BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Komunikasi Dalam definisi dari komunikasi manusia adalah komunikasi yang menggambarkan dalam mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari sebuah individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lainnya, secara langsung (tatap muka) ataupun menggunakan media lainnya, seperti media elektronik, media cetak. (Mulyana, 2007:67) Menurut Gerald R. Miller, komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima (Mulyana, 2007:68). Menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot, komunikasi adalah usaha untuk memperoleh makna. (Mulyana, 2007:76) Dari definisi para ahli tentang komunikasi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa definisi komunikasi adalah sebuah proses antara individu dengan individu, atau kelompok dengan individu, dan juga individu dengan kelompok dalam menyampaikan pesan dan informasi dari komunikan kepada audiensnya, dengan maksud hanya menginformasikan, ataupun juga untuk mempersuasi orang lain, untuk memperoleh persamaan pengertian dari komunikan kepada audiensnya. Proses tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara bertatap muka. Dalam hal ini PT Tugumas Adeyogo juga menerapkan hal yang sama, komunikasi yang disampaikan bertujuan untuk menginformasikan dan mempersuasi klien perusahaan agar memperoleh persamaan pengertian dan maksud yang disampaikan PT Tugumas Adeyogo kepada klien. Dengan begitu citra perusahaan akan baik dimata klien perusahaan yang bekerja sama dengan PT Tugumas Adeyogo. 8

2 Tujuan Komunikasi Menurut (Effendy, 2004: 8) ada empat tujuan komunikasi, yaitu : 1. Perubahan Sikap (attitude change) Komunikan yang telah menerima pesan dari komunikator maka sikapnya akan berubah, baik positif maupun negatif. Komunikator dalam melakukan komunikasi pasti berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan dan berusaha agar komunikan bersikap positif sesuai dengan keinginan komunikator. 2. Perubahan Pendapat (opinion change) Dalam berkomunikasi kita berusaha menciptakan kepahaman komunikan. Pemahaman itu sendiri adalah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda - beda bagi komunikan. 3. Perubahan Perilaku (behaviour change) Komunikasi juga bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang. 4. Perubahan Sosial (social change) Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang semakin baik merupakan maksud dari tujuan komunikasi sebagai prubahan sosial. Menurut Pace, Paterson, dan Burnett (Effendy, 2004:32) menyatakan bahwa tujuan sentral komunikasi terdiri atas tiga tujuan, yaitu: 1) To secure understanding, 2) To establish acceptance, dan 3) To motivate action. Dari penjelasan diatas penulis berpendapat bahwa tujuan komunikasi adalah untuk memastikan bahwa komunikan benar - benar memahami apa isi pesan yang diterimanya. Untuk kemudian proses pengiriman pesan tersebut harus dijaga atau dibina agar tetap terjalin komunikasi yang baik dan pesan dapat diterima dengan baikpula. Sampai akhirnya proses tersebut memotivasi seseorang untuk melakukan suatu aktifitas.

3 Fungsi Komunikasi Menurut (Effendy, 2004:55) terdapat empat fungsi komunikasi, yaitu : 1. Menginformasikan (to inform) Melalui komunikasi, komunikator dapat menyampaikan informasi kepada komunikan, serta dapat terjadi pertukaran informasi antara komunikator dengan komunikan. 2. Mendidik (to educate) Komunikasi sebagai sarana untuk mendidik. Melalui komunikasi, seseorang atau kelompok individu dapat memberikan pengetahuan yang berupa suatu ajakan untuk komunikasi yang memberikan atau bertukar pengetahuan. 3. Menghibur (to entertain) Komunikasi menciptakan interaksi. Melalui interaksi tersebut, komunikasi dapat menimbulkan timbal balik atau efek menghibur yang dirasakan baik oleh komunikator maupun komunikan. 4. Mempengaruhi (to influence) Komunikasi dapat berupaya mempengaruhi komunikan melalui isi pesan yang dikirim oleh komunikator. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh yang negatif maupun positif. Kemudian menurut Verderber dalam (Mulyana, 2007:5) mengemukakan bahwa terdapat dua fungsi komunikasi: 1. Fungsi Sosial Untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. 2. Fungsi Pengambilan Keputusan Memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu. Dari penjelasan Effendy dan Verderber diatas peneliti berpendapat bahwa komunikasi memiliki kaitan satu sama lain karena dengan komunikasi semua orang dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dan komunikasi juga dapat membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Kita semua hidup pasti butuh komunikasi antar sesama dan membutuhkan orang-orang untuk berkomunikasi. Penjelasan diatas sudah menjelaskan begitu banyak fungsi

4 11 komunikasi dan fungsi tersebut sangat berguna bagi perusahaan agar dapat berkomunikasi dengan klien perusahaan Pengertian Public Relations Public Relations adalah bentuk komunikasi yang terencana, baik yang sifatnya dari dalam maupun yang sifatnya dari luar antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan tujuan khusus yang berdasarkan pada saling pengertian. (Jefkins, 2004:10) Public Relations juga merupakan suatu bentuk komunikasi yang berlaku kepada semua jenis organisasi atau perusahaan, baik yang bersifat atau bertujuan mencari keuntungan (profit) maupun perusahaan yang tidak mencari keuntungan. Tidak perduli apakah organisasi atau perusahaan tersebut berada di lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan swasta. (Morrisan, 2008:6) Dari dua pengertian diatas penulis mengambil penjabaran bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen dalam memelihara hubungan internal dan eksternal dalam rangka untuk mencegah hal - hal yang bersifat crusial dan berefek pada perusahaan selain itu membangun kerja sama dengan klien yang menjadi rekan kerja perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Jefkins bahwasanya Public Relations harus mampu menjaga komunikasi dengan khalayak dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik untuk mencapai tujuan tertentu Peranan Public Relations Menurut (Ruslan, 2010:26) menyebutkan bahwa peranan dari Public Relations adalah : a. Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak atau elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator.

5 12 b. Relationship Kemampuan peran PR atau Humas membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. c. Back Up Management Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. d. Good Image Maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan dan mengatur kegiatan kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga atau organisasi dan produk yang diwakilinya. Sementara Public Relations mempunyai peran yang berbeda dalam setiap organisasi atau perusahaan. Menurut Cutlip, Center dan Broom (Kusumastuti, 2004:25), membagi ke dalam 4 peran besar Humas : 1. Expert Prescriber Communication PR adalah seorang ahli yang dapat memberikan saran, nasehat kepada pimpinan organisasi, hubungannya dapat diibaratkan antara dokter dengan pasien. 2. Problem Solving Process Facilitator Dapat memberikan fasilitas pemecahan masalah. PR terlibat dalam setiap penanganan masalah, menjadi anggota tim atau menjadi pimpinan tim penanganan suatu masalah. 3. Communication Facilitator Peranan PR adalah jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan. Sebagai mediator atau penengah jika terjadi miscommunication. 4. Technician Communication PR adalah pelaksana teknis komunikasi yang menyediakan layanan dibidang teknis dimana kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan

6 13 digunakan bukanlah keputusan petugas Humas melainkan keputusan manajemen dan petugas Humas yang melaksanakannya. Dari peranan PR yang diuraikan oleh Cutlip, Center dan Broom di atas penulis mengambil kesimpulan bahwasanya peran PR sangat luas dan sangat berpengaruh satu sama lain. PT Tugumas Adeyogo juga menerapkan hal yang sama, dengan begitu citra perusahaan akan baik dimata klien perusahaan yang bekerja sama dengan PT Tugumas Adeyogo Tujuan Public Relations Tujuan dari PR adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007:33). Rincian tujuan PR itu ternyata sangat luas namun pada intinya tetap menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik-publik organisasi. Kemudian menurut (Jefkins, 2004:63-64) mengemukakan bahwa tujuan kegiatan PR sebuah perusahaan terdapat beberapa tujuan PR, yaitu: 1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar ekspor baru. 3. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. 4. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. 5. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis. Dari tujuan PR diatas penulis mengambil penjabaran bahwa secara umum tujuan PR adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain

7 14 yang berkepentingan. Dengan adanya kata saling maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya. Rincian tujuan PR itu ternyata luas, namun pada intinya tetap menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik - publik organisasi. Dengan begitu, organisasi menikmati keuntungan dan manfaat dari hubungan baik tersebut dan begitupun publik organisasi. Jadi, tak ada yang ditinggalkan atau diperalat dalam hubungan yang terjalin dengan baik tersebut Teori Khusus Fungsi Public Relations Menurut (Effendy, 2006:100) memaparkan fungsi PR sebagai berikut : 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan eksternal 3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebutkan informasi dari organisasi 4. Melayani masyarakat menasehati pimpinan organisasi untuk kepentingan umum 5. Operasional dan organisasi PR adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik untuk mencegah terjadi rintangan psikologis baik eksternal dengan pihak publiknya. Kemudian menurut (Ruslan, 2010:9), fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, adalah baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator. Dari penjelasan Effendy dan Ruslan penulis berpendapat bahwa PR memiliki fungsi yang beragam dan sangat menunjang untuk kemajuan suatu perusahaan. Jika salah satu fungsi tersebut tidak jalan maka terdapat ada yang kurang dan tidak seimbang sehingga fungsi PR ini tidak berjalan bagaimana mestinya. Oleh karena itu, seorang PR harus memahami bagaimana PR itu bekerja dan melakukan hal-hal untuk kemajuan perusahaan karena PR merupakan mediator antara perusahaan dengan khalayaknya. Tahapan dalam melaksanakan fungsi Public Relations melalui beberapa langkah yang ditetapkan sebagai strategi Public Relations, yaitu:

8 15 1. Formative Research a. Menganalisa situasi Merupakan bagian yang penting sebagai langkah awal penentuan strategi, dimana setiap tahap ini digunakan untuk menyatukan semua informasi dan sekaligus menganalisa situasi. b. Menganalisa organisasi Pada langkah ini diperlukan pengamatan yang tepat terhadap tiga aspek perusahaan yaitu lingkungan didalam perusahaan (misi, performance, dan sumber daya perusahaan), reputasi dan lingkungan diluar perusahaan. c. Menganalisa publik Merupakan langkah untuk menentukan dan menganalisa publik yang menjadi sasaran. Hal ini akan membuat suatu perusahaan mampu mengatur prioritas dalam berhubungan dengan kliennya yang beragam. 2. Strategy a. Menentukan sasaran dan objektif Pada tahap ini perusahaan dapat mengembangkan objektif yang jelas, khusus dan terukur sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. b. Menyusun strategi kegiatan dan tanggapan yang dilakukan dalam mencapai tujuan perusahaan. c. Menggunakan komunikasi yang efektif Menggunakan berbagai macam keputusan yang diambil terhadap pesan yang disampaikan oleh perusahaan kepada klien, seperti: sumber yang akan menyampaikan pesan kepada klien, isi dari pesan, bunyi dan gayanya dan lain - lain. 3. Taktik a. Memilih taktik komunikasi Memilih taktik komunikasi yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk menjalin hubungan yang baik terhadap klien, contohnya: komunikasi tatap muka.

9 16 b. Mengimplementasikan strategi Pada tahap ini perusahaan menentukan budget dan jadwal yang dipersiapkan untuk menerapkan program komunikasi yang ditentukan oleh perusahaan. 4. Evaluative research a. Mengevaluasi strategi Tahap ini adalah tahap akhir dimana dikembangkan metode khusus dalam mengukur keefektifan dari strategi yang ditempuh. (Smith, 2005:10-11) Menurut (Ruslan, 2010:10), strategi public relations adalah Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai public relations dalam kerangka suatu rencana public relations. Dari penjelasan Smith dan Ruslan penulis berpendapat bahwa strategi PR adalah pemikiran yang telah direncanakan oleh praktisi PR untuk mengelola citra melalui berbagai kegiatan PR untuk mencapai tujuan perusahaan Citra Menurut Katz (Soemirat & Ardianto, 2010:113) adanya pengertian tentang citra sebagai berikut: Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan disektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan. Menurut (Soemirat & Ardianto, 2010:113) menjelaskan bahwa citra itu kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang, atau organisasi. Menurut Frank Jefkins, citra adalah kesan sesorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya (Ardianto, 2011:62).

10 17 Menurut Siswanto Sutojo dalam bukunya Membangun Citra Perusahaan, citra sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perseorangan, benda dan organisasi. Citra sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan atau organisasi. Persepsi seseorang terhadap perusahaan yang bersangkutan. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil berbagai macam keputusan penting. Contohnya membeli barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan (konsumen), berlangganan (pelanggan), merekomendasikan kepada orang lain. (Ardianto, 2011:63) Penulis berpendapat dari pengertian diatas ialah bahwa citra suatu pandangan seseorang atau suatu organisasi kepada perusahaan seperti kesan, perasaan, gambaran dari publik atau perusahaan lain tentang perusahaan PT Tugumas Adeyogo. Selain itu citra adalah kesan atau gambaran seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertian atau pemahaman seseorang tentang perusahaan yang ia tahu dan mengerti Jenis-jenis Citra 1. Citra Bayangan (mirror image) Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota - anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. 2. Citra yang Berlaku (current image) Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak - pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan karena semata - mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang - orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai. 3. Citra Harapan (wish image) Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra harapan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga bisa

11 18 merepotkan. Namun secara umum, yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik. 4. Citra Perusahaan (corporate image) Citra perusahaan (ada pula yang menyebutnya sebagai citra lembaga) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal - hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan - keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya. 5. Citra Majemuk (multiple image) Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing - masing unit dan individu tersebut memiliki peranan dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya. (Ardianto, 2011:63) Dari penjelasan Ardianto diatas penulis berpendapat bahwa jenis citra itu terbagi atas citra bayangan, citra yang berlaku, citra yang diharapkan, citra perusahaan, dan citra majemuk. Dan semua saling berhubungan atau berkaitan satu sama lain dalam menjalankan aktivitas Public Relations, sehingga pembentukan citra dapat diarahkan menuju citra yang positif.

12 Penelitian Terdahulu Peneliti mendapatkan beberapa referensi jurnal international dan nasional yang digunakan untuk mendukung penelitian ini sebagai berikut : 1. Jurnal Strategi Public Relations, Vol 2, No 02, 2011 Judul : STRATEGI PUBLIK RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN (Studi Deskriptif Membangun Hubungan Baik Dengan Media Dalam Upaya Meningkatkan Citra Perusahaan) Penulis : Siti Khadijah Kesimpulan : Perbaikan citra suatu perusahaan berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman orang lain dapat dilakukan. Mungkin orang tersebut tidak mengetahui tentang perusahaan tersebut atau orang tersebut mempunyai pengalaman yang baik, atau buruk. Disinilah tugas Public Relations untuk menginformasikan tentang perusahaan tersebut dengan sebenarnya. Citra yang dipilih oleh suatu perusahaan bisa ditampilkan dalam bentuk iklan, menulis editorial dan disampaikan dalam bentuk cerita, mengikuti suasana hati pembaca serta disampaikan dengan jelas. Dalam jurnal di sini disebutkan bahwa Jefkins (1995) mengungkapkan terdapat beberapa jenis citra yang dikenal oleh Public Relations, yaitu : a. Citra cermin (mirror image) Citra cermin merupakan citra yang diyakini dalam suatu organisasi, terutama oleh para pemimpinnya yang tidak percaya pada kesan-kesan yang ditimbulkan oleh orang lain di luar organisasi yang dipimpinnya. b. Citra kini (current image) Citra kini atau citra yang timbul sekarang merupakan kesan yang diperoleh orang lain tentang suatu organisasi, yang mungkin didasarkan pada pengalaman atau informasi atau pengertian yang kurang baik.

13 20 c. Citra keinginan (wish image) Citra yang ingin dicapai oleh manajemen. Bukan saja citra ini menyenangkan hati atau citra pilihan, tetapi citra yang benar-benar ingin dicapai. d. Citra perusahaan (corporate image) Citra perusahaan dapat terdiri dari beberapa hal, misalnya keinginan untuk menjadi perusahaan yang berhasil dalam keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor dan lain sebagainya. e. Serba citra (multiple citra) Citra bebas yang dapat diciptakan oleh cabang atau perwakilan perusahaan yang tidak mewakili citra organisasi induk secara keseluruhan. Jumlah citra dalam organisasi tersebut bisa jadi sebanyak jumlah para salesman-nya. Pembentukan citra perusahaan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi melalui proses yang panjang, dan tidak dapat dipoles. Citra yang tercipta tersebut sebaiknya merupakan kesan sebenarnya yang didasarkan kepada pengalaman dan pengetahuan serta pengertian terhadap kenyataan. Maka penulis menyimpulkan dari jurnal diatas, bahwa citra adalah suatu persepsi dari masyarakat yang telah digambarkan dari sebuah perusahaan, terutama dari aktivitas perusahaan yang menyangkut kinerja dari perusahaan, sehingga berpengaruh dalam pembentukan persepsi khalayaknya terhadap suatu perusahaan, sehingga dapat menjadi acuan dan juga pegangan bagi klien perusahaan dalam mengambil keputusan penting, untuk memutuskan pemilihan kepercayaan terhadap suatu perusahaan atau organisasi.

14 21 2. Jurnal Peran Public Relations, Vol 4, No 03, 2010 Judul : Peran Humas dalam Membangun Citra Positif di Mata Masyarakat (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Humas Sentra Komunikasi Mitra Polri dalam Membangun Citra Positif di Mata Masyarakat Guna Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Kota Solo) Penulis : Fathurohim Widodo Muktiyo Kesimpulan : Peran Public Relations sebagai Problem Solving Process Fasilitator (Fasilitator Proses Pemecahan Masalah) di Senkom Mitra Polri Surakarta, dilakukan untuk membantu pihak organisasi dalam mengambil keputusan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan publik. Pada peran Public Relations ini, Senkom Mitra Polri Surakarta lebih menekankan pada permasalahan yang dihadapi oleh publik, terhadap kinerja Senkom saat dilapangan maupun isu negative yang beredar. Peran Public Relations sebagai Communication Technician (Teknisi Komunikasi) di Senkom Mitra Polri Surakarta, dilakukan dengan membuat dan merencanakan seluruh rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi, baik komunikasi atasan ke bawahan, maupun bawahan ke atasan, termasuk juga komunikasi keluar dengan public, instansi, maupun dengan wartawan. Hal tersebut terlihat pada kegiatannya: rapat internal dan latihan bersama, sosialisasi dan membuat posko - posko bantuan untuk publik, latihan bersama dengan instansi lain, dan mengundang watawan untuk meliput kegiatan. Maka penulis menyimpulkan dari jurnal diatas, dengan adanya peran Public Relations bahwa tidak hanya dalam sektor perusahaan saja tetapi terhadap instansi pemerintah seperti Senkom Mitra Polri di Surakarta juga menggunakan peran Public Relations guna untuk berhubungan baik dengan public seperti masyarakat, wartawan, atasan

15 22 dan bawahan. Dengan adanya Public Relations seperti ini untuk memperbaiki citra dari perusahaan atau instansi pemerintah lainnya. 3. Journal Asian Social Science, Vol. 4, No. 12, 2008 Judul : PR: More than a Goodwill Penulis : Heng Wang Kesimpulan : Pada dasarnya, PR adalah lebih dari sekedar niat baik, reputasi dan persepsi manajemen, itu juga tentang membangun hubungan antara organisasi. Komunikasi yang baik antara organisasi dan khalayak target mereka berbagai adalah faktor kunci dalam membangun hubungan dengan pelanggan dan pemimpin opini. Di abad 21 Humas akan menjadi alat bisnis utama, terutama karena jumlah saluran komunikasi meningkat setiap hari, dan sebagai media fragmen. Maka penulis menyimpulkan dari jurnal diatas, bahwa Di abad 21 Humas akan menjadi alat bisnis utama, terutama karena jumlah saluran komunikasi meningkat setiap hari, dengan komunikasi yang baik antara organisasi dan khalayak itu sudah menjalin suatu hubungan yang baik berkat adanya peran Public Relations. 4. Public Relations Journal Vol. 6, No. 1, 2012 Judul : Rehabilitating Your Organization s Image: Public Relations Professionals Perceptions of the Effectiveness and Ethicality of Image Repair Strategies in Crisis Situations Penulis : Denise P. Ferguson, Ph.D. APR, J. D. Wallace, Ph.D and Robert C. Chandler, Ph.D Kesimpulan : Ketika sebuah organisasi mengalami krisis, humas profesional dipanggil sebagai ahli komunikasi untuk memainkan peran kunci dalam

16 23 mengurangi kerusakan dan menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dalam organisasi. Relevansi krisis dan pasca krisis komunikasi penelitian untuk para praktisi PR terletak di manfaatnya dalam mengidentifikasi factor - faktor yang mempengaruhi persepsi stakeholder sebelum, selama, dan setelah krisis organisasi, dan dalam mengidentifikasi proses dan strategi yang efektif dalam mempertahankan atau mengembalikan reputasi dan citra organisasi. Strategi perbaikan ini merek dan gambar bergantung pada penggunaan yang efektif dari bahasa, pesan persuasif strategi dan tindakan simbolis. Maka penulis menyimpulkan dari jurnal diatas, bahwa fungsi Public Relations tidak hanya untuk menjaga suatu hubungan yang baik tetapi juga memperbaiki citra dan menjaga kepercayaan yang telah tercipta dengan menggunakan strategi yang efektif dalam mempertahankan atau mengembalikan kepercayaan. Disinilah kunci terbesar kepada suatu perusahaan, organisasi dan instansi instansi pemerintah lainnya. 5. Public Relations Journal, Vol. 9, No. 2, 2011 Judul : Destination image: Origins, Developments and Implications Penulis : Sérgio Dominique Ferreira Lopes Kesimpulan : Proses globalisasi telah berkembang sangat dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan kesulitan-kesulitan yang dialami dalam hampir setiap sektor ekonomi. Sektor pariwisata tidak terkecuali, dan telah menjadi target dari krisis ekonomi dan keuangan Pemesanan. Dalam pengertian ini, mereka yang bertanggung jawab untuk mengelola pariwisata harus menyadari semua elemen yang akan meningkatkan produk mereka. Inilah sebabnya mengapa citra merek telah menjadi salah satu elemen yang paling penting tujuan wisata dalam beberapa tahun terakhir, langsung tercermin dalam posisi mereka dan

17 24 pada akhirnya meningkatkan kemungkinan keberhasilan komersial atau kegagalan untuk setiap tujuan. Penulis menyimpulkan dari jurnal diatas, bahwa semua kesimpulan dari jurnal diatas yaitu fungsi Public Relations adalah untuk membangun, memperbaiki, menjalin hubungan, menjaga kepercayaan dan meyakinkan kepercayaan. Di jurnal yang terakhir ini penulis menyimpulkan tidak hanya di suatu perusahaan, organisasi dan instansi instansi pemerintah lainnya peran Public Relations itu di pakai tetapi di dalam pengelolaan merek suatu objek wisata juga berpengaruh untuk meningkatkan produk mereka. Jadi, peran Public Relations itu sangat lah penting fungsinya Kerangka pikir PT TUGUMAS ADEYOGO Fungsi Public Relations Dalam Membangun Hubungan Dengan Klien 1. Formative Research 2. Strategy 3. Taktik 4. Evaluative Research Citra (The Wish Image) Citra Positif Klien Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Fungsi Public Relations PT Tugumas Adeyogo

18 25 Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dilihat bahwa PT Tugumas Adeyogo adalah perusahaan yang sadar akan Citra positif terhadap klien. Strategi Public Relations dengan cara : 1. Dengan Formative Research Strategi PR terbagi dengan tiga analisa, yaitu: a. Menganalisa situasi PT Tugumas Adeyogo menganalisa situasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan terhadap kinerja perusahaan dengan melihat permasalahan yang ada di perusahaan adanya issu yang mengakibatkan pandangan klien terhadap perusahaan menjadi buruk dan berkurangnya tingkat kepercayaan terhadap perusahaan. b. Menganalisa organisasi Pada tahap ini PT Tugumas Adeyogo melakukan pengamatan terhadap performance dan sumber daya yang ada di perusahaan, karena adanya informasi yang bocor dan membuat reputasi perusahaan menjadi buruk. c. Menganalisa publik Merupakan tahap untuk mengidentifikasi dan menganalisa klien yang menjadi sasaran. Hal ini akan membuat perusahaan mampu mengatur prioritas dalam berhubungan baik dengan kliennya. 2. Strategy PT Tugumas dengan melakukan 3 strategi sebagai berikut: a. Menentukan sasaran dan objektif Tahap ini dapat membuat PT Tugumas mengembangkan objektif yang jelas, spesifik dan terukur sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. b. PT Tugumas Adeyogo memformulasikan aksinya dalam membuat suatu perjanjian dalam mengembalikkan kepercayaan klien dan menanggapi respon yang baik dari klien terhadap citra positif perusahaan. c. Menggunakan komunikasi yang efektif Tahap ini berhubungan dengan beragam keputusan yang diambil PT Tugumas terhadap pesan yang disampaikan kepada klien untuk mengembalikkan kepercayaan yang sudah berkurang, seperti: memberikan perjanjian pemotongan harga pada barang dan jasa dalam kurun waktu 2 tahun kedepan.

19 26 3. Taktik a. Memilih taktik komunikasi PT Tugumas Adeyogo memilih kategori tatap muka dalam memilih taktik komunikasi karena tatap muka yang dilakukan pimpinan perusahaan terhadap klien mempengaruhi ketertarikan klien dalam menjalin hubungan yang lebih baik. b. Mengimplementasikan strategi Di tahap ini PT Tugumas Adeyogo membentuk tim dan menentukan budget untuk mengimplementasikan program komunikasi yang akan dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam menjalin hubungan baik terhadap klien perusahaan. 4. Evaluative research a. Mengevaluasi strategi Tahap ini adalah tahap akhir dimana PT Tugumas Adeyogo mengembangkan metode yang spesifik dalam mengukur keefektifan dari strategi Public Relations yang ditempuh.

20 Kerangka Teori Teori Umum Teori Khusus KOMUNIKASI Menginformasikan dan mempersuasi klien perusahaan agar memperoleh persamaan pengertian dan maksud yang disampaikan PT Tugumas Adeyogo kepada klien. PELAKSANAAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS 1. Formative Research 2. Strategy 3. Taktik 4. Evaluative Research PUBLIC RELATIONS Fungsi manajemen dalam memelihara hubungan internal dan eksternal perusahaan dalam rangka untuk mencegah hal - hal yang bersifat crusial dan berefek pada perusahaan. CITRA 1. Citra Bayangan 2. Citra Yang Berlaku 3. Citra Harapan 4. Citra Perusahaan 5. Citra Majemuk CITRA (The Wish Image) Perusahaan mengharapkan dapat membangun kembali citra yang positif terhadap klien perusahaan Gambar 2.2 Skema Kerangka Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membentuk hubungan yang baik dan saling memahami adalah suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari - hari. Salah satu yang tanpa sadar manusia lakukan agar

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis melakukan beberapa cara untuk mengumpulkan data yang di lakukan di Pemda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan

BAB V PENUTUP. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Peneliti melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan dalam usahanya memperoleh data yang diinginkan, kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti baik melalui

Lebih terperinci

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK

MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di

BAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kesuksesaan dalam membangun suatu sekolah di jaman yang sudah modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di pengaruhi oleh lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik. Pemkot ataupun lembaga lain harus mempunyai humas yang bisa membangun citra positif serta memberikan informasi

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas usaha yang tinggi sehingga iklim bisnis mudah tercipta. yang didirikan oleh para pengusaha lokal asal makassar sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas usaha yang tinggi sehingga iklim bisnis mudah tercipta. yang didirikan oleh para pengusaha lokal asal makassar sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Makassar sebagai kota metropolitan yang juga merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan semakin tumbuh pesat perekonomiannya pada setiap sektor didukung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar atau acuan dalam melakukan penelitan. Dalam bab ini penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI. dasar atau acuan dalam melakukan penelitan. Dalam bab ini penulis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Dalam sebuah penelitian diperlukan teori-teori yang relevan dengan hal yang akan diteliti yang kemudian teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas Pada dasarnya, Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang di perlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan, profit maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diisyaratkan sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dianggap sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH LOKAKARYA KEHUMASAN DALAM MEMBANGUN CITRA PTS DAN KOPERTIS OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH 15/03/2017 HUMAS (YY) 2 15/03/2017 HUMAS (YY) 3 15/03/2017 HUMAS (YY) 4 15/03/2017

Lebih terperinci

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: CORPORATE IMAGE Fakultas 04FIKOM Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Aktivitas public relations akan sangat menentukan dalam upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAU PUSTAKA

BAB II TINJAU PUSTAKA BAB II TINJAU PUSTAKA 2.1 Kualitas Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyararatan kebutuhan pelanggan (ISO 9000 dalam Lupiyoadi,

Lebih terperinci

Manajemen Public Relations

Manajemen Public Relations MODUL PERKULIAHAN Manajemen Public Relations Fact Finding Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan 4 Masyarakat 04 Abstract Modul ini membahas langkah pertama perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era persaingan global, semua jenis profesi, maupun jenis usaha diharuskan untuk memberikan produk dan pelayanan yang terbaik supaya dapat bersaing dengan para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dengan judul Peranan Public Relations dalam proses pencitraan (Studi Kasus : Ibis Hotel Jakarta Slipi) maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang berkaitan diantaranya

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi saat ini, teknologi komunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitan Sebelumnya (State of the art) Dalam sebuah penelitian umumnya dibutuhkan hasil penelitian sebelumnya sebagai suatu referensi atau perbandingan untuk penelitian yang dilakukan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Upaya humas Dinas Pariwisata dalam menarik minat wisatawan pasca konflik ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam komunikasi efektif komunikator memegang peranan penting untuk melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara langsung. Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Littlejohn, melalui (Suparmo, 2011:2) mengatakan bahwa setiap upaya untuk menjelaskan atau menyajikan kembali suatu pengalaman adalah teori. Ide tentang bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Humas banyak definisi-definisi yang dapat ditemukan menunjukkan pengertian pokok yang berbeda-beda. Ada yang mengetengahkan definisi public relations sebagai ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1). BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Kilisan mengatakan bahwa Persaingan antara perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah kini semakin ketat. Masyarakat berkembang seiring

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik

Lebih terperinci

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL Oleh : PRIYATIN BAMBANG GAIS SUTOKO ANANG JUHAINI Disampaikan untuk Presentasi Mata Kuliah Perencanaan & Penyusunan Program Media Informasi LALU

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal Nama : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C 007 065 ABSTRAKSI Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

Konsep Public Relations

Konsep Public Relations Konsep Public Relations di Universitas Negeri dan Universitas Swasta (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan dianalis. Bab ini juga memberikan saran terkait dengan masalah yang diteliti untuk pengembangan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sarana dalam membangun suatu hubungan interpersonal dengan orang adalah dengan melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal yang penting, bahkan diakui bahwa informasi bisa dijadikan komoditi yang turut diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2.1Teori Dasar 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini

Lebih terperinci