BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 54 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pada BAB ini pertama penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) kepada 20 orang anggota Nihon Kurabu di SMK Negeri 1 Cimahi tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 September 17 Oktober Pertemuan Pertama Setelah memperoleh izin dari kepala sekolah dan guru pembina, penulis langsung melaksanakan penelitian di hari pertama. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 2 Oktober Pada pertemuan ini peneliti menjelaskan kepada para anggota Nihon Kurabu tentang pelaksanakan penelitian. Peneliti juga menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penelitian, dan bagaimana cara kerja media pembelajaran yang dilakukan peneliti. 2. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 11 Oktober Pada pertemuan ini peneliti mengawali dengan melakukan pre-test. Pre-test

2 55 dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan treatment menggunakan media story pictures. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal adalah 60menit. 3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Jumat 12 Oktober Pada pertemuan ini peneliti memberikan teks bahasa Jepang dengan judul 日本語でおねがいします. Alur pembelajaran disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Kesulitan yang dihadapi pada saat treatment ialah masih ada beberapa siswa terlihat bingung dengan media story pictures. Kemudian siswa kurang mengetahui beberapa kanji yang terdapat dalam teks. Sehingga untuk memudahkan pertemuan berikutnya peneliti memberikan penjelasan pada teks tentang cara membaca kanji-kanji tersebut (furigana). 4. Pertemuan Keempat Pertemuan keempat dilakukan pada hari Sabtu 13 Oktober Pada pertemuan ini peneliti memberikan teks bahasa Jepang dengan judul にんじゃ. Alur pembelajaran disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Pada pertemuan ini masing-masing siswa sudah mulai aktif memahami isi gambar yang diberikan peneliti. Beberapa siswa diminta untuk menceritakan isi gambar sesuai dengan

3 56 imajinasi mereka. Lalu peneliti memberikan penjelasan tentang isi gambar dan teks. 5. Pertemuan Kelima Pertemuan kelima dilakukan pada hari Senin 15 Oktober Pada pertemuan ini peneliti memberikan teks bahasa Jepang dengan judul ゆめで見たうち dan 大さか こうべ きょうと なら. Pada pertemuan ini peneliti memberikan 2 teks bahasa Jepang dikarenakan teks yang pendek dan waktu yang sudah tidak mencukupi. Siswa pun sudah mulai terbiasa menggunakan media ini. Para siswa aktif mengemukakan isi gambar sesuai imajinasi mereka. Dan siswa sudah mulai terbiasa menggunakan media story pictures. 6. Pertemuan Keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Selasa 16 Oktober Pada pertemuan ini peneliti melakukan kegiatan post-test. Kegiatan post-test dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media story pictures, waktu yang disediakan untuk kegiatan post-test ini 60 menit.

4 Analisis Data Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah berupa tes dan angket. Test dilakukan dua kali, yaitu pre-test dan post-test. Data hasil test dapat dilihat pada uraian berikut: Data Hasil Pre-test Pretest dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum diberikan treatment berupa penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Berikut ini data hasil pre-test dapat dilihat pada tabel: Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pre-test No. Sampel Skor (x) Nilai Pre-test 1. Sampel Sampel Sampel ,5 4. Sampel Sampel

5 58 6. Sampel ,5 7. Sampel ,5 8. Sampel Sampel Sampel Sampel ,5 12. Sampel Sampel Sampel ,5 15. Sampel ,5 16. Sampel ,5 17. Sampel ,5 18. Sampel Sampel Sampel ,5 Σ ,5

6 59 Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pre-test tersebut dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 9. Skor tersebut menjelaskan bahwa nilai pre-test tertinggi yaitu 8 dan terendahnya yaitu 4, Data Hasil Post-test Post-test diberikan dengan maksud untuk mengukur tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa setelah diberikan treatment penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Berikut adalah tabel distribusi nilai post-test Tabel 4.2 Distribusi Nilai Post-test No. Sampel Skor (Y) Nilai Post-test 1. Sampel ,5 2. Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel

7 60 7. Sampel Sampel ,5 9. Sampel Sampel Sampel ,5 12. Sampel Sampel ,5 14. Sampel Sampel ,5 16. Sampel Sampel ,5 18. Sampel ,5 19. Sampel ,5 20. Sampel ,5 Σ ,5

8 61 Berdasarkan tabel distribusi nilai post-test, dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 19 dan skor terendah adalah 15. Skor tersebut menjelaskan bahwa nilai post-test tertinggi adalah 9,5 dan nilai terendahnya yaitu 7, Analisis Hasil Data Pre-test dan Post-test Setelah mendistribusikan nilai-nilai pre-test dan post-test, berikut ini merupakan tabel perhitungan data tes keseluruhan: Tabel 4.3 Perhitungan Data Hasil Pre-test dan Post-test No. Sampel Nilai Pre-test (X) Nilai Post-test (Y) d= Y X Xd= d Md Xd² 1. Sampel 1 8 9,5 1,5-0,55 0, Sampel ,05 0, Sampel 3 7,5 9 1,5-0,55 0, Sampel ,95 0, Sampel ,05 1, Sampel 6 7,5 9 1,5-0,55 0, Sampel 7 7,5 9 1,5-0,55 0,3025

9 62 8. Sampel 8 8 9,5 1,5-0,55 0, Sampel ,05 1, Sampel ,95 0, Sampel 11 5,5 8,5 3 0,95 0, Sampel ,05 1, Sampel ,5 1,5-0,55 0, Sampel 14 6,5 9 2,5 0,45 0, Sampel 15 4,5 7,5 3 0,95 0, Sampel 16 6,5 9 2,5 0,45 0, Sampel 17 5,5 8,5 3 0,95 0, Sampel ,5 2,5 0,45 0, Sampel ,5 2,5 0,45 0, Sampel 20 6,5 8,5 2-0,05 0,0025 Σ 135,5 176, ,45 Keterangan: X Y d : Nilai pre-test : Nilai post-test : Selisih antara nilai pre-test dan post-test

10 63 Xd Xd² : Deviasi masing-masing subjek : Kuadrat deviasi Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pre-test, nilai rata-rata post-test dan nilai rata-rata selisih antara post-test dan pre-test adalah sebagai berikut: Nilai Rata-rata Pre-test Perhitungan rata-rata nilai pre-test dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Mx ΣX N : Nilai rata-rata pre-test : Jumlah total nilai pre-test : Jumlah sampel Berdasarkan rumus tersebut, maka perhitungan rata-rata nilai hasil pre-test adalah sebagai berikut:

11 64 Jadi, rata-rata nilai hasil pre-test adalah 6, Nilai Rata-rata Post-test Perhitungan rata-rata nilai post-test dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: My ΣY N : Nilai rata-rata post-test : Jumlah total nilai post-test : Jumlah sampel Berdasarkan rumus tersebut, perhitungan rata-rata nilai hasil post-test adalah sebagai berikut: Jadi, rata-rata nilai hasil post-test adalah 8,825.

12 Nilai Rata-rata Selisih Post-test dan Pre-test Perhitungan rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Md Σd N : Nilai rata-rata selisih antara post-test dan pre-test : Jumlah nilai selisih antara post-test dan pre-test : Jumlah sampel Berdasarkan rumus tersebut, perhitungan rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test adalah sebagai berikut: Jadi, rata-rata selisih nilai hasil post-test dan pre-test adalah 2,05 Setelah dilakukan perhitungan seperti uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa setelah diberi treatment berupa penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai), diketahui adanya peningkatan dalam keterampilan membaca bahasa Jepang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

13 66 pre-test siswa sebelum diberikan treatment sebesar 6,775 kemudian mengalami peningkatan sekitar 2,05 sehingga nilai rata-rata post-test yang diperoleh setelah diberi perlakuan menjadi 8,825. Dengan demikian penerapan media story pictures efektif dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca bahasa Jepang siswa Nilai Derajat Kebebasan Perhitungan nilai derajat kebebasan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: db= n 1 Keterangan: db : Nilai derajat kebebasan n : Jumlah sampel Berdasarkan rumus tersebut, perhitungan nilai derajat kebebasan adalah sebagai berikut: db= n 1 db =20 1 = 19 Jadi, nilai derajat kebebasan pada penelitian ini adalah 19

14 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikasi antara Nilai Rata-rata Pre-test dan Nilai Rata-rata Post-test Analisis perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan hasil post-test. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah: Keterangan: t Md : Nilai t yang dihitung : Nilai rata-rata selisih antara post-test dan pre-test ΣXd² : Jumlah kuadrat deviasi n : Jumlah sampel ( Sutedi, 2009: dan Arikunto, 2006: )

15 Pembuktian Hipotesis Untuk menguji hipotesis, maka dilakukan uji hipotesis kerja (Hk) dengan kriteria sebagai berikut: Hk diterima apabila t-hitung > t-tabel Hk ditolak apabila t-hitung < t-tabel Berdasarkan analisis data, diketahui t-hitung yang diperoleh sebesar 12,81 yang kemudian dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan (db) 19 sebesar 2,09 untuk taraf signifikan 5% dan 2,86 untuk taraf signifikan 1%. Setelah dibandingkan, ternyata t-hitung t-tabel maka Ho ditolak dan Hk diterima yang berarti penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) pada anggota Nihon Kurabu di SMK Negeri 1 Cimahi tahun efektif. 4.5 Deskripsi Data Hasil Angket Dalam penelitian ini, angket merupakan salah satu instrumen penelitian yang bertujuan untuk menghimpun informasi mengenai respon siswa terhadap media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Angket ini terdiri dari 10 butir pertanyaan yang pilihan jawabannya telah disediakan. Perhitungan data angket menggunakan presentase angket.

16 69 Rumus presentase angket: Keterangan: 100% : Persentase frekuensi dari tiap jawaban responden f : Frekuensi setiap jawaban dari responden N : Jumlah sampel (Supardi, 1986:20) Setelah itu hasil pengolahan angket tersebut kemudian akan ditafsirkan sebagai berikut: Tabel 4.4 Penafsiran Hasil Angket Persentase Penjelasan 0% Ditafsirkan tidak ada 1 25% Ditafsirkan sebagian kecil 26 49% Ditafsirkan hampir setengahnya 50% Ditafsirkan setengahnya

17 % Ditafsirkan sebagian besar 76 99% Ditafsirkan hampir seluruhnya 100% Ditafsirkan seluruhnya (Arikunto, 2006: 263) Pertanyaan No.1: Kemampuan anda dalam memahami teks bahasa Jepang termasuk? Tabel 4.5 Jawaban f N a. Dasar % b. Menengah % c. Mahir % Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa sebanyak 50% dari jumlah sampel memiliki kemampuan dasar dalam memahami teks bahasa Jepang, sebanyak 45% sampel memiliki kemampuan menengah dalam memahami teks bahasa Jepang, dan 5% sampel memiliki kemampuan mahir dalam memahami teks bahasa Jepang. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa setengah

18 71 dari seluruh sampel memiliki kemampuan dasar dalam memahami teks bahasa Jepang. Pertanyaan No.2: Dengan cara apakah anda membaca dan memahami teks bahasa Jepang? Tabel 4.6 Jawaban f N a. Membaca berulang-ulang sambil melihat kamus % b. Mengartikan perkosakata % c. Berdiskusi dengan teman % Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 35% dari sampel dalam memahami teks bahasa Jepang dengan cara membaca berulang-ulang sambil melihat kamus, lalu 20% dari sampel dalam memahami teks bahasa Jepang dengan cara mengartikan perkosakata, dan 45% dari sampel dalam memahami teks bahasa Jepang dengan cara berdiskusi dengan teman. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa hampir setengah dari sampel dalam memahami teks bahasa Jepang dengan cara berdiskusi dengan teman.

19 72 Pertanyaan No.3: Dengan cara tersebut, berapa lama anda memahami 1 paragraf pendek (4-5 kalimat) teks bahasa Jepang? Tabel 4.7 Jawaban f N a menit % b menit % c. Lebih dari 30 menit % Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 10% dari sampel dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu 5 15 menit, lalu 60% dari sampel dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu menit, dan 30% dari sampel dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu lebih dari 30 menit. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar sampel dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu menit. Pertanyaan No.4: Sebelum penelitian ini apakah anda sudah mengetahui pembelajaran dengan menggunakan media story pictures?

20 73 Tabel 4.8 Jawaban f N a. Ya % b. Tidak % c. Ragu % Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 10% dari sampel mengetahui pembelajaran menggunakan media story pictures, lalu 75% dari sampel tidak mengetahui pembelajaran dengan media story pictures, dan 15% dari sampel ragu terhadap pembelajaran dengan media story pictures. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar sampel tidak mengetahui pembelajaran dengan media story pictures. Pertanyaan No.5: Bagaimana tanggapan anda terhadap media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai)? Tabel 4.9 Jawaban f N a. Menarik %

21 74 b. Kurang menarik % c. Tidak menarik % Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 90% dari sampel berpendapat bahwa penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) menarik. Dan 10% dari sampel berpendapat bahwa penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) kurang menarik. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa hampir seluruh sampel tertarik terhadap media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Pertanyaan No.6: Apakah dengan media story pictures membantu anda dalam memahami teks bahasa Jepang? Tabel 4.10 Jawaban f N a. Membantu % b. Sangat membantu % c. Biasa saja %

22 75 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 50% dari sampel berpendapat bahwa penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) membantu sampel dalam memahami teks bahasa Jepang, lalu 40% dari sampel berpendapat bahwa penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) sangat membantu dalam memahami teks bahasa Jepang, dan 10% dari sampel berpendapat bahwa penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) sedikit membantu dalam memahami teks bahasa Jepang. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa setengah dari sampel terbantu dalam memahami teks bahasa Jepang dengan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Pertanyaan No.7: Dengan cara teknik media story pictures berapa lama anda memahami 1 paragraf pendek (4-5 kalimat) teks bahasa Jepang? Tabel 4.11 Jawaban f N a menit % b menit % c. Lebih dari 30 menit %

23 76 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 70% dari sampel setelah menggunakan media story pictures dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu 5 15 menit, lalu 20% dari sampel setelah menggunakan media story pictures dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu menit, dan 10% dari sampel setelah menggunakan media story pictures dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu lebih dari 30 menit. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar sampel setelah menggunakan media story pictures dalam memahami 1 paragraf pendek teks bahasa Jepang membutuhkan waktu 5 15 menit. Pertanyaan No.8: Apakah anda menyukai pembelajaran membaca (dokkai) dengan media story pictures? Tabel 4.12 Jawaban f N a. Ya % b. Tidak % c. Ragu %

24 77 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 75% dari sampel menyukai media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Dan 25% dari sampel kurang menyukai media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai). Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar sampel menyukai pembelajaran membaca (dokkai) dengan menggunakan media story pictures. Pertanyaan No.9: Jika anda menyukainya apa alasannya? Tabel 4.13 Jawaban f N a. Dapat menguasai pembelajaran lebih mendalam b. Dapat lebih memahami teks pelajaran c. Alasan lain % % % - Tidak membosankan - Dapat belajar dengan menyenangkan

25 78 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 5% dari sampel menarik terhadap media story pictures karena dapat menguasai pembelajaran lebih mendalam, lalu 75% dari sampel menarik terhadap media story pictures karena dapat lebih memahami teks pelajaran, dan 20% dari sampel menarik terhadap media story pictures karena alasan lain seperti tidak membosankan atau dapat belajar dengan menyenangkan. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar sampel berpendapat bahwa mereka tertarik terhadap media story pictures karena dapat lebih memahami isi teks pembelajaran dalam bahasa Jepang. Pertanyaan No.10: Bagaimana menurut anda penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai)? Tabel 4.14 Jawaban f N a. Efektif % b. Cukup efektif % c. Tidak efektif % Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa 55% dari sampel berpendapat bahwa media story pictures efektif dalam pembelajaran membaca (dokkai), lalu

26 79 45% dari sampel berpendapat bahwa media story pictures cukup efektif dalam pembelajaran membaca (dokkai). Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar sampel berpendapat bahwa media story pictures efektif dalam membantu sampel dalam memahami teks bahasa Jepang. 4.6 Pembahasan Penelitian dengan penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) ini, dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan media story pictures dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian test (pre-test dan posttest) dan perlakuan terhadap sampel sebanyak 20 orang. Proses pembelajaran dilaksanakan sebanyak empat kali perlakuan (treatment) berupa proses pembelajaran dengan menggunakan media story pictures. Proses pembelajaran dengan menggunakan media story pictures pada awal pertemuan mengalami beberapa kendala diantaranya banyak sampel yang mengalami kesulitan pada pengenalan huruf kanji sehingga banyak peserta yang bertanya pada peneliti. Selain itu, media yang diberikan peneliti kurang jelas, hal ini menyebabkan perbedaan pendapat siswa tentang gambar dengan teks yang ada. Tapi pada pertemuan berikutnya terlihat adanya peningkatan sampel terhadap penggunaan media story pictures.

27 80 Setelah pelaksanaan perlakuan (treatment) sebanyak empat kali, dilakukan post-test. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan dari hasil siswa sebelum menggunakan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) dan hasil siswa sesudah menggunakan media story pictures yang cukup signifikan. Dari hasil pre-test diketahui bahwa rata-rata kemampuan siswa sebelum diberikan treatment adalah 6,775. Kemudian setelah diberikan treatment dengan media story pictures rata-rata hasil post-test siswa meningkat menjadi 8,825. Selisih nilai pre-test dan post-test adalah sebesar 2,05. Dari hasil perhitungan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa adanya perubahan keterampilan membaca (dokkai). Selain itu dari hasil perhitungan statistik, diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, yaitu 12,81 > 2,09 untuk 5% dan 12,81>2,86 untuk 1%. Dengan demikian hasil tersebut membuktikan bahwa Hk yang diajukan penulis yang menyatakan bahwa penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai) memberikan pengaruh terhadap keterampilan dokkai diterima. Sedangkan Ho dapat ditolak. Dari hasil data angket yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hampir seluruh siswa tertarik terhadap pembelajaran membaca teks bahasa Jepang dengan menggunakan media story pictures, meskipun sebagian besar siswa memiliki kemampuan yang masih dasar dan mengalami kesulitan dalam

28 81 memahami isi teks dalam bahasa Jepang. Sedangkan berkaitan dengan pengetahuan siswa tentang media story pictures dalam pembelajaran membaca (dokkai), sebagian besar mengakui bahwa belum pernah mendengar atau mengetahui media story pictures, walaupun sebagian kecil siswa sudah pernah mengenal media ini sebelumnya. Kesan para siswa pun beragam, namun hampir seluruhnya berpendapat bahwa pembelajaran membaca dengan menggunakan media story pictures menarik dan efektif untuk membantu dalam memahami teks bahasa Jepang. Pada BAB dua yaitu landasan teoritis, penulis mencantumkan berbagai teori yang berkaitan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. Salah satunya yaitu teori yang berkaitan dengan kemampuan membaca. Terdapat perbedaan antara keterampilan membaca pada sampel sebelum diberikan treatment dan keterampilan membaca pada sampel setelah diberikan treatment, dimana keterampilan membaca setelah diberikan treatment lebih tinggi, ditandai dengan hasil mean dari nilai hasil post-test. Sebagaimana di dalam BAB dua, menurut Broghton (1978: 211) ada beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan membaca yang dimiliki siswa sehingga sampai pada taraf yang efektif. Ada beberapa metode yang dikembangkan untuk hal ini, salah satunya metode motivasi. Metode motivasi ialah memotivasi para pemula dangan berbagai macam rangsangan bacaan yang

29 82 menarik, sehingga tumbuh minat membacanya. Dari sisi ini kemudian diharapkan muncul kebiasaan membaca tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan pula kecepatan dan pemahaman terhadap bacaan. Pikiran yang mendasari lahirnya metode ini adalah pembelajaran membaca semakin tinggi atau berminatnya seseorang pada jenis buku tertentu, semakin tinggi kecepatan dan pemahaman seseorang. Dengan begitu, dapat diketahui dari hasil post-test siswa hampir keseluruhan siswa dapat meningkatkan keterampilan membaca dan memahami teks bahasa Jepang dengan menggunakan media story pictures. Kemudian, pada paragraf sebelumnya dipaparkan mengenai hasil pengolahan data yang berasal dari angket. Sejalan dengan tujuan digunakannya angket yaitu untuk mengetahui respon dan kesan pembelajar terhadap kosakata nomina, dari respon dan kesan tersebut, penulis dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh teknik permainan menemukan gambar yang telah diuji-cobakan ini. Berikut ini diuraian beberapa kelebihan dalam media story pictures, diantaranya: 1. Sifatnya kongkrit, maksudnya lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

30 83 2. Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda/ peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa keobjek/ peristiwa tersebut. 3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5. Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus Selain itu, merujuk pada penelitian terdahulu yang berjudul Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Jepang (Dokkai) Mahasiswa Tingkat III Program Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2007/2008 yang ditulis oleh Salam (2008), bahwa media pengajaran yang kurang menarik dan monoton menyebabkan kesulitan pada mahasiswa untuk memahami materi yang diajarkan dosen dalam perkuliahan. Demikian uraian pembahasan yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan huruf Hiragana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil belajar mengajar menggunakan permainan menemukan gambar sebagai upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai tahap pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai tahap pengambilan 41 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian 30 BAB III METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53). 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara umum Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. BAB III PROSES PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. Menurut Arikunto yang dimaksud penelitian pre eksperimen atau kuasi eksperimen adalah

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian (Sutedi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan menggunakan metode Paired

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan berikut : Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai V.1.1 Efektivitas 1. Hasil analisis data tes, yaitu pretest dan posttest diketahui

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan bentuk hubungan kausal.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki (Kamus Umum

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2002, hlm. 136). Metode penelitian merupakan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang telah disusun sebelumnya. Hipotesis yang penulis susun yaitu untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpumpulan data, pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen quasi dengan desain onegroup pretest dan posttest, yaitu jenis eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental kuasi (quasi experimental). Desain eksperimen menurut Arifin (2011, hlm. 76) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin (2009)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan adanya bahasa, kita bisa bertukar pikiran, berbagi informasi, bisa mengetahui budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mega Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mega Sari, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan unsur paling integral dari suatu komunikasi. Ada pakar yang menyebutkan istilah pemerolehan bahasa (language acquisution) dan ada pula yang menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Jepang saat ini telah berkembang pesat di Indonesia, khususnya pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas). Dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitiannya sangat ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode berasal dari methodos (Yunani) yang berarti cara atau jalan yang ditempuh, sedangkan menurut KBBI metode adalah cara kerja yang bersistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Metode ini sangat erat kaitannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Metode ini sangat erat kaitannya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, diperlukan suatu metode yang tepat untuk dapat memecahkan masalah penelitian dengan benar sehingga mendapatkan fakta yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. jawaban pilihan berganda sebanyak 15 soal. Jenis soal terbagi ke dalam 3 bagian,

BAB IV ANALISIS DATA. jawaban pilihan berganda sebanyak 15 soal. Jenis soal terbagi ke dalam 3 bagian, 48 BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, dengan jawaban pilihan berganda sebanyak 15 soal. Jenis soal terbagi ke dalam 3 bagian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA A. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA HASIL TES. Langkah-langkah pengolahannya adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA A. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA HASIL TES. Langkah-langkah pengolahannya adalah sebagai berikut: IV NLISIS DN INTERPRETSI DT. NLISIS DN INTERPRETSI DT HSIL TES Data hasil tes diolah dengan menggunakan software SPSS 13. for Windows. Langkah-langkah pengolahannya adalah sebagai berikut: 1. Memberi Skor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2010, hlm. 3) mengatakan

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan pendekatan kuantitatif karena menghitung atau mengukur hasil perbandingan antara kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari suatu bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Sukiman (2012:65) mengatakan kegunaan praktis dari penggunaan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

BAB III. METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu: 29 BAB III METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu: 3.1 Lokasi, Populasi, dana Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata bahasa Prancis menggunakan media anagram dan analisis data-data yang telah diperoleh dari prates,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah pengertian yang mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia bahasa digunakan untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Sebagaimana dilihat dari definisi bahasa yang merupakan sistem simbol bunyi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitian. Di dalam suatu penelitian, setiap peneliti harus menentukan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan penafsiran seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Selain itu penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan menguraikan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan menguraikan analisis data-data yang diperoleh 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan analisis data-data yang diperoleh dari hasil proses belajar mengajar dengan menggunakan media Logico Piccolo sebagai upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu huruf kanji, pola kalimat dan kosakata (Sutedi, 2005 : 78). Ketiga materi tersebut sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara untuk memecahkan masalah yang terjadi. Dalam penelitian bahasa Jepang, ada 2 jenis penelitian berdasarkan bidang garapannya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun ajaran 2012/2013. Data tersebut berupa pretest (tes awal) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun ajaran 2012/2013. Data tersebut berupa pretest (tes awal) dan 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti mencoba menganalisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Sandhy Putra pada siswa kelas X tahun ajaran 2012/2013. Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah memikirkan secara mendalam tentang suatu hal,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah memikirkan secara mendalam tentang suatu hal, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian adalah memikirkan secara mendalam tentang suatu hal, menginvestigasi dengan mendetail, dan menjelaskan kebenaran. Seperti yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental atau penelitian ujicoba merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

Keterangan: : Random assignment untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol : Post-test kelas eksperimen : Post-test kelas kontrol

Keterangan: : Random assignment untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol : Post-test kelas eksperimen : Post-test kelas kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berorientasi pada uji coba keefektifan can do statements pada pembelajaran bahasa Jepang, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimental.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Dedi Sutedi (2011:45) bahwa metode penelitian adalah prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mahasiswa semester III Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS 84 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, sesuai dengan rumusan masalah pada bab 1 diperoleh beberapa simpulan bahwa: a. Tingkat awal keterampilan membaca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sutedi (2011:53) merupakan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah. Dengan penjelasan yang searah, metode penelitian dapat diartikan sebagai prosedur yang harus ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan mengkaji metode penelitian, teknik penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53) 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode adalah cara yang harus dilaksanakan. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian terdiri atas beberapa jenis, diantaranya adalah penelitian yang berhubungan dengan dunia pendidikan yang disebut dengan penelitian pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015:2). Sama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan (Syamsuddin dan Vismaia, 2007: 14). Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan (Syamsuddin dan Vismaia, 2007: 14). Metode yang digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004: 2). Cara

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004: 2). Cara BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004: 2). Cara ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:30). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode serta alat tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil 49 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil proses belajar mengajar huruf katakana menggunakan teknik pembelajaran metode Tutorial.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan penerjemahan merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena dengan kegiatan penerjemahan, kita bisa mendapatkan informasi dan mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berawal dari ketertarikan penulis dengan keunikan huruf dan cara pengucapan bahasa Jepang, penulis memperdalam bahasa Jepang dengan mempelajari tata bahasanya. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut penelitian dari Setiadi (2012: 9) menyatakan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi dan daya yang membedakan makna antara budaya dan kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci