LAPORAN akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014"

Transkripsi

1 LAPORAN akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014 BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA 2015

2 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Diklat Industri Surabaya untuk memenuhi kewajiban dari kegiatan DIPA Tahun Anggaran 2014 Balai Diklat Industri Surabaya, sesuai Permen PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Balai Diklat Industri Surabaya adalah salah satu dari 7 (tujuh) Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian yang bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri, Kementerian Perindustrian. Balai Diklat Industri mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri. Dalam Tahun Anggaran 2014 fokus kegiatan Balai Diklat Industri Surabaya adalah Peningkatan Kualitas SDM Industri yang dicapai melalui 4 (empat) sasaran strategis, yaitu : 1) Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan SDM Industri; 2) Meningkatnya perumusan dan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan; 3) Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku SDM industri dan terciptanya SDM industri terampil siap kerja melalui penyelenggaraan pelatihan IKM berbasis spesialisasi dan kompetensi; 4) Meningkatnya layanan perkantoran dan umum. Kami menyadari bahwa pembuatan LAKIP Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2014 ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan pelaksanaan kegiatan serta pelaporannya di masa mendatang. Surabaya, Januari 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya, Ir. Husainy, M.Pd i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2014 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis (Renstra) yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan rekomendasi perbaikan kinerja. Renstra Balai Diklat Industri Surabaya merupakan suatu rencana jangka menengah tahun yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Balai Diklat Industri Surabaya 1 (satu) pernyataan Visi, 4 (empat) pernyataan Misi yang diemban, serta 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai pada akhir tahun 2014 dengan fokus kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri. Dukungan anggaran Tahun 2014 Balai Diklat Industri Surabaya yang tersedia sebesar Rp ,00 termasuk belanja pegawai. Dari evaluasi kinerja secara mandiri (Self assesment), dari 8 sasaran yang masih ada beberapa sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/ penyempurnaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran tersebut. A. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 1. Pengukuran Kinerja Nilai Pengukuran Kinerja dari 8 indikator yang ada adalah sebagai berikut: a. Fasilitasi Pengembangan SDM Industri, target 5 Dokumen dengan realisasi mencapai 11 Dokumen b. Penyusunan laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan dan dokumen Program dan Kegiatan, target 12 dokumen dengan realisasi mencapai 12 Dokumen c. Penyelenggaraan Pelatihan IKM Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi, target 982 orang peserta diklat dengan realisasi mencapai 1029 orang d. Layanan perkantoran dan umum, target 12 bulan dengan realisasi mencapai 12 bulan e. Pengadaan Kendaraan Bermotor, target 6 unit dengan realisasi mencapai 2 unit ii

4 f. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, target 6 unit dengan realisasi mencapai 3 unit g. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, target 1 unit dengan realisasi mencapai 1 unit h. Pembangunan Gedung/Bangunan Asrama, target 1 Bangunan seluas m 2 dengan realisasi mencapai 1 Bangunan seluas m 2 2. Kendala Capaian Kinerja Berdasarkan hasil pencapaian kinerja, kami menyadari bahwa pencapaian tingkat kinerja belum maksimal. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala, antara lain: a. adanya pembangunan gedung baru yang mengakibatkan keterbatasan ruang yang ada serta padatnya jadwal acara diklat di BDI Surabaya b. adanya instruksi Presiden mengenai penghematan dan adanya pembatasan revisi DIPA terkait perjalanan dinas 3. Rekomendasi Perbaikan Kinerja : a. Perlu adanya kegiatan sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh pegawai BDI Surabaya mengenai pelaksanaan kegiatan di BDI Surabaya dikarenakan padatnya jadwal kegiatan di BDI Surabaya sehingga seluruh pegawai dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. B. AKUNTABILITAS ANGGARAN Pada tahun anggaran 2014, Balai Diklat Industri Surabaya Kementerian Perindustrian mengelola anggaran sebesar Rp ,00. Dari total anggaran tersebut, telah terserap sebesar Rp ,00 (97,67%) Dibandingkan dengan tahun anggaran 2013, Balai Diklat Industri Surabaya memperoleh penambahan Pagu Anggaran sebesar Rp ,00. Sehingga pada tahun 2014 dari Total Pagu Anggaran BDI Surabaya sebesar Rp ,00. Sedangkan pada tahun 2013, dari total Pagu Anggaran Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 (97,99%). iii

5 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... i ii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi... 1 B. Peran Strategis Organisasi... 2 C. Struktur Organisasi... 3 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 4 A. Rencana Strategis Organisasi... 4 B. Rencana Kinerja... 5 C. Rencana Anggaran... 8 D. Dokumen Penetapan Kinerja BAB III PELAKSANAAN PROGRAM A. Analisis Capaian Kinerja B. Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Pengukuran Kinerja (PK) iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 40/M- IND/PER/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri, Balai Diklat Industri adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan industri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri. Balai Diklat Industri mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Diklat Industri menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri; b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi Pembina industri; c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja industri, wirausaha industri kecil dan industri menengah yang berbasis spesialisasi dan kompetensi; d. Pelaksanaan uji kompetensi, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja industri; e. Penyelenggaraan inkubator bisnis untuk wirausaha industri kecil dan industri menengah; f. Pelaksanaan identifikasi kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha industri; g. Pelaksanaan kerjasama dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan industri; h. Evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan industri; i. Pelaksanaan urusan tata usaha Balai Diklat Industri. Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Diklat Industri terdiri atas: 1

7 a. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan administrasi kepegawaian dan manajemen kinerja, keuangan, persuratan, kearsipan, pengelolaan perpustakaan, kehumasan, perlengkapan dan rumah tangga, serta pemantauan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Balai Diklat Industri. b. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berbasis spesialisasi dan kompetensi, pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi, penyelenggaraan inkubator bisnis, serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan c. Seksi Pengembangan dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan identifikasi kompetensi, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, penempatan, monitoring pasca pendidikan dan pelatihan, kerjasama pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan workshop/teaching factory/ inkubator bisnis. d. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. B. Peran Strategis Organisasi Balai Diklat Industri Surabaya merupakan unit di bawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian, bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian. Balai Diklat Industri mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2

8 Peran Strategis Organisasi yang hendak dicapai oleh Balai Diklat Industri Surabaya adalah: a) Penerapan good governance dengan memanfaatkan IT dan ISO ; b) Meningkatkan kerjasama lembaga untuk membangun kurikulum & modul berbasis kompetensi; c) Mempersiapkan BDI Surabaya dalam konsentrasi diklat di bidang teknologi informasi dan pemanfaatan RICE sebagai IT center. C. Struktur Organisasi Gambar 1.1 Bagan Organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri 3

9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Balai Diklat Industri Surabaya telah menetapkan visi, misi, tujuan, strategi dan program baik jangka pendek maupun jangka menengah yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) , sebagai berikut: VISI Menjadi Lembaga Diklat dan Konsultasi Industri Yang Handal Dalam Mengembangkan SDM Industri Berbasis Kompetensi Pada Tahun MISI 1. Melaksanakan diklat teknis dan non-teknis, yang berbasis kompetensi bagi aparatur dan dunia usaha sektor industri, serta memperbaharui kurikulum pembelajaran agar sesuai perkembangan jaman. 2. Melaksanakan kegiatan seminar, workshop, pelatihan dan pendidikan dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan lembaga lainnya, maupun dalam bentuk sosialisasi klaster industri sesuai dengan arah kebijakan pengembangan industri nasional kepada dunia usaha sektor industri terutama IKM. 3. Memberikan jasa konsultasi manajemen dan teknik produksi pada dunia usaha sektor industri terutama bagi IKM. 4. Bekerjasama dengan pihak lain dalam kediklatan, pendanaan serta penelitian termasuk dengan Balai Pelayanan Teknis, Baristand Industri, Balai Besar Penelitian Industri, Perguruan Tinggi, Perusahaan Industri dalam rangka mengembangkan diklat untuk peningkatan kompetensi teknologi produksi sektor industri terutama IKM dan bekerjasama dengan lembaga keuangan/bank untuk pengadakan diklat manajemen keuangan serta untuk membantu IKM dalam mendapatkan modal usaha. 4

10 TUJUAN 1. Meningkatkan kemampuan teknis, kemahiran manajemen, teknologi dan produksi pada aparatur dan dunia usaha sektor industri. 2. Menciptakan aparatur daerah yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan klaster industri yang berlandaskan pada pelayanan prima kepada masyarakat. 3. Membuka jasa konsultasi serta pelatihan industri untuk jenis pendidikan dan pelatihan teknis tertentu dengan mengedepankan azas kerjasama. Balai Diklat Industri Surabaya mempunyai rencana strategis dengan fokus kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri. Untuk mewujudkan hasil tersebut, kegiatan ini akan dilakukan melalui rencana aksi, yaitu : 1. Peningkatan fasilitasi Pengembangan SDM Industri 2. Peningkatan koordinasi, perumusan dan perencanaan, evaluasi dan pelaporan 3. Peningkatan layanan penyelenggaraan pelatihan ikm berbasis spesialisasi dan kompetensi 4. Peningkatan layanan perkantoran 5. Peningkatan sarana dan prasanana diklat 6. Peningkatan peralatan dan fasilitas kantor 7. Penguatan software, hardware dan brainware B. Rencana Kinerja Sesuai dengan Rencana Kinerja Balai Diklat Industri Surabaya tahun 2014 dengan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian, berikut sasaran yang akan dicapai pada tahun 2014 beserta indikator kinerja yang telah ditetapkan : 5

11 1. Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan SDM Industri Indikator kinerja : 5 Dokumen Fasilitasi Sasaran ini akan dicapai melalui kegiatan sebagai berikut: a. Penguatan Kelembagaan Internal 1) Rapat dan Konsultasi Pimpinan 2) Pengiriman Peserta Diklat & Undangan Lainnya 3) Kajian Elektronika 4) Bantuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) 5) Pembentukan LSP/TUK 2. Meningkatnya perumusan dan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan. Indikator kinerja: a) 11 Dokumen laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan b) 1 Dokumen Program dan Kegiatan Sasaran ini akan dicapai melalui kegiatan sebagai berikut: a. 11 dokumen laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan 1) Penyusunan Laporan Keuangan 2) Pengelolaan Percepatan Penyerapan Anggaran 3) Pelaporan dan Pengelolaan PNBP 4) LAKIP 5) Penyusunan RKAKL 6) Pengelolaan Administrasi Instansi b. 1 Dokumen Program dan Kegiatan 1) Promosi dan Kerjasama Pelaporan dan Pengelolaan PNBP 2) Monev Peserta Diklat 3) Konvensi 5 K 4) Raker BDI 5) ISO Manajemen Mutu 6

12 3. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku SDM industri dan terciptanya SDM industri terampil siap kerja melalui penyelenggaraan pelatihan IKM berbasis spesialisasi dan kompetensi Indikator kinerja: 982 orang mengikuti pelatihan Sasaran ini akan dicapai melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan Diklat Industri a) Diklat Garmen 9 Angkatan b) Diklat Sistem Industri I c) Diklat Sistem Industri II d) Diklat Kewirausahaan TPL Angkatan 2009 e) Diklat Kewirausahaan TPL Angkatan 2010 f) Diklat Manajemen Modul Khusus g) Program D1 Tekstil h) Diklat Pola Kerja 4. Meningkatnya layanan perkantoran dan umum. Indikator kinerja: a) 12 bulan layanan perkantoran b) 6 unit pengadaan kendaraan bermotor c) 6 unit pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi d) 1 unit pengadaan peralatan dan fasilitas kantor e) m 2 pembangunan gedung/bangunan Sasaran ini dicapai melalui kegiatan sebagai berikut: a. Layanan Perkantoran umum 1) Pembayaran gaji dan tunjangan 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran a) Pengelola DIPA b) Langganan Daya dan Jasa c) Operasional Perkantoran Sehari-hari 7

13 d) Perawatan Sarana dan Prasarana Diklat 3) Pengadaan Kendaraan dinas 4) Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi berupa komputer mobilitas 5) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran a) Pembelian APAR Standar b) Interior dan Perlengkapannya c) Perlengkapan Penanda dan Fasilitas Publik d) Perlengkapan Diklat Garmen e) Penambahan Fasilitas Pengamanan 6) Pembangunan Gedung/Bangunan C. Rencana Anggaran Pada awal tahun anggaran 2014, Balai Diklat Industri Surabaya mengelola anggaran sebesar Rp ,00. Berikut uraiannya: Tabel 2.6 Rencana Anggaran Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2014 NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) 1830 Peningkatan Kualitas SDM Industri Fasilitasi Pengembangan SDM Industri [Base Line] Fasilitasi Pengembangan SDM Industri A Rapat dan Konsultasi Pimpinan B Pengiriman Peserta Diklat & Undangan Lainnya C Kajian Elektronika D Bantuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) F Pembentukan LSP/TUK Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan [Base Line] laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan A Penyusunan Laporan Keuangan B Pengelolaan Percepatan Penyerapan Anggaran C Pelaporan dan Pengelolaan PNBP D LAKIP E Penyusunan RKAKL F Pengelolaan Administrasi Instansi

14 A Promosi dan Kerjasama B Monev Peserta Diklat C Konvensi 5 K D Raker BDI E ISO Manajemen Mutu Penyelenggaraan Pelatihan IKM Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi [Base Line] Penyelenggaraan Pelatihan IKM Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi A Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) B Sistem Industri I (25 or x 14 hr x 1 keg) C Sistem Industri II (25 or x 14 hr x 1 keg) D Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) E Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) F Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) G Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) H Kewirausahaan TPL (Angkatan 2009) I Kewirausahaan TPL (Angkatan 2010) (32 or x 5 hr x 1 keg) J Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) K Manajemen Modul Khusus L Program D1 Tekstil M Diklat Garmen ( 100 or x 20 hr x 1 keg) N Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) O Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) P Diklat Pola Kerja Layanan Perkantoran [Base Line] Layanan Perkantoran Diklat A Pembayaran Gaji dan Tunjangan A Pengelola DIPA B Langganan Daya dan Jasa C Operasional Perkantoran Sehari-hari D Perawatan Sarana dan Prasarana Diklat Kendaraan Bermotor [Base Line] kendaraan bermotor A Kendaraan Dinas Roda Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi [Base Line] perangkat pengolah data dan komunikasi A Komputer Mobilitas Peralatan dan Fasilitas Perkantoran [Base Line] Peralatan dan Fasilitas Perkantoran A Pembelian APAR Standar B Interior dan Perlengkapannya

15 C Perlengkapan Penanda dan Fasilitas Publik D Perlengkapan Diklat Garmen E Penambahan Fasilitas Pengamanan Gedung/Bangunan [Base Line] Gedung/Bangunan A Gedung Asrama T O T A L D. Dokumen Penetapan Kinerja PENETAPAN KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS : BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA TAHUN ANGGARAN : 2014 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan SDM Industri 2. Meningkatnya perumusan dan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Jumlah Dokumen Fasilitasi a. Jumlah dokumen laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan Dokumen 11 Dokumen b. Jumlah dokumen Program dan Kegiatan 1 dokumen 3. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku SDM industri dan terciptanya SDM industri terampil siap kerja melalui penyelenggaraan pelatihan IKM berbasis spesialisasi dan kompetensi 4. Meningkatnya layanan perkantoran dan umum Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan a. Jumlah Bulan Pembayaran Gaji Dan Tunjangan; Pengelolaan DIPA; Langganan Daya Dan Jasa; Operasional Perkantoran Sehari Hari; Perawatan Sarana Dan Prasarana Diklat 982 orang 12 bulan b. Jumlah Pengadaan Kendaraan Bermotor 6 Unit 10

16 c. Jumlah Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi d. Jumlah Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 6 Unit 1 Unit e. Jumlah Pembangunan Gedung/Bangunan m 2 JUMLAH ANGGARAN : Rp ,00,- (Dua puluh milyar delapan ratus tiga puluh empat juta delapan ratus lima belas ribu rupiah) PROGRAM : Peningkatan Kualitas SDM Industri Surabaya, Januari 2014 KEPALA PUSDIKLAT INDUSTRI, KEPALA BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA, Drs. Mujiyono, MM NIP Ir. Husainy, M.Pd NIP

17 BAB III PELAKSANAAN PROGRAM A. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2014 bahwa yang akan dicapai sebanyak 4 (empat) sasaran strategis. Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran strategis berikut analisis capaian kinerjanya, yaitu : 1. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan SDM Industri Target : Jumlah Dokumen Fasilitasi sebanyak 5 dokumen a) Kegiatan yang dilaksanakan a. Penguatan Kelembagaan Internal 1) Rapat dan Konsultasi Pimpinan Berkoordinasi dengan pimpinan di Kementerian Pusat, Jl Gatot Subroto Kav Jakarta Selatan, berkoordinasi dengan pimpinan di Pusdiklat Industri Jl Widya Chandra VIII No 34, Kebayoran Baru-Jakarta Selatan, berkoordinasi dengan pimpinan di STTT Bandung 2) Pengiriman Peserta Diklat & Undangan Lainnya Telah dilaksanakan administrasi dan pembayaran pengiriman diklat dan undangan kegiatan non diklat selama periode januari - desember 3) Kajian Elektronika Telah dilakukan kajian untuk pelaksanaan diklat elektronika tahun 2015 di Balai Diklat Industri Surabaya dan telah melakukan MoU (Nota Kesepahaman) dengan PT Yamaha Electronis Manufacturing Indonesia Pasuruan terkait dengan peserta diklat dan analisis kebutuhan diklat elektronika. 12

18 4) Bantuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Telah dilaksanakan Review PROPOSAL KTI pada tanggal April 2014 di Balai Diklat Industri Surabaya Telah dilaksanakan Pra Seminar KTI pada tanggal 7-10 Oktober 2014 di Balai Diklat Industri Surabaya Telah dilaksanakan Seminar Umum KTI pada tanggal 1-4 Desember 2014 di Balai Diklat Industri Surabaya. Peserta adalah Para Widyaiswara BDI Surabaya sebanyak 11 orang. 5) Pembentukan LSP/TUK BDI Surabaya telah mendapat Sertifikasi TUK dari LSP Garmindo Plus untuk tahun dan BDI Surabaya sedang mengajukan Pengajuan permohonan lisensi LSP Pihak 1 ke BNSP. BDI Surabaya telah melakukan uji kompetensi pada tanggal September 2014 untuk peserta Diklat Garmen Angkatan 6 sebanyak 10 orang, pada tanggal 2-21 Oktober 2014 untuk peserta Diklat Garmen Angkatan 7 sebanyak 10 orang, pada tanggal 23 Oktober - 11 November 2014 untuk peserta Diklat Garmen Angkatan 8 sebanyak 10 orang dan pada tanggal 13 November - 2 Desember 2014 untuk peserta Diklat Garmen Angkatan 9 sebanyak 14 orang. Dan dari peserta Diklat Garmen Angkatan 9 sebnayak 14 orang telah mendapat sertifikat kompetensi dari BNSP melalui LSP Pihak III Garmindo Plus. Pada Tanggal November 2014 BDI Surabaya telah mengirimkan 3 orang untuk magang di perusahaan garmen terkait sertifikasi kompetensi bidang garmen. Pada Tanggal November 2014 BDI Surabaya telah mengirimkan 3 orang untuk mengikuti Diklat Asesor Kompetensi di BDI Yogyakarta. 13

19 Sampai saat ini BDI Surabaya telah memiliki asesor kompetensi sebanyak 12 orang, asesor lisensi sektor garmen 3 orang, asesor teknis sektor garmen 3 orang. Dengan jumlah asesor yang dimiliki oleh BDI Surabaya, maka BDI Surabaya siap menjadi LSP pihak I sektor garmen mulai tahun b) Hasil yang dicapai Telah dilaksanakan kajian untuk pelaksanaan Diklat Elektronika dan telah melakukan MoU atau nota kesepahaman antara Balai Diklat Industri Surabaya dengan PT Yamaha Electronis Manufacturing Indonesia Pasuruan. Telah dilaksanakan seminar Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara Balai Diklat Industri dan dari kegiatan ini telah menghasilkan 11 Karya Tulis Ilmiah dengan capaian kinerja sebesar 220%. BDI Surabaya telah mendapat Sertifikasi TUK dari LSP Garmindo Plus untuk tahun dan BDI Surabaya sedang mengajukan Pengajuan permohonan lisensi LSP Pihak 1 ke BNSP. c) Hambatan dan Kendala serta langkah antisipatif yang akan diambil. Pelaksanaan kegiatan Pra Seminar dan Seminar Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara Balai Diklat Industri Surabaya mundur jadwal dikarenakan padatnya kegiatan di Balai Diklat Industri antara lain pelaksanaan Diklat Garmen yang berurutan dan paralel dengan diklat Sistem Industri, BDI Surabaya menjadi panitia sosialisasi tes CAT CPNS oleh BKN, BDI Surabaya dijadikan tempat pelaksanaan Tes CAT CPNS Kementerian Perindustrian dan CPNS BPOM, adanya pembangunan gedung baru dan adanya pembongkaran gedung lama di BDI Surabaya, hal ini menyebabkan keterbatasan ruang pertemuan yang ada. 14

20 2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya perumusan dan perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Target : Jumlah dokumen laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan sebanyak 6 dokumen Jumlah dokumen program dan kegiatan sebanyak 6 dokumen a) Kegiatan yang dilaksanakan dan hasil yang dicapai a. Laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan 1) Penyusunan Laporan Keuangan telah disusun Laporan Keuangan Semester 1 TA 2014 dan Laporan Keuangan Tahunan TA ) Pengelolaan Percepatan Penyerapan Anggaran Input data BMN, E-monitoring dan Penyusunan Laporan Kinerja Triwulanan PP 39 BDI Surabaya Tahun 2014 telah dilaksanakan 3) Pelaporan dan Pengelolaan PNBP Telah dilaporkan laporan penerimaan dan penggunaan triwulan ke-3 kepada pusdiklat industri, Rp. 42 juta untuk penerimaan dari sewa gedung dan Rp. 200 juta untuk penerimaan dari pendidikan lainnya. 4) LAKIP Telah dilakukan penyusunan laporan LAKIP Tahun 2014 Balai Diklat Industri Surabaya. Penyusunan LAKIP merupakan pertanggungjawaban laporan akuntabilitas kinerja yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga pengawas dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Instrumen yang digunakan, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, penetapan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. 15

21 Selama tahun 2014, kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut: Penyusunan LAKIP BDI Surabaya Tahun 2013 Penyusunan Penetapan Kinerja (TAPKIN) BDI Surabaya Tahun 2014 Penyusunan Draft LAKIP BDI Surabaya Tahun ) Penyusunan RKAKL Telah dilakukan penyusunan RKAKL Tahun 2014 Balai Diklat Industri Surabaya. Untuk Tahun Anggaran 2014 Balai Diklat Industri Surabaya melakukan revisi anggaran sebanyak 8 kali dengan alasan adanya reposisi organisasi Balai Diklat Industri sesuai dengan Permenperin Nomor: 40/M-IND/PER/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri. 6) Pengelolaan Administrasi Instansi Administrasi tentang perawatan sarana dan prasarana diklat telah dilaksanakan dari bulan januari-desember. b. Dokumen Program dan Kegiatan 1) Promosi dan Kerjasama Pelaporan dan Pengelolaan PNBP Telah dilaksanakan Promosi Kegiatan Diklat di BDI Surabaya ke SMK dan Pondok Pesantren di Boyolali dan Klaten pada tanggal November 2014, SMK dan Pondok Pesantren di Wonogiri dan Sragen pada tanggal November 2014 dan SMK dan Pondok Pesantren di Jombang, Madiun, Nganjuk pada tanggal 4-7 Desember ) Monev Peserta Diklat Monev telah dilaksanakan dengan ke Diskoperindagtamben Kabupaten Trenggalek, Disperindag Kota Batu, Disperindag Kota Malang, Disperindag dan ESDM Kabupaten Situbondo, PT Dan Liris, PT Vinsa Mandira Utama di Jawa Tengah, PT Pan Brothers di Sragen 16

22 3) Konvensi 5 K Telah dilaksanakan Konvensi 5 K tingkat BDI Surabaya pada tanggal 20 Juni Telah mengikuti Konvensi 5K tingkat unit pendidikan di Pusdiklat Industri Jakarta pada tanggal Juni ) Raker BDI Telah dilaksanakan Raker BDI pada tanggal Februari 2014 di Hotel Lombok Mataram dengan jumlah peserta 36 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan rencana kegiatan Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014 kepada seluruh pegawai BDI Surabaya agar seluruh rencana kegiatan dapat berjalan dengan baik. 5) ISO Manajemen Mutu Telah dilaksanakan audit internal pada tanggal agustus 2014 Telah dilaksanakan audit eksternal pada tanggal 19 September 2014 oleh TUV Rheiland. Hasil dari audit eksternal oleh TUV Rheiland adalah BDI Surabaya mendapatkan perpanjangan survailance penggunaaan sertifikat ISO sampai akhir tahun b) Hasil yang dicapai Tersusunnya 1 dokumen Laporan Keuangan Semester 1 BDI Surabaya TA 2014, 1 dokumen Laporan Keuangan Tahunan TA 2014, 1 dokumen LAKIP BDI Surabaya Tahun 2013, 1 dokumen Tapkin BDI Surabaya tahun 2014, 4 dokumen laporan triwulan PP 39 BDI Surabaya tahun 2014; 1 dokumen pelaporan PNBP BDI Surabaya TA 2014, 1 dokumen RKAKL BDI Surabaya TA 2014, 1 dokumen Draft LAKIP BDI Surabaya tahun 2014, 1 dokumen laporan Monev Peserta Diklat BDI Surabaya. Seluruh Laporan telah selesai disusun dengan capaian kinerja sebesar 100% 17

23 BDI Surabaya mendapatkan perpanjangan survailance penggunaaan sertifikat ISO sampai akhir tahun c) Hambatan dan Kendala serta langkah antisipatif yang akan diambil. Untuk penerimaan PNBP dari sewa gedung berkurang dikarenakan adanya pembangunan gedung baru dan padatnya jadwal diklat di BDI Surabaya Adanya Reposisi Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian. 3. Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku SDM industri dan terciptanya SDM industri terampil siap kerja melalui penyelenggaraan pelatihan IKM berbasis spesialisasi dan kompetensi Target : Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 982 orang a) Kegiatan yang dilaksanakan 1. Penyelenggaraan Diklat Industri a) Diklat Garmen 9 Angkatan Diklat Garmen Angkatan 1 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 6-25 Februari 2014 dengan jumlah peserta 100 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 1 : Tabel 3.1 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 1 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Madiun 57 2 Blitar 14 3 Malang 4 4 Banten 1 5 Pamekasan 1 6 Pasuruan 2 7 Nganjuk 9 18

24 8 Pacitan 4 9 Magetan 4 10 Kediri 3 11 Tuban 1 Total 100 Alumni peserta diklat ditempatkan di PT Dan Liris Sukoharjo. Diklat Garmen Angkatan 2 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 6-25 Maret Pada awalnya jumlah peserta diklat Garmen Angkatan 2 sebanyak 100 orang, namun sebelum acara penutupan 1 orang mengundurkan diri dengan alasan sakit sehingga akhirnya jumlah peserta diklat garmen angkatan 2 sebanyak 99 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 2 : Tabel 3.2 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 2 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Madiun 11 2 Blitar 7 3 Malang 7 4 Trenggalek 7 5 Banyuwangi 16 6 Pasuruan 5 7 Nganjuk 12 8 Bondowoso 11 9 Situbondo 4 10 Kediri 4 11 Jombang 5 12 Probolinggo 1 13 Cirebon 3 14 Medan 1 19

25 15 Mojokerto 3 16 Sidoarjo 1 17 Surabaya 1 Total 99 Alumni peserta diklat ditempatkan di PT Vinsa Mandira Utama-Sukoharjo sebanyak 60 orang, PT Prime Line Int- Malang sebanyak 15 orang dan PT Garmen Ma'arif Sport - Banyuwangi sebanyak 14 orang. Diklat Garmen Angkatan 3 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 24 April -13 Mei Pada awalnya jumlah peserta diklat Garmen Angkatan 3 sebanyak 100 orang, namun sebelum acara penutupan 1 orang mengundurkan diri dengan alasan sakit sehingga akhirnya jumlah peserta diklat garmen angkatan 3 sebanyak 99 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 3 : Tabel 3.3 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 3 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Blitar 2 2 Kabupaten Jombang 1 3 Kabupaten Lamongan 10 4 Kabupaten Madiun 17 5 Kabupaten Magetan 3 6 Kabupaten Malang 7 7 Kabupaten Mojokerto 11 8 Kabupaten Nganjuk 6 9 Kabupaten Pasuruan Kabupaten Sampang 1 11 Kabupaten Trenggalek 3 12 Kota Batu 2 13 Kota Blitar 1 20

26 14 Kota Kediri 1 15 Kota Madiun 8 16 Kota Malang 7 17 Surabaya 2 Total 99 Alumni peserta diklat ditempatkan di PT Dan Liris- Sukoharjo sebanyak 90 orang, dan CV Master Mats- Surabaya sebanyak 9 orang. Diklat Garmen Angkatan 4 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 5-24 Juni 2014 dengan jumlah peserta 100 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 4 : Tabel 3.4 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 4 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Blitar 11 2 Kabupaten Bondowoso 8 3 Kabupaten Jember 2 4 Kabupaten Mojokerto 2 5 Kabupaten Nganjuk 3 6 Kabupaten Pasuruan 1 7 Kabupaten Probolinggo 34 8 Kabupaten Sidoarjo 1 9 Kota Boyolali 1 10 Kota Madiun 3 11 Kota Mojokerto 1 12 Kota Probolinggo 8 13 Kota Solo 9 14 Kota Surabaya Kota Malang 4 Total

27 Alumni peserta diklat ditempatkan di PT Dan Liris- Sukoharjo sebanyak 48 orang, PT Vinsa Mandira Utama 45 orang dan CV Master Mats-Surabaya sebanyak 7 orang. Diklat Garmen Angkatan 5 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 19 Agustus - 7 September 2014 dengan jumlah peserta 100 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 5 : Tabel 3.5 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 5 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Madiun 1 2 Kabupaten Blitar 14 3 Kabupaten Grobogan 9 4 Kabupaten Madiun 6 5 Kabupaten Blitar 5 6 Kabupaten Kediri 1 7 Kabupaten Blitar 1 8 Kabupaten Ngawi 22 9 Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan 6 11 Kabupaten Blitar 3 12 Kabupaten Blitar Kabupaten Mojokerto 1 14 Kabupaten Ngawi 2 16 Kabupaten Nganjuk 2 Total 100 Alumni peserta diklat ditempatkan di CV Master Mats- Surabaya sebanyak 5 orang, Sanggar Busana Cahaya - Mojokerto sebanyak 16 orang, UD. Zuhair Bobsaid-Madiun sebanyak 18 orang dan PT Vinsa Mandira Utama 61 orang. 22

28 Diklat Garmen Angkatan 6 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal September Pada awalnya jumlah peserta diklat Garmen Angkatan 6 sebanyak 100 orang, namun sebelum acara penutupan 1 orang mengundurkan diri dengan alasan sakit sehingga akhirnya jumlah peserta diklat garmen angkatan 6 sebanyak 99 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 6 : Tabel 3.6 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 6 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Blitar 13 2 Kabupaten Kediri 9 3 Kabupaten Lumajang 8 4 Kabupaten Madiun 32 5 Kabupaten Magelang 1 6 Kabupaten Magetan 1 7 Kabupaten Nganjuk 6 8 Kabupaten Ngawi 2 9 Kabupaten Pasuruan 7 10 Kabupaten Ponorogo 4 11 Kabupaten Purworejo 5 12 Kabupaten Trenggalek 8 13 Kabupaten Tulungagung 3 Total 99 Alumni peserta diklat ditempatkan di UD. Zuhair Bobsaid- Madiun sebanyak 39 orang dan PT Vinsa Mandira Utama 60 orang. Diklat Garmen Angkatan 7 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 2-21 Oktober Jumlah peserta Diklat Garmen Angkatan 7 Tahun Anggaran 2014 pada awalnya sejumlah 100 orang, namun pada tanggal 8 23

29 Oktober 2014 ada 1 orang peserta yang mengundurkan diri yaitu Ahmad Zarkoni dari Nganjuk dengan alasan sakit sehingga jumlah peserta Diklat Garmen Angkatan 7 sejumlah 99 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 7 : Tabel 3.7 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 7 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Blitar 14 2 Kabupaten Kediri 9 3 Kabupaten Madiun 62 4 Kabupaten Nganjuk 9 5 Kabupaten Tulungagung 3 6 Kabupaten Wonogiri 2 Total 99 Alumni peserta diklat ditempatkan di UD. Zuhair Bobsaid- Madiun sebanyak 99 orang. Diklat Garmen Angkatan 8 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 23 Oktober - 11 November Jumlah peserta Diklat Garmen Angkatan 8 Tahun Anggaran 2014 pada awalnya sejumlah 100 orang, namun pada tanggal 25 Oktober 2014 ada 1 orang peserta yang mengundurkan diri yaitu Umal Khoir dari Pasuruan dengan alasan orang tua sakit mendadak, pada tanggal 27 Oktober 2 orang mengundurkan diri yaitu Nurul Auliya Dewi dari Mojokerto dan Feri Murdiyanto dari Kediri dengan alasan sakit, namun pada tanggal 28 Oktober peserta bertambah 1 orang yaitu Yuli Setyaningsih dari Surabaya sehingga total peserta yang mengikuti diklat sebanyak 98 orang. Berikut adalah tabel asal daerah peserta Diklat Garmen Angkatan 8 : 24

30 Tabel 3.8 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 8 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Blitar 13 2 Kabupaten Kediri 10 3 Kabupaten Lamongan 1 4 Kabupaten Madiun 35 5 Kabupaten Magetan 1 6 Kabupaten Malang 4 7 Kabupaten Mojokerto 2 8 Kabupaten Nganjuk 6 9 Kabupaten Ngawi 1 10 Kabupaten Pasuruan 2 11 Kabupaten Ponorogo 3 12 Kota Surabaya 1 13 Kabupaten Trenggalek Kabupaten Tuban 2 Total 98 Alumni peserta diklat ditempatkan di PT Pan Brothers - Sragen sebanyak 98 orang. Diklat Garmen Angkatan 9 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 13 November - 2 Desember 2014 dengan jumlah peserta 100 orang. Tabel 3.9 Tabel Daerah Asal Peserta Diklat Garmen Angkatan 9 No Asal Daerah Peserta (orang) 1 Kabupaten Blitar 2 2 Kabupaten Boyolali 1 3 Kabupaten Jombang 2 4 Kabupaten Kediri 18 5 Kabupaten Madiun 50 6 Kabupaten Mojokerto 8 25

31 7 Kabupaten Nganjuk 9 8 Kabupaten Ngawi 1 9 Kabupaten Probolinggo 5 10 Kabupaten Tuban 1 11 Kabupaten Tulungagung 1 12 Kabupaten Wonogiri 2 Total 100 Alumni peserta diklat ditempatkan di PT Pan Brothers - Sragen sebanyak 100 orang. b) Diklat Sistem Industri I Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 3-15 Maret 2014 dengan jumlah peserta 25 orang dari Dinas Perindustrian regional V ( Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur). c) Diklat Sistem Industri II Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal 6-18 Oktober 2014 dengan jumlah peserta 25 orang dari Dinas Perindustrian regional V ( Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur). d) Diklat Kewirausahaan TPL Angkatan 2009 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal Juni Kegiatan ini berupa penilaian Bussines Plan TPL IKM Angkatan 2009 sebanyak 32 orang. e) Diklat Kewirausahaan TPL Angkatan 2010 Telah dilaksanakan di BDI Surabaya pada tanggal Agustus 2010 dengan jumlah peserta sebanyak 28 orang berasal dari TPL Dinas Perindustrian di Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. f) Diklat Manajemen Modul Khusus Tidak terlaksana karena jumlah pendaftar peserta diklat tidak memenuhi kuota untuk dilaksanakannya diklat, maka diklat tidak dapat dilaksanakan. 26

32 g) Program D1 Tekstil Perkuliahan semester 1 dimulai 17 Februari 2014, berakhir pada ujian akhir semester 1 tanggal 2-6 Juni Perkuliahan semester 2 dimulai 16 Juni berakhir pada ujian akhir semester 2 pada 29 sept - 2 oktober Sidang tugas Akhir mahasiswa D1 sudah dilaksanakan tanggal November Wisuda sudah terlaksana tanggal 20 desember h) Diklat Pola Kerja Tidak terlaksana karena adanya Instruksi Presiden tentang larangan penyelenggaraan kegiatan di hotel dan pembatasan revisi mengenai perjalanan dinas. b) Hasil yang dicapai Tabel 3.10 Tabel Jumlah Peserta Diklat Balai Diklat Industri Surabaya Tahun Anggaran 2014 NO NAMA DIKLAT 1 Diklat Garmen Angkatan 1 2 Diklat Garmen Angkatan 2 3 Diklat Garmen Angkatan 3 4 Diklat Garmen Angkatan 4 5 Diklat Garmen Angkatan 5 6 Diklat Garmen Angkatan 6 7 Diklat Garmen Angkatan 7 TANGGAL JUMLAH PENEMPATAN PELAKSANAAN PESERTA 6 25 Februari PT Dan Liris Sukoharjo : Maret PT Vinsa Mandira Utama Sukoharjo : 60, PT Prime Line Int Malang : 15 ; PT Garmen Ma'arif Sport Banyuwangi : April 13 Mei PT Dan Liris Sukoharjo : 90, CV Master Mats Surabaya : Juni PT Dan Liris Sukoharjo : 48, PT Vinsa Mandira Utama 45, CV Master Mats Surabaya : 7 19 Agustus 7 September CV Master Mats Surabaya : 5, Sanggar Busana Cahaya Mojokerto : 16, UD. Zuhair Bobsaid Madiun : 18, PT Vinsa Mandira Utama September UD. Zuhair Bobsaid Madiun : 39, PT Vinsa Mandira Utama Oktober UD. Zuhair Bobsaid Madiun : 99 27

33 8 Diklat Garmen 23 Oktober PT Pan Brothers Sragen : 98 Angkatan 8 November Diklat Garmen 23 November PT Pan Brothers Sragen : 100 Angkatan 9 Desember Diklat Sistem Industri I 3 15 Maret Diklat Sistem Industri II 6 18 Oktober Diklat Kewirausahaan TPL Angkatan Juni Diklat Kewirausahaan TPL Angkatan Agustus Program D1 Tekstil 1 Februari 20 Desember 2014 TOTAL 1029 Diklat tahun anggaran 2014 telah selesai dilaksanakan dengan capaian kinerja sebesar 105%. 25 c) Hambatan dan Kendala serta langkah antisipatif yang akan diambil. Untuk Diklat Manajemen Modul Khusus perlu adanya koordinasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan diklat dan perlu adanya kegiatan sosialisasi kegiatan diklat yang akan dilaksanakan di BDI surabaya Pelaksanaan kuliah praktek Program D1 Tekstil di industri mundur jadwal dikarenakan komunikasi dan koordinasi antara mahasiswa dan industri tempat praktek yang membutuhkan waktu. Diklat Pola Kerja tidak dapat dilaksanakan karena diklat ini memerlukan revisi anggaran namun karena adanya instruksi dari presiden untuk penghematan anggaran dan pembatasan perjalanan dinas sehingga revisi anggaran tidak dapat dilakukan. 4. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya layanan perkantoran dan umum. Target: 12 bulan layanan perkantoran 6 unit pengadaan kendaraan bermotor 6 unit pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi 1 unit pengadaan peralatan dan fasilitas kantor m2 pembangunan gedung/bangunan 28

34 a) Kegiatan yang dilaksanakan a. Layanan Perkantoran umum 1) Pembayaran gaji dan tunjangan Pembayaran gaji dilaksanakan kepada seluruh pegawai Balai Diklat Industri Surabaya, merupakan suatu bentuk apresiasi dan hak pegawai BDI Surabaya. Pelaksanaan kegiatan ini pada TA 2014 telah dilaksanakan secara tertib setiap bulannya melalui transfer langsung ke rekening para pegawai melalui bank Jatim. 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran a) Pengelola DIPA Pembayararan honor tim pengelola DIPA telah dilaksanakan bulan januari-desember b) Langganan Daya dan Jasa Telah dilakukan pembayaran langganan jasa meliputi telepon, listrik, air dan internet dari bulan januari desember. c) Operasional Perkantoran Sehari-hari Penyewaan mesin fotocopy sebanyak 1 unit yang ditempatkan di Lantai 2 Gedung Pegawai Balai Diklat Industri Surabaya. Perawatan sarana roda empat sebanyak 4 unit ( bahan bakar, servis dan onderdil) dan 1 unit bus. Perawatan Sarana roda dua sebanyak 1 unit ( bahan bakar, servis dan onderdil) Pemeliharaan gedung Pemeliharaan peralatan dan mesin 3 LCD, 1 OHP, 2 wireless, 1 mesin ketik manual, 62 komputer, 7 printer, 18 laptop, 1 CCTV d) Perawatan Sarana dan Prasarana Diklat Telah dilakukan perawatan sarana dan prasarana Diklat di BDI Surabaya dari perawatan kamar peserta, 29

35 165 mesin jahit Locksitik, 5 mesin overdeck, 1 Mesin Jahit Pasang Kancing, 20 Mesin Obras, 5 Mesin Potong Kain, 71 Head Set 3) Pengadaan Kendaraan dinas Telah dilakukan pembelian 2 (dua) buah unit kendaraan dinas roda 4 yaitu Innova dan Ertiga. 4) Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi berupa komputer mobilitas Telah dilakukan pembelian laptop sebanyak 3 buah 5) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran a) Pembelian APAR Standar Telah dilakukan pembelian APAR sebanyak 4 buah b) Interior dan Perlengkapannya Telah terealisasi pemasangan interior dan perlengkapannya di gedung kantor baru c) Perlengkapan Penanda dan Fasilitas Publik d) Perlengkapan Diklat Garmen e) Penambahan Fasilitas Pengamanan Telah dilaksanakan pembelian cctv sebanyak 4 buah dan sebuah DVR, termasuk kabel dan jasa pemasangan 6) Pembangunan Gedung/Bangunan Telah selesai dibangunnya 1 buah gedung asrama. b) Hasil yang dicapai Pembayaran gaji dan tunjangan tahun 2014 telah dilaksanakan selama 12 bulan atau capaian kinerja sebesar 100%. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran tahun 2014 telah dilaksanakan selama 12 bulan atau capaian kinerja sebesar 100%. Pengadaan Kendaraan Dinas telah dilaksanakan yaitu berupa pembelian 2 (dua) unit mobil 30

36 Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi telah dilaksanakan berupa pembelian 3 (tiga) unit komputer mobilitas Peralatan dan Fasilitas Perkantoran tahun 2014 telah dilaksanakan selama 12 bulan atau capaian kinerja sebesar 100%. Pembangunan Gedung/Bangunan Asrama telah dilaksanakan dengan capaian kinerja 100% B. Akuntabilitas Keuangan Pada tahun anggaran 2014, Balai Diklat Industri Surabaya Kementerian Perindustrian mengelola anggaran sebesar Rp ,00 berupa kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri, dengan realisasi keuangan sebagai berikut: Tabel 3.11 Realisasi Keuangan Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2014 NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) 1830 Peningkatan Kualitas SDM Industri , Fasilitasi Pengembangan SDM Industri ,71 [Base Line] Fasilitasi Pengembangan SDM Industri ,71 A Rapat dan Konsultasi Pimpinan ,65 B Pengiriman Peserta Diklat & Undangan Lainnya ,31 C Kajian Elektronika ,13 D Bantuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ,00 F Pembentukan LSP/TUK , Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan ,20 [Base Line] laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan ,20 A Penyusunan Laporan Keuangan ,06 B Pengelolaan Percepatan Penyerapan Anggaran ,54 C Pelaporan dan Pengelolaan PNBP ,57 D LAKIP ,18 E Penyusunan RKAKL ,27 F Pengelolaan Administrasi Instansi ,52 A Promosi dan Kerjasama ,16 B Monev Peserta Diklat ,29 % 31

37 C Konvensi 5 K ,94 D Raker BDI ,93 E ISO Manajemen Mutu , Penyelenggaraan Pelatihan IKM Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi ,02 [Base Line] Penyelenggaraan Pelatihan IKM Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi ,02 A Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,99 B Sistem Industri I (25 or x 14 hr x 1 keg) ,98 C Sistem Industri II (25 or x 14 hr x 1 keg) ,83 D Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,95 E Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,97 F Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,98 G Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,95 H Kewirausahaan TPL (Angkatan 2009) ,94 I Kewirausahaan TPL (Angkatan 2010) (32 or x 5 hr x 1 keg) ,90 J Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,54 K Manajemen Modul Khusus ,00 L Program D1 Tekstil ,84 M Diklat Garmen ( 100 or x 20 hr x 1 keg) ,50 N Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,65 O Diklat Garmen (100 or x 20 hr x 1 keg) ,59 P Diklat Pola Kerja , Layanan Perkantoran [Base Line] , Layanan Perkantoran Diklat ,39 A Pembayaran Gaji dan Tunjangan ,37 A Pengelola DIPA ,00 B Langganan Daya dan Jasa ,46 C Operasional Perkantoran Sehari-hari ,19 D Perawatan Sarana dan Prasarana Diklat , Kendaraan Bermotor [Base Line] , kendaraan bermotor ,72 A Kendaraan Dinas Roda , Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi ,80 [Base Line] perangkat pengolah data dan komunikasi ,80 A Komputer Mobilitas , Peralatan dan Fasilitas Perkantoran [Base Line] , Peralatan dan Fasilitas Perkantoran ,59 A Pembelian APAR Standar ,00 32

38 B Interior dan Perlengkapannya ,00 C Perlengkapan Penanda dan Fasilitas Publik ,83 D Perlengkapan Diklat Garmen ,05 E Penambahan Fasilitas Pengamanan , Gedung/Bangunan [Base Line] , Gedung/Bangunan ,77 A Gedung Asrama ,77 T O T A L ,67 Dibandingkan dengan tahun anggaran 2013, Balai Diklat Industri Surabaya memperoleh penambahan Pagu Anggaran dari Rp ,00 menjadi Rp ,00 atau penambahan anggaran sebesar Rp ,00. Pada tahun 2013, dari total Pagu Anggaran Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 97,99%. Sedangkan pada tahun 2014 dari Pagu Anggaran Rp Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 97,67%. 33

39 BAB IV PENUTUP Pada tahun anggaran 2014, Balai Diklat Industri Surabaya Kementerian Perindustrian mengelola anggaran sebesar Rp ,00 berupa kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri. Dari pagu anggaran tersebut, realisasi anggaran sebesar Rp ,00 atau 97,67% diserap pada tahun Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri meliputi 8 output, dengan capaian sebagai berikut: 1. Fasilitasi Pengembangan SDM Industri dengan target 5 Dokumen memiliki pencapaian kinerja sebesar 220% dengan realisasi keuangan sebesar 93,71%; pencapaian realialisasi kinerja lebih besar dari rencana target output (220%) terjadi karena seluruh peserta Widyaiswara mengikuti seminar Karya Tulis Ilmiah dan menghasilkan Karya Tulis Ilmiah Tahun Penyusunan laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan dan dokumen Program dan Kegiatan dengan target 12 dokumen memiliki pencapaian kinerja sebesar 100% dengan realisasi keuangan sebesar 95,20 %; 3. Penyelenggaraan Pelatihan IKM Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi dengan target 982 orang peserta diklat memiliki pencapaian kinerja sebesar 105% dengan realisasi keuangan sebesar 96,02%; pencapaian realialisasi kinerja lebih besar dari rencana target output (105%) terjadi karena dalam revisi anggaran Dipa ada penambahan komponen input kegiatan. 4. Layanan perkantoran dan umum dengan target 12 bulan memiliki pencapaian kinerja sebesar 100% dengan realisasi keuangan sebesar 97,39%; 5. Pengadaan Kendaraan Bermotor dengan target 6 unit memiliki pencapaian kinerja sebesar 33,33 % dengan realisasi keuangan sebesar 99,72%; pencapaian realialisasi kinerja lebih kecil dari rencana target output (33,33%) terjadi karena dalam revisi anggaran Dipa ada Penghematan Anggaran; 34

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 40/M-IND/PER/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan I Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN 2016 LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BALAI DIKLAT INDUSTRI MAKASSAR Laporan PP. 39 Balai Diklat Industri Makassar Triwulan IV Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Dengan telah

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016 Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perindustrian (019) Unit Eselon I : Sekretariat Jenderal (01) Program : Program

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016 Halaman : 1 019.01.01 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 19.693.404.000 5277 Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 19.693.404.000 5277.001 Penyelenggaraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN EVALUASI/FEEDBACK PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN MALANG, 1 JUNI 2016 APLIKASI KOMUNIKASI DATA PRIORITAS FEEDBACK KETERISIAN DATA PADA APLIKASI PRIORITAS 3 OVERVIEW KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLITEKNIK ATI PADANG TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Sehubungan dengan telah berakhirnya tahun anggaran 2016, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana induk dibawah PT PLN (Persero) yang merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI DIKLAT INDUSTRI MEDAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI DIKLAT INDUSTRI MEDAN TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI DIKLAT INDUSTRI MEDAN TAHUN 2016 PUSDIKLAT INDUSTRI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA CABANG DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Berikut dijelaskan tentang tugas pokok dan fungsi, profil, visi misi, dan keorganisasian Badan Ketahanan Pangan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 Realisasi belanja APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Jawa Timur Oktober 2016 PROVINSI KABUPATEN/KOTA Provinsi Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

II I I I I

II I I I I KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Program Utama Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal maka ditentukan oleh ketersedian anggaran

Lebih terperinci

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN 1 3 S A S A R A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pemerintahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tercapainya kondisi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 61/09/35/Tahun XI, 2 September 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI JAWA TIMUR (ANGKA SEMENTARA) JUMLAH RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 SEBANYAK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota TAHUN LAKI-LAKI KOMPOSISI PENDUDUK PEREMPUAN JML TOTAL JIWA % 1 2005 17,639,401

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 10 Mei 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 10 Mei 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 I. VISI No 1. URAIAN VISI sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka, berdaya saing global dan berperan sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN DEFINITIF BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI (PASAL 25/29) DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL

Lebih terperinci

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Gedung D Lantai 14 Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 57974124 Fax. (021)

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 1. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karunia dan rahmadnya sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis Balai Diklat Industri Surabaya tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN SEMENTARA BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI PASAL 25/29 DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG TIM PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA INVESTASI NON PMDN / PMA PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2006 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Tujuan Sasaran Renstra Target Rp Target Rp Target Rp

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Tim Pendampingan PUAP BPTP Jatim

Tim Pendampingan PUAP BPTP Jatim Workshop Penumbuhan LKM-A pada Gapoktan PUAP di Jawa Timur 29-30 Agustus 2012 Di Hotel Pelangi Malang Oleh: Tim Pendampingan PUAP BPTP Jatim Pendahuluan Menurut definisinya, workshop atau lokakarya bisa

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 \ PERATURAN NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA DRG LILI APRILI ANT I KEPAL A SEKS I KESE H ATAN DASAR DAN PENUNJAN G Pertimbangan Penyusunan

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM DAN RENCANA KINERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2016 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 2.022.409.000

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH 2016 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan nikmat-nya

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980 GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 159 TAHUN 1980 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang:

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

FORUM KOMUNIKASI PERENCANA INDUSTRI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

FORUM KOMUNIKASI PERENCANA INDUSTRI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN FORUM KOMUNIKASI PERENCANA INDUSTRI BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PERAN BDI REGIONAL V SURABAYA DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI JAWA TIMUR disampaikan oleh I s n a d i SURABAYA 2011

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016 3 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur TOTAL SKOR INPUT 14.802 8.3268.059 7.0847.0216.8916.755 6.5516.258 5.9535.7085.572 5.4675.3035.2425.2185.1375.080 4.7284.4974.3274.318 4.228 3.7823.6313.5613.5553.4883.4733.3813.3733.367

Lebih terperinci

Written by PTUN SURABAYA Wednesday, 12 June :16 - Last Updated Saturday, 12 October :07

Written by PTUN SURABAYA Wednesday, 12 June :16 - Last Updated Saturday, 12 October :07 BAB I PENDAHULUAN 2. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi,

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Eks Karesidenan Madiun Karesidenan merupakan pembagian administratif menjadi kedalam sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 OLEH : Drs. MUDJIB AFAN, MARS KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR DEFINISI : Dalam sistem pemerintahan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PROGRAM & RENCANA KERJA KPU KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2015 AKUN PROGRAM KEGIATAN / SUB-SUB KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 076.01.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1.333.103.000

Lebih terperinci

Revisi ke : 02 Tanggal : 19 September 2014

Revisi ke : 02 Tanggal : 19 September 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG

LAPORAN REALISASI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG LAPORAN REALISASI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG Bulan : Desember Kode 10 Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 27.016.270.000 20.680.754.655 6.335.515.345 2076 Pelatihan

Lebih terperinci

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Batam, Januari Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Batam. Drs. Suherman, M.Kes

Kata Pengantar. Batam, Januari Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Batam. Drs. Suherman, M.Kes Kata Pengantar Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan salah satu dokumen untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat dalam mewujudkan terciptanya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung Republik Indonesia Arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung RI Tahun 2010-2035 tercantum dalam Cetak Biru Pembaruan

Lebih terperinci