BAB I PENDAHULUAN. melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara
|
|
- Budi Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam komunikasi efektif komunikator memegang peranan penting untuk melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara langsung. Untuk melaksanakan komunikasi efektif ada dua faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang komunikator, yakni sumber kredibilitas (source of credibility) dan sumber daya tarik (source of attractiveness). Kredibilitas bergantung kepada keahlian dan keterpercayaan serta daya tarik komunikator. Kredibilitas yang tinggi dapat meningkatkan perubahan sikap yang positif atau menyenangkan sedangkan kredibilitas rendah akan mengurangi daya perubahan yang menyenangkan. Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesanpesan yang diterima oleh komunikan benar dan sesuai dengan kenyaataan yang dialami oleh komunikan atau khalayak yang bersangkutan. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Hal ini terjadi jika komunikan merasa puas dengan hubungan yang dibangun komunikator karena sejalan dengan pemikiran, kesamaan dan kedekatan dengan komunikan sehingga komunikan dipengaruhi oleh pesan komunikator. Komunikator akan berhasil dalam komunikasinya jika ia menyesuaikan komunikasinya dan memahami kepentingan, 1
2 2 kebutuhan, kecakapan, pengalaman, kesulitan serta kemampuan berpikir dari komunikan atau khalayaknya. 1 Keberhasilan komunikasi seorang komunikator tidak lepas pula dari respon terhadap pesan-pesan yang disampaikan kepada komunikan atau khalayak penerima pesan dalam proses komunikasi yang dilakukannya. Dengan kata lain bagaimana sikap yang muncul dari komunikan sebagai akibat pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sikap menurut Zanna dan Rempel dalam Sarlita adalah: A favorable or un favorable evaluative reaction toward something or someone, exhibited in ones belief, feelings, or intended behaviour (Reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu atau seseorang, menunjukkan kepercayaan, perasaan atau kecenderungan perilaku seseorang). 2 Kesediaan seseorang untuk melakukan pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator bergantung kepada efektif atau tidaknya komunikasi yang dibangun oleh komunikator. Tanda-tanda komunikasi yang efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss menimbulkan pengertian, adanya pengaruh, meningkatkan hubungan baik, rasa senang dan kecenderungan bertindak. 3 Kelima hal tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengertian: artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli sesuai dengan yang dimaksud oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat ini disebut sebagai kegagalan komunikasi primer (Primary breakdown in 1 Onong, Uchyana, Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti Hal Sarlito, Sarwono,W, Meinarno, Eko, A. Psikologi Sosial. Jakarta. Penerbit Salemba Humanika Hal.82 3 Jalaluddin, Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Hal
3 3 Dcommunication). Untuk memahami ini perlu dipahami psikologi pesa dan psikologi komunikator. Kesenangan: komunikasi yang dilakukan mengupayakan agar orang lain merasa apa yang lazim disebut komunikasi fatis (Fatic communication) yaitu komunikasi yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi seperti ini yang menjadikan hubungan seseorang dengan orang lain menjadi lebih hangat, akrab dan menyenangkan. Mempengaruhi sikap: komunikasi paling sering digunakan untuk mempengaruhi sikap orang lain. Komunikasi seperti ini bersifat persuasif dimana diperlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasi dinyatakan sebagai suatu proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tidakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga penerima pesan bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Hubungan sosial yang baik: komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubngan sosial yang baik. Sebagai mahluk sosial manusia memerlukan orang lain dalam kehidupannya untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan. Untuk itu, ada dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan demikian individu akan mencari individu lain untuk mengadakan hubungan atau berinteraksi. Dengan adanya interaksi ini individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau individu dengan kelompok bahkan kelompok dengan kelompok serta kemungkinan individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain, atau sebaliknya. Penyesuaian dalam hal ini memmiliki arti luas
4 4 yaitu bahwa individu dapat meleburkan diri dengan keadaan sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam dirinya, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan. 4 Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi oleh komunikasi interpersonal yang efektif. Kegagalan komunikasi interpersonal dalam menumbuhkan hubungan sosial yang baik dapat menimbulkan kegagalan pengertian yang disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown). Sedangkan gangguan manusiawi yang timbul akibat salah pengertian adalah kegagalan komunikasi sekunder (secondary breakdown). Tindakan: tindakan dari seseorang yang dikehendaki lahir sebagai akibat dari suatu persuasi. Kmunikasi yang dilakukan untuk menimbulkan pengertian pada seseorang tidaklah mudah, namun lebih sulit lagi untuk mempengaruhi sikap apalagi untuk mendorong seseorang melakukan suatu tindakan. Efektivitas suatu komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan oleh komunikan. Karenanya tindakan nyata merupakan indikator efektivitas yang paling penting. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, komunikasi yang efektif dari seorang komunikator dalam melakukan pendekatan kepada khalayak untuk menjalin hubungan timbal balik yang serasi antara khalayak dan organisasi yang diwakilinya memegang peranan penting. Demikian pula dalam suatu organisasi baik itu organisasi pemerintah maupun swasta. Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah untuk mengubah sikap, mengubah opini/pendapat/pandangan, mengubah perilaku dan mengubah masyarakat. 4 Bimo, Walgito. Psikologi Sosial, Suatu Pengantar, Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit ANDI Hal. 65
5 5 Dalam organisasi pemerintah komunikasi dilakukan untuk menginformasikan, mensosialisasikan kepada seluruh stakeholdersnya (Pemerintah Daerah, lembaga-lembaga swasta dan masyarakat sasaran) setiap kebijakan dan peraturan yang telah dibuat. Komunikasi ini dilakukan oleh agenagen perubahan atau fasilitator yang mewakili pemerintah. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai diperlukan suatu kemampuan para fasilitator untuk menyampaikan pesan sehingga pesan menjadi efektif, menimbulkan kesepahaman dan persepsi yang sama antara organisasi dengan stakeholdersnya. Efektif disini dimaksudkan pesan yang ingin disampaikan dapat tepat sasaran serta diterima oleh khalayak yang dituju. Untuk itu dibutuhkan peran dan fungsi humas dalam mendukung kelancaran komunikasi dari fungsi manajemen tersebut. Humas merupakan suatu bidang atau devisi yang berfungsi sebagai jembatan, pemberi informasi serta penengah antara pimpinan dengan karyawan di dalam organisasi dan masyarakat luas di luar organisasi (stakeholders). Namun dalam hal ini humas dilihat sebagai metode komunikasi (Method of Communication) dalam suatu institusi untuk menyampaikan pesan-pesan program, bimbingan serta penyuluhan dalam rangka pencerahan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Humas atau Public Relations dalam suatu organisasi ikut berupaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah dalam penyampaian pesan/informasi dan publikasi mengenai kegiatan organisasi/lembaga yang diwakilinya untuk disampaikan kepada sasaran/publiknya. Humas adalah fungsi yang melekat dan
6 6 tidak terlepas dari manajemen suatu organisasi. Tujuannya adalah membentuk good will (itikad baik), tolerance (toleransi), mutual understanding (saling pengertian), mutual appriciation (saling menghargai). Humas atau Public Relations dalam organisasi pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Humas pemerintah dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah, memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, peraturan perundang-undangan, program dan kegiatannya serta segala sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. 5 Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di perdesaan, pemerintah Indonesia menetapkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu program strategis yang ditempuh pemerintah sebagai upaya pengentasan kemiskinan di wilayah perdesaan. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan kegiatan simpan pinjam merupakan salah satu kegiatan yang diarahkan untuk mendukung usaha ekonomi produktif. Dalam pelaksanaannya kegiatan simpan pinjam di berbagai lokasi bantuan PNPM sering mengalami pasang surut perkembangan karena adanya hambatan-hambatan pengembalian pinjaman, hambatan pertambahan anggota kelompok baru karena terbatasnya pemahaman tentang program yang dilaksanakian, serta keterbatasan kemampuan berwirausaha. Di satu sisi terlihat masalah-masalah tersebut di atas, di sisi lain dijumpai pula keberhasilan yang menunjukkan meningkatnya jumlah anggota dan kelompok simpan pinjam serta 5 Elvinaro, Ardianto. Public Relations, Pendekatan Praktis untuk menjadi komunikator,orator,presenter dan Juru Kampanye handal. Bandung. Widya Pajajaran Hal.4
7 7 kelompok usaha, maupun menurunnya tingkat kemacetan atau tunggakan pinjaman modal akibat pengembalian pengembalian yang tepat waktu. Untuk menyampaikan pesan-pesan program secara efektif kepada khalayak sasaran di perdesaan, diperlukan tenaga pendamping yang dinamakan fasilitator. Tenaga fasilitator ini merupakan tenaga-tenaga sarjana dengan latar belakang pendidikan dari berbagai disiplin ilmu. Tenaga fasilitator ini ditempatkan di tingkat kjabupaten dan kecamatan. Di setiap kecamatan ditempatkan satu tenaga fasilitator yang bertanggung jawab membina desa-desa atau kelompok-kelompok sasaran yang berada dalam wilayah kecamatan yang bersangkutan. Peran fasilitator sebagai wakil pemerintah untuk mencapai tujuan program adalah sebagai nara sumber/komunikator yang dituntut untuk mampu menyampaikan dan siap dengan berbagai informasi, menjawab pertanyaan, memberi ulasan, gambaran serta saran yang konkrit agar dipahami oleh khalayak. Sebagai mediator, fasilitator menjadi perantara atau penghubung sehingga masyarakat dapat mencapai kemudahan-kemudahan mengakses sumber daya yang tersedia untuk mendukung pengembangan dirinya bahkan sebagai penengah dalam situasi krisis atau terjadi silang pendapat diantara khalayaknya. Sebagai motivator, fasilitator dapat menggerakan khalayaknya untuk mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan program. Tercapainya tujuan program tidak terlepas dari kemampuan fasilitator, khususnya fasilitator kecamatan menjalankan tugas dan perannya dalam merubah sikap khalayaknya untuk bersikap positif dalam pelaksanaan berbagai kegiatan
8 8 program. Hubungan timbal balik yang harmonis antara institusi yang diwakilinya dengan khalayak sasaran program perlu dibangun. Untuk itu fasilitator dituntut berperan sebagai praktisi Hubungan Masyarakat yang menjalankan peran sebagai fasilitator komunikasi (Communication Facilitator) yang bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diharapkan publiknya. Perubahan sikap khalayak program sangat dipengaruhi oleh kredibilitas fasilitator. Dari berbagai teori diketahui bahwa kredibilitas berpengaruh terhadap sikap khalayak sehingga memiliki kecenderungan untuk merubah sikap yang diwujudkan dalam bentuk kecenderungan berperilaku. Kredibilitas fasilitator ditunjukkan oleh tingkat keahliannya yang mencakup pengetqahuan fasilitator tentang program usaha ekonomi produktif dan wirausaha, kemampuan fasilitator memberikan bimbingan berwirausaha, keterampilan fasilitator menyampaikan pesan program usaha ekonomi produktif, keterampilan memotivasi. Disamping tingkat keahlian juga keterpercayaan yang mencakup kejujuran fasilitator dalam berkomunikasi, kepedulian fasilitator terhadap kebutuhan dan masalah anggota kelompok dalam berwirausaha, keterbukaan fasilitator menerima saran dan pendapat anggota kelompok. Selain keahlian dan keterpercayaan, daya tarik fasilitator yang mencakup tenggang rasa/empati, daya tarik fisik fasilitator dalam penampilan menyampaikan pesan, kesamaan anggota kelompok dengan anggota kelompok dalam nilai dan pandangan wirausaha, keakraban fasilitator merespon anggota
9 9 kelompok dalam berkomunikasi, kedekatan fasilitator dengan anggota ketika berkomunikasi, serta gaya fasilitator menyampaikan pesan. Kasus-kasus yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan sering adanya pergantian atau kekosongan fasilitator di suatu lokasi. Hal ini disebabkan antara lain oleh tingkat kesulitan geograis. Di wilayah dengan geografis sulit sering terjadi pergantian atau kekosongan. Namun di wi layah yang memiliki tingkat geografis tidak sulitpun hal ini terjadi. Faktor lain yang menyebabkan adalah perpindahan fasilitator karena minta dipindahkan atau terpaksa harus dipindahkan karena hu7bungan yang kurang serasi dengan khalayak yang didampinginya dsb. Pada periode tahun pergantian dan kekosongan fasilitator di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur cukup tinggi. Hal ini menarik untuk di teliti, karena itu penelitian dilakukan di wilayah Jawa Barat khususnya kabupaten Subang dengan pertimbangan tingkat pergantian dan kekosongan yang paling tinggi pada periode tahun Selain itu Subang dipilih sebagai daerah penelitian atas pertimbangan aksesibilitas, efisiensi biaya, tenaga dan waktu serta merupakan wilayah kerja peneliti. Dengan demikian memudahkan dukungan teknis maupun non teknis yang diperlukan. 6 Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dijelaskan diatas sejauhmana pengaruh keahlian, keterpercayaan dan daya tarik fasilitator kecamatan terhadap sikap anggota kelompok sasaran PNPM Mandiri Perdesaan untuk berwirausaha, menarik untuk diteliti. Untuk menngkaji pengaruh 6 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri. Data Induk PNPM. Jakarta. 2010
10 10 kredibilitas terhadap sikap dalam hal ini didekati dengan teori psikologi komunikasi dan Stimulus-Orgsanism-Respons. 1.2 Perumusan masalah Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka perlu kiranya diteliti Sejauhmana Pengaruh Kredibilitas Fasilitator Terhadap Sikap Anggota Kelompok Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan untuk brwirausaha di kabupaten Subang Jawa Barat 1.3 Tujuan penelitian Beranjak dari permasalahan yang dirumuskan, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui atau mengkaji pengaruh kredibilitas fasilitator terhadap sikap anggota kelompok PNPM Mandiri Perdesaan untuk berwirausaha di kabupaten Subang, provinsi Jawa Barat. 1.4 Kegunaan penelitian Kegunaan akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya Ilmu Hubungan Masyarakat dalam menciptakan dan membina hubungan baik organisasi dengan publiknya.
11 Kegunaan praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang kredibilitas fasilitator Pemberdayaan Masyarakat kepada Pemerintah Daerah kabupaten Subang serta Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri dalam melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Disamping itu juga dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan atau menjadi acuan bagi upaya penelitian lebih jauh yang dikembangkan oleh pihakpihak yang berkepentingan dalam kaitan ini.
BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah
Lebih terperinciOPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional
OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik
Lebih terperinciKARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.
KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).
BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Kilisan mengatakan bahwa Persaingan antara perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah kini semakin ketat. Masyarakat berkembang seiring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan perantara media.dalam setiap kehidupan hampir setiap hari bahkan setiap jam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan dasar manusia. Baik secara langsung maupun dengan perantara media.dalam setiap kehidupan hampir setiap hari bahkan setiap jam dan menit,orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi saat ini, teknologi komunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen perusahaan. Humas mampu menyampaikan dan memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang
Lebih terperinciTinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia
Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia 1 Gya Adinda Sonia, 2 Riza Hernawati 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era komunikasi dan informasi dewasa ini peranan komunikasi semakin penting bagi masyarakat. Peranan komunikasi pada dasarnya berusaha untuk menumbuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi perusahaan di tengah persaingan yang begitu ketat. Memiliki image positif dimata stakeholdernya
Lebih terperinciPROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manfaat dari
Lebih terperinciEverything You Should Know About PUBLIC RELATIONS
Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi
Lebih terperinciSTRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang
Lebih terperincidalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau
2 Hal tersebut akan mengganggu kelancaran dalam bekerja dan dapat merugikan instansi atau organisasi. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang jitu dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang digulirkan oleh pemerintah setelah runtuhnya rezim Orde Baru merupakan sebuah jawaban atas berbagai gejolak yang terjadi di dalam masyarakat akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh organisasi itu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud
Lebih terperinciHAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu
Lebih terperinciETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI
Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi secara efektif. Suatu kegiatan komunikasi yang dijalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu dasar yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Karena komunikasi sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan dan motivasi merupakkan sebagian dari masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan dan motivasi merupakkan sebagian dari masalah masalah yang paling sering dibahas dalam organisasi. Segala suatu aktivitas kerja dilakukan secara
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA Indah Wahyu Utami, S.T., M.Si. 1, Margaretha Evi Yuliana, S.S, M.Si Teknik Informatika 1, Sistem Informasi 2 STMIK Duta Bangsa Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan para stakeholders ataupun. lembaga / perusahaan kepada publik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bagian Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan Humas atau Public Relations sangat dibutuhkan hampir di semua bentuk organisasi atau lembaga, bersifat komersial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup
Lebih terperinciPERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR
PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR OLEH: SARTIKA MARHAN E 311 07 002 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Jurnalistik
Lebih terperinci2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk
Lebih terperinciStudi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara
Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membentuk hubungan yang baik dan saling memahami adalah suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari - hari. Salah satu yang tanpa sadar manusia lakukan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan
Lebih terperinciProsiding Manajemen Komunikasi ISSN:
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan antara Ethos Komunikator Host pada Program Dua Hijab dengan Motivasi Berhijab Fashionable (Studi Korelasional Mengenai Hubungan antara Ethos Komunikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya zaman dari hari ke hari, seiring pula dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk kegiatan manusia pun dapat dipermudah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang melayani banyak klien, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berupaya manjalin hubungan yang harmonis. Biro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. dapat menyampaikan pesan yang dimengerti oleh komunikan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana pertukaran
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia )
BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia ) Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orangorang juga ada yang menterjemahkan menjadi hubungan manusia atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari
Lebih terperinciMODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan hal yang mutlak diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tidak ada manusia yang tidak berkomunikasi. Komunikasi diperlukan dalam segala aspek kehidupan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kesuksesaan dalam membangun suatu sekolah di jaman yang sudah modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di pengaruhi oleh lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus berusaha menuju globalisasi, sehingga rumah sakit selalu berupaya meningkatkan mutu dan daya saingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap lembaga atau perusahaan di dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar perusahaan, apakah itu
Lebih terperinciELEMEN DALAM HUMAN RELATION
ELEMEN DALAM HUMAN RELATION Part 2 Edy Prihantoro Universitas Gunadarma Tema Utama Komunikasi Penghargaan diri Penerimaan diri Motivasi Kepercayaan Keterbukaan diri Penyelesaian konflik Human relation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan organisasi dan memberi kemajuan bagi organisasi karena mempunyai fungsi persuasif,
Lebih terperinciKOMUNIKASI EKSTERNAL HARIAN JOGLOSEMAR DENGAN BIRO IKLAN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Strata I
KOMUNIKASI EKSTERNAL HARIAN JOGLOSEMAR DENGAN BIRO IKLAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Strata I Program Studi Ilmu Komunikasi Diajukan Oleh : NIA SETYOWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam sebuah perusahaan khususnya dan umumnya organisasiorganisasi lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi saat ini berkembang pesat sebagai sebuah disiplin ilmu yang memegang peranan penting dalam kehidupan individu, kelompok, organisasi dan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya yang pertama kali dilakukan oleh PT. Sanubari Mandiri Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand Depok City yang sempat terpuruk
Lebih terperinciOLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH
LOKAKARYA KEHUMASAN DALAM MEMBANGUN CITRA PTS DAN KOPERTIS OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH 15/03/2017 HUMAS (YY) 2 15/03/2017 HUMAS (YY) 3 15/03/2017 HUMAS (YY) 4 15/03/2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik
Lebih terperinciPustakawan sebagai komunikator dalam layanan referensi perpustakaan. Syukrinur
Pustakawan sebagai komunikator dalam layanan referensi perpustakaan Syukrinur Abstract This article discusses about the This article is titled librarian as a communicator in library reference service.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kualitas pelayanan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan kualitas pelayanan kini tidak saja menjadi satusatunya senjata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status
Lebih terperincisebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)
14 Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : a. Komunikator (communicator, source, sender ) b. Pesan (message)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka akan mempengaruhi terhadap produk atau service, yaitu dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pencitraan pada sebuah perusahaan merupakan ujung tombak dimana citra perusahaan sangat penting karena hal tersebutlah yang mempengaruhi kelangsungan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations di dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangatlah penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua arah secara timbal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik dalam upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keberadaan persaingan yang sangat ketat semakin dirasakan dalam dunia usaha yang selalu berkembang. Dengan perkembangan tersebut
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik. Pemkot ataupun lembaga lain harus mempunyai humas yang bisa membangun citra positif serta memberikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi media dewasa ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi
Lebih terperinci