BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java"

Transkripsi

1 A IV HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java PT Coca Cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Partogius Hutabarat (Alm.) dan Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT Panjava ottling Company yang resmi didirikan pada tanggal 1 November Perusahaan ini mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976 dan pada tanggal ini diperingati sebagai hari jadi PT Coca Cola di Jawa Tengah, karena perkembangan perusahaan yang cukup pesat, maka pada bulan April 1992 PT Panjava ottling Company, melakukan kerjasama dengan Coca Cola Amatil Limited, Australia, sehingga sejak itu PT Panjava ottling berubah namanya menjadi PT Coca Cola Panjava. Kemudian Coca Cola mengadakan merger pada tanggal 1 Agustus 1999, yang mengubah nama perusahaan itu menjadi PT Coca Cola Amatil Indonesia, Semarang Operation Unit. Selanjutnya perusahaan mengadakan kegiatan di bidang industri pembotolan minuman ringan dan usaha jasa distribusi agen pemasaran. Demi konsistensi peristilahan yang menjalankan kaitan antara nama dan area yang dikelola, PT Coca Cola Amatil, Semarang Operation Unit berubah namanya menjadi PT Coca-Cola Amatil Indonesia ottling, Central Java (PT Coca Cola ottling Indonesia, Central Java). Secara

2 kongkrit pendirian PT Coca Cola ottling Indonesia bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dan selera konsumen, serta dapat membantu pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan minuman ringan dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan Lokasi PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java PT Coca Cola ottling Indonesia, Central Java terletak di desa Harjosari, Kecamatan awen, Kabupaten Semarang, Pabrik dan Kantor terletak dalam satu lokasi, yang terletak di Jalan Raya Semarang-awen KM 30, PO OX 119 Ungaran Jawa Tengah Gambaran Produk Frestea Frestea diluncurkan pertama kali pada tahun 2002 dan merupakan bagian dari everage Partners Worldwide (WP), yaitu perusahaan patungan hasil kemitraan yang sukses antara The Coca-Cola Company dengan Nestle, SA. Menurut apak Handoko Widihartono, Manajer Produksi PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, Frestea dikembangkan untuk menangkap pengalaman dalam menikmati teh tubruk, dengan rasa, aroma, dan warna menjadi faktor terpenting dimana konsumen bisa membedakan kualitas sebuah produk. Cita rasa tehnya yang sangat khas dan inovatif tercipta melalui sajian aroma melati yang menyenangkan dan rasa teh yang unggul. otolnya yang unik menonjolkan kualitas rasa teh asli, dengan tekstur emboss dua elemen daun yang saling bersilang. Varian rasa yang tersedia yaitu: Jasmine, 1

3 Green, Green Honey, Apel, Lemon, dan Markisa. Kemasan yang tersedia yaitu RG : 220 ml; PET : 500 ml; Tetra rik Aseptic (TA) : 250 ml; Tetra Wedge Aseptic (TWA) : 200 ml Pemasaran Produk Frestea Menurut apak Andi Wiranto, Manajer Distribusi PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, sebagian besar produk-produk Frestea didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Tim penjualan frestea yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk frestea kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Frestea memiliki Consumer Response Teams dan programprogram yang dilaksanakan di semua area operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap masukan yang disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan festea, yang kemudian meneruskan masukan tersebut kepada pihak-pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas produk yang tinggi tetap terjaga. Menurut apak Handoko Widihartono, Manajer Produksi PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, Frestea Green sendiri merupakan produk andalan dari brand Frestea, karena memiliki points of difference 2

4 yang kuat. Hal ini disebabkan karena Frestea Green memiliki asosiasi yang kuat dengan minuman kesehatan. Menurut Manajer Pemasaran PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, apak ambang Rachmadi, strategi pemasaran dari produk frestea terbagi dalam beberapa elemen, yakni: 1. Program Promosi Frestea mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produknya. Menurut Manajer Promosi PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, apak Kristanto Adi, berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Promo Frestea juga seringkali memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Natal. Pilihan Generasi Fres adalah slogan yang dipilih oleh Frestea. Slogan ini menyampaikan bahwa Frestea merupakan minuman pilihan bagi generasi muda. 2. Layanan Konsumen PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java memiliki Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan yang didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terusmenerus terhadap produk-produk Coca-Cola, salah satunya Frestea, 3

5 yaitu dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan. Tujuannya adalah menciptakan outlet ideal di seluruh Indonesia. CSS merencanakan dengan matang dan meninjau-ulang seluruh aspek dan peluang penjualan yang tersedia bagi setiap pelanggan, kemudian menawarkan langkah-langkah korektif bagi para pelanggan dan secara bersama-sama menerapkan program-program perbaikan yang sesuai dengan standar perusahaan. 3. Area Marketing Contractor Terbatasnya sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan distribusi tak langsung ke UKM di Indonesia. Sistem distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending. Area Marketing Contractor (AMC) merupakan bentuk kerjasama dengan para pengusaha mikro untuk melayani area dengan tingkat ekonomi kelas C dan D atau daerah yang sulit dijangkau oleh sistem distribusi langsung Coca-Cola. Street Vending merupakan suatu bentuk kerjasama distribusi yang dirancang untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang sangat tinggi, melalui penggunaan media operasional berkemampuan mobilitas yang tinggi. Tipe-tipe sarana penjualan yang termasuk dalam Street Vending ini 4

6 adalah kios berjalan (Mobil Kios), kereta dorong (Push Cart) dan rombong. 4. Layanan Pendingin Produk Riset membuktikan bahwa 90% konsumen lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan Frestea. 5. HoReCa Frestea bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama seperti misalnya Mc Donalds dan Pizza Hut Analisis SWOT Pemasaran Produk Frestea Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk membandingkan antara faktor eksternal Opportunity dan Threat dengan faktor internal Strength dan Weakness. Rekapitulasi faktor eksternal Opportunity dan Threat dan faktor internal Strength dan Weakness adalah sebagai berikut: 1. Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal Strategi Pemasaran Frestea: a) Lokasi pemasaran strategis b) Kualitas produk yang baik c) Kegiatan promosi yang baik d) Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain 5

7 e) Harga produk terjangkau 2. Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal Strategi Pemasaran Frestea: a) Kurangnya kunjungan ke para supplier b) Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen c) Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro d) Team bagian pemasaran belum jelas 3. Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal Strategi Pemasaran Frestea: a) Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja b) Market share yang dimiliki Frestea c) erpotensi melakukan ekspansi 4. Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal Strategi Pemasaran Frestea: a) Munculnya pendatang baru b) Pasar yang semakin selektif c) Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Penentuan bobot dalam penelitian ini dilakukan oleh Manajer Pemasaran PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, apak ambang Rachmadi, yaitu dengan mengisi kuesioner pembobotan faktor internal dan faktor eksternal. erdasarkan hasil bobot tersebut akan digunakan untuk mengukur kemungkinan relatif dengan metode perbandingan berpasangan. Konsep dari teknik ini adalah membandingkan dua alternatif dari faktor yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan suatu kriteria dan memilih 6

8 salah satu di antaranya. Adapun bobot yang diberikan dalam kuesioner ini adalah : obot angka 3 : pengaruhnya paling besar terhadap posisi strategis dan prestasi perusahaan obot angka 2 : pengaruhnya sedang terhadap posisi strategis dan prestasi perusahaan obot angka 1 : pengaruhnya kecil terhadap posisi strategis dan prestasi perusahaan erikut ini adalah hasil kuesioner pembobotan internal strategi pemasaran Frestea: Tabel 4.1 Hasil Kuesioner 36 Item Pembobotan Faktor Internal Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Pilihan Mana yang lebih berpengaruh A/? obot A Lokasi pemasaran strategis (S1) A 3 Kualitas produk yang baik (S2) A Lokasi pemasaran strategis (S1) 3 Kegiatan promosi yang baik (S3) A Lokasi pemasaran strategis (S1) A 3 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) A Lokasi pemasaran strategis (S1) A 3 Harga produk terjangkau (S5) A Lokasi pemasaran strategis (S1) 3 Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A Lokasi pemasaran strategis (S1) 3 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) A Lokasi pemasaran strategis (S1) A 3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) 7

9 A Lokasi pemasaran strategis (S1) 2 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) A Kualitas produk yang baik (S2) 2 Kegiatan promosi yang baik (S3) A Kualitas produk yang baik (S2) A 2 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) 11 A Kualitas produk yang baik (S2) A Harga produk terjangkau (S5) A Kualitas produk yang baik (S2) 3 Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A Kualitas produk yang baik (S2) 3 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) A Kualitas produk yang baik (S2) A 3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) A Kualitas produk yang baik (S2) 3 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) A Kegiatan promosi yang baik (S3) A 3 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) A Kegiatan promosi yang baik (S3) A 3 Harga produk terjangkau (S5) A Kegiatan promosi yang baik (S3) 3 Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A Kegiatan promosi yang baik (S3) 3 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) A Kegiatan promosi yang baik (S3) A 3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) A Kegiatan promosi yang baik (S3) A 3 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) A Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) A 2 Harga produk terjangkau (S5) A Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) 3 Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) 3 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) 8

10 A Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) A 2 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) A Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) 2 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) A Harga produk terjangkau (S5) 2 Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A Harga produk terjangkau (S5) 2 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) A Harga produk terjangkau (S5) A 3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) A Harga produk terjangkau (S5) 3 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) A Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) 2 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) A Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A 3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) A Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) A 3 A A Team bagian pemasaran belum jelas (W4) Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) Team bagian pemasaran belum jelas (W4) A 3 A 3 A Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) 2 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) (Sumber: Data yang diolah, 2012) Tabel 4.1 merupakan data mentah hasil penelitian pembobotan faktor internal yang nantinya akan diolah dengan metode perbandingan berpasangan (hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6). 9

11 erikut ini adalah hasil kuesioner pembobotan eksternal strategi pemasaran Frestea: Tabel 4.2 Hasil Kuesioner 15 Item Pembobotan Faktor Eksternal Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Pilihan Mana yang lebih berpengaruh A/? obot A Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) 2 1 Market share yang dimiliki Frestea (O2) A Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) 2 2 erpotensi melakukan ekspansi (O3) A Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) 2 3 Munculnya pendatang baru (T1) A Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) 2 4 Pasar yang semakin selektif (T2) A Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) A 2 5 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) A Market share yang dimiliki Frestea (O2) 2 6 erpotensi melakukan ekspansi (O3) A Market share yang dimiliki Frestea (O2) 2 7 Munculnya pendatang baru (T1) A Market share yang dimiliki Frestea (O2) 3 8 Pasar yang semakin selektif (T2) A Market share yang dimiliki Frestea (O2) A 2 9 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) A erpotensi melakukan ekspansi (O3) 2 10 Munculnya pendatang baru (T1) A erpotensi melakukan ekspansi (O3) 3 11 Pasar yang semakin selektif (T2) A erpotensi melakukan ekspansi (O3) A 2 12 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) A Munculnya pendatang baru (T1) 13 Pasar yang semakin selektif (T2) 3 A Munculnya pendatang baru (T1) A 2 14 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) A Pasar yang semakin selektif (T2) 15 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) A 3 (Sumber: Data yang diolah, 2012) 10

12 Tabel 4.2 merupakan data mentah hasil penelitian pembobotan faktor eksternal yang nantinya akan diolah dengan metode perbandingan berpasangan (hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7 dan tabel 4.8) Hasil Kuesioner Peratingan Faktor Internal dan Eksternal Frestea Penentuan rating dalam penelitian ini dilakukan oleh Manajer Pemasaran PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java, apak ambang Rachmadi yaitu dengan mengisi kuesioner peratingan. Penilaian rating untuk faktor internal adalah sebagai berikut: Rating 4 : Kekuatan utama Rating 3 : Kekuatan kecil Rating 2 : Kelemahan kecil Rating 1 : Kelemahan utama Penilaian rating untuk faktor eksternal adalah sebagai berikut: Rating 4 : Peluang utama Rating 3 : Peluang kecil Rating 2 : Ancaman kecil Rating 1 : Ancaman utama erikut ini adalah hasil dari kuesioner peratingan faktor internal : 11

13 Tabel 4.3 Hasil Kuesioner 9 Item Peratingan Faktor Internal Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Internal Rating 1 Lokasi pemasaran strategis (S1) 4 2 Kualitas produk yang baik (S2) 4 3 Kegiatan promosi yang baik (S3) 4 4 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) 4 5 Harga produk terjangkau (S5) 3 6 Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1) 1 7 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) 1 8 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) 2 9 Team bagian pemasaran belum jelas (W4) 1 (Sumber: Data yang diolah, 2012) erdasarkan hasil dari kuesioner peratingan faktor internal pada tabel 4.3, maka lokasi pemasaran strategis (S1), kualitas produk yang baik (S2), kegiatan promosi yang baik (S3), differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain (S4) merupakan kekuatan utama dari pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia. Harga produk terjangkau (S5) termasuk dalam kekuatan kecil dari strategi pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia. Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro (W3) masuk ke dalam kelemahan kecil dari pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia. Kurangnya kunjungan ke para supplier (W1), kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen (W2) dan Team bagian pemasaran belum jelas (W4), masuk ke dalam kelemahan utama dari pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia. erikut ini adalah hasil dari kuesioner peratingan faktor eksternal : 12

14 Tabel 4.4 Hasil Kuesioner 6 Item Peratingan Faktor Eksternal Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Eksternal Rating 1 Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) 3 2 Market share yang dimiliki Frestea (O2) 4 3 erpotensi melakukan ekspansi (O3) 4 4 Munculnya pendatang baru (T1) 2 5 Pasar yang semakin selektif (T2) 2 6 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) 2 (Sumber: Data yang diolah, 2012) erdasarkan hasil dari kuesioner peratingan faktor eksternal pada tabel 4.4, maka Market share yang dimiliki Frestea (O2) dan potensi melakukan ekspansi (O3) merupakan peluang utama dari pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java. Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja (O1) termasuk dalam peluang kecil dari pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java. Munculnya pendatang baru (T1), Pasar yang semakin selektif (T2) dan Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu (T3) masuk ke dalam ancaman kecil dari pemasaran Frestea pada PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java Penentuan obot erdasarkan Perbandingan erpasangan Setelah pengumpulan data-data berdasarkan kuesioner pembobotan faktor internal dan eksternal serta kuesioner peratingan faktor internal dan eksternal, maka tahap selanjutnya adalah menginput data-data tersebut ke dalam penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan baik untuk faktor internal maupun untuk faktor eksternal. Pemberian bobot yang 13

15 diberikan dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika alternatif A lebih dipilih dibanding alternatif dan bobotnya adalah 3, maka alternatif A berbobot 3, sedangkan alternatif berbobot 1/3. Jika alternatif lebih dipilih dibanding alternatif A dan diberi bobot sebesar 2, maka alternatif berbobot 2, sedangkan alternatif A berbobot ½. Demikian pula halnya dengan pemberian bobot sebesar 1. Setelah diperoleh masing-masing bobot, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bobot-bobot tersebut berdasarkan kolomnya. Kemudian nilai pada masing-masing kolom dibagi dengan hasil penjumlahan kolom tersebut. Hasilnya kemudian dinormalisasi. Langkah terakhir adalah merata-ratakan nilai pada masingmasing baris. erikut ini adalah hasil dari penentuan bobot faktor internal dengan metode perbandingan berpasangan: 14

16 Tabel 4.5 Penentuan obot Faktor Internal erdasarkan Perbandingan erpasangan PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Internal S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 Lokasi pemasaran S1 strategis S2 Kualitas produk yang baik S3 Kegiatan promosi yang baik S4 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain S5 Harga produk terjangkau W1 Kurangnya kunjungan ke para supplier W2 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen W3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro W4 Team bagian pemasaran belum jelas TOTAL (Sumber: Data yang diolah, 2013) Hasil penentuan bobot faktor internal dengan perbandingan berpasangan dari tabel 4.5 kemudian dinormalisasi. Hasil dari normalisasi bobot faktor internal pemasaran Frestea dapat dilihat pada tabel

17 Tabel 4.6 Normalisasi obot Faktor Internal Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Internal S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 obot S1 Lokasi pemasaran strategis S2 Kualitas produk yang baik S3 Kegiatan promosi yang baik S4 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain S5 Harga produk terjangkau W1 Kurangnya kunjungan ke para supplier W2 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen W3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro W4 Team bagian pemasaran belum jelas TOTAL (Sumber: Data yang diolah, 2013) erdasarkan tabel 4.6, maka dapat diketahui bobot kekuatan dari strategi pemasaran Frestea yaitu: lokasi pemasaran strategis memiliki bobot sebesar 0.1; kualitas produk yang baik memiliki bobot sebesar 0.07; kegiatan promosi yang baik memiliki bobot sebesar 0.14; differensiasi produk dibandingkan dengan produk lain memiliki bobot sebesar 0.06; harga produk terjangkau memiliki bobot sebesar Hal ini 16

18 mengindikasikan bahwa kekuatan yang memiliki pengaruh paling besar bagi strategi pemasaran Frestea adalah kegiatan promosi yang baik dan lokasi pemasaran yang strategis. obot kelemahan dari strategi pemasaran Frestea yaitu: kurangnya kunjungan ke para supplier memiliki bobot sebesar 0.19; kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen memiliki bobot sebesar 0.25; Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro memiliki bobot sebesar 0.04; Team bagian pemasaran belum jelas memiliki bobot sebesar Hal ini mengindikasikan bahwa kelemahan yang memiliki pengaruh paling besar bagi strategi pemasaran Frestea adalah kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen. erikut ini adalah hasil dari penentuan bobot faktor eksternal dengan metode perbandingan berpasangan: Tabel 4.7 Penentuan obot erdasarkan Perbandingan erpasangan Faktor Eksternal PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Eksternal O1 O2 O3 T1 T2 T3 Pesaing hanya menyediakan produk tertentu O1 saja O2 Market share yang dimiliki Frestea O3 erpotensi melakukan ekspansi T1 Munculnya pendatang baru T2 Pasar yang semakin selektif T3 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu TOTAL (Sumber: Data yang diolah, 2013) 17

19 Hasil penentuan bobot faktor eksternal dengan perbandingan berpasangan pada tabel 4.7 kemudian dinormalisasi. erikut ini adalah hasil dari normalisasi bobot faktor internal pemasaran Frestea: Tabel 4.8 Normalisasi obot Faktor Eksternal Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Eksternal O1 O2 O3 T1 T2 T3 obot O1 Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja O2 Market share yang dimiliki Frestea O3 erpotensi melakukan ekspansi T1 Munculnya pendatang baru T2 Pasar yang semakin selektif T3 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu TOTAL (Sumber: Data yang diolah, 2013) erdasarkan tabel 4.8, maka dapat diketahui bobot peluang bagi strategi pemasaran Frestea yaitu: Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja memiliki bobot sebesar 0.1; Market share yang dimiliki Frestea memiliki bobot sebesar 0.12; berpotensi melakukan ekspansi memiliki bobot sebesar Hal ini mengindikasikan bahwa peluang yang memiliki pengaruh paling besar bagi strategi pemasaran Frestea adalah Market share yang dimiliki Frestea dan potensi melakukan ekspansi. obot ancaman bagi strategi pemasaran Frestea yaitu: munculnya pendatang baru memiliki bobot sebesar 0.18; pasar yang semakin selektif memiliki bobot sebesar 0.35; stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu memiliki bobot sebesar Hal ini mengindikasikan bahwa 18

20 ancaman yang memiliki pengaruh paling besar bagi strategi pemasaran Frestea adalah pasar yang semakin selektif Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Matriks IFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal perusahaan tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Di dalam matriks IFAS, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari tabel normalisasi bobot faktor internal dan juga data yang diperoleh dari kuesioner penilaian rating / skor faktor internal strategi pemasaran frestea. Matriks IFAS dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Matriks IFAS Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Internal obot Rating obot x Rating S1 Lokasi pemasaran strategis S2 Kualitas produk yang baik S3 Kegiatan promosi yang baik Ada differensiasi produk S4 dibandingkan dengan produk lain S5 Harga produk terjangkau Subtotal Strengths 1.63 W1 Kurangnya kunjungan ke para supplier W2 Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen W3 Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro W4 Team bagian pemasaran belum jelas Subtotal Weakness 0.62 TOTAL FAKTOR INTERNAL 2.25 (Sumber: Data yang diolah, 2013) erdasarkan hasil dari matriks IFAS yang telah disusun pada tabel 4.9 diketahui bahwa nilai dari IFAS sebesar 2.25 yang didapat dari 19

21 penjumlahan total faktor kekuatan strategi pemasaran frestea (sebesar 1.63) dan total faktor kelemahan strategi pemasaran frestea (sebesar 0.62) Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) Matrik EFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal perusahaan tersebut dalam kerangka Opportunities and Threats perusahaan. Di dalam matriks EFAS, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari tabel normalisasi bobot faktor eksternal dan juga data yang diperoleh dari kuesioner penilaian rating/skor faktor eksternal strategi pemasaran frestea. Matriks EFAS dapat dilihat pada tabel Tabel 4.10 Matriks EFAS Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, Tahun 2012 No Faktor Eksternal obot Rating obot x Rating O1 Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja O2 Market share yang dimiliki Frestea O3 erpotensi melakukan ekspansi Subtotal Opportunities 1.40 T1 Munculnya pendatang baru T2 Pasar yang semakin selektif T3 Stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu Subtotal Threats 1.30 TOTAL FAKTOR EKSTERNAL 2.70 (Sumber: Data yang diolah, 2013) erdasarkan hasil dari matriks EFAS yang telah disusun pada tabel 4.10 diketahui bahwa nilai dari EFAS sebesar 2.70 yang didapat dari 20

22 penjumlahan total faktor peluang strategi pemasaran frestea (sebesar 1.40) dan total faktor ancaman strategi pemasaran frestea (sebesar 1.30) Hasil Matriks IE (Internal External) Hasil matriks Internal External (IE) didapatkan dari kekuatan internal perusahaan PT Coca Cola ottling Indonesia, Central Java dan pengaruh eksternal yang dihadapi guna memperoleh strategi pemasaran yang lebih detail. erdasarkan hasil dari matriks IFAS dan matriks EFAS yang telah disusun pada tabel 4.9 dan tabel 4.10 diketahui bahwa nilai dari IFAS sebesar 2.25 dan nilai dari EFAS sebesar Nilai dari IFAS dan nilai dari EFAS kemudian dipertemukan pada matriks Internal External (IE), sehingga didapatkan strategi pemasaran frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java berada pada posisi sel ke-5 (dapat dilihat pada Gambar 4.1). Gambar 4.1. Hasil Matriks Internal Ekternal (IE) 21

23 Strategi yang dapat digunakan pada posisi sel ke-5 adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu suatu kegiatan untuk memperluas pemasaran frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java dengan cara membangun jaringan distribusi yang lain yang belum dijangkau frestea dan meningkatkan kualitas produk. Tujuannya relatif lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. 1 PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java dapat memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal Hasil Diagram SWOT Setelah didapatkan hasil dari tabel IFAS sebesar 2.25 dan tabel EFAS sebesar 2.70, maka langkah selanjutnya adalah membuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal strength dan subtotal weakness, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal opportunities dan subtotal threats. erikut adalah perhitungan untuk mendapatkan titik potong sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X = subtotal strengths subtotal weakness = = 1.01 Sumbu Y = subtotal opportunities subtotal threats = = Freddy Rangkuti. Op.cit. hal

24 erdasarkan hasil perhitungan sumbu X dan sumbu Y, maka didapatkan titik potong antara kedua sumbu tersebut adalah (1.01, 0.10). Gambaran titik potong antara sumbu X dan sumbu Y pada diagram SWOT pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Hasil Diagram SWOT erdasarkan gambar 4.2, maka titik potong antara sumbu X dan sumbu Y berada pada kuadran I. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). 2 Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak 2 Ibid. hal

25 manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java untuk mendayagunakan secara optimal keuntungan kompetitifnya dengan cara melaksanakan tindakan yang cukup agresif untuk mempertahankan dan merebut pangsa pasar yang baru Hasil Matriks SWOT Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil IFAS dan EFAS dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java dalam melakukan pemasaran Frestea dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, kombinasi antara faktor internal dan eksternal untuk saling melengkapi dan memperkecil kelemahan satu sama lain. Hasil matriks SWOT yang telah disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel

26 Tabel 4.11 Matriks SWOT Pemasaran Frestea PT Coca Cola Amatil Indonesia, 2012 STRENGTHS INTERNAL S1 Lokasi pemasaran strategis W1 S2 Kualitas produk yang baik EKSTERNAL S3 Kegiatan promosi yang baik W3 Ada differensiasi produk dibandingkan dengan produk S4 lain O1 O2 O3 W2 WEAKNESS Kurangnya kunjungan ke para supplier Kurangnya sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan konsumen Frestea pemain baru dalam bisnis ini dibandingkan Sosro S5 Harga produk terjangkau W4 Team bagian pemasaran belum jelas OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO Pesaing hanya menyediakan produk tertentu saja Memelihara kualitas serta Market share yang dimiliki Frestea erpotensi melakukan ekspansi menjaga differensiasi produk dibandingkan para pesaing. (S2, S4, O1) Meningkatkan market share dengan melakukan kegiatan promosi dan menjaga agar harga produk terjangkau oleh konsumen. (S3, S5, O2) Melakukan ekspansi secara horizontal ke wilayah strategis yang sedang berkembang dalam rangka memperluas jaringan pemasaran. (S1, O3) Memelihara kualitas serta mutu pelayanan produk kepada pelanggan lama maupun baru (W1, O1) Meningkatkan market share dengan memperluas jaringan distribusi. (W3, O2) Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan prosedur operasional perusahaan. (W2, W4, O3) THREATS STRATEGI ST STRATEGI WT T1 Munculnya pendatang baru Memaksimalkan Menjaga dan membina pengembangan jaringan T2 Pasar yang semakin selektif hubungan yang baik dengan para distribusi dan penyebaran Stabilitas perekonomian supplier dan pelanggan. (S1, S2, S4, S5, T1, T3) Memberikan promosi hadiah sebagai strategi pemasaran untuk menghadapi persaingan harga produk. (W1, W2, T1,T2) Mengoptimalkan kegiatan promosi untuk mendukung strategi pemasaran (W3, W4, T3) T3 Indonesia yang tidak menentu diantara pesaing. (S3, T2) (Sumber: Data yang diolah, 2013) 25

27 4.3. Pembahasan Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkat dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. 3 Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting umumnya untuk keberhasilan usaha dan khususnya di bidang pemasaran, maka strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap peluang pada pasar. Pada penelitian ini, Manajer Pemasaran produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java), apak ambang Rachmadi merupakan partisipan, sedangkan bagian-bagian lainnya seperti bagian produksi, bagian promosi, bagian distribusi produk Frestea PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) merupakan informan dalam triangulasi. Penulis memilih informan ini berasal dari pihak internal perusahaan, karena penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang mendeskripsikan strategi pemasaran produk Frestea yang diterapkan PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) untuk menghadapi persaingan produk teh kemasan dalam bentuk botol. Setelah dilakukan penelitian, maka dapat diidentifikasi bahwa keberhasilan pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java dalam menguasai pangsa pasar (market share) dengan memanfaatkan keunggulan bersaing yang ada selama ini, yaitu keunggulan lokasi yang strategis, promosi yang baik, layanan konsumen melalui Customer Service System (CSS) dan 3 Sofjian Assauri. Op.cit. hal

28 differensiasi produk menyebabkan pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java terus mengalami peningkatan di dalam penjualannya. erdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai alternatif strategi pemasaran bagi PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java sebaiknya melakukan strategi integrasi horizontal pemasaran Frestea, yaitu dengan cara memperluas lini produk dan saluran distribusinya ke wilayah-wilayah potensial lainnya secara intensif. Pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java berada pada posisi sel ke-5, strategi yang dapat digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu suatu kegiatan untuk memperluas pemasaran Frestea dengan cara membangun jaringan distribusi yang lain yang belum dijangkau frestea dan meningkatkan kualitas produk. erada dalam sel ke 5 ini, maka PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java dapat memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal pemasaran Frestea. erdasarkan hasil diagram SWOT pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java berada pada kuadran I, yaitu kuadran yang mendukung strategi agresif, yaitu strategi yang memungkinkan pihak manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java untuk mendayagunakan secara optimal keuntungan kompetitifnya dengan cara melaksanakan tindakan yang cukup agresif untuk mempertahankan dan merebut pangsa pasar yang baru. 27

29 Menurut Porter, perumusan strategi bersaing harus mempertimbangkan empat faktor utama yang menentukan batas-batas yang dapat dicapai oleh perusahaan agar berhasil, antara lain: 1. Kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan profil dari kekayaan dan ketrampilannya relatif terhadap pesaing yang meliputi sumber daya keuangan, posisi teknologi, identifikasi merek dan lain-lain. 2. Nilai-nilai pribadi dari organisasi, merupakan motivasi dan kebutuhan para eksekutif kunci dan personel lain yang harus menerapkan strategi yang sudah dipilih. 3. Peluang dan ancaman industri dan lingkungan persaingan, dengan resiko imbalan potensial yang menyertainya. 4. Harapan masyarakat, mencerminkan dampak dari hal-hal seperti kebijakan pemerintah, kepentingan sosial, adat istiadat yang berkembang dan banyak lagi yang lain terhadap perusahaan. 4 erdasarkan keempat faktor utama yang menentukan batas-batas yang dapat dicapai oleh perusahaan agar berhasil, maka pihak manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java perlu mempertimbangkan sejumlah informasi internal dan eksternal yang dapat mendukung untuk menentukan strategi pemasaran Frestea dalam menghadapi persaingan produk minuman teh dalam kemasan. Hasil matriks SWOT yang telah disusun oleh peneliti mengindikasikan bahwa pihak manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java harus mengembangkan alternatif rencana strategis perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Rencana strategis dalam jangka pendek yang dapat dilakukan pihak manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java adalah : 4 Michael E. Porter. Op.cit. hal

30 1. Memelihara kualitas serta mutu pelayanan produk kepada pelanggan lama maupun baru. 2. Memelihara serta menjaga differensiasi produk dibandingkan para pesaing. 3. Menjaga dan membina hubungan yang baik dengan para supplier dan pelanggan. 4. Memberikan promosi hadiah sebagai strategi pemasaran untuk menghadapi persaingan harga diantara pesaing. Rencana strategis dalam jangka panjang yang dapat dilakukan pihak manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola ottling Indonesia Central Java adalah : 1. Memaksimalkan pengembangan jaringan distribusi dan penyebaran produk. 2. Mongoptimalkan kegiatan promosi untuk mendukung strategi pemasaran. 3. Meningkatkan market share dengan memperluas jaringan distribusi. 4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan prosedur operasional perusahaan. 5. Meningkatkan market share dengan melakukan kegiatan promosi dan menjaga agar harga produk terjangkau oleh konsumen. 6. Melakukan ekspansi secara horizontal ke wilayah strategis yang sedang berkembang dalam rangka memperluas jaringan pemasaran. 29

Lampiran Wawancara. bisa dibaca pada sejarah perusahaan yang saya berikan.

Lampiran Wawancara. bisa dibaca pada sejarah perusahaan yang saya berikan. LAMPIRAN Lampiran Wawancara 1. agaimana sejarah awal mulanya Frestea diproduksi oleh PT Coca Cola? ambang Rachmadi (Manajer Pemasaran): Perusahaan ini mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976 dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos atau strategeus, dengan kata

BAB II KAJIAN TEORITIS. Strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos atau strategeus, dengan kata BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos atau strategeus, dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jenderal, namun dalam Yunani kuno sering berarti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Wawancara dilakukan baik terhadap pihak internal dan pihak eksternal. Berikut adalah profil informan yang diwawancarai. a. Profil informan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT COCA-COLA INDONESIA

ANALISIS SWOT COCA-COLA INDONESIA ANALISIS SWOT COCA-COLA INDONESIA Oleh: Lim Sanny Fakultas Ekonomi - Universitas Bina Nusantara, Jakarta lsanny2004@yahoo.com ABSTRAK Semua organisasi, apapun jenis nya harus mengembangkan strategi yang

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FRESTEA PADA PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PRODUK MINUMAN TEH DALAM KEMASAN SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK FRESTEA PADA PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PRODUK MINUMAN TEH DALAM KEMASAN SKRIPSI STRATEGI PEMASARAN PRODUK FRESTEA PADA PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PRODUK MINUMAN TEH DALAM KEMASAN SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk melengkapi syarat-syarat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek pula, konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9 ABSTRAK Papa Ron`s Pizza merupakan salah satu gerai pizza yang ada di Bandung. Sejak dibuka kembali pada tahun 2006 (setelah tutup selama setahun dan berganti pemilik), penjualan masih belum mencapai target

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU Nama : Indah Adiyati NPM : 13211556 Dosen Pembimbing : Reni Diah Kusumawati, SE, MMSI Pendahuluan Latar Belakang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN FRESTEA

PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN FRESTEA PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN FRESTEA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metode penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Novia Endah Lestari NPM : 15212396 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek i kirewati, MM ANALISIS STRATEGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA

LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA Oleh : Louisa Bella Johanesia 00000006899 Manajemen (Pemasaran) Pembimbing

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER

STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 82 STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER Shinta Nurafni Untari 1, Sutrisno Djaja 1,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT GARDA BINA UTAMA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT GARDA BINA UTAMA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT GARDA BINA UTAMA Lenny - 0600652686 ABSTRAK PT. Garda adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia jasa aplikasi (ASP) e-filing. Tujuan dari penulisan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan industri minuman ringan di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia (GAPMMI) angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI DIMAZ RANGGA DWI PUTRA 12210054 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing CH Dewi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kenyataannya kebanyakan kalangan masih belum begitu memahami arti dari pemasaran. Sering kali pemasaran diartikan secara terpisah sebagai kegiatan penjualan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan akan semakin berat, tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : 19214943 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Perkembangan ekonomi pada saat ini semakin pesat, salah satunya perkembangan di dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Muhammad Cendana Aji 15213856 Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Latar Belakang Persaingan bisnis ritel (minimarket dan convenience

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA NAMA : GITA RACHMAWATI NPM : 13210024 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : Ir. TITIEK IREWATI, MM BAB I PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSIFC khususnya di gudang Instalasi Farmasi. Hasil penelitian meliputi tahap penyimpanan dan analisis SWOT untuk mengetahui posisi Instalasi Farmasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA Sulastri, Pribadiyono, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci