BAB V SIMPULAN DAN SARAN
|
|
- Hamdani Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan terjemahannya. Simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai kategori majas ironi dan sarkasme, teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan majas ironi dan sarkasme, pergeseran majas yang dihasilkan, serta dampaknya terhadap kualitas terjemahannya. Pada bagian akhir, peneliti akan memberikan saran sebagai masukan untuk penelitian-penelitian sejenisnya di bidang penerjemahan. A. Simpulan Analisis majas yang ada dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan terjemahannya menunjukkan bahwa novel ini memiliki 67 data. Perolehan data tersebut terbagi menjadi 34 data masuk dalam kategori majas ironi dan 33 data masuk dalam kategori majas sarkasme. Terdapat 3 sub kategori majas ironi, yaitu: Ironical Understatement, Non-ironical Falsehood, dan Ironical Interjection. Sama halnya dengan majas ironi, pada majas sarkasme terdapat 3 sub kategori, yaitu: Illocutionary Sarcasm, Propositional Sarcasm, dan Lexical Sarcasm. Ironical understatement dari kategori majas ironi dan Illocutionary sarcasm dari kategori majas sarkasme merupakan jenis majas yang sering digunakan oleh para pemain sebagai penutur maupun mitra tutur dalam novel tersebut. Banyaknya dugaan dan pemaparan berdasarkan teori dalam proses penyelesaian kasus yang ada, tidak dapat dihindarkan sisipan-sisipan baik majas ironi maupun sarkasme yang digunakan dengan tujuan secara halus maupun kasar memojokkan lawan bicara atau tersangka dalam novel tersebut. Untuk teknik yang digunakan dalam menerjemahkan 67 data baik majas ironi dan sarkasme tersebut, ditemukan 12 jenis teknik penerjemahan yang terbagi menjadi 4 varian teknik penerjemahan, yaitu: varian tunggal, varian kuplet, varian triplet, dan varian kuartet. Total frekuensi kemunculan teknik penerjemahan tersebut adalah sebanyak 133 kali penggunaan. 12 teknik tersebut antara lain teknik kesepadanan lazim muncul sebanyak 57 kali, modulasi muncul sebanyak 12 kali, amplifikasi
2 110 muncul sebanyak 12 kali, variasi muncul sebanyak 11 kali, transposisi muncul sebanyak 10 kali, kompresi linguistik muncul sebanyak 8 kali, borrowing muncul sebanyak 7 kali, reduksi muncul sebanyak 6 kali, amplifikasi linguistik muncul sebanyak 6 kali, kompensasi muncul sebanyak 2 kali, adaptasi munsul sebanyak 1 kali, dan partikulasi muncul sebanyak 1 kali. Dampak dari penerapan teknik-teknik penerjemahan di atas, menunjukan bahwa penerapan teknik-teknik tersebut mempengaruhi pergeseran majas yang ada. Pergeseran tersebut berupa pergeseran majas menjadi bukan majas sebanyak 25 data yang terdiri dari 10 data majas ironi dan 15 majas sarkasme. Pergeseran hasil terjemahan bergeser menjadi majas lain sebanyak 5 data yang terdiri dari 2 data majas ironi dan 3 majas sarkasme. Namun sebanyak 37 data masih pada bentuk majas ironi dan sarkasme atau tidak bergeser 37 yang terdiri dari 22 majas ironi dan 15 majas sarkasme. Saling terkait, pergeseran yang dihasilkan sebagai dampak dari penerapan teknik penerjemahan juga mempengaruhi kualitas terjemahan. Hasil analisis kuesioner untuk aspek keakuratan, kualitas hasil terjemahan majas ironi dan sarkasme dengan jumlah 41 data termasuk dalam kategori akurat dan 26 data termasuk kategori kurang akurat. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknik kesepadanan lazim yang hampir sering digunakan oleh penerjemah dalam proses penerjemahan. Untuk aspek keberterimaan, kualitas 46 data hasil terjemahan majas ironi dan sarkasme termasuk dalam kategori berterima, 20 data masuk kategori kurang berterima, dan 1 data tidak berterima. Berdasarkan analisis rater aspek keberterimaan dari majas ironi dan sarkasme ini dominan masuk dalam kategori berterima karena sebagian besar hasil terjemahan sudah memenuhi kaidah dan mengunakan tata bahasa yang sesuai dengan BSa. Selanjutnya aspek keterbacaan masuk dalam kategori keterbacaan tinggi. Presentasenya adalah 65 data tingkat keterbacaannya tinggi dan 2 data tingkat keterbacaannya sedang. Hasil tersebut diperoleh karena sebagian terjemahan yang ada mudah dipahami dan dimengerti. Bagi responden kaidah dan tata bahasa bukanlah hal utama untuk dipertimbangkan ketika membaca melainkan kemudahan memahami pesan yang ingin disampaikan dalam BSa. Namun demikian dengan presentase yang hampir imbang dalam setiap aspek kualitas terjemahan, nilai rata-rata yang diperoleh secara keseluruhan
3 111 menunjukan bahwa kualitas terjemahan majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes masuk dalam kategori sedang, yaitu dengan nilai akhir 2,64. Simpulan yang dapat diambil dari keempat aspek tersebut adalah majas ironi dan sarkasme lebih sering diterjemahkan menggunakan teknik kesepadanan lazim dengan tujuan untuk menghasilkan terjemahan yang mudah dipahami dan dimengerti dalam bentuk dan kualitas yang baik. Penerapan teknik ini dikarenakan oleh teknik kesepadanan lazim merupakan teknik yang kontekstual sehingga tepat digunakan untuk menerjemahkan majas ironi dan sarkasme yang sangat terikat dengan konteks baik dalam bentuk ekspresi, tuturan maupun kalimat narasi. Alasan lain karena teknik kesepadananan lazim tidak memberikan dampak pada terjemahannya, yang berarti terjemahan tidak mengalami pergeseran atau terjemahannya tetap sebagai majas ironi ataupun majas sarkasme. Dengan tidak bergesernya majas yang ada dapat dipastikan kualitas terjemahannya baik. Namun, tidak semua majas yang diterjemahkan dengan menggunakan teknik kesepadanan lazim, khususnya apabila dikombinasikan dengan teknik yang lain, akan menghasilkan terjemahan yang baik pula. Terdapat beberapa data yang diterjemahkan dengan perpaduan teknik kesepadanan lazim, amplifikasi, dan kompresi linguistik justru menghasilkan terjemahan yang tidak mengandung unsur majas. Hal ini berarti terjemahan tersebut mengalami pergeseran yang artinya kualitas terjemahan belum tentu baik. Selain itu penerjemah juga menerapkan teknik amplifikasi dalam menerjemahkan majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes. Teknik ini dilakukan dengan tujuan memperjelas maksud dari majas ironi maupun sarkasme yang terdapat dalam BSu. Hasil penerapan teknik amplifikasi, dilihat dari segi makna maupun bentuknya tidak mengalami pergeseran ini. Ada beberapa teknik yang mengakibatkan pergeseran majas namun hanya dalam skala kecil, diantaranya teknik reduksi, transposisi, dan modulasi. Secara garis besar tidak adanya pergeseran bentuk majas maupun maknanya pada terjemahan merupakan suatu hal yang penting dalam penerjemahan majas dan penilaian kualitas terjemahannya.
4 112 B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, berikut beberapa saran bagi penerjemah maupun peneliti lain di bidang ilmu linguistik penerjemahan: 1. Bagi penerjemah Seletah menganalisis data yang ada baik berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes, masih banyak ditemukan hal-hal yang perlu dipertimbangkan penerjemah saat menerjemahkan majas khususnya majas ironi dan sarkasme. Untuk memahami sebuah ungkapan yang mengandung majas hendaknya memperhatikan konteks situasi dan pemilihan kata yang tepat. Teknik yang diterapkan hendaknya juga memperhatikan konteks situasi sehingga dapat menghasilkan terjemahan yang memiliki kualitas terjemahan yang baik. Terkadang pengambilan keputusan sangatlah sulit untuk penerjemah dalam memilih apakah ia harus mempertahankan keakuratan atau keberterimaan suatu terjemahan agar pesan yang ingin disampaikan dapat dengan sepadan dan sesuai dengan BSu. Namun sebagai pedoman, penerjemah hendaknya selalu menyadari prinsip utama penerjemah adalah sebagai suatu kegiatan pengalihan pesan dari BSu ke BSa. 2. Bagi peneliti di bidang ilmu linguistik penerjemahan. Peneliti menyadari bahwa aspek yang diteliti masih pada tataran yang luas dalam meneliti majas ironi dan sarkasme. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengkaji jenis majas lain secara khusus dan detail. Penelitian ini merupakan penelitian produk hasil terjemahan tanpa melibatkan penerjemah secara langsung. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat melibatkan penerjemah sehingga menghasilan penelitian yang holistik. Selain itu pada penelitian selanjutnya dapat membandingkan hasil terjemahan majas ironi dan sarkasme dari dua penerjemah, hal tersebut bertujuan agar dapat diketahui perbedaan kualitas terjemahan masing-masing penerjemah.
5 113 Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada penerjemah tentang pentingnya menerjemahakan majas dalam hal ini adalah majas ironi dan sarkasme. Sehingga dapat diketahui adanya maksud yang tersembunyi (sindiran) dalam setiap percakapan penutur dan mitra tutur.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan
282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi
Lebih terperinciTHE ANALYSIS OF TRANSLATION TECHNIQUES OF IRONY AND SARCASM IN NOVEL ENTITLED THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES AND THE EFFECTS ON TRANSLATION
THE ANALYSIS OF TRANSLATION TECHNIQUES OF IRONY AND SARCASM IN NOVEL ENTITLED THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES AND THE EFFECTS ON TRANSLATION Irene Dinari 1 ; M. R. Nababan 2 ; Djatmika 3 1 Magister Linguistik
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS IRONI DAN SARKASME DALAM NOVEL THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS IRONI DAN SARKASME DALAM NOVEL THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY
ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS dezauhana@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS IRONI DAN SARKASME DALAM NOVEL THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS IRONI DAN SARKASME DALAM NOVEL THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN Irene Dinari, M. R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan
192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and Taylor (1975) menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu: qualitative methodologies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara semantik atau pragmatik. Kajian makna bahasa seharusnya tidak terlepas dari konteks mengingat
Lebih terperinciChairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN KESANTUNAN POSITIF DALAM NOVEL THE HOST KARYA STEPHENIE MEYER DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)
KAJIAN TERJEMAHAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM NOVEL EAT PRAY LOVE (Kajian Terjemahan Dengan Pendekatan Pragmatik) Zulia Karini, S.S, M.Hum STMIK AMIKOM Purwokerto Jl Letjend Pol. Sumarto Watumas Purwokerto
Lebih terperinciTesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS HIPERBOLA DALAM NOVEL THE LORD OF THE RINGS: THE TWO TOWERS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Stilistika) Tesis Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan solusi untuk memecahkan masalah perbedaan bahasa. Penerjemahan merupakan sebuah pengalihan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa adalah ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya dan linguistik dari kelompok pemakai bahasa
Lebih terperinciIMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)
1 IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) Oleh: Indrie Harthaty Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi Abstrak Kajian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan, hal-hal yang dibahas adalah mengenai latar belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang ada, pertanyaan penelitian dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana dalam berkomunikasi antara individu yang satu dengan lainnya. Dewasa ini,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif dan merupakan studi kasus terpancang. Disebut sebagai penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majas atau gaya bahasa adalah salah satu cara untuk menyatakan sesuatu dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya sastra seperti
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menjawab pertanyaan dalam rumusan-rumusan masalah terdahulu di 1.2. Hasil
138 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian penerjemahan qa>la ke dalam bahasa Inggris ini akhirnya dapat menjawab pertanyaan dalam rumusan-rumusan masalah terdahulu di 1.2. Hasil analisis menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menerjemahkan suatu teks bahasa sumber (Bsu) ke dalam teks bahasa sasaran (Bsa) merupakan tugas yang cukup rumit dan tidak mudah karena penerjemah harus mampu menghasilkan
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) Anastasia Inda Nugraheni, M.R. Nababan, Djatmika Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi manusia karena dapat memberikan daya tarik bagi para ahli bahasa ataupun para peminat bahasa
Lebih terperinciContoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa menurut Koentjaraningrat merapakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Unsur-unsur yang lainnya adalah sistem pengetahuan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciJLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN:
JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN: 2088-2025 ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR MEMPROTES DALAM NOVEL STEALING HOME (HATI YANG TERENGGUT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada zaman globalisasi ini, penerjemahan merupakan sebuah keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat sehingga penerjemahan
Lebih terperinciAmbhita Dhyaningrum 1, M. R. Nababan 2, Djatmika 3. ABSTRACT
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG UNGKAPAN SATIRE DALAM NOVEL THE 100-YEAR-OLD MAN WHO CLIMBED OUT OF THE WINDOW AND DISSAPEARED Ambhita Dhyaningrum 1, M. R.
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa
TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar orang menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dengan Negara lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik memandang atau menempatkan kedudukan bahasa di dalam masyarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil dari data penelitian yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Diploma III
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai bahasa bermunculan. Seperti yang dijabarkan oleh Douglas (2002: 6) bahwa, bahasa itu sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di masyarakat. Bahasa adalah alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan. Bahasa sebagai lambang mampu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin
BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, melalui bahasa manusia dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dan mencapai kerja sama antarmanusia. Terjadinya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa tutur terjadinya atau berlangsung pada interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur;
Lebih terperinciAnalisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.
Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT) dan makna BS harus dapat dipertahankan sehingga tidak terjadi pergeseran makna pada
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM
ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciHosnol Wafa Indra Tjahyadi Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Panca Marga Probolinggo
Parafrase Vol. 17 No.01 Mei 2017 https://doi.org/10.30996/parafrase.v17i1.1361 Halaman 63 74 KAJIAN TEKNIK, METODE, IDEOLOGI PENERJEMAHAN PADA KOMIK BABY BLUES SIAGA SATU ANAK PERTAMA KARYA RICK KIRKMAN
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
ANALISIS STRATEGI KESANTUNAN TINDAK TUTUR PERMINTAAN (REQUEST) DALAM NOVEL BREAKING DAWN DAN TERJEMAHANNYA AWAL YANG BARU (Kajian Terjemahan Dengan Pendekatan Teori Pragmatik) TESIS Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, populasi dan sampel penelitian serta teknik pengolahan data. 3.1 Metode
Lebih terperinciFUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI KEBUTUHAN POKOK MANUSIA
FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI KEBUTUHAN POKOK MANUSIA Ni matul Fatonah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Pos_El:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan
digilib.uns.ac.id 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan temuan penelitian yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA
ANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA Norma Noviana 1 ; M.R. Nababan 2 ; Riyadi Santosa 3 1,2,3 Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks terjemahan diciptakan dalam bingkai kondisi yang berlainan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan mengatasi sejumlah masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC
ANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC Priska Meilasari meilasaripriska@ymail.com ABSTRACT Euphemism and dysphemism are frequently used expression in news writing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Seluruh responden menggunakan strategi memperhatikan konteks
Lebih terperinciTindak Ilokusi Ekspresif Dalam Komik Big Bad Wolf: The Baddest Day dan Terjemahannya
Tindak Ilokusi Ekspresif Dalam Komik Big Bad Wolf: The Baddest Day dan Terjemahannya Gilang Fadhilia Arvianti FKIP Universitas Tidar gilangfadhilia@yahoo.com ABSTRACT This article focuses on analyzing
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis pada bab IV diperoleh temuan-temuan berupa pola
98 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis pada bab IV diperoleh temuan-temuan berupa pola backchannel, yaitu aizuchi yang digunakan penutur Indonesia dalam percakapan bahasa Jepang.
Lebih terperinciKAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)
KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) Gilang Fadhilia Arvianti Universitas Tidar, Magelang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luasnya pemakaian bahasa menyebabkan makna sebuah kata mengalami pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur atau peneliti bahasa akan
Lebih terperinciTERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I
ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan
Lebih terperinciANALYSIS OF COMPLIMENT SPEECH ACT IN SUBTITLE FILM TWILIGHT SERIES AND TRANSLATION QUALITY
ANALYSIS OF COMPLIMENT SPEECH ACT IN SUBTITLE FILM TWILIGHT SERIES AND TRANSLATION QUALITY Wahyudi 1 ; M.R. Nababan 2 ; Tri Wiratno 3 1,2,3 Universitas Sebelas Maret, Surakarta wahyudi_mr7@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain baik menggunakan kata maupun gerakan. Setiap negara pasti memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan bersosial. Bahasa memudahkan manusia memahami maksud dan tujuan orang lain baik menggunakan kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi vital yang dimiliki oleh manusia dan digunakan untuk berinteraksi antarsesamanya. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan
Lebih terperinciKajian Pragmatik pada Penerjemahan TESIS
PERBANDINGAN TERJEMAHAN UJARAN YANG MENGANDUNG IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA SUBTITLE FILM KATEGORI REMAJA THE AVENGERS DAN FILM KATEGORI DEWASA THE DEPARTED Kajian Pragmatik pada Penerjemahan TESIS Disusun
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1. SIMPULAN Terdapat beberapa pola kalimat bermajas metonimia yang ditemukan dalam novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan. Percakapan merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang dilakukan dengan tujuan tertentu yang
Lebih terperinciALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL oleh: Ni Made Yethi suneli Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai karakter serta cita rasa dari pengguna bahasa itu sendiri. Berdasarkan observasi yang ada
Lebih terperinciSTRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH
STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH Cipto Wardoyo UIN Sunan Gunung Djati Bandung cipto_w@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mencoba
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH
TransLing Journal: Translation and Linguistics Vol 1, No 1 (January 2016) pp 1-13 http://jurnal.pasca.uns.ac.id ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH ILMIAH PADA TERJEMAHAN YANG DIHASILKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Menulis merupakan salah satu cara manusia untuk mengungkapkan sebuah ide atau gagasan kepada orang lain melalui media bahasa tulis. Bahasa tulis tentu berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses interaksi manusia satu dengan yang lainnya. Komunikasi bertujuan memberikan informasi atau menyampaikan pesan kepada mitra tutur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia hidup bersama makhluk hidup lainnya. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia harus berkomunikasi. Saat melakukan komunikasi, manusia bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,
Lebih terperinciPERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS
PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, dan ruang lingkup dari penelitian yang dilakukan. Subbab metodologi penelitian akan menjelaskan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media komunikasi manusia. Bahasa juga mengalami perkembangan dalam setiap peradapan. Bahasa sebagai media komunikasi selalu dikaitkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inti dari suatu proses komunikasi adalah penyampaian pikiran, gagasan, konsep, perasaan dari penutur (pembicara) kepada lawan tutur. Dalam proses komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata merupakan alat penyalur gagasan atau ide yang akan disampaikan kepada orang lain. Kata-kata dijalin-satukan melalui penggabungan dalam suatu konstruksi yang lebih
Lebih terperinciPenelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang harus dibuat harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. 1. Penulis laporan harus ta
Penulisan Laporan Penelitian (KTI) Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang harus dibuat harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. 1. Penulis laporan harus tahu betul kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap. Satuan pendukung kebahasaannya meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa,
Lebih terperinciANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK Jurnal Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai DerajatSarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra
Lebih terperinci