BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan lalu lintas sudah menjadi masalah sehari-hari warga Jakarta. Hal ini disebabkan pertumbuhan jalan dan pertambahan jumlah kendaraan yang tidak seimbang. Kemacetan juga dipicu oleh ketidakpatuhan masyarakat terhadap tata tertib lalu lintas yang berlaku. Masyarakat acap kali melanggar peraturan lalu lintas dengan alasan efisiensi waktu. Masyarakat yang mengendarai kendaraannya dengan ugal-ugalan dan tidak mengindahkan adanya peraturan atau tata tertib lalu lintas yang berlaku akan memicu terjadinya kecelakaan yang tentunya berdampak pada kemacetan disekitarnya 1. Berikut ini merupakan tabel data Ditlantas Polda Metro Jaya terkait jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Tahun Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan Jan s/d April Sumber : Data Laka Lantas Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. 1 Tri Tjahjono,dalam Djoko Susilo, Lalu Lintas Jakarta Dari Metropolitan Menuju Megapolitan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jakarta Raya, 2006, hal. XIV 1

2 2 Kecelakaan akibat pelanggaran lalu lintas kini telah pada kondidsi yang memprihatinkan, sehingga perlu ada langkah-langkah nyata untuk mencegahnya. Untuk mengurangi tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, maka Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan sistem penegakan hukum lalu lintas yang diberi nama ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) atau yang lebih sering disebut Tilang Elektronik. Dengan adanya program baru tersebut, menggambarkan usaha keras Polda Metro Jaya untuk meningkatkan ketertiban berlalu lintas. Sistem penegakan hukum ini bertujuan agar terwujudnya penegakan hukum yang cepat, efektif dan efisien serta lebih transparan, akuntabel dan modern dalam rangka membangun budaya tertib berlalu lintas guna meminimalisir terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh ketidaktertiban para pengguna jalan. Disamping itu program ini juga dimaksudkan untuk mengurangi adanya interaksi, debat, dan lain-lain antara pelanggar lalu lintas dengan polantas serta untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam proses penegakan hukum (damai ditempat) 2. Mekanisme dari program tersebut berupa hasil rekaman data CCTV mengenai tindak pelanggaran lalu lintas yang kemudian dikirimkan ke Traffic Management Centre (TMC) untuk diketahui identitas pelanggar, lalu diproses dan dicetak berupa surat tilang elektronik beserta foto bukti pelanggarannya, kemudian data tersebut dikirim ke alamat pelaku pelanggaran tersebut. 2 Buku Ditlantas Kami Memang Belum Sempurna, Tapi Akan Terus Berusaha

3 3 Dengan dasar UU Transasksi Elektronik dan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka pihak kepolisian telah berupaya mengadakan sistem untuk efisiensi dan keakuratan pemantauan tindak pelanggaran lalu lintas. Namun hal ini menjadi perdebatan di masyarakat karena jenis tindakan pelanggaran menerobos lampu merah dikenai denda maksimal yang cukup berat. Denda yang diberikan terdiri dari 3 jenis ini yaitu menerobos lampu merah, melanggar stop line, dan melanggar yellow box akan dikenai maksimal Rp Dalam pemberlakuan suatu program, tentunya harus dibarengi dengan penyosialisasian kepada masyarakat mengenai aturan pada sistem baru tersebut. Penyosialisasian ini merupakan langkah terpenting dalam berlakunya suatu aturan, dengan adanya penyosialisasian tersebut diharapkan kesadaran masyarakat untuk mentaati aturan akan meningkat. Program tilang elektronik ini mulai diberlakukan pada tanggal 4 april 2011 di kawasan perempatan Sarinah Jalan MH Thamrin, namun pemberlakuannya masih dalam tahap uji coba dan sosialisasi. Mulai diberlakukannya sistem tilang elektronik tersebut disambut beragam tanggapan oleh para pengendara yang melintasi Sarinah - Thamrin, Jakarta Pusat. Tanggapan secara positif yang mengatakan cukup bagus sistem tilang elektronik diberlakukan maka para pengendara yang melintas harus hati-hati untuk tidak melanggar. Ada pula yang mengatakan sistem tilang elektronik ini sebagai pencegah adanya praktek Uang Damai yang sering dilakukan oknum kepolisian dengan pelanggar. Tanggapan yang negatif juga turut mewarnai penerapan sistem tilang elektronik diantaranya percuma saja karena dipasang tilang elektronik pun pasti

4 4 banyak saja pengendara yang melanggar, ada-ada saja sistem tilang elektronik benar-benar tidak efektif malah rakyat dibebani oleh mekanisme yang rumit dan biaya tilang yang besar. 3 Kendati masih menuai pro-kontra dari masyarakat, Ditlantas terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui salah satu kegiatan Humas yakni sosialisasi dengan menyampaikan pesan informasi serta memberikan penerangan kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijakan serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja. Sosialisasi merupakan penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan sadar akan fungsi sosialnya sehingga dapat aktif didalam masyarakat. Agar suatu program yang akan disosialisasikan dapat dipahami, maka perlu adanya kemampuan dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pertukaran yang mendalam 4. Komunikasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan tercapainya kesamaan pendapat dan tujuan yang sama diantara manusia yang satu dengan yang lainnya. Rintangan dalam mencapai keberhasilan untuk menyatukan pikiran Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi,PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,2008, hal.20

5 5 diantara orang-orang dalam industri, perburuhan, pendidikan, komunitas dan pemerintah harus diatasi dengan komunikasi yang lebih efektif 5. Pengaruh komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi didalam diri penerima karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber. Adapun perubahan perubahan yang dimaksud diantaranya perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan perilaku nyata.komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menghasilkan efek- efek atau perubahan sebagai yang diharapkan oleh sumber seperti pengetahuan, sikap dan perilaku, atau ketiganya. Perubahan perubahan dipihak penerima ini diketahui dari tanggapan- tanggapan yang diberikan penerima sebagai umpan balik. 6. Komunikasi memiliki peranan penting dalam menjalankan beragam kegiatan organisasi, karena komunikasi merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu program. Apabila komunikasi itu berjalan dengan baik dan dilakukan secara berkesinambungan, maka tidak menutup kemungkinan program yang akan atau yang sedang dilaksanakan akan tercapai sesuai tujuan organisasi. Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi, tetapi juga dapat ditentukan oleh diri si komunikator itu sendiri, dimana seorang komunikator diharapkan mampu menyampaikan pesan atau informasi yang mudah dimengerti dan dipahami khalayak. Dalam menjalankan kegiatan sosialisasi, dibutuhkan adanya komunikasi yang intensif, persuasif, dan berkesinambungan saat memberikan informasi agar tercapai kesepakatan bagi komunikator dengan komunikan. serta perlu adanya tim 5 H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, hal 85 6 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT.Grasindo,2000, hal. 39

6 6 yang solid, karena itu merupakan sebuah bentuk jalinan antara masyarakat dengan organisasi. Sosialisasi ini diperlukan agar masyarakat lebih mengerti dan memahami permasalahan mengenai kecelakaan dan kemacetan lalu lintas khususnya di DKI Jakarta. Dalam mengkomunikasikan sosialisasi program Tilang Elektronik ini, yang bertindak sebagai komunikator adalah Divisi Pendidikan Masyarakat Dan Rekayasa Lalu Lintas (DIKYASA) Polda Metro Jaya. Divisi ini menjalankan fungsi layaknya profesi Humas namun tetap dalam ranah Kepolisian Direktorat Lalu Lintas yang fungsinya yaitu melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, menjalin hubungan baik dengan stakeholders, memberikan penyuluhan kepada masyarakat, memberikan penerangan terkait kebijakan program lalu lintas. 7 Menurut Edward L. Bernay, terdapat tiga fungsi utama humas yaitu Memberikan penerangan kepada masyarakat, Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya 8. Sehingga penting untuk menerapkan kegiatan sosialisasi guna mendukung aktivitas utama manajemen. Mengingat program tilang elektronik tidak begitu saja dapat diterima masyarakat, maka Dikyasa perlu membuat program-program yang terkoordinir dan terencana agar tujuan komunikasi yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Perlu adanya pembentukan strategi komunikasi agar pesan yang 7 Wawancara Kasubdit Dikyasa 8 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi Dan Aplikasi. Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2005, hal.18

7 7 disampaikan kepada masyarakat dapat dipahami. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil penelitian mengenai Strategi Komunikasi Divisi Pendidikan Masyarakat Dan Rekayasa (DIKYASA) Polda Metro Jaya Dalam Menyosialisasikan Program Tilang Elektronik Wilayah Jakarta Pusat. Periodisasi penelitian ini adalah bulan Mei- Oktober 2011, alasannya karena program tersebut mulai di uji cobakan pada awal bulan April 2011, sehingga penulis ingin melihat program tersebut selama 6 bulan pertama program dijalankan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin merumuskan permasalahan mengenai Bagaimana Strategi Komunikasi Divisi Pendidikan Masyarakat Dan Rekayasa (DIKYASA) Polda Metro Jaya Dalam Menyosialisasikan Program Tilang Elektronik Wilayah Jakarta Pusat? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Strategi Komunikasi Divisi Pendidikan Masyarakat Dan Rekayasa (DIKYASA) Polda Metro Jaya Dalam Menyosialisasikan Program Tilang Elektronik Wilayah Jakarta Pusat. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada ilmu komunikasi dan dapat menyumbang suatu masukan baru bagi pengembangan ilmiah mengenai strategi komunikasi sehingga berguna untuk memperluas wawasan dalam bidang ilmu komunikasi.

8 Kegunaan Praktis 1. Diharapkan bermanfaat bagi instansi sebagai masukan dan evaluasi dalam menjalankan strategi komunikasi kepada masyarakat dan menjaga citra kepolisian khususnya direktorat lalu lintas polda metro jaya. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang komunikasi serta melatih kemampuan berfikir secara sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. lalulintas di Kota Tangerang. Apalagi beberapa korbannya adalah anak yang

BAB I PENDAHULUAN. lalulintas di Kota Tangerang. Apalagi beberapa korbannya adalah anak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kecelakaan lalulintas pada saat ini telah dalam kondisi yang memperihatinkan. Pada tahun 2012 saja, sudah terjadi 104 kasus kecelakaan lalulintas di Kota Tangerang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor di Negara Indonesia sebagai salah

PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor di Negara Indonesia sebagai salah PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor di Negara Indonesia sebagai salah satu alat transportasi semakin tinggi. Hal ini dikarenakan rata-rata masyarakat Indonesia lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Lalu lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dan tanggung jawab yang dijalankan kepolisian tertuju pada tercipta dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem

Lebih terperinci

Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN

Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN 747 TITIK RAWAN MACET DI DKI JAKARTA MACET PARAH ( 0-15 KM/JAM ) MACET SEDANG (15 40 KM/JAM ) LANCAR ( > 40 KM/JAM ) MANAJEMEN KEBUTUHAN LANTAS & GAKKUM YG EFEKTIF ERP MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, sehingga Negara merasa penting untuk mengaturnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Kepolisian daerah Metropolitan Jakarta Raya diawali dari kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi darat berperan sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Lalu lintas di Yogyakarta sudah semakin padat dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Lalu lintas di Yogyakarta sudah semakin padat dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Selain dikenal sebagai kota wisata budaya, Yogyakarta juga dikenal sebagai kota pelajar. Tidak heran apabila Yogyakarta dibanjiri warga pendatang yang berasal dari

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS:

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah permasalahan lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Beberapa fenomena perilaku buruk pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang kerap kita temukan di jalan raya yaitu, pengendara tidak menggunakan helm,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah permasalahan lalu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di dalamnya diatur oleh hukum. Tujuan dibuatnya hukum ini adalah untuk menciptakan suatu masyarakat yang

Lebih terperinci

Foto 5. public adress Foto 7. public adress

Foto 5. public adress Foto 7. public adress LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN 1. Dokumentasi Penelitian 2. Pedoman wawancara 3. UU No.22 tahun 2009 4. Surat Telegram Kapolres Bantul No:ST/598/X/2011 5. Surat Ijin Penelitian DOKUMENTASI PENELITIAN Foto 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta suatu keamanan dan suatu kerukunan, yang mana tiap-tiap individu di dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) menerangkan bahwa lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan peradaban suatu bangsa terus berkembang dengan pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan peradaban suatu bangsa terus berkembang dengan pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan peradaban suatu bangsa terus berkembang dengan pesat, hal ini memacu terjadi banyaknya perubahan dan berkembangnya pola fikir di dalam masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang lazim ditemui di dunia hukum. Demikian halnya dengan proses penegakan suatu perundang-undangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pengguna jalan raya berkeinginan untuk segera sampai. terlambat, saling serobot atau yang lain. 1

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pengguna jalan raya berkeinginan untuk segera sampai. terlambat, saling serobot atau yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan alat transportasi mengalami perkembangan, terutama penggunaan kendaraan roda dua dan roda empat. Hal ini mengakibatkan kepadatan lalu lintas, kemacetan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga

BAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana dan prasarana transportasi publik di Indonesia masih belum optimal. Hal tersebut terbukti seperti apa yang sudah ada dan berjalan di kehidupan ini. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa ini membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap individu mengalami perubahan melalui serangkaian tahap perkembangan. Pelajar dalam hal ini masuk dalam tahap perkembangan remaja.

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN Model RM 1

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN Model RM 1 Model RM 1 : PolIce Go to Campus Kesatuan : Polres ta Madiun Minggu / Tanggal : I / 02 s/d 07 NO KEGIATAN PESERTA 1 Ceramah Aula UNMER Madiun UU. 22 th ttg LLAJ 500 Safety Reading Sda Lapangan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua, roda empat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua, roda empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua, roda empat atau lebih di Desa Citeureup terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Pada saat ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, lalu lintas dimana polisi lalu lintas bertindak sebagai komunikator

1. PENDAHULUAN. tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, lalu lintas dimana polisi lalu lintas bertindak sebagai komunikator 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tidak pernah lepas dihadapkan dengan proses komunikasi. Mulai dari manusia bangun tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu 120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas yang dilakukan di SMA Negeri I Cipatat maka penulis dapat mengambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1

BAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1 Pernyataan tersebut secara tegas tercantum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan, atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan berjalannya kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya terhadap lalu lintas. Semakin banyakn

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M Linggar, Teori & Profesi Kehumasan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005 Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : Rajawali Pers, 2004 Davis, Anthony, Everything You Should

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Polda Metro Jaya Cikal bakal Kepolisian Jakarta di bentuk oleh penjajah Belanda. Ini terjadi sejak penduduk Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang telah layak untuk membawa kendaraan mereka dengan ketentuan yang. melakukan pembuatan SIM di Polresta Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang telah layak untuk membawa kendaraan mereka dengan ketentuan yang. melakukan pembuatan SIM di Polresta Bandar Lampung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surat Izin Mengemudi ( SIM ) merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pengendara bermotor. Dengan adanya SIM menandakan bahwa seseorang telah layak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi di kota akan terus berkembang jika pertumbuhan penduduk serta kebutuhannya untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang 120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi yang serba modern saat ini salah satu produk modern yang banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan sepeda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Aktivitas hukum sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Aktivitas hukum sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu tindakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Aktivitas hukum sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu tindakan disebut perbuatan hukum jika mempunyai akibat yang dapat dipertanggung jawabkan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. (On-line),  (29 Oktober 2016). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam menekan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam menekan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Program yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda DIY dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang terjadi dalam masyarakat, hakikat keadilan dan hukum dapat dialami baik oleh ahli hukum maupun

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN REKAYASA (DIKYASA) POLDA METRO JAYA DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM TILANG ELEKTRONIK WILAYAH

STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN REKAYASA (DIKYASA) POLDA METRO JAYA DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM TILANG ELEKTRONIK WILAYAH STRATEGI KOMUNIKASI DIVISI PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN REKAYASA (DIKYASA) POLDA METRO JAYA DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM TILANG ELEKTRONIK WILAYAH JAKARTA PUSAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting dalam memperlancar pembangunan yang pemerintah laksanakan, karena merupakan sarana untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Kurangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar. Mata pencaharian masyarakatnya beragam, sumber daya alamnya sangat banyak. Mengingat

Lebih terperinci

BULAN NOPEMBER MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV JML 6 X 7X 6 X 7X 26 X ORANG 2 SAFETY RIDING 6 X 5 X 6 X 5 X 22 X 13.

BULAN NOPEMBER MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV JML 6 X 7X 6 X 7X 26 X ORANG 2 SAFETY RIDING 6 X 5 X 6 X 5 X 22 X 13. LAPORAN KEGIATAN BULANAN Model LB 1 Program : Police Goes to Campus Kesatuan : Polres Metropolitan Jakarta Utara KEGIATAN 1 KAMPANYE KESELAMATAN 6 X 7X 6 X 7X 6 X 1.500 ORANG SAFETY RIDING 6 X 5 X 6 X

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Begitu pun dalam hal lalu-lintas atau transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Begitu pun dalam hal lalu-lintas atau transportasi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut keselamatan masyarakat. Oleh karena itu dalam plaksanaannya perlu di atur dengan sebuah peraturan yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam. secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis.

I. PENDAHULUAN. bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam. secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa. bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa. bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga rasa saling membutuhkan antara individu yang satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada bidang teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan berbagai macam cara dilakukan untuk berkomunikasi. Baik itu secara konvensional maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak terjadi kasus pelanggaran hukum. Hukum yang dipandang sebagai salah satu aspek penting dalam masyarakat yang bertujuan merealisasikan terbentuknya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR 0 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Populasi kendaraan yang terus meningkat, termasuk sepeda motor, membuka peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan. Hingga kini, angka kecelakaan lalu lintas jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya kepadatan lalu lintas yang disebabkan mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang lebih lambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi, terutama dalam bidang teknologi transportasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, hampir dapat dipastikan bahwa setiap manusia melakukan proses komunikasi dalam hidup yang seharihari. Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas segala kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupannya. Seringkali hal ini yang mendasari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. mencapai tujuan nasional (Lemhannas,1997). Mencermati kondisi masyarakat

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. mencapai tujuan nasional (Lemhannas,1997). Mencermati kondisi masyarakat 1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Ketahanan wilayah merupakan bagian dari Ketahanan Nasional yang secara terus menerus harus ditingkatkan, sehingga akan menciptakan situasi yang kondusif dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan suatu badan yang mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jaawab terhadap masyarakat seperti menghimbau, melayani dan membantu masyarakat untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini terbukti dari adanya indikasi angka-angka kecelakaan lalu lintas yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara yang telah maju dan juga oleh Negaranegara yang sedang berkembang

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dosen Pembimbing. Djoko Setiabudi, S. Sos, MM NIP

ABSTRAKSI. Dosen Pembimbing. Djoko Setiabudi, S. Sos, MM NIP ABSTRAKSI Judul : Peran Humas Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah Sebagai Fasilitator Komunikasi Dalam Mensosialisasikan Anti Golongan Putih (Golput) Kepada Calon Pemilih Pemilu Presiden Dan Wakil

Lebih terperinci

HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU JML 2 SAFETY RIDING 1 X 1X 1 X 1 X 1X 1 X 6 X ORANG 5 PAMERAN 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 6 X 3.

HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU JML 2 SAFETY RIDING 1 X 1X 1 X 1 X 1X 1 X 6 X ORANG 5 PAMERAN 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 6 X 3. LAPORAN MINGGUAN Model LM Program : Police Goes to Campus Kesatuan : Polres Metropolitan Jakarta Utara Tanggal : 0 s/d 08 November 009 KAMPANYE KESELAMATAN X X 6 X.00 ORANG SAFETY RIDING X X 6 X.000 ORANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor transportasi merupakan hal yang sangat mutlak dibutuhkan terutama oleh negara yang sedang berkembang. Karena transportasi menjadi nadi perkembangan suatu negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat mungkin dialami oleh setiap pengguna jalan. Hal ini terjadi karena pengemudi kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemantapan integrasi nasional guna memperkukuh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pemantapan integrasi nasional guna memperkukuh ketahanan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beribu pulau, terletak memanjang di garis khatulistiwa, serta di antara dua benua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya fungsi PR (Public Relations) diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mempunyai mobilitas yang sangat tinggi. Sektor transportasi merupakan hal mutlak untuk mempermudah mobilisasi penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepatuhan hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum, dalam budaya hukum dapat dilihat dari tradisi perilaku masyarakat kesehariannya yang sejalan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : Klaten, antara lain adalah :

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : Klaten, antara lain adalah : BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah penulis utarakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan, yaitu : 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota dikaitkan dan dipengaruhi oleh jumlah penduduknya. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas

Lebih terperinci

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pengaruh global pada saat ini telah membawa perubahan yang mendasar terhadap tatanan dan pola pikir kehidupan masyarakat. Fenomena yang terjadi di tengah-tengah isu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memperhatikan adalah mengarah kepada dan mempersiapkan diri untuk melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu perbuatan. 1

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 I. PENDAHULUAN 1. U m

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI UU NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Kota Magelang) ABSTRAK

IMPLEMENTASI UU NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Kota Magelang) ABSTRAK 1 IMPLEMENTASI UU NOMOR TAHUN 009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Kota Magelang) Iwan Kurniawan*, Hartuti Purnaweni**, Rihandoyo*** * wanwan9585@yahoo.com; ** hartutipurnaweni@gmail.com;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara mempunyai aparat kepolisian yang berbeda-beda dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya hal-hal yang sama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN SKALA DISIPLIN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bila melanggar rambu-rambu lalu lintas, saya siap ditindak. Saya akan memaki-maki pengendara lain jika tiba-tiba memotong jalan saya. Menurut saya penggunaan lampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. dapat menyampaikan pesan yang dimengerti oleh komunikan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. dapat menyampaikan pesan yang dimengerti oleh komunikan. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang amat vital bagi masyarakat Cilacap menyadari peranan transportasi ini, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU TERTIB BERLALU LINTAS

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU TERTIB BERLALU LINTAS HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU TERTIB BERLALU LINTAS S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh : Ade Mella Ni ma F 100 030 073 FAKULTAS

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI SATLANTAS POLRES PENAJAM PASER UTARA DALAM MENSOSIALISASIKAN TERTIB LALU LINTAS UNTUK MENEKAN TINGKAT KECELAKAAN TAHUN 2015

STRATEGI KOMUNIKASI SATLANTAS POLRES PENAJAM PASER UTARA DALAM MENSOSIALISASIKAN TERTIB LALU LINTAS UNTUK MENEKAN TINGKAT KECELAKAAN TAHUN 2015 ejournal Ilmu Komunikasi, 2016 4 (3) : 280 289 ISSN 2502-597X, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 STRATEGI KOMUNIKASI SATLANTAS POLRES PENAJAM PASER UTARA DALAM MENSOSIALISASIKAN TERTIB LALU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas di Indonesia semakin hari semakin maju. Kemajuan ini tidaklah heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan jumlah

Lebih terperinci

STRATEGI HUMAS POLDA METRO JAYA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM TILANG ELEKTRONIK (Periode April-Juli 2011) SKRIPSI Dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang

Lebih terperinci

JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA (2013) : 104,211 JUTA UNIT JUMLAH SEPEDA MOTOR : 86,253 JUTA UNIT 82,27 %

JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA (2013) : 104,211 JUTA UNIT JUMLAH SEPEDA MOTOR : 86,253 JUTA UNIT 82,27 % JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA (2013) : 104,211 JUTA UNIT JUMLAH SEPEDA MOTOR : 86,253 JUTA UNIT 82,27 % PASAR SEPEDA MOTOR TAK PERNAH KRISIS PERTUMBUHAN PER THN : 14 % (+/-12 JT) PERTUMBUHAN YANG

Lebih terperinci