Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN"

Transkripsi

1 Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN SASARAN-SASARAN BELAJAR Merancang jumlah kebutuhan dan sumber permodalan untuk menjalankan usaha; Menyusun proyeksi kinerja keuangan perusahaan; Menganalisis kelayakan perusahaan dari aspek finansial; ACUAN BERPIKIR Keberhasilan usaha lazimnya dilihat sampai sejauh mana usaha tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Namun perlu diingat bahwa keuntungan yang diperoleh sebagai kinerja hasil dari aspek keuangan merupakan konsekuensi atau dampak dari kinerja proses dan kinerja hasil aspek-aspek lain yang meliputi aspek pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, serta pengendalian dampak lingkungan. Olehnya itu untuk mengetahui apakah usaha yang direncanakan akan memberikan keuntungan, maka aspek keuangan perlu pula dirancang. Disamping itu, rancangan aspek keuangan akan menggambarkan prospek usaha yang digagas terutama dari sisi kemampuan perusahaan dalam mengembalikan investasi yang ditanamkan oleh pemiliknya atau pemegang saham. Dalam memulai sebuah bisnis tentunya dibutuhkan modal berupa uang tunai (kas) yang nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan di masa pra-operasi dan masa komersial sebagaimana yang telah dirancang pada modul-modul sebelumnya. Perlu dilakukan upaya pemusatan dana untuk dinvestasikan dalam memulai dan menjalankan perusahaan. Apabila dana pribadi tidak mencukupi dalam membiayai segala kebutuhan dalam memulai dan menjalankan perusahaan, maka dibutuhkan sumber dana dari pihak lain dalam bentuk pinjaman. Kas yang terkumpul sebagai modal awal ini nantinya akan terikat sebagai modal kerja dan modal investasi. Modal kerja dimanfaatkan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari dan akan dikembalikan menjadi kas setelah melalui proses penjualan, sedangkan modal investasi dimanfaatkan untuk pengadaan dan perbaikan harta tetap perusahaan dan akan dikembalikan menjadi kas setelah melalui proses depresiasi (penyusutan). Untuk mengendalikan kinerja keuangan perusahaan, biasanya terdapat 2 (dua) informasi penting yang dibutuhkan oleh pengusaha dalam setiap saat/periode, yaitu besarnya harta perusahaan dan besarnya rugi atau keuntungan yang diperoleh. Informasi ini sangat penting untuk mengetahui berapa jumlah modal yang telah diinvestasikan dalam perusahaan serta dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam perusahaan. Disamping itu, informasi tersebut dapat dijadikan dasar oleh si pemilik untuk membayar pajak kepada pemerintah dan juga sebagai dasar pertimbangan bagi pihak lain yang ingin memberikan bantuan pinjaman dana kepada perusahaan. Mengingat pentingnya informasi ini, maka perlu dibuat proyeksi kinerja keuangan dengan menerapkan proses akunting sederhana. Untuk mengetahui apakah usaha yang dirancang layak secara finansial, maka perlu pula dilakukan analisis untuk mengetahui sampai sejauhmana perusahaan mampu membayar kewajiban 55

2 jangka pendek dan/atau jangka panjangnya, kemampuan dalam mengalokasikan dana secara efisien dan efektif, dan tentunya kemampuan dalam memberikan keuntungan. ACUAN DISKUSI Rancangan aspek keuangan perusahaan Anda meliputi beberapa hal, yaitu: Kebutuhan dan Sumber Permodalan Perusahaan Anda diharapkan dapat merancang kebutuhan permodalan untuk memulai dan menjalankan usaha yang aspek-aspeknya telah Anda rancang pada modul-modul sebelumnya. Kebutuhan modal yang dimaksud terdiri dari modal investasi dan modal kerja yang dapat bersumber dari modal sendiri atau dari pinjaman/kredit. Jika dalam mulai menjalankan usaha Anda ini dibutuhkan modal pinjaman/kredit, Anda perlu menguraikan dari mana pinjaman/kredit tersebut Anda peroleh, apakah dari perbankan, lembaga keuangan non-bank seperti koperasi simpan-pinjam, perorangan, atau lainnya. Tentunya perlu pula Anda pikirkan, apa saja syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh permodalan yang berasal dari pinjaman/kredit tersebut. Proyeksi Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan penganggaran berbagai aspek yang telah Anda rancang pada modul-modul sebelumnya, serta proyeksi produksi dan penjualan produk (barang/jasa) perusahaan Anda dalam setiap periode/siklus, Anda diharapkan untuk dapat merancang proyeksi keuangan perusahaan Anda selama beberapa periode/siklus. Proyeksi keuangan yang dimaksud adalah proyeksi neraca (balance sheet), rugi-laba (income statement), dan arus kas (cash flow). a. Neraca (Balance Sheet) Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu (umumnya pada akhir tahun). Neraca memuat informasi Kelompok Harta/assets (Aktiva) dan Kelompok Utang/liabilities dan Modal/capital (Passiva) dengan pos-pos sebagai berikut: A. Bagian Kelompok Harta/Assets (AKTIVA) 1. Harta Lancar (current assets) Setiap harta perusahaan yang digunakan pada operasi perusahaan dalam jangka waktu relatif singkat (tidak lebih dari satu tahun) atau dengan kata lain perubahan dari uang tunai menjadi barang dan kembali menjadi uang tunai tidak lebih dari satu tahun. Harta lancar meliputi: Uang Tunai (cash) Meliputi uang dalam kas maupun rekening giro di bank dan harta lain yang dapat disamakan dengan uang kas, seperti cek, mata uang asing, dan sebagainya. Surat-surat berharga yang segera dapat dijual (marketable securities) Surat-surat berharga yang dimaksud seperti saham yang diperdagangkan di bursa, obligasi, dan sebagainya. Wesel Tagih (notes receivable) Merupakan piutang dengan surat perjanjian khusus yang menerangkan bahwa perusahaan Anda akan menerima sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Wesel tagih ini dapat dipindahtangankan kepada orang lain atau dijual kepada bank. 56

3 Piutang Dagang (accounts receivable) Seringkali transaksi-transaksi dagang tidak memungkinkan dilakukan secara tunai, sehingga dalam penjualan barang/jasa akan timbul piutang dagang. Persediaan Barang Dagangan (merchandise inventory) Meliputi semua barang yang dibeli atau yang diproduksi untuk dijual kembali. Pembayaran di Muka (prepaid) Seringkali sebuah transaksi mewajibkan Anda untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum Anda menikmati manfaat dari apa yang Anda beli. Keadaan ini menimbulkan pembayaran dimuka, seperti premi asuransi, sewa, dan sebagainya. Persediaan Keperluan Toko (store supplies) Semua persediaan yang digunakan untuk keperluan toko, misalnya kantung plastik, kertas, tinta, dan sebagainya. Persediaan Keperluan kantor (office supplies) Semua persediaan yang digunakan untuk keperluan kantor yang wujudnya bisa sama dengan persediaan keperluan toko. 2. Harta Tetap (fixed assets) Setiap harta perusahaan yang dapat dipergunakan lebih dari satu tahun dan uang tunai yang dikeluarkan untuk pengadaannya kembali menjadi uang tunai melalui penyusutan (depresiasi). Olehnya itu, nilai harta tetap pada neraca menunjukkan harga beli dan penyusutannya, kecuali untuk tanah yang tidak mengalami penyusutan. Harta tetap meliputi: Perlengkapan (equipment) Meliputi peralatan transportasi/pengangkutan (delivery equipment), peralatan kantor (office equipment) dan peralatan toko (store equipment). Mesin (machine) Bangunan (building) Tanah (land) B. Bagian Kelompok Utang dan Modal/Liabilities and Capital (PASSIVA) 1. Utang Jangka Pendek (current liabilities) Yang dimaksudkan disini adalah utang/kewajiban perusahaan yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu tahun, meliputi: Wesel Bayar (notes payable) Merupakan utang dengan surat perjanjian khusus yang menerangkan bahwa perusahaan Anda akan membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Utang dagang (accounts payable) Seringkali pembelian yang dilakukan perusahaan Anda tidak dibayar secara tunai, sehingga perusahaan Anda memiliki utang yang disebut utang dagang. Kredit Modal Kerja Kredit ini merupakan kredit jangka pendek yang diperoleh dari lembaga keuangan yang masa pelunasannya kurang dari satu tahun. Kredit ini dialokasikan untuk 57

4 membiayai operasi perusahaan, seperti membayar gaji karyawan, membeli bahan/barang dagangan, dan sebagainya. Penerimaan di Muka (unearned income) Apabila perusahaan Anda telah menerima uang di masa kini, namun penyerahan barang/jasa hasil produksi diserahkan dalam jangka waktu yang akan datang, maka perusahaan Anda memiliki kewajiban yang disebut penerimaan di muka. 2. Utang Jangka Panjang (long term liabilities) Utang yang kewajiban pelunasannya lebih dari satu tahun disebut utang jangka panjang. Utang ini meliputi: Obligasi (bond payable) Utang jangka panjang dari perusahaan yang dibuktikan dengan surat-surat resmi yang disebut obligasi. Kredit Investasi (investment credit) Kredit ini merupakan kredit jangka panjang yang diperoleh dari lembaga keuangan yang masa pelunasannya lebih dari satu tahun, utang ini biasanya dialokasikan untuk pengadaan harta tetap seperti tanah, bangunan, perlengkapan, mesin, dan sebagainya. Kredit Hipotik (mortgage payable) Pinjaman yang menggunakan jaminan harta tetap perusahaan, dan pemberi pinjaman (kreditur) dapat mengajukan ke pengadilan untuk menjual harta yang Anda jaminkan apabila Anda sebagai peminjam (debitur) tidak dapat melunasi utangnya. 3. Modal (capital) Merupakan hak Anda sebagai pemilik perusahaan termasuk di dalamnya rugi/laba yang diraih perusahaan Anda. Biasanya dalam neraca, modal dapat dicantumkan dengan modal akhir saja, sedangkan perhitungannya dicantumnkan dalam laporan modal. b. Laporan Rugi-Laba (Income Statement) Laporan rugi-laba adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari perusahaan selama suatu periode waktu. c. Arus Kas (Cash Flow) Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas (cash in flow) dan pengeluaran kas (cash out flow) perusahaan selama satu periode waktu. Analisis Kelayakan Finansial Perusahaan Anda perlu melakukan analisis untuk mengetahui apakah usaha yang Anda rancang memiliki kelayakan dari aspek finansial atau tidak. Untuk itu beberapa alat analisis perlu Anda gunakan, yaitu Analisis Rasio-rasio Keuangan yang meliputi: Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Produktivitas, dan Biaya. 58

5 28. KEBUTUHAN DAN SUMBER PERMODALAN a. Rinci jumlah kebutuhan modal untuk memulai usaha Anda! Sumber Modal No. Jenis Modal Sendiri Pinjaman (Rp) (Rp) 1. Modal Investasi 2. Modal Kerja Total % Total (Rp) (%) 100,0 b. Jika sumber modal berasal dari pinjaman/kredit, dari mana Anda memperolehnya? o Perbankan :... o Lembaga Keuangan Non-bank :... o Perorangan :... o Lainnya, sebutkan :... c. Apa saja persyaratan yang Anda harus penuhi untuk memperoleh pinjaman/kredit tersebut? o Tingkat bunga =...% o Jangka waktu =...tahun o Jumlah angsuran = Rp.../bulan o Pembayaran angsuran I = bulan ke... o... o... o... 59

6 29. PROYEKSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN d. Bagaimana proyeksi neraca perusahaan Anda sejak masa pra-operasi hingga 5 tahun masa komersial? (gunakan format laporan neraca berikut): PROYEKSI NERACA Nama Perusahaan:... Tahun ke-0 s/d Tahun ke-5 No. Uraian Tahun ke- (Rp.000) A. AKTIVA I. Aktiva Lancar a. Kas B Surat Berharga c. Wesel Tagih d. Piutang Dagang e. Persediaan Barang f. Pembayaran di muka g. Persediaan Keperluan Toko h. Persediaan Keperluan Kantor i. Total Aktiva Lancar II. Aktiva Tetap a. Perlengkapan b. Mesin c. Bangunan d. Tanah e... Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA (I + II) B. PASSIVA I. Utang Jangka Pendek a. Wesel Bayar b. Utang Dagang c. Kredit Modal Kerja d. Penerimaan di Muka e... Total Utang Jangka Pendek II. Utang Jangka Panjang a. Obligasi b. Kredit Investasi c. Kredit Hipotek d. Total Utang Jangka Panjang III. Modal Sendiri TOTAL PASSIVA (I + II + III) Catatan : Tahun ke-0 adalah masa pra operasi, tahun ke-1 s/d ke-5 adalah masa komersial 60

7 e. Bagaimana proyeksi rugi-laba perusahaan Anda sejak masa pra-operasi hingga 5 tahun masa komersial? (gunakan format laporan rugi-laba berikut): PROYEKSI RUGI/LABA Nama Perusahaan:... Tahun ke-0 s/d Tahun ke-5 Tahun ke- (Rp.000) No. Uraian Hasil Penjualan (Kurangi) Potongan Penjualan (Kurangi) Pengembalian 2. Total Penjualan Bersih 3. Harga Pokok Penjualan a. Persediaan awal barang Jadi (per 1 Januari tahun berjalan) b. Harga Pokok Produksi: - Bahan - Upah - Biaya Umum Pabrik - Penyusutan Peralatan c. Barang Jadi yang Tersedia (a + b) d. Persediaan Akhir Barang Jadi (per 1 Desemberi tahun berjalan) 4. Total Harga Pokok Penjualan (c d) 5. Laba Kotor ( 2 4) 6. Biaya Operasi/Administrasi e. Gaji Pimpinan f. Biaya Pemasaran g. Biaya Administrasi dan Umum 7. h. Total Biaya Operasi/Administrasi (e + f + g + h) 8. Laba Usaha / Operasi (5 7) 9. Kewajiban Terhadap Bank i. Angsuran j. Bunga 10. Total Kewajiban Terhadap bank (i + j) 11. Laba Sebelum Pajak (8 10) 12. Pajak ( %) 13. Laba Bersih (11 12) 61

8 f. Bagaimana proyeksi arus kas perusahaan Anda sejak masa pra-operasi hingga 5 tahun masa komersial? (gunakan format laporan arus kas berikut) PROYEKSI ARUS KAS Nama Perusahaan:... Tahun ke-0 s/d Tahun ke-5 No. Uraian Tahun ke- (Rp.000) Arus Kas Masuk (cash in flow) a. Hasil Penjualan b. Pinjaman c. Tagihan d. Total Arus Kas Masuk 2. Arus Kas Keluar (cash out flow) a. Pembelian Harta Tetap b. HPP c. Biaya Operasi d. Biaya Administrasi/Umum e... Total Arus Kas Keluar 3. Selisih Kas/Net Cash Flow ( 1 2) 4. Saldo Kas Awal 5. Saldo Kas yang Tersedia (3 + 4) 6. Kewajiban Terhadap Bank a. Angsuran b. Bunga Total Kewajiban Terhadap Bank 7. Saldo Kas Akhir (5 6) Catatan: - Untuk mengecek konsistensi dalam menghitung aspek keuangan perusahaan Anda, maka nilai laba bersih pada tahun berjalan (lihat proyeksi rugi perusahaan Anda) sama dengan nilai Selisih Kas/Net Cash Flow dikurangi Pinjaman pada tahun berjalan (lihat proyeksi arus kas perusahaan Anda pada tabel di atas); - Saldo kas akhir pada tahun berjalan merupakan saldo kas awal tahun berikutnya. 62

9 30. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PERUSAHAAN g. Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan (neraca, rugi-laba, dan arus kas) yang telah Anda buat, lakukan analisis rasio-rasio keuangan dalam 5 tahun masa komersial (tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5) dengan menggunakan rumus-rumus berikut: I. RASIO LIKUIDITAS Rasio Likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban/utang jangka pendek (liquid). a. Rasio Lancar Artinya, setiap Rp 1 Utang Lancar, akan tersedia sebesar a kali Harta Lancar b. Rasio Cair Harta Lancar = a kali Utang Lancar Harta Lancar Persediaan = a kali Utang Lancar Artinya, setiap Rp 1 Utang lancar, akan tersedia sebesar a kali Harta Lancar di luar persediaan II. RASIO SOLVABILITAS Rasio Solvabilitas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban/utang (jangka panjang dan jangka pendek) a. Rasio Harta atas Utang Jumlah Harta = a kali Jumlah Utang b. Resiko Utang Jumlah Utang x 100 = % Jumlah Harta III. RASIO AKTIVITAS/EFEKTIFITAS/PRODUKTIVITAS 63

10 Rasio aktivitas/efektifitas/produktivitas berguna untuk mengukur kesibukan, keaktifan atau produktifitas modal yang dimiliki. a. Perputaran Harta Jumlah Penjualan = a kali Jumlah Harta Catatan : Makin tinggi perputaran harta, berarti aktifitas/efektifitas/produktivitas usaha semakin baik b. Perputaran Modal Kerja Jumlah Penjualan = a kali Modal Kerja (Harta Lancar) Catatan : Makin tinggi perputaran modal kerja, berarti semakin aktif, efektif, dan produktif perusahaan. c. Perputaran Persediaan Barang Harga Pokok Produksi = a kali Persediaan Catatan : Persediaan dapat digunakan: 1. Persediaan Akhir, atau d. Perputaran Persediaan Bahan Pemakaian Bahan = a kali Persediaan Bahan 2. Persediaan Awal + Persediaan Akhir 2 64

11 e. Perputaran Piutang f. Jangka Waktu Penagihan Penjualan Kredit = a kali Piutang 12 bulan = bulan atau 360 hari = hari Perputaran Piutang IV. RASIO PROFITABILITAS/LABA Rasio Profitabilitas/laba berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. a. Profit Margin/Margin Laba Laba Operasi x 100 = % Penjualan b. Laba atas Harta Operasi (Return on Asset-ROA) Laba Operasi x 100 = % Harta Operasi Catatan : Harta Operasi = besarnya investasi dalam perusahaan Harta Perusahaan yang dipakai Harta Lancar Jika Laba atas Harta Operasi lebih besar (>) dari tingkat bunga yang berlaku, maka penggunaan modal pinjaman menguntungkan bagi perusahaan, dan sebaliknya jika Laba atas Harta Operasi lebih kecil (<) dari tingkat bunga yang berlaku, maka penggunaan modal sendiri lebih menguntungkan perusahaan. 65

12 c. Laba atas Modal Sendiri Laba Bersih x 100 = % Modal Sendiri Catatan : Jika Laba atas Modal Sendiri lebih kecil (<) dari tingkat bunga yang berlaku, maka modal sendiri lebih baik ditabung di bank karena lebih menguntungkan perusahaan, dan sebaliknya jika Laba atas Modal Sendiri lebh besar (>) dari tingkat bunga yang berlaku, maka penggunaan modal sendiri lebih baik digunakan sebagai modal perusahaan karena lebih menguntungkan perusahaan. V. RASIO EFISIENSI/BIAYA Rasio Efisiensi/Biaya berguna untuk mengukur efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. a. Rasio Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi x 100= % b. Rasio Pemasaran Biaya Pemasaran x 100= % c. Rasio Biaya Administrasi Biaya Administrasi/Umum x 100= % Catatan :Semakin rendah rasio efisiensi/biaya, maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perlu diperhatikan, hindari menekan biaya langsung karena akan mempengaruhi mutu produk, bila akan menekan biaya maka sebaiknya yang ditekan adalah biaya umum (overhead) 66

13 h. Selanjutnya Ptoyeksi hasil analisis rasio-rasio keuangan perusahaan Anda selama 5 tahun masa komersial dapat ditampilkan pada tabel berikut. No. Rasio Nilai Tahun ke I. RASIO LIKUIDITAS 1. Rasio Lancar (kali) 2. Rasio Cair (kali) II. RASIO SOLVABILITAS 1. Harta atas Utang (kali) 2. Resiko Utang (%) III. RASIO AKTIVITAS / EFEKTIFITAS / PRODUKTIVITAS 1. Perputaran Harta (kali) 2. Perputaran Modal Kerja (kali) 3. Perputaran Persed. Barang (kali) 4. Perputaran Persediaan Bahan (kali) 5. Perputaran Piutang (kali) 6. Jangka Waktu Penagihan (bulan) IV. RASIO PROFITABILITAS / LABA 1 Profit Margin/Margin Laba (%) 2. Laba atas Harta Operasi (ROA) (%) 3. Laba atas Modal Sendiri (%) V. RASIO EFISIENSI / BIAYA 1. Rasio Harga Pokok Produksi (%) 2. Rasio Pemasaran (%) 3. Rasio Biaya Administrasi (%) 67

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14 6. RENCANA KEUANGAN (Finansial Plan) 6.1. PRoyeksi Laporan Laba Rugi Laporan rugi laba (income statement atau profit and loss statement/ P&L) adalah "gambaran bergerak" yang menggambarkan kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. finansial dalam suatu badan usaha yang dirancang untuk pembuatan keputusan

BAB II LANDASAN TEORI. finansial dalam suatu badan usaha yang dirancang untuk pembuatan keputusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Novi Priyati (2013 : 5) Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan, pengelolaan dan pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit)

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit) LAPORAN KEUANGAN (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit) oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com Sebagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

30/09/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc REKENING DAN BUKU BESAR PENCA- TATAN PELA PORAN PERING- KASAN PENGGO LONGAN.

30/09/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc REKENING DAN BUKU BESAR PENCA- TATAN PELA PORAN PERING- KASAN PENGGO LONGAN. Rekening dan Buku Besar Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc REKENING DAN BUKU BESAR PENCA- TATAN PENGGO LONGAN PERING- KASAN PELA PORAN Bukti Transaksi JURNAL Buku Besar Laporan Keuangan 1 REKENING/AKUN/PERKIRAAN

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN PERTEMUAN II Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung 1 LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II AKUN DAN KODE AKUN 7 BAB II AKUN DAN KODE AKUN 2.A. Pengertian Akun/Perkiraan. 2.B. Akun. 2.C. Laporan Keuangan dan unsur-unsurnya. A. PENGERTIAN AKUN/ PERKIRAAN 1. Pengertian Akun Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap siklus akuntansi perusahaan

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap siklus akuntansi perusahaan Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap siklus akuntansi perusahaan jasa. Indikator : Merumaskan kembali perusahaan jasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Asset a. Pengertian Asset Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal kerja Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, modal kerja sangat berpengaruh dalam perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis, serta penginterprestasian informasi yang telah disusun. Banyak perusahaan menggunakan catatan-catatan

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle)

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle) SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle) Langkah 1 Dokumen Bisnis di analisis (Bukti Transaksi) Langkah 2 Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal (Journal) Langkah 3 Posting ke Buku Besar (Ledger) Langkah 4 Menyusun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 27 Bab 3 Analisis Rasio Keuangan Mahasiswa memahami mengenai jenis laporan keuangan dan mengerti tentang rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari tentunya membutuhkan dana untuk membiayainya. Dana yang telah dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: LAPORAN KEUANGAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN Disadari atau tidak, sebagai individu kita sering melakukan keputusan setiap hari, termasuk didalamnya keputusan dalam hal keuangan. Ketika kita dihadapkan pada kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Laporan yang menunjukkan aktivitas perusahaan sehari - hari Laporan yang memberikan informasi tentang kebutuhan dana perusahaan untuk beroperasi Laporan

Lebih terperinci

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR ANALISIS RASIO A. RASIO STANDAR Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR 1. Kegiatan utama perusahaan dagang a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi b. Menjual jasa dan melayani kepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover 18 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuliafitri, Koesmawan, dan Amilin (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover Terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Neraca Laporan Rugi Laba

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan Analisa Laporan Keuangan Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan Macam Laporan Keuangan Neraca (Balance Sheet) Laporan Rugi-Laba (Income Statement) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Laporan Perubahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam operasional kegiatan keseharian perusahaan, modal memiliki peran utama sehingga kelangsungan hidup perusahaan

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB IV RASIO KEUANGAN BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http:// Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Ujian Tengah Semester Gasal

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta Graha Sejahtera yang beralamat di Jalan Kendal No. 4 A-B, Menteng

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu masalah modal merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut: Contoh Soal Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut: Dari data di atas, buatlah: 1. Laporan laba rugi 2. Laporan Perubahan Modal 3.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori tentang Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan tujuan (hasil akhir) dari suatu proses dan prosedur akuntansi, sebagai ringkasan informasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 10 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lubis (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan pada PT. Indofarma Global Medika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dengan menggunakan teknik analisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis rasio, dapat

Lebih terperinci

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Jenis Arus dana Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Neraca Arus Dana (NAD) adalah sistem data finansial yang secara lengkap menggambarkan penggunaan tabungan dan sumber dana lainnya untuk membiayai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010 REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci