BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN"

Transkripsi

1 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN I TAHUN 2015 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia dapat menyelesaikan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 ini. Adapun tujuan dari disusunnya Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah I Triwulan I Tahun 2015 adalah untuk mengetahui kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia baik dari segi fisik maupun anggaran serta mengetahui hambatan dan kendala dalam pelaksanaan progam dan mengidentifikasi tindak lanjut untuk menyelesaikan hambatan dan kendala dalam pelaksanaan program. Proses penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2014 ini terselesaikan dengan baik atas dukungan berbagai pihak. Penyusun ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 ini sehingga Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT berkenan mencatatnya sebagai amal kebaikan dan memberikan balasan yang setimpal. i

3 Penyusun senantiasa menyadari bahwa Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun senantiasa terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun. Penyusun akhiri kata pengantar ini dengan harapan semoga Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 ini dapat dimanfaatkan bagi banyak pihak. Amiiin. Sidoarjo, April 2015 E. Ratna Utarianingrum ii

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii BAB I : PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi... 1 B. Latar Belakang Program/Kegiatan... 2 C. Struktur Oraganisasi... 4 BAB II : RENCANA PROGRAM /KEGIATAN A. Program / Kegiatan Tahun Anggaran B. Sasaran Program atau Kegiatan dan Indikator Kinerja Program atau Kegiatan... 6 C. Penetapan Kinerja... 9 BAB III : PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN A. Hasil yang Telah Dicapai B. Analisis Capaian Kinerja C. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan D. Langkah Tindak Lanjut BAB IV : PENUTUP Penutup iii

5 I. PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 103/M-IND/PER/12/2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, tugas pokok Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pengembangan desain dan pelayanan konsultasi di bidang persepatuan. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana, program dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang persepatuan. 2. Pelaksanaan layanan bimbingan teknis produksi sepatu dan manajemen persepatuan. 3. Pelaksanaan pengembangan desain di bidang persepatuan. 4. Pelayanan informasi teknologi persepatuan. 5. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, inventarisasi barang milik negara, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, serta pengelolaan perpustakaan Balai Pengembangan Industri Perseptuan Indonesia. Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) terdiri dari : 1. Subbagian Tata Usaha Subbagian tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, inventarisasi barang milik negara, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, serta pengelolaan perpustakaan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia. 2. Seksi Pendidikan dan Pelatihan Seksi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan : a. Penyiapan bahan penyusunan silabi/materi, kebutuhan sarana dan prasarana, rencana anggaran, kerjasama, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang persepatuan. b. Pelayanan bimbingan teknis produksi sepatu dan manajemen persepatuan. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 1

6 3. Seksi Desain dan Pengembangan Seksi Desain dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan : A. Penyiapan bahan penyusunan rencana, kebutuhan sarana dan prasarana, rencana anggaran, kerjasama, pelaksanaan, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan desain di bidang persepatuan. B. Pelayanan informasi teknologi persepatuan. B. Latar Belakang Program/ Kegiatan Sebagai salah satu lembaga multistakeholders, BPIPI (Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia) di Sidoarjo mempunyai peran penting dalam fungsi pembinaan IKM dan industri alas kaki di Indonesia. Di awali dengan gagasan Asosisasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) untuk mendirikan sebuah lembaga yang mampu memberikan pelayanan industri khususnya persepatuan yang disampaikan kepada pemerintah. Maka melalui sidang CGI pada tahun 1996 Pemerintah Italia bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia mengalokasikan sejumlah dana untuk mendukung rencana pendirian Pusat Pelayanan Persepatuan Indonesia (Indonesian Footwear Service Center/IFSC) tersebut. Dalam perjalanannya, MOU yang digunakan sebagai dasar kelanjutan program soft loan pemerintah Italia mengalami dua kendala utama. Pertama, masalah aspek geografis karena munculnya semburan lumpur Sidoarjo yang dikhawatirkan berdampak langsung terhadap proyek tersebut, meskipun hal ini sudah diperkuat dengan jaminan dari Timnas Semburan Lumpur pada tanggal 26 Januari 2007 dan BPLS 20 Juni 2007 bahwa lokasi proyek IFSC aman dari semburan lumpur tersebut. Kedua, aspek hukum dan kelembagaan IFSC sehingga kelembagaan harus dibentuk dahulu dengan persetujuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI yang kemudian pengelolaan UPT tersebut sesuai dengan Peraturan Menpan RI nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi UPT di Lingkungan Kementerian dan Pemerintah Non Kementerian serta pengelolaan aset harus dibawah koordinasi pusat atau pengelolaan single aset. Kemudian, pada tanggal 19 Desember 2008, usulan pembentukan UPT disampaikan Menteri Perindustrian RI kepada MENPAN RI. Dengan persetujuan tersebut tanggal 23 Desember 2008 melalui Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 103/M- IND/PER/12/2008 perihal Organisasi dan Tata Kerja BPIPI (Balai Pengembangan Industri Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 2

7 Persepatuan Indonesia) sebagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang langsung dibawah tanggung jawab Departemen Perindustrian RI cq Ditjen IKM yang secara struktur selevel Eselon III. Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi BPIPI berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 103/M-IND/PER/12/2008 dan Rencana Strategi jangka menengah Organisasi, saat ini BPIPI sedang fokus pada strategi pembinaan IKM dan industri alas kaki dengan 2 (dua) pendekatan sekaligus. 1. Pertama, pendekatan perkuatan kelembagaan IKM. Strategi ini dilakukan untuk memperkuat kapasitas SDM dan organisasi IKM khususnya pada sentra atau unit usaha yang sudah ada. Pada umumnya, pembinaan dengan pendekatan ini dilakukan pada IKM dan sentra di Wilayah II (Jawa & Bali). Hal ini didasarkan pada strategi utama Kementerian Perindustrian dalam upayanya menyeimbangkan proporsi potensi wirausaha baru yang ada di wilayah Jawa Bali yang semula 70:30 menjadi 60:40 untuk wilayah luar Jawa dan Bali 2. Mendukung hal tersebut di atas, pendekatan pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah) dan industri alas kaki BPIPI berikutnya adalah penumbuhan wirausaha baru dengan fokus pada pembinaan start up busineess bagi IKM pemula diwilayah luar Jawa dan Bali. Program program pembinaan yang diberikan akan banyak melibatkan pelaku usaha/ IKM pemula untuk terlibat aktif dalam mengembangkan usahanya melalui dialog proaktif dan berani dalam mengambil keputusan bisnis. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 3

8 C. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 103/M-IND/PER/12/2008, struktur organisasi Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia adalah sebagai berikut : BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN SUBBAGIAN TATA USAHA SEKSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEKSI DESAIN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 4

9 II. RENCANA PROGRAM / KEGIATAN A. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2015 Sesuai dengan DIPA tahun anggran 2015, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia memiliki beberapa program. Salah satunya adalah Pelatihan IKM Alas Kaki. Pelatihan IKM Alas Kaki ini telah menjadi kegiatan reguler Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia karena merupakan salah Tugas Pokok dan Fungsi Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia. Pelatihan IKM Alas Kaki ini terdiri dari beberapa tema Pelatihan dan beberapa angkatan, antara lain : 1. Pelatihan Grading Alas Kaki sebanyak 1 angkatan. 2. Pelatihan Teknisi Mesin Jahit sebanyak 1 angkatan. 3. Pelatihan Desain Alas Kaki sebanyak 3 angkatan. 4. Pelatihan Jahit Upper Alas Kaki sebanyak 2 angkatan. 5. Pelatihan Manajemen IKM Alas Kaki sebanyak 2 angkatan. 6. Pelatihan Pembuatan Barang Jadi Kulit sebanyak 1 angkatan. 7. Pelatihan Assembling Alas Kaki sebanyak 1 angkatan. 8. Pelatihan Branding IKM sebanyak 1 angkatan. 9. Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki untuk IKM dan TPL sebanyak 3 angkatan. 10. Pelatihan Teknologi Acuan Alas Kaki sebanyak 1 angkatan. Peserta dari kegiatan pelatihan alas kaki ini berasal dari sentra-sentra alas kaki diseluruh Indonesia. Untuk mendapatkan peserta yang memenuhi persyaratan maka para calon peserta akan di survey terlebih dahulu. Setelah pelatihan selesai maka beberapa waktu kemudian akan dilakukan monitoring sejauh mana perkembangan usaha Alas Kaki para Alumni. Selain pelatihan yang diselenggarakan di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia juga mengadakan program penumbuhan dan perkuatan Wira Usaha Baru (WUB) dengan melakukan pendampingan langsung ditempat usaha Wira Usaha Baru IKM Alas Kaki. Dalam rangka meningkatkan kualitas desain alas kaki industri alas kaki di Indonesia, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mengadakan Lomba Desain Alas Kaki. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 5

10 Kegiatan ini bertujuan untuk menampung ide-ide kreatif para pecinta alas kaki yang nantinya dapat digunakan sebagai sarana referensi desain alas kaki di masa yang akan datang. Kegiatan promosi merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dalam upaya membangun kerjasama antara para pemangku kepentingan. Oleh karena itu Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia berencana mengikuti acara pameran alas kaki tingkat nasional maupun internasional serta mengadakan acara temu bisnis sektor alas kaki. Selain itu Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia juga mempunyai rencana kegiatan untuk memfasilitasi para alumni pelatihan alas kaki Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mengadakan pameran. Untuk memperkuat standar layanan yang diberikan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia maka Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia juga melakukan pemeliharaan akreditasi ISO tentang manajemen mutu yang telah diperoleh sejak 2012 serta ISO tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi yang telah diperoleh sejak tahun Sumber daya manusia merupakan salah satu hal mendasar bagi Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia oleh karena itu Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia juga memfasilitasi para pegawainya untuk berkembang dengan cara mengikutsertakan dalam pelatihan yang telah direncakan. B. Sasaran Program /Kegiatan dan Indikator Kinerja Program /Kegiatan Pada tahun 2014 telah dilaksanakan beberapa evaluasi terhadap hasil capaian Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia dalam mencapai Rencana Strategis tahun Oleh karena itu pada tahun 2015 ini Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia menetapkan beberapa sasaran kerja beserta indikator kinerja dengan penyesuaianpenyesuaian berdasarkan hasil evaluasi pada tahun Sasaran kerja dan indikator kerja tersebut antara lain adalah : 1. Meningkatnya Jumlah Wirausaha Industri Baru Merupakan pemberian pelatihan hingga bimbingan dalam upaya penumbuhan dan peningkatan kemampuan dalam bidang alas kaki dari kumpulan masyarakat di suatu wilayah. Pelatihan dan bimbingan tersebut diberikan hingga kumpulan masyarakat tersebut mampu menjadi Wira Usaha Baru dan mandiri dalam Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 6

11 menjalankan perputaran usahanya. Indikator sasaran ini adalah Jumlah Wrausaha Industri Kecil yang mendapatkan program pengembangan usaha sebanyak 200 orang. 2. Tersusunnya Arah Pembangunan IKM Merupakan rencana pembangunan IKM alas kaki di Indonesia, terutama Indonesia wilayah tengah dan timur. Konsep pembangunan IKM Alas Kaki ini didasarkan atas tersusunya Peta Potensi IKM Alas Kaki seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2014, dimana telah dipetakan secara global mengenai wilayah-wilayah yang perlu dilakukan penumbuhan Wira Usaha Baru atau pengembangan dari IKM Alas Kaki yang sudah ada. Indikator sasaran ini adalah jumlah rencana pembangunan IKM Alas Kaki sebanyak 1 dokumen (POK). 3. Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Asosiasi Industri dan Asosiasi Profesi Terkait Merupakan bentuk program kerjasama antara Industri Besar atau pabrik, Asosiasi Industri maupun Lembaga atau Instansi terkait dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga ahli maupun tenaga teknis bidang Alas Kaki. Indikator sasaran ini adalah jumlah kerjasama sebanyak 1 kerjasama. 4. Meningkatnya kompetensi SDM dan Sertifikasi Kompetensi Merupakan upaya terbentuknya suatu lembaga yang kompeten dalam menjalankan sertifikasi kompetensi profesi di bidang alas kaki. Indikator sasaran ini adalah Jumlah IKM/Tenaga Kerja/Alumni yang memperoleh sertifikat kompetensi sebanyak 200 orang. 5. Terfasilitasinya Bantuan Bimbingan Teknis Merupakan program pemberian pendidikan dan pelatihan kepada pelaku IKM alas kaki di seluruh indonesia. Indikator sasaran ini adalah jumlah peserta pendidikan dan pelatihan alas kaki sejumlah 300 IKM. 6. Peningkatan Pengembangan Produk. Merupakan upaya pengembangan produk alas kaki baik dari desain, pemilihan bahan, sistem perakitan / assembling hingga menjadi prototype alas kaki. Indikator sasaran ini adalah jumlah IKM/ peserta Lomba Desain Alas Kaki Nasional sebanyak 300 orang. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 7

12 7. Menguatnya Keterikatan dan Hubungan Kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Merupakan kegiatan dalam upaya menjembatani antar stakeholders di bidang alas kaki dalam bentuk suatu kemitraan, baik dari IKM, Industri Besar maupun sektor lainnya. Indikator sasaran ini adalah terlaksananya kegiatan Temu Bisnis sebanyak 3 kegiatan. 8. Sistem Informasi yang Andal Merupakan pengoperasian website berisi informasi aktual dan akurat dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia. Indikator kinerja sasaran ini adalah tersusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Sistem Informasi Pelanggan sebanyak 1 paket. 9. Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang berkualitas Merupakan upaya dalam menyusun Perencanaan dan Penganggaran yang efektif dan efisien. Indikator sasaran ini adalah Tingkat kesesuaian rencana kegiatan dengan dokumen perencanaan dengan target 100 %. 10. Sistem Tata Kelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel Merupakan pengelolaan anggaran yang kemudian direalisasikan sesuai dengan jumlah, spesifikasi dan waktu yang telah direncanakan. Indikator sasaran ini adalah tingkat penyerapan anggaran dengan target 100 %. 11. Sistem Pengendalian Internal yang Efektif Merupakan penerapan ISO 9001:2008 tentang manajemen mutu dan ISO 17025:2005 tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. Indikator kinerja sasaran ini adalah mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 dan akreditasi ISO 17025: Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Industri Merupakan program pengawasan mengenai potensi dan perkembangan IKM alas kaki, serta proses evaluasi mengenai sebagaimana efektif pelatihan yang telah diikuti oleh alumni IKM dapat memberikan pengaruh terhadap perputaran usaha IKM alas kaki dalam kesehariannya. Indikator kinerja sasaran ini adalah tersusunnya laporan kegiatan Monitoring dan Evaluasi sebanya 1 laporan (LAKIP). Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 8

13 C. Penetapan Kinerja Sesuai dengan disusunnya rencana kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia maka ditetapkanlah perjanjian kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Tahun Isi dari Perjanjian Kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia antara lain : 1. Prespektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder (S) a. Meningkatkan jumlah wirausaha industri baru 2. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) a. Menyusun arah pembangunan IKM b. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan serta asosiasi industri profesi terkait c. Meningkatkan kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi d. Memfasilitasi bantuan bimbingan teknis e. Meningkatkan pengembangan produk f. Menguatkan keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya 3. Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) a. Membangun sistem informasi yang handal b. Membangun sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas c. Membangun sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel d. Membangun sistem pengendalian internal yang efektif e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan industri Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 9

14 III. PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN A. Hasil yang Telah Dicapai Hasil pelaksanaan kegiatan Program Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia yang telah dicapai dalam Triwulan I Tahun Anggaran 2015 adalah: No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1 Meningkatnya jumlah Wirausaha Industri Baru Jumlah Wirausaha Industri Kecil yang mendapatkan program pengembangan usaha 200 orang 160 orang 80 % Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) 1 Tersusunnya arah pembangunan IKM Jumlah rencana pembangunan IKM Alas Kaki 1 dokumen (POK) 0 dokumen 10 % 2 Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait Jumlah kerjasama 1 kerjasama 4 kerjasama 400 % Tempat Uji Komepetensi (TUK_ BPIPI) Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-1) 1 TUK 1 TUK 100 % 1 LSP-1 1 LSP-1 60 % Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 10

15 3 Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi Kompetensi 4 Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis 5 Peningkatan pengembangan produk Jumlah IKM/Tenaga Kerja/Alumni yang memperoleh sertifikat kompetensi Jumlah SDM internal BPIPI yang memperoleh sertifikat kompetensi Jumlah IKM yang mendapat pelatihan Jumlah IKM/ Peserta yang mengikuti Lomba Desain Alas Kaki Nasional Kegiatan Lomba Desain Alas Kaki Nasional 200 orang 306 orang 153 % 5 orang 3 orang 15 % 300 IKM 160 IKM 55 % 300 orang 50 orang 17 % 1 kegiatan 1 kegiatan 25 % Jumlah Prototype 20 desain 6 desain 30 % Keikutsertaan Pameran Dalam Negeri Keikutsertaan Pameran Luar Negeri 3 kegiatan 0 kegiatan 15 % 1 kegiatan 0 kegiatan 10 % 6 Menguatnya keterkaitan dan hubungan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan sektor ekonomi lainnya Jumlah IKM yang mendapat fasilitasi 75 IKM 0 IKM 15 % Kegiatan Temu Bisnis 3 kegiatan 0 kegiatan 10 % Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 11

16 Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) 1 Sistem informasi yang andal Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Sistem Informasi Pelanggan 1 paket 0 paket 10 % 2 Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas Tingkat kesesuaian rencana kegiatan dengan dokumen perencanaan 100 % 8 dari 10 kegiatan tepat waktu 18 % 3 Sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel Tingkat penyerapan anggaran 100 % 16,01 % 16,01% 4 Sistem pengendalian internal yang efektif Pemeliharaan Sertifikasi ISO Pemeliharaan Akreditasi ISO dokumen 0 dokumen 10 % 1 dokumen 0 dokumen 10 % Level Keluhan Pelanggan 100 % 0 % 10 % 5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan industri Jumlah laporan kegiatan/ monev/ pendukung 1 laporan (LAKIP) 1 laporan 100 % B. Analisis Capaian Kinerja Pada Tahun Anggaran 2015, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia, mengelola Program Revitalisasi dan Penumbuhan IKM, Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II dengan anggaran sebesar Rp Realisasi keuangan sampai dengan Triwulan I Tahun Anggaran 2015 Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 12

17 sebesar Rp atau 16,01 % (persen) dari alokasi anggaran yang tersedia dan realisasi fisik sampai dengan Triwulan I mencapai 27,46% (persen). Analisis pencapaian kinerja sesuai dengan Perkin (Perjanjian Kinerja) Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia adalah sebagai berikut: A. Perspektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder (S) 1. Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru (Capaian Kinerja = 80 %) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, meningkatkan jumlah wirausaha baru dengan indikator kinerja sumber daya manusia terampil di bidang alas kaki dan dengan target 200 orang memiliki capaian kinerja sebesar 80 % atau dalam tahap pelaksanaan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan februari 2015 hingga sekarang dengan sasaran tenaga usia produktif di 13 provinsi di Indonesia. B. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) 1. Tersusunnya Arah Pembangunan IKM (Capaian Kinerja = 10%) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, Program penyusunan arah pembangunan IKM dengan indikator kinerja program pengembangan IKM dan dengan target 1 dokumen (POK) memiliki capaian kinerja sebesar 10% (persen) atau memasuki tahap persiapan. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan Juni Tahun 2015 dengan sasaran IKM alas kaki di Indonesia, terutama Indonesia wilayah tengah dan timur. 2. Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan serta Asosiasi Industri dan Asosiasi Profesi Terkait (Capaian Kinerja = 120 %) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, meningkatnya kerjasama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait dengan indikator program kerja sama dan dengan target 1 kerja memiliki capaian kinerja sebesar 400 % (persen) atau memasuki tahap pelaksanaan. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari Program kerja sama pada Triwulan I antara lain : a) Program 3 in 1 : Kerjasama antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perindustrian (Pusdiklat Kemenperin), Akademi Teknologi Kulit (ATK) dan Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 13

18 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) dalam mempersiapkan tenaga jahit terampil yang siap dipergunakan oleh Industri besar atau pabrik sepatu di wilayah Jawa Timur. b) Tempat Uji Kompetensi (TUK BPIPI) : Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Kerjasama antara Industri Besar (Pabrik) alas kaki, Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) selaku asesor kompetensi jahit dan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) selaku asesor kompetensi jahit serta tempat pelaksanaan Uji Kompetensi. Output dari program ini adalah tenaga jahit yang terampil dan bersertifikat serta diakui dari segi kompetensi dan legalitas. c) Pengenalan 3K/ 3S untuk IKM (SMIDeP) : Kerjasama antara Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) yang mewakili Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Dirjen. IKM Kemenperin), Japan International Cooperative Agency (JICA), Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov. Jatim). Program kerjasama ini merupakan kerjasama teknis dalam upaya pengembangan industri lokal dalam bentuk pengenalan 3K/ 3S pada Industri Kecil dan Menengah di Mojokerto. d) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) : Kerjasama antara Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) dan Industri Besar (Pabrik) alas kaki. Output dari program ini adalah tenaga jahit yang terampil dan bersertifikat serta diakui dari segi kompetensi dan legalitas. 3. Meningkatnya Kompetensi SDM dan Sertifikasi Kompetensi (Capaian Kinerja = 41,5%) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi kompetensi mempunyai capaian kinerja sebesar 41.5 % (persen) dengan 2 indikator kinerja, yaitu : a) Jumlah IKM / tenaga kerja/ alumni yang memperoleh sertifikat kompetensi dengan target 200 orang. Pada Triwulan I, jumlah IKM / tenaga kerja/ alumni Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 14

19 yang telah memperoleh sertifikat kompetensi pada program Tempat Uji Kompetensi BPIPI adalah sebanyak 306 orang. b. Jumlah SDM internal BPIPI yang memperoleh sertifikat kompetensi dengan target 5 orang. Pada Triwulan I, jumlah SDM internal BPIPI yang memperoleh sertifikat kompetensi adalah sebanyak 3 orang. Pegawai BPIPI yang mendapatkan sertifikat Asesor Kompetensi Jahit dari BNSP antara lain : 1. Taufik Rudhi Utanto 2. Nanang Dwi Saputro 3. Dyah Pancawati 4. Tersedianya Fasilitasi Bantuan Bimbingan Teknis (Capaian Kinerja = 55 %) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, tersedianya fasilitasi bantuan bimbingan teknis mempunyai capaian kinerja sebesar 55 % dengan target 300 IKM. Pada Triwulan I melalui program pelatihan IKM di BPIPI, jumlah IKM yang mendapat pelatihan sebanyak 160 IKM dengan sasaran tenaga usia produktif di 13 provinsi di Indonesia. 5. Peningkatan Pengembangan Produk (Capaian Kinerja = 19,4 %) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, peningkatan pengembangan produk mempunyai capaian kinerja sebesar 19,4 % (persen) dengan 5 indikator kinerja, yaitu : a) Jumlah IKM/ peserta yang mengikuti Lomba Desain Alas Kaki Nasional dengan target 300 orang. Pada Triwulan I, jumlah IKM/ peserta yang mengikuti Lomba Desain Alas Kaki Nasional adalah sebanyak 50 orang. b) Kegiatan Lomba Desain Alas Kaki Nasional dengan target 1 kegiatan. Pada Triwulan I, kegiatan Lomba Desain Alas Kaki Nasional dengan tema Global Transportation sedang dalam tahap pelaksanaan. c) Jumlah prototype alas kaki dengan target 20 desain. Pada Triwulan I, jumlah prototype alas kaki adalah sebanyak 6 desain. d) Keikut sertaan pameran dalam negeri dengan target 3 kegiatan. Pada Triwulan I, keikut sertaan pameran dalam negeri pada tahap persiapan. Pameran dalam negeri yang terjadwal antara lain : Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 15

20 1. Indo Leather & Footwear (ILF) 2015 yang akan dilaksanakan pada tanggal 7-9 Mei Gelar Sepatu, Kulit dan Fashion (SKF) yang akan dilaksanakan pada tanggal Mei e) Keikut sertaan pameran luar negeri dengan target 1 kegiatan. Pada Triwulan I, keikut sertaan pameran luar negeri pada tahap persiapan. Pameran luar negeri yang terjadwal yaitu International Footwear & Leather Product Exhibition (IFLE) 2015 yang akan dilaksanakan pada tanggal 1-3 Juni Menguatnya Keterkaitan dan Hubungan Kemitraan antara IKM dengan Industri Besar dan Sektor Ekonomi Lainnya (Capaian Kinerja = 12,5%) Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, keterkaitan dan hubungan kemitraan antara ikm dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya mempunyai capaian kinerja sebesar 12,5% (persen) dengan 2 indikator kinerja, yaitu : a. Jumlah IKM yang mendapat fasilitas dengan target 75 orang. Output dari kegiatan ini adalah terbentuknya wira Usaha Baru dalam bentuk kelompok atau sentra, yang kemudian dapat membantu kebutuhan dari industri besar, baik dari kebutuhan tenaga terampil maupun support dalam penyediaan barang setengah jadi. Kegiatan ini dalam tahap persiapan. b. Kegiatan Temu Bisnis dengan target 3 kegiatan. Pelaksanaan kegiatan Temu Bisnis ini akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2015 di 3 kota berbeda. C. Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L) 1. Sistem Informasi yang Andal Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, penyusunan sistem informasi yang andal dengan indikator kinerja Kerangka Acuan Kerja (KAK) sistem informasi pelanggan dan dengan target 1 paket memiliki capaian kinerja sebesar 10 % (persen) atau memasuki tahap persiapan. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 16

21 2. Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang Berkualitas Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, membangun sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas dengan indikator kinerja tingkat kesesuaian rencana kegiatan dengan dokumen perencanaan mempunyai capaian kinerja sebesar 18% (persen). 3. Sistem Tata Kelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel dengan indikator tingkat penyerapan anggaran dan dengan target penyerapan anggaran sebesar 100 % (persen) mempunyai capaian kinerja sebesar 16,01 % (persen). 4. Sistem Pengendalian Internal yang Efektif Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf dengan indikator kinerja terbangunnya sistem intern di unit kerja dan dengan target 1 unit kerja memiliki capaian kinerja sebesar 10 % (persen) atau memasuki tahap persiapan. Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan yaitu : 1. Akreditasi ISO : 2005 yang telah diperoleh akreditasinya pada tahun 2013 dan direncanakan akan diadakan assesment audit pada bulan Juni Akreditasi ISO 9001 : 2008 yang telah diperoleh akreditasinya pada tahun 2012 dan direncanakan akan diadakan surveillance tahun 2015 pada Bulan Oktober Tahun Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Industri Sampai akhir Triwulan I Tahun 2015, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan industri dengan indikator kinerja jumlah laporan kegiatan, monev/ pendukung dan dengan target 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memiliki capaian kinerja sebesar 100% (persen). Kegiatan ini merupakan wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 17

22 C. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Yang menjadi kendala dalam realisasi pencapaian program/kegiatan adalah: 1. Ada beberapa kegiatan pelatihan yang masih memerlukan revisi dan dalam proses pengesahan dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. D. Langkah Tindak Lanjut Langkah tindak lanjut yang diperlukan adalah: 1. Segera melaksanakan kegiatan setelah proses pengesahan revisi selesai. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 18

23 IV. PENUTUP Laporan Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian disusun dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan Rencana Kinerja untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/ kegiatan berdasar sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Penetapan Kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia, Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Tahun Realisasi keuangan sampai dengan Triwulan I Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp atau 16,01 % (dari sasaran Triwulan I Tahun Anggaran 2015 sebesar 21,16%) dan realisasi fisik sampai dengan Triwulan I mencapai 27,46% (dari sasaran Triwulan I Tahun Anggaran 2015 sebesar 27,46%). Agar pelaksanaan kegiatan pada Triwulan berikutnya dapat berjalan sesuai dengan acuan dan rencana kegiatan yang telah ditetapkan, hambatan dan kendala pelaksanaan yang telah diidentifikasi dari hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan sampai dengan Triwulan I Tahun Anggaran 2015 selanjutnya akan segera ditindaklanjuti. Laporan Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambil keputusan sesuai dengan kondisi yang terjadi serta menentukan kebijakan yang relevan pada periode mendatang. Menegah Wilayah II Triwulan I Tahun 2015 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia 19

24 RINCIAN CAPAIAN HASIL KEGIATAN BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA TRIWULAN I TA 2015 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (RP) Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah II NAMA KETUA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN TARGET REALISASI PROGRESS KEGIATAN (%) REALISASI KEUANGAN (%) Fasilitasi Pelayanan Peningkatan Upt ,01 1 Layanan Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia Penunjang Perkantoran ,13 12 Bulan A Pembayaran Honorarium Kegiatan Bpipi (tenaga Ahli & Operator) Nurul Ilmah Sidoarjo Januari - Desember Layanan B Belanja Penunjang Perkantoran Nurul Ilmah Sidoarjo 12 Bulan Januari - Desember Layanan C Administrasi Kegiatan Totok Marjiyanto Sidoarjo 12 Bulan Januari - Desember Layanan D Perjalanan Dinas Dalam Rangka Koordinasi Pusat/daerah Akhmad Sugiarto Sidoarjo- 12 Bulan Januari - Desember Jakarta Layanan 34 Perkuatan Dan Peningkatan Kinerja & Standard Layanan Bulan 25 3 Bulan 25 3 Bulan 25 3 Bulan 25 A Pemeliharaan Sertifikasi Iso Totok Marjiyanto Sidoarjo Juni-Oktober 1 Sertifikat 0 Sertifikat 10 B Pemeliharaan Akreditasi Iso Totok Marjiyanto Sidoarjo Februari-Juni 1 Sertifikat 0 Sertifikat 10 C Penyelenggaraan Rapat Kerja Internal Implementasi Program Akhmad Sugiarto Sidoarjo Januari 1 Laporan 1 Laporan 100 D Pemeliharaan Akreditasi Laboratorium Satra Totok Marjiyanto Sidoarjo Juni-Juli 1 Sertifikat 0 Sertifikat 10 E Belanja Modal Perkantoran dan Laboratorium Keikutsertaan Dalam Pameran Dan Kegiatan Promosi Bpipi Afriandri Johan Wahyudi Sidoarjo Mei-Juli 1 Laporan 0 Laporan 10 A Pameran Dalam Negeri Nanang Dwi Saputro Jakarta Mei 2 Pameran 0 Pameran 10 B Studi Banding / Pameran Luar Negeri Totok Marjiyanto China Juni 1 Pameran 0 Pameran 10 C Media Promosi Taufik Rudhi Utanto Sidoarjo September-Oktober 1 Paket 0 Paket 10 D Temu Bisnis Sektor Industri Alas Kaki Wilayah I Hariyono E Temu Bisnis Sektor Industri Alas Kaki Wilayah Ii Afriandri Johan Wahyudi Sumatera Barat Mei 1 Kegiatan 0 Kegiatan 10 Yogyakarta Juni 1 Kegiatan 0 Kegiatan 10 16,01 16,01 16,74 15,86 40,79 16,24 52,34

25 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (RP) NAMA KETUA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN TARGET REALISASI PROGRESS KEGIATAN (%) REALISASI KEUANGAN (%) F Temu Pelanggan BPIPI Ruruh Satriyo Utomo Sidoarjo Agustus 1 Kegiatan 0 Kegiatan Peningkatan Kompetensi Dan Pelatihan Sdm Bpipi A Pelatihan Peningkatan Kompetensi Sdm Bpipi Teguh Mardjoko Sidoarjo November 1 Kegiatan 0 Kegiatan Rekruitmen Dan Monitoring Evaluasi Peserta Pelatihan Bpipi A Program Rekruitment Peserta Pelatihan Fitriana Handayani Sidoarjo Januari-Februari 320 Calon Peserta 320 Calon Peserta B Program Monitoring Peserta Pelatihan & Alumni Bpipi Fitriana Handayani Sidoarjo Oktober-Nopember 1 Laporan 0 Laporan Program Peningkatan Kualitas Desain Produk Alas Kaki A Lomba Desain Alas Kaki Tingkat Nasional Fajar Alam Yudha Sidoarjo Februari - November Lomba 1 Lomba Pelatihan Ikm Alas Kaki ,15 A Pelatihan Grading Alas Kaki Hariyono Sidoarjo Februari 40 Orang 40 Orang ,38 B Pelatihan Jahit Upper Alas Kaki Hariyono Sidoarjo Februari-Maret 40 Orang 40 Orang ,12 C Pelatihan Desain Alas Kaki Hariyono Sidoarjo Februari, Maret, Juni 60 Orang 40 Orang 67 D Pelatihan Manajemen Alas Kaki Hariyono Sidoarjo April, Mei 40 Orang 0 Orang 10 E Pelatihan Pembuatan Barang Jadi Kulit Hariyono Sidoarjo April 20 Orang 0 Orang 10 F Pelatihan Teknisi Mesin Jahit Hariyono Sidoarjo Februari 20 Orang 20 Orang ,67 G Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki Untuk Ikm & Tpl Hariyono Sidoarjo April-Juni 60 Orang 0 Orang 10 H Pelatihan Teknologi Acuan Alas Kaki Hariyono Sidoarjo Juni 20 Orang 0 Orang 10 I Pelatihan Teknisi Mesin Industri Alas Kaki Hariyono Sidoarjo Mei 20 Orang 0 Orang 10 J Pelatihan Assembling Alas Kaki Hariyono Sidoarjo April-Mei 20 Orang 0 Orang 10 K Tim Pelaksana Kegiatan Hariyono Sidoarjo Februari-Juni 1 Laporan 0 Laporan 15 8,33 45 Program Penumbuhan Dan Perkuatan Wirausaha Baru (wub) A Program Perkuatan & Pendampingan Wirausaha Eko Bawono Pacitan Mei-September 30 Orang 0 Orang Layanan Perkantoran ,23 1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan ,96 1 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan ,96 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan Teguh Mardjoko Sidoarjo Januari - Desember 12 Bulan Layanan 3 Bulan 25 38,76 30,96

26 KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (RP) NAMA KETUA KEGIATAN LOKASI KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN TARGET REALISASI PROGRESS KEGIATAN (%) REALISASI KEUANGAN (%) 2 Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran ,02 2 Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran ,02 A Perawatan Sarana & Prasarana Teguh Mardjoko Sidoarjo Januari - Desember B Perawatan Perkantoran Eko Bawono Sidoarjo Januari - Desember T O T A L Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 3 Bulan 25 3 Bulan 25 12,56 10,76

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN III TAHUN 2015 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN I TAHUN 2014 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN IV TAHUN 2015 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN II TAHUN 2014 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN IV TAHUN 2014 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

Rencana Kerja BPIPI 2012

Rencana Kerja BPIPI 2012 Rencana Kerja 2012 Rencana Kerja BPIPI 2012 Rencana kerja BPIPI sebagai bagian dari Rencana Strategi Jangka Menengah BPIPI 2011-2014. Rencana Kerja ini berisi program kegiatan BPIPI selama periode 2012

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II SEMESTER I TAHUN 2013 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KEGIATAN PENYEBARAN DAN PENUMBUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH WILAYAH II TRIWULAN IV TAHUN 2013 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015 Halaman : 1 019.05.09 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 13.825.000.000 1838 Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II 13.825.000.000 1838.007 Fasilitasi

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 019.05.09 Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah 9.150.000.000 1838 Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II 9.150.000.000 1838.007 Fasilitasi Pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan I Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH 2016 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan nikmat-nya

Lebih terperinci

Kerangka Kerja Formulasi

Kerangka Kerja Formulasi Peran BPIPI Dalam Industri Alas Kaki Di Jawa Timur Kerangka Kerja Formulasi Potrait BPIPI BPIPI dalam Angka Kinerja BPIPI Visi dan Misi BPIPI Potensi Industri Jawa Timur Strategi Pengembagan Industri Potrait

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM PANGAN BARANG DARI KAYU DAN FURNITUR TAHUN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit Eselon

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLITEKNIK ATI PADANG TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Sehubungan dengan telah berakhirnya tahun anggaran 2016, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN 2015 KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 103/M- IND/PER/12/2008 perihal Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) Berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA -------------------------------------------------------------------------------- I. Gambaran Umum

Lebih terperinci

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PERKEMBANGAN DAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Pada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang terus memberikan keberkahan dan nikmat kepada seluruh Civitas Akademika

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016 Halaman : 1 019.01.01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 19.693.404.000 5277 Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 19.693.404.000 5277.001 Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Rencana Kerja BPIPI 2015

Rencana Kerja BPIPI 2015 Rencana Kerja 2015 Rencana Kerja BPIPI 2015 Rencana kerja BPIPI sebagai bagian dari Rencana Strategi Jangka Menengah BPIPI 2015-2019. Rencana Kerja ini berisi program dan kegiatan BPIPI selama periode

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, FEBRUARI 2016. KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan bidang industri

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, FEBRUARI 2017 i KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan bidang industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 40/M-IND/PER/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA DIREKTORAT INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH LMEA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja

Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja Kata Pengantar L pencapaian tujuan dan sasaran strategis Tahun Anggaran aporan Akuntabilitas Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Ombudsman RI sesuai dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN ENERGI SUMBER DAYA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014

LAPORAN akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014 LAPORAN akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014 BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

II Tahun Anggaran 2013

II Tahun Anggaran 2013 Tahun Anggaran 2013 II Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Fungsi dan Subfungsi Kendala Yang Dihadapi dan Tindak Lanjut Tahun Anggaran 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 78 Susunan Organisasi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 2016 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha BPPI Kementerian Peran KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 Tanggal 30 November 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

Lebih terperinci

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai konsekuensi dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), SMK-SMAK Padang tidak akan lepas dari proses penetapan indikator kinerja.

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BPIPI 1 I. KEBIJAKAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Dalam rangka implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315, 8314312,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 103/M- IND/PER/12/2008 perihal Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA

BAB I PENDAHULUAN LAKIP TA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di bangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016 Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perindustrian (019) Unit Eselon I : Sekretariat Jenderal (01) Program : Program

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal

Lebih terperinci

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PASAR KERJA DAN PERLUASAN

Lebih terperinci

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB XLIX BALAI PELATIHAN KOPERASI DAN UMKM PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI BANTEN Pasal 228 Susunan Organisasi Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten terdiri

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENJELASAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG RKA-KL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2016 DALAM RAPAT KERJA DENGAN KOMISI VI DPR-RI Yth.: TANGGAL, 1 SEPTEMBER

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 10 Mei 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 10 Mei 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA)

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA) REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKARTA SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI BALAI DIKLAT INDUSTRI YOGYAKART TA Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 November 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1313, 2015 KEMENAKER. Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja. Organisasi. Tata Kerja PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karunia dan rahmadnya sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis Balai Diklat Industri Surabaya tahun

Lebih terperinci

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s BAB XVIII BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH TANGERANG PADA DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Pasal 123 Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah

Lebih terperinci