INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERMOKIMIA DI SMA/MA KELAS XI IPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERMOKIMIA DI SMA/MA KELAS XI IPA"

Transkripsi

1 Lampiran 1 INSTRUMEN PENILAIAN PERANGAT PEMELAJARAN TERMOIMIA DI SMA/MA ELAS XI IPA NAMA REVIEWER : NIP : INSTANSI : PETUNJU PENGISISAN 1. Penilaian perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan aspek penilaian yang terdapat pada halaman berikutnya. 2. erilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda dengan kriteria sebagai berikut: S (Sangat aik) (aik) (ukup) (urang) (Sangat urang) 3. Tiap kolom harus diisi. Jika ada penilaian yang tidak sesuai atau terdapat suatu kekurangan. ritik atau saran Anda pada lembar saran penilaian kualitas perangkat pembelajaran. Trima asih

2 A. Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ode Aspek riteria A D Perumusan indikator keberhasilan belajar Pemilihan materi pembelajaran Pengorganisasian materi pembelajaran Pemilihan sumber belajar pembelajaran Skenario pembelajaran 1. Perumusan tujuan pembelajaran mengandung perilaku hasil belajar. 2. Perumusan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda. 3. Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. ejelasan kerangka/ sistematika materi. 5. esesuaian dengan alokasi waktu. 6. Pemilihan sumber pembelajaran sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. 7. ejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti dan penutup). 8. elengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, pedoman penskoran). 9. Alat penilaian belajar yang digunakan dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif, pisikomotorik. E Penilaian 10. Petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat, dan jelas. F Penggunaan bahasa 11. Penggunaan bahasa tulis (tepat dan jelas) Skor S 57

3 . Instrumen Handout ode Aspek riteria A D Struktur Handout Materi pembelajaran Ilustrasi dan contoh ebahasaan 1. erisi uraian singkat atau prolog mengenai topik atau tema yang bersangkutan. 2. erisi uraian tentang bahan pelajaran sesuai dengan Standar Isi. 3. Materi berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. 4. Materi berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. 5. erisi ilustrasi atau contoh-contoh yang digunakan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. 6. erisi ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. 7. Ilustrasi dan contoh bersifat logis. 8. Ilustrasi dan contoh konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep dan teori/hukum. 9. Menggunakan kalimat dengan benar. 10. Menggunakan kata atau istilah dengan tepat. Skor S 58

4 . Instrumen Media Powerpoint ode Aspek riteria A Skenario pembelajaran Tampilan media 1. Mendukung pencapaian kompetensi dasar 2. Mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar 3. Mengacu pada ranah kognitif 4. Relevan dengan isi materi 5. Tidak menimbulkan salah konsep 6. Mendukung pemahaman materi 7. emampuan mengaktifkan peserta didik dalam proses Pembelajaran 8. Tampilan huruf jelas 9. Tampilan gambar jelas Alokasi waktu 10. esesuaian waktu dengan penggunaan media D Penyampaian materi 11. Informasi/pesan disampaikan jelas 12. Informasi/pesan disampaikan berurutan E Ilustrasi 13. Ilustrasi/sketsa atau gambar mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan. Skor S 59

5 D. Instrumen Lembar erja Siswa (LS) ode Aspek riteria A Pendekatan pembelajaran ebenaran konsep kimia edalaman konsep esesuaian konsep egiatan Percobaan 1. Menekankan pada proses pembelajaran. 2. Menekankan pada hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kehidupan. 3. Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran 4. esesuiana konsep dengan konsep yang dikemukakan ahli kimia 5. ebenaran susunan materi setiap bab. 6. edalaman materi sesuai dengan kemampuan siswa. 7. esesuaian konsep dengan materi pokok dalam urikulum Standar Isi. 8. esesuaian kegiatan percobaan kimia dengan materi pokok urikulum Standar Isi. 9. Informasi yang dikemukakan mengikuti perkembangan zaman. 10. Memberikan pengalaman langsung 11. egiatan peserta didik yang dilakukan mendorong peserta didik untuk menyimpulkan konsep, hukum atau fakta yang dipelajari. 12. egiatan/percobaan kimia mudah dilaksanakan. Skor S 60

6 D E eterlaksanaan Penilaian ejelasan kalimat ebahasaan Penampilan fisik LS 13. Materi pokok sesuai dengan alokasi waktu di sekolah 14. Petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat dan jelas 15. Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 16. Mengukur ketercapaian indikator keberhasilan belajar. 17. alimat mudah dipahami dan tidak menimbulakn makna ganda. 18. ahasa menggunkan bahasa baku 19. ahasa yang digunakan komunikatif 20. Desain LS baik 21. etakan gambar dan tulisan jelas 22. Penampilan fisik LS dapat mendorong minat baca siswa 61

7 Lampiran 2 PENJAARAN INSTRUMEN PENILAIAN A. Penjabaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No. Aspek yang Dinilai Skor Penjabaran 1 Perumusan tujuan pembelajaran S Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran sangat tepat dan jelas. mengandung perilaku hasil belajar Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran tepat dan jelas. Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran cukup tepat dan cukup jelas. Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran kurang tepat dan kurang jelas. Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran tidak tepat dan tidak jelas. 2 Perumusan pembelajaran tidak menimbulkan S Jika perumusan tujuan pembelajaran mudah dipahami, tepat dan jelas atau tidak menimbulkan penafsiran ganda. penafsiran ganda Jika perumusan tujuan pembelajaran mudah dipahami, tetapi kurang tepat dan kurang jelas atau sedikit menimbulkan penafsiran ganda. Jika perumusan tujuan pembelajaran mudah dipahami, tetapi tidak tepat dan tidak jelas atau cukup menimbulkan penafsiran ganda Jika perumusan tujuan pembelajaran sebagian mudah dipahami, tepat dan jelas atau menimbulkan penafsiran ganda. 62

8 3 Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. S Jika perumusan tujuan pembelajaran tidak mudah dipahami, tidak jelas dan tidak tepat atau sangat menimbulkan penafsiran ganda. Jika materi ajar sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika materi ajar cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika materi ajar kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika materi ajar tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran 4 Sistematika materi ajar. S Jika materi sangat sistematis 5 esesuaian materi dengan alokasi waktu. 6 Pemilihan sumber/media pembelajaran sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. S S Jika materi sistematis Jika materi cukup sistematis Jika materi kurang sistematis Jika materi tidak sistematis Jika materi sangat sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi cukup sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi kurang sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi tidak sesuai dengan alokasi waktu Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan sangat sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. 63

9 7 ejelasan skenario pembelajaran (langkahlangkah kegiatan pembelajaran: awal, inti dan penutup). 8 elengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, pedoman penskoran). S S Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan cukup sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika skenario pembelajaran sangat jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran cukup jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran kurang jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran tidak jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika instrumen evaluasi sangat lengkap Jika instrumen evaluasi lengkap Jika instrumen evaluasi cukup lengkap 64

10 9 10 Alat penilaian belajar yang digunakan dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif, pisikomotorik. Petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat, dan jelas S S Jika instrumen evaluasi kurang lengkap Jika instrumen evaluasi tidak lengkap Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif, dan afektif atau kognitif dan psikomotorik saja tetapi tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif saja tetapi tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif saja tetapi kurang tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif saja tetapi tidak tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tepat, dan jelas. Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tetapi kurang tepat, dan kurang jelas. Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tetapi tidak tepat, dan tidak jelas Jika petunjuk penilaian hanya sebagian yang mudah dipahami, tepat, dan jelas. Jika petunjuk penilaian tidak mudah dipahami, tidak tepat, dan tidak jelas. 11 Penggunaan bahasa S Jika penggunaan bahasa sangat tepat dan jelas. Jika penggunaan bahasa tepat dan jelas Jika penggunaan bahasa cukup tepat dan jelas Jika penggunaan bahasa kurang tepat dan jelas Jika penggunaan bahasa tidak tepat dan jelas 65

11 . Penjabaran Instrumen Penilaian Handout No. Aspek yang dinilai Skor Penjabaran 1 erisi uraian singkat atau prolog mengenai topik S Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang sangat berkaitan dengan topik atau tema. atau tema yang bersangkutan. Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang berkaitan dengan topik atau tema. Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang hanya sebagian berkaitan dengan topik atau tema. Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang kurang berkaitan dengan topik atau tema. Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang tidak berkaitan dengan topik atau tema. 2 erisi uraian tentang bahan pelajaran sesuai S Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang sangat sesuai dan tepat dengan kurikulum. dengan Standar Isi. Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang sesuai tetapi kurang tepat dengan kurikulum. Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang cukup sesuai tetapi tidak tepat dengan kurikulum. Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang kurang sesuai tetapi tidak tepat dengan kurikulum. Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang tidak sesuai dan tidak tepat dengan kurikulum. 66

12 3 Materi berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. 4 Materi berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. 5 erisi ilustrasi dan contohcontoh yang digunakan untuk memantapkan pemahaman peerta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. 6 erisi ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan dengan isi atau S S S S Jika materi sangat berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi cukup berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi kurang berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi tidak berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi sangat berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Jika materi berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Jika materi cukup berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Jika materi kurang berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Jika materi tidak berhubungan dengan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan sangat memantapkan pemahaman siswa, tepat dan jelas terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan memantapkan pemahaman siswa, kurang tepat tetapi kurang jelas terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan memantapkan pemahaman siswa, tidak tepat tetapi tidak jelas terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan kurang memantapkan pemahaman siswa, tidak tepat dan tidak jelas terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan tidak memantapkan pemahaman siswa, tidak tepat dan tidak jelas terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang sangat relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan dengan isi atau uraian 67

13 uraian topik atau tema bahan ajar. 7 Ilustrasi dan contoh bersifat logis. 8 Ilustrasi dan contoh konsisten dengan sifatsifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep dan teori/hukum. 9 Menggunakan kalimat dengan benar. S S S topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang cukup relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang kurang relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang tidak relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh sangat bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh cukup bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh kurang bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh tidak bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh sangat konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh cukup konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh kurang konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh tidak konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika kalimat yang digunakan sangat benar, tepat dan jelas. Jika kalimat yang digunakan benar tetapi kurang tepat dan kurang jelas. 68

14 10 Menggunakan kata atau istilah dengan tepat. S Jika kalimat yang digunakan cukup benar tetapi tidak tepat dan tidak jelas. Jika kalimat yang digunakan sebagian benar, tepat dan jelas. Jika kalimat yang digunakan tidak benar dan tidak tepat dan tidak jelas. Jika kata atau istilah yang digunakan sangat tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan cukup tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan kurang tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan tidak tepat. 69

15 . Penjabaran Instrumen Penilaian Media Powerpoint No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran 1 Mendukung pencapaian S Jika materi dalam media sangat mendukung pencapaian kompetensi dasar. kompetensi dasar. Jika materi dalam media mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media cukup mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media kurang mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media tidak mendukung pencapaian kompetensi dasar. 2 Mendukung pencapaian Jika materi dalam media sangat mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil S indikator pencapaian hasil belajar belajar Jika materi dalam media mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media cukup mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media kurang mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media tidak mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar 3 Mengacu pada ranah S Jika materi dalam media sangat mengacu pada ranah kognitif kognitif. Jika materi dalam media mengacu pada ranah kognitif Jika materi dalam media cukup mengacu pada ranah kognitif Jika materi dalam media kurang mengacu pada ranah kognitif Jika materi dalam media tidak mengacu pada ranah kognitif 4 Relevan dengan isi materi S Jika materi dalam media sangat relevan 70

16 Jika materi dalam media relevan Jika materi dalam media cukup relevan Jika materi dalam media kurang relevan Jika materi dalam media tidak relevan 5 Tidak menimbulkan salah S Jika materi dalam media sangat jelas tidak menimbulkan salah konsep konsep Jika materi dalam media jelas tidak menimbulkan salah konsep Jika materi dalam media cukup jelas tidak menimbulkan salah konsep Jika materi dalam media kurang jelas tidak menimbulkan salah konsep Jika materi dalam media tidak jelas dan menimbulkan salah konsep 6 Mendukung pemahaman S Jika materi dalam media sangat mendukung pemahaman materi materi Jika materi dalam media mendukung pemahaman materi Jika materi dalam media cukup mendukung pemahaman materi Jika materi dalam media kurang mendukung pemahaman materi Jika materi dalam media tidak mendukung pemahaman materi 7 emampuan mengaktifan S Jika media sangat mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran peserta didik dalam proses Jika media mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran pembelajaran Jika media cukup mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran Jika media kurang mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran Jika media tidak mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran 8 Tampilan huruf jelas S Jika tampilan huruf disajikan sangat jelas Jika tampilan huruf disajikan jelas Jika tampilan huruf disajikan cukup jelas Jika tampilan huruf disajikan kurang jelas Jika tampilan huruf disajikan tidak jelas 71

17 9 Tampilan gambar jelas. S Jika tampilan gambar disajikan sangat jelas Jika tampilan gambar disajikan jelas Jika tampilan gambar disajikan cukup jelas Jika tampilan gambar disajikan kurang jelas Jika tampilan gambar disajikan tidak jelas 10 esesuaian waktu dengan S Jika waktu penggunaan media sangat efisien penggunaan media Jika waktu penggunaan media efisien Jika waktu penggunaan media cukup efisien Jika waktu penggunaan media kurang efisien Jika waktu penggunaan media tidak efisien 11 Informasi/pesan S Jika informasi/pesan disampaikan sangat jelas disampaikan jelas Jika informasi/pesan disampaikan jelas Jika informasi/pesan disampaikan cukup jelas Jika informasi/pesan disampaikan kurang jelas Jika informasi/pesan disampaikan tidak jelas 12 Informasi/pesan S Jika informasi/pesan disampaikan dalam media sangat berurutan disampaikan berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media cukup berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media kurang berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media tidak berurutan 13 Ilustrasi/sketsa atau gambar Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media sangat mengarah pada pemahaman S mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan 72

18 Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media cukup mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media kurang mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media tidak mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan 73

19 D. Penjabaran Instrumen Penilaian LS No Aspek penilaian riteria 1. Menekankan keterampilan Jika materi LS terdapat kegiatan/ percobaan kimia dan mampu mendorong siswa S proses menyimpulkan suatu konsep, juga dilengkapi tabel. Jika materi LS terdapat kegiatan/ percobaan kimia dan mampu mendorong siswa menyimpulkan suatu konsep, tetapi tanpa tabel. Jika materi LS terdapat kegiatan / percobaan kimia dan mampu mendorong siswa menyimpulkan suatu konsep Jika sebagian materi LS terdapat kegiatan / percobaan kimia tetapi tidak mampu mendorong siswa menyimpulkan suatu konsep Jika semua materi LS tidak terdapat kegiatan / percobaan kimia 2. Menghubungkan ilmu Jika penjabaran materi LS menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, S pengetahuan dan teknologi teknologi, dan kehidupan beserta contoh penerapannya dan kehidupan Jika penjabaran materi LS menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, teknologi, dan kehidupan tanpa disertai contoh penerapannya Jika penjabaran materi LS menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, teknologi, saja atau ilmu pengetahuan dengan kehidupan saja. Jika penjabaran materi LS menekankan ilmu pngetahuan saja Jika penjabaran materi LS tidak menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, teknologi, dan kehidupan. 3. Mengajak siswa aktif Jika materi LS mampu mengajak semua siswa aktif dalam konsep yang berupa S dalam pembelajaran teori dan kegiatan kimia Jika materi LS mampu mengajak sebagian siswa aktif dalam konsep yang berupa 74

20 4. esesuaian konsep dengan konsep yang dikemukakan para ahli 5. ebenaran susunan materi setiap bab S S teori dan kegiatan kimia Jika materi LS mampu mengajak sebagian kecil siswa aktif dalam konsep yang berupa teori dan kegiatan kimia saja Jika materi LS tidak mampu mengajak sebagian kecil siswa aktif dalam konsep yang berupa teori atau hanya dalam kegiatan kimia saja. Jika materi LS tidak mampu mengajak semua siswa aktif dalam konsep yang berupa teori dan kegiatan kimia Jika konsep yang dijabarkan sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia dengan pengembangan konsep Jika konsep yang dijabarkan sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia tanpa pengembangan konsep Jika konsep yang dijabarkan sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia tetapidapat menimbulkan salah konsep dalam penjelasannya Jika sebagian konsep yang dijabarkan tidak sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia Jika semua konsep yang dijabarkan tidak sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia Jika materi pokok dijabarkan dari materi mudah ke sukar dan sesuai dengan susunan materi urikulum Standar Isi. Jika materi LS dijabarkan dari materi mudah ke sukar tetapi sebagian tidak sesuai dengan susunan materi urikulum Standar Isi Jika materi LS dijabarkan dari materi mudah ke sukar tetapi semua tidak sesuai dengan susunan urikulum Standar Isi. Jika materi LS dijabarkan dari materi sukar ke mudah dan sesuai dengan susunan 75

21 urikulum Standar Isi. Jika materi LS dijabarkan dari materi sukar ke mudah dan tidak sesuai dengan susunan urikulum Standar Isi. 6. edalaman materi sesuai Jika semua materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta S dengan kemampuan beserta ilustrasi gambar peserta didik. Jika sebagian besar materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta beserta ilustrasi gambar Jika sebagian kecil materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta beserta ilustrasi gambar Jika sebagian kecil materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta tanpa ilustrasi gambar Jika semua materi tidak memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta tanpa ilustrasi gambar 7. esesuaian konsep dengan Jika penjabaran materi sesuai dengan urikulum Standar Isi disertai soal S materi pokok dalam pendalaman materi tiap sub materi pokok. urikulum Standar Isi Jika penjabaran materi sesuai dengan urikulum Standar Isi disertai soal pendalaman materi tiap materi pokok. Jika sebagian penjabaran materi tidak sesuai dengan urikulum Standar Isi disertai soal pendalaman materi tiap sub materi pokok. Jika sebagian penjabaran materi tidak sesuai dengan urikulum Standar Isi disertai soal pendalaman materi tiap materi pokok. Jika semua penjabaran materi tidak sesuai dengan materi urikulum Standar Isi dan tidak disertai soal pendalaman materi. 8. Informasi yang S Jika informasi sesuai dengan perkembangan jaman dan ada hubungan dengan materi 76

22 dikemukakan mengikuti perkembangan zaman 9 Hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari 10. egiatan peserta didik yang dilakukan mendorong peserta didik untuk menyimpulkan konsep, hukum atau fakta yang dipelajari. S S pelajaran Jika informasi sebagian besar sesuai dengan perkembangan jaman dan ada hubungan dengan materi pelajaran Jika informasi sebagian besar sesuai dengan perkembangan jaman dan sebagian kecil ada hubungan dengan materi pelajaran Jika informasi sebagian kecil sesuai dengan perkembangan jaman dan tidak ada hubungan dengan materi pelajaran Jika informasi tidak ada yang sesuai dengan perkembangan jaman dan tidak ada hubungan dengan materi pelajaran Jika penjabaran materi banyak melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika penjabaran materi sebagian besar melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika penjabaran materi sebagian besar melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar tetapi peristiwa tersebut salah Jika penjabaran materi sebagian kecil melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika penjabaran materi tidak ada yang melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika semua kegiatan peserta didik mampu mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan mengambil kesimpulan. Jika sebagian kegiatan peserta didik mampu mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan mengambil kesimpulan. Jika sebagian kegiatan peserta didik hanya mampu mendorong peserta mengambil kesimpulan. Jika semua kegiatan peserta didik mampu mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan mengambil kesimpulan tetapi salah. Jika semua kegiatan peserta didik tidak mampu mendorong peserta didik untuk 77

23 11. esesuaian kegiatan peserta didik dengan materi pokok urikulum Standar Isi. 12 alimat yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna ganda. 13 ahasa yang gunakan baku/sesuai dengan EYD S S S melakukan analisis dan mengambil kesimpulan. Jika semua kegiatan peserta didik relevan dengan materi pokok urikulum Standar Isi dan ada pengembangan kegiatan peserta didik. Jika semua kegiatan peserta didik relevan dengan materi pokok urikulum Standar Isi. Jika sebagian kegiatan peserta didik tidak relevan dengan materi pokok urikulum Standar Isi. Jika semua kegiatan peserta didik tidak relevan dengan materi pokok urikulum Standar Isi. Jika tidak ada kegiatan peserta didik pada setiap materi pokok. Jika kalimat jelas, singkat, mudah dipahami, dan tidak menimbulkan makna ganda. Jika kalimat jelas, panjang, mudah dipahami, dan tidak tidak menimbulkan makna ganda. Jika kalimat jelas, panjang, sukar dipahami, dan tidak menimbulkan makna ganda. Jika kalimat jelas, panjang, sukar dipahami, dan ada menimbulkan makna ganda. Jika kalimat tidak jelas, panjang, sukar dipahami, dan ada menimbulkan makna ganda. Jika semua bahasa sesuai dengan EYD Jika sebagian besar bahasa sesuai dengan EYD Jika sebagian besar bahasa sesuai dengan EYD dan sebagian lagi tidak sesuai dengan EYD Jika sebagian kecil bahasa sesuai dengan EYD Jika bahasa tidak sesuai dengan EYD 78

24 14. ahasa yang digunakan komutatif 15. Mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik 16. Mengukur ketercapaian indikator keberhasilan belajar 17 Petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat dan jelas. S S S S Jika bahasa yang digunakan sangat komunikatif Jika bahasa yang digunakan komunikatif Jika bahasa yang digunakan cukup komunikatif Jika bahasa yang digunakan kurang komunikatif Jika bahasa yang digunakan tidak komunikatif Jika LS mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Jika sebagian besar LS mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Jika sebagian kecil LS mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jika LS mengukur dua diantara ketiga aspek Jika LS mengukur hanya satu aspek. Jika semua evaluasi mampu mengukur kemampuan dasar siswa dan sesuai dengan indikator hasil belajar. Jika sebagian besar evaluasi mampu mengukur kemampuan dasar siswa dan tidak sesuai dengan indikator hasil belajar Jika sebagian kecil evaluasi hanya mampu mengukur sebagian kemampuan dasar siswa dan sesuai dengan indikator hasil belajar Jika sebagian kecil evaluasi hanya mampu mengukur sebagian kemampuan dasar siswa dan tidak sesuai dengan indikator hasil belajar Jika semua evaluasi tidak mampu mengukur kemampuan dasar siswa dan tidak sesuai dengan indikator hasil belajar Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tepat dan jelas. Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, kurang tepat dan kurang jelas Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tidak tepat dan tidak jelas Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tepat dan jelas 79

25 18. Materi pokok sesuai dengan alokasi waktu di sekolah 19. egiatan/percobaan kimia mudah dilaksanakan 20. Desain LS baik dan menarik. S S S Jika petunjuk penilaian sulit dipahami, tidak tepat dan tidak jelas Jika penjabaran materi pokok dan kegiatan/percobaan kimia sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika sebagian penjabaran materi dan kegiatan/percobaan kimia sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Jika penjabaran materi saja yang sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika kegiatan/percobaan kimia saja yang sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika tidak ada penjabaran materi dan kegiatan/percobaan kimia sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika kegiatan/percobaan kimia dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya mudah diperoleh Jika sebagian besar kegiatan/percobaan kimia dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya mudah diperoleh Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia tidak dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya mudah diperoleh Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia tidak dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya sukar diperoleh Jika semua kegiatan/percobaan kimia tidak dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya sukar diperoleh Jika desain LS menarik dan sesuai konteks. Jika desain LS cukup menarik dan sesuai konteks. Jika desain LS kurang menarik dan cukup sesuai konteks. Jika desain LS kurang menarik dan kurang sesuai konteks. 80

26 21. etakan tulisan dan gambar jelas 22. Penampilan fisik LS dapat mendorong minat baca siswa S S Jika desain LS tidak menarik dan tidak sesuai konteks. Jika tulisan jelas, gambar jelas dan berwarna. Jika tulisan jelas, gambar jelas dan sebagian berwarna. Jika tulisan jelas, gambar kurang jelas dan sebagian berwarna. Jika tulisan jelas, gambar kurang jelas dan tidak berwarna. Jika tulisan tidak jelas, gambar tidak jelas dan tidak berwarna. Jika penampilan fisik LS mendorong minat baca siswa hanya dengan melihat LS sekilas tanpa melihat lama Jika penampilan fisik LS mendorong minat baca siswa setelah melihat LS lembar demi lembar Jika penampilan fisik LS sedikit mendorong minat baca siswa setelah melihat LS lembar demi lembar Jika penampilan fisik LS tidak mendorong minat baca siswa setelah melihat LS lembar demi lembar Jika penampilan fisik LS tidak mendorong minat baca siswa setelah melihat LS lembar demi lembar 81

27 Lampiran 3 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Termokimia agian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Aspek riteria Reviewer Skor Skor Rata penilaian per -rata I II III IV V aspek A , , ,2 D , E F Jumlah Skor ,6 Rata-rata 45,6() ategori 82

28 Lampiran 4 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Materi Termokimia erdasarkan Perolehan Skor Reviewer A. riteria ualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajajaran (RPP) Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > (Mi + 1,80 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,6 Si) < (Mi + 1,8 Si) aik () 3. (Mi 0,6 Si) < (Mi + 0,6 Si) ukup () 4. (Mi 1,8 Si) < (Mi 0,6 Si) urang () 5. ( Mi 1,8 Si) Sangat urang () Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = 33 Si = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x (55 11) = 7,333. Perhitungan ualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi = 11 x 5 = 55 83

29 Skor minimal ideal = butir kriteria x skor terendah = 11 x 1 = 11 S = > Mi + 1,8 Si = > 33 + (1,8 x 7,333) = > 46,199 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [33+ ( 0,6 x 7,333)] s.d [ 33 + (1,8 x 7,333)] = 37,399 s.d 46,199 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [33 - ( 0,6 x 7,333)] s.d [ 33+ (0,6 x 7,333)] = 28,600 s.d 37,399 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [33 - ( 1,8 x 7,333)] s.d [ 33 - (0,6 x 7,333)] = 19,800 s.d 28,600 = Mi 1,8 Si No = 33 (1,8 x 7,333) = 19,800 Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 46,199 Sangat aik (S) 2. 37,399 < 46,199 aik () 3. 28,600 < 37,399 ukup () 4. 19,800 < 28,600 urang () 5. 19,800 Sangat urang () Persentase Skor Rata rata = x 100 % = 82,9% 84

30 . Perhitungan ualitas Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek A (Perumusan Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 1 b. Skor maksimal ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor minimal ideal = 1 x 1 = 1 d. Mi = (5 + 1) = 3 e. Si = (5 1) = 0,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 4,198 Sangat aik (S) 2. 3,399 < 4,198 aik () 3. 2,600 < 3,399 ukup () 4. 1,801 < 2,600 urang () 5. 1,801 Sangat urang () 2. Aspek ( Materi Ajar) a. Jumlah indikator = 3 b. Skor maksimal ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor minimal ideal = 3 x 1 = 3 d. Mi = (15 + 3) = 9 e. Si = (15 3) = 2 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 12,60 Sangat aik (S) 2. 10,20 < 12,60 aik () 3. 7,80 < 10,20 ukup () 4. 5,40< 7,80 urang () 5. 5,40 Sangat urang () 85

31 3. Aspek (Sumber Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = (10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 4. Aspek D (Skenario Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = (10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek D No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 86

32 5. Aspek E (Penilaian Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = (10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek E No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 6. Aspek F (ebahasaan) a. Jumlah indikator = 1 b. Skor maksimal ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor minimal ideal = 1 x 1 = 1 d. Mi = ( ) = 3 e. Si = ( 5 1 ) = 0,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 4,198 Sangat aik (S) 2. 3,399 < 4,198 aik () 3. 2,600 < 3,399 ukup () 4. 1,801 < 2,600 urang () 5. 1,801 Sangat urang () 87

33 Lampiran 5 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Termokimia agian Handout Aspek penilaian A riteria Reviewer Skor Skor Ratarata I II III IV V per aspek , D , ,6 43 8,6 Jumlah skor ,6 Rata-rata 41,6() ategori 88

34 Lampiran 6 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Materi Termokimia erdasarkan Perolehan Skor Reviewer A. riteria ualitas Handout Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > (Mi + 1,8 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,6 Si) < (Mi + 1,8 Si) aik () 3. (Mi 0,6 Si) < (Mi + 0,6 Si) ukup () 4. (Mi 1,8 Si) < (Mi 0,6 Si) urang () 5. ( Mi 1,8 Si) Sangat urang () Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) Si = 30 = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x ( 50 10) = 6,666. Perhitungan ualitas Handout Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi = 10 x 5 = 50 Skor minimal ideal = butir kriteria x skor terendah = 10 x 1 89

35 S = 11 = > Mi + 1,8 Si = > 30 + (1,8 x 6,666) = > 41,998 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [30 + ( 0,6 x 6,666)] s.d [ 30 + (1,8 x 6,666)] = 33,999 s.d 41,998 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [30 - ( 0,6 x 6,666 )] s.d [ 30 + (0,6 x 6,666)] = 26,000 s.d 33,999 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [30 - ( 1,8 x 6,666)] s.d [ 30 - (0,6 x6,666)] = 18,001 s.d 26,000 = Mi 1,8 Si No = 30 (1,8 x 6,666) = 18,001 Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 41,998 Sangat aik (S) 2. 33,999 < 41,998 aik () 3. 26,000 < 33,999 ukup () 4. 18,001 < 26,000 urang () 5. 18,001 Sangat urang () Persentase Skor Rata rata = x 100 % = 83,2% 90

36 . Perhitungan ualitas untuk Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek A (Struktur Handout) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 2. Aspek (Materi) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 91

37 3. Aspek (Ilustrasi dan ontoh) a. Jumlah indikator = 4 b. Skor maksimal ideal = 4 x 5 = 20 c. Skor minimal ideal = 4 x 1 = 4 d. Mi = ( ) = 12 e. Si = ( 20 4 ) = 2,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 16,798 Sangat aik (S) 2. 13,599 < 16,798 aik () 3. 10,400 < 13,599 ukup () 4. 7,200 < 10,400 urang () 5. 7,200 Sangat urang () 4. Aspek D (ebahasaan) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek D No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 92

38 Lampiran 7 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Termokimia agian Media Powerpoint Aspek riteria Reviewer Skor Skor Ratarata penilaian I II III IV V per aspek A , D ,2 E ,4 Jumlah skor ,4 8 Rata-rata 53,4 () ategori 93

39 Lampiran 8 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Materi Termokimia erdasarkan Perolehan Skor Reviewer A. riteria ualitas Media Powerpoint Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > (Mi + 1,8 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,60 Si) < (Mi + 1,80 Si) aik () 3. (Mi 0,60 Si) < (Mi + 0,60 Si) ukup () 4. (Mi 1,80 Si) < (Mi 0,60 Si) urang () 5. ( Mi 1,80 Si) Sangat urang () Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = 39 Si = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x (65 13) = 8,666. Perhitungan ualitas Media Powerpoint Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi = 13 x 5 = 65 Skor minimal ideal = butir kriteria x skor terendah 94

40 = 13 x 1 = 13 S = > Mi + 1,8 Si = > 39 + (1,8 x 8,666) = > 54,598 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [39 + ( 0,6 x 8,666)] s.d [ 39 + (1,8 x 8,666)] = 44,199 s.d 54,598 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [39 - ( 0,6 x 8,666)] s.d [ 39 + (0,6 x 8,666)] = 33,800 s.d 44,199 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [39 - ( 1,8 x 8,666)] s.d [ 39 - (0,6 x 8,666)] = 23,401 s.d 33,800 = Mi 1,8 Si No = 39 (1,8 x 8,666) = 23,401 Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 54,598 Sangat aik (S) 2. 44,199 < 54,598 aik () 3. 33,800 < 44,199 ukup () 4. 23,401 < 33,800 urang () 5. 23,401 Sangat urang () Persentase Skor Rata rata = x 100 % = 82,15% 95

41 . Perhitungan ualitas untuk Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek A (Skenario Media Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 7 b. Skor maksimal ideal = 7 x 5 = 35 c. Skor minimal ideal = 7 x 1 = 7 d. Mi = ( ) = 21 e. Si = (35 7 ) = 4,67 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 29,41 Sangat aik (S) 2. 23,80 < 29,41 aik () 3. 18,19 < 23,80 ukup () 4. 12,58 < 18,19 urang () 5. 12,58 Sangat urang () 2. Aspek (Tampilan) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,333 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 96

42 3. Aspek (Alokasi Waktu) a. Jumlah indikator = 1 b. Skor maksimal ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor minimal ideal = 1 x 1 = 1 d. Mi = ( ) = 3 e. Si = ( 5 1 ) = 0,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 4,198 Sangat aik (S) 2. 3,399 < 4,198 aik () 3. 2,600 < 3,399 ukup () 4. 1,801 < 2,600 urang () 5. 1,801 Sangat urang () 4. Aspek D (Penyampaian Materi) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,333 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek D No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < 8,40 aik () 3. 5,20 < 6,80 ukup () 4. 3,60 < 5,20 urang () 5. 3,60 Sangat urang () 97

43 5. Aspek E (Ilustrasi) a. Jumlah indikator = 1 b. Skor maksimal ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor minimal ideal = 1 x 1 = 1 d. Mi = ( ) = 3 e. Si = ( 5 1 ) = 0,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek E No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 4,198 Sangat aik (S) 2. 3,399 < 4,198 aik () 3. 2,600 < 3,399 ukup () 4. 1,801 < 2,600 urang () 5. 1,801 Sangat urang () 98

44 Lampiran 9 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Termokimia agian Lembar erja Siswa (LS) Aspek riteria Reviewer Skor Skor Rata penilaian I II III IV V per -rata aspek A , , D , E , Jumlah Skor ,2 Rata-rata 93,2 (S) ategori S 99

45 Lampiran 10 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Materi Termokimia erdasarkan Perolehan Skor Reviewer A. riteria ualitas Lembar erja Siswa (LS) Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > (Mi + 1,8 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,6 Si) < (Mi + 1,8 Si) aik () 3. (Mi 0,6 Si) < (Mi + 0,6 Si) ukup () 4. (Mi 1,8 Si) < (Mi 0,6 Si) urang () 5. ( Mi 1,8 Si) Sangat urang () Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) Si = 66 = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x ( ) = 14,666. Perhitungan ualitas Lembar erja Siswa (LS) Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi = 22 x 5 =

46 Skor minimal ideal S = butir kriteria x skor terendah = 22 x 1 = 22 = > Mi + 1,8 Si = > 66 + (1,8 x 14,666) = > 92,398 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [66 + ( 0,6 x 14,666)] s.d [ 66 + (1,8 x 14,666)] = 74,799 s.d 92,398 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [66 - ( 0,6 x 14,666)] s.d [ 66+ (0,6 x 14,666)] = 57,200 s.d 74,799 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [66 - ( 1,8 x 14,666)] s.d [ 66 - (0,6 x 14,666)] = 39,601 s.d 57,200 = Mi 1,8 Si No = 69 (1,8 x 15,333) = 39,601 Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 92,398 Sangat aik (S) 2. 74,799 < 92,398 aik () 3. 57,200 < 74,799 ukup () 4. 39,601 < 57,200 urang () 5. 39,601 Sangat urang () Persentase Skor Rata rata = x 100 % = 84,72% 101

47 . Perhitungan ualitas untuk Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek A (Skenario LS) a. Jumlah indikator = 3 b. Skor maksimal ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor minimal ideal = 3 x 1 = 3 d. Mi = ( ) = 9 e. Si = ( 15 3 ) = 2 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 12,60 Sangat aik (S) 2. 10,20 < 12,60 aik () 3. 7,80 < 10,20 ukup () 4. 5,40 < 7,80 urang () 5. 5,40 Sangat urang () 2. Aspek (Materi) a. Jumlah indikator = 6 b. Skor maksimal ideal = 6 x 5 = 30 c. Skor minimal ideal = 6 x 1 = 6 d. Mi = ( ) = 18 e. Si = (30 6 ) = 4 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 25,2 Sangat aik (S) 2. 20,4 < 25,2 aik () 3. 15,6 < 20,4 ukup () 4. 10,8< 15,6 urang () 5. 10,8 Sangat urang () 102

48 3. Aspek (Penilaian) a. Jumlah indikator = 7 b. Skor maksimal ideal = 7 x 5 = 35 c. Skor minimal ideal = 7 x 1 = 7 d. Mi = ( ) = 21 e. Si = (35 7 ) = 4,67 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 29,41 Sangat aik (S) 2. 23,80 < 29,41 aik () 3. 18,19 < 23,80 ukup () 4. 12,58 < 18,19 urang () 5. 12,58 Sangat urang () 4. Aspek D (ebahasaan) a. Jumlah indikator = 3 b. Skor maksimal ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor minimal ideal = 3 x 1 = 3 d. Mi = ( ) = 9 e. Si = ( 15 3 ) = 2 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek D No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 12,60 Sangat aik (S) 2. 10,20 < 12,60 aik () 3. 7,80 < 10,20 ukup () 4. 5,40 < 7,80 urang () 5. 5,40 Sangat urang () 103

49 5. Aspek E (Tampilan) a. Jumlah indikator = 3 b. Skor maksimal ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor minimal ideal = 3 x 1 = 3 d. Mi = ( ) = 9 e. Si = ( 15 3 ) = 2 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek E No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. > 12,60 Sangat aik (S) 2. 10,20 < 12,60 aik () 3. 7,80 < 10,20 ukup () 4. 5,40 < 7,80 urang () 5. 5,40 Sangat urang () 104

50

51 INSTRI.JMEN PENILAIAN PENGEMANGAN PERANGAT PEMELAJARA}.I UNTU PEMELAJARAI.i TERMOIMIA DI SMA/IvIA ELAS )il IPA Nama : Yotiani Lembaga : FMIPA UNY Posisi :Werreyiewerl.Miwt, Petunjtrk pengisian : Isilah lembar kritik saran pada kolom berikut. ' * t n,twr hqb--q, Uqj "-n{-( fqdl, tr*d*( N"* z. (vr;,h" z //e, h-,fr"l Jro^{.,b,In*l/ M-f dorxrnbn( W s, k*b*,l4w U/*i \J"t"-r fr rfr,-{,t:h%p,f;t^,l w^ /,r-* {,#- rhw f honb""*l^. 6qv1sn-aFr.3 lh * * pr*]

52

53 INS TRI.]MEN PENILAIA}I PENGEMA}{GAN PERA\IGAT PEMELAJARA}.I TJNTI.] PEMELAJARA}i TERMOMIA DI SMA/I\{A ELAS )(I IPA Nama : Eugenius Ewito Lembaga : FMIPA UNY Posisi : Atrli Media/Dose rmnghreviewer Petunjukpengisian : Isilah lembar laitik saran pada kolom berikut. Prn l0co-r, lr*-t olorv l**a. b* b*,1. du7r,4^e+ro* Gxl r^ t.^...l tvaa dol,* Vre b'{^^u"' $5ewan hot buaraya t'u'*+ f,nz lr,'v.exne gde ' '? rn*; eon V"u*rr a p+/,"+t'-.. l,.a'' - I\r,t.^ ft,ylo.m {f 1,,2b*\, h2ai*vn 9Pox'* hrylrt - FaU*4 *hx'n6^ Wab*r*i.

54 ST'RAT PERI\TYATAAT\I Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama JurusanlProdi Fakultas : Yan Fedrik : Pendidikan imia/ Pendidikan imia : MIPA Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Menyatakan batrwa saya telah memberikan masukan pada Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Pembelajaran Termokimia di SMA/IvIA elas XI IPA yang disusun oleh: Nama : Noni Piana Jurusanl Prodi : Pendidikan imia/pendidikan imia Fakultas : MIPA Perguruan Tinggl : Universitas Negeri Yogyakarta Adapun masukan yang saya berikan dapat digurakan untuk menyempurnakan laporan Tugas Akhir Skripsi (TAS) bagi mahasiswa yang bersangkutan. Demikian suratpenryataan ini saya isi dengan sebenar-benarnya dan semoga dapat digunakao sebagaimana mestinya. Yogyakarta,..,., Peer Reviewer Yan Fedrik NIM

55 INSTRUMEN PENILAIA}.I PENGEMANGA}.I PERANGAT PEMELAJARA}I UNTTJ PEMELAJARANI TERMOIMIA DI SMAA{A ELAS XI IPA Nama : Yan Fedrik Lembaga : FMIPA LINY Posisi : Ahli MedialDosen mvo-6r r*iir1 Reviewer.t-- Petunjukpengisian : Isilah lembar kritik saran pada kolom berikut. tfk: -?rnutisqn bar,tak yary N'"Y t<yab,bata +ubs d,yah+tkan - 4arnbar lada handue Qda beburya, & balur" ada Sunbeffq - (Xatertnarf< Yoa h"r,ao.t Vht$fr haa. LIah hgurafuan ' -TaVA Pao \tonaart ada Jonq itaa* db^ b*d"r' - Lkc s6a lobooava!ar'a1hri. ada do'{u'r Au*n1' tg z) e4t6v',', ftf l Md^' Yernbetaiaran diuratwn Wke-?o@lt f o{onyq" ' ri ' (oal lcq*nf '?*o bal.tfa 6fui S<t^raban {re45{oran \{analott + rlaknra dlar"b ahva" [Y^ 1"s**'g I lrr4-e' fotnltlgatan' tls -l \ebafwt'a uwwf f*ary'am cltrer{ai p"^cr- ywaban ko*, ow b,bu'y 3q &tut" o{r}erf44 hnci iu'^rxan

56 ST]RAT PER}TYATAAIY Saya yang bertanda tangan di bawatr ini: Nama NIP Instansi : Heru Pratomo Al, M.Si : : FMIPA I.JNY Alamat Instansi : arangmalang, Yogyakarta Menyatakan bahwa saya telah memberikan masukan pada Pengembangan Perangkat Pembelajaran rmtuk Pembelajaran Termokimia di SMA/IvIA elas XI IPA yang disusun oleh: Nama Jurusan/ Prodi Fakultas : Noni Piana : Pendidikan imia/pendidikan imia : MIPA PerguruanTinggi :UniversitasNegeriYogyakarta Adapun masukan yang saya berikan dapat digunakan untuk menyempurnakan laporan Tugas Alfiir Slaipsi (TAS) bagi mahasiswa yang bersangkutan. Demikian stnat pemyataan ini saya isi dengao dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Yogyakarta...2A n Ahli Materiltrdedia NrP

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II 70 Lampiran 1 INSTRUMEN PENILAIAN PERANGAT PEMELAJARAN LARUTAN ELETROLIT DAN REASI REDOS UNTU SMA/MA ELAS X SEMESTER II NAMA REVIEWER : NIP : INSTANSI : PETUNJU PENGISIAN 1. Penilaian perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KINETIKA KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KINETIKA KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA PENGEMBANGAN PERANGAT PEMBELAJARAN INETIA IMIA UNTU SMA/MA ELAS XI IPA NAMA : BAMBANG NIM : 08303249040 PRODI : PENDIDIAN IMIA FAULTAS : MIPA (UNY) JURUSAN PENDIDIAN IMIA FAULTAS MATEMATIA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN GURU PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1

INSTRUMEN PENILAIAN GURU PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 INSTRUMEN PENILAIAN GURU PENGEMANGAN WESITE PETUNJU PRATIUM IMIA UNTU PESERTA DIDI SMA/MA ELAS XII SEMESTER 1 DISUSUN OLEH: FERRA DELAN JELITA 06303241002 JURUSAN PENDIDIAN IMIA FAULTAS MATEMATIA DAN ILMU

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1

INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDI PENGEMANGAN WESITE PETUNJU PRATIUM IMIA UNTU PESERTA DIDI SMA/MA ELAS XII SEMESTER 1 Nama Penilai : Sekolah : Untuk Pengisian : erilah tanda ( ) pada kolom nilai sesuai

Lebih terperinci

Lampiran 1 Instrumen Penilaian Kualitas Media Smart with Chemistr y (SwC) Berbasis Web

Lampiran 1 Instrumen Penilaian Kualitas Media Smart with Chemistr y (SwC) Berbasis Web Lampiran 1 Instrumen Penilaian ualitas Media Smart with hemistry (Sw) erbasis Web sebagai Sumber elajar Mandiri Siswa SMA/MA elas XI dan Penjabaran Instrumen 73 INSTRUMEN PENILAIAN UALITAS MEDIA SMART

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN NAMA : NIP : INSTANSI :

PETUNJUK PENGISIAN NAMA : NIP : INSTANSI : PETUNJUK PENGISIAN NAMA : NIP : INSTANSI : 1. Beri tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda dengan kriteria sebagai berikut: Sangat Baik : 5 Baik : 4 Cukup : 3 Kurang : 2 Sangat Kurang :

Lebih terperinci

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**) PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**) regina_tutikp@uny.ac.id Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai media belajar alternatif.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh reviewer diperoleh

Lebih terperinci

Indah Familiasari, Erfan Priyambodo Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Indah Familiasari, Erfan Priyambodo Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta PENGEMBANGAN SSP (SUBJECT SPECIFICT PEDAGOGY) BERBASIS STREAM (SCIENCE, TECHNOLOGY, RELIGION, ENGINEERING, AND MATHEMATICS) UNTUK SMK PADA MATERI POKOK SEL VOLTA THE DEVELOPMENT OF SSP (SUBJECT SPECIFICT

Lebih terperinci

Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemam

Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemam PENYUSUNAN HANDOUT Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemampuan menerima secara lisan kurang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI) PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan. Salah satu hal yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan. Salah satu hal yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan suatu pedoman yang dipakai oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah untuk membuat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami konsep dasar perencanaan pembelajaran PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan. Guru termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam rumpun Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan sifatsifat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP BERDASARKAN KTSP SKRIPSI

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP BERDASARKAN KTSP SKRIPSI PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP BERDASARKAN KTSP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Lebih terperinci

Pengembangan Multimedia Interaktif Pencemaran Udara untuk Siswa Kelas X Semester II SMA/MA

Pengembangan Multimedia Interaktif Pencemaran Udara untuk Siswa Kelas X Semester II SMA/MA Pengembangan Multimedia Interaktif Pencemaran Udara untuk Siswa elas X Semester II SMA/MA SRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program studi Pendidikan iologi diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipilih dan digunakan yaitu pendekatan kuntitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan kepada fenomenafenomena objektif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran tidak terlepas dari perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2). 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Kimia Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun

Lebih terperinci

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM) DALAM POKOK BAHASAN ENERGI DAN MOMENTUM Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan Upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, menekankan pada proses pembelajara bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri Metro. Pemilihan metode ini didasarkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu 71 72 Lampiran 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar VII Semester II 5. Memahami gejala-gejala

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT asepherry@upi.edu Pendahuluan Mahasiswa perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemampuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga   - ABSTRAK D030 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Riyana Fathiyati 1, Runtut Prih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Das Salirawati, M.Si PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana pokok suatu bangsa dalam peningkatan kualitas masyarakatnya dan penyesuaian diri terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III MTO PNLITIN. Model Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian dan pengembangan (Research and evelopment). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1 DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS FOR SMA LEARNING CHEMISTRY IN CHEMICAL BONDING MATERIAL FOR GRADE X th SEMESTER 1 Eugenius Ewito,

Lebih terperinci

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS 74 Lampiran 1 Kepada Kepala SMP Negeri 1 Gadingrejo di Gadingrejo, Pringsewu Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang

Lebih terperinci

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2004/2005 MI BAHASA ARAB DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG

Lebih terperinci

IPKG 1. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)

IPKG 1. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran) IPKG 1 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran) 1. NAMA GURU : 2. NIP/NIK : 3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN : 4. KELAS : 5. MATA PELAJARAN : 6. WAKTU : 7. TANGGAL : DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung SILABUS DAN RPP Prinsip Pengembangan Silabus - Ilmiah: keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik cakap secara pengetahuan, tetapi juga cakap dalam ranah sikap dan keterampilan. Kecapakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Uji Coba Instrumen Tes Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes uraian yang sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu kepada peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diperlukan untuk hidup layak dan meningkatkan kualitas. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diperlukan untuk hidup layak dan meningkatkan kualitas. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi pendidikan adalah menyiapkan tenaga kerja untuk massa depan, sudah selayaknya dunia pendidikan peka terhadap berbagai perkembangan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : SDN Percobaan 2 Tema : Diri Sendiri Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2x35 Menit A. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia Mendengarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode Weak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS merupakan lembaran tempat siswa mengerjakan sesuatu terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga merupakan bagian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU MATERI POKOK STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN STANDAR ISI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU MATERI POKOK STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN STANDAR ISI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU MATERI POKOK STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN STANDAR ISI SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian 46 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Penelitian pengembangan

Lebih terperinci

PEMBUATAN TES TERTULIS

PEMBUATAN TES TERTULIS PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk komik yang diberi nama KOMIKA (Komik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngombak Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Waktu penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan kinerja adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan kinerja adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan kinerja adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kelompok selama berlangsung kegiatan praktikum, yang diharapkan muncul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan pendidik melalui sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PERMENDIKBUD No 103 tahun 2015 pasal 1).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION 391 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION Sri Wardani, Antonius Tri Widodo, Niken Eka Priyani Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari respoden. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang menyajikan fakta, teori, prinsip, dan hukum serta proses kerja ilmiah. Dengan demikian, pelaksanaan

Lebih terperinci

No. SK KD Judul Entri

No. SK KD Judul Entri LAMPIRAN 61 Lampiran 1 DAFTAR JUDUL MATERI Pengembangan Ensiklopedia Daily Chemistry sebagai sumber belajar bagi siswa SMA/MA kelas XII IPA diurutkan sesuai dengan SK/KD pada standar isi (Permendiknas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dengan empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

Lebih terperinci