BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analisis nonfungsional yang terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user yang terlibat Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda ( ) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

2 30 Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan cultuur stelsel dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari. Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan

3 31 Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat Pegadaian semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Beberapa layanan syariah yang diberikan kepada masyarakat antara lain: a. Rahn Merupakan produk gadai berprinsip syariah yang menerima barang gadai berupa perhiasan emas, berlian, peralatan elektronik atau kendaraan. Namun untuk UPS hanya menerima barang jaminan berupa perhiasan emas dan berlian dikarenakan tempat penyimpanan yang terbatas.

4 32 Berikut komponen-komponen dalam perhitugnan gadai perhiasan emas: 1. Waktu gadai Biaya Gadai di pegadaian syariah ini, perhitungan gadainya dihitung per 10 hari dalam masa pinjaman. Jadi biaya gadai yang dikenakan oleh Pegadaian Syariah dari hari 1, 2, 3, sampai dengan hari 10 adalah sama nilainya. Jika sudah memasuki hari 11 makan biaya gadai sudah bertambah dan begitu seterusnya. 2. Masa penitipan Pada waktu kita mengadaikan emas di pegadaian syariah, maka penitipan barang gadai adalah 4 bulan. Jadi kita dapat memperpanjang waktu gadai emas tersebut setiap 4 bulan dan tentunya membayar biasa sewa selama 4 bulan tersebut bila kita belum punya uang untuk menebus emas yang kita gadaikan. Selain itu kita juga bisa melakukan cicilan atas pinjaman tersebut sehingga jumlah pinjaman jadi berkurang. 3. Biaya administrasi Biaya administrasi yang dikenakan tergantung dari nilai pinjaman sebagai berikut: Tabel 1: Biaya Administrasi Gadai No Uang Pinjaman Biaya Administrasi

5 33 Tabel 1: Biaya Administrasi Gadai (lanjutan) No Uang Pinjaman Biaya Administrasi ke atas Taksiran dan biaya penitipan Untuk nilai peminjaman di pegadaian syariah nilainya adalah 92 % dari nlai taksiran. Jadi bila emas ditaksir pegadaian syariah bernilai Rp (satu juta rupiah) maka nilai maksimal uang yang bisa dipinjam adalah Rp Biaya penitipan (ijarah) Untuk biaya penitipan pegadaian syariah memakai rumus perkalian sebagai berikut: taksiran Biaya penitipan = x Nilai 71 merupakan ketentuan dari Pegadaian Syariah.

6 34 6. Diskon biaya penitipan Nasabah juga diberikan diskon dari biaya penitipan jika nasabah tidak mengambil pinjaman dengan nilai maksimal (92% dari taksiran). Tabel 2: Diskon Biaya Penitipan No Pinjaman Diskon biaya penitipan 1 85% 0% 2 80% - 84% 7% 3 75%-79% 14% 4 70%-74% 20% 5 65%-69% 26% 6 60%-64% 32% 7 55%-59% 38% 8 50%-54% 44% 9 45%-49% 50% 10 40%-44% 56% 11 35%-39% 61% 12 30%-34% 66% 13 25%-29% 71% 14 20%-24% 76% 15 15%-19% 81% 16 10%-14% 75% 17 < 10% 80%

7 35 7. Rumus pelunasan/ penebusan gadai emas: Total Pelunasan = pinjaman + biaya penitipan setelah diskon Contoh nasabah mengadaikan emas dengan nilai taksiran Rp , nasabah meminjam Rp , lama penitipan 31 hari maka Pinjaman maksimal = 92% x Rp = Rp ; Biaya penitipan per 10 hari = (Rp / 10000) x 71 = Rp ; Diskon biaya penitipan = (Rp / Rp ) x 100% = 80%, sehingga diskon biaya penitipan setiap 10 hari sebesar 7 %; Diskon biaya penitipan = Rp x 4 x 7% = Rp 9.940; Biaya penitipan setelah diskon = (Rp x 4) Rp = Rp Total pelunasan = Rp Rp = Rp Rumus perpanjang gadai emas: Total Perpanjang = biaya administrasi + biaya penitipan setelah diskon Sesuai dengan kasus nasabah diatas dengan meminjam Rp maka biaya administrasi yang dibebankan sebesar Rp , sehingga Total perpanjang = Rp Rp = Rp

8 36 b. Arrum Merupakan skema pinjaman dengan sistem syariah bagi pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha dengan sistem pengembalian secara angsuran, menggunakan jaminan BPKB mobil atau motor yang dimilikinya. c. Amanah Merupakan sistem pemberian pembiayaan kepada masyarakat yang berpenghasilan tetap guna memiliki motor atau mobil. Pembiayaan yang diberikan dalam jangka waktu tertentu yang pengembaliannya dilakukan secara angsuran. d. Mulia Memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam mulia secara tunai atau angsuran sampai 3 tahun. Tersedia dalam berbagai pilihan, mulai dari 5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, 1 kilogram Sistem Lama Dalam menjalankan tugas operasionalnya unit terkecil pada PT Pegadaian memberikan layanan kepada masyarakat hanya berupa layanan Rahn dan Mulia. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumberdaya manusia dan tempat penyimpanan pada unit ini yang relatif terbatas. Berikut ini beberapa prosedur pelayanan unit pelayanan. 1. Prosedur pelayanan Rahn sebagai berikut: a. Nasabah datang ke unit pelayanan syariah dengan membawa perhiasan yang akan digadaikan, ktp asli beserta fotokopi ktp.

9 37 b. Nasabah mengisi formulir yang berisi data diri, keterangan barang yang diserahkan, tujuan pinjaman, jumlah pinjaman; c. Petugas akan menaksir nilai perhiasan yang digadaikan, jika nilai perhiasan sesuai dengan pinjaman yang diinginkan, maka pinjaman diproses. Jika tidak, akan dikembali lagi ke nasabah; d. Petugas memasukan data nasabah ke sistem pegadaian. Sistem ini belum terhubungan dengan sistem yang ada di cabang maupun pusat (stand alone); e. Kasir memberikan surat gadai dan uang pinjaman kepada nasabah. Surat gadai berisi data diri nasabah, no surat gadai, informasi rincian perhiasan yang digadaikan, nilai taksiran perhiasan, jumlah uang pinjaman, tanggal kredit, tanggal jatuh tempo penebusan, tanggal lelang, akad rahn dan akad ijaroh; 2. Prosedur penebusan barang gadai sebagai berikut: a. Nasabah membuat janji kedatangan maksimal satu hari sebelum akan menebus barang melalui telepon atau sms; b. Petugas akan mempersiapkan barang yang akan ditebus; c. Nasabah datang pada hari sesuai dengan perjanjian dengan membawa surat gadai dan ktp asli; d. Nasabah datang ke loket kasir, menyerahkan surat gadai dan ktp asli kepada kasir. e. Kasir akan memberikan informasi biaya yang harus dilunasi. Setelah menerima uang pelunasan dari nasabah, petugas kasir baru memproses pelunasan dan

10 38 mencetak struk pelunasan yang berisi rincian berapa hari gadai dan rincian biaya pelunasan. f. Petugas akan mengeluarkan barang jaminan milik nasabah sesuai dengan no surat gadai. Dan diserahkan ke nasabah. 3. Prosedur pelayanan Mulia sebagai berikut: a. Petugas memberikan informasi harga logam mulia pada hari ini; b. Nasabah mengisi formulir data diri; c. Nasabah memilih berat logam mulia dan berapa lama angsuran (3 bulan, 6 bulan, 12 bulan); d. Nasabah memberikan uang muka sesuai dengan perhitungan; e. Petugas memproses akad mulia; f. Logam mulia dapat diberikan setelah angsuran telah selesai dilunasi. 4. Prosedur lelang perhiasan sebagai berikut: a. Petugas memberitahukan kepada nasabah melalui surat ataupun telepon perihal barang yang gadai akan memasuki masa jatuh tempo; b. Jika pada sampai batas masa lelang nasabah belum juga menebus barangnya, maka barang akan dilelang; c. Barang-barang dilelang akan diumumkan kepada masyarakat umum di kantor cabang;

11 Kelemahan Sistem Lama Setelah mendalami masing-masing prosedur sistem yang berjalan sekarang, dapat diambil beberapa kelemahan pada sistem tersebut diantaranya: a. Pimpinan cabang tidak dapat memonitoring dan mengawasi secara langsung kinerja unit pelayanan syariah secara langsung, karena sistem yang berjalan pada unit masih berdiri sendiri (stand alone); b. Nasabah lupa tanggal jatuh tempo penebusan karena bukti gadai tidak selalu dibawa serta; c. Biaya penebusan perhiasan baru dapat diketahui setelah nasabah datang ke unit sedangkan setiap nasabah tidak selalu membawa uang tunai lebih dari biaya penebusan; d. Nasabah pindah alamat surat dan mengganti nomor telepon tanpa memberitahukan kepada petugas unit sehingga petugas kesulitan untuk mengingatkan nasabah terhadap perhiasannya yang telah memasuki masa lelang; 3.2. Sistem yang Diusulkan Dilihat dari beberapa kelemahan sistem yang lama, maka diusulkan beberapa solusi sebagai berikut: a. Diperlukan aplikasi mobile untuk memonitoring status perhiasan yang tergadaikan, membuat janji hari penebusan, mengetahui total biaya penebusan perhiasan. Sehingga nasabah dapat mengetahui tentang informasi perhiasan yang

12 40 digadaikannya secara mandiri dimana saja, kapan saja menggunakan perangkat mobile. Aplikasi mobile ini akan dikembangkan menggunakan platform Android; b. Diperlukan sistem monitoring secara online menggunakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk memasukan data setiap terjadi pelayanan kepada nasabah. Sehingga pimpinan cabang dapat mengetahui kinerja Unit Pelayanan Syariah secara langsung pada saat itu juga tanpa perlu menunggu laporan pada tiap jam kerja berakhir Rancangan Aplikasi Dalam perancangan suatu aplikasi langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah perancangan aplikasi. Pada subbab ini akan dibahas bagaimana perancangan aplikasi yang akan dibangun Deskripsi Umum Aplikasi Aplikasi ini membantu nasabah dalam hal memonitoring secara mandiri status perhiasan yang digadaikan melalui perangkat elektronik yang bersistem operasi android. Selain itu nasabah dalam membuat janji penebusan perhiasan gadai dan melakukan simulasi pembayaran penebusan, perpanjang maunpun pencicilan. Petugas unit pelayanan syariah menggunakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengelola data nasabah, mengelola data gadai dan memonitor janji yang dibuat oleh nasabah.

13 41 Gambar 1: Perancangan Aplikasi Pegadaian Syariah Mobile Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) aplikasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor degnan aplikasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu Definisi Aktor Mobile. Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada aplikasi Pegadaian Syariah

14 42 Tabel 3: Definisi Aktor No Aktor Deskripsi 1 Nasabah Orang yang telah menggadaikan perhiasannya dan memiliki hak akses memonitor status perhiasannya. 2 Pimpinan cabang Orang yang memonitor kinerja Unit Pembantu Cabang 3 Petugas upc Orang yang bertugas dan memiliki hak akses untuk melakukan operasi pengelolaan data nasabah, dan proses data gadai Definisi Use Case Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada aplikasi Pegadaian Syariah mobile. Tabel 4: Definisi Use Case No Use case Deskripsi 1. Login Merupakan proses pengecekan hak akses siapa yang berhak mengakses proses pengelolaan data nasabah, proses data gadai yang dalam kasus ini adalah petugas upc, login wajib untuk fungsi-fungsi yang berkaitan dengan akses pengubahan ke basis data, oleh karena itu fungsi-fungsi yang melakukan perubahan basis data

15 43 Tabel 3: Definisi Use Case (lanjutan) No Use case Deskripsi harus mengecek validasi user yang mengakses fungsifungsi ini 2. Mengelola data nasabah Mengelola data nasabah merupakan proses generalisasi yang meliputi tiga buah proses pengelolaan data nasabah yaitu memasukkan data nasabah, mengubah data nasabah, dan menghapus data nasabah. 3. Mengelola data gadai Mengelola data gadai merupakan proses generalisasi yang meliputi uda buah proses pengelolaan data gadai yaitu memasukan data gadai, dan mengubah data gadai. 4. Monitoring kinerja 5. Melihat data Melihat laporan real time kinerja pada Unit Pembantu Cabang Melihat data gadai secara mandiri bagi nasabah gadai 6. Membuat Membuat janji waktu penebusan kepada petugas janji penebusan 7. Simulasi Melakukan simulasi perhitungan gadai perhiasan Gadai

16 Diagram Use Case Berikut adalah diagram use case dari aplikasi Pegadaian Syariah Mobile: Aplikasi Pegadaian Syariah Mobile Mengelola data Nasabah Mengelola data Gadai << include >> Petugas Simulasi Gadai << include >> Melihat Data Gadai << include >> Login Nasabah Membuat Janji Penebusan << include >> << include >> User Melihat Janji Penebusan << include >> Monitoring Kinerja Pimpinan Gambar 9: Use Case Aplikasi Pegadaian Syariah Mobile

17 Skenario Use Case Berikut adalah skenario jalannya masing-masing use case yang telah didefinisikan sebelumnya. Tabel 5: Skenario Use Case Mengelola Data Nasabah Nama Use Case Mengelola Data Nasabah Aktor Petugas Deskripsi Petugas menginput, mengedit dan menghapus data nasabah Pra Kondisi Menerima form data nasabah Tindakan Petugas mengecek data nasabah yang sudah terdaftar dan menginput data nasabah baru, melakukan edit data jika terdapat ada berubah data Post Kondisi - Tabel 6: Skenario Use Case Mengelola Data Gadai Nama Use Case Mengelola Data Gadai Aktor Petugas Deskripsi Petugas menginput dan mengupdate data gadai Pra Kondisi Menerima form gadai Tindakan Petugas mengecek data gadai, menginput data gadai baru, mengupdate data gadai untuk cicil, perpanjang, atau tebus gadai Post Kondisi - Tabel 7: Skenario Use Case Melihat Data Gadai Nama Use Case Melihat Data Gadai Aktor Nasabah Deskripsi Nasabah melihat data gadai miliknya secara mandiri. Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile Tindakan Melihat status perhiasan yang digadaikan Post Kondisi -

18 46 Tabel 8: Skenario Use Case Membuat Janji Penebusan Nama Use Case Membuat Janji Penebusan Aktor Nasabah Deskripsi Membuat janji penebusan perhiasan yang digadaikan melalui aplikasi kepada petugas Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile Tindakan Memasukan tanggal dan komentar pada form buat janji penebusan Post Kondisi - Tabel 9: Skenario Use Case Simulasi Gadai Nama Use Case Aktor Deskripsi Pra Kondisi Tindakan Post Kondisi Simulasi Gadai Nasabah Melakukan simulasi gadai perhiasan secara mobile Login ke Pegadaian Syariah Mobile Memasukan form isian simulasi gadai Mendapatkan informasi hasil simulasi Tabel 10: Skenario Use Case Monitoring Kinerja Nama Use Case Monitoring kinerja Aktor Pimpinan cabang Deskripsi Pimpinan dapat memonitor secara real time kinerja masing-masing unit cabang Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile Tindakan Menampilkan laporan real time kinerja Unit Pembantu Cabang Post Kondisi -

19 Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur aplikasi dari segi pendefinisian kelaskelas yang akan dibuat untuk membangun aplikasi. Berikut ini class diagram pada aplikasi Pegadaian Syariah Mobile. Gambar 2: Class Diagram Aplikasi Pegadaian Syariah Mobile

20 48 Tabel 11: Keterangan Class Diagram Main Nama Kelas Keterangan Merupakan kelas main yang juga merangkap sebagai kelas y ang menangani tampilan Login Merupakan kelas proses yang diambil dari pendefinisian use case login MengelolaNasabah Merupakan kelas proses yang diambil dari pendefinisian use case Mengelola Data Nasabah MengelolaGadai Merupakan kelas proses yang diambil dari pendefinisian use case Mengelola Data Gadai Tnasabah Merupakan kelas data yang digunakan untuk menyimpan hasil data dari tabel Tnasabah Tgadai Merupakan kelas data yang digunakan untuk menyimpan hasil data dari tabel Tgadai KoneksiBasisData Merupakan kelas utilitas untuk koneksi ke basis data dan melakukan query

21 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas aplikasi bukan apa yang dilakukan aktor.(rosa, Shalahuddin, 2011) Gambar 3: Activity Diagram Nasabah Melakukan Gadai Tabel 12: Keterangan Activity Diagram Nasabah Melakukan Gadai Nama Activity Diagram Deskripsi Nasabah Melakukan Gadai Mulai Sisi Nasabah: Menggadaikan emas/ perhiasan. Sisi Petugas: Mengecek data nasabah dan memasukan data nasabah baru;

22 50 Tabel 12: Keterangan activity diagram nasabah melakukan gadai (lanjutan) Nama Activity Diagram Deskripsi Nasabah Melakukan Gadai Sisi Petugas: Memasukan data gadai perhiasan nasabah; Memberikan pinjaman. Sisi Nasabah: Menerima pinjaman. Pimpinan: Monitoring kinerja Gambar 4: Activity Diagram Nasabah Melakukan Janji Penebusan

23 51 Tabel 13: Nasabah Melakukan Janji Penebusan Nama Activity Diagram Deskripsi Nasabah Melakukan Janji Penebusan Mulai Sisi Nasabah: Melihat data gadai; Membuat janji penebusan. Sisi Petugas: Melihat janji penebusan; Mempersiapkan barang gadai. Sisi Nasabah: Menebus barang gadai Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram ini maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki class yang diinstansiasi menjadi objek itu.(rosa, Shalahuddin,2011)

24 52 Berikut adalah Sequence Diagram dari aplikasi Pegadaian Syariah Mobile: a. Sequence Diagram Login Gambar 5: Sequence Diagram Login Tabel 14: Deskripsi Sequence Diagram Login Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Login Petugas, Nasabah, Pimpinan User mengakses aplikasi Pegadaian Syariah Mobile dengan cara login menggunakan username dan password yang telah diberikan

25 53 b. Sequence Diagram Memasukkan Data Nasabah Gambar 6: Sequence Diagram Memasukkan Data Nasabah Tabel 15: Deskripsi Sequence Diagram Memasukan Data Nasabah Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Memasukan Data Nasabah Petugas Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab nasabah. Akan ditampilkan daftar data nasabah dari database. Memilih link tambah nasabah untuk memunculkan form pengisian data nasabah baru. Memasukan data nasabah. Simpan untuk menyimpan data pada database. Akan ditampilkan daftar data nasabah.

26 54 c. Sequence Diagram Mengubah Data Nasabah Gambar 7: Sequence Diagram Mengubah Data Nasabah Tabel 16: Deskripsi Sequence Diagram Mengubah Data Nasabah Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Mengubah Data Nasabah Petugas Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab nasabah. Akan ditampilkan daftar data nasabah dari database. Memilih nasabah dan mengklik link edit nasabah. Mengupdate data nasabah pada from edit. Simpan untuk mengupdate data pada database. Akan ditampilkan daftar data nasabah.

27 55 d. Sequence Diagram Menghapus Data Nasabah Gambar 8: Sequence Diagram Menghapus Data Nasabah Tabel 17: Deskripsi Sequence Diagram Menghapus Data Nasabah Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Menghapus Data Nasabah Petugas Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab nasabah. Akan ditampilkan daftar data nasabah dari database. Memilih nasabah dan mengklik link hapus nasabah. Muncul from konfirmasi, klik tombol ok untuk menghapus data atau tombol batal untuk membatalkan.

28 56 e. Sequence Diagram Memasukkan Data Gadai Gambar 9: Sequence Diagram Memasukkan Data Gadai Tabel 18: Deskripsi Sequence Diagram Memasukkan Data Gadai Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Memasukan Data Gadai Petugas Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab gadai. Akan ditampilkan daftar gadai dari database. Memilih link tambah gadai untuk memunculkan form pengisian data gadai baru. Memasukan data nasabah. Simpan untuk menyimpan data pada database. Akan ditampilkan daftar data gadai.

29 57 f. Sequence Diagram Mengubah Data Gadai Gambar 10: Sequence Diagram Mengubah Data Gadai Tabel 19: Deskripsi Sequence Diagram Mengubah Data Gadai Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Mengubah Data Gadai Petugas Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab gadai. Akan ditampilkan daftar data gadai dari database. Memilih nasabah dan mengklik link edit gadai. Mengupdate data gadai pada from edit. Simpan untuk mengupdate data pada database. Akan ditampilkan daftar data gadai.

30 58 g. Sequence Diagram Monitoring Kinerja Gambar 11: Sequence Diagram Monitoring Kinerja Tabel 20: Deskripsi Sequence Diagram Monitoring Kinerja Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Monitoring Kinerja Pimpinan Setelah berhasil login akan ditambilkan ringkasan laporan kinerja dari masing-masing unit.

31 59 h. Sequence Diagram Simulasi gadai Gambar 12: Sequence Diagram Simulasi gadai Tabel 21: Deskripsi Sequence Diagram Simulasi gadai Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Simulasi gadai Nasabah Setelah berhasil login, memilih tab simulasi gadai. Mengisi form simulasi, klik hitung untuk melakukan simulasi. Menampilkan hasil simulasi.

32 60 i. Sequence Diagram Membuat Janji Penebusan Gambar 13: Sequence Diagram Membuat Janji Penebusan Tabel 22: Deskripsi Sequence Diagram Membuat Janji Penebusan Nama Sequence Diagram Aktor Deskripsi Membuat Janji Penebusan Nasabah Setelah berhasil login, ditampilkan perhiasan yang digadaikan. Memilih perhiasan, klik tombol janji penebusan. Mengisikan tanggal penebusan dan pesan. Simpan untuk mengirimkan janji ke petugas.

33 Rancangan Basis Data Perancangan data merupakan penjelasan hasil perancangan basis data yang meliputi Conceptual Data Model dan deskripsi tabel Conceptual Data Model Gambar 14: Conceptual Data Model Keterangan gambar 3.14 adalah sebagai berikut: Keterhubungan antar tabel untuk penyimpanan data nasabah, data gadai, dan perjanjian nasabah kepada petugas untuk menebus perhiasan saling berkaitan untuk memaksimalkan kecepatan dalam layanan data. Dalam aplikasi ini terdapat 5 tabel yaitu t_nasabah sebagai tempat penyimpanan data nasabah, t_gadai sebagai tempat penyimpanan transaksi gadai setiap nasabah, t_cicil sebagai tempat penyimpanan data penyicilan pinjaman, t_janji sebagai tempat penyimpanan data perjanjian waktu

34 62 penebusan nasabah kepada petugas, t_login sebagai tempat penyimpanan login pengguna aplikasi Deskripsi tabel Berikut deskripsi dari masing-masing tabel: Tabel 23: Tabel t_nasabah No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_nasabah integer 7 Primary key (contoh:1) 2 id_upc integer 2 Foreign key dari tabel upc (contoh: 2) 2 nama varchar 30 Nama nasabah (contoh: Hasanuddin) 3 no_identitas integer 30 Nomor ktp nasabah (contoh: ) 4 alamat text Alamat nasabah (contoh: komplek maharta blok c no 55) 5 no_telp varchar 11 Nomor telepon nasabah (contoh: ) 6 no_hp varchar 15 Nomor ponsel nasabah (contoh: )

35 63 Tabel 24: Tabel t_gadai No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_gadai integer 7 Primary key (contoh:1) 2 id_nasabah integer 7 Foreign key dari tabel nasabah (contoh:2) 3 nama_brg text Nama perhiasan gadai (contoh: emas 25 gr, 22 karat) 5 taksiran integer 15 Nilai taksiran perhiasan (contoh: ) 4 pinjaman integer 15 Nilai pinjaman nasabah (contoh: ) 5 tgl_gadai datetime Tanggal nasabah melakukan gadai (contoh: :09:34) 6 tgl_tebus datetime Tanggal nasabah melakukan penebusan (contoh: :09:34) 7 tgl_lelang datetime Tanggal perhiasan nasabah dilelang (contoh: :09:34)

36 64 Tabel 25: Tabel t_aktivitas_gadai No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_akt integer 7 Primary key (contoh:1) 2 id_gadai integer 7 Foreign key dari tabel gadai (contoh:2) 3 jml integer 15 Jumlah uang yang dibayarkan (contoh: ) 4 tgl Datetime Tanggal nasabah melakukan pencicilan atau tambah modal (contoh: :09:34) 5 status Int 1 Status yang menandakan nasabah melakukan aktiviatas gadai, 1 untuk cicil atau 2 untuk tambah modal Tabel 26: Table t_janji No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_janji integer 7 Primary key (contoh:1) 2 id_gadai integer 7 Foreign key dari tabel gadai (contoh:2) 3 tgl_janji Date Time stamp Tanggal nasabah melakukan janji penebusan (contoh: )

37 65 Tabel 23 : Table t_janji (lanjutan) No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 4 Status Integer 1 Status aktivitas gadai, status 1 untuk mencicil, statu 2 untuk tambah modal Tabel 27: Tabel t_login No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_login integer 7 Primary key (contoh:1) 2 id_nasabah integer 7 Foreign key dari nasabah (contoh:2) 3 nip integer 4 Foreign key dari tabel pegawai (contoh: 9389) 3 usrnm varchar 12 Username pengguna aplikasi (contoh: husnaini) 4 pswd Password 125 Password pengguna aplikasi (contoh: hus0908) 5 akses integer 1 Pembeda akses pada setiap user (contoh : 2)

38 66 Tabel 28: Tabel t_pegawai No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 nip integer 4 Primary key (contoh: 9835) 2 nama varchar 50 Nama pegawai (contoh: Johan Budiman) 3 jns_klmn integer 1 Jenis kelamin pegawai (contoh : 0 untuk wanita, 1 untuk laki-laki) 3 gol varchar 2 Derajat golongan pegawai (contoh: 2C) 4 alamat text Alamat pegawai (contoh: Perumahan Puri Kartika Blok C N0.17) 5 no_hp varchar 15 Nomor handphone pegawai (contoh: ) Tabel 29: Tabel t_upc No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_upc integer 2 Primary key (contoh:1) 2 nama_upc varchar 30 Nama upc (contoh: UPC Syariah Karang Tengah) 3 alamat varchar 50 Alamat upc (contoh: Jl Raden Saleh No 7, Ciledug)

39 67 Tabel 26: Tabel t_upc (lanjutan) No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 4 no_telp integer 10 Nomor telepon upc (contoh: ) Tabel 30: Tabel t_tugas No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_tugas integer 7 Primary key (contoh:1) 2 nip integer 4 Foreign key dari tabel pegawai (contoh: 9382) 3 id_upc integer 2 Foreign key dari tabel upc (contoh: 2) 3 dari date Tanggal mulai bertugas di upc (contoh: ) 4 sampai date Tanggal selesai bertugas di upc (contoh: )

40 Rancangan Antar Muka Aplikasi Mobile a. Antar muka login aplikasi Pegadaian Syariah Mobile Gambar 15: Perancangan antar muka login aplikasi Pegadaian Syariah mobile Keterangan gambar 21 adalah sebagai berikut: Perancangan antar muka login aplikasi akan menampilkan masukan username dan password untuk validasi login.

41 69 b. Antar muka halaman untuk nasabah Gambar 16: Perancangan antar muka untuk nasabah Keterangan gambar 22 adalah sebagai berikut: Perancangan antar muka halaman untuk nasabah yang menampilkan daftar perhiasan yang digadaikan. Nasabah dapat memilih perhiasan yang digadaikan kemudian akan menampilkan data detail perhiasan tersebut.

42 70 c. Antar muka halaman form buat perjanjian penebusan Gambar 17: Perancangan antar muka form buat janji penebusan Keterangan gambar 23 sebagai berikut: Perancangan antar muka forum buat janji penebusan memiliki komponen berupa pilihan tanggal perhiasan akan ditebus dan input text pesan nasabah kepada petugas. Setelah memilih tombol submit akan menampilkan pesan janji penebusan telah disimpan dan jumlah biaya administrasi yang harus dibawa ketika penebusan.

43 71 d. Antar muka halaman monitoring kinerja Gambar 18: Perancangan antar muka monitoring kinerja Keterangan gambar 24 adalah sebagai berikut: Perancangan antar muka monitoring kinerja ini merupakan alat bantu bagi pimpinan cabang untuk memonitoring kinerja harian dan rekap bulanan tiap masing-masing unit yang berapa dibawah tanggungjawabnya.

44 Rancangan Antar Muka Aplikasi berbasis Web Untuk melakukan pengelolaan data nasabah, data gadai, dan monitoring janji penebusan nasabah, petugas Unit Pelayanan Syariah menggunakan aplikasi berbasis web yang terhubungan dengan jaringan LAN maupun nirkabel untuk mengakses Web Server dan MySQL Server. a. Antar muka login aplikai berbasis web Gambar 19: Antar muka login aplikasi berbasis web Keterangan gambar 27 adalah sebagai berikut: Perancangan antara muka login menampilkan username dan password untuk validasi login ke menu utama bagi petugas Unit Pelayanan Syariah.

45 73 b. Antar muka halaman utama bagi petugas Gambar 20: Perancangan antar muka bagi petugas Keterangan gambar 28 adalah sebagai berikut: Pada antar muka utama bagi petugas dirancang melakukan pengelolaan data nasabah, data gadai dan monitoring janji tebus perhiasan gadai.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gadai merupakan salah satu bentuk penjaminan dalam perjanjian pinjam meminjam. Dalam prakteknya penjaminan dalam bentuk gadai merupakan cara pinjam meminjam yang dianggap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Pegadaian berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia (sekarang Jakarta).Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak awal berdirinya lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada 21 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN 2.1 Sejarah PT.Pegadaian Perusahaan jawatan pegadaian Negara, sebagai sebuah lembaga di dalam sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) PT Pegadaian ( Perusahaan atau Pegadaian ) berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Sejarah pegadaian dimulai pada saat pemerintahan penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) ,

BAB III OBJEK PENELITIAN : PERUM PEGADAIAN PUSAT. Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat Fax : (021) , BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama : PERUM PEGADAIAN PUSAT Slogan Perusahaan : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah Alamat : Jalan Kramat Raya No. 162 Jakarta Pusat 10430 Telp : (021) 3155550

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. perusahann. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan sangat tergantung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha selalu membutuhkan tenaga kerja manusia, dalam hal ini adalah karyawan. Karyawan adalah orang yang digaji oleh perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Pegadaian (Persero) 2.1.1 Pendirian Perusahaan Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening, yaitu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN 33 BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK DAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang Pegadaian Syari ah adalah unit syari ah dari Perum Pegadaian. Pegadaian pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Berdirinya Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 27 BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat Perum Pegadaian. Sejarah pegadaian penuh warna. Berawal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Voc

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah 1. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mendirikan Bank Van Leening BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) PT Pegadaian ( Perusahaan atau Pegadaian ) berdiri pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Pada tanggal tersebut merupakan momentum tonggak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama Slogan Perusahaan Alamat : PERUM PEGADAIAN JATIWARINGIN : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah : Jl. Jatiwaringin Pondok Gede Telp : (021) 84996542

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada saat Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PT. Pegadaian Syariah 2.1 Sejarah Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintahan Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN. A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan Sejarah Pegadaian dimulai pada zaman era kolonial saat Pemerintah Belanda (VOC)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang bagaimana menganalisa dan merancang sistem aplikasi lelang Online yang akan dibuat, meliputi : analisa proses, perancangan basis data,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Perum Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai fokus usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga. sakit dan biaya untuk mengadakan kegiatan usaha lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga. sakit dan biaya untuk mengadakan kegiatan usaha lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi pada zaman modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. Terutama bagi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap pertama yang dilakukan agar bisa menghasilkan suatu sistem yang baik adalah dengan mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor Bengkel motor merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Aplikasi ini dibuat berbasis web untuk mendukung aplikasi pencari jasa laundry, dimana aplikasi ini digunakan oleh user admin dan user laundry.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bagian ini, penulis memaparkan tentang analisa sistem berjalan pada perusahaan mulai dari analisa dokumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG KALIGARANG-SEMARANG

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG KALIGARANG-SEMARANG BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG KALIGARANG-SEMARANG A. Profil Pegadaian Syariah Cabang Kaligarang-Semarang Pegadaian Syari ah adalah unit syari ah dari Perum Pegadaian. Pegadaian pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM 20 Penarikan kesimpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian, selain sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti juga digunakan sebagai bahan acuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Obejek Penelitian 3.1.1 Sejarah Agen Agen AHS Sabna merupakan tempat untuk melakukan isi ulang air mineral resmi dari brand aqua, selain galon AHS Sabna juga

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu Negaranegara Italia, Inggris, dan Belanda. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil di ABC Putra Mandiri yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Saat ini sistem yang berjalan di barbershop masih menggunakan sistem manual yaitu dengan melakukan pencatatan di buku besar. Sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah, Diantaranya. penyediaan infrastuktur telekomunikasi, maupun barang-barang keperluan

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah, Diantaranya. penyediaan infrastuktur telekomunikasi, maupun barang-barang keperluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan barang merupakan aktivitas yang sangat penting di Indonesia. Sarana dan prasarana penunjang perekonomian terwujud melalui mekanisme pengadaan barang pemerintah,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sejarah Umum PT. Topo Isano Motor Pada hari selasa tanggal 9 Mei 2000 berdiri lah suatu perseroan terbatas yaitu PT Topo Isano Motor yang bertempat di Tangerang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam melakukan sebuah analisa sistem penulis melakukan wawancara ke salah satu objek yang diambil dalam sebuah penelitian untuk proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan Kampoeng Steak adalah salah satu brand kuliner yang tepat bagi masyarakat local yang ingin merasakan menu steak dengan konsep penyajian yang istimewa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Organisasi 3.1.1 Profil Organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989. Pada pasal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan dunia bisnis yang ada pada saat ini terutama nasabah perkreditan, dimana tiap-tiap nasabah selalu memiliki system masing-masing dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Objektif Lokasi Penelitian PT Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Gorontalo dan PT Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Dalam hal ini tinjauan organisasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui tentang sejarah organisasi sejak dari awal pendiriannya hingga sekarang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1: Use Case Diagram Plafon Mingguan. Tabel 4.1: Deskripsi Use Case Diagram Plafon Mingguan

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1: Use Case Diagram Plafon Mingguan. Tabel 4.1: Deskripsi Use Case Diagram Plafon Mingguan 42 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Usulan Berdasarkan analisa permasalahan yang terjadi di PT PLN (Persero) Distribusi Banten, penulis mengusulkan perancangan sistem untuk menangani masalah terebut.

Lebih terperinci

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Kos Mampang39 merupakan rumah kos yang disewakan dan terpisah dari pemilik kos. Dalam kelangsungannya, ada beberapa proses yang dilalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM 30 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM berbasis Web dilingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Mengenal, mengetahui, memahami merupakan sesuatu yang dilakukan oleh setiap masyarakat menjalankan proses bisnis dalam dunia Lelang. Dan umumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa sistem adalah metode untuk menemukan kelemahan-kelemahan sistem guna memperoleh gambaran terhadap sistem yang akan dikembangkan sehingga dapat diusulkan perbaikkannya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Prima Integrasi Solusindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia solusi teknologi informasi yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang dihadapi saat ini yaitu dalam hal pencatatan Laporan Pinjaman KUR masih dilakukan secara semi komputerisasi. Sehingga pengolahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Lama Pada saat ini, Toko Fadhil adalah sebuah toko yang menjual berbagai perlengkapan bayi. Transaksi pembelian yang berjalan masih konvensional, berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Banten Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di wilayah Provinsi banten Indonesia pada sekitar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Organisasi adalah tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama, secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah pendirian Sejarah PEGADAIAN dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai perdagangan dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TENTANG LAPANGAN TENA FUTSAL Lapangan TENA futsal berdiri pada tanggal 12 Juli tahun 2012. Lapangan ini berlokasi di kawasan Teluknaga, Tangerang. Lapangan TENA futsal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkreditan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah 1 strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran umum Pemesanan tiket bus adalah tempat untuk membantu masyarakat yang ingin melakukan pemesanan tiket yang efektif, yang di dalamnya terdapat banyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perum Pegadaian Sejarah Pegadaian di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sudah sejak lama berdiri sejenis lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan non bank yang khusus melayani kepentingan masyarakat kecil dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ORGANISASI 3.1.1 Profil Organisasi Taman Resort Mediterania di bangun pada tahun 1996. Perumahan yang di desain dengan konsep Perumahan Elite Berasal Arsitek dari

Lebih terperinci

4.1. Perancangan Use Case Diagram

4.1. Perancangan Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan Use Case Diagram Gambar 4.1 Use case diagram 1. Use case siswa memilih kandidat Tabel 4.1 Deskripsi use case siswa memilih kandidat Nama Use case Use case siswa memilih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Sistem A.1. Gambaran Umum Industri Kerajinan di Mayong Penduduk desa yang ada di kecamatan Mayong kabupaten Jepara sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Object Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahan a. Sejarah Singkat Perum Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Primagama Primagama adalah usaha jasa pendidikan luar sekolah yang bergerak dibidang bimbingan belajar, didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profile Rumah Makan Ayam Penyet Mas Marno Rumah Makan Ayam Penyet Mas Marno merupakan rumah makan kelas menengah kebawah yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Pengkonsepan (Concept) Informasi pada sistem yang berjalan pada saat ini berupa hardcopy seperti buku menu atau daftar menu yang disediakan oleh pihak restaurant dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 5.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Mutiara College adalah salah satu lembaga contoh tempat bimbingan UN yang terdapat di daerah Tangerang. Lembaga ini memiliki focus

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung 1. Gambaran Umum Pegadaian KC Syariah Radin Intan merupakan salah satu kantor pegadaian yang beroperasi dengan sistem syariah,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Toko SparePart Tunas Muda Variasi adalah nama sebuah bentuk usaha penjualan peralatan dan perlengkapan variasi mobil yang beralamatkan

Lebih terperinci

40 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Umum 3.1.1 Sejarah Pengelolaan data barang inventaris di Badan Bagian Umum Daerah Kepulauan Seribu, sekarang ini sering mengalami terjadinya kesalahan dalam penyajian laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan Sistem aplikasi di gunakan menggunakan sistem aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi gaji karyawan harian lepas pada PT. Daeng Mas Inti Perkasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Perusahaan Jasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem evaluasi kredit modal kerja yang diterapkan pada Bank BPR Mitra Dana Mandiri Medan masih dilakukan secara semi komputerisasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari merupakan masalah yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Dalam tahap ini membahas tentang perancangan aplikasi yang penulis rencanakan, yaitu sebuah aplikasi yang bertujuan memberikan layanan absensi Sekolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Tentang Instansi Informasi tentang sistem yang sedang berjalan sangat penting sekali dalam proses perancangan sistem informasi. Karena dari informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Use Case dan Skenarionya 4.1.1 Use Case Usulan 4.1.2 Skenario Use Case 4.1.2.1 Skenario Login Gambar 4. 1 Use Case MT Nama Use Case Login Deskripsi Singkat Melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. BPR Mitra Dana Madani Medan didirikan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 KPPU dan Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) adalah Lembaga Independent yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang saat ini, masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan jasa layanan suatu bank. Mengingat hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Struktur Organisasi Toko UKM Retal didirikan oleh pemilik toko dimana dalam opreasional toko tersebut menggunakan 2 atau lebih karyawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem informasi pengolahan petty cash yang berjalan saat ini di PT. Langkat Nusantara Kepong dapat memberikan hasil yang cukup akurat, namun dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci