Persediaan adalah asset lancer dalam

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan ( Financial Management ), atau dalam literature lain di sebut pembelanjaan, adalah segala aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 07 AKUNTANSI PERSEDIAAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 07 AKUNTANSI PERSEDIAAN LAMPIRAN VII. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 19 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 SISTEM AKUNTANSI NOMOR 07 AKUNTANSI PERSEDIAAN A. UMUM 1. Definisi PSAP 05 Peraturan Pemerintah 71 tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang PT ABC PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto merupakan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang tekstil. Perusahaan

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008

SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 RAHASIA SK-ISNA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS IMPLEMENTASI SNA 2008 Perhatian : 1. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh informasi berkaitan dengan penghitungan Cultivated

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN

BAB VII KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BAB VII KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN A. UMUM 1. Definisi Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memiliki banyak kebutuhan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, baik kebutuhan produksi maupun konsumsi. Usaha pemenuhan kebutuhan tersebut menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pajak Penghasilan 2.1.1. Pajak Penghasilan Badan Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Pajak Penghasilan adalah Pajak yang dikenakan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN II ANALISIS BISNIS PERENCANAAN KE DEPAN. Saepudin. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

KEWIRAUSAHAAN II ANALISIS BISNIS PERENCANAAN KE DEPAN. Saepudin. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. KEWIRAUSAHAAN II Modul ke: ANALISIS BISNIS PERENCANAAN KE DEPAN Fakultas FEB Saepudin Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Dalam kegiatan bisnis transaksi keuangan merupakan kegiatan

Lebih terperinci

TAHAP PENCATATAN 1. PERISTIWA TRANSAKSI 2. PEMBUATAN/PENERIMAAN BUKTI TRANSAKSI 3. PENCATATAN DALAM JURNAL 4. POSTING KE BUKU BESAR BUKTI TRANSAKSI

TAHAP PENCATATAN 1. PERISTIWA TRANSAKSI 2. PEMBUATAN/PENERIMAAN BUKTI TRANSAKSI 3. PENCATATAN DALAM JURNAL 4. POSTING KE BUKU BESAR BUKTI TRANSAKSI JURNAL TAHAP PENCATATAN TRANSAKSI BUKTI TRANSAKSI JURNAL BUKU BESAR 1. PERISTIWA TRANSAKSI 2. PEMBUATAN/PENERIMAAN BUKTI TRANSAKSI 3. PENCATATAN DALAM JURNAL 4. POSTING KE BUKU BESAR JURNAL Jurnal adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Prosedur Menurut Susanto (2008:264), Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

Lebih terperinci

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA Dasar Akuntansi 1 1 Definisi Akuntansi; Dari sudut Pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Simamora dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis (2000:4) mengatakan bahwa: Akuntansi (Accounting) adalah proses pengidentifikasian,

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016 Mata Pelajaran Kelas Nama Guru : Pengantar Akuntansi dan Keuangan : SMK X : Nur Shollah, SH.I Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Dibawah

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG (METODE FISIK)

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG (METODE FISIK) AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG (METODE FISIK) Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan transaksi beli dan jual barang dagangan. Barang dagangan adalah aktiva atau barang yang dibeli

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci