EVALUASI FKRP2RK. Forum Kerjasama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan PERIODE Selasa, 24 Februari 2015 Jakarta KALTARA
|
|
- Hartono Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KALTARA EVALUASI FKRP2RK KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM Forum Kerjasama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan PERIODE Selasa, 24 Februari 2015 Jakarta
2 FKRP2RK Forum Kerjasama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan Tujuan Sebagai wadah kerjasama untuk Percepatan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan 1. Koordinasi dan Kerjasama Regional untuk mempercepat pembangunan di 5 Provinsi di Pulau Kalimantan (Prov. Kaltim, Prov. Kalbar, Prov. Kalsel, Prov Kalteng dan Prov. Kaltara) 2. Membangun daya saing ekonomi daerah yang berkelanjutan 3. Membangun konektivitas, energi dan ketahanan pangan wilayah Kalimantan secara terpadu, efektif dan efisien
3 KEGIATAN KESEKRETARIATAN TAHUN 2013 Pembentukan Pokja sekaligus menetapkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Koordinator FKRP2RK Periode Rapat Awal Persiapan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2013 tanggal 15 Februari 2013 Di Hotel Gran Senyiur Balikpapan
4 KEGIATAN KESEKRETARIATAN TAHUN 2013 Pembahasan Usulan Program/Kegiatan dan Finalisasi Pelaksanaan Musrenbang Regional Tahun 2013 tanggal 30 Maret 2013 di Hotel Blue Sky Pandurata Jakarta
5 KEGIATAN MUSRENBANG REGIONAL 2013 Pra Musrenbang Regional Kalimantan 2013 sebagai Kegiatan Akhir Terkait Mekanisme & Substansi Musrenbang Regional Se Kalimantan
6 KEGIATAN MUSRENBANG REGIONAL 2013 Musrenbang Regional Kalimantan 2013 dilanjutkan serah terima jabatan Ketua FKRP2RK periode dari Gubernur Kalimantan Selatan kepada Gubernur Kalimantan Timur. PERCEPATAN PENYELESAIAN KONEKTIVITAS DAN PEMENUHAN ENERGI DI KALIMANTAN
7 KEGIATAN SEKRETARIAT TAHUN 2013 Pembahasan Progres dan Evaluasi Rencana Kerja FKRP2RK Tahun 2013 serta Re-Schedulling Rencana Kerja FKRP2RK Tahun 2013 dan Usulan Perbaikan Rapat Tindak Lanjut FKRP2RK Pasca Musrenbang Regional Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 Hotel Blue Sky Pandurata Jakarta
8 KEGIATAN SEKRETARIAT TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan FKRP2RK 2013, membahas : Evaluasi Kinerja FKRP2RK Tahun 2013 & Realisasi Usulan FKRP2RK Tahun 2013; Penyusunan Agenda Kerja FKRP2RK Tahun 2014 Rapat Evaluasi Kegiatan FKRP2RK 2013 tanggal 21 Dsember 2013 Hotel Grand Inna Bali
9 KEGIATAN SEKRETARIAT TAHUN 2014 Penyusunan Agenda FKRP2RK Tahun 2014 & Penambahan Isu Strategis Ketahanan Pangan Rapat Persiapan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014 tanggal 23 Januari 2014 Hotel Blue Sky Pandurata, Jakarta
10 KEGIATAN MUSRENBANG REGIONAL 2014 PRA MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2014 Sebagai Persiapan Akhir Kegiatan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014 Verifikasi Hasil Usulan Program/Kegiatan Tahun 2014 & Penuntasan Materi Usulan Program/Kegiatan Strategis Tahun 2015
11 KEGIATAN MUSRENBANG REGIONAL 2014 PERCEPATAN PENYELESAIAN KONEKTIVITAS, PEMENUHAN ENERGI DAN KETAHANAN PANGAN REGIONAL KALIMANTAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2014 Tanggal 4 Maret 2014 Hotel Gran Senyiur, Balikpapan
12 KEGIATAN SEKRETARIAT TAHUN 2014 Pembahasan Evaluasi Pasca Musrenbangnas 2014; Persiapan Kegiatan Akhir Tahun 2014; Persiapan Serah Terima Ketua Forum FKRP2RK dari Provinsi Kalimantan Timur ke Provinsi Kalimantan Tengah periode Rapat Tindak Lanjut Kegiatan FKRP2RK tahun 2014 tanggal 22 Mei 2014 Hotel Blue Sky Pandurata Jakarta
13 Rapat Kerja Gubernur Se Kalimantan Tahun 2014 tanggal 5 November 2014 Hotel Borobudur Jakarta KEGIATAN RAPAT KERJA TAHUN 2014 Penyampaikan Usulan Program dan Kegiatan Hasil Musrenbang Regional Kalimantan kepada Pemerintahan Jokowi-JK dan Kabinet Kerja guna Percepatan Penyelesaian Konektivitas, Pemenuhan Energi, dan Ketahanan Pangan di Regional Kalimantan Bersama Menteri Bappenas RI Bpk. Adrinof Chaniago
14 KEGIATAN RAPAT KERJA TAHUN 2014 RAPAT KOORDINASI GUBERNUR SE KALIMANTAN 2014 Tanggal 27 November 2014, Hotel Novotel Balikpapan Rapat tindak lanjut dari Rapat Kerja Gubernur Se-Kalimantan tanggal 5 November 2014 di Hotel Borobudur Jakarta. Dari rapat kerja ini telah disepakati untuk mengusulkan Program/Kegiatan Prioritas dalam rangka mempercepat pembangunan Pulau Kalimantan dan usulan ini diharapkan dapat diakomodir oleh Pemerintah Pusat.
15 KEGIATAN RAPAT KERJA TAHUN 2014 Pembahasan Usulan Prioritas Regional Kalimantan Dalam Rangka Musrenbang Regional Penyusunan RPJMN Se Kalimantan Rapat Usulan Program Prioritas Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan Tanggal 15 Desember 2014 di RSUD. Tarakan
16 Telah Dilakukan Sinkronisasi Program Prioritas Regional dengan Kementerian Bappenas dan Telah Diakomodir Dalam Buku III RPJMN dan Selanjutnya Diharapkan Dapat Diakomodir Dalam RENSTRA K/L
17 Berdasarkan hasil Rapat Kerja Gubernur se-kalimantan, Ada beberapa point penting yang disepakati dari beberapa kali petemuan Gubernur Se Kalimantan sebagai berikut: 1.Tidak menjadikan Pulau Kalimantan hanya sebagai tempat mengambil sumber daya alam tanpa memberikan manfaat besar bagi masyarakat di Pulau Kalimantan. 2.Untuk percepatan penyelesaian RTRW bagi Provinsi di Pulau Kalimantan yang belum selesai dengan menggunakan prosedur satu pintu melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI Kabinet Kerja.
18 3. Untuk mengatasi permasalahan penguasaan lahan di kawasan hutan oleh masyarakat, misal untuk diterbitkannya sertifikat tanah di kawasan hutan bagi masyarakat dapat mempergunakan landasan hukum Peraturan bersama Menteri Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan kepala BPN tentang cara penyelesaian penguasaan tanah yang berada dalam kawasan hutan. Untuk hal ini diperlukan dan diharapkan masing masing pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota se-kalimantan untuk memanfaatkan keputusan bersama ini secara optimal. 4. Dalam mendukung ketahanan pangan pemerintah akan membangun jaringan irigasi seluas 1 juta Ha dan rehabilitasi Waduk dan Bendungan, oleh karena itu harus dipastikan Pulau Kalimantan mendapatkan bagian dari rencana pembangunan jaringan irigasi yang direncanakan oleh Kabinet Kerja Jokowi-JK.
19 5. Mempercepat pembangunan jalan Trans Kalimantan antar provinsi di Pulau Kalimantan yang masih terputus serta jembatannya. Demikian juga membangun jaringan jalan menuju pusat kawasan industri dan kawasan pusat pertumbuhan di setiap Provinsi di Kalimantan. 6.Meningkatkan efisensi sumberdaya dalam dalam sektor pertanian terutama dalam pemanfaatan lahan, serta meningkatkan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian sembari meningkatkan jumlah rumah tangga petani serta meningkatkan pemanfaatan alsintan. Oleh karena itu dukungan pendanaan dari APBN terhadap usulan program/kegiatan bidang ketahanan pangan sangat diharapkan.
20 7. Harus ada revolusi perijinan di seluruh aspek dan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, selanjutnya diharapkan Gubernur se Kalimantan mengajukan usulan deregulasi perijinan di bidang energi ke Kementrian ESDM, sebagai bentuk penataan ulang kebijakan khususnya di sektor energi di Pulau Kalimantan. 8. Program-Program prioritas pembangunan diarahkan dalam upaya memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang luar biasa dengan pendekatan manufaktur dengan orientasi yang diperdagangkan bukan produk primer tetapi dalam bentuk olahan baik barang setnegah jadi (intermediat product) dan produk akhir (processed product). Sehingga Value Added dinikmati oleh masyarakat Indonesia di Kalimantan. 9. Mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan revolusi perijinan dengan mengoptimalkan peran BPPMD dan PTSP di setiap Provinsi di Kalimantan yang sudah harus terbentuk di awal tahun 2014.
21 10. Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan kawasan industri dan hilirisasi dengan tujuan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Pulau Kalimantan 11.Diperlukan relokasi industri ke Pulau Kalimantan untuk mendekatkan industri pengolahan ke sumber bahan baku. 12.Percepatan pembangunan di Kawasan Perbatasan Negara di provinsi Kalbar, Prov. Kaltara, dan Prov. Kaltim 13.Pulau Kalimantan memiliki potensi lahan dan ketersediaan sumber daya air namun belum berkontribusi optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional 14.Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi diperlukan pembangunan infrastruktur dan penyediaan energi yang mencukupi.
22 Kalimantan berada pada jalur transportasi internasional, berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi, yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan II yang berada di bagian barat dan timur Kalimantan Geostrategis Kalimantan hingga saat ini belum banyak mendapat perhatian dari Pemerintah dengan membangun konektivitas, energi, ketahahnan pangan yang optimal 22
23 MEMBANGUN DAYA SAING MELALUI TRANSFORMASI EKONOMI KALIMANTAN BERDASARKAN KEUNGGULAN & POTENSI EKONOMI, DILAKUKAN MELALUI 3 STRATEGI UTAMA : 1. Mengembangkan Industri Eksisting (Migas, Besi Baja, Bauksit, Pupuk, Batubara) kearah Downstream (hilirisasi) produk untuk meningkatkan daya saing 2. Membangun Industri Berbasis kelapa sawit, karet, Rotan, Perkayuan; Udang, Ikan, dan rumput laut serta pengembangan Food Estate.(Sektor Ekonomi Terbarukan) dengan Pendekatan Skala Ekonomi dan Klaster Industri (agroindustri dan Agroservices) di setiap provinsi di Kalimantan. 3. Reinvestasi pendapatan dari SDA untuk membangun infrastruktur dan SDM yang mendukung kegiatan ekonomi utama MP3EI di Koridor Kalimantan (Koridor III) 23
24 F O K U S FKRP2RK KONEKTIVITAS Jalan dan Jembatan Lintas Kalimantan Bandara Pelabuhan Komunikasi Sumber Daya Air PEMENUHAN ENERGI Mendesak : memenuhi kuota BBM Perbaikan dan pengawasan sistem distribusidan pengguna BBM bersubsidi Jangka Menengah : membangun Pembangkit Listrik dan jaringannya Jangka Panjang : Pengembangan dan pemanfaatan energi baru & terbarukan KETAHANAN PANGAN Infrastruktur Pertanian Pencetakan Sawah Peningkatan Produksi/Produktivitas Pertanian Pengembangan Industri Pertanian (Food Estate) Penyediaan Lahan Pertanian Kelembagaan Penyuluh Pertanian
25 KONEKTIVITAS Pembangunan Konektivitas Intra dan antar wilayah Pulau Kalimantan 1. Percepatan Penyelesaian Jalan Trans (Lintas) Kalimantan Poros Selatan, Poros Tengah serta Poros Utara (Peningkatan kapasitas dan Pelebaran); 2. Percepatan Penuntasan Pembangunan Jembatan Bentang Panjang di Prov. Kalbar, Prov. Kalteng dan Prov. Kaltim; 3. Pengembangan interkoneksi penerbangan antar ibukota provinsi se-kalimantan; 4. Percepatan Pengembangan Bandar Udara sesuai dengan Masterplan dan Kebutuhan di masing-masing provinsi; 5. Pengembangan Pelabuhan Laut sesuai dengan Rencana Induk dan Kebutuhan di masing-masing provinsi. 6. Pembangunan Rel Kereta Api Batu Bara Kalimantan, yang kedepannya akan ditingkatkan menjadi angkutan penumpang dalam rangka tersedianya jenis angkutan massal dan murah 7. Memepercepat pengadaan tanah untuk pembangunan Rel Kereta Api di setiap Provinsi di Kalimantan Sesuai dengan Program Kabnet Kerja Jokowi - JK
26 RENCANA JARINGAN KA TRANS KALIMANTAN PROGRAM KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KABINET KERJA JOKOWI -JK Sumber : Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Lintas Prioritas di : Tanjung-Paringin- Barabai-Kandangan- Rantau-Martapura- Banjarbaru-Bandara Syamsuddin Noor- Banjarmasin Palangkaraya-Pulang Pisang-Kuala Kapuas- Marabahan-Banjarmasin Tanjung-Tanah Grogot- PPU-Balikpapan Balikpapan-Samarinda- Bontang-ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kab.Kutai Timur) Samari nda-kutai Kertanegara-Kota Bangun-Kutai Barat
27 TAHAPAN PEMBANGUNAN JARINGAN KA TRANS KALIMANTAN PRIORITAS 1 (ANGK. PENUMPANG) NO LINTAS NO LINTAS PANJANG JALUR (KM) PERIODE Tanjung-Paringin-Barabai-Kandangan- Rantau-Martapura-Banjarbaru-Bandara Syamsuddin Noor-Banjarmasin 2 Palangkaraya-Pulang Pisang-Kuala Kapuas- Marabahan-Banjarmasin 7 196, ,73 3 Tanjung-Tanah Grogot-Balikpapan 8 233,78 4 Balikpapan-Samarinda 9 89,23 S u m b er : K ementerian Perhubungan Dir ektorat J endera l Perkeretaapian Pemerintah Provinsi Se-Kalimantan mengucapkan terimakasih kepada Presiden RI dan Kabinet Kerja (Kementerian Perhubungan) berkaitan penetapan prioritas 1 angkutan Kereta Api penumpang yang dibiayai APBN dan diharapkan tahapan pembangunannya dapat segera dimulai dalam tahun anggaran 2015 dapat dimulai tahun 2015 Setiap provinsi di Kalimantan telah siap untuk mendukungnya dengan pembebasan lahan yang dilalui jalur kereta api di setiap provinsi
28 PEMENUHAN ENERGI Pemenuhan energi di Pulau Kalimantan 1.Pemenuhan kuota BBM di Kalimantan (Kesepakatan 4 Gubernur se-kalimantan dengan BPH Migas jangan dirubah lagi) 2.Pembangunan pembangkit listrik baru (PLTU, PTLG, PLTA) beserta jaringannya serta dengan memanfaatkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. 3.Pembangunan Power Plant beserta jaringan interkoneksi listrik se-kalimantan. 4.Usulan perubahan kebijakan untuk mengurangi belanja subsidi energi yang tidak produktif dan menyediakan insentif yang memadai bagi pemanfaatan dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
29 KETAHANAN DAN KEDAULATAN PANGAN Program dan kegiatan untuk meningkatkan produksi beras di Kalimantan 1). Pembangunan infrastruktur dasar pertanian (jaringan irigasi, jalan usaha tani, pintu air dll); 2). Mengoptimalkan Produksi Padi, Jagung, Kedelai, Singkong, Sapi dan Ikan (sesuai dengan komitmen Gubernur bersama Presiden RI di Bukit Tinggi) 3).Rehabilitasi dan pembangunan embung dan bendungan; 4). Memanfaatkan embung air dari Perusahaan-perusahaan Batubara yang banyak di Kalimantan untuk kepentingan irigasi dan air baku; 5).Penyediaan dan pengelolaan air baku regional; 6). Pencetakan sawah dan optimalisasi lahan pertanian; 7). Pengadaan alsintan dan sarana produksi pertanian lainnya; 8). Pengembangan dan peningkatan penyuluhan pertanian lapangan dan kelembangaan penyuluhan.
30 EVALUASI USULAN FKRP2RK 2014 REGIONAL KALIMANTAN TOTAL USULAN Rp. 59,04 Trilyun KALTARA TOTAL REALISASI Rp. 21,77 Trilyun PERSEN 36,87% KONEKTIVITAS KALBAR KALTIM Rp. 23,54 Trilyun Rp. 3,06 Trilyun 13% PEMENUHAN ENERGI KALTENG Rp. 26,03 Trilyun Rp. 7,44 Trilyun 28,58% KALSEL KETAHANAN PANGAN Rp. 9,39 Trilyun Rp. 11,26 Trilyun 119,91%
31 PENYAMPAIAN USULAN Telah disampaikan usulan ke Kementerian RI terkait melalui Surat Gubernur Kalimantan Timur selaku Ketua FKRP2RK, antara lain : 1. Menteri Perhubungan RI, Surat No. 050/2861/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014; 2. Menteri Energi Sumber Daya Mineral RI, Surat No. 050/2862/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014; 3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Surat No. 050/2863/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014; 4. Menteri Pekerjaan Umum RI, Surat No. 050/2864/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014; 5. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Surat No. 050/2865/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014; 6. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, Surat No. 050/2866/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014; 7. Menteri Pertanian RI, Surat No. 050/2867/Bapp/2014 tanggal 01 April 2014
32 PENYAMPAIAN USULAN PROYEK-PROYEK STRATEGIS DI KALIMANTAN TIMUR
33 PENDAPAT PARA PEMIMPIN INDONESIA MENGENAI PEMBANGUNAN DI KALIMANTAN TIMUR Kaltim bukan lagi sebagai THE SLEEPING GIANT (Raksasa Tidur) akan tetapi dalam pembangunannya sudah mampu berlari kencang Kalimantan Timur adalah asset Nasional, namun pembangunannya harus lebih baik dan masyarakatnya harus sejahtera
34 DUKUNGAN PRESIDEN TERHADAP KEK MALOY Insya Allah saya mendukung penuh upaya pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy, apabila usulan tersebut sampai di meja saya, maka saya tidak akan berpikir panjang untuk segera menyetujuinya (Presiden RI, Oktober 2012)
35 1. KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN (MBTK) BERDASARAKAN PP.75 TAHUN 2014
36 PT BATUTA CHEMICAL INDUSTRIAL PARK (BCIP) PHASE I: Ammonium Nitrate Ammonia Methanol/DME Copper Smelter Phosphoric acid/dap Compound fertilizer Acrylonitrile Coal To Liquid Substitute Natural Gas (SNG) Gas To Liquid Caprolactam Refinery & Petrochemicals PROJECT DEVELOPMENT PHASE II: Nickel Smelter Ammonia Coal To Olefin Methanol/DME Substitute Natural Gas (SNG) Coal To Liquid Refinery & Petrochemicals Downstream Petrochemicals (PET, EG, PE, EDC/VCM, PVC, EB, SM, PS, ABS, EPS, PP, CAN, PO, UF/MF/PF, MMA/PMMA, CA, VAM, ETC) Other chemical plants 36
37 INDUSTRI MINERAL TRANS KALIMANTAN ECONOMIC ZONE (TKEZ) Kawasan industri dan pelabuhan akan dibangun secara integratif dengan memaksimalkan potensi yang tersedia. Pengembangan akan dilakukan pada lahan seluas ± Ha. Pelabuhan TKEZ akan menjadi terminal untuk jalur kereta api yang sedang dibangun. Jalur ini akan menghubungkan sumber/lokasi batubara utama dan lokasi cadangan mineral lainnya ke simpul distribusi (pelabuhan laut) Akan dilakukan budidaya vegetasi serta penghutanan kembali akan diletakkan di sepanjang jalur kereta api guna melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan
38 TELAH DIRESMIKAN 3 PABRIK PT. INDONESIA PLANTATION SYNERGI DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN (MBTK) DAN PT. IPS TOTAL INVESTASI USD 305 JUTA
39 PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU (BALIKPAPAN) DAN BULUMINUNG (KAB. PPU)
40 2. KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU & BULUMINUNG OUTER RING ROAD BALIKPAPAN PENAJAM TERKONEKSI ANTARA JEMBATAN PULAU BALANG - KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU BULUMINUNG COASTAL ROAD PENAJAM JEMBATAN PENAJAM BALIKPAPAN COASTAL ROAD BALIKPAPAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA
41 INFRASTRUKTUR CAPAIAN DAN TARGET Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau Pembangkit Listrik Pembangunan tahun 2008 Telah beroperasi dan diresmikan Presiden RI 23 Oktober x 15 MW (PLTU, PT Kariangau Power-Bayan Grup) Operasional X 100 MW (PLTU - PLN), Operasional 2015 Penyediaan Air Bersih Waduk Wain 2012 oleh Pemprov Kaltim, kapasitas = 5,1 Juta m 3, Debit 262 L/dt PT. Kariangau Power, kapasitas 100 l/dt Pembangunan Jembatan Pulau Balang Pembangunan Jalan Km. 13 KIK Bentang Pendek 470 m selesai 2014 Bentang panjang 800 m, Tahun 2013 mulai dikerjakan 4 tiang (2 sisi Pulau Balang, 2 sisi Balikpapan) Rp. 100 Milyar; Tahun 2015 Rp. 1,4 Triliun Panjang = 12 Km Tahun 2014 Penyelesaian Jalur ke-2 dan Pembangunan jembatan kembar wain Pemerintah Kota Balikpapan BADAN PENGELOLA KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU (BP KIK) KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Telp/fax : (0542) / , Balikpapan
42 3. PEMBANGUNAN JEMBATAN PULAU BALANG No. Uraian Bentang Pendek Bentang Panjang 1. Mengubungkan Kab. PPU P. Balang 2. Panjang 470 m 804 m 3. Jenis Kontruksi Pelengkung Beton Presstres Balikpapan P. Balang Cable Stayed 4. Total Biaya Rp. 425 Miliar Rp. 1,5 Triliun 5. Pembangunan Progress 80 % 6,25 % (4 pilar = Rp. 100 Miliar) 2015 : Rp. 1,4 Triliun untuk pembangunan jembatan dan jalan di Pulau Balang + 2 Km. 8. Keterangan Jembatan P. Balang melintasi Teluk Balikpapan, merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), memperlancar Jl. Trans Kalimantan lintas selatan yaitu Kaltim ke Kalsel dan akses masyarakat hinterland bagian barat Balikpapan (Kab. PPU dan Kab Paser).
43 Jembatan Pulau Balang
44 1. RENCANA KEMENTERIAN RISTEK RI Pembangunan Kajian Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Kelautan (IMSTeP) dan Techno Park 2. PERUSAHAAN YANG TELAH BEROPERASI 1. Pelabuhan CPO Astra 2. Supply Base EastKal 3. Pelabuhan Pemda 4. Terminal Khusus Batubara PT. Penajam Prima Coal 5. PT. Bakal Makmur Sejahtera 6. PT. Cipaganti Resources 3. RENCANA INVESTASI 1. Pabrik Pulp PT. Agrabareksa (Dibangun awal Tahun 2016) 2. Pabrik Ethanol 3. Smelter Nikel 4. PT. TERAOKA (galangan kapal)
45
46 PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENAJAM BALIKPAPAN (NIPAH NIPAH MELAWAI) 4. PEMBANGUNAN JEMBATAN PENAJAM - BALIKPAPAN Amanah RTRWN (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) : PKN BONSAMTEBAJAM didukung Infrastruktur Jalan Tol SP Penajam Balikpapan, Balikpapan Samarinda, Samarinda Tenggarong Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Khususnya di Kawasan Penajam Paser Utara Balikpapan ( Juga Prov Kaltim dan Kalsel) Penghematan biaya transportasi darat di kawasan Kab PPU & Balikpapan, juga Prov Kaltim & Kalsel
47 LAYOUT & LONG SECTION Panjang = 6342 meter
48 PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENAJAM BALIKPAPAN (NIPAH NIPAH MELAWAI) Tampak Atas Jembatan Penajam - Balikpapan dari Penajam Balikpapan
49 PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENAJAM BALIKPAPAN (NIPAH NIPAH MELAWAI) Bentang Tengah Jembatan Penajam - Balikpapan Konstruksi : Cable Stayed Material : Komposit
50 PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PENAJAM BALIKPAPAN (NIPAH NIPAH MELAWAI) Rencana Tinggi Pylon dan Ruang Bebas
51 Pembangunan Jembatan Tol akan dibiayai dengan pola PPP (Public Private Partnership) kolaborasi antara : 1. Pemrakarsa (sesuai dengan Keputusan Menteri PU, PT. Waskita Karya 2. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, 3. Pemerintah Kota Balikpapan 4. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 5.PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
52 KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU DAN BULUMINUNG (beserta infrastruktur pendukungnya)
53 5. PETA RENCANA JALAN TOL DI KALIMANTAN TIMUR Muara Wahau Sangatta Maloy RENC. JALUR KERETA API MA. WAHAU- MALOY (130 KM) JALAN TOL SANGATTA-MALOY (85 KM) JALAN TOL TENGGARONG - SAMARINDA (22,5 KM) Bontang Samarinda Tenggarong Balikpapan Penajam JALAN TOL BONTANG-SANGATTA (40 KM) JALAN TOL SAMARINDA-BONTANG (94 KM) JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA (99,02 KM) BRIDGE P.BALANG PENAJAM BPN (1,5 KM)
54 PEMPROV KALTIM TRASE JALAN TOL BALIKPAPAN SAMARINDA YANG MELEWATI HUTAN LINDUNG DAN TAHURA Data yang melintasi : HLSM: STA s/d STA = 8,2 Km Tahura I : STA s/d STA =3,46 Km Tahura II : STA s/d STA =21,61 Km Trase HLSM telah ada persetujuan Menhut melalui KEPMENHUT RI Nomor : SK.603/Menhut-II/2013. Trase TAHURA, telah mendapat persetujuan dari KOMISI IV DPR RI melalui surat Nomor : PW/05433/DPR RI/VI/2014 kepada Menteri Kehutanan untuk ditindaklanjuti.
55 PEMPROV KALTIM REALISASI PAKET 1 Km. 13 Balikpapan - Samboja Item pekerjaan yang telah terealisasi : Pekerjaan Tanah 15,01 Km Rigid Pavement 1,70 Km dengan lebar 14,4 m (terdiri dari 2 jalur, 4 lajur)
56 PEMPROV KALTIM REALISASI PAKET 2 Samboja Palaran 1 Item pekerjaan yang telah terealisasi : Pekerjaan Tanah 4,10 Km Rigid Pavement 0,90 Km dengan lebar 14,4 m (terdiri dari 2 jalur, 4 lajur) Over pass 1 buah
57 PEMPROV KALTIM REALISASI PAKET 3 Samboja Palaran 2 Item pekerjaan yang telah terealisasi : Pekerjaan Tanah 13,15 Km Rigid Pavement 1,00 Km dengan lebar 14,4 m (terdiri dari 2 jalur, 4 lajur)
58 PEMPROV KALTIM REALISASI PAKET 4 (Palaran Jembatan Mahkota II) Item pekerjaan yang telah terealisasi : Pekerjaan Tanah 10,30 Km Rigid Pavement 1,00 Km
59 PEMPROV KALTIM REALISASI PAKET 5 Km. 13 Sepinggan Balikpapan Item pekerjaan yang telah terealisasi : Pekerjaan Tanah 5,29 Km. Rigid Pavement 0,50 Km Overpass 1 buah
60 6. INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN (ITK) LOKASI 2011 : Institut Teknologi Kalimantan digagas pendiriannya oleh ITS, Pemprov Kaltim dan Kemendikbud. Program Kementerian Pendidikan untuk menambah institut teknologi di Indonesia : Kalimantan di Balikpapan dan Sumatera di Lampung Terletak di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara Luas Lahan Perencanaan 300 Ha, telah tersedia kurang lebih 59 Ha (sudah bersertifikat) + 55 Ha (sudah dibebaskan, proses administrasi pertanahan) 2012 : Dimulai penerimaan mahasiswa ITK sebanyak 100 mahasiswa dengan 5 jurusan awal, yaitu : Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, Teknik Kimia dan Teknik Sipil.
61 INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN (ITK) 2013 : ITK menerima mahasiswa sebanyak 70 orang dan dengan 5 jurusan awal ITK dan 5 jurusan baru yaitu : Teknik Material Metalurgi, Sistem Informasi, Fisika, Matematika dan Perencanaan Wilayah Kota : ITK menerima mahasiswa sebanyak 100 mahasiswa : Pembangunan 1 Unit Gedung Perkuliahan Groundbreaking : Senin, 15 September 2014 di Bandara Internasional Sepinggan Bpp. Peresmian : Senin, 6 Oktober 2014, oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Lantamal Perak Surabaya sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Rektor ITK : Prof. Sulistijono, DEA, Dosen Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Operasional ITK di Balikpapan, bulan Agustus Persiapan infrastruktur berupa : (i) Pembebasan tanah jalan masuk, (ii) Pembangunan jalan masuk ITK P = 700 m, (ii) pembangunan jaringan listrik 197 KVA, (iii) Penyediaan air bersih PDAM melalui mobil tangki. Progres : review desain jalan masuk ITK dan secara simultan infrastruktur tersebut akan difasilitasi oleh Pemprov Kaltim, PLN dan Pemkot Balikpapan sehingga ITK dapat beroperasi bulan Agustus 2015.
62 7. KAWASAN INDUSTRI PERKAYUAN, PERKAPALAN, INDUSTRI & JASA KOTA SAMARINDA
63 8. KAWASAN INDUSTRI GAS DAN KONDENSAT KOTA BONTANG
64 KAWASAN INDUSTRI BERBASIS MIGAS DAN KONDENSAT, BONTANG TELAH DI-GROUNDBREAKING OLEH PRESIDEN RI, 24 OKTOBER 2012 Pembangunan Pabrik Kaltim-5 Proyek Pabrik Kaltim-5 merupakan proyek pengganti Pabrik Kaltim-1 yang sudah tua dan dianggap tidak lagi efisien dalam pemakaian energi gas bumi per ton urea. Proyek yang merupakan investasi dari PT. Pupuk Kaltim dengan nilai Rp.6,1 Trilliun ini telah dimulai pembangunannya pada bulan Maret 2012, oleh konsorsium Indonesia-Jepang. Pabrik Kaltim-5 akan memiliki kapasitas 2500 Metric Ton Per Day (MTPD) ammonia, dan 3500 MTPD urea. Dengan terselesaikannya proyek ini, Kalimantan Timur akan menjadi produsen amoniak dan urea Terbesar di Asia Tenggara.
65 Pembangunan Pabrik Kaltim-5 Produksi Urea 2,98 juta ton/tahun Produksi Amoniak 1,85 juta ton/tahun Produksi NPK 350 ribu ton/tahun Produsen Urea Terbesar Berorientasi Lingkungan PT Pupuk Kaltim adalah produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, disamping produsen amoniak dan pupuk NPK. Pupuk Kaltim memenuhi kebutuhan pupuk domestik, baik untuk sektor tanaman pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi, maupun non subsidi untuk sektor perkebunan dan industri. Dalam aktivitasnya, Pupuk Kaltim sangat menekankan pentingnya menjalankan sebuah industri yang ramah lingkungan dan dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat disekitarnya. Pupuk Kaltim merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero).
66 PT. KALTIM INDUSTRIAL ESTATE PT. KALTIM INDUSTRIAL ESTATE TERLETAK DAN BERKANTOR PUSAT DI BONTANG KALIMANTAN TIMUR BERDIRI PADA TAHUN 1990 TUMBUH SEBAGAI ANAK PERUSAHAAN PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, MERUPAKAN PERUSAHAAN KAWASAN INDUSTRI BERSKALA BESAR, MENENGAH DAN KECIL DENGAN MEMILIKI LAHAN SELUAS 246 HA ( TANJUNG HARAPAN, TURSINA TIMUR DAN BARAT). BIDANG USAHA PERUSAHAAN PENGELOLAAN KAWASAN INDUSTRI, PROPERTY, WATER TREATMENT, PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRY, KONSTRUKSI, PRODUKSI CRM DAN BETON PRECAST.
67 PT. BADAK LNG
68 9. KAWASAN INDUSTRI PARIWISATA KEP. DERAWAN (KAB. BERAU) DAN SEKITARNYA Infrastruktur Pendukung PEMPROV KALTIM Pembangunan Bandara Kalimarau, Berau Pembangunan Bandara Maratua Pembangunan Dermaga Maratua Pelebaran jalan menuju P. Derawan Pembangunan jalan di Derawan dan Tanjung Batu KEP. DERAWAN
69 KAWASAN INDUSTRI PARIWISATA KEP. DERAWAN (dan infrastruktur pendukungnya)
70 6. KAWASAN INDUSTRI PERTANIAN FOOD DAN RICE ESTATE PEMPROV KALTIM Merupakan dukungan terhadap prioritas ketahanan pangan nasional, yakni target surplus beras nasional 10 Juta Ton pada 2014 Pengembangan kawasan pangan skala luas akan dilaksanakan pada lahanlahan potensi daerah irigasi, serta beberapa potensi daerah rawa Tersebar di seluruh Kab/Kota di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Rencana dukungan pemerintah Rp.1 trilliun untuk 12 Provinsi (Komitmen di Bukit Tinggi di Sidang Kabinet KIB 2)
71 Catatan: Sudah Clear & Clean sesuai dengan Revisi RTRW Prov. Kaltim 2014 (Sudah disahkan DPR-RI) LAHAN RICE FOOD ESTATE DI KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN UTARA PEMPROV KALTIM
72 PENGEMBANGAN FOOD ESTATE LOKASI PENGEMBANGAN FOOD ESTATE DI KAB. BERAU, Di Daerah Irigasi Semurut dan Buyung-buyung Areal Persawahan Pengaturan Air DI. Semurut dan Buyung-buyung
73 PENGEMBANGAN FOOD ESTATE
74 KAWASAN INDUSTRI PERTANIAN PASER DAN PENAJAM PASER UTARA
75 KAWASAN INDUSTRI PERTANIAN KUTAI KARTANEGARA DAN KUTAI BARAT
76 7. KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN MAHAKAM ULU
77 TERIMA KASIH
SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
P E M E R I N T A H P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Balikpapan, 7 Maret 2017 TEMA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur
RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis/15 Juni 2017 Waktu : 13.30 15.00 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Timur Peserta :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan suatu kota tidak terlepas dari aspek pembentuk kota. Aspek pembentuk tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman, kependudukan, sarana
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciMP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan
Rubrik Utama MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan Oleh: Dr. Lukytawati Anggraeni, SP, M.Si Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor olume 18 No. 2, Desember
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia telah dituangkan pada program jangka panjang yang disusun oleh pemerintah yaitu program Masterplan Percepatan Perluasan dan
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi
Lebih terperinciREPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPOSISI KAPET 2014 KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN
Lebih terperinciVISI KALTIM BANGKIT 2013
VISI KALTIM BANGKIT 2013 Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri Dan EnergiTerkemuka Menuju Masyarakat Adil Dan Sejahtera MENCIPTAKAN KALTIM YANG AMAN, DEMOKRATIS, DAN DAMAI DIDUKUNG PEMERINTAHAN
Lebih terperinciL A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014
L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 A. Realisasi Persetujuan Penanaman Modal Sampai Dengan Triwulan II Memasuki triwulan III periode
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Yth. : Para Pimpinan Redaksi dan hadirin yang hormati;
Lebih terperinciPEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG
PEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG Dibawakan oleh Bp. Ir. Wilfred I. A. singkali *) PENGERTIAN PASAR : Pasar Produk Industri Pracetak dan Prategang : Adalah pasar konstruksi yang menggunakan
Lebih terperinciMateri USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I
Materi USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I Percepatan Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Pusat Industri Pertambangan Nasional Oleh, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam S U L A W E S I T E
Lebih terperinciMUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Telp/fax : (0542) 422515 / 421142 PAPARAN WALIKOTA BALIKPAPAN MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Samarinda, 4 April 2016 SINKRONISASI VISI DAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciL AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017
L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 PEMANTAPAN INDUSTRI HILIR UNTUK MEWUJUDKAN STRUKTUR EKONOMI YANG BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI GROUNDBREAKING PROYEK JALAN
Lebih terperinciKementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN 2011-2025 Disampaikan Pada acara: RAKERNAS KEMENTERIAN KUKM Jakarta,
Lebih terperinciPenggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK
Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Badan Pemeriksa
Lebih terperinciKABUPATEN NUNUKAN. KOTA TARAKAN Plg. KABUPATEN BULUNGAN kVA KABUPATEN MALINAU
LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK MUSRENBANG KOTA BALIKPAPAN WILAYAH KERJA PLN KALTIMRA PROVINSI Kota Tarakan di layani oleh Anak Perusahaan PLN Tarakan KALIMANTAN UTARA KABUPATEN TANA TIDUNG KOTA
Lebih terperinciBahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN
Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Dalam Acara Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2015 Jakarta, 5 November 2015 INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA meningkatkan
Lebih terperinciREINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA ARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2011 REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI
Lebih terperinciJAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t
JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t ahun mendatang (2015-2019) mencanangkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km, jalan baru 2.650 km, dan pemeliharaan jalan 46.770 km. Pembangunan
Lebih terperinciBendungan Teritip Akan Pasok Tambahan Air Baku 250 liter/detik Bagi Kota Balikpapan
Rilis PUPR #2 12 Juli 2017 SP.BIRKOM/VII/2017/343 Bendungan Teritip Akan Pasok Tambahan Air Baku 250 liter/detik Bagi Kota Balikpapan Jakarta--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Oleh: DR. Ir. H. Zairin Zain, M.Si Kepala Bappeda Provinsi Kaltim Disampaikan Pada : Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR SEBAGAI PILAR PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG EFISIEN
INFRASTRUKTUR SEBAGAI PILAR PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG EFISIEN Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec Guru Besar Ilmu Ekonomi, Fakultas FEM IPB Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan, IPB Heni Hasanah,
Lebih terperinciPROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciGambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia
- 54 - BAB 3: KORIDOR EKONOMI INDONESIA A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : H. Hafid Lahiya, SE., M.Si Kepala Bidang Prasarana Pengembangan Wilayah BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur Lombok, 26 Nopember 2013 1 KERANGKA PEMAPARAN SEKILAS
Lebih terperinciOleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema
Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema
Lebih terperinciCUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG
CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 A. Latar Belakang Sepanjang
Lebih terperinciRISALAH RAPAT. : Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Sumatera Utara
RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis, 8 Juni 2017 Waktu : 13.00 15.30 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Sumatera Utara Peserta
Lebih terperinciOLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan dalam rangka : Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan Balikpapan, 15 September 2016 KERANGKA PAPARAN 1 PENDAHULUAN 2 3 DINAMIKA PEMBANGUNAN KALTIM DAN PERMASALAHAN
Lebih terperinciPengembangan Pusat Pertumbuhan Industri 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa
Pertumbuhan. Sumatera Sei Mangke, Sumatera Utara (Kelapa Sawit) Dumai, Riau (Kelapa Sawit) Muara Enim, Sumatera Selatan (Batubara) Sei Bamban, Sumatera Utara (Karet) Karimun, Kepulauan Riau (Perkapalan).
Lebih terperinciDR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur
RENCANA AKSI KEGIATAN KOORDINASI DAN SUPERVISI (KORSUP) ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI KALIMANTAN TIMUR DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur
Lebih terperinciPe r ke m b a n ga n
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Perkembangan Pe r ke m b a n ga n Kawasan Ekonomi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Khusus D i I n d o n e s i a
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013
Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Jln Tol Nusa Dua-Ngurahrai-Benoa di Bali tgl. 23 Sept 2013 Senin, 23 September 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN JALAN TOL NUSA DUA - NGURAH RAI
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014
RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 RAPAT KERJA TEKNIS (Rakernis) KELAUTAN DAN PERIKANAN Tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur di Aula Kantor Walikota
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciSumber: Biro Pusat Statistik
Sumber: Biro Pusat Statistik Pembangunan Masih Jawa Sentris, Padahal Harusnya Indonesia Sentris Kontribusi Aktivitas Pembangunan Terhadap PDB Bertumpu di Pulau Jawa Sumatra Share PDRB: 23.2% Kalimantan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung berada antara 3º45 dan 6º45 Lintang Selatan serta 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah utara berbatasan dengan Provinsi
Lebih terperinciBAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015
BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BALAI SIDANG JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 1 I. PENDAHULUAN Perekonomian Wilayah Pulau Kalimantan
Lebih terperinciPosisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014
Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran
Lebih terperinciPeran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI. Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim
Peran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim Tugas dan Fungsi Dasar Perda Prov. Kaltim No. 9 Tahun 2008 Tugas pokok: menyusun dan melaksanakan
Lebih terperinciRISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK
Lebih terperinciRISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK
Lebih terperinciPENGUTAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PENGUTAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2018
Lebih terperinciPenetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 2011 Tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen PSP, Kementerian Pertanian ALUR PERATURAN
Lebih terperinciPROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Oleh: DR. Dedi Mulyadi, M.Si Jakarta, 1 Februari 2012 Rapat Kerja Kementerian Perindustrian OUTLINE I. PENDAHULUAN II.
Lebih terperinciPeta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera
Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera Jakarta, 29 Juli 2011 1 2 3 Progress Legalisasi RTR Pulau Sumatera Konsepsi Tujuan, Kebijakan, Dan Strategi Rtr Pulau Sumatera Muatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
Lebih terperinciEvaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017 Oleh : Ujang Rachmad Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Tahun 2017 Makassar, 28 Februari 2017 PENGUATAN PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang
Lebih terperinciPEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH
PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH Pembangunan Koridor Ekonomi (PKE) merupakan salah satu pilar utama, disamping pendekatan konektivitas dan pendekatan pengembangan sumber daya manusia
Lebih terperinciSebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di
120 No. 1 2 3 4 Tabel 3.5 Kegiatan Pembangunan Infrastruktur dalam MP3EI di Kota Balikpapan Proyek MP3EI Pembangunan jembatan Pulau Balang bentang panjang 1.314 meter. Pengembangan pelabuhan Internasional
Lebih terperinciBAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR
BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR Pelaksanaan MP3EI memerlukan dukungan pelayanan infrastruktur yang handal. Terkait dengan pengembangan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama, telah diidentifikasi
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017
REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 Terget realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen dan pengekspor terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSRENBANG
Lebih terperinciProvinsi Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Timur GAMBARAN UMUM WPPI KALIMANTAN TIMUR Geografi Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua setelah Papua, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana
Lebih terperinciMekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban
Lebih terperinciPembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta
Pembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta Jalan Trisakti Trisakti 1: Berdaulat dalam politik Mengedepankan identitas Indonesia sebagai negara kepulauan dalam pelaksanaan diplomasi dan membangun kerjasama
Lebih terperinciDr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013
Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TANGGAL 6 10 MARET 2017
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2016-2017 KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TANGGAL 6 10 MARET 2017 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA DR. IR. H. ZAIRIN ZAIN. M. SI KEPALA BAPPEDA PROV. KALIMANTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan
BAB I - PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan berkelanjutan.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019 Musrenbang Regional Kalimantan Jakarta, 24 Februari 2015 AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
Lebih terperinciAKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian
AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.
Lebih terperinciSINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI
SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERSPEKTIF PEMERINTAHAN JOKOWI DAN JK 2015-2019 ( 9 AGENDA PRIORITAS ) Nomor PRIORITAS 1 Perlindungan
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012
RUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012 1. Percepatan Pelaksanaan TA 2012 2. Isu-isu strategis dan tindak lanjut penanganan 3. Alokasi Baseline dan Inisiatif Baru 2013
Lebih terperinciF A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran
F A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran Grafik B1: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012 Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2012 Grafik B2: Komposisi
Lebih terperinciMateri Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya
Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional
Lebih terperinciSTRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASER STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 PAPARAN KEPALA BAPPEDA PADA RAPAT
Lebih terperinciHilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara. Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016
Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016 LATAR BELAKANG Dasar Hukum Undang-undang Nomor 3 Tahun
Lebih terperinciDisampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016
Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi Jambi, 31 Mei 2016 SUMBER PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Februari 2015 sebesar 4,66
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan oleh setiap negara. Pembangunan adalah perubahan yang terjadi pada semua struktur ekonomi dan sosial. Selain itu
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016
INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 0 Pada tahun 0 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 9, trilliun. Dengan rincian Rp., trilliun untuk PMDN dan Rp., triliun
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I
LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016. DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015
RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF 2016 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015 OUTLINE 1 Rancangan Awal RKP 2016 2 3 Pagu Indikatif Tahun 2016 Pertemuan Tiga Pihak 4 Tindak
Lebih terperinciTUJUAN & SASARAN 4/26/17 PENDEKATAN PEMBANGUNAN. Misi 2 :
/6/7 Dalam Rangka Dies Natalis Fakultas Pertanian Universits Mulawarman yang ke, Tanggal 6 April 07 VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 08 VISI : Terwujudnya Swasembada
Lebih terperinciR a p a t K O N R E G 2017 J a k a r t a, 9 J u n i TEMA : Memacu Investasi Dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan Dan Pemerataan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ARAHAN MENTERI PUPR Penutupan R a p a t K O N R E G 2017 J a k a r t a, 9 J u n i 2 0 1 7 TEMA : Memacu Investasi Dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan Dan
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: STAF AHLI MENTERI BIDANG PEMERINTAHAN Dr. SUHAJAR DIANTORO, M.Si KEMENTERIAN DALAM NEGERI Tarakan, 5April 2017 PENDAHULUAN 1 2 3 PEMBANGUNAN
Lebih terperinciOleh : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kaltim Sangatta, Februari 2015
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Ke-PU PU-an PEMANTAPAN KONEKTIVITAS INTRA DAN ANTAR WILAYAH Dalam Rangka Efisiensi Transportasi Barang dan Jasa Di Kalimantan
Lebih terperinciMenimbang PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN DENGA
Menimbang PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Hormat kami. Tim penyusun
Rabu-Kamis, 14-15 Juni KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciRAPAT PERSIAPAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 2016
FORUM KERJASAMA REVITALISASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN (FKRP2RK) RAPAT PERSIAPAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 2016 POKJA INDUSTRI DAN PARIWISATA POKJA INDUSTRI DAN PARIWISATA Jakarta,
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011
RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011 Tujuan Rakor Pangan : Rakor pangan bertujuan mengsinkronisasikan kebijakan dan kegiatan seluruh pemangku kepentingan
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 2015. (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2015)
Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 015 (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 015) Jakarta, 4 Februari 015 OUTLINE 1. Konsep Pengembangan Wilayah Kalimantan.
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018
SIARAN PERS REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 208 Target realisasi investasi tahun 207 mengalami penyesuaian dari Target RUPM Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 4,69 triliun
Lebih terperinci