ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan Oleh: ROHMITA KHOIRUN NISAA NIM. S PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A 2011 i

2 digilib.uns.ac.id ii

3 digilib.uns.ac.id iii

4 digilib.uns.ac.id PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Rohmita Khoirun Nisaa NIM : S Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Analisis Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan Subtitle Film Beckham Unwrapped dan Dampaknya pada Kualitas Terjemahan adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya yang terdapat dalam tesis ini diberi tanda citasi dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang diperoleh dari tesis tersebut. Surakarta, 9 Desember 2011 Yang membuat Pernyataan Rohmita Khoirun Nisaa iv

5 digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan untuk: Ibundaku tercinta Tutik Sutartiah Bapakku tersayang Sugiono Suamiku tercinta Mochammad Aminullah Kakakku tersayang Esa Kukuh Imana Adikku tercinta Anggita Maresti Terima kasih atas cinta, doa dan dukungannya. v

6 digilib.uns.ac.id Motto La Tahzan Innallaha Ma ana ( QS At Taubah :40 ) Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita vi

7 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat, petunjuk dan semua yang menurut-nya terbaik untuk penulis sehingga akhirnya mampu menyelesaikan penulisan tesis ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buah karya ini. Untuk itu Penulis ingin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D., Ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus pembimbing I yang telah memberi kesempatan, motivasi, masukan dan membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini. 3. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., pembimbing II, yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian telah memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan tesis ini. 4. Prof. Dr. Sri Samiati Tarjana dan Dr. Tri Wiratno M.A. selaku ketua dan sekretaris tim penguji yang telah memberikan masukan yang berharga demi perbaikan tesis ini. vii

8 digilib.uns.ac.id 5. Seluruh dosen Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta jurusan Linguistik minat utama Penerjemahan yang telah memberikan ilmu-ilmunya. 6. Seluruh karyawan dan biro administrasi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Bayu Budiharjo dan Agustin Widiani yang telah bersedia menjadi informan untuk tesis ini. 8. Prima Purbasari yang telah menemani selama ini baik di tempat kos maupun kuliah. 9. Sahabat-sahabat seperjuangan Linguistik Penerjemahan Universitas Sebelas Maret angkatan 2009: Prima Purbasari, Agustin Widiani, Ika Oktaria Cahyaningrum, Betaria Nae Hastuti, Dewi Nurnani, Titik Akriningsih, Reni Hapsari, Fella Maya, Bayu Budihardjo, Rahmat Wisudawanto, dan Mohamad Yahya. Dalam kesempatan ini tidak ada yang bisa penulis sampaikan selain ucapan terima kasih yang tulus. Akhirnya, semoga tesis ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan dalam khazanah keilmuan. Amin. Surakarta, 9 Desember 2011 Rohmita Khoirun Nisaa viii

9 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI PersetujuanTim Pembimbing... ii PengesahanTim Penguji... iii Pernyataan... iv Persembahan... v Motto... vi Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xii Daftar Gambar... xiii Daftar Singkatan... xiv Daftar Lampiran... xv Abstrak... xvi Abstract... xvii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Batasan Masalah... 4 C. Rumusan Masalah... 4 D. Tujuan Penelitian... 5 E. Manfaat Penilitian... 6 BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori Penerjemahan Pengertian Penerjemahan Proses Penerjemahan Konsep Prosedur, Strategi, dan Teknik Penerjemahan Teknik Penerjemahan Metode Penerjemahan Ideologi Penerjemahan Domestikasi Foreignisasi Penilaian Kualitas Terjemahan Keakuratan atau Ketepatan (Accuracy) Keberterimaan (Acceptability) Keterbacaan Teks (Readability) Subtitling ix

10 digilib.uns.ac.id 2.1. Definisi Subtitling Jenis Subtitling Standardisasi Subtitling Kendala dan Keterbatasan Subtitling Syarat Subtitling yang Efektif Keringkasan dan Kejelasan dalam Subtitling Kompetensi Penerjemah dalam Subtitling Sekilas tentang Film Beckham Unwrapped B. Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Pikir BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Data dan Sumber Data Data Sumber Data C. Teknik Pengumpulan Data Mengkaji Dokumen (Content Analysis) Kuesioner Wawancara D. Teknik Cuplikan E. Validitas Data Trianggulasi Sumber Trianggulasi Metode F. Teknik Analisis Data G. Prosedur Penelitian BAB IV. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian Teknik Penerjemahan Transposisi (Transposition) Reduksi (Reduction) Peminjaman Alamiah (Naturalized Borrowing) Amplifikasi (Amplification) Peminjaman Murni (Pure Borrowing) Kalke (Calque) Padanan Lazim (Established Equivalent) Penerjemahan Harfiah (Literal Translation) Modulasi (Modulation) Generalisasi (Generalization) commit to... user 78 x

11 digilib.uns.ac.id 1.11.Partikularisasi (Partcularization) Kreasi Diskursif (Discursive Creation) Metode Penerjemahan Ideologi Penerjemahan Kualitas Terjemahan Subtitle Film Beckham Unwrapped Keakuratan (Acceptability) Terjemahan yang Akurat Terjemahan yang Kurang Akurat Terjemahan yang Tidak Akurat Keberterimaan (Acceptability) Terjemahan yang Berterima Terjemahan yang Kurang Berterima Terjemahan yang Tidak Berterima Keterbacaan (Readability) Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Tinggi Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Sedang Penilaian Kualitas Secara Keseluruhan (Overall Quality) B. Pembahasan Hasil Penelitian Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keakuratan Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keberterimaan Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keterbacaan Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Kualitas Secara Keseluruhan (Overall Quality) BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Domestikasi Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Foreignisasi Tabel 3. Parameter Keakuratan Tabel 4. Parameter Keberterimaan Tabel 5. Parameter Keterbacaan Tabel 6. Contoh Data Tabel 7. Contoh Bukan Data Tabel 8. Contoh Analisis Taksonomi Tabel 9. Contoh Analisis Komponensial Tabel 10. Klasifikasi Teknik Penerjemahan Tabel 11. Penghitungan Kualitas Keseluruhan (Overall Quality) Tabel 12. Dampak Teknik, Metode, dan Ideologi terhadap Kualitas Terjemahan xii

13 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Proses Penerjemahan Menurut Nida dan Taber... 9 Gambar II.2 Proses penerjemahan yang Disempurnakan Gambar II.3 Diagram V Metode Penerjemahan Gambar II.4 Diagram Kerangka Pikir Gambar III.1 Skema Triangulasi Metode xiii

14 digilib.uns.ac.id DAFTAR SINGKATAN A : Akurat B : Berterima BSa : Bahasa Sasaran BSu : Bahasa Sumber KA : Kurang Akurat KA* : Keakuratan KB : Kurang Berterima KB* : Keberterimaan KT : Keterbacaan R : Tingkat keterbacaan Rendah R1 : Rater 1 R2 : Rater 2 R3 : Rater 3 S : Tingkat keterbacaan Sedang T : Tingkat keterbacaan Tinggi TSa : Teks Sasaran TSu : Teks Sumber xiv

15 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran.1. Dampak Teknik, Metode, dan Ideologi terhadap Kualitas Lampiran.2. Rekapitulasi Penghitungan Kualitas Terjemahan xv

16 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Rohmita Khoirun Nisaa. S Analisis Teknik Penerjemahan Subtitle Film Beckham Unwrapped dan Dampaknya pada Kualitas Terjemahan. Tesis. Pascasarjana Program Studi Linguistik, Minat Utama Penerjemahan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed,M.A.,Ph.D., (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle film Beckham Unwrapped. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle film Beckham Unwrapped terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori penerjemahan dan bentuk studi kasus terpancang (embedded research). Sumber data dalam penelitian ini antara lain: dokumen (teks subtitle film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya) dan informan (rater dan responden). Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual, kata, frasa, klausa dan kalimat dalam bentuk narasi yang mengandung teknik penerjemahan dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya. Tahapan analisis data menggunakan metode etnografi yang diusulkan oleh Spradley yang terdiri dari empat tahapan utama antara lain:analisis domain, analisis taksonomi, analisi komponesial, dan analisis tema budaya. Berdasarkan hasil analisis terhadap 178 data, ditemukan 12 macam teknik penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dengan frekuensi penggunaan total sebanyak 621 kali. Teknik-teknik tersebut antara lain: (1) Transposisi sebanyak 136 kali (21,90%), (2) Reduksi sebanyak 104 kali (17,04%), (3) Peminjaman Alamiah sebanyak 72 kali (11,59%),(4) Amplifikasi sebanyak 71 kali (11,43%), (5) Peminjaman Murni sebanyak 59 kali (9,50%), (6) Kalke sebanyak 56 kali (9,02%), (7) Padanan Lazim sebanyak 46 kali (7,41%), (5,63%) (8) Penerjemahan Harfiah sebanyak 37 kali (5,96%), (9) Modulasi sebanyak 14 kali (2,25%), (10) Generalisasi sebanyak 13 kali (2,09%), (11) Partikularisasi sebanyak 7 kali (1,13%) dan (12) Kreasi Diskursif yaitu sebanyak 6 kali (0,97%). Metode dan ideologi yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle film Beckham Unwrapped adalah metode Penerjemahan Komunikatif dengan ideologi domestikasi. Dari keseluruhan 178 data yang ada, sebanyak 106 data atau 59,55% diterjemahkan secara akurat, sebanyak 70 data atau sekitar 39,33% diterjemahkan dengan kurang akurat, dan ada 2 data atau sekitar 1,12% yang tidak akurat. Berkaitan dengan aspek keberterimaan, dari 178 data, sebanyak 100 data sekitar 56,18% terjemahannya berterima di bahasa sasaran, 76 data atau sekitar 42,96% kurang berterima terjemahannya, dan sebanyak 2 data atau sekitar 1,12% Terakhir, tingkat keterbacaan teks subtitle film Beckham Unwrapped commit ini to tergolong user tinggi. Dari keseluruhan 178 xvi

17 digilib.uns.ac.id data yang ada, 175 data atau sekitar 97,19% memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan 5 data atau 2,81% memiliki tingkat keterbacaan yang sedang. Berdasarkan ketiga aspek penentu kualitas terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped, didapatkan hasil bahwa tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped adalah akurat, berterima, dan mudah dipahami. Secara keseluruhan terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped memiliki kualitas yang baik. Kata kunci: subtitle, teknik, metode, ideologi penerjemahan, kualitas terjemahan xvii

18 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Rohmita Khoirun Nisaa. S Analisis Teknik Penerjemahan Subtitle Film Beckham Unwrapped dan Dampaknya pada Kualitas Terjemahan. Thesis. Postgraduate Program in Linguistic, Majoring in Translation Studies, Sebelas Maret University of Surakarta. Advisor (1): Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed,M.A.,Ph.D., (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. The objective of this research is identifying and analyzing translation technique, method, and ideology used by the translator in translating the film subtitle of Beckham Unwrapped. Besides, this research is aimed at studying the impact of translation technique, method, and ideology applied by the translator in translating the film subtitle of Beckham Unwrapped toward the quality of the translation produced. The type of the research is qualitative research with theory of translation approach. It is categorized as embedded research. The source of the data for this research is taken from two main sources such as document (the subtitle text of Beckham Unwrapped film and its translation) and informant (rater and respondent). The data of this research is a lingual unit in form of word, phrase, and sentence which contains translation technique in the subtitle text of Beckham Unwrapped film and its translation. The data analysis is conducted using ethnographic method proposed by Spradley which consists of four main steps: domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and cultural theme analysis. Based on analysis conducted on 178 data, there are 12 kinds of translation techniques found with total usage frequency 621 times. Those techniques are as follow: (1)Transposition 136 times (21,90%), (2)Reduction 104 times (17,04%), (3)Naturalized Borrowing 72 times (11,59%), (4)Amplification 71 times (11,43%), (5)Pure Borrowing 59 times (9,50%), (6)Calque 56 times (9,02%) (7)Established Equivalent 46 times (7,41%), (8)Literal Translation 37 times (5,96%), (9)Modulation 14 times (2,25%) (10)Generalization 13 times (2,09%), (11)Particularization 7 times (1,13%) and (12)Discursive Creation 6 times (0,97%). The method and ideology used by the translator in translating subtitle text of Beckham Unwrapped film are communicative translation and domestication. From 178 data, 106 data or approximately 59,55% are translated accurately; 70 data or 39,33% less accurate, and 2 data or 1,12% are inaccurate. Related to the aspect of acceptability, 100 out of 178 data or approximately 56,18% are categorized as acceptable translation, 76 data or 42,96% are categorized as less acceptable translation, and 2 data or 1,12% are categorized as unacceptable translation. Finally, the degree of readability for the subtitle text of Beckham Unwrapped film has high score or readable. From 178 data, 175 data or approximately 97,19% are readable and 5 data or approximately 2,81% are categorized as less readable translation. Based on the translation quality of subtitle of Beckham Unwrapped film, the three main aspects of measurement commit to such user as accuracy, acceptability, and xviii

19 digilib.uns.ac.id readability have high level. It can be concluded that the translation quality of Beckham Unwrapped film subtitle is accurate, acceptable, and understandable. Key words: subtitle, technique, method, ideology, quality of translation xix

20 ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Rohmita Khoirun Nisaa 1 Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Esd.,M.A.,Ph.D 2 Drs. Riyadi Santosa, M.WEsd.,Ph.D 3 ABSTRACT Thesis. Postgraduate. Program in Linguistic, Majoring in Translation Studies, Sebelas Maret University of Surakarta. Advisor (1): Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed,M.A.,Ph.D., (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. The objective of this research is identifying and analyzing translation technique, method, and ideology used by the translator in translating the film subtitle of Beckham Unwrapped. Besides, this research is aimed at studying the impact of translation technique, method, and ideology applied by the translator in translating the film subtitle of Beckham Unwrapped toward the quality of the translation produced. The type of the research is qualitative research with theory of translation approach. It is categorized as embedded research. The source of the data for this research is taken from two main sources such as document (the subtitle text of Beckham Unwrapped film and its translation) and informant (rater and respondent). The data of this research is a lingual unit in form of word, phrase, and sentence which contains translation technique in the subtitle text of Beckham Unwrapped film and its translation. The data analysis is conducted using ethnographic method proposed by Spradley which consists of four main steps: domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and cultural theme analysis. Based on analysis conducted on 178 data, there are 12 kinds of translation techniques found with total usage frequency 621 times. Those techniques are as follow: (1)Transposition 136 times (21,90%), (2)Reduction 104 times (17,04%), (3)Naturalized Borrowing 72 times (11,59%), (4)Amplification 71 times (11,43%), (5)Pure Borrowing 59 times (9,50%), (6)Calque 56 times (9,02%) (7)Established Equivalent 46 times (7,41%), (8)Literal Translation 37 times (5,96%), (9)Modulation 14 times (2,25%) (10)Generalization 13 times (2,09%), (11)Particularization 7 times (1,13%) and (12)Discursive Creation 6 times (0,97%). The method and ideology used by the translator in translating subtitle text of Beckham Unwrapped film are communicative translation and domestication. From 178 data, 106 data or approximately 59,55% are translated accurately; 70 data or 39,33% less accurate, and 2 data or 1,12% are inaccurate. Related to the aspect of acceptability, 100 out of 178 data or approximately 56,18% are categorized as acceptable translation, 76 data or 42,96% are categorized as less acceptable translation, and 2 data or 1,12% are categorized as unacceptable translation. Finally, the degree of readability for the subtitle text of Beckham Unwrapped film has high score or readable. From 178 data, 175 data or approximately 97,19% are readable and 5 data or approximately 2,81% are categorized as less readable translation. Based on the translation quality of subtitle of Beckham Unwrapped film, the three main aspects of measurement such as accuracy, acceptability, and readability have high level. It can be concluded that the translation quality of Beckham Unwrapped film subtitle is accurate, acceptable, and understandable. Key words: subtitle, technique, method, ideology, quality of translation 1 Mahasiswa Jurusan Program Studi Linguistik dengan NIM S Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

21 ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Rohmita Khoirun Nisaa 1 Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Esd.,M.A.,Ph.D 2 Drs. Riyadi Santosa, M.WEsd.,Ph.D 3 ABSTRAK Tesis. Pascasarjana Program Studi Linguistik, Minat Utama Penerjemahan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed,M.A.,Ph.D., (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle film Beckham Unwrapped. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle film Beckham Unwrapped terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori penerjemahan dan bentuk studi kasus terpancang (embedded research). Sumber data dalam penelitian ini antara lain: dokumen (teks subtitle film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya) dan informan (rater dan responden). Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual, kata, frasa, klausa dan kalimat dalam bentuk narasi yang mengandung teknik penerjemahan dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya. Tahapan analisis data menggunakan metode etnografi yang diusulkan oleh Spradley yang terdiri dari empat tahapan utama 1 Mahasiswa Jurusan Program Studi Linguistik dengan NIM S Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II antara lain:analisis domain, analisis taksonomi, analisi komponesial, dan analisis tema budaya. Berdasarkan hasil analisis terhadap 178 data, ditemukan 12 macam teknik penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dengan frekuensi penggunaan total sebanyak 621 kali. Teknik-teknik tersebut antara lain: (1) Transposisi sebanyak 136 kali (21,90%), (2) Reduksi sebanyak 104 kali (17,04%), (3) Peminjaman Alamiah sebanyak 72 kali (11,59%),(4) Amplifikasi sebanyak 71 kali (11,43%), (5) Peminjaman Murni sebanyak 59 kali (9,50%), (6) Kalke sebanyak 56 kali (9,02%), (7) Padanan Lazim sebanyak 46 kali (7,41%), (5,63%) (8) Penerjemahan Harfiah sebanyak 37 kali (5,96%), (9) Modulasi sebanyak 14 kali (2,25%), (10) Generalisasi sebanyak 13 kali (2,09%), (11) Partikularisasi sebanyak 7 kali (1,13%) dan (12) Kreasi Diskursif yaitu sebanyak 6 kali (0,97%). Metode dan ideologi yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle film Beckham Unwrapped adalah metode Penerjemahan Komunikatif dengan ideologi domestikasi. Dari keseluruhan 178 data yang ada, sebanyak 106 data atau 59,55% diterjemahkan secara akurat, sebanyak 70 data atau sekitar 39,33% diterjemahkan dengan kurang akurat, dan ada 2 data atau sekitar 1,12% yang tidak akurat. Berkaitan dengan aspek keberterimaan, dari 178 data, sebanyak 100 data sekitar 56,18% terjemahannya berterima di bahasa sasaran, 76 data atau sekitar 42,96% kurang berterima terjemahannya, dan sebanyak 2 data atau sekitar 1,12% Terakhir, tingkat keterbacaan teks subtitle film Beckham Unwrapped ini tergolong tinggi. Dari keseluruhan 178 data yang ada, 175 data atau sekitar 97,19% memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan 5 data atau 2,81% memiliki tingkat keterbacaan yang sedang. Berdasarkan ketiga aspek penentu kualitas terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped, didapatkan hasil bahwa tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped adalah akurat, berterima, dan mudah dipahami. Secara keseluruhan terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped memiliki kualitas yang baik. Kata kunci: subtitle, teknik, metode, ideologi penerjemahan, kualitas terjemahan

22 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerjemahan pada dasarnya melibatkan dua bahasa yang disebut dengan bahasa sasaran (source language) dan bahasa target (target language). Penerjemahan atau translation merupakan serangkaian kegiatan untuk menyampaikan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara akurat. Agar tujuan utama dari proses penerjemahan ini terpenuhi diperlukan penerjemah dengan kompetensi yang mumpuni. Namun pada prakteknya, tingginya kebutuhan menerjemahkan teks-teks atau literatur asing tidak sebanding lurus dengan jumlah penerjemah yang berkualitas. Bahkan, dapat dikatakan jumlahnya masih tergolong rendah. Berkaitan dengan penerjemahan film, dikenal dua macam jenis penerjemahan yaitu dubbing dan subtitling. Keduanya merupakan metode pengalihan bahasa dalam menerjemahkan film dan televisi yang merupakan jenis media komunikasi audio-visual masa. Shuttleworth dan Cowie dalam Dictionariy of Translation Studies mengemukakan pengertian subtitling sebagai the process of providing synchronized captions for film and television dialogue (and more recently for live opera) (Shuttleworth and Cowie, 1997:161), sedangkan dubbing didefinisikan sebagai: 1

23 digilib.uns.ac.id 2 the process in which the foreign dialogue is adjusted to the mouth movement of the actor in the film and which is designed to give the impression that the actors whom the audiences see are actually speaking in TL (Shuttleworth and Cowie, 1997:45). Dari definisi diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa subtitling mengacu pada pengalihan pesan dalam bentuk teks sedangkan dubbing dalam bentuk sulih suara. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada subtitling. Subtitling bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena melibatkan berbagai faktor yang harus dihadapi seorang subtitler dalam menghasilkan subtitle yang berkualitas. Faktor-faktor tersebut bervariasi baik yang bersifat internal maupun eksternal, teknis maupun non teknis. Faktor internal berkaitan dengan penerjemah itu sendiri, sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari karakteristik dan standardisasi dalam menerjemahkan teks subtitle yang sedikit lebih rumit dibanding teks biasa. Melihat fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengkaji subtitle sebuah film dengan menggunakan pendekatan teori penerjemahan yang meliputi teknik, metode, dan ideologi penerjemahan serta dampaknya pada kualitas terjemahannya. Film yang dikaji dalam penelitian ini merupakan film dokumenter berjudul Beckham Unwrapped (2004) yang mengisahkan perjalanan hidup mega bintang dan legenda hidup persepakbolaan dunia yang bernama David Beckham. Mengingat ketenaran dan banyaknya penggemar David Beckham diseluruh dunia utamanya di Indonesia; kualitas terjemahan subtitle film Beckham Unwrapped sangat menarik untuk dikaji karena film ini dinantikan dan ditonton oleh para

24 digilib.uns.ac.id 3 penggemarnya di Indonesia yang sebagian besar memiliki akses terbatas terhadap bahasa Inggris yang digunakan sebagai media untuk memproduksi film ini. Penelitian penerjemahan terkait yang mengambil teks subtitle sebagai sumber datanya pernah dilakukan oleh Kholifah (2010) dalam tesis yang berjudul Analisis Teknik dan Kualitas Subtitle Film My Mom s New Boyfriend (MMNB). Kholifah (2010) memfokuskan penelitiannya pada pemilihan teknik yang diaplikasikan subtitler dalam menerjemahkan subtitle film MMNB dan penilaian kualitas terjemahannya berdasarkan tiga aspek yaitu keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari aspek yang dibahas serta karakteristik data yang digunakan sebagai objek penelitian. Jika penelitian sebelumnya mengkaji hanya pemilihan teknik dari penerjemahan subtitle yang kemudian langsung dikaitkan dengan penilaian kualitasnya; pada penelitian ini, selain aspek teknik, aspek metode dan ideologi juga dikaji, baru kemudian dilakukan penilaian terhadap kualitas terjemahannya. Kedua, perbedaan genre dari sumber data. Meskipun data yang diambil samasama berupa teks subtitle, namun film yang dikaji kali ini bergenre film dokumenter dimana mayoritas datanya berupa narasi; berbeda dengan yang dikaji pada penelitian sebelumnya dimana film yang dikaji bergenre film drama yang datanya mayoritas berupa dialog. Dengan demikian, perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah: 1). aspek yang dibahas dan karakteristik data 2). Jenis film yang dikaji.

25 digilib.uns.ac.id 4 B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah peneliti hanya mengkaji teknik, metode dan ideologi pada terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped dalam satuan lingual yang berbentuk kata, frasa atau kalimat dalam bentuk narasi karena objek penelitian yang dikaji adalah film dokumenter. Disebut demikian karena penelitian ini berorientasi pada produk atau karya terjemahan sehingga pernyataan yang berkaitan dengan teknik, metode, dan ideologi penerjemahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kualitas terjemahan disimpulkan berdasarkan kajian terhadap produk tanpa mengkaitkannya dengan penerjemah secara langsung dan dengan proses penerjemahan yang telah dilakukan oleh penerjemah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teknik penerjemahan apa yang diterapkan dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia? 2. Metode penerjemahan apa yang diterapkan dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia? 3. Ideologi penerjemahan yang bagaimana yang dianut oleh penerjemah dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat

26 digilib.uns.ac.id 5 dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia? 4. Bagaimana dampak dari teknik, metode dan ideologi penerjemahan terhadap kualitas terjemahan subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Teknik penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia. 2. Metode penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia. 3. Ideologi penerjemahan yang dianut penerjemah dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa dan kalimat dalam teks subtitle film Beckham Unwrapped dalam bahasa Indonesia. 4. Dampak dari teknik, metode dan ideologi penerjemahan terhadap kualitas terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya.

27 digilib.uns.ac.id 6 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap berbagai pihak sebagai berikut: 1. Dapat memberikan gambaran kepada dunia akademis dan para penerjemah khususnya, mengenai teknik, metode, ideologi pada penerjemahan subtitle film dokumenter yang berdampak pada kualitas terjemahan. 2. Dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian yang lebih terinci dan mendalam.

28 digilib.uns.ac.id 7 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1.1. Penerjemahan Pengertian penerjemahan Penerjemahan merupakan usaha untuk menyatakan kembali ide dari suatu bahasa ke bahasa lain. Penerjemahan mengimplikasikan adanya keterlibatan dua bahasa, yakni bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) yang juga sering disebut dengan source language (SL) dan target language (TL). Bahasa sumber adalah bahasa teks yang diterjemahkan, sedangkan bahasa sasaran adalah bahasa hasil teks terjemahan. Terdapat banyak definisi penerjemahan yang dikemukakan oleh para ahli. Pada umumnya istilah penerjemahan mengacu pada pengalihan pesan secara tertulis dan lisan. Menurut Catford (1965:20), penerjemahan adalah the replacement of textual material in one language by equivalent textual material in another language. Jika diartikan secara bebas, penerjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa dengan materi tekstual yang padan dalam bahasa lain. Menurut Brislin (1976: 1) penerjemahan mengacu pada pengalihan pikiran dan gagasan dari suatu bahasa ke bahasa lainnya, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan; baik kedua bahasa tersebut telah mempunyai sistem penulisan yang telah baku ataupun belum, baik salah satu atau keduanya 7

29 digilib.uns.ac.id 8 didasarkan pada isyarat sebagaimana bahasa isyarat orang tuna rungu. Nida & Taber (dalam Shuttleworth & Cowie, 1997: 182) menyatakan: Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source-language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style. Dalam definisinya tentang penerjemahan, Nida dan Taber menekankan pada cara kerja penerjemah dalam menemukan padanan alami yang semirip mungkin sehingga pesan dalam BSu bisa disampaikan ke dalam BSa. Selanjutnya, Kridalaksana dalam Nababan (2003) menyatakan penerjemahan sebagai pemindahan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kemudian gaya bahasanya. Definisi ini banyak dianut karena tiga alasan. Pertama, suatu konsep dapat diungkapkan dalam dua bahasa yang berbeda. Kedua, setiap pesan yang dialihkan pasti diungkapkan atau diwujudkan dalam bentuk bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Ketiga, gaya bahasa terjemahan merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam setiap kegiatan menerjemahkan. Dari berbagai macam definisi penerjemahan di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah proses pengalihan pesan dari bahasa sumber dengan padanan alami yang sedekat mungkin ke dalam bahasa sasaran dengan memperhatikan gaya bahasanya.

30 digilib.uns.ac.id Proses Penerjemahan Dalam proses penerjemahan, pengalihan amanat dan pengungkapannya dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan mempertimbangkan gaya bahasanya, merupakan bagian yang tak terpisahkan. Menurut Nababan (2003:24), proses penerjemahan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang penerjemah. Proses penerjemahan bersifat kognitif karena bersifat abstrak dan kasat mata, hanya penerjemah sendiri yang mengetahuinya. Proses penerjemahan merupakan serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh penerjemah untuk bisa sampai pada hasil akhir (Machali, 2000: 9). Holmes (dalam Mansouri: 2005) melihat proses penerjemahan sebagai suatu proses dengan beberapa tahapan sebagai berikut. I have suggested that actually the translation process is a multilevel process. While we are translating sentences, we have a map of the original text in our minds and the same time a map of the kind of text we want to produce in the target language. Lebih lanjut Nida dan Taber dalam Suryawinata dan Hariyanto (2003: 18) menggambarkan proses penerjemahannya yaitu penerjemahan dinamis, sebagai berikut: bentuk teks BSu bentuk teks BSa analisis restrukturisasi isi teks transfer isi teks BSu BSa Gambar II.1 Proses Penerjemahan Menurut Nida dan Taber (1969:33).

31 digilib.uns.ac.id 10 Dalam proses ini terdapat tiga tahap proses penerjemahan antara lain: tahap analisis, transfer, dan retrukturisasi. Dalam tahap analisis, penerjemah menganalisis teks BSu dalam hal: (a) hubungan gramatikal yang ada dan (b) makna kata atau rangkaian kata-kata untuk memahami makna atau isinya secara keseluruhan. Setelah itu, hasilnya yaitu makna BSu yang telah dipahami, ditransfer dalam pikiran penerjemah dari BSu ke dalam BSa. Selanjutnya, dalam tahap restrukturisasi, makna tersebut ditulis kembali dalam BSa sesuai dengan aturan dan kaidah yang ada dalam BSa. Suryawinata dalam Suryawinata dan Hariyanto (2003: 18-19) berusaha memperjelas skema tersebut dengan meminjam konsep struktur batin dan struktur lahir Tata Bahasa Generatif Tranformasi (TGT) menjadi sebagai berikut: Teks asli dalam Bsu Evaluasi dan revisi Teks terjemahan dalam BSa Analisis/ Proses eksternal Restrukturisasi/ Pemahaman Proses internal Penulisan kembali Konsep, makna, pesan dari teks BSu transfer transfer padanan Konsep, makna,pesan dari teks BSa Gambar II.2 Proses penerjemahan yang disempurnakan menurut Nida dan Taber dalam Suryawinata (1989:14)

32 digilib.uns.ac.id 11 Lebih lanjut, bagan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Tahap analisis atau pemahaman. Dalam tahap ini struktur lahir (kalimat yang ada) dianalisis menurut hubungan gramatikal, menurut makna kata atau kombinasi kata, makna tekstual, dan bahkan makna kontekstual. Tahap ini merupakan proses transformasi balik. 2. Tahap transfer. Dalam tahap ini materi yang sudah dianalisis dan dipahami maknanya tadi diolah penerjemah dalam pikirannya dan dipindahkan dari BSu ke dalam BSa. Dalam tahap ini belum dihasilkan rangkaian kata,; semuanya hanya terjadi dalam batin penerjemah. 3. Tahap restrukturisasi. Dalam tahap ini penerjemah berusaha mencari padanan kata, ungkapan, dan struktur kalimat yang tepat dala BSa sehingga isi, makna, dan pesan yang ada dalam teks BSu tadi bisa disampaikan sepenuhnya dalam BSa. 4. Tahap evaluasi dan revisi. Setelah didapat terjemahan dalam BSa, hasil itu dievaluasi atau dicocokkan kembali dengan teks aslinya. Kalau dirasa masih kurang padan, maka dilakukanlah revisi Konsep Prosedur, Strategi, dan Teknik Penerjemahan Terdapat beberapa perbedaan pendapat dan sudut pandang terkait prosedur, strategi dan teknik penerjemahan. Newmark (1988:81) dan Machali (2000:62-63) menyatakan prosedur penerjemahan merupakan cara penerjemahan pada tataran mikro (kalimat atau unit lingual yang lebih kecil). Sementara,

33 digilib.uns.ac.id 12 Suryawinata & Hariyanto (2003:67) menggunakan strategi penerjemahan untuk menerangkan konsep yang sama. Dalam Macquarie Dictionary disebutkan bahwa prosedur adalah the act or manner of proceeding in any action or process. Berarti prosedur merupakan cara atau tindakan atau proses dalam melakukan sesuatu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur atau strategi ini merujuk pada tindakan yang dilakukan dalam proses penerjemahan. Namun contoh yang diberikan oleh Machali (2000), Newmark (1988) dan Suryawinata & Hariyanto (2003) dilihat dari produk bukan pada proses penerjemahan. Sementara, antara proses yang terjadi dalam pikiran saat proses penerjemahan adalah fenomena yang berbeda dengan apa yang terlihat pada produk terjemahan. Machali (2000:77) juga memperkenalkan istilah teknik yaitu hal yang bersifat praktis dan diberlakukan pada tugas-tugas penerjemahan tertentu. Sementara dari definisi kamus yang dikutipnya dinyatakan, a technique is a practical method, skill, or art applied to a particular task (Collins English Dictionary dalam ibid: 77). Dari definisi ini, teknik berada pada tataran produk (applied to a particular task) berarti cara ini telah diterapkan pada suatu tugas (terjemahan), sementara strategi berada pada tataran proses. Berbeda dengan pendapat di atas, Molina & Albir (2002) membedakan strategi dan teknik penerjemahan dari perspektif proses atau produk penerjemahan. Strategi merupakan prosedur (disadari atau tidak disadari, verbal atau non verbal) yang digunakan oleh penerjemah untuk mengatasi masalah pada saat melakukan proses penerjemahan dengan maksud tertentu yang terjadi dalam

34 digilib.uns.ac.id 13 pikirannya (Hurtado Albir dalam Molina & Albir, 2002:508). Sementara teknik penerjemahan adalah hasil dari pilihan yang dibuat penerjemah atau perwujudan strategi dalam mengatasi permasalahan pada tataran mikro yang dapat dilihat dengan membandingkan hasil terjemahan dengan teks aslinya (ibid: 508 & 509). Dalam penelitian ini, teknik penerjemahan merupakan perwujudan strategi penerjemahan yang merupakan hasil pilihan cara yang telah diputuskan oleh penerjemah. Teknik penerjemahan diperoleh dari perbandingan hasil terjemahan dan teks aslinya Teknik Penerjemahan Dalam penelitian ini diadopsi teknik-teknik penerjemahan yang diusulkan beberapa ahli penerjemahan seperti: Molina & Albir (2002: ), Newmark (1988), dan Hoed (2006). Terdapat beberapa karakteristik dari teknik penerjemahan, yaitu: teknik tersebut berpengaruh pada hasil terjemahan, klasifikasi dilakukan dengan membandingkan Tsa dan Tsu, berpengaruh pada unit mikro dari teks, bersifat diskursif dan kontekstual, dan fungsional (Molina & Albir, 2001:209). Klasifikasi Molina dan Hurtado Albir (2002) berkenaan dengan teknik penerjemahan adalah sebagai berikut: 1. Memisahkan konsep teknik penerjemahan dari nosi lain yang berkaitan (strategi, metode dan kesalahan penerjemahan).

35 digilib.uns.ac.id Hanya memasukkan prosedur yang merupakan karakteristik penerjemahan dan bukan yang berkaitan dengan perbandingan bahasa. 3. Untuk mempertahankan nosi bahwa teknik penerjemahan bersifat fungsional. Definisi mereka tidak menilai apakah sebuah teknik tepat atau benar, karena selalu tergantung pada situasi di dalam teks dan konteksnya dan metode penerjemahan yang dipilih. 4. Dalam hubungannya dengan terminologi, untuk mempertahankan istilah-istilah yang biasa digunakan. 5. Untuk memformulasikan teknik baru dalam rangka menjelaskan mekanisme yang belum digambarkan. Berikut jenis teknik-teknik penerjemahan tersebut: 1. Adaptasi (adaptation), merupakan teknik penggantian elemen budaya pada Tsu dengan hal yang sama pada budaya Bsa (Molina & Albir, 2002). Teknik ini juga disebut cultural equivalent (Newmark, 1988), penerjemahan dengan cultural substitution (Baker, 1992), padanan budaya (Hoed, 2006). Contohnya: kata baseball dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi futbol dalam bahasa Spanyol. 2. Amplifikasi (amplification), merupakan teknik memperkenalkan informasi detil atau mengeksplisitkan informasi yang tidak tercantum dalam Tsu (Molina & Albir, 2002). Teknik yang termasuk jenis amplifikasi, seperti: eksplisitasi

36 digilib.uns.ac.id 15 (Vinay & Dalbernet), addition (Delisle), legitimate dan illigitimate paraphrase (Margot), parafrase eksplikatif (Newmark), periphrasis dan paraphrase (Delisle), serta termasuk footnote, gloss, addition (Newmark, 1988). Amplifikasi merupakan lawan dari reduksi. Contohnya: BSu : Becks had seen her in a Spice Girls video clip, and later said he had to meet the one with the bob and the short skirt. BSa : Becks pernah melihatnya di video klip Spice Girls dan mengatakan dia harus bertemu dengan yang berambut pendek dan rok mini. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 3. Peminjaman (borrowing), teknik pengambilan langsung suatu kata atau ungkapan dari bahasa lain (Molina & Albir, 2002). Terdapat dua jenis teknik peminjaman, yaitu peminjaman murni tanpa perubahan (pure borrowing) dan peminjaman dengan penyesuaian ejaan (naturalization). Teknik peminjaman murni juga dikenal dengan transference (Newmark), loan word (Baker, 1992) atau tidak diberi padanan (Hoed). Sementara teknik naturalisasi juga dikenal dengan penerjemahan fonologis (Hoed). Contohnya: Pure Borrowing (Peminjaman Murni) BSu : Solo musical releases, a catwalk debut and an autobiography have received lukewarm critical responses, frustrating the starlet spoilt by Spice success. BSa : Rilis musik solo, debut catwalk, dan otobiografi mendapat respon sedikit frustasi setelah kesuksesan Spice.

37 digilib.uns.ac.id 16 Naturalized Borrowing (Peminjaman Alamiah) BSu : Solo musical releases, a catwalk debut and an autobiography have received lukewarm critical responses, frustrating the starlet spoilt by Spice success. BSa : Rilis musik solo, debut catwalk, dan otobiografi mendapat respon sedikit frustasi setelah kesuksesan Spice. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 4. Kalke (calque), merupakan teknik penerjemahan dengan mentransfer kata atau frase dari Bsu secara harfiah ke Bsa baik secara leksikal maupun struktural (Molina & Albir, 2002; Dukāte, 2007). Contohnya: BSu : England lost the game and was eliminated from the World Cup. BSa : Inggris kalah dan tersisihkan dari Piala Dunia. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 5. Kompensasi (compensation), teknik memperkenalkan elemen informasi atau efek stilistik lain pada tempat lain pada Tsa karena tidak ditempatkan pada posisi yang sama seperti dalam Tsu (Molina & Albir, 2002; Newmark, 1988). Vinay & Dalbernet menyebut cara ini sebagai konsepsi. 6. Deskripsi (description), mengganti suatu istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk atau fungsinya (Molina & Albir, 2002). Hal ini berbeda dengan amplifikasi yang mengimplisitkan informasi yang masih implisit.

38 digilib.uns.ac.id 17 Teknik yang termasuk jenis ini antara lain padanan deskriptif (descriptive equivalent) dan padanan fungsional (functional equivalent) (Newmark, 1988). Contohnya: BSu : Samurai (Bahasa Jepang) BSa : Aristokrat Jepang pada abad XI sampai XIX yang menjadi pegawai pemerintahan. (Bahasa Indonesia) 7. Kreasi diskursif (discursive creation), teknik penggunaan suatu padanan temporer yang diluar konteks atau tak terprediksikan. Biasanya digunakan pada penerjemahan judul (Molina & Albir, 2002). Contohnya: BSu: It was something along the lines of; Sticks and stones will break my bones but no matter how much you re provoked never let your side, or your country down, by kicking back. BSa: Ini seperti dihantam tongkat dan batu namun tak masalah seberapa gusar anda, jangan sampai teman dan negara Anda menjadi kecewa dengan balas dendam. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 8. Padanan Lazim (established equivalent), teknik penggunaan istilah atau ungkapan yang telah dikenal atau diakui baik dalam kamus atau bahasa sasaran sebagai padanan dari Tsu tersebut (Molina & Albir, 2002). Teknik ini juga dikenal dengan recognized translation/accepted standard translation (Newmark, 1988) atau terjemahan resmi (Hoed, 2006; Suryawinata & Hariyanto, 2003). Contohnya:

39 digilib.uns.ac.id 18 BSu : Toughened by the taunts reserved for girls with acne at high school, Sticky Vicky, so called because of her thin physique, who d begged her father not to drop her at school in the family s Roll Royce, found her match. BSa : Tegar dari ejekan yang diberikan kepada para cewek yang berjerawat di SMU, Sticky Vicky yang berfisik kurus, yang memohon agar tidak diantar ayahnya dengan Rolls Royce, menemukan pasangannya. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 9. Generalisasi (generalization), teknik penggunaan istilah yang lebih umum atau netral dalam bahasa sasaran (Molina & Albir, 2002). Teknik neutralization (Newmark, 1988) dan translation by netral/less expressive dan translation by general word (superordinate) (Baker, 1992) termasuk dalam teknik generalisasi. Teknik generalisasi merupakan kebalikan dari teknik partikularisasi. Contohnya: BSu : So Beckham kicked on, with the names of his sons on his boots. BSa : Namun Beckham tetap bermain, dengan nama anak di sepatunya. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 10. Amplifikasi linguistik (linguistic amplification), teknik penambahan elemen linguistik sehingga terjemahannya lebih panjang (Molina & Albir, 2002). Teknik ini biasanya digunakan dalam pengalihbahasaan dan dubbing.

40 digilib.uns.ac.id Kompresi linguistik (linguistic compression), teknik ini mensintasis elemen linguistik yang ada menjadi lebih sederhana karena sudah dapat dipahami (Molina & Albir, 2002). 12. Terjemahan harfiah (literal translation), teknik penerjemahan suatu kata atau ungkapan secara kata per kata (Molina & Albir, 2002). Teknik ini sama dengan teknik padanan formal yang diajukan Nida, namun bukan penggunaan padanan yang sudah merupakan bentuk resmi. Contoh : BSu : Paparazzi follow Becks and Posh everywhere. BSa : Paparazzi menguntit Becks dan Posh ke mana-mana. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 13. Modulasi (modulation), teknik penggantian sudut pandang, fokus atau kategori kognitif dari Tsu ST; bisa dalam bentuk struktural maupun leksikal (Hoed, 2006; Molina & Albir, 2002; Newmark, 1988). Contohnya: BSu : Before long, his deadly accurate and powerful kicking etched itself into the consciousness of opponents and fans alike. BSa : Dalam waktu singkat, tendangannya yang akurat dan kuat membuat para lawan dan penggemarnya terkesan. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped)

41 digilib.uns.ac.id Penggunaan bentuk khusus (particularization), teknik penggunaan istilah yang lebih spesifik dan konkrit bukan bentuk umumnya (Molina & Albir, 2002). Contohnya : BSu : He lives healthily, not attracted to the drinking and drug-taking lifestyle of many in the public limelight. BSa: Dia hidup dengan sehat, tidak tertarik pada alcohol dan obat bius. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 15. Pengurangan (reduction), teknik mengimplisitkan informasi karena komponen maknanya sudah termasuk dalam bahasa sasaran. Teknik ini merupakan kebalikan dari amplifikasi (Molina & Albir, 2002). Teknik ini sama dengan reduksi dan penghilangan redudansi yang diajukan Newmark (1988) atau penerjemahan dengan penghilangan kata atau ungkapan (omission) yang diajukan Baker (1992). Contohnya: BSu : 7 year old Kirsty Howard is terminally ill. BSa : Kirsty Howard berusia 7 tahun. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 16. Subtitusi (substitution: linguistic, paralinguistic), teknik penggantian elemeneleman linguistik dengan paralinguistik (intonasi, gesture) dan sebaliknya. Biasanya digunakan dalam pengalihbahasaan (Molina & Albir, 2002).

42 digilib.uns.ac.id Transposisi (transposition), teknik penggatian kategori grammar, misal dari verb menjadi adverb dsb (Hoed, 2006; Molina & Albir, 2002; Newmark, 1988). Contohnya : BSu : You know you ve made it when you re feted by world leaders. BSa : Anda berhasil bila dijamu oleh para pemimpin dunia. (diambil dari subtitle film Beckham Unwrapped) 18. Variasi (variation), teknik penggantian unsur linguistik atau para linguistik (intonasi, gesture) yang mempengaruhi aspek keragaman linguistik: misalnya penggantian gaya, dialek sosial, dialek geografis Metode Penerjemahan Istilah metode berasal dari kata method, dalam Macquarie Dictionary didefinisikan sebagai a way of doing something, especially in accordance with a definite plan (dalam Machali, 2000: 48), yaitu cara melakukan sesuatu terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu. Dari definisi tersebut, ada dua hal yang menjadi kata kunci, yaitu: pertama, metode adalah cara melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah cara melakukan penerjemahan dan kedua adalah metode berkenaan dengan rencana tertentu, yaitu rencana dalam pelaksanaan penerjemahan. Rencana pelaksanaan penerjemahan sendiri diwujudkan melalui tiga tahapan yaitu: analisis teks bahasa sumber, pengalihan pesan, dan restrukturisasi. Ketiga tahapan tersebut lazim dikenal dengan istilah proses penerjemahan. commit Dalam to user praktiknya, ketiga tahapan tersebut

43 digilib.uns.ac.id 22 dijalankan dengan menggunakan cara tertentu. Cara inilah yang disebut sebagai metode penerjemahan. Bisa dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan dalam setiap tahap proses penerjemahan berada dalam kerangka cara atau metode tertentu. Molina & Hurtado Albir (2002) mendefinisikan metode penerjemahan sebagai cara sebuah proses penerjemahan dilakukan sesuai dengan tujuan penerjemah, yakni opsi global yang berdampak pada teks bahasa sasaran secara keseluruhan. Mereka mengungkapkan ada beberapa metode penerjemahan yang bisa dipilih yakni: metode interpretatifkomunikatif (penerjemahan gagasan atau amanat), harfiah (transkodifikasi linguistik), bebas (modifikasi kategori-kategori semiotika dan komunikatif) dan filologis (penerjemahan akademis atau kritik). Sementara, Menurut Newmark (1988: 45) metode penerjemahan terbagi atas dua kelompok besar, yaitu (1) metode yang memberikan penekanan pada bahasa sumber (BSu) dan (2) metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sasaran (BSa), seperti yang digambarkan pada diagram V berikut ini: Word-for-word translation Adaptation Literal translation Free translation Faithful translation Idiomatic translation Semantic translation Communicative translation Gambar II.3 Diagram V Metode Penerjemahan (Newmark, 1988: 45)

TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS 1 TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan

Lebih terperinci

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC TESIS

ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC TESIS digilib.uns.ac.id ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN DALAM SUBTITLE FILM JANE EYRE VERSI SERIAL TV BBC TESIS Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS ANALISIS TERJEMAHAN REPORTING VERB DALAM BUKU CERITA ANAK THE GUM TREE VALLEY STORIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS HIPERBOLA DALAM NOVEL THE LORD OF THE RINGS: THE TWO TOWERS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Stilistika) Tesis Disusun

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Umi Dwi Lestari PERNYATAAN NIM : S131108011 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul Analisis Terjemahan Hubungan Konjungtif (HK): Bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS ANALISIS TERJEMAHAN SIMILE DALAM NOVEL ANGELS & DEMONS KE DALAM MALAIKAT & IBLIS (Pendekatan Stilistika) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS ANALISIS TERJEMAHAN KLAUSA KOMPLEKS DALAM CERITA PENDEK THE SNOW OF KILIMANJARO DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TABU DALAM FILM BERJUDUL THE HURT LOCKER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Jenjang Magister Program Studi

Lebih terperinci

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS dezauhana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC

ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC ANALISIS PERGESERAN BENTUK DAN MAKNA TERJEMAHAN KALIMAT DALAM TEKS DESKRIPSI, REKON DAN EKSPOSISI PADA SITUS MEDIA ONLINE BBC (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Systemic Functional Linguistics) TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANALISIS STRATEGI KESANTUNAN TINDAK TUTUR PERMINTAAN (REQUEST) DALAM NOVEL BREAKING DAWN DAN TERJEMAHANNYA AWAL YANG BARU (Kajian Terjemahan Dengan Pendekatan Teori Pragmatik) TESIS Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS Oleh NASIR BINTANG 127009030/LNG 117009008/LN TESIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFITY SHADES OF GREY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dikemukakan beberapa kajian teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian teori, meliputi teori tentang teknik penerjemahan serta penilaian kualitas terjemahan,

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS Oleh IDAWATI SITUMORANG 127009036/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Definisi Penerjemahan Sesungguhnya penerjemahan sudah cukup lama dikenal dalam komunikasi antarmanusia. Ada berbagai definisi penerjemahan sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes

Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes digilib.uns.ac.id Analisis Teknik Dan Kualitas Terjemahan Kalimat Tanya pada Subtitle Film Sherlock Holmes TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Linguistik Minat Utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN NOVEL HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS VERSI BUKU DAN VERSI INTERNET (Penjelasan Istilah Khusus) TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN NOVEL HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS VERSI BUKU DAN VERSI INTERNET (Penjelasan Istilah Khusus) TESIS digilib.uns.ac.id 1 KAJIAN TERJEMAHAN NOVEL HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS VERSI BUKU DAN VERSI INTERNET (Penjelasan Istilah Khusus) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM

ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ADAPTASI DAN VARIASI PADA SUBTITLE FILM BATMAN VERSI BAHASA JAWA MATARAMAN

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ADAPTASI DAN VARIASI PADA SUBTITLE FILM BATMAN VERSI BAHASA JAWA MATARAMAN ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN ADAPTASI DAN VARIASI PADA SUBTITLE FILM BATMAN VERSI BAHASA JAWA MATARAMAN (Sebuah Pendekatan Sosiolinguistik) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI Oleh: SRI LESTARI K1212066 FAKULTAS

Lebih terperinci

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Pendidikan Disusun Oleh: SHOFIYUDDIN

Lebih terperinci

TEKNIK, METODE DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BUKU ECONOMIC CONCEPTS OF IBN TAIMIYAH KE DALAM BAHASA INDONESIA DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

TEKNIK, METODE DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BUKU ECONOMIC CONCEPTS OF IBN TAIMIYAH KE DALAM BAHASA INDONESIA DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS TEKNIK, METODE DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BUKU ECONOMIC CONCEPTS OF IBN TAIMIYAH KE DALAM BAHASA INDONESIA DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Silalahi (2009) dalam disertasinya yang berjudul Dampak Teknik, Metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Silalahi (2009) dalam disertasinya yang berjudul Dampak Teknik, Metode BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data yang dikumpulkan baik berupa skripsi dan jurnal penelitian, ditemukan penelitian yang menganalisis mengenai penerjemahan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Bidang Ilmu: 613/Humaniora LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK Drs. Zainal Arifin, M.Hum.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH TransLing Journal: Translation and Linguistics Vol 1, No 1 (January 2016) pp 1-13 http://jurnal.pasca.uns.ac.id ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH ILMIAH PADA TERJEMAHAN YANG DIHASILKAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

perp r usta st kaa ka n.u. ns.a s. c.id i dig i i g liilb i.uns.ac.id i co c mm m i m ti to t u s u er s ii

perp r usta st kaa ka n.u. ns.a s. c.id i dig i i g liilb i.uns.ac.id i co c mm m i m ti to t u s u er s ii ii iii PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI Saya, Nahoras Bona Simarmata, dengan sebenar-benarnya menyatakan bahwa: 1. tesis dengan judul ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH

Lebih terperinci

MOTTO. - David McCullough Jr.

MOTTO. - David McCullough Jr. i ii iii MOTTO Climb mountains not to plant your flag, but to embrace the challenge, enjoy the air and behold the view.climb it so you can see the world, not so the world can see you - David McCullough

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM UNIVERSITAS INDONESIA Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM 0706182192 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI

Lebih terperinci

TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA NOVEL THE GOOD EARTH DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh MERRY NOVITA /LNG

TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA NOVEL THE GOOD EARTH DALAM BAHASA INDONESIA TESIS. Oleh MERRY NOVITA /LNG TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA NOVEL THE GOOD EARTH DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh MERRY NOVITA 137009030/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 TERJEMAHAN ISTILAH BUDAYA PADA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu bahasa ke bahasa yang lain. Teks yang diterjemahkan disebut Teks Sumber (Tsu) dan bahasanya

Lebih terperinci

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN KESANTUNAN POSITIF DALAM NOVEL THE HOST KARYA STEPHENIE MEYER DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip

Lebih terperinci

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG Tesis untuk memeroleh Gelar Magister pada Program Magister

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS EKSPLISITASI MANASUKA DALAM BUKU DONGENG TERJEMAHAN BERJUDUL KISAH-KISAH PENGANTAR TIDUR PUTRI

ANALISIS EKSPLISITASI MANASUKA DALAM BUKU DONGENG TERJEMAHAN BERJUDUL KISAH-KISAH PENGANTAR TIDUR PUTRI ANALISIS EKSPLISITASI MANASUKA DALAM BUKU DONGENG TERJEMAHAN BERJUDUL KISAH-KISAH PENGANTAR TIDUR PUTRI DISNEY DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Karya sastra terjemahan merupakan peluang yang menjanjikan di abad ke- ini. Varietas karya sastra terjemahan yang diminati oleh masyarakat Indonesia terdiri atas empat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta batasan tentang teori-teori yang dipakai sebagai landasan teori, yang menjabarkan beberapa hal yang menjadi rujukan

Lebih terperinci

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI

ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI ANALISIS KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 1 SUMBERLAWANG SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Tinjauan pustaka bertujuan untuk menggambarkan batasan yang digunakan untuk dijadikan pembahasan. Adapun yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah:

Lebih terperinci

TERJEMAHAN TEKS IKLAN PRODUK KECANTIKAN DAN PERAWATAN TUBUH BERBAHASA INGGRIS DI MAJALAH WANITA KE DALAM BAHASA INDONESIA

TERJEMAHAN TEKS IKLAN PRODUK KECANTIKAN DAN PERAWATAN TUBUH BERBAHASA INGGRIS DI MAJALAH WANITA KE DALAM BAHASA INDONESIA TERJEMAHAN TEKS IKLAN PRODUK KECANTIKAN DAN PERAWATAN TUBUH BERBAHASA INGGRIS DI MAJALAH WANITA KE DALAM BAHASA INDONESIA (Kajian Ideologi, Metode, Teknik Penerjemahan, dan Kualitasnya) TESIS Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS TUTURAN TOKOH TINKER BELL DALAM FILM TINKER BELL AND THE LOST TREASURE DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS TUTURAN TOKOH TINKER BELL DALAM FILM TINKER BELL AND THE LOST TREASURE DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA ANALISIS TUTURAN TOKOH TINKER BELL DALAM FILM TINKER BELL AND THE LOST TREASURE DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

KUALITAS HASIL PENERJEMAHAN INDIVIDU DAN PENERJEMAHAN KELOMPOK

KUALITAS HASIL PENERJEMAHAN INDIVIDU DAN PENERJEMAHAN KELOMPOK KUALITAS HASIL PENERJEMAHAN INDIVIDU DAN PENERJEMAHAN KELOMPOK (Studi Kasus Proses dan Hasil Penerjemahan Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh TWENTY EKA CATUR WULANSARI K8112072 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

CHAPTER III RESEARCH METHODOLOGY. A. Research Type and Design. This research is descriptive qualitative. According to Subroto (1992: 23) he

CHAPTER III RESEARCH METHODOLOGY. A. Research Type and Design. This research is descriptive qualitative. According to Subroto (1992: 23) he CHAPTER III RESEARCH METHODOLOGY A. Research Type and Design This research is descriptive qualitative. According to Subroto (1992: 23) he states that descriptive method study is the investigating of language

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini semakin banyak cara yang digunakan untuk mengetahui keadaan di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi bagi kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

PENGARUH STRATEGI MIND MAP PENGARUH STRATEGI MIND MAP DAN METAKOGNITIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA TESIS Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S

TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Magister. Disusun oleh: Ferdillasari Prima Kurniawati Sukarno S PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 13 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 TESIS Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Johnny Prasetyo John Pras-isi@yahoo. com Institut Seni Indonesia Surakarta ABSTRACT This descriptive-qualitative

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik

Lebih terperinci

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K HALAMAN JUDUL SKRIPSI PENINGKATAN PERILAKU SOPAN SANTUN ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K8111025

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012

ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012 ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITAS TERJEMAHAN BUKU ASAL-USUL ELITE MINANGKABAU MODERN: RESPONS TERHADAP KOLONIAL BELANDA ABAD KE XIX/XX TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KLAUSA RELATIF PADA NOVEL THE KITE RUNNER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS HASIL TERJEMAHANNYA.

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KLAUSA RELATIF PADA NOVEL THE KITE RUNNER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS HASIL TERJEMAHANNYA. ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN KLAUSA RELATIF PADA NOVEL THE KITE RUNNER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS HASIL TERJEMAHANNYA Tesis Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR SISWA KELAS I SD NEGERI 2 CABEANKUNTI CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH : SUHARINI NIM. X7110041 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DAN BERPIDATO KELAS X DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DAN BERPIDATO KELAS X DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DAN BERPIDATO KELAS X DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN STRATEGI JIGSAW-LESSON STUDY

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN STRATEGI JIGSAW-LESSON STUDY PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN STRATEGI JIGSAW-LESSON STUDY PADA SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 3 PACITAN Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan pertukaran informasi. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan pertukaran informasi. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan informasi sangatlah pesat. Banyak sarana dan media yang mendukung terjadinya proses komunikasi dan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN UNSUR PRE-MODIFIER DALAM KELOMPOK NOMINA DALAM NOVEL THE DA VINCI CODE

ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN UNSUR PRE-MODIFIER DALAM KELOMPOK NOMINA DALAM NOVEL THE DA VINCI CODE ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN UNSUR PRE-MODIFIER DALAM KELOMPOK NOMINA DALAM NOVEL THE DA VINCI CODE Disusun Oleh: Dyah Raina Purwaningsih S130908003 PROGRAM MAGISTER LINGUISTIK PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 PEDAN

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 PEDAN PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 PEDAN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS KLAUSA PADA TEKS TERJEMAHAN SURAT MARYAM BERDASARKAN FUNGSI UNSUR-UNSURNYA SKRIPSI

ANALISIS KLAUSA PADA TEKS TERJEMAHAN SURAT MARYAM BERDASARKAN FUNGSI UNSUR-UNSURNYA SKRIPSI ANALISIS KLAUSA PADA TEKS TERJEMAHAN SURAT MARYAM BERDASARKAN FUNGSI UNSUR-UNSURNYA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia Disusun Oleh

Lebih terperinci