POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI UPTD SAMSAT KOTA KENDARI *Astin Abus **Muh. Zein Abdullah ***Sutiyana Fachrudin
|
|
- Hartono Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI UPTD SAMSAT KOTA KENDARI *Astin Abus **Muh. Zein Abdullah ***Sutiyana Fachrudin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari ABSTRAK Penelitian ini dilakukan sebagai bahan penyusunan skripsi untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo di bawah bimbingan Bapak Dr. Muhammad Zein Abdullah, S.IP., M.Si selaku Pembimbing Pertama dan Ibu Sutiyana F, S. Sos., M. I. Kom selaku Pembimbing Kedua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi organisasi dalam pelayanan pajak kendaraan bermotor di UPTD Samsat kota Kendari. Penelitian dilaksanakan Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara UPTD Samsat Wilayah Kota Kendari Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya gangguan terhadap komunikasi sehingga sangat berpengaruh pada pelaksanaan pelayanan prima dalam pelayanan pajak kendaraan bermotor dan perubahan perilaku sosial masyarakat.
2 PENDAHULUAN Latar Belakang Samsat Online merupakan pengembangan dari sistem Samsat yang telah ada, dimana aplikasi yang lama alur pelayanan yang belum memenuhi standar pelayanan, waktu pelayanan tidak dapat terukur, data base kendaraan masih terpisah pada tiap UPTD Samsat, pembayaran/penyetoran ke Bank secara tidak langsung, kinerja petugas pelayanan tidak dapat terukur. data kendaraan yang sebelumnya hanya bisa diakses di UPTD Samsat Kabupaten/Kota setempat, dengan Samsat Online data kendaraan dapat diakses diseluruh Kabupaten/Kota dan tersimpan pada database Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara. Wajib pajak dapat membayar pajak kendaraannya diseluruh Kabupaten dan Kota se Sulawesi Tenggara secara Online, mulai dari pendaftaran, penetapan, pembayaran, pencetakan, validasi, penyerahan, waktu pelayanan dapat terukur kepada Wajib Pajak. Pajak kendaraan ini diatur oleh samsat yang ada di setiap daerah. Secara teknis pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor melibatkan 3 instansi yang terkait, yaitu Dinas Pendapatan Daerah, PT.Jasa Raharja (Persero) Dan Kepolisian Republik Indonesia. (Sumber: Intsruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri keuangan dengan No. INS/03/M/X/1999, No.29 Tahun 1999 dan No. 6/MK.014/1999).
3 Dilihat dari maksud dibentuknya Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap diatas secara umum sistem pelayanan satu atap ini dibentuk untuk memberikan kemudahan, kecepatan, ketepatan, kejelasan, dan kepastian serta ketertiban pelayanan kepada para wajib pajak kendaraan bermotor yang pada intinya memberikan pelayanan prima (optimal). Menurut Rasmadi (2007:11) pelayanan prima merupakan aktivitas yang bertujuan untuk membantu masyarakat sebagai pelanggan dan dilakukan dengan cara terbaik sehingga kebutuhan mereka terpenuhi. Pola komunikasi organisasi yang terjadi di Kantor Bersama Samsat sangat menarik untuk diteliti. Karena pola komunikasi organisasi dari pihak komunikator terjadi dalam sebuah saluran yang merupakan jalan untuk komunikasi. Pola komunikasi yang dilakukan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarat, mengapa dilakukan demikian, siapa yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa besar biaya dan lama waktu pelaksanaan, serta hasil apa yang akan diperoleh. Untuk itu pelayanan publik dimaksudkan untuk kepuasan masyarakat. Pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang atau jasa baik dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik menjadi hal yang selalu diutamakan oleh kantor Bersama Samsat Kendari. Meskipun tidak semua masyarakat merasa puas dalam pelayanan, namun mereka selalu dilayani dengan baik. Demi menjaga kepercayaan dan demi terciptanya kepuasan publik, kantor
4 Bersama Samsat Kendari selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pihak wajib pajak. Rumusan Masalah Adapun Permasalahan yang dapat dirumuskan sesuai uraian diatas adalah; bagaimana Pola Komunikasi Organisasi dalam Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Kota Kendari? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pola Komunikasi Organisasi dalam Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Kota Kendari. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan oleh penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Komunikasi Organisasi mengenai Pola Komunikasi Organisasi dalam Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Kota Kendari. 2. Secara Metodologis, penelitian ini diharapkan sebagai rujukan bagi penelitian mengenai pola komunikasi organisasi.
5 3. Secara Praktis, penelitian ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam pola komunikasi Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Kota Kendari sebagai upaya peningkatan pelayanan bagi masyarakat di Kota Kendari. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi UPTD SAMSAT Wilayah Kota Kendari. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian tersebut karena penulis bisa memperoleh data yang akurat. Informan Penelitian Sebagai informan penelitian ini, penulis menentukan empat orang yang dinilai dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu 1 orang Kepala UPTD Samsat Kota Kendari, 1 orang Petugas Penetapan Loket 1, 1 orang Staf Jasa Raharja, 1 oarng Masyarakat/Wajib Pajak. Jenis dan Sumber Data Jenis Data Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang diperoleh berdasarkan bahan informasi atau temuan objek yang diteliti.
6 Sumber Data 1. Data Primer yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data ini diperoleh melalui observasi maupun wawancara. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru sifatnya dapat mengalami pembaharuan. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dari penelusuran literatur, dan dokumen instansi terkait, serta data pendukung lainnya. Tehnik Analisis Data Teknik analisis data adalah metode atau cara mengolah data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik data primer atau pun data sekunder, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi secara deskriptif kualitatif atau gambaran terhadap objek penelitian yang tersusun atas sejumlah pernyataan-pernyataan yang diperoleh melalui tiga tahapan analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
7 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pola Komunikasi Organisasi Dalam Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Kota Kendari Penyampaian informasi yang baru pada masyarakat dilakukan dapat dilakukan dengan secara tatap muka dengan individu wajib pajak yang mengurus PKB maupun melalui media komunikasi yang tersedia. Hal ini sebagaimana pengamatan peneliti yang melihat secara langsung proses penyampaian informasi tersebut maupun pemberian selebaran atau brosur bagi masyarakat. 1. Menggunakan Media Penyampaian informasi pelayanan PKB menurut penjelasan dari informan Asdiana Mekuo bahwa informasi terbaru dapat disampaikan langsung, ataupun melalui brosur-brosur.(wawancara, 20 Maret 2017). Menurut Informan Asdiana Mekuo cara menyampaikan pesan dengan pola demikian kepada masyarakat melalui informasi langsung ataupun juga melalui brosur yang ada di Kantor Samsat agar masyarakat yang mengetahui informasi tersebut bisa segera meresponnya. Demikian pula dengan pernyataan dari informan Bapak Deddy Agus Susanto selaku Kepala kantor Bersama Samsat Kota Kendari,
8 Penyampaian pesan terbaru ya melalui brosur, spanduk yang dipasang di Kantor Samsat Kota Kendari, atau juga bisa Pamflet di jalan-jalan. (Wawancara, 20 Maret 2017). Hasil wawancara yang dituturkan oleh Bapak Deddy Agus Susanto, bahwa proses penyampaian pesan dapat dilakukan melalui brosur bahkan spanduk yang terpasang di seluruh Kantor Samsat, ataupun melalui pamflet yang terpasang di sepanjang jalan. Hal ini untuk memberikan kesan yang menarik dan juga penting, sehingga bila wajib pajak yang sedang dalam perjalanan, otomatis mereka akan membaca info tersebut. Informan Andi juga memaparkan hal yang serupa, Bahwa pesan yang di sampaikan dapat melalui informasi secara langsung, ataupun dengan melalui brosur dan spanduk, atau pamphlet yang tersebar di seluruh Kota Kendari dan sekitarnya. (Wawancara, 20 Maret 2017). Hasil wawancara yang dikemukakan dalam penyampaian informasi terbaru pada masyarakat dilaksanakan dengan berbagai cara yakni secara langsung, maupun melalui media komunikasi agar masyarakat lebih cepat merespon informasi tersebut. Media komunikasi yang terdiri atas brosur, pamflet maupun spanduk dapat dengan mudah diterima masyarakat. 2. Komunikasi Tatap Muka (Langsung) Pola komunikasi organisasi adalah model penyampaian dan pengiriman informasi dari pengirim kepada penerima dan dapat dipahami. Data di lapangan menunjukkan adanya pola komunikasi pelayanan publik yang dilakukan kantor Bersama Samsat Kota Kendari. Seperti yang diungkapkan oleh Asdiana Mekuo,
9 Penyampaian informasi yang kami lakukan tergantung pada proses pelayanan pajak. Karena setiap wajib pajak itu prosedurnya berbeda. Informasi yang disampaikan berkaitan dengan syarat-syarat yang harus ada. Misalnya untuk pengesahan STNK 1 tahun dengan persyaratan BPKB, STNK asli semua. Untuk STNK 5 tahun ganti plat, syaratnya sama STNK asli di fotocopy rangkap 3 dan check physic kendaraan, kwitansi, pembelian materai 6 ribu. Balik nama juga bisa lokal syaratnya BPKB, STNK, KTP pemilik baru rangkap 5. Balik nama keluar daerah disebut dengan mutasi.(wawancara, 20 Maret 2017). Pernyataan Asdiana Mekuo mengungkapkan bahwa prosedur pelayanan publik sangat berbeda satu sama lain. Semua tergantung dari setiap proses pajak, sesuai dengan keperluan wajib pajak tersebut. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Deddy Agus Susanto Selaku Kepala Samsat Kota Kendari, Prosedur pelayanan publik ya disesuaikan dengan kebutuhan wajib pajak. Kalau wajib pajak ingin mengurus pengesahan STNK 1 tahun itu harus melengkapi persyaratan seperti BPKB dan STNK, semuanya harus asli. Untuk penul ganti STNK 5 tahun syaratnya STNK asli di fotocopy rangkap 3, check physik kendaraan, kwitansi dan materai 6 ribu. Sedangkan untuk mutasi penerbitan fiskal untuk mutasi pemindahan, mutasi masuk / keluar. Pokoknya setiap prosedur pelayanan berbeda beda. (Wawancara, 20 Maret 2017). Informasi yang diberikan oleh Bapak Deddy Agus Susanto bahwa prosedur pelayanan publik itu disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan wajib pajak. Dan setiap proses pajak durasi waktunya juga berbeda. Dari seluruh penjelasan informan diatas, menyebutkan tentang prosedur pelayanan yang dilakukan Kantor Bersama Samsat Kota Kendari yang harus dipenuhi oleh wajib pajak. Setiap keperluan wajib pajak memiliki syarat tertentu yang harus dilengkapi untuk kejelasan prosedur
10 pelayanan, ketepatan dan kecepatan layanan publik di kantor Bersama Samsat Kota Kendari. Sedangkan untuk tatacara Pembayaran Wajib Pajak Informan Asdiana Mekuo mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut: Untuk tatacara pembayaran wajib pajak itu Kanda ya harus melengkapi atau mempersiapkan persyaratan untuk setiap proses pembayaran pajak. (Wawancara, 20 Maret 2017). Pendapat yang dipaparkan oleh Asdiana Mekuo, yaitu setiap proses wajib pajak harus melengkapi semua persyaratan yang berlaku dan sudah ditetapkan oleh petugas Samsat. Informan Bapak Deddy Agus Susanto juga menuturkan tentang tatacara pembayaran wajib pajak, Tatacaranya ya sesuai dengan keperluan wajib pajak. Jika wajib pajak akan melakukan pengesahan STNK 1 tahun ya harus melengkapi syarat-syaratnya. Setelah itu di proses oleh pegawai Samsat, dan si wajib pajak menunggu jalannnya proses pelayanan. (Wawancara, 20 Maret 2017). Pernyataan tersebut menjelaskan, setiap pembayaran pajak kendaraan bermotor memiliki persyaratan dan durasi waktu yang berbeda dari proses pajak yang lain. Semuanya tergantung dengan kebutuhan masing-masing wajib pajak. Mengenai proses pelayanan Tatacara pembayaran PKB, Bapak Andi menuturkan yaitu, wajib pajak mengisi formulir lengkap dengan persyaratan persyaratan untuk diserahkan ke bagian loket yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau wajib pajak, saat pemrosesan wajib pajak di haruskan untuk menunggu sampai di panggil kembali. Dan untuk wajib pajak yang tidak memiliki KTP, berkas tidak dapat diproses. (Wawancara, 20 Maret 2017).
11 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pola Komunikasi Organisasi dalam Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Kendari, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: a. Pola komunikasi organisasi dalam pelayanan pajak kendaraan bermotor di Samsat Kota Kendari, adalah Pelayanan informasi pajak kendaraan bermotor yang dilakukan melalui dua cara. Pertama, menggunakan Media komunikasi berupa brosur, Pamflet dan Spanduk sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Kedua, Komunikasi Langsung (tatap muka). b. Faktor Hambatan Pola Komunikasi Organisasi dalam Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor antara lain: a. Komunikasi Internal; b. Koordinasi Eksternal Saran Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Komunikasi merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan jalannya penyelenggaraan pelayanan publik. Begitu juga dengan penyelenggaraan pelayanan pajak kendaraan bermotor, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting. Mengingat bahwa SAMSAT Kota Kendari merupakan system kerjasama terpadu antar tiga
12 instansi yaitu POLRI, DISPENDA dan PT. JasaRaharja. Dengan komunikasi yang baik antara ketiga instansi tersebut maka pelayanan dapat berjalan lancer dan memuaskan bagi wajib pajak. Dengan selalu berkomunikasi dan bekerjasama, SAMSAT mencoba untuk meminimalisir kesalahan pemberian pelayanan wajib pajak. Selain komunikasi antar instansi, komunikasi dengan masyarakat atau wajib pajak juga sangat penting. 2. Struktur organisasi SAMSAT Kota Kendari menggambarkan jelas kedudukan tiga instansi yang bekerjasama. Masing-masing memiliki tugas dan kewenangannya sendiri. 3. Pentingnya meningkatkan koordinasi antar instansi secara berkala untuk melakukan koordinasi serta evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan pajak kendaraan bermotor. Mengingat SAMSAT merupakan system kerjasama terpadu antar tiga instansi yang membutuhkan koordinasi untuk memperoleh hasil pelayanan yang sesuai harapan wajib pajak. 4. Dalam optimalisasi pelayanan pajak kendaraan bermotor dalam Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap pihak-pihak terkait khususnya Tim Pembina SAMSAT Provinsi (PemerintahProvinsi) dan masyarakat (wajibpajak) harus bias berkerjasama dan mendukung aparat di Kantor SAMSAT Kota Kendari untuk membuat pelayanan khususnya pelayanan pajak kendaraan bermotor menjadi optimal.
13 5. Untuk memaksimalkan kualitas pelayanan pajak kendaraan bermotor oleh aparat, pihak-pihak terkait harus segera dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Pemerintah Provinsi sebaiknya mengadakan pembinaan dan program peningkatan profesionalisme aparat secara menyeluruh dan berkelanjutan kepada aparat Kantor SAMSAT Kota Kendari untuk meningkatkan kualitas aparat. b) Pemerintah Provinsi seharusnya merespon cepat untuk melakukan pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan di Kantor SAMSAT Kota Kendari sesuai dengan standar yang ada serta kondisi saat ini dimana teknologi dan informasi semakin berkembang di masyarakat serta semakin meningkatnya jumlah wajib pajak.
14 DAFTAR PUSTAKA Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Davis, Keith, & Jhon W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa Agus Darma, Erlangga, Jakarta, Milles, M.B, Micheal H. Analisis Data Kualitatif, UI-Press, Jakarta, Moenir. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung, Ratminto dan Winarsih. Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Ruslan Rosady, Manajemen PR dan Media Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta, Rasmadi Pelayanan Prima. Pusdiklat Pegawai. Depok. Sugiyono. Metode Penelitian Kuatitatif dan Kualitatif. Alfabeta, Bandung, Suharyono. Analisis Potensi Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampung, Skripsi Unila, 2009 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, Wirawan, Budaya dan Iklim Organisasi, Salemba Empat, Jakarta, hhtp// tanggal download 10 Maret 2017 hhtp// tanggal download 10 Maret 2017 Intsruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri keuangan dengan No.INS/03/M/X/1999, No.29 Tahun 1999 dan No. 6/MK.014/1999).
15 Undang-undang Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003.
BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdaulat dimana wilayahnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdaulat dimana wilayahnya terbagi dalam Provinsi, Kabupaten dan Kota. Dewasa ini perbincangan tentang otonomi yang diterapkan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. pelayanan tersebut antara lain: c) Memasukan semua berkas ke loket pendaftaran. KTP/SIM, STNK dan fotocopy BPKB.
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Mekanisme dan Prosedur sistem pembayaran PKB yang diberikan oleh Samsat Kabupaten Semarang baik yang dilakukan secara manual maupun On-Line dilakukan dengan urutan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) memegang peranan penting dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerah, baik dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan pelanggan atau masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap).
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. dalam subyek penelitian tersebut, peneliti memastikan dan memutuskan siapa
46 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek atau informan adalah orang yang benar-benar tahu dan terlibat dalam subyek penelitian tersebut,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Pelayanan yang berfokus pada pelanggan ini akan berhasil
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. optimalisasi pelayanan pajak kendaraan bermotor dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan suatu sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi pemerintah dalam satu gedung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Sejarah Kantor Bersama SAMSAT Kota Bogor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT), atau dalam Bahasa Inggris One Roof System, adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur
73 BAB IV ANALISIS DATA Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK
BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK 3.1 Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap Kota Depok 3.1.1 Profil SAMSAT Kota Depok Kantor Bersama SAMSAT (Sistem
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 3/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri merupakan induk dari semua
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kedudukan Samsat Bandar Lampung Secara umum Samsat di Indonesia lahir pada tahun 1976 melalui Surat Keputusan Bersama tiga Menteri yaitu Menteri Pertahanan, Keamanan/Panglima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedikit, dimana kebutuhan dana tersebut setiap tahun mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap daerah mempunyai kewajiban untuk memenuhi kepentingan masyarakat dengan melaksanakan pembangunan daerah di segala bidang. Dalam melaksanakan pembangunan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat
Lebih terperinciJENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
JENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR Uji berkala kendaraan bermotor adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala meliputi uji berkala pertama dan uji berkala lanjutan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada. Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Komunikasi Dalam Pelayanan Samsat Drive Thru pada Dispenda Wilayah Kota Bandung Soekarno Hatta 4.1.1 Transformasi atau Penyampaian Informasi Dalam Pelayanan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. tidak membutuhkan waktu lama, kurang lebih hanya 10 menit. Jadi dengan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Implementasi Layanan SAMSAT Keliling terhadap Penerimaan PKB pada UP3AD/SAMSAT Kabupaten Karanganyar, maka penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. infrastruktur negara yang lebih baik, membuat kelestarian lingkungan hidup dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya untuk membangun suatu bangsa dan negara pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk kelangsungan pembangunan negara tersebut agar warga negara atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Good Governance (kepemerintahan yang baik) merupakan issue yang paling menarik dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Kondisi kepemerintahan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA HOTEL PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 4/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik kepada masyarakat merupakan salah satu tugas atau fungsi penting Pemerintah dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahannya. Pelayanan publik
Lebih terperinciANGKET PENELITIAN Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dalam Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Medan Selatan.
ANGKET PENELITIAN Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap dalam Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor SAMSAT Medan Selatan. I. Kata Pengantar Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik, bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik sudah menjadi kebutuhan dan perhatian di era otonomi daerah sesuai dengan UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik, bahwa pelayanan publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan suatu daerah. Pendapatan daerah yang optimal perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan dari bidang pelayanan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Baik instansi pemerintah maupun swasta saat ini tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, instansi pemerintahan dihadapkan pada semakin tingginya tuntutan terhadap pelayanan yang baik kepada masyarakat. Menyikapi tuntutan ini, tantang terbesar
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DI BAWAH SATU ATAP (SAMSAT) DI KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan Pada Bab ini penulis akan menganalisis secara keseluruhan mengenai efektif dan efisien hal-hal yang menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah dalam bentuk pelaksanaan kewenangan fiskal, setiap daerah harus dapat mengenali potensi dan mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Latar Belakang Objek Penelitian III.1.1. Sejarah SAMSAT Serpong Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan Instruksi Bersama Menteri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sugiyono (2011: 8)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sugiyono (2011: 8) mengemukakan bahwa
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 11/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU
SOP-BID REGIDENT-4 Dibuatoleh BAUR STNK IB NYOMAN HENDRAWAN BRIPTU NRP 88050896 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA KEPOLISIAN 1. Tujuan GATUT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD
45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD SAMSAT Wilayah Kabupaten Bantul Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Wilayah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC. Jamaludin 1, Nur Aminudin 2
APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Jamaludin 1, Nur Aminudin 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu
Lebih terperinciGUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM
GUBERNUR PERATURAN BERSAMA GUBERNUR KEPALA KEPOLISIAN DAERAH DAN KEPALA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG NOMOR : 66 TAHUN 2008 NOMOR POL : NOMOR : TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR BERSAMA SISTIM ADMINISTRASI
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PELAYANAN STNK KANTOR SAMSAT DI SAMARINDA
ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 26-39 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PELAYANAN STNK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran perlunya pembangunan berkelanjutan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah pada dasarnya adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan ekonomi daerah untuk menciptakan kesejahteraan dan memperbaiki kehidupan material secara adil
Lebih terperinciSOSIALISASI POLITIK DALAM PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) MELALUI SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) ONLINE
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kekuatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul SOSIALISASI POLITIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 119 /KPTS/013/2017 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 119 /KPTS/013/2017 TENTANG TIM INTENSIFIKASI KERJASAMA FASILITASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM SECARA BERLANGGANAN PADA KANTOR
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO 1. PENGESAHAN STNK (BYR PKB) SETIAP TAHUN 2. BBN II : - GANTI PEMILIK - GANTI STNK/PLAT 5 THN - STNK RUSAK/ HILANG - PINDAH ALAMAT/
Lebih terperinciBAB III SETTING PENELITIAN
BAB III SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Kantor Bersama Samsat Surabaya Selatan. Samsat adalah Sistem Administrasi manunggal satu atap. Kantor Bersama Samsat merupakan salah satu tempat pelayanan publik,
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH (IPPT) PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH (IPPT) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) / IZIN PERLUASAN USAHA INDUSTRI (IPUI) PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) / IZIN PERLUASAN USAHA INDUSTRI (IPUI) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggarakannya pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok pemerintah sebagai organisasi sektor publik adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia di bentuk dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan atau Mukaddimah UUD 1945 telah mengamanatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia di bentuk dengan tujuan untuk melindungi segenap
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Sejarah Singkat Unit Pelaksana TeknisPendapatan Duri Dinas Pendapatan Provinsi Riau
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Unit Pelaksana TeknisPendapatan Duri Dinas Pendapatan Provinsi Riau Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 35.1 Tahun 2012 Tentang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua (sepeda
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua (sepeda motor) maupun roda empat (mobil) di Indonesia kian pesat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kendaraan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor
BAB IV PEMBAHASAN IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor Samsat Jakarta Barat. Bab ini akan dimulai dengan mekanisme pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PROBOLINGGO DAN BUPATI PROBOLINGGO
SALINAN PERATURAN BERSAMA WALIKOTA PROBOLINGGO DAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR 4 TAHUN 2012 NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PEMUNGUTAN RETRIBUSI PARKIR BERLANGGANAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PROBOLINGGO DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, meningkatkan harkat dan martabat rakyat untuk menjadi manusia seutuhnya. Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional. Sesuai dengan undang undang dasar 1945 Alenia IV yaitu melindungi segenap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu pendapatan terbesar dan sangat berpengaruh di Indonesia, melalui pajak tersebut pemerintah mampu membiayai pengeluaran dalam rangka
Lebih terperinciPROSEDUR DAN PROSES PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
PROSEDUR DAN PROSES PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR I. DASAR HUKUM 1. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2. Undang Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah;
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian dalam suatu rumah tangga membutuhkan sumbersumber penerimaan untuk membiayai segala keperluan rumah tangga. Sama hal nya dengan pajak yang merupakan salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat, kualitas serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat, untuk itu pembangunan harus dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat seutuhnya, untuk itu diharapkan pembangunan tersebut tidak. hanya mengejar kemajuan daerah saja, akan tetapi mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di suatu daerah dimaksudkan untuk membangun masyarakat seutuhnya, untuk itu diharapkan pembangunan tersebut tidak hanya mengejar kemajuan daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelayanan Publik menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGENAAN TARIF PROGRESIF TERHADAP KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan
PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut manusia untuk bekerja secara efektif dan efisien, hal ini tentunya dilakukan agar semua orang dapat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang)
9 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara pada mulanya
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN OPTIK PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN OPTIK PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dalam rangka melaksanakan Trilogi pembangunan, diperlukan ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pembangunan daerah. Disadari atau tidak pada hakekatnya pajak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak daerah merupakan salah satu sektor utama dalam penerimaan daerah, oleh karena itu pajak daerah memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah tangganya sendiri, berdasarkan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Samsat Sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) merupakan suatu sistem kerjasama terpadu antara Kepolisian Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kantor Samsat UPTD Pajak Daerah Wilayah III Propinsi Lampung adalah salah satu instansi pemerintah yang beroperasi pada bidang pendapatan daerah khususnya pada pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN GANGGUAN (HO) PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN GANGGUAN (HO) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Respon Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam Kamus Besar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Begitu pentingnya profesionalitas dalam pelayanan publik maka agar pelayanan menjadi lebih baik dan berkualitas perlu dilakukannya reformasi pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan bernegara, setiap masyarakat
Lebih terperinciPADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO Jalan Koptu Ruswadi No. 12 Tegaldlimo
Lebih terperinciInforman Penelitian : Petugas-petugas SAMSAT Corner. A. Bagaimana kualitas pelayanan di SAMSAT Corner apabila dilihat dari
PEDOMAN WAWANCARA I Informan Penelitian : Petugas-petugas SAMSAT Corner Pertanyaan: I. Kualitas Pelayanan Publik A. Bagaimana kualitas pelayanan di SAMSAT Corner apabila dilihat dari indikator-indikator
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk melayani masyarakat. Hal tersebut senada dengan Surjadi (2012:7), bahwa pelayanan publik merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kualitatif adalah metode
Lebih terperinciMEIDA MELIANTINI ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGAWASAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI WISATA OLEH PEMERINTAH DESA CILIANG DALAM PENCAPAIAN TARGET PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI OBYEK WISATA BATUHIU KABUPATEN PANGANDARAN MEIDA MELIANTINI ABSTRAK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 10
DAFTAR ISI I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 10 1.3 Tujuan Penelitian... 10 1.4 Manfaat Penelitian... 10 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Publik... 11 2.1.1 Pengertian Pelayanan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (PL) Nomor : /SOP/429.115/2013 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya yaitu melalui sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber pendapatan Negara Indonesia berasal dari beberapa sektor, salah satunya yaitu melalui sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut UU No. 20 Tahun 1997
Lebih terperinciNO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP
Dibuat Oleh KANIT REGIDENT TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/9 Disahkan oleh KAPOLRES ABDUL WAHAB AIPTU NRP 60120591 ARIF ABDILLAH IPTU NRP 761204 JON WESLY ARIANTO, S.I.K. AKBP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Orde Baru yang menghendaki tegaknya supremasi hukum, demokratisasi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era Orde baru yang berlangsung lebih dari tiga dasawarsa telah berlalu, dan kini berada pada suatu era yang disebut era reformasi, yaitu suatu era pengganti era Orde
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENYETORAN PELAYANAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang Pajak Daerah
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL
SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL Prosedur dan persyaratan pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor, sesuai dengan Instruksi bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan
Lebih terperinci- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 149 TAHUN 2011 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA KANTOR BERSAMA SAMSAT SURABAYA SELATAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA KANTOR BERSAMA SAMSAT SURABAYA SELATAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : NOVA NOVELITA NIM : 2011410925 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Lebih terperinci92 PERSEN SETORAN TARIF STNK DAN BPKB MASUK KE POLRI
92 PERSEN SETORAN TARIF STNK DAN BPKB MASUK KE POLRI Sumber Gambar: http://www.jpnn.com/ jpnn.com - Kenaikan tarif pengurusan administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini sebagai negara berkembang Indonesia tengah gencargencarnya melaksanakan pembangunan disegala bidang baik ekonomi, sosial, politik, hukum, maupun bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik telah menjadi isu kebijakan yang strategis,karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan publik telah menjadi isu kebijakan yang strategis,karena penyelenggara pelayanan publik selama ini belum memiliki dampak yang luas terhadap perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu pendapatan terbesar dan sangat berpengaruh di Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran dalam rangka
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATALAKSANA PELAYANAN UMUM SATU
Lebih terperinci