BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Hendri Tan
6 tahun lalu
Tontonan:

1 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Manusia bukan suatu proses dimana adanya stimulus secara otomotis dan langsung menimbulkan tanggapan atau respon, tetapi antara stimulus yang diterima dan respon yang terjadi sesudahnya disetarai oleh proses interpretasi oleh aktor-aktor. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktifis karena tidak mengangkat ideologi-ideologi kritis komunitas. Penelitian ini dilaksanakan di daerah kota Jakarta Selatan terutama di tempat-tempat anggota komunitas motor CB bertemu dan berkumpul. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi tersebut adalah karena kota Jakarta Selatan merupakan kota yang mayoritas masyarakat dari semua kalangan banyak yang menggunakan motor CB, selain itu juga telah banyak dibentuk berbagai komunitas atau klub motor CB yang membentuk berbagai perilaku sosial dari berbagai sudut pandang. Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu beberapa anggota komunitas bikers motor CB Jakarta Selatan. Terutama untuk ketua dan beberapa anggota bikers CB yang mampu memberikan informasi secara logis dan akurat berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Subyek penelitian adalah karena mereka dianggap kompeten dan mampu memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan penelitian ini. 40

2 Tipe Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian tentu dibutuhkan sebuah metode sebagai penunjang untuk mencapai tujuan. Metode adalah cara melaksanakan penelitian. Ilmu yang membahas tentang cara atau metode ini disebut metodologi. Tipe penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif dalam pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif didefinisikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia yang berdasar pada situasi wajar atau natural setting dengan mengutamakan penghayatan (verstehen). 24 Salah satu tujuan tipe penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena atau realitas yang diteliti dan bersifat holistik, meliputi seluruh sisi kehidupan subyek yang sedang diteliti. 25 Secara sederhana berdasarkan perspektif holistik dapat dipahami bahwa penelitian ini mengamati subyek penelitian ke dalam komunikasi simbol non verbal dalam komunitas Honda CB Jakarta secara menyeluruh. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat memperoleh pemahaman utuh terhadap komunikasi simbol non verbal yang terjadi dalam komunitas Honda CB Jakarta. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian teori Interaksi Simbolik sebagai pembahas data yang diperoleh di lapangan. Interaksi simbolik adalah teori yang menyatakan 24 John W. Creswell, DesainPenelitianPendekatanKualitatifdanKuantitatif, (Jakarta; KIK Press, 2002), hal Usman Rianse dan Abdi. S.P, Metode Penelitial Sosial dan Ekonomi, Bandung: Alfabeta, 2009, hlm. 9.

3 42 bahwa orang-orang memberikan makna terhadap simbol-simbol dan pemaknaan tersebut berfungsi untuk mengontrol. 26 Metode penelitian tersebut memungkinkan peneliti memadukan simbol dan interaksi dengan memasuki dunia sosial subyek penelitian, merekam berbagai situasi perilaku, mengungkapkan perubahan dan proses membuat konsep-konsep yang lebih terarah. Dengan kata lain interaksi simbolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang di beri makna untuk mengungkap makna proses interaksi dalam sebuah komunitas. Dari proses observasi itu akan terungkap makna di balik interaksi simbolik antar pelaku dalam komunitas Maka itu dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian interaksi simbolik untuk mengungkap tentang interaksi simbolik pada komunitas honda CB yang belum banyak diketahui pemaknaanya. Pemilihan metode ini didasari agar peneliti dapat menjelaskan secara lebih terperinci mengenai komunikasi dan pemaknaan simbol dalam komunitas Honda CB, khususnya komunitas honda CB Jakarta. 3.4 Subyek Penelitian Penetapan subjek penelitian ini dilakukan secara purposive, yaitu dipilih karena mereka merupakan orang-orang kunci (key person) dan sumber data dari fenomena yang akan diteliti. Sehingga asumsi di pilihnya subjek lebih pada informasi yang dimilikinya agar informan yang terpilih sesuai dengan tujuan 26 Stanley J Baran, Dennis K Davis, TeoriKomunikasi Massa: Dasar, pergolakan, danmasadepan, Jakarta: SalembaHumanika, 2010, hlm 374.

4 43 penelitian. Peran subjek penelitian di sini sebagai pemberi tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun subjek penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini ialah pendiri dan para anggota komunitas Honda CB Jakarta. Informan kunci utama adalah penelitian ini terdiri atas tiga orang diantaranya : Tabel 3.1 Subjek Penelitian No Informan Kunci Jenis Umur Status Informan Kelamin 1. Dado Pria 42 Pendiri Komunitas Honda CB (JMTK) 2. Harun Al Rasyid Pria 38 Ketua Komunitas Honda CB (JMTK) 3. Roni Wibowo Pria 34 Anggota Komunitas Honda CB (JMTK) Sumber: PengamatanPenulis (2015). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Strategi yang dilakukan peneliti sebelum pengumpulan data adalah melakukan pendekatan dengan calon informan. Pendekatan dilakukan untuk menjalin hubungan yang baik sejak awal agar membentuk suatu kepercayaan (trust) dengan calon informan. Setelah melakukan pendekatan, peneliti kemudian mulai melakukan pengumpulan data Berkaitan dengan fokus penelitian yang kaji, teknik pengumpulan data utama ( primer ) mengandalkan pada hasil wawancara dan observasi dan dokumentasi sebagai data sekunder.

5 Data Primer Data primer atau sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. 27 Strategi pengumpulan data yang di lakukan dengan rekaman audio, catatan lapangan, dan memo. Teknik wawancara ini memiliki tujuan untuk mendapatkan data melalui penjelasan secara langsung tentang simbol-simbol yang terdapat pada komunitas honda CB. Ada dua teknik wawancara dalam penelitian ini, pertama yaitu wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara. Kedua adalah wawancara bebas, yaitu tanpa disertai pedoman wawancara. Wawancara yang di gunakan adalah terbuka dan tak berstruktur. Wawancara dilakukan disesuaikan dengan kondisi yang beragam dari informan. Hal tersebut di maksud dengan memasuki dan menyesuaikan dengan alam berfikir informan. Untuk lebih mendalami peristiwa Budaya masyarakat Betawi, peneliti lebih banyak menggunakan wawancara bebas. Dalam melakukan observasi, peneliti melakukan pengamatan sebagai partisipan, dimana perandan status peneliti diketahui subjek atau informan. Peneliti juga melakukan pengamatan jenis terlibat, dimana peneliti melibatkan diri dalam kegiatan komunitas Honda CB Data Sekunder Data sekunder didapat dari dokumen-dokumen dan literatur yang memiliki keterkaitan dengan kajian penelitian. Melalui teknik studi dokumen ini dilakukan guna memperoleh data sekunder dalam penelitian. Peneliti menggunakan metode 27 Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kualitatif, kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Hal 225

6 45 ini sepanjang penelitian, mulai dari persiapan hingga proses analisa hasil penelitian. Lebih lanjut studi ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan mempelajari bahan-bahan tertulis yang terdiri dari karya tulis, jurnal, dan publikasi ilmiah lainnya hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan studi peneliti ; serta buku-buku, arsip dan artikel yang mendukung penelitian 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang berusaha mengetahui, memahami, dan mendefinisikan interaksi simbolik dan perilaku sosial yang terjadi antara komunitas motor CB dengan anggotanya maupun masyarakat sekitar. Interaksi simbolik George Herbert Mead memiliki perspektif teoritik dan orientasi metodologi tertentu. Pada awal perkembangannya interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan pada keseluruhan masyarakat atau kelompok. Sehingga sementara ahli menilai bahwa interaksi simbolik hanya tepat diterapkan pada phenomena mikrososiologik atau pada perspektif psikologi sosial. Prinsip metodologis berdasarkan teori interaksi simbolik yaitu : 1. Simbol dan interaksi harus dipadukan sebelum penelitian tuntas. 2. Peneliti harus mengambil perspektif atau peran orang lain yng bertindak (the acting other) dan memandang dunia dari sudut pandang subjek, namun dalam berbuat demikian peneliti harus membedakan antara konsepsi realitas kehidupan sehari-hari dengan konsepsi ilmiah mengenai realitas tersebut.

7 46 3. Peneliti harus mengaitkan simbol dan definisi subjek hubungan sosial dan kelompok-kelompok yang memberikan konsepsi demikian. 4. Setting perilaku dalam interaksi tersebut dan pengamatan ilmiah harus dicatat. 5. Metode penelitian harus mampu mencerminkan proses atau perubaha, juga bentuk perilaku yang yang statis. 6. Pelaksanan penelitian paling baik dipandang sebagai suatu tindakan interaksi simbolik. 7. Penggunaaan konsep-konsep yang layak adalah pertama-tama mengarahkan (sensitizing) dan kemudian operasional, teori yang layakmenjadi teori formal, bukan teori agung (grand theory) atau teori menegah (middle-range theory), dan proposisi yang dibangun menjadi interaksional dan universal Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung: Remaja Rosdakarya.2002)hlm 149.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi, etnometodologi dan interaksi simbolik, dipakai untuk mendeskripsikan, memahami, dan menjelaskan keunggulan pengelolaan