BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mendukung proses penulisan yang lancar sesuai dengan tujuan penulisan.
|
|
- Leony Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 22 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penulisan Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penulisan yang lancar sesuai dengan tujuan penulisan. Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah: penyediaan alat perekam, kertas catatan, pena dan alat pendukung lain. Alat perekam yang digunakan adalah handphone yang memiliki kemampuan merekam panjang dan kualitasnya baik sehingga hasil rekaman jelas untuk menyusun transkrip wawancara secara baik, selain itu penulis juga mempersiapkan garis besar pertanyaan wawancara agar wawancara dapat terarah pada informasi yang diperlukan bagi penulisan. Persiapan lain yang dilakukan oleh penulis adalah persiapan mental, persiapan ini dilakukan karena penulis merupakan instrument kunci dalam penulisan ini. Dalam penulisan kualitatif Pelaksanaan Penulisan Pelaksanaan penulisan diawali dengan menentukan calon-calon subjek penulisan. Kegiatan ini penulis lakukan dengan melakukan observasi dan melakukan wawancara informal dengan beberapa responden penulis. Hal ini dilakukan untuk menentukan subjek-subjek yang mengalami
2 23 kekecewaan terhadap pernikahan akibat perceraian orang tua subjek dalam waktu yang panjang. Setelah menemukan subjek, penulis menanyakan kesediaan calon subjek untuk melakukan wawancara dengan kondisi, bahwa semua hasil wawancara akan digunakan untuk kepentingan penulisan dan identitas subjek dirahasiakan. Hal ini penting untuk diberitahukan pada subjek untuk menghindari terjadinya kekecewaan yang berlebihan akibat perceraian orang tua sehubungan dengan informasi yang diungkapkan dalam wawancara. Penulis juga memberitahukan tujuan dari penulisan yang sedang dilakukan agar subjek dapat memberikan informasi yang ssuai dengan kebutuhan penulis. Salah satu faktor yang ditekankan dalam wawancara adalah keterbukaan dan kepercayaan subjek pada penulis sehingga perlu dipahami secara baik bahwa tujuan dari penulisan ini semata-mata adalah untuk kepentingan penulisan. Tempat dan waktu wawancara diatur sesuai dengan kesediaan subjek dan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi tekanan dalam wawancara. Hal ini bertujuan agar hal-hal yang berkaitan dengan sikap subjek dapat bersifat natural tanpa ada dibuat-buat. Penulis melakukan pengamatan sebelum wawancara untuk melihat kondisi calon subjek. Observasi ini dilakukan secara tidak langsung, terutama melihat aktivitas subjek dalam aktifitas sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal subjek dan tingkat stress yang dialami oleh subjek.
3 24 Proses wawancara pada subjek I, II, III dan IV. Sebelum melakukan wawancara penulis meminta ijin terlebih dahulu pada subjek untuk menggunakan alat perekam berupa handphone selama proses wawancara berlangsung untuk merekam informasi. Karena hasil wawancara merupakan dokumen rahasia penulisan, maka penulis tidak mengekspos hasil rekaman maupun transkrip yang dibuat pada publik. Nama, tempat dan nama-nama yang disebutkan dalam wawancara dirahasiakan untuk kepentingan penulisan. Proses wawancara dilakukan pada hari yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan penulis dengan subjek. Agar proses wawancara berjalan sesuai dengan harapan, maka penulis mempersiapkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mengarahkan pertanyaan pada subjek, hal ini dapat membantu penulis tetap fokus pada pokok permasalahan yang akan digali. Subjek penulisan ini telah dikenal sebelumnya oleh penulis sehingga memudahkan subjek untuk berbicara secara terbuka pada penulis tanpa merasa sungkan.
4 Teknik Pengumpulan Data Reduksi Data Reduksi data merupakan proses meringkas data yang dilakukan dengan membuat abstraksi rangkuman inti, proses-proses dan pertanyaan dengan tetap menjaga taat asas (Moleong, 2007). Penulis membuat transkrip data rekaman dari handphone tanpa mengubah kata serta merubah makna dari petanyaan tersebut. Hal ini menyebabkan banyak digunakannya kata-kata dalam bahasa sehari-hari karena wawancara dilakukan dalam kerangka yang informal. Hal ini tidak diubah oleh penulis dalam transkrip untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran makna dari informasi yang diungkapkan. Penulis kemudian mempelajari secara teliti dan cermat seluruh data yang sudah terkumpul untuk membuat deskripsi wawancara Kategorisasi Di dalam proses pengkategorisasian data yang berupa hasil wawancara, penulis melakukan coding (Moleong, 2007), yaitu usaha untuk memaknai data melalui simbol-simbol atau kode dalam rangka mempermudah proses kategorisasi, berupa angka-angka romawi (I, II, III, dst... ) yang menunjukkan baris. Sedangkan kode berbentuk huruf (A, B C, dst... ) merupakan kode untuk menunjukkan subjek. Kode romawi yang menunjukkan subjek akan diikuti kode dalam angka latin yang akan menunjukkan baris disamping deskripsi wawancara.
5 Deskripsi Penelitian a. Subjek 1 Subjek berinisial KM dan berusia 17 tahun. KM asli lahir di Salatiga, Ibu KM pendatang dari kota Solo, dan Bapak KM berasal dari kota Salatiga. subjek merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Bapak subjek bekerja menjadi pegawai Bank swasta di Salatiga, dan ibu subjek mempunyai usaha rumah makan di Nanggulan Salatiga. Saat ini subjek sedang menduduki bangku SMA kelas XI. KM yang bersekolah di SMA Kristen 1 Salatiga. Umur subjek 17 tahun. Wawancara dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2012 di Cafe Olle Salatiga. Observasi dilakukan setelah penulis memastikan bahwa orang tua subjek bercerai. Observasi telah dilakukan beberapa kali terutama saat penulis sedang berkunjung ke rumah subjek. Orang tua subjek telah bercerai 2 tahun pada saat subjek sedang menghadapi ujian nasional. Subjek memiliki kekecewaan pada orang tua, namun subjek menjadi mempunyai motivasi untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup (A 9). Subjek tidak memiliki trauma berlebih dengan lawan jenis (A 7). Persepsi mengenai pernikahan menurut KM itu hidup bersama seseorang yang dicintai sampai akhir hayat. Hal ini membuat subjek sering merasa tertekan dan merasa stres. Subjek tidak bisa konsentrasi dalam belajarnya. Subjek lebih memilih untuk main dari pada di rumah dan belajar karena tekanan batin. Pada saat diwawancara, subjek mengeluhkan betapa kecewanya dengan orang
6 27 tua subjek. Selain itu, subjek juga menjadi anak yang suka bersenangsenang untuk melupakan keadaan keluarga subjek. Subjek merasa orang tuanya bermain-main dalam pernikahan. Subjek tidak memiliki trauma yang berlebihan, hanya subjek lebih selektif untuk memilih pasangan hidup. Pengambilan data atau wawancara dilakukan di luar rumah subjek. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam, panduan wawan cara, catatan dan pensil untuk mencatat bila diperlukan. Wawancara dilakukan sambil makan siang sehingga suasana wawancara menjadi tidak terlalu formal. Selain itu, penulis telah mengenal subjek sebagai teman kuliah sehingga proses wawancara menjadi lebih mudah. Dari awal wawancara sampai akhir, subjek terlihat santai dan cukup tenang meskipun banyak mengeluhkan kelangsungan penyusunan skripsinya. Bahkan proses wawancara juga diselingi senda gurau karena subjek memang dikenal suka bergurau. Subjek terlihat agak sedih saat bercerita tentang kehidupan keluarganya. b. Subjek 2 Subjek berinisial BL, bertempat tinggal di Grogol Salatiga, umur subjek 17 tahun. Ayah subjek memiliki show room mobil di semarang, dan ibunya memiliki toko mebel di Salatiga. Subjek II adalah BL, yang bersekolah di SMA 1 Salatiga yang orang tuanya telah bercerai lebih dari 2 tahun (B 4). Subjek berumur 17 tahun. Subjek mengalami berbagai ketakutan yang menyebabkannya stres sehingga sempat
7 28 membuat dendam dengan orang tuanya selama beberapa waktu dan rasa kecewa dengan pernikahan (B 8). Namun subjek memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki keluarga yang utuh, tidak seperti keluarga yang saat ini subjek alami (B 10). Wawancara dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2012 di Cafe Pasco Kemiri Salatiga. Subjek sudah mengenal penulis. Subjek dengan sukarela memberikan informasi secara jujur dan terbuka pada penulis. Selama wawancara subjek menunjukkan wajah yang tertekan dan BL hampir menangis karena kecewa mengingat keluarganya. Dalam wawancara subjek beberapa kali dan justru menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan sekolah. c. Subjek 3 Subjek III berinisial OD yang bersekolah di SMP Al-azhar Salatiga. Subjek berumur 15 tahun. Alamat rumah subjek daerah Togeten Salatiga, dekat dengan rumah penulis. Ayah subjek bekerja sebagai PNS di Salatiga, dan ibu subjek mempunyai toko kelontong di rumah subjek. Orang tua subjek sudah bercerai sudah 4 tahun. Observasi saat subjek berada di tempat nongkrong yang sering subjek kunjungi. Wawancara dilakukan dua kali karena subjek penjelasan subjek tidak seperti yang diharapkan penulis, Subjek tidak mau terbuka, menampakan emosi disaat disinggung masalah perceraian, maka penulis
8 29 melaksanakan wawancara yang ke 2 pada tanggal 31 Agustus 2012 di Vie Cafe daerah Salatiga dan 30 Oktober 2012 di Dipo 78 Salatiga. Pada sesi pertama saat subjek ditanya mengenai persepsi pernikahan, subjek tidak ingin mengatakan, subjek merasa sangat emosi saat ditanya, dengan alasan perceraian dari orang tua subjek (C 11) namun setelah wawancara kedua, persepsi subjek tentang pernikahan itu hidup bahagia bersama (C 29). Subjek merasa perceraian membuat anak menjadi kesepian, itu adalah bentuk melihat dari yang subjek alami (C 31). Pada sesi pertama saat subjek ditanya mengenai persepsi pernikahan, subjek tidak ingin mengatakan, subjek merasa sangat emosi saat ditanya, dengan alasan perceraian dari orang tua subjek namun setelah wawancara kedua, persepsi subjek mengenai pernikahan itu hidup bahagia bersama. Subjek merasa perceraian membuat anak menjadi kesepian, itu adalah bentuk melihat dari yang subjek alami d. Subjek 4 Subjek IV adalah DK berumur 16 tahun. Subjek bertempat tinggal di Tegalrejo Salatiga. Subjek saat ini berumur 16 tahun. Ayah subjek bekerja sebagai PNS Salatiga dan ibu subjek mempunyai usaha Laundri di kemiri. Orang tua DK sudah bercerai selama 4 tahun. DK memiliki kakak laki laki. Wawancara dilakukan di Cozmo tanggal 3 November Orang tua subjek sudah bercerai selama 4 tahun (D 5). DK trauma dengan perpisahan, namun DK memiliki kakak laki laki yang selalu mendukung
9 30 DK (D 10). DK ingin memiliki pandangan hidup untuk hidup subjek kelak, dengan cara membina keluarga dengan serius dan tidak ada percerai diantaranya, karena subjek merasa menjadi korban sebuah perceraian orang tua (D 14) DK trauma dengan perpisahan orang tuanya. DK sangat selektif dalam memilih pasangan. DK tidak begitu dekat dengan orang tuanya. DK lebih dekat dengan kakaknya karena DK merasa yang melindungi subjek hanya kakaknya. DK merasa orang tuanya meninggalkannya. Subjek merasa hanya kakaknya saja yang setia menemenani dan memberikan semangat untuk DK. Saat subjek diwawancarai subjek banyak melamun, seperti membayangkan. Subjek menunjukan kecewa pada keadaan dan berusaha untuk tidak ambil pusing. Subjek banyak bercerita keinginan subjek Sintesis Hasil Penelitian 1. Persepsi semua subjek mengenai pernikahan memiliki hubungan dilihat dari tujuan-tujuan perkawinan yang terdapat pada teori dari Walgito tahun 2000, yaitu memiliki tujuan tertentu membuat keluarga yang bahagia, pernikahan itu untuk sekali selama hidup. Hal ini ditunjukkan dalam data sebagai berikut: a. Bersama sama menjalani hidup dengan orang yang dicintai selama hidup (A 5) b. Hidup bersama dengan kesetiaan, tidak ada perceraian. (B 10)
10 31 c. Tidak ada perselingkuhan (C 27) d. Sekali seumur hidup, tidak dibuat untuk main main ( D 4) 2. Semua subjek mempunyai harapan untuk pernikahan memiliki hubungan dengan teori dari Walgito tahun 2000, keluarga yang bahagia, sama seperti pernyataan no 1, mengenai persepsi tentang pernikahan. Subjek memiliki harapan yang sama seperti tujuan dalam pernikahan. Hal ini ditunjukkan dalam data berikut : a. Tidak ada perceraian, saling berbagi suka dan duka (A 6) b. Tidak ada perceraian, melihat anak anak tumbuh dewasa. (B 10) c. Tidak ada perselingkuhan dan perceraian (C 26) d. Harmonis dan bahagia selalu (D 5) 3. Pandangan hidup menurut semua subjek memiliki hubungan dalam teori Monks (2002, dalam Sumardjono 2011) perkembangan sosial makin berkurang, begitu juga dalam ketergantungan dengan orang lain. Semua subjek memiliki keinginan untu mandiri, seperti tidak membutuhkan orang lain untuk mengejar apa yang diharapkan. Memiliki cara sendiri dan usaha yang mandiri. Hal ini dapat di tunjukan dalam data sebagai berikut : a. Ingin menggapai cita cita dan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti orang tua (A 8). b. Mengalir seperti air dan belajar agar bisa mandiri (B 14) c. Meraih cita cita,dan mendapatkan beasiswa (c 17)
11 32 d. Berusaha untuk masa depan (D 7) 4. Subjek merasa ada rasa trauma dengan lawan jenis akibat melihat perceraian orang tua subjek. Trauma ini mempunyai hubungan dalam teori Hetherington (dalam Dagun, 2002) anak cenderung tidak berani untuk berkomitmen pada suatu hubungan antar pribadi secara heteroseksual yang makin mendalam. Hal ini di tunjukan dalam data sebagai berikut : a. Trauma pasti ada, dan hal itu yang membuat subjek lebih hati hati untuk memilih pasangan hidup. (A9) b. Trauma iya, lebih menghindari kesalahan yang diperbuat orang tua hingga adanya perceraian. (B 12) c. Trauma, takut mengalami hal yang sama seperti ini lagi. (C 15) d. Trauma, karena subjek sempat takut dengan lawan jenis hingga tidak ingin berhubungan lebih serius (D 10) 5. Pandangan subjek dan teori Dagun (2002) tentang perceraian sangat berkaitan. Anak akan merasa bersalah (guilty feeling) dan menganggap diri sendiri adalah penyebab perceraian orang tua. Akibat perceraian dari orang tua, subjek menjadi marah pada diri sendiri, marah pada lingkungan, pembangkang, tidak sabaran, ketidak stabilan emosi, kecemasan dan impulsif. Hal ini ditunjukan dalam data sebagai berikut :
12 33 a. Sangat kecewa, menimbulkan anak menjadi korban (A 11) b. Sangat kecewa, seperti tidak serius dan main main (B 11). c. Sangat kecewa, seperti kehilanga orang tua (C 13) d. Sangat kecewa, tidak memikirkan anak anaknya (D 12) 6. Semua subjek memiliki harapan untuk orang tua masing-masing. Harapan yang dimiliki oleh subjek berhubungan dengan teori persepsi dari Rahmat (2005) pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, karena subjek memiliki harapan kepada kedua orang tuanya dan doa. Hal ini ditunjukan dalam data sebagai berikut : a. Semoga orang tua dapat lebih baik lagi (A 14) b. Ingin semua jadi lebih baik, walau sebenarnya ingin kembali lagi (B 12) c. Ingin mengulang kembali lagi seperti dulu (C 15) d. Ingin tetap diperhatikan orang tua (D 11) 4.5. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian dari Walgito, (2000) perkataan perkawinan adalah nikah, sedangkan Pirwadarminta (1976) kawin adalah perjodohan laki laki dan perempuan menjadi suami isteri. Di samping itu menurut Hornby (1957) marriage is the onion of two persons as husband and wife. Pernikahan adalah bersatunya dua orang sebagai suami isteri. Monks (2002) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa
13 34 peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, seperti pertumbuhan organ-organ tubuh, perkembangan fisik seperti munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder, serta perkembangan sosial yang ditandai dengan makin berkurangnya ketergantungan dengan orang lain. Menurut Dagun (2002) penyebab perceraian adalah persoalan ekonomi, perbedaan usia yang besar, keinginan memperoleh anak putra (putri) dan persoalan prinsip hidup yang berbeda, berupa perbedaan penekanan dan cara mendidik anak juga pengaruh dukungan sosial dari pihak luar seperti tetangga, sanak saudara, sahabat, dan situasi masyarakat yang terkondisi dan lain lain. Rahmat (2005) persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Semua subjek berusaha untuk menggapai apa yang diinginkan, tingkat egoisme dalam diri muncul dilihat dari sikap semua subjek dalam bersosialisasi. Subjek (I) lebih senang menyendiri dan tidak peduli dengan individu yang berada di sekitar. Subjek lebih sering sendiri dan melakukan aktifitas dalam sehari hari. Subjek tidak terlalu trauma dengan perceraian orang tua. Dengan melihat kondisi orang tua yang gagal dalam membina keluarga yang harmonis, subjek memiliki semangat untuk tidak mengulang kejadian seperti orang tuanya dalam kehidupan subjek yang akan datang. Subjek cenderung
14 35 lebih selektif dalam memilih pasangan. Subjek sulit untuk berhubungan dengan serius. Subjek (II) tidak trauma berlebih atau merasa takut karena subjek berfikiran untuk memperbaiki kegagalan yang telah di lakukan oleh orang tua subjek. Subjek mempunyai harapan-harapan yang diinginkan dan direncanakan oleh subjek. Subjek berusaha untuk menerima keadaan keluarga dan menjadikan motivasi didalam hidup untuk kehidupan mendatang. Orang tua subjek telah bercerai 2 tahun pada saat subjek sedang menghadapi ujian nasional. Subjek memiliki kekecewaan pada orang tua, namun subjek menjadi mempunyai motivasi untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup (A 9). Subjek tidak memiliki trauma berlebih dengan lawan jenis (A 7). Persepsi mengenai pernikahan menurut KM itu hidup bersama seseorang yang dicintai sampai akhir hayat. Hal ini membuat subjek sering merasa tertekan dan merasa stres. Subjek tidak bisa konsentrasi dalam belajarnya. Subjek lebih memilih untuk main dari pada di rumah dan belajar karena tekanan batin. Subjek II mengalami berbagai ketakutan yang menyebabkannya stres sehingga sempat membuat dendam dengan orang tuanya selama beberapa waktu dan rasa kecewa dengan pernikahan (B 8). Namun subjek memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki keluarga yang utuh, tidak seperti keluarga yang saat ini subjek alami (B 10).
15 36 Subjek menunjukan kecewa pada keadaan dan berusaha untuk tidak ambil pusing. Subjek banyak bercerita keinginan subjek Subjek III merasa perceraian membuat anak menjadi kesepian. Subjek IV ingin memiliki pandangan hidup untuk hidup subjek kelak, dengan cara membina keluarga dengan serius dan tidak ada percerai
BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian agar sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap pasangan. Saling setia dan tidak terpisahkan merupakan salah satu syarat agar tercipta keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling tergantung terhadap manusia lainnya, dengan sifat dan hakekat
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA YANG ORANG TUANYA PERCERAIAN TERHADAP PENIKAHAN. Lidya Anesia A.K
PERSEPSI REMAJA YANG ORANG TUANYA PERCERAIAN TERHADAP PENIKAHAN Lidya Anesia A.K 132008015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING 2013 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan seseorang dalam menghadapi kehidupan di dunia ini berawal dari keluarga. Keluarga merupakan masyarakat terkecil yang sangat penting dalam membentuk
Lebih terperinci134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 134 135 LAMPIRAN A OBSERVASI DAN WAWANCARA 136 PEDOMAN OBSERVASI i. Kesan Umum : Kondisi Fisik dan Penampilan Subyek ii. Perilaku yang cenderung ditampilkan iii. Kegiatan Sehari-hari iv. Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan dapat diartikan sebagai sebuah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perkawinan Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi
75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.
PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab. 2. Pengisian jawaban di lakukan secara urut. Usahakan agar jangan sampai ada jawaban yang terlewat. 3. Pilih salah satu dari 4 alternatif jawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. status sebagai orang dewasa tetapi tidak lagi sebagai masa anak-anak. Fase remaja
BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah fase kedua dalam kehidupan setelah fase anak-anak. Fase remaja disebut fase peralihan atau transisi karena pada fase ini belum memperoleh status
Lebih terperincidalam suatu hubungan yaitu pernikahan. Pada kenyataannya tidak semua pasangan pernikahan berasal dari latar belakang yang sama, salah satunya adalah p
Penyesuaian Diri Wanita yang Melakukan Konversi Agama Pra Pernikahan Yulia Eka Wati Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstrak Konversi agama yang dilakukan oleh seseorang terutama wanita karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan diri dibutuhkan oleh setiap individu untuk mencapai keharmonisan hidup, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa kekurangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya dan terlebih pada pasangan suami istri yang normal, mereka mempunyai harapan agar kehidupan mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi, persepsi, perilaku
Lebih terperinciBAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH
BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH A. Assessment pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Assessment merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang konselor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being menurut Diener (2005). Teori yang dipilih akan digunakan untuk meneliti gambaran
Lebih terperinciKUESIONER ORIENTASI MASA DEPAN DALAM BIDANG PERNIKAHAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER ORIENTASI MASA DEPAN DALAM BIDANG PERNIKAHAN Kuesioner ini terdiri dari sekelompok pertanyaan yang berhubungan dengan pendapat dan pemikiran Saudara mengenai pernikahan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu memiliki harapan untuk bahagia dalam kehidupan perkawinannya. Karena tujuan perkawinan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal
HARGA DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL MENIKAH YANG BERSELINGKUH KARTIKA SARI Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Ketiga subjek merupakan pasangan yang menikah remaja. Subjek 1 menikah pada usia 19 tahun dan 18 tahun. Subjek 2 dan 3 menikah di usia 21 tahun dan
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. responden dalam penelitian yang berjudul Gambaran Citra Tubuh Pasien
48 SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya telah diminta dan memberi ijin untuk berperan serta sebagai responden dalam penelitian yang berjudul Gambaran Citra Tubuh Pasien Paska Operasi Fraktur Ekstremitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Pelayanan Spiritual Yang Diberikan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Diabetes melitus Nama Peneliti : Rina Rahmadani Sidabutar Nomor
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA
STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : Agung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia banyak mengalami masalah-masalah kompleks dalam kehidupannya yang sebenarnya berasal dari diri sendiri, sehingga tanpa sadar manusia menciptakan mata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebenarnya ada dibalik semua itu, yang jelas hal hal seperti itu. remaja yang sedang berkembang.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini marak terjadi kasus perkelahian antar siswa sekolah yang beredar di media sosial. Permasalahannya pun beragam, mulai dari permasalahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian
Lebih terperinciDINAMIKA PSIKOLOGIS PEREMPUAN YANG BERCERAI (Studi Tentang Penyebab dan Status Janda Pada Kasus Perceraian di Purwokerto)
DINAMIKA PSIKOLOGIS PEREMPUAN YANG BERCERAI (Studi Tentang Penyebab dan Status Janda Pada Kasus Perceraian di Purwokerto) Oleh : Nur aeni *) Retno Dwiyanti*) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komisi Remaja adalah badan pelayanan bagi jemaat remaja berusia tahun. Komisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu gereja yang sudah berdiri sejak tahun 1950 di Indonesia adalah Gereja Kristen Indonesia atau yang biasa disebut GKI. GKI adalah sekelompok gereja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ikatan yang bernama keluarga. Manusia lahir dalam suatu keluarga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sejak lahir sampai dewasa manusia tidak pernah lepas dari suatu ikatan yang bernama keluarga. Manusia lahir dalam suatu keluarga, dibesarkan dalam lingkup keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. 1. Rekap Tema dan Matriks Antar Tema
BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian 1. Rekap Tema dan Matriks Antar Tema Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipilah dan dikategorisasikan dan dilakukan penyeleksian, didapatkan tema
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi dan analisis antar subjek, dapat disimpulkan bahwa kebermaknaan hidup ibu rumah tangga penderita HIV/AIDS merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciSecara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling
A. Latar Belakang Masalah Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling membutuhkan dan cenderung ingin hidup bersama. Berdasarkan sifatnya manusia sebagai makhluk
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. 1. Menggali Latar Belakang Keluarga Subjek. perolehan identitas subjek? dengan orang tua kamu? (ayah dan ibu)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. Menggali Latar Belakang Keluarga Subjek a. Bagaimana bentuk relasi subjek dengan orang tuanya (ayah, ibu), dan bagaimana relasi tersebut mempengaruhi atau berkontribusi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan. Persoalan perselingkuhan dalam hubungan pernikahan merupakan sebuah
BAB V PENUTUP 4.1. Kesimpulan Persoalan perselingkuhan dalam hubungan pernikahan merupakan sebuah pengkhianatan terhadap komitmen yang telah diikrarkan dan berdampak serius terhadap individu dan hubungan
Lebih terperinciRINGKASAN CERITA DALAM FILM BUSHI NO ICHIBUN 武士の一分. Mimura Shinnojo adalah seorang bushi yang bekerja sebagai dokumi yaku
Lampiran RINGKASAN CERITA DALAM FILM BUSHI NO ICHIBUN 武士の一分 Mimura Shinnojo adalah seorang bushi yang bekerja sebagai dokumi yaku atau pencicip makanan Shogun. Dia tinggal bersama istrinya bernama Kayo
Lebih terperinciBAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal
BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar
Lebih terperinciLampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/i Responden Di Unit Hemodialisis PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta Yogyakarta, Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
Lebih terperinci(Elisabeth Riahta Santhany) ( )
292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sumber data dari 3 anak remaja dan 3 keluarga yang berdomisili di Salatiga, seperti dibawah ini : 4.1. Profil Subjek 4.1.1. Profil
Lebih terperinciBagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir
Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir Trust vs mistrust Aspek kognitif Aspek sosial Aspek pertimbangan Autonomy vs doubt and shame Initiative vs guilt inisiatif Ciri-ciri subjek sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menikah merupakan salah satu tujuan hidup bagi setiap orang. Usia dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal tersebut merupakan salah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkawinan merupakan suatu lembaga suci yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada hakikatnya adalah mahkluk sosial dan mahkluk pribadi. Manusia sebagai mahluk sosial akan berinteraksi dengan lingkungannya dan tidak dapat hidup sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang senantiasa memerlukan interaksi dengan orang lain. Saat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN
BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang
152 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang makna hidup pada pekerja seks komersial (PSK), diperoleh bahwa : a. The Freedom
Lebih terperinci8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...
Identitas diri: 1. Jenis kelamin : Pria / Perempuan 2. Status pernikahan : Menikah / Tidak Menikah 3. Apakah saat ini Anda bercerai? : Ya / Tidak 4. Apakah Anda sudah menjalani pernikahan 1-5 tahun? :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI 1. Kondisi dan Ciri Fisik ( gambaran umum ) 6. Hubungan subjek dengan pasangan
LAMPIRAN A 160 PEDOMAN OBSERVASI 1. Kondisi dan Ciri Fisik ( gambaran umum ) 2. Ekspresi saat wawancara 3. Intonasi saat wawancara 4. Aktivitas saat wawancara 5. Kegiatan sehari-hari 6. Hubungan subjek
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N LEMBAR PERSETUJUAN Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pernyataan yang saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan mengalami masa transisi peran sosial, individu dewasa awal akan menindaklanjuti hubungan dengan
Lebih terperinciBAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG
BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG A. Profil Responden Tenaga kerja wanita di Desa Tembong Kec. Carita sangatlah banyak, istri yang pergi ke
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN A. SKALA PENELITIA N IDENTITAS Usia :...tahun Jenis Kelamin : L / P Status Asal Keluarga : Utuh / Cerai PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti dan jawablah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap anak apabila dapat memilih, maka setiap anak di dunia ini akan memilih dilahirkan dalam keluarga yang harmonis, hangat, dan penuh kasih sayang. Keluarga demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )
100 101 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II ) 102 IDENTITAS DIRI Nama (inisial) : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Awal dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa Dewasa
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN DAN PARTISIPAN. Kepada YTH: Bapak / Ibu Pasien Klinik Kitamura Pontianak Di Tempat
Lampiran PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN DAN PARTISIPAN Kepada YTH: Bapak / Ibu Pasien Klinik Kitamura Pontianak Di Tempat Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Gusti Jhoni Putra NIM : 20151050010
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Corah Julianti/105102061 adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungannya dengan orang lain. Keberadaan orang lain dibutuhkan manusia untuk melakukan suatu
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai self esteem pada wanita yang menderita infertilitas, maka peneliti dapat menyimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri salah satunya yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri salah satunya yaitu berkembang biak. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa manusia berkembang biak dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN
LAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN Identitas Partisipan Nama (Inisial) : Tempat, Tanggal Lahir : Anak Ke : Agama : Status : Suku Bangsa : Pendidikan Terakhir : Profesi/ Pekerjaan : Alamat/ No Telepon :
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan
PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi secara lebih dalam penerimaan (acceptance) anak terhadap hadirnya ayah tiri setelah kematian ayah
Lebih terperinciLAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah
LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penggunaan pendekatan kualitatif ini bertujuan agar dapat memaparkan secara menyeluruh
Lebih terperincio Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi
Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan
Lebih terperinciCOPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH
COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi Diajukan oleh : Alfan Nahareko F 100 030 255 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, pada bagian ini peneliti akan mengemukakan simpulan hasil penelitian mengenai cerai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah individu yang menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996). Mahasiswa yang dimaksud adalah individu yang berada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan bahwa masalah yang diteliti adalah gejala
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. gambaran harga diri (self esteem) remaja yang telah melakukan seks di luar nikah
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai gambaran harga diri (self esteem) remaja yang telah melakukan seks di luar nikah,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Bandung, saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan tujuan untuk menyusun sebuah skripsi yang berjudul Studi deskriptif mengenai derajat komitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk Tuhan, khususnya manusia. Dalam prosesnya manusia membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku pada semua makhluk Tuhan, khususnya manusia. Dalam prosesnya manusia membutuhkan pasangan hidup untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan individu lain sepanjang kehidupannya. Individu tidak pernah dapat hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecepatan arus informasi dan semakin majunya teknologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir semua penduduk di dunia ini hidup dalam unit-unit keluarga. Setiap
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat. Hampir semua penduduk di dunia ini hidup dalam unit-unit keluarga. Setiap individu yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISI HASIL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43
37 BAB IV ANALISI HASIL 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43 orang. Karakteristik sampel yang diambil memiliki usia kisaran 14-19 tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja ditandai oleh perubahan yang besar diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis, pencarian identitas dan membentuk hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik sumber daya manusia menjadi lebih baik, memiliki pengetahuan yang berguna bagi semua pihak dan
Lebih terperinciUniversitas Sumatra Utara
Lembar Persetujuan Menjadi Responden Nama saya adalah Ahmad Syahidin Sinaga, mahasiswa S1 Keperawatan Ekstensi 2012 Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Stres Keluarga
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap pasangan suami isteri tentu berharap perkawinan mereka bisa langgeng hingga usia senja bahkan sampai seumur hidupnya. Kenyataan justru
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN
LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009: 4) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga bisa menjadi sebuah impian setiap orang
Lebih terperinci