BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 26 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan tujuan penelitian. Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah: penyediaan alat perekam, kertas catatan, pena dan alat pendukung lain. Alat perekam yang digunakan adalah handphone yang memiliki kemampuan merekam panjang dan kualitasnya baik sehingga hasil rekaman jelas untuk menyusun transkrip wawancara secara baik, selain itu peneliti juga mempersiapkan garis besar pertanyaan wawancara agar wawancara dapat terarah pada informasi yang diperlukan bagi penelitian. Persiapan lain yang dilakukan oleh penulis adalah persiapan mental, persiapan ini dilakukan karena penulis merupakan instrument kunci dalam penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, penulis merupakan instrument penelitian/alat pengumpul data utama. 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian diawali dengan menentukan calon-calon sujek penelitian.kegiatan ini penulis lakukan dengan melakukan observasi di kampus dan melakukan wawancara informal dengan beberapa teman dekat

2 27 penulis. Hal ini dilakukan untuk menentukan subjek-subjek yang mengalami stres terutama pada calon subjek yang telah menulis skripsi dalam waktu yang panjang.setelah menemukan beberapa orang, peneliti menyeleksi lagi menjadi 3 orang yang paling sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah ditentukan. Setelah terpilih 3 orang subjek, penulis menanyakan kesediaan calon subjek untuk melakukan wawancara dengan kondisi, bahwa semua hasil wawancara akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan identitas subjek dirahasiakan. Hal ini penting untuk diberitahukan pada subjek untuk menghindari terjadinya konflik antara dosen dengan mahasiswa maupun antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lain sehubungan dengan informasi yang diungkapkan dalam wawancara. Penulis juga memberitahukan tujuan dari penelitian yang sedang dilakukan agar subjek dapat memberikan informasi yang ssuai dengan kebutuhan penulis. Salah satu faktor yang ditekankan dalam wawancara adalah keterbukaan dan kepercayaan subjek pada penulis sehingga perlu dipahami secara baik bahwa tujuan dari penelitian ini semata-mata adalah untuk kepentingan penelitian. Tempat dan waktu wawancara diatur sesuai dengan kesediaan subjek dan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi tekanan dalam wawancara. Hal ini bertujuan agar hal-hal yang berkaitan dengan sikap subjek dapat bersifat natural tanpa ada dibuatbuat. Penulis melakukan pengamatan sebelum wawancara untuk melihat kondisi calon subjek. Observasi ini dilakukan secara tidak langsung, terutama

3 28 melihat aktivitas subjek dalam melakukan penulisan skripsi, terutama, sebelum dan sesudah subjek bimbingan dengan dosen dan saat subjek di perpustakaan atau dilingkungan sekitar kampus. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal subjek dan tingkat stress yang dialami oleh subjek. 3. Wawancara Setelah mengamati kegiatan yang dilakukan semua subjek, langkah selanjutnya adalah melakukan proses wawancara pada subjek I, II, dan III. Sebelum melakukan wawancara penulis meminta ijin terlebih dahulu pada subjek untuk menggunakan alat perekam berupa handphone selama proses wawancara berlangsung untuk merekam informasi. Karena hasil wawancara merupakan dokumen rahasia penelitian, maka peneliti tidak mengekspos hasil rekaman maupun transkrip yang dibuat pada publik. Nama, tempat dan namanama yang disebutkan dalam wawancara dirahasiakan untuk kepentingan penelitian. Proses wawancara dilakukan pada hari yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan penulis dengan subjek. Agar proses wawancara berjalan sesuai dengan harapan, maka penulis mempersiapkan pedoman wawancara yang digunakan untuk mengarahkan pertanyaan pada subjek, hal ini dapat membantu penulis tetap fokus pada pokok permasalahan yang akan digali. Subjek penelitian ini telah dikenal sebelumnya oleh peneliti sehingga

4 29 memudahkan subjek untuk berbicara secara terbuka pada peneliti tanpa merasa sungkan. Subjek I adalah teman satu angkatan dengan penulis, yaitu angkatan 2007.Subjek telah melakukan penulisan penelitian selama kurang lebih 8 bulan atau 2 sememster. Pada saat melakukan wawancara, subjek sedang menulis bab IV dan mengalami kendala pada pengolahan data. Wawancara dilakukan pada tanggal 25 Agustus Observasi dilakukan setelah subjek melakukan bimbingan di kampus.observasi sebelumnya telah dilakukan beberapa kali terutama saat subjek berada di perpustakaan. Subjek II adalah mahasiswa BK angkatan 2006 yang telah melakukan penulisan skripsi selama lebih dari 1 tahun.subjek mengalami berbagai kendala yang menyebabkannya stres sehingga sempat meninggalkan skripsinya selama beberapa waktu sebelum mulai melakukan penulisan kembali.wawancara dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2011 di lingkungan kampus. Subjek III adalah mahasiswa BK angkatan 2005 yang mengalami kendala melakukan penulisan skripsi dan sempat berhenti selama 1 semester. Subjek jarang terlihat di kampus sehingga penulis beberapa kali menemui subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek berada di perpustakaan atau di lingkungan kampus. Wawancara dilakukan pada tanggal 10 September 2011.

5 30 B. Pengumpulan Data 1. Catatan lapangan Penulis membuat catatan lapangan dalam bentuk verbatim wawancara. Verbatim wawancara merupakan data mentah yang sudah diproses sebagiannya dalam bentuk transkripsi wawancara, atau dapat dikatakan memberi catatan pada orang yang diwawancarai dalam bentuk transkrip. (Poerwandari dalam Maria, 2009) 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses meringkas data yang dilakukan dengan membuat abstraksi rangkuman inti, proses-proses dan pertanyaan dengan tetap menjaga taat asas. Penulis membuat transkrip data rekaman dari handphone tanpa mengubah kata serta merubah makna dari petanyaan tersebut. Hal ini menyebabkan banyak digunakannya kata-kata dalam bahasa Jawa karena wawancara dilakukan dalam kerangka yang informal. Hal ini tidak diubah oleh penulis dalam transkrip untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran makna dari informasi yang diungkapkan. Penulis kemudian mempelajari secara teliti dan cermat seluruh data yang sudah terkumpul untuk membuat deskripsi wawancara. 3. Kategorisasi Di dalam proses pengkategorisasian data yang berupa hasil wawancara, peneliti melakukan coding, yaitu usaha untuk memaknai data melalui simbol-simbol atau kode dalam rangka mempermudah proses kategorisasi, berupa angka-angka latin (1, 2, 3, dst...) yang menunjukkan baris.

6 31 Sedangkan kode berbentuk angka romawi (I, II, III, dst...) merupakan kode untuk menunjukkan subjek. Kode romawi yang menunjukkan subjek akan diikuti kode dalam angka latin yang akan menunjukkan baris disamping deskripsi wawancara. C. Interpretasi Data 1. Hasil Analisis Penelitian ini dilakukan pada 3 orang subjek penelitian yang diambil secara acak dari populasi penelitian.subjek yang diwawancarai terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.subjek penelitian ini adalah mahasiwa yang menyusun skripsi dalam tahap penyelesaian. Masing-masing subjek penelitian diwawancarai dengan menggunakan panduan wawancara yang sama namun dikembangkan berdasarkan situasi dan interaksi antara peneliti dan subjek yang diwawancarai. Hasil wawancara masing-masing subjek dianalisis sebagai berikut: I. Subjek 1 a. Gambaran umum subjek Subjek berinisial AH dan berusia 22 tahun. AH berasal dari Kabupaten Semarang. Subjek merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Orang tua subjek bekerja sebagai pegawai negeri di Kab.Semarang. Saat ini subjek sedang menyelesaikan skripsinya yang sudah memasuki bagian analisa data.

7 32 Subjek mulai melakukan penulisan skripsi kurang lebih 10 bulan yang lalu, namun mengalami kendala dengan dosen pembimbng sehingga sampai saat ini subjek baru mulai melakukan pengambilan data. Proses yang panjang ini membuat subjek sering merasa tertekan dan merasa stres. Subjek biasanya mengerjakan skripsi di rumah dengan menggunakan komputer pribadi yang dimilikinya. Karena subyek tidak lagi mengikuti kelas perkuliahan, maka subjek lebih banyak berada di rumah dan hanya pergi ke kampus bila akan bimbingan atau pergi ke perpustakaan. Pada saat diwawancarai, subjek mengeluhkan sulitnya menemui dosen pembimbing yang hanya memberi waktu seminggu satu kali. Selain itu, subjek juga mengemukakan kesulitan-kesulitan lain seperti susahnya mencari waktu untuk melakukan pengumpulan data di lokasi penelitian. Subjek menjelaskan bahwa saat subjek tertekan karena masalah skripsi, subjek pergi memancing untuk menenangkan diri. Setelah itu baru subjek kembali mengerjakan skripsinya. Selain itu, subjek juga berusaha mencari bantuan kepada teman-temannya, terutama dalam mencari buku acuan sebagai referensi. Subjek berusaha untuk selalu menemui dosen pembimbing seminggu sekali untuk meminta petunjuk demi kemajuan perkembangan skripsinya. Namun demikian, subjek merasa arahan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen kurang memadai karena

8 33 biasanya subjek hanya bertemu dengan pembimbing selama 5 sampai 10 menit. Waktu yang diberikan tersebut terasa kurang untuk memberi penjelasan, meskipun di lembar skripsi telah diberikan catatan-catatan khusus oleh pembimbing. Masalah lain yang dihadapai oleh subjek adalah prosedur yang harus dilaluinya untuk melakukan pengambilan data. Subjek harus mendatangi sebuah sekolah dan mengatur waktu pengambilan data. Dalam proses ini, sekolah hanya memberikan waktu yang terbatas, sedangkan data yang diperlukan oleh subjek cukup banyak. Hal ini menjadikan proses pengambilan data berjalan sangat lambat dan kurang memadai. Terlebih lagi, ketika subjek perlu menambah jumlah sampel tetapi sekolah tidak mengijinkannya. Subjek mengalami dilema karena arahan dosen pembimbing mengharuskannya mengambil sampel lebih banyak sedangkan lokasi penelitian tidak mengijinkannya.untuk mengatasi rasa stres yang dialaminya, subjek berusaha menjelaskan pada dosen pembimbingnya tentang kesulitan mendapatkan sampel yang lebih besar. b. Observasi selama wawancara Pengambilan data atau wawancara di lakukan di luar rumah subjek, yaitu pada saat subjek sedang berada di kampus UKSW setelah selesai bimbingan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam, panduan wawancara, catatan dan pensil untuk mencatat bila

9 34 diperlukan. Wawancara dilakukan sambil makan siang sehingga suasana wawancara menjadi tidak terlalu formal. Selain itu, peneliti telah mengenal subjek sebagai teman kuliah sehingga proses wawancara menjadi lebih mudah. Dari awal wawancara sampai akhir, subjek terlihat santai dan cukup tenang meskipun banyak mengeluhkan kelangsungan penyusunan skripsinya. Bahkan proses wawancara juga diselingi senda gurau karena subjek memang dikenal suka bergurau. Subjek terlihat agak sedih saat bercerita tentang harapan orangtuanya agar subjek segera menyelesaikan kuliah. c. Analisis Data Dari hasil wawancara dengan subjek dapat diketahui usaha coping stress yang dilakukan oleh subyek AH adalah sebagai berikut: 1) Activecoping Active coping yaitu mengambil tindakan secara aktif untuk mengatasi stres. Tindakan pengatasan masalah yang dilakukan oleh subjek merupakan usaha untuk mencoba memperbaiki dampak yang bisa ditimbulkan atau untuk menghindari tekanan yang ada. Tindakan-tindakan tersebut berupa sikap menanyakan dan memperjelas penyebab stressor atau meninggalkan stressor. Halini tampak dalam pernyataan subjek:

10 35 browsing-browsing internet cari referensi, ke perpus lihat-lihat judul yang lain. Gitu-gitu aja.kadang konsultasi juga ke dosen yang ngasi judul.(47 49) ya paling cari-cari referensi dari internet. Aku ke Unika cari materi referensi juga. (98 99) menanyakan lagi pada pembimbing maksudnya harus bagaimana, kadang kan tidak jelas memberi petunjuk, apalagi pembimbingnya kan ada 2 ya sering tidak klop. mengkonfirmasi ke pembimbing,sudah benar atau belum konsep yang dipakai. Kalau pakai instrumen ini gimana, boleh ngga, atau buat sendiri, ya hal-hal seperti itu lah harus disetujui dosen dulu. Baru berani mencari data ( ) 2) Planning Planning yaitu memikirkan tentang cara mengatasi penyebab stress. Subjek memikirkan bagaimana mengatasi stres yang dialaminya, bagaimana menentukan tindakan yang diambil serta bagaimana cara penanganan yang terbaik untuk memecahkan masalah. Pernyataan subjek yang sesuai dengan hal-hal ini diantaranya:.alternatif terakhir aku minta bantuan untuk olah datanya. Mending gitu lebih cepat daripada aku kangelan to.( )

11 36 Paling tidak sedikit membantu aku ngga begitu memikirkan masalah olah datanya.meskipun aku juga harus belajar. Sebelum bimbingan sudah aku siapin dulu yang aku tulis apa jadi ya nti kalo ditanya alasannya bisa jawab ( ) 3) Restraint coping Restraint coping yaitu menunggu saat yang tepat untuk bertindak. Subjek cenderung menahan diri untuk mengatasi tekanan. Subjek juga mempertimbangkan situasi dan kondisi stressor terlebih dahulu saat akan melakukan sesuatu. Sehingga seringkali subjek hanya akan menunggu saat yang dirasa tepat untuk melakukan tindakan. Hal ini dinyatakan oleh subjek: apa ya.. Saat pusing ngerjake skripsi, ya aku tinggal dulu ngademke pikir.kalo sudah adem, baru dikerjain lagi. Pelan-pelan lah ( ) 4) Positive reframing Coping dengan positive reframing adalah mencoba menafsirkan suatu kondisi dengan lebih positif. Hal ini ditunjukkan oleh subyek dengan pernyataan: skripsi sulit ya wajar, kalau gampang ya SMA aja. Dijalani aja, nek sudah waktunya kan y lulus. kalau pusing, ya banyak

12 37 temannya. Skripsi memang harus pusing, kalau ngga pusing, ngga afdol (39 40) 5) Mental dissengagement Mental dissengagement adalah usaha untuk mengalihkan perhatiannya dari stressor. Usaha ini ditunjukkan oleh perilaku subjek yang melakukan kegiatan lain untuk menghindari penyebab stress yang dirasakannya. Hal ini dinyatakan subjek sebagai berikut:. Mancing menyelesaikan masalah.daripada stres mending mancing.aku ngilangin stres dengan mancing. Biasanya habis mancing jadi lebih fresh ( ) II. Subjek II a. Gambaran umum subjek Subjek berinisial SP, saat ini berusia 23 tahun, berasal dari Kabupaten Temanggung. Subjek adalah anak tunggal, orang tuanya telah bercerai dan masing-masing telah menikah kembali. Subjek saat ini tinggal dengan ayahnya yang bekerja sebagai guru SD. Subjek telah melakukan penulisan skripsi selama kurang lebih 7 bulan dan telah memasuki bagian terakhir dari penulisan. Subjek tidak mengalami banyak kendala dalam penulisan skripsi yang membuatnya stres, kecuali dalam hal pengolahan data secara statistik. Selain itu, subjek mengalami hambatan di awal saat

13 38 menyusun proposal. Berkali-kali subjek harus mengganti topik dan judul penelitian sehingga membuat subjek hampir menyerah. Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, akhirnya subjek memilih salah satu topik penelitian yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Setelah seminar proposal, subjek ditetapkan memiliki dua pembimbing yang menurut subjek adalah dosen-dosen yang mudah ditemui dan baik. Subjek dapat melakukan bimbingan di rumah maupun di kampus. Hal ini memudahkan subjek untuk menyelesaikan skripsinya. Dalam satu minggu subjek kadang bimbingan lebih dari satu kali, sehingga proses penulisan menjadi lebih cepat. Subjek mengaku kesulitan mulai dirasakan setelah subjek melakukan pengambilan data. Subjek tidak paham statistik sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan data tersebut. Subjek sempat mundur beberapa minggu karena bingung. Sampai akhirnya subjek mendapatkan bantuan dari teman yang membantunya melakukan pengolahan data secara statistik. b. Observasi selama wawancara Wawancara dengan subjek SP dilakukan dilingkungan kampus, yaitu di kafe Rindang pada sore hari setelah kegiatan perkuliahan sudah mulai sepi. Subjek adalah salah satu teman satu angkatan

14 39 peneliti di progdi BK. Karena telah mengenal subjek dengan baik, maka wawancara dilakukan secara non formal dan cenderung santai. Subjek dengan sukarela memberikan informasi secara jujur dan terbuka pada peneliti. Selama wawancara subjek tidak menunjukkan wajah yang tertekan, bahkan terkesan sudah lega karena penulisan skripsinya hampir selesai. Selama wawancara subjek banyak tertawa dan justru menyemangati peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi. c. Analisa data 1) Active coping Active coping dilakukan subjek dengan menceritakan masalah pada orang lain. Dengan cara ini subjek juga mampu menenangkan emosi dalam diri sendiri dan berusaha tetap menjalani hidup seperti sebelum mengalami masalah dalam penyusunan skripsi. Hal ini dinyatakan subjek dalam wawancara sebagai berikut: Tiap hari cari dosen Pak BB, tanya kira-kira topik apa yang mudah untuk skripsi.sambil cari-cari sendiri di internet atau di perpus. (63 64) Cari-cari judul sendiri dulu lalu dikonsultasikan pada dosen. (66)

15 40 Cerita ke teman, seperti sama pacar gitu. Kadang ya minta bantuan ngetik. (69) 2) Supression of competing activities (penekanan pada aktivitas utama) Coping ini dilakukan dengan berusaha fokus pada masalah yang dialami, membatasi kegiatan yang bisa menimbulkan masalah baru, berusaha mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dialami. Subjek menggunakan coping supression of competing activities seperti diungkapkan dalam wawancara: aku jarang main sama teman, ya ngga seperti dulu sebelum skripsi. Sekarang sih fokus dulu sama skripsinya. Kalau sudah selesai kan bisa jalan-jalan semaunya (95 97) lebih banyak di perpus sekarang mencari materi, baca-baca referensi. (91) 3) Planning (perencanaan) Subjek menggunakan coping planning dengan membuat rencana penanganan masalah penyusunan skripsi dan berusaha mempersiapkan dengan baik penulisan skripsinya. Hal ini diungkapkan subjek dalam wawancara sebagai berikut: Aku sudah buat rencana penulisannya, pokoknya setiap minggu harus ada kemajuan. Bab I sampai III kan sudah tinggal revisi

16 41 dikit setelah seminar. Pengambilan data sebulan harus selesai trus buat analisa kira-kira ya 2 minggu. ( ) pokoknya setiap selesai menulis aku langsung bimbingan, telpon dulu bisa ketemu dimana, apa dikampus, apa di rumah. Setiap bimbingan aku catet apa yang disuruh nambahin biar ngga bolakbalik salah terus. Yang penting rajin bimbingan ( ) 4) Use of emotional support Subjek juga mengatasi stres dengan mencari dukungan moral, simpati, emosional. Hal ini diungkapkan subjek sebagai berikut: ya biasane kalau sudah agak malas, diingatkan sama pacar. Terutama nek ada kesulitan ya aku curhat sama pacarku ( )

17 42 III. Subjek III a. Gambaran umum subjek Subjek berinisial MD adalah mahasiswa perempuan berusia 24 tahun. Saat ini subyek kos di daerah sekitar kampus UKSW karena subjek berasal dari luar Jawa. Subjek sedang dalam menyusun analisa dan pembahasan untuk skripsinya. Subjek berasal dari angkatan yang lebih tinggi dari subjek dan sudah lebih dari 4 tahun kuliah di UKSW. Subjek berasal dari keluarga besar, dia adalah anak ke-3 dari lima bersaudara. Selain subjek, ada pula saudaranya yang saat ini kuliah di UKSW di program studi yang berbeda. Orang tua subjek adalah pengusaha yang tinggal di luar Jawa.Untuk kepentingan penulisan skripsinya, orang tua subjek membelikan laptop yang saat ini selalu dibawa oleh subjek kemanapun dia pergi. Meskipun sudah tidak ada kegiatan kuliah, subjek masih sering berada di kampus untuk mengerjakan skripsi sekaligus memanafatkan fasilitas wifi yang ada di lingkungan kampus. Menurut subjek, subjek mengalami banyak kendala dalam penulisan skripsinya sejak awal. Subjek menjelaskan bahwa dia sudah lebih dari 1 tahun mengerjakan skripsi, tetapi prosesnya sangat lambat sehingga sampai sekarang belum selesai. Di awal penulisan, subjek sering berganti judul karena materi yang diperoleh kurang mendukung. Alasan lain subjek berganti judul adalah karena tidak sesuai dengan keinginan dosen pembimbing. Subjek memiliki dua orang pembimbing

18 43 yang sulit ditemui karena sering bepergian ke luar kota. Selain itu, subyek juga sulit untuk menentukan teori yang harus digunakan. Proses penyusunan instrumen penelitian juga sangat sulit menurut subyek hingga subjek menyerah dan tidak mengerjakan skripsinya selama beberapa bulan. Subjek kembali mengerjakan skripsinya setelah mendapatkan dukungan moral dari orang tua untuk berusaha lebih keras. Akhirnya, dengan bantuan dari saudara dan teman-teman dekatnya, subjek termotivasi lagi untuk menyelesaikan penyusunan instrumen penelitian. Saat ini subjek telah selesai melakukan pengambilan data dan sedang dalam proses pembuatan analisa dan pembahasan penelitian. Subjek sudah merasa lebih bersemangat sekarang karena penyusunan skripsi sudah mulai berjalan lancar lagi. b. Observasi selama wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan subjek di tempat kos subjek karena subjek malu jika bertemu di kampus. Pada awal wawancara subjek menunjukkan agak sedikit tertekan karena diingatkan kembali pada proses penyusunan skripsi yang cukup sulit. Subjek bercerita dengan agak sedih karena banyak kesulitan yang dihadapinya di awal penyusunan skripsi yang telah berjalan lebih dari satu tahun.

19 44 Subjek menunjukkan perasaan bersalah saat bercerita tentang kemundurannya dalam menyusun skripsi yaitu selama kurang lebih 2 bulan subyek tidak melakukan apapun untuk menyelesaikan skripsinya.subjek juga terlihat murung ketika bercerita tentang harapan orangtuanya yang menginginkan subjek cepat lulus. Semangat subjek mulai muncul saat bercerita tentang kemajuan penulisan skripsinya saat ini yang telah memasuki analisa dan pembahasan. c. Analisa data 1) Active coping Active coping yang digunakan oleh subjek adalah menenangkan emosi dalam diri sendiri, berusaha tetap menyelesaikan skripsi meskipun banyak mengalami masalah dan tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Hal ini muncul dari pernyataan subjek dalam wawancara: meskipun sulit, tapi tetap saya jalani. Mau tidak mau harus dikerjakan.kasihan orang tua yang membayar kuliah. (60 61) skripsi itu kan hanya sebagian kecil dari kegiatan sehari-hari, kalau tidak mengerjakan skripsi biasanya saya main dengan teman atau mencari hiburan di Semarang (85 86)

20 45 2) Supression of competing activities (penekanan pada aktivitas utama) Subjek berusaha fokus pada masalah yang dialami dengan cara mengesampingkan masalah lain yang dapat membuat konsentrasinya buyar. Selain itu subjek juga berbagi dengan orang tua serta saudaranya untuk mengurangi stres yang dirasakan. Hal ini diungkapkan subjek dalam pernyataan: saya sering ditelpon orang tua, ditanya, perkembangan skripsi saya. Saya curhat pada mama biasanya diberi nasehat. (54 55) akhir-akhir ini saya sering ke perpus untuk menyusun pembahasan. Jarang pergi sekarang, soalnya mau ngejar ujian secepatnya (67 68) ada adik juga yang sering bantu cari materi. Kadang menemani di kampus (76) 3) Planning (perencanaan) Jenis coping planning menekankan pada pembuatan rencana dan persiapan untuk menyelesaikan skripsi. Subjek melakukan merencanakan apa yang akan dilakukannya untuk mengurangi stres yang dia alami dengan cara:

21 46 rencananya saya akan bimbingan seminggu 2 kali, kalau tidak nanti tidak bisa mengejar ujian (63 64) saya sudah mempersiapkan semua materinya, buku-buku saya fotocopy, bahan (73 74) 4) Use of religion Sikap individu untuk menyelesaikan masalah dengan keagamaan. Hal ini diungkapkan subjek dalam wawancara sebagai berikut: saya hanya bisa banyak berdoa, pasrah, Tuhan mau buat apa dalam hidup saya (50 51) kalau Tuhan ijinkan, pasti saya segera lulus, tidak ada yang mustahil (71) D. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing subjek menggunakan jenis coping yang berbeda-beda untuk mengatasi stres yang dirasakan saat menyusun skripsi. Secara sederhana dapat disusun tabel coping stres subjek sebagai berikut: Tabel 4.2 Coping Stress Subjek Penelitian Subjek Problem focused coping Emotional focused coping I Active coping use of emotional support

22 47 Planning mental disengagement Supression of competing activities Active coping use of emotional support II Planning Supression of competing activities Active coping use of religion III Planning Supression of competing activities Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa subjek melakukan problem focused coping dan emotional focused coping. Jenis problem focused coping yang digunakan oleh ketiga subjek adalah sama yaitu active coping, planning dan suppression of competing activities, sedangkan emotional focused coping yang digunakan oleh subjek berbeda yaitu use of emotional support, use of religion and mental disengagement. Ini berarti bahwa ketika subjek mengalami kesulitan dalam menyusun skripsi, sebagian besar mengatasinya menggunakan jenis problem focused coping yaitu sesuatu yang digunakan untuk mengurangi stressor dengan mempelajari cara-cara atau ketrampilan-ketrampilan baru yang dkiyakini akan dapat mengubah situasi. Stres muncul ketika merasakan ketidakcocokan antara tuntutan situasi dalam penyusunan skripsi dengan kemampuan biologis, psikologis dan sistem sosial subjek.

23 48 Coping stress merupakan bentuk tindakan atau usaha yang dilakukan individu sebagai reaksi dari situasi yang penuh tekanan baik berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Proses penyusunan skripsi yang panjang seringkali membuat mahasiswa mengalami tekanan. Oleh karena itu ketidakmampuan mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar diri, sehingga menimbulkan tekanan batin dan konflik.active coping, planning dan suppression of competing activities digunakan sebagai alternatif mencari solusi mengatasi stres oleh semua subyek.ini menunjukkan bahwa subyek menggunakan coping stress yang berfokus pada masalah yang dihadapi. Pada permasalahan yang ada dalam penyusunan skripsi, misalnya saat mengalami kendala dalam menyusun Tinjauan Pustaka (BAB II), mahasiswa memilih melakkan active coping dengan mencari referensi di perpustakaan dan meminjam buku acuan. Ini menunjukkan adanya usaha dari subjek untuk mengurangi stres dengan cara menghadapi masalah daripada meninggalkannya. Mahasiswa mengatasi tekanan yang dirasakan dengan berkunjung ke perpustakaan untuk mencari referensi yang dapat digunakan dalam penelitiannya.selain itu mahasiswa juga meminjam buku-buku acuan yang dapat dipergunakan untuk menyusun dasar teori.demikian pula saat subjek mengalami masalah penyusunan instrumen penelitian, para subjek berusaha menyelesaikan masalah dengan merencanakan tindakan selanjutnya sebelum melakukan bimbingan dengan dosen.

24 49 Subjek penelitian ini juga menggunakan suppression of competing activities atau menekan kegiatan lain yang dapat menimbulkan stres. Ini berarti bahwa subyek lebih banyak menggunakan waktunya untuk menghadapi masalah dalam menyusun skripsi. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi timbulnya tekanan karena ada kegiatan lain yang juga membawa dampak stres pada subjek. Umumnya subjek memusatkan perhatiannya pada masalah skripsi karena ada tuntutan untuk segera lulus dari orang tua. Hal ini menjadi faktor pendorong yang memotivasi subjek untuk menghilangkan tekanan dalam penyusunan skripsi. Jenis emotional focused coping yang digunakan oleh dua subyek adalah use of emotional support. Ini menunjukkan bahwa subjek membutuhkan dukungan sosial dari orang-orang terdekat mereka seperti keluarga dan pacar.dukungan sosial sangat penting artinya bagi subjek, karena dapat memberikan motivasi dan dukungan bagi subjek dalam mengurangi tekanan yang dialaminya.ada pula subjek yang menggunakan use of religion sebagai alternatif mengurangi tekanan. Subjek yang religius menggunakan agama sebagai salah satu usaha untuk mengurangi stres yang dialaminya dengan cara berdoa dan menyerahkan bebannya kepada Tuhan. Use of religion pada penelitian ini hanya digunakan oleh subyek perempuan. Ini menunjukkan bahwa subyek laki-laki lebih cenderung pada penggunaan problem focused coping.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mendukung proses penulisan yang lancar sesuai dengan tujuan penulisan.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mendukung proses penulisan yang lancar sesuai dengan tujuan penulisan. 22 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penulisan 4.1.1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penulisan yang lancar sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah di mana peneliti

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian agar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan di dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut : 2. Menyusun instrumen, pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan di dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut : 2. Menyusun instrumen, pengumpulan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian ini, digunakan studi kasus terhadap 3 subjek penelitian. Studi kasus ini bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian sekaligus

Lebih terperinci

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 134 135 LAMPIRAN A OBSERVASI DAN WAWANCARA 136 PEDOMAN OBSERVASI i. Kesan Umum : Kondisi Fisik dan Penampilan Subyek ii. Perilaku yang cenderung ditampilkan iii. Kegiatan Sehari-hari iv. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak 1. Pengertian Coping Stress Coping adalah usaha dari individu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungannya

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian ini. Selanjutnya juga akan dipaparkan hasil diskusi dan saran. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stress Stres merupakan akibat dari interaksi (timbal-balik) antara rangsangan lingkungan dan respons individu. Stres seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berkonotasi negatif.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Dimas Indra Kusuma

SKRIPSI. Oleh Dimas Indra Kusuma COPING STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA YANG MENYUSUN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Ketiga subjek merupakan pasangan yang menikah remaja. Subjek 1 menikah pada usia 19 tahun dan 18 tahun. Subjek 2 dan 3 menikah di usia 21 tahun dan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sibling rivalry yang dialami oleh anak ADHD dan saudara kandungnya. Penelitian ini berusaha untuk melihat secara mendalam gambaran sibling

Lebih terperinci

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Setiap pasangan menikah pasti menginginkan agar perkawinannya langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan akan kelanggengan perkawinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini peneliti dapat memperoleh data yang rinci

Lebih terperinci

Sebagaimana yang diutarakan oleh Sarafino dan Smith (2012, h.29) bahwa stres memiliki dua komponen, yaitu fisik, yang berhubungan langsung dengan

Sebagaimana yang diutarakan oleh Sarafino dan Smith (2012, h.29) bahwa stres memiliki dua komponen, yaitu fisik, yang berhubungan langsung dengan BAB V PEMBAHASAN Setiap individu pasti menginginkan pekerjaan yang memiliki masa depan yang jelas, seperti jenjang karir yang disediakan oleh perusahaan, tunjangan tunjangan dari perusahaan berupa asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang membuat stres. Dalam hal ini stres adalah perasaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang membuat stres. Dalam hal ini stres adalah perasaan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejumlah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami stres dalam proses penulisan. Mahasiswa mengeluhkan sulitnya merumuskan tujuan penelitian, menemukan teori

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam zaman pembangunan di Indonesia dan globalisasi dunia seperti sekarang ini, tatkala persaingan semakin ketat, semakin dibutuhkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu memiliki harapan untuk bahagia dalam kehidupan perkawinannya. Karena tujuan perkawinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap pasangan. Saling setia dan tidak terpisahkan merupakan salah satu syarat agar tercipta keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi (Gunawati, dkk 2006). Pada umumnya mahasiswa untuk program S1 menempuh waktu

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi kancah penelitian Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui stress pada karyawan outsourcing yang memiliki beban kerja di dalam perusahaan di tempat mereka bekerja.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih selama dua bulan, dimulai sejak pertengahan bulan november 2015 dan berakhir pada awal bulan

Lebih terperinci

Lokasi wawancara di taman depan gedung E. pakai bahasa Jawa, aku susah buat verbatime.

Lokasi wawancara di taman depan gedung E. pakai bahasa Jawa, aku susah buat verbatime. LAMPRAN 1 VERBATM 1 Subject (S) : AH nterviewer () : Penulis : Bro, wes rampungan? (Subjek baru saja menyelesaikan bimbingan skripsi di kampus) 3 S : Wes,ke rindang we y. : Rame, ngrekamnya susah. S :

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 33 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berperan dalam bertahannya remaja perempuan dalam relasi pacaran yang berkekerasan. Dalam Gannon, dkk., (2004)

Lebih terperinci

Topik : school adjustment remaja ADHD yang bersekolah di sekolah umum. hubungan interpersonal yang positif pada remaja ADHD di sekolah umum

Topik : school adjustment remaja ADHD yang bersekolah di sekolah umum. hubungan interpersonal yang positif pada remaja ADHD di sekolah umum Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Topik : school adjustment remaja ADHD yang bersekolah di sekolah umum A. Tujuan umum : Untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi sosial, kompetensi berperilaku, dan hubungan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Peraturan Republik Indonesia No. 30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Persiapan Demi terlaksananya proses penelitian dengan lancar dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari penjajahan. Walaupun terbebas dari penjajahan, seluruh warga negara Indonesia harus tetap

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab. 2. Pengisian jawaban di lakukan secara urut. Usahakan agar jangan sampai ada jawaban yang terlewat. 3. Pilih salah satu dari 4 alternatif jawaban

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Fenomena perempuan bercadar merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita. Fenomena yang terjadi secara alamiah dalam setting dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat umum akhir-akhir ini. Stres dapat diartikan sebagai perasaan tidak dapat mengatasi masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian. BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran coping stress istri pelaut. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bab tiga ini akan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilaksanakan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Pernyataan. 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan data untuk skripsi.

Lampiran 1. Surat Pernyataan. 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan data untuk skripsi. LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Dengan ini saya bersedia secara sukarela untuk mengisi kuesioner dengan ketentuanketentuan yang ada dibawah ini. Nama : 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30 LAMPIRAN KUESIONER 30 Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEDISIPLINAN DOSEN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG, maka saya mohon kesediaan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI ASUHAN 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN 80 PEDOMAN WAWANCARA 1. Pedoman Wawancara Dengan Pengurus Panti Asuhan : a) Apa permasalahan

Lebih terperinci

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Masa ini harus dilalui oleh setiap orang. Namun ternyata tidak mudah dan banyak terdapt

Lebih terperinci

BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT. Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family

BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT. Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family BAB VII CARA MENGHADAPI MASALAH WORK FAMILY CONFLICT 7.1 Pendahuluan Walaupun berbagai dampak yang muncul akibat dari masalah work family conflict dirasakan oleh narasumber akibat bentroknya dua kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi

Lebih terperinci

KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI

KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI KECEMASAN PADA WANITA YANG HENDAK MENIKAH KEMBALI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : WIDYA YULI SANTININGTYAS F100.050.270 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya seluruh subjek mengalami stres. Reaksi stres yang muncul pada subjek penelitian antara lain berupa reaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Universitas merupakan dasar utama dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berfungsi menghadapi permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Beberapa pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin (Sujarweni, 2014) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif kualitatif yang digunakan untuk memperoleh gambaran rinci tentang kemampuan memecahkan soal matematika berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Coping 1. Pengertian Strategi Coping Coping berasal dari kata cope yang dapat diartikan menghadang, melawan ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki peranan stategis dalam menyiapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Bab 3 merupakan pembahasan metode penelitian dan teknik pengolahan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif mengenai studi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu memiliki berbagai macam masalah didalam hidupnya, masalah dalam diri individu hadir bila apa yang telah manusia usahakan jauh atau tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek

PEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek 112 113 PEDOMAN OBSERVASI Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek b. Perilaku pengobatan penyakit subyek : melakukan diet, obat oral atau terapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan BAB I PENDAHULUAN I. A. LATAR BELAKANG Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan sosial ini terbagi atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah BAB 1 PENDAHULUAN A Latar Belakang Mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan, salah satunya untuk perubahan lingkungan maupun untuk dirinya sendiri yang bertujuan meningkatkan dan merubah kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Poerwandari (1998) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memiliki dasar yang berbeda, tidak menekankan pada upaya generalisasi (jumlah) melalui perolehan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Tabel 4.1 Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitian 45 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat tahap-tahap kegiatan dalam pengerjaannya. Rincian waktu dan kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan manusia, masa remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan dimana seorang individu mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan unit sosial terkecil di dalam lingkungan masyarakat. Bagi anak, keluarga merupakan tempat pertama mereka untuk berinteraksi. Keluarga yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA. Data Kontrol: 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Tinggal bersama siapa saja

LAMPIRAN LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA. Data Kontrol: 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Tinggal bersama siapa saja LAMPIRAN LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA Data Kontrol: 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Tinggal bersama siapa saja Gambaran Kehidupan Subjek Kehidupan/ kegiatan partisipan Identitas dan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan mengalami masa transisi peran sosial, individu dewasa awal akan menindaklanjuti hubungan dengan

Lebih terperinci

STRATEGI COPING REMAJA TERHADAP PERCERAIAN ORANGTUA SKRIPSI. OLEH: Yulia Ekananda Soessanto NRP :

STRATEGI COPING REMAJA TERHADAP PERCERAIAN ORANGTUA SKRIPSI. OLEH: Yulia Ekananda Soessanto NRP : STRATEGI COPING REMAJA TERHADAP PERCERAIAN ORANGTUA SKRIPSI OLEH: Yulia Ekananda Soessanto NRP : 7103004008 Fakultas Psikologi Univeersitas Katolik Widya Mandala Surabaya 2011 STRATEGI COPING REMAJA TERHADAP

Lebih terperinci

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS) 131 Lampiran 3 Verbatim Subjek 1 Subjek 1 : Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 ENELITI () SUBJEK1 () Kode Verbatim Koding Hallo.. gimana kerjaannya? 1 Udah. Uda beres. Oke. Anakmu gimana kabarnya?

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sebagai kerangka berpikir utama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dengan perspektif teori

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang pendekatan penelitian, karakteristik dan jumlah subjek penelitian, teknik pengambilan subjek, metode pengumpulan data, alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian ini Peneliti menggunakan jenis Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi. Istilah fenomenologi sering digunakan

Lebih terperinci

5. DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

5. DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN 71 5. DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN 5.1. Diskusi Dari penelitian ini ditemukan bahwa dalam hal peran subjek sebagai orang tua anak tunaganda, keduanya terlibat aktif dalam hal pendidikan anaknya, dengan

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa.

Lebih terperinci

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Lebih terperinci

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, subyek penelitian, prosedur persiapan, prosedur pelaksanaan, dan

Lebih terperinci

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik? RAHASIA Lampiran 1 DATA PRIBADI 1. Usia : 2. Jenis kelamin : L / P 3. Latar belakang pendidikan : 4. Status marital : menikah/ belum menikah 5. Lokasi kerja : 6. Lama menjabat sebagai Guru SLB/C : 7. Tugas-tugas

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Saya Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha L A M P I R A N Lampiran 3.1 KATA PENGANTAR Saya Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha akan mengadakan penelitian mengenai pada siswa/i SMU yang kost di kota Bandung. Untuk itu saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini, semakin banyak individu yang menempuh pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi (PT) adalah

Lebih terperinci