ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC TESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC TESIS"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC TESIS Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan Oleh: Prima Purbasari S Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 i

2 digilib.uns.ac.id ii

3 digilib.uns.ac.id Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Prima Purbasari NIM : S PERNYATAAN Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Analisis Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan dalam Subtitle Film Jane Eyre Versi Serial TV BBC adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya yang terdapat dalam tesis ini diberi tanda citasi dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang diperoleh dari tesis tersebut. Surakarta, 12 Desember 2011 Yang membuat pernyataan, Prima Purbasari iii

4 digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Mama dan Ayah, Adek-Adekku, Sahabat-Sahabat, Terima kasih untuk doa, supports, dan bantuannya iv

5 digilib.uns.ac.id MOTTO Tak pernah terlambat untuk bermimpi v

6 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas petunjuk, bimbingan, serta pertolongannya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini. Dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada: 1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D, Ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai pembimbing I yang telah menyediakan waktu, kemudahan, serta bimbingan dan saran dalam menyelesaikan tesis ini, 3. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu, kemudahan dan bimbingan serta sarannya selama proses penulisan tesis ini, 4. Semua dosen Program Pascasarjana UNS yang mengampu pada Program Linguistik Minat Utama Penerjemahan, 5. Semua karyawan perpustakaan dan biro administrasi yang telah memberi bantuan demi kelancaran penulisan tesis ini, 6. Kedua orang tua (Drs. Dwi Priyo Basuki, M.Si dan Khuzaemah, S.Pd., M.M.) yang tak pernah letih dan lupa dalam memberikan doa, semangat, nasihat, dan dukungan; vi

7 digilib.uns.ac.id adik-adik (Priza dan Prizqi) yang juga ikut mendoakan dan menyemangati; serta segenap keluarga besar yang turut mendoakan. 7. Agustin Widiani dan Mas Bayu Budiharjo yang bersedia terlibat dan memberikan bantuan untuk penulisan tesis ini. 8. Rohmita Khoirun Nisaa yang juga memberikan bantuan dan dukungan selama ini. 9. Sahabat-sahabat dan teman-teman LP 2009: Mita, Agustin, Mbak Ria, Mbak Beta, Bu Titik, Bu Dewi, Reni, Mbak Fella, Mas Bayu, dan Mas Rahmat yang telah memberikan saran, semangat, inspirasi dan juga bantuan selama masa kuliah dan proses penulisan tesis, serta semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah dan selalu memberikan bantuan, inspirasi, semangat, dan doa kepada penulis. Dalam kesempatan ini tidak ada yang bisa penulis sampaikan selain ucapan terima kasih yang tulus. Teriring doa semoga rahmat dan hidayah Allah SWT senantiasa tercurah kepada mereka atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan dalam studi penerjemahan. Surakarta, Desember 2011 Prima Purbasari vii

8 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Prima Purbasari. S Analisis Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan dalam Subtitle Film Jane Eyre Versi Serial TV BBC. Tesis. Pascasarjana Program Magister Linguistik, Minat Utama Penerjemahan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Pembimbing: (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D. Film dapat menjadi daya tarik yang mendunia serta menjadi media edukasi bagi masyarakat di dunia, terutama bila dilengkapi dengan subtitle yang dapat menyalurkan pesan dari film tersebut. Namun, bahasa lisan perlu dibuat lebih ringkas ketika digunakan sebagai bahasa tertulis dalam subtitle sehingga timbul batasanbatasan tertentu yang dapat mempengaruhi keputusan penerjemah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang digunakan dalam subtitle film Jane Eyre versi serial televisi BBC, serta mendiskripsikan dampak penggunaannya terhadap kualitas subtitle dari aspek keakuratan (accuracy), keberterimaan (acceptability) serta keterbacaan (readability). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif terpancang untuk kasus tunggal. Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis sumber data. Sumber data pertama adalah dokumen yang berupa transkrip film Jane Eyre beserta teks terjemahannya (subtitle) dalam Bahasa Indonesia. Sumber data kedua berupa informasi yang didapat dari responden/rater. Pengumpulan data dilakukan melalui identifikasi teknik, metode, dan ideologi dengan pengkajian dokumen, penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Pemilihan sampel data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Model analisis sesuai dengan model analisis etnografi yang diusulkan oleh Spradley. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 jenis teknik penerjemahan dari 685 teknik yang digunakan dalam menerjemahkan film Jane Eyre yang berupa teks audio dan visual. Berdasarkan frekuensi penggunaannya, secara berurutan teknikteknik tersebut adalah: penerjemahan literal 156 (22, 77%), transposisi 137 (20%), kompresi linguistik 110 (16, 05%), padanan lazim 98 (14, 30%), amplifikasi linguistik 41 (5, 98%), amplifikasi 36 (5, 25%), reduksi 35 (5, 10%), modulasi 35 (5, 10%), partikularisasi 19 (2, 77%), peminjaman murni 9 (1, 31%), kalke 8 (1, 16%), dan generalisasi 1 (0, 14%). Berdasarkan teknik yang dominan muncul, penerjemah cenderung menggunakan metode penerjemahan komunikatif dengan ideologi domestikasi. Dampak dari penggunaan teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang dipilih terhadap kualitas terjemahan ialah didapatkannya nilai overall quality 2, 82 dengan nilai rata-rata keakuratan terjemahan 2, 74, keberterimaan 2, 88 dan viii

9 digilib.uns.ac.id keterbacaan 2, 98. Hal ini mengindikasikan bahwa subtitle film ini memiliki kualitas keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan yang baik. Teknik yang paling banyak memberikan kontribusi positif terhadap tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan terjemahan adalah teknik partikularisasi, peminjaman murni, kalke, dan generalisasi. Teknik penerjemahan yang paling banyak mengurangi tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan terjemahan adalah teknik reduksi. Sebagai salah satu jenis penerjemahan film yang berbeda dengan jenis penerjemahan lain karena adanya beberapa batasan tertentu, faktor-faktor legibility perlu diperhatikan dalam subtitling. Pilihan kata yang tepat serta bentuk yang sepadan dalam bahasa sasaran juga penting untuk diperhatikan karena makna dan kesan yang diterima pemirsa bisa berbeda dengan maksud penulis asli. Kata Kunci: subtitle, subtitling, teknik penerjemahan, metode penerjemahan, ideologi penerjemahan, kualitas terjemahan, keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. ix

10 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Prima Purbasari. S Analisis Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan dalam Subtitle Film Jane Eyre Versi Serial TV BBC. Thesis. Postgraduate Program in Linguistic, Majoring in Translation Studies. Sebelas Maret University. Surakarta. Thesis Advisor: (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D. Beside becoming a world-wide attraction, film can also be a means of education especially if subtitle is provided. However, spoken language is needed to be summarized when it is used as a written language in subtitling. Therefore, certain rules occur and it may affect the translator s decision. The aims of this research are to identify and describe the translation techniques, method and ideology used in the subtitle of the BBC television series, Jane Eyre and also to describe the subtitle s quality as the impact of techniques, method and ideology applied, in terms of accuracy, acceptability, and readability. This research is a descriptive, qualitative research, and focuses on a single case. It involves two kinds of data sources. The first data source is the film transcript of Jane Eyre and its subtitle in Indonesian. The second data source is the information collected from respondents/rater. Techniques of collecting data are document analysis, questionnaire distribution, and in-depth interview. Purposive sampling is applied in this research. During the data collection process, the analysis is also conducted. The model of analysis is ethnographic analysis. The research findings show that there are 12 kinds of translation techniques from 685 techniques applied in translating the audio and visual text of Jane Eyre. Based on the frequencies, the techniques are literal translation 156 (22, 77%), transposition 137 (20%), linguistic compression 110 (16, 05%), established equivalent 98 (14, 30%), linguistic amplification 41 (5, 98%), amplification 36 (5, 25%), reduction 35 (5, 10%), modulation 35 (5, 10%), particularization 19 (2, 77%), pure borrowing 9 (1, 31%), calque 8 (1, 16%), and generalization 1 (0, 14%). Based on the dominant techniques that occur, the translator tends to use communicative translation method and domestication as the ideology. Then, the impact of the application of those translation techniques, method, and ideology toward the translation quality is the overall quality score 2, 82 with the average score of accuracy 2, 74, acceptability 2, 88, and readability 2, 98. These indicate that the subtitle has a good quality. The translation techniques which give the most positive contribution for the translation quality are particularization, pure borrowing, calque, and generalization. The technique which gives the most negative contribution is reduction. x

11 digilib.uns.ac.id In subtitling, legibility factors are important to be noticed and taken into consideration. The appropriate choice of words and equivalent forms in target language are also important to be concerned because the meaning and impression received by the audience may be different with the writer s intention. Keywords: subtitle, subtitling, translation technique, translation method, translation ideology, translation quality, accuracy, acceptability and readabilit xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Persetujuan Pembimbing... ii Pengesahan Tesis... iii Pernyataan... iv Persembahan... v Motto... vi Kata Pengantar... vii Abstrak... ix Abstract... xi Daftar Isi... xii Daftar Gambar... xviii Daftar Tabel... xix Daftar Lampiran... xxi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Pembatasan Masalah... 6 C. Rumusan Masalah... 7 D. Tujuan Penelitian... 7 E. Manfaat Penelitian... 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori 1. Penerjemahan Pengertian Penerjemahan Proses Penerjemahan Teknik Penerjemahan Metode Penerjemahan Ideologi Penerjemahan xii

13 digilib.uns.ac.id 1.6. Kualitas Terjemahan Film Subtitling Subtitling Sebagai Penerjemahan Audiovisual Jenis-Jenis Subtitling Standardisasi Subtitling Kendala dan Keterbatasan Subtitling Penelitian yang Relevan B. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Data dan Sumber Data C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Cuplikan E. Validitas Data F. Teknik Analisis Data G. Prosedur Penelitian BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian 1. Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan Teknik Penerjemahan Penerjemahan Literal Transposisi Kompresi Linguistik Padanan Lazim Amplifikasi Linguistik Amplifikasi Reduksi Modulasi Partikularisasi Peminjaman Murni xiii

14 digilib.uns.ac.id 11. Kalke Generalisasi Metode Penerjemahan Ideologi Penerjemahan Kualitas Subtitle Film Jane Eyre Keakuratan Subtitle Film Jane Eyre Terjemahan akurat Terjemahan kurang akurat Terjemahan tidak akurat Keberterimaan Subtitle Film Jane Eyre Terjemahan berterima Terjemahan kurang berterima Terjemahan tidak berterima Keterbacaan Subtitle Film Jane Eyre Terjemahan yang mudah dipahami Terjemahan yang agak sulit dipahami B. Pembahasan 1. Dampak Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan terhadap Kualitas Subtitle Film Jane Eyre a. Dampak Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Penerjemahan Literal Transposisi Kompresi Linguistik Padanan Lazim Amplifikasi Linguistik Amplifikasi Reduksi Modulasi Partikularisasi Peminjaman Murni Kalke Generalisasi b. Dampak Metode Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan c. Dampak Ideologi Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan xiv

15 digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA xv

16 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram V Newmark Gambar 2. Diagram Kerangka Pikir Gambar 3. Skema Trianggulasi Data Gambar 4. Skema Trianggulasi Metode xvi

17 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 1. Skala Penilaian Keakuratan Tabel 2. Skala Penilaian Keberterimaan Tabel 3. Skala Penilaian Keterbacaan Tabel 4. Contoh Identifikasi Teknik Penerjemahan Tabel 5. Contoh Analisis Komponen Tabel 6. Teknik-Teknik Penerjemahan dalam Subtitle film Jane Eyre Tabel 7. Contoh Penggunaan Teknik Penerjemahan Literal Tabel 8. Contoh Penggunaan Teknik Transposisi Tabel 9. Contoh Penggunaan Teknik Kompresi Linguistik Tabel 10. Contoh Penggunaan Teknik Padanan Lazim Tabel 11. Contoh Penggunaan Teknik Amplifikasi Linguistik Tabel 12. Contoh Penggunaan Teknik Amplifikasi Tabel 13. Contoh Penggunaan Teknik Reduksi Tabel 14. Contoh Penggunaan Teknik Modulasi Tabel 15. Contoh Penggunaan Teknik Partikularisasi Tabel 16. Contoh Penggunaan Teknik Peminjaman Murni Tabel 17. Contoh Penggunaan Teknik Kalke Tabel 18. Contoh Penggunaan Teknik Generalisasi Tabel 19. Contoh Terjemahan Akurat Tabel 20. Contoh Terjemahan Kurang Akurat Tabel 21. Contoh Terjemahan Tidak Akurat Tabel 22. Contoh Terjemahan Berterima Tabel 23. Contoh Terjemahan Kurang Berterima Tabel 24. Contoh Terjemahan Tidak Berterima Tabel 25. Contoh Terjemahan yang Mudah Dipahami Tabel 26. Contoh Terjemahan yang Agak Sulit Dipahami Tabel 27. Teknik Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Kualitas Terjemahan Subtitle film Jane Eyre Tabel 28. Komponensial Teknik, Metode, Ideologi, dan Kualitas Subtitle Film Jane Eyre Tabel 29. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan Subtitle Film Jane Eyre xvii

18 digilib.uns.ac.id. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel Komponensial Teknik, Metode, Ideologi, dan Kualitas Subtitle Film Jane Eyre Lampiran 2. Tabel Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan Subtitle Film Jane Eyre xviii

19 Analisis Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan dalam Subtitle Film Jane Eyre Versi Serial TV BBC Prima Purbasari 1 Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Esd.,M.A.,Ph.D 2 Drs. Riyadi Santosa, M.WEsd.,Ph.D 3 ABSTRACT Thesis. Postgraduate Program in Linguistic, Majoring in Translation Studies. Sebelas Maret University. Surakarta. Thesis Advisor: (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D. Beside becoming a world-wide attraction, film can also be a means of education especially if subtitle is provided. However, spoken language is needed to be summarized when it is used as a written language in subtitling. Therefore, certain rules occur and it may affect the translator s decision. The aims of this research are to identify and describe the translation techniques, method and ideology used in the subtitle of the BBC television series, Jane Eyre and also to describe the subtitle s quality as the impact of techniques, method and ideology applied, in terms of accuracy, acceptability, and readability. This research is a descriptive, qualitative research, and focuses on a single case. It involves two kinds of data sources. The first data source is the film transcript of Jane Eyre and its subtitle in Indonesian. The second data source is the information collected from respondents/rater. Techniques of collecting data are document analysis, questionnaire distribution, and in-depth interview. Purposive sampling is applied in this research. During the data collection process, the analysis is also conducted. The model of analysis is ethnographic analysis. The research findings show that there are 12 kinds of translation techniques from 685 techniques applied in translating the audio and visual text of Jane Eyre. Based on the frequencies, the techniques are literal translation 156 (22, 77%), transposition 137 (20%), linguistic compression 110 (16, 05%), established equivalent 98 (14, 30%), linguistic amplification 41 (5, 98%), amplification 36 (5, 25%), reduction 35 (5, 10%), modulation 35 (5, 10%), particularization 19 (2, 77%), pure borrowing 9 (1, 31%), calque 8 (1, 16%), and generalization 1 (0, 14%). Based on the dominant techniques that occur, the translator tends to use communicative translation method and domestication as the ideology. Then, the impact of the application of those translation techniques, method, and ideology toward the translation quality is the overall quality score 2, 82 with the average score of accuracy 2, 74, acceptability 2, 88, and readability 2, 98. These indicate that the subtitle has a good quality. The translation techniques which give the most positive contribution for the translation quality are particularization, pure borrowing, calque, and generalization. The technique which gives the most negative contribution is reduction. In subtitling, legibility factors are important to be noticed and taken into consideration. The appropriate choice of words and equivalent forms in target language are also important to be concerned because the meaning and impression received by the audience may be different with the writer s intention. Keywords: subtitle, subtitling, translation technique, translation method, translation ideology, translation quality, accuracy, acceptability and readability. 1 Mahasiswa Jurusan Program Studi Linguistik dengan NIM S Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

20 ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC Prima Purbasari 1 Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Esd.,M.A.,Ph.D 2 Drs. Riyadi Santosa, M.WEsd.,Ph.D 3 ABSTRAK Tesis. Pascasarjana Program Magister Linguistik, Minat Utama Penerjemahan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Pembimbing: (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed. Ph.D. Film dapat menjadi daya tarik yang mendunia serta menjadi media edukasi bagi masyarakat di dunia, terutama bila dilengkapi dengan subtitle yang dapat menyalurkan pesan dari film tersebut. Namun, bahasa lisan perlu dibuat lebih ringkas ketika digunakan sebagai bahasa tertulis dalam subtitle sehingga timbul batasan-batasan tertentu yang dapat mempengaruhi keputusan penerjemah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang digunakan dalam subtitle film Jane Eyre versi serial televisi BBC, serta mendiskripsikan dampak penggunaannya terhadap kualitas subtitle dari aspek keakuratan (accuracy), keberterimaan (acceptability) serta keterbacaan (readability). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif terpancang untuk kasus tunggal. Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis sumber data. Sumber data pertama adalah dokumen yang berupa transkrip film Jane Eyre beserta teks terjemahannya (subtitle) dalam Bahasa Indonesia. Sumber data kedua berupa informasi yang didapat dari responden/rater. Pengumpulan data dilakukan melalui identifikasi teknik, metode, dan ideologi dengan pengkajian dokumen, 1 Mahasiswa Jurusan Program Studi Linguistik dengan NIM S Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Pemilihan sampel data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Model analisis sesuai dengan model analisis etnografi yang diusulkan oleh Spradley. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 jenis teknik penerjemahan dari 685 teknik yang digunakan dalam menerjemahkan film Jane Eyre yang berupa teks audio dan visual. Berdasarkan frekuensi penggunaannya, secara berurutan teknik-teknik tersebut adalah: penerjemahan literal 156 (22, 77%), transposisi 137 (20%), kompresi linguistik 110 (16, 05%), padanan lazim 98 (14, 30%), amplifikasi linguistik 41 (5, 98%), amplifikasi 36 (5, 25%), reduksi 35 (5, 10%), modulasi 35 (5, 10%), partikularisasi 19 (2, 77%), peminjaman murni 9 (1, 31%), kalke 8 (1, 16%), dan generalisasi 1 (0, 14%). Berdasarkan teknik yang dominan muncul, penerjemah cenderung menggunakan metode penerjemahan komunikatif dengan ideologi domestikasi. Dampak dari penggunaan teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang dipilih terhadap kualitas terjemahan ialah didapatkannya nilai overall quality 2, 82 dengan nilai rata-rata keakuratan terjemahan 2, 74, keberterimaan 2, 88 dan keterbacaan 2, 98. Hal ini mengindikasikan bahwa subtitle film ini memiliki kualitas keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan yang baik. Teknik yang paling banyak memberikan kontribusi positif terhadap tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan terjemahan adalah teknik partikularisasi, peminjaman murni, kalke, dan generalisasi. Teknik penerjemahan yang paling banyak mengurangi tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan terjemahan adalah teknik reduksi. Sebagai salah satu jenis penerjemahan film yang berbeda dengan jenis penerjemahan lain karena adanya beberapa batasan tertentu, faktor-faktor legibility perlu diperhatikan dalam subtitling. Pilihan kata yang tepat serta bentuk yang sepadan dalam bahasa sasaran juga penting untuk diperhatikan karena makna dan kesan yang diterima pemirsa bisa berbeda dengan maksud penulis asli. Kata Kunci: subtitle, subtitling, teknik penerjemahan, metode penerjemahan, ideologi penerjemahan, kualitas terjemahan, keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan.

21

22 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film telah menjadi alternatif yang menarik bagi sebagian besar masyarakat baik sebagai sarana hiburan maupun edukasi. Istilah film berasal dari photographic film (juga disebut dengan filmstock) yang dahulu digunakan sebagai alat untuk merekam dan menampilkan gambar-gambar yang bergerak. Film banyak dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk seni yang penting karena selain menghibur dan mendidik, film juga dapat memberikan pencerahan serta inspirasi bagi para penontonnya. Film diciptakan oleh atau berdasarkan budaya tertentu sehingga apa yang dihasilkan pun merupakan refleksi dari budaya tersebut. Film apapun dapat menjadi daya tarik yang mendunia serta menjadi media edukasi bagi masyarakat di seluruh dunia, terutama bila dilengkapi dengan dubbing (sulih suara) atau subtitle yang dapat menyediakan terjemahan dialog dalam film serta mampu menyalurkan pesan dari film tersebut. Melalui film, masyarakat dapat mengetahui dan memahami budaya-budaya negara lain. Hingga saat ini, budaya tetap menjadi isu yang hangat untuk diperbincangkan. Dengan melihat budaya lain melalui film, masyarakat dapat memperkaya pengetahuan mereka akan budaya serta diharapkan mampu melihat perspektif lain dari hal yang sama, pun dengan pandangan yang berbeda dan hal ini dapat terwujud melalui bantuan dubbing atau subtitle, salah satu jenis penerjemahan. 1

23 Terdapat dua pendekatan dasar ketika melakukan transfer dialog lisan suatu program dari satu bahasa ke bahasa yang lain, baik hasil akhirnya berupa lisan seperti produksi aslinya ataupun ditransformasikan menjadi teks tulis. Jika pendekatan pertama yang dikehendaki, maka prosesnya disebut sebagai dubbing dan disebut dengan subtitling jika pilihan kedua yang digunakan (Cintas, 2009). Karena faktor ekonomis, memerlukan lebih sedikit biaya dibandingkan dubbing, subtitling menjadi pilihan yang bijak bagi pihak-pihak yang bekerja dalam bisnis film. Subtitling pun lebih sering digunakan daripada dubbing, namun hal ini bukan berarti bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam kegiatan subtitling lebih sedikit. Umumnya, sesuai pernyataan O Connell (2007), orang dapat berbicara lebih cepat dibandingkan saat membaca, yang mengakibatkan perlunya bahasa lisan dibuat lebih ringkas ketika akan digunakan sebagai bahasa tertulis dalam subtitle. Hal ini menyebabkan timbulnya space dan time constraint atau batasan tempat dan waktu yang dapat mempengaruhi keputusan penerjemah. Batasan tempat timbul seiring terbatasnya jumlah tempat yang disediakan untuk subtitle. Faktor ini memiliki pengaruh terhadap pemilihan kata, lebih luas lagi; berpengaruh terhadap kualitas hasil terjemahan subtitle. Selain itu, sebagai suatu kesatuan, unsur-unsur lain yang terdapat dalam film semisal intonasi, gerak tubuh, maupun unsur non verbal lainnya harus tetap diperhatikan dan dijadikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan ketika menerjemahkan. Faktor perbedaan budaya juga menjadi kendala tersendiri bagi seorang penerjemah film. Adanya suatu anggapan bahwa negara yang kaya cenderung memakai dubbing dalam menerjemahkan film atau program televisi sedangkan negara- perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2

24 digilib.uns.ac.id 3 negara miskin lebih memilih untuk menggunakan subtitling tidaklah tepat untuk dikatakan saat ini karena terdapat beberapa faktor lain yang ikut mempengaruhi pilihan maupun tingkat intensitas penggunaan dubbing atau subtitling. Faktorfaktor yang juga merupakan tren baru tersebut adalah biaya dan waktu yang tersedia, jenis atau genre program, status bahasa sumber dan bahasa target (sebagai bahasa internasional, bahasa utama atau bahasa minoritas misalnya), serta hubungan yang ada di antara faktor-faktor tersebut (O Connell, 2007). Di Indonesia, sebagai contoh, tingginya minat terhadap film-film berbahasa asing dapat dilihat dari ramainya pengunjung bioskop-bioskop yang seringkali menampilkan film-film berbahasa Inggris terbaru dan maraknya tempat persewaan film yang menyediakan berbagai film berbahasa asing lainnya baik dalam bentuk VCD ataupun DVD. Hal ini meningkatkan minat terhadap subtitling. Banyaknya film-film maupun program-program televisi (yang bahasa sumbernya mayoritas adalah Bahasa Inggris) yang didistribusikan ke Indonesia dalam selang waktu yang relatif cepat antara film yang satu dengan lainnya membuat subtitling menjadi pilihan yang tepat untuk penerjemahan film meskipun dubbing juga tetap digunakan untuk genre-genre acara televisi tertentu, serial televisi untuk anak-anak misalnya. Uraian mengenai film sebagai media massa serta perannya dalam dunia sosial ini menarik minat penulis untuk menjadikan film sebagai obyek penelitian. Dalam penelitian ini, film yang dipilih sebagai obyek adalah Jane Eyre versi serial televisi yang ditayangkan oleh BBC pada tahun Film dipilih dalam bentuk VCD karena VCD lebih mudah dijangkau masyarakat karena lebih mudah

25 digilib.uns.ac.id 4 dijumpai di berbagai rental film. Serial ini dibuat berdasarkan sebuh novel karya Charlotte Bronte yang diterbitkan pada tahun Novel dengan judul yang sama ini telah diadaptasi ke dalam berbagai film bisu, film televisi, layar lebar, drama musikal, pertunjukan radio, dan berbagai karya literatur. Menurut Wikipedia; terdapat 7 film bisu antara tahun , 11 film layar lebar sekitar tahun , 9 pertunjukan musikal dari 1994 hingga 2009, sebuah pertunjukan radio pada tahun 1943, 9 serial atau film televisi di tahun , sebuah graphic novel di tahun 2003 berjudul Jane Eyre: The Graphic Novel, dan 20 karya literatur yang diterbitkan dari tahun 1938 sampai Di Indonesia sendiri, novel Jane Eyre dicetak kembali pada tahun Ini menunjukkan besarnya minat para penikmat novel maupun film karya Bronte sehingga mendorong para pembuat film, produser-produser maupun kelompok atau individu-individu lainnya untuk memproduksi berbagai bentuk hiburan yang terinspirasi oleh novel Jane Eyre ini. Dinilai sebagai sebuah bentuk adaptasi yang berhasil, miniseri berjudul sama yang ditayangkan BBC One di Inggris pada tahun 2006 yang menjadi obyek bahasan dalam penelitian ini telah meraih critical acclaim serta nominasi-nominasi bergengsi dari berbagai acara penghargaan. Penayangan serial televisi Jane Eyre produksi BBC di luar Inggris sendiri yaitu Amerika, Spanyol dan Portugal, menurut situs Wikipedia telah menarik minat banyak penonton. Di Spanyol contohnya, serial ini memiliki sekitar 17,7% pemirsa dari total pemirsa televisi Spanyol. Hal inilah yang juga menarik minat penulis untuk menjadikan salah satu film televisi hasil adaptasi novel Jane Eyre sebagai obyek penelitian.

26 digilib.uns.ac.id 5 Beberapa penelitian mengenai subtitle atau teks terjemahan film telah dilakukan sebelumnya. Salah satunya adalah penelitian dengan judul Kajian Terjemahan Tindak Ilokusi Ekspresif Dalam Teks Terjemahan Film American Beauty oleh Adventina Putrianti pada tahun Penelitian terkait lainnya dilakukan oleh Asrofin Nur Kholilah dalam tesisnya yang berjudul Analisis Teknik dan Kualitas Subtitle Film My Mom s New Boyfriend pada tahun Sama-sama mengacu pada subtitling, terdapat beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan kedua penelitian sebelumnya. Obyek penelitian ini berupa serial televisi, sedangkan obyek penelitian kedua penelitian di atas berupa film layar lebar atau film bioskop. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis teknik penerjemahan, metode dan ideologi yang diterapkan dalam subtitle Jane Eyre serta dampak penggunaan teknik-teknik, metode, dan ideologi penerjemahan tersebut terhadap kualitas terjemahannya. Permasalahan ini berbeda dengan yang dikemukakan oleh Putrianti (2007), yaitu kajian terjemahan tindak ilokusi ekspresif. Tindak ilokusi merupakan salah satu kategori Tindak Tutur atau Speech Act, selain tindak lokusi dan perlokusi, yang pertama kali diungkapkan oleh Austin (1962) dalam bukunya How to Do Things with Words. Tindak Tutur merupakan salah satu teori dalam kajian Pragmatik sedangkan penelitian ini murni mengkaji subtitling atau penerjemahan film. Dalam penelitiannya, dikaji pula tingkat kesepadanan makna dan bentuk tindak ilokusi ekspresif dalam bahasa sumber (Bahasa Inggris) kedalam bahasa sasaran (Bahasa Indonesia) namun tidak mengkaji serta teknik penerjemahan yang digunakan. Meskipun sama-sama mengkaji teknik penerjemahan serta dampak

27 digilib.uns.ac.id 6 penerapannya terhadap kualitas subtitle, merujuk pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Kholifah (2010), penelitian ini dapat disebut berbeda karena mengkaji metode serta ideologi yang digunakan oleh penerjemah. Secara ringkas, gap yang ada antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. jenis-jenis teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam subtitle film. 2. dampak teknik, metode, dan ideologi penerjemahan tersebut terhadap kualitas subtitle yang dihasilkan. B. Pembatasan Masalah Dengan tujuan untuk membuat tesis ini lebih terarah dan fokus, perlu diketahui bahwa penulis hanya mengkaji subtitle yang terdapat dalam film Jane Eyre versi serial televisi yang diproduksi oleh stasiun televisi Inggris BBC One tahun 2006 versi VCD, bukan dalam bentuk film bioskop maupun DVD. Mini seri ini terdiri dari empat episode yang masing-masing episodenya memiliki durasi tayang rata-rata 50 menit. Dalam hal ini, hanya episode pertama yang dipilih sebagai data karena selain panjang durasi yang sama antar tiap episode, episode awal adalah episode penting yang memberikan gambaran mengenai latar belakang Jane Eyre, tokoh utama serial ini. Data yang dianalisis berupa dialog; satuan lingual yang terdiri atas kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung teknik penerjemahan, maupun unsur lain dalam bentuk tertulis yang merupakan bagian dari serial televisi tersebut. Karena penelitian ini berfokus pada subtitling atau

28 digilib.uns.ac.id 7 penerjemahan film dari Bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke dalam Bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran maka dialog dalam bahasa lain, dalam hal ini dialog dalam Bahasa Prancis, tidak diikutsertakan dalam proses analisis. C. Rumusan Masalah Masalah yang akan dikaji dalam proposal tesis ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Teknik, metode, dan ideologi penerjemahan apa yang digunakan oleh penerjemah dalam subtitle film Jane Eyre versi serial televisi BBC? 2. Bagaimana dampak teknik, metode, dan ideologi penerjemahan tersebut terhadap kualitas hasil terjemahan atau subtitle film Jane Eyre versi serial televisi BBC? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan-rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan proposal tesis ini adalah: 1. Mendeskripsikan teknik-teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam membuat subtitle film Jane Eyre versi serial televisi BBC. 2. Mendeskripsikan dampak penggunaan teknik, metode dan ideologi penerjemahan terhadap kualitas subtitle film Jane Eyre versi serial televisi BBC.

29 digilib.uns.ac.id 8 E. Manfaat Penelitian Secara teoritis, tesis ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci kepada pembaca mengenai penerjemahan film atau subtitling, terutama penerjemahan film yang didistribusikan dalam bentuk VCD. Diharapkan dapat memberikan informasi yang memadai mengenai teknik-teknik yang biasa digunakan dalam penerjemahan film serta informasi mengenai jenis metode dan ideologi yang kemungkinan besar cenderung sering digunakan dalam penerjemahan film. Secara praktis, tesis ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan pertimbangan bagi penulis-penulis lain, terutama yang berkecimpung di bidang terjemahan yang berniat membuat karya tulis mengenai kualitas karya terjemahan film atau subtitle maupun jenis penerjemahan audiovisual lainnya.

30 digilib.uns.ac.id 9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Penerjemahan 1.1. Pengertian Penerjemahan Pada dasarnya, semua definisi yang ada mengenai istilah penerjemahan mengarah pada hal yang sama, yaitu bahwa yang disebut dengan penerjemahan adalah suatu upaya untuk mengalihkan pesan dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain. Catford (1974: 20) memberikan gagasan mengenai penerjemahan sebagai penggantian suatu teks tertulis dalam suatu bahasa (BSu) dengan teks dalam bahasa lain (BSa) yang sepadan. Definisi yang diberikan oleh Catford ini masih sederhana, belum mencakup makna, pesan, maupun bentuk di dalam penerjemahan. Namun, Nida dan Taber (1969:12) menyatakan bahwa penerjemahan adalah menciptakan kembali makna dalam bahasa sasaran padanan alami yang paling mendekati pesan dalam bahasa sumber, pertama dalam makna dan kedua dalam gaya. House (2001) mengemukakan bahwa makna yang terkandung dalam suatu bentuk yang diterjemahkan (suatu unit linguistik) harus diberikan secara sepadan/ekuivalen dalam setiap terjemahannya dalam bahasa apapun. Dalam hal ini, Larson (1984) menjelaskan bahwa menerjemahkan pada dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. Bentuk yang dimaksud disini adalah bahasa, baik verbal maupun non-verbal. 9

31 digilib.uns.ac.id 10 Terkait hal ini, Munday (2001: 1) memberikan pengertian tersendiri tentang penerjemahan, yakni: an act of communication which attempts to relay, across cultural linguistic boundaries, another act of communication which may have been intended for different purposes and different readers. Melalui definisi ini, Munday menggolongkan penerjemahan sebagai tindak komunikasi yang berupaya menyampaikan pesan yang melintasi batasan linguistik dan budaya. Lebih jauh, tujuan dari penerjemahan itu sendiri bisa berbeda-beda sebagaimana beragamnya pembaca. Terkait hal ini, bahasa merupakan unsur utama dalam bidang penerjemahan, dan karena bahasa adalah bagian dari kebudayaan maka penerjemahan tidak saja bisa dipahami sebagai pengalihan bentuk dan makna tetapi juga budaya (Hoed, 1992:80) Proses Penerjemahan Dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tentulah akan melalui sebuah proses. Begitupun dalam melakukan aktifitas penerjemahan akan terjadi proses penerjemahan. Proses penerjemahan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang penerjemah dalam memproses pengalihan informasi yang ada dalam bahasa sumber (BSu) kedalam bahasa sasaran (BSa). Menurut Nida dan Taber (1969:33) penerjemahan merupakan proses yang kompleks karenanya penerjemahan berlangsung dalam tiga tahap yakni: A. Tahap analisis (analysis) Dalam menganalisa sebuah teks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa teks yang akan diterjemahkan dengan tujuan untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh si penulis asli dan untuk

32 digilib.uns.ac.id 11 mengidentifikasi kata-kata sulit dan istilah teknis dari kalimat kompleks. Dalam tahap ini, penerjemah menganalisis teks BSu dalam hal hubungan gramatikal dan makna serta rangkaian kata-kata untuk memahami makna atau isi secara keseluruhan. Hal-hal yang dianalisis berupa aspek linguistik dan aspek ekstralinguistik. Unsur-unsur kebahasaan seperti unsur-unsur kata, struktur tata bahasa, dan konteks komunikasi termasuk dalam unsur linguistik. Unsur ekstralinguistik terkait dengan sosio budaya teks BSu yang merupakan bagian tak terpisahkan dari bahasa itu. B. Pengalihan (transfer) Setelah penerjemah benar-benar memahami makna yang terkandung dalam bahasa sumber dan juga struktur bahasa sumber, langkah berikutnya dalam proses penerjemahan adalah pengalihan makna. Pada tahapan ini penerjemah mulai menerjemahkan dalam pikiran dan dituliskan ke dalam BSa, mencari padanan kata yang tepat dari BSu ke dalam BSa. Pada tahap ini juga seorang penerjemah memutuskan ideologi mana yang akan digunakan (foreignization atau domestication), metode apa yang akan dipakai dan teknik apa yang akan diaplikasikan dengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu keakuratan (accuracy), kewajaran (naturalness), dan keterbacaan (readability). C. Penyelarasan (restructuring) Restrukturisasi atau penyelarasan isi pesan pada BSa adalah tahap akhir dalam proses penerjemahan. Tahap ini merupakan penyesuaian hasil

33 digilib.uns.ac.id 12 penerjemahan dengan kaidah dan pemikiran pembaca BSa dalam bentuk bahasa yang sewajar mungkin. Dalam tahapan ini seorang penerjemah membuat hasil terjemahannya yang luwes dan mudah dipahami agar pembaca tidak merasa seperti merasa membaca teks terjemahan. Beberapa penerjemah menyatakan bahwa tujuan dari restructuring adalah; mengecek penggunaan istilah-istilah teknis secara konsisten, meyakinkan struktur kalimat terjemahan dengan tata Bahasa Indonesia, dan mempertimbangkan apakah kalimat-kalimat kompleks seharusnya ditulis kembali menjadi kalimat yang lebih sederhana agar mudah dimengerti Teknik Penerjemahan Ketika menerjemahkan, seorang penerjemah pasti mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah-masalah pada tataran unit bahasa yang kecil seperti kata, frasa atau kalimat. Istilah strategi penerjemahan sering digunakan, padahal strategi ini terwujud dalam teknik penerjemahan yang terlihat pada produk atau hasil terjemahan. Untuk lebih memahami kedua istilah tersebut, Molina dan Albir (2002:508) memberikan definisi sebagai berikut: strategies open the way to finding a suitable solution for translation unit. The solution will be materialized by using a particular technique. Therefore, strategies and techniques occupy different places in problem solving: strategies are part of the process, techniques affect the result. Molina dan Albir (2002: 509) mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan

34 digilib.uns.ac.id 13 lingual. Di bawah ini dikemukakan teknik penerjemahan versi Molina dan Albir (2002: ): a. Transposisi (Transposition) Merupakan teknik penggantian kategori tata bahasa (gramatikal) BSu kedalam BSa yang dianggap lebih sesuai. BSu : how hungry you are BSa : kau lapar sekali. b. Modulasi (Modulation) Dengan teknik ini, penerjemah mengubah sudut pandang, fokus, atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. BSu : she does the laundry BSa : ia tukang cuci kami. c. Adaptasi (Adaptation) Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mengubah unsur budaya pada BSu ke dalam budaya BSa. BSu : how s Jefry? BSa : bagaimana kabar Jupri? d. Amplifikasi (Amplification) Teknik ini mengungkapkan pesan secara eksplisit atau memparafrasekan suatu informasi yang implisit dari BSu ke dalam BSa. Teknik ini biasanya digunakan dalam pengalihbahasaan (interpreting) dan dubbing.

35 digilib.uns.ac.id 14 BSu : you must change BSa : kau harus ganti pakaian. e. Peminjaman (Borrowing) Borrowing merupakan teknik penerjemahan yang memungkinkan penerjemah meminjam kata atau ungkapan dari BSu, peminjamannya bisa berupa peminjaman murni (pure borrowing) maupun peminjaman yang telah dinaturalisasikan (naturalized borrowing) baik dalam bentuk morfologi ataupun pengucapan yang disesuaikan dalam BSa. 1) Pure Borrowing BSu : hotel BSa : hotel 2) Naturalized Borrowing BSu : calculator BSa : kalkulator. f. Kalke (Calque) Teknik ini merujuk pada penerjemahan secara literal, baik kata maupun frasa dari BSu ke dalam BSa yang dapat berwujud leksikal atau struktural. BSu : a smile BSa : sebuah senyuman. g. Kompensasi (Compensation) Teknik memperkenalkan unsur-unsur pesan, informasi, atau pengaruh stilistika teks BSu ke dalam teks commit BSa. to user

36 digilib.uns.ac.id 15 BSu : enter, stranger, but take heed of what awaits the sin of greed BSa : masuklah, orang asing, tetapi berhati-hatilah terhadap dosa yang harus ditanggung orang serakah. h. Penerjemahan Literal (Literal Translation) Penerjemahan kata atau ekspresi dari BSu ke BSa secara kata per kata tetapi strukturnya sudah mengikuti aturan BSa. BSu : look at his wings BSa : lihat sayapnya. i. Kreasi Diskursif (Discursive Creation) Teknik ini digunakan untuk menentukan padanan sementara untuk istilah yang maknanya tidak terduga dan keluar konteks. Teknik ini biasanya diterapkam untuk menerjemahkan judul buku atau film. Contoh: BSu : Shopaholic and Sister BSa : Si Gila Belanja Punya Kakak. j. Padanan Lazim (Established Equivalent) Teknik penggunaan istilah atau ungkapan yang sudah lazim digunakan atau diakui baik dalam kamus atau penggunaan bahasa sehari-hari dalam BSa. BSu : afternoon, miss BSa : selamat siang, Nona.

37 digilib.uns.ac.id 16 k. Generalisasi (Generalization) Dalam teknik ini penerjemah mengubah istilah asing yang bersifat khusus menjadi lebih dikenal dan umum dalam BSa. BSu : flat BSa : apartemen l. Partikularisasi (Particularization) Teknik ini merupakan kebalikan dari generalisasi. Penjelasan yang lebih konkrit dan jelas lebih diutamakan oleh penerjemah dalam BSa, sementara itu dalam BSu hanya diberikan istilah umum saja. BSu : it is upholstered with velvets and furs BSa : perabotannya berlapis beludru dan bulu binatang. m. Amplifikasi Linguistik (Linguistic Amplification) Teknik penambahan elemen-elemen linguistik dalam teks BSa agar lebih sesuai dan mudah dimengerti. Teknik ini biasa digunakan dalam consecutive interpreting dan dubbing (sulih suara). BSu : but never here BSa : tapi tak pernah kulihat di sini. n. Kompresi Linguistik (Linguistic Compression) Penerapan teknik ini dilakukan dengan mensintesa unsur-unsur linguistik dalam teks BSa. Teknik ini biasa digunakan dalam simultaneous interpreting dan subtitling.

38 digilib.uns.ac.id 17 BSu : there s still plenty of rooms BSa : masih banyak tempat o. Reduksi (Reduction) Teknik ini menekankan pada pemadatan teks dari BSu ke dalam BSa, merupakan kebalikan dari amplifikasi. BSu : keep fighting spirit! BSa : bersemangatlah! p. Substitusi (Substitution) Teknik ini umumnya digunakan dalam pengalihbahasaan dengan cara mengubah unsur-unsur linguistik ke dalam paralinguistik (berhubungan dengan intonasi dan gerakan tubuh) atau sebaliknya. BSu : he shakes his head (paralinguistik) BSa : dia tidak setuju q. Variasi (Variation) Dengan teknik ini penerjemah mengubah unsur-unsur linguistik dan paralinguistik yang mempengaruhi variasi linguistik, perubahan tona, gaya bahasa, dialek sosial, dan juga dialek geografis. Teknik ini biasanya digunakan untuk menerjemahkan naskah drama dan cerita anak-anak. BSu : hello, babe BSa : halo, cewek

39 digilib.uns.ac.id 18 r. Deskripsi (Description) Penggantian istilah atau ungkapan dalam BSu baik dengan deskripsi bentuk atau fungsinya maupun keduanya. Bsu: Panettone (I) BSa: The traditional Italian cake eaten on New Year s eve (E) 1.4. Metode Penerjemahan Metode penerjemahan merupakan cara sebuah proses penerjemahan dilakukan sesuai tujuan penerjemah, yaitu opsi global yang berdampak pada teks bahasa sasaran secara keseluruhan atau konteks makro yang memberi pengertian bahwa metode tersebut telah ditentukan atau direncanakan sebelumnya (Molina dan Albir, 2002). Sebelum melakukan kegiatan penerjemahan, seorang penerjemah harus memperhatikan karakteristik pembaca targetnya dan untuk keperluan apa hasil terjemahannya nanti, sehingga penerjemah bisa memutuskan metode apa yang akan digunakan dalam menerjemahkan suatu teks. Venuti (1995:20-21) menyimpulkan bahwa dalam konteks makro ada dua kecenderungan yang muncul mengenai bagaimana bentuk dan cara penerjemahan yang diinginkan masyarakat. Namun, dua kecenderungan ini menunjukkan perbedaan yang kuat, satu sisi meyakini bahwa terjemahan yang baik adalah yang dekat dengan budaya dan bahasa sumber (foreignizing atau foreignisasi), sementara yang lain meyakini bahwa terjemahan yang baik harus dekat dengan budaya dan bahasa sasaran (domestication atau domestikasi).

40 digilib.uns.ac.id 19 Sehubungan dengan ini, Newmark (1988:45) membagi metode penerjemahan menjadi 8 berdasarkan tujuan dan pertimbangan untuk siapa penerjemahan dilakukan. Empat dari delapan metode berorientasi pada BSu, dan empat yang lainnya berorientasi pada BSa. Kedelapan metode itu digambarkan dalam diagram yang disebut diagram V. Berikut adalah diagram yang dimaksud: SL emphasis word-for-word translation literal translation faithful translation TL emphasis adaptation free translation idiomatic translation semantic translation communicative translation Gambar 1: Diagram V Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai metode-metode tersebut. Metode no 1-4 adalah metode yang berorientasi pada bahasa sumber, sedangkan metode no 5-8 merupakan metode-metode yang berorientasi pada bahasa sasaran. 1. Penerjemahan Kata demi Kata (Word for Word Translation) Penerjemahan ini masih terikat pada struktur BSu tanpa sedikitpun penyesuaian terhadap struktur BSa. Nababan (2003) menyatakan bahwa penerjemah hanya mencari padanan kata BSu dalam BSa tanpa mengubah susunan kata dalam terjemahannya. Susunan kata dalam BSa sama persis dengan susunan kata dalam kalimat BSu.

41 digilib.uns.ac.id Penerjemahan Harfiah (Literal Translation) Metode ini dilakukan dengan melakukan perubahan struktur kalimat pada BSa. Pada awalnya penerjemah menerjemahkan teks dalam BSu secara kata demi kata kemudian disesuaikan dengan susunan kata dalam BSa namun kata-kata maupun gaya bahasa dalam BSu masih dipertahankan. 3. Penerjemahan Setia (Faithful Translation) Penerjemahan ini dilakukan untuk memproduksi makna kontekstual teks asli namun tetap mempertahankan aspek bentuk atau struktur gramatikal BSu sehingga pembaca masih dapat melihat kesetiaan pada segi bentuknya. Karena berpegang teguh pada makna dan tujuan teks BSu, maka hasil terjemahannya seringkali terasa kaku. Hoed (2006: 57) mengungkapkan bahwa metode ini dipergunakan untuk memperkenalkan metafora asing, ungkapan, dan istilah baru untuk mengisi kekosongan ungkapan dan istilah dalam BSa. 4. Penerjemahan Semantik (Semantic Translation) Dibandingkan dengan penerjemahan setia, penerjemahan ini lebih luwes dan memperhatikan kaidah-kaidah BSa. Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh Newmark (1988: 46), penerjemahan semantik dilakukan dengan tetap mempertimbangkan unsur estetika dalam BSu dengan tetap memperhatikan makna. 5. Adaptasi (Adaptation) Metode ini merupakan metode yang paling bebas dalam hal keterikatan dengan budaya dan bahasa sumber. Sebagai contoh; latar belakang budaya,

42 digilib.uns.ac.id 21 konteks sosial, nama tokoh, tema, dan alur dari sebuah karya sastra dapat diubah sesuai dengan budaya BSa. 6. Penerjemahan Bebas (Free Translation) Metode ini mengutamakan kesepadanan pesan teks BSu dengan pesan teks BSa namun seringkali tidak mempertimbangkan bentuk teks. Terjemahan yang dihasilkan bisa lebih panjang atau lebih pendek dari teks BSu karena penerjemahan bebas biasanya dilakukan dengan cara parafrase. 7. Penerjemahan Idiomatik (Idiomatic Translation) Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mereproduksi pesan dalam BSu namun nuansa maknanya cenderung sedikit menyimpang jika dibandingkan dengan teks asli. Biasanya hal ini dilakukan melalui penggunaan kolokasi dan ungkapan idiomatik yang tidak terdapat dalam BSu. 8. Penerjemahan Komunikatif (Communicative Translation) Metode ini menekankan pada efek yang ditimbulkan kepada pembacanya dengan menitikberatkan pada reproduksi makna kontekstual sehingga aspek kebahasaan maupun isinya langsung dapat dimengerti oleh pembaca. Newmark (1988: 47) mengatakan bahwa communicative translation attempts to render the exact contextual meaning of the original in such a way that both content and language are readily acceptable and comprehensible to the readership. Penerjemahan komunikatif ini memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi.

TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS 1 TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北

Lebih terperinci

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS HIPERBOLA DALAM NOVEL THE LORD OF THE RINGS: THE TWO TOWERS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Stilistika) Tesis Disusun

Lebih terperinci

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS dezauhana@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat

Lebih terperinci

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Jenjang Magister Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS Oleh IDAWATI SITUMORANG 127009036/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC

ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Systemic Functional Linguistics) TESIS

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Umi Dwi Lestari PERNYATAAN NIM : S131108011 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul Analisis Terjemahan Hubungan Konjungtif (HK): Bentuk

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS Oleh NASIR BINTANG 127009030/LNG 117009008/LN TESIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjemahan dapat dipahami sebagai sebuah proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM

ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS digilib.uns.ac.id ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi

Lebih terperinci

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANALISIS STRATEGI KESANTUNAN TINDAK TUTUR PERMINTAAN (REQUEST) DALAM NOVEL BREAKING DAWN DAN TERJEMAHANNYA AWAL YANG BARU (Kajian Terjemahan Dengan Pendekatan Teori Pragmatik) TESIS Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Bidang Ilmu: 613/Humaniora LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Drs. Zainal Arifin, M.Hum.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.

Lebih terperinci

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes digilib.uns.ac.id Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Linguistik Minat Utama

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI Oleh: SRI LESTARI K1212066 FAKULTAS

Lebih terperinci

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan 282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan teori, yang menjabarkan beberapa hal yang menjadi rujukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM UNIVERSITAS INDONESIA Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM 0706182192 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN NOVEL HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS VERSI BUKU DAN VERSI INTERNET (Penjelasan Istilah Khusus) TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN NOVEL HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS VERSI BUKU DAN VERSI INTERNET (Penjelasan Istilah Khusus) TESIS digilib.uns.ac.id 1 KAJIAN TERJEMAHAN NOVEL HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS VERSI BUKU DAN VERSI INTERNET (Penjelasan Istilah Khusus) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dikemukakan beberapa kajian teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan serta penilaian kualitas terjemahan,

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat utama

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 JIWAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku atau literatur 1 asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang banyak diterjemahkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik

Lebih terperinci

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pendahuluam Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

MOTTO. - David McCullough Jr.

MOTTO. - David McCullough Jr. i ii iii MOTTO Climb mountains not to plant your flag, but to embrace the challenge, enjoy the air and behold the view.climb it so you can see the world, not so the world can see you - David McCullough

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika HALAMAN JUDUL KARAKTERISTIK PENALARAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS TENTANG SAMPEL TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Definisi Penerjemahan Sesungguhnya penerjemahan sudah cukup lama dikenal dalam komunikasi antarmanusia. Ada berbagai definisi penerjemahan sebagaimana telah

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENJAWAB DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL PRIDE AND PREJUDICE Paramita Widya Hapsari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia paramitawh10@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Silalahi (2009) dalam disertasinya yang berjudul Dampak Teknik, Metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Silalahi (2009) dalam disertasinya yang berjudul Dampak Teknik, Metode BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data yang dikumpulkan baik berupa skripsi dan jurnal penelitian, ditemukan penelitian yang menganalisis mengenai penerjemahan

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 13 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 TESIS Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

TERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR KARYA OLEN STEINHAUER TESIS

TERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR KARYA OLEN STEINHAUER TESIS TERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR KARYA OLEN STEINHAUER (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA ANAK AUTIS DI SLB A-C DHARMAWANITA SIDOARJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA ANAK AUTIS DI SLB A-C DHARMAWANITA SIDOARJO PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI PADA ANAK AUTIS DI SLB A-C DHARMAWANITA SIDOARJO Oleh : TOMY YUSUF K5109050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KOMEDI DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Komedi YUK KEEP SMILE di Trans TV dan PESBUKERS di ANTV Pada Masyarakat Desa Jengglong Kelurahan Bejen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

ANALISIS EKSPLISITASI MANASUKA DALAM BUKU DONGENG TERJEMAHAN BERJUDUL KISAH-KISAH PENGANTAR TIDUR PUTRI

ANALISIS EKSPLISITASI MANASUKA DALAM BUKU DONGENG TERJEMAHAN BERJUDUL KISAH-KISAH PENGANTAR TIDUR PUTRI ANALISIS EKSPLISITASI MANASUKA DALAM BUKU DONGENG TERJEMAHAN BERJUDUL KISAH-KISAH PENGANTAR TIDUR PUTRI DISNEY DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan pertukaran informasi. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan pertukaran informasi. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan informasi sangatlah pesat. Banyak sarana dan media yang mendukung terjadinya proses komunikasi dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI. 1) Roswita Silalahi (2009) dalam disertasinya berjudul Dampak Teknik, Metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI. 1) Roswita Silalahi (2009) dalam disertasinya berjudul Dampak Teknik, Metode 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2. 1. 1 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan mengenai terjemahan yang berkaitan dengan budaya telah dilakukan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 (Suatu Tinjauan Pragmatik)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 (Suatu Tinjauan Pragmatik) TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 (Suatu Tinjauan Pragmatik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki

Lebih terperinci

CHAPTER III RESEARCH METHODOLOGY. A. Research Type and Design. This research is descriptive qualitative. According to Subroto (1992: 23) he

CHAPTER III RESEARCH METHODOLOGY. A. Research Type and Design. This research is descriptive qualitative. According to Subroto (1992: 23) he CHAPTER III RESEARCH METHODOLOGY A. Research Type and Design This research is descriptive qualitative. According to Subroto (1992: 23) he states that descriptive method study is the investigating of language

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM ALICE IN WONDERLAND DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM ALICE IN WONDERLAND DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM ALICE IN WONDERLAND DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMK NEGERI 3 KLATEN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMK NEGERI 3 KLATEN TESIS Diajukan kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya populer dari Jepang saat ini menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Seiring dengan perkembangan akses informasi, produk budaya Jepang yang masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA UNTUK MEMBENTUK KEPRIBADIAN REMAJA YANG DEWASA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA UNTUK MEMBENTUK KEPRIBADIAN REMAJA YANG DEWASA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA UNTUK MEMBENTUK KEPRIBADIAN REMAJA YANG DEWASA DALAM BERPIKIR DAN BERPERILAKU (Studi Kasus Di Lingkungan Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta) Oleh : SKRIPSI Oleh : Ageng

Lebih terperinci

TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan) TESIS

TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan) TESIS TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)

ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) Anastasia Inda Nugraheni, M.R. Nababan, Djatmika Magister

Lebih terperinci

TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA NOVEL THE GOOD EARTH DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh MERRY NOVITA /LNG

TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA NOVEL THE GOOD EARTH DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh MERRY NOVITA /LNG TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA NOVEL THE GOOD EARTH DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh MERRY NOVITA 137009030/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK Muhammad Aprianto Budie Nugroho Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kuningan, Indonesia Emai: muh.apriantobn@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DAN BERPIDATO KELAS X DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DAN BERPIDATO KELAS X DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DAN BERPIDATO KELAS X DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

ANALISIS TUTURAN HUMOR DALAM ACARA KOMEDI TELEVISI SKETSA TAWA. (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

ANALISIS TUTURAN HUMOR DALAM ACARA KOMEDI TELEVISI SKETSA TAWA. (Sebuah Tinjauan Pragmatik) ANALISIS TUTURAN HUMOR DALAM ACARA KOMEDI TELEVISI SKETSA TAWA (Sebuah Tinjauan Pragmatik) SKRIPSI Oleh: WARSINI K1209071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan baik berasal dari kejadian nyata ataupun kejadian tidak nyata. Terdapat berbagai macam jenis cerita seperti

Lebih terperinci

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA i FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST

AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST A Thesis Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Sastra Degree in the

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci