AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

Transkripsi

1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 8/31/21 Bandi, 29 1

2 Materi 8 HUBUNGAN PUSATCABANG: 2 Masalah Khusus 8/31/21 Bandi, 29 2

3 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Bk Jurnal Bk Besar BB Pembantu LAP KEUANGAN: ~Neraca R/K Cabang 1 R/K Cabang 2 ~Lap. Laba Rugi Pengr brg ke cab 1 Pengr brg ke cab 2? posting Pengiriman brg & Kas dr Cab 1 ke Cab 2 8/31/21 Bandi, 29 3

4 PENDAHULUAN Sesi 8 fokus: Perluasan usaha dg membuka SATU agen dan/ cabang Sesi 9 fokus pada: 1. Cabang > 1 kantor (Antar Cab 1 dg Cab 2) 1.Pengiriman uang antar cabang 2.Pengiriman barang antar cabang 3.Pengiriman barang dg harga faktur harga pokok 2. Lap Keuangan gabungan unt 3 LK 8/31/21 Bandi, 29 4

5 PENDAHULUAN Business Entity (=kesatuan usaha): Accounting Entity (=kesatuan akuntansi): 1. Pembukuan perusahaan adalah berdiri sendiri 2. Pembukuan suatu perusahaan terpisah dg catatan pemiliknya atau perusahaan lain walaupun sama pemiliknya Fakta: Cabang lebih dari 1 perusahaan Untuk EFEKTIVITAS & EFISIENSI perusahaan (keseluruhan) ada transfer aset antar cabang Hukum (Pajak): pelaporannya (laba) harus disatukan AKUNTANSI Laporan keuangan harus DISATUKAN Transfer Aset antar cabang 1 dan Cabang dianggap transfer dari Cab 1 K. Pusat, baru Pusat Cabang 2 8/31/21 Bandi, 29 5

6 AKUN KHUSUS Akun khusus, meliputi: Pusat R/K Cabang 1 R/K Cabang 2 Pengiriman brg ke Cabang (pisik/ periodik) 1 Pengiriman brg ke Cabang (pisik/ periodik) 2 Cabang: R/K Pusat Pengiriman brg dr Pusat (pisik/ periodik) 8/31/21 Bandi, 29 6

7 Laporan Keuangan Individual: Neraca Toko A PT B ASET UTANG ASET x R/K Pusat R/K Cabang A UTANG Toko B (Cabang PT B) ASET X UTANG R/K Pusat R/K Cabang B Md shm Laba dithn 8/31/21 Bandi, 29 7

8 Laporan Keuangan Individual: Laba Rugi PT B (K. PUSAT) K CABANG A Penjualan Rp Penjualan Rp HPP: Rp HPP: Rp Persd Awal Persd Awal Pembelian (+) Pembelian (+) Brg TSD Brg TSD Persd Akhir () Persd Akhir () Pengiriman ke Cab A) K Pengiriman dr Pusat D + HPP Rp HPP Rp LABA KOTOR Rp LABA KOTOR Rp 8/31/21 Bandi, 29 8

9 Laporan Keuangan Individual: Laba Rugi PT B (K. PUSAT) K CABANG B Penjualan Rp Penjualan Rp HPP: Rp HPP: Rp Persd Awal Persd Awal Pembelian (+) Pembelian (+) Brg TSD Brg TSD Persd Akhir () Persd Akhir () Pengiriman ke Cab B) K Pengiriman dr Pusat D + HPP Rp HPP Rp LABA KOTOR Rp LABA KOTOR Rp 8/31/21 Bandi, 29 9

10 KERTAS KERJA NERACA GABUNGAN Akun K PUSAT K CAB. A K CAB. B J ELIMINASI NERACA D K Aset lain v v v v R/K Cabang Xv Xv Piutang Cabang v v Utang v v v v R/K Pusat Xv Xv Xv Utang Pusat v v v Modal Saham v v Laba ditahan v v 8/31/21 Bandi, 29 1

11 Laporan Keuangan Gabungan Prinsip pencatatan: Dibuat LK gabungan (antara Pusat dan Cabang Cabang) Penyusun LK Gabungan adl Kantor Pusat Akun timbal balik dieliminasi (dihapus sementara & tidak diposting) Akun yang sama, saldonya dijumlahkan PT B ASET UTANG R/K Pusat Toko B (Cabang PT B) ASET R/K Cab A UTANG ASET UTANG R/K Pusat R/K Cab B Md shm Laba dithn 11

12 Contoh 1: Pengiriman uang antar cabang 3 September 29: K. Pusat memerintah Cab A unt mengirimkan uang $1, ke Cab B Cabang A Dari Pusat R/K Pusat 1, R/K Cab B 1, Kas 1, R/K Cab A 1, Cabang B Kas 1, R/K Pusat 1, 8/31/21 Bandi, 29 12

13 Contoh 2: Pengiriman Barang antar Cabang Pd 3 September 29: K. Pusat mengirim brg ke Cab A: Cost $ 4,5, biaya angkut $6 Pd 9 September 29: K. Pusat merintah Cab A unt mengirimkan brg tsb ke Cab B, ongkos angkut $45 Ongkos angkut biasanya dari Pusat ke Cab B sebesar $65 Jurnal: 3 September 29 Cabang A Pusat Pengr br dr Pusat 4,5 R/K Cab A 5,1 Biaya Angkut 6 Pengir br ke Cab A 4,5 R/K Pusat 5,1 Kas 6 8/31/21 Bandi, 29 13

14 Contoh 2: Pengiriman Barang antar Cabang Jurnal: 9 September 29 Cabang A Dari Pusat R/K Pusat 5,55 R/K Cab B 5,15 Kas 45 Selisih Bi Angkut antar Cabang 4 Pengr br dr Pusat 4,5 R/K Cab A 5,55 Biaya Angkut 6 Cabang B Pengr br dr Pusat 4.5 Pengir br ke Cab A 4,5 Biaya Angkut 65 Pengir br ke Cab B 4,5 R/K Pusat 5,15 8/31/21 Bandi, 29 14

15 Contoh 3: Pengir Brng harga faktur harga pokok Pada 3 September 29: K. Pusat mengirim brg ke Cab A, cost 1, faktur ditambah tingkat laba 2%, (sehingga menjadi 1.2) Pada 3 September 29: Persediaan Cab A 84 Laba Cabang periode September 5 Analisis: Cadangan Kenaikan harga = 2 (atau =1.2 1.) Laba kenaikan= 2 ((84/1,2) x 2% = 2 (7 x 2%) = 2 14 = 6 8/31/21 Bandi, 29 15

16 Contoh 3: Pengir Brng harga faktur harga pokok Transaksi K PUSAT CABANG 3 Sep 29 Pengiriman barang R/K Cabang 12 Pengr brg dr pusat 12 Pengr brg ke Cab 1 R/K Pusat 12 Cad kenaikan hg br cab 2 3 Sep 29 Mengakui Laba cab R/K Cabang 5 Laba Rugi 5 Laba Cabang 5 R/K Pusat 5 Koreksi laba cab Cad kenaikan hg br cab 6 Laba Cabang 6 Menutup laba cab Laba Rugi Cab 56 Laba Rugi 56 16

17 Contoh 4: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN Data: Persd brg awal (31/12'x8) Persd Cab (= 45.) dari Luar dari pusat (25% tkt laba) PUSAT 1 CABANG Persd brg akhir (31/12'x9) Persd Cab (= 3.) dari Luar dari pusat (25% tkt laba) /31/21 Bandi, 29 17

18 Contoh 4: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN Analisis: Cadangan Kenaikan harga awal= 1,25X X= cost X = 25./1,25 X = 2. Laba kenaikan= = 5. Cadangan Kenaikan harga akhir= 1,25X X= cost X = 2./1,25 X = 16. Laba kenaikan= = 4. 8/31/21 Bandi, 29 18

19 PT P & Cabangnya Neraca Lajur Gabungan Per 31 Desember 29 KETERANGAN PUSAT CABAN G J ELIMINASI D K LABA RUGI D K LABA DITAHAN D K NERACA D K DEBET Kas 88, 47,25 135,25 Piutang dagang 55, 3, 85, Persed. Brg dg awal 1, 45, 5, 14, Inventaris 3, 22,5 52,5 R/K Cabang 18,5 18,5 Pembelian 22, 25, 245, Penr brg dr Pusat 6, 6, Biaya 5, 2, 7, Dividen 25, 25, 676,5 249,75 Persd brg Akhir 8, 3, 4, 16, (NERACA)=D 19

20 PT P & Cabangnya Neraca Lajur Gabungan Per 31 Desember 29 KREDIT 12, Cad kenaikan hg brg cabang 17, 5, Akml Depr Inventaris 15, 11,25 26,25 Utang usaha 6, 5, 65, R/K Pusat 18,5 18,5 Modal Saham 2, 2, Laba ditahan 36,5 36,5 Penjualan 3, 125, 425, Pengr brg dag ke Cab 48, 48, 676,5 249,75 Persd brg Akhir 8, 3, 4, 16, (LabaRugi)=K 177,5 177,5 455, 531, 25, 36,5 378,75 291,25 76, 76, 531, 531, 87,5 87,5 112,5 112,5 378, ,75

21 REFERENSI 1. Drebin, Allan R. (1982). Advanced Accounting 5th. Ed., Ohio: SouthWestern Publishing Co. > chapter 1 2. Mosich, A.N. dan John E. Larsen. (1983) Modern Advanced Accounting 4th. ed.. New York: McGrawHill Book Co. > chapter 3. Beam, Floyd A. (1992). Advanced Accounting 3rd. ed. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc. > chapter 4. Yunus, Hadori dan Harnanto. (1981). Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: BPFE. > chapter 5. IAI (1994), Standar Akuntansi Keuangan Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. > PSAK No. Larsen, John E., dan A. N. Mosich Modern Advance Accounting. 4 th. Ed. New York: McGrawHill Book Co ( LM) Chapter 1 6. Cameron, James B. Advance Accounting: Theory and Practise. Chapter 1 8/31/21 Bandi, 29 21