PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH LINGKUNGAN ANTARA GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH LINGKUNGAN ANTARA GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT"

Transkripsi

1 PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH LINGKUNGAN ANTARA GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract: The objective of this research is to analyze the diffrerences ability of students environmental problem-solving between field independent and field dependent cognitive style one students of biology educational, Muhammadiyah University of Metro. The samples of the research were 40 students which randomly taken. The data were analyze by using t student. Findings of the research indicated that the ability of students environmental problem-solving by field independent cognitive style better in field dependent. Keywodrs: ability students environmental problem-solving and cognitive style. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kenyataan di dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dihindari bahwa perkembangan kehidupan modern tidak selalu diimbangi oleh kesiapan manusia untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan. Kompleksitas perubahan dalam berbagai sendi kehidupan yang dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi di bidang industri berdampak terhadap perubahan sendi-sendi kehidupan sosial manusia. Manusia dapat memanfaatkan berbagai produk olahan dari industri baik yang berupa bahan makanan, obat-obatan, maupun berbagai peralatan, namun disaat yang sama juga dihantui oleh rasa kekhawatiran terhadap keamanan bila ditinjau dari aspek kesehatan. Hal ini bagi mahasiswa, tidak terkecuali, oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang lingkungan, agar kemampuan dalam memecahkan masalahmasalah lingkungan menjadi lebih baik. Kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah lingkungan diyakini akan menjadi dasar yang kuat untuk bertindak secara hati-hati terutama ketika merespon berbagai aktivitas konsumtif terhadap berbagai produk teknologi yang semakin marak. Kemampuan mahasiswa memecahkan masalah lingkungan disadari dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri maupun di luar dirinya. Faktorfaktor dari diri mahasiswa yang berpotensi mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah lingkungan, salah satu diantaranya adalah gaya kognitif. Sehubungan dengan hal tersebut, tidak dapat dipungkiri maka dalam proses perkuliahan selayaknya dapat diciptakan suasana belajar yang mampu mendorong mahasiswa berpikir kreatif dan lebih berakar kepada persoalan faktual dalam kehidupan sehari-hari. Perkuliahan Biologi umum dalam hal ini yang diikuti oleh mahasiswa menjadi sumber pengetahuan tentang konsep-konsep tentang lingkungan yang dipandang penting sebagai dasar dalam memecahkan masalah lingkungan. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini disadari terdapat keterbatasan, maka, untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, dibatasi pada gaya kognitif, BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

2 yakni: field independent dan field dependent. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah kemampuan mahasiswa memecahkan masalah lingkungan yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field dependent? Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berguna baik secara teoretik maupun praktis, yakni: 1. Secara teoretik, dapat memperkaya khasanah ilmiah dalam mengkaji aspek perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam aspek kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah lingkungan. 2. Secara praktis, dapat menjadi panduan bagi dosen dalam mendisain programprogram pembelajaran dengan mempertimbangkan gaya kognitif mahasiswa. TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan Memecahkan Masalah Lingungan Menurut Schermerhorn dan Obsborn (2003), kemampuan (ability) mencerminkan kapasitas seseorang dalam melakukan pekerjaan yang diberikan, termasuk pengetahuan dan keterampilan yang sesuai. Menurut Davis (1993), secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+ skill), artinya karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Lebih lanjut Robbins (2003), menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu: 1) kemampuan intelek-tual (intelectual ability), merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental; 2) kemampuan fisik (physical ability), merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik. Pemecahan masalah adalah sebuah proses yang dinamis. Dalam aspek ini, pemecahan masalah dapat diartikan sebagai proses mengaplikasikan segala pengetahuan yang dimiliki pada situasi yang baru dan tidak biasa. Menurut Miller (1986), lingkungan merupakan keseluruhan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme atau populasi. Sumberdaya alam merupakan bentuk materi dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan manusia. Didalam lingkungan terdapat kumpulan berbagai faktor yang mempengaruhi benda-benda hidup, mencakup manusia, hewan, tumbuhan, organisme, tanah, air, udara, dan lain-lain yang terjalin hubungan yang erat dan timbal balik atau interaksi yang saling mempengaruhi bersifat dinamis. Menurut Odum (1971), organisme (komunitas-komunitas) biotik maupun abiotik, masing-masing mempengaruhi yang lainnya dan keduanya perlu untuk pemeliharaan kehidupan di atas bumi. Selanjutnya Tivy dan Greg O Hare (1985), menjelaskan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sistem tersebut terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan ekosistem. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tidak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk satu kesatuan yang teratur. Keadaan ini disebut juga dengan kondisi atau situasi, ada yang membantu dalam sistem, ada yang meransang mahkluk hidup melakukan sesuatu, dan ada pula situasi atau kondisi yang menghambat interaksi di dalam BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

3 sistem, lingkungan di mana manusia hidup. Lingkungan dalam pandangan manajemen merupakan obyek yang memerlukan pengelolaan di dalam pemanfaatannya secara berkesinambungan. Konsep dalam memanfaatan lingkungan dikenal dengan prinsip 4 R, yaitu: mengurangi sampah dan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif baik di lingkungan kerja maupun rumah (reduce), pengamanan lingkungan (rescue), penggunaan kembali barang-barang bekas pakai (reuse), dan mengolah kembali barang-barang yang sudah rusak (recycling) ( cartridgerescue.com.au). Berdasarkan kajian konseptual di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan memecahkan masalah lingkungan adalah cara mahasiswa merespon fakta dan peristiwa sebagai faktor penyebab kerusakan lingkungan yang mecakup mengaplikasikan pengetahuan, memilih solusi, dan mengambil keputusan berkenaan dengan air, polusi, dan limbah. Gaya Kognitif Menurut Goldstein (1990), gaya kognitif menunjuk kepada karakteristik individu dalam usaha mengorganisasikan lingkungan secara konseptual. Pernyataan lain tentang gaya kognitif disampaikan oleh Smith, sebagaimana dikutip Jerold (1990), yang menyatakan bahwa gaya kognitif adalah cara khas seseorang dalam memproses informasi, merasakan, dan berprilaku dalam situasi belajar. Sedangkan Aiken (1997) mendefinisikan gaya kognitif sebagai pendekatan untuk menerima, mengingat, dan berpikir yang cenderung digunakan individu untuk memahami lingkungannya. Gaya kognitif yang dimiliki siswa tentunya merupakan gaya yang dirasakan nyaman, sesuai dan mantap sehingga membuat mereka lebih senang dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Davis (1973), bahwa gaya kognitif ialah pola baku seseorang dalam melakukan kegiatan belajar yang dirasakan nyaman, sesuai, dan mantap. Dengan melihat bermacam-macam kombinasi dari perasaan, imajinasi, berpikir, dan berbuat maka timbul gaya kognitif yang berbeda, di antaranya: (1) siswa antusias, yakni siswa yang aktif dan berbuat disadari oleh perasaannya, (2) siswa imajinatif, yakni siswa yang mengandalkan intuisi, tetapi juga senang mengamati sebelum bertindak, (3) siswa praktis, yakni siswa yang pemikir dan aktif menyelesaikan masalah, dan (4) siswa logis, yakni orang yang hati-hati, teliti, berpikir logis, dan lebih mudah menghubungkan ide-ide. Menurut Moran (1996), kognitif adalah proses mental untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman atas segala sesuatu di lingkungan sekitarnya. Di dalam kemampuan kognitif seseorang berlangsung proses pengolahan informasi untuk mengenal atau mengetahui sesuatu. Kognitif merupakan suatu proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. Perkembangan kognitif sendiri adalah perkembangan fungsi intelek atau proses proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak. Kemampuan kognitif berkaitan dengan pengetahuan kemampuan berfikir dan kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan kognitif juga erat hubungannya dengan prestasi belajar. Tanpa kemampuan kognitif sulit dibayangkan seorang dapat berfikir, karena tanpa mustahil orang (mahasiswa) tersebut dapat memahami materi-materi pelajaran yang disajikan kepadanya. Di dalam upaya pengembangan kognitif secara terarah, BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

4 baik oleh orang tua maupun guru sangat penting. Kognitif adalah mengetahui dengan menggunakan panca indera yaitu melalui pengamatan merupakan aktivitas disengaja yang dipengaruhi oleh motivasi dan emosi. Pergerakan yang terdiri dari beberapa subsistem dengan fungsi tertentu, sensor navigasi bertugas untuk melakukan penginderaan lingkungan kerja wahana Moran (1996). Myers (1993), aktivitas mental merupakan penalaran pemecahan persoalan serta pembentukan konsep-konsep tentang hal yang sedang dikaji. Struktur kognitif pada suatu kegiatan mental dan cara merespon adanya pengalaman lang-sung dari lingkungan, yang secara fisik merupakan Menurut Charles (1980), bahwa orang yang memiliki gaya kognitif field dependent: 1) memerlukan dukungan yang kuat dari orang lain di sekitarnya, 2) cenderung penakut dan cemas, dan 3) sulit mengambil inisiatif dan bekerja sendiri, cen-derung bersifat patuh/ tunduk pada orang lain, terutama dalam posisi otoritas. Witkins yang dikutip Woolkfolk (1998), mengidentifikasikan ciri-ciri gaya kognitif field dependent sebagai berikut: 1) menerima secara global, 2) membuat perbedaan-perbedaan global di antara konsep-konsep, 3) mempunyai orientasi sosial, 4) memerlukan faktor eksternal yakni tujuan dan penguatan, dan 5) dimotivasi baik oleh pujian verbal, bantuan guru, ganjaran eksternal, dan dengan melihat nilai tugas-tugas orang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa orang yang memiliki gaya kognitif field dependent adalah cenderung memandang suatu pola sebagai keseluruhan dan kerap kali berorientasi pada sesama manusia serta hubungan sosial. Manusia (mahasiswa) yang tergolong kelompok ini, cepat memperoleh kesan global dan mudah mengingat informasi yang berkaitan kelompok ingatan yang tersusun saling berhubungan membentuk aksi dan strategi untuk memahami dunia sekitarnya. Dworetzky (1988), dalam telaah teorinya tentang kemampuan kognitif mengatakan bahwa kemampuan kognitif merupakan kegiatan mental yang mencakup merasa, berpikir, dan memecahkan masalah. Tingkat kemampuan kognitif pada tiap orang adalah berbeda-beda tergantung aktivitas kognitifnya. Bila seseorang sedang berfilsafat tentang dunia sosial, maka aktivitas kemampuan koginitif relatif tinggi, sebaliknya jika seseorang tidak sabaran maka kekuatan yang dikeluarkan sangat tinggi, sehingga proses berpikirnya kecil, maka aktivitas kecil. dengan hubungan sosial, tetapi sulit mengolah materi pelajaran yang tidak berstruktur dan lebih peka terhadap kritik negatif. Berdasarkan kajian konseptual di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan gaya kognitif adalah cara-cara khas mahasiswa dalam menghadapi dan mengambil strategi belajar bnerkenaan dengan mengumpulkan informasi, memproses informasi, dan membuat keputusan yang dirasakan nyaman, sesuai, dan mantap sehingga mahasiswa menjadi lebih senang belajar. Kerangka Teoretik Mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field independent, gaya belajarnya lebih tidak tergantung kepada bantuan pihak lain. Gaya belajar ini membawa akan lebih mudah menangkap pesan-pesan lingkungan dalam mata kuliah Biologi Umum. Kemampuan mahasiswa dalam belajar pada field independent lebih terpicu dari dalam dirinya. Pada gaya kognitif field dependent manusia (mahasiswa) cenderung BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

5 memandang suatu pola sebagai keseluruhan dan kerap kali berorientasi pada sesama manusia serta hubungan sosial. Mahasiswa yang tergolong kelompok ini, cepat memperoleh kesan global dan mudah mengingat informasi yang berkaitan dengan hubungan sosial, tetapi sulit mengolah materi pelajaran yang tidak berstruktur dan lebih peka terhadap kritik negatif. Pesan-pesan konsep tentang lingkungan yang lebih banyak diterima secara lisan melalui pembelajaran mata kuliah Biologi Umum menarik bagi mahasiswa dengan gaya kognitif field independent dalam hal mengembangkan dengan mencari dan memperkaya sendiri informasi pendukung yang lain. Dalam konteks penelitian ini, maka dapat diduga kemampuan lingkungan yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada field dependent. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka teoretik di atas maka dapat diajukan hipotesis Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Metro. Sampel penelitian ditetapkan sebanyak 2 kelas. Kedua kelas tersebut terdiri atas mahasiswa kelas A (jumlah 45 orang) dan mahasiswa kelas B (jumlah 50 orang). Setiap kelas diambil secara acak sebanyak 20 mahasiswa. Dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang mahasiswa. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F melalui ANAVA (Putrawan, 1990). Persyaratan uji antara lain uji normalitas data dan uji kesamaan dua varians dilakukan untuk melihat derajat perbedaan atau variasi nilai data individu yang ada dalam kelompok data penelitian sebagai berikut: Kemampuan lingkungan yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada field dependent. METODE PENELITIAN Secara khusus tujuan penelitian ini untuk memperoleh gam-baran secara empirik tentang: Perbedaan kemampuan lingkungan anatara yang memiliki gaya kognitif field independent dan mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Metro. Adapun waktu penelitian adalah bulan September sampai dengan Desember Penelitian ini menggunakan metode ex post facto, di mana peneliti tidak melakukan manipulasi variabel, namun dilakukan pengukuran terhadap variabel yang sudah beralangsung peristiwanya dan dilihat dari perspektif waktu saat ini. (Sudjana, 1989). Hipotesis statistika yang diuji adalah sebagai berikut: H 0 : A1 = A2 H 1 : A1 > A2 di mana: A1= rata-rata kemampuan memecahkan masalah lingkungan pada mahasiswa dengan gaya kognitif field independent. A2= rata-rata kemampuan memecahkan masalah lingkungan pada mahasiswa dengan gaya kognitif field dependent. BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

6 HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Data Kemampuan Mahasiswa dalam memecahkan Masalah Lingkungan Pertama, deskripsi data skor kemampuan mahasiswa memecahkan masalah lingkungan yang memiliki gaya kognitif field independent mencakup harga-harga statistik deskriptif dihitung melalui sampel berjumlah 20 responden. Harga statistik deskriptif yang dihitung dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1. Harga-harga Statistik Deskriptif pada Gaya Kognitif Field Independent Statistik Nilai (n=20) Mean 47,40 Median 48,00 Modus 48,00 Standar Deviasi 1,9841 Variansi 3,9368 Skor Minimum 43 Skor Maksimum 50 Dari Tabel 1, khsusus harga gejala pusat dari (mean, median, dan modus) ternyata tidak sama besar. Keadaan ini berimbas pada kurva distribusi normal populasi penelitian ini tidak simetris. Namun, karena harga-harga median dan mean selisihnya sangat kecil dan sifatnya lebih stabil dibandingkan modus berarti data masih mendekati simetris. Kedua, deskripsi skor kemampuan lingkungan yang memiliki gaya kognitif field dependent mencakup harga-harga statistik deskriptif dihitung melalui sampel berjumlah 20 responden. Harga statistik deskriptif yang dihitung dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2. Harga-harga Statistik Deskriptif pada Gaya Kognitif Field Dependent Statistik Nilai (n=20) Mean 46,20 Median 47,00 Modus 47,00 Standar Deviasi 1,6082 Variansi 2,5895 Skor Minimum 43 Skor Maksimum 50 Dari Tabel 2, khusus harga gejala pusat dari (mean, median, dan modus) ternyata tidak sama besar. Keadaan ini berimbas pada kurva distribusi normal populasi penelitian ini tidak simetris. Namun demikian, karena harga-harga median dan mean selisihnya sangat kecil dan sifatnya lebih stabil dibandingkan modus berarti data masih mendekati simetris. Dari dua deskripsi data di atas, tampak bahwa dari rata-rata skor kemampuan mahasiswa memecahkan masalah lingkungan yamng memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. 2. Pengujian Hipotesis Persyaratan uji yang dilakukan dengan uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov yang dihitugn dengan Programm SPSS 10.0 for Windows memberikan hasil uji sebagai berikut: BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

7 Tabel 3. Uji Kolmogorov-Smirnov Sampel Tunggal N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Gaya Kognitif Field Independent Gaya Kognitif Field Dependent Dari Tabel 3, diperoleh bahwa harga Asymp. Sig. (2-tailed) baik pada Gaya Kognitif Field Independent (0,619) dan Gaya Kognitif Field Dependent (0,198) lebih besar dari 0,05. Hasil uji tersebut mengindikasikan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Untuk uji kesamaan dua variansi, dapat ditunjukkan hasilnya dengan menggunakan uji F sebagai berikut: F = Variansi terbesar / Variansi terkecil (Sudjana, 2005) = 3,9396 / 2,5895 = 1,52 Harga F hit = 1,52 < F (0,95)(19,19) = 2,15, hasil uji menunjukkan terima Ho pada α= 0,05, maka kedua variansi data dalam penelitian ini ini sama. Pengujian hipotesis, dengan diperoleh kenyataan hasil uji dua variansi dalam penelitian ini sama, maka dilakukan dengan uji t. Dengan menggunakan kriteria hasil uji sebagai berikut: tolak Ho jika harga t hitung > t tabel. Harga t tabel diperoleh dengan menggunakan α=0,05 dan derajat kebebasan (dk)= n 1 + n 2-2, dimana n 1 dan n 2 adalah sampel dari masing-masing kelompok yang diuji berjumlah 20, maka: t (0,05)(38) = 1,68. Sedangkan untuk α= 0,01 diperoleh harga t (0,01)(38) = 2,33. Dengan menggunakan bantuan Program SPSS 10.0 for Windows diperoleh hasil uji sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji Satu Pihak Pair Gaya Kognitif Field 1 IndIndependent-Gaya Kog og nitif Field Dependent Mean Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Std. DeviationMean Lower Upper t df * 19 *) Signifikan. BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

8 Hasil uji menunjukkan bahwa: t hitung = 1,84 > t (0,95)(38) = 1,68. Dengan hasil tersebut berarti tolak Ho pada α=0,05. Hasil uji ini memberikan bukti secara empirik bahwa kemampuan lingkungan pada gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada field dependent, adalah signifikan. Dengan hasil uji hipotesis tersebut maka dapat dinyatakan bahwa gaya kognitif field independent secara umum memberikan hasil lebih baik dalam hal kemampuan mahasiswa memecahkan masalah lingkungan dibandingkan dengan gaya kognitif field dependent. Hasil penelitian ini tidak bertentangan dengan kerangka teoretik yang dikembangkan untuk membangun hipotesis yang diuji. Kesimpulan Temuan dari penelitian ini adalah rata-rata kemampuan lingkungan yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada field dependent Berdasarkan temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan memecahkan masalah lingkungan mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. Implikasi Bukti empirik melalui penelitian ini menunjukkan bahwa bagi field independent, kemampuannya memecahkan masalah lingkungan dalam pada mata Kuliah Biologi Umum lebih tinggi. Dengan demikian dalam pembelajaran mahasiswa yang diarahkan untuk dapat memperbaiki kemampuan memecahkan masalah lingkungan perlu diperhitungkan faktor individual mahahiswa yakni gaya kognitif. Bagi pembelejaran yang dimaksudkan untuk menanamkan pengetahuan tentang lingkungan dengan pendekatan integratif seperti halnya yang dilakukan pada pada mata kuliah Biologi Umum, maka akan efektif jika secara individual mahasiswa memiliki gaya kognitif field independent. Saran Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini maka dapat disampaikan saran bahwa, jika mahasiswa secara individual memiliki gaya kognitif field independent maka untuk mengoptimalkan penguasaan konsep tentang lingkungan dapat dilakukan dengan pengintegrasian melalui mata kuliah Biologi Umum. DAFTAR PUSTAKA Aiken, Lewis R. Psychological testing and Assessment Boston: Allynand,1997. Charles, C. M. Individualizing Instruction. St. Louis: The C.V. Mos-by Company, Davis Keith dan John W. Newstrom. Organization Behavior Human Behavior at Work. New York: McGraw Hill, Dworetzky, Jhon P. Psychology. New York: West Publishing Compa-ny, Eugene P. Odum. Fundamentals of Ecology. United State of America: W.B Saunders Company, Goldstein, Norman L., dan E Brophy, Education Psycholog. New York: Longman onment/the_4_r_s_of_enviromen tal_management.aspx.(diakses, 23 Juli 2011) BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

9 Jerold, W. APPS. Study Skill for Today s College Student. USA: McGraw-Hill, Inc., Miller dan Taylor. Living in The Environmental: An Introduction to Environmental Science. California: Beirmont,1986. Moran, Aida. The Phychology of Concentration in Sport. UK and Francis: Psychology Press, Putrawan, I Made. Pengujian Hipotesis dalam Penelitian-penelitian Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, Robbins, Stepen P. Essential of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall International Inc., Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, Schermerhorn, G. Hunt., dan Obsborn, Organizational Behavior. USA: John Wiley & Sons, Inc., Tivy, Joy dan Greg O Hare, Human Impact on Ecosystem. Edinburg and New York: Oliver & Boyd, Wolkfolk, A. Educational Psychology. Seventh Edition. Boston: Allyn and Bacon A Viacom Company, 1998 BIOEDUKASI VOLUME 4 NOMOR 2, NOPEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Jumlah karyawan dibagian Weaving PT.Timatex berjumlah 247 orang. Gambaran responden di tinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul BAB IV ANALISIS DATA Dari penyajian data pada bab III, maka selanjutnya akan dianalisa guna mendapatkan analisis yang baik. Adapun data yang akan dianalisa sesuai dengan fokus penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Leny Hartati leny_hartati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya. A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Penelitian Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini adalah hasil dari data yang telah diolah dan dianalisis, diantaranya karakteristik responden, deskripsi umum skor variabel, uji hipootesis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Kesongo 01 Tuntang pada tanggal 9 April 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas V-B, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Latar Belakang Pada dasarnya para investor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa Tlogopucang, kecamatan Kandangan, kabupaten Temanggung. SD N

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kemitir 02 dan SD N 02 Kalimanggis yang terletak pada dua kecamatan dan kabupaten yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Data variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Jambangan 3 dan SDN Jambangan 4. Jumlah subjek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Dan Data Penelitian 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini merupakan data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis di MAN Rejotangan. Data-data tersebut mencakup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh pendekatan matematika realistik berbasis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Lampiran 1 FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Nama : Tanggal : Nama Produk : Mie Basah Jamur Tiram Dihadapan Saudara terdapat empat sampel produk mie basah. Saudara diminta untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1Hasil Pengolahan Data Sampel 4.1.1Gambaran Umum Sampel Subjek dalam penelitian ini adalah remaja wanita penari balet sebanyak 52 orang yang memiliki range usia 10 s/d 20 serta range

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 154-161 PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Nilai α 3. Untuk Paired Samples T Test df = N- 1 Kemudian bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel Kriteria uji: Jika t tabel t hitung t tabel maka maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Deskripsi data berusaha menampilkan gambaran masing-masing variabel penelitian, yaitu kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi dan kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data 4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Gaya Belajar Visual, Auditori, Kinestetik. Data angket gaya belajar dapat dideskripsikan

Lebih terperinci

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Mungseng dan SDN Giyanti Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika (2017), 1 (1), 66 76 66 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Sunardi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah di MI Ma arif Sraten dan MI Ma arif Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT No. Responden:... I. Petunjuk Pengisian Responden yang terhormat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PETA Ayi Badruzaman, Sadjaruddin Nurdin, Seni Apriliya. Program Studi S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD paralel yaitu SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester 2 di kelas VA sebagai kelas eksperimen 1

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebaguian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebaguian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH : PENERAPAN STRATEGI INKUIRI DIDUKUNG MEDIA VISUAL PADA KEGIATAN BEREKSPLORASI TENTANG SUDUT TERHADAP KEMAMPUAN MENGUKUR DAN MENCARI INFORMASI KELAS IV SDN KEREP KEC. TAROKAN KAB. KEDIRI TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian yang dimaksud dengan Analisis Statistik Deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Klumpit yang beralamat di desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali dan MI Reksosari

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga Universitas Papua, Manokwari E-mail : i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut : 45 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Dekriptif Dalam analisa data menggunakan teknik regresi sederhana, data sampel yang digunakan harus melalui uji asumsi klasik (normalitas data) terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penabur Purworejo yang berada di Jalan Dr Setia Budi 18, Purworejo. Siswa yang diteliti adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN Latar Belakang: Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kaolin atau metakaolin yang dapat dijadikan bahan abrasif dan mengetahui metode pengabrasifan yang tepat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 78 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab I, tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara (1) kemampuan penalaran dengan keterampilan menulis

Lebih terperinci