BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH OPERASIONAL SERA SMS SERVICE
|
|
- Iwan Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH OPERASIONAL SERA SMS SERVICE Pada bab tiga yang berisi analis ini akan dibahas mengenai analisis operasional Sera SMS Service, permasalahan yang ada saat ini, cara pembuatan solusi sesuai dengan modul service delivery ITIL, dan solusi yang diusulkan untuk menunjang kegiatan Sera SMS Service ini terkait modul service delivery ITIL. 3.1 Sera SMS Service Sera Service dikembangkan oleh divisi IT Services PT. Sigma Cipta Caraka (Sigma). Sera Service merupakan konsep sistem pembayaran (payment system) yang diperuntukkan bagi institusi finansial, dalam hal ini bank dengan perusahaan penyedia layanan/jasa (biller). Sera mempunyai delivery channel tertentu (SMS, internet, ATM, dan lain-lain) yang memungkinkan terjadinya transaksi melalui SMS, internet, atau ATM. Dengan Sera, pihak bank dapat bekerja sama dengan berbagai biller tanpa harus membangun infrastruktur sistem tersendiri untuk tiap biller. Fasilitas ini juga membantu nasabah untuk melakukan transaksi perbankan. Nasabah dapat mengunakan layanan SMS Banking untuk melakukan transaksi. Sera sendiri dibangun di atas platform Java dan ISO 8583 sebagai jalur komunikasi. Cara pembayaran melalui Sera Service dilakukan secara non-tunai. Fokus utama pada tugas akhir ini adalah pemanfaatan SMS sebagai delivery channel (Sera SMS Service). Kebutuhan yang paling mendasar dari Sera SMS Service adalah keterlibatan pihak bank dalam Sera SMS Service ini dengan bekerja sama sebagai member dari Sera SMS Service. Agar dapat beroperasi, dibutuhkan interlink/penghubung antara Core Banking System pada suatu bank dengan Sera SMS Service (sebagai penghubung). Penghubung yang digunakan merujuk pada ISO Dua hal ini sudah mencukupi untuk melakukan interkoneksi antara pihak Sigma, bank, dan biller untuk mengoperasikan SMS Banking Service (transaksi perbankan via SMS). Pihak biller diperlukan kerjasamanya/keterlibatannya untuk melakukan transaksi yang melibatkan telepon seluler (contoh: mengisi pulsa, membayar tagihan telepon, dan lain-lain). III-1
2 III-2 Beberapa operasi utama Sera SMS Service: 1. Penanganan data tagihan pasca bayar belum tersedia 2. Transaksi post paid (pasca bayar) dengan inisiatif pelanggan 3. Transaksi post paid (pasca bayar) dengan notifikasi oleh bank 4. Registrasi nasabah via ATM (untuk menjadi pelanggan Sera SMS Service) 5. Registrasi nasabah via teller 6. Request pelanggan yang ingin berhenti menggunakan Sera SMS Service melalui customer service Bank 7. Transaksi prepaid (pra-bayar) untuk melakukan pembelian pulsa via SMS 8. Settlement (fee & dispute) yaitu pembayaran fee untuk pihak Sigma dan bank untuk biaya jasa Sera SMS Service (per transaksi) 9. Complaint handling dana yaitu penanganan apabila rekening nasabah terdebet namun pulsa tidak terisi. 3.2 Analisis Kondisi Operasional Saat Ini Analisis dilakukan sesuai dengan sudut pandang modul Service Delivery yang merupakan bagian dari ITIL dengan tidak mengikutsertakan modul Financial Management. Hal ini dikarenakan modul Financial Management memerlukan data finansial yang tidak didapat dari pihak pengembang Sera SMS Service (Sigma) Sudut Pandang Service Level Management Scope dari SLM adalah: 1. Penentuan Service Level Manager dari Sera SMS Service, dipimpin oleh Divisi IT Service dari PT Sigma Cipta Caraka 2. Penentuan misi dari Sera SMS Service 3. Definisi objektif dan scope Sera SMS Service 4. Definisi tanggung jawab pihak pengembang dan customer 5. Penentuan kriteria performansi 6. Identifikasi risiko 7. Penentuan prosedur penanganan kesalahan/failure Semuanya tercantum pada Service Level Agreement/SLA.
3 III-3 Service Level Agreement secara ringkas mencakup [EAS02]: 1) Introduction, berisi a) Pihak yang terlibat dengan agreement/persetujuan b) Judul dan keterangan singkat dari persetujuan ini c) Tanda tangan dan validasi d) Waktu start, end, dan waktu review e) Scope agreement, yaitu apa yang termasuk dalam agreement dan apa yang tidak termasuk dalam agreement f) Tanggung jawab organisasi (penyedia produk/service) dan customer g) Deskripsi singkat produk atau service. 2) Service hours, berisi a) Waktu penyediaan service yang dibutuhkan (contoh: online banking membutuhkan 24 jam 7 hari real time) b) Pengaturan waktu untuk request perubahan pada service c) Permasalahan mengenai service di hari libur d) Service calendar. 3) Availability, berisi a) Persentase target yang terpenuhi dalam rentang waktu (dalam jam) beserta metode pengukuran target yang digunakan. Availability juga menggambarkan service quality. 4) Reliability, berisi a) Besaran Mean Time Between Failures (MTBF) yaitu penggambaran jumlah kesalahan dalam servis, dapat pula berupa Mean Time Between System Incidents (MTBSI). 5) Support, berisi a) Waktu penyediaan support (dapat berupa penanganan error atau masalah) b) Pengaturan waktu untuk request support c) Waktu khusus (contoh: saat liburan) d) Target waktu respon/tindak lanjut dari permasalahan (dapat berupa telepon atau support)
4 III-4 e) Target waktu untuk menyelesaikan permasalahan dan prioritas permasalahan yang akan ditangani sebelumnya. 6) Throughput, berisi a) Indikasi throughput dari aktivitas (contoh: jumlah transaksi yang diproses, jumlah data yang mengalir via jaringan, jumlah pelanggan yang ditangani, dan lain-lain). 7) Transaction response times, berisi a) Target waktu respon secara rata-rata. (berupa selang waktu respon antara pengiriman suatu aksi dan penerimaan respon). Transaction response times yang umum tertulis dalam sebuah SLA: Service yang tercantum dalam SLA didesain untuk memberikan respon yang cepat dengan batas waktu respon (delay) sebesar XX menit. Jika melebihi angka tersebut, segera melapor ke service desk. 8) Change, berisi a) Berisi deskripsi kebutuhan akan perubahan atau modifikasi pada produk atau service beserta target penanganan dan implementasinya. 9) IT Service Continuity and Security, berisi a) Berisi keterangan dan persetujuan IT Service Continuity Plans dan penanganannya b) Dapat pula berisi metode enkripsi dan disaster recovery. 10) Charging, berisi a) Detil pembayaran untuk customer (formula dan periode pembayaran). 11) Service reporting and reviewing, berisi a) Daftar laporan bulanan yang diperlukan untuk pihak perusahaan maupun customer. 12) Performance incentives/penalties, berisi a) Detil ganti rugi akibat defect yang terjadi (ketidaksesuaian dengan service level yang disepakati.
5 III-5 Dalam SLA tercantum proses dalam SLM yang perlu direncanakan, diimplementasi, dieksekusi, dan dikontrol. Mengingat pembatasan scope tugas akhir, SLA dibuat hanya yang terkait dengan sembilan operasi utama Sera SMS Service yang tersebut di atas. Segala keterangan dalam scope SLM telah tercantum pada SLA. Gambar III-1 Keterkaitan SLA, SLM, dan customer Gambar III-1 di atas menggambarkan keterkaitan antara SLA, SLM dan customer Sudut Pandang Capacity Management Scope dari capacity management Sera SMS Service adalah: 1. Penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk operasional Sera SMS Service : 1) Perangkat keras, berupa : a. PC untuk keperluan monitoring Sera SMS Service b. Network hardware, infrastruktur antara pihak Sigma dengan bank dan Sigma dengan biller, dan antarmuka ISO 8583 untuk transaksi perbankan c. Server dengan prosesor Intel Dual Xeon 2,4 Ghz, memory 4 GB dan disk space 400 GB yang menangani segala transaksi perbankan dan
6 III-6 menyimpan data transaksi via Sera SMS Service dan juga sebagai web server SeRes (untuk keperluan monitoring) d. Bandwidth untuk akses Sera SMS Service sebesar 1000 Gigabyte/bulan 2) Perangkat lunak, berupa : a. Operating system berbasis Windows untuk PC b. Operating system FreeBSD untuk server dan gateway c. Sera SMS Software d. SeRes (Sera Report Server) untuk keperluan monitoring 3) Sumber daya manusia, berupa: a. Manajer yang mengkoordinasikan seluruh anggota tim Sera SMS Service (baik untuk divisi development maupun quality assurance) b. Network administrator yang memantau kinerja jaringan dan melakukan perbaikan jika ada kerusakan network c. Teknisi yang memperbaiki jika ada kerusakan di sisi hardware maupun jaringan secara fisik d. Customer service yang menangani keluhan customer e. Tim service capacity Sera SMS Service. Selain melakukan pemantauan kinerja Sera SMS Service, tim ini juga mengambil langkah yang diperlukan jika kinerja mengalami penurunan (tidak sesuai dengan SLA) f. Tim business capacity Sera SMS Service. Tim ini menjamin Sera SMS Service dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan bisnis di masa depan g. Tim resource capacity Sera SMS Service. Tim ini menjamin ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk operasional Sera SMS Service. 2. Menentukan kecenderungan yang terjadi pada aplikasi Sera SMS Service, yaitu: 1) Jumlah transaksi perbankan yang ada di kisaran SMS per bulan 2) Pertumbuhan transaksi sekitar transaksi/bulan
7 III-7 3) Rata-rata jumlah transaksi perbankan yang gagal sekitar 40 SMS per bulan. Dan jumlah ini, setengahnya diakibatkan oleh kesalahan input dari user Sudut Pandang IT Service Continuity Management Scope dari IT-SCM adalah: 1. Analisis dependensi teknologi yang dimiliki Sera SMS Service, yaitu: a. Teknologi jaringan, internet, dan transaksi perbankan (ISO 8583). b. Teknologi SMS dan telepon selular c. Teknologi client/server. 2. Penentuan critical business processes, yaitu: a. Penanganan data tagihan pasca bayar belum tersedia b. Transaksi post paid (pasca bayar) dengan inisiatif pelanggan c. Transaksi post paid (pasca bayar) dengan notifikasi oleh bank d. Registrasi nasabah via ATM (untuk menjadi pelanggan Sera SMS Service) e. Registrasi nasabah via teller f. Request pelanggan yang ingin berhenti menggunakan Sera SMS Service melalui customer service Bank g. Transaksi prepaid (pra-bayar) untuk melakukan pembelian pulsa via SMS h. Settlement (fee & dispute) yaitu pembayaran fee untuk pihak Sigma dan bank untuk biaya jasa Sera SMS Service (per transaksi) i. Complaint handling dana yaitu penanganan apabila rekening nasabah terdebet namun pulsa tidak terisi. 3. Identifikasi tingkat risiko, yaitu :
8 III-8 Tabel III-1 Risiko dan akibatnya Penyebab Power failure banjir Aircraft impact Cuaca buruk (contoh: puting beliung) Environmental disaster Serangan teroris Sabotase Catastrophic failure Electrical damage, contoh: petir Risiko/akibat Kerusakan internal IT systems/networks, PABX, sistem jaringan, dan lain-lain Kerusakan eksternal IT system/network, contoh: e- commercer server, sistem kriptografi, dan lain-lain Kehilangan data Kehilangan akses jaringan Kerusakan tak disengaja Kualitas software buruk Human error Kerusakan infrastruktur Kerusakan di pihak biller Kesalahan teknis Kehilangan data Virus, malicious software, contoh: attack applets Pengunduran diri karyawan Karyawan sakit Ketiadaan staf yang kompeten/berwenang Kesulitan transportasi 4. Penanganan gangguan/disaster yang tercantum dalam Disaster Recovery Plan (terdapat pada Lampiran B) Sudut Pandang Availability Management Availability berperan dalam mengantisipasi IT failure dan mengestimasi biaya akibat terjadinya failure.
9 III-9 Scope dari Availability management: 1. Analisis infrastruktur IT yang terkait Sera SMS Service 2. Analisis dampak kegagalan CI (Configuration Items) pada infrastruktur IT yang tercantum dalam CFIA (Component Failure Impact Analysis) pada gambar III-2 di bawah ini: Gambar III-2 CFIA Sera SMS Service saat ini
10 III-10 Tabel III-2 Tabel CFIA Configuration Items Sera SMS Service Sera Report Server (SeReS) Biller system outlet Bank system outlet Link to biller system Link to bank system Core Sera SMS service Power Disk System software SeReS Sera MIDP application Keterangan: = kerusakan Configuration Items dapat mengakibatkan service tersebut tidak berfungsi 3. Penentuan actual availability yang didapatkan dari hasil analisis sample transaksi bulan Mei, Juni, dan Juli 2006, yaitu: Transaksi SMS sukses bulan Mei 2006 = 4295 Transaksi SMS gagal bulan Mei 2006 = 49 Transaksi SMS sukses bulan Juni 2006 = 3991 Transaksi SMS gagal bulan Juni 2006 = 11 Transaksi SMS sukses bulan Juli 2006 = 3186 Transaksi SMS gagal bulan Juli 2006 = 74 MTBF (Mean Time Between Failure) = 4 hari Availability = ( ) / % = 98.8 % Terlihat masih ada ketidaksesuaian antara actual availability dengan availability yang tercantum pada SLA (99%).
11 III Kesimpulan Permasalahan Umum Operasional Sera SMS Service Permasalahan umum operasional Sera SMS Service saat ini dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu dari sudut pandang nasabah, sudut pandang pihak bank, dan sudut pandang biller. Permasalahan ini juga dilihat dari sisi tingkatan risiko/dampak yang diakibatkan oleh kegagalan/kerusakan tertentu Sudut Pandang Nasabah Permasalahan umum yang mungkin terjadi dan berdampak pada nasabah di antaranya adalah: 1. Kegagalan transaksi diakibatkan oleh kerusakan sistem (kegagalan dapat terjadi di sisi sistem Sera SMS Service, di sisi bank, di sisi biller, maupun kesalahan yang diakibatkan karena rusaknya infrastruktur). Kerusakan sistem memiliki dampak yang cukup besar bagi nasabah. Transaksi nasabah menjadi terhambat (baik transaksi finansial maupun non-finansial). Nasabah juga tidak dapat melakukan pembelian pulsa atau pembayaran tagihan telepon selular. 2. Kegagalan transaksi perbankan maupun non-perbankan yang diakibatkan oleh kesalahan synta yang di-input oleh nasabah. Kesalahan synta dapat disadari oleh nasabah maupun tidak disadari. Kesalahan ini mengakibatkan nasabah menderita kerugian biaya pulsa untuk mengirimkan SMS. Dampak yang lebih besar adalah jika nasabah tidak menyadari kesalahan yang dilakukannya. Nasabah dapat menganggap sistem SMS Banking ini sedang bermasalah dan pada akhirnya melakukan complain pada pihak terkait. Hal ini mengakibatkan pemborosan biaya (misalnya nasabah menelepon pihak Bank sehingga membutuhkan biaya pulsa untuk menelepon, padahal kesalahan berada di pihak nasabah yang bersangkutan) Sudut Pandang Bank Permasalahan umum yang mungkin terjadi terjadi dan berdampak pada bank di antaranya adalah: 1. Kegagalan mengakses database nasabah (misalnya diakibatkan server down)
12 III-12 Kegagalan ini mengakibatkan nasabah tidak mendapat layanan dan dapat merugikan bank, misalnya mendapat protes dari nasabah. 2. Kegagalan update database nasabah dalam memproses transaksi SMS banking yang dilakukan oleh nasabah. Dapat mengakibatkan transaksi perbankan menjadi terganggu dan tertunda. Untuk mencegah ketidakkonsistenan, pihak bank melakukan suspend semua transaksi hingga sistem dapat berjalan baik. Dampaknya adalah siklus perbankan menjadi terganggu. 3. Kegagalan melakukan transaksi perbankan (transfer, informasi saldo, dan lain-lain). Dapat mengakibatkan transaksi perbankan menjadi terganggu dan tertunda. Penyebabnya bervariasi. Dapat disebabkan karena kerusakan sistem internal perbankan, kerusakan di sisi biller, kerusakan infrastruktur, dan sebagainya Sudut Pandang Biller Permasalahan umum yang mungkin terjadi dan berdampak pada biller di antaranya adalah: 1. Kegagalan melakukan top up pulsa untuk pelanggan pra-bayar. Kegagalan top up mengakibatkan biller menderita kerugian. Biller tidak mendapat pemasukan pulsa yang seharusnya diperoleh dari nasabah bank terkait. Selain itu tidak tertutup kemungkinan pihak nasabah atau bank mengajukan claim pada biller. Kegagalan ini dapat disebabkan karena adanya kerusakan namun dapat pula disebabkan karena adanya maintenance jaringan berkala. 2. Data tagihan pasca bayar belum tersedia. Data tagihan pasca bayar baru tersedia pada pertengahan bulan. Jika nasabah meminta informasi jumlah tagihan, maka sistem tidak dapat memberikan result yang sesuai (error). Dampak yang dirasakan oleh biller adalah pihak biller dapat disalahkan oleh pihak nasabah jika nasabah tidak menyadari batas waktu pembayaran tagihan.
13 III-13 Secara singkat, permasalahan umum operasional Sera SMS Service yang dihadapi dapat digambarkan pada gambar III-3 di bawah ini: Gambar III-3 Permasalahan operasional Sera SMS Service Dilihat dari hasil analisis diatas, solusi umum permasalahan adalah 1. Pembuatan Standard Operating Procedure dengan mengikuti standar COBIT 2. Sosialisasi SMS Banking beserta fitur dan synta yang lebih baik untuk nasabah 3. Prosedur maintenance yang lebih efisien dan tidak menyita waktu 4. Penyediaan back-up site yang dapat online sewaktu-waktu jika sistem utama mengalami kerusakan atau sedang dalam maintenance. COBIT dan ITIL lebih bersifat saling melengkapi [NET07]. Dalam tugas akhir ini pun COBIT berfungsi sebagai pelengkap ITIL. ITIL lebih fokus pada pendefinisian dan penentuan kriteria suatu panduan. Selain itu ITIL lebih fokus pada pendefinisian service delivery yang memang menjadi topik utama tugas akhir ini sementara COBIT lebih fokus dalam implementasi, kontrol, dan penilaian kematangan dan memiliki control objective yang lebih lengkap [STE03]. Oleh karena itu, analisis awal (yang difokuskan pada service dan delivery) dilakukan dengan menggunakan standar ITIL sementara pembuatan/implementasi SOP dilakukan sesuai dengan standar COBIT untuk melengkapi hasil analisis (yang dilakukan sesuai standar ITIL) dengan kontrol objektif dan kriteria penilaian. Detil solusi akan dibahas pada Bab 4.
BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN IMPLEMENTASI PANDUAN TATA KELOLA
BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN IMPLEMENTASI PANDUAN TATA KELOLA Bab ini berisi penjelasan mengenai skema dan struktur penulisan panduan tata kelola yang berupa SOP/Standard Operating Procedure. Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman, nasabah bank memerlukan aplikasi SMS Banking untuk mendukung bisnis dan mempersingkat waktu transaksi. Penggunaan aplikasi SMS Banking memungkinkan
Lebih terperinciPembuatan Tata Kelola Teknologi Informasi untuk Sera SMS Service (dengan IT Service Management sesuai ITIL)
Pembuatan Tata Kelola Teknologi Informasi untuk Sera SMS Service (dengan IT Service Management sesuai ITIL) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Christopher Laurence
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini telah masuk dalam era digital dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan saat ini telah masuk dalam era digital dan teknologi informasi dimana layanan yang diberikan kepada para nasabah tidak hanya layanan yang bersifat konvensional,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.
Lebih terperinciRealtime Online Switch System
Realtime Online Switch System Latar Belakang SAI PT Smart Aplikasi Indonesia (SAI) adalah perusahaan yang mengkhususkan diri pada sebuah sistem platform Aplikasi Transaksi Keuangan yang handal, dapat berperan
Lebih terperinciManajemen Ketersediaan
Manajemen Ketersediaan (Availability Management) Infrastruktur TI @ 2 0 1 5 - R O N Y1 Pertanyaan Apakah itu ketersediaan layanan TI? Komponen infrastruktur apa yang menentukan ketersediaan layanan TI?
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas IT Governance, ITIL (Information Technology Infrastructure Library), ITIL Service Management dan modul service delivery
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Dalam melakukan manajemen risiko pada PT Saga Machie, penulis mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
Lebih terperinciSERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PT. ABCDEFGH INDONESIA Tahun 2016 Nama Dokumen : Service Level Agreement Layanan TI Nomor Dokumen : SLATI/VI/ABCDEFGHI Versi Dokumen : 2.1 Dipersiapkan
Lebih terperinciNotulensi Pelatihan ISO : Oktober 2014
Notulensi Pelatihan ISO 20000-1:2011 20 Oktober 2014 ITSM Lifecycle Perencanaan organisasi Togaf (ITMP, ITBP) Akuisisi system, solusi, dan sumber daya CMMI Service delivery ITSM (ITIL, ISO 20k) Pemantauan
Lebih terperinciITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu
Lebih terperinciINCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( )
INCIDENT MANAGEMENT Patrisia Anggi A.W (125150400111040) Maulidina Rahmawati S. (125150401111046) Roisyatun Nadhifah (125150401111053) Latar Belakang ITIL versi ketigas (ITIL v3) intinya terdiri dari lima
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran
Lebih terperinciSOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT
1 6 1. Tujuan Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur manajemen insiden terkait pengelolaan layanan IT di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga pemulihan layanan IT dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Pelabuhan Indonesia (PELINDO) III cabang Tanjung Perak adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Pelabuhan Indonesia (PELINDO) III cabang Tanjung Perak adalah badan usaha yang bergerak dibidang penyedia jasa pelabuhan. Dalam mendukung kegiatan operasionalnya,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Helpdesk Menurut Donna Knapp (2004), definisi helpdesk adalah sebuah alat untuk mengatasi persoalan yang didesain dan disesuaikan untuk menyediakan layanan teknis yang dikosentrasikan
Lebih terperinciAPPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data
L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Di dalam suatu organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari organisasi/
Lebih terperincie-security: keamanan teknologi informasi
: keamanan teknologi informasi IT Dalam Kehidupan Seharihari Kita sudah bergantung kepada Teknologi Informasi dalam kehidupan sehari-hari Penggunaan ATM untuk banking, bahkan mulai meningkat menjadi Internet
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi
Lebih terperinciKesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA)
Kesepakatan Tingkat Layanan Service Level Agreement (SLA) antara LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan LPSE Kementerian Komunikasi dan Informatika... / LKPP LPSE / 2016 Pengesahan
Lebih terperinciSOP PENGELOLAAN LAYANAN IT
1 5 1. Tujuan Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur pengelolaan layanan IT di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga pemenuhan layanan dapat dilaksanakan dengan cepat serta memberi manfaat
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA
BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. FAST (Framework for the Application of System Technique) serta menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan yang telah dianalisis oleh penulis, maka yang dapat penulis simpulkan terhadap penelitian sistem informasi pengelolaan keuangan di Yayasan Babussalam
Lebih terperinciImplementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)
Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem jual beli pulsa secara umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara pra bayar dan pasca bayar. sistem pra bayar yaitu sistem pembelian pulsa yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM
BAB 3 ANALISA SISTEM Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi yang sedang berjalan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Layanan online yang diberikan oleh BRI pada dasarnya terdiri dari penyediaan layanan ATM, mobile banking, phone banking, dan internet banking. Semua fasilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Saat ini penggunaan server belum dapat dikatakan maksimal karena dalam beberapa layanan hanya mengutamakan salah satu perangkat server namun disisi lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman modern sekarang ini, teknologi informasi menjadi peranan penting dalam setiap kegiatan di dalam sebuah perusahaan. Saat ini banyak teknologi yang memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I.PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I.PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia begitu pesat. Operator telekomunikasi yang dulu hanya PT.Telekomunikasi Indonesia, PT.Indosat, dan XL sekarang bermunculan
Lebih terperinciBAB IV DEFINISI PROSES BISNIS
36 BAB IV DEFINISI PROSES BISNIS 4.1. Definisi Proses Bisnis High-Level Sebelum menjelaskan proses bisnis lebih mendalam perlu dipahami bagaimana bentuk organisasi Call Center dan fungsi organisasi tersebut.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem
Lebih terperinciALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana
ALTIUS ERP Oleh : I Ketut Widhi Adnyana 57.101.13.008 1 Dukungan Penggunaan ALTIUS Merampingkan manajemen persediaan dan mendapatkan akurasi data yang real-time untuk produk-produk berkualitas tinggi,
Lebih terperinciPROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM.
PROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM www.bestapplication.web.id PADA LEMBAGA-LEMBAGA JASA KEUANGAN & PERBANKAN DI INDONESIA TENTANG BEST CORE BANKING SYSTEM
Lebih terperinciNo.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran
No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciSistem Jaringan Terdistribusi
Sistem Jaringan Terdistribusi Apa yang dimaksud dengan Sistem Jaringan Terdistribusi? Apa Keuntungan dan Kerugiannya (permasalahan yang dihadapi)? Pengertian Sistem Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-37PJ/2010 TENTANG : KEBIJAKAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT
Lebih terperinciKERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)
KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber
Lebih terperinci- 1 - UMUM. Mengingat
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan
Lebih terperinciBAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR
24 BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR E-payment merupakan salah satu metode pembayaran barang atau jasa yang dilakukan secara online. Dalam pengembagan suatu e-payment terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
Lebih terperinciProject Charter & Business Case Transportation Company
Tugas Kelompok IF3261 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Project Charter & Business Case Transportation Company Disusun oleh: Project Manager Achmad Zaky S. (13504076) Anggota Muh. Fajrin Rasyid (13504055)
Lebih terperinciBab I : Persyaratan Produk
Bab I : Persyaratan Produk 1.1. Pendahuluan Pada saat ini penulis melihat belum optimalnya aspek penggunaan komputer yang menitikberatkan pada sistem pengelolaan agen voucher elektronik. Banyak distributor
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI. Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem.
BAB V IMPLEMENTASI Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem. 5. Lingkungan Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana hasil perancangan yang telah dibangun mulai diterapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peristiwa yang real mengenai rencana proses design pada layanan IT dengan menggunakan framework ITIL v3 pada perusahaan
Lebih terperinciM a g i s t e r M a n a j e m e n T e k n o l o g i B i d a n g K e a h l i a n M a n a j e m e n T e k n o l o g i I n f o r m a s i
M a g i s t e r M a n a j e m e n T e k n o l o g i B i d a n g K e a h l i a n M a n a j e m e n T e k n o l o g i I n f o r m a s i P e m b u a t a n T a t a L a k s a n a M a n a j e m e n I n s i d
Lebih terperinciBAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.
BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian
Lebih terperinci[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran
2012 Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran [Manual Aplikasi IT Service Desk] 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. IT Support
Lebih terperinciPENGADAAN MANAGED SERVICE APLIKASI DAN HARDWARE BUKTI TIMBANG BARANG GA CARGO
REQUEST FOR PROPOSAL PENGADAAN MANAGED SERVICE APLIKASI DAN HARDWARE BUKTI TIMBANG BARANG GA CARGO PT AERO SYSTEMS INDONESIA Nomor : FPG/RFP-.../I/2016 02 Februari 2016 Page 1 PENDAHULUAN PT Aero Systems
Lebih terperinciFAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY
FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY Nanang Purnomo 1) - Melwin Syafrizal 2) 1) PT. Lintas Data Prima (LDP)Yogyakarta Jl. Suryatmajan no. 22 Yogyakarta 2) Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan tahapan yang dibutuhkan dalam Tugas Akhir ini, agar dalam pengerjaan yang dilakukan dapat terarah dan sistematis. Penelitian ini dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berperan penting dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Teknologi informasi juga dapat meningkatkan efisiensi proses yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, simpulan yang dapat diambil dari PT. AGIT terhadap salah satu pelayanan yang diberikannya kepada PT. XYZ adalah: 1. Service
Lebih terperinciIII. CONTOH SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN KOMISARIS SURAT PERNYATAAN
III. CONTOH SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN KOMISARIS SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIK : Tempat/tanggal lahir : Alamat : dalam hal ini bertindak dalam jabatan saya
Lebih terperinci3. Penagihan dan pertanyaan akun lain yang terkait Semua pertanyaan tentang penagihan Perusahaan untuk jasa terkait harus dikirim melalui tiket area p
PERIHAL : Service Level Agreement (SLA) PT. Teknologika Integrator Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang IT Solution yang menyediakan berbagai jenis layanan Web Hosting Indonesia; seperti
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES
STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES Dafid Sistem Informasi, STMIK GI MDP Jl Rajawali No.14 Palembang dafid@stmik-mdp.net Abstrak Layanan penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Server merupakan kebutuhan utama bagi hampir setiap perusahaan maupun untuk para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server merupakan sebuah mesin yang terhubung ke
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU
hotspot@1100010904 SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU : Sistem manajemen yang mengintegrasikan semua sistem dan proses organisasi dalam satu kerangka lengkap, yang memungkinkan organisasi untuk bekerja
Lebih terperinciPencatatan pembukuan usaha / Business book keeping
CASHFLOW USER GUIDE CONTENTS 1. Pencatatan pembukuan usaha / Business book keeping... 3 2. Mencatat pengingat piutang dan utang / Record reminder of receivables and payables... 9 3. Melihat detil pengingat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Ward dan Peppard (2002), Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang mendukung
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, satelit dalam berbagai
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subijanto Dj, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan Latar Belakang Pendirian Perusahaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sigma Cipta Caraka dengan lokasi kantor pusat data (Datacenter), gedung German Center, lantai 5, Jalan Kapten Subijanto Dj,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman, internet kini menjadi sebuah jendela dunia yang bisa diakses dimana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun dengan mudah, sehingga dapat
Lebih terperinci1. PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI
1. PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI 1. Mengapa Sistem terdistribusi? - Komputer-komputer yang terdistribusi secara geografis. - Komunikasi melalui koneksi kabel/fibre/wireless/. - Keuntungan : interaksi,
Lebih terperinciSistem terdistribusi. Albertus dwi yoga widiantoro, M.Kom
Sistem terdistribusi Albertus dwi yoga widiantoro, M.Kom 1. Apa sistem terdistrbusi itu? 2. Mengapa menggunakan itu? 3. Contoh Distributed Systems 4. Karakteristik Umum Apa yang di distribusikan Data Jika
Lebih terperinci9
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dimana abad 21 merupakan era komputerisasi, sekitar 70% dari kegiatan dan aktivitas manusia dapat disubtitusikan
Lebih terperinciNo. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)
No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April
Lebih terperinciNo. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N
No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciKUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan
KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG
Lebih terperinciFrequently Asked Question (FAQ)
Frequently Asked Question (FAQ) Bidang Teknologi Informasi Sistem Informasi Penerimaan OJK (SIPO) Glossary 1. SIPO SIPO atau Sistem Informasi Penerimaan OJK adalah sistem informasi / aplikasi berbasis
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan
Lebih terperinciService Level Agreement (SLA)
Document Control Owner Document Owner Direktorat Sistem Informasi Document Document Name Level Agreement (SLA) igracias Version Version Date Description Author 1.0 03-02-2014 Initial SLA Helpdesk SISFO
Lebih terperinciLangkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk
L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan strategi salah satu unit bisnis utama di bank DKI yaitu unit GKK (Grup Komersial dan Korporasi).Pentingnya penyusunan
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY
SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY DEFINISI 1. Bank adalah PT Bank Nationalnobu Tbk. 2. Aplikasi NobuPay adalah aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone atau sarana lainnya yang akan ditentukan Bank kemudian
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan layanan data dengan kecepatan tinggi memerlukan suatu jaringan yang mempunyai kehandalan, efisiensi dan mampu memberikan kepuasaan akan layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan
1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1. Pendahuluan Perkembangan teknologi mengakibatkan manusia selalu ingin mendapatkan kebutuhan pokoknya secara cepat dan akurat. Informasi dapat dikatakan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Galung Mas Cargo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang khususnya barang dalam jumlah besar seperti hasil produksi dari suatu perusahaan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan inovasi produk dan jasa perbankan dalam satu dekade terakhir ini memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Internet Banking, Otentikasi. ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Internet Banking merupakan suatu cara mudah seseorang nasabah dalam mengakses data perbankan yang mereka miliki. Dengan adanya Internet Banking maka pengguna layanan Bank dapat bertransaksi dimanapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi tentang bagian awal pembahasan topic yang diangkat dalam penulisan tugas akhir. Adapun pembahasan yang dijabarkan pada bab ini meliputi latar belakang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas
Lebih terperinciNo Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6081 PERBANKAN. BI. Gerbang Pembayaran Nasional. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 134) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pelayanan perbankan saat ini sangat mempengaruhi tingkat kepuasaan para nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Salah satu hal utama bagi perusahaan
Lebih terperinci