WORLD UNIVERSITY RANKING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WORLD UNIVERSITY RANKING"

Transkripsi

1 WORLD UNIVERSITY RANKING DENGAN BAHASAN KASUS QS DAN WEBOMETRICS DISUSUN OLEH : DR.IR.EKO NUGROHO,MSI MINAT MANAJEMEN INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA UGM VERSI :

2 KATA PENGANTAR Tulisan ini mengupas tentang World University Ranking (WUR). Pemeringkatan universitas (University ranking) dikembangkan pertama kali oleh US News and World Report pada tahun 1981 (Usher, 2009) dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat untuk adanya transparansi dan perbandingan data tentang institusi pendidikan tinggi. Pemeringkatan yang dilakukan tersebut banyak dikritik, karena memang tidak mudah membuat tolok ukur pemeringkatan. Tetapipun demikian sistem pemeringkatan ini banyak disambut oleh para calon mahasiswa dan orang tuanya. Informasi ini diperlukan oleh para mahasiswa dan orang tuanya yang akan menginvestasikan uang mereka dalam bentuk biaya pendidikan. Selanjutnya dari tahun ke tahun sistem pemeringkatan ini semakin populer. Tidak mengherankan apabila lalu muncul banyak lembaga pemeringkat universitas dengan masing-masing metodenya sendiri. Masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Lembaga pemeringkat ini ada yang dibuat oleh institusi swasta maupun bahkan juga oleh institusi pemerintah. Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Nigeria, Pakistan dan Kazakhtan adalah beberapa contoh dari negara-negara yang melakukan pemeringkatan universitas didalam negeri masing-masing. Dua dari beberapa yang mempunyai pengaruh luas adalah QS dan Webometrics. Dalam tulisan ini kedua lembaga tersebut dibahas sebagai contoh kasus. Harus diakui bahwa di Indonesia, termasuk di UGM masalah pemeringkatan ini menimbulkan pro dan kontra. Namun demikian, akan lebih positif dampaknya apabila UGM memberikan perhatian yang cukup terhadap hal ini daripada mengabaikannya. Hal ini disebabkan karena pada era globalisasi seperti sekarang ini, mau tidak mau UGM juga harus mampu mempublikasikan dirinya dengan informasi yang cukup memadai, agar masyarakat Indonesia maupun juga masyarakat dunia menjadi lebih mengenal dan memahami UGM dengan baik. Tulisan ini awalnya ditulis pada tahun 2010, sehingga banyak bahasan yang menggunakan data-data tahun Namun demikian data-data peringkat tahun 2011, 2012 dan 2013 telah ditambahkan untuk menjaga kemutakhiran informasi. Kita semua warga UGM berharap, bahwa dihari-hari mendatang, UGM akan terus semakin maju dalam perjalanannya menjadi universitas terkemuka di tingkat dunia, dan dalam waktu yang sama juga terus berkontribusi besar bagi peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia. Penyusun 2

3 BAB 1. WORLD UNIVERSITY RANKING 1.1 Pendahuluan Pemeringkatan universitas (University ranking) dikembangkan pertama kali oleh US News and World Report pada tahun 1981 (Usher, 2009) dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat untuk adanya transparansi dan perbandingan data tentang institusi pendidikan tinggi. Pemeringkatan yang dilakukan ini banyak dikritik, karena memang tidak mudah membuat tolok ukur pemeringkatan. Tetapipun demikian sistem pemeringkatan ini banyak disambut oleh para calon mahasiswa dan orang tuanya. Informasi ini diperlukan oleh para mahasiswa dan orang tuanya yang akan menginvestasikan uang mereka dalam bentuk biaya pendidikan. Para orang tua dan mahasiswa tersebut menginginkan agar ketika mereka membayarkan sejumlah biaya ke suatu universitas, maka mereka akan memperoleh manfaat yang sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan tersebut. Oleh karena itulah, maka sistem pemeringkatan universitas tersebut sangat berguna bagi mereka. Selanjutnya, walaupun sistem pemeringkatan ini banyak menerima kritikan, tetapi dari tahun ke tahun semakin populer dan dicari banyak orang.tidak mengherankan apabila lalu muncul banyak lembaga pemeringkat universitas dengan masing-masing metodenya sendiri. Ada lembaga yang memeringkat dengan tolok ukur utama dalam hal prestasi penelitian yang dicapai oleh institusinya, ada pula lembaga pemeringkat yang menilai berdasarkan kemampuan universitas tersebut didalam menampilkan sosok dirinya dalam dunia Internet dan lain sebagainya. Tentu saja masing-masing cara dengan kelebihan dan kekurangannya. Lembaga pemeringkat ini ada yang dibuat oleh institusi swasta maupun bahkan juga oleh institusi pemerintah. Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Nigeria, Pakistan dan Kazakhtan adalah beberapa contoh dari negara-negara yang melakukan pemeringkatan universitas didalam negeri masing-masing. (Salmi dalam Usher, 2009). Melakukan pemeringkatan universitas pada dasarnya bukanlah hal sederhana. Hal ini disebabkan karena untuk memeringkat universitas tentu saja dibutuhkan banyak tolok ukur. Misalnya saja : prestasi hasil penelitian yang pernah dicapai, perbandingan jumlah mahasiswa dan dosen, jumlah karya para dosennya dan lain sebagainya. Selanjutnya berbagai tolok ukur tersebut harus dipadukan untuk memperoleh sebuah tolok ukur gabungan yang mewakili dengan baik masing-masing tolok ukur tersebut, dan dengan sebuah tolok ukur gabungan itulah pemeringkatan dilakukan. Masalah yang muncul adalah tolok ukur apakah yang sebaiknya dipergunakan untuk memeringkat dan bila tolok ukurnya lebih dari satu maka muncul masalah tentang bagaimanakah cara menentukan bobot masing-masing tolok ukur tersebut agar tolok ukur paduan akhirnya dipandang dapat mewakili secara keseluruhan dengan baik. Sehingga dengan tolok ukur paduan ini universitas yang satu dapat diperbandingkan dengan universitas lainnya. Dalam praktek banyak pakar masing-masing mempunyai pilihan sendiri tentang tolok ukur yang dipergunakan untuk mengukur kualitas suatu universitas dan tentu saja masing-masing dengan alasannya. 3

4 Pemeringkatan secara internasional pada dasarnya adalah pengembangan pemeringkatan secara nasional yang sudah dilakukan sebelumnya oleh banyak negara. Pada sekarang ini beberapa lembaga pemeringkat internasional yang berpengaruh antara lain adalah : The Academic ranking of World Universities dari Shanghai's Jiao Tong University, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2003, lalu The World University rankings dari Times Higher Education Supplement dari Inggris (THES) yang pertama kali diluncurkan tahun 2004 dan Webometrics yang pertama kali diluncurkan pada tahun Selain pemeringkatan secara institusi, juga ada pemeringkatan secara sub-institusi. Jenis-jenis sub-institusi tersebut misalnya pemeringkatan kualitas universitas dibidang bisnis, hukum, kedokteran dan lain sebagainya. Beberapa lembaga terkenal biasanya juga memeringkat universitas sesuai bidangnya antara lain misalnya kualitas sekolah bisnis di universitas diperingkat oleh Wall Street Journal atau Financial Times Cara Pemeringkatan Pada semua sistem pemeringkatan, langkah-langkah yang dilakukan pada dasarnya sama, yaitu pertama adalah pengumpulan data sesuai indikator yang dipergunakan, kedua pada data pada setiap indikator dinilai besar skornya dan ketiga skor dari setiap indikator dibobot dan selanjutnya di agregasi menjadi skor paduan. Banyak indikator yang dipergunakan ada yang hanya dua (contohnya Shanghai Jiao Tong) tetapi ada pula yang jumlah indikatornya tujuh (contohnya Melbourne Institute). Tentu saja pemilihan jenis dan banyak indikator, ditambah dengan cara pemberian bobot pada masing-masing indikator akan menentukan hasil akhir pemeringkatan yang dilakukan Sumber Data Ada tiga cara yang paling sering dilakukan lembaga pemeringkat, yaitu : 1. Pihak ketiga yang independen. Misalnya pemerintah yang secara teratur mengkoleksi data dari universitas dapat menjadi sumber yang baik untuk memperoleh data yang obyektif bagi lembaga pemeringkat. Ataupun juga yayasan penyokong dana suatu universitas yang memperoleh laporan kegiatan universitas dapat menjadi sumber data yang baik. 2. Sumber universitas. Tentu saja data yang lengkap dan detail suatu universitas ada pada universitas tersebut sendiri. 3. Data hasil survei yang dilakukan oleh lembaga lain yang bonafide. Dari ketiga sumber tersebut, sumber dari pihak ketiga yang independen adalah sumber terbaik karena aspek obyektifitas dan akurasinya. Namun kelemahannya adalah bahwa data dari pihak ketiga seperti ini biasanya adalah data laporan administratif yang bukan dimaksudkan untuk tujuan pemeringkatan. Sehingga data-data tersebut tidak cukup dan harus dilengkapi dengan data-data dari sumber yang lain, antara lain dari sumber universitas yang bersangkutan yang tentu saja obyektifitasnya tidak sebagus data dari sumber pertama. Keunggulan sumber kedua tersebut adalah bahwa hampir semua pertanyaan yang diperlukan oleh lembaga pemeringkat dimiliki. Sehingga data-data yang terkumpul dapat lengkap. 4

5 1.4. Indikator dan Pembobotan Pemilihan indikator dan penentuan bobot tentu saja menjadi masalah yang pelik didalam pemeringkatan universitas. Finnie dan Usher (dalam Usher, 2009) merangkumnya dalam 8 buah indikator sebagai berikut ; 1. Beginning characteristics. Yaitu menggambarkan karakteristik dan atribut dari calon mahasiswa yang masuk, misalnya mahasiswa dari luar negeri (calon internasional student) dsb. 2. Learning input staff. Yang menggambarkan berapa banyak tenaga dosen yang dimiliki dan bagaimana mereka ditempatkan dalam kegiatan belajar mengajar.. Termasuk didalamnya data tentang lama waktu kontak antara dosen dan mahasiswa, macam cara ujian yang dihadapi mahasiswa, cara mengajar yang dilakukan oleh dosen dsb. 3. Learning input resources. Yaitu sumberdaya keuangan dan material yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar. 4. Learning Environment. Yaitu kualitas lingkungan yang diperoleh oleh civitas akademika dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, antara lain kualitas proses pengajaran, kualitas sumberdaya yang dipergunakan (misalnya apakah komputer yang ada di laboratoriumnya mutakhir ataukah kuno) dsb. 5. Learning outputs. Yaitu data tentang kemampuan yang diperoleh mahasiswa sebagai hasil belajarnya di universitas yang bersangkutan, misalnya kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir logis analitis, pengetahuan dan ketrampilan teknisnya dsb. 6. Final outcomes. Yaitu parameter yang menyatakan kontribusi dari lembaga pendidikan tersebut terhadap masyarakat. Antara lain : tingkat keberhasilan mencari kerja bagi lulusannya, tingkat rerata gaji yang berhasil diperoleh oleh para alumninya, peran alumninya dalam kegiatan bagi kemajuan masyarakat secara nasional dsb. 7. Research. Yaitu kualitas dan banyak hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan ybs. 8. Reputation. Yaitu reputasi yang pernah dicapai oleh Lembaga Pendidikan tersebut maupun para civitas akademikanya. Misalnya hasil pemeringkatan yang pernah dicapai pada suatu lembaga pemeringkatan dunia yang kredibel, perolehan hadiah internasional, misalnya Nobel oleh para civitas akademikanya. 5

6 Tabel 1. Pembobotan Beberapa Lembaga Pemeringkat Internasional dalam %. No Lembaga TOT 1 Asia Week-Asia's Best University 2 THES-QS World University Ranking- WORLD (2007) 3 The Times Good University Guide - UK (2007) 4 Financial Times UK (2003) 5 Academic Ranking World niversity (ARWU) Shanghai Jiao Tong University. 6 Melbourne Institute- Australia (2007) 7 US News and World Report-USA (2007) 8 Elseviers Netherland (2007) Webometrics CHE Ranking Germany (2007) Keterangan : 1. Beginning characteristics. 2. Learning input staff. 3. Learning input resources. 4. Learning Environment. 5. Learning outputs. 6. Final outcomes. 7. Research. 8. Reputation. 6

7 Seperti yang terlihat pada Tabel 1, masing-masing lembaga pemeringkat mempunyai cara pembobotan masing-masing atas tiap-tiap indikator yang ada. Tentu saja masingmasing dengan alasannya sendiri. Sebagai contoh, salah satu Lembaga Pemeringkat yang mempunyai pengaruh luas, yaitu THES, memberikan bobot besar pada indikator Raputasi, Research dan kepemilikan staf yang qualified dalam pemeringkatannya. Dilain pihak, US Newsand World Report memasukkan Learning Output sebagai salah satu indikator penting dalam pemeringkatannya. Pada umumnya lembaga pemeringkat yang ada menggunakan banyak indikator untuk menyusun pemeringkatannya. Tetapi beberapa lembaga pemeringkat yang juga cukup berpengaruh, antara lain Shanghai Jiao Tong Academic World Ranking menggunakan prestasi dibidang research sebagai 90% bobot pemeringkatan yang dibuatnya. Cara seperti ini sebenarnya merugikan Negara negara terutama Negara berkembang yang bukan berbahasa Inggris, karena kebanyakn publikasi dan jurnal riset yang penting adalah berbahasa Inggris. Pemilihan banyak atau sedikit indicator yang dipergunakan tentu saja masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Penggunaan indicator yang banyak tentu saja akan memberikan gambaran ukuran yang lengkap tentang keberadaan suatu universitas. Tetapi masalah yang muncul adalah bahwa pemberian bobot pada masing-masing indicator bisa berbeda yang seorang dengan yang lain. Sebaliknya bila menggunakan hanya satu atau sedikit indicator, misalnya Lembaga Pemeringkat Shanghai Jiao Tong yang memberikan bobot 90% pada indicator riset, maka pengukuran atas indikatornya akan lebih mudah dan obyektif. Tetapi tentu saja kelemahannya adalah bahwa banyak nilai lebih dari suatu universitas pada bidang-bidang yang lain yang seharusnya perlu diperhitungkan didalam pemeringkatan menjadi tak dipergunakan dalam perhitungannya. Akibatnya hasil pemeringkatan dipandang terlalu bias pada hanya satu indikator Tujuan Pemeringkatan Pada awal era adanya pemeringkatan universitas, lembaga pemeringkat yang melakukan umumnya adalah media komersial, yang tujuannya adalah meningkatkan sirkulasi medianya dengan cara memberikan informasi kepada mahasiswa dan orang tentang terutama biaya sekolah, fasilitas penunjang kuliah yang disediakan, jumlah dan kualitas dosen dsb. Contohnya adalah US News & World Report. Selanjutnya dengan semakin bertambah dan berkembangnya sistem pemeringkatan, maka muncul indikator-indikator lain yang dirasa penting untuk menunjukkan kualitas suatu universitas, misalnya antara lain indikator riset. Sebagai contoh adalah CHE (Center of Higher Education) Germany dan ARWU Shanghai Jiao Tong. Pada sistem pemeringkatannya ARWU Shanghai Jiao Tong memberikan bobot yang sangat tinggi kepada indikator riset, yaitu sebesar 90%. Perlu diketahui bahwa ARWU Shanghai Jiao Tong sekarang merupakan salah satu lembaga pemeringkat yang diperhitungkan didunia Internasional. Namun demikian tidak semua orang menyetujui kebijakan pemilihan indicator yang terlalu memberikan bobot tinggi pada riset, karena untuk calon mahasiswa S1, masalah riset bukan menjadi pertimbangan penting bagi mereka. 7

8 BAB 2. KASUS QS DAN WEBOMETRICS Beberapa Lembaga Pemeringkat Skala Dunia Berpengaruh Ada cukup banyak lembaga pemeringkat universitas yang berpengaruh, antara lain yang akan sedikit dibahas disini adalah QS dan Webometric. 2.1 QS Sejak tahun QS (Quacquarelli Symonds) berkerja sama dengan THE (Times Higher Education) menyelenggarakan pemeringkatan perguruan tinggi dan dikenal dengan namaqs. Tetapi mulai tahun 2010 lembaga independen QS (Quacquarelli Symonds) berpisah dengan THE (Times Higher Education). Sebagai ganti QS, THE menggandeng Thomson Reuters. Lembaga gabungan ini akan juga menyelenggarakan pemeringkatan universitas. Dilain pihak, QS meneruskan pemeringkatan yang sudah dimulainya dengan THE yang lalu. Pada bulan Mei 2010 ini lingkup peringkat yang sudah dipublikasikan oleh QS adalah Asia. Sementara itu, THE, yang berubah namanya menjadi THE-Thomson Reuters juga sedang siap-siap membuat THE-Thomson Reuters World University Rankings Indikator Indikator yang dipergunakan untuk pemeringkatan ialah : 1. Beginning Characteristic, yang diberi bobot 10%. Pada era globalisasi ini QS beranggapan bahwa suatu institusi harus go international, dan semakin internasional suatu institusi maka semakin banyak jumlah mahasiswa maupun dosen asing yang sekolah dan bekerja pada institusi tersebut. Faktor ini terdiri dari : a. Persentase Mahasiswa Asing di universitas, dengan bobot 5%. Istilah yang dipergunakan QS adalah : International Students bobot 5%. b. Persentase Profesor Asing di universsitas, dengan bobot 5%. Istilah yang dipergunakan QS adalah : International Faculty bobot 5%. 2. Learning Input Staff, dengan bobot sebesar 20%. Yaitu perbandingan antara mahasiswa/staf pengajar. Istilah yang dipergunakan QS adalah : Faculty Students Ratio bobot 20%. 3. Learning output, yang diberi bobot 20%. Yang dinilai adalah sitasi perkapita dari universitas yang bersangkutan pada database Scopus. Istilah yang dipergunakan QS adalah : Citations per Faculty 20%. Penilaian atas sitasi (citations) memang umum dipergunakan untuk penilaian, yang dipandang cukup baik merepresentasikan kekuatan bidang penelitian 4. Reputasi, yang diberi bobot 50%. Terdiri dari : a. Reputasi di bidang akademik, dengan bobot 40%. Istilah yang dipergunakan QS adalah : Academic Peer Review bobot 40%. Faktor ini adalah faktor terpenting dalam penilaian QS dan didasarkan pada survei online yang didistribusikan ke dunia akademik seluruh dunia. Responden 8

9 tidak boleh mereview institusinya sendiri. Review hanya diijinkan sekali atau hanya yang terakhir yang dipergunakan. b. Reputasi para alumninya di bidang pekerjaan dengan bobot 10%. Istilah yang dipergunakan QS adalah : Employer/Recruiter Review 10%. Faktor ini didasarkan pada survei online yang didistribusikan ke pada perusahaan yang mempekerjakan para alumni. Metodologi yang dipilih oleh QS tidak lepas dari kritik para pakar. Namun demikian QS menjadi salah satu lembaga pemeringkat yang popular dan prestisius. Walaupun respondennya ribuan namun cukup kuat kritik para pakar tentang adanya bias dalam pengumpulan data. Terutama berhubung fakta adanya universitas yang ukurannya relative kecil, biasanya suatu sekolah tinggi dengan jurusan khusus misalnya Sekolah Tinggi Ekonomi. Banyak sekolah seperti ini yang sebenarnya prestasinya secara nasional bagus, tetapi kurang dikenal secara internasional karena ukurannya yang terlalu kecil. Dalam survey QS sekolah dengan karakteristik seperti ini tidak masuk dalam kualifikasi sebagai responden. Walaupun kadang-kadang bisa masuk juga tetapi dalam kategori peringkat bidang khusus Peringkat dalam QS Peringkat tiga perguruan tinggi top di Indonesia dalam QS sejak tahun 2005 sampai tahun 2011 adalah seperti pada tabel 2. TABEL 2. PERINGKAT TINGKAT DUNIA MENURUT QS Nama UI UGM ITB Dapat dilihat pada Tabel.1 tersebut bahwa UGM pernah dua kali menjadi top rank di Indonesia. UI pernah menjadi top rank delapan kali. Sedangkan ITB belum pernah menjadi top rank. Pada tahun 2012 ini UGM berada pada posisi peringkat 3 nasional. Untuk peringkat ASIA dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : 9

10 TABEL 3. PERINGKAT UNIVERSITAS TINGKAT DUNIA DAN ASIA MENURUT QS TAHUN 2009 DAN TAHUN 2010 NO NAMA PERINGKAT DUNIA 2009 PERINGKAT ASIA 2009 PERINGKAT ASIA 2010 PERRINGKAT ASIA 2012 PERINGKAR ASIA UI UGM ITB = Peringkat lengkap untuk ASIA dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa posisi untuk beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia adalah sbb: TABEL 4. PERINGKAT TINGKAT ASIA BEBERAPA PTN MENURUT QS NO NAMA PERINGKAT ASIA 2009 PERINGKAT ASIA 2010 PERINGKAT ASIA 2012 PERINGKAT ASIA UI UGM 63= ITB = IPB UNAIR 130= 109= UNDIP 171= 161= UNIBRAW UNPAD 201= 161= Sedangkan peringkat DUNIA untuk UGM,UI dan ITB perkelompok ilmu adalah sbb: TABEL 5. PERINGKAT TINGKAT DUNIA PERKELOMPOK ILMU MENURUT QS TAHUN 2009 NO KELOMPOK UGM UI ITB 1 Art and Humanities Life Science & Biomedicine Natural Science Social Science IT & Engineering Sedangkan peringkat ASIA untuk UGM,UI dan ITB perkelompok ilmu adalah sbb: TABEL 6. PERINGKAT TINGKAT ASIA 1 0

11 PERKELOMPOK ILMU MENURUT QS TAHUN NO KELOMPOK UGM UI ITB 1 Art and Humanities Life Science & Biomedicine Natural Science 37 44= 58 44= Social Science IT & Engineering Pada tabel dapat dilihat bahwa UGM unggul pada bidang Art and Humanities dan Life Science & Biomedicine. Pada bidang Social Science peringkat UGM cukup bagus juga. ITB unggul pada bidang Natural Science dan IT & Engineering.UI unggul pada bidang Social Science. Secara umum dapat dibaca bahwa UGM unggul pada bidang ilmu sosial dan kedokteran. Sedangkan pada bidang ilmu alam dan keteknikan cukup baik. Tabel dibawah ini adalah peringkat DUNIA per kelompok ilmu untuk berturut-turut tahun 2007, 2008 dan 2009 untuk UGM, UI dan ITB. QS mulai memeringkat tahun Pada tahun 2005 dan 2006 pemeringkatan perkelompok ilmu belum dilakukan. TABEL 7. PERINGKAT TINGKAT DUNIA PERKELOMPOK ILMU UNTUK UGM MENURUT QS NO KELOMPOK Art and Humanities Life Science & Biomedicine Natural Science Social Science IT & Engineering TABEL 8. PERINGKAT TINGKAT DUNIA PERKELOMPOK ILMU 1 1

12 UNTUK UI MENURUT QS NO KELOMPOK Art and Humanities Life Science & Biomedicine Natural Science Social Science IT & Engineering TABEL 9. PERINGKAT TINGKAT DUNIA PERKELOMPOK ILMU UNTUK ITB MENURUT QS NO KELOMPOK Art and Humanities Life Science & Biomedicine Natural Science Social Science IT & Engineering Perbandingan UGM,UI dan ITB menurut kriteria QS pada tahun 2009 adalah sbb: TABEL 10. PERBANDINGAN MENURUT KRITERIA QS PADA TAHUN 2009 NO KELOMPOK UGM UI ITB 1 Academic Peer Review (40%) Recruiter/Employer Review (10%) Student to Faculty Ratio (20%) Citations per paper (20%) International Faculty (5%) International Student (5%) Dari tabel 10 tersebut dapat disimpulkan bahwa pengakuan kinerja UGM oleh masyarakat akademik umumnya (yang dalam hal THE QS diwakili oleh para peer reviewer) adalah cukup baik. Apabila kesimpulan ini digabungkan dengan tabel 9 maka 1 2

13 diperkirakan bahwa para reviewer tersebut adalah mayoritas dari bidang art & humanities dan life & biomedical science. Selanjutnya dari factor Recruiter Review terlihat bahwa UGM peringkatnya terrendah dibanding dengan UI dan ITB.Memang diketahui umum bahwa kemampuan kewirausahaan lulusan UGM dianggap kalah aktif dengan lulusan ITB maupun UI. Jadi memberikan softskill kewirausahaan bagi para mahasiswa UGM memang tepat dan perlu terus ditingkatkan. Pada factor Student to Faculty ratio, terlihat UGM kalah jauh dibanding UI dan ITB. Dari factor ini terlihat bahwa peningkatan jumlah dosen di UGM adalah kebutuhan yang memang wajar dan perlu dilakukan agar setidaknya rationya menyamai UI dan ITB. Pada factor citations paper, terlihat bahwa UGM unggul dibanding UI dan ITB. Bila digabungkan dengan tabel yyy, maka diperkirakan bahwa paper bidang art & humanities dan life & biomedical science lah yang memberikan kontribusi efektif. Pada factor International faculty dan international students UGM unggul dibanding UI dan ITB. Sehingga dapat disimpulkan kebijakan peningkatan penerimaan mahasiswa internasional dan ekrutmen dosen internasional adalah kebijakan yang sudah tepat dan didukung oleh komunitas internasional Saran Saran untuk peningkatan UGM ke arah world class university versi QS : 1. Pengembangan kekuatan bidang ilmu di art & humanities, life & biomedical science dan social science perlu terus ditingkatkan dengan serius dan mantab agar keunggulan UGM dibidang ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan sampai meraih keunggulan pada posisi tingkat dunia. Pengembangan ini akan diakui oleh QS melalui butir academic peer review. 2. Pengembangan bidang natural science dan IT & engineering di UGM perlu dilakukan secara inovatif dan kreatif agar mampu menunjukkan hasil yang dapat diakui secara internasional. Pengembangan ini juga akan diakui oleh QS melalui butir academic peer review. 3. Kebijakan pemberian soft skill kepada mahasiswa seperti yang dilakukan sekarang sudah pada arah yang benar. Para mahasiswa UGM perlu dibekali dengan soft skill antara lain semangat dan ketrampilan kewirausahaan, agar lulusannya mampu bersaing dengan trampil terhadap lulusan universitas lain. Hal ini akan diakui oleh QS melali butir recruiter review. 4. Peningkatan kuantitas dan kualitas dosen di UGM perlu terus dilakukan. Selain memang untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar UGM,juga hal ini akan diakui oleh QS melalui butir Student to faculty ratio. 5. Pengembangan riset dan memperkenalkan hasil riset kepada komunitas ilmuwan international akan terus perlu dilakukan secara continuous improvement agar UGM mencapai posisi masuk ke jajaran universitas kelas dunia. Hal ini akan diakui oleh QS melalui butir citation papers. 1 3

14 6. Kebijakan untuk terus meningkatkan jumlah mahasiswa maupun dosen internasional sampai mencapai jumlah yang optimal perlu dilakukan agar UGM semakin meningkat pergaulan internasionalnya. Halini akan diakui oleh QS melalui butir International Faculty dan International Studentnya. Tabel pemeringkatan QS untuk tingkat ASIA dan ASIA TENGGARA dapat dilihat pada lampiran Alamat QS Alamat situs pemeringkatan QS adalah : Tampilan layer homepagenya contohnya adalah sbb: 1 4

15 2.2 Webometrics Pemeringkatan Webometrics dilakukan oleh Cybermetrics Lab, yatu grup penelitian dari Spanish Research Council. Webometrics mensurvei sekitar perguruan tinggi dan menyusun pemeringkatan sejumlah 6000 dari antaranya. Pengumuman dapat diperoleh biasanya bulan Januari dan Juli.Alamat situsnya ialah : Untuk memperoleh data-data tentang web, pada awalnya Cyberlab menggunakan search engine : Google, Yahoo, Exalead dan Live Search. Tetapi mulai Januari 2012 Cyberlab hanya menggunakan Google dengan alasan ke stabilan Kriteria Dengan menggunakan 8 kriteria pengukuran seperti dijelaskan diatas, maka Webometrics menggunakan 3 kriteria yaitu : 1. Learning input resource. Webometrics menyatakannya dalam wujud Presence dalam istilah lama disebut SIZE, dalam Webometrics diberi simbol S, yaitu banyak halaman situs web perguruan tinggi yang ditemukan oleh mesin pencari Google. (Dahulu Webometrycs menggunakan empat mesin pencari, yaitu Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead). Faktor ini diberi bobot 16.67% (dahulu 20%). Semakin banyak warga UGM mengupload materi ke sirus, tentu saja aspek ini nilainya akan semakin baik. 2. Research. Pada faktor ini Webometrics membaginya dengan 2 subfaktor : 1. Opennness, istilah lamanya adalah Rich files yang dalam Webometrics diberi simbol R. Yaitu banyaknya dokumen yang oleh Webometrics dianggap sebagai dokumen yang berbobot. Dokumen ini adalah dokumen yang dalam format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc,docx), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). Subfaktor ini diberi bobot 16.67%. (dahulu 15%, juga dahulu format Adobe Postcript.ps dihitung, pada situs webometrics yang baru nampaknya sudah tak dipergunakan). Data yang diperhitungkan adalah yang dipublikasikan tahun Excellence, istilah lamanya adalah Scholar yang dalam Webometrics diberi simbol Sc. Yaitu publikasi tulisan-tulisan ilmiah, dan pekerjaan-pekerjaan akademik yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut yang terekam oleh Google Scholar. Sekarang Webometrics membatasi paper yang 10% teratas paling sering disitasi dibidang yang sama. Data yang dipakai adalah yang terindeks di Scimago tahun dan Google Scholar tahun Situs Google Scholar atau Google Cendekia dapat ditemukan di alamat scholar.google.com. Situs ini menyediakan tulisan-tulisan dan kutipan yang dihasilkan oleh seluruh orang di dunia. Subfaktor ini diberi bobot 17.67% (dahulu 15%). 1 5

16 3. Learning Output yang dalam Webometrics diberi istilah Impact, istilah sebelumnya Visibility dan diberi simbol V. Jumlah total tautan eksternal yang unik yang diterima dari situs lain (backlink). Perhitungan diperoleh dari situs MajesticSEO dan ahrefs. Rumus perhitungannya adalah : akar kuadrat dari jumlah back link dikalikan dengan jumlah halaman asal bcaklink tersebut. (dahulu dihitung dari, Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.). Subfaktor ini diberi bobot 50%. Webometrics biasanya menyatakan faktor pengukurannya dengan bahasa sbb: PRESENCE (1/3*50%) Number of Webpages ACTIVITY (50%) IMPACT (50%) OPENNESS (1/3*50%) Number of documents EXCELLENCE (1/3*50%) Number of papers IMPACT (50%) Number of external backlinks Hasil setiap faktor dinormalisasi-logaritmik ke bilangan 1 untuk nilai tertinggi. Keempatnya kemudian diformulasikan ke dalam rumus 16.7*S *R *Sc + 5*V. Hasilnya merupakan nilai yang digunakan dalam pembuatan peringkat perguruan tinggi. Skor yang ditunjukkan pada Tabel di situs Webometrics adalah peringkat bukan nilai material hasil perhitungan skor Peringkat Webometrics Peringkat Webometrics tingkat Asia dapat dlihat pada Lampiran 5. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa perguruan tinggi Indonesia yang masuk hanyalah UGM, yaitu pada peringkat 62 dan ITB pada peringkat 74. Sekaligus pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa peringkat UGM tingkat dunia adalah 562. Secara lengkap ranking Webometric Asia untuk UGM dari tahun 2006 sampai periode Januari 2013 adalah seperti pada Tabel

17 TABEL 11. RANKING WEBOMETRIC ASIA UNTUK UGM TAHUN UGM UI ITB JAN JULI JAN JULI JAN JULI JAN JULI (* 562(* 632(* JAN 2012 (& JULI /379(* 79/507(* 92/568(* JAN /440(* 95/581(* 81/497(* JULI / / /600 FEB/ / / /636 JULI/ / / /622 (* : World Rank. (& : Hanya menggunakan Google Pada Tabel 11. tersebut terlihat bahwa peringkat tersebut naik dan turun. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun Webometrics terus menambah jumlah perguruan tinggi yang di peringkat. Selain itu juga Webometrics terus menyempurnakan system pemeringkatannya, walaupun metodologinya pada dasarnya tidak banyak perubahan. Pada Januari 2010 hanya UGM (rank 62) dan ITB (rank 74) perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam peringkat top 100 Asia. Sedangkan pada Juli 2010 UGM naik menjadi peringkat 61, tetapi ITB naik menjadi ranking 56. Sedangkan untup TOP ASIA, UI mencapai ranking 84 dan Universitas Gunadarma ranking 88. Yang ingin download top 500 world rank dapat diambil di : Pada Tabel 12 dapat dilihat perkembangan kinerja situs UGM menurut pengamatan Webometrics. Pada Tabel 13 dapat dilihat perbandingan kinerja situs 3 perguruan tinggi negeri di Indonesia, yaitu UGM, UI dan ITB. Dapat dilihat bahwa situs UGM kuat dalam hal Size. Hal ini dapat dipahami karena jumlah prodi yang di UGM memang lebih banyak daripada UI maupun ITB. Kekuatan UGM ini harus terus dikembangkan dengan cara setiap civitas akademika UGM perlu terus memuat material kegiatan tridarma perguruan tinggi maupun juga kegiatan manajemennya kedalam situs ugm.ac.id. Pemuatan material ini akan semakin melengkapi situs UGM. Apabila para civitas akademika rajin memuat material kegiatannya kedalam situs, maka niscaya Size 1 7

18 situs UGM akan terus melebihi situs perguruan tinggi yang lain di Indonesia.Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa nampaknya kerajinan civitas akademika ITB untuk memuat kegiatannya kedalam situs lebih baik daripada UGM maupun UI. TABEL 12. PERKEMBANGAN KINERJA SITUS UGM MENURUT WEBOMETRICS SECARA WORLD RANK No SIZE/ PRESENCE VISIBILITY/ IMPACT RICH FILES/ OPENNESS SCHOLAR/ EXCELLENCE RANK/ ASIA JAN JULI JAN JULI JAN JAN JULI JAN FEB Kesimpulan : 1. Openness : UGM sangat bagus dalam meng upload materi yang diperkaya (ppt, doc, pdf dll) 2. Presence : UGM bagus sekali dalam usaha terus menambah materi ke situs 3. Impact : Situs cukup dikenal diseluruh dunia. 4. Excellence : Upload materi jurnal/paper ke google scholar masih kurang, sehingga semakin tertinggal dari kompetitor diseluruh dunia. TABEL 13. PERBANDINGAN KINERJA SITUS TOP 3 PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRICS JULI 2009 JANUARI 2010 NO PARAMETER UGM ITB UI 1 SIZE/PRESENCE VISIBILITY/IMPACT RICH FILES/OPENNESS SCHOLAR/EXCELENCE Kekuatan UGM yang lain adalah dalam hal visibility. Yaitu banyak link dari situs diluar kea rah situs UGM. Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa intensitas link ke situs UGM dari Negara-negara top di Asia jauh lebih banyak dibanding UI dan ITB. Hal ini dapat diartikan bahwa UGM mengadakan kerja sama dengan Negara-negara Asia lebih banyak daripada UI dan ITB. Diperkirakan bahwa bidang ilmu-ilmu social lah yang memberi kontribusi banyak ketika bidang ilmu social tersebut bekerja sama dengan pihak luar negeri. 1 8

19 TABEL 14 JUMLAH LINK DARI NEGARA PENTING DI ASIA Negara Domain ui.ac.id ui.edu ugm.ac.id itb.ac.id Jepang jp China & Hongkong Cn & hk Taiwan tw Korea Selatan kr Singapura sg Malaysia my India in Vietnam vn Filipina ph Thailand th Jumlah Best practices : 1. Pemberian nama situs. Buatlah nama situs yang mudah diingat dan dikenal masyarakat. Singkatan yang baik boleh dipergunakan. Usahakan jangan pernah mengganti nama situs, karena bila nama situs sudah dikenal, penggantian nama akan mengakibatkan kebingungan pada masyarakat pengguna dan akan mengakibatkan efek yang sangat buruk pada visibility situs. Pilihlah tempat pemondokan (hosting) yang handal dan aksesnya cepat. 2. Mengisi situs dengan halaman yang bagus dan banyak hanya dapat dilakukan oleh penulis yang jumlahnya banyak. Oleh karena itu para civitas akademika perlu didorong untuk menuliskan tulisan, hasil penelitian bahkan kegiatan mereka di situs web. Pembagian tugas yang dapat dilakukan antara lain : 1. Pengelola situs pusat menetapkan desain situs sekaligus mengisikan informasi yang berasal dari kantor pusat ke situs. 2. Perpustakaan, Kantor Arsip, Pusat Pelayanan TIK dan unit-unit kerja pengelola data mengembangkan database dan repositoris termasuk bibliografis 3. Unit kerja dan pribadi perseorangan mengembangkan dan terus memperkaya situs masing-masing 3. Menyediakan tempat untuk pemondokan bagi pihak ketiga yang tepat dapat membantu meningkatkan visibility, antara lain misalnya Organisasi Profesi 1 9

20 (contoh IDI, PII, ISEI dll) dan kegiatan2 maupun publikasinya, terutama jurnal elektroniknya. 4. Konversikan semua kegiatan, tulisan, penelitian masa lalu yang belum dalam format elektronik ke format elektronik. Lalu muatkan semua material itu ke situs. Ini akan meningkatkan kekayaan situs. Melakukan hal seperti ini adalah hal mudah, tetapi hasilnya sebenarnya sangat efektif sekali untuk menunjukkan kekayaan intelektual institusi. 5. Interlinking. Situs adalah halaman perpustakaan yang hipertextual yang satu dengan yang lain adapat terhubung dengan mudah dan kompleks. Oleh karena itu bila situsnya buruk, misal karena desainnya buruk, atau isinya miskin informasi atau bahasa yang dipergunakan kurang dikenal masyarakat maka hampir pasti situs tersebut akan kurang mempunyai link dengan situs lain. Sehingga dengan demikian kunjugan ke situs tersebut akan sedikit juga. 6. Pilihan bahasa. Pembaca situs adalah dunia internasional. Oleh karena itu pembuat situs sebaiknya jangan berwawasan lokal. Penggunaan bahasa internasional, khususnya bahasa Inggris adalah keharusan. 7. Media dalam format rich file. Menempatkan tulisan sebaiknya dalam bentuk rich file seperti pdf, ppt, doc dan ps. Hal ini dikarenakan format-format tersebut memudahkan para pembacanya. Bandwidth terus berkembang semakin besar dan murah. Oleh karena itu menyimpan semua arsip dalam media elektronik sangat disarankan. Koleksi video, interviu, presentasi, foto maupun audio akan sangat memperkaya situs dengan biaya yang sangat murah. 8. Desain yang cocok dengan pola kerja mesin pencari (search engine). Desainer situs perlu mendesain situs yang mudah dilacak oleh situs pencari. Hindari hal-hal yang dapat menghalangi akses dari mesin pencari. 9. Popularitas dan kunjunga. Jumla kunjungan adalah penting. Tetapi juga tak kalah pentingnya adalah melacak asal pengunjungnya dan alasan mengapa mereka mengunjungi situs. 10. Pengarsipan. Memelihara copy dari material situs secara teratur adalah keharusan. Karena tidak jarang ketika dilakukan pemutakhiran situs akan ada material yang terhilang secara tidak sengaja. 11. Penggunaan Title pada situs yang mudah dipahami dan pemilihan metatags yang bagus akan meningkatkan visibility situs Saran-saran untuk peningkatan peringkat situs UGM : 2 0

21 1. Untuk meningkatkan pengaruh/internasionalisasi UGM keluar negeri (Visibility) 1. Pengembangan situs yang berbahasa Inggris menjadi kebutuhan mutlak bagi UGM yang ingin menjadi World Class University. Hal ini disebabkan karena akses ke situs yang berbahasa Inggris akan menjadi pilihan utama dunia internasional daripada yang berbahasa local. 2. Peningkatan kerjasama dengan pihak luar negeri, dalam hal situs ada pertukaran link dengan pihak luar negeri. 3. Menyelenggarakan/mengikuti kegiatan yang bersifat regional/internasional. Pemuatan kerjasama dengan institusi/perguruan tinggi lain baik nasional maupun internasional ke situs akan meningkatkan potensi jejaring antara UGM dengan pihak-pihak yang lain. 4. Webadmin situs universitas maupun fakultas perlu terus meningkatkan pengenalan situs UGM kepada mesin pencari internasional (Search Engine) dengan memanfaatkan antara lain SEO (Search Engine Optimization). Tetapi perlu diingat, bahwa usaha ini harus dilakukan dengan cerdik tetapi tetap jujur. 2. Untuk meningkatkan repository kekayaan ilmu pengetahuan UGM (Size dan Rich File) 1. Civitas akademika UGM harus terus dengan rajin dan tekun memuatkan kegiatan-kegiatan penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakatnya kedalam situs ugm.ac.id. Terutama dengan format yang sudah siap baca antara lain : doc, pdf, ppt dan ps. Hal ini akan meningkatkan sumbangan ilmu pengetahuan dari UGM untuk masyarakat internasional maupun nasional. 2. Pengembangan distance learning yang baik akan meningkatkan publikasi ilmu pengetahuan yang dimiliki UGm kepada masyarakat baik nasional maupun internasional secara efektif. 3. Pemuatan kegiatan manajemen dan operasional perguruan tinggi ke situs, selain akan meningkatkan komunikasi antara manajemen dengan mahasiswa, para dosen, karyawan juga akan menampakkan tingginya intensitas dan kelancaran kinerja institusi yang dampaknya akan memperlihatkan kelancaran dan tingginya semangat kerja institusi. 4. Pemeliharaan situs yang tekun perlu dilakukan. Karena situs dapat dikatakan adalah wajah depan institusi kepada masyarakat baik nasional maupun internasional. Unique domain situs perlu dipertahankan. 2 1

22 3. Untuk meningkatkan terobosan UGM kedalam jajaran komunitas elite ilmu pengetahuan (Scholar). 1. Para ilmuwan UGM diharapkan terus melakukan pemuatan material hasil penelitian, tulisan, buku ke situs-situs komunitas elite ilmu pengetahuan antara lain Google Scholar. Diharapkan dengan demikian 2. Para ilmuwan UGM diharapkan terus meningkatkan komunikasi terutama secara elektronik dengan komunitas dan para ilmuwan diluar negeri sehingga selain akan saling memperkaya ilmu, hal ini juga akan meningkatkan pengenalan akan UGM oleh pihak ilmuwan luar negeri. Petunjuk-petunjuk Cyberlab untuk meningkatkan posisi web dalam Webometrics : Rekomendasi-rekomendasi berikut dimaksudkan untuk membantu Universitas dan lembaga litbang di seluruh dunia untuk memiliki kehadiran web yang memadai. Website kelembagaan harus akurat mewakili sumber daya mereka, kegiatan dan kinerja global, menyediakan pengunjung dengan visi yang jelas lembaga. Kami mendorong lembaga untuk terlibat dalam proyek-proyek kehadiran web jangka menengah dan panjang yang mengutamakan penerbitan volume besar kualitas isi dengan metode Open Access. Kami menolak keras penggunaan teknik positioning kasar yang dapat menghasilkan indikator menyesatkan. Jika kita menduga lembaga terlibat dalam kegiatan tersebut, kami akan memberikan peringatan, dan kemudian institusi yang terlibat akan dikeluarkan dari peringkat tersebut. 1. Penamaan URL Setiap lembaga harus memilih nama domain institusi yang unik yang dapat digunakan oleh semua situs dalam lembaga ybs. Kami sarankan menggunakan akronim terkenal dan jika mungkin menggunakan kata-kata penuh yang menggambarkan kota, negara atau item deskriptif lainnya. Hal sangat penting adalah menghindari mengubah domain institusional karena dapat menimbulkan kebingungan dan memiliki dampak buruk pada nilai-nilai visibilitas. Nama alternatif atau domain mirror tidak disarankan bahkan ketika mereka redirect ke salah satu pilihan. Sekarang sangat mudah dan murah untuk menyewa layanan hosting. Jika Anda tidak dapat membuatnya karena alasan politik atau ekonomi teknis untuk membangun layanan web Anda sendiri kami sarankan menghubungi penyedia asing yang juga dapat menjamin akses di seluruh dunia. 2. Isi: Buat 2 2

23 Kehadiran web yang besar, dimungkinkan hanya dengan upaya kelompok besar penulis. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah untuk mendorong dan mendukung sejumlah sebanyak mungkin ilmuwan, peneliti atau mahasiswa pascasarjana sebagai penulis potensial. Sebuah sistem terdistribusi authoring dapat beroperasi pada beberapa tingkatan: * Organisasi pusat dapat bertanggung jawab untuk pedoman desain dan informasi kelembagaan * Perpustakaan, pusat dokumentasi dan layanan serupa dapat bertanggung jawab untuk database besar yang mencakup bibliografi, tetapi juga repositori besar (tesis, pracetak, dan laporan) * Perseorangan atau tim harus menjaga situs web mereka sendiri, dan memperkaya isinya dengan praktek pengarsipan diri. Hosting sumber daya eksternal dapat menarik bagi pihak ketiga dan meningkatkan visibilitas: Situs konferensi, repositori perangkat lunak, masyarakat ilmiah dan publikasi mereka, terutama jurnal elektronik. 3. Isi: Mengkonversi Cara mudah dan cepat lain adalah mengkonversi sumber daya informasi yang tersedia dalam format non elektronik ke halaman web. Sebagian besar universitas sudah memiliki catatan panjang kegiatan yang dapat diterbitkan dalam situs web. Sumber-sumber lain juga calon untuk konversi, termasuk kegiatan masa lalu, laporan atau gambar koleksi. 4. Interlinking Web adalah corpus hypertextual dengan link yang menghubungkan halaman. Jika konten Anda tidak dikenal (desain yang buruk, informasi yang terbatas, atau bahasa minoritas), tidak ada cukup halaman atau memiliki kualitas rendah, situs mungkin akan menerima sangat sedikit link dari situs lain. Mengukur dan mengklasifikasikan link dari orang lain bisa menjadi wawasan. Anda harus mengharapkan link "alami" dari mitra anda, seperti Lembaga lain dari wilayah Anda, organisasi-organisasi serupa, portal meliput topik Anda, kolega atau mitra pribadi. Web Anda harus membuat dampak di komunitas anda. Periksa halaman yatim, yaitu halaman tidak terhubung dari yang lain. 5. Bahasa, khususnya pergunakanlah bahasa Inggris 2 3

24 Para penonton Web adalah benar-benar global, sehingga Anda tidak harus berpikir secara lokal. Versi bahasa, terutama dalam bahasa Inggris, adalah wajib tidak hanya untuk halaman utama, tapi untuk bagian tertentu dan khusus dari dokumen ilmiah. 6. Media yang diperkaya (Richfiles, contoh : ppt, pdf dll) Meskipun HTML adalah format standar halaman web, kadang-kadang lebih baik untuk menggunakan format file diperkaya seperti Adobe Acrobat pdf atau MS Word doc karena memungkinkan informasi yang lebih baik dari dokumen. PostScript adalah format populer di daerah tertentu (fisika, teknik, matematika) tetapi bisa sulit untuk membuka, sehingga dianjurkan untuk memberikan versi alternatif dalam format pdf. Bandwidth tumbuh secara eksponensial, sehingga merupakan investasi yang baik untuk mengarsipkan semua bahan media yang diproduksi di repositori web. Koleksi video, wawancara, presentasi, grafik animasi, dan bahkan gambar digital bisa sangat berguna dalam jangka panjang. 7. Web yang ramah mesin pencari. Hindari menu navigasi rumit berbasis Flash, Java atau JavaScript yang dapat memblokir akses robot. Direktori bersarang atau interlinking kompleks dapat memblokir software robot juga. Database dan halaman dinamis dapat tersembunyi untuk beberapa mesin pencari, sehingga menggunakan halaman statis akan lebih baik. 8. Popularitas dan statistik Jumlah kunjungan penting, tapi tak kalah penting untuk memantau asal-usul mereka, distribusi dan penyebab mengapa mereka link ke situs web Anda. Banyak penganalisa log yang menawarkan analisis tabel dan grafik yang menunjukkan data demografi dan geografi.contoh Google Analytics 9. Pengarsipan dan ketekunan Tetap memelihara arsip material lama dalam situs harus wajib. Kadang-kadang ada informasi relevan yang hilang ketika situs tersebut didesain ulang atau diperbarui. 10. Standar untuk memperkaya situs Penggunaan judul yang bermakna dan metatag deskriptif dapat meningkatkan visibilitas situs Alamat Webometrics Alamat situs Webometrics adalah Tampilan homepage Webometrics adalah sebagai berikut : 2 4

25 "Webometrics Ranking of World Universities" dikembangkan pleh Cybermetrics Lab, suatu kelompok peneliti yang tergabung dibawah Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), lembaga riset pemerintah terbesar di Spanyol. Jenis-jenis penelitian yang dilakukan lembaga ini antara lain : 1. Pengembangan web indikator 2. Pengembangan indikator tentang sumberdaya informasi di masyarakat 3. Pengembangan indikator dan visualisasi social neteork 4. Teknik analisis dokumen di web 5. Studi gender ada kegiatan ilmuwan di web 6. Pengembangan teknik cybermetric pada posisi web dalam search engine 7. Analisis pemakaian informasi dengan teknik web mining Saat ini Cybermetric lab melakukan perangkingan atas web dari seluruh dunia dari institusi : 1. Universitas 2. Sekolah Bisnis 3. Rumah Sakit 4. Pusat Penelitian 5. Repository 2 5

26 2.2.6 Repository Ranking Webometrics berusaha mempromosikan Open Access Initiatives. Salah satu caranya adalah dengan mendorong orang/lembaga mempublikasikan paper dan material ilmiahnya pada suatu situs repositories interdisiplin. Syarat agar suatu repository ikut dianalisis oleh webomerics adalah : 1. Nama repository harus autonomous we domain. Contoh : repository.xxx.zz, pustaka..xxx.zz (diijinkan) xxx.zz/repository (tak diijinkan) 2. Isi situs terutama material sains. Metode perhitungan kinerja situs repository dalam webometrics mirip seperti perhitungan pada kinerja situs yang lain seperti universitas dll, meskipun juga ada perbedaannya. Parameter tersebut adalah : 1. Size (S). Banyak halaman situs yang dihitung dengan Gogle. 2. Visibility (V). Yaitu total backlink dari situs lain yang dihitung dengan MajesticSEO dan ahrefs databases. 3. Richfiles. File format pdf, doc, docx, ppt, pptx, ps, eps yang dihitung dengan Google. 4. Scholar (Sc). Dengan Google scholar database dihitung paper antara tahun Selanjutnya dihitung skor dengan bobot 1:1 antara activity (Size, Richfile, Scholar) dengan impact (Visibility). Untuk repository peringkat di Indonesia adalah sbb: Tabel 14B. Peringkat Situs Repository Rank World Nama S V R Sc 1 26 Institut Teknologi Sepuluh Nopemeber Diponegoro University Institutional Bogor Agricultural University Scientific Universitas Muhammadiyah Surakarta Gunadarma University Repository Andalas University Repository E-Library Universitas Brawijaya Yogyakarta State University Repository UPN Veteran Jatim Repository Digital Library UIN Sunan Kalijaga (1) UIANA Universitas Indonesia Institut Teknologi Bandung

27 LIPI BAB 3.KESIMPULAN 3.1 Perbandingan langsung antara QS dengan WEBOMETRICS adalah sebagai berikut: Tabel 15 perbandingan QS dengan WEBOMETRICS Parameter QS Webometric Jumlah Universitas yang dianalisis Jumlah Universitas yang dirank Beginning characteristic % mhs asing (5%) ---- (internasionalisasi) % prof asing (5%) Learning input staff Student/staff (20%) ---- (teaching) Learning input resources ---- Size (20%) Learning outputs Citation Scopus (20%) Visibility (50%) Research ---- Documents (Rich File) 15% Paper (Scholar) 15% Reputation Academic Survei (40%) Employer Survey (10%) ---- Negara Keunggulan Memperhitungkan berkembang dapat Reputasi menampilkan diri Mengukur kinerja Yang diukur bukan jangka panjang hanya prestasi risetnya Memperhitungkan Membuat situs kinerja internasionalisasi mudah dikerjakan Hasil sangat terpengaruh kualitas survey Kelemahan Penyelenggarany a adalah perusahaan swasta yang berorientasi profit Ukuran universitas sangat berpengaruh Sensitiv terhadap bad practices dalam dunia IT Terpengaruh pada kualitas data google scholar Sangat berorientasi pada metode IT Dari tabel tersebut dapat dikatakan bahwa antara QS dan Webometrics adalah saling komplementer. Sehingga kinerja unggul pada kedua lembaga pemeringkat tersebut menjadi ukuran yang lebih lengkap untuk dapat menilai kinerja universitas yang semakin mendekati realita. 2 7

28 3.2 Kesimpulan 1. Pada dasarnya masih dalam perdebatan banyak pakar mengenai apakah sebenarnya tujuan pemeringkatan universitas. Tetapi juga hal ini berkaitan dengan pertanyaan apakah sebenarnya tujuan suatu universitas. Untuk Indonesia, tujuan suatu institusi universitas dirumuskan dalam bentuk Tridarma Perguruan Tinggi. Namun di luar negeri tujuannya bisa tidak sama dengan yang dianut di Indonesia. Dari ketiga darma perguruan tinggi tersebut, bobot masing-masing darma bisa berbeda-beda antar perguruan tinggi yang satu dengan yang lain. 2. Tujuan pemeringkatan universitas pada awalnya dibuat oleh lembaga media komersial dengan untuk membantu meningkatkan omset media mereka, dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat tentang biaya kuliah, fasilitas yang disediakan, banyak dan kualitas dosen yang dimiliki dsb. Informasiinformasi tersebut ditujukan terutama untuk calon mahasiswa S1. 3. Indikator yang dipergunakan untuk mendefinisikan kualitas suatu universitas oleh lembaga-lembaga pemeringkat dapat dikelompokkan menjadi 8 kelompok : yaitu 1. Beginning characteristics. 2. Learning input staff. 3. Learning input resources. 4. Learning Environment. 5. Learning outputs. 6. Final outcomes. 7. Reasearch. 8. Reputation 4. Banyak lembaga pemeringkat dengan masing-masing mempunyai pilihan indikatornya sendiri. Dengan bobot atas indicator-indikator sesuai keyakinan masing-masing. 5. Ada 3 buah sumber data untuk pemeringkatan, yaitu : 1. Sumber independent. 2. Universitas ybs secara langsung. 3. Hasil survey. 6. Tidak semua orang menyukai pemeringkatan universitas, terutama pihak-pihak yang merasa dirugikan. Namun demikian pemeringkatan universitas berkembang diseluruh dunia karena memudahkan masyarakat untuk menilai kinerja suatu universitas yang sesungguhnya memang sangat komplex. 7. Salah satu masalah yang muncul dalam pemeringkatan universitas adalah proses pengumpulan data untuk evaluasi dan kualitas data tersebut. Dalam praktek tidak mudah untuk memperoleh data-data yang lengkap, akurat dan obyektif dari universitas-universitas yang dievaluasi tersebut. 2 8

29 Daftar Pustaka Aguillo, Isidro F, Asian Universities and The World Rankings, The Webometrics Scenario, Proceedings International Conference on World niversity Rankings and Quality of Education Usher, Alex, University Ranking and League Tables : Their Construction and Use, Proceedings International Conference on World niversity Rankings and Quality of Education Jalal, Fasli, Nizam, Higher Education Roles to Improve the Nation's Competitivesness & the World Class University, Proceedings International Conference on World niversity Rankings and Quality of Education Webometric.info, diakses 9 Mei

30 LAMPIRAN 1 PERINGKAT ASIA DARI QS MEI TAHUN 2010 RANK 2010 RANK 2009 UNIVERSITAS NEGARA KATE GORI SKOR 2010 SKOR University of Hong Kong A* Hong Kong B1a The Hong Kong University of Science and Technology Hong Kong C2a = National University of Singapore (NUS) A* Singapore A1a The Chinese University of Hong Kong Hong Kong B1a The University of Tokyo Japan B1a Seoul National University A* Korea, South B1a Osaka University Japan B1a Kyoto University Japan B1a Tohoku University Japan B1a Nagoya University Japan B1a Tokyo Institute of Technology Japan C2a = Peking University China B1a KAIST - Korea Advanced Institute of 13 7 Science & Technology A* Korea, South C2a Pohang University of Science And Technology (POSTECH) Korea, South D3a City University of Hong Kong Hong Kong C2a = Tsinghua University China B1a = Kyushu University Japan B1a Nanyang Technological University (NTU) A* Singapore B2a Yonsei University Korea, South A1a University of Tsukuba Japan B1a National Taiwan University (NTU) Taiwan A1a = Hokkaido University Japan B1a = Keio University Japan A1a Fudan University China B1a University of Science and Technology of China China B2a Kobe University Japan B1a Nanjing University China B1a = Mahidol University Thailand B1b Korea University Korea, South A1a The Hong Kong Polytechnic University Hong Kong B2a National Cheng Kung University Taiwan B1a Zhejiang University China A1a Chiba University Japan B1a = 29 Shanghai Jiao Tong University China A1a

31 34= 40 National Tsing Hua University Taiwan B2a = Indian Institute of Technology Bombay (IITB) India C2a Indian Institute of Technology Kanpur (IITK) India D2a Hiroshima University Japan B1a = 37 Waseda University Japan A2a = 36 Indian Institute of Technology Delhi (IITD) India C2a National Yang Ming University Taiwan D1a Universiti Malaya (UM) A* Malaysia B1b Sungkyunkwan University A* Korea, South B1a Chulalongkorn University Thailand A1b Hong Kong Baptist University Hong Kong C1b = Osaka City University Japan C1a Nagasaki University Japan C3a Ewha Womans University Korea, South B1b Hanyang University Korea, South B1a University of Indonesia Indonesia A1d Kanazawa University Japan C1a Sogang University Korea, South C2b Indian Institute of Technology Madras (IITM) India D2a Okayama University Japan B1a Kumamoto University Japan C1a National Taiwan University of Science And Technology (formerly National Taiwan Institute of Technology) Taiwan C3a Indian Institute of Technology Kharagpur (IITKGP) India C3a = 51 Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) A* Malaysia B1b = 77 National Central University Taiwan C2a = 84 Ateneo de Manila University Philippines C1d Yokohama National University Japan C2a = 71 National Sun Yat-sen University Taiwan C2a = 57 Kyung Hee University Korea, South B1b Tokyo Metropolitan University Japan C2a Yokohama City University Japan D3a Indian Institute of Technology Guwahati = (IITG) India D2a University of Delhi India A1b Tokyo Medical and Dental University Japan D3a Universiti Sains Malaysia (USM) Malaysia B1b Tianjin University China B2a = 58 Pusan National University Korea, South B1b = 74 National Chiao Tung University Taiwan B2a Gifu University Japan C1a Gunma University Japan C3a

32 75= 94 Tongji University China B1a = 63= Indian Institute of Technology Roorkee (IITR) India D3a Universiti Putra Malaysia (UPM) Malaysia B1b = University of the Philippines Philippines A1c Chiang Mai University Thailand A1b Xi'an Jiaotong University China A1a University of Hyderabad India D1b = Universiti Teknologi Malaysia (UTM) A* Malaysia B2b Inha University A* Korea, South B1b = Kyungpook National University Korea, South B1b = Universitas Gadjah Mada Indonesia A1d Tokai University Japan B1b Southeast University China B1a Niigata University Japan B1b = 91 Chang Gung University Taiwan C3a = 110= Beijing Normal University China B2a Thammasat University Thailand A1c Chonbuk National University Korea, South B1b Ochanomizu University Japan D2b Mie University Japan C1b = The Catholic University of Korea Korea, South C1a = University of Mumbai India A1c = 98 Ajou University Korea, South B1b = Osaka Prefecture University Japan C2a = 88 Chonnam National University Korea, South B1b = 110= University of Calcutta India A2b = 109 Prince of Songkla University Thailand A1c = 144= University of Santo Tomas Philippines A1d Tokyo University of Agriculture and 101= 93 Technology Japan C3a National Taiwan Normal University Taiwan B2b = Yamaguchi University Japan C1b De La Salle University Philippines C2c = Shandong University China A1a University of Ulsan Korea, South B1b = 100 University of Pune India A2c = 116 Jilin University China A1a = 130= Airlangga University Indonesia B1d = 114= National Chung Hsing University Taiwan B2a = 127 Fu Jen Catholic University Taiwan B1c = 80 Bandung Institute of Technology (ITB) Indonesia B2c = 89 Kagoshima University Japan C1a Ritsumeikan University Japan A2b Chungnam National University Korea, South B1b Hallym University Korea, South C1b Bogor Agricultural University Indonesia B2c = Sun Yat-sen University China A1a

33 Saitama University Japan C2a Khon Kaen University Thailand A1c = 125= Aoyama Gakuin University Japan B2c = 124 Doshisha University Japan B2b National Chengchi University A* Taiwan B2c Kasetsart University Thailand A2b = Sophia University Japan C2b Nankai University China B1b = Chung-Ang University Korea, South B1b Yamagata University Japan C1b = University of Miyazaki Japan C1b Beijing Institute of Technology China B3a = Saga University Japan C1b Shinshu University Japan C1a = 128 Kinki University (Kindai University) Japan A1b = 161= Kyushu Institute of Technology Japan C3a = 107 Hankuk (Korea) University of Foreign Studies Korea, South B2c = 129 Konkuk University Korea, South B1b Huazhong University of Science and 139= 161= Technology China A1a = 133 Gyeongsang National University Korea, South B1b = 201= Shanghai University China A2a Shizuoka University Japan C2a = University of Seoul Korea, South C2b Kitasato University Japan C4a = Wuhan University China A1a = Chungbuk National University Korea, South B1b East China University of Science and Technology China B2a Dankook University Korea, South B1c = China Agricultural University China B1b = 134 Dongguk University Korea, South B1c = 123 Kangnung National University Korea, South C2c = 181= Central South University China A1a = 201= Nara Women's University Japan D2b = 201= Harbin Institute of Technology China A3a = 201= Feng Chia University Taiwan B3a = 181= International Christian University Japan D2c = 135 Soonchunhyang University Korea, South C1b 38.6 International Islamic University Malaysia 151= 201= (IIUM) A* Malaysia B1c = 201= Sookmyung Women's University Korea, South C2b 23.3 University of Science and Technology Beijing China B2a = 201= 161= 191= Gakushuin University Japan C3b = 201= Inje University Korea, South C1b = 181= Beihang University (former BAUU) China B2a = 201= Padjadjaran University Indonesia A3d

34 161= 161= Donghua University China B3a = 144= Nanjing Agricultural University China B2b = 171= Diponegoro University Indonesia A1d = 201= Yeungnam University Korea, South B1b = 151= Dalian University of Technology China A2a = 191= National Chung Cheng University Taiwan C2a = Toyota Technological Institute Japan D3a 161= 201= Beijing University of Technology China B2a = 201= Osaka Kyoiku University Japan D2c 22.2 National University of Defense Technology China B3a 171= 171= Kwansei Gakuin University Japan B2c 171= Nihon University Japan A1b 171= 118 Hirosaki University Japan C1b = 138 Dong-A University Korea, South B1c = 150= Lanzhou University China B2a = 201= Kangwon National University Korea, South B1b = 151= Cheju National University Korea, South C1b 33.9 Beijing University of Posts and Telecommunications China B2a = 201= 181= 181= Sichuan University China A1a = 148 East China Normal University China B2a = 201= National Taiwan Ocean University Taiwan C3a = 149 Sejong University Korea, South B2b = 201= Shanghai Normal University China B2a = 201= Beijing Jiaotong University China B2a = 151= Xiamen University China A1b = 161= Kumoh National Institute of Technology Korea, South C4b = 201= University of Electronic Science and Technology of China China B2a 24.4 Beijing University of Chemical Technology China B2a = 201= 191= 151= Hannam University Korea, South B2c = 201= HanDong Global University Korea, South D2c = 201= Lingnan University (Hong Kong) Hong Kong D4a = 147 Kochi University Japan C1b = 151= Chosun University Korea, South B1b = 171= Hongik University Korea, South B3b = 142 Kyoto Institute of Technology Japan D3a = 201= National Chi Nan University Taiwan C3b

35 Penjelasan kolom KATEGORI Fully Comprehensive Operational in all 5 faculty areas, has a medical school Comprehensive Operational in all 5 faculty areas1 Focused Operational in 3 or 4 faculty areas1 Specialist Operational in 1 or 2 faculty areas Research Activity Level Very High Research Activity High Research Activity Moderate Research Activity Limited or No Research Activity Research Activity Level2 Very High Research Activity High Research Activity Moderate Research Activity Limited or No Research Activity Research Activity Level2 Very High Research Activity High Research Activity Moderate Research Activity Limited or No Research Activity Research Activity Level2 Large >=12,000 FTE Students Mediumsized >=5,000 <12,000 FTE Students Small <5,000 FTE Students A E I 10,000 5,000 2,500 3,000 1, B F J 5,000 2,500 1,250 1, C G K 2,500 1, D H L 2 x mean 2 x mean 2 x mean Very High Research for for for 1 Activity specialist specialist specialist areas areas areas 2 High Research 1 x mean 1 x mean 1 x mean 3 5

36 3 4 Activity Moderate Research Activity Limited or No Research Activity for specialist areas 0.5 x mean for specialist areas for specialist areas 0.5 x mean for specialist areas for specialist areas 0.5 x mean for specialist areas Contoh : A1 = Large; Fully Comprehensive; Very High Research Activity (e.g. Harvard, Cambridge, NUS) A2 = Large; Fully Comprehensive; High Research Activity (e.g. Auckland, University College Dublin) G1 = Medium-sized; Focused; Very High Research Activity (e.g. Tokyo Institute of Technology) H1 = Medium-sized; Specialist; Very High Research Activity (e.g. London School of Economics) Faculty areas are the 5 faculty areas covered by the QS World University Rankings Academic Peer Review: Arts & Humanities; Engineering & Technology; Life Sciences & Medicine; Natural & Physical Sciences; Social Sciences Research activity levels are defined against thresholds in terms of number of papers identified in Scopus for a 5 year period 3 6

37 Lampiran 2 PERINGKAT NEGARA ASIA MENURUT JUMLAH UNIVERSITAS YANG MASUK DALAM QS MEI TAHUN 2010 NEGARA JUMLAH UNIVERSITAS RANK TOP UNIVERSITAS JAPAN 56 5 KOREA SELATAN 42 6 CHINA TAIWAN INDIA THAILAND 7 28 INDONESIA 7 50 HONGKONG 7 1 MALAYSIA 5 42 FILIPINA 4 58 SINGAPORE 2 3 Lampiran 3 PERINGKAT NEGARA ASIA MENURUT RANK TOP UNIVERSITAS YANG MASUK DALAM QS MEI TAHUN 2010 NEGARA JUMLAH UNIVERSITAS RANK TOP UNIVERSITAS HONGKONG 7 1 SINGAPORE 2 3 JAPAN 56 5 KOREA SELATAN 42 6 CHINA TAIWAN THAILAND 7 28 INDIA MALAYSIA 5 42 INDONESIA 7 50 FILIPINA

38 Lampiran 4 PERINGKAT MENURUT QS MEI TAHUN 2010 UNTUK ASIA TENGGARA RANK 2010 RANK 2009 UNIVERSITAS NEGARA KATE GORI SKOR 2010 SKOR = National University of Singapore (NUS) A* Singapore A1a Nanyang Technological University (NTU) A* Singapore B2a = Mahidol University Thailand B1b Universiti Malaya (UM) A* Malaysia B1b Chulalongkorn University Thailand A1b University of Indonesia Indonesia A1d Universiti Sains Malaysia (USM) Malaysia B1b Universiti Putra Malaysia (UPM) Malaysia B1b = University of the Philippines Philippines A1c Chiang Mai University Thailand A1b = Universiti Teknologi Malaysia (UTM) A* Malaysia B2b = Universitas Gadjah Mada Indonesia A1d Thammasat University Thailand A1c De La Salle University Philippines C2c Bogor Agricultural University Indonesia B2c Khon Kaen University Thailand A1c Kasetsart University Thailand A2b = 144= University of Santo Tomas Philippines A1d = 109 Prince of Songkla University Thailand A1c = 130= Airlangga University Indonesia B1d = 80 Bandung Institute of Technology (ITB) Indonesia B2c = 201= International Islamic University Malaysia (IIUM) A* Malaysia B1c = 201= Padjadjaran University Indonesia A3d = 171= Diponegoro University Indonesia A1d = 51 Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) A* Malaysia B1b = 84 Ateneo de Manila University Philippines C1d

39 Lampiran 5 PERINGKAT WEBOMETRICS JANUARI TOP RANK ASIA WORLD RANK SIZE VISIBILITY RICH FILES SCH OLAR NO NAMA UNIVERSITAS 1 University of Tokyo Kyoto University National Taiwan University University of Hong Kong Chinese University of Hong Kong Hebrew University of Jerusalem Keio University National University of Singapore National Chiao Tung University Nagoya University Tel Aviv University Peking University Osaka University Korea Advanced Institute of Science & Technology National Cheng Kung University University of Tsukuba Tohoku University King Saud University Technion Israel Institute of Technology Tsinghua University China Seoul National University Kasetsart University National Tsing Hua University Taiwan National Sun Yat-Sen University Tokyo Institute of Technology Kyushu University Weizmann Institute of Science Hong Kong University of Science & Technology National Chung Hsing University National Taiwan Normal University National Central University

40 32 National Chengchi University Prince of Songkla University Mahidol University Hiroshima University Shanghai Jiao Tong University Chulalongkorn University King Fahd University of Petroleum & 38 Minerals City University of Hong Kong Zhejiang University Hong Kong Polytechnic University Kobe University Fudan University (Shanghai Medical 43 University)* Ben Gurion University of the Negev Indian Institute of Technology Bombay National Chung Cheng University Nanyang Technological University Yonsei University* Chiang Mai University* Tamkang University Korea University* King Abdulaziz University Ritsumeikan University* Middle East Technical University* United Nations University University of Haifa Pohang University of Science & 57 Technology Bogazici University Okayama University , Bar Ilan University I-Shou University , Universitas Gadjah Mada , Nanjing University Shandong University , Indian Institute of Science Bangalore , Khon Kaen University , Bilkent University Hong Kong Baptist University

41 69 Hosei University National Taiwan University of Science & 70 Technology , Shinshu University , National Yunlin University of Science & 72 Technology 653 1, , Fu Jen Catholic University , Institute of Technology Bandung , East China Normal University , University of Electro-Communications Sungkyunkwan University* , Indian Institute of Technology Kanpur Hokkaido University , Wuhan University Universiti Putra Malaysia , Tokyo University of Science* , Gunma University 697 1, , Thammasat University , Kanazawa University , Kyungpook (Kyungbook) National 86 University* ,354 1, Providence University , Tokai University Waseda University 718 1, ,218 Japan Advanced Institute of Science & 90 Technology ,040 1, Feng Chia University ,452 1, Universiti Sains Malaysia ,097 1, Doshisha University Universiti Teknologi Malaysia , Xiamen University , Niigata University Meiji University Yamagata University ,157 Southern Taiwan University of 99 Technology , Chiba University ,587 LAMPIRAN 6 4 1

42 PERINGKAT NEGARA ASIA YANG MASUK DALAM WEBOMETRIC ASIA JANUARI 2010 PER JUMLAH UNIVERSITAS YANG MASUK NO NEGARA JUMLAH TOP 1 JEPANG TAIWAN CHINA ISRAEL KOREA THAILAND HONGKONG SAUDI ARABIA TURKI INDIA MALAYSIA SINGAPURA INDONESIA 2 62 JUMLAH 100 LAMPIRAN 7 4 2

43 PERINGKAT NEGARA ASIA YANG MASUK DALAM WEBOMETRIC ASIA JANUARI 2010 PER RANK UNIVERSITAS TERBAIK NO NEGARA JUMLAH TOP 1 JEPANG TAIWAN HONGKONG SINGAPURA ISRAEL CHINA KOREA SAUDI ARABIA THAILAND TURKI INDONESIA INDIA MALAYSIA 3 92 JUMLAH 100 Lampiran 8 4 3

44 WEBOMETRICS 100 TOP RANK ASIA TENGGARA JANUARI 2010 NO NAMA UNIVERSITAS SEA RANK WORLD RANK SIZE VISIBILITY RICH FILES SCHOLAR 1 National University of Singapore Kasetsart University Prince of Songkla University Mahidol University Chulalongkorn University Nanyang Technological 6 University Chiang Mai University* Universitas Gadjah Mada , Khon Kaen University , Institute of Technology Bandung , Universiti Putra Malaysia , Thammasat University , Universiti Sains Malaysia ,097 1, Universiti Teknologi Malaysia , Asian Institute of Technology 15 Thailand , University of Malaya ,328 1, University of Indonesia , King Mongkut s University of 18 Technology Thonburi ,100 1, Petra Christian University ,137 1, Naresuan University , ,088 1, Burapha University , Universiti Kebangsaan Malaysia ,515 1, University of the Philippines 23 Diliman* 23 1,007 1,262 1,219 1, Gunadarma University 24 1, ,590 1, King Mongkut's Institute of 25 Technology Ladkrabang 25 1,034 1, ,702 1,519 Suranaree University of 26 Technology 26 1, , , Srinakharinwirot University 27 1,202 1,664 1,284 1,113 1, Universitas Negeri Malang* 28 1,256 3,545 1,873 1, Silpakorn University 29 1,294 1,484 1,362 1,086 1, Ramkhamhaeng University 30 1, ,045 1,622 3,

45 31 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 31 1,315 1, ,716 2, Assumption University of Thailand 32 1,326 1,253 1,335 1,922 1, Sripatum University 33 1, ,460 1,824 2,186 Rajamangala University of 34 Technology Lanna 34 1,357 2, ,717 3, Universiti Teknologi Mara 35 1,367 1,010 1,285 1,870 2, Universiti Malaysia Perlis 36 1,413 1,697 1,518 3, Universiti Utara Malaysia 37 1,454 1,623 2,249 1, Mahasarakham University 38 1,470 1,542 1,547 1,572 1, Multimedia University 39 1,528 1,173 1,595 1,771 2,250 Ho Chi Minh City University of 40 Technology 40 1,535 2,044 1,707 1,227 1, University of the Thai Chamber of Commerce 41 1,573 2,428 2,364 1,104 1, International Islamic University Malaysia 42 1,576 2,199 1,510 2,034 1, Universitas Sebelas Maret 43 1,585 1,386 1,224 3,070 2, Ubonratchathani University 44 1, ,753 1,397 3, Airlangga University 45 1,628 1,287 2,863 3, King Mongkut's University of 46 Technology North Bangkok 46 1,654 2,407 1,667 2,044 1, De la Salle University Manila 47 1,738 2,090 2,076 1,514 1, Bangkok University 48 1, ,901 1,739 3,645 Singapore Management 49 University 49 1,779 2,744 2,214 2,264 1, Ho Chi Minh City University of Science (Natural Sciences) 50 1,799 2,300 1,756 1,734 2, Maejo University 51 1,828 1,350 1,731 2,145 3, National Institute of Education 52 1,877 2,659 3,270 1, Walailak University 53 1,888 2,347 1,950 1,916 2, Rajabhat Institute Chandrakasem 54 1,939 2,258 1,174 2,193 5, Can Tho University 55 1,940 2,670 2,538 1,135 2,318 Sdusuan Dusit Rajabhat 56 University 56 1,957 3,162 1,144 1,869 5, National Institute of Development Administration 57 1,991 2,248 3,025 2,040 1, Brawijaya University 58 2,026 2,671 1,825 3,542 1, Diponegoro University 59 2,059 2,353 3,209 4, Ateneo de Manila University 60 2,079 2,224 2,143 2,555 2, Bogor Agricultural University 61 2,162 3,053 1,912 4,989 1,

46 62 Mahanakorn University of Technology 62 2,166 2,078 2,586 1,524 3, Vietnam National University 63 2,212 3,308 1,947 2,525 2, Mae Fah Luang University 64 2,231 2,420 1,734 2,513 4, Universitas Padjadjaran 65 2,236 2,902 2,423 3,239 1,880 University of Nottingham 66 Malaysia 66 2,273 5,233 2,256 3,927 1,091 Indonesia University of 67 Education* 67 2,298 1,436 1,763 4,117 4, Nong Lam University 68 2, ,325 2,446 1, Suan Sunandha Rajabhat University 69 2,311 2,989 1,190 3,237 6, Universitas Sriwijaya 70 2,337 2,352 4,644 4, Sukhothai Thammathirat Open University 71 2,345 1,048 2,689 1,591 5, Rangsit University 72 2,373 2,681 2,252 2,691 3, Temasek Polytechnic 73 2,406 2,470 2,109 2,572 4, Universitas Islam Indonesia 74 2,422 3,026 3,764 4, Dhurakijpundit University 75 2,433 2,596 1,919 2,697 4,893 Universitas Muhammadiyah Surakarta 76 2,471 3,839 5,423 2, Hanoi University of Technology 77 2,492 3,332 1,671 4,852 3, Universiti Malaysia Pahang 78 2,546 3,280 4,136 1,341 2, Payap University 79 2,549 2,279 2,746 2,334 3, Thaksin University 80 2,588 1,882 2,672 1,708 6,004 Informatics and Computer College Stmik Amikom 81 2,616 4,537 3,492 5, Singapore Polytechnic 82 2,629 1,954 2,315 3,152 5, Universiti Tenaga Nasional 83 2,665 2,877 4,348 2,244 1, Universiti Malaysia Sabah 84 2,681 2,271 2,844 4,153 2, Universitas Lampung 85 2,692 2,699 3,309 3,465 2, Institut Teknologi Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)* 86 2,704 1,760 3,092 2,792 4, University of the Philippines Los Baños 87 2,764 4,584 2,437 7,741 1, Songkhla Rajabhat University 88 2,784 3,839 1,473 2,941 9,750 Mahachulalongkornrajavidyalaya 89 University 89 2,843 2,832 1,964 3,704 6, Rajamangala University of Technology Phra Nakhon 90 2,896 2,729 3,522 2,698 3, Pibulsongkram Rajabhat University 91 2,922 3,611 2,372 2,586 6,

47 92 An Giang University 92 2,928 2,293 5,246 4,100 1, Mahamakut Buddhist University 93 2,955 2,570 1,516 5,765 8, University of the Philippines 94 2,972 2,832 1,600 7,111 5,910 Rajabhat Maha Sarakham 95 University 95 3,016 5,332 2,304 3,469 4,381 Rajamangala University of 96 Technology Thanyaburi 96 3,020 2,141 4,261 2,341 3,623 Rajamangala University of 97 Technology Isan 97 3,093 2,513 3,033 2,764 6, Water Resources University 98 3,096 4,973 2,468 4,374 3, Ho Chi Minh City University of Economics 99 3,118 4,439 2,574 2,328 6, Yogyakarta State University 100 3,135 3,788 2,589 6,278 3,084 Lampiran 9 PERINGKAT NEGARA ASEAN YANG MASUK DALAM WEBOMETRIC TAHUN JANUARI 2010 PER JUMLAH UNIVERSITAS DI ASIA TENGGARA RANK RANK NO NEGARA JUMLAH TOP 1 THAILAND INDONESIA MALAYSIA VIETNAM SINGAPURA FILIPINA 5 23 JUMLAH 100 Lampiran 10 PERINGKAT NEGARA ASEAN 4 7

48 YANG MASUK DALAM WEBOMETRIC TAHUN JANUARI 2010 PER RANK UNIVERSITAS TERBAIK DI ASIA TENGGARA RANK RANK NO NEGARA JUMLAH TOP 1 SINGAPURA THAILAND INDONESIA MALAYSIA FILIPINA VIETNAM 9 50 JUMLAH 100 Lampiran 11 TABEL KOTA DENGAN JUMLAH PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA YANG MASUK DALAM WEBOMETRIK ASIA TENGGARA JANUARI 210 DISTRIBUSI PERKOTA KOTA PTN PTS JAKARTA 2 1 BANDUNG 2 1 JOGJA 2 2 SOLO 1 1 SURABAYA 2 1 MALANG 2 - BOGOR 1 - SEMARANG 1 - LAMPUNG 1 - PALEMBANG 1 - JUMLAH

49 NO NAMA UNIVERSITAS Lampiran 12 PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA YANG MASUK DALAM WEBOMETRICS 2010 TOP RANK ASIA TENGGARA SEA RANK WORLD RANK SIZE VISIBILITY RICH FILES SCHOL AR 1 Universitas Gadjah Mada , Institute of Technology Bandung , University of Indonesia , Petra Christian University ,137 1, Gunadarma University 24 1, ,590 1, Universitas Negeri Malang* 28 1,256 3,545 1,873 1, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 31 1,315 1, ,716 2,094 8 Universitas Sebelas Maret 43 1,585 1,386 1,224 3,070 2,479 9 Airlangga University 45 1,628 1,287 2,863 3, Brawijaya University 58 2,026 2,671 1,825 3,542 1, Diponegoro University 59 2,059 2,353 3,209 4, Bogor Agricultural University 61 2,162 3,053 1,912 4,989 1, Universitas Padjadjaran 65 2,236 2,902 2,423 3,239 1, Indonesia University of Education* 67 2,298 1,436 1,763 4,117 4, Universitas Sriwijaya 70 2,337 2,352 4,644 4, Universitas Islam Indonesia 74 2,422 3,026 3,764 4, Universitas Muhammadiyah Surakarta 76 2,471 3,839 5,423 2, Informatics and Computer College Stmik Amikom 81 2,616 4,537 3,492 5, Universitas Lampung 85 2,692 2,699 3,309 3,465 2,336 Institut Teknologi Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi 20 Telkom)* 86 2,704 1,760 3,092 2,792 4, Yogyakarta State University 100 3,135 3,788 2,589 6,278 3,

50 Lampiran 13 RANKING WEBOMETRIC UNIVERSITAS DI INDONESIA JANUARI 2010 INDO- NESIA RANK WORLD RANK UNIVERSITY SIZE VISIBI LITY RICH FILES SCHOL AR Universitas Gadjah Mada , Institute of Technology Bandung , University of Indonesia 903 1, Petra Christian University 1,137 1, Gunadarma University 883 1,59 1, Universitas Negeri Malang* 3,545 1,873 1, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1, ,716 2, Universitas Sebelas Maret 1,386 1,224 3,07 2, Airlangga University 1,287 2,863 3, Brawijaya University 2,671 1,825 3,542 1, Diponegoro University 2,353 3,209 4, Bogor Agricultural University 3,053 1,912 4,989 1, Universitas Padjadjaran 2,902 2,423 3,239 1, Indonesia University of Education* 1,436 1,763 4,117 4, Universitas Sriwijaya 2,352 4,644 4, Universitas Islam Indonesia 3,026 3,764 4, Universitas Muhammadiyah Surakarta 3,839 5,423 2, Informatics and Computer College Stmik Amikom 4,537 3,492 5, Universitas Lampung 2,699 3,309 3,465 2,336 Institut Teknologi Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi Telkom)* 1,76 3,092 2,792 4, Yogyakarta State University 3,788 2,589 6,278 3,084 Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya 5,168 2,826 1,728 6, Universitas Hasanuddin University 4,519 3,4 2,656 4, Universitas Mercu Buana 4,339 4,554 4,641 1, Universitas Sumatera Utara 2,659 4,111 4,224 3, Universitas Jember 3,064 5,376 3,067 2, Universitas Udayana 4,845 3,387 5,017 3, Bina Nusantara University 3,426 3,154 4,4 5, Universitas Negeri Semarang 3,285 4,727 6,448 2, Universitas Surabaya 2,909 2,092 8,851 9, Universitas Budi Luhur 7,037 4,232 5,201 2,894 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 3,428 3,51 6,561 9, Universitas Katolik Parahyangan 5,275 6,152 4,369 3, Universitas Jenderal Soedirman 5,369 4,234 4,511 7, Universitas Muhammadiyah Malang 4,711 5,934 4,678 4,

51 Universitas Sanata Dharma 5,907 5,097 5,398 4, Duta Wacana Christian University 3,901 6,416 3,086 5, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 5,004 4,493 5,342 6, Maranatha Christian University 5,636 3,564 8,025 9, Atma Jaya Yogyakarta University 5,316 7,267 4,614 4, Universitas Trisakti 4,933 4,591 10,254 7, Universitas Riau Beranda 6,019 7,545 6,14 4, Ahmad Dahlan University 5,389 5,528 7,356 8, Universitas Tarumanagara* 7,25 4,974 7,272 8, Universitas Dian Nuswantoro 6,313 6,162 6,583 8, Unikom 2,632 7,148 7,33 9, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 9,63 2,537 15,764 9, Institut Sains & Teknologi Akprind 5,86 8,269 3,681 7, Universitas Terbuka 5,911 6,276 7,734 8, Universitas Negeri Jakarta 5,546 6,773 7,718 7, Universitas Negeri Medan 6,94 5,351 8,494 9, Andalas University 7,429 7,679 6,495 6, Universitas Paramadina 7,47 6,139 11,892 6, Universitas Al Azhar 8,053 5,473 10,464 9, Universitas Kristen Satya Wacana 6,753 8,208 6,504 7, ABFI Institute Perbanas 7,007 9,243 7,096 5, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel 4,733 11,191 6,696 4,

52 LAMPIRAN 14 PERBANDINGAN KINERJA SITUS 4 PTN MENURUT GOOGLE.COM (VERSI 9 MEI 2010 ) Rich files TOTAL UNIVERSITAS SITUS SIZE PDF PPT DOC RICH SCH VIS UGM ugm.ac.id ITB itb.ac.id UI ui.ac.id IPB ipb.ac.id LAMPIRAN 15 Hasil Alexa 5 2

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Latar Belakang Latar belakang harus diredesign (surat edaran) Surat Edaran Setjen No. SE.14/Setjen-Pusdatin/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang

Lebih terperinci

WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014)

WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014) WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014) A. Webometric Webometric adalah suatu situs yang memberikan penilaian terhadap seluruh universitas terbaik

Lebih terperinci

webometrics Webometrics ANALOGI : internet dan Internet PENGUKURAN KINERJA WEB DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF

webometrics Webometrics ANALOGI : internet dan Internet PENGUKURAN KINERJA WEB DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF webometrics Webometrics PENGUKURAN KINERJA WEB DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF WORLD UNIVERSITY RANKING DENGAN METODE WEBOMETRIC ANALOGI : internet dan Internet INFORMETRICS : studi aspek kuantitatif dari

Lebih terperinci

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS BEBERAPA waktu lalu, daftar Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2010 telah diumumkan.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI. Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id)

PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI. Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id) PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id) Pendahuluan Rencana Strategis Universitas Jenderal Soedirman tahun 2010 2020 meningkatnya kualitas pelayanan yang akuntabel

Lebih terperinci

Webometrics. Irwan Ary Dharmawan Apa? Siapa? Bagaimana? phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan

Webometrics. Irwan Ary Dharmawan  Apa? Siapa? Bagaimana? phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Webometrics Apa? Siapa? Bagaimana? Irwan Ary Dharmawan http://phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Outline Apa itu Webometrics? Webometrics Unpad Apa yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh komunitas akademik di lingkungan perguruan tinggi sejak lebih kurang lima tahun terakhir. Pada

Lebih terperinci

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai 50 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai dari setiap indikator dan parameter stikom.edu untuk mendapatkan strategi baru sehingga mampu meningkatkan

Lebih terperinci

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR Eko Prasetyo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agustus 2016 Topik Pemeringkatan Perguruan Tinggi Google Scholar What s and Why? Google Scholar, How? PEMERINGKATAN PERGURUAN

Lebih terperinci

Hasil Hitung Webometrics 2010

Hasil Hitung Webometrics 2010 Hasil Hitung Webometrics 2010 Pengumuman 10 Besar Lomba Situs Web IPB 2010 Hasil Perhitungan Webometrics Simulator Software Kategori Dosen dan Staf Kategori Fakultas page 1 / 31 Kategori Departemen Kategori

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada 3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian analisis memerlukan tiga tahapan yang tepat untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada stikom.edu

Lebih terperinci

Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog. Webometrics. Apa Webometrics? Sejarah Webometrics. Tujuan Webometrics 10/09/2012

Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog. Webometrics. Apa Webometrics? Sejarah Webometrics. Tujuan Webometrics 10/09/2012 Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog OPSPEK MDP 2012 Webometrics Dunia perguruan tinggi saat ini begitu terpukau dengan pemeringkatan Webometrics dan akan sangat bangga ketika situs perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dahulunya daya saing lebih sering berada pada tingkatan perspektif perusahaan, industri, dan negara. Belakangan ini daya saing mulai mengalami pergeseran dan

Lebih terperinci

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi di Perguruan Tinggi Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi? Repositori Institusi adalah sebuah wadah penyimpanan dan pengelolaan informasi berbentuk digital untuk memperoleh,

Lebih terperinci

SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB

SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB Hotel Papyrus, 18-19 Desember 2015 SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi Institut Pertanian Bogor www.ipb.ac.id ISU UTAMA

Lebih terperinci

Latar Belakang. Teknik Mendapatkan Nilai WEBOMETRIC

Latar Belakang. Teknik Mendapatkan Nilai WEBOMETRIC Latar Belakang WEBOMETRIC adalah sebuah sistem perangkingan dunia yang berbasis WEB. Peringkat ini diperbaharui dua kali dalam setahun (januari dan juli). Tujuan utama dari perangkingan ini adalah (1)

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI: Terseok-seok mengejar peringkat? Kalarensi Naibaho *

PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI: Terseok-seok mengejar peringkat? Kalarensi Naibaho * PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI: Terseok-seok mengejar peringkat? Kalarensi Naibaho * ABSTRAK Berita tentang peringkat universitas yang marak dipublkasikan di berbagai media menjadi sorotan dan fokus perhatian

Lebih terperinci

Parameter Penilaian Webometrics

Parameter Penilaian Webometrics Parameter Penilaian Webometrics Empat indikator didapat dari hasil kuantitatif yang disediakan oleh search engine utama seperti berikut : 1. Ukuran/Size (S). Jumlah halaman yang diambil dari empat search

Lebih terperinci

e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan

e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan http://phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Outline Sekilas tentang e-learning Unpad (history,

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Webometrics UNHAS Januari 2011

Laporan Perkembangan Webometrics UNHAS Januari 2011 Laporan Perkembangan Webometrics UNHAS Januari 2011 Peringkat Webometric UNHAS Januari 2011 adalah 2615 (world ranking), 27 (Indonesian ranking). (Lihat tabel 2 di bawah atau http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id)

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI

2. BAB II LANDASAN TEORI 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam melakukan analisis ini harus mengetahui terlebih dahulu teori yang digunakan. Teori yang digunakan sebagai landasan analisis dan berpikir dalam melakukan pembahasan yang

Lebih terperinci

Webometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team.

Webometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Best Practice Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Motivation If the web performance of an institution is below the expected position according to their academic excellence, university

Lebih terperinci

25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics.

25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan

Lebih terperinci

Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics

Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan di bidang teknologi dan sistem informasi, terutama. internet dengan jangkauan publik yang mencakup seluruh dunia berdampak

I. PENDAHULUAN. Perubahan di bidang teknologi dan sistem informasi, terutama. internet dengan jangkauan publik yang mencakup seluruh dunia berdampak I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan di bidang teknologi dan sistem informasi, terutama internet dengan jangkauan publik yang mencakup seluruh dunia berdampak pada citra lembaga pendidikan tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi

Lebih terperinci

Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017

Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Senin, 16 Oktober 2017 (08.00-16.00) IPB International Convention Center (IICC), Ballroom 1 Latar Belakang Penilaian situs web

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE USULAN BANTUAN LINE EDITING ARTIKEL ILMIAH INTERNASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2017

TERM OF REFERENCE USULAN BANTUAN LINE EDITING ARTIKEL ILMIAH INTERNASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2017 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 195 /D/SK/FTUI/II/2016 TANGGAL : 16 Februari 2017 TERM OF REFERENCE USULAN BANTUAN LINE EDITING ARTIKEL ILMIAH INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang demikian pesat menjadikan website sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perpustakaan. Aplikasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BIDANG AKADEMIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNTUK MENUNJANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENUJU UNIVERSITAS KELAS DUNIA 1

PENGEMBANGAN BIDANG AKADEMIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNTUK MENUNJANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENUJU UNIVERSITAS KELAS DUNIA 1 PENGEMBANGAN BIDANG AKADEMIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNTUK MENUNJANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENUJU UNIVERSITAS KELAS DUNIA 1 Abstrak Oleh: Anik Ghufron 2 Pada saat ini, Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: ALEX FONDA MERCURY INDRA KUSUMAH

Skripsi. Oleh: ALEX FONDA MERCURY INDRA KUSUMAH PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PERINGKAT DUNIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BERDASARKAN PERANGKINGAN WEBOMETRICS Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU Skripsi Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS?

THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS? THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS? Aksesibilitas dan visibilitas situs universitas, Publikasi elektronik, Keterbukaan akses terhadap hasil-hasil penelitian Konektifitas dengan dunia industri dan aktifitas internasionalnya.

Lebih terperinci

Panduan Lomba Web Thn 2011

Panduan Lomba Web Thn 2011 Panduan Lomba Web Thn 2011 Lomba Situs Web Unit Kerja IPB tahun 2011 Latar Belakang Salah satu tolak ukur yang digunakan dalam perangkingan suatu perguruan tinggi adalah penilaian terhadap situs webnya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xi. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xi. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Senior Universitas Brawijaya Malang, 02 Februari 2016

Lebih terperinci

Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana Disampaikan sebagai Keynote Speech dalam SENASTEK II tahun 2015 di Denpasar Visi Kemenristek 2015-2019 Terwujudnya pendidikan

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY VERSI WEBOMETRICS

STRATEGI NASIONAL MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY VERSI WEBOMETRICS STRATEGI NASIONAL MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY VERSI WEBOMETRICS Harry T.Y. Achsan Abstract In a study abroad, university ranking have fostered collaboration between the Universities and improve quality

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGELOLAAN WEB INSTITUSI DALAM RANGKA MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY

PENINGKATAN PENGELOLAAN WEB INSTITUSI DALAM RANGKA MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY Hotel The Sahira-Bogor, 30-31 Oktober 2015 PENINGKATAN PENGELOLAAN WEB INSTITUSI DALAM RANGKA MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi Institut Pertanian Bogor www.ipb.ac.id

Lebih terperinci

KAJIAN WEBOMETRICS REPOSITORI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

KAJIAN WEBOMETRICS REPOSITORI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Jurnal Kajian J. Perpus. Perpustakaan webometrics Pert. Vol. Pertanian repositori 23 No. Vol. Universitas 1 April 26 No. 2014: 2Islam Desember...-... Negeri 2017:... 77-81 (Arif Cahyo Bahtiar) DOI: 10.21082/jpp.v26n2.2017.p77-81

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 I.

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 I. LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 Pemberian Insentif Pembuatan dan Pengisian Data Penelitian pada Akun Researchgate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom Perpustakaan Universitas Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jln. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662 http://www.unsri.ac.id

UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jln. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662 http://www.unsri.ac.id K UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jln. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662 http://www.unsri.ac.id Senin, 15 Juni 2009 Universitas Sriwijaya Dipersiapkan Masuk 500 Besar Versi

Lebih terperinci

OTOMATISASI PEMBUATAN BLOG UNTUK PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC

OTOMATISASI PEMBUATAN BLOG UNTUK PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC OTOMATISASI PEMBUATAN BLOG UNTUK PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC Andi Iwan Nurhidayat 1, Yeni Anistyasari 2 Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya 1,2 andyl34k5@unesa.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI WEB PERSONAL DOSEN ITS BERKAITAN DENGAN PERINGKAT WEBOMETRICS 2009

LAPORAN EVALUASI WEB PERSONAL DOSEN ITS BERKAITAN DENGAN PERINGKAT WEBOMETRICS 2009 LAPORAN EVALUASI WEB PERSONAL DOSEN ITS BERKAITAN DENGAN PERINGKAT WEBOMETRICS 2009 EVALUASI WEB PERSONAL DOSEN ITS BULAN APRIL DAN AGUSTUS 2009 BERKAITAN DENGAN PERINGKAT ITS PADA WEBOMETRICS Tim Evaluasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 2. PENGENALAN INTERFACE 7 1. PERSIAPAN 3 2. PENGENALAN INTERFACE (MENU) 7

DAFTAR ISI 2. PENGENALAN INTERFACE 7 1. PERSIAPAN 3 2. PENGENALAN INTERFACE (MENU) 7 DAFTAR ISI Panduan Manajemen Website UMM 1. PERSIAPAN 3 1.1. Manajemen Website UMM... 3 1.1.1. Manajer Website... 3 1.1.2. Admin... 3 1.1.3. Operator... 3 1.2. Manajemen File & Direktori... 3 1.2.1. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini new media atau yang sering kita sebut dengan Internet telah mendorong terciptanya berbagai cara dan kekuatan baru dalam kegiatan

Lebih terperinci

ROADMAP PROGRAM INTERNASIONALISASI PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Februari 2016

ROADMAP PROGRAM INTERNASIONALISASI PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Februari 2016 ROADMAP PROGRAM INTERNASIONALISASI PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS : TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Februari 2016 ROADMAP INTERNASIONALISASI DAN PENELITIAN UNGGULAN PRODI TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia melakukan interaksi dengan sesama agar dapat menjaga keberlangsungan

Lebih terperinci

QMC Note. Contents. Headline. Quality Quote. Quality is not an act, It is a habit. (Aristotle) EDITORIAL TEAM. Chief Editor.

QMC Note. Contents. Headline. Quality Quote. Quality is not an act, It is a habit. (Aristotle) EDITORIAL TEAM. Chief Editor. HALAMAN 2 Headline QMC Note Menjadi yang terbaik adalah impian semua Perguruan Tinggi. Berbagai daya dan upaya dilakukan untuk mendapatkan pengakuan tersebut. Salah satu caranya tentu saja dengan meningkatkan

Lebih terperinci

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi + Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi Prof. Dr. Ir. Siti Nurmaini Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya + Parameter Penting pada penulisan Artikel Ilmiah Profile Peneliti

Lebih terperinci

Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi

Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi Rakornas Bidang Akademik Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ Aisyiyah Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing merupakan kemampuan organisasi untuk tumbuh dan berkembang diberbagai persaingan (KKBI 2002). Daya saing perguruan tinggi pada saat ini sangat diperlukan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha saat ini diwarnai dengan persaingan yang semakin hebat antar institusi penyedia produk. Persaingan tersebut bukan hanya disebabkan globalisasi, tetapi lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Internasionalisasi Jurnal

Internasionalisasi Jurnal Internasionalisasi Jurnal Kriteria umum jurnal internasional 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) 2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK

FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK KOMANG GEDE WIRYAWAN CHIEF EDITOR MEDIA PETERNAKAN (JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE AND TECHNOLOGY) SELAMAT KEPADA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International,

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Scopus & Thomson Reuters Yoris Adi Maretta Associate Editor DOAJ yorisadi@gmail.com WA 085 876 468 906 Pengkategorisasian Pengindex

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM KERJA PROF. DR. NUHFIL HANANI, AR. Ranking UB di Asia 201-250, Dunia 700 +, Akreditasi Insitusi B 100 Citations per Paper Papers per Faculty 100 100 Academic Peer Review

Lebih terperinci

Kelas Maya Internasional sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi Internasional Satuan Pendidikan Tinggi Bertaraf World Class University

Kelas Maya Internasional sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi Internasional Satuan Pendidikan Tinggi Bertaraf World Class University Kelas Maya Internasional sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi Internasional Satuan Pendidikan Tinggi Bertaraf World Class University Kuswari Hernawati Bambang Sumarno HM Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembuatan website pada umumnya dimulai dengan penyusunan halaman web. Berbagai jenis perangkat penyusunan dibuat khusus untuk keperluan perancangan halaman

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI. Didin Saripudin Universitas Pendidikan Indonesia

PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI. Didin Saripudin Universitas Pendidikan Indonesia PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Didin Saripudin Universitas Pendidikan Indonesia GLOBALISASI GLOBALISASI MENYANGKUT KESADARAN BARU BAHWA DUNIA ADALAH SATU TERMPAT TINGGAL. GLOBALISASI DISEBUTKAN PULA SEBAGAI

Lebih terperinci

Pedoman Implementasi e-learning dan Pengembangan Website untuk Mahasiswa

Pedoman Implementasi e-learning dan Pengembangan Website untuk Mahasiswa UPT Telematika UPNV Jawa Timur-- 1 KATA PENGANTAR Pedoman implementasi e-learning dan pengembangan website www.upnjatim.ac.id disusun sebagai bagian dari sosialisasi e-learning dan website sekaligus untuk

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SISTEM BLOG EDUKASI TEKNIK INDUSTRI TERHADAP KATAGORI PRESENCE WEBOMETRICS UNIVERSITAS MERCU BUANA

KONTRIBUSI SISTEM BLOG EDUKASI TEKNIK INDUSTRI TERHADAP KATAGORI PRESENCE WEBOMETRICS UNIVERSITAS MERCU BUANA KONTRIBUSI SISTEM BLOG EDUKASI TEKNIK INDUSTRI TERHADAP KATAGORI PRESENCE WEBOMETRICS UNIVERSITAS MERCU BUANA Atep Afia Hidayat Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta Email: akangg@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

STUDI KASUS & PEMBELAJARAN PENURUNAN PERINGKAT WEBOMETRICS PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA PERIODE JANUARI 2012

STUDI KASUS & PEMBELAJARAN PENURUNAN PERINGKAT WEBOMETRICS PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA PERIODE JANUARI 2012 STUDI KASUS & PEMBELAJARAN PENURUNAN PERINGKAT WEBOMETRICS PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA PERIODE JANUARI 2012 Gonang May Perdananugraha Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi Teknologi - Lembaga

Lebih terperinci

UMM GO TO WORLD CLASS UNIVERSITY Mengubah Impian Menjadi Kenyataan. Oleh: Ir. Suyatno, M.Si. (Kepala Lembaga Infokom UMM) I.

UMM GO TO WORLD CLASS UNIVERSITY Mengubah Impian Menjadi Kenyataan. Oleh: Ir. Suyatno, M.Si. (Kepala Lembaga Infokom UMM) I. UMM GO TO WORLD CLASS UNIVERSITY Mengubah Impian Menjadi Kenyataan Oleh: Ir. Suyatno, M.Si. (Kepala Lembaga Infokom UMM) I. PENDAHULUAN Universitas Muhammadiyah Malang saat ini sudah berusia 45 tahun (didirikan

Lebih terperinci

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan Soft Launching Bogor, 9 Oktober 2014 Retisa Mutiaradevi www.forda-mof.org Outline 1. Pengantar 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

STRATEGI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY (WCU) PADA UNIVERSITAS SEMARANG

STRATEGI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY (WCU) PADA UNIVERSITAS SEMARANG STRATEGI MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY (WCU) PADA UNIVERSITAS SEMARANG (Strategies to World Class University at Semarang University) Susanto Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar TEKNIK SEARCHING EFEKTIF DI INTERNET Restu Widiatmono, M.Si. Disampaikan dalam Workshop Peningkatan Strategi Belajar melalui IT, Program Hibah Kompetisi A2 Tahun 2007, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Dipresentasikan pada kegiatan Sosialisasi pemanfaatan e-journal bagi 1 dosen PTS, Kopertis IV 27 & 28 September 2016 Topik bahasan 1) mengakses jurnal

Lebih terperinci

Daftar Situs Unduh Jurnal

Daftar Situs Unduh Jurnal Daftar Situs Unduh Jurnal Pada tulisan kali ini saya ingin men-share dan memberikan beberapa situs untuk mengunduh jurnal nasional maupun internasional umum yang cukup terkenal dan memiliki kualitas cukup

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD

PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD PANDUAN HIBAH PENELITIAN FKUI DEAN S AWARD DEAN S AWARD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA LATAR BELAKANG Universitas Indonesia selalu berusaha menjadi salah satu universitas riset atau institusi

Lebih terperinci

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL. Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL. Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM Fungsi Jurnal Ilmiah Berkala ilmiah adalah bentuk (Badan Resmi): registrasi kegiatan kecendekiaan seseorang sertifikasi

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Global Competitiveness

Lebih terperinci

PIMNAS ke-29, UNAIR Unggul Bidang Presentasi

PIMNAS ke-29, UNAIR Unggul Bidang Presentasi PIMNAS ke-29, UNAIR Unggul Bidang Presentasi UNAIR NEWS Prestasi Universitas Airlangga pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun ini terbilang unggul dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dengan

Lebih terperinci

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2012 BADAN

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2012 BADAN Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2012 BADAN Tujuan Strategis Sasaran Strategi Program Aktifitas Institutional Re- Engineering melalui Penguatan Tata Kelola yang Baik pengelolaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA OTOMATISASI PENGAMBILAN SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, DAN SCHOLAR DARI WEBSITE SEBAGAI ALAT UKUR INDIKATOR WEBOMETRICS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA OTOMATISASI PENGAMBILAN SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, DAN SCHOLAR DARI WEBSITE SEBAGAI ALAT UKUR INDIKATOR WEBOMETRICS PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA OTOMATISASI PENGAMBILAN SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, DAN SCHOLAR DARI WEBSITE SEBAGAI ALAT UKUR INDIKATOR WEBOMETRICS Bidang Kegiatan : PKM GT Diusulkan oleh : Eko Fujianto

Lebih terperinci

SEJARAH RINGKAS PERKEMBANGAN USU REPOSITORY, UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN, DAN KONTRIBUSINYA BAGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SEJARAH RINGKAS PERKEMBANGAN USU REPOSITORY, UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN, DAN KONTRIBUSINYA BAGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEJARAH RINGKAS PERKEMBANGAN USU REPOSITORY, UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN, DAN KONTRIBUSINYA BAGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disusun oleh: Rasiman Disampaikan pada: Pelatihan Staf Tentang Aplikasi Sistem

Lebih terperinci

RANGKING WEBOMETRICS UNTUK UNIVERSITAS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN ENTROPY DAN METODE PEMERINGKATAN PROMETHEE

RANGKING WEBOMETRICS UNTUK UNIVERSITAS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN ENTROPY DAN METODE PEMERINGKATAN PROMETHEE Rangking Webometrics untuk... (Dewi Wulandari) 1 RANGKING WEBOMETRICS UNTUK UNIVERSITAS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN ENTROPY DAN METODE PEMERINGKATAN PROMETHEE WEBOMETRICS RANKING FOR UNIVERSITIES

Lebih terperinci

KAJIAN WEBOMETRICS PADA REPOSITORI INSTITUSI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

KAJIAN WEBOMETRICS PADA REPOSITORI INSTITUSI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KAJIAN WEBOMETRICS PADA REPOSITORI INSTITUSI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Arif Cahyo Bachtiar, SIP., M.A. UPT Perpustakaan STIKES Wira Husada Yogyakarta arifcahyobachtiar93@gmail.com ABSTRAK Salah satu

Lebih terperinci

MengelolaKarya Ilmiah & Sitasi. Google. Melalui aplikasi. Scholar. cepiriyana.staf.upi.edu. Picture : h5p://www.imcreator.com/free

MengelolaKarya Ilmiah & Sitasi. Google. Melalui aplikasi. Scholar. cepiriyana.staf.upi.edu. Picture : h5p://www.imcreator.com/free MengelolaKarya Ilmiah & Sitasi Melalui aplikasi Google Scholar Picture : h5p://www.imcreator.com/free cepiriyana.staf.upi.edu Alasan mengapa Google Scholar? Hal penting yang harus dimiliki oleh seorang

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Rumah.com adalah sebuah perusahaan media online yang ideal untuk pencarian properti, seperti rumah, bangunan komersial, dan

Lebih terperinci

Science publishing. Sufiet Erlita

Science publishing. Sufiet Erlita Science publishing Sufiet Erlita Sains dan penerbitan Menemukan jurnal terbaik untuk mempublikasikan hasil penelitian Mengukur dampak dari penelitian anda Open access publishing Kategori journal Dampak

Lebih terperinci

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat menjadikan website sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perpustakaan. Aplikasi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI SEO (SEARCH ENGINE OPTIMIZER) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN UNSUR VISIBILITY DALAM WEBOMETRIC

OPTIMALISASI SEO (SEARCH ENGINE OPTIMIZER) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN UNSUR VISIBILITY DALAM WEBOMETRIC OPTIMALISASI SEO (SEARCH ENGINE OPTIMIZER) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN UNSUR VISIBILITY DALAM WEBOMETRIC T 22 Oleh : Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY E mail : kuswari@uny.ac..id

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk langkah berikutnya hingga tercapai hasil maksimal.

HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk langkah berikutnya hingga tercapai hasil maksimal. 6 Learning). Setiap tahapan dalam SEO memerlukan cara kerja dengan melewati setiap fase dalam ARC seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5 Action Research Model. Diagnosa Tujuan dari penerapan SEO ini

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Senior Universitas Brawijaya Malang, 24 Agustus 2015

Lebih terperinci

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS.

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS. ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video

Lebih terperinci

INTERNATIONAL FACULTY AND STUDENTS RATIO Insentif Program Penguatan Pembelajaran kelas-kelas berbahasa Inggris.

INTERNATIONAL FACULTY AND STUDENTS RATIO Insentif Program Penguatan Pembelajaran kelas-kelas berbahasa Inggris. D.2 Program Activity Revisi dokumen 10 Februari 2017 INTERNATIONAL FACULTY AND STUDENTS RATIO Insentif Program Penguatan Pembelajaran kelas-kelas berbahasa Inggris. A. LATAR BELAKANG Dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar

Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar Wahyudin Darmalaksana, Widodo Dwi Ismail Aziz, Saepuddin Rahmatullah, Ferli S. Irwansyah, Hamdan Sugilar, Dian Sa adillah

Lebih terperinci

IPB. PEMUTAKHIRAN WEB UNIT KERJA (Periode Maret 2017) Institut Pertanian Bogor Auditorium Toyib Hadiwijaya, Maret 2017

IPB. PEMUTAKHIRAN WEB UNIT KERJA (Periode Maret 2017) Institut Pertanian Bogor  Auditorium Toyib Hadiwijaya, Maret 2017 Auditorium Toyib Hadiwijaya, 15-16 Maret 2017 Bahan Rapat Monev, 16 Desember 2015 PEMUTAKHIRAN WEB UNIT KERJA (Periode Maret 2017) IPB Institut Pertanian Bogor www.ipb.ac.id Peningkatan Ranking Web Institusi

Lebih terperinci

Pemutakhiran Konten Website: Outstanding Achievement

Pemutakhiran Konten Website: Outstanding Achievement Pemutakhiran Konten Website: Outstanding Achievement Mencari dan Memberi yang Terbaik Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi Tampilkan data sejak tahun 2010-2015, yang meliputi: Reputasi Akademik

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Muda Universitas Brawijaya Malang, 18 Agustus 2015 2

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009-2013 Kode Dokumen : 0030103000 Revisi : 3 Tanggal : 5 Januari 2012 Diajukan oleh : Disetujui oleh :

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan

Lebih terperinci