ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY
|
|
- Leony Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS ABSTRAK Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk: (1). mengidentifikasi bentuk eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat dalam novel Fifty Shades of Grey, (2). mengidentifikasi teknik apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan organ dan aktifitas seksual yang mengandung eufemisme, (3). mendeskripsikan dampak dari penerapan teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan dilihat dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data adalah novel Fifty Shades of Grey, serta para informan yang berperan menilai aspek keakuratan dan keberterimaan terjemahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen, kuesioner, dan focus group discussion (FGD). Analisa data dilakukan dengan metode etnografi yang dilakukan oleh Spradley. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 10 bentuk eufemisme pada organ dan aktifitas seksual dalam novel Fifty Shades of Grey. Bentuk eufemisme yang paling mendominasi data organ seksual ialah bentuk umum-khusus dengan persentase 47,14%, sedangkan untuk aktifitas seksual didominasi oleh bentuk hiperbola dengan persentase sebanyak 29,4%. Di dalam penelitian ini terdapat sepuluh teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan organ dan aktifitas seksual yang mengandung eufemisme, teknik yang paling mendominas adalah teknik kesepadanan lazim dengan persentase 46,2%. Pada hasil uji kualitas terjemahan yakni sebanyak 117 data (59,7%) termasuk terjemahan akurat, 66 data (33,7%) kurang akurat, dan 13 data (6,6%) tidak akurat, lalu 112 data (57,1%) termasuk terjemahan berterima, 74 data (37,8%) kurang berterima, dan 10 data (5,1%) merupakan terjemahan tidak berterima. Kata kunci: Eufemisme, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan
2 Pendahuluan menghormati lawan bicara. Di dalam kajian semantik, Kenyataannya, penghalusan sangat eufemisme termasuk ke dalam diperlukan guna mengurangi perubahan makna. Dalam kesalahpahaman atau pendapatnya, Chaer (1994:144) ketersinggungan antara pembicara mengatakan bahwa eufemisme adalah dan pendengar. Penghalusan juga gejala ditampilkannya kata-kata atau digunakan untuk membuat kata kata bentuk-bentuk yang dianggap yang terkesan vulgar menjadi lebih memiliki makna yang lebih halus, atau halus untuk didengar walaupun lebih sopan daripada yang akan makna yang diterima akan sama. Maka digantikan. dari itu peneliti tertarik untuk Selain eufemisme yang mengkaji eufemisme yang terdapat merupakan bagian dari perubahan makna, ada juga beberapa istilah lain yang juga merupakan bagian dari dalam novel. Novel merupakan karya yang di dalamnya menggunakan bahasa yang perubahan makna yaitu makna indah. Dalam novel dewasa sering ameliaratif dan peyoratif. Kata-kata sekali kita jumpai penghalusan dari yang nilainya menjadi rendah disebut kata yang memiliki makna vulgar dan dengan peyoratif, sedangkan yang tabu yang dapat mempengaruhi nilainya menjadi tinggi disebut keberterimaan sebuah novel. amelioratif. Misalnya kata istri Penghalusan juga sering terjadi pada dianggap amelioratif dari kata bini yang dianggap peyoratif. Penggunaan terjemahan novel terutama pada novel dewasa terkait dengan budaya yang eufemisme pada kata tersebut adalah ada. Pada penelitian ini, peneliti menghindari kesan kasar dan memilih novel Fifty Shades of Grey keterusterangan makna. Eufemisme (2011) dan terjemahannya. Ada mampu mengemas segala sesuatu beberapa hal yang membuat peneliti yang dianggap tidak baik sehingga tertarik untuk mengkaji eufemisme di menjadi baik. Eufemisme juga dalam novel tersebut. Yang pertama, berperan sebagai penetral makna. Eufemisme banyak terdapat di dalam teks untuk membuat teks lebih berterima dengan kata-kata yang lebih novel Fifty Shades of Grey merupakan novel dewasa yang terjual lebih dari 100 juta copy. Hal ini membuktikan bahwa novel ini sangat menarik minat halus. Dalam berkomunikasi, pada pembaca. Novel ini mengandung umumnya manusia juga menggunakan aktifitas seksual dan organ seksual. bahasa yang sopan dan santun untuk Setelah membaca keseluruhan isi
3 novel Fifty Shades of Grey dan amplifikasi linguistik, teknik terjemahannya, peneliti menemukan transposisi, teknik transposisi, teknik bahwa di dalam novel tersebut generalisasi, teknik variasi, teknik terdapat banyak bentuk eufemisme yang menarik untuk dikaji secara partikulasi, teknik kreasi diskursif, teknik kalke, teknik deskripsi, teknik mendalam. Hal ini disebabkan harfiah, dan teknik subtitusi. eufemisme memang sering kita jumpai pada novel dewasa, majalah Sementara itu, kualitas dewasa, artikel politik dan lain lain. terjemahan yang terdiri dari tiga Berdasarkan pembahasan pada latar aspek di adopsi dari teori yang belakang masalah, maka dapat dikemukakan oleh (2008). Untuk dihasilkan beberapa tujuan penelitan mengukur tingkat keakuratan sebuah yaitu; pertama, Untuk terjemahan digunakan skala 1 sampai mengidentifikasi bentuk eufemisme 3 dan untuk aspek keberterimaan organ dan aktifitas seksual dalam menggunakan instrumen novel Fifty Shades of Grey. Untuk keberterimaan dengan skala 1 sampai mengidentifikasi teknik penerjemahan 3. Kualitas terjemahan dinilai yang digunakan pada eufemisme berdasarkan dua aspek yang akan organ dan aktifitas seksual dalam dijadikan acuan, yakni keakuratan dan novel Fifty Shades of Grey. Ketiga, keberterimaan. Kedua aspek ini sangat untuk mendeskripsikan dampak dari penting bagi penerjemah untuk teknik yang digunakan penerjemah terhadap kualitas terjemahan dari segi dijadikan pedoman agar menghasilkan kualitas terjemahan yang baik. keakuratan dan keberterimaan pada eufemisme organ dan aktifitas seksual dalam novel Fifty Shades of Grey. Untuk teori eufemisme diambil dari teori Menurut Allan dan Burridge Pada penelitian ini, peneliti (1991) teori yang dikemukakan oleh Allan dan Burridge (1991). Allan dan menggunakan teori teknik Burridge (1991). membahas teori penerjemahan yang dikemukakan eufemisme lebih rinci. Allan dan oleh Molina & Albir (2002). Teknikteknik tersebut antara lain meliputi, Burridge (1991) membagi eufemisme menjadi beberapa bentuk antara lain : teknik kesepadanan lazim, teknik 1. Hyperbole: ungkapan yang kompresi linguistik, teknik melebih lebihkan peminjaman, teknik modulasi, teknik 2. Figurative expression : bersifat kompensasi, teknik reduksi, teknik perlambangan, ibarat atau amplifikasi, teknik adaptasi, teknik kiasan.
4 3. Understatement: satu makna kata yang terlepas dari makna kata tersebut. 4. Flippancy : makna di luar pernyataan 5. Jargon : kata yang memiliki makna kata yang sama tetapi berbeda bentuk. 6. Circumlocution : penggunaan beberapa kata yang lebih panjang dan bersifat tidak langsung. 7. Metaphor : perbandingan yang implisit di atara dua hal yang berbeda. 8. General for specific : kata yang umum menjadi kata yang khusus. 9. Part for whole euphemism : menghilangkan sebagian kecil. 10. Remodelling : satu kata untuk menggantikan satu kata yang lain. 11. Clipping : pemotongan, membuat menjadi pendek atau singkat. 12. Acronym : penyingkatan atas beberapa kata menjadi satu. 13. Abbreviation : singkatan kata kata menjadi beberapa huruf. 14. Omission : menghilangkan sebagian kecil 15. Colloquial: ungkapan yang sering dipakai. 16. One for one substitution : satu kata untuk menggantikan kata yang lain. dikumpulkan akan dianalisis dan akan Metode dijabarkan secara lengkap terbuka dan Penelitian ini adalah penelitian benar. Data data yang dikumpulkan deskriptif kualitatif. Penelitian ini juga berupa kalimat demi kalimat dan akan bersifat kualitatif karena data data dijelaskan menggunakan tabel dan tidak hanya dikumpulkan dan disusun tabel akan dideskripsikan secara namun juga dianalisis dan detail. diinterpretasikan untuk kemudian Dalam penelitian ini, peneliti ditarik kesimpulan (Soejono dan akan menggunakan studi kasus Abdurrahman, 1999: 22). Data yang terpancang (embedded-case study ). Penelitian telah menentukan pokok dikumpulkan berupa kalimat yang permasalahan dan fokus penelitian mengandung eufemisme. seperti yang sudah dijelaskan pada Pada penelitian deskriptif rumusan masalah yaitu mengenai analisis eufemisme pada organ dan kualitatif ini data yang telah aktifitas seksual, teknik apa saja yang
5 digunakan dalam menerjemahkan keakuratan maupun keberterimaan. Di serta bagaimana dampaknya terhadap kualitas terjemahan. dalam penelitian ini akan ada tiga rater yang dipilih berdasarkan kriteria tertentuse. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dengan Pada penelitian ini membagikan kuesioner dan menggunakan dua jenis sumber data, melakukan focus group discussion yakni dokumen dan informan. (FGD) dengan para informan (rater). Dokumen dalam penelitian ini adalah Penelitian dengan pendekatan novel yang berjudul Fifty Shades of etnografi menuntut peneliti untuk Grey dan terjemahannya. Sumber data melakukan penelitiannya terjun yang kedua adalah informan. Data langsung di lokasi penelitian, yang yang dikaji dalam penelitian ini terdiri bisa juga disebut sebagai studi dari dua jenis yaitu data primer dan lapangan. Dengan demikian data yang data sekunder.data primer adalah dihasilkan akan dterima organ dan aktifitas seksual yang keabsahannya. mengandung eufemisme pada novel yang berjudul Fifty Shades of Grey Lokasi penelitian ini berupa terjemahannya, juga hasil dari novel yang berjudul Fifty Shade of kuesioner sekaligus focus group Grey beserta terjemahannya. Novelnya yang sudah terjual lebih dari 100 juta kopi dan diterjemahkan ke dalam 30 discussion dengan para rater mengenai keakuratan dan keberterimaan. Data sekunder yang digunakan oleh peneliti bahasa aktor atau partisipannya adalah informasi mengenai novel Fifty adalah para tokoh dalam novel ini, Shades of Grey dan beberapa dan peristiwanya berupa organ dan penelitian sebelumnya yang aktifitas seksual. membahas eufemisme. Teknik cuplikan dilakukan Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini pada pemilihan novel Fifty Shades of adalah teknik analisis dokumen Grey (2011) karya EL James sebagai (content analysis) Menurut sutopo sumber data yang cukup mengenai (2006 : 81) menyatakan bahwa teknik eufemisme pada organ dan aktifitas ini merupakan cara untuk seksual. Teknik ini digunakan sebagai menentukan beragam hal sesuai dasar pemilihan rater yang akan dengan kebutuhan dan tujuan menilai kualitas terjemahan pada penelitiannya., kuesioner datayang diteliti baik aspek (questionaire) Sutopo (2006: 81)
6 menyatakan bahwa kuesioner merupakan daftar pertanyaan untuk pengumpulan data dalam penelitian yang dapat dilakukan secara lisan dan tertulis., dan FGD (forum group discussion) teknik ini dilakukan secara bersama sama dengan para rater. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan empat teknik analisis data yang diadaptasi dari Spradley (1980). Keempat teknik analisis data tersebut, yaitu: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Hasil dan Pembahasaan Bentuk- Bentuk Eufemisme Dari dua jenis eufemisme yaitu organ dan aktifitas seksual, ditemukan sejumlah 196 data. Data dalam kriteria sexual organ berjumlah 70 data dan data yang berupa sexual activity berjumlah 126 data. Berdasarkan bentuknya Allan dan Burridge (1991) membagi eufemisme menjadi 16 bentuk eufemisme dibagi menjadi 16 bentuk eufemisme, pada novel Fifty Shades of Grey dan terjemahannya dapat ditemukan 10 bentuk eufemisme antara lain Hyperbole sebanyak 37 data (18,9 %), general for specific sebanyak 33 data (16,8%), figurative exxpression sebanyak 31 data (15,8%), commit to dapat user mengimplisitkan makna yang circumlocution sebanyak 31 data (15,2%), jargon sebanyak 22 data (11,2%), understatement sebanyak 16 data (8,2%), flippancy sebanyak 14 data (7,1%), metaphor sebanyak 7 data (3,6%), colloquial sebanyak 5 data (2,5%), dan part for whole euphemism 1 data(0,5%). Dibawah ini merupakan persentase eufemisme yang ditemukan pada novel Fifty Shades of Grey. Table 1. Temuan Eufemisme Sexual organ dan Sexual Actifity No Eufemisme Jumlah Persenta dalam se sexual organ dan sexual activity 1. sexual 70 35,7 organ. 2. sexual ,3 activity Total Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa eufemisme organ dan aktifitas seksual banyak terdapat pada novel Fifty Shades of Grey. Novel ini merupakan novel dewasa yang menceritakan tentang hubungan intim tokoh dalam novel tersebut, sehingga banyak sekali penggunaan eufemisme untuk organ sexual. Dalam sexual activity juga banyak dijumpai penggunaan eufemisme dalam bentuk beberapa gaya bahasa, hal itu membuat kalimat-kalimat tersebut tidak terkesan terlalu vulgar. Serta sebenarnya.
7 Pada Sexual organ, dari 10 bentuk activity. Hal ini karena penulis eufemisme yang ditemukan dalam novel Fifty Shades of Grey, ditemukan menyajikan aktifitas aktifitas sexual dengan menggunakan beberapa gaya 6 bentuk eufemisme pada sexual bahasa antara lain hiperbola. organ antara lain general for specific Penggunaan gaya bahasa tersebut sebanyak 33 data (47,1%), membuat kalimat kalimat tersebut understatement sebanyak 16 data terlihat gamblang dan detail dalam (22,9%) flippancy 12 data (17,1%), memaparkan aktifitas seksual dalam circumlocution sebanyak 7 data (10%), metaphor sebanyak 1 data (1,4%) dan novel tersebut. Sehingga meskipun isi kalimat tersebut mengandung aktifitas part for whole euphemism sebanyak 1 sekual, kalimat kalimat tersebut data (1,4%). eufemisme dalam sexual berterima karena disajikan dalam organ didominasi oleh bentuk general bahasa yang baik. for specific. Penggunaan general for specific tersebut mendominasi karena Teknik penerjemahan menurut novel Fifty Shades of Grey merupakan Molina dan Albir (2002:509) novel dewasa yang menceritakan merupakan prosedur untuk tentang hubungan sexual yang tidak menganalisis dan mengklasifikasikan normal sehingga untuk bagaimana kesepadanan terjemahan mengungkapkan organ - organ sexual penulis menggunakan ungkapan yang berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual. Dalam umum untuk menunjukkan sesuatu yg hal ini dilakukan analisis teknik khusus agar bersifat tidak langsung. penerjemahan pada kalimat yang Di dalam novel Fifty Shades of mengandung eufemisme. Dari 196 Grey, pada kategori sexual activity data yang dianalisis, ditemukan bahwa ditemukan sebanyak 126 data dari 10 terjemahan kalimat yang mengandung bentuk eufemisme ditemukan 7 eufemisnme dalam novel Fifty Shades bentuk eufemisme antara lain of Grey karya EL James menggunakan Hyperbole sebanyak 37 data (29,4%), 10 jenis teknik penerjemahan. Dari ke figurative expression sebanyak 31 data 10 teknik tersebut ditemukan (24,6%), circumlocution sebanyak 23 sebanyak 799 teknik penerjemahan data (18,5%), jargon sebanyak 22 data pada data yang telah dianalisis. Teknik (17,5%), metaphor sebanyak 6 data yang ditemukan lebih dari jumlah data (4,8%), colloquial sebanyak 5 data yang ada, hal ini karena data yang (4,0%), dan flippancy sebanyak 2 data ditemukan sangat bervariatif, data (1,6%). Eufemisme dalam bentuk yang ditemukan berupa kata, frasa, hiperbola mendominasi pada sexual klausa, maupun kalimat sehingga
8 teknik yang digunakan sangat banyak meskipun dalam satu data. Penggunaan teknik penerjemahan dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut. Table 2. Temuan Jenis Teknik Penerjemahan Eufemisme Organ dan Aktifitas Seksual Pada novel Fifty Shades of Grey N o Teknik penerjemah an 1Kesepadanan lazim Jumla h ,7 2Transposisi 99 12,0 3Reduksi 93 11,3 4Variasi 74 9,0 5Amplifikasi 66 8,0 6Harfiah 12 1,5 7Kompensasi 12 1,5 8Kreasi 9 1,1 diskursif 9Kompresi 4 0,5 linguistik 1Peminjaman 3 0,4 Total Presentas e kurang akurat. Terjemahan yang Kualitas Terjemahan Kalimat yang akurat dipengaruhi oleh penggunaan Mengandung Eufemisme dalam novel padanan yang baik pada bahasa Fifty Shades of Grey sasaran. Namun terdapat beberapa Dari 196 data yang telah dianalisis, data yang kurang akurat yang kualitas terjemahan organ dan disebabkan oleh pengurangan - aktifitas seksual yang mengandung eufemisme pada novel Fifty Shades of pengurangan yang tidak seharusnya dan pengalihan isi pesan sehingga Grey cenderung memiliki kualitas pesan tidak dapat tersampaikan yang kurang baik. Meskipun begitu, dengan baik. terjemahan akurat masih mendominasi pada hasil penelitian ini dibandingkan data yang kurang akurat dan tidak akurat. Begitu juga dengan tingkat keberterimaan, meskipun tidak terlalu tinggi namun terjemahan yang berterima lebih mendominasi dibandingkan terjemahan yang kurang dan tidak berterima. Tingkat keakuratan pada terjemahan novel Fifty Shades of Grey cenderung cukup tinggi yaitu 59,7 % dan keberterimaan 57,1 %. Dilihat dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik cenderung kurang baik terhadap kualitas terjemahan kalimat yang mengandung eufemisme pada novel Fifty Shades of Grey. Berdasarkan frekuensi penggunaan teknik penerjemahan, teknik kesepadanan lazim, amplifikasi dan transposisi mendominasi penelitian ini. Ketiga teknik ini cenderung memberikan nilai positif pada kualitas terjemahan. Namun penggunaan teknik reduksi dan kreasi diskursif juga cukup banyak sehingga menyebabkan beberapa data menjadi
9 Terjemahan berterima bentuk. Adapun kesepuluh bentuk diidentifikasi dengan penyesuaian terhadap kaidah yang berlaku dan diterima pada bahasa sasaran. Data yang kurang berterima cenderung disebabkan oleh penggunaan diksi dan kolokasi yang kurang tepat. Misalnya menggeliat tidak berterima untuk berkolokasi dengan kebutuhan. Beberapa data yang kurang berterima juga disebabkan oleh penyusunan kalimat yang tidak parallel dan terlalu kaku. Pada terjemahan novel Fifty Shades of Grey dari 196 data ditemukan terjemahan akurat sebanyak 117data (59,7%), terjemahan kurang akurat sebanyak 66 data (33,7%) dan terjemahan yang tidak akurat berjumlah 13 data (6,6%). Sedangkan untuk aspek keberterimaan data yang berterima adalah sebanyak data yang berterima berjumlah 112 data (57,1%) berdasarkan hasil tersebut terjemahan kalimat yang mengandung eufemisme tergolong kurang berterima berjumlah 74 data (37,8%), dan tidak berterima sebanyak 10 data (5,1%). eufemisme tersebut antara lain Hyperbole, figurative language, general for specific, understatement, circumlocution, jargon, flippancy, metaphor, colloquial, dan part for whole euphemism. Di dalam penelitian ini, bentuk eufemisme organ seksual yang paling banyak adalah umum-khusus sebanyak 33 data, sedangkan bentuk eufemisme pada aktifitas seksual didominasi oleh Hyperbole yaitu sebanyak 37 data. Di dalam penelitian ini, ditemukan 10 macam teknik yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan kalimat yang mengandung eufemisme antara lain teknik kesepadanan lazim, amplifikasi, transposisi, reduksi, variasi, kompensasi, harfiah, kreasi diskursif, kompresi linguistik dan peminjaman. Teknik penerjemahan yang paling banyak digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan organ dan aktifitas seksual yang mengandung eufemisme adalah teknik kesepadanan lazim. dari 196 data yang merupakan KESIMPULAN DAN SARAN organ dan aktifitas seksual yang Simpulan mengandung eufemisme. Berdasarkan analisis terhadap Berdasarkan hasil persentase, data data yang berupa eufemisme pada yang akurat sebanyak 59,7%, data sexual organ dan sexual activity yang kurang akurat sebanyak 37,7%, dalam novel Fifty Shades of Grey dan data yang tidak akurat sebanyak beserta terjemahannya, ditemukan 6,6%. Berdasarkan teknik yang bentuk eufemisme sebanyak 10 digunakan, teknik padanan lazim,
10 amplifikasi dan transposisi memberikan dampak yang baik terhadap keakuratan terjemahan kalimat yang mengandung eufemisme, sedangkan penggunaan teknik kreasi diskursif dan teknik reduksi memberikan dampak yang kurang baik terhadap terjemahan. Data yang kurang berterima biasanya dipengaruhi oleh penggunaan teknik kreasi diskursif yang mengubah isi pesan yang ada dan tidak sesuai dengan konteks yang ada. Dan beberapa data yang kurang berterima juga dipengaruhi oleh ungkapan yang tidak berkolokasi dengan ungkapan sebelumnya. Sehingga berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan rater, terjemahan novel Fifty Shades of Grey cenderung dinilai kurang baik. Karena pesan yang terdapat dalam bahasa sumber kurang tersampaikan dengan baik dalam bahasa sasaran. Saran Setelah melakukan penelitian, peneliti berpendapat bahwa penerjemah novel Fifty Shades of Grey akan lebih baik apabila lebih memperhatikan kolokasikolokasi, padanan, dan memperhatikan susunan kalimat terjemahan agar terjemahan terasa lebih alami dan berterima yang tepat agar kalimat terasa lebih alamiah dan berterima dalam bahasa sasaran. Teknik reduksi sebaiknya dikurangi, karena jika mengurangi bagian-bagian yang penting, pesan dalam basa sumber tidak akan tersampaikan dengan baik. Begitu pula dengan penggunaan teknik kreasi diskursif, karena penggunaan teknik ini sangat mempengaruhi tingkat keakuratan terjemahan. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai novel- novel yang bertema dewasa, apakah beberapa novel dewasa tersebut juga banyak menggunakan eufemisme atau tidak sebagai perbandingan. Peneliti selanjutnya juga bisa melihat bagaimana tanggapan pembaca dengan penyajian novel dewasa yang menggunakan banyak eufemisme di dalamnya dan bagaimana tanggapan pembaca terhadap novel dewasa yang tidak menggunakan eufemisme. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman &Soejono. (1999). Metode penelitian: Suatu pemikiran dan penerapan. Jakarta: Rineka Cipta. n: Language used as shield and weapon. Oxford: Oxford University Press. Chaer, A.(1994). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta. Allan, K., & Burridge, commit K. to user (1991).Euphemism&dysphemisu
11 James, E. (2011).Fifty shades of grey. Waxahachin: The Writer s Coffee Shop. Molina, L.,&Albir, A.H. (2002). Translation technique and revisited: A dynamic and functional approach. Meta: Translator s journal,xlvii(4), Nababan, M.R. (2008).Strategi penilaian kualitas terjemahan. Jurnal linguistik bahasa,ii(1), Spradley, J.P.(1980). Metode etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sutopo, H. B. (2006).Penelitian kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan solusi untuk memecahkan masalah perbedaan bahasa. Penerjemahan merupakan sebuah pengalihan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY
ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat utama
Lebih terperinciSeptianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas
Lebih terperinciChairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN KESANTUNAN POSITIF DALAM NOVEL THE HOST KARYA STEPHENIE MEYER DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif dan merupakan studi kasus terpancang. Disebut sebagai penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan
282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam
Lebih terperinciTERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I
ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa
TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan
Lebih terperinciAnalisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.
Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi
Lebih terperinciPERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS
PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciDISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR
Arkhais, Vol. 07 No. 1 Januari -Juni 2016 DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR Kania Pratiwi Sakura Ridwan Aulia Rahmawati Abstrak. Penelitian ini bertujuan memahami secara
Lebih terperinciLOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM
LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM Hanifa Pascarina, M. R. Nababan, Riyadi Santosa, Magister Linguistik Program
Lebih terperinciKAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS
KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS
1 TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Lebih terperinciKAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS
KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelompokkan, menganalisis dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif, terpancang, dan berkasus tunggal. Disebut penelitian deskriptif
Lebih terperinciPERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA
PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC
ANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC Priska Meilasari meilasaripriska@ymail.com ABSTRACT Euphemism and dysphemism are frequently used expression in news writing.
Lebih terperinciTesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS HIPERBOLA DALAM NOVEL THE LORD OF THE RINGS: THE TWO TOWERS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Stilistika) Tesis Disusun
Lebih terperinciKETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3
KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3 Samsul Hadi, Ismani STKIP PGRI Pacitan samsulhadi.mr@gmail.com, ismanipjkr@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian
Lebih terperinciIMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)
1 IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan) Oleh: Indrie Harthaty Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi Abstrak Kajian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.
Lebih terperinciNurul Intan Sari, M.R. Nababan, Djatmika Magister Linguistik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ABSTRACT
ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM THE WOLF OF WALL STREET DAN DUA TERJEMAHANNYA (SUBTITLE RESMI VCD DAN AMATIR DARI SITUS SUBSCENE.COM) SERTA DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN
Lebih terperinciAmbhita Dhyaningrum 1, M. R. Nababan 2, Djatmika 3. ABSTRACT
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG UNGKAPAN SATIRE DALAM NOVEL THE 100-YEAR-OLD MAN WHO CLIMBED OUT OF THE WINDOW AND DISSAPEARED Ambhita Dhyaningrum 1, M. R.
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)
ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA) Anastasia Inda Nugraheni, M.R. Nababan, Djatmika Magister
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH
TransLing Journal: Translation and Linguistics Vol 1, No 1 (January 2016) pp 1-13 http://jurnal.pasca.uns.ac.id ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH ILMIAH PADA TERJEMAHAN YANG DIHASILKAN
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS
ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin
BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika menulis sebuah teks, penulis harus berupaya menarik minat pembaca
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika menulis sebuah teks, penulis harus berupaya menarik minat pembaca untuk membaca apa yang ditulisnya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan gaya bahasa.
Lebih terperinciABSTRACT
THE TRANSLATION ANALYSIS OF REPETITION LANGUAGE STYLE IN NOVEL A THOUSAND SPLENDID SUNS, THE TECHNIQUE AND QUALITY (TRANSLATION STUDY USING STYLISTICS APPROACH) Anshoffy Murtafi 1 ; M.R. Nababan 2 ; Djatmika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai kebutuhan utama yang harus dipelajari dan dikembangkan karena bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Chaer (2009: 3) berpendapat
Lebih terperinciTindak Ilokusi Ekspresif Dalam Komik Big Bad Wolf: The Baddest Day dan Terjemahannya
Tindak Ilokusi Ekspresif Dalam Komik Big Bad Wolf: The Baddest Day dan Terjemahannya Gilang Fadhilia Arvianti FKIP Universitas Tidar gilangfadhilia@yahoo.com ABSTRACT This article focuses on analyzing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa baik secara lisan maupun secara tulis tidak terlepas dari penggunaan kata-kata yang menyusun suatu kalimat. Pada konteks bahasa lisan hal ini dikenal
Lebih terperinciEUFEMISME DAN DISFEMISME DALAM TALK SHOW MATA NAJWA DI METRO TV (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)
EUFEMISME DAN DISFEMISME DALAM TALK SHOW MATA NAJWA DI METRO TV (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Dian Wibi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana dalam berkomunikasi antara individu yang satu dengan lainnya. Dewasa ini,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengikuti cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti produk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mempermudah penelitian, maka perlu ditentukan suatu metodologi. Metode penelitian ini dirancang sedemikian rupa, sehingga pembaca lebih bisa mengikuti cara-cara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan, hal-hal yang dibahas adalah mengenai latar belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang ada, pertanyaan penelitian dan tujuan
Lebih terperinciANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Jenjang Magister Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin hubungan antarmanusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin hubungan antarmanusia. Komunikasi terjadi melalui proses pertukaran dan penyampaian informasi, ide, dan pesan antarindividu
Lebih terperinciLOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM
LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi
Lebih terperinciLOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM.
LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM Hanifa Pascarina 1, M. R. Nababan 2, Riyadi Santosa 3 1 Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN ISTILAH TEKNIK PADA BUKU FUNDAMENTAL OF ENGINEERING THERMODYNAMICS.
ANALISIS TERJEMAHAN ISTILAH TEKNIK PADA BUKU FUNDAMENTAL OF ENGINEERING THERMODYNAMICS Fachruddin 1, Riyadi Santosa 2, Tri Wiratno 2 1 Politeknik Negeri Jakarta 2 Program studi Linguistik penerjemahan
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan
192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN UNGKAPAN YANG MENGANDUNG SEKSISME DALAM NOVEL THE MISTRESS S REVENGE DAN NOVEL THE 19 TH WIFE
KAJIAN TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN UNGKAPAN YANG MENGANDUNG SEKSISME DALAM NOVEL THE MISTRESS S REVENGE DAN NOVEL THE 19 TH WIFE Anindia Ayu Rahmawati 1, M. R. Nababan 2, Riyadi Santosa
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG UNGKAPAN SATIRE DALAM NOVEL THE 100-YEAR-OLD MAN WHO CLIMBED OUT OF THE WINDOW AND DISSAPEARED TESIS Disusun untuk Memenuhi
Lebih terperinciPEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI
PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciTERJEMAHAN TEKS IKLAN PRODUK KECANTIKAN DAN PERAWATAN TUBUH BERBAHASA INGGRIS DI MAJALAH WANITA KE DALAM BAHASA INDONESIA
TERJEMAHAN TEKS IKLAN PRODUK KECANTIKAN DAN PERAWATAN TUBUH BERBAHASA INGGRIS DI MAJALAH WANITA KE DALAM BAHASA INDONESIA (Kajian Ideologi, Metode, Teknik Penerjemahan, dan Kualitasnya) TESIS Untuk memenuhi
Lebih terperinciperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Umi Dwi Lestari PERNYATAAN NIM : S131108011 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul Analisis Terjemahan Hubungan Konjungtif (HK): Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki keanekaragaman yang unik dan memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat. Pada dasarnya bahasa
Lebih terperinciPEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS
ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat
Lebih terperinciANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC. ABSTRACT
ANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC Priska Meilasari 1 ; M. R. Nababan 2 ; Djatmika 2 1 Magister Linguistik Program, Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Eufemisme berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eufemisme berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang atau ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasakan menghina,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan menggunakan sebagian besar waktunya dalam mengumpulkan data secara langsung, dan data yang
Lebih terperinciTEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh
TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS Oleh NASIR BINTANG 127009030/LNG 117009008/LN TESIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGGUNAAN EUFEMISME DALAM TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS
PENGGUNAAN EUFEMISME DALAM TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS Nur Farida Auzar Hasnah Faizah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau. ABSTRACT This Research study about euphemism
Lebih terperinciLOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM
LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penulisan di media massa, baik cetak maupun elektronik. Perubahan makna kasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan makna halus ke kasar dan kasar ke halus banyak ditemui dalam penulisan di media massa, baik cetak maupun elektronik. Perubahan makna kasar ke halus
Lebih terperinciBAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.
41 BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. Objek penelitian ini adalah novel Bait-Bait Multazam karya Abidah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini bisa didapat di mana saja. Contoh kecil yang ditemui ialah membaca di media masa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca dibutuhkan oleh peserta didik. Keterampilan membaca ini bisa didapat di mana saja. Contoh kecil yang ditemui ialah membaca di media masa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur
Lebih terperinciEQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO
EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO A THESIS BY RINA SARI NAINGGOLAN REG. NO. 080705042 DEPARTMENT OF ENGLISH FACULTY OF CULTURAL STUDIES
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,
Lebih terperinciKAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1
KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh : ANGGUN SRI YUDHIASTUTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa yang terdapat dalam karya sastra memiliki keunikan tersendiri. Begitu pun penggunaan bahasa dalam novel angkatan Balai Pustaka. Penulis novel angkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini banyak menuntut masyarakat untuk memahami berbagai macam penggunaan bahasa yang digunakan sebagai suatu alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup
Lebih terperinciProblematika dalam pembelajaran penerjemahan
Linguista, Vol.1, No.1, Juni 2017, hal 30-35 ISSN (print): 2579-8944; ISSN (online): 2579-9037 Avaliable online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/linguista 30 Problematika dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,
Lebih terperincidimanfaatkan sebagai tanda bukti diri, iklan, dan seni. Stiker juga dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran. Materi pembelajaran gaya bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah MAN 1 Sragen merupakan salah satu sekolah unggul, buktinya salah satu siswa MAN 1 Sragen memenangkan juara 1 lomba pidato se-kabupaten Sragen tahun 2016. Selain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab (answering) dan terjemahannya. Moleong (2004:6) menjelaskan bahwa
61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan studi
Lebih terperinciJLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN:
JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN: 2088-2025 ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR MEMPROTES DALAM NOVEL STEALING HOME (HATI YANG TERENGGUT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini menggambarkan bagaimana penelitian ini dilakukan berdasarkan
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan bagaimana penelitian ini dilakukan berdasarkan elemen-elemen metode penelitian dengan pendekatan analisis wacana kritis. Elemen-elemen tersebut meliputi
Lebih terperinciKAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)
KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) Gilang Fadhilia Arvianti Universitas Tidar, Magelang,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menganalisis bentuk deskripsi tidak berupa angka atau koefisien tentang
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif artinya
Lebih terperinciANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC
ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Systemic Functional Linguistics) TESIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa adalah system tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan aleh para anggota kelompok tertentu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Seluruh responden menggunakan strategi memperhatikan konteks
Lebih terperinciANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Mei Arisman Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu
Lebih terperinciGAYA BAHASA, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN KUALITAS TERJEMAHAN DALAM DONGENG DISNEY DWIBAHASA BERJUDUL CINDERELLA: MY BEDTIME STORY
GAYA BAHASA, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN KUALITAS TERJEMAHAN DALAM DONGENG DISNEY DWIBAHASA BERJUDUL CINDERELLA: MY BEDTIME STORY DAN TINKERBELL AND THE GREAT FAIRY RESCUE Yogi Rohana 1 ; Riyadi Santosa 2
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Jenis Kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan terhitung sejak bulan November 2015 hingga April 2016. ini adalah penelitian kualitatif sastra. Objek dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara maju yang kaya akan budaya dan sumber daya manusia yang memiliki kreativitas tinggi. Jepang selalu melahirkan karya-karya unik yang dapat diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam sebuah penelitian yang bersifat ilmiah, diperlukan sebuah metode tertentu untuk memudahkan penulis. Metode tersebut harus tepat dan sesuai dengan objek
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciTransLing Journal: Translation and Linguistics Vol 1, No 1 (January 2013) pp
Kajian Terjemahan Metafora yang Menunjukkan Sikap dalam Buku Motivasi The Secret Retno Hendrastuti 1, M. R. Nababan 2, Tri Wiratno 2 1 Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2 Program Linguistik Pascasarjana
Lebih terperinci