STRATEGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DALAM PENGAJUAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DALAM PENGAJUAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)"

Transkripsi

1 STRATEGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DALAM PENGAJUAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Disampaikan oleh : Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. PANORAMA REGENCY, BATAM 5-7 September 2013

2 STRATEGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DALAM PENGAJUAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. 1 A. Pendahuluan Universitas Islam Indonesia (UII) didirikan oleh beberapa tokoh nasional seperti Muhammad Hatta (Wakil Presiden Pertama Indonesia), Mohammad Natsir, Mohammad Roem, dan K.H. A. Wachid Hasyim, KH. Mas Mansyur pada tanggal 8 Juli 1945 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1364 H. Awalnya, UII memiliki empat fakultas yaitu Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan FakultasEkonomi. Kemudian UII terpaksa ditutup sementara akibat agresi militer Belanda.Pada awal 1950-an, tak lama setelah perang, UII harus memindahkan aktivitas perkuliahan di beberapa tempat di kota Yogyakarta, bahkan sempat menggunakan Kraton Yogyakarta dan rumah dosen sebagai ruang kelas. Sejak awal 1990-an sampai saat ini, UII telah mengembangkan kampus terpadu yang terletak di Kabupaten Sleman, di bagian utara Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagian besar fakultas di UII telah berlokasi di lahan seluas 25 hektar ini. Sampai dengan semester ganjil 2012/2013, UII memiliki delapan fakultas dengan lima program diploma tiga, 22 program sarjana, tiga program profesi, sebelas program master, dan tiga program doktor serta lembaga-lembaga pendukung. 1 Rektor Universitas Islam Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) 2

3 Pimpinan UII menyadari bahwa, seiring berjalannya waktu, persaingan antara perguruan tinggi semakin ketat. Ketika Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mulai melakukan akreditasi insitusi pada tahun 2008, Pimpinan UII, sebagai pimpinan universitas tertua di Indonesia, memandang perlu untuk berpartisipasi pada proses akreditasi tersebut, meskipun akreditasi insitusi pada saat itu tidak bersifat wajib. Pimpinan UII sadar betul arti pentingnya sebuah akreditasi insitusi, terutama untuk memposisikan diri di kancah persaingan antar perguruan tinggi. Selain itu, pimpinan UII ingin menunjukkan kepada stakeholder bahwa UII teruji kualitasnya secara formal oleh BAN-PT. Pada tahun 2008, UII berhasil menyelesaikan proses akreditasi dan mendapatkan akreditasi B. Pimpinan UII melihat capaian ini bukan hanya sebagai suatu prestasi yang perlu disyukuri dan dibanggakan tetapi juga sebagai media untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki berbagai kekurangan yang ada. Secara umum, perbaikan ini bertujuan untuk memperbaiki tata kelola UII. Secara khusus, perbaikan ini bertujuan untuk mempersiapkan akreditasi insitusi periode berikutnya, yaitu periode tahun Kelemahan-kelemahan yang terdeteksi pada saat proses pengajuan akreditasi 2008 dan masukan-masukan assessor pada saat itu dijadikan sebagai bahan perbaikan tata kelola UII. B. Strategi Universitas Islam Indonesia dalam Pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Tahun 2013 Saat ini persaingan perguruan tinggi semakin ketat. Persaingan antar perguruan tinggi sudah bukan hanya terbatas pada lingkup 3

4 domestik namun juga sudah merambah pada tataran global. Karena itu, sudah barang tentu semua perguruan tinggi berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitasnya agar dapat selalu eksis di tengah persaingan yang semakin ketat tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi target tersebut adalah Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Saat ini, perguruan tinggi di Indonesia yang terakreditasi masih sangat sedikit. Terlebih perguruan tinggi yang terakreditasi A. Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas pendidikan, UII telah mengajukan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi sebanyak dua kali. Tahun 2008, UII mengajukan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan memperoleh akreditasi B. Kemudian tahun 2013, UII mengajukan lagi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan memperoleh akreditasi A. Pencapaian UII tersebut tidaklah tiba-tiba melainkan by design. Artinya, Akreditasi A yang diperoleh UII telah disiapkan dan direncanakan dengan memperhatikan catatan dan saran dari asessor pada saat visitasi akreditasi tahun Untuk memperoleh Akreditasi A tidaklah mudah tetapi masih mungkin untuk diusahakan. Hanya saja, diperlukan persiapan yang matang. Terutama untuk menyelesaikan kendala-kendala yang muncul selama proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Kendala-kendala yang muncul selama proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi perlu dijadikan pemicu motivasi perguruan tinggi untuk lebih bekerja keras. Sebaliknya, kendala-kendala yang muncul seharusnya tidak dijadikan alasan untuk tidak mengajukan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Pada dasarnya, kendala yang dihadapi masing-masing perguruan tinggi selama proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi relatif sama. Hanya saja, cara menyelesaikannya yang berbeda. Berikut 4

5 ini uraian singkat terkait kendala yang sering muncul selama proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi: 1. Sulit mengumpulkan anggota tim Pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi bukanlah pekerjaan yang ringan. Karena itu, biasanya dibentuk tim untuk proses ini. Hanya saja tidak semua anggota tim mempunyai komitmen waktu dan komitmen kerja yang baik. Akibatnya, proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi berjalan tidak optimal. Padahal untuk mengajukan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dibutuhkan kerjasama tim yang solid. Selain itu, pengawasan pimpinan juga menjadi faktor sulitnya mengumpulkan anggota tim. Sebab, beberapa anggota tim tidak datang dalam rapat koordinasi dengan alasan pimpinan tidak datang. Hal itu diperparah dengan sifat saling menggantungkan kepada orang lain dalam mengerjakan tugas. Sehingga tugas yang diselesaikan tidak berdasarkan kerja tim melainkan kerja perorangan. Padahal fungsi dibentuknya tim adalah untuk memberikan kemudahan dalam mengerjakan tugas yang telah ditetapkan oleh tim. 2. Anggota tim yang kurang cakap dan terampil Kendala ini sangat mungkin terjadi. Sebab tidak semua anggota tim yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi sesuai dengan bidangnya. Akibatnya, tugas yang diberikan tidak dapat diselesaikan dengan optimal. Misalnya, ketika tim pengisian borang yang ditunjuk tidak terbiasa menulis maka hasilnya tidak akan optimal. Sebab, bahasa yang digunakan dalam mengisi 5

6 borang tidak sepenuhnya memperhatikan kaidah ejaan yang telah disempurnakan. Selanjutnya, ketika tim yang ditunjuk tidak menguasai materi isian borang standar 1, standar 2, standar 3, standar 4, standar 5, standar 6, dan standar 7 maka hasil yang diperoleh juga tidak optimal. Karena itu, pimpinan perguruan tinggi perlu selektif dalam menetapkan Tim Pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi sehingga sesuai dengan bidang yang ditekuninya. 3. Data yang dibutuhkan untuk AIPT menyebar sehingga sulit untuk dikumpulkan Data merupakan bagian penting dari proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Data digunakan untuk melengkapi isian borang. Sementara itu, data yang dibutuhkan tidak sedikit dan tersebar di lingkungan perguruan tinggi. Kendala ini merupakan kendala utama selama proses pengisian borang. Karena itu, dibutuhkan data collector dari masing-masing unit. Tugas data collector adalah menyiapkan data yang dibutuhkan Tim Pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi untuk keperluan pengisian borang dan visitasi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. 4. Penulisan tidak mengacu pada standar penilaian yang telah ditetapkan Kendala ini dapat terjadi ketika tim mengisi borang akreditasi institusi perguruan tinggi. Kadang terdapat anggota tim yang mengisi borang sesuai dengan instinknya tanpa mengacu kepada buku standar penilaian yang telah ditetapkan. Fenomena ini terjadi karena rasa percaya diri anggota tim yang sangat tinggi. Biasanya rasa percaya diri tersebut muncul karena anggota tim 6

7 merasa telah melakukan apa yang ditanyakan borang dalam keseharian di kampus. Padahal itu menjadi bumerang karena isian borang yang tidak sesuai dengan kriteria buku panduan penilaian pengisian borang maka akan mengurangi bobot nilai borang. Hal ini perlu diperhatikan secara seksama oleh Tim Pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. 5. Data base yang kurang memadai Data Base merupakan salah satu bagian dari sistem informasi. Sistem informasi merupakan salah satu bagian dari isian borang standar 6. Dalam upaya pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi, data base digunakan untuk menyimpan data perguruan tinggi berupa peraturan universitas, peraturan rektor, rencana strategis, rencana kerja dan anggaran tahunan, dan data lainnya. Penyimpanan data perguruan tinggi dalam data base menunjukkan bahwa sistem informasi di perguruan tinggi sangat accsesible. Aksesibelitas informasi perguruan tinggi dan keterbukaan informasi perguruan tinggi kepada public merupakan salah satu kriteria penilaian dalam akreditasi institusi perguruan tinggi. Fakta tersebut di atas menunjukkan bahwa data base perguruan tinggi mempunyai peran yang penting dalam akreditasi institusi perguruan tinggi. Karena itu, jika data base yang dimiliki perguruan tinggi kurang memadai maka akan berpengaruh pada penilaian asessor. Sebab, asessor akan melakukan desk evaluasi sebelum melakukan visitasi ke perguruan tinggi. Sehingga pimpinan perguruan tinggi perlu memperhatikan permasalahan ini ketika akan mengajukan akreditasi institusi perguruan tinggi. 7

8 Kendala selama proses pengajuan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi bukan satu-satunya hal yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perguruan tinggi. Pimpinan perguruan tinggi juga perlu memperhatikan beberapa hal penting yang seringkali berpotensi menjadi kelemahankelemahan perguruan tinggi. Kelemahan-kelemahan penting tersebut meliputi: 1. Rasio Dosen Tetap dengan Mahasiswa kurang proporsional. 2. Persentase Dosen Tidak Tetap dengan Dosen Tetap (Jumlah Dosen Tidak Tetap harus lebih kecil dibandingkan dengan Dosen Tetap). 3. Persentase jenjang pendidikan dosen relatif tidak seimbang, khususnya jumlah guru besar dan jumlah doktor. 4. Jumlah penelitian dosen tetap yang relatif rendah. 5. Hak paten yang dimiliki perguruan tinggi relatif sedikit. 6. Persentase kelulusan tepat waktu. Khususnya untuk jenjang pendidikan S-2 dan S Rata-rata lama studi lulusan untuk jenjang D-3 dan S Persentase dana perguruan tinggi yang berasal dari mahasiswa terlalu besar. 9. Beasiswa yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa, khususnya beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal. 10. Sarana prasarana dan sistem informasi yang kurang memadai. Berdasarkan uraian kendala-kendala yang muncul selama proses pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi dan kelemahankelemahan yang berpotensi muncul di lingkungan perguruan tinggi maka perlu dirumuskan strategi untuk mengatasi perihal tersebut di atas. Berikut uraian strategi yang memungkinkan untuk dilakukan : 8

9 1. Perlu dibentuk tim yang solid Untuk mengajukan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dibutuhkan sebuah tim yang solid. Tim yang solid perlu terdiri dari ketua, koordinator standar, dan satuan tugas unit. Ketua Tim bertugas untuk mengkoordinasi koordinator tiap-tiap standar. Karena terdapat tujuh standar dalam pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi maka terdapat tujuh koordinator. Koordinator Standar bertanggung jawab penuh terhadap isian borang pada standar tersebut. Sementara untuk satuan unit bertugas untuk melacak data yang belum terdokumentasi. Selanjutnya, Tim tersebut perlu didukung tim kecil/task force yang bertugas untuk penyelarasan bahasa isian borang. Hal itu dimaksudkan untuk mengecek penggunaan bahasa supaya sesuai dengan ejaan yang sudah disempurnakan. Sebab, karakter bahasan yang digunakan masing-masing anggota tim pastilah berbeda. 2. Setiap anggota tim wajib mengkosongkan kegiatan pada hari tertentu Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen tim pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi. Sebab, pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi sangat menyita waktu. Terutama untuk pengisian borang akreditasi. Karena itu, anggota tim pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi perlu mengedepankan keikhlasan dan kerelaan hati untuk menyediakan waktu dalam mengisi borang akreditasi. Tanpa dua hal tersebut maka hasilnya tidak akan optimal. 3. Menyiapkan keperluan visitasi akreditasi perguruan tinggi dengan baik 9

10 Visitasi merupakan salah satu rangkaian dalam pengajuan akreditasi institusi perguruan tinggi. Hal penting yang perlu disiapkan pada saat visitasi akreditasi adalah bukti dokumen isian borang. Artinya, apa yang dituliskan dalam borang seperti peraturan, dokumen admisi, dokumen kurikulum, dokumen renstra, dokumen mutu, dan lain sebagainya perlu disiapkan. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika asessor menanyakan dokumennya. C. Penutup Demikian paper ini disusun sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan perguruan tinggi yang terakreditasi A. Akreditasi A perguruan tinggi tidak bisa diperoleh tanpa adanya komitmen pimpinan dan dukungan dari seluruh sivitas akademika. Oleh karena itu, dibutuhkan kesatuan persepsi dan langkah bersama dari seluruh sivitas akademika di masing-masing perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang terakreditasi A. 10

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI o o o o o Anggota tim yang kurang cakap Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkan Data base yang jelek Sulit mengumpulkan

Lebih terperinci

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI BAN-PT KRITERIA PENILAIAN STANDAR 3 Mahasiswa dan lulusan M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI Asosiasi Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM)

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Tahun 2018 Laporan lane/ja UM Tahun 2017 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN II. III. IV. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan INSTRUMEN PENILAIAN KRITERIA NOMINATOR PTS UNGGULAN KATEGORI PENILAIAN V. JADWAL KEGIATAN VI. VII. PENYERAHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 Tentang ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIVERSITAS GUNADARMA Menimbang Mengingat : 1. Bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan

Lebih terperinci

Point (4) Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsurunsur

Point (4) Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsurunsur KRITERIA PENILAIAN AIPT > 3.1.1 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DISUSUN SECARA LENGKAP (KEBIJAKAN, KRITERIA, PROSEDUR, INSTRUMEN, SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN) DAN KONSISTENSI PELAKSANAANNYA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana utama yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN II. III. IV. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan INSTRUMEN PENILAIAN KRITERIA NOMINATOR PRODI UNGGULAN KATEGORI PENILAIAN V. JADWAL KEGIATAN VI. VII.

Lebih terperinci

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Diponegoro. Statuta. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG DRAFT 25 April 2016 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR DI BAWAH REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN II. III. IV. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan INSTRUMEN PENILAIAN KRITERIA NOMINATOR PTS UNGGULAN KATEGORI PENILAIAN V. JADWAL KEGIATAN VI. VII. PENYERAHAN

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Point (3) Dokumen yang mencakup empat dari hal berikut:

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) Point (3) Dokumen yang mencakup empat dari hal berikut: KRITERIA PENILAIAN AIPT > 6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUP PERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN, PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKU

Lebih terperinci

DUTA PERTAMINA MENGABDI

DUTA PERTAMINA MENGABDI PROPOSAL KULIAH PRAKTEK (MAGANG) DUTA PERTAMINA MENGABDI Oleh: Ahmad Munir, Duta Pertamina Tahun 2008 DEPARTEMEN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2010

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, BAN-PT sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan. STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Serta Strategi Pencapaian. 1.1.1 Jelaskan Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Program

Lebih terperinci

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 9 Tahun 2017 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi Terbuka Jarak Jauh BAN-PT AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH BUKU

Lebih terperinci

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SAW, dimana ayat pertama diwahyukan Allah SWT berbunyi Iqra yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. SAW, dimana ayat pertama diwahyukan Allah SWT berbunyi Iqra yang berarti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah agenda penting negara yang merupakan kunci suksesnya pembangunan negara tercinta ini. Urgensi pendidikan semakin terlihat jelas jika dibaca

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya terkait dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya terkait dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya terkait dengan upaya perluasan kesempatan kerja, penyediaan lapangan kerja, tetapi juga mencakup upaya perlindungan

Lebih terperinci

M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI BAN-PT KRITERIA PENILAIAN STANDAR 1 : Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Agenda Landasan dan Prinsip Metode Data dan Analisis Hasil

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009

MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA JAKARTA 2009 MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA 2009 KANTOR KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH III Jalan SMA Negeri 14, Cawang, Jakarta ur Telepon, 8000403 & 8090275

Lebih terperinci

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung STANDAR MUTU Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Program Studi S1 Teknik Elektro Halaman : 1 dari 10 Penanggung Jawab Proses Nama Jabatan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI - 2015 Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK - DIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Landasan dan Prinsip Metode o Data dan Analisis Hasil

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.

Lebih terperinci

Kebijakan Umum Dekan

Kebijakan Umum Dekan Kebijakan Umum Dekan FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Periode 2010-2014 Penguatan Keunggulan Pendidikan Hukum Berbasis Nilai-nilai ke-islaman Menuju World Class University Kebijakan Umum Dekan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Universitas Dian Nuswantoro Semarang - 2016 untuk ke-1 2. Tim Monev Senat : Dr. St. Dwiarso Utomo, S.E.,

Lebih terperinci

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI 1 PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI 9-Jun-15 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti 2 Akreditasi sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB (1) Fakultas adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas; (2) Fakultas

Lebih terperinci

Penguatan Program Studi: Melalui Pemahaman Sistem Akreditasi Online APS BAN PT. FEB Universitas Mercu Buana, Jakarta Senin/Selasa, 6-7 September 2017

Penguatan Program Studi: Melalui Pemahaman Sistem Akreditasi Online APS BAN PT. FEB Universitas Mercu Buana, Jakarta Senin/Selasa, 6-7 September 2017 Penguatan Program Studi: Melalui Pemahaman Sistem Akreditasi Online APS BAN PT FEB Universitas Mercu Buana, Jakarta Senin/Selasa, 6-7 September 2017 Penguatan Akreditasi BAN PT: PS S1 Akuntansi Prof. Drs.

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TINGGI KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI o o o o o Anggota tim yang kurang cakap Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkan Data base yang jelek Sulit mengumpulkan anggota tim Penulisan tidak mengacu

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH Versi 18 Mei 2016 BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH MATRIKS BORANG DAN EVALUASI-DIRI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2016 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI ii MATRIKS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi,

Lebih terperinci

http://annualmeeting2016.lamptkes. org/ 19-20 Nopember 2016 Seminar Pameran Pendidikan (akreditasi A) Konferensi Pers Lokakarya Klinik Akreditasi http://www.akreditasi.lamptkes.org/login.php Pendaftaran,

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4 LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA 2013-2017 TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JAKARTA 2017 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi RENSTRA 2013-2017

Lebih terperinci

Manual Prosedure Implementasi RENSTRA Universitas Pembangunan Panca Budi

Manual Prosedure Implementasi RENSTRA Universitas Pembangunan Panca Budi 1 2 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Kata Pengantar... 2 1. PENDAHULUAN 1.1 Kebijakan Pelaksanaan Kinerja Renstra / Renop UNPAB... 2 1.2 Kebijakan Monevin Kinerja Renstra / Renop UNPAB... 2 1.3 Sistem Monevin

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia 2006-2010 Telah disahkan oleh Senat Universitas Yogyakarta 2006 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Nilai Dasar UII...

Lebih terperinci

Program Kerja Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia

Program Kerja Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Program Kerja Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Periode 2008/2009 Tema: Memantapkan Komitmen Akademik Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kerja Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA A. Pendahuluan 1. Mutu dan jaminan mutu 2. Tujuan jaminan mutu B. Organisasi Jaminan Mutu C. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

laporan hasil audit internal

laporan hasil audit internal laporan hasil audit internal UNIT PENJAMINAN MUTU POLTEKKES KEMENKES KEMENKES SURAKARTA 2016 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Kegiatan audit internal Poltekkes Kemenkes Surakarta dilakukan 2 kali dalam tahun 2016.

Lebih terperinci

M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengagas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengagas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI BAN-PT KRITERIA PENILAIAN STANDAR VI : Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi M. Budi Djatmiko Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengagas Akreditasi Mandiri dan Ketua

Lebih terperinci

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO MANUAL SPMI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO MANUAL SPMI 1 dari 7 A. TUJUAN DAN MAKSUD MANUAL SPMI Penjaminan mutu Perguruan Tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004 SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004 Tentang PEDOMAN PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN AKADEMIK PIMPINAN INSTITUT Menimbang : b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN Dalam analisis akan diperinci terhadap hasil temuan dengan perbandingan teori. Usaha ini dilakukan untuk memahami permasalahan secara lebih terfokus, sehingga akan dapat diketahui

Lebih terperinci

H. Pengelolaan Program

H. Pengelolaan Program 77 H. Pengelolaan Program 1. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menetapkan tujuh sasaran utama dalam Program

Lebih terperinci

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1290, 2014 KEMENDIKBUD. Program Studi. Perguruan Tinggi. Akreditasi. Pencabutan. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedokteran Universitas Jambi : B : 1. R. Varidianto Yudo T 2. Soegianto Ali 1. Komentar Umum Fakultas Kedokteran Universitas Jambi

Lebih terperinci

LAKIP. Universitas Negeri Malang (UM) Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP. Universitas Negeri Malang (UM) Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Universitas Negeri Malang (UM) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Tahun 2017 LAKIP Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH 2015 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH NOMOR : 806/R/USM/XII/2015 TENTANG DOKUMEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2.1. Sejarah Singkat Setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, cita-cita meningkatkan mutu pendidikan dan kecenderungan orang mencapai perguruan tinggi makin

Lebih terperinci

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK

LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) TAHUN AKADEMIK 2016 2017 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS KUNINGAN 2017 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga Laporan Audit

Lebih terperinci

BEST PRACTICE PENGELOLAAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (7-Standart)

BEST PRACTICE PENGELOLAAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (7-Standart) BEST PRACTICE PENGELOLAAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (7-Standart) Dr. AINUR ROFIEQ, M.Kes. Dosen Kopertis Wilayah VII Dpk.pada Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) Asesor BAN-PT Konsultan AIPT Higher

Lebih terperinci

PENSKORAN INSTRUMEN INDIKATOR KINERJA JURUSAN

PENSKORAN INSTRUMEN INDIKATOR KINERJA JURUSAN .. PENSKORAN INSTRUMEN INDIKATOR KINERJA JURUSAN Visi RSB Program Kerja. Kesesuaian Tujuan Jurusan dengan Tujuan Fakultas: 0. Jurusan atau fakultas tidak memiliki sasaran. Kurang dari 30% tujuan jurusan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana tercantum didalam Statuta Undana ditetapkan oleh

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2016-2020 TIM PENYUSUN Padlurrahman (ketua) Aswasulasikin (Anggota) Danang Prio Utomo (Anggota) Wawan Muliawan (Anggota) Atiaturrahmaniah (Anggota) Aris Sugianto (Anggota) LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing

Lebih terperinci

ITS Perbaharui Peraturan Akademik Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung Rektorat ITS Kewenangan Penunjukan Tenaga Harian Lepas di ITS

ITS Perbaharui Peraturan Akademik Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung Rektorat ITS Kewenangan Penunjukan Tenaga Harian Lepas di ITS Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi Edisi 07/Februari 2015 ITS Perbaharui Peraturan Akademik Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung Rektorat

Lebih terperinci

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan Kode Dokumen : 0040205000 Revisi : 1 Tanggal : 10 Mei 2010 Diajukan oleh : Sekretaris Jurusan (ttd) Dr.Ir. Sugeng Prijono, MS Disetujui

Lebih terperinci

Bismilahirrahmannirahim. Assalamu alakum Wr. Wb.,

Bismilahirrahmannirahim. Assalamu alakum Wr. Wb., PIDATO REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA PADA SIDANG SENAT TERBUKA DENGAN ACARA POKOK MILAD KE-27, WISUDA PROGRAM SARJANA KE-22, DAN DIPLOMA KE-12 TANGGAL 24 DZULHIJJAH 1435 H / 18 OKTOBER 2014

Lebih terperinci

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi. Sejarah ITN Malang Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bermula dari Akademi Teknik Nasional (ATN) Malang yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional Malang pada tahun 1969 dengan

Lebih terperinci

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI 11 VISI DAN MISI Visi institusi merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh institusi dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA

MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA Draft PERATURAN REKTOR tentang Sistem Penjaminan Mutu UNIVERSITAS SYIAH KUALA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SYIAH KUALA Nomor :.../2017 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA Menimbang :

Lebih terperinci

TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI. Sriyono Dosen Jurusan Geografi FIS - UNNES. Abstrak

TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI. Sriyono Dosen Jurusan Geografi FIS - UNNES. Abstrak TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI Sriyono Dosen Jurusan Geografi FIS - UNNES Abstrak Untuk mendeteksi kualitas lulusan yang dihasilkan tidak cukup hanya melihat output-nya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM 2012 2013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM Jalan Swakarsa III No 10 14 Grisak Kekalik Mataram 1 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Allah SWT,

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian Fakultas/Sekolah Tinggi Visi dan misi Fakultas Politik Pemerintahan dibuat

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN INSTITUSI PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN TERBAIK

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN INSTITUSI PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN TERBAIK PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN INSTITUSI PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN TERBAIK ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN D III KEPERAWATAN INDONESIA (AIPDiKI) 2014-2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN 1. Meningkatnya jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia seutuhnya, karena itu pendidikan

Lebih terperinci

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Rencana Strategik (Renstra) 2011-2015 6 Bab 1 Pendahuluan Rencana Strategik (Renstra) 2011-2015 7 1.1. Latar Belakang Amanat yang terkandung di dalam Undang undang Dasar 1945 adalah salah satunya mencerdaskan

Lebih terperinci

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.16, 2014 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Perguruan Tinggi. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG Halaman : 1 dari 7 VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN Visi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Profesional, Unggul dan Mandiri Pada Tahun 2025 Misi 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Upaya untuk mewujudkan suatu

Lebih terperinci

Revisi Ke : Tanggal : 10 Oktober 2014 Dikaji ulang : Ketua Prodi D3 Keperawatan Dikendalikan : Badan Penjaminan Mutu Disetujui Oleh : Dekan

Revisi Ke : Tanggal : 10 Oktober 2014 Dikaji ulang : Ketua Prodi D3 Keperawatan Dikendalikan : Badan Penjaminan Mutu Disetujui Oleh : Dekan MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN & KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Revisi Ke : Tanggal : 10 Oktober 2014 Dikaji ulang : Ketua Prodi D3 Keperawatan

Lebih terperinci

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 25 April 2006 Rektor,

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 25 April 2006 Rektor, KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 200/SK/R/UI/2006 Tentang Kalender Akademik Universitas Indonesia Tahun Akademik 2006/2007 REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) :.Non Grantee : 1. Pratiwi Sudarmono 2. Hemma Yulfi 1. Komentar Umum Pada tanggal 2-3 Juni 2014 telah

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENYUSUNAN BORANG INSTITUSI

LAPORAN KEGIATAN PENYUSUNAN BORANG INSTITUSI LAPORAN KEGIATAN PENYUSUNAN BORANG INSTITUSI FAAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOPEMBER 2014 HALAMAN PENGESAHAN 1. Nama Program : P1.01. Pengembangan Mutu Pendidikan, Pengalaman Belajar,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014 KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014 Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.07 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-7 STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights

Lebih terperinci

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun KONDISI DAN ISU STRATEGIS BAB III Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci