BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Profil Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Pada Tanggal 2 Mei 1980 PT. Astra Nasional Tbk. mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sesuai dengan permintaan dari Bapak William Soeryadjaya, pendiri Astra. Astra sebagai aset nasional memiliki komitmen yang tinggi untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Komitmen ini antara lain diwujudkan dalam bentuk pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilaksanakan oleh YDBA dengan tujuan meningkatkan keterampilan teknik, manajemen, memfasilitasi pemasaran dan pembiayaan, serta teknologi informasi kepada UMKM dengan motto berikan kail bukan ikan. Berdirinya YDBA sebagai institusi pembinaan dan pengembangan UMKM juga merupakan wujud penerapan dari Catur Dharma Astra. Catur Dharma Astra 1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara 2. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan 3. Menghargai individu dan membina kerjasama 4. Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik Visi Yayasan Dharma Bhakti Astra 1. Menjadi institusi yang terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UKM 2. Berperan meningkatkan reputasi Grup Astra sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial. Misi Yayasan Dharma Bhakti Astra 1. Membina dan mengembangkan UKM-UKM (subkontraktor, vendor, dan bengkel) untuk UKM yang terkait dengan bisnis-bisnis value chain Grup Astra. 2. Membina UKM-UKM/ pemberdayaan usaha ekonomi setempat di sekitar lokasi network Grup Astra.

2 4.1.2 Program Pembinaan UMKM oleh YDBA UMKM binaan YDBA YDBA memandang UMKM sebagai sebuah unsur dalam perekonomian yang cukup kuat karena masih tetap bertahan sampai saat ini ditengah goncangan perekonomian yang pernah melanda Indonesia. Menurut keterangan Bapak M. Kosasih, Senior Manager YDBA, Astra tidak akan tumbuh dengan baik tanpa adanya UMKM Pada tahun 2009, sekitar 5300 UMKM telah menjadi binaan dari YDBA yang terdiri dari UMKM terkait dengan bisnis Astra (10 persen) dan UMKM yang tidak terkait dengan bisnis Astra (90 persen). Untuk menjadi anggota binaan YDBA, calon UMKM binaan bisa mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada YDBA. Persyaratan untuk menjadi UMKM binaan YDBA antara lain adalah sudah berbadan hukum (misalnya CV dan PT), usaha yang dijalankan termasuk dalam kriteria UMKM menurut Kementrian Koperasi dan UMKM, merupakan komunitas yang potensial untuk dikembangkan baik yang terkait bisnis Astra maupun tidak, memiliki produk yang diminati pasar, serta bersedia untuk dibina oleh Astra. Sebagai tindak lanjut dari permohonan calon UMKM binaan, pihak YDBA akan melakukan kunjungan atau tinjauan langsung ke UMKM tersebut. Kunjungan tersebut ditujukan untuk menilai layak atau tidaknya usaha tersebut. YDBA akan menilai UMKM dari segi legalitas, kepemilikan atau pendiri, jumlah dan kualifikasi karyawan, peralatan dan perlengkapan, serta omset perusahaan. Pada saat kunjungan juga dilakukan diskusi-diskusi tentang permasalahan yang ada pada UMKM calon binaan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut berbeda antara satu UMKM dengan UMKM lainnya, yaitu antara satu minggu sampai satu bulan. YDBA menargetkan lamanya pembinaan yaitu sekitar tiga tahun. Diharapkan dalam kurun waktu tersebut UMKM yang menjadi binaan dapat mencapai tahap mandiri.

3 Bentuk Pembinaan UMKM Awalnya, program YDBA adalah bantuan modal kerja, mesin, dan peralatan yang dibutuhkan oleh UMKM serta pembinaan kepada KUD nelayan, petani, serta Koperasi Industri dan Kerajinan (KOPINKRA) di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung. Kini, dengan visi YDBA sebagai bagian dari value chain otomotif, agribisnis dan pertambangan Grup Astra, YDBA berperan aktif meningkatkan perekonomian nasional khususnya dalam penguatan dan pembinaan UMKM, baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan bisnis Grup Astra. Tujuan dari pembinaan yang dilakukan oleh YDBA adalah agar UKM bisa menjadi yang mandiri, yaitu UMKM yang bukan hanya dalam hal pemasaran dan sumberdaya manusianya saja yang baik, namun bisa menangani kegiatan usahanya sendiri. Secara umum, bentuk pembinaan yang dilakukan oleh YDBA adalah memberikan pelatihan-pelatihan teknik, manajemen, fasilitasi pasar dan modal, dan informasi pengembangan UMKM. YDBA tidak memberikan dana bantuan modal, tetapi hanya memfasilitasi UMKM untuk bertemu dengan lembagalembaga keuangan yang nantinya akan memberikan bantuan modal. Lembagalembaga keuangan tersebut antara lain Bank Perkreditan dan PT. Astra Mitra Ventura. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Fasilitasi pasar yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengikutsertakan UMKM binaan pada beberapa pameran sehingga UMKM tersebut mempunyai kesempatan memperluas wilayah pemasaran produk mereka. Pelatihan yang diberikan kepada UMKM binaan dilakukan sendiri oleh YDBA atau bekerjasama dengan mitra. Mitra pernah menjadi mitra YDBA dalam kegiatan pembinaan antara lain BUMN, BUMS, Departemen atau Instansi Pemerintah terkait. Dalam satu tahun, YDBA bisa mengadakan pelatihan baik yang dilaksanakan oleh YDBA sendiri, maupun bekerjasama dengan mitra YDBA. Materi pelatihan yang diberikan untuk setiap UMKM binaan berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan jenis usaha dan kebutuhan dari masing-masing UMKM tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali pelatihan juga berbeda, antara dua hari sampai dua minggu.

4 Yayasan Dharma Bhakti Astra mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk membantu pengembangan UMKM yang berada di luar Jabodetabek. YDBA menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang mempunyai komitmen yang sama dalam pengembangan UKM dengan membentuk LPB tersebut. Fungsi LPB adalah melaksanakan pembinaan di bidang Teknologi, Manajemen, Fasilitasi Pemasaran, Fasilitasi Pembiayaan dan Teknologi Informasi serta menularkan Nilai dan Budaya Kerja Astra. Saat ini YDBA memiliki sembilan LPB, yaitu: LPB Warbis Rasuna (Jakarta), LPB Tegal, LPB Bhakti Mandiri (Yogyakarta), LPB Waru-Sidoarjo (Jawa Timur), LPB Gianyar (Bali), LPB PPKP Mataram (NTB), LPB Adaro Pama (Balangan, Kalsel), LPB Wanita Mandiri (Lhokseumawe, Aceh Utara) dan LPB Pama Mitra Daya (Kutai Barat, Kalimantan Timur). Jumlah UKM yang telah dibina melalui LPB mencapai sampai dengan akhir 2008 sebanyak 1725 UMKM dari beragam sektor bisnis seperti manufaktur, jasa bengkel, agribisnis, furnicraft, garmen, perdagangan, jasa/servis, dan bidang lainnya seperti foto copy, peternakan, dan rental komputer. Sebagai usaha pengembangan program pembinaan, pihak YDBA juga melakukan studi banding ke beberapa negara seperti Korea Selatan, Vietnam, Thailand, dan Jepang. Kunjungan tersebut juga dimaksudkan untuk bertukar pengalaman dengan lembaga terkait yang diharapkan dapat menciptakan alternatif pembinaan bagi UMKM. YDBA juga menyediakan Galeri UMKM yang berada di kantor YDBA. Galeri tersebut berisi produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM binaan, baik produk otomotif maupun produk lainnya. Galeri UMKM tersebut dibuat sebagai ruang pamer dari produk-produk UMKM. Tidak menutup kemungkinan para pengunjung Galeri UMKM tersebut tertarik dengan produk yang dipamerkan dan membelinya.

5 Kegiatan pembinaan UMKM dapat dilihat pada masing-masing departemen yang ada di YDBA, yaitu: 1. Departemen Otomotif dan Alat Berat 3 Di bidang Otomotif dan Alat berat, YDBA memberikan pembinaan kepada UMKM Subkon dan bengkel, baik bengkel kendaraan Roda-2 maupun Roda-4. Pembinaan dilakukan bekerjasama dengan grup Otomotif dan Alat berat Astra tujuan utamanya untuk meningkatkan Quality, Cost, Delivery & Innovation (QCDI). Setelah diberikan pembinaan teknis dan manajemen serta memenuhi QCDI, maka UMKM Subkon bisa mendapatkan order dari Divisi Otomotif dan Alat Berat Grup Astra. Saat ini jumlah UMKM Subkon yang telah mendapatkan pembinaan dan order dari Grup Astra sebanyak 432 perusahaan. Target pembinaan YDBA adalah terwujudnya UMKM Subkon Mandiri. Setelah mendapatkan pembinaan maksimal dua tahun subkon tersebut tidak lagi memperoleh pembinaan secara intensif namun hanya sebatas konsultasi dan pemberian informasi. Langkah ini dilakukan dengan maksud memberikan kesempatan yang sama kepada subkon-subkon baru yang juga berpotensi untuk menjadi binaan YDBA. Di bidang jasa perbengkelan Roda-2 YDBA bekerjasama dengan PT ASKI (Astra Komponen Indonesia) mengembangkan Bengkel Mitra Aspira. Untuk membantu pemuda-pemudi putus sekolah, YDBA baik sendiri maupun bekerjasama dengan BUMN dan swasta, memberikan pelatihan kepada mereka untuk menjadi mekanik Roda-2 dan Roda-4 sehingga mereka siap bekerja atau menjadi pengusaha kecil di bidang perbengkelan. Di bidang jasa perbengkelan Roda-4, YDBA bekerjasama dengan TAM, ADM, PM/IAMI memberikan pembinaan berupa pelatihan mekanik dan manajemen bengkel kepada bengkel-bengkel umum UMKM di berbagai wilayah. Bengkel yang memenuhi kualifikasi standar Astra berpeluang diangkat menjadi bengkel binaan jaringan Grup Astra, seperti menjadi Bengkel Resmi Bengkel Binaan Daihatsu dan rekanan PT Asuransi Astra Buana. Untuk mempererat kerjasama antar sesama bengkel telah dibentuk Himpunan Bengkel Binaan YDBA Disarikan dari website resmi YDBA (

6 (HBBA). Selain kepada UMKM Subkon dan bengkel, YDBA juga memberikan pendampingan kewirausahaan kepada karyawan Grup Astra yang telah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan berminat untuk membuka usaha. Dalam upaya meningkatkan QCDI UKM Subkon bidang alat berat, YDBA bekerjasama dengan Politeknik Manufaktur (Polman) Astra dan UTPE memberikan pelatihan dan pendampingan antara lain peningkatan kompetensi bidang rekayasa industri, teknik pengelasan dan pembuatan hand tractor yang telah menghasilkan satu unit Hand Tractor prototype R-2. Disamping itu untuk memberikan kesadaran di bidang lingkungan dan K-3 kepada UMKM Subkon dan bengkel diikutsertakan dalam Program SME Green Company dimana yang terbaik akan dinominasikan untuk memperoleh Astra Green Company Award. 2. Departemen Agribisnis dan Pertambangan 4 Sebagai bagian dari value chain Agribisnis Astra, YDBA mengembangkan program Income Generating Activity (IGA) dengan memberdayakan petani sawit dan UKM yang berada di sekitar perkebunan Astra. Pembinaan dilakukan bekerjasama dengan divisi Community Development PT Astra Agro Lestari Tbk. Bentuk pembinaannya berupa pelatihan teknik budidaya dan pasca panen tanaman perkebunan, manajemen usahatani, mentalitas dasar, kewirausahaan, dan pembukuan sederhana. Untuk membantu petani dan UMKM memperoleh modal usaha, YDBA mendirikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di sekitar kebun Astra, yaitu LKM Mitra Surya Sejahtera di Kabupaten Mamuju Utara dan LKM Benteng Kayu Mangiwang di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. LKM ini juga berfungsi menjadi tempat pembayaran hasil Tandan Buah Segar (TBS) dari perusahaan kepada para petani sawit. Program pembinaan masyarakat dan UMKM di daerah pertambangan batubara dilakukan YDBA bekerjasama dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP). Seperti pada agribisnis, di sektor pertambangan YDBA juga mengembangkan program IGA dengan tujuan Ibid., halaman 36

7 utama kemandirian UMKM. Lokasi pembinaan saat ini berada di Propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Sasaran pembinaannya adalah para petani karet, peternak ikan, bengkel sepeda motor, bengkel mobil, bengkel dinamo, perdagangan, dan kerajinan. Sedangkan bentuk pembinaannya berupa pelatihan budidaya dan pasca panen, manajemen usahatani, manajemen perbengkelan, kewirausahaan, mentalitas dasar, pembukuan sederhana dan mekanik sepeda motor. Selain pelatihan, bentuk pembinaan lainnya adalah memfasilitasi akses pasar dan pembiayaan UMKM. Kegiatan pembinaan petani dan UMKM di daerah pertambangan batubara ini dilakukan melalui LPB Adaro-Pama yang telah didirikan di jobsite PT PAMA di Balangan Kalimantan Selatan serta LPB Pama Mitra Daya di Kutai Barat - Kalimantan Timur. Sedangkan untuk fasilitasi pembiayaan telah didirikan LKM Banua Bauntung di jobsite PT PAMA di Tabalong - Kalimantan Selatan dan LKM Berkah Banua di jobsite PT KPP di Tapin Kalimantan Selatan. 3. Departemen Fasilitasi Pembiayaan dan LPB 5 Salah satu faktor yang menjadi kebutuhan UMKM dalam mengembangkan usahanya adalah permodalan. Untuk turut membantu pemenuhan kebutuhan UMKM, YDBA bekerjasama dengan berbagai institusi pembiayaan mengembangkan beberapa skema kredit khusus antara lain : 1. Kredit jangka pendek berdasarkan Purchase Order/Invoice tanpa jaminan aktiva tetap yang ditujukan khusus bagi UMKM terkait bisnis Astra. 2. Kredit investasi dengan pembiayaan 100% untuk moulding dan dies dengan jaminan barang itu sendiri yang ditujukan khusus bagi UMKM terkait bisnis Astra. 3. Kredit lunak bagi Usaha Kecil (UK) dengan omset maksimal Rp. 1 Miliar per tahun dan aset maksimal Rp. 200 juta di luar tanah dan bangunan. 4. Kredit modal kerja dan investasi dari perusahaan modal ventura. Untuk pembiayaan komersial, YDBA bekerjasama antara lain dengan Bank Permata, Bank Niaga, Bank Mandiri, Bank Bumiputera, BCA, BNI Syariah, Ibid., halaman 36

8 PT Astra Mitra Ventura (AMV) dan perusahaan modal ventura daerah. YDBA bekerjasama dengan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) BUMN antara lain dengan PT Surveyor Indonesia (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Sucofindo (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Jasa Raharja (Persero), PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), PT Petro Kimia Gresik (Persero) dan Pertamina untuk pembiayaan kredit lunak. Sejak tahun 2002 hingga akhir 2008, YDBA berhasil memfasilitasi pembiayaan bagi UMKM dari perbankan dan PKBL BUMN sebesar Rp. 103,9 Miliar untuk 941 UMKM yang digunakan untuk menambah modal kerja seiring dengan peningkatan penjualan dan investasi khususnya penambahan mesin, peralatan serta perluasan tempat usaha. Hampir seluruh kredit yang diberikan berstatus lancar dengan tingkat pengembalian mencapai 99%. Selanjutnya YDBA bekerjasama dengan perbankan BUMN dan swasta memberikan sosialisasi dan edukasi produk-produk perbankan kepada UMKM yang tersebar di berbagai wilayah melalui program "Ayo ke Bank", serta memberikan kredit lunak tanpa agunan. 4.2 PT. XYZ Profil PT. XYZ PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan manufaktur dengan skala usaha menengah yang berdiri pada tahun 1980-an. Pada awal usaha, PT. XYZ merupakan sebuah bengkel kecil yang membuat berbagai macam produk rumah tangga, seperti lampu gantung, gantungan baju, kursi makan, dan lain-lain. Bermula dari CV. HK, Bapak HS selaku pendiri sekaligus pemilik, mendapatkan kepercayaan dari konsumen untuk membuat dies dan komponen press plate untuk otomotif. Bapak HS membuat sebuah inovasi yaitu dengan menciptakan dies progressive yang berguna untuk menyingkat proses pembuatan komponen otomotif tersebut sehingga hanya bisa dihasilkan dengan menggunakan satu proses saja. Pada tahun 1996, CV. XYZ berubah menjadi PT. XYZ setelah mendapatkan kepercayaan sebagai Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dari PT.

9 Astra Mitra Ventura yang memberikan pinjaman modal kerjadan investasi. Pinjaman modal tersebut digunakan PT. XYZ untuk memperluas usahanya dengan membeli mesin-mesin yang dapat menunjang pembuatan dies 6 dan komponen press plate. PT. XYZ mengikuti program Small Medium Enterprise (SME) Green Company yang diadakan oleh kelompok perusahaan Astra sebagai upaya peningkatan sistem manajemen mutu dan standar pengelolaan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja (MLK3). Selain itu, untuk meningkatkan wawasan dan keahlian karyawan dalam pembuatan dies dan komponen press maupun manajemen, perusahaan selalu mengikut sertakan karyawannya dalam program-program pelatihan yang diadakan oleh pemerintah dan Yayasan Dharma Bhakti Astra. Pelatihan yang dilakukan oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra juga merupakan bentuk pembinaan bagi PT. XYZ yang juga merupakan UMKM binaan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra sejak tahun Visi PT. XYZ: Menjadikan PT. XYZ sebagai perusahaan pembuat metal part kendaraan bermotor yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia. Misi PT. XYZ: Seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi di negara kita yang cukup pesat, seiring tingkat persaingan usaha semakin kompetitif membuat PT. XYZ harus mengacu pada misi yang harus dicapai oleh perusahaan di tahun-tahun mendatang, yaitu: 1. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan pelanggan 2. Menjaga kualitas produk dengan selalu melaksanakan pedoman penjagaan kualitas yang konsisten 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan sehingga memenuhi standar minimum kompetensi yang dipersyaratkan Dies merupakan alat cetakan untuk membuat produk yang prosesnya dicutting atau dipotong dengan bahan baku berupa metal part yang dimensinya ditentukan menurut kegunaannya.

10 Kebijakan Mutu Perusahaan PT. XYZ memiliki kebijakan mutu dalam pelaksanaan seluruh kegiatannya, meliputi: 1. Menghasilkan produk yang berkualitas, dengan harga yang kompetitif. 2. Melakukan perbaikan terus menerus untuk memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. 3. Penyerahan tepat waktu. 4. Mencegah terjadinya pencemaran, kecelakaan dan gangguan kesehatan semua karyawan. 5. Memenuhi peraturan perundang-undangan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja serta ketentuan lain yang berlaku. Selain berpedoman pada visi, misi serta kebijakan mutu perusahaan, seluruh kegiatan PT. XYZ juga berlandaskan atas Kebijakan LK3, yaitu: 1. Mencegah terjadinya pencemaran, kecelakaan, dan gangguan kesehatan semua karyawan 2. Melakukan perbaikan secara berkesinambungan 3. Mengembangkan kinerja lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja secara terus-menerus 4. Memenuhi peraturan perundangan lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja secara ketentuan

11 4.2.2 Struktur Organisasi PT. XYZ PT. XYZ melakukan pengorganisasian kegiatannya dengan membuat struktur organisasi yang meliputi seluruh departemen yang ada. Gambar 3. Struktur Organisasi PT. XYZ PT. XYZ memiliki 14 departemen dengan total karyawan sebanyak 597 orang. Rincian jumlah karyawan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rincian Departemen dan Karyawan PT. XYZ No Departemen Jumlah Karyawan (orang) 1 Produksi Engineering 37 3 Ware House 21 4 Quality Control 24 5 Maintenance 26 6 PPIC 32 7 HRD & GA-LK Security 8 9 Finance & accounting 7 10 Purchasing 3 11 Sistem & Data 2 12 Marketing 2 13 IT 2 14 EIC 2 Total 597

12 4.2.3 Produk dan Customers PT. XYZ Produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ merupakan produk metal part kendaraan bermotor yang sebagian produknya dipasarkan ke PT. Astra Honda Motor. Produk-produk tersebut antara lain: 1. Cap Fuel Filler 2. Box Assy Battery 3. Nut Spring 4 mm 4. Nut Clip 5 mm 5. Clamper Breather Tube 6. Pipe Comp Air Feed Sebagai produsen produk metal part kendaraan bermotor, pemasaran PT. XYZ mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang otomotif pula. Berikut ini merupakan customers dari produk yang dihasilkan PT. XYZ 1. PT. Astra Honda Motor I 2. PT. Astra Honda Motor II 3. PT. Astra Honda Motor III 4. PT. Cipta mandiri Wirasakti 5. PT. Astra Otopart 6. PT. Meiwa Indonesia 7. PT. Galih Sekar Sakti 8. PT. Moradon Berlian Sakti 9. PT. Mada Wikri Tunggal 10. PT. Yasunli Abadi Utama Plastik 11. PT. Guna Senaputra Sejahtera 12. PT. Chemco Harapan Nusantara 13. PT. Filtech Indonesia 14. PT. Mitsuba Indonesia Pipe Parts 15. PT. Takagi Sarimulti Utama 16. PT. Dynaplast 17. PT. Roda Prima Lancar 18. PT. Adhi Wijaya Citra 19. PT. Caturindo Agung Jaya Rubber 20. PT. Indonesia Stanley Electric 21. PT. Indomobil Suzuki Internasional 22. PT. Tri Saudara Sentosa Industry 23. PT. APM Armada Autoparts 24. PT. Indokarlo 25. PT. Super Sinar Abadi 26. PT. Cikarang Perkasa Manufacturing 27. PT. Pamindo Tiga T 28. PT. Kawasaki Motor Indonesia 29. PT. Tsuang Hine Industrial 30. PT. Naga Pacific 31. PT. Bumiputra Manufaktur Teknologi 32. PT. Hamatetsu Indonesia 33. PT. Korindo Heavy Industry

2. penelitian dan perencanaan usaha secara partisipatoris

2. penelitian dan perencanaan usaha secara partisipatoris BAB VI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA (YDBA) 6.1 Cara Pandang YDBA terhadap Pemberdayaan Masyarakat Konsep pengembangan masyarakat menurut Astra mengacu pada falsafah Berikan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Gambaran Yayasan Dharma Bhakti Astra

GAMBARAN UMUM. Gambaran Yayasan Dharma Bhakti Astra 29 GAMBARAN UMUM Bab ini memaparkan tentang gambaran umum Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), sejarah YDBA, visi dan misi YDBA, pelayanan YDBA, struktur organisasi YDBA periode 1 September 2012, YDBA dan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Seiring dengan berlakunya masyarakat ekonomi ASEAN, membawa dampak yang nyata terhadap keberlangsungan kegiatan ekonomi, baik skala regional

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB-

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kini sangat pesat sudah menyentuh berbagai lini kehidupan. Mulai dari sosial, budaya, hiburan, keuangan, hingga bisnis. Perkembangan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra

Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra 95 Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra No. Nama Usia Jenis kelamin Nama bengkel 1 DS 54 Laki-laki Uki Motor 2 AC 63 Laki-laki Karya Putra 3

Lebih terperinci

BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN

BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN Program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA merupakan salah satu program unggulan PT. Astra Internasional Tbk. dalam mengembangkan masyarakat. Program pembinaan UMKM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Multi Finance Tbk ( Adira Finance atau Perusahaan ) yang didirikan sejak tahun

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Multi Finance Tbk ( Adira Finance atau Perusahaan ) yang didirikan sejak tahun 10 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Adira Dibangun dengan tekad yang kuat untuk menjadi perusahaan terbaik dan terpercaya di sektor pembiayaan konsumen kendaraan bermotor, PT Adira

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik, berdampak pula dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah industri sepeda motor.

Lebih terperinci

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL POKOK BAHASAN I II KONDISI UMKM PERBANKAN KOMITMEN III POLA PEMBIAYAAN UMKM IV KESIMPULAN I KONDISI UMKM PERBANKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis dan masyarakat saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain. Bisnis merupakan bagian dari masyarakat dan masyarakat terlibat dalam keputusan bisnis (Lawrence dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan-perusahaan dalam masa sekarang ini menghadapi siklus terberat yang pernah mereka hadapi. Selain kondisi krisis keuangan global yang melanda dunia yang membuat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri PT. Karya Sarana Cipta Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan KSCM, berdiri sejak 14 Juni

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KARDI PUTERA MOTOR

BAB II GAMBARAN UMUM KARDI PUTERA MOTOR BAB II GAMBARAN UMUM KARDI PUTERA MOTOR 2.1 Sejarah Kardi Putera Motor Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan nama Bengkel Kardi Putra yang didirikan oleh Bpk.Khoirul Anang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH A. Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM di definisikan dengan berbagai cara yang berbeda tergantung pada negara dan aspek-aspek lainnya.

Lebih terperinci

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global.

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global. TENTANG KAMI Sabila Transport adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang transportasi di Yogyakarta yang memberikan berbagai solusi transportasi meliputi persewaan mobil, paket wisata, drop off dan pengiriman

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kinerja Positif di Kuartal I 2014 Didukung oleh Kinerja Operasional Seluruh Anak Usaha Jakarta, 30 April 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 1035 unit per harinya atau

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 1035 unit per harinya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya di kota-kota besar mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 1035 unit per harinya atau 31.050

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,

Lebih terperinci

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global.

Menjadi perusahaan transportasi multinasional terbaik dalam jasa rental mobil yang mampu berkembang dan bersaing di tingkat global. TENTANG KAMI Sabila Transport adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang transportasi di Yogyakarta yang memberikan berbagai solusi transportasi meliputi persewaan mobil, paket wisata, drop off dan pengiriman

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Pamapersada Nusantara PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah anak perusahaan milik PT United Tractors Tbk, distributor kendaraan konstruksi berat Komatsu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing perusahaan berupaya untuk menguasai pangsa pasar sebesar-besarnya guna memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif. Pasar yang semakin luas dan selera konsumen yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencerminkan wujud nyata sebagian besar kehidupan sosial dan ekonomi dari rakyat Indonesia. Peran usaha

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar

Pendapatan bersih (7) Laba bersih* (22) Laba bersih per saham (22) 31 Maret 2016 Rp miliar 26 April 2016 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2016 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham menurun 22 menjadi Rp 77 Pasar otomotif secara moderat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tantangan besar dalam dunia manajemen pemasaran saat ini adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola elemen-elemen ekuitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya seiring dengan bergesernya gaya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan nama Bengkel Kardi Putera yang didirikan oleh Bpk.Khoirul Anang yang Berada

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih

Lebih terperinci

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) A. Sejarah Ringkas Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di Indonesia, termasuk terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, telah membangkitkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian Indonesia, sektor usaha kecil memegang peranan yang sangat penting, terutama bila dikaitkan dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Pertanian di Indonesia Tahun Pertanian ** Pertanian. Tenaga Kerja (Orang)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Pertanian di Indonesia Tahun Pertanian ** Pertanian. Tenaga Kerja (Orang) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa, dari jumlah penduduk tersebut sebagian bekerja dan menggantungkan sumber perekonomiannya

Lebih terperinci

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada prinsipnya pengertian agribisnis adalah merupakan usaha komersial (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roda perekonomian negara Indonesia terdiri atas banyak sektor. Sektor perekonomian tersebut meliputi sektor riil dan non riil. Salah satu bagian dari sektor riil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha akhir-akhir ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup maupun alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan dunia industri akan semakin ketat maka setiap industri akan terus dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,

I. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi, baik di sektor pertanian/usahatani maupun di luar sektor pertanian. Tanpa salah satu faktor produksi

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 PT Astra Otoparts Tbk Astra Intenational Tbk. adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia dengan karyawan lebih dari 75.000 orang. Bisnis utama yang dijalankan

Lebih terperinci

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 43 PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Penilaian terhadap Pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra Penilaian terhadap pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra,

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015 Laba bersih segmen consumer parts tumbuh 36%, termasuk one-off gain Penjualan sepeda motor turun 9%

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat PT. ISE berdiri pada September 2001, dengan luas tanah 40.000 m, luas bangunan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU BAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Riau Jaya Cemerlang pertama kali didirikan oleh bapak wiyogo salim, Tepatnya pada tanggal 11 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran yang sangat strategis dalam mendukung adanya pembangunan nasional yang bertujuan dan juga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Rysban Jaya Agung berdiri di awal tahun 2010 dan telah berkembang dengan baik. Peredaran usaha yang dilakukan oleh PT Rysban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi yang strategis serta tanggung jawab terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bahwa harga dari sebuah mobil tidaklah murah, untuk memenuhi kebutuhan sebuah perusahaan akan operational transportation,khususnya mobil ada dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangsa pasar merupakan faktor kritis dari kesuksesan suatu bisnis. Pangsa pasar berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian Dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian telah dilaksanakan banyak program pembiayaan pertanian.

Lebih terperinci

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar

Lebih terperinci

terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah Corporate

terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah Corporate A. Latar Belakang Perusahaan dituntut untuk memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan yang lebih luas, baik terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih dikenal dengan istilah Corporate Social

Lebih terperinci

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR A. KONDISI UMUM Sebagai motor penggerak (prime mover) pertumbuhan ekonomi, sektor industri khususnya

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT PAKOAKUINA OLEH PT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian PT Astra Otoparts, Tbk pertama dirintis sejak tahun 1976. Berdiri sebagai PT Alfa Delta Motor, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi bagian penting dari sistem perekonomian Nasional yaitu mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan usaha

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PEMBERDAYAAN PROGRAM SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE PROMOTION (SMEP)

BAB VI PROSES PEMBERDAYAAN PROGRAM SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE PROMOTION (SMEP) BAB VI PROSES PEMBERDAYAAN PROGRAM SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE PROMOTION (SMEP) 6.1 Proses Pemberdayaan Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan : Pertama, proses pemberdayaan menekankan pada proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical), BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Asia Tenggara didominasi oleh empat negara yang tercatat sebagai basis produksi kendaraan bermotor, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap

BERITA PERS. MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap BERITA PERS MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap Dapat Diterbitkan Segera Jakarta, 10 Oktober 2014 - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan otomotif konsumer terkemuka, melalui anak

Lebih terperinci

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR A. KONDISI UMUM Sebagai motor penggerak (prime mover) pertumbuhan ekonomi, sektor industri khususnya industri pengolahan nonmigas (manufaktur) menempati

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki 10 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Suzuki Sunindo Varia Motor Gemilang yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No. 101 Medan dan Suzuki Sunindo Motor yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini Pemerintah Indonesia sangat gencar untuk meningkatkan perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat

Lebih terperinci

Potensi daerah yang berpeluang pengembangan tanaman hortikultura; tanaman perkebunan; usaha perikanan; usaha peternakan; usaha pertambangan; sektor in

Potensi daerah yang berpeluang pengembangan tanaman hortikultura; tanaman perkebunan; usaha perikanan; usaha peternakan; usaha pertambangan; sektor in PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN MELALUI KOPERASI BERBASIS AGRIBISNIS Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Guru Besar Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id http://almasdi.unri.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia. Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pembiakan dan Manajemen Sapi di Indonesia.

Australia Awards Indonesia. Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pembiakan dan Manajemen Sapi di Indonesia. Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pembiakan dan Manajemen Sapi di Page 2 Pengantar Program kemitraan -Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector diumumkan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri secara dinamis telah berkembang pesat menimbulkan persaingan yang kompetitif bagi industri-industri didalamnya. Kemampuan untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional sangatlah besar. Hal itu sudah tidak dapat diragukan lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang I.PENDAHULUAN Indonesia adalah negara dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Petani di Indonesia terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain petani perkebunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dunia otomotif, globalisasi dan adanya perkembangan keinginan konsumen menimbulkan juga persaingan yang sangat ketat, khususnya terhadap produk mobil,

Lebih terperinci

Kinerja Keuangan Konsolidasian 9 Bulan Yang Berakhir 30 September. Pendapatan bersih (4) Laba bersih*

Kinerja Keuangan Konsolidasian 9 Bulan Yang Berakhir 30 September. Pendapatan bersih (4) Laba bersih* 31 Oktober 2016 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal III Tahun 2016 PRESS RELEASE Ikhtisar Laba bersih per saham menurun 6% menjadi 279 Penjualan mobil naik 10%

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif berkembang pesat di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Yasunli Abadi Utama Plastic berdiri di Tangerang, 8 Juli 1980. Adalah suatu perusahaan yang awalnya berspesialisasi dalam memproduksi peralatanperalatan elektronik

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OTORITAS JASA KEUANGAN STIMULUS PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL DAN PENINGKATAN SUPPLY VALUTA ASING DI SEKTOR JASA KEUANGAN 7 OKTOBER 2015

KEBIJAKAN OTORITAS JASA KEUANGAN STIMULUS PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL DAN PENINGKATAN SUPPLY VALUTA ASING DI SEKTOR JASA KEUANGAN 7 OKTOBER 2015 KEBIJAKAN OTORITAS JASA KEUANGAN STIMULUS PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL DAN PENINGKATAN SUPPLY VALUTA ASING DI SEKTOR JASA KEUANGAN 7 OKTOBER 2015 1. RELAKSASI KETENTUAN PERSYARATAN KEGIATAN USAHA PENITIPAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data Biro Pusat Statistik, laju pertumbuhan PDB pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6,5% dari tahun 2010, laju pertumbuhan PDB pada sektor jasa mengalami

Lebih terperinci