RISIKO & RETURN PADA ASSET
|
|
- Hadi Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RISIKO & RETURN PADA ASSET
2 Return Investasi ( Jml diterima Jml inv ) Return = Jml investasi Apabila: Investasi Rp100 juta Hasil yang diperoleh Rp110 juta Lama investasi 1 tahun Rate of Return = ( ) / 100 = 10%
3 Risiko Investasi Risiko adalah peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Risiko investasi adalah kemungkinan untuk mendapatkan return aktual yang rendah atau negatif. Risiko berdiri sendiri (stand-alone risk) adalah risiko yang dihadapi investor jika hanya memiliki satu aset.
4 Daftar seluruh hasil atau peristiwa yang mungkin akan terjadi, di mana setiap hasil akan diberikan probabilitasnya (peluang terjadinya). Misal: Distribusi Probabilitas Distribusi probabilitas untuk hasil investasi di Martin Products & US Water.
5 Distribusi Probabilitas Permintaan Produk Prob. Martin Product U.S. Water Kuat % 20% Normal % 15% Lemah % 10%
6 Return Martin Product r : rate of return yang diharapkan ^ r n i1 r i P i r : return P : probabilitas
7 Return Martin Product & US Water Return Martin Product r MP = (100)(0.3) + (15)(0.4) + (-70)(0.3) = 15% Return US Water r USW = (20)(0.3) + (15)(0.4) + (10)(0.3) = 15%
8 Return Diharapkan Sekuritas Return diharapkan Martin Product 15 % U.S. Water 15 % Alternatif investasi di Martin Product sama bagusnya dengan US Water (15%). Tetapi apakah benar? Apakah sudah memperhitungkan risiko-nya?
9 Risiko Mengukur risiko berdiri sendiri dengan deviasi standar. Deviasi standar: ukuran statistik dari variabilitas sekumpulan observasi. Deviasi standar n (r i i1 ^ r) 2 P i
10 Deviasi Standar n i1 (r i ^ r) 2 P i MP MP 2 (100-15) (0.3) 2 (15-15) (0.4) 2 (-70-15) (0.3) % 1 2 U.S. W 3.87 %
11 Deviasi Standar sebagai Ukuran Risiko Deviasi standar (σ i ) mengukur risiko. Semakin besar σ i adalah semakin besar probabilitas bahwa return aktual menyimpang dari return diharapkan. Semakin besar σ i adalah berhubungan dengan semakin besarnya probabilitas distribusi return.
12 Membandingkan Risiko & Return Sekuritas Return diharapkan Risiko (σ) Martin Product 15 % % US Water 15 % 3.87 % Alternatif investasi di Martin Product sama bagusnya dengan US Water (15%). Deviasi standar (risiko investasi) di US Water lebih kecil daripada di Martin Products.
13 Coefficient of Variation (CV) Merupakan risiko berdiri sendiri (standalone risk). Suatu ukuran standar dari penyebaran nilai yang diharapkan. Menggambarkan risiko per unit return. CV Deviasi std Rata2 ^ r
14 Coefficient of Variation (CV) Sekuritas CV Martin Product 4.39 % U.S. Water 0.26 % MP mempunyai tingkat risiko per unit return yang lebih tinggi (4,39%) dibandingkan US Water (0,26%). MP mempunyai risiko CV relatif tinggi (17x US Water). Investasi pada US Water lebih baik karena risikonya lebih kecil.
15 Jenis Investor terhadap Risiko Risk averter. Investor yang relatif menghindari/ tidak menyukai risiko. Risk taker. Investor yang relatif menyukai risiko. Risk neutrality : individu yg bersikap netral terhadap resiko
16 Risk Aversion Penolakan risiko oleh investor. Asumsi: investor tidak menyukai risiko. Investor memerlukan rate of return yang lebih tinggi untuk menghadapi investasi dengan risiko yang lebih tinggi. Risk premium: perbedaan return. Merupakan kompensasi tambahan bagi investor untuk menghadapi risiko tambahan dari suatu investasi.
17 Portofolio: Return Return diharapkan dari portofolio adalah rata2 tertimbang dari return yang diharapkan tiap aset individu dalam portofolio. ^ r p n i1 i ^ w r i ^ r : rate of return yang diharapkan
18 Contoh 1 Portofolio Misal Portofolio 2 saham dengan total investasi $100,000 dgn proporsi: Saham MP $50,000. Saham US Water $50,000. Return masing2 saham: Saham MP : 15% Saham US Water : 15%
19 Contoh 1 Portofolio Sekuritas Return saham Portofolio investasi Martin Product 15 % 50% U.S. Water 15 % 50% Return portofolio yang diharapkan: r P = W KP r KP + W USW r USW = (50) (15%) + (50) (15%) = 15%
20 Portofolio: Risiko Deviasi standar portofolio, adalah dihitung berdasarkan distribusi probabilitas dari return portofolio. Risiko portofolio adalah bukan rata2 tertimbang deviasi standar dari tiap aset individu dalam portofolio.
21 Contoh 2 Portofolio: Distribusi Probabilitas Return Kondisi Perekonomian Prob. Portofolio Return Diharapkan Portofolio Jelek % Normal % Bagus % Return portofolio yang diharapkan: r P = (5)(0.3) + (8)(0.4) + (10)(0.3) = 7.7%
22 Contoh 2 Portofolio: Deviasi Standar & CV p (5 - (8 - (10 7.7) 7.7) ) % CV p % % 0.25
23 Contoh 3: Deviasi Standar Portofolio P n t1 (r t n 1 ^ r) 2 σ P : standar deviasi portofolio r t : return pada tahun t r : return rata-rata n : periode
24 Contoh 3: Return Portofolio per Tahun Tahun Return Portofolio % % % Return rata-rata: r = (15%-5%+20%) / 3 = 10% P (15 10) 2 ( 5 10) 31 2 (20 10)
25 Portofolio: Penambahan Saham secara Acak σ p menurun pada saat saham ditambahkan, sebab saham2 tidak berkorelasi sempurna dengan portofolio. Diversifikasi akan efektif setelah sekitar 10 saham. Untuk portofolio besar, σ p cenderung mencapai 20%. Return diharapkan dari portofolio akan tetap relatif konstan.
26 Break Down Risiko Risiko berdiri sendiri = Risiko pasar + Risiko spesifik prsh Risiko pasar =bagian dari risiko berdiri sendiri saham yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Diukur dengan BETA. Risiko spesifik perusahaan = bagian dari risiko berdiri sendiri saham yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi yang layak.
27 Portofolio: Pengaruh Diversifikasi s p (%) 35 Risiko Spesifik Perusahaan Risiko berdiri sendiri, s p 20 Risiko Pasar ,000+ Jml Saham dlm Portofolio
28 Kegagalan Diversifikasi Apabila seorang investor memilih portofolio dgn 1 saham, maka lebih berrisiko drpd investor yg melakukan diversifikasi. Apakah investor mendapatkan kompensasi dari risiko yang ditanggungnya? TIDAK! Risiko berdiri sendiri tidak penting bagi investor yang melakukan diversifikasi dengan layak.
29 Kegagalan Diversifikasi Investor yang rasional, yang menolak risiko, adalah memperhatikan σ p, yang mana berdasarkan pada risiko pasar. Hanya terdapat 1 harga (yaitu return pasar) untuk suatu saham tertentu. Tidak ada kompensasi yang akan diterima untuk menanggung risiko yang dapat didiversifikasi.
30 CAPM: Capital Asset Pricing Model Menjelaskan keseimbangan antara tingkat resiko yg sistematis dan tingkat keuntungan yg disyaratkan sekuritas portofolio. Tujuan CAPM : utk menentukan tingkat keuntungan minimum yg disyaratkan dari investasi asset yg beresiko Didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal adl efisien.
31 Portofolio efisien : portofolio yg memiliki expected rate of return yg maksimum pada tingkat resiko tertentu, atau: Portofolio yg memiliki resiko minimum utk satu tingkat keuntungan yg diharapkan
32 Gambar 5.1 menunjukkan investor membentuk portofolio: A,B,C,D,E,F, G, H, I dan J Pada gambar garis B,C,D,E,F menunjukkan garis yang efisien (efficient frontier), garis yang menunjukkan sejumlah portofolio efisien. Garis yang dibawahnya merupakan portofolio tidak efisien
33 Beta Mengukur risiko pasar saham, & menunjukkan kepekaan relatif saham thd pasar. Menghitung regresi antara return sekuritas terhadap return pasar. Return sekuritas individual sebagai variabel dependen. Return pasar sebagai variabel independen. Garis regresi biasanya disebut security s characteristic line.
34 Perhitungan Beta Persamaan regresi. r i = α + β r m r i : return sekuritas i r m : return pasar Slope (kemiringan) dari regresi (β) adalah merupakan koefisien beta saham.
35 Perhitungan Beta. Thn _ r i Thn 3.. Thn 1 Garis Regresi: ^ ^ r i = r M Thn r M r i 1 15% 18% _ r M
36 Penilaian Beta Apabila beta = 1, saham mempunyai risiko sebesar rata-rata sahamnya. dan berubah mengikuti perubahan pasar scr sempurna Apabila beta > 1, saham mempunyai risiko yg lebih besar drpd rata-rata sahamnya. Apabila beta < 1, saham mempunyai risiko yg lebih kecil drpd rata-rata sahamnya. Sebagian besar saham mempunyai beta di antara 0.5 s/d 1.5.
37 Dapatkah Beta Saham Negatif? Ya, apabila korelasi antara Saham i & pasar adalah negatif Apabila korelasi negatif, maka slope regresi akan menurun, & beta akan negatif.
38 Koefisien Beta u/ Perusahaan A, B & T-Bills 40 _ r i Prsh A: β = T-bills: β = 0 _ r M Prsh B: β =
39 Beta Portofolio Beta portofolio adalah rata-rata tertimbang dari beta saham individu. Misal Portofolio 2 saham dgn investasi $100,000, & menginvestasikan $50,000 ke tiap2 saham. Masing2 saham mempunyai beta 0,7. β P = (0,5)(0,7) + (0,5)(0,7) = 0,7
40 Beta Portofolio Misal Portofolio 2 saham dgn investasi $50,000 ke tiap saham. β 1 = 0,7 & β 2 = 0,4. β P = (0,5)(0,7) + (0,5)(0,4) = 0,55 Penambahan saham (pada portofolio) dgn beta rendah, akan mengakibatkan penurunan beta (β P dari 0,7 0,55). Penurunan beta berarti penurunan risiko.
41 Membandingkan Return Diharapkan dgn Koefisien Beta Saham Return diharapkan Beta Prsh A 17.4% 1.30 Pasar Prsh C T-Bills Prsh B Saham yang semakin berrisiko mempunyai return yang lebih tinggi, jadi urutan berdasarkan ranking adalah OK.
42 Security Market Line (SML) Mengukur tingkat keuntungan sekuritas scr individual r i SML: r i = r RF +β i (r M r RF ) : return yang diperlukan r RF : return bebas risiko r M : return pasar β i : beta saham
43 Premi Risiko Pasar Premi risiko pasar: RP M = (r M r RF ) Misal r RF = 6% r M = 11%. Premi risiko pasar: RP M = 11% 6% = 5%.
44 Premi Risiko Pasar Tambahan return di atas return bebas risiko (risk-free rate) perlu dikompensasi bagi investor. Ukurannya tergantung pada risiko pasar saham & tingkat penolakan risiko oleh investor. Berubah dari tahun ke tahun, tetapi sebagian besar berpendapat di antara 4% s/d 8% per tahun.
45 Hubungan SML dengan Premi Risiko Pasar Return yang diperlukan: r i = r RF + (r M r RF ) β i Apabila premi risiko pasar: RP M = (r M r RF ) Maka return yang diperlukan: r i = r RF + (RP M ) β i
46 Premi Risiko Saham Premi risiko saham: RP i = (r M r RF ) β i Misal r RF = 6%; r M = 11%. β i : 0.5 Premi risiko saham: RP i = (11% 6%) 0.5 = 2.5%.
47 Hubungan SML dengan Premi Risiko Saham Return yang diperlukan: r i = r RF + (r M r RF ) β i Apabila premi risiko saham: RP i = (r M r RF ) β i Maka return yang diperlukan: r i = r RF + RP i
48 Contoh Security Market Line (SML) Persamaan SML r i = r RF + (r M r RF ) β i Return yang diminta saham i: r i = 6% + (11% - 6%) 0.5 = 6% + 2.5% = 8.5%
49 Contoh SML Saham Return diharapkan Beta Prsh A 17.4% 1.30 Pasar Prsh C T-Bills Prsh B Misal r RF = 8% & r M = 15%.
50 Contoh SML: Rate of Return Diminta r A = r RF + (r M r RF ) β A = 8.0% + (15.0% - 8.0%)(1.30) = 17.10% r M = 8.0% + (7.0%)(1.00) = 15.00% r C = 8.0% + (7.0%)(0.89) = 14.23% r T-bill = 8.0% + (7.0%)(0.00) = 8.00% r B = 8.0% + (7.0%)(-0.87) = 1.91%
51 Return Diharapkan & Return Diminta ^ r r Prsh A 17.4% 17.1% ^ Undervalued(r r) Pasar ^ Fairly valued (r r) Prsh C ^ Overvalued (r r) T -bills ^ Fairly valued (r r) PrshB ^ Overvalued (r r)
52 Security Market Line (SML) SML: r i = 8% + (15% 8%) β i r P = 15% Return (r i ). r RF = 8% T-bills. Prsh B Prsh A... Prsh C SML Risiko (β( i )
53 Portofolio: 2 Saham Membuat portofolio dgn investasi 50% di Prsh A & 50% di Prsh B. Beta portofolio adalah rata2 tertimbang dari beta tiap2 saham. β P = w A β A + w B β B β P = 0.5 (1.30) (-0.87) β P = 0.215
54 Portofolio: Return Diminta Return yang diminta dari suatu portofolio adalah rata2 tertimbang dari return diminta tiap2 saham. r P = w A r A + w B r B r P = 0.5 (17.1%) (1.9%) r P = 9.5%
55 Portofolio: Return Diminta Atau, menggunakan beta portofolio, CAPM dapat digunakan untuk memecahkan return yg diharapkan. r P = r RF + (r M r RF ) β P r P = 8.0% + (15.0% 8.0%) (0.215) r P = 9.5%
56 CAPM: Pengujian Secara Empiris CAPM belum diuji secara lengkap. Pengujian secara statistik mempunyai banyak kendala. Terdapat beberapa faktor risiko lain, selain risiko pasar, yang harus dipertimbangkan.
57 CAPM: Pendapat Tambahan Ada variabel lain yang mempengaruhi r i. r i = r RF + (r M r RF ) β i +??? Konsep CAPM/ SML berdasarkan pada harapan, tetapi BETA dihitung berdasarkan data historis. Data historis prsh tidak menggambarkan harapan investor ttg risiko masa depan.
58 SEKIAN
Model-model Keseimbangan
Materi 5 Model-model Keseimbangan Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MODEL-MODEL MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL GARIS PASAR SEKURITAS
Lebih terperinciMATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN
MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PORTOFOLIO PASAR GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE/CML) GARIS PASAR SEKURITAS (SECURITY MARKET LINE/SML) PENGUJIAN TERHADAP CAPM
Lebih terperinciRita Indah Mustikowati, SE, MM
Rita Indah Mustikowati, SE, MM TINGKAT PENGEMBALIAN Tingkat pengembalian disebut juga return Return berarti keuntungan atau tingkat pengembalian yang diharapkan Pengembalian investasi adalah dalam bentuk
Lebih terperinciChapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I. Magsi UNS
Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I PENDAHULUAN Building blocks keuangan meliputi: time value of money, risk and rate of return model penilaian saham dan obligasi Bab ini meliputi: Basic
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 2: Risiko dan Return 1
Manajemen Keuangan Sesi 2: Risiko dan Return 1 (Brigham & Daves, 2004) Bab 2 Risk and Return I Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan cakupan pembahasan sesi sekarang 2. Memahamkan pengertian
Lebih terperinciDua model keseimbangan:
Dua model keseimbangan: 3/40 Capital Asset Pricing Model (CAPM) Arbitrage Pricing Theory (APT) CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset
Lebih terperinciSecurity Market Line & Capital Asset Pricing Model
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Systematic Risk & Beta Security Market Line & Capital Asset Pricing Model Sebagaimana
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN
MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar Garis pasar modal Garis pasar sekuritas Estimasi Beta
Lebih terperinciModel-model keseimbangan
Model-model keseimbangan Model-model keseimbangan Capital aset pricing model (CAPM) Model Capital aset pricing model (CAPM) merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara
Lebih terperinciBab 3 Risiko dan Hasil pada Aset
M a n a j e m e n K e u a n g a n 59 Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai definisi, teknik perhitungan, jenis, dan hubungan antara risiko dan hasil.
Lebih terperinciPENILAIAN SURAT BERHARGA
PENILAIAN SURAT BERHARGA ROSANNA WULANDARI, SE,MM PENILAIAN SURAT BERHARGA Surat Berharga Apabila perusahaan mempunyai kelebihan dana, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana tersebut
Lebih terperinciChapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET
Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts sbg akibat dr interaksi antar investor di pasar Hrg skrts merefleksikan scr penuh kemampuan pengetahuan
Lebih terperinciHandout Manajemen Keuangan Lanjutan
Handout Manajemen Keuangan Lanjutan MODEL PENETAPAN HARGA BARANG MODAL (CAPITAL ASSET PRICING MODEL) 1 CAPM (Capital Asset Pricing Model) Model yang menggambarkan hubungan antara resiko dan pengembalian
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PORTFOLIO
MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut merupakan kompensasi
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. MATERI 15 dan 16.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 15 dan 16 KERANGKA PIKIR UNTUK EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO Evaluasi Kinerja portofolio akan terkait dua isu utama : 1. Mengevaluasi apakah return portofolio yang telah
Lebih terperinciOBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN
OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI Obligasi adalah wesel jangka panjang yang diterbitkan oleh unit perusahaan dan pemerintah Penerbit obligasi menerima uang dalam pertukaran untuk melakukan pembayaran
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi
Lebih terperinciOVERVIEW. Dua model keseimbangan: Arbitrage Pricing Theory (APT) Capital Asset Pricing Model (CAPM) 3/40
OVERVIEW Dua model keseimbangan: 3/40 Capital Asset Pricing Model (CAPM) Arbitrage Pricing Theory (APT) PENDAHULUAN TENTANG CAPM Penentuan asset pricing suatu sekuritas individual dan/atau portofolio merupakan
Lebih terperinciRISK AND RETURN 1. RISK AND RETURN FUNDAMENTALS. Untuk memaksimumkan harga saham, financial manager harus menetapkan risk dan return.
RISK AND RETURN 1. RISK AND RETURN FUNDAMENTALS Untuk memaksimumkan harga saham, financial manager harus menetapkan risk dan return. Resiko (risk) Adalah suatu kesempatan terjadinya kerugian keuangan atau
Lebih terperinciMATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini
Lebih terperinciBAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner
BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori dasar portofolio dan teori kinerja portofolio. Secara spesifik teori kinerja portofolio ini akan digunakan pada bab bab selanjutnya untuk mengevaluasi kinerja
Lebih terperinciRETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO RETURN Definisi : merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Komponen Return : Yield dan Capital Gain ( Loss). Yield
Lebih terperinciPortofolio yang Efisien dan Optimal
Teori Portofolio 1 Portofolio yang Efisien dan Optimal Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen atau aset investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Selain itu, kombinasi berbagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa regresi CAPM terhadap saham-saham dalam indeks LQ45 memberikan hasil negatif karena tidak didukung oleh variabel independennya. Penerapan model CAPM
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menginvestasikan sejumlah dana pada asset
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya
Lebih terperinciTeori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti 1
Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti 1 BAB 3 TEORI RISIKO DAN PENDAPATAN: PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian mengenai CAPM salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Dewi Irawati (2010) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Metode CAPM
Lebih terperinciINFORMASI PASAR DALAM ANALISIS KEUANGAN
INFORMASI PASAR DALAM ANALISIS KEUANGAN PENGANTAR Analis bisa menggunakan informasi dari luar perusahaan Informasi dari pasar keuangan cukup banyak, dan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi analis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian keuangan dan juga teori keuangan biasanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga disebut teori pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa efek dirancang untuk dapat digunakan sebagai tempat untuk berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat pertemuan antara penjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang signifikan ditunjukkan dengan kapitalisasi pasar modal mencapai Rp 5.071 triliun (Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Oleh karena itu investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.
Lebih terperinciIV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Semua investasi mengandung ketidakpastian atau memiliki resiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semua investasi mengandung ketidakpastian atau memiliki resiko tersendiri. Pemodal atau investor tidak mengetahui secara pasti hasil yang akan diperoleh
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya
II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
Lebih terperinciMATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.
MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang tidak selalu stabil, membuat para pengusaha untuk mengantisipasi dalam mengolah dana perusahaannya. Tidak jarang para pengusaha memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi selalu dihadapkan pada risiko dan return. Return dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Seorang
Lebih terperinciRISIKO. Untuk menghitung risiko berdasarkan probabilitas, investor menggunakan standar deviasi dengan rumus sebagai berikut.
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISIKO Perhitungan risiko digunakan untuk melengkapi perhitungan tingkat return
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan sektor ekonomi global saat ini didominasi oleh peranan pasar modal. Globalisasi telah memungkinkan hubungan saling terkait dan saling mempengaruhi dari hampir
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRACT... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dikembangkan oleh Sharpe (1964), Lintner (1965), dan Mossin (1966) telah menjadi model utama dalam bidang keuangan sampai sekarang.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Nazir, 1998). Jenis
Lebih terperinciTEORI AKUNTANSI KEUANGAN. 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN BANDI 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Chapter 4 EFFICIENT SECURITIES MARKET 5/6/2018 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 Overview Teori psr sekuritas efisien memprediksi: Hrg sekrts
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Untuk melakukan penelitian dan analisa kinerja saham-saham yang masuk dalam kategori LQ45 terhadap teori CAPM, penulis menggunakan data-data historis
Lebih terperinciMenentukan Return Portofolio yang Dikenakan Pajak terhadap Deviden dan Capital Gain Menggunakan Capital Asset Pricing Model
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Menentukan Return Portofolio yang Dikenakan Pajak terhadap Deviden dan Capital Gain Menggunakan Capital Asset Pricing Model 1 Siti Jubaedah, 2 Eti Kurniati, 3 Onoy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekenomian yang tidak stabil dan sulit diprediksi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia bisnis dewasa ini. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan
Lebih terperinciReturn Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. kelas aset investasi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL XVIII DAFTAR GAMBAR XX DAFTAR LAMPIRAN XXI DAFTAR PERSAMAAN XXI DAFTAR ISTILAH XXII 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 4 Tujuan Penelitian 7 Manfaat Penelitian 7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM) mula-mula adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Markowitz (1952). Secara sederhana,
Lebih terperinciKonsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam
Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang
Lebih terperinciAKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
ETURN DAN ISIKO AKTIVA TUNGGAL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ririkyunita@yahoo.co.id Return Investasi Rate of return dari suatu investasi dapat dihitung dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi kelayakan investasi reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional dimana
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan mengandung pengertian sebagai berikut: Manajamen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai
Lebih terperinciBAB III KONSEP PENTING DALAM INVESTASI
BAB III KONSEP PENTING DALAM INVESTASI Return dan Risiko Investasi 1 Pengertian Return dan Resiko Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
Lebih terperinciBAB III ARBITRAGE PRICING THEORY
BAB III ARBITRAGE PRICING THEORY 3.1 Pendahuluan Douglas (2012, hlm. 6) mengemukakan bahwa teori keuangan modern telah difokuskan pada risiko sistematis seperti inflasi, tingkat suku bunga dan lain sebagainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu. Pemilik dana pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Risiko Dan Tingkat Imbal Hasil (Return) Dalam melakukan segala hal, kita selalu dihadapkan pada risiko (risk). Objek penelitian tesis ini adalah NAB pada sebuah reksadana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharpe et.al (1997:1) : Investasi dalam pengertian luas, berarti
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Sharpe et.al (1997:1) : Investasi dalam pengertian luas, berarti pengorbanan dollar sekarang. Dua berbeda atribut biasanya
Lebih terperinciChapter 2 RISK AND RETURN
Chapter 2 RISK AND RETURN PENDAHULUAN Building blocks keuangan meliputi: time value of money, risk and rate of return model penilaian saham dan obligasi Bab ini meliputi: Basic return concepts Basic risk
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham- Saham Indeks LQ-45) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Pustaka 3.1.1.Teori Portofolio Teori portofolio modern berkembang sejak ditemukan cara berinvestasi yang efisien dan optimal oleh Harry
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Investasi adalah komitmen finansial saat ini untuk periode waktu tertentu dan bertujuan untuk mendapatkan return pada waktu yang akan datang dikarenakan adanya risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor dalam melakukan investasi akan mempertimbangkan dua hal utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada umumnya investor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. historis yang paling baik. Yang menjadi permasalahan kinerja masa lalu belum
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan pemilihan investasi saham, langkah yang umumnya akan diambil investor adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja historis saham, dan kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti di negara negara berkembang lainnya, para investor di Pasar Modal Indonesia mengharapkan keuntungan yang lebih besar karena ada dua alasan (Mobius, 1996 ).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan pasar modalnya. Pasar modal merupakan suatu wadah atau tempat untuk memperjualbelikan
Lebih terperinciRISIKO INVESTASI tidak dapat dihindari
RISIKO INVESTASI Risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Apabila kita membicarakan risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sekilas PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) adalah perusahaan jasa investasi. SSI memiliki beberapa divisi yang menyediakan jasa-jasa keuangan
Lebih terperinciAnalisa resiko dalam penganggaran modal
Analisa resiko dalam penganggaran modal Risiko proyek Ada yang 3 jenis resiko suatu proyek yang dapat diukur (lukas setia atmaja, 2011) : risiko yang berdiri sendiri (Stand-alone risk) : risiko suatu proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resiko portofolio yang tidak dapat divariasikan, semakin tinggi pula laba yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu implikasi penting dalam teori keuangan modern adalah semakin tinggi resiko portofolio yang tidak dapat divariasikan, semakin tinggi pula laba yang diharapkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Investasi merupakan kegiatan yang membawa konsekuensi untung dan rugi. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan
Lebih terperinciBAB III CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING TEORY (APT)
BAB III CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING TEORY (APT) 3.1 Model Keseimbangan Pada titik keseimbangan, investor mempunyai harapan yang sama terhadap return dan risiko. Menurut Jacob
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui saham apa saja yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah
Lebih terperinciRETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM. OVERVIEW Tujuan dari bab ini adalah untuk mempelajari konsep return dan risiko portofolio dalam investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas akan menghasilkan return dan risiko. Return merupakan tingkat pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana efektif sebagai penggalang dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Aktivitas pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Hal
Lebih terperinci