Laporan Penelitian KEBUTUHAN PUSTAKAWAN PROFESIONAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA DRA. MARGRIET MANDAGIE, MLS DRA. ZASLINA DRS.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Penelitian KEBUTUHAN PUSTAKAWAN PROFESIONAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA DRA. MARGRIET MANDAGIE, MLS DRA. ZASLINA DRS."

Transkripsi

1 Laporan Penelitian KEBUTUHAN PUSTAKAWAN PROFESIONAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA DRA. MARGRIET MANDAGIE, MLS DRA. ZASLINA DRS. DIRMANSYAH Fakultas Sastra Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Bab I Pendahuluan Selama 15 Tahun, yaitu sejak tahun 1985 hingga tahun 2000, Program Studi Perpustakaan Diploma-3 Universitas Sumatera Utara (USU telah menghasilkan ratarata 25 orang alumni per tahun. Dengan demikian, sejak program studi tersebut menghasilkan alumni (1988 sampai dengan bulan Desember 2000, telah menghasilkan 300 orang alumni yang berkualifikasi Diploma-3 USU, yang disebut sebagai pustakawan para professional atau teknisi perpustakaan. Sejak kehadiran Program Studi Perpustakaan Diploma-3 USU, belum pernah diadakan penelitian mengenai pemanfaatan para alumni sehingga tidak ada gambaran mengenai keberhasilan program tersebut. Di samping itu, sulit untuk mendapat gambaran apakah program S1 yang saat ini telah memasuki tahun kedua akan mampu memenuhi kebutuhan tenaga pustakawan professional di Sumatera Utara bahkan untuk Indonesia kawasan Barat. Memasuki millenium ke tiga ditandai dengan meningkatkan teknologi informasi, konsep tradisional mengenai suatu perpustakaan telah didefinisi ulang, dari tempat untuk mengakses cantuman kertas atau buku ke suatu tempat di mana tersedia seperangkat media canggih seperti CD-ROM, Internet, on-line data base dan akses jarak jauh ke sejumlah sumber informasi. Dengan demikian, peran pustakawan juga ikut berubah yaitu dari pustakawan yang mengerjakan tugas-tugas tradisional menjadi pustakawan yang tetap mempertahankan konsep tradisional namun mengoptimalkan penggunaan teknologi baru. Pustakawan professional pada abad informasi ini, dituntut menjadi manajer informasi yang mampu menganalisa, mengorganisasi, mendesain sistem informasi sampai mengemas paket informasi untuk kebutuhan pengguna. Dan bukan sekedar mengakses dan menelusuri informasi. Mengamati situasi yang ada, pustakawan professional sebagai tenaga manajerial sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan perpustakaan masa mendatang yang cenderung terus berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengantisipasi perubahan kiprah kepustakawanan, maka Program Studi perpustakaan USU sebagai satu-satunya program studi yang membidangi ilmu perpustakaan di Sumatera Utara harus bertanggung jawab menciptakan tenaga pustakawan professional di kawasan tersebut. Akibat tidak tersedianya program S1 pada program studi tersebut, diperkirakan selama 10 tahun terakhir, perpustakaan yang tersebar di Sumatera Utara hanya merekrut alumni D3 yang dihasilkan. Sementara itu, alumni Program Studi Perpustakaan USU banyak yang melanjutkan 2003 Digitized by USU digital library 1

2 kuliah S1 di UI dan UNPAD dan sesudah tamat mencari kerja di Jakarta atau di pulau Jawa. Melihat kenyataan di atas, diharapkan Program Studi Perpustakaan USU strata S1 merancang dan melaksanakan kurikulum yang baik dan sesuai kebutuhan pasar, sehingga putra-putri yang berasal dari Propinsi Sumatera Utara dapat memperoleh ilmu dan keterampilan yang bermutu di bidang perpustakaan. Dengan demikian kebutuhan tenaga pustakawan berkualifikasi baik dapat terpenuhi. Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi Program Studi Perpustakaan USU untuk mengetahui jumlah tenaga pustakawan professional yang dibutuhkan di perpustakaan yang tersebar di Propinsi Sumatera Utara Gambaran mengenai kebutuhan tenaga pustakawan professional di perpustakaanperpustakaan Propinsi Sumatera Utara dalam jangka tiga tahun mendatang merupakan input yang sangat berharga dalam kebijakan pengembangan perpustakaan yang ada di wilayah Sumatera Utara pada umumnya dan pengembangan Program Studi Perpustakaan USU khususnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja pustakawan professional. Bab II Tinjauan Pustaka Berkembangnya teknologi informasi, meningkatnya arus globalisasi serta melimpahnya jumlah, jenis dan bentuk informsi, mengakibatkan peranan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi mau tak mau harus turut berubah. Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, pustakawan professional sebagai sumber daya manusia yang konsisten dengan profesi tersebut ditantang untuk mengatasi setiap persoalan dan terus mengikuti perkembangan. Campbell (1997 mengungkapkan bahwa pada masa mendatang perpustakaan akan tetap ada namun bentuknya akan berubah seperti perpustakaan maya, perpustakaan digital, perpustakaan elektronik, perpustakaan tanpa dinding, dan pusat informasi. Perpustakaan masa mendatang akan dipandang dari teknologi yang digunakan oleh pustakawan dan bukan dari para pemakai, gedung dan koleksi yang tersedia, seperti yang terjadi sekarang. Pustakawan dalam banyak hal telah dianggap profesional yang bermutu untuk menjadi manajer informasi pada waktu yang akan datang. Dalam buku Occupational Outlook Handbook (2000 disebutkan bahwa pustakawan profesional adalah mereka yang membina staf serta mengembangkan program dan sistem informasi yang diberikan secara tepat dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Sedangkan teknisi perpustakaan membantu pustakawan profesional memperoleh, mempersiapkan materi serta membantu pengguna untuk menemukan informasi. Berdasarkan Direktori Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara tahun 1999/2000, perpustakaan yang tersebar di Propinsi Sumatera Utara berjumlah 160 perpustakaan yang terdiri dari berbagai jenis perpustakaan seperti Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, perpustakaan Umum, Perpustakaan Instansi. Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi tahun 1994, bahwa Ratio antara pustakawan 2003 Digitized by USU digital library 2

3 dan tenaga administrasi pada suatu perpustakaan adalah 3 : 1. Disebutkan pula bahwa ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian, dan pustakawan yang membantu keprofesian adalah 1 : 3 : 15 dengan latar belakang pendidikan S2, S1, S0. Mengacu dari data Direktori Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara tersebut di atas, apabila setiap perpustakaan membutuhkan 1 (satu orang pustakawan profesional saja, maka perpustakaan di propinsi ini membutuhkan 160x1 = 160 pustakawan profesional. Kesenjangan antara kebutuhan dan pustakawan yang sudah tersedia di perpustakaan-perpustakaan Propinsi Sumatera Utara (hasil penelitian akan dijadikan indikator dalam menentukan proyeksi kebutuhan pustakawan profesional di kawasan tersebut dalam jangka waktu tiga tahun ( Dari perkiraan jumlah minimum pustakawan yang dibutuhkan menunjukkan besarnya peranan Program Studi Perpustakaan Fakultas Sastra USU untuk memenuhi kebutuhan pustakawan profesional di Propinsi Sumut. Peluang untuk menghasilkan pustakawan profesional adalah dengan jalan membuka program S-1 di program studi tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya keseriusan dari pihak program studi, fakultas bahkan dari pihak universitas untuk turut serta membantu pengembangan program pendidikan ini. Bab III Tujuan dan Manfaat Penelitian 3.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendapatkan angka kebutuhan pustakawan profesional di Propinsi Sumatera Utara saat ini. 2. Mendapatkan gambaran tentang keadaan pustakawan secara kualitatif dan kuantatif di seluruh perpustakaan yang ada di wilayah Sumatera Utara. 3. Mendapatkan gambaran kelangsungan Program Studi Perpustakaan Fakultas Sastra USU yang telah membuka program S1 untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di Propinsi Sumatera Utara Manfaat Penelitian 1. Dengan terpaparkannya jumlah dan kualifikasi tenaga perpustakaan yang dibutuhkan di Propinsi Sumatera Utara, maka hasil penelitian ini menjadi masukan bagi berbagai pihak yang berhubungan dengan bidang perpustakaan, baik pihak swasta maupun pihak pemerintah, mulai dari rencana penerimaan pustakawan baru hingga kelangsungan pendidikan bagi pustakawan yang telah ada. 2. Gambaran tentang kebutuhan pustakawan profesional di Sumatera Utara dapat dijadikan salah satu indikator dalam memberi masukan kepada Program Studi Perpustakaan Fakultas Sastra USU sebagai dasar untuk mengembangkan program S1 yang telah dibuka dan perencanaan serta pelaksanaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pustakawan Digitized by USU digital library 3

4 Bab IV Metode Penelitian Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode diskriptif analitik. Metode ini berhubungan dengan pemerian ciri-ciri formal peubah dan hubungan antara unsur-unsur yang mendukung peubah tersebut. 4.1 Populasi Seluruh perpustakaan yang ada di Sumatera Utara sesuai Direktori Perpustakaan Sumatera Utara tahun 1999/2000 yaitu sejumlah 160 perpustakaan dijadikan populasi dalam penelitian ini. 4.2 Sample Penarikan sample adalah 50% dari populasi, yaitu 80 perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan yang dipilih secara sengaja (purposive sample. Perpustakaan yang dipilih dan berlokasi di Medan adalah sejumlah 40 perpustakaan (50% dari jumlah sampel dan yang berlokasi di luar kota Medan adalah 40 perpustakaan (50% juga. 4.3 Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk isian dan check-list. Pada lembar kuesioner, pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga jawaban yang diberikan oleh pustakawan merupakan unsur-unsur yang diperlukan dalam memperoleh jumlah pustakawan yang dibutuhkan. Lembar kuesioner tersebut kemudian dikirimkan kepada perpustakaan-perpustakaan yang telah dipilih sebagai sampel penelitian ini. 4.4 Prosedur Prosedur penelitian ini meliputi langkah-langkah persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan pembuatan laporan Persiapan Persiapan ini meliputi observasi terhadap beberapa perpustakaan di kota Medan, pembuatan kuesioner, pendataan berbagai perpustakaan yang ada di Sumatera Utara, penentuan sampel untuk keperluan penelitian, pengiriman kuesioner kepada perpustakaan yang dipilih, pengumpulan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Dalam hal pendataan terhadap berbagai perpustakaan yang ada di Sumatera Utara, peneliti menggunakan Direktori Perpustakaan di Sumatera Utara yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara. Jumlah Sampel yang digunakan adalah 50% dari jumlah perpustakaan yang terdapat pada direktori, dengan sebaran 50% dari sampel berada di kota Medan dan 50% di luar kota Medan. Perpustakaan yang dikunjungi saat observasi adalah Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Kanwil Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Sumatera Utara, Perpustakaan SMU Panca Budi Medan, Perpustakaan Kota Medan, 2003 Digitized by USU digital library 4

5 dan Perpustakaan SMAN 1 Medan. Tujuan dari observasi ini adalah untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing perpustakaan tersebut dalam melayani para anggota dan pengunjung. Dari observasi awal ini, peneliti melihat bahwa kuantitas dan kualitas tenaga perpustakaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk terselenggaranya fungsi-fungsi suatu perpustakaan Pengumpulan Data Setelah instrumen direproduksi sesuai dengan kebutuhan, instrumen ini dikirimkan kepada responden yang telah ditentukan, disertai dengan petunjuk mengenai tatacara pengisian daftar dan tata-cara menjawab pertanyaan yang disajikan. Dalam hal penyampaian kuesioner, peneliti melakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengantar langsung dan memperoleh jawaban pada saat itu juga dari pustakawan/petugas perpustakaan yang dikunjungi atau menunggu beberapa hari lalu menjemput kuesioner yang telah terisi. Kedua, dengan mengirim kuesioner via pos Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif untuk: a. Menentukan jumlah staf/pustakawan yang ada di perpustakaan-perpustakaan responden berdasarkan pengisian kuesioner. Menentukan jumlah/kualifikasi pustakawan yang secara teoritis dibutuhkan untuk melayani jumlah pemakai tertentu secara efektif dan efisien di perpustakaan-perpustakaan yang tersebar di seluruh Sumatera Utara. b. Menganalisa kesenjangan antara jumlah dan kualifikasi pustakawan yang ada pada saat sekarang dengan jumlah dan kualifikasi pustakawan secara teoritis dapat melayani dengan efisian dan efektif menentukan jumlah yang dibutuhkan dan kualifikasi pustakawan di masa sekarang. Seterusnya dianalisa jumlah yang dibutuhkan dan kualifikasi pustakawan pada masa tiga tahun mendatang berdasarkan data yang diperoleh Kesimpulan Analisis Langkah terakhir dari pengolahan data ini adalah menarik kesimpulan dari data yang dianalisis Digitized by USU digital library 5

6 Bab V Hasil dan Pembahasan Sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab II Tinjauan Pustaka banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dipengaruhi oleh sejumlah variabel, yaitu: jumlah dan macam pengguna; pelayanan yang diberikan yang mencakup sistem pelayanan yang dipilih, lama waktu pelayanan, dan titik layan; besarnya koleksi; tata ruang gedung; pemanfaatan komputer; dan pertambahan koleksi. Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah pustakawan yang dibutuhkan (T adalah sebagai berikut T = w N ( n 1 x y 2wh dengan ketentuan: T : Jumlah karyawan perpustakaan yang dibutuhkan w : Jumlah jam kerja nyata per minggu wh : Jumlah jam kerja minimal perminggu 37,5 jam N : Jumlah pengguna t : Peubah otomasi pada titik layan, dengan nilai konstan t1=10; t2=20; t3=30; dan seterusnya n : Jumlah titik layan di semua unit x : pertambahan koleksi per tahun y : besarnya koleksi Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi tahun 1994, bahwa ratio antara pustakawan dan tenaga administrasi pada suatu perpustakaan adalah 3 : 1. Disebutkan pula bahwa ratio karyawan yang diperlukan antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian, dan pustakawan yang membantu keprofesian adalah 1 : 3 : 15 dengan latar belakang pendidikan S2, S1, S Kebutuhan Tenaga Perpustakaan Untuk keperluan penelitian ini, perpustakaan yang menjadi sampel penelitian yang berjumlah 80 perpustakaan tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok perpustakaan, yaitu: 1. Perpustakaan Perguruan Tinggi 2. Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA 3. Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP 4. Perpustakaan Instansi Sebagaimana yang disebutkan pada lembar kuesioner yang dikirimkan kepada responden ( lihat lampiran lembar kuesioner bahwa data dari suatu perpustakaan tertentu TIDAK akan dipublikasikan untuk kepentingan apapun, yang akan dipublikasikan adalah hasil analisis data secara keseluruhan, maka yang akan ditampilkan di sini adalah data gabungan untuk tiap-tiap kelompok perpustakaan tersebut di atas Digitized by USU digital library 6

7 Berikut ini adalah nama-nama perpustakaan berdasarkan kelompok tersebut beserta jumlah pustakawan dan pegawai perpustakaan yang dibutuhkan untuk kelompok masing-masing Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi berjumlah 20 perpustakaan. Tabel 1 Responden Kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi No. Perpustakaan 1. IAIN Medan 2. UNIMED 3. Akademi.Kebidanan Depkes Medan 4. Akademi Perawat RSU Herna Medan 5. Akademi Kebidanan Nusantara Universitas Sumatera Utara 7. Politeknik Medan 8. Universitas Medan Area 9. Universitas St.Thomas Sumut 10. Universitas Dharma Wangsa Medan 11. Universitas Muhammadyah Sumut 12. Universitas Sisingamangaraja 13. Universitas Pancabudi 14. Universitas Methodist 15. Pendidikan Teknologi Kimia Industri 16. Akademi Maritim Indonesia Medan 17. IKIP Gunung Sitoli 18. STIE AW Sibolga Tapanuli Tengah 19. Politeknik Kesehatan Medan Jur.Gizi 20 Universitas TD Pardede Jumlah keseluruhan dari masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut: Tabel 2 Unsur Rumus Kebutuhan Pustakawan Kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi NO UNSUR JUMLAH 1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w 934,40 2. Jumlah Pengguna (N Peubah Otomasi pada Titik Layan (t Jumlah Titik Layan (n Pertambahan Koleksi per Tahun (x Besarnya Koleksi (y Selanjutnya data tersebut di atas dimasukkan ke dalam rumus berikut: 2003 Digitized by USU digital library 7

8 T = T = w N ( n 1 x y 2wh , ( Hasil yang di peroleh adalah: 896,48 dan dibulatkan menjadi 897. Jadi jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi tersebut adalah 897 orang. Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 673 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 224 orang. Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1, dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0 adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 35 : 107 : 531. Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Kebutuhan Tenaga Perpustakaan Kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi Pustakawan Administrasi S2 S1 S JUMLAH Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA berjumlah 39 perpustakaan. Tabel 4 Responden Kelompok SLTA No. Perpustakaan 1. SMUN 3 Tebing Tinggi 2. SMUN 2 Padang Sidimpuan 3. SMU St.Petrus 4. SMUN 1 Balige 5. SMUN 1 Sosopan 6. SMUN 1 Medan 7. SMUN 4 Rantau Perapat 8. SMU Wira Bangsa Tapanuli Selatan 2003 Digitized by USU digital library 8

9 9. SMUN 1 Simaninda 10. SMU GKPS 1 Pematang Raya 11. SMUN 4 Medan 12. SMUN 5 Medan 13. SMUN 7 Medan 14. SMUN 10 Medan 15. SMU Letjen S.Parman Medan 16. SMU WR Supratman 1 Medan 17. SMU Budi Murni Medan 18. SMU Prima Tembung 19. SMU Rakyat Medan 20 SMU Methodist 1 Medan 21. SMU St.Thomas 3 Medan 22. SMKN 2 Medan 23. SMKN 10 Pariwisata Medan 24. SMUN 1 Tanjung Tiram 25. SMU Darma Bakti Langkat 26. SMU Katolik Kabanjahe 27. SMU Advent Lau Rakit 28. SMUN 1 Siantar Simalungun 29. SMUN 2 Bandar Simalungun 30. SMUN 1 Dolok Panribuan Tiga Dolok 31. SLTP/SMU Islam Proyek UISU 32. SMUN 3 Kisaran Asahan 33. SMU Budi Mulia Medan 34. SMU Pahae Jae Tapanuli Ut.ara 35. Taman Siswa Sawit Sebrang 36. Al Azhar Medan 37. Taman Siswa Lubuk Pakam 38. SLTP/SMU Methodist Medan 39. Perguruan Krakatau Medan Jumlah masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas adalah sebagai berikut: NO UNSUR JUMLAH 1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w 1.331,50 2. Jumlah Pengguna (N Peubah Otomasi pada Titik Layan (t Jumlah Titik Layan (n Pertambahan Koleksi per Tahun (x Besarnya Koleksi (y Selanjutnya data tersebut di atas dimasukkan ke dalam rumus berikut: 2003 Digitized by USU digital library 9

10 T = T = w N ( n 1 x y 2wh , ( Hasil yang di peroleh adalah: 292,21 dan dibulatkan menjadi 292. Jadi, jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas tersebut adalah 292 orang. Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 219 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 73 orang. Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1, dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0 adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 11:35:173. Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dapat dilihat pada tabel berikut: Pustakawan Administrasi S2 S1 S JUMLAH Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP berjumlah 13 perpustakaan, yaitu 2003 Digitized by USU digital library 10

11 No. Perpustakaan 1. SLTPN 1 Siborong-borong 2. SLTP Muhammadiyah Lubuk Pakam 3. SLTPN 2 Lubuk Pakam 4. SLTPN 2 Stabat 5. SDIT Siti Hajar 6. SLTPN 4 Siabu 7. SLTPN 3 Tarutung 8. SLTPN 2 Salapian 9. SLTPN 3 Lumut 10. SLTPN 1 Medan 11. SLTPN 10 Medan 12. SLTPN 9 Medan 13. SLTPN 19 Medan Jumlah masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah sebagai berikut: NO UNSUR JUMLAH 1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w Jumlah Pengguna (N Peubah Otomasi pada Titik Layan (t Jumlah Titik Layan (n Pertambahan Koleksi per Tahun (x Besarnya Koleksi (y Selanjutnya data tersebut di atas dimasukkan ke dalam rumus berikut: T = w N ( n 1 x y 2wh T = , ( Hasil yang di peroleh adalah: 102,46 dan dibulatkan menjadi 103. Jadi, jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama tersebut adalah 103 orang. Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 77 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 26 orang. Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1, dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0 adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 4:12: Digitized by USU digital library 11

12 Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dapat dilihat pada tabel berikut: Pustakawan Administrasi S2 S1 S JUMLAH Perpustakaan Instansi Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Instansi berjumlah 8 perpustakaan, yaitu: No. Perpustakaan 1. Perpustakaan Umum Sintong Bingei 2. Perpustakaan Umum Kab.Deli Serdang 3. Kantor Infokom Pemerintah kodya Tanjung Balai 4. Subdis Perpustakaan Pendidikan Nasional 5. Perpustakaan Umum Kota Medan 6. Perpustakaan Dinas Pendidikan Nasional 7. Museum Negeri Medan 8. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Jumlah masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan instansi adalah sebagai berikut: NO UNSUR JUMLAH 1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w 304,50 2. Jumlah Pengguna (N Peubah Otomasi pada Titik Layan (t Jumlah Titik Layan (n Pertambahan Koleksi per Tahun (x Besarnya Koleksi (y Selanjutnya data tersebut di atas dimasukkan ke dalam rumus berikut: 2003 Digitized by USU digital library 12

13 T = w N ( n 1 x y 2wh T = 304, ( Hasil yang di peroleh adalah: 50,37 dan dibulatkan menjadi 50. Jadi, jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Instansi tersebut adalah 50 orang. Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 37 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 13 orang. Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1, dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0 adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 2:6:29. Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan instansi dapat dilihat pada tabel berikut: Pustakawan Administrasi S2 S1 S JUMLAH Berdasarkan pemakaian rumus di atas, diketahui bahwa untuk 80 perpustakaan yang menjadi responden pada penelitian ini dibutuhkan tenaga pustakawan sejumlah orang. Perincian jumlah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: 2003 Digitized by USU digital library 13

14 Pustakawan Jenis Perpustakaan S2 S1 S0 P. Perguruan Tinggi P. SLTA P. SLTP P. Instansi JUMLAH Bedasarkan data dan perolehan hasil dengan rumus di atas, diketahui bahwa untuk 80 perpustakaan yang menjadi responden pada penelitian ini dibutuhkan pustakawan sejumlah orang. Perincian jumlah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Pustakawan Jenis Perpustakaan S2 S1 S0 Tenaga Administrasi P. Perguruan Tinggi P. SLTA P. SLTP P. Instansi JUMLAH Keadaan Pustakawan Saat Ini Dari hasil pengolahan data pada kuesioner yang diperoleh 80 perpustakaan responden, didapatkan jumlah pustakawan saat ini sebagai berikut: 2003 Digitized by USU digital library 14

15 JENIS PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN BUKAN PENDIDIKAN PUSTAKAW AN PUSTAKAW S2 S1 S0 AN S2 S1 S0 Perpustakaan Peruguruan 67 Tinggi Sekolah Lanjutan Tingkat 3 Atas Sekolah Lanjutan Tingkat 3 Pertama Instansi T O T A L Sedangkan pada bagian terdahulu, 5.1 Kebutuhan Tenaga Perpustakaan, telah diperoleh jumlah ideal yaitu orang pustakawan dan 336 orang tenaga administrasi. Sehingga seluruhnya berjumlah 1342 orang tenaga perpustakaan. Dari perbandingan data yang terdapat pada kedua tabel di atas, diperoleh perbedaan yang sangat besar antara keadaan ideal jumlah dan kualifikasi pustakawan dengan keadaan saat ini. Perbedaan tersebut merupakan jumlah dan kualifikasi pustakawan dan tenaga administrasi yang masih dibutuhkan. Jumlah pustakawan yang masih dibutuhkan adalah 932 orang sedangkan tenaga administrasi yang masih dibutuhkan hanya berjumlah 23 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Pustakawan Tenaga Jenis Perpustakaan S2 S1 S0 Administrasi P. Perguruan Tinggi ( - 30 ( - 95 ( ( - 65 P. SLTA ( - 11 ( - 35 ( ( 13 P. SLTP ( - 4 ( - 12 ( - 58 ( - 7 P. Instansi ( - 2 ( - 5 ( - 29 ( 36 ( - 47 ( ( JUMLAH ( ( - 23 Keterangan: (- Jumlah yang dibutuhkan ( Jumlah tenaga yang berlebih 5.3 Prospek Jurusan Ilmu Perpustakaan Bersarkan hasil perbandingan data di atas, terungkap bahwa jumlah pustakawan yang masih dibutuhkan sangat besar. Jurusan Perpustakaan Fakultas Sastra USU sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan calon-calon pustakawan memiliki 2003 Digitized by USU digital library 15

16 peran yang sangat signifikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Apalagi Jurusan Perpustakaan FS USU adalah satu-satunya jurusan perpustakaan yang terdapat di Sumatera Utara. Peran penting tersebut akan dilaksanakan oleh Jurusan Perpustakaan FS USU dalam waktu yang relatif lama. Sebagai gambaran, Program S1 Perpustakaan yang dibuka tahun lalu akan menghasilkan alumni pertama lebih kurang 30 orang paling cepat 7 semester lagi. Sedangkan untuk Program D3, selama ini menghasilkan alumni ratarata 25 orang pertahun. Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah dan kualifikasi ideal pustakawan dengan jumlah dan kualifikasi pustakawan yang ada saat ini. Jumlah dan kualifikasi ideal pustakawan adalah S2 sebanyak 52 orang, S1 sebanyak 160 orang, S0 sebanyak 794 orang, sehingga seluruhnya berjumlah orang pustakawan. Jumlah dan kualifikasi pustakawan yang tersedia saat ini adalah S2 sebanyak 5 orang, S1 sebanyak 13 orang, S0 sebanyak 55 orang, sehingga seluruhnya berjumlah 74 orang pustakawan. Dengan demikian terdapat kekurangan pustakawan sebanyak 932 orang, dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 47 orang, kualifikasi S1 sebanyak 147 orang, dan kualifikasi S0 sebanyak 739 orang pustakawan Kelompok perpustakaan perguruan tinggi yang berjumlah 20 perguruan tinggi masih membutuhkan 607 orang pustakawan dengan perincian S2: 30 orang, S1: 95 orang, dan S0: 482 orang pustakawan Kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang berjumlah 39 SLTA masih membutuhkan 216 orang pustakawan dengan perincian S2: 11 orang, S1: 35 orang, dan S0: 170 orang pustakawan Kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang berjumlah 13 SLTP masih membutuhkan 74 orang pustakawan dengan perincian S2: 4 orang, S1: 12 orang, dan S0: 58 orang pustakawan Kelompok perpustakaan instansi yang berjumlah 8 instansi masih membutuhkan 36 orang pustakawan dengan perincian S2: 2 orang, S1: 5 orang, dan S0: 29 orang pustakawan Digitized by USU digital library 16

17 6.1.6 Terdapat pula kekurangan jumlah tenaga administrasi, walaupun tidak sebanyak kekurangan jumlah pustakawan. Untuk 80 perpustakaan, tenaga administrasi yang masih dibutuhkan berjumlah 23 orang. Penyebaran tenaga administasi ini tidak merata, dengan jumlah yang sangat besar ada pada perpustakaan sekolah Jurusan Perpustakaan Fakultas Sastra USU berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pustakawan di daerah Sumatera Utara baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasi. 6.2 Saran Sebaiknya lembaga-lembaga induk dari masing-masing perpustakan yang menjadi responden peduli akan pemenuhan kebutuhan jumlah pustakawan pada perpustakaan yang berada di bawah pembinaannya. Bentuk keperdulian ini dapat berupa kebijakan yang kondusif bagi penerimaan pustakawan baru serta bagi kelanjutan pendidikan pustakawan yang telah ada Jurusan Perpustakaan Fakultas Sastra USU hendaknya meningkatkan penerimaan mahasiswa baru di jurusan tersebut. Dengan demikian diharapkan alumni yang dihasilkan dalam setahun juga akan meningkat. Jika hal ini dilakukan akan mempercepat pemenuhan jumlah pustakawan yang dibutuhkan di propinsi Sumatera Utara. DAFTAR PUSTAKA Campbell, Jane E Kepustakawanan dalam Abad Informasi : Suatu Konsep yang Usang. Medan : USU. Library of Congress Reference Servece in a Digital Age. (16/01/2001. Occuptional Outlook Handbook Library Occuptional Outlook Handbook Library Technicians. (22/09/00. Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara Direktori Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara Tahun 1999/2000. Medan : Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara. Sulistyo, B Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Youngman, Daryl C. Library Staffing Consedirations in the Age of Technology : Basic Elements for Managing Change. (16/01/ Digitized by USU digital library 17

Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatera Utara

Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatera Utara Kebutuhan Profesional di Propinsi Sumatera Utara Zaslina Zainuddin Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Abstract This research was carried out to know the requirement

Lebih terperinci

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012 REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012 TOTAL TOTAL 1. Pengadilan Tinggi Agama Medan 10,685,722,000 1,775,558,955 0.16616 850,586,250 8% 2,626,145,205

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan

Lebih terperinci

Daftar Perguruan Tinggi

Daftar Perguruan Tinggi Daftar Perguruan Tinggi No Nama Perguruan Tinggi 1 Akademi Kebidanan Agatha 2 Akademi Kebidanan Arta Kabanjahe 3 Akademi Kebidanan As-Syifa Kisaran 4 Akademi Kebidanan Audi Husada Medan 5 Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2 KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 PENDAHULUAN oleh: Abdul Rahman Saleh 2 Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN BEASISWA PPA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN BEASISWA PPA KEBIJAKAN PENGALOKASIAN BEASISWA PPA PADA SOSIALISASI SIMBaDa BAGI PIMPINAN PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA OLEH DIAN ARMANTO Ucapan terima kasih 1. Trend jumlah pts sumut Jumlah PTS

Lebih terperinci

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 PENDAHULUAN Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang

Lebih terperinci

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang begitu cepat menyebabkan beberapa teknologi dan informasi yang tersedia mengalami beberapa perubahan pada berbagai aspek dan bidang.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi

Lebih terperinci

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Sebelum Dinas berdiri sendiri sebagai instansi tersendiri, Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Daerah adalah merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Biro Keuangan yang bernaung pada Sekretariat Kantor

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA Karya Tulis SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA. 2006 PROVINSI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini informasi banyak beredar luas di masyarakat. Apalagi di zaman yang canggih seperti sekarang perkembangan informasi tumbuh dengan sangat cepat. Informasi

Lebih terperinci

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id Pengadilan Tinggi Medan Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp. 061-4518804 - 4538659 http://www. pt-medan.go.id P uji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan hidayah-nya, sehingga Rencana Strategis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Suhardiyono (1992), dalam rangka membangun pertanian tangguh para pelaku pembangunan pertanian perlu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan segala sumberdaya secara

Lebih terperinci

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, relepon' ol'.;flomt-ffi3i ll;

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, relepon' ol'.;flomt-ffi3i ll; KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, relepon' ol'.;flomt-ffi3i ll; : 821o36o Nomor :1183/Kl.3.lNM120l4 Lampiran

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden Kuesioner Penelitian No. Kuesioner : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI MINAT MAHASISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN Petunjuk Pengisian 1. Penelitian ini bertujuan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara/Dinas. Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara/Dinas. Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada mulanya mengurusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan, bersama pendidikan akan mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang lebih unggul dalam meningkatkan

Lebih terperinci

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon: , , Fax' : Larnan : wwwkopertis I. org

WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon: , , Fax' : Larnan : wwwkopertis I. org KEMENTERIAN PE IDIKAhI DAN KEBUDAYAAN KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH.I Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan 20132, Telepon:061-8214878,8210359, Fax' : 8210360 Larnan : wwwkopertis I. org Nomor

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA NO. 1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Perbaikan Kamar mandi Kantor Dinas Tarukim Sumut Jasa

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI ARTIKEL PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI Elok Setyorini, S.Sos* Abstrak Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan tempat layanan sumber informasi yang menunjang sukses tidaknya proses belajar mengajar di

Lebih terperinci

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Th. XIX, 24 Oktober 2016 KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Asahan tahun 2015 sebanyak 85.160 jiwa (12,09%), angka ini bertambah sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi-potensi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat cepat, bukan hanya dalam hitungan bulan atau hari, tetapi

Lebih terperinci

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010. Lampiran 1. Jumlah tani per Kabupaten di Sumatera Utara tahun 2009 No KABUPATEN/KOTA KELOMPOK TANI/POKTAN 1 Dairi 673 2 Deli Serdang 1.512 3 Humbang Hasundutan 808 4 Karo 2.579 5 Langkat 1.772 6 Pak Pak

Lebih terperinci

Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1

Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1 Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1 Oleh Drs. Yoni Hermawan 2 dan Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 3 I. Pendahuluan Tidak dapat disangkal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/05/12/Thn. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi, Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama berabad-abad keberadaan perpustakaan tetap dipertahankan karena perpustakaan mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Fungsi tersebut adalah

Lebih terperinci

AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas SUMATERA UTARA

AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas SUMATERA UTARA AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas SUMATERA UTARA I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ubi kayu (manihot esculenta crant)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan kampus. Penggunanya adalah sivitas akademika perguruan tinggi tersebut. Adapun

Lebih terperinci

AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara

AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL. Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara AGRIBISNIS UBI KAYU DI PROPINSI SUMATERA UTARA DIANA CHALIL Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ubi kayu (manihot esculenta crant)

Lebih terperinci

A. Analisis Perencanaan ( Planning ) Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi

A. Analisis Perencanaan ( Planning ) Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI ISLAM (STUDI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG) Sebagaimana yang telah tertera dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini manusia betul-betul merasakan apa yang disebut dengan keajaiban Teknologi Informasi atau TI. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Jurnal Pustakawan Indonesia Volume No. ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR Sutarsyah Pustakawan Madya pada Perpustakaan Kebun Raya Bogor-LIPI Email : sutarsyah@yahoo.com ABSTRAK Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengangguran merupakan suatu topik yang tidak pernah hilang dalam sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah istilah bagi orang yang

Lebih terperinci

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R. LANGKAH DAN STRATEGI Percepatan Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur Pendukung dalam Kerangka SISLOGNAS Pembangunan Pelabuhan Internasional di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara Paparan Bupati Batu Bara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan pendapatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Manusia selalu menghadapi masalah untuk bisa tetap hidup. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia dibandingkan jumlah kebutuhan manusia

Lebih terperinci

DASAR PERENCANAAN STRATEGIS

DASAR PERENCANAAN STRATEGIS DASAR PERENCANAAN STRATEGIS 1. Visi Program Studi Mewujudkan program studi Administrasi Negara yang mampu menciptakan lulusan yang unggul, mandiri, berbudaya, dinamis, kritis dan inovatif dalam bidang

Lebih terperinci

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA Oleh: Siddiq Hamdjah A.M. Golung Deasy M.D. Warouw e-mail: siddiqhamdjah@yahoo.co.id Abstark

Lebih terperinci

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MEMBANGUN LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN DIGITAL PERPUSTAKAAN USU

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MEMBANGUN LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN DIGITAL PERPUSTAKAAN USU PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MEMBANGUN LOYALITAS PENGGUNA LAYANAN DIGITAL PERPUSTAKAAN USU SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Berat di RSU Muhammadiyah Medan Tahun 2014.

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Berat di RSU Muhammadiyah Medan Tahun 2014. LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr. Wb / Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Henny Trisnawati, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN IAIN SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh : INDAH FEBRIANI

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN IAIN SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh : INDAH FEBRIANI ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN IAIN SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Kuesioner Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Kuesioner Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan I. PETUNJUK UMUM Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan seluruh jawaban dibawah ini. Pilihlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Selatan. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks masalah Pernikahan merupakan salah satu bentuk hubungan yang dijalani manusia sebagai makhluk sosial, pernikahan dijalani untuk dapat memiliki teman hidup bersama, berbagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah bidang ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan adalah Universitas yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah bidang ilmu pendidikan dan

Lebih terperinci

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL DAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP KABUPATEN/KOTA DI TINGKAT PROVINSI DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 diisi berdasarkan formulir Model DB1 PPWP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi,

Lebih terperinci

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN OLEH: NURKHAIRANI NASUTION

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN OLEH: NURKHAIRANI NASUTION RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN OLEH: NURKHAIRANI NASUTION 060709026 DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ANALISIS PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ANALISIS PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi

Lebih terperinci

I. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. d.55 tahun keatas. d. Karyawan/ PNS

I. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. d.55 tahun keatas. d. Karyawan/ PNS KUESIONER PENELITIAN MEDIA MASSA DAN TINDAKAN MEMILIH ( Studi Deskriptif Peran Media Massa Terhadap Tindakan Memilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Karo Periode 2010-2015 di Desa Ketaren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 salah satu tujuan berdirinya negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengusahakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai dengan saat ini, akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa. Nurhayani (2012) mengatakan bahwa rata-rata

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN TAKITAKUM

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN TAKITAKUM KEBUTUHAN MASYARAKAT, JUMLAH CALON MAHASISWA DAN RATIO JUMLAH MAHASISWA DENGAN DOSEN PADA AKADEMI PEREKAM DAN INFORMATIKA KESEHATAN TALITAKUM YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN TAKITAKUM JL. SETIA BUDI No. 418

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan yang ditempuh dapat melalui

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 No. 29/05/12/Thn. XX, 5 Mei 2017 IPM PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 MEMASUKI KATEGORI TINGGI Pembangunan manusia di Sumatera

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN 2016 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN STPP MEDAN 1/7/2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan. Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 4.1 Umum Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 49 tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi dalam Rangka Penggabungan atau Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta yang Tidak

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN IDEAL: Di Tinjau Dari Berbagai Aspek pendukungnya

PERPUSTAKAAN IDEAL: Di Tinjau Dari Berbagai Aspek pendukungnya PERPUSTAKAAN IDEAL: Di Tinjau Dari Berbagai Aspek pendukungnya Perpustakaan ideal adalah perpustakaan yang diorientasikan kepada kepentingan pemustaka. "Perpustakaan harus bisa memuaskan rasa ingin tahu

Lebih terperinci

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007 DAFTAR MoA USU TAHUN 2007 No. Instansi Pelaksana dari USU Perihal Mulai Berakhir 1. Dinas Koperasi dan UKM LP3M - Pengkajian dan Pengembangan Koperasi dan Apr-07 Apr-11 Kabupaten UKM serta Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 39 BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 3.1. Karakteristik Kemiskinan Propinsi Sumatera Utara Perkembangan persentase penduduk miskin di Sumatera

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BT/BS MEDICA DI WILAYAH MEDAN. menarik untuk dikaji. Hal ini dikarenakan sejarah berdirinya BT/BS Medica

BAB II GAMBARAN UMUM BT/BS MEDICA DI WILAYAH MEDAN. menarik untuk dikaji. Hal ini dikarenakan sejarah berdirinya BT/BS Medica BAB II GAMBARAN UMUM BT/BS MEDICA DI WILAYAH MEDAN 2.1. Sejarah Perkembangan BT/BS Medica Perjalanan sejarah dan perkembangan berdirinya BT/BS Medica sangat menarik untuk dikaji. Hal ini dikarenakan sejarah

Lebih terperinci

SKRIPSI ISNEINIZAR HARAHAP

SKRIPSI ISNEINIZAR HARAHAP PEMANFAATAN LAYANAN INTERNET DALAM UPAYA MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sektor perekonomian yang sangat berkembang di propinsi Sumatera Utara.

PENDAHULUAN. sektor perekonomian yang sangat berkembang di propinsi Sumatera Utara. PENDAHULUAN Latar Belakang Peternakan mempunyai peranan yang cukup penting bagi kehidupan manusia karena agar dapat hidup sehat, manusia memerlukan protein. Pemenuhan kebutuhan protein dalam tubuh sangat

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

ANALISIS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN ANALISIS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBENTUKAN CITRA PERPUSTAKAAN Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA 07540021 PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan berkesinambungan yang dijalankan secara bersama-sama baik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan

Lebih terperinci

TANGGAL CATATAN KET BLN/ JLH MUTASI LULUS TINGKAT

TANGGAL CATATAN KET BLN/ JLH MUTASI LULUS TINGKAT DAFTAR URUT KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL UNIT ORGANISASI : PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI TAHUN 2011 LAMP. : 1 SE BKN PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI NO : 03/SE/1980 Jl. Rumah Sakit Umum No.7 Telp.

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama dengan kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Penganggaran juga merupakan komitmen resmi

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SUMATERA UTARA HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 2016 1 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang tahun 2005 2025 merupakan kelanjutan perencanaan dari tahap pembangunan sebelumnya untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan sebagaimana

Lebih terperinci

Membangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Membangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Membangun Perpustakaan Berbasis Komputer Suatu Pengalaman Warung Informasi Teknologi (WARINTEK) UPT Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Oleh Drs. Yoni Hermawan 1 dan Ir. Abdul Rahman Saleh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya keberadaan manusia sangat bergantung kepada individu-individu lain yang berada disekitarnya, hal ini terbukti dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Museum Terbuka Museum Terbuka merupakan museum yang berada di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Museum Terbuka Museum Terbuka merupakan museum yang berada di 117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian lapangan yang penulis lakukan di sepuluh Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara terdapat Museum Terbuka, sesuai dengan judul tesis

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta Jurnal Volume 1 No. 1 Mei 2003 business club-business club sebagai bentuk rintisan usaha. Selain itu dari kegiatan ini para peserta juga mendapat pengalaman yang cukup banyak dari para praktisi bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno,1985). Sedangkan tujuan pembangunan

Lebih terperinci

Akademi Kuliner Medan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akademi Kuliner Medan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner saat ini semakin lama semakin berkembang. Informasi yang didapatkan tentang kuliner juga didukung oleh banyaknya media yang membahas tentang

Lebih terperinci

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1 KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI Pendahuluan LINGKUNGAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. IPB mempunyai tiga

Lebih terperinci

PERLUASAN GEDUNG LANTAI I PERPUSTAKAAN USU

PERLUASAN GEDUNG LANTAI I PERPUSTAKAAN USU PROPOSAL IMAJINER: PERLUASAN GEDUNG LANTAI I PERPUSTAKAAN USU Oleh : Fahrizal Halomoan, S.Sos. Pustakawan Penyelia pada Perpustakaan USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI 2008

Lebih terperinci

BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU

BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU 3.1 Pelayanan referensi di perpustakaan USU Pelayanan referensi berdiri semenjak didirikannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerata api mempunyai peran penting dalam mobilitas penduduk. Dari grafik jumlah penumpang dan barang yang diangkut oleh kereta api, minat masyarakat terhadap jasa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai

Lebih terperinci

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M. Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M. A. LATAR BELAKANG 2015 Perpustakaan merupakan organisasi dibidang jasa yang bergerak dalam usaha peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini. Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 48 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi dalam Rangka Penggabungan atau Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta yang Melahirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan pupuk pada tanah pertanian terutama pupuk kandang telah di mulai berabad abad yang silam sesuai dengan sejarah pertanian. Penggunaan senyawa kimia sebagai pupuk

Lebih terperinci