MANAJEMEN KOMUNIKASI INTERNAL HUMAS POLDA SULTRA DALAM MEMBENTUK CITRA DI MASYARAKAT. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Transkripsi

1 MANAJEMEN KOMUNIKASI INTERNAL HUMAS POLDA SULTRA DALAM MEMBENTUK CITRA DI MASYARAKAT *Mila Lestari ** Sumadi Dilla,S.Sos. M.Si *** Harnina Ridwan, S.IP.M.Si Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo , Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana manajemen komunikasi internal Humas Polda Sultra dalam membentuk citra di masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen komunikasi internal Humas Kepolisian Polda Sulawesi Tenggara dalam membentuk citra dimasyarakat. Manfaat dalam penelitian ini secara teoritis, di harapkan dapat menambah wawasan tentang bagaimana manajemen komunikasi humas dalam membentuk citra di masyarakat, Secara praktis penelitian ini di harapkan dapat di jadikan masukan bagi berbagai komunitas masyarakat mengenai manajemen komunikasi humas, dan Secara metodologis, dapat di jadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah manajemen komunikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen komunikasi yang dilakukan Humas Polda Sultra dalam membentuk citra dimasyarakat berjalan sangat baik dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Humas Polda Sultra. Hal ini terjadi karena bidang Humas Polda Sultra mengaplikasikan empat komponen penting dalam manajemen komunikasi yaitu komunikasi individu internal maupun eksternal, komunikasi interpersonal, kemampuan mengelolah suatu pesan yang diterima, dan proses dan bentuk penyebaran pesan kemasyarakat. Kata Kunci: manajemen komunikasi, humas, polda sultra Abstract 1 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

2 The problem in this research is how the internal management communication of regional police s public relation of South-East Slawes to forming image in society. Subjects in this research were all associated public internal in the field of regional police s public relation of South-East Sulawesi, totaling 16 person and informants 5 person. This research analyze using qualitative data obtained based on material information or finding of the object under study. The purpose of this research has been adapted to the issues raised is to know how the internal management communication of regional police s public relation of South-East Sulawesi to forming image in society. The results of this research indicate that the management communication carried of Regional Police of South-East Sulawesi to forming image in society worked out very well and in accordance with the duties and functions of the Regional police s Public Relation of South-East Sulawesi. This occurs because Regional Police s Public Relation of South-East Sulawesi apply four important components on management communication, that is internal and external individual communication, interpersonal communication, the ability to manage received messages, and the processes and forms of spreading messages to the society. Key Word: Management Communication, Internal Public Relation, Regional Police of South-East Sulawesi, Image. 2 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

3 PENDAHULUAN Humas polda Sulawesi tenggara berperan dalam membangun citra polisi sultra yang saat ini kurang baik di mata masyarakat. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pada media nasional maupun media lokal ada beberapa kasus yang menyorot kepada citra kepolisian. citra polisi dimata masyarakat diseluruh penjuru dunia sangatlah buruk (negatif). Contohnya banyak tindakan-tindakan kepolisian yang dilakukan oleh polisi tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Banyak yang menyalahkan dan banyak juga masyarakat yang mendukung tindakan tersebut, terutama oleh masyarakat yang diuntungkan oleh tindakan kepolisian tersebut. Dalam hal menangani kejahatan dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, polisi juga banyak mendapat tanggapan buruk dari masyarakat, apalagi bila tindakan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak-pihak tertentu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa polisi selalu mendapat citra yang negatif dari masyarakat, yaitu: pertama, polisi adalah petugas terdekat dan terdepan dengan kejahatan dimasyarakat, selain itu polisi juga pihak yang pertama yang akan menerima laporan tentang kejahatan dan mengetahui terjadinya suatu kejahatan. Kedua, kedudukan, peran, dan tugas serta tanggung jawab pihak kepolisian khususnya petugas polisi, berada ditengah-tengah diantara 3 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

4 pelaku kejahatan (baik sebagai individu maupun kelompok) dan masyarakat (nonkriminal). Kegagalan dalam menanggulangi kejahatan merupakan sasaran kritik dan celaan dari masyarakat, sedangkan keberhasilan dalam menanggulangi kejahatan merupakan ancaman serius (baik fisik maupun fsikis) terhadap polisi dan keluarga. Ketiga, kecanggihan perkembangan teknologi selain memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat juga telah terbukti merupakan pra kondisi bagi peningkatan modus operandi kejahatan yang berkembang dimasyarakat. Beberapa kasus tersebut secara langsung maupun tidak langsung berpegang pada citra kepolisian yang membutuhkan manajemen komunikasi khusus. Pada pengertiannya manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para komunikator dan konteks sosialnya. Manajemen komunikasi termaksud sub disiplin ilmu dari manajemen, menurut kaye (199 4), kelahiran sub disiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan untuk menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi. Para teoritisi menghadapi keterbatasan 4 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

5 dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya. Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana manajemen komunikasi internal humas kepolisian polda sulawesi tenggara dalam membentuk citra dimasyarakat. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen komunikasi internal humas kepolisian polda sulawesi tenggara dalam membentuk citra dimasyarakat. Manfaat Penulisan 1. Secara teoritis, penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan tentang bagaimana manajemen komunikasi humas dalam membentuk citra di masyarakat. 2. Secara praktis, penelitian ini di harapkan dapat di jadikan masukan bagi berbagai komunitas masyarakat mengenai manajemen komunikasi humas. 5 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

6 3. Secara metodologis, dapat di jadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah terkait. Teori Boneka Rusia (motouschka dolls) : Michael Kaye Menurut Michael Kaye orang dewasa memiliki empat boneka yang tersusun rapi membentuk lapisan-lapisan Self, interpersonal, system, dan competence. Self adalah bagian paling dalam dari manajemen komunikasi orang dewasa. Boleh dikatakan bahwa boneka yang mewakili self merupakan komponen komunikasi intrapersonal. Intrapersonal merupakan pembungkus boneka self, dimana fokusnya adalah pada Bagaimana diri berinteraksi dengan orang lain?. Elemen interpersonal dapat dijelaskan sebagaimana perspektif kontruktivis memandang komunikasi, yakni Proses dimana individu yang berinteraksi membuat makna tentang diri masing-masing, serta membuat makna mengenai sifat dan keadaan hubungan mereka. Boneka ketiga adalah system, dimana perhatian kajiannya adalah mengenai bagaimana sebuah sistem atau organisasi dapat mempengaruhi cara berkomunikasi manusia yang berada didalamnya? Terakhir, boneka competence digambarkan berada paling luar. Namun, menurut Kaye, bukan seperti boneka ini hanya berada di lapisan paling luar saja. Boneka competence dapat terjadi pada setiap lapisan manajemen 6 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

7 komunikasi orang dewasa. Manusia dikatakan memiliki boneka competence ini ketika mereka ketika mereka mampu mengelolah dengan baik komunikasi yang terjadi pada tiga boneka sebelumnya. Mengingat Kaye yang menekankan peranan individu melalui boneka competence, maka secara implisit dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya manusiapun merupakan organisasi, sebuah sistem. Sistem yang bernama manusia ini terdiri dari berbagai aspek yang cikal bakal terbentuknya sistem yang lebih besar seperti sistem antarpersonal, sistem kelompok, bahkan sistem massa. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif untuk menghasilkan deskripsi yang orisinil dengan sudut pandang komunikasi. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh orang-orang yang terkait pada bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara yang berjumlah 16 orang. 7 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

8 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan empat jenis teknik pengumpulan data, yaitu observasi (penelitian lapangan), wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan baik primer maupun sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dirangkum dan di analisa dengan menggunakan analisis deskriptif kulaitatif, yaitu data yang diperoleh dijelaskan secara terperinci. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini membahas tentang bagaimana Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Dimasyarakat. Manajemen komunikasi adalah suatu istilah yang memberikan kontribusi terhadap pembentukkan makna dalam masyarakat, misalnya dalam memaknai pesan orang lain atau gaya komunikasi orang lain. Sedangkan Manajemen komunikasi menurut Michael Kaye (1994) yaitu bagaimana orang-orang mengelolah proses komunikasi dalam hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi. Pada dasarnya manajemen komunikasi adalah pengelolaan pesan melalui kesan (makna) yang disepakati bersama. 8 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

9 Manajeman Komunikasi bertujuan untuk menjadi sarana berinteraksi yang baik, dapat memahami dan mengerti cara berkomunikasi yang baik. Dewasa ini dapat menjadi kajian dan sarana informasi yang membentuk hubungan dengan orang-orang sebagai sarana investasi yang merupakan aspek yang sangat penting dalam Manajemen Komunikasi. Dalam upaya mengembangakan hubungan yang profesional. Membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta memperole h opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations) (Ruslan, 1999:31) Manajemen komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup Humas Polda Sultra cenderung efektif. Humas Polda Sultra menerapkan empat komponen manajemen komunikasi. Dalam manajemen komunikasi, apa yang dibayangkan dan dipikirkan seorang anggota Humas untuk mengelolah kesan dan pesan bagi orang lain awalnya terjadi didalam diri anggota humas itu sendiri. dimana komunikasi individu internal maupun eksternal sangat mempengaruhi berjalannya komunikasi dalam organisasinya. Komunikasi internal adalah segenap kegiatan komunikasi yang secara khusus diarahkan pada pihak-pihak dalam lingkungan organisasi pemerintah. Sedangkan Komunikasi eksternal adalah segenap kegiatan 9 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

10 komunikasi yang diarahkan pada publik di luar organisasi pemeritah. Komunikasi individu internal yang dilakukan humas polda sultra sangat efektif. Setiap praktisi humas di Polda Sultra mengkoordinasikan setiap tugas mereka dengan benar, saling tebuka karena mereka memiliki tujuan organisasi yang sama. Sedangkan komunikasi individu eksternal yang terjadi diruang lingkup Humas Polda Sultra dapat dilakukan dengan timbal balik. Komponen kedua dalam manajemen komunikasi yang diterapkan oleh Humas Polda Sultra yaitu, interpersonal atau komunikasi secara langsung dengan sesama anggota Humas Polda Sultra. Komunikasi Interpersonal adalah suatu proses pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain atau beberapa orang, baik secara verbal maupun non-verbal yang ditanggapi orang lain dan merupakan interaksi antara pribadi-pribadi yang terlibat secara utuh dan langsung satu sama lain dalam menyampaikan maupun menerima pesan secara nyata. Pengelolaan pesan melalui komunikasi interpersonal verbal maupun nonverbal, vokal maupun nonvokal. Komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh anggota Bid Humas Polda Sultra sangat efektif dan mereka lakukan secara terbuka satu sama lain, baik itu dari atasan kebawahan ataupun sebaliknya. Sehingga mereka bisa terhindar dari yang namanya misskomunikasi. Selain itu,. Menurut salah satu informan, Ini 10 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

11 dikarenakan informasi yang mereka berikan akan selalu dikembalikan kepada anggota. Bagian yang ketiga dalam manajemen komunikasi yang diterapkan oleh Humas Polda Sultra adalah kemampuan mengelolah suatu pesan yang diterima. Humas polda sultra mengambil beberapa langkah untuk mengelolah suatu pesan agar dapat diterima baik oleh masyarakat. Contohnya dalam bentuk himbauan. Ada beberapa bentuk himbauan yang telah diberikan salah satunya himbauan dalam bentuk media cetak. Proses penyebaran informasi/pesan kemasyarakat termasuk dalam bagian manajemen komunikasi. Ini juga diterapkan oleh bidang humas polda sultra. Yang terakhir adalah Proses dan bentuk penyebaran informasi/pesan kemasyarakat. Penyebaran informasi yang di lakukan oleh anggota Bidhumas Polda Sultra sangat mempengaruhi proses berkomunikasi anggota Humas Polda sendiri. Ada beberapa bentuk penyebaran informasi yang dilakukan oleh anggota Bidhumas Polda Sultra. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen komunikasi yang diterapkan humas polda sultra dalam membentuk citra dimasyarakat berjalan sangat baik dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara. Selain itu 11 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

12 Humas Polda Sultra mengaplikasikan empat komponen penting dalam manajemen komunikasi yaitu yang pertama komunikasi individu internal/eksternal. Komunikasi individu internal yang dilakukan anggota Bidhumas Polda Sultra sangat efektif, jarang terjadi konflik sesama anggota diruang lingkup humas itu sendiri, Setiap masing-masing anggota humasnya mengkoordinasikan setiap tugas mereka dengan benar, saling tebuka karena semua mempunyai tujuan organisasi yang sama. Sedangkan komunikasi eksternal yang dilakukan humas polda sultra lebih banyak dilakukan oleh kepala bidang humas. Komunikasi eksternal humas polda sultra dapat dilakukan dengan hubungan yang timbal balik, yakni komunikasi organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasinya. Kedua yaitu komunikasi secara langsung atau komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal yang terjadi dilingkungan humas polda sultra sangat efektif dan berlangsung secara terbuka baik dari pimpinan ke anggota maupun sebaliknya sehingga mereka mengharapkan tidak terjadi misskomunikasi antar sesama anggotanya. Ketiga yaitu kemampuan mengelolah suatu pesan/informasi yang diterima. Humas Polda Sultra mengambil beberapa langkah untuk mengelolah suatu pesan yang diterima, salah satunya dalam bentuk himbauan. namun dalam proses pengambilan langkah-langkah tersebut, sering juga anggota Humas Polda Sultra mengalami suatu kendala. Yang ke empat adalah Proses bentuk penyebaran informasi kepada masyarakat. Hal ini juga sangat 12 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

13 mempengaruhi proses komunikasi anggota Humas Polda Sultra. Ini karenakan setiap informasi yang diterima oleh anggota Bidhumas Polda Sultra akan selalu dikembalikan kepada anggota. DAFTAR PUSTAKA Grafindo Cangara, Hafied Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers Citrobroto, Suhartin Prinsip-prinsip dan Teknik Berkomunikasi. Jakarta: PT Citra Aditya Bakti Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosadakarya Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosadakarya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosadakarya. Kaye, Michael, Communication Management. Australia. Prentince- Hall 13 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di

14 Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Penerbit Remaja Rosdakarya Metodologi Penelitian Kualitatif (paradigma sosial lainnya). Bandung: Penerbit Remaja Rosadakarya Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi. Bandung. Penerbit Remaja Rosdakarya. Richard West, dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis Dan Aplikasi. Jakarta. Penerbit Salemba Humanika. Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta. Penerbit Media Pressindo. Wiryanto, Dr, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 14 Manajemen Komunikasi Internal Humas Polda Sultra Dalam Membentuk Citra Di