NILAI DARI MANAJEMEN RISIKO RIIL DAN FINANSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI DARI MANAJEMEN RISIKO RIIL DAN FINANSIAL"

Transkripsi

1 NILAI DARI ANAJEEN RISIKO RIIL DAN FINANSIAL Oleh: FITRAH AARULLAH G DEPARTEEN ATEATIKA FAKULTAS ATEATIKA DAN ILU PENGETAHUAN ALA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 007

2 ABSTRACT FITRAH AARULLAH. The Value of Real and Financial Risk anagement. Supervised by I G. PUTU PURNABA and EFFENDI SYAHRIL. This paper presents a new perspective on the value of corporate risk management. Firm is defined as a nexus of projects, where the projects relate to cash flow and risk. Production and operations activities and real risk management activities generate the value of a firm. Differences between of object production and operations activities and real risk management activities is a source of inefficiency in determining firm value. Financial risk management aim is to provide a level of flexibility in the firm that alleviates this inefficiency problem. In determining firm value, there are assorted of problems faced by firm. Independence and coordination problem and also the flexibility that happened in firm is caused by difference object of managers in firm. CaR (Cash flow-at-risk) constraint problem is made by market regulator. Changing in the market parameters defining the price of risk can affect the optimal levels of real activities within the firm so that influence firm value.

3 ABSTRAK FITRAH AARULLAH. Nilai dari anajemen Risiko Riil dan Finansial. Dibimbing oleh I G. PUTU PURNABA dan EFFENDI SYAHRIL. Karya tulis ini menyajikan suatu pandangan baru tentang nilai manajemen risiko perusahaan. Perusahaan didefinisikan sebagai suatu yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek-proyek, dimana proyek-proyek tersebut berhubungan dengan arus kas dan risiko. Aktivitas-aktivitas anajemen Operasi dan Produksi serta anajemen Risiko Riil perusahaan menghasilkan nilai perusahaan. Perbedaan tujuan aktivitas-aktivitas manajemen operasi dan produksi serta manajemen risiko riil adalah sumber ketidak-efisienan perusahaan dalam menentukan nilai perusahaan. anajemen risiko finansial bertujuan untuk memberikan suatu tingkatan fleksibilitas di dalam perusahaan untuk mengurangi masalah ketidak-efisienan tersebut. Dalam menentukan nilai perusahaan, terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi perusahaan. Kendala kebebasan dan koordinasi serta fleksibilitas yang terjadi dalam perusahaan disebabkan adanya perbedaan tujuan dari manajer-manajer di perusahaan. asalah batasan CaR (Cashflow-at-Risk) yang dibuat oleh pengatur pasar. Perubahan parameter pasar dalam harga resiko dapat mempengaruhi tingkatan yang optimal dari aktivitas riil di dalam perusahaan sehingga mempengaruhi nilai perusahaan.

4 NILAI DARI ANAJEEN RISIKO RIIL DAN FINANSIAL Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Oleh: Fitrah Amarullah G DEPARTEEN ATEATIKA FAKULTAS ATEATIKA DAN ILU PENGETAHUAN ALA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 007

5 Judul : Nilai dari anajemen Risiko Riil dan Finansial Nama : Fitrah Amarullah NRP : G enyetujui: Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. I G. Putu Purnaba, DEA NIP Drs. Effendi Syahril. Grad. Dipl. Sc. NIP engetahui: Dekan Fakultas atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono,.S. NIP Tanggal Lulus :

6 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur tertuju kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat sehat jasmani maupun rohani sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi uhammad SAW yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Berbagai permasalahan muncul selama penyusunan karya ilmiah ini berlangsung. Namun berkat bantuan dari semua pihak, penulis akhirnya mampu menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Putu Purnaba dan Bapak Effendi Syahril selaku pembimbing 1 dan pembimbing yang selalu sabar dalam mendidik dan membimbing penulis sehingga karya tulis ini dapat selesai. Ibu Retno yang telah bersedia menjadi penguji saya dan memberikan saran, sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan, do a, semangat serta kasih sayang hingga ananda bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Sahabat-sahabatku: Kabul, Febi, Irwan dan Arif yang selalu ada disaat suka maupun duka. Terima kasih juga atas semangat dan keceriaannya. ath 39 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih atas persahabatan dan dukungannya selama ini. Dan semua pihak yang ikut terlibat dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. Bogor, ei 007 Fitrah Amarullah

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 Juni 1984 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Syamin dan Ibu aspiah. Tahun 00 penulis lulus dari AN 10 Jakarta dan pada tahun yang sama diterima sebagai mahasiswa Departemen atematika, Fakultas atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USI (Undangan Seleksi asuk IPB) Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis juga pernah menjadi pengurus GUATIKA (Gugus ahasiswa atematika) sebagai staf Departemen Seni dan Olahraga pada periode 003/004.

8 DAFTAR ISI halaman DAFTAR GABAR... viii DAFTAR LAPIRAN... viii I PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 II LANDASAN TEORI... 1 Peubah Acak dan Sifat Sifatnya... 1 Teori Portofolio... Capital Asset Pricing odel (CAP)... 3 Elastisitas... 4 anajemen Risiko... 5 III DESKRIPSI DAN FORULASI ASALAH NILAI PERUSAHAAN... 6 Deskripsi asalah nilai Perusahaan... 6 Formulasi asalah Nilai Perusahaan... 6 IV PEBAHASAN... 8 asalah Kebebasan dan Koordinasi... 9 asalah Fleksibilitas dan Nilai yang Diciptakan elalui FR Aplikasi CaR (Cashflow-at-Risk) Perubahan Dalam E(r ) dan σ... 1 Perubahan dalam r f V SIPULAN DAFTAR PUSTAKA LAPIRAN vii

9 DAFTAR GABAR halaman 1. Perangkat portofolio efisien.... Imbal hasil yang diharapkan dari portofolio Batas efisien dan garis pasar modal (CL) Garis Pasar Sekuritas (SL) Divisi dalam perusahaan yang berhubungan dengan arus kas Efficient frontier yang dapat diperoleh perusahaan Efficient frontier dan nilai perusahaan maksimum asalah koordinasi Nilai dari manajemen risiko finansial Nilai perusahaan pada CaR Pengaruh dari peningkatan σ dan penurunan E(r ) Pengaruh dari r f ketika β > Pengaruh dari r f ketika β < DAFTAR LAPIRAN halaman 1. Rumus CAP dengan faktor tunggal viii

10 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara. Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan bisnis yang membaik maka banyak perusahaan baru bermunculan atau perusahaan yang sedang berkembang dan maju membuka cabang atau anak perusahaan di tempat-tempat yang memiliki potensi untuk berkembang. Perusahaan dideskripsikan sebagai suatu pelaksana proyek-proyek yang berhubungan dengan arus kas perusahaan. Proyek-proyek yang dikerjakan suatu perusahaan berkaitan dengan tingkatan arus kas yang diharapkan dan risiko dari masing-masing proyek tersebut. Sehingga proyek-proyek perusahaan berhubungan antara arus kas dan faktor risiko yang dihadapi perusahaan itu. Divisi atau bagian dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas arus kas perusahaan adalah divisi anajemen Operasi dan Produksi, sedangkan yang bertanggung jawab terhadap masalah risiko adalah divisi anajemen Risiko Riil perusahaan. Berdasarkan pada hasil dari pelaksanaan proyek-proyek tersebut didapatkan suatu efficient frontier dalam ruang dimensi dengan arus kas yang diharapkan (E) dan risiko (SCOR) sebagai koordinat-koordinatnya. Efficient frontier merepresentasikan suatu himpunan dari kombinasi efisien yang dihasilkan dari aktivitas divisi anajemen Operasi dan Produksi serta anajemen Risiko Riil melalui pelaksanaan proyek-proyek perusahaan. Nilai perusahaan diperoleh dari kombinasi efisien pada efficient frontier perusahaan dengan market price of risk (harga risiko pasar), sehingga nilai perusahaan berkaitan erat dengan harga risiko pasar. asalahnya adalah harga risiko pasar bukanlah suatu konstanta, tapi harga risiko pasar bergantung pada parameter yang mempengaruhinya. Dengan adanya perubahan pada harga risiko pasar, perusahaan harus merubah portofolio proyek-proyeknya agar perusahaan tersebut dapat mencapai nilai perusahaan yang optimal. 1. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana cara memaksimumkan nilai perusahaan dengan berbagai macam kendala yang dihadapi serta menggunakan pendekatan manajemen risiko dan metode Capital Asset Pricing odels (CAP). II. LANDASAN TEORI.1 Peubah Acak dan Sifat Sifatnya Definisi 1 (Ruang Contoh) Ruang contoh yang dinotasikan dengan Ω adalah himpunan semua hasil yang dapat diperoleh dari suatu percobaan acak. (Hogg & Craig, 005) Definisi (Peubah Acak) isalkan Ω adalah ruang contoh. Suatu fungsi X yang memetakan setiap c Ω ke tepat satu bilangan nyata X(c) x disebut peubah acak. (Hogg & Craig, 005) Definisi 3 (Fungsi Kepekatan Peluang) Fungsi kepekatan peluang (fkp) peubah acak, diskret X adalah fungsi p: R [0,1] yang diberikan oleh px ( x) P( X x). (Grimmett & Stirzaker, 199) Definisi 4 (Nilai Harapan) 1. Jika X adalah peubah acak diskret dengan fungsi kepekatan peluang p X (x)p(xx), maka nilai harapan X yang dinotasikan dengan E[X], adalah E[ X] xp( X x) x x xp X ( x).. Jika X adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang f x (x), maka nilai harapan X yang dinotasikan dengan E[X], adalah E[ X] xf ( x) dx. (Hogg & Craig, 005) Teorema 1 Beberapa sifat dari nilai harapan: 1. Jika k suatu konstanta, maka E[k]k.

11 . Jika k suatu konstanta dan V 1,V adalah peubah acak, maka E[k 1 V 1 +k V ]k 1 E[V 1 ]+k E[V ]. Secara umum, jika k 1,k,,k n adalah konstanta dan V 1,V,,V n adalah peubah acak, maka E[k 1 V 1 +k V + +k n V n ] k 1 E[V 1 ]+k E[V ]+ +k n E[V n ]. (Hogg & Craig, 005) Definisi 5 (Ragam) Ragam dari peubah acak X adalah nilai harapan dari kuadrat selisih antara X dengan nilai harapannya. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai Var( X ) E[( X E[ X ]) ] X EX [ ] ( EX [ ]) σ. (Hogg & Craig, 005) Ragam dari peubah acak X menyatakan seberapa besar pengamatan-pengamatan yang menyebar atau menyimpang dari rata-rata peubah acak X. Definisi 6 (Standar Deviasi) isalkan σ adalah ragam dari peubah acak X X. Akar kuadrat positif dari ragam dinamakan standar deviasi. Secara matematisnya dapat dinyatakan sebagai Standar deviasi ( X ) σ X σx. (Hogg & Craig, 005) keduanya positif, maka koefisien korelasi dari X dan Y yang dinotasikan dengan ρ, adalah E[( X µ 1)( Y µ )] ρ σσ Cov( X, Y ) σσ 1 1 (Hogg & Craig, 005). Teori Portofolio Pada tahun 195, Harry arkowitz meluncurkan model formal seleksi portofolio yang memasukkan prinsip diversifikasi. odelnya adalah identifikasi perangkat portofolio yang efisien atau yang sering disebut efficient frontier (batas efisien) dari aset berisiko. Ide dasar dibalik efficient frontier aset berisiko adalah bahwa untuk setiap tingkat risiko arkowitz hanya tertarik pada portofolio dengan tingkat imbal hasil yang paling tinggi. Atau alternatifnya, frontier adalah perangkat portofolio yang meminimumkan ragam untuk setiap target imbal hasil yang diharapkan. isalkan dipilih suatu tingkat imbal hasil yang diinginkan pada garis vertikal. Kemudian dicari ragam dari portofolio tersebut yang ada pada tingkat imbal hasil yang sama dan pilih satu yang memiliki ragam yang terendah. Ulangi langkah tersebut untuk tingkat imbal hasil lain yang diinginkan, bentuk dari frontier ragam minimum akan diperoleh. Kemudian dibuang setengah bagian bawah frontier karena tidak efisien. Definisi 7 (Kovarian) isalkan X dan Y adalah dua buah peubah acak yang mempunyai fungsi kepekatan peluang bersama f ( x, y ), dengan nilai harapan E( X ) µ 1 dan EY ( ) µ, sedangkan Var( X ) σ1 dan Var( Y ) σ. Kovarian dari X dan Y dinotasikan dengan Cov( X, Y ) σx, Y, adalah Cov( X, Y ) E[( X µ )( Y µ )] 1 E( XY) µµ 1. (Hogg & Craig, 005) Definisi 8 (Koefisien Korelasi) Jika standar deviasi dari peubah acak X dan Y berturut turut adalah σ1dan σ yang Gambar 1 Perangkat portofolio efisien. (Bodie et al, 00)

12 3 Pada umumnya efficient frontier berbentuk melengkung karena adanya korelasi antara aset berisiko yang satu dengan aset berisiko yang lainnya...1 Portofolio Dengan Dua Aset Berisiko Dimisalkan terdapat portofolio dengan dua aset berisiko, yaitu obligasi jangka panjang yang disimbolkan dengan D dan saham yang disimbolkan dengan E. Di bawah ini adalah daftar parameter yang menggambarkan distribusi tingkat imbal hasil dari portofolio tersebut: D E Imbal hasil yang diharapkan, 8 % 13 % E(r) Standar deviasi, σ 1 % 0% Kovarian, Cov(r D, r E ) 7 Koefisien korelasi, ρ DE 0,3 Tingkat imbal hasil yang diharapkan dari portofolio tersebut, E(r P ), adalah E( r ) w E( r ) + w E( r ) P D D E E dengan : w D : jumlah proporsi yang diinvestasikan dalam obligasi. w E : jumlah proporsi yang diinvestasikan dalam saham. E(r D ): imbal hasil yang diharapkan dari obligasi. E(r E ): imbal hasil yang diharapkan dari saham. Ragam portofolio yang terdiri atas dua aset berisiko adalah σ w σ + w σ + w w σ σ ρ P D D E E D E D E DE Garis tidak putus-putus untuk ρ 0, 3 disebut perangkat peluang portofolio yang menunjukkan semua kombinasi imbal hasil yang diharapkan dari portofolio dan standar deviasi yang dibentuk dari dua aset yang ada. Garis yang lain menunjukan perangkat peluang portofolio untuk koefisien korelasi yang lain. (Bodie et al, 00).3 Capital Asset Pricing odel (CAP) CAP adalah suatu model yang memprediksi nilai harapan return dari suatu aset berisiko. CAP berlandaskan pada asumsi-asumsi berikut ini: 1. asing-masing investor disebut sebagai price takers, yaitu setiap tindakan yang ia lakukan tidak mempengaruhi harga suatu sekuritas. Harga ditentukan dari kesetimbangan antara permintaan dan penawaran sekuritas tersebut.. Semua investor akan merencanakan investasinya dalam satu periode. 3. Investasi dibatasi hanya pada aset finansial yang diperdagangkan, seperti saham dan obligasi. 4. investor tidak membayar pajak atas imbal hasil dan juga tidak terdapat biaya transaksi atas perdagangan sekuritas. 5. Seluruh investor berusaha untuk mengoptimalkan imbal hasil-risiko dari portofolionya. 6. Setiap investor mempunyai harapan yang sama untuk setiap modal yang diinvestasikannya. Dari asumsi-asumsi di atas didapatkan bahwa seluruh investor memilih untuk memegang portofolio dari aset berisiko yang ada dalam portofolio pasar (market portfolio indeks ). Gambar Imbal hasil yang diharapkan dari portofolio. (Bodie et al, 00) Gambar 3 Batas efisien dan garis pasar modal (CL). (Bodie et al, 00)

13 4 Dengan menggunakan asumsi-asumsi sebelumnya, investor akan memperoleh hasil yang sama dari portofolio aset berisiko yang optimal, yaitu portofolio yang berada pada batas efisien yang diperoleh dengan menarik garis singgung dari tingkat imbal hasil aset bebas risiko menuju batas efisien tersebut, seperti pada gambar di atas. Garis pasar modal (capital market line CL) didefinisikan sebagai garis alokasi modal yang dibentuk dari suku bunga pasar modal (aset bebas risiko) dan portofolio pasar. adalah portofolio yang optimal pada batas efisien karena disingung CL. Sehingga pada titik didapatkan tingkat imbal hasil pasar ( E( r )) dan simpangan pasar ( σ ). Rumus untuk memprediksi return dari aset dengan metode CAP dengan odel Faktor Tunggal (Single Factor odel). E ( r i) r f + βi[ E ( r ) r f ] dengan β i ukuran risiko masing-masing aset ke i terhadap pasar. Cov( ri, r ). σ E( r i ) expected return untuk faktor risiko i. E( r ) expected return untuk risiko pasar. r f tingkat bebas risiko. Hubungan antara ekspektasi imbal hasil dengan beta dapat disajikan secara grafik yang disebut garis pasar risiko (security market line SL). Karena beta pasar adalah 1, maka kemiringannya merupakan premi risiko dari portofolio pasar. SL digunakan sebagai acuan untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang wajar atas aset berisiko. Aset berisiko yang harganya terlalu murah akan berada di atas SL. Dengan beta tertentu, maka imbal hasil yang diharapkan dari saham tersebut akan lebih tinggi dibandingkan yang disebutkan oleh CAP. Selanjutnya, saham yang terlalu mahal akan berada di bawah SL. Sedangkan rumus CAP untuk odel Banyak Faktor (ultifactor odel). isalkan terdapat N faktor risiko, sehingga formulasi CAP menjadi: N E ( rj ) rf + β ji [ E ( ri ) rf ] i 1 dengan β ji ukuran risiko return perusahaan j terhadap faktor ke- i. Cov( r, ri) σ j i Ilustrasi CAP dengan faktor: isalkan sumber risiko perusahaan mikroekonomi adalah siklus bisnis (GDP) dan tingkat bunga fluktuasi (IR). Er ( ) r + β [ Er ( ) r ] j f jgdp GDP + r [ E( r ) r ] jir IR f (Bodie et al, 00).4 Elastisitas Orang yang berkecimpung dalam ilmu ekonomi sering ingin mengetahui bagaimana perubahan harga mempengaruhi permintaan akan suatu barang tertentu, atau bagaimana pengaruh perubahan pendapatan terhadap pengeluaran. Suatu hal yang sering menghambat untuk mengetahui hal tersebut adalah kedua unsur tersebut tidak menggunakan ukuran yang sama. Para ahli ekonomi telah mengembangkan sebuah konsep yang dikenal dengan konsep elastisitas. f Definisi 8 (Elastisitas) isalkan suatu variabel B tergantung pada variabel lain, yaitu A 1,A,. Hubungan ini bisa ditulis sebagai: Bf(A 1,A ) Elastisitas B terhadap A adalah: Gambar 4 garis pasar sekuritas (SL). (Bodie et al, 00) persentase perubahan dalam B ε BA, persentase perubahan dalam A

14 5 εba, B/ B A/ A B A. A B Persamaan diatas menunjukkan bagaimana respon B jika terjadi perubahan dalam peubah A. Variabel B disebut juga sebagai variabel endogen, sedangkan variabel yang mempengaruhi variabel B disebut juga sebagai variabel eksogen. Nilai elastisitas sering dibedakan atas tiga kelompok: Nilai E B,A Terminologi kurva ε BA, > 1 Elastis ε BA, 1 Unit elastis 0, < 1 Inelastis Untuk kurva yang elastis, sedikit saja terjadi perubahan dalam variabel eksogen akan menyebabkan perubahan yang besar dalam variabel endogen. Contohnya permintaan barang mewah. Untuk kurva yang unit elastis, persentase perubahan dalam variabel eksogen sama dengan persentase perubahan dalam variabel endogen. Contohnya permintaan barang-barang elekronik, perubahan permintaan barang elektronik sebanding dengan perubahan harga barang tersebut. Sedangkan untuk kurva yang inelastis, persentase perubahan dalam variabel endogen akan lebih kecil dari persentase perubahan dalam variabel eksogen. Contohnya permintaan terhadap beras. (Nicholson, 001).5 anajemen Risiko Risiko adalah kemungkinan kejadian yang merugikan. Suatu perusahaan menghadapi begitu banyak risiko sehingga risiko risiko tersebut perlu dikelompokkan agar mudah untuk ditangani. Pengelompokan risiko tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. elihat risiko dari akibat yang ditimbulkan. elihat risiko dari penyebabnya. Risiko dilihat dari akibat yang ditimbulkan dapat dikelompokkan ke dalam bagian, yaitu: 1. Risiko spekulatif adalah jenis risiko yang akibatnya selain merugi dapat pula memberi keuntungan.. Risiko murni adalah jenis risiko dimana akibatnya tidak memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan dan yang ada hanyalah kerugian. Risiko dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu: 1. Risiko keuangan adalah jenis risiko yang disebabkan oleh faktor faktor keuangan seperti perubahan harga, kurs mata uang dan tingkat suku bunga.. Risiko operasional adalah jenis risiko yang disebabkan oleh faktor faktor operasional seperti faktor manusia, teknologi dan alam. anajemen risiko adalah bagaimana kita mengidentifikasi risiko-risiko yamg akan dihadapi. Kegiatan ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu: 1. Identifikasi risiko Dalam tahap ini, yang dilakukan adalah mengidentifikasi risiko apa saja yang akan terjadi.. Evaluasi risiko Dalam tahap ini, ada dua faktor yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu dampak kerugian serta tingkat keseringan kejadian. 3. Pengawasan risiko Pada tingkatan ini, perusahaan akan berusaha terus berhubungan dengan tertanggung guna memastikan obyek pertanggungan dalam keadaan stabil dan tidak ada peningkatan risiko. (Kountur, 006) Berikut ini ada beberapa istilah yang muncul dalam skripsi ini. Firm value adalah nilai sekarang (present value) dari arus kas yang akan datang atau pendapatan dikurangi semua biaya dan investasi. Forward contract adalah persetujuan untuk membeli atau menjual suatu aset pada waktu yang telah ditentukan di masa datang dengan harga yang telah ditentukan untuk masa yang akan datang. Iso value line adalah suatu garis dimana titik-titik di sepanjang garis tersebut mempunyai nilai yang sama. Harga risiko pasar adalah suatu ukuran dari extra return yang diinginkan oleh investor karena telah menanamkan modalnya pada suatu aset atau perusahaan. Tingkat substitusi marginal adalah tingkat dimana perusahaan dapat mensubstitusikan aktivitas PO dan RR pada batasan kemungkinan perusahaan.

15 6 III. DESKRIPSI DAN FORULASI ASALAH NILAI PERUSAHAAN 3.1 Deskripsi asalah nilai Perusahaan Perusahaan merupakan salah satu bagian dalam sektor perekonomian suatu negara. Perusahaan didefinisikan sebagai pelaksana proyek, dimana proyek-proyek tersebut berhubungan dengan komponen operasi dan komponen risiko. Komponen operasi berkaitan dengan kegiatan produksi perusahaan yang menghasilkan arus kas bagi perusahaan. Secara ringkas aktivitas dalam perusahaan yang berhubungan langsung dengan arus kas serta nilai perusahaan dibagi menjadi dua blok, yaitu anajemen Aset Riil (Real Asset anagement, RA) dan anajemen Risiko Keuangan (Financial Risk anagement, FR). RA dibagi ke dalam dua bagian, yaitu anajemen Operasi dan Produksi (Production and Operation anagement, PO) dan anajemen Risiko Riil (Real Risk anagement, RR). RA meliputi semua aktivitas di dalam perusahaan, seperti menyeleksi proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan. Sedangkan FR meliputi semua transaksi melalui pembelian dan penjualan alat-alat keuangan, seperti asuransi, forward contract, dan lain lain. Di bawah ini merupakan gambaran ringkas aktivitas dalam perusahaan: Real Asset anagement (RA) Production and Operation anagement (PO) Perusahaan Financial Risk anagement (FR) Real Risk anagement (RR) Gambar 5 Divisi dalam perusahaan yang berhubungan dengan arus kas. Kegiatan PO, RR, dan FR diharuskan mempunyai hubungan kerja yang kuat dan harmonis serta saling bekerja sama. Jika terjadi hubungan yang saling bebas antara PO, RR, dan FR dalam sebuah perusahaan akan mengakibatkan ketidakefisienan dalam perusahaan, sehingga bisa mengakibatkan perusahaan akan mengalami kerugian. Hal tersebut menjadi tugas orang yang mendisain organisasi untuk membentuk strategi koordinasi antara fungsi RA dan FR serta menugaskan PO dan RR bertanggung jawab atas tugasnya di dalam perusahaan. Diasumsikan bahwa di dalam perusahaan terdapat banyak sumber risiko yang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Aktivitas PO bertugas memaksimumkan arus kas yang diharapkan perusahaan untuk tingkatan keseluruhan risiko yang diberikan, sedangkan aktivitas RR berfungsi untuk meminimumkan risiko perusahaan untuk tingkatan harapan arus kas yang diberikan. Kombinasi optimal antara aktivitas PO dan RR yang memaksimumkan nilai perusahaan memberikan batasan kemungkinan perusahaan dan harga risiko. Perubahan dalam harga risiko, simpangan risiko, dan tingkat bebas risiko dapat mempengaruhi portofolio optimal suatu perusahaan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya masalah koordinasi antara fungsi PO dan RR. Aktivitas FR dapat memudahkan dalam pemilihan dan penyesuaian fungsi PO dan RR untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Dengan kata lain, FR berperan membentuk nilai perusahaan dengan memberikan kemudahan dalam koordinasi dan kerjasama antara fungsi PO dan RR di dalam perusahaan. 3. Formulasi asalah Nilai Perusahaan Arus kas perusahaan yang dinotasikan dengan cf st berhubungan dengan proyekproyek p є {1,,...,P} dan aktivitas-aktivitas yang mendefinisikan sebuah perusahaan sebagai kesatuan usaha ekonomi didistribusikan atau ditransformasikan antara keadaan s dan periode t yang berbeda, dengan s є {1,,,S} dan t є {1,,,T}. Dari aktivitas PO dan RR didapatkan suatu batasan kemungkinan transformasi. Batasan kemungkinan transformasi perusahaan j yang mencakup semua vektor fisibel arus kas pada himpunan informasi perusahaan Ω t pada waktu t, sehingga batasan kemungkinan transformasi dapat ditulis sebagai :

16 7 G ( cf,..., cf,..., cf Ω ) 0, (1) j 11 st ST t dimana G j adalah batasan kemungkinan transformasi perusahaan j dan cf st adalah agregat arus kas mencakup semua proyek p dalam keadaan s dan periode t. G j diperoleh dari semua proyek yang dipilih oleh perusahaan untuk dimasukkan dalam portofolio perusahaan. Dari menjalani proyek-proyek itulah perusahaan memperoleh arus kas. Perusahaan dapat memodifikasi arus kasnya melalui perubahan dalam portofolio proyek-proyek yang dipilih oleh perusahaan. G j 0 adalah batasan yang dihasilkan hanya dari aktivitas riil saja tanpa adanya aktivitas finansial. Dari persamaan (1), perusahaan dapat memilih kombinasi optimal dari aktivitas PO dan RR untuk mencapai vektor agregat arus kas yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Ketika aktivitas PO dan RR sulit untuk mencapai kombinasi yang memaksimumkan nilai perusahaan maka aktivitas FR dapat membantu untuk mencapai kombinasi tersebut. Dimisalkan terdapat N faktor risiko di dalam perusahaan. Kemudian diasumsikan bahwa arus kas yang diharapkan setiap periode adalah konstan, yaitu Es ( cfst ) E j, t dan E j adalah arus kas yang diharapkan oleh perusahaan j. Dengan menggunakan metode CAP, arus kas yang diharapkan dapat tentukan dengan rumus: N E ( r j) r f + β ji( E ( r i) r f ) () i 1 dengan: E( r i ) expected return untuk faktor risiko i. r f tingkat bebas risiko. β ji ukuran risiko untuk faktor i. Nilai perusahaan, dinotasikan dengan V, dapat diperoleh dari : E j V j. (3) E( rj ) Dari () dan (3) diperoleh persamaan (4): E j VEr j ( j) N Vj rf + β ji E( ri) rf i 1 ( ) N E V r + V β ( E( r ) rf ) (4) j j f j ji i i 1 dimana V jβ ji adalah ukuran risiko arus kas perusahaan terhadap faktor risiko i: Cov( rj, ri) β ji Var( ri ) (, ) (, ) Cov rj ri Cov Vjrj r i Vjβ ji Vj Var( r i ) Var( r i ) (, r ) Cov cf j i ρjiσjσi Var( r i ) σi dengan : ( ) (5) Cov cf j, r i ρσσ ji j i Sehingga persamaan (4) menjadi : N E( ri ) rf Ej Vjrf + ρjiσ j i 1 σ i, (6) N 1 Er ( i ) r f Vj Ej ρjiσ j (7) r f i 1 σ i dimana σ j merupakan ukuran simpangan dari arus kas perusahaan dan σ i adalah ukuran simpangan dari return pasar dalam faktor risiko i. Pada persamaan (7) terlihat bahwa nilai perusahaan bergantung pada E j dan skala korelasi SCOR ji ρjiσj. SCOR merupakan skala korelasi antara arus kas perusahaan dan return pasar dalam faktor risiko yang berbeda. Karena nilai perusahaan bergantung pada E j dan skala korelasi SCOR ji maka batasan kemungkinan transformasi dapat ditulis kembali dalam bentuk : H j( E j, SCOR j1,..., SCOR jn ) 0. (8) Himpunan di atas merupakan perincian dari himpunan pada persamaan (1) sehingga kedua persamaan tersebut mempunyai kesamaan sifat. Himpunan fisibel perusahaan yang berkaitan dengan E j dan N skala korelasi SCOR ji mempunyai keuntungan yaitu perusahaan membolehkan aktivitas PO dan RR bekerja untuk menghasilkan nilai dari E j dan SCOR ji yang dapat menggerakan nilai perusahaan asalkan masih terdapat di dalam batasan pada persamaan (8).

17 8 IV. PEBAHASAN Sebelumnya telah dijelaskan bahwa nilai perusahaan dibentuk dari kombinasi aktivitas PO dan RR dengan perannya masingmasing. anajemen Operasi dan Produksi berperan memaksimumkan arus kas yang diharapkan untuk tingkat risiko yang diberikan. Risiko diukur oleh SCOR (skala korelasi) dari arus kas perusahaan dengan return N faktor risiko yang berbeda. anajemen Risiko Riil berperan meminimumkan skala korelasi untuk tingkatan arus kas yang diberikan. Untuk penyederhanaan, misalkan diasumsikan ada faktor risiko tunggal, yaitu portofolio risiko pasar. Dengan SCOR j SCOR ρj σj, maka persamaan (6) dan (7) menjadi : E Vrf + Vβ( E( r ) rf ) Er ( ) r f Vrf + ρj σ σ Er ( ) r f Vrf + SCOR σ (8) E adalah arus kas perusahaan. 1 E( r ) r f V E SCOR r f σ. (9) V adalah nilai perusahaan. Dari persamaan (9) terlihat bahwa nilai perusahaan tergantung pada E dan SCOR maka masalah nilai perusahaan dapat digambarkan ke dalam koordinat (E, SCOR ) seperti pada Gambar 6. Setiap titik pada Gambar 6 merepresentasikan sebuah proyek yang berpotensi menghasilkan arus kas yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sekarang akan diperkenalkan suatu garis iso-value seperti pada Gambar 7. Garis iso value didefinisikan dengan setiap pasangan titik E dan SCOR di sepanjang garis iso value mempunyai nilai perusahaan yang sama. Dari persamaan (9) bahwa garis iso-value berbentuk linear dan kemiringannya sama dengan harga risiko pasar, yaitu E( r ) rf. (10) σ Pada Gambar 7, dimisalkan terdapat dua buah titik, yaitu C 1 dan C ( SCOR bernilai 0 sedangkan arus kas pada tingkat C 1 dan C ). Dengan tingkat bebas risiko sebesar R F maka nilai perusahaan sebesar : V 1 C 1 / r f dan V C / r f. Gambar 7 Efficient frontier dan nilai perusahaan maksimum. Gambar 6 Efficient frontier yang dapat diperoleh perusahaan. Kombinasi antara arus kas dengan skala korelasi yang memaksimumkan nilai perusahaan adalah kombinasi dimana batasan kemungkinan menjangkau garis iso-value yang paling tinggi. Dengan demikian pada Gambar 7 diperoleh nilai maksimum pada titik A. Hal tersebut juga berdasarkan suatu proposisi berikut : Proposisi 1. Untuk memaksimumkan nilai perusahaan, sebuah perusahaan harus menyamakan tingkat substitusi marginal perusahaan pada harga risiko pasar.

18 9 ( O ) E Er ( ) rf ( R ) SCOR (, ) H( E, SCOR) 0 cf j r σ (11) Bukti: ( O ) E SCOR ( cf j, r ) ( R ) SCOR (, ) H( E, SCOR ) 0 V cf j r E E( r ) r f σ E( r) r f r f σ r 1 r rf Er ( ) rf σ f f V H( E, SCOR) 0 Pada Gambar 7, di titik A, perusahaan tidak dapat mengurangi skala korelasinya tanpa mengurangi arus kas perusahaan. Hal ini dikarenakan titik tersebut berada pada batasan kemungkinan perusahaan. Sedangkan pada titik A 1, perusahan dapat mengurangi skala korelasinya tanpa mempengaruhi arus kas perusahaan. Hal tersebut dikarenakan titik A 1 tidak berada pada batasan kemungkinan perusahaan, sehingga aktivitas PO dan RR perusahaan terus mencari kombinasi yang optimal bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan, yaitu dengan cara mengurangi skala korelasinya atau meningkatkan arus kas perusahaan. Jika perusahaan berada pada titik A 1 maka perusahaan berada pada titik yang tidak efisien, sehingga menjadi tanggung jawab dari manajer PO dan RR yang membuat strategi dan kebijakan yang membawa perusahaan berada pada titik A 1. Jika dalam perusahaan terdapat dua faktor risiko (N ), maka perusahaan mempunyai 1 dua harga risiko E ( r ) rf E( r ) rf dan σ1 σ dan dua skala korelasi antara arus kas dan return untuk faktor-faktor risiko, SCOR1 ρj1σj dan SCOR ρjσj. Karena terdapat dua faktor risiko maka batasan kemungkinan perusahaan menjadi ( ) H j E j, SCOR j1, SCOR j 0, sehingga batasan kemungkinan perubahan perusahaan berada pada ruang dimensi tiga. Perusahaan memaksimumkan nilai perusahaannya pada titik persinggungan antara batasan kemungkinan dengan bidang iso-value tertinggi yang dapat dijangkau perusahaan. 4.1 asalah Kebebasan dan Koordinasi. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa suatu perusahaan memaksimalkan nilai perusahaannya dengan menemukan kombinasi yang optimal dari aktivitas PO dan RR. Untuk menemukan kombinasi tersebut diperlukan suatu koordinasi antara aktivitas PO yang bertujuan meningkatkan arus kas perusahaan dan RR yang bertujuan mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan. anakala suatu perusahaan harus bergerak dari suatu kombinasi yang optimal ke suatu kombinasi optimal yang baru karena adanya perubahan pada harga risko pasar maka akan mengakibatkan munculnya masalah koordinasi antara aktivitas PO dan RR. anajer RR cenderung tidak ingin meningkatkan risiko (SCOR), sedangkan manajer PO tidak ingin mengurangi arus kas perusahaan. Karena pertentangan inilah terjadi masalah koordinasi untuk menemukan titik atau kombinasi aktivitas PO dan RR untuk meningkatkan nilai perusahaan. Oleh sebab itulah peranan FR (Financial Risk

19 10 anagement) diperlukan untuk memudahkan penyesuaian terhadap aktivitas PO dan RR dalam rangka memodifikasi portofolio proyek karena adanya perubahan harga risiko pasar. Suatu perusahaan mungkin menemukan titik pada batasan kemungkinan perusahaan berada di sebelah kiri atau kanan dari titik optimal aktivitas PO dan RR. isalkan titik tersebut adalah titik atau kombinasi suboptimal yang direpresentasikan seperti titik A 1 dan A pada Gambar 8. Gambar 8 asalah koordinasi. enurut tujuan utama dari fungsi PO dan RR adalah menemukan titik yang optimal, yaitu manajer PO bertugas untuk meningkatkan arus kas perusahaan dan manajer RR bertugas untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan. Sehingga terdapat dua kasus yang terjadi dalam masalah kebebasan dan koordinasi. 1. isalkan nilai perusahaan awalnya berada pada titik A 1, jika manajer PO terus mencoba untuk meningkatkan arus kas E untuk SCOR yang diberikan, sedangkan manajer RR tetap bekerja untuk mengurangi SCOR untuk arus kas E yang diberikan, maka perusahaan akan bergerak ke daerah infeasible perusahaan. Cara tersebut memang efisien tetapi tidak memaksimumkan nilai perusahaan melalui koordinasi antara aktivitas PO dan RR. Seharusnya perusahaan memberikan kebebasan kepada manajer RR untuk meningkatkan risiko (SCOR) di atas risiko yang terjadi pada titik A 1, sehingga memberikan keleluasaan kepada manajer PO untuk meningkatkan arus kas perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan bergerak menuju titik optimal, yaitu titik A 0.. isalkan nilai perusahaan berada pada titik A. Seperti kasus sebelumnya, jika manajer PO terus meningkatkan arus kas dan manajer RR tetap berusaha mengurangi SCOR perusahaan, maka perusahaan akan bergerak ke daerah infeasible perusahaan. Solusi dari permasalahan titik A ini adalah perusahaan membiarkan manajer PO untuk mengurangi tingkat arus kasnya di bawah tingkat asalnya, sehingga memberikan kemungkinan bagi manajer RR untuk mengurangi risiko perusahaan. Dengan demikian solusi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan di atas nilai asalnya. 4. asalah Fleksibilitas dan Nilai yang Diciptakan elalui FR. Sejauh ini nilai perusahaan didapatkan melalui aktivitas dari manajemen operasional dan manajemen risiko riil. Ketika harga risiko berubah, kombinasi yang optimal antara arus kas dengan skala korelasi ikut berubah. Ketika hal tersebut terjadi maka akan menciptakan masalah koordinasi antara manajer PO dan RR. Hal tersebut dikarenakan salah satu dari aktivitas PO dan RR berlawanan dengan tujuan asalnya dalam jangka pendek untuk memberikan ruang gerak kepada aktivitas lainnya untuk menciptakan nilai perusahaan. Koordinasi dari aktivitas ini akan sangat sulit karena baik manajer RR maupun manajer PO tidak ingin salah satunya bekerja untuk mengurangi nilai perusahaan. FR bekerja untuk menjadikan koordinasi antara kedua fungsi tersebut lebih baik. Gambar 9 Nilai dari manajemen risiko finansial. Sekarang akan dilihat bagaimana FR menjadikan koordinasi lebih baik. isalkan awalnya perusahaan mempunyai kombinasi

20 11 optimal antara aktivitas PO dan RR berada pada titik A (analisis yang sama juga berlaku jika perusahaan berada pada titik A 1 ), tetapi karena adanya perubahan pada harga risiko pasar maka kombinasi optimal yang baru akan berada pada titik A 0. isalkan manajer PO tidak akan mengurangi laba proyek perusahaan untuk memberikan manajer RR ruang gerak yang cukup untuk bergerak turun mencapai titik optimal A 0. Kondisi ini dapat diilustrasikan pada Gambar 9. Garis iso-value yang melewati titik A berada di bawah garis iso-value yang melewati titik optimal yang baru (A 0 ). Kemiringan dari garis iso-value adalah suatu harga risiko, yaitu harga dimana seseorang dapat menukarkan risiko SCOR-nya dengan arus kas yang diharapkan dalam pasar finansial. Di bawah kondisi pasar sempurna, setiap perusahaan dapat masuk ke dalam transaksi pasar finansial yang dapat menggerakkan nilai perusahaan di setiap titik pada garis iso-value yang bersangkutan. Ketika perusahaan bergerak dan menjangkau titik manapun di sepanjang garis iso-value melalui aktivitas keuangan dengan biaya nol, pergerakan tersebut memberikan perusahaan fleksibilitas yang cukup untuk mencapai lokasi titik optimal yang baru tanpa mengorbankan laba positif proyek perusahaan. Sebagai contoh, nilai perusahaan terletak pada titik A pada Gambar 9 mempunyai suatu kombinasi suboptimal dari aktivitas riil perusahaan, tetapi aktivitas riil tersebut tidak dapat mengubah kombinasi antara aktivitas PO dan RR karena adanya perubahan dalam harga risiko. elalui transaksi keuangan tanpa harga, manajer risiko keuangan dapat memilih kombinasi manapun antara titik E dan SCOR di sepanjang garis iso-value tanpa mengubah nilai perusahaan. Pada Gambar 9, dimisalkan bahwa manajer risiko keuangan menggerakkan perusahaan dari titik A menuju titik B dengan tanpa biaya tetapi pergerakkan tersebut juga tidak mengubah nilai. Keuntungan dari pergerakan perusahaan ke titik B adalah bahwa kedua manajer PO dan RR diberi ruang gerak yang cukup untuk bergerak ke titik optimal yang baru A 0 tanpa mengurangi nilai. Nilai dari manajemen risiko keuangan memberikan suatu fleksibilitas yang cukup untuk mencapai suatu kombinasi yang baru antara aktivitas manajemen risiko riil dan manajemen produksi dan operasi yang mungkin sangat sulit dan mahal untuk dicapai. Peran manajemen risiko keuangan dapat menemukan suatu titik seperti titik B di sepanjang garis iso-value sedemikian sehingga manajer PO dan RR dapat bergerak menuju alokasi yang optimal A Aplikasi CaR (Cashflow-at-Risk) Fleksibilitas yang diberikan oleh transaksi risiko keuangan mengijinkan perusahaan menghadapi batasan aturan yang dapat mencegah maksimumnya nilai perusahaan. Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan menghadapi suatu batasan Cashflow-at-Risk yang didefinisikan sebagai arus kas maksimum yang dapat hilang karena beberapa kemungkinan. isalkan pengatur pasar membatasi perusahaan untuk tidak mempunyai CaR lebih besar atau lebih kecil dari level tertentu. Kurva iso-car adalah kurva dimana titik-titik di sepanjang kurva tersebut mempunyai nilai CaR yang sama. Gambar 10 menunjukkan bahwa nilai CaR pada titik A H sama dengan di titik D. Kurva yang melalui A H diidentifikasikan sebagai CaR H dan dimisalkan bahwa perusahaan disyaratkan pada level CaR H untuk mencukupi aturan. Gambar 10 Nilai perusahaan pada CaR. Nilai perusahaan tidak maksimum di titik A H karena garis iso-value yang melalui A H berada di bawah garis iso-value yang melalui A L, yaitu titik yang memaksimumkan nilai. asalahnya adalah titik A L tidak berada pada kurva CaR H yang menjadi batasan aturan bagi perusahaan. Sehingga perbedaan dalam nilai perusahaan antara C L / R F dan C H / R F merupakan suatu biaya yang keluar karena adanya batasan CaR.

21 1 Pada pasar modal sempurna, suatu perusahaan dapat menjual kontrak finansial yang bernilai nol untuk bergerak sepanjang garis iso-value yang bersangkutan. Kemudian pergerakan tersebut membawa perusahaan dari titik A L ke titik D yang berada pada kurva CaR yang dibutuhkan. Pada titik D, nilai perusahaan adalah C L / r f > C H / r f. Implikasi dari hasil ini adalah batasan operasional yang dikenakan oleh pengatur seharusnya tidak mempunyai hubungan dengan nilai perusahaan di dalam keseimbangan dengan ketentuan bahwa perusahaan mempunyai akses yang efisien ke pasar modal. Kemudian perusahaan seharusnya mempunyai manajer asset riil perusahaan yang dapat memaksimumkan alokasi asetnya, dan kemudian membiarkan FR menggunakan transaksi dalam pasar finansial untuk mencapai level yang disyaratkan batasan pengaturan. 4.4 Perubahan Dalam E(r ) dan σ. Diasumsikan bahwa terdapat faktor risiko tunggal, yaitu faktor risiko pasar. Sebelumnya telah diketahui bahwa kombinasi optimal akan berubah jika harga risiko pasar berubah. Sekarang akan dibahas mengenai faktor-faktor yang dapat mengubah harga risiko pasar. Gambar 11 Pengaruh dari peningkatan σ dan penurunan E(r ). Sekarang akan diperhatikan dampak dari perubahan E(r ) dan σ dalam kombinasi optimal antara aktivitas PO dan RR. Penurunan dalam expected return portofolio pasar (E(r )) atau kenaikan dalam simpangan dari return pasar (σ ) akan mengurangi kemiringan dari garis iso-value. Pengurangan E(r ) atau kenaikan dalam σ akan mempengaruhi harga risiko dan juga titik maksimum nilai perusahaan, tapi tidak mempengaruhi batasan kemungkinan perusahaan. Seperti yang terlihat dalam Gambar 11. Proposisi. Peningkatan dalam simpangan return pasar akan mengurangi harga risiko pasar. Sehingga perusahaan memodifikasi aktivitas PO dan RR untuk meningkatkan arus kas yang diharapkan dan skala korelasi perusahaan (dari titik A 1 ke A pada Gambar 11). Akan dibuktikan: Harga risiko pasar menurun ketika terjadi peningkatan pada σ. eningkatnya arus kas dan skala korelasi ketika σ meningkat. Bukti : Perubahan harga risiko pasar ketika terjadi perubahan pada σ : Er ( ) rf σ E( r ) r f σ σ Di atas terlihat bahwa jika terjadi peningkatan pada σ maka harga risiko pasar akan menurun. Perubahan nilai perusahaan ketika σ meningkat : 1 Er ( ) r f E SCOR V r f σ σ σ Er ( ) rf SCOR σ Pada pembahasan masalah kebebasan dan koordinasi, ketika SCOR meningkat maka E juga harus ditingkatkan agar kombinasi SCOR dan E ada pada efficient frontier perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan menyesuaikan perubahan dengan meningkatkan SCOR dan E ketika σ meningkat. Proposisi 3. Peningkatan dalam return pasar yang diharapkan akan meningkatkan harga risiko pasar. Sehingga perusahaan memodifikasi aktivitas PO dan RR untuk mengurangi arus kas yang diharapkan dan skala korelasi perusahaan (dari titik A ke A 1 pada Gambar 11).

22 13 Akan dibuktikan: Harga risiko pasar meningkat ketika terjadi peningkatan pada E( r ). enurunnya arus kas dan skala korelasi ketika E( r ) meningkat. Bukti : Perubahan harga risiko pasar ketika terjadi perubahan pada E( r ): Er ( ) rf σ 1 Er ( ) σ Di atas terlihat bahwa jika terjadi peningkatan pada E( r ) maka harga risiko pasar akan meningkat. Penyesuaian nilai perusahaan jika E( r ) berubah : 1 Er ( ) rf E SCOR V r f σ Er ( ) Er ( ) SCOR σ Pada pembahasan masalah kebebasan dan koordinasi, ketika SCOR menurun maka E juga harus diturunkan agar kombinasi SCOR dan E ada pada efficient frontier perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan menyesuaikan perubahan dengan menurunkan SCOR dan E ketika E( r ) meningkat. Karena perubahan dalam simpangan dari return pasar (σ ) dan return pasar yang diharapkan (E(r )) dapat mengubah harga risiko, kemudian akan dianalisis perubahan manakah yang mempunyai pengaruh yang paling besar. Dengan menggunakan analisis elastisitas di bawah ini : Proposisi 4. Elastisitas perubahan harga risiko pasar ketika terjadi perubahan pada E(r ) lebih besar daripada perubahan dalam σ : ε σ 1 (1) Er ( ) ε R > 1. (13) Er ( ) rf Bukti : Persamaan 1 Dengan menggunakan rumusan elastisitas maka perubahan harga risiko pasar terhadap σ adalah : ε Er ( ) rf σ σ σ [ Er ( ) rf ] σ εσ σ σ E( r ) rf σ 1 σ E( r ) rf σ σ [ Er ( ) rf ] σ E( r ) rf σ Er ( ) rf σ σ Er ( ) rf 1 Persamaan 13 Dengan menggunakan rumusan elastisitas maka perubahan harga risiko pasar terhadap E(R ) adalah : Er ( ) rf σ Er ( ) εr Er ( ) ( ) E r rf σ 1 Er ( ) σ Er ( ) r f σ 1 σer ( ) σ Er ( ) rf Er ( ) E( r ) rf > 1

23 Perubahan dalam r f. Persamaan harga risiko pasar Er ( ) rf, kenaikan dalam tingkat bebas σ risiko (r f ) mengurangi harga risiko pasar. Diasumsikan bahwa pada titik C new 1 dan di bawah tingkat bebas risiko yang baru r f mempunyai nilai perusahaan yang sama dengan nilai perusahaan pada titik C 1 di bawah tingkat bebas risiko awal r f : C new 1 / r f C 1 / r f V. Hal ini berarti nilai perusahaan yang menandai semua kombinasi dari arus kas yang diharapkan dengan skala korelasi pada new garis iso-value yang melalui C 1 adalah paralel dengan garis iso-value yang melalui titik A dan C. Garis iso-value yang melalui C new 1 mempunyai nilai perusahaan yang sama dengan garis iso-value awal yang melalui C 1. Sedemikian sehingga garis iso-value baru yang melalui C new 1 memotong garis iso-value lama yang melalui titik A 1 dan C 1. new Karena garis iso-value yang melalui C 1 dan C 1 mempunyai kemiringan yang berbeda sehingga terjadi tumpang tindih pada beberapa titik pada kedua garis iso-value tersebut. Sekarang akan dicari titik yang terjadi akibat tumpang tindih tersebut. Titik tersebut persisnya berada pada saat β1, karena nilai perusahaan pada β1 tidak bergantung pada tingkat bebas risiko. E V. Er ( j ) E Vrf + Vβ( E( r ) rf ) isalkan nilai perusahaan awalnya berada pada titik A 1. Karena adanya kenaikan pada tingkat bebas risiko sehingga perusahaan berada pada kombinasi optimal yang baru di titik A dimana E dan SCOR lebih tinggi. Kemudian bagaimanakah nilai perusahaan pada titik A, apakah meningkat atau menurun? Karena garis iso-value yang memotong C new 1 mungkin berada di atas atau di bawah garis iso-value yang melalui A dan C, nilai perusahaan mungkin meningkat atau menurun dengan adanya kenaikan pada tingkat bebas risiko. Ini berarti bahwa ketika arus portofolio proyek perusahaan sedemikian sehingga SCOR Vσ atau β1, kemudian perubahan dalam tingkat bebas risiko tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Kemudian akan dianalisis nilai perusahaan dengan β > 1 dan β < 1. Jika perusahaan awalnya dengan β > 1, pengurangan dalam harga risiko dikombinasikan dengan bergerak ke atas garis iso-value mengakibatkan bahwa nilai perusahaan titik optimal A 1 sekarang berada pada garis iso-value yang paling tinggi. Ketika suatu perusahaan secara optimal menyesuaikan portofolio proyeknya karena adanya perubahan dalam harga risiko, nilai perusahaan terus meningkat, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1. Titik optimal yang baru A berada di atas garis iso-value C new 1 yang mengindikasikan bahwa kenaikan dalam tingkat bebas risiko menyebabkan kenaikan pada nilai perusahaan. Pada saat β1 E Vrf + V( E( r ) rf ) dari persamaan (8) : Er ( ) rf E Vrf + SCOR σ Sehingga SCOR Vσ. Dari persamaan diatas terlihat bahwa pada saat β1 nilai perusahaan tidak bergantung pada tingkat bebas risiko r f dan titik potong antara garis iso-value yang melalui C new 1 dan C 1 adalah pada saat SCOR Vσ. Dengan demikian, kenaikan dalam tingkat bebas risiko mengurangi harga risiko dan mengakibatkan garis iso-value berputar searah jarum jam dengan β1 sebagai titik pusatnya. Gambar 1 Pengaruh dari r f ketika β > 1. Jika perusahaan berada pada β < 1 seperti yang terlihat pada Gambar 13, pengurangan dalam harga risiko dikombinasikan dengan bergerak ke atas garis iso-value mengakibatkan bahwa nilai perusahaan awal pada A 1 berada pada garis iso-value yang

24 15 terbawah. Titik optimal yang baru A yang merepresentasikan nilai E dan SCOR yang lebih tinggi, tapi berada di bawah garis isovalue C 1 new. Jadi peningkatan dalam tingkat bebas risiko menyebabkan penurunan nilai perusahaan. Gambar 13 Pengaruh dari r f ketika β < 1. Ringkasnya, perubahan dalam harga risiko yang disebabkan oleh perubahan dalam E(r ) atau σ berdampak langsung pada nilai perusahaan. Tapi tidak untuk kasus dalam perubahan tingkat bebas risiko, nilai perusahaan bergantung dari posisi beta awal dari perusahaan. Proposisi 5. Sebuah kenaikan dalam tingkat bebas risiko yang mempengaruhi E dan SCOR perusahaan. Nilai perusahaan meningkat jika β > 1. Ketika β < 1, berdampak pada penurunan nilai perusahaan. Bukti : Perumusan nilai perusahaan : E V, Er ( j ) ( ( ) f ) dengan E( rj ) rf + β E r r Sehingga rumus nilai perusahaan menjadi : E V rf + β E r r ( ( ) f ) E (1 β) rf + βe( r ) ((1 β) ( )) 1 f β E r + E r Laju perubahan V ketika r f berubah : V E( (1 β) rf + βe( r )) (1 β) rf E(1 β) ((1 β) rf + βe( r )) V Dari hasil turunan maka rf disimpulkan bahwa : Untuk β > 1: V E(1 β) rf (1 β) rf + βe( r ) ( ) dapat > 0 ( bernilai positif ) Laju perubahan nilai perusahaan ( V ) terhadap r f adalah bernilai positif. Dengan demikian nilai perusahaan akan meningkat ketika terjadi kenaikan dalam r f. Untuk β < 1: V E(1 β) rf r + E r ((1 β) ( )) f β < 0 ( bernilai negatif ) Laju perubahan nilai perusahaan ( V ) terhadap r f adalah bernilai negatif. Dengan demikian nilai perusahaan akan menurun ketika terjadi kenaikan dalam r f.

25 16 V. SIPULAN Nilai perusahaan merupakan salah satu indikator para investor untuk menentukan dimana dia akan menanamkan modalnya. Dalam masalah ini, perusahaan dibagi menjadi beberapa bagian unit kerja, yaitu anajemen Operasional dan Produksi, anajemen Risiko Riil dan anajemen Risiko Finansial. Setiap unit kerja mempunyai fungsi masing-masing dalam menentukan nilai perusahaan. Nilai perusahaan berhubungan dengan arus kas yang diharapkan E dan risiko yang diukur dengan skala korelasi (SCOR) antara arus kas dan return pasar di dalam suatu efficient frontier. Nilai perusahaan yang maksimum adalah suatu kombinasi antara arus kas dan skala korelasi yang berada pada batasan kemungkinan perusahaan dan disinggung oleh garis iso value. Pendekatan untuk mempelajari manajemen risiko menekankan dua hal yang penting untuk suatu pertimbangan dalam perusahaan. Pertama, tingkat kebebasan dan koordinasi yang harus berlangsung antara manajemen operasional dan manajemen risiko riil perusahaan. Kedua, pencarian titik yang efisien dan optimal yang menentukan nilai perusahaan dari arus kas yang diharapkan E dan skala korelasi (SCOR). anajemen operasional dan manajemen risiko riil perusahaan hanya mempunyai wewenang untuk mencari kombinasi maksimum nilai perusahaan dalan batasan kemungkinan. Peran manajemen risiko finansial pada dasarnya untuk memudahkan koordinasi antara fungsi manajemen risiko riil dan fungsi manajemen operasional perusahaan. Walaupun manajemen risiko finansial bertransaksi di pasar modal tidak menghasilkan nilai secara langsung (transaksi kontrak finansial bernilai nol), manajemen risiko finansial menghasilkan fleksibilitas yang dapat memberikan peranan secara tidak langsung dalam menentukan nilai perusahaan.

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana

Lebih terperinci

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset M a n a j e m e n K e u a n g a n 59 Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai definisi, teknik perhitungan, jenis, dan hubungan antara risiko dan hasil.

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, Compromise Programming,

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

Model-model keseimbangan

Model-model keseimbangan Model-model keseimbangan Model-model keseimbangan Capital aset pricing model (CAPM) Model Capital aset pricing model (CAPM) merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

Model-model Keseimbangan

Model-model Keseimbangan Materi 5 Model-model Keseimbangan Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MODEL-MODEL MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL GARIS PASAR SEKURITAS

Lebih terperinci

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

PENILAIAN SURAT BERHARGA

PENILAIAN SURAT BERHARGA PENILAIAN SURAT BERHARGA ROSANNA WULANDARI, SE,MM PENILAIAN SURAT BERHARGA Surat Berharga Apabila perusahaan mempunyai kelebihan dana, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang

Lebih terperinci

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE/CML) GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE/SML) PENGUJIAN TERHADAP CAPM

Lebih terperinci

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN Definisi : merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Komponen Return : Yield dan Capital Gain ( Loss). Yield

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian mengenai CAPM salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Dewi Irawati (2010) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Metode CAPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut CAPM. Model ini memberikan prediksi yang tepat tentang bagaimana hubungan antara risiko

Lebih terperinci

Portofolio Optimization

Portofolio Optimization Lampiran V.II Portofolio Optimization Optimisasi Portofolio Tim Bidang Investasi ADPI, November 016 Asset Allocation Alokasi Aset Tim Bidang Investasi ADPI, November 016 DAFTAR ISI 1. Pengantar. Toleransi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut merupakan kompensasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita amati, pada umumnya masyarakat menengah keatas menyimpan sebagian pendapatannya secara periodik atau bahkan telah memiliki akumulasi pendapatan, diperlukan

Lebih terperinci

TEORI PORTOFOLIO. Oleh Lukman, M.Si.

TEORI PORTOFOLIO. Oleh Lukman, M.Si. TEORI PORTOFOLIO Oleh Lukman, M.Si. Penopang Manajemen Portofolio Teori portofolio Teori pasar modal Teori Portofolio Pengembalian portofolio yang dihapkan dan tingkat resiko portofolio yang dapat diterima

Lebih terperinci

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. ETURN DAN ISIKO AKTIVA TUNGGAL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ririkyunita@yahoo.co.id Return Investasi Rate of return dari suatu investasi dapat dihitung dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan hasil penelusuran teori-teori terdahulu terkait dengan pengertian risiko,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekenomian yang tidak stabil dan sulit diprediksi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia bisnis dewasa ini. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan

Lebih terperinci

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar PENILAIAN SAHAM Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan Jenis saham : 1. Saham biasa (common stock) 2. Saham preferen Karakteristik Saham Preferen: a. Hak preferen terhadap deviden: hak menerima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuraikan maka akan dibuat kerangka pikir untuk penelitian ini. Kerangka pikir ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PROYEK MENGGUNAKAN TEORI PREFERENSI DAN CAPM EFFICIENT FRONTIER

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PROYEK MENGGUNAKAN TEORI PREFERENSI DAN CAPM EFFICIENT FRONTIER ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PROYEK MENGGUNAKAN TEORI PREFERENSI DAN CAPM EFFICIENT FRONTIER Elis Ratna Wulan Jurusan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung e-mail: elisrwulan@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar Garis pasar modal Garis pasar sekuritas Estimasi Beta

Lebih terperinci

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. OVERVIEW Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi

Lebih terperinci

Dua model keseimbangan:

Dua model keseimbangan: Dua model keseimbangan: 3/40 Capital Asset Pricing Model (CAPM) Arbitrage Pricing Theory (APT) CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

RISIKO & RETURN PADA ASSET

RISIKO & RETURN PADA ASSET RISIKO & RETURN PADA ASSET Return Investasi ( Jml diterima Jml inv ) Return = Jml investasi Apabila: Investasi Rp100 juta Hasil yang diperoleh Rp110 juta Lama investasi 1 tahun Rate of Return = (110 100)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

Portofolio yang Efisien dan Optimal

Portofolio yang Efisien dan Optimal Teori Portofolio 1 Portofolio yang Efisien dan Optimal Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang signifikan ditunjukkan dengan kapitalisasi pasar modal mencapai Rp 5.071 triliun (Oktober

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Menurut Anoraga dan Parkanti [1], saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang dikeluarkan perusahaan atau perseroan terbatas ke masyarakat agar sesesorang dapat

Lebih terperinci

BAB III ARBITRAGE PRICING THEORY

BAB III ARBITRAGE PRICING THEORY BAB III ARBITRAGE PRICING THEORY 3.1 Pendahuluan Douglas (2012, hlm. 6) mengemukakan bahwa teori keuangan modern telah difokuskan pada risiko sistematis seperti inflasi, tingkat suku bunga dan lain sebagainya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang tahu memanfaatkan peluang untuk memperoleh keuntungan maksimal dari harta yang dimilikinya. Investasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Oleh karena itu investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu

Lebih terperinci

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4%

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4% Soal dan Jawaban Chapter 2. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? Circumstance Return Probability I II III 0% 6% 4% 0.2 0.5 0.3 Circumstance Return

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Berikut ini adalah beberapa definisi dan teorema yang menjadi landasan dalam penentuan harga premi, fungsi permintaan, dan kesetimbangannya pada portfolio heterogen. 2.1 Percobaan

Lebih terperinci

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL 1 Pertemuan 9 RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL A. Pengertian Return & Resiko Suatu Investasi Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi selalu dihadapkan pada resiko dan return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen atau aset investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Selain itu, kombinasi berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian

Lebih terperinci

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO 1.1 PENDAHULUAN RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO Mengukur return dan resiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan paling mendasar bagi manusia adalah keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang, kebutuhan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN 7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perumusan Model Pada bagian ini akan dirumuskan model pertumbuhan ekonomi yang mengoptimalkan utilitas dari konsumen dengan asumsi: 1. Terdapat tiga sektor dalam perekonomian:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan tinjauan pustaka, teori penunjang dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka terdiri dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari skripsi ini, teori

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute

Lebih terperinci

Materi 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si.

Materi 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si. Materi 4 Pemilihan Portfolio Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si. PEMILIHAN PORTOFOLIO BEBERAPA KONSEP DASAR - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal - Fungsi utilitas dan kurva indiferens - Aset berisiko

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PENGUKURAN VALUE AT RISK SKRIPSI Oleh : FIKI FARKHATI NIM. 24010210120050 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan yang telah go public.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bisnis utama perusahaan asuransi adalah penjualan premi atau pengumpulan dana masyarakat. Pengumpulan dana ini dilakukan melalui upaya perusahaan asuransi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA. korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Portofolio Harry Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950- an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi di Indonesia merupakan salah satu cara yang banyak diminati masyarakat dalam memperoleh keuntungan dana guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sebagai alat ukur dalam menganalisa seberapa besar perkembangan perekonomian di suatu negara. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Rita Indah Mustikowati, SE, MM

Rita Indah Mustikowati, SE, MM Rita Indah Mustikowati, SE, MM TINGKAT PENGEMBALIAN Tingkat pengembalian disebut juga return Return berarti keuntungan atau tingkat pengembalian yang diharapkan Pengembalian investasi adalah dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. Mereka berharap dengan melakukan investasi dapat memperoleh keuntungan di waktu mendatang. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM) mula-mula adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Markowitz (1952). Secara sederhana,

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN EORI 2.. Dasar Dasar Peluang Program stokastik adalah salah satu cabang matematika yang berhubungan dengan keputusan optimal dalam keadaan tidak pasti yang dinyatakan dengan distribusi

Lebih terperinci

LCAPM yang dibentuk dari aset-aset berisiko adalah portofolio optimal yang meminimalkan nilai risiko.

LCAPM yang dibentuk dari aset-aset berisiko adalah portofolio optimal yang meminimalkan nilai risiko. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan sejumlah modal pada satu atau lebih aset dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi dapat dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang tidak selalu stabil, membuat para pengusaha untuk mengantisipasi dalam mengolah dana perusahaannya. Tidak jarang para pengusaha memilih

Lebih terperinci

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 RKAP PT ASURANSI JASINDO 2003 2007 Di bawah ini adalah Tabel IV.1 yang berisikan nilai nilai RKAP dari PT. Asuransi Jasindo selama tahun 2003 hingga tahun 2007.

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan, keduanya sama-sama memerlukan

Lebih terperinci