BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
|
|
- Glenna Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Tahapan Pembangunan Untuk mencapai suatu pelaksanaan yang baik diperlukan adanya strategi yang mengatur jadwal pelaksanaan, sehingga proyek tersebut dapat berjalan dengan teratur dan mempunyai hasil yang baik. Beberapa tahapan dalam proses pembangunan proyek ialah sebagai berikut: 1. Kesepakatan dasar membangun. Kesepakatan dasar membangun proyek dilakukan antara pemilik dengan pihak arsitek kontraktor mengenai hal yang berkenaan dengan proses membangun, antara lain perancangan arsitektur, pembiayaan pembangunan, pengontrolan proses pembangunan, tahapan penyelesaian hingga tahapan masa garansi. Semua kesepakatan ini dituangkan secara tertulis dan disetujui pemilik proyek pembangunan dan pelaksana pekerjaan pembangunan agar di kemudian hari menjadi acuan kewajiban dan haknya masing masing. 2. Pendefinisian tantangan dan resiko. Pada tahapan ini dipelajari tantangan yang dapat muncul dan menjadi hambatan proses pembangunan proyek. Hambatan dapat timbul dari hal teknis maupun hal non-teknis pembangunan. Hal teknis dapat berupa tantangan struktur bangunan atau kesulitan pelaksanaan pembangunan. Tantangan non teknis dapat berupa pengajuan ijin bangunan, pengorganisasian pekerja hingga transportasi pengadaan material. 3. Desain awal arsitektur / pra desain arsitektur. Pra desain arsitektur merupakan gambaran awal bangunan yang dibentuk dari hasil diskusi antara pemilik proyek dengan arsitek. Dalam diskusi disampaikan keinginan pemilik proyek untuk proyek yang akan dibangun atau dapat juga saran masukan dari arsitek dari sisi keilmuwan dan pengalamannya. Seorang arsitek Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 29
2 yang baik mampu menjembatani keinginan pemilik proyek melalui solusi arsitektur desain yang baik. Arsitek tidak hanya mementingkan tampilan muka bangunan semata tetapi juga mempertimbangkan konsep keseluruhan dan alasan arsitektural yang kemudian mendasari terbentuknya desain secara utuh dalam satu kesatuan. 4. Desain arsitektur. Fase desain arsitektur merupakan pematangan dari pra desain arsitektur. Fase ini merupakan pekerjaan koreksi desain arsitektur antara pemilik proyek dengan arsitek. Desain dianggap matang apabila ada persetujuan atas rancangan bangunan antara pemilik dengan arsitek. Selanjutnya rancangan arsitektur yang sudah disetujui diubah menjadi gambar kerja lapangan. Gambar kerja merupakan serangkaian gambar pedoman pekerjaan lapangan yang dimengerti oleh pelaksana lapangan. 5. Pengurusan perijinan bangunan IMB. Pengurusan perijinan dilakukan apabila desain arsitektural telah selesai. Gambar desain arsitektur dibutuhkan petugas tata kota untuk meluluskan permintaan perijinan bangun. Pengurusan perijinan sangat penting karena apabila pembangunan proyek dijalankan tanpa ijin dapat mengakibatkan proyek disegel oleh pemerintah. 6. Persiapan pembangunan konstruksi. Fase ini merupakan tahapan dimana kontraktor dan arsitek sudah mempunyai gambaran atas rencana bangunan yang akan dibangun. Rencana atas bentuk desain telah disetujui, jenis dan kuantiti material diketahui. Selanjutnya kontraktor akan menawarkan rencana anggaran biaya proyek (RAB) untuk mendapat persetujuan pemilik proyek. Bila rencana anggaran biaya bangun ini sudah disetujui pemilik proyek, kontraktor dapat menyiapkan semua keperluan pembangunan material ataupun immaterial seperti, tenaga kerja dan sistem kerja, sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi bangunan dimulai. 7. Pembangunan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 30
3 Pembangunan konstruksi bangunan merupakan pelaksanaan lapangan dari perencanaan yang disetujui. Proses pembangunan dikerjakan sepenuhnya oleh kontraktor. Tugas pengawasan lapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor dan secara parsial oleh arsitek hingga proses pembangunan selesai. 8. Serah terima. Fase ini merupakan titik yang menandakan selesainya pekerjaan pembangunan proyek. Fase ini dicapai bila bangunan telah bersih dan dapat segera dihuni. 9. Masa garansi. Masa garansi berjalan sepanjang 3 bulan untuk kerusakan yang diakibatkan atau terjadi karena proses pembangunan proyek oleh kontraktor. Kerusakan yang disebabkan hal diluar proses pembangunan proyek tidak termasuk hal - hal yang digaransikan. Arsitektur Analisa Pemilik Bangunan Arsitektur Kontraktor & Tantangan dan Resiko Pengurusan Perijinan Fungsi Kontrol Kesepakatan Dasar Pembangunan Konsep Dasar Arsitektural Persiapan Pembangun Pembang unan Fisik Penyelesaian serah terima kunci Masa Garansi Desain Arsitektural Kontraktor Gambar 4. Tahapan pembangunan Latarbelakang Proyek Perkembangan pembangunan sekarang ini semakin pesat, baik itu peruntukkannya sebagai hunian, bisnis, sarana ibadah maupun hiburan. Dengan kondisi lalu lintas yang semakin padat, maka gedung kantor bersatu dengan tempat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 31
4 tinggal menjadi solusi dalam efisiensi waktu dan biaya. Dalam melaksanakan Praktik Profesi ini praktikan turut mengawasi proyek pembangunan gedung office ini. Praktikan hanya melakukan Praktik Profesi pengawasan agar dapat membantu dalam proses pembangunan. Juga untuk mengetahui bagaimana cara melaksanakan sebuah proyek dan mendapatkan pengetahuan terkait Data Proyek Batas Batas Proyek Sebelah Utara: Tol dalam kota Sebelah Selatan: Central Park Sebelah Timur: Apartment Mediterania Gardens Residence 1. Sebelah Barat: Jalan Raya Tanjung Duren LOKASI Gambar 5. Peta Lokasi SOHO Office Pemilik Bangunan ini adalah PT. Tiara Metropolitan Indah, Bangunan ini mempunyai fasilitas utama sebagai kegiatan perkantoran, namun sang pemilik bangunan ini menyediakan fasilitas tempat perbelanjaan atau mall yang terletak di lantai bawah. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 32
5 Konsep Desain Gambar 6. 3D SOHO Office Desain bangunan ini di rancang dengan konsep green building dan mengusung tema SOHO (small office home office). Dan menjadi kesatuan dengan bangunan yang berada disampingnya serta membuat tambahan skywalk sebagai penghubung dengan bangunan samping dalam satu kawasan Podomoro City. Konsep green building didukung dengan hadirnya taman-taman di bagian fasad bangunan dan pengolahan air Data Fisik Proyek 1. Nama Proyek : SOHO Office PODOMORO CITY 2. Lokasi Proyek : Jl. S.Parman Kav Jakarta Barat 3. Owner : PT. Tiara Metropolitan Indah 4. Konsultan Perencana : PT. Anggara Architeam 5. Konsultan Struktur : PT. Gistama Inti Semesta 6. Konsultan ME&P : PT. Meco Systech Internusa Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 33
6 7. Kontraktor Pelaksana : PT. Nusa Raya Cipta 8. Tot. Luas Bangunan : m² 9. Fungsi Bangunan : Basement : Parkir & Ruang ME&P Ground Floor : Lobby & Retail 1st 4th Floor Plan : Retail & Parkir 5th 11th Floor Plan : Parkir 12th 14th Floor Plan: Lobby 15th 28th Floor Plan: Kantor (low Zone) 29th 43th Floor Plan: Kantor (High Zone) Gambar 7. Potongan soho office tower, sumber: (dokumen PT. NRC). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 34
7 Data Teknis Proyek Struktur : Pondasi (Tiang Pancang) Kolom (Beton bertulang) Balok (Beton Bertulang) & (Balok Prestress) Arsitektur Pasangan Dinding bata ringan Pekerjaan Plafond Gypsum (koridor & toilet) Lantai Keramik (koridor), dan Marmer (lobby) Pekerjaan Toilet dan Pantry Pasangan Kaca Kusen Pintu Baja (tangga darurat) Pekerjaan Atap (dak waterproofing) Mekanikal, Elektrikal, & Pemipaan (MEP) Sumber daya bagi perangkat M / E berasal dari PLN & genset Pemipaan Air bersih dan air kotor, radiant cooling, air panas, air dingin dan air buangan Mekanikal Pengudaraan/tata udara (AC) Penanggulangan kebakaran Elektrikal Kelistrikan dan penerangan Komunikasi dan penangkal petir Mekanikal, elektrikal, dan pemipaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan struktur dan finishing. Secara teknis pekerjaan ini meliputi: Instalasi air terdiri dari air bersih, air kotor, air panas, air dingin dan air buangan dengan membuat lubang untuk pemipaan air pada dinding-dinding unit. Air bersih dipasok dari sumur air tanah lalu ditampung di Ground water tank kemudian di alirkan dengan pompa ke water toren di dak atap kemudian di saring dengan filterasi untuk penyaringan lalu di alirkan ke tiap-tiap unit dengan pompa distribusi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 35
8 Pengkondisian udara menggunakan Air Conditioner (AC) dengan drainase dialirkan melalui shaft plumbing air kotor. Shaft untuk plumbing ditempatkan pada lubang-lubang shaft yang typical di tiap-tiap shaft per lantai. Instalasi listrik dengan menggunakan sumberdaya dari PLN dan genset. Lift sebanyak 6 lift ( 2 lift service & 4 lift penumpang ), 10 lift ( 1 lift service & 5 lift penumpang di low zone ) dan ( 4 lift service high zone ) Metode Pengadaan dalam Proyek Mobilisasi Peralatan Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proyek dikirim secara bertahap. Pengiriman disesuaikan dengan schedule pemakaian barang dan jasa. Sehingga untuk pekerjaan yang berada di awal maka pengiriman dilakukan terlebih dahulu. Pengangkutan menuju lokasi Menggunakan mobil truk trailer dan angkat angkut berat lainnya dan kemudian diletakkan pada area material. Pengangkutan pada lokasi proyek Setelah peralatan dan bahan-bahan material tiba di lokasi proyek, peralatan dan bahan-bahan tadi akan diletakkan pada lokasi dimana peralatan dan bahan-bahan material tersebut dibutuhkan. Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proyek dikirim secara bertahap. Pengiriman disesuaikan dengan jadwal pemakaian barang dan jasa. Sehingga untuk pekerjaan yang berada di awal maka pengiriman dilakukan terlebih dahulu. Pengangkutan menuju lokasi menggunakan mobil truk trailer, kemudian material diletakkan di area material, yaitu box penyimpanan dan area yang tidak sedang dalam pengerjaan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 36
9 Tower Crane Gambar 8 Tower Crane, sumber: (dokumen pribadi) Alat ini digunakan sebagai mobilisasi di proyek ini, fungsi utama adalah sebagai pengangkut material dari lantai dasar ke lantai-lantai di atasnya. Dioperasikan oleh operator yang memiliki SIO ( Surat Izin Operator ). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 37
10 ALimax Gambar 9. Alimax, sumber: (dokumen pribadi) Alat ini digunakan sebagai mobilisasi di proyek ini, fungsi utama adalah sebagai pengangkut para pekerja dan material dari lantai dasar ke lantai-lantai di atasnya. Dioperasikan oleh operator yang memiliki SIO ( Surat Izin Operator ) Hydraulic Concrete Pump Placing Boom Alat ini digunakan pada proses pengecoran dengan readymix concrete (cor beton instan) dengan truck molen, membutuhkan alat pendukung lain yang bertugas sebagai pemompa cor beton instant yang berada di truck mixer ke area pengecoran yang levelnya lebih tinggi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 38
11 Gambar 10. Hydraulic Concrete Pump Placing Boom pada saat pengecoran lantai, sumber: (dokumen pribadi) Vibrator Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran sehingga memperkecil rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar menyebar ke segala arah. Alat ini terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel. Cara kerja alat ini dengan menggetarkan ujung getar (nail) yang di masukkan dalam adonan beton hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan selama dilakukan pengecoran. Gambar 11 Vibrator, sumber: (dokumen pribadi). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 39
12 Begisting Kolom Alat ini digunakan untuk pengecoran pada saat pengecoran kolom sehingga bentukan bulat kolom sesuai dengan rencana. Di pabrikasi dan terbuat dari plat baja dengan perkuatan baut beserta braching untuk perkuatannya Peralatan Surveyor Gambar 12. Bekisting kolom plat, sumber: (dokumen pribadi). Alat-alat ini digunakan dalam proses pekerjaan tim survey pada saat marking As / grid kolom sehingga posisi kolom sesuai dengan rencana setelah proses pengecoran plat lantai dilakukan. Alat-alat itu terdiri dari : Theodolite, Waterpas Auto level, Tripod, Sipatan, Meteran, Sikat. Gambar 13. Tim survey NRC sedang menggunakan alat theodolite. Sumber: (dokumen pribadi). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 40
13 Pengadaan Gambar Kerja (Shop Drawing) Gambar kerja merupakan pedoman dalam bekerja di lapangan. Agar proses pekerjaan di lapangan lancar dan tepat waktu sesuai schedule kerja, maka dalam pengadaan gambar kerja pun harus tepat waktu. Gambar kerja (Shop Drawing) dibedakan menurut status gambar, yaitu : Gambar kerja dengan status for tender Artinya, gambar yang dikeluarkan oleh pihak perencana pada saat proses pengajuan tender. Sifatnya sewaktu-waktu dapat berubah, dikarenakan proses perancangan belum sepenuhnya selesai. Gambar kerja dengan status for construction Artinya, gambar yang dikeluarkan oleh pihak perencana setelah dilakukan revisi, perbaikan dan penyesuaian atas perubahan pekerjaan. Yaitu pekerjaan tambah kurang/variation Order (VO), dan telah siap untuk diterapkan di lapangan. Gambar for tender dan gambar for construction perlu dicek atau diperiksa agar diketahui letak perubahannya kemudian ditindak lanjuti dalam pekerjaan di lapangan. Konsultan for contruction Kontraktor (NRC) Arsitek Struktur MEP Gbr. Arsitek Gbr. Struktur Gbr. MEP Shop drawing As Built drawing Gambar 14. Alur gambar kerja. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 41
14 Pengadaan Bahan Material (Laporan Kerja Praktik) Sama halnya dengan pengadaan shop drawing, pengadaan bahan material pun harus sesuai dengan schedule pekerjaan sehingga diketahui kapan bahan material akan dipakai dan kapan harus didatangkan ke lokasi proyek. Jika pengadaan bahan material terlambat maka pekerjaan pun akan terlambat. Contoh bahan & brosur diajukan oleh sub kontraktor Utama Proses pemeriksaan & evaluasi bahan, brosur oleh kontraktor utama Perbaikan Ya Sesuai spesifikasi Tidak Ya Tidak Persetujuan konsultan MK Contoh bahan dan brosur sebagai dasar pelaksanaan Gambar 15. Alur pengadaan material 3.5. Jadwal dan Tahapan Pekerjaan Jadwal dan tahapan proyek suatu pekerjaan biasanya menggunakan prosedur yang menunjukkan beberapa rencana kegiatan yang dilakukan secara sistematis, prosedur tersebut terdapat dalam bentuk bart chart, NWP (network planning), dan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 42
15 kurva S. Hasil dari bart chart, NWP (network planning), dan kurva S ini menunjukkan hasil yang saling menunjang dan saling melengkapi namun dalam perencanaan tidak diharuskan menggunakan prosedur ini, karena dalam bart chart, NWP (network planning), dan kurva S masing-masing sudah menunjukkan jadwal, tahapan kegiatan secara rinci dalam bentuk yang berbeda-beda. PT. Nusa Raya Cipta memakai beberapa prosedur untuk menentukan jadwal dan mengatur tahapan proyek pekerjaan, teknik perencanaan menggunakan Kurva S Bart Chart Bart chart adalah data teknik perencanaan yang menggunakan bagan balok yaitu bagan Gantt (Gantt Chart) sesuai dengan nama penciptanya yaitu henry chart selama bertahun-tahun. Bagan ini dapat dibuat dan mudah dipahami, dapat pula diterapkan pada berbagai fungsi seperti program pengembangan, giliran tugas dan sebagainya. Program disusun dalam skala yang berbanding langsung dengan waktu kalender. Panjang setiap balok menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian Bar Chart : Keuntungan menggunakan Bar Chart adalah sederhana dan mudah dipakai untuk merencanakan kedatangan bahan, pekerja dan kebutuhan uang. Kelemahannya adalah logika urutan pekerjaan tidak dapat diketahui dan tidak menunjukkan waktu yang bebas dari masing-masing pekerjaan Net Work Planning Net work planning adalah jaringan kegiatan dan peristiwa yang disebut juga dengan garis imbang atau line of balance. Sistem ini lebih praktis, mendetail serta kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan. Keuntungan menggunakan Net Work Planning : Setelah memperhitungkan dan mengetahui waktu terjadinya untuk tiap-tiap kejadian yang timbul oleh satu atau beberapa kegiatan, maka kita dapat mengetahui dengan pasti kesukaran-kesukaran yang timbul jauh sebelum hal itu terjadi, sehingga kita dapat mengadakan tindakan pencegahan yang ditimbulkan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 43
16 Dalam Net Work Planning ditunjukkan dengan jelas dimana terdapat jalurjalur kritis (lintasan-lintasan dari aktifitas yang tidak boleh terhambat), sehingga memungkinkan kita untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian terhadap hal-hal tertentu. Memungkinkan dapai dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari sudut biaya langsung dan tidak adanya keraguan dalam menggunakan sumber tenaga dan biaya Kurva S Kurva S yang lebih dikenal dengan nama S Curve merupakan terjemahan garis angka-angka presentase dari pekerjaan yang telah terselesaikan atau yang direncanakan dalam bentuk garis kurva S itu sendiri untuk mempermudah pembacaan angka-angka presentase. Presentasenya dimulai dari 0 % yang diletakkan dibagian bawah sedangkan 100 % diletakkan diatas. Sehingga kurva S akan membentuk huruf S. Namun pada proyek SOHO Office CITY, Jakarta. Terjadi keterlambatan proyek dalam 1 tahun sehingga schedule yang ada di Reschedule ulang, jadi Tidak ada Curva S Bentuk Kontrak Perjanjian Kontrak adalah surat perjanjian pekerjaan pemborongan antara Pihak Pemberi Tugas (owner, employer, client) dengan Kontraktor. Kontrak akan dibuat setelah Pemberi Tugas menetapkan/menunjuk pemenang pelelangan umum atau pelelangan terbatas. Pemenang pelelangan dilaksanakan dengan cara mengeluarkan Surat Perintah Kerja. Di dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, selain ikatan kerja antara Pemberi Tugas dan Kontraktor yang berupa kontrak, masih diperlukan bagianbagian dari dokumen sebagai kelengkapan dari persyaratan teknis, administrasi yuridis formal. Bagian-bagian dokumen tersebut termasuk kontrak, secara keseluruhan disebut dokumen kontrak yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Dokumen kontrak terdiri dari : 1. Gambar-gambar kontrak ( contract drawing ) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 44
17 Gambar-gambar kontrak atau gambar rencana (bestek) adalah gambargambar dari pekerjaan bangunan atau proyek yang akan dilaksanakan. Gambar kontrak atau gambar-gambar rencana secara lengkap menunjukkan bentuk ukuran / dimensi, susunan, keterangan singkat bahan-bahan yang digunakan, perbandingan ukuran / skala dan sebagainya. Secara umum gambar kontrak berupa : Gambar situasi Gambar denah Gambar potongan Gambar tampak Gambar detail Gambar konstruksi lengkap dengan perhitungan konstruksi Gambar penjelasan tambahan (bila diperlukan) 2. RKS ( Rincian Kerja teknis / spesifikasi ). 3. Uraian secara rinci dan jelas mengenai bagian-bagian pekerjaan/bagunan yang akan dilaksanakan.uraian teknis berupa : Uraian bagian-bagian. Teknis pelaksanaan pekerjaan Persyaratan bahan-bahan banguna yang digunakan, kualitas / mutu dan cara pengerjaan. Ukuran-ukuran rinci dan tepat untuk melengkapi ukuran dari gambar detail. Peraturan- peraturan normalisasi yang berlaku sebagai persyaratan dalam pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan. 4. Syarat-syarat umum kontrak ( general condition of contract ) Syarat-syarat umum kontrak berisi mengenai ketentuan-ketentuan hubungan kerja yang meliputi rincian tugas, kewajiban, tanggung jawab, wewenang dari owner, kontraktor maupun tenaga ahli. 5. Penunjukan pekerjaan ( letter of explanation) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 45
18 Penunjukan pekerjaan atau Berita Acara penjelasan berupa catatan lengkap / notulen hasil rapat pelelangan yang diselenggarakan oleh panitia lelang dan dihadiri oleh para peserta lelang. Gambar-gambar kontrak, rincian teknis/spesifikasi, syarat-syarat umum kontrak dan penunjukan pekerjaan merupakan satu kesatuan dokumen yang sangat penting dan tidak dapat terpisahkan dalam bentuk kontrak perjanjian. 6. Penawaran (bidding-proposal) Penawaran berisi harga pekerjaan bangunan yang akan dibuat oleh kontraktor dan di ajukan kepada owner sebagai harga penawaran yang mengikat dengan melihat dari gambar kerja, rincian teknis, syarat-syarat umum kontrak dan penunjukan pekerjaan. 7. Perjanjian pekerjaan pemborong atau kontrak (format agreement) Perjanjian pekerjaan pemborong atau kontrak adalah suatu persetujuan resmi antara owner dan kontraktor yang mengikat kedua belah pihak secara hukum. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 46
mengajukan biaya proyek yang paling murah. Setelah negosiasi final berlangsung, seminggu kemudian akan diumumkan pemenang tender atas proyek tersebut. Setelah pengumuman pemenang, keesokan harinya akan
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM PROYEK
BAB. 3 Proyek Balai Latihan Kerja TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Data Proyek 3.1.1 Latar belakang proyek Peningkatan dan kualitas para pencari kerja untuk menyongsong MEA menjadi tanggung jawab semua warga negara
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Data Proyek 3.1.1. Lokasi Lokasi Proyek berada di jalan Benteng Betawi, Poris, Tanggerang - banten Nama Perusahaan : PT. Gading Megah Jaya Nama Proyek : Apartemen Poris
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,
Lebih terperinciBAB IV: PROYEK T-PLAZA APARTMENT
BAB IV: PROYEK T-PLAZA APARTMENT 4.1. Tinjauan Umum Proyek Apartemen T-Plaza merupakan area CBD (Central Bisnis Distric), bangunan ini direncanakan memiliki fasilitas dan sarana pendukung ruangan yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 DATA PROYEK 3.1.1 PENJABARAN PROYEK Puri Village merupakan Mixed Use Building Project yang terletak di Jl. Puri Indah, Jakarta Barat. Proyek ini terdiri dari bangunan mall,
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK
BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Instansi yang Terlibat Dalam pelakasanaan suatu proyek baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan suatu proyek sangat diperlukan organisasi. Organisasi
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK
BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK
PEKERJAAN MECHANICAL ELECTRICAL DAN PLUMBING PROYEK PURI VILLAGE (St.Morist Project) ROYAL 1 APARTMENT TOWER CHRISTY VIDIYANTI 41208010022 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciDATA PROYEK BAB II DATA PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan
Lebih terperinciBAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan
BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25
BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK
LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PROSES STRUKTUR PROYEK RAMAYANA CIKUPA Jl. Raya Serang Km. 19, Tangerang - Banten Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah kerja praktik Jurusan
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE. penghubung antara dua provinsi, yaitu Tangerang dan Jakarta. Selain itu, jalan ini
BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE 2.1 Latar Belakang Proyek Jalan Daan Mogot adalah lokasi yang strategis untuk didirikan bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal dan bisnis, karena jalan
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Menurut Chase (1998), proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN
LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN JL. CIKINI RAYA NO 79 JAKARTA PUSAT Disusun oleh : FEBRIANA ZIARANTIKA ( 41110010011
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. yang kita semua ketahui ada titik titik letak dimana mereka bias lebih
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang adalah kota yang memiliki letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Apalagi seperti yang kita semua
Lebih terperinci3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN
BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK PT. NUSA RAYA CIPTA
BAB II DATA PROYEK PT. NUSA RAYA CIPTA 2.1 Latar Belakang Proyek Jakarta sebagai kota Metropolitan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat disegala bidang sehingga menimbulkan berbagai macam masalah. Kehidupan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,
Lebih terperinciBAB II BAB II INFORMASI PROYEK. Kawasan jakarta khusus nya jakarta barat telah lama menjadi kawasan padat
BAB II BAB II INFORMASI PROYEK 2.1 Latar Belakang Pembangunan Kawasan jakarta khusus nya jakarta barat telah lama menjadi kawasan padat penduduk di kota jakarta. Banyaknya pusat-pusat pembelanjaan,universitasuniversitas
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
Lebih terperinciBAB III : TINJAUAN PROYEK
BAB III : TINJAUAN PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1. Penjabaran Proyek Secara umum pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka
31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Adapun alur proses pelaksanaan kerja praktik Pembuatan Gambar Kerja Instalasi Plambing ini adalah seperti diagram alur proses
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. di Indonesia salah satunya adalah gedung World Trade Centre ( WTC - 3).
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia yang semakin bertumbuh menyebabkan meningkatnya permintaan area gedung untuk perkantoran, dilatar belakangi
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT
LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT Jl. R.A Kartini No.9, Cilandak - Jakarta Selatan Disusun Oleh : Candra Saputro 41113110085 Yusup Ramdani 41113110109
Lebih terperinciBAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan
BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keberhasilan suatu pelaksanaan proyek pembangunan dan hasil-hasil yang dicapai dipegaruhi oleh pemilihan metode pelaksanaan penjadwalan yang tepat serta diimbangi
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING PADA PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS PROYEK APARTEMEN BRANZ BSD
LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING SYSTEM PADA PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS PROYEK APARTEMEN BRANZ BSD Jl. BSD Boulevard, Parcel 55-F, Grand CBD BSD City, Tangerang, Indonesia Disusun
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 DATA UMUM PROYEK Pembangunan Pumping Station Island 2A Pantai Indah Kapuk di Kapuk Muara Jakarta Utara adalah merupakan rancangan penanggulangan banjir yang berfungsi memindahkan
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN Disusun oleh : TAKBIR RONI ( 41107010010 ) ARI YULIANTO ( 41107010017 ) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA
PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA Nama : Asep Dian Heryadiana Nrp : 0221109 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun bersubsidi kriteria utama yang diterapkan adalah : Dapat mencapai kenyamanan di dalam ruang bangunan yang berada pada iklim
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu sistem manajemen yang baik. Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana dengan
Lebih terperinciSURAT PENAWARAN. Yogyakarta, Mei Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran
SURAT PENAWARAN Nomor : - Lamp. : - Halm. : Penawaran Yogyakarta, Mei 2014 Dengan hormat, sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas berkenannya Bapak/Ibu memberi kesempatan kepada kami untuk memperkenalkan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Data Prusahaan Gambar 8. Logo Perusahaan Sumber : PT Jaya Kontruksi MP. Tbk Nama Perusahaan : PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk Alamat Kantor Pusat : Taman Bintaro
Lebih terperinciA. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber
Lebih terperinciBAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN
DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi
Lebih terperinciPROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG
PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG INFORMASI PROYEK LOKASI PROYEK DATA PROYEK DATA TEKNIS PERMODELAN BANGUNAN LOKASI PROYEK LOKASI PROYEK: TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK SEKUPANG DATA PROYEK NAMA PROYEK :
Lebih terperinciPERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBAB IV. PERALATAN dan MATERIAL
BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada
Lebih terperinciKERSEN Desain TUJUAN KERSEN DESAIN
HOME Beberapa tahun belakangan ini, kami melihat perkembangan dunia rancang bangun di Bandung dan sekitarnya begitu marak dan dinamis. Sebagai salah satu Kota besar dituntut untuk menyediakan begitu banyak
Lebih terperinciLaporan Implementasi Management Trainee 2012 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Umum Proyek Mandau City merupakan bangunan mall yang berada di Jl.Jendral Sudirman Kav.109 Komplek Duri Indah Raya Blok C1, Duri Riau. Proyek ini sendiri dulunya adalah
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek kontruksi memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan seiring dengan itu dari segi pembangunan pun semakin meningkat. Dari berbagai wilayah tanah air diseluruh Indonesia dan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam perkembangan dunia konstruksi sekarang ini, produktivitas dan efisiensi menjadi sangat penting. Produktivitas
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT DISUSUN OLEH : LYSA RISTIYAWATI 41112110060 NURFITA ANJARSARI 41112120091 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono
Lebih terperinciKontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciPEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES RI II JAKARTA SELATAN JL. HANG JEBAT III KEBAYORAN BARU JAKARTA PUSAT
LAPORAN PRAKTIK PROFESI PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES RI II JAKARTA SELATAN JL. HANG JEBAT III KEBAYORAN BARU JAKARTA PUSAT DISUSUN OLEH : NOVARI INDRA HERMANTO (NIM: 41211120060) 2016
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL
BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL 7.1. Uraian Umum Core Wall merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STP & GWT PEMBANGUNAN MIXED USE KEBAYORAN ICON JL. CILEDUG NO.
LAPORAN KERJA PRAKTIK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STP & GWT PEMBANGUNAN MIXED USE KEBAYORAN ICON JL. CILEDUG NO.35 JAKARTA SELATAN Disusun Oleh : DANIL ARIFIN 41111110004 DHIAN PERMATA ADHI 41111110022
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. usaha mereka, contohnya seperti di daerah Karawaci. diketahui bahwa kebutuhan papan merupakan kebutuhan utama manusia.
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang adalah kota yang memiliki letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Apalagi seperti yang kita semua
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat
BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS)
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN MENARA ASTRA PROJECT (METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS) Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : WAHYUDIN
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan proyek Apartement Wang Residence ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciUNIVERSITAS MERCU BUANA
PERENCANAAN BANGUNAN MALL GRAND DHARMA HUSADA LAGOON Jl. Mulyosari Raya Surabaya Timur DISUSUN OLEH: JAENUDIN 41213110054 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA TAHUN 2017 KATA
Lebih terperinciPERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.
PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. salah satu alternative tempat tinggal bagi para penduduk Kota Jakarta khusunya,
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Suatu hunian yang terletak di sekitar daerah Ibu Kota Jakarta tentunya masih sangat diharapkan oleh penduduk yang bekerja di Jakarta, semakin menyempitnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. Kota Tangerang merupakan salah satu kota dengan pusat manufaktur
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar belakang proyek Kota Tangerang merupakan salah satu kota dengan pusat manufaktur dan industri terbesar di pulau jawa yang telah memiliki lebih dari 1000 pabrik. Kepadatan
Lebih terperinciPelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan
Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Nama : Bias Cahya Islami NPM : 21312452 Dosen Pembimbing : Remigius Hari S, ST.,M.Ars Latar
Lebih terperinci