PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR"

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : H. Hafid Lahiya, SE., M.Si Kepala Bidang Prasarana Pengembangan Wilayah BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur Lombok, 26 Nopember

2 KERANGKA PEMAPARAN SEKILAS CAPAIAN PEMBANGUNAN KALTIM BANGKIT 2013 SEKILAS KAPET SASAMBA KAPET SASAMBA DALAM KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI KALTIM INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAPET SASAMBA KAPET SASAMBA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)

3 1. SEKILAS CAPAIAN PEMBANGUNAN KALTIM BANGKIT

4 VISI KALTIM BANGKIT 2013 Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri dan EnergiTerkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera Pemprov.Kaltim dalam kerangka pembangunannya menitikberatkan pada membangun fundamental ekonomi berkelanjutan melalui percepatan pembangunan kawasan industri yang berorientasi pada value added dan ekspor non-migas dengan pendekatan cluster industry. MENCIPTAKAN KALTIM YANG AMAN, DEMOKRATIS, DAN DAMAI DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA MEWUJUDKAN EKONOMI DAERAH YANG BERDAYA SAING DAN PRO RAKYAT MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

5 UPAYA MERUBAH STRUKTUR EKONOMI BERBASIS RENEWABLE RESOURCES Pergeseran Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui ke yang dapat diperbaharui dilakukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang berdaya saing, melalui pengembangan beberapa kawasan industri dengan Pendekatan Cluster Ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Cluster Industri berbasis Pertanian, Oleochemical di Kawasan Maloy Kutai Timur dan industri berbasis migas dan kondensat di Kota Bontang oleh Pemerintah Pusat. (melalui INPRES NOMOR 01 TAHUN 2010) Kalimantan Timur berperan penting dalam menggerakkan perekonomian Nasional dan memberikan harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan rakyat YANG BERKEADILAN Tantangan bagi Pemerintah Provinsi kedepan untuk memberikan dukungan infrastruktur yang baik, ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan SDM yang handal serta iklim investasi yang kondusif.

6 TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA NO INDIKATOR PEMBANGUNAN KONDISI 2008 CAPAIAN Target PDRB (Rp. Triliun) 314,8 285,59 321,76 391,42 419,10 588,48 2. Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,82 2,32 5,10 4,08 3,98 3,72 3. Laju Inflasi (%) 13,06 4,23 7,28 6,35 5,60-4. Investasi (Rp. Triliun) 0,456 4,129 17,88 28,32 30,47 39,21 5. Tingkat Pengangguran (%) 11,11 10,83 10,10 9,84 8,90 7,42 6. I P M 74,52 75,11 75,56 76,22 ** 77,01 7. Tingkat Kemiskinan (%) 8,53 7,86 7,66 6,77 6,68 7,00 ** belum dilakukan penilaian

7 2. SEKILAS KAPET SASAMBA 7

8 KAPET SASAMBA DASAR HUKUM PELAKSANAAN 1. Keputusan Presiden RI No. 89 Tahun 1996 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu 2. Keputusan Presiden RI No. 9 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 1996 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu 3. Keputusan Presiden RI No. 12 Tahun 1998 tentang Penetapan Kawasan Pengembangan Ekononomi Terpadu Samarinda, Sanga-sanga, Muara Jawa, dan Balikpapan disertai Peta Wilayah Kapet Sasamba 4. Keputusan Presiden RI No. 15 Tahun 2000 Wilayah Operasional : 1. Seluruh Wilayah Kota Samarinda 2. Seluruh Wilayah Kota Balikpapan 3. 4 Kecamatan di Kab. Kutai Kartanegara 8 (Samboja, Ma. Jawa, Loa Janan, Sanga-sanga)

9 PENETAPAN LOKASI KAPET Kawasan Strategis Nasional (KSN) KAPET Sasamba merupakan KSN dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi (PP 26/2008 pasal 77) Luas Wilayah : Ha (1,59% Luas Kaltim) PENETAPAN KAPET DISESUAIKAN DENGAN KRITERIA/PERSYARATAN : 1. Kawasan tersebut memiliki potensi untuk cepat tumbuh 2. Kawasan tersebut mempunyai sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya 3. Memiliki potensi pengembalian investasi yang besar 9

10 DASAR PERTIMBANGAN PEMBENTUKAN KAPAT Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi Penggerak Ekonomi di wilayah sekitarnya Meningkatkan peran serta dunia usaha dalam kegiatan pembangunan dengan memberikan kemudahan-kemudahan. 10

11 PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI KALTIM KAPET SASAMBA MERUPAKAN BAGIAN DARI PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU DAN KAWASAN INDUSTRI JASA KOTA SAMARINDA Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan Kawasan Industri Jasa, Kota Samarinda Kawasan Industri Berbasis Migas dan Kondensat, Bontang Kawasan Industri Dan Pelabuhan Internasional, Maloy Kawasan Industri Pariwisata, Derawan Delta Kayan Food Estate, Bulungan Kawasan Perbatasan RI-Malaysia (Kawasan Strategis Nasional)

12 DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1. DUKKUNGAN PEMBIAYAAN Tahun sebesar Rp ,- dan dari APBN sebesar Rp ,- 2. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR : Pembangunan Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Bandara, Terminal Peti Kemas, Power Plan dan Bendungan. 12

13 ISU STRATEGIS KAPET SASAMBA a. Terdapat potensi pertambangan yang perlu dikelola dan dikembangkan dengan prinsip berkelanjutan; b. Adanya kawasan hutan lindung dan berbagai keanekaragaman hayati yang perlu dilindungi; c. Lingkup BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-The Phillipines East Asean Growth Area) menjadikan posisi Sasamba berada di garis depan serta dapat menjadi gerbang kerjasama antar negara khususnya di negara sekitarnya; d. Letak strategis KAPET Sasamba dekat dengan jalur ALKI II menjadikan potensi kemudahan untuk memasarkan produk industri; e. KAPET Sasamba berada di Koridor 3, Koridor Ekonomi dalam MP3EI.

14 3. INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAPET SASAMBA 14

15 KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU INFRASTRUKTUR PENDUKUNG : 1 Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau PENGEMBANGAN ANEKA INDUSTRI Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Pembangunan Jalan Tol Balikpapan Samarinda Pembangunan Jalan Akses Km. 13 Pelabuhan Kariangau Pembangunan Jembatan Pulau Balang Pembangunan Rel Kereta Api Kutai Barat Balikpapan Pembangunan Bendungan Wain Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Pembangunan Institut Teknologi Kalimantan Pembangunan Institut Seni dan Budaya Indonesia

16 NILAI INVESTASI INFRASTRUKTUR DI KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU NO PROGRAM/KEGIATAN NILAI INVESTASI KETERANGAN 1 Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau Rp. 713 Miliar Telah Beroperasi 2 Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan Rp. 1,8 Triliun Target Operasional Oktober Pembangunan Jalan Tol Balikpapan Samarinda Rp. 6,2 Triliun Progress Pembangunan 4 Pembangunan Jalan Akses Km. 13 Pelabuhan Kariangau Rp. 265 Miliar 5 Pembangunan Jembatan Pulau Balang Rp. 2 Triliun 6 Pembangunan Rel Kereta Api Kutai Barat Balikpapan US$ 1,8 Miliar Progress Pembangunan Bentang panjang dan pendek Kerjasama dengan JSC Russian Railways 7 Pembangunan Bendungan Wain Rp. 250 Miliar Progress Pembangunan 8 Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Rp. Progress Pembangunan 9 Pembangunan Institut Teknologi Kalimantan Rp. 1 Triliun Progress Pembangunan 10 Pembangunan Institut Seni dan Budaya Indonesia TOTAL Rp. 500 Miliar ± 30,7 Triliun

17 PELABUHAN PETI KEMAS KARIANGAU Dibangun mulai tahun 2008 dengan investasi APBN, APBD Provinsi, dan PT. Pelindo IV. Senilai Rp. 714 Miliar. Telah diresmikan oleh Presiden RI, 24 Oktober 2012 dan saat ini telah beroperasi. Kapasitas saat ini ± TEUS, dengan kapasitas bongkar muat pelabuhan 25 Box container/crane/hr. Akan dikembangkan hingga TEUS Luas Container Yard (CY)/Lapangan penumpukan Tahap I : 4 Ha, Tahap II : 10 Ha Tahun 2014 akan dilaksanakan pengembangan fasilitas sisi darat pelabuhan

18 PELABUHAN PETI KEMAS KARIANGAU

19 PENGEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL SEPINGGAN, BALIKPAPAN Investasi PT. Angkasa Pura I senilai Rp. 1,8 Triliun TELAH DI-GROUNDBREAKING OLEH PRESIDEN RI, 24 OKTOBER TARGET OPERASIONAL : OKTOBER 2013 Progress Pembangunan : Paket I : 100% Paket II : 74,31% Paket III: 75% Pengembangan Terminal Penumpang dari m 2 menjadi m 2 dengan 11 Garbarata, dengan target daya tampung 10 juta orang/tahun. Perpanjangan landasan pacu dari m menjadi m dengan biaya Rp. 500 Milyar. Rencana fisik akan diselesaikan pada bulan Juli 2013, dan operasional direncanakan pada bulan Oktober 2013

20 KEBUTUHAN ALOKASI DANA PEMBANGUNAN AWAL NILAI KONTRAK PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA Rp.6,2 Triliun Rp.2 Triliun Rp.1,85 Triliun PROGRES S/D OKTOBER ,81% TARGET AKHIR ,63% Progress masing-masing paket : NO PAKET Progress s/d Oktober 2013 Target Akhir Paket 1 (Km.13 Balikpapan - Samboja) 88,02% 90% 2 Paket 2 (Samboja - Palaran I) 22,07% 39% 3 Paket 3 (Samboja - Palaran II) 90,88% 100% 4 Paket 4 (Palaran - Jembatan Mahkota II) 77,81% 78,61% 5 Paket 5 (Km Sepinggan) 34,33% 61% Pada masing-masing paket, saat ini telah selesai dibangun rigid pavement sepanjang 1 Km. Untuk penyediaan badan jalan masih dalam tahap percepatan penyelesaian sesuai target. KENDALA/PERMASALAHAN Trase jalan sebagian kecil melalui Tahura Bukit Soeharto dan Hutan Lindung Sungai Manggar. Pembangunan Paket 1 Jalan akses tol (400 m) Menunggu Persetujuan Pola Ruang untuk perubahan kawasan yang DPCLS dari DPR- RI dan Kementerian Kehutanan (terkait trase tol yang melewati TAHURA). Untuk trase HLSM telah diterbitkan surat izin pinjam pakai kawasan

21 PEMBANGUNAN JALAN AKSES KM. 13 PELABUHAN KARIANGAU Jalan Akses sepanjang 13,5 Km, dibangun melalui dana APBD Provinsi. Higga tahun 2013 telah diinvestasikan sebesar Rp. 141,5 Milyar TA 2009 : Rp 15 Miliar TA 2010 : Rp 30 Miliar TA 2011 : Rp 56,5 Miliar TA 2012 : Rp 40 Miliar TA 2013 : Rp 20 Miliar PROGRESS : Dari total panjang 12,8 km dan lebar 7 m (2 jalur 4 lajur), saat ini telah terbangun satu jalur dan satu buah jembatan. Overall Progress 82,65% Target penyelesaian dua jalur pada tahun 2014

22 PEMBANGUNAN JEMBATAN PULAU BALANG (Bentang Panjang dan Bentang Pendek) BENTANG PANJANG BENTANG PENDEK PROGRESS BENTANG PENDEK 2012: 65 % Jembatan Bentang Pendek (470 M) tengah dibangun dengan dan APBD Provinsi dengan target penyelesaian tahun Jembatan Bentang panjang (800 meter, dana Rp. 1,6 Triliun) mendapat alokasi APBN 2013 Rp. 99,5 M. Saat ini jembatan bentang panjang Sedang diusulkan untuk pembiayaan melalui skema Multiyears Contract , dengan anggaran berkisar Rp.400 s/d 500 Milyar per Tahun Target Tahun 2013 : Bangunan pelengkung bentang pendek tersambung

23 PEMBANGUNAN REL KERETA API KUTAI BARAT - BALIKPAPAN Kabupaten Kutai Barat Rencana pengembangan, akan diteruskan Ke Kab. Murung Raya Kalimantan Tengah (± 60 Km) Kabupaten Penajam Paser Utara Balikpapan Kabupaten Paser Pada tahap awal, kereta api digunakan untuk mengangkut komoditas Sumber Daya Alam (batubara, kelapa sawit, dsb) menuju outlet. Pengembangannya akan digunakan untuk mengangkut penumpang Penandatanganan MoU Pembangunan rel kereta api dimulai dari Kab. Kutai Barat Paser PPU Balikpapan, sepanjang +185 Km dengan investasi US$ 1,8 Milyar. Rencana ke depan, Rel kereta akan diteruskan dari Kalimantan Timur hingga Murung Raya, Kalimantan Tengah, sepanjang 60 kilometer dengan investasi US$ 0,4 Milyar.

24 PEMBANGUNAN BENDUNGAN WAIN (Dukungan Air Baku Kawasan Industri Kariangau) Pembangunan Bendungan Wain sebagai prasarana penyediaan air baku Kawasan Industri Kariangau dan Kota Balikpapan dengan kapasitas 4,2 juta m 3 dan output 262 lt/dtk Progress s/d 2012 : 19.08%. Saat ini dalam tahap konstruksi pembangunan dan pembukaan jalan akses an pekerjaan tubuh bendungan TARGET 2013 = 36% Alokasi Dana Pembangunan Bendungan : TA Rp. 50 Miliar Pek. Pondasi Spillway TA Rp. 30 Miliar Tubuh Bendungan

25 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN Kawasan Industri Kariangau Pembangunan PLTU 2x110 MW Bekerjasama dengan PLN yang telah di-ground breaking oleh Gubernur Kaltim pada tanggal 25 Maret Progress pembangunan 2012 mencapai 55,92%. PLTU Gunung Bayan 2x15 MW PLTU Gunung Bayan 2x15 MW kerjasama dgn Perusda Balikpapan dan PT. Gunung Bayan di Kariangau Telah dilaksanakan topping out oleh Gubernur Kaltim Tgl 12 Januari 2012 Progress 2012 mencapai 70%. Peletakan batu pertama pendirian Power Plant 2 x 100 MW Pada Tanggal 25 Maret PLTU 2 x ( ) MW; Sewa Nilai investasi berkisar Rp. 2,5 Triliun. Pembangunan mendapat tambahan lahan dari Pemprov seluas 15 Ha Pelaksanaan pekerjaan di lapangan

26 2 6 PEMBANGUNAN PLTU 2 X 110 MW DI KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU OVERALL PROGRESS 30% Turbine Gedung Administrasi Switch Yard Jalan Akses

27 PEMBANGUNAN INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN (Dukungan terhadap sektor SDM dan IPTEK) Akan dibangun diatas lahan seluas 300 Ha. Tahap I (Pertama), dilakukan pada lahan seluas 60 Ha untuk pembangunan 1 unit gedung Telah diterima 100 mahasiswa angkatan pertama. Sejalan dengan proses penyelesaian gedung kampus, perkuliahan dititipkan di ITS Surabaya Jurusan yang telah berjalan : Teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik sipil, dan teknik perkapalan Sumber Daya Manusia (SDM) diarahkan untuk dapat mengelola Sumber Daya Alam di Kaltim, sejalan dengan prioritas pembangunan Kaltim sebagai Lumbung Energi Nasional

28 PEMBANGUNAN INSTITUT SENI DAN BUDAYA (Dukungan terhadap sektor SDM dan IPTEK) Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) akan dibangun di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara Telah diterima 160 mahasiswa angkatan pertama pada 4 jurusan (Seni tari, Etnomusikologi, Kriya Seni, dan Televisi). Proses perkuliahan dititipkan sementara di Universitas Mulawarman dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, menunggu pembangunan gedung kampus. Pengembangan bidang pendidikan ini diarahkan agar budaya dan seni diberikan tempat, dan dapat mengasah dan menyalurkan bakat generasi muda

29 KAWASAN INDUSTRI DAN JASA KOTA SAMARINDA INFRASTRUKTUR PENDUKUNG : Pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Pembangunan Bandara Samarinda Baru Pembangunan Jalan Akses Menuju TPK Palaran Pembangunan Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar) Lanjutan Pembangunan Jembatan Mahkota II Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional, Provinsi dan Kota Pembangunan Jembatan Loa Kulu, Kab. Kukar Pembangunan Trans Studio, Kaltim PENGEMBANGAN SEKTOR JASA KOTA SAMARINDA

30 NILAI INVESTASI INFRASTRUKTUR DI KAWASAN INDUSTRI JASA, SAMARINDA NO PROGRAM/KEGIATAN NILAI INVESTASI KETERANGAN 1 Pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Rp. 650 Miliar Telah Beroperasi 2 Pembangunan Bandara Samarinda Baru Rp. 696 Miliar Progress Pembangunan Pembangunan Jalan Akses Menuju TPK Palaran Pembangunan Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar) Lanjutan Pembangunan Jembatan Mahkota II Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional, Provinsi dan Kota Pembangunan Jembatan Loa Kulu, Kab. Kukar Rp. 358 Miliar Rp. 252 Miliar Rp. 653 Miliar Rp. 500 Miliar Rp. 750 Miliar 8 Pembangunan Trans Studio, Kaltim Rp. 1 Triliun Progress Pembangunan Progress Pembangunan Progress Pembangunan Progress Pembangunan Progress Pembangunan Progress Pembangunan TOTAL ± 4,86 Triliun

31 PENGEMBANGAN TERMINAL PETI KEMAS PALARAN Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran telah selesai dibangun dan telah beroperasi, dengan sumber dana investor PT. Pelabuhan Samudera senilai Rp. 501 Milyar TPK Palaran merupakan satu-satunya Pelabuhan di Indonesia yang pembangunan-nya 100 % dibiayai oleh pihak swasta Saat ini tengah dibangun jalan akses dari Kota Samarinda menuju TPK Palaran (Ruas Sanga-sanga Palaran) Pembangunan Jembatan Mahkota II juga merupakan dukungan akses menuju pelabuhan Masih dibutuhkan pengembangan berupa pembangunan terminal penumpang dan general cargo (telah diusulkan pada Musrenbangnas 2013 sebesar Rp. 121 Miliar)

32 PEMBANGUNAN JALAN AKSES MENUJU TPK PALARAN Ruas yang ditangani LOKASI TPK PALARAN Pembiayaan Melalui APBD Provinsi Klaltim , melalui Skema Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract) Rp 358 Milyar Progress fisik saat ini : 50,16%

33 PEMBANGUNAN BANDARA SAMARINDA BARU TELAH DI-GROUNDBREAKING OLEH PRESIDEN RI 24 OKTOBER 2012 Pendanaan pembangunan sisi darat melalui APBD Provinsi Kaltim Sebesar Rp. 696 Miliar melalui skema kontrak tahun jamak Pekerjaan dibagi menjadi 3 paket, meliputi pembangunan infrastruktur dan bangunan teknis (Gedung tower, akses, Apron service, Chiller, Bangunan Meteorologi, Power Station, Bangunan ATC, ATC Tower, dan bangunan penunjang) Progress Pekerjaan Hingga Juli 2013 : 65% Secara simultan, juga dilakukan pembangunan sisi udara

34 LANJUTAN PEMBANGUNAN JEMBATAN MAHKOTA II Menghubungkan Sungai Kapih, Kec. Sambutan dengan Kel. Simpang Pasir, Palaran. Jembatan Mahkota II merupakan akses penghubung untuk transportasi multimoda, karena akan terkoneksi dengan Jalan Tol Balikpapan Samarinda (Paket IV) dan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Palaran Masih terdapat 370 meter bentang yang belum tersambung Kebutuhan pendanaan sebesar Rp. 653 Miliar. Progress pekerjaan saat ini mencapai 80% Ke Jembatan Mahakam Ke Kota Samarinda Jembatan Mahkota II Pintu Keluar Jalan Tol (Paket IV)

35 PEMBANGUNAN JEMBATAN MAHAKAM IV (Jembatan Kembar S. Mahakam) Jembatan eksisting (Mahakam) TELAH DI-GROUNDBREAKING OLEH PRESIDEN RI 24 OKTOBER 2012 Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar) Dibangun untuk mengatasi permasalahan overcapacity kendaraan di Jembatan Mahakam Panjang bentang jembatan 220 meter, lebar 16,9 meter, dan tinggi clearance vertikal sepanjang 22 meter Dibangun melalui dana APBD Kaltim, kontrak tahun jamak senilai Rp. 171 Miliar Progress pekerjaan hingga April 2013 mencapai 21,15%

36 PEMBANGUNAN TRANS STUDIO KALTIM Di Samarinda Wahana permainan dan rekreasi keluarga Trans Studio akan dibangun di Kota Samarinda, tepatnya di lahan eks-hotel Lamin Indah, Samarinda Nilai investasi mencapai Rp. 500 miliar, akan dibangun oleh Trans Corp Chairul Tanjung

37 PEMBANGUNAN JEMBATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Dibangun untuk memperlancar akses Kota Tenggarong (Kab. Kutai Kartanegara) menuju Kota Bangun Desain yang diusulkan berupa Jembatan Type cable-stayed dengan bentang utama 250 meter, panjang meter Kebutuhan pendanaan Rp. 750 miliar

38 KONSEP PENGEMBANGAN Kawasan Industri Kariangau, sebagai salah satu Kawasan Industri yang telah berkembang pesat di KAPET SASAMBA, diarahkan untuk sektor pengolahan atau hilir aneka komoditas (Aneka Industri), Beberapa potensi pengembangan : KOMODITAS Batu Bara Minyak dan Gas Bahan Kimia Sawit Karet Ikan dan Udang Kopi Makanan & minuman Kerajinan & Rekayasa CONTOH PRODUK TURUNAN Briket Batu Bara Methanol : MTBE, asam,semut, asam cuka, formal resin. Amonia : urea, melamine, melamine ware. Olefin : ethylene, prophylene, buatdin, carbon balack. Arimatik : benzene, toluene, xylene. CPO, minyak sawit, mentega, kosmetik, pakan ternak, saprodi. Alat kesehatan dan laboratorium : karet pipet, selang stetoskop, dsb. Alat2 perlengkapan kendaraan: ban, rem, pedal, kampas. Alat2 olahraga: bola voli, basket, sepak bola, pakaian selam Pakan udang, tepung ikan, es pendingin, makanan (kerupuk, terasi, udang beku, udang kaleng, dsb). Kopi bubuk, makanan / minuman berbasis kopi. Minyak goreng, daging beku, tepung terigu, tepung beras, macaroni, spaghetti, bihun, roti, biscuit, kecap, bumbu masak, minuman ringan, dsb. Barang2 Kimia: sabun, tapal gigi, deterjen, minyak atsiri. Plastik: pipa PVC, piring, ember, kantong, dsb. Keramik dan kaca: alat2 rumah tangga, tegel, gelas, kaca lembaran. Besi dan baja: amplas, baja profil, kawat, paku, mur, baut, kawat, kaleng

39 POTENSI KOMODITAS PERKEBUNAN Target RPJMD Perkembangan Luas Komoditi Perkebunan 2008 s.d Juta Ha Kelapa Sawit No Komoditi Luas Areal (Ha) *) 1. Kelapa Sawit 409, , , , ,802 1,002, Karet 74,672 75,925 78,290 84,713 91,784 92, Kakao 34,591 33,421 30,641 27,746 23,502 23, Kelapa Dalam 33,416 33,309 29,983 29,804 30,703 30, Lada 14,843 14,900 12,505 10,650 10,377 10, Aneka Tanaman 24,136 24,057 16,867 15,358 13,261 13,261 Ket : *) Laporan Semester I Produksi Komoditi Perkebunan 2008 s.d Ton Produksi Sawit No Komoditi Produksi (Ton) *) 1. Kelapa Sawit Karet Kakao Kelapa Dalam Lada Aneka Tanaman Ket : *) Laporan Semester I 30,703 10,377 92,041 Luas Areal (Ha) ,502 53,428 1,002, ,855 1,405 6,538, ,261 9,901 6,723 Kelapa Sawit Karet Kakao Kelapa Dalam Lada Produksi (Ton) 2013 Kelapa Sawit Karet Kakao Kelapa Dalam Lada

40 Dalam rangka mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri TARGET PENINGKATAN PRODUKSI KOMODITAS PERKEBUNAN INDIKATOR KONDISI AWAL 2013 TARGET 2018

41 KEGIATAN INDUSTRI YANG TELAH OPERASIONAL DI KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU LAHAN MILIK SWASTA INDUSTRI EKSISTING Workshop alat berat,perminyakan Workshop, galangan dan dermaga kapal Supply base Dermaga dan Terminal batu bara Dermaga, tangki dan pabrik pengolahan kelapa sawit Coldstorage Pengolahan limbah industri Log pond Jasa pergudangan dan penumpukan barang Dsb

42 RENCANA INVESTASI DI KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU RENCANA INVESTASI DALAM WAKTU DEKAT 1. Pembangunan pabrik semen berkapasitas 1,5 juta ton per tahun atau ton per hari oleh PT. Graha Executive. Bahan baku yang dimanfaatkan rencana berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara 2. Pabrik pengolah batu bara menjadi etanol oleh Celmi Corporation (Perusahaan AS). Apabila terwujudm pabrik ini akan menjadi satu-satunya pabrik pengolaan batu-bara menjadi etanol di Indonesia. Pembangunan ditargetkan pelaksanaannya pada tahun 2014 diatas lahan seluas 150 Ha. Pola investasi direncanakan melalui Built, Operate, and Transfer (BOT) Pembangunan Pergudangan di KIK Progress Pembangunan PLTU 2 x 100 MW

43 4. KAPET SASAMBA DALAM KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI KALTIM 43

44 KORIDOR EKONOMI MP3EI

45 LOKUS MP3EI DI KALTIM TOTAL INVESTASI DI KORIDOR KALIMANTAN : Rp.560,57 Triliun INVESTASI DI KALIMANTAN TIMUR : Rp. 402,15 Triliun (71,7%) Lokus 2 Balikpapan, Palm, Oil and Gas, Wood IDR 159,50 T Lokus 1 Kutai Timur, Bontang Bauksit, Alumina, Palm, Coal, Wood IDR T Tema Koridor 3 Sebagai Pusat Produksi Dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional Pusat Pertumbuhan Ekonomi Samarinda 1 Lokus 3 Rapak dan Ganal IDR 70 B Lokus 7 Coal Railway and Trans Kalimantan Road IDR T

46 5. KAPET SASAMBA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) 46

47 INTERKONEKSI RENCANA PENGEMBANGAN KEK DI KALTIM DENGAN KAPET SASAMBA Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kaltim direncanakan berlokasi di Maloy, Kutai Timur. Dalam rangka percepatan perwujudan Kaltim sebagai Pusat Agroindustri dan Energi terkemuka, hilirisasi sumber daya alam tidak hanya berpusat di KAPET SASAMBA. Pengembangan akan dilakukan hingga Kawasan Ekonomi Khusus Maloy. RENCANA KEK MALOY Rencana Investasi di Maloy : Industri Oleochemisal Industri Mineral Industri Kimia KAPET SASAMBA

48 DUKUNGAN PRESIDEN TERHADAP KEK MALOY Insya Allah saya mendukung penuh upaya pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy, apabila usulan tersebut sampai di meja saya, maka saya tidak akan berpikir panjang untuk segera menyetujuinya (Presiden RI, Oktober 2012)

49 DASAR HUKUM DAN KONSEP PEMBANGUNAN DASAR HUKUM Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011, MP3EI, KE. Kalimantan, Sebagai Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2010, menetapkan Kalimantan Timur sebagai Kluster Industri berbasis Oleochemical di Maloy Kutai Timur. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2009, Visi Kaltim Bangkit 2013, Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri Dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera KONSEP PEMBANGUNAN 1. Membangun Klaster Industri oleokimia dan pengolahan hasil tambang, guna meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan kerja dan kesempatan bisnis. 2. Membangun Kluster industri yang kompetitif dengan memberikan berbagai insentif dan kemudahan

50 MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN CORE BUSSINESS : Intergrasi antara industri oleokimia (KIPI MALOY), industri mineral (TKEZ) dan industri kimia (BCIP). LOKASI : Kab. Kutai Timur; Kec. Sangkulirang, Kec. Kaliorang, dan Kec. Bengalon (Lubuk Tutung); Area : Ha

51 INDUSTRI OLEOKIMIA, MALOY Gate Office Industrial Zone Zona Industri Oleokimia (Tahap 2) Ha Lokasi : Teluk Golok, Maloy INDUSTRI : Oleochemical PENGEMBANGAN : Area Inti = Ha Land Use = 577 Ha Pengembangan = Ha ; TOTAL: HA ZONA INDUSTRI : Oleokimia Dasar, Industri berbasis makanan, Industri berbasis non makanan, zona pendukung 51 Zona Industri Oleokimia (Tahap 1) HA

52 KAWASAN INDUSTRI MALOY

53 INDUSTRI KIMIA PT. Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) Lokasi Pabrik Ammonia Lokasi Pabrik Amm Nitrat LOKASI : 53 PROFIL SANGATTA, KUTAI TIMUR INDUSTRI: Industri Kimia, berbasis batu-bara PENTAHAPAN PEMBANGUNAN : TAHUN I: 30 HA TAHUN II: 100 HA T AHUN III: 100 HA TAHUN IV & V : 470 HA LAHAN PENUNJANG : 300 HA TOTAL: 1000 HA FASILITAS: INDUSTRI AIR INDUSTRI KELISTRIKAN FASILITAS SEA-PORT/JETTY FACILITAS PERGUDANGAN WASTE TREATMENT PLANT TRAINING CENTER FIRE & SAFETY ENVIRONMENTAL CONTROL SERVICES LAINNYA

54 INDUSTRI MINERAL TRANS KALIMANTAN ECONOMIC ZONE (TKEZ) Kawasan industri dan pelabuhan akan dibangun secara integratif dengan memaksimalkan potensi yang tersedia. Pengembangan akan dilakukan pada lahan seluas ± Ha. Pelabuhan TKEZ akan menjadi terminal untuk jalur kereta api yang sedang dibangun. Jalur ini akan menghubungkan sumber/lokasi batubara utama dan lokasi cadangan mineral lainnya ke simpul distribusi (pelabuhan laut) Akan dilakukan budidaya vegetasi serta penghutanan kembali akan diletakkan di sepanjang jalur kereta api guna melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan

55 10 PELABUHAN INTERKONEKSI MTKEZ

56 AKSESIBILITAS PENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI MALOY MALOY DALAM PROGRESS : 1. Pembangunan Freeway Balikpapan Samarinda (99,02 Km) Samarinda Bontang (84 Km) Bontang Sangatta (40 Km) Sangatta Maloy (130 Km) 2. Pembangunan dan peningkatan kapasitas jalan nasional (Sangatta Sp. Perdau Maloy) 3. Jalan akses menuju kawasan industri 4. Jalan dalam kawasan industri maloy 5. Pembangunan Rel Kereta Api: 6. Ma. Wahau Lubuk Tutung (135 Km) 7. Tabang Lubuk Tutung (185 Km) 8. Pembangunan Pelabuhan CPO

57 TERIMA KASIH Menuju Kaltim Maju 2030

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG INSENTIF BAGI INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menarik minat investor dalam maupun

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR P E M E R I N T A H P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Balikpapan, 7 Maret 2017 TEMA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis/15 Juni 2017 Waktu : 13.30 15.00 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Timur Peserta :

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Oleh: DR. Ir. H. Zairin Zain, M.Si Kepala Bappeda Provinsi Kaltim Disampaikan Pada : Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan

Lebih terperinci

VISI KALTIM BANGKIT 2013

VISI KALTIM BANGKIT 2013 VISI KALTIM BANGKIT 2013 Mewujudkan Kaltim Sebagai Pusat Agroindustri Dan EnergiTerkemuka Menuju Masyarakat Adil Dan Sejahtera MENCIPTAKAN KALTIM YANG AMAN, DEMOKRATIS, DAN DAMAI DIDUKUNG PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

Sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di

Sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di 120 No. 1 2 3 4 Tabel 3.5 Kegiatan Pembangunan Infrastruktur dalam MP3EI di Kota Balikpapan Proyek MP3EI Pembangunan jembatan Pulau Balang bentang panjang 1.314 meter. Pengembangan pelabuhan Internasional

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis Location Quetiont (LQ), analisis MRP serta Indeks Komposit. Kemudian untuk

Lebih terperinci

PENDIDIKAN INVESTASI BIDANG INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN PENGENTASAN KEMISKINAN PERKEBUNAN

PENDIDIKAN INVESTASI BIDANG INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN PENGENTASAN KEMISKINAN PERKEBUNAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2014 PENDIDIKAN INVESTASI BIDANG INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN PENGENTASAN KEMISKINAN PERKEBUNAN BADAN AMIL ZAKAT DAERAH 2 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018

SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018 PAPARAN KEPALA BAPPEDA LITBANG KOTA BALIKPAPAN SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018 RAKOR BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

Bendungan Teritip Akan Pasok Tambahan Air Baku 250 liter/detik Bagi Kota Balikpapan

Bendungan Teritip Akan Pasok Tambahan Air Baku 250 liter/detik Bagi Kota Balikpapan Rilis PUPR #2 12 Juli 2017 SP.BIRKOM/VII/2017/343 Bendungan Teritip Akan Pasok Tambahan Air Baku 250 liter/detik Bagi Kota Balikpapan Jakarta--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan Rubrik Utama MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan Oleh: Dr. Lukytawati Anggraeni, SP, M.Si Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor olume 18 No. 2, Desember

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK POINTER GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH INDONESIA DEVELOPMENT FORUM ( IDF ) 2017 Jakarta,10 AGUSTUS 2017 TEMA UTAMA : MEMERANGI KETIMPANGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia telah dituangkan pada program jangka panjang yang disusun oleh pemerintah yaitu program Masterplan Percepatan Perluasan dan

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018 SIARAN PERS REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 208 Target realisasi investasi tahun 207 mengalami penyesuaian dari Target RUPM Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 4,69 triliun

Lebih terperinci

PROGRES IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS MP3EI DI KALIMANTAN TIMUR

PROGRES IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS MP3EI DI KALIMANTAN TIMUR PROGRES IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS MP3EI DI KALIMANTAN TIMUR JAKARTA, 11 Oktober 2011 Total Investasi = Rp. 556,66 T Investasi di Kaltim lokus 1,2,3 = Rp. 341,09 T (61,2%) KEGIATAN EKONOMI UTAMA DI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA

PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA Strategi dan Program Prioritas Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Mahulu

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013

REALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. KIPI Maloy. Menuju Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. KIPI Maloy. Menuju Pertumbuhan Ekonomi Hijau Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia KIPI Maloy Menuju Ekonomi Hijau 2 Diterbitkan pada bulan Desember 2014 Semua nilai tukar yang tercantum di dalam dokumen ini berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015 BALAI SIDANG JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 1 I. PENDAHULUAN Perekonomian Wilayah Pulau Kalimantan

Lebih terperinci

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA Wilayah Pekanbaru dan Dumai berada di Provinsi Riau yang merupakan provinsi yang terbentuk dari beberapa kali proses pemekaran wilayah. Dimulai dari awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam pengembangan suatu wilayah, terdapat beberapa konsep pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah Aliran Sungai (DAS), konsep pengembangan

Lebih terperinci

CAR FREE DAY Keanekaragaman Hayati Hutan Lindung Sungai Wain PENGELOLAAN BEKANTAN KONSERVASI MANGROVE EKOWISATA Dikelola oleh Kelompok Masyarakat dengan fasilitas: Dermaga, jembatan, gazebo, menara pengawas,

Lebih terperinci

Pengembangan Pusat Pertumbuhan Industri 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa

Pengembangan Pusat Pertumbuhan Industri 1. Sumatera 2. Kalimantan 3. Jawa Pertumbuhan. Sumatera Sei Mangke, Sumatera Utara (Kelapa Sawit) Dumai, Riau (Kelapa Sawit) Muara Enim, Sumatera Selatan (Batubara) Sei Bamban, Sumatera Utara (Karet) Karimun, Kepulauan Riau (Perkapalan).

Lebih terperinci

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia - 54 - BAB 3: KORIDOR EKONOMI INDONESIA A. Postur Koridor Ekonomi Indonesia Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH Pembangunan Koridor Ekonomi (PKE) merupakan salah satu pilar utama, disamping pendekatan konektivitas dan pendekatan pengembangan sumber daya manusia

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016 Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi Jambi, 31 Mei 2016 SUMBER PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Februari 2015 sebesar 4,66

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia terbukti telah bangkit kembali sejak krisis keuangan global pada tahun 1990an. Pada tahun 2009, sebagai contoh, Indonesia telah mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

PRESENTASI PT. TERMINAL PETIKEMAS INDONESIA DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA RKAP 2018 PELINDO I

PRESENTASI PT. TERMINAL PETIKEMAS INDONESIA DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA RKAP 2018 PELINDO I IIndooneessiia Majju PRESENTASI PT. TERMINAL PETIKEMAS INDONESIA DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA RKAP 2018 PELINDO I Member of Pelindo I, II, III, IV Medan, 02-03 Oktober 2017 RENCANA BISNIS 2018 RENCANA

Lebih terperinci

MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Telp/fax : (0542) 422515 / 421142 PAPARAN WALIKOTA BALIKPAPAN MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Samarinda, 4 April 2016 SINKRONISASI VISI DAN

Lebih terperinci

Peran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI. Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

Peran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI. Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim Peran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim Tugas dan Fungsi Dasar Perda Prov. Kaltim No. 9 Tahun 2008 Tugas pokok: menyusun dan melaksanakan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 38 IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Hutan Mangrove di Tanjung Bara termasuk dalam area kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Letaknya berada di bagian pesisir timur Kecamatan Sangatta

Lebih terperinci

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015 Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Kementerian Perindustrian 2015 I. LATAR BELAKANG 2 INDUSTRI AGRO Industri Agro dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 Terget realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan

Lebih terperinci

BAHAN PEMAPARAN DALAM RANGKA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN OLEH : BUPATI KUTAI KARTANEGARA RITA WIDYASARI, Ph.D

BAHAN PEMAPARAN DALAM RANGKA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN OLEH : BUPATI KUTAI KARTANEGARA RITA WIDYASARI, Ph.D BAHAN PEMAPARAN DALAM RANGKA MUSRENBANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 OLEH : BUPATI KUTAI KARTANEGARA RITA WIDYASARI, Ph.D I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan permasalahan dan isu strategis serta mengacu

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2017

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2017 REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2017 Target realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan

Lebih terperinci

KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA KP3EI KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA LAPORAN KEGIATAN TIM KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (KP3EI) LAPORAN KEGIATAN TIM KOMITE PERCEPATAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan suatu kota tidak terlepas dari aspek pembentuk kota. Aspek pembentuk tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman, kependudukan, sarana

Lebih terperinci

Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017

Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017 Oleh : Ujang Rachmad Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur

Lebih terperinci

OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan dalam rangka : Musrenbang RPJMD Kota Balikpapan Balikpapan, 15 September 2016 KERANGKA PAPARAN 1 PENDAHULUAN 2 3 DINAMIKA PEMBANGUNAN KALTIM DAN PERMASALAHAN

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015 Yth. : Para Pimpinan Redaksi dan hadirin yang hormati;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan untuk sarana transportasi umum dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dalam hal ini, transportasi memegang peranan penting dalam memberikan jasa layanan

Lebih terperinci

R E N C A N A U M U M P E N A N A M A N M O D A L P R O V I N S I K A L I M A N TA N T I M U R TA H U N 2 0 1 4-2025

R E N C A N A U M U M P E N A N A M A N M O D A L P R O V I N S I K A L I M A N TA N T I M U R TA H U N 2 0 1 4-2025 R E N C A N A U M U M P E N A N A M A N M O D A L P R O V I N S I K A L I M A N TA N T I M U R TA H U N 2 0 1 4-2025 N A S K A H A K A D E M I S B A D A N P E R I J I N A N D A N P E N A N A M A N M O

Lebih terperinci

L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014

L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 A. Realisasi Persetujuan Penanaman Modal Sampai Dengan Triwulan II Memasuki triwulan III periode

Lebih terperinci

Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur GAMBARAN UMUM WPPI KALIMANTAN TIMUR Geografi Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas kedua setelah Papua, memiliki potensi sumberdaya alam melimpah dimana

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung POTENSI DAN PELUANG INVESTASI Kabupaten belitung POSISI KABUPATEN BELITUNG Kabupaten Belitung terletak antara 107 08' BT sampai 107 58' BT dan 02 30' LS sampai 03 15' LS dengan luas seluruhnya 229.369

Lebih terperinci

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM REPOSISI KAPET 2014 KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report KATA PENGANTAR Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah Laporan Akhir () kegiatan Pekerjaan Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Koridor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat

Lebih terperinci

POTENSI DAN DAYA SAING HILIRISASI PRODUK KALIMANTAN TIMUR MEMASUKI PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL. *Bernatal Saragih

POTENSI DAN DAYA SAING HILIRISASI PRODUK KALIMANTAN TIMUR MEMASUKI PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL. *Bernatal Saragih POTENSI DAN DAYA SAING HILIRISASI PRODUK KALIMANTAN TIMUR MEMASUKI PASAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL *Bernatal Saragih Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Program Kegiatan Indagkop&UMKM Kab/Kota Se-Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA DR. IR. H. ZAIRIN ZAIN. M. SI KEPALA BAPPEDA PROV. KALIMANTAN

Lebih terperinci

Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan

Prospek Pengembangan KEK di Sulawesi Selatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Dipaparkan dalam: Workshop Pengembangan Kawasan Ekonomi di sulawesi Selatan Makassar ǀ November 2013 Prospek

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 250,0 275,0 320,0 360,0 1 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 2 Pengembangan SDM Industri Tersebarnya informasi,

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011 No. 43/08/63/Th XV, 05 Agustus 20 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-20 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-20 tumbuh sebesar 5,74 persen jika dibandingkan triwulan I-20 (q to q)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

di kota tetap Balikpapan menjanjikan. Era ini (tahun milik setara Produksi ton atau Segar) ton CPO (Crude skala cukup luas saat Paser

di kota tetap Balikpapan menjanjikan. Era ini (tahun milik setara Produksi ton atau Segar) ton CPO (Crude skala cukup luas saat Paser Peluang Industri Komoditi Kelapaa Sawit di kota Balikpapan (Sumber : Dataa Badan Pusat Statistik Pusat dan BPS Kota Balikpapan dalam Angka 2011, balikpapan.go.id, www..grandsudirman.com dan berbagai sumber,

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Salah satu pelabuhan besar di Indonesia yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pelabuhan

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin 2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

Pengembangan dan pembangunan Ketenagalistrikan. Pembangunan PLTMH. Program Inumerasi Energi. Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pengembangan dan pembangunan Ketenagalistrikan. Pembangunan PLTMH. Program Inumerasi Energi. Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Revitalisasi/ Daya Listrik/ Energi Kapasitas Energi Listrik (Kelistrikan) Meningkatnya Energi ketenagalistrikan dan pembangunan Ketenagalistrikan PLTMH Bulungan, Paser Terbangunnya PLTMH 1 Unit dan Pendayagunaan

Lebih terperinci

Peluang & Tantangan Pengembangan Ketenagalistrikan di Kalbar

Peluang & Tantangan Pengembangan Ketenagalistrikan di Kalbar Peluang & Tantangan Pengembangan Ketenagalistrikan di Kalbar Oleh : Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kalimantan Barat Pada Acara Seminar dan Workshop MKI Wilayah Kalimantan Barat 2013 Pontianak. 13 Maret

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

Gambar 1. Pengengembangan Instalasi Biogas BPTP Kaltim

Gambar 1. Pengengembangan Instalasi Biogas BPTP Kaltim Pembuatan Instalasi Biogas di Kalimantan Timur Limbah ternak sapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi (biogas) untuk memasak dan listrik, selain dapat digunakan sebagai pupuk organik. Biogas memiliki

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Oleh: DR. Dedi Mulyadi, M.Si Jakarta, 1 Februari 2012 Rapat Kerja Kementerian Perindustrian OUTLINE I. PENDAHULUAN II.

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Oleh : Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Disampaikan dalam Festival Iklim KemenLHK Jakarta, 17 Januari 2018 Periode Peletakan Dasar Transformasi Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen dan pengekspor terbesar minyak kelapa sawit di dunia. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH ADINDA PUTRI SIAGIAN / NRP. 3609100701 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung berada antara 3º45 dan 6º45 Lintang Selatan serta 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah utara berbatasan dengan Provinsi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persinggahan rute perdagangan dunia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 [Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci

Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara. Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016

Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara. Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016 Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016 LATAR BELAKANG Dasar Hukum Undang-undang Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 Oleh : Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara Musyawarah

Lebih terperinci

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 A. Latar Belakang Sepanjang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW. Hormat kami. Tim penyusun Rabu, 4 Mei KATA PENGANTAR Klipping Media Massa adalah kumpulan guntingan berita yang kami sajikan secara rutin. Guntingan berita ini kami seleksi dari berita yang muncul di media cetak. Adapun tema berita

Lebih terperinci

Oleh EVALUASI NILAI PASAR ASET PELABUHAN PENYEBRANGAN FERRY PENAJAM BERDASARKAN NILAI PASAR. Muh. Yusuf Basra NRP

Oleh EVALUASI NILAI PASAR ASET PELABUHAN PENYEBRANGAN FERRY PENAJAM BERDASARKAN NILAI PASAR. Muh. Yusuf Basra NRP EVALUASI NILAI PASAR ASET PELABUHAN PENYEBRANGAN FERRY PENAJAM BERDASARKAN NILAI PASAR Oleh DOSEN PEMBIMBING : Ir. Retno Indryani, MT Muh. Yusuf Basra NRP. 3107207704 MAGISTER TEKNIK MANAJEMEN ASET FAKULTAS

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran strategis dalam menunjang perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia bahan pangan, pakan ternak, sumber bahan baku

Lebih terperinci

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan

Lebih terperinci

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan penelitian. Pendahuluan ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang penelitian sesuai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB. Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB. Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB 4.1 Gambaran Umum Wilayah Provinsi NTB terdiri atas dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat

Lebih terperinci

BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR

BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR Pelaksanaan MP3EI memerlukan dukungan pelayanan infrastruktur yang handal. Terkait dengan pengembangan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama, telah diidentifikasi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

Oleh : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kaltim Sangatta, Februari 2015

Oleh : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Kaltim Sangatta, Februari 2015 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Ke-PU PU-an PEMANTAPAN KONEKTIVITAS INTRA DAN ANTAR WILAYAH Dalam Rangka Efisiensi Transportasi Barang dan Jasa Di Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi dan perkembangan sistem transportasi mempunyai hubungan yang erat serta saling ketergantungan. Berbagai upaya terus ditempuh pemerintah guna mendorong

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Yth. : 1. Menteri Perdagangan; 2. Menteri Pertanian; 3. Kepala BKPM;

Lebih terperinci

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur RENCANA AKSI KEGIATAN KOORDINASI DAN SUPERVISI (KORSUP) ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI KALIMANTAN TIMUR DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014 Bismillahirrohmanirrahim Yth. Ketua Umum INAplas Yth. Para pembicara

Lebih terperinci

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46 RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2015 Jakarta, 5 Februari 2015 Rapat Kerja Menteri Perindustrian Tahun 2015 dengan tema Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing Menuju

Lebih terperinci