Provinsi Kalimantan Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Provinsi Kalimantan Timur"

Transkripsi

1 Provinsi Kalimantan Timur GAMBARAN UMUM WPPI KALIMANTAN TIMUR Geografi Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua setelah Papua, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana sebagian besar potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sumberdaya alam dan hasil-hasilnya sebagian besar dieksport keluar negeri, sehingga Provinsi ini merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor Pertambangan, Kehutanan dan hasil lainnya. Secara administrasi batas wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut : Barat : Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat serta Negara Bagian Serawak Malaysia Timur; Timur : Selat Makasar dan Laut Sulawesi; Selatan : Provinsi Kalimantan Selatan; Utara : Kalimantan Utara. Secara geografis, Provinsi Kalimantan Timur terletak antara Bujur Timur dan Lintang Utara LintangSelatan. Luas Wilayah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebesar ± ,18 Ha atau ,52 km 2. 1

2 Demografi Gambar 1 Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Timur Hingga tahun 2015, jumlah penduduk Kalimantan Timur tercatat sebanyak jiwa dengan rata- rata pertumbuhan per tahun sebesar 2,37 persen dari tahun Secara rata-rata terdapat pertambahan penduduk sekitar 76 ribu jiwa setiap tahunnya dari sebanyak jiwa di tahun Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Timur maka semakin luasnya kebutuhan ruang yang harus disediakan. Jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur terdapat di Kota Samarinda dengan jumlah penduduk sebesar jiwa atau sebesar 23,71 persen dari total penduduk Provinsi Kalimantan Timur dan yang memiliki jumlah penduduk paling kecil adalah Kabupaten Mahakam Hulu dengan jumlah penduduk sebesar jiwa 2

3 Tabel Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di WPPIKalimantan Timur 2015 No Kabupaten/Kota Ibukota Jumlah Luas (Km 2 ) Kepadatan Penduduk Jiwa/Km 2 1. Paser Tanah Grogot ,26 23,6 2. Kutai Barat Sendawar ,90 10,64 3. Kutai Kartanegara Tenggarong ,41 27,62 4. Kutai Timur Sangatta ,19 10,31 5. Berau Tanjung Redeb ,71 9,61 6. Panajam Paser Utara Penajam ,95 52,75 7. Mahakam Hulu Long Bagun ,00 1,34 8. Balikpapan Balikpapan , ,7 9. Samarinda Samarinda , ,1 10. Bontang Bontang , ,1 Jumlah ,52 26,91 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015, 2016 Perekonomian Struktur Ekonomi Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha pada tahun 2015 sebesar persen dengan migas dan non migas sebesar persen sedangkan tanpa migas dan batubara sebesar 3.45 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1.57 per sen dengan migas dan non migas 3.74 persen, tanpa migas dan batubara sebesar 5.73 persen. Maka pada tahun 2015, laju pertumbuhan PDRB dengan migas dan tanpa migas menga lami penurunan. 3

4 No Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Lapangan usaha * 2015** (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24,804, ,543, ,348, ,452, ,230,278.7 B Pertambangan dan Penggalian 268,035, ,478, ,637, ,043, ,379,207.6 C Industri Pengolahan 92,006, ,586, ,315, ,684, ,984,603.7 D Pengadaan Listrik dan Gas 103, , , , ,351.1 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 163, , , , ,718.6 F Konstruksi 27,690, ,936, ,863, ,404, ,445,890.9 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 19,872, ,311, ,291, ,990, ,395,701.3 H Transportasi dan Pergudangan 10,185, ,593, ,392, ,754, ,432,908.1 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,678, ,118, ,423, ,809, ,227,063.5 J Informasi dan Komunikasi 4,239, ,781, ,185, ,724, ,160,397.3 K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,065, ,179, ,409, ,906, ,385,355.8 L Real Estat 3,120, ,450, ,868, ,421, ,803,758.3 M,N Jasa Perusahaan 740, , , ,088, ,085,805. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan O 7,223, ,236, ,859, ,246, ,767,430.4 dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan 3,550, ,368, ,293, ,416, ,596,403.7 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,627, ,865, ,028, ,361, ,867,928.4 R,S,T,U Jasa lainnya 1,673, ,827, ,961, ,273, ,705,000.6 Produk Domestik Regional Bruto 472,780, ,402, ,131, ,896, ,867,803.1 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015,

5 Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), Lapangan Usaha * 2015** (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 22,292, ,991, ,535, ,251, ,501,395.1 B Pertambangan dan Penggalian 211,507, ,444, ,661, ,349, ,181,881.9 C Industri Pengolahan 90,960, ,788, ,201, ,391, ,346,392.4 D Pengadaan Listrik dan Gas 111, , , , ,197.2 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 161, , , , ,291.6 dan Daur Ulang F Konstruksi 26,154, ,778, ,142, ,884, ,524,987.7 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 18,444, ,475, ,110, ,001, ,069,663.7 H Transportasi dan Pergudangan 9,544, ,236, ,903, ,691, ,992,130.1 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,513, ,757, ,849, ,997, ,143,661.7 J Informasi dan Komunikasi 4,225, ,736, ,167, ,666, ,118,388.6 K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,801, ,399, ,175, ,324, ,454,207.5 L Real Estat 2,993, ,240, ,507, ,798, ,934,654.5 M,N Jasa Perusahaan 703, , , , ,219.1 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,702, ,829, ,153, ,830, ,210,494.2 P Jasa Pendidikan 2,581, ,175, ,782, ,491, ,177,342.2 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,520, ,679, ,765, ,958, ,193,902.4 R,S,T,U Jasa lainnya 1,621, ,680, ,734, ,862, ,027,047.1 Produk Domestik Regional Bruto 407,435, ,877, ,532, ,418, ,716,082.1 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015,

6 Tabel Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun No. Lapangan Usaha (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, & Perikanan B Pertambangan & Penggalian C Industri Pengolahan D Pengadaan Listrik & Gas E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang F Konstruksi G Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor H Transportasi & Pergudangan I Penyediaan Akomodasi & Makan Minum J Informasi & Komunikasi K Jasa Keuangan & Asuransi L Real Estate M,N Jasa Perusahaan O Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan & Keg. Sosial R,S,T,U Jasa lainnya Produk Domestik Regional Bruto Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015, 2016, diolah Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada tahun % jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,57%. Penurunan laju pertumbuhan ini sudah terjadi selama lima tahun terakhir, dimana tahun 2011 tingkat pertumbuhan 5,26%. Hal ini terkait dampak kelesuan perekonomian global yang sangat menekan harga komoditas utama Kalimantan Timur, terutama pada sektor pertambangan dan penggalian, yang selama ini merupakan kontributor perekonomian Provinsi Kalimantan Timur. 6

7 Tabel Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun No. Lapangan Usaha (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 5.31% 7.62% 6.44% 6.72% 4.59% B Pertambangan & Penggalian 10.64% 8.01% 1.85% -0.56% -4.83% C Industri Pengolahan -3.77% -3.49% -1.81% 0.22% 2.26% D Pengadaan Listrik & Gas 14.62% 13.27% 3.56% 18.74% 25.41% E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang 4.42% 2.63% 6.26% 4.55% 2.56% F Konstruksi 4.75% 6.21% 4.91% 5.98% -1.16% G Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 10.40% 5.59% 3.26% 4.43% 0.32% H Transportasi & Pergudangan 9.91% 7.25% 6.51% 7.23% 2.57% I Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 8.21% 9.68% 3.34% 5.18% 4.89% J Informasi & Komunikasi 8.84% 12.10% 9.11% 9.65% 7.98% K Jasa Keuangan & Asuransi 5.83% 12.46% 14.37% 2.41% 2.05% L Real Estate 5.48% 8.27% 8.23% 8.29% 3.59% M,N Jasa Perusahaan 14.35% 8.54% 8.22% 8.29% -3.75% O Adm. Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 8.65% 1.89% 4.74% 9.47% 4.85% P Jasa Pendidikan 0.00% 23.03% 19.09% 18.74% 15.28% Q Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 12.02% 10.43% 5.12% 10.90% 12.04% R,S,T,U Jasa lainnya 6.24% 3.66% 3.24% 7.38% 8.81% Produk Domestik Regional Bruto 6.14% 5.27% 2.23% 1.58% -1.26% Potret Pertumbuhan Industri Sektor industri pengolahan menyumbang 103,985 triliun di dalam PDRB Kalimantan Timur tahun 2015 atau 20,72% dari keseluruhan PDRB. Sektor industri tampak mengalami recovery setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami penurunan. Namun tumbuh tumbuh lebih baik dari pertumbuhan perekonomian Kalimantan Timur secara keseluruhan Tingkat pertumbuhan industri yang rendah, selain disebabkan oleh faktor perekonomian global, juga oleh permasalahan infrastruktur industri yang sangat buruk di Kalimantan Timur. 7

8 Perkembangan Investasi Daerah Pada akhir tahun 2015, investasi PMDN terencana Rp 23,936 triliun dan terealisasi sebesar Rp 9,611 Triliun, PMA terencana USD 5,396 milyar dan terealisasi USD 2,381 milyar. Tabel Rencana & Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut Lokasi Tahun 2015 Di Kalimantan Timur Tahun 2015 RENCANA REALISASI No LOKASI TENAGA KERJA TENAGA KERJA PRO INVESTASI (Rp.) PRO INVESTASI (Rp.) TKI TKA TKI TKA 1 SAMARINDA BALIKPAPAN KUTAI KARTANEGARA BONTANG KUTAI TIMUR PENAJAM PASER UTARA PASIR KUTAI BARAT BERAU MAHULU T O T A L Sumber : BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim, 2016 Tabel Rencana & Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Lokasi Tahun 2015 Di Kalimantan Timur Tahun 2015 RENCANA REALISASI No LOKASI TENAGA KERJA TENAGA KERJA PRO INVESTASI (US$) PRO INVESTASI (US$) TKI TKA TKI TKA 1 SAMARINDA BALIKPAPAN KUTAI KARTANEGARA BONTANG KUTAI TIMUR PENAJAM PASER UTARA PASIR KUTAI BARAT BERAU MAHULU T O T A L Sumber : BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim,

9 Profil WPPI Kalimantan TImur Berdasarkan PP no 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri atau RIPIN, Provinsi Kalimantan Timur memiliki beberapa lokasi wilayah pusat pertumbuhan industri yaitu Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kutai Kartanegara (termasuk KAPET SASAMBA), Kota Bontang, dan Kabupaten Kutai Timur, Adapun profil singkat dari sebagaimana berikut ini. masing-masing Kabupaten di Kalimantan Timur dapat disajikan Gambar 2 Profil WPPI Kota Balikpapan 9

10 Gambar 3 Profil WPPI Kota Samarinda Gambar 4 Profil WPPI Kota Kutai Kartanegara 10

11 Gambar 5 Profil WPPI Kota Kutai Timur PENGEMBANGAN INDUSTRI Potret Pertumbuhan Industri Secara keseluruhan kinerja kategori Industri Pengolahan pada tahun 2015 tumbuh sebesar 2,26 persen. Hampir semua industri mengalami pertumbuhan positif, kecuali Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki yang terkoreksi sebesar -0,47 %. Sedangkan laju pertumbuhan tertinggi adalah Industri Barang Logam, Komputer, Barang Elektrik dan Peralatan Listrik yaitu sebesar 8,93 % diikuti oleh Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional sebesar 8,40 persen, Industri Makanan dan Minuman sebesar 6,20 %yang sebagian besar ditopang oleh produktfitas industri CPO.. 11

12 Tabel Peranan Lapangan Usaha Terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan (Persen), No. Lapangan Usaha (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 5.31% 7.62% 6.44% 6.72% 4.59% B Pertambangan & Penggalian 10.64% 8.01% 1.85% -0.56% -4.83% C Industri Pengolahan -3.77% -3.49% -1.81% 0.22% 2.26% D Pengadaan Listrik & Gas 14.62% 13.27% 3.56% 18.74% 25.41% E Pengadaan Air, Pengelolaan 4.42% 2.63% 6.26% 4.55% 2.56% Sampah, Limbah & Daur Ulang F Konstruksi 4.75% 6.21% 4.91% 5.98% -1.16% G Perdagangan Besar & Eceran; 10.40% 5.59% 3.26% 4.43% 0.32% Reparasi Mobil & Sepeda Motor H Transportasi & Pergudangan 9.91% 7.25% 6.51% 7.23% 2.57% I Penyediaan Akomodasi & Makan 8.21% 9.68% 3.34% 5.18% 4.89% Minum J Informasi & Komunikasi 8.84% 12.10% 9.11% 9.65% 7.98% K Jasa Keuangan & Asuransi 5.83% 12.46% 14.37% 2.41% 2.05% L Real Estate 5.48% 8.27% 8.23% 8.29% 3.59% M,N Jasa Perusahaan 14.35% 8.54% 8.22% 8.29% -3.75% O Adm. Pemerintahan, Pertahanan & 8.65% 1.89% 4.74% 9.47% 4.85% Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan 0.00% 23.03% 19.09% 18.74% 15.28% Q Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 12.02% 10.43% 5.12% 10.90% 12.04% R,S,T,U Jasa lainnya 6.24% 3.66% 3.24% 7.38% 8.81% Produk Domestik Regional Bruto 6.14% 5.27% 2.23% 1.58% -1.26% Sumber : BPS, PDRB Provinsi Kalimantan Timur Menurut Lapangan UsahaTahun , 2016 Pertumbuhan ini didukung oleh sebaran berbagai jenis industri besar sedang yang lokasinya menyebar hampir seluruh wilayah provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten yang yang memiliki jumlah industri besar dan serapan terbanyak dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya 12

13 Tabel Jumlah Perusahaan Industri Besar & Sedang, serta Tenaga Kerja di Provinsi Kaltim Tahun 2015 No. Kabupaten/Kota Industri Besar Tenaga Kerja 100 Perusahaan Tenaga Kerja Industri Sedang Tenaga Kerja (20 s/d 99) Perusahaan Tenaga Kerja Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga kerja 1 Paser Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Penajam PU Balikpapan Samarinda Bontang Kalimantan Timur Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur, 2016 NO Tabel Jumlah Perusahaan Industri Besar & Sedang, serta Tenaga Kerja di Provinsi Kaltim Tahun 2015 JENIS INDUSTRI JUMLAH PERUSAHAAN TENAGA KERJA (ORANG) NILAI INVESTASI (Rp.000) NILAI PRODUKSI (Rp.000) NILAI BB/BP (Rp.000) 1 Kabupaten Berau ,958 4,518,447 45,057,445 9,005,023 2 Kabupaten Kutai Barat 1,043 1,734 47,585,918 78,615,220 49,524,811 Kabupaten Kutai 3 Kartanegara ,693,665, ,836, ,536,074 4 Kabupaten Paser 4,010 9,740 86,150,458-7,970,918 Kabupaten Penajam 5 Paser Utara ,129,500 1,729,674 1,618,527 6 Kota Balikpapan 935 1,253 83,005, ,407,388 44,819,830 7 Kota Bontang ,882 30,433, Kota Samarinda ,483,365, Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur, 2016 Peranan sektor industri pengolahan dalam PRDB Sumatera Selatan berada pada urutan ke tiga setelah sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 18,58 % pada tahun Jika kita perhatikan tabel di bawah dapat dilihat adanya penurunan peran sektor ini dari tahun 2010 ke tahun 2014 tetapi di tahun 2015 terjadi kenaikan jika dibandingkan dengan tahun

14 Komoditas hasil olahan IKM Provinsi Kalimantan Timur meliputi: Kota Samarinda). dengan komoditas unggulan perikanan, pariwisata, lada, sarung tenun, batik,(jenis IKM industri tenun Kota Balikpapan dengan komoditas unggulan perikanan, pariwisata, penggilingan (jenis IKM industri produk olahan ikan). Kota Bontang dengan komoditas unggulan perikanan (jenis IKM industri produk olahan rumput laut). Kabupaten Kutai Kertanegara dengan komoditas unggulan kelapa sawit, karet, padi, lada, pisang, nanas, perikanan, pariwisata ( jenis IKM industri pengolahan singkong menjadi bioethanol). Kabupaten Kutai Timur dengan komoditas unggulan kelapa sawit, jagung, pisang, karet. Kabupaten Berau dengan komoditas unggulan kelapa sawit, terasi, karet, padi, kedelai, perikanan, kelapa, pariwisata (jenis IKM industri produk olahan ikan). Kabupaten Penajam Paser Utara dengan komoditas unggulan kelapa sawit, durian, karet (jenis IKM industri gula merah). Kabupaten Paser dengan komoditas unggulan kelapa sawit, karet, padi, pisang, perikanan. Kabupaten Kutai Barat dengan komoditas unggulan kelapa sawit, karet, durian, rambutan, perikanan darat. Sementara itu, berdasarkan hasil pengolahan hasil perdangangan ekspor dan import dapat diperoleh gambaran sebagaimana berikut ini. Sumber Daya Industri Daya Dukung Sumber Daya Alam Sumber daya alam utama di Kalimantan Timur bertumpu pada adalah sektor pertambangan dan penggalian, perkebunan dan perikananserta hasil hutan. Pertambangan dan Penggalian Kegiatan pertambangan di Kalimantan Timur mencakup pertambangan migas dan non- migas. Dari kegiatan tersebut, minyak bumi dan gas alam merupakan hasil tambang yang sangat besar pengaruhnya dalam perekonomian Kalimantan Timur khususnya dan Indonesia pada umumnya, karena hingga kini kedua hasil tambang tersebut merupakan komoditi ekspor utama. Perkembangan produksi batu bara misalnya, sejak tahun 2004 terus meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2014 produksi batubara telah mencapai ton, atau 14

15 meningkat 2,37% dibanding tahun Produksi Minyak Bumi mengalami penurunan dari 42,98 juta barrel menjadi 35,21 juta barrel pada tahun Demikian pula untuk produksi Gas Bumi pada tahun 2014 mengalami penurunan dari 713,55 juta MMBTU menjadi 605,58 juta MMBTU Tabel Produksi Batubara, Emas, Perak, Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Tahun BatuBara (ton) Emas (ton) Perak (ton) Amoniak (ton) Minyak Bumi (Ribu Barrel) Urea Gas Bumi (Ribu MMBTU) , , , , , , , , , , , ,00 Sumber: Diolah dari data BPS Prov. Kaltim (Dinas Pertambangan dan Energi), 2015 Perkebunan Berbagai produk perkebunan dihasilkan oleh sektor pertanian Kalimantan Timur, diantaranya: karet, kelapa, kopi, lada, cengkeh, kakao dan kelapa sawit. Secara umum, selama periode terdapat peningkatan luas tanaman perkebunan (dalam Ha), terutama karet, lada dan kelapa sawit Kelapa Sawit perkebunan kelapa sawit, terutama berlokasi di wilayah Kutai Timur (32,10 persen), Kutai Kartanegara (20,89 persen) dan Paser (17,17 persen) dari total keseluruhan sebesar Ha. Produksi perkebunan kelapa sawit mencapai Ton pada tahun 2014 dan diperkirakan akan terus meningkat seiring pertambahan jumlah lahan, yang saat ini tleah mencapai lebih dari 1 juta hektar. Kelapa sawit sendiri saat ini diolah sebagai CPO dan merupakan komoditas ekspor. Saat ini pengolahan produk turunan kelapa sawit masih terbatas sebagai CPO, sehingga difersifikasinya menjadi rendah, selain itu kondisi infrastruktur masih terbatas sehingga menyababkan biaya produksi yang relatif tinggi. Karet Sebagian besar perkebunan karet, atau sekitar 45,05 persen dari total luas tanaman perkebunan karet, berada di wilayah Kabupaten Kutai Barat. Sementara di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Paser dan Penajam Paser Utara berkisar 10 hingga 17 persen, sisanya berada di wilayah lain. Produksi karet mencapai Ton 15

16 dan diperkirakan mningkat terus seiring pertambahan jumlah lahan. Karet berupa bongkahan di usahakan dan dijual melalui mata rantai perdaganganantar daerah ke Kalimantan Selatan. Perkebunan lada dan cengkeh terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dimana masing- masing luasan di wilayah tersebut mencapai lebih dari 60 persen dari total perkebunan lada di Kalimantan Timur. Secara umum pengolahan lada dan cengkeh beum ada secara nyata dan hanya diproduksi dikarenakan potensi pasarnya dan harganya yang cenderung cukup tinggi. Kehutanan Luas hutan Kalimantan Timur tahun 2014 sekitar hektar. Terbagi menjadi 6 (enam) jenis hutan yaitu hutan lindung, hutan suaka alam dan wisata, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi, dan hutan pendidikan/penelitian. Dari 6 (enam) jenis hutan tersebut yang terluas adalah hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas masing-masing ha dan ha. Daerah kabupaten/ kota yang mempunyai kawasan hutan terluas yaitu Kabupaten Kutai Timur dengan luas areal hutan mencapai ha Terkait dengan pembentukan hutan HPH dan HTI juga Program reboisasi dan rehabilitasi lahan hutan. Jumlah hutan konsesi di Kalimantan Timur sebanyak 63 perusahaan dengan luas ha konsesi hutan, sementara Hutan Tanaman Industri (HTI) pada tahun 2014 tercatat ha dikelola oleh 38 perusahaan perkebunan. Produksi hutan yang dapat disebutkan disini antara lain: kayu bundar pada tahun fiskal 2013 mencapai ,07 M3 dari ,83 ha luas panen. Untuk kayu olahan, kayu lapis adalah produk yang paling besar ( ,13 M3), kayu olahan lainnya yang dihasilkan juga termasuk Kayu Gergajian, Blackboard, Veneer dan lainnya. Produksi dari sektor kehutanan Kalimantan Timur antara lain adalah kayu bundar serta produk sampingan lainnya seperti rotan, kayu gaharu, sarang burung dan sirap. Selain itu, hasil hutan juga digunakan sebagai input sektor industri pengolahan kayu seperti plywood, sawn timber, bloak board, veneer dan lain-lain. Pada tahun 2013, produksi kayu bundar mencapai mencapai ,07 M3 dari ,83 ha luas panen 16

17 Perikanan Jumlah rumah tangga perikanan mengalami peningkatan karena adanya reklamasi lahandari batubara menjadi area danau untuk perikanan. Fenomena ini terjadi terutama di daerah Kutai Timur dan Berau. Produksi perikanan laut dan perikanan darat menghasilkan sebesar ,80 ton di tahun Sarana penangkapan ikan laut pada tahun 2015 terdiri dari perahu tanpa motor, perahu dengan motor tempel dan kapal motor. Jumlah total armada pada tahun 2014 sebanyak unit. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang jumlah armadanya mencapai unit, maka terjadi peningkatan jumlah armada perikanan laut. Tabel 12 Potensi Sumber Daya Alam di Provinsi Kalimantan Timur Daya Dukung Sumber Daya Manusia Hingga tahun 2015, jumlah penduduk Kalimantan Timur tercatat sebanyak jiwa dengan rata- rata pertumbuhan per tahun sebesar 2,37 persen dari tahun Dengan demikian diperoleh penduduk usia 15 tahun ke atas di wilayah Provinsi Kalimantan Timur mencapai jiwa di tahun Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan (SMU dan Kejuruan) pada sektor angkatan kerja sebesar jiwa yang 17

18 terdiri dari jiwa yang melakukan kegian bekerja dan jiwa pengganguran terbuka, sedangkan pendidikan tertinggi yang di tamatkan pada sektor bukan angkatan kerja sebesar jiwa. Tabel 13 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi Yang DI Tamatkan dan Jenis Kegiatan Tahun 2015 Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Bekerja Angkatan Kerja Pengangguran Terbuka Jumlah Bukan Angkatan Kerja Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/belum Tamat SD Sekolah Dasar SMP Umum dan Kejuruan SMU dan Kejuruan Diploma I II III Universitas Jumlah Sumber: BPS, Provinsi Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015, 2016 Kondisi ketenaga kerjaan ini sejalan dengan banyaknya sarana pendidikan tinggi di Kalimantan Timur. Dari sebarannya sarana pendidikan terbanyak terdapat di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Tabel 14 Jumlah Sarana Pendidikan Tinggi di Kalimantan Timur Tahun 2015 Kabupaten/kota Akademi Institut Sekolah Tinggi Universitas Kabupaten Berau 2 2 Kabupaten Kutai Barat 1 1 Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Timur 2 2 Kabupaten Paser Jumlah Kota Balikpapan Kota Bontang Kota Samarinda Grand Total Sumber: BPS, Provinsi Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015,

19 Dari 65 sarana pendidikan tinggi yang tersebar di Kalimantan Timur, sarana pendidikan yang mendukung perkembangan industri sudah cukup banyak, terutama perguruan tinggi negeri dan kedinasan, dan swasta yang tersebar di Kota Bontang, Samarinda dan Balikpapan Daya Dukung Teknologi dan Inovasi Untuk Dukungan teknologi dna inovasi di Kalimantan Timur sudah terdapat Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) di Kota Samarinda. Keberadaan Baristand Samarinda bertujuan memberikan layanan pengujian, sertifikasi dan pelatihan di bidang industri berperan dalam pembangunan sumberdaya manusia maupun teknologi industri, sebagai amanat dari Undang-Undang no. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Penguatan dan Pendalaman Struktur Industri 1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit a. Pengembangan Industri Kelapa sawit masih dalam tahap pengolahan tandan bua segar menajdi CPO dan minyak goreng b. Industri pengolahan kelapa sawit baru dan kebun-kebun baru terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan CPO dari luar negeri. c. Dukungan sumber daya alam untuk sat ini telah cukup memadai, untuk mendukung perkembangna industri turunan kelapa sawit. d. Sebaran industri tampak mengarah ke utara provinsi hal ini dimanfaatkan dan melalui pengembangan KEK Maloy 2. Industri Pengolahan Hasil Hutan a. Industri hasil hutan sudah lama berkembang dan sedang memasuki masa penurunan. b. Peningkatan produksi hasil hutan berkembang pada pada industri kayu olahan, dan kedepannya terdapat peluang pengembangan industri bubur kertas. c. Pengendalian industri hasil hutan tetap harus dilakukan secara berhatihati dan diarahkan pada pengolahan hasil hutan menjadi produk turunan yang diarahkan kepada konsumen akhir. Pengembangan kawasan industri merupakan salah satu sarana untuk melakukan pengendalian 19

20 terhadap industri ini, sehingg perlu agar perusahaan industri jenis ini wajib masuk ke dalam kawasan industri. 3. Industri Pupuk a. Industri pupuk merupakan salah satu industri strategis Kalimantan Timur, terutama kota Bontang b. Dalam perkembangannya perkembangan industri ini telah menjadi satu kawasasan industri tersendiri dan telah memiliki kelengkapan infrastruktur yang memadai. c. Meningkatknya kebutuhan pupuk secara langsung akan meningkatkan kebutuhan bahan baku pupuk, berupa gas. Dalam perkembangan selanjutnya dibutuhkan adanya dukungan sumber daya gas 4. Industri Pengolahan Hasil Perikanan dan Kelautan a. Prospek industri pengolahan hasil perikanan tangkap dan budidaya diperkirakan akan meningkat ke depannya seiring dengan penataan yang sedang dilakukan pemerintah b. Industri perikanan tampak tersebar namun berpusat di kota Bontang, Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau c. Pengolahan hasil perikanan masih dilakukan dalam ruang lingkup permintaan lokal dan mayoritas hasil perikanan diekspor ke luar negeri melalui industri pembekuan ikan d. Terdapat potensi pengembangan rumput laut di Kota Bontang, industri ini memiliki prospek yang baik namun membutuhkan adanya jejaring kerja dengan industri pengolahan yang sudah ada Penguatan Daya Saing Industri Penguatan Daya Saing Industri di Provinsi Kalimantan Timur dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Dalam RIPIN telah dijabarkan mengenai pentahapan Pembangunan Industri Prioritas serta Program Pengembangan Industri Prioritas yang dilaksanakan bersama oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, dan swasta. Di Provinsi Kalimantan Timur pengembangan industri masih perlu mendapatkan perhatian khusus oleh berbagai pihak baik pemerintah Badan Usaha Milik Negara, dan swasta. Adapun rencana pengembangan yang perlu diperhatikan meliputi: 20

21 1. Pemanfaatan Lokasi Geografis a. Kalimantan Timur dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan alur pelayaran menuju asia timur b. Pemanfaatan lokasi georgrafis inilah yang menjadi alasan adanya upaya penyusunan rencana pembangunan Kawasan Industri dan PelabuhanInternasional (KIPI) di Maloy, Kabupaten Kutai Kartanegara, merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan posisi karena dinilai memiliki keunggulan strategis karena berlokasi di jalur pelayaran nasional dan internasional ALKI II yang menjadi gerbang menuju wilayah Asia Pasifik dan Eropa. c. Upaya pemanfaatan lokasi geografis ini membutuhkan dukungan infrastruktur pelabuhan, sehingga pendekatan yang perlu dilakukan adalah melakukan pembangunan infrastruktur yang mendukung terjadinya pertukaran sumber daya di internal provinsi. 2. Memanfaatkan keunggulan komparatif a. Secara umum komoditas yang ada di Kalimantan Timur adalah komoditas yang menjadi keunggulan komparatif bila dibandingkan dengan daerah lain di kalimantan dan sulawesi. b. Namun komoditas-komoditas yang ada di Kalimantan Timur akan menjadi keunggulan kompetitif bilamana dibandingkan dengan negara-negara lain. Keunggulan kompetitif ini disebabkan karena faktor geografis sehingga menjadi sangat unik. c. Untuk peningkatan daya saing diperlukan upaya untuk memperkuat kualitas maupun kuantitas pasokan bahan baku melalui upaya-upaya intensifikasi maupun pengembangan riset dan kelembagaan. 3. Kerjasama antar Provinsi. a. Secara ekonomi provinsi Kalimantan Timur bergantung secara provinsi lain disekitarnya. Contohnya komoditas karet alam dari Kalimantan Timur dikirim ke Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan; Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara bersimbiosis dengan Kabupaten Berau. b. Ketergantungan ekonomi yang terjadi merupakan karakteristik ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk membangun daya saing. Melalui kerjasama antar provinsi dalam rangka pengembangan WPPI provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dikelompokan dalam satu WPI, dimana sifat ketergantungan yang ada dapat dijadikan bagian dari strategi yang nantinya bisa saling mengisi. c. Tumbuhnya daya saing provinsi Kalimantan Timur muncul dari sisi sumber pasokan bahan baku seperti pada kasus komoditas karetyang memasok industri crumb rubber di provinsi Kalimantan Selatan. 21

22 Lokasi Industri Yang Diprioritaskan Provinsi Kalimantan Timur pada dasarnya memiliki lahan sebagai peruntukan industri akan tetapi belum pada tahap pembangunan. Saat ini terdapat 3 lokasi yang menjadi pengembangan potensi perwilayah industri, selanjutnya dikembangkan berdasarkan hasil survei dan observasi lapangan sebagaimana disajikan pada tabel dan gambar berikut Tabel 15 Potensi Perwilayahan Industri Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten/kota Jenis Perwilayahan Industri Bontang o Kawasan Industri (telah ada): Berbasis Gas Alam (Pupuk Kaltim dan LNG Badak) o Kawasan Industri Petrokimia berbasis Migas dan Kondensat (baru direncanakan) Kutai Timur Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy (baru direncanakan): Oleochemical (Pengolahan Hilir Kelapa Sawit) Balikpapan Samarinda Kutai Kartanegara Penajam Paser Utara Paser Berau Kutai Barat Mahakam Ulu ARAHAN: o Telah berlangsung kegiatan industri di kawasan peruntukan industri: aneka industri o Kawasan Industri Kariangau & Terminal Peti Kemas (baru direncanakan): aneka industri (pengolahan batu bara, migas, ikan, udang, kelapa sawit, karet) Kawasan Industri Palaran & Terminal Peti Kemas (baru direncanakan): aneka industri Kawasan Industri (baru direncanakan): agroindustri (tanaman bahan makanan, perkebunan), industri pendukung migas (off shore) o Telah berlangsung kegiatan industri di kawasan peruntukan industri: aneka industri o Kawasan Industri Buluminung (baru direncanakan): aneka industri Kawasan Industri Pertanian (baru direncanakan): Tanaman Bahan Makanan, Perikanan, Peternakan Kawasan Industri (baru direncanakan): Pengolahan Kayu Kawasan Industri Pertanian (baru direncanakan): Tanaman Bahan Makanan, Perikanan, Peternakan Kawasan Industri Strategis Perbatasan (baru direncanakan): Kluster industri pertanian rakyat (tanaman bahan makanan, perkebunan) WPPI: Bontang, Kutai Timur (KIPI 1 & 2 Maloy), Balikpapan & Penajam PU (KI Kariangau - Buluminung) Semtra KM: o Industri tenun: Samarinda o Industri pengolahan ikan (makanan olahan): Balikpapan o Industri pengolahan nira kelapa (gula merah): Penajam Paser Utara o Industri pengolahan udang dan teri (makanan olahan): Berau o Industri pengolahan rumput laut: Bontang o Industri pengolahan kakao: Berau, Mahakam Ulu, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Samarinda o Industri pengolahan karet: Kutai Barat, Paser, Penajam PU, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Samarinda o Industri pengolahan tanaman pangan (padi & ubi kayu): Paser, Penajam PU, Kutai Barat, Kutai Kartanegara 22

23 Kabupaten/kota Jenis Perwilayahan Industri Adapun kawasan strategis yang ditetapkan di tingkat Provinsi (Kawasan Strategis Provinsi) meliputi: a. Kawasan Industri Kariangau Buluminung di Kawasan Teluk Balikpapan Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Balikpapan dikembangkan dan diintegrasikan dengan Kawasan Industri Buluminung di Penajam, merupakan bagian dari Kawasan Strate-gis Provinsi (KSP) yang terletak di Kawasan Teluk Balikpapan dengan luas areal Ha. Kawasan industri Kariangau diarahkan untuk bergerak di sektor aneka industri, seperti pengolahan batubara, minyak, gas, minyak sawit, karet, makanan, perikanan, kopi, meu-bel, dan lain-lain. Kegiatan industri di KIK dimaksudkan untuk memberi nilai tambah pada setiap komoditi yang dihasilkan di Provinsi Kalimantan Timur sehingga pemasaran produk primer akan beralih menjadi produk sekunder atau tersier. Kawasan Industri Kariangau memiliki posisi yang sangat strategis karena telah terintegrasi dengan terminal pelabuhan peti kemas (sebagai jalur angkut laut) dan Freeway (sebagai jalur angkut darat). Dengan letak posisi geostrategis pada ALKI II, Kawasan Industri Kariangau memiliki konektivitas untuk melayani kegiatan industri di wilayah tengah dan timur Indonesia. Pada tahun 2030, Kawasan Industri Kariangau diprediksikan akan menjadi kawasan pusat aneka industri terkemuka di wilayah Indonesia bagian timur. b. Kawasan Industri Petrokimia (Gas dan Kondensat) di Kota Bontang Kota Bontang merupakan wilayah di Provinsi Kalimantan Timur yang diproyeksikan menjadi Industrial Estate. Sesuai dengan potensi yang dimiliki, kawasan industri Bontang diarahkan untuk bergerak di basis sektor pengolahan migas dan kondensat. Kota Bontang berkembang sebagai outlet industri seiring dengan berdirinya 2 (dua) perusahaan besar yaitu PT. Pupuk Kalimantan Timur dan PT. Badak LNG dan Co. Kota Bontang memiliki peranan penting dalam misi menyukseskan proyek MP3EI koridor kalimantan sebagai pusat produksi pengolahan hasil tambang dan energi nasional. Terkait dengan hal tersebut, saat ini tengah dilakukan proyek Pembangunan Pabrik Pupuk Kalimantan Timur V dengan nilai investasi sebesar 6,08 triliun rupiah yang nantinya akan menjadi pabrik urea dengan kapasitas produksi terbesar di Asia Tenggara yaitu ton urea per hari dan ton amoniak per hari. 23

24 c. Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy (KIPI Maloy) di Kabupaten Kutai Timur Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy terletak di Kecamatan Kaliorang dan Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur dengan luas areal Ha. Berdasarkan Inpres Nomor 1 tahun 2010 dan dokumen Masterplan Perluasan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), KIPI Maloy diarahkan untuk menjadi pusat pengolahan kelapa sawit, oleo chemical, dan industri turunannya. Berdasarkan Masterplan 2012, tahap awal pembangunan KIPI Maloy seluas areal Ha dengan nilai investasi sebesar 3,7 trilyun rupiah. KIPI Maloy terdiri dari 6 (enam) zona industri, yaitu: 1) Zona Industri Oleokimia Dasar, 2) Zona Industri Berbasis Makanan, 3) Zona Industri Biodiesel, 4) Zona Industri Produk Perawatan, 5) Zona Industri Produk Sampingan, dan 6) Zona Industri Lainnya. KIPI Maloy akan terintegrasi dengan Tanki Timbun dan Pelabuhan Internasional CPO (Crude Palm Oil) yang dioperasionalkan dengan sistem pemipaan. Selain itu, sebagai strategi untuk menambah nilai investasi, KIPI Maloy telah diusulkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pada tahun 2030, KIPI Maloy diproyeksikan menjadi pusat/sentra pengolahan oleo chemical berskala internasional yang mencakup industri hulu (primer) dan industri hilir (sekunder dan tersier). 24

25 Gambar 6 Profil WPPI Kota Balikpapan INFRASTRUKTUR PENUNJANG WPPI Konektivitas WPPI Berdasarkan hasil pengamatan dan data-data sekunder konektivitas eksisting di WPPI Kalimantan Timur dapat disajikan dalam gambar berikut ini. 25

26 Gambar 7 Distribusi dan Pasokan Komoditas Unggulan Kaltim dalam lingkup provinsi Gambar 8 Distribusi dan Pasokan Komoditas Unggulan Kaltim ke Luar Negeri 26

27 Kebutuhan Infrastruktur Penunjang WPPI Atas dasar berbagai kondisi yang telah disampaikan di atas, maka perlu dikembangkan berbagai infrastruktur yang ditujukan untuk mendukung pengembagan WPPI Tabel Indikasi Kebutuhan Infrastruktur WPPI Provinsi Kalimantan Timur Rencana Induk Pengembangan WPPI Isu Strategis Pengembangan WPPI Isu Strategis Pengembangan terkait dengan pengembangan WPPI di Provinsi Kalimantan Timur dapat diidentifikasi, sebagai berikut: 1. Peran strategis Provinsi Kalimantan Timur dengan kekayaan SDA Energi dan Migas sebagai pusat produksi migas dan turunan produk olahannya yang menjadi kepentingan strategis Nasional. 2. Sektor tambang dan migas yang berkontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Provinsi Kalimantan Timur. 3. Terbatasnya pelayanan infrastruktur yang diakibatkan oleh terbatasnya infrastruktur jalan, sarana dan prasarana perhubungan darat, laut, dan udara, sarana dan prasarana pemukiman. 4. Besarnya peluang pengembangan pertanian dalam arti luas dalam basis ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam yang terbaharui. 27

28 5. Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan budidaya yang tidak terkendali dan kurang memperhatikan dampak lingkungan, kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kelestarian lingkungan, dan lemahnya penegakkan hukum terhadap penyebab pencemaran kerusakan lingkungan. 6. Rendahnya daya saing daerah yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia, penguasaan dan pemanfaatan iptek, sedikitnya produk-produk unggulan daerah yang kompetitif, tidak konsistennya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta rendahnya jiwa kewirausahaan daerah, dan lemahnya jaringan pemasaran. 7. Pembangunan daerah perbatasan dengan Malaysia yang belum memadai menimbulkan kerawanan-kerawanan dibidang ekonomi, keamanan, dan kedaulatan negara oleh karena terdapat perbedaan yang menyolok dengan daerah perbatasan wilayah negara Malaysia. Demikian pula pembangunan daerah pedalaman yang relatif tertinggal dibandingkan daerah pesisir menimbulkan kesenjangan antar wilayah. Strategi Pengembangan WPPI Visi dan misi yang dikembangkan untuk WPPI Provinsi Kalimanan Timur dikembangkan berdasarkan visi RPJMD dan Visi RPIP Provisi Kalimantan Timur dan berbagai kondisi yang dihadapi di dalam pengembangan perwilayahan di Provinsi Kalimantan Timur. VISI : Mewujudkan perwilayahan industri di Provinsi Kalimantan Timur dengan berbasis Agro dan IPTEK yang ramah lingkungan dan didukung oleh industri pendukung yang handal Misi 1. Mewujudkan pengembangan industri hilir berbasis sumber daya alam agro dan industri pendukungnya; 2. Mewujudkan tersedianya sumber daya industri yang unggul dan berdaya saing tinggi; 3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 28

29 Rencana Aksi Pengembangan WPPI Ada beberapa arah kebijakan dan strategi pengembangan WPPI Provinsi Kalimantan Timur yaitu : 1. Strategi Perwilayahan Industri Strategi Tahap I ( ) Tahap II ( ) 1. Penyediaan Lahan Pembentukan Badan Pembebasan lahan tahap Kawasan Industri. Pengelola Kawasan (Pemda BUMN BUMD Swasta) selanjutnya Pembebasan lahan tahap awal 2. Pengembangan Kawasan Industri /KEK Pembangunan Infrastruktur dasar tahap awal dengan bantuan dana dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pengembangan infrastruktur kawasan industri tahap awal oleh badan pengelola. Pembangunan Infrastruktur dasar tahap berikutnya dengan bantuan dana dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pengembangan infrastruktur kawasan industri tahap berikutnya oleh badan pengelola. 2. Strategi Pengembangan Industri Strategi Tahap I ( ) Tahap II ( ) 1. Penentuan Industri Pemilihan industri Perluasan dan diversifikasi Penggerak Utama penggerak utama usaha industri penggerak Pembangunan Industri utama untuk hilirisasi penggerak utama komoditas unggulan. 2. Pengembangan industri hilir dari komoditas unggulan 3. Pengembangan industri pendukung hilirisasi komoditas unggulan 4. Penguatan industri hulu komoditas unggulan Promosi investasi Pelaksanaan program PTSP (Perijinan Terpadu Satu Pintu) Mendorong industri hilir substitusi impor Promosi investasi pengembangan industri komponen dan bahan penolong Pengembangan industri komponen dan bahan penolong Peningkatan kapasitas dan kualitas industri hulu Peningkatan kapasitas dan sarana pengangkutan batubara Promosi investasi Mendorong industri hilir substitusi impor maupun untuk ekspor. Promosi investasi pengembangan industri barang modal dan jasa industri Pengembangan industri barang modal dan jasa industri. Peningkatan kapasitas dan kualitas industri hulu Peningkatan kapasitas dan sarana pengangkutan batubara 29

30 3. Strategi Pengembangan Sumber Daya Industri Strategi Tahap I ( ) Tahap II ( ) Penyusunan kebijakan penyerapan tenaga kerja lokal. Peningkatan kompetensi SDM lokal 1. Mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal 2. Peningkatan kapasitas dan kualitas komoditas unggulan sebagai bahan baku industri Penyediaan bibit unggul Peningkatan kerjasama penyedia bahan baku industri hulu industri hilir Peningkatan standar kompetensi SDM industri Pengembangan SMK untuk mendukung industri hilir dan industri pendukungnya. Program beasiswa SMK/D3/S1 pada jurusan sesuai kebutuhan Peningkatan produkstivitas penghasil bahan baku Perluasan areal produksi bahan baku 3. Peningkatan penguasaan teknologi Penguatan lembaga pusat inovasi dan inkubasi barang jadi karet. Fasilitasi kerjasama antara lembaga litbang / PT dengan industri hilir Transfer teknologi hilirisasi komoditas unggulan. Pembangunan sarana dan prasarana litbang hilirisasi komoditas unggulan Pengembangan technopark untuk inkubasi IKM 30

31 Gambar 9 Tema Pengembangan KIPI Maloy Kabupaten Kutai Timur 3 1

32 Gambar 10 Kebutuhan Infrastruktur Prioritas Kawasan Industri Maloy Kabupaten Kutai Timur 3 2

33 Gambar 11 Tema Pengembangan Kawasan Industri Kota Bontang 3 3

34 Gambar 12 Kebutuhan Infrastruktur Prioritas WPPI Kota Bontang 3 4

35 Gambar 13 Tema Pengembangan Kawasan Industri Kota Balikpapan dan Kab. Panajam Paser Utara 3 5

36 Gambar 14 Kebutuhan Infrastruktur Prioritas WPPI Kota Balikpapan dan Kabupaten Panajam Paser Utara 3 6

37 3 7

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 Terget realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013

REALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016 INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 0 Pada tahun 0 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 9, trilliun. Dengan rincian Rp., trilliun untuk PMDN dan Rp., triliun

Lebih terperinci

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015 Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Kementerian Perindustrian 2015 I. LATAR BELAKANG 2 INDUSTRI AGRO Industri Agro dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016 INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016 Pada tahun 2016 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 39,33 triliun. Dengan rincian Rp. 13,77 triliun untuk PMDN dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Yth. : 1. Menteri Perdagangan; 2. Menteri Pertanian; 3. Kepala BKPM;

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI I. KINERJA AGRO TAHUN 2012 II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN AGRO III. ISU-ISU STRATEGIS

Lebih terperinci

PDRB Harga Berlaku Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2015) Rp miliar dan PDRB Harga Konstan atas dasar Rp miliar.

PDRB Harga Berlaku Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2015) Rp miliar dan PDRB Harga Konstan atas dasar Rp miliar. PDRB Harga Berlaku Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2015) Rp15.184 miliar dan PDRB Harga Konstan atas dasar Rp 11.451 miliar. Perekonomian triwulan II-2015 tumbuh sebesar 3,93 persen, namun mengalami

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), 2010-2016 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 848 847.7 5 422 596.4 6 137 535.9 6 879 709.2 7 610 994.1 8 399 150.1

Lebih terperinci

RENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR

RENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR & PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 2010-1 Tan. Pangan & Perkebunan 1 4.669.131.070 2.442-27 2.889.931.158.529 5.200-3 Kehutanan - - - - - - - - 5 Pertambangan 1 500.000.000

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018 SIARAN PERS REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 208 Target realisasi investasi tahun 207 mengalami penyesuaian dari Target RUPM Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 4,69 triliun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam pengembangan suatu wilayah, terdapat beberapa konsep pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah Aliran Sungai (DAS), konsep pengembangan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 11/02/35/Th.XV, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 TUMBUH 5,55 PERSEN MEMBAIK DIBANDING TAHUN 2015 Perekonomian Jawa Timur

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2017 TUMBUH 5,37 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, pembangunan memiliki

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN 7 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN EKONOMI TAHUN 2015 TUMBUH 4,06 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan tahun 2015 yang diukur

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi

Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi disampaikan pada Forum Sinkronisasi Perencanaan Strategis 2015-2019 Dalam Rangka Pencapaian Sasaran Kebijakan Energi Nasional Yogyakarta, 13 Agustus 2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 26/05/Th.XIX, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017 TUMBUH 5,11

Lebih terperinci

POTENSI DAN DAYA SAING HILIRISASI PRODUK KALIMANTAN TIMUR MEMASUKI PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL. *Bernatal Saragih

POTENSI DAN DAYA SAING HILIRISASI PRODUK KALIMANTAN TIMUR MEMASUKI PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL. *Bernatal Saragih POTENSI DAN DAYA SAING HILIRISASI PRODUK KALIMANTAN TIMUR MEMASUKI PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL *Bernatal Saragih Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Program Kegiatan Indagkop&UMKM Kab/Kota Se-Kalimantan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016 Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016 EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016 TUMBUH 1,11 PERSEN LEBIH BAIK DIBANDING TRIWULAN III/2015 No. 054/11/14/Th.XVII, 7 November 2016 Perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses transformasi yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015 No. 06/5/62/Th.IX, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015 EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015 TUMBUH 7,82 PERSEN Perekonomian Kalimantan Tengah Triwulan I-2015

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen dan pengekspor terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 12/02/61/Th.XVIII, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN TUMBUH 5,02 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN TAHUN 2013 Perekonomian

Lebih terperinci

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia - 54 - BAB 3: KORIDOR EKONOMI INDONESIA A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 10/02/73/Th. IX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 TUMBUH 7,41 PERSEN PDRB MENURUT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017 No. 27/05/72/Th.XX, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017 EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017 TUMBUH 3,91 PERSEN DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian Sulawesi Tengah yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 No. 06/2/62/Th. IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 TUMBUH 6,21 PERSEN MELAMBAT SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kalimantan Tengah

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG EKONOMI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN I-2016 TUMBUH 3,30 PERSEN, MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I- No. 32/05/19/Th.X,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA

PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA Strategi dan Program Prioritas Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Mahulu

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 11/02/16/Th.XVIII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN TUMBUH 4,50 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 16/2/Th.XIX, 5 Februari 216 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN IV- TUMBUH 5,4 PERSEN TERTINGGI SELAMA TAHUN EKONOMI INDONESIA TAHUN TUMBUH 4,79 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016 Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016 EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016 TUMBUH 2,34 PERSEN MEMBAIK DIBANDING TRIWULAN I/2015 No. 24/05/14/Th. XVII, 4 Mei 2016 Perekonomian Riau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Selain sebagai sumber utama minyak nabati, kelapa sawit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia telah dituangkan pada program jangka panjang yang disusun oleh pemerintah yaitu program Masterplan Percepatan Perluasan dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA KELOMPOK I KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TOPIK : PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO DAN KIMIA MELALUI PENDEKATAN KLASTER KELOMPOK INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN, KIMIA HULU DAN

Lebih terperinci

BAB III Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 33 Tahun 2015

BAB III Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 33 Tahun 2015 BAB III 33 TINJAUAN MENURUT LAPANGAN USAHA 34 0,96 7,52 8,62 7,90 29,62 25,76 22,78 22,96 36,25 32,35 34,06 31,10 29,86 30,82 42,95 44,89 44,84 41,18 39,94 39,52 41,37 48,12 49,07 BAB III BAB III TINJAUAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015 2 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I 2015 TUMBUH 0,16 PERSEN MELAMBAT DIBANDING

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016 Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi Jambi, 31 Mei 2016 SUMBER PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Februari 2015 sebesar 4,66

Lebih terperinci

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model Boks 1 Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model I. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Riau selama beberapa kurun waktu terakhir telah mengalami transformasi.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 11/2/16/Th.XIX, 6 Februari 217 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 216 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 216 TUMBUH 5,3 PERSEN

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR P E M E R I N T A H P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Balikpapan, 7 Maret 2017 TEMA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 52/08/35/Th.XV, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,03 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017 No. 40/08/Th.XI, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017 EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017 MENGALAMI PERTUMBUHAN SEBESAR 2,01 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan dalam rangka : Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan Balikpapan, 15 September 2016 KERANGKA PAPARAN 1 PENDAHULUAN 2 3 DINAMIKA PEMBANGUNAN KALTIM DAN PERMASALAHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2016 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2016 TUMBUH 5,34 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN I-2015 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 11/02/61/Th.XIX, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 TUMBUH 4,81 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN TAHUN 2014

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah- Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

usaha perdagangan besar dan eceran (0,71%); pertanian, kehutanan dan perikanan (0,52%); serta konstruksi (0,54%).

usaha perdagangan besar dan eceran (0,71%); pertanian, kehutanan dan perikanan (0,52%); serta konstruksi (0,54%). No. 29/5/63/Th.XIX, 5 Mei 215 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -215 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 215 TUMBUH -4,78 PERSEN Perekonomian Kalimantan selatan pada triwulan I-215

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/16/Th.XVII, 5 November 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015 TUMBUH 4,89 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 09/05/18/Th.XVII, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,05 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN I-2015 Perekonomian Lampung triwulan I-2016

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016 Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016 EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016 TUMBUH 2,40 PERSEN MEMBAIK DIBANDING TRIWULAN II/2015 No. 42/08/14/Th.XVII, 05 Agustus 2016 Perekonomian

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BATU BARA

BPS KABUPATEN BATU BARA BPS KABUPATEN BATU BARA No. 01/07/1219/Th.VI, 24 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 34/05/35/Th.XIII, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2015 TUMBUH 5,18 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2014 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -2016 No. 26/05/63/Th.XX, 4 Mei 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I -2016 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2016 TUMBUH 3,97 PERSEN Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menghidupkan Kembali Sektor Industri Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional Surabaya, 8 Oktober 2015 DAFTAR ISI Hal I Kinerja Makro Sektor Industri 3 II Visi, Misi,

Lebih terperinci

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM REPOSISI KAPET 2014 KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 10/02/61/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN IV- TUMBUH 3,77 PERSEN TERENDAH SELAMA TAHUN EKONOMI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016 No. 09/02/14/Th. XVIII, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN EKONOMI RIAU TAHUN TUMBUH 2,23 PERSEN MEMBAIK DIBANDINGKAN TAHUN SEBELUMNYA (0,22 PERSEN) Perekonomian Riau tahun yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III )

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III ) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 082/11/64/T h.xviii, 5 Nopember 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III2015 1) EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III 2015 : PERTUMBUHAN Y ON Y : 3,49 PERSEN,

Lebih terperinci

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II-2017 EKONOMI RIAU TRIWULAN II-2017 TUMBUH 2,41 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 No. 37/08/14/Th. XVIII, 7 Agustus 2017 Perekonomian

Lebih terperinci

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VIII, 7 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 TUMBUH 5,41 PERSEN Perekonomian Jakarta Timur tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th.XIV, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III 2016 TUMBUH 5,61 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN III-2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014 Persen (%) No. 29/05/75/Th.IX, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I- 2015 Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014 Perekonomian Gorontalo yang

Lebih terperinci

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 TUMBUH 5,98 PERSEN Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi dan perkembangan sistem transportasi mempunyai hubungan yang erat serta saling ketergantungan. Berbagai upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 01/08/1205/Th. VIII, 16 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 65/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 TUMBUH 5,03 PERSEN Perekonomian Jawa Barat pada Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH EKONOMI ACEH SELAMA TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 4,31 PERSEN. Perekonomian Aceh

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016 No. 1/0/33/Th.XI, 6 Februari 017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN TUMBUH 5,8 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN PERTUMBUHAN TAHUN SEBELUMNYA 17 1 A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016 BADAN PUSAT STATISTIK No. 7/5/Th.XVIII, Mei 16 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-16 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-16 TUMBUH,9 PERSEN Perekonomian Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2014 No. /2/1/Th.XVI, 5 Februari 215 PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN Release PDRB tahun dan selanjutnya menggunakan tahun dasar 2 berbasis SNA 28 EKONOMI RIAU TAHUN TUMBUH 2,62 PERSEN Perekonomian Riau tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 10/02/32/Th.XIX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016 EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2016 TUMBUH 5,45 PERSEN EKONOMI JAWA BARAT 2016 TUMBUH 5,67 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH Pembangunan Koridor Ekonomi (PKE) merupakan salah satu pilar utama, disamping pendekatan konektivitas dan pendekatan pengembangan sumber daya manusia

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016 No. 74/11/19/Th. X, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III- TUMBUH 3,83 PERSEN MENINGKAT DIBANDING PERTUMBUHAN TRIWULAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 73/11/52/X/2016, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 TUMBUH 3,47 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017 No. 26/05/15/Th.XI, 5 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I- EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I- TUMBUH 4,27 PERSEN DIBANDING TRIWULAN I- Perekonomian Provinsi Jambi yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015 No. 38/08/36/Th.IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015 EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015 TUMBUH 5,26 PERSEN LEBIH CEPAT DIBANDINGKAN DENGAN TRIWULAN YANG SAMA TAHUN SEBELUMNYA

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 47/8/16/Th.XVII, 5 Agustus 215 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-215 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-215 TUMBUH 4,87 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA No. 28/05/Th. IX, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA EKONOMI SULAWESI TENGGARA TRIW. I-2017 TUMBUH 8,39 PERSEN (YEAR ON YEAR) Perekonomian Sulawesi Tenggara triwulan I-2017 yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 4,68 PERSEN, LEBIH LAMBAT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 47/08/34/Th.XVII, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2015 MENGALAMI KONTRAKSI 0,09 PERSEN,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis Location Quetiont (LQ), analisis MRP serta Indeks Komposit. Kemudian untuk

Lebih terperinci

di kota tetap Balikpapan menjanjikan. Era ini (tahun milik setara Produksi ton atau Segar) ton CPO (Crude skala cukup luas saat Paser

di kota tetap Balikpapan menjanjikan. Era ini (tahun milik setara Produksi ton atau Segar) ton CPO (Crude skala cukup luas saat Paser Peluang Industri Komoditi Kelapaa Sawit di kota Balikpapan (Sumber : Dataa Badan Pusat Statistik Pusat dan BPS Kota Balikpapan dalam Angka 2011, balikpapan.go.id, www..grandsudirman.com dan berbagai sumber,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2015-2019 Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara Jakarta, 16 Februari 2016 I. TUJUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2 I. TUJUAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT 10/02/32/Th. XVIII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN TUMBUH 5,03 PERSEN Perekonomian Jawa Barat tahun yang diukur berdasarkan Produk

Lebih terperinci