GAMBARAN UMUM. Gambaran Yayasan Dharma Bhakti Astra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN UMUM. Gambaran Yayasan Dharma Bhakti Astra"

Transkripsi

1 29 GAMBARAN UMUM Bab ini memaparkan tentang gambaran umum Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), sejarah YDBA, visi dan misi YDBA, pelayanan YDBA, struktur organisasi YDBA periode 1 September 2012, YDBA dan tanggungjawab sosial perusahaan. Bab ini juga memaparkan karakteristik responden penelitian. Gambaran Yayasan Dharma Bhakti Astra Sejarah YDBA Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan oleh William Soeryadjaya pada tanggal 2 Mei 1980 sebagai perwujudan cita-cita Astra Sejahtera Bersama Bangsa. Cita-cita tersebut berlandaskan pada empat filosofi perusahaan, yaitu Catur Dharma Astra : 1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara; 2. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan; 3. Menghargai individu dan membina kerjasama; dan 4. Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik. Tujuan pendirian YDBA adalah untuk membantu meningkatkan keterampilan teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan, dan teknologi informasi kepada UMKM dengan motto Berikan Kail Bukan Ikan. Saat ini, UMKM binaan YDBA antara lain di bidang manufaktur (subkon), perkebunan dan pertambangan, perbengkelan, furnicraft, serta pemuda putus sekolah. Pembinaan UMKM di daerah dilakukan melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang didirikan oleh YDBA bekerjasama dengan Astra Grup dan pihak terkait. Pada tahun 1991 YDBA memperoleh penghargaan UPAKARTI dari Pemerintah Republik Indonesia. Tahun 2007 YDBA memperoleh penghargaan dari Pemerintah RI atas kontribusi dalam Pengembangan Industri Kerajinan Indonesia. Sejalan dengan perjalanan waktu, YDBA senantiasa berupaya untuk memajukan UMKM di Indonesia baik yang terkait maupun tidak terkait dengan bisnis Astra. Pada tahun 1981YDBA memberikan bantuan mesin dan modal kerja kepada industri kecil, koperasi, dan KUD. Pada tahun 1982 YDBA bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) membuat buku mengenai Pembinaan Industri Kecil. YDBA mendirikan Klinik Industri (KI) yang pertama di SUIK (Sarana Usaha Industri Kecil) Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur dan Pusat Latihan Usaha Tani (PLU-YDBA) di Tapos, Cimanggis, Bogor pada tahun Pada tahun YDBA dibantu oleh PIC Grup Astra untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada industri kecil, koperasi, dan KUD binaan YDBA. Pada tahun 1989 Tim Klinik IndustriYDBA menjadi juara QCC di tingkat PT Astra International dan semua tim QCC ini diberikan kesempatan oleh William Soeryadjaya untuk berangkat ke Bali selama tiga hari. Klinik Industri di SUIK Pulo Gadung diubah menjadi Unit Informasi Industri Kecil (UIIK) di lokasi yang sama dengan cakupan kegiatan yang lebih luas pada tahun Pada tahun 1991YDBA memperoleh penghargaan UPAKARTI dari Pemerintah RI sebagai Pembina UKM. Pada tahun 1993 Unit Informasi Industri Kecil (UIIK) didirikan di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun

2 terbentuk Unit Informasi Usaha Kecil dan Koperasi (UIUKK) di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur dan UIUKK di Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Pada tahun ini koperasi dimasukkan dalam lingkup binaan. Pada tahun 1996 YDBA mendirikan Unit Informasi Usaha Kecil dan Koperasi (UIUKK) di Tegal, Jawa Tengah, dan NTB Mataram. Pemerintah membentuk KKB yang fungsi dan perannya seperti UIUKK. Pada tahun 1997 terbentuk Klinik Konsultasi Bisnis (KKB) di Mataram, NTB, KKB di Sungai Puar, Sumatera Barat. KKB di Lampung dan UIUKK di Samarinda terbentuk sebagai partisipasi Astra pada Gerakan Kemitraan Nasional (GKN), kelompok Jimbaran.Pada tahun 1998 Pendirian Forum Pemasaran Bersama (Galeri UKM) di Jalan Majapahit, Jakarta untuk membantu akses pemasaran UKM sekaligus peresmian Sentra Industri Kecil Sukabumi (SENTRIS) yang berlokasi di Cisaat, Sukabumi, Jawa Baratoleh Presiden RI Soeharto. Pada tahun 1999 sampai 2002 YDBA bekerjasama dengan HRD Astra International menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan Grup Astra yang mengambil paket hemat. Sempat diselenggarakan tujuh angkatan. MoU dengan Bank Syariah Mandiri tentang fasilitasi pembiayaan. MoU dengan Bank Ekspor Indonesia tentang penyaluran pinjaman pelayanan kemitraan. MoU dengan PT Sucofindo (Persero) tentang pembinaan UMKM. MoU dengan Bank Niaga tentang fasilitasi pembiayaan bagi subkon. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Warung Bisnis Rasuna, Jakarta diresmikan. LPB Bhakti Mandiri, Yogyakarta diresmikan. LPB Batam Bhakti Madani diresmikan. Pada tahun 2003 terbentuk Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) AdaroPama di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dan LPB Gianyar, Bali diresmikan. LPB adalah pengembangan dari KKB. LPB Wanita Mandiri kerjasama Exxon mobil diresmikan. MoU dengan Bank Bumiputera tentang fasilitasi pembiayaan. YDBA bekerjasama dengan Environment and Social Responsibility(ESR) PT Astra International Tbk. menyelenggarakan Implementasi pelayanan SME sagc kepada UKM subkon. Pada tahun 2005 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Bauna Bauntung Tabalong, Kalimantan Selatan diresmikan, merupakan LKM yang pertama didirikan atas kerjasama YDBA, PT Adaro Indonesia dan PT Pamapersada Nusantara. Fungsi untuk simpan-pinjam bagi UMKM setempat. Pembukaan galeri UKMYDBA di Kemang, Jakarta sebagai usaha YDBA untuk membantu akses pemasaran produk UKM binaan. Pada tahun 2006 revisi visi, misi, dan fungsi YDBA. Dialog Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Michael D. Ruslim dan Ketua Pembina YDBA, Tossin Himawan dengan UKM serta pameran produk UKM di Bandung, dilanjutkan dengan kunjungan Presiden Direktur PT Astra International Tbk. ke UKM subkon di wilayah Bandung. Partisipasi YDBA untuk menampilkan produk UKM binaan pada pameran IIMS (The Indonesia International Motor Show) yang berlanjut sampai saat ini. Pada tahun 2007 Kantor YDBA di Majapahit dan Galery UKM YDBA di Kemang pindah ke Sunter, Jakarta Utara. Peresmian Kantor, ruang training, dan Galeri UKM YDBA oleh Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Michael D. Ruslim. YDBA menerima penghargaan dari Pemerintah RI atas kontribusi dalam pengembangan industri kerajinan di Indonesia. Astra dan YDBA menerima penghargaan Millennium Development Goals (MDGs) dari Metro TV atas usaha dalam pemberantasan kemiskinan dan kelaparan. YDBA menjadi value chain bisnis Astra khususnya di bidang otomotif,

3 31 agribisnis, dan pertambangan.bca dan Pertamina pada tahun 2007 telah menandatangani kesepakatan untuk pembinaan UMKM melalui pendirian 4 LPB baru dan 1 LPB revitalisasi dalam rangka 50 tahun Astra. YDBA dipercaya sebagai pelaksana. Ekspor perdana produk furniture UKM binaan YDBA ke Malaysia. MoU dengan Bank Mandiri tentang penyaluran pinjaman pelayanan kemitraan. MoU dengan PT Surveyor Indonesia (Persero) tentang pembinaan usaha kecil dan koperasi. YDBA bekerjasama dengan berbagai instansi BUMN dan BUMS melaksanakan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi pemuda putus sekolah. Pada tahun 2008 Pendirian Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Mitra Surya Sejahtera dan LKM Benteng Kayu Mangiwang di area perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. Mamuju, Sulawesi Barat. Pendirian Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Berkah Banua di areal pertambangan batubara PT Kalimantan Prima Persada, Tapin, Kalimantan Selatan. Pendirian LPB Pama Mitra Daya di areal pertambangan batubara PT Pamapersada Nusantara, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Seminar The Toyota Way bagi UKM. MoU dengan Bank Mandiri tentang pembinaan UKM binaan Bank Mandiri. MoU dengan Permata Bank tentang penyaluran KTA bagi UMKM binaan YDBA. MoU dengan BCA tentang sosialisasi produk perbankan kepada pelaku UKM. Galeri UMKM YDBA menjadi acuan bagi Pemerintah RI, BUMN, BUMS, siswa, mahasiswa, dan instansi dalam dan luar negeri. Pada tahun 2009 YDBA memperbaharui website-nya dengan tampilan yang lebih informatif dan menarik dengan sajian berita dan aneka display foto produk UKM binaan. Peresmian LPB Mitra Bersama di Waru, Sidoarjo sebagai bentuk realisasi kerjasama Astra, BCA, dan Pertamina. YDBA mengadakan lomba bengkel terbaik bagi UKM bengkel binaan roda dua dan roda empat. Sejak Mei 2009, YDBA mengadakan silaturahmi pasca karyawan Grup Astra dalam usaha mengumpulkan data dan mendapatkan instruktur dari pasca karyawan dalam membina subkon. Minimal dua kali dalam satu tahun. Pada tahun 2010 tepatnya pada tanggal 20 Januari Bapak Michael D. Ruslim, ketua pembina YDBA, meninggal dunia. Bapak Prijono Sugiarto ditetapkan sebagai ketua pembina YDBA. Pada tanggal 2 April 2010 William Soeryadjaya, pendiri PT Astra International Tbk. yang juga pendiri YDBA meninggal dunia. Beliau penggagas kepedulian Astra dalam membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah. LPB TOPPAMA kerjasama YDBA, PT Telen Orbit Prima, dan PT Pamapersada Nusantara didirikan di Kapuas, Kalimantan Tengah. MoU dengan Bank Mega tentang fasilitasi pembiayaan bagi subkon. MoU dengan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) tentang fasilitasi pembiayaan bagi subkon. MoU dengan President University tentang pelayanan pendidikan dan praktek kerja berkaitan pelajaran enterpreneurship. Peresmian LPB Mitra Bersama di Palembang dan Bukittinggi sebagai bentuk realisasi kerjasama Astra, BCA, dan Pertamina. Website YDBA kembali diperbaharui dengan tampilan dan data yang up to date ketika YDBA berusia 30 tahun. Visi dan Misi YDBA Visi YDBA, yaitu sebagai berikut: 1. Menjadi institusi yang terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UMKM di tanah air; dan

4 32 2. Sebagai value chain bisnis grup Astra dengan penekanan pada perkuatan UMKM dan masyarakat. Misi YDBA, yaitu sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan UMKM yang terkait dan tidak terkait dengan bisnis grup Astra; 2. Membina dan memberdayakan usaha ekonomi masyarakat di sekitar lokasi network grup Astra; dan 3. Mengembangkan potensi kewirausahaan dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra Peningkatan Etos Kewirausahaan YDBA melaksanakan pelayanan pembinaan dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, diantaranya Pelatihan basic mentality dan seminar UMKM bersama narasumber terkemuka yang antara lain membahas outlook ekonomi nasional dan marketing. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan etos kewirausahaan UMKM. Peningkatan QCDI dan Services serta Management YDBA senantiasa memberikan pelayanan peningkatan quality, cost, delivery, innovation (QCDI), services, dan managementdalam meningkatkan kemampuan UMKM subkon bidang otomotif dan alat berat, UMKM non-subkon, serta bengkel roda duadan roda empat. Bentuknya berupa pelatihan manajemen dan teknik, pendampingan serta studi banding. Peningkatan QCDI merupakan poin terpenting dalam mewujudkan UMKM Mandiri. YDBA juga memberikan pelatihan mekanik sepeda motor Honda bagi pemuda putus sekolah yang bertujuan memberikan keterampilan di bidang mekanik dan memotivasi untuk membuka bengkel sendiri. Pelatihan ini bekerjasama dengan internal grup Astra maupun dengan pihak eksternal seperti BUMN, BUMS, dan kementrian. Peningkatan Akses Pasar YDBA memfasilitasi UKM subkon mengikuti Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta dalam meningkatkan akses pemasaran. YDBA memfasilitasi melalui galeri dan pameran dalam UMKM kerajinan, dengan mengikuti kegiatan ini jaringan bisnis UMKM makin luas dan memperoleh peluang pasar baru. Peningkatan Akses Pembiayaan YDBA memfasilitasi pembiayaan UMKM binaan ke berbagai lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank. Pembiayaan tersebut pada umumnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan investasi. Peningkatan AGC dan CSR YDBA memberikan pelayanan pembinaan LK3 kepada UMKM binaan melalui Pelayanan Astra Green Company (AGC) kategori UMKM dalam mendukung terwujudnya kepedulian UMKM terhadap lingkungan sekitar.

5 33 Progres YDBA Progres YDBA pada tahun dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 JumlahUMKM yang terlibat dalam pelayanan YDBA tahun 2009 sampai 2011 Jumlah UMKM yang terlibat dalam pelayanan Sektor UMKM YDBA Subkontraktor terkait value chain bisnis Astra Manufaktur tidak terkait bisnis Astra Bengkel mitra Honda AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) Bengkel umum roda dua Bengkel umum roda Anggota LPB dan LKM binaan YDBA Pengrajin Total UMKM (akumulasi) Sumber: Yayasan Dharma Bhakti Astra (2012) Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah UMKM yang terlibat dalam pelayanan YDBA di berbagai sektor baik sektor subkontraktor terkait value chain bisnis Astra,manufaktur tidak terkait bisnis Astra, bengkel mitra Honda, AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), bengkel umum roda dua, bengkel umum roda- 4, anggota LPB dan LKM binaan YDBA, maupun pengrajin mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2009 sampai tahun Hal tersebut terjadi memang karena YDBA selalu berusaha untuk memperluas pelayanan tanggungjawab sosialnya ke seluruh Indonesia dengan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada UMKM yang dibinanya. Stuktur Organisasi Yayasan Dharma Bhakti Astra 1 September 2012 Yayasan Dharma Bhakti Astra memiliki struktur organisasi yang mengatur masing-masing pihak dalam menjalankan tanggungjawabnya. Berikut ini adalah struktur organisasi Yayasan Dharma Bhakti Astra Periode 1 September 2012:

6 34 Pengurus Sekretaris TWH General Manager MI Staf Pengembangan Program dan PDCA WLN Otomotif, Alat Berat, Perbengkelan dan Galeri UMKM LPP Agribisnis, Pertambangan, Fasilitas Pembiayaan, dan LPB/ LKM AW HR-GA, Keuangan dan Komunikasi RH Staf Otomotif dan Alat Berat TKK Staf Jasa Bengkel ADH Staf Galeri UMKM NLP Staf Agribisnis dan Pertambangan DP Staf Fasilitasi Pembiayaan LKM dan LPB MAS Staf Accounting AB Staf Treasury/ Finance WLN Staf HR dan GA WLN Staf Komunikasi AR Gambar 2 Struktur organisasi Yayasan Dharma Bhakti Astra Gambar 2 menunjukkan bahwa pengurus organisasi YDBA dibedakan menjadi tiga bagian yang masing-masing memberikan pelayanan yang berbedabeda. Bagian pertama, yaitu otomotif, alat berat, perbengkelan, dan galeri UMKM. Bagian kedua, yaitu agribisnis, pertambangan, fasilitas pembiayaan, dan LPB/ LKM, dan bagian ketiga adalah HR-GA, keuangan dan komunikasi. Masingmasing bagian tersebut dibedakan lagi menjadi bagian yang lebih spesifik. Yayasan Dharma Bhakti Astra dan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Astra International dan seluruh perusahaan di Grup Astra melakukan berbagai macam pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan. Kemampuan Astra melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan itu tidak lepas dari

7 kemampuan perusahaan meraih laba dari tahun ke tahun, namun niat sesungguhnya untuk membantu masyarakat berpangkal pada pengakuan Astra bahwa keberhasilan tersebut juga karena peran masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Selaras dengan filosofi Catur Dharma, Astra berupaya menjadi aset bagi bangsa dengan menekankan tiga pendekatan dasarnya yaitu Planet, People dan Profit. Ketiga pendekatan dasar itu melekat dalam berbagai kegiatan tanggungjawab sosial Astra melalui pelayanan, yayasan, dan karya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam empat bidang utama, yaitu pendidikan, lingkungan, kesehatan, usaha kecil menengah atau pemberdayaan ekonomi masyarakat. Fokus semua kegiatan ini tak lain adalah pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi timbal-balik. Astra telah menerbitkan Astra Friendly Company (AFC) sebagai panduan dalam melaksanakan berbagai kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan secara konsisten di seluruh unit usahanya dengan berfokus pada tiga pilar dasar, yaitu nilai, pola pikir, dan perilaku. Setiap unit usaha dapat merancang pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan dan dinilai berdasarkan efektivitas pelayanannya sesuai "Pedoman Kriteria Penilaian untuk Astra Friendly Company". Pedoman Kriteria Penilaian ini mencakup indikator kinerja utama dan arah konstruktif dari suatu pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan. Seluruh pemangku kepentingan termasuk para karyawan dan keluarga mereka, pemegang saham, pelanggan, pemasok, masyarakat luas maupun pemerintah, dapat dilibatkan dalam upaya meraih tujuan bersama dan mencapai masa depan lebih baik bagi masyarakat Indonesia melalui pendekatan AFC. Upaya dalam menyebarluaskan dan melaksanakan berbagai pelayanan tanggungjawab sosialnya, Astra mengelola sejumlah yayasan. Seluruh yayasan ini berperan sebagai pintu gerbang dalam menjangkau dan membantu memenuhi aspirasi masyarakat. Salah satu yayasan yang dikelola oleh Astra adalah Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). YDBA membantu mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) baik di berbagai wilayah yang terkait dengan kegiatan Astra maupun di tempat-tempat lain. Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui sinergi dengan perusahaan-perusahaan Grup Astra telah menghasilkan peningkatan kapasitas di bidang teknologi, mentalitas dasar, manajemen, pemasaran, pembiayaan dan teknologi informasi, sehingga masyarakat mampu mengelola usaha secara berkelanjutan. YDBA senantiasa merujuk pada visi dan misinya untuk dapat mempertahankan fokus kegiatannya. Sepanjang tahun 2010 YDBA mendukung proyek-proyek di bidang otomotif, bengkel dan alat berat, agribisnis dan pertambangan, fasilitas pembiayaan dan lembaga pengembangan bisnis (LPB), galeri, sarana pemasaran bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Pada bidang otomotif dan alat berat, YDBA memberikan pembinaan kepada UKM subkon dan bengkel, kendaraan roda dua maupun roda empat. Tujuan utama pembinaan adalah untuk meningkatkan quality, cost, delivery andinnovation (QCDI). Pembinaan kepada UKM subkon otomotif dan alat berat dilakukan bekerjasama dengan PIC grup manufaktur Astra antara lain PT Astra Honda Motor (AHM), PT Toyota Astra Motor/PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TAM/TMMIN), PT Astra Daihatsu Motor (ADM), PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dan PT Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI) Grup 35

8 36 Astra Otopart (AOP) dengan PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE) dan Komatsu Indonesia (KI). Melalui pembinaan teknis dan manajemen, UKM subkon secara bertahap mampu meningkatkan level QCDI dan kinerjanya sehingga bisa menjadi mitra kerja yang handal. Perkembangan bisnis Grup Astra secara tidak langsung tercermin pada nilai kemitraan (order Grup Astra kepada Subkon kategori UKM) dari tahun ke tahun. Krisis ekonomi global September 2008 berdampak pada turunnya nilai kemitraan perusahaan grup Astra tahun Beberapa Subkon telah naik kelas menjadi perusahaan kategori besar dengan asset diatas lima milyar rupaih, sehingga tidak dimasukkan lagi pada kategori kecil menengah. Salah satu keberhasilan pembinaan YDBA adalah terwujudnya UKM Subkon Mandiri. Setelah mendapatkan predikat mandiri subkon dimaksud tidak lagi memperoleh pembinaan secara intensif, yang diberikan hanya sebatas konsultasi dan pemberian informasi. Langkah ini dilakukan dengan maksud memberikan kesempatan yang sama kepada subkon-subkon baru yang juga berpotensi untuk menjadi binaan YDBA. YDBA bekerja sama dengan perusahaan Grup Astra dan BUMN/ BUMS untuk membantu pemuda putus sekolah dengan memberikan pelatihan kepada para pemuda untuk menjadi mekanik roda dua sehingga mempunyai keterampilan yang cukup untuk mengisi peluang kerja di bidang perbengkelan. Kegiatan pembinaan dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3 Pelatihan mekanik bengkel binaan YDBA Pada bidang jasa perbengkelan Roda dua, YDBA bekerja sama dengan Astra Honda Motor (AHM), sedangkan untuk perbengkelan Roda-4 YDBA bekerjasama dengan Toyota Astra Motor-Training Centre (TAM-TC), Astra Daihatsu Motor-Training Centre (ADM-TC) dan Isuzu Astra Manufacturing Indonesia-Training Centre (IAMI-TC) memberikan pembinaan berupa pelatihan teknik dan manajemen bengkel kepada bengkel-bengkel umum di berbagai wilayah. Bengkel yang memenuhi kualifikasi standar Astra berpeluang diangkat menjadi bengkel binaan jaringan Grup Astra, seperti menjadi Bengkel Resmi Binaan Daihatsu atau bengkel rekanan PT Asuransi Astra Buana. Selain kepada UKM Subkon dan bengkel, YDBA juga memberikan pendampingan kewirausahaan kepada karyawan Grup Astra yang telah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan berminat untuk membuka usaha. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses tumbuh dan berkembangnya usaha kami. Keberadaan Astra Otoparts harus dirasakan dampak positifnya bagi masyarakat sebagai salah

9 37 satu pemangku kepentingan. Melalui kegiatan-kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan yang berkualitas dan mempunyai dampak berkelanjutan, kami membangun interaksi tidak hanya dengan komunitas sekitar perusahaan atau pabrik tetapi juga masyarakat luas. Astra Otoparts menerapkan sistem manajemen Astra Friendly Company (AFC) yang diadopsi dari sistem yang dipakai oleh PT Astra International Tbk dalam melaksanakan pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan. Aktivitas CSR meliputi empat bidang, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, Income Generating Activities (IGA) dan lingkungan hidup yang terutama dilaksanakan di lingkungan sekitar perusahaan, baik Kantor Pusat maupun anak-anak perusahaan yang diberi istilah Ring 1. Dalam lingkup yang lebih besar, kegiatan dapat ditujukan ke masyarakat umum dalam satu provinsi (Ring 2), bahkan lintas provinsi (Ring 3) untuk memperluas dampak dan efektivitas pelayanan terhadap pengembangan masyarakat. Pada tahun 2011, pelayanan-pelayanan AFC yang telah berjalan dengan baik terus dilanjutkan seperti pelayanan komunikasi sosial, pemberian sembako, pelayanan kesehatan cuma-cuma, dukungan pendidikan dengan perluasan kesempatan belajar, pemberian beasiswa, dan pelayanan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di samping juga pengembangan kemampuan ekonomi untuk masyarakat menengah ke bawah. Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini, meliputiusia, jenis kelamin, dan pendidikan. Responden penelitian merupakan anggota UMKM bidang perbengkelan roda empat yang menjadi penerima pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan PT Astra International Tbk. melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra. Berikut ini adalah salah satu tampilan depan dari bengkel roda empat yang menjadi penerima pelayanan tanggungjawab sosial YDBA. Gambar 4 Tampilan depan UMKM bengkel roda empat binaan YDBA Jumlah dan persentase penerima pelayanan menurut usia, jenis kelamin, dan pendidikan akhir dapat dilihat pada Tabel 2.

10 38 Tabel 2 Jumlah dan persentase responden menurut usia, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir tahun 2012 Item Jumlah (orang) Persentase (%) Usia Dewasa awal (18-29) Dewasa pertengahan (30-50) Dewasa tua (>50) Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Pendidikan Terakhir Rendah ( SMP) Sedang (SMA) Tinggi (Perguruan tinggi) Menurut Havighurst dalam Mugniesyah (2006) usia dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu dewasa awal (18 sampai 29 tahun), dewasa pertengahan (30 sampai 50 tahun), dan dewasa tua (lebih besar dari 50 tahun). Responden yang berusia 18 sampai 29 tahun atau dewasa awal dikategorikan menjadi rendah dikarenakan responden yang memiliki usia tersebut cenderung memiliki penilaian yang rendah terhadap tanggungjawab sosial perusahaan. Hal tersebut terjadi karena faktorfaktor tertentu seperti kemampuan dan pendidikan akhir yang dimiliki oleh responden yang memiliki usia 18 sampai 29 tahun. Mereka cenderung memiliki pendidikan dan kemampuan yang tinggi, sehingga tanggungjawab sosial perusahaan dapat dikatakan suatu hal yang menurut mereka tidak terlalu berperan atau tidak terlalu penting keberadaannya. Responden berusia 30 sampai 50 atau dewasa pertengahan dikategorikan menjadi sedang karena usia tersebut cenderung memiliki penilaian yang balance terhadap pelayanan tanggungjawab sosial, mereka mengakui adanya pelayanan tanggungjawab sosial namun mereka tidak mengganggap tanggungjawab sosial sebagai suatu hal yang sangat penting ataupun suatu hal yang sangat tidak penting. Usia lebih besar dari 50 tahun atau dewasa tua dikategorikan menjadi tinggi, karena usia tersebut cenderung menjadikan responden memberikan penilaian yang sangat tinggi terhadap pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan. Hal tersebut terjadi karena responden yang memiliki usia tersebut memiliki tingkat pendidikan yang tidak tinggi, dan mereka tidak memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjalankan usahanya, sehingga mereka sangat membutuhkan pelayanan tanggungjawab sosial tersebut dan mengakui manfaat adanya tanggungjawab sosial perusahaan. Jenis kelamin dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Variabel ini diukur menggunakan skala nominal. Jenis kelamin dapat mempengaruhi adanya suatu penilaian seseorang terhadap pelayanantanggungjawab sosial perusahaan karena jenis kelamin dapat mempengaruhi seseorang dalam memberikan suatu penilaian. Perempuan cenderung memiliki penilaian yang lebih tinggi dalam hal menilai

11 39 tanggungjawab sosial yang diberikan Yayasan Dharma Bhakti Astra terkait pembinaan UMKM bidang perbengkelan, karena UMKM perbengkelan roda empat merupakan suatu pekerjaan yang biasanya ditekuni oleh seorang laki-laki dan biasanya perempuan lebih sedikit memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang perbengkelan roda empat, seperti yang diucapkan oleh Ibu AA salah satu penerima pelayanan tanggungjawab sosial melalui pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra UMKM perbengkelan roda empat berikut: YDBA memberikan saya suatu hal yang tidak ada habisnya, pengetahuan yang selama ini saya tidak tahu di bidang perbengkelan roda empat. Saya sebagai seorang perempuan merasa mengerti suatu hal yang semestinya ini adalah bagian dari pekerjaan laki-laki. YDBA memberikan saya pengetahuan yang dapat merubah pola pikir saya mengenai skill training, dan manajemen dalam mengelola UMKM bidang perbengkelan roda empat (AA, 45 tahun). Berbeda dengan perempuan, laki-laki memiliki penilaian yang tidak sebaik perempuan. Mereka menganggap laki-laki memang sudah seharusnya dapat melakukan dan memiliki kemampuan dalam hal perbengkelan roda empat, sehingga pembinaan yang diberikan oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra sebagai pemberi pelayanan tanggungjawab sosial dalam UMKM bidang perbengkelan roda empat dianggap biasa dan tidak memiliki pengaruh yang sangat besar, seperti yang dikatakan oleh Bapak EL berikut: Menurut saya, tanggungjawab sosial perusahaan yang diberikan YDBA cukup bagus, namun sebetulnya tanpa pembinaan dari YDBA pun saya dapat menjalani UMKM bidang perbengkelan roda empat yang saat ini saya jalani sendiri karena saya yakin, saya mampu tanpa campur tangan orang lain. Selama inipun saya belajar secara sendiri mengenai bengkel roda empat, saya tidak menggantungkan UMKM saya ini kepada pihak luar termasuk YDBA. Mungkin iya jika YDBA bermanfaat untuk perkembangan bengkel saya, tapi tanpa YDBA pun seharusnya saya sebagai seorang laki-laki memang harus bisa menjalani UMKM bengkel saya sendiri (EL, 33 tahun). Pendidikan menjadi salah satu karakteristik seseorang karena menurut Sumarwan (2004), tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang. Tingkat pendidikan kurang dari sama dengan SMP dikategorikan menjadi rendah, tingkat pendidikan SMA dikategorikan sedang, dan tingkat pendidikan perguruan tinggi dikategorikan menjadi tinggi. Seseorang yang memiliki pendidikan rendah cenderung memiliki penilaian terhadap tanggungjawab sosial perusahaan yang tinggi karena salah satu yang menjadi faktornya adalah kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya terbatas. Contoh dalam kasus ini dinyatakan oleh salah satu responden, yaitu Bapak DL, beliau mengatakan bahwa:

12 40 Saya ini hanyalah pemiliki UMKM yang berpendidikan rendah, hanya sampai SMP. Jadi, saya sangat merasakan sekali keberadaan YDBA, mereka membantu saya memajukan UMKM saya yang bergerak di perbengkelan roda empat ini. Saya merasa ketika saya menjadi salah satu anggota dari binaan YDBA saya banyak mendapatkan informasi tentang UMKM yang saya geluti, selain itu saya dan karyawan saya juga diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pembinaan yang diadakan YDBA. Harapan saya kedepan mudah-mudahan YDBA akan semakin sering mengadakan pembinaan, agar saya dapat lebih bisa memajukan bengkel saya, dan kuota dalam pembinaanpun ditambah sehingga semakin banyak karyawan saya yang berkualitas (DL, 51 tahun). Orang yang dikategorikan memiliki tingkat pendidikan yang sedang cenderung tidak menilai tanggungjawab sosial perusahaan yang tinggi ataupun rendah karena mereka tidaklah terlalu menganggap tanggungjawab sosial perusahaan sebagai suatu hal yang sangat penting ataupun yang sangat tidak penting. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung memiliki penilaian yang rendah terhadap tanggungjawab sosial perusahaan karena mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup tinggi dalam menjalankan usahanya. Mereka tidak menganggap tanggungjawab sosial perusahaan sebagai suatu pelayanan yang penting keberadaannya, seperti yang diungkapkan oleh Bapak SD yang memiliki tingkat pendidikan S3. Beliau mengatakan bahwa: Saya tahu YDBA adalah salah satu pelayanan tanggungjawab sosial Astra yang memiliki tujuan memberdayakan masyarakat melalui UMKM, termasuk UMKM yang saya miliki ini, namun sejauh ini saya tidak terlalu merasakan manfaatnya dari YDBA itu apa karena saya merasa pembinaan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia hanyalah bersifat teori. Saya di sini langsung bergerak dalam dunia bengkel mobil tidak hanya membutuhkan teori, tetapi lebih kepada prakteknya. Saya pribadi sejak menjadi salah satu UMKM binaan YDBA pada tahun 2003 masih menggunakan sistem manajemen yang telah saya tetapkan sendiri, bukan dari YDBA (SD, 54 tahun). Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 reponden, masing-masing responden merupakan pemilik dari UMKM bidang perbengkelan yang dibina dan memperoleh pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra. Responden penelitian ini, yaitu pemilik dari Bengkel Setya Jaya Motor, Ciledug Prima Motor, Panca Karunia Motor, Salayu Mandiri Pratama, Tidar Motor, PT HRA, Genta Surya Mobilindo, Wijaya Motor, Langgeng Motor, Simbisa Motor, Fam Auto, Uki Motor, Dwi Arga Motor, Selamet Jaya Motor, Andala, Hari Motor, Mutiara Ban, Aneka Mobil, Roda Kencana Motor, Maju Motor, Jasutra Motor, Nawilis, DBS Auto Service, Grand Service, Karya Putra, Mobil Babe, My Car, KS Motor, Sumber Variasi, dan Cipendawa Motor. Seluruh bengkel yang menjadi responden adalah bengkel roda empat yang berada di

13 41 daerah Jabodetabek.Responden diajukan beberapa pertanyaan secara mendalam melalui wawancara mendalam dan diberikan pertanyaan struktur melalui kuesioner yang berkaitan dengan keefektifan pelayanan tanggungjawab sosial perusahaan sebagai upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Rata-rata dari seluruh responden mengaku bahwa peningkatan sumberdaya manusia sangat dirasakan oleh mereka.perkembangan ekonomi dan kemandirian tidak seluruhnya responden mengakui bahwa terjadi peningkatan ekonomi dan kemandirian akibat adanya Yayasan Dharma Bhakti Astra. Bapak EL mengungkapkan bahwa: Saya sangat merasakan peningkatan kualitas tenaga kerja di bengkel saya ini, tapi untuk ekonomi sendiri saya belum merasakannya, karena saya merasa pendapatan yang ada di bengkel saya ini tidak naik tidak turun, dan itu terjadi sebelum saya dibina oleh YDBA sampai hari ini saya dibina oleh YDBA, tapi saya tau dan mengakui banget kalau YDBA berperan dalam peningkatan kualitas tenaga kerja di bengkel saya (EL, 33 tahun). Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Bapak EL, Bapak HS yang sudah 14 tahun bergabung dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra mengakui bahwa Yayasan Dharma Bhakti Astra telah memberikan suatu upaya yang maksimal dalam pengembangan bengkel yang ia jalani, seperti yang telah diungkapkannya, bahwa: YDBA saya akui telah menjadikan bengkel saya besar sampai saat ini. Banyak sekali pelanggan yang percaya pada bengkel saya karena mereka tahu bahwa karyawan yang bekerja bukanlah karyawan biasa, tapi karyawan yang telah dibina oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra. Karyawan yang memiliki label Astra.Sertifikat sebagai nilai tambah karyawan membuat bengkel saya semakin dipercaya oleh pelanggan. Tenaga kerja yang berkualitaspun menjadikan bengkel saya meningkat dalam segi ekonomi bengkel (HS, 41 tahuh).

Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra

Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra 95 Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra No. Nama Usia Jenis kelamin Nama bengkel 1 DS 54 Laki-laki Uki Motor 2 AC 63 Laki-laki Karya Putra 3

Lebih terperinci

2. penelitian dan perencanaan usaha secara partisipatoris

2. penelitian dan perencanaan usaha secara partisipatoris BAB VI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA (YDBA) 6.1 Cara Pandang YDBA terhadap Pemberdayaan Masyarakat Konsep pengembangan masyarakat menurut Astra mengacu pada falsafah Berikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) 4.1.1 Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Pada Tanggal 2 Mei 1980 PT. Astra Nasional Tbk. mendirikan Yayasan Dharma Bhakti

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Seiring dengan berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN, membawa dampak yang nyata terhadap keberlangsungan kegiatan ekonomi, baik skala regional

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah

Lebih terperinci

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 43 PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Penilaian terhadap Pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra Penilaian terhadap pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung PT. Astra Multi Trucks Indonesia atau AMT Indonesia adalah sebuah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB-

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kini sangat pesat sudah menyentuh berbagai lini kehidupan. Mulai dari sosial, budaya, hiburan, keuangan, hingga bisnis. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan Dari pembahasan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan : Astra memiliki banyak usaha dan sekarang ini mempunyai enam divisi bisnis: Permobilan, Jasa Keuangan,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis dan masyarakat saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain. Bisnis merupakan bagian dari masyarakat dan masyarakat terlibat dalam keputusan bisnis (Lawrence dan

Lebih terperinci

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar 26 April 2016 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2016 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham menurun 22 menjadi Rp 77 Pasar otomotif secara moderat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap

BERITA PERS. MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap BERITA PERS MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap Dapat Diterbitkan Segera Jakarta, 10 Oktober 2014 - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan otomotif konsumer terkemuka, melalui anak

Lebih terperinci

Kinerja Keuangan Konsolidasian 9 Bulan Yang Berakhir 30 September. Pendapatan bersih (4) Laba bersih*

Kinerja Keuangan Konsolidasian 9 Bulan Yang Berakhir 30 September. Pendapatan bersih (4) Laba bersih* 31 Oktober 2016 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2016 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham menurun 6% menjadi 279 Penjualan mobil naik 10%

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: STRUKTUR BISNIS (per 31 Desember 2007)

LAMPIRAN 1: STRUKTUR BISNIS (per 31 Desember 2007) LAMPIRAN 1: STRUKTUR BISNIS (per 31 Desember 2007) PT ASTRA INTERNATIONAL TBK AUTOMOTIVE AUTOMOBILE MOTORCYCLE COMPONENT OTHERS Toyota Isuzu Daihatsu BMW Peugeot Nissan Diesel Honda PT Astra Otoparts Tbk

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha Jakarta, 30 April 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

Perubahan % Pendapatan bersih (5) Laba bersih* (12) Laba bersih per saham (12) 30 Juni 2016 Rp miliar

Perubahan % Pendapatan bersih (5) Laba bersih* (12) Laba bersih per saham (12) 30 Juni 2016 Rp miliar 28 Juli 2016 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Semester I Tahun 2016 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham menurun 12% menjadi 176 Penjualan mobil naik 4% dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 PT Astra Otoparts Tbk Astra Intenational Tbk. adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia dengan karyawan lebih dari 75.000 orang. Bisnis utama yang dijalankan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 5.1.1 Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Federal Motor merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor Honda. Pada 1990 PT Federal

Lebih terperinci

Percaya pada keyakinan Anda

Percaya pada keyakinan Anda Laporan Tahunan 2004 Percaya pada keyakinan Anda iii Bp. Erlan Cahyana, nasabah DSP Khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bekerja di kawasan industri dan pabrik, kami membuka 57 unit DSP pada tahun

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

Pendapatan bersih % Laba bersih* % Laba bersih per saham % 31 Maret 2017 Rp miliar

Pendapatan bersih % Laba bersih* % Laba bersih per saham % 31 Maret 2017 Rp miliar 20 April 2017 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2017 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham meningkat 63% menjadi 126 Pangsa pasar mobil dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan adalah sumber daya manusia yang ada di dalamnya, karena peran sumber daya manusia dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan keberhasilan. Namun keberhasilan tidak diperoleh dengan sendirinya. Keberhasilan hanya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1976, yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1976, yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Astra Otoparts Tbk adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor baik kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan tugas akhir bagi mahasiswa/mahasiswi fakultas

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelaksanaan tugas akhir bagi mahasiswa/mahasiswi fakultas BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Sebagai pelaksanaan tugas akhir bagi mahasiswa/mahasiswi fakultas ekonomi program studi manajemen perusahaan, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Penelitian Penulis mengadakan penelitian di PT Toyota Astra Financial Services yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia yang menawarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Oleh: DR. Syarief Hasan, MM. MBA. Menteri Negara Koperasi dan UKM Pada Rapimnas Kadin Yogyakarta, 3 4 Oktober 2012 UMKM DALAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian PT Astra Otoparts, Tbk pertama dirintis sejak tahun 1976. Berdiri sebagai PT Alfa Delta Motor, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Pamapersada Nusantara PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah anak perusahaan milik PT United Tractors Tbk, distributor kendaraan konstruksi berat Komatsu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Nusa Tenggara Barat 1. Kondisi Geografis Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang berada dalam gugusan Sunda Kecil dan termasuk dalam

Lebih terperinci

FALSAFAH TENTANG ASTRA VISI MISI. Filosofi Perusahaan (Catur Dharma)

FALSAFAH TENTANG ASTRA VISI MISI. Filosofi Perusahaan (Catur Dharma) TENTANG ASTRA VISI MISI Filosofi Perusahaan (Catur Dharma) FALSAFAH Catur Dharma I. Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara To be an Asset to the Nation II. III. IV. Memberikan Pelayanan Terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan dunia industri akan semakin ketat maka setiap industri akan terus dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 Tentang perimbangan keuangan pusat dalam rangka mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencerminkan wujud nyata sebagian besar kehidupan sosial dan ekonomi dari rakyat Indonesia. Peran usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank, mempunyai peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Peran strategis bank dan lembaga keuangan bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN

BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN Program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA merupakan salah satu program unggulan PT. Astra Internasional Tbk. dalam mengembangkan masyarakat. Program pembinaan UMKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja yang baik akan dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan.

Abstrak. Kata Kunci : Efektivitas, KUR, Kesempatan Kerja, Pendapatan. Judul : Efektivitas dan Dampak Program Kredit Usaha Rakyat Terhadap Kesempatan Kerja dan Pendapatan UMKM di Kabupaten Gianyar Nama : I Putu Arnadi Putra NIM : 1306105001 Abstrak Pada masa krisis ekonomi

Lebih terperinci

BERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013

BERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013 Saratoga menargetkan investasi baru sebesar US$ 100 150 juta di tahun 2014 untuk perkuat portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang alat berat, pertambangan dan energi yang sudah GO

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah

I. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah memiliki keinginan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan masalah yang cukup besar yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan masalah yang cukup besar yang dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian merupakan masalah yang cukup besar yang dihadapi oleh Indonesia. Semakin besarnya tingkat kemiskinan di Indonesia membuat pemerintah harus bekerja lebih

Lebih terperinci

BERITA PERS. Dapat Diterbitkan Segera

BERITA PERS. Dapat Diterbitkan Segera BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Perkuat PertumbuhanBisnis, MPMX Tingkatkan Belanja Modal Tahun 2014 Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis di atas industri otomotif, MPMX menaikkan belanja modal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Auto 2000 Bogor PT.Astra International Tbk. PT. Astra International diambil dari nama seorang mitologi Yunani kuno bernama Dewi Astrea

Lebih terperinci

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BIDANG KREDIT BANK INDONESIA PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN LEMBAGA PENYEDIA JASA (BUSINESS

Lebih terperinci

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Bioli Lestari PT. Bioli Lestari merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berkedudukan di Gunung Anyar Tambak Kav.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan CSR merupakan bagian dari kebijakan bisnis Trans TV, dan merupakan bentuk komitmen manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam

BAB I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur perekonomian Indonesia pada dasarnya didominasi oleh sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam perekonomian nasional dapat

Lebih terperinci

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM Usaha Kecil dan Mikro (UKM) merupakan sektor yang penting dan besar kontribusinya dalam mewujudkan sasaran-sasaran pembangunan ekonomi nasional, seperti pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN BAHAN LKPJ TAHUN 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BANJAR

LAMPIRAN BAHAN LKPJ TAHUN 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BANJAR LAMPIRAN BAHAN LKPJ TAHUN 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BANJAR URUSAN WAJIB KOPERASI DAN UMKM Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Program dan Kegiatan Prioritas Urusan Wajib program

Lebih terperinci

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH I. UMUM Penerapan otonomi daerah sejatinya diliputi semangat untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP LAMPIRAN : KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III DELI SERDANG 2 SEI KARANG, GALANG

Lebih terperinci

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Lingga. Data yang diperoleh mencakup sejarah, visi dan misi, target. juga dilakukan ke kompetitor.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Lingga. Data yang diperoleh mencakup sejarah, visi dan misi, target. juga dilakukan ke kompetitor. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literatur Metode penelitian yang digunakan: 1.Wawancara Wawancara dipilih sebagai sumber utama karena data mengenai Bengkel Perkasa Motor hanya dapat diketahui melalui

Lebih terperinci

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membeli dengan cara kredit sudah menjadi hal yang sangat biasa ditengah masyarakat dewasa ini, baik masyarakat diperkotaan sampai masyarakat dipedesaan terutama untuk

Lebih terperinci

mereka bekerja di proyek pertambangan migas tersebut.

mereka bekerja di proyek pertambangan migas tersebut. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perusahaan Exxon Mobil melaksanakan program CSR berfokus pada tiga pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi. Salah satu program pilar pengembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seiring perkembangan zaman, pelanggan yang selalu bertambah dan teknologi,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seiring perkembangan zaman, pelanggan yang selalu bertambah dan teknologi, BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Bravo Satria Perkasa Pada awalnya PT. Bravo Satria Perkasa hanyalah sebuah Yayasan yang didirikan pada tahun 1999. Yayasan tersebut dinamakan Yayasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keuangan masyarakat Indonesia. PT. Al-Ijarah Indonesia Finance Cab Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keuangan masyarakat Indonesia. PT. Al-Ijarah Indonesia Finance Cab Pekanbaru 1 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Umum perusahaan PT. Al-Ijarah Indonesia Finance Cab Pekanbaru adalah perusahaan keuangan syariah yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa

Lebih terperinci