BAB II KAJIAN TEORITIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORITIS"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Public Relations Pengertian Public Relations Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip, 2007:6). Definisi menurut Britih Institute of Public Relations yang dikutip oleh Jefkins (2003:9) menyatakan : PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa public relations atau hubungan masyarakat merupakan suatu fungsi manajemen dimana dalam menjalankan fungsinya dibutuhkan program komunikasi, good will, serta kepercayaan terhadap perusahaan juga terhadap publik atau masyarakat sekitar dalam rangka mencapai tujuan dari perusahaan dan juga dalam menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat agar tercipta hubungan yang baik antara perusahaan dengan publik. Dengan kata lain keberadaan public relations membantu dan menasehati manajemen dalam mencapai tujuan organisasi (perusahaan), membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan menciptakan reputasi yang baik bagi perusahaan dalam pandangan publiknya. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka PR Lor In Hotel Solo harus berusaha mendekatkan atau menginformasikan perusahannya dengan para konsumen agar tercipta hubungan yang baik, saling menguntungkan dan harmonis diantara keduanya. 1

2 Peran Public Relations Menurut Dozier dan Broom (Ruslan, 2006:20-21), peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: 1. Penasehat ahli (expert presciber) Seorang Public Relations dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan praktisi Public Relations dengan manajemen organisasi seperti misalnya hubungan antara pihak manajemen hotel dengan konsumennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima dan mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari Public Relations tersebut dalam memecahkan dan mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh organisasi. 2. Fasilitator komunikasi (communication fasilitator) Praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan serta diharapkan oleh publiknya. Selain itu, Public Relations juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Adanya komunikasi timbal balik tersebut membuat tercipta saling pengertian, percaya, menghargai, mendukung, serta toleransi yang baik dari kedua pihak. 3. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator) Peranan praktisi Public Relations dalam proses pemecahan persoalan Public Relations merupakan bagian dari tim manajemen. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Umumnya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim yang dikoordinir praktisi ahli Public Relations dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, atau perusahaan yang tengah menghadapi atau mengatasi krisis tertentu. 4. Teknisi komunikasi (communication technician) 2

3 Peranan public relations (PR) sebagai communication technician ini menjadikan PR sebagai journalist in resident yang menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization. Peran PR dalam teknisi komunikasi mencakup didalamnya melakukan komunikasi customer relations Tujuan Kegiatan Public Relations Tujuan utama kegiatan Public Relations pada dasarnya adalah membangun kredibilitas dan membangkitkan motivasi bagi stakeholders perusahaan guna meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer komunikasi. Menurut Nova (2009: 40) tujuan kegiatan Public Relations dapat dikelompkkan sebagai berikut : 1. Performance Objective Public Relations merupakan kegiatan komunikasi yang mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas, serta citra perusahaan di mata stakeholders. 2. Support of Consumber Market Objective Kegiatan Public Relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi persamalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap, dan persepsi konsumen terhadap produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi kemudian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi atau pendekatan yang sesuai. Menurut Nova (2009:40) dari sekian banyak tugas yang diemban oleh PR, tujuan utama yang ingin dicapai dalam bidang PR adalah memperoleh hubungan baik dari komunikasi pihak internal dan komunikasi pihak eksternal. 1. Komunikasi Pihak Internal Komunikasi pihak internal yang dimaksud adalah karyawan, top manajemen, pemegang saham/anggota institusi yaitu : a. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin menangani institusi. 3

4 b. Menciptakan kesadaran anggota mengenai peran institusi dalam masyarakat. c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya. 2. Komunikasi Pihak Eksternal Komunikasi pihak eksternal yang dimaksud adalah konsumen, komunikasi pemerintah, media, pemasok, pesaing, distributor, dan masyarakat. a. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya. c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik Fungsi Public Relations Ruslan (2006:233) menyatakan bahwa, Public relations memiliki fungsi ganda yaitu sebagai Marketing Public Relations (MPR) untuk mencapai tujuan pemasaran, sebagai Corporate Public Relations (CPR) untuk mencapai tujuan perusahaan yang positif, serta Stakeholder Relations (SR) dalam upaya membangun saling pengertian, saling menghargai, kemauan baik, dan toleransi baik terhadap publik internal yaitu publik yang berada di dalam perusahaan seperti karyawan, manager, pemegang saham, serta publik eksternal yaitu mereka berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan seperti penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas, dan pers. Penjelasan sasaran utama public relations dapat terlihat pada Gambar berikut. 4

5 Sasaran Utama Public Relations Strategi Program Kerja Public Relations Corporate Public Relations Stakeholder Relations Marketing Public Relations - In house journal - Publikasi - Eksternal dan Internal - Special Events - Programs - Eksebisi, dll - Iklan perusahaan dan Sponsorship dll - CommunityResponsibility and Sosial Care - Stakeholder (owner relations) - Employee Relations - Public Eksternal - CustomerRelations - Media and Press Relations - Pressure Group Relations - Government relation - Community Relations - Business and Investor - Relations - Peluncuran dan Publikasi - Produk - Iklan Layanan Masyarakat - -Advetorial (Artikel Sponsor) - Special Events:Promotion - and Publications Program - Road Show; Business - Presentation, dll Gambar 1. Sasaran Utama Public Relations Sumber: Ruslan (2006:233) 5

6 2.2. Strategi Komunikasi Pengertian Strategi Komunikasi Dalam berkomunikasi, komunikator sebagai pengirim pesan juga tidak begitu saja menyampaikan pesan kepada komunikan. Komunikator dalam menyampaikan pesannya harus merancang sebuah rencana atau yang disebut dengan strategi. Menurut Effendy (2007:32) strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktif operasionalnya. Menurut Effendy (2008:29) strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan komunikasi manajemen (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahw apendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi. Menurut Kennedy (2009:60) untuk dapat mencapai strategi komunikasi yang dijalankan dalam sebuah perusahaan, perusahaan perlu mempunyai tiga tahap perubahan yang ditujukan bagi konsumen, yaitu : 1. Tahap Perubahan Pengetahuan Pada perubahan pengetahuan, konsumen dapat mengetahui keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa. Dengan demikian pesan yang disampaikan menunjukkan informasi penting dari produk tersebut. 2. Tahap Perubahan Sikap Tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga unsur sebagai tri component, attitude, change yang menunjukkan tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu cognition (pengetahuan), affection (perasaan), conation (perilaku). Jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan 6

7 perubahan, maka akan terjadi kemungkinan adanya perubahan sikap berupa keinginan untuk mencoba suatu produk. 3. Tahap Perubahan Perilaku Pada tahap ini, dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya atau yang disebut dengan loyalitas pelanggan. Tahapan pencapaian tujuan komunikasi dan strategi komunikasi digambarkan seperti skema berikut. Tahapan Pencapaian Komunikasi Awareness Awareness Stage Stage Strategi Komunikasi Knowledge Changes Strategy Interest Stage Attitude Changes Strategy Loyalty Stage Behavior Changes Strategy Gambar 2. Tahapan Pencapaian Tujuan Komunikasi dan Strategi Komunikasi Tahapan pencapaian tujuan komunikasi dan strategi komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pada tahapan perubahan pengetahuan, pesan komunikasi baik verbal maupun non verbal diarahkan pada pengetahuan informasi tentang produk, mulai dari merek, fungsi, kegunaan, kemasan, dan figur penggunaan produk. 2. Pada tahap perubahan sikap, iklan bertujuan untuk memperkuat kedudukan merek dengan menggunakan strategi pesan misalnya kelebihan produk, gaya hidup, dan citra perusahaan. 7

8 3. Pada tahap perubahan perilaku, pesan bertujuan untuk menunjukkan alasan mengapa produk ini adalah produk terbaik jika dibandingkan dengan produkproduk lainnya dan menumbuhkan emosional kepada produk tersebut. Berbagai strategi komunikasi tersebut pada intinya untuk mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Awareness yaitu menumbuhkan kesadaran keberadaan sebuah produk dan layanan baru. 2. Knowledge yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan atau penggunaan sebuah produk dan layanan. 3. Likeability yaitu menumbuhkan kesukaan terhadap penampilan pesan. 4. Motivation, yaitu menjgajak konsumen untuk melakukan apa yang diinginkan oleh iklan atau produk dan layanan yang disampaikan. 5. Believing, yaitu menumbuhkan kepercayaan terhadap kelebihan produk dan layanan. 6. Image, yaitu memperkuat kredibilitas perusahaan atau produk dan layanan. 7. Remembering, yaitu mengingatkan kembali tentang keberadaan produk. 8. Loyalty, yaitu mengajak konsumen untuk menggunakan produk. Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan bahwa keberhasilan sebuah proses komunikasi sangat ditentukan oleh strategi komunikasi yang baik. Hal ini inilah yang akan dilakukan Lor In Hotel Solo dalam membentuk citranya dengan cara menarik minat konsumen, yaitu dengan melakukan strategi komunikasi yang baik demi tercapainya tujuan yang diinginkan dalam pembentukan citra hotel. 8

9 Strategi Komunikasi Public Relations Keberadaan public relations dalam perusahaan memiliki peran penting dalam pembentukan citra perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi komunikasi yang tepat. Menurut Kotler & Keller (2009:568) strategi komunikasi public relations dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Publications Perusahaan menyelenggarakan publikasi dan menyebarluaskan informasi umtuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran. Melalui berbagai media seperti laporan tahunan, brosur, artikel, newletter perusahaan dan majalah, dan media elektronik/audiovisual. 2. Events Perusahaan dapat menarik perhatian untuk produk baru atau kegiatan perusahaan lain dengan merancang special events seperti konferensi berita, seminar, acara, pameran, kontes dan kompetisi, untuk mempengaruhi opini public. 3. Sponsorship Perusahaan dapat mempromosikan merek mereka dan nama perusahaan dengan mensponsori suatu kegiatan misalnya kegiatan olah raga dan event kebudayaan dan lain-lain. 4. News Salah satu tugas utama dari profesional PR adalah untuk menemukan atau membuat berita yang menguntungkan tentang perusahaan, produk, dan konsumen untuk mendapatkan berita dan menghadiri konferensi pers. 5. Speeches Perusahaan harus bisa menjawab pertanyaan dari media atau memberikan suatu pembicaraan tentang asosiasi pasar atau rapat penjualan. 6. Public Service Activities Merupakan aspek tanggung jawab sosial dan kepedulian kepada masyarakat untuk membangun goodwiil serta mencapai sukses memperoleh simpati atau 9

10 empati dari masyarakat dengan menyumbangkan uang dan waktu dengan tujuan yang baik. 7. Identity Media Perusahaan memerlukan identitas visual yang dapat segera dikenali oleh masyarakat. Identitas visual yang diberikan oleh perusahaan seperti logo, alat tulis, brosur, tanda formulir bisnis, bangunan dan cara berpakaian. Pelaksanaan marketing public relations harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya berusaha melibatkan konsumen secara tidak langsung dalam perancangan program kerja dengan cara meminta umpan balik dan masukan-masukan lainnya serta mengumpulkan berbagai informasi di pasar sasaran melalui survey atau cara lainnya, cepat tanggap atas segala perubahan dan bersikap proaktif Model Komunikasi Harold D Lasswell Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan efektivitas. Efisiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap diusahakan sebuah proses komunikasi dalam mencapai hasil yang maksimal, ketika seorang komunikator menyampaikan pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed back yang positif dari penerimanya. Efektivitas diartikan sebagai cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikais. Setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi, baik itu komunikator, media, pesan, maupun komunikan, harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yang kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya (Komala, 2009: ). Untuk memahami proses komunikasi salah satunya dapat dipelajari melalui model komunikasi yang dikembangkan oleh Harold D. Lasswell yaitu dengan menjawab pertanyaan : who (siapa), says what (mengatakan apa), in which medium (dalam media apa), to whom (kepada siapa), dan what effect (apa efeknya)? (Arni, 2001:5). Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima unsur, yang digambarkan dalam model sebagai berikut: 10

11 Siapa (pembicara) Apa (Pesan) Saluran (Medium) Siapa (Audien) Efek Gambar 3. Model Komunikasi Harold D.Lasswell Sumber : Arni (2001:6) Kelima pertanyaan yang dimaksud pada Model Komunikasi Lasswell tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Siapa yang mengatakan? Pertanyaan pertama menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif unfuk memulai komunikasi, yaitu dapat berupa seseorang dan sekelompok orang seperti organisasi atau persatuan. 2. Apa yang dikatakan? Pertanyaan Says what? atau Apa yang dikatakan? berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut. 3. Dengan saluran mana? Pertanyaan ini berhubungan dengan media adalah alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan badan, kontak mata, sentuhan, radio, televisi, surat, buku dan gambar. 4. Kepada Siapa? Pertanyaan ini berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut. Dengan kata lain kepada siapa komunikator berbicara atau kepada siapa pesan yang ia ingin disampaikan diberikan. 5. Apa efeknya? Pertanyaan ini berhubungan dengan apa efeknya dari komunikasi tersebut. Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat menanyakan 2 hal yaitu apa yang ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut dan apa yang dilakukan orang sebagai hasil dari komunikasi. Akan tetapi kadang-kadang tingkah laku seseorang dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain. 11

12 2.4. Corporate Image (Citra Perusahaan) Pengertian Citra Perusahaan Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih, atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, para personelnya kini jauh lebih dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga atau perusahaan yang diwakilinya. Menurut Kotler (2000:259) pengertian antara identitas dengan citra adalah berbeda. Identitas adalah berbagai cara yang diarahkan perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya atau memposisikan produknya. Citra atau image adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Atmosoeprapto (2000:137) Citra adalah suatu persepsi orang atas diri kita atau suatu organisasi, yang tumbuh dari opini masyarakat. Produk yang baik dari suatu perusahaan akan menumbuhkan citra yang baik atas perusahaan itu. Citra yang baik dapat menumbuhkembangkan dukungan stakeholder pada perusahaan (pemegang saham, karyawan, instansi terkait, mitra usaha, dan pelanggan). Katz dalam Soleh dan Elvinaro (2004) menyataka bahwa Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Menurut Kotler dan Armstrong (2006:299) Citra perusahaan merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap perusahaan. Menurut Jefkins (2003:20) terdapat lima jenis citra, yaitu : 1. Citra bayangan (mirror image), merupakan citra yang dianut oleh orang dalam atau anggota-anggota organisasi mengenai pandangan pihak luar terhadap organisasinya. 2. Citra yang berlaku (current image), yaitu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. 12

13 3. Citra yang diharapkan (wish image), yaitu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Biasanya lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada. 4. Citra perusahaan (corporate image), yaitu citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan sekedar citra akan produk dan pelayanan yang diberikan. 5. Citra majemuk (multiple image), yaitu citra yang beraneka ragam (banyak) yang hampir sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki oleh organisasi/ perusahaan Model Pembentukan Citra Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek, dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Solomon dalam Soemirat dan Ardianto (2004:115) menyatakan semua sikap bersumber pada organisasi kognitif, pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoene dalam Soemirat dan Ardianto (2004:115) sebagai berikut: 13

14 Rangsang Kognisi Stimulus (Rangsang) Persepsi Motivasi Sikap Respon (Perilaku) Gambar 4. Model Pembentukan Citra Sumber : Soemirat dan Ardianto (2004:115) Public relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap. Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang. Walter Lipman menyebut ini sebagai picture in our head. Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha untuk mengerti tentang rangsang tersebut. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang tersebut. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat 14

15 mempengaruhi perkembangan kognisinya. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakkan respons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sedangkan sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap juga dapat diperteguh atau diubah. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu Dimensi-dimensi Corporate Image Eksistensi sebuah hotel berkaitan erat dengan citra hotel tersebut, atau berkaitan erat dengan corporate image hotel. Corporate image In Business Hotels Resorts & Spa Solo yang akan peneliti teliti lebih jauh mempergunakan teori Kotler dan Keller (2009:453). Philip Kotler, seperti yang disitir Ruslan (1998), menampilkan gagasan megamarketing. Ia memasukan unsur dua P baru, yakni Power dan Public Relations ke dalam marketing mix (bauran pemasaran) konvensional 4-Ps, yang terdiri dari product, price, promotions, and placement. Perkembangan system pemasaran berubah menjadi formula 6-Ps, yakni dengan menambah power yang menyandang potensi mendorong (push strategy), dan Public Relations yang berpotensi menarik (pull strategy). (Ardianto, 2009:71). Dimensi-dimensi citra perusahaan terdiri dari empat asosiasi penting yaitu: 1. Common, Product Atribute, Benefits or Attitude adalah nama atau merek perusahaan yang dapat menarik pelanggan pada asosiasi yang tinggi mengenai atribut suatu produk dan inovasi-inovasi pemasaran yang dilakukan perusahaan. Konsep ini tidak dapat dipisahkan karena merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah 15

16 kelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barangbarang dan jasa yang dihasilkan para kompetitor. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, dan melindungi konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik. (Aaker, 1997 : 9). Kendati merek sejak lama mempunyai peran dalam perniagaan, namun baru abad ke 20 merek dan asosiasi merek menjadi begitu penting bagi para pelaku kompetisi. Kenyataannya, karakteristik untuk dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek-merek yang bersifat membedakan. Riset pemasaran telah dilancarkan untuk membantu mengidentifikasi dan mengembangkan basis-basis pembeda merek. Asosiasi merek yang unik telah memantapkan penggunaan berbagai atribut produk, nama, kemasan, strategi distribusi, dan periklanan. Gagasan telah bergerak dari komoditas menuju produk-produk bermerek, sehingga mengurangi nilai penting harga dalam keputusan pembelian, dan menekankan basis pembeda. ( Aaker, 1997 : 10) 2. People and Relationship adalah citra perusahaan yang dapat terlihat dari karakteristik karyawannya seperti pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. 3. Value and Programs adalah citra perusahaan yang dapat terlihat dari nilainilai dan program-program dari perusahaan yang tidak harus berhubungan dengan produk yang dijual, misalnya kepedulian sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. 4. Corporate Credibility adalah citra perusahaan dapat berupa pendapat atau pernyataan mengenai perusahaan, juga sikap percaya terhadap perusahaan yang kompeten dalam menjual produk dan menyampaikan jasanya, serta besarnya tingkat kesukaan juga ketertarikan bagi pelanggan kepada perusahaan. Berdasarkan hasil pra survei melalui interview dengan Ibu Vita Octavia selaku PR (Public Realtions) Lor In Hotel Solo tanggal 25 Juli 2012 pukul WIB diperoleh informasi bahwa pembentukan citra Lor In adalah Menciptakan kepercayaan dan reputasi yang baik sebagai hotel bisnis resort & spa di Solo yang 16

17 menonjolkan suasana budaya dan alam pertanian Jawa yang digabungkan dengan pelayanan ramah dan fasilitas modern dengan kelas hotel resort bintang lima. Pentingnya pembentukan citra Lor In Solo yang pertama adalah memberikan informasi kepada publik bahwa Hotel Lor In sebagai penyedia jasa akomodasi tidak hanya ditujukan bagi para pelaku bisnis tetapi juga didisain dengan konsep resort & spa yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan yang ingin berlibur atau berekreasi. Kedua, konsep resort & spa adalah hotel yang didesain dan dibangun dengan konsep tradisonal Jawa yang menyatu dengan unsur budaya yang ada di kota Solo. Selain itu juga menonjolkan landscape hotel berupa patung-patung yang khas, taman-taman yang tertata indah (nuansa green), dan dikelilingi oleh sungai buatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat para tamu Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini dapat dilihat seperti pada tabel berikut. 17

18 Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Penelitian Alat Analisis 1 Anita Tandiono (2011) 2 Mayangsa Studi Korelasional a.variabel independen Strategi Komunikasi public relations Public Relations Officer Dalam b. Variabel Dependen Membangun Citra Citra hotel Perusahaan Grand Angkasa International Hotel Medan (Skripsi: Ilmu Komunikasi, FISIP USU Medan) Pengaruh Kegiatan a.variabel ri Putri Marketing Public independen: (2011) Relations Kegiatan MPR PT.Telkom, Tbk BSD Terhadap Citra b.variabel Dependen Merek Speedy Citra merek Internet Speedy Internet (Skripsi: Ilmu Komunikasi Univ. Binus Jakarta) Korelasi Rank Spearman Analisis Regresi Hasil Penelitian Strategi komunikasi yang dilakukan Public Relations Officer memiliki hubungan yang cukup kuat dalam membagun citra hotel Kegiatan MPR PT. Telkom, Tbk BSD berpengarh positif terhadap citra merk Speedy internet. 18

19 3 David Analisis Pengaruh a.variabel independen Analisis Public Relations Kusnadi Public Relations public relations Regresi mempunyai (2011) Terhadap Citra Mall sederhana pengaruh positif dan Central Park Jakarta b. Variabel Dependen signifikan terhadap Citra mall Citra Mall Central (Skripsi Ilmu Park di mata Komunikasi, pengunjung Universitas Tarumanagara Jakarta) 4 Vica Pengaruh strategi a.variabel Independen Analisis Sedang dilakukan Natalia komunikasi Public strategi komunikasi Regresi penelitian Nugroho Relations dengan Public Relations Sederhana (2012) pembentukan citra Lor In Business b.variabel Dependen: Hotels Resorts & corporate image Spa Solo Penelitian ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan objek penelitian pada perusahaan jasa. Selain itu penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen public relations atau variabel lain yang berkaitan dengan strategi komunikasi public relations sedangkan variabel dependennya secara umum menggunakan citra perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini menggunakan objek penelitian pada Lor In Business Hotels Resorts & Spa Solo 2. Sampel yang digunakan adalah tamu yang menginap di Lor In Business Hotels Resorts & Spa Solo. 19

20 3. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara strategi komunikasi Public Relations dengan Corporate Image Lor In Business Hotel Resorts & Spa Solo Kerangka Pikir Lor In Business Hotel Resorts & Spa Strategi PR 1. Publications 2. Events. 3. News 4. Public Service Activities 5. Identity Media Citra Perusahaan 1. Common, Product Atribute, Benefits or Attitude 2. People and Relationship 3. Value and Programs 4. Corporate Credibility Pengaruh Gambar 5. Skema Kerangka Pikir Keterangan : Dalam kaitannya dengan komunikasi pihak eksternal, public relations (PR) menjalankan komunikasi dengan tujuan untuk menciptakan sebuah efek, yaitu berupa gambaran/citra korporasi (corporate image). Apabila terselenggara komunikasi yang baik antara korporasi dengan masyarakat maka akan terbentuk citra yang baik di mata pihak luar (masyarakat). Komunikasi PR dalam pembentukan citra hotel melalui serangkaian proses sebagai berikut : 1. PR hotel Lor In Solo adalah sumber (source) yang memiliki inisiatif untuk menyampaikan pesan kepada publik yaitu Menciptakan kepercayaan dan reputasi yang baik sebagai hotel bisnis resort & spa di Solo yang menonjolkan 20

21 suasana budaya dan alam pertanian Jawa yang digabungkan dengan pelayanan ramah dan fasilitas modern dengan kelas hotel resort bintang lima. 2. Mekanisme penyampaian pesan memerlukan strategi komunikasi dengan menggunakan channel yang tepat (media/sarana untuk menyalurkan pesan). Media utama yang digunakan yaitu publikasi, events, berita, kegiatan sosial, media identitas. 3. Kelima program PR tersebut diharapkan dapat mempengaruhi opini publik (receiver) sehingga tercipta efek yaitu terbentuknya citra positif publik terhadap perusahaan. 4. Citra positif hotel Lor In diharapkan menghasilkan feed back yaitu meningkatnya minat konsumen ke hotel Lor In Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian, kerangka pikir, dan hasil penelitian sebelumnya hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara strategi komunikasi Public Relations dengan pembentukan citra Lor In Business Hotels Resorts & Spa Solo. H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi komunikasi Public Relations terhadap pembentukan citra Lor In Business Hotels Resorts & Spa Solo 21

22 22

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dieroleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tanggapan responden terhadap strategi komunikasi public relations

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. MARKETING PR Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations. Marketing public relations untuk membentuk citra perusahaan yang berdampak terhadap keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research) yang menjelaskan hubungan (asosiasi) antara variabel-variabel penelitian melalui

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM BISNIS HOSPITALITY

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM BISNIS HOSPITALITY PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM BISNIS HOSPITALITY M. Agus Prayudi Akademi Pariwisata Indraphrasta Yogyakarta Abstract Hospitality is highly important in hospitality industry. However, only hospitality

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggunakan model komunikasi Laswell (Butterick, 2012:20-21) yang terkenal dengan serangkaian pertanyaan yaitu Siapa? yang merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin BAB I PENDAHULUAN I.1 Belakang Masalah Hiburan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang utama pada saat ini. Hal ini disebabkan karena gaya hidup, tingkat stres yang tinggi dan masih banyak lainnya.

Lebih terperinci

HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS)

HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS) HUMAS & HUBUNGAN PERS (MEDIA RELATIONS) PERANAN MEDIA RELATIONS DALAM STRATEGI KEHUMASAN Sasaran utama Humas Strategi program kerja humas Corporate PR Stake holder relations Marketing PR In house journal

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PUBLIC RELATIONS

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PUBLIC RELATIONS II. TINJAUAN PUSTAKA A. PUBLIC RELATIONS Pada dasarnya, public relations berfungsi untuk menghubungkan berbagai pihak yang berkepentingan, baik di luar maupun di dalam organisasi atau perusahaan demi mencapai

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi citra House of Hendrik. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 2..1.1 Pengetian Pemasaran Kegiatan pemasaran memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena manusia dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal dengan kota bisnis juga merupakan salah satu kota yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti baik melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kualitas pelayanan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan kualitas pelayanan kini tidak saja menjadi satusatunya senjata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan hubungan masyarakat merupakan kebutuhan. Humas akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan adanya hubungan-hubungan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi kelompok Proses komunikasi kelompok tidak bisa terlepas dari hubungan dengan orang lain. Sekumpulan orang yang melakukan suatu proses komunikasi tentunya memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pariwisata di kota Jakarta semakin berkembang pesat dan cukup menggembirakan. Predikat Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi magnet

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2.1Teori Dasar 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Dalam definisi dari komunikasi manusia adalah komunikasi yang menggambarkan dalam mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari sebuah individu atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori-teori umum yang menjadi landasan dalam penelitian, diantaranya: 2.1.1 Komunikasi Publik 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Publik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS

MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS PEMASARAN DAN PR BEDA PADA LEVEL MANAJERIAL PEMASARAN : PRODUK, PELAYANAN, DAN PASAR PELANGGAN TUJUAN : HASILKAN UANG, KURVA PERMINTAAN MENINGKAT PUBLIC RELATIONS : LIPUTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki beberapa pengertian menurut beberapa para ahli. Komunikasi adalah sebuah proses di mana suatu ide yang ada di dalam pikiran disampaikan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI

Produksi Media Public Relations AVI Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: 01Fakultas FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations dan periklanan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Merek adalah nama, istilah, simbol atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Corporate Communication dalam mempertahankan citra. Salah satunya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Corporate Communication dalam mempertahankan citra. Salah satunya yaitu 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas mengenai strategi Corporate Communication dalam mempertahankan citra. Salah satunya yaitu penelitian berjudul

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik. Pemkot ataupun lembaga lain harus mempunyai humas yang bisa membangun citra positif serta memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods). Bisnis ini menjadi

Lebih terperinci

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN NAMA : JOKO NUGROHO P NIM : D0C005055 DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, kegiatan ekonomi berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan berbagai sektor industri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dengan judul Peranan Public Relations dalam proses pencitraan (Studi Kasus : Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis melakukan beberapa cara untuk mengumpulkan data yang di lakukan di Pemda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci