BAB II URAIAN TEORITIS
|
|
- Budi Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Methalia (2008) telah melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Iklan Pond s di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Methodist Indonesia, Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan Pond s di televisi terhadap preferensi konsumen pada mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Methodist Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 39,1% preferensi konsumen terhadap produk Pond s pada mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Methodist Indonesia dapat dijelaskan oleh video, audio, talent, props, setting, lighting, dan pacing dari iklan Pond s dan sisanya 60,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian tersebut. Hasil uji F menyatakan variabel video, audio, talent, props, setting, lighting, dan pacing secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi konsumen pada mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Methodist Indonesia. Suhaila (2008). Analisis Penayangan Iklan Pond s di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hipotesis penelitian ini adalah Pesan Iklan, Pengenalan Merek, Sikap Konsumen, dan Kepercayaan Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel Pesan Iklan, Pengenalan Merek, Sikap Konsumen, dan Kepercayaan Konsumen berpengaruh positif dan signifikan
2 terhadap minat beli dan mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi minat beli Pond s pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisa kuantitatif yang terdiri dari uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji f, uji t dan uji determinasi. Hasil penelitian yaitu bahwa secara bersama-sama variabel Pesan Iklan, Pengenalan Merek, Sikap Konsumen, dan Kepercayaan Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli mahasiswa terhadap produk Pond s. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan dari 4 (empat) variabel ada 2 (dua) variabel yang signifikan (Sikap Konsumen dan Kepercayaan Konsumen) dan 2 (dua) variabel tidak signifikan (Pesan Iklan dan Pengenalan Merek). Variabel yang paling dominan yang mempengaruhi minat beli mahasiswa terhadap produk Pond s adalah variabel Kepercayaan Konsumen. Penelitian lain adalah Bangun (2009) dengan judul Pengaruh Iklan Melalui Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk GSM AXIS (Studi Kasus di Pasar 1 Padang Bulan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh periklanan melalui media televisi terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk GSM AXIS pada warga Pasar 1 Padang Bulan Medan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif (analisis regresi sederhana). Data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Peneliti menggunakan 31 orang sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periklanan melalui media televisi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk GSM AXIS di Pasar 1 Padang Bulan Medan. Dari koefisien determinasi diketahui bahwa variabel bebas memberi penjelasan pada
3 keputusan pembelian konsumen sebesar 68,7% dan sisanya 32,3% dipengaruhi oleh variabel lain. B. Defenisi Iklan, Karakteristik Iklan dan Jenis Iklan 1. Defenisi Iklan Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan dengan mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan salah satu produk atau merek (Durianto, dkk, 2003:2). Menurut Kotler dan Susanto (2001:814), iklan didefenisikan sebagai bentuk penyajian tidak personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan adalah komunikasi persuasif. Periklanan berkaitan dengan konsumen berpengalaman yang memahami proses periklanan dan maksud persuasifnya. Meskipun konsumen diekspos pada ratusan pesan tiap hari, periklanan tetap merupakan metode promosi yang menjadi motivasi pembeli untuk mencoba merek baru (Lane, 2000:6). Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan merupakan kata-kata dalam tayangan yang berfungsi menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu membelinya (Tjiptono, 2003:81).
4 Menurut Kotler dalam Susanto (2001:215), suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Public presentation, iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. 2. Pervasiveness message, pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. 3. Amplified expressiveness, iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah serta mempengaruhi perasaan publik. 4. Impersonality, iklan tidak bersifat memaksa publik untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong (satu arah). 2. Karakteristik Iklan Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 1. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar. Iklan dilakukan lewat media tertentu yang memerlukan pembayaran. 2. Nonpersonal komunikasi. Organisasi melakukan periklanan dengan berbagai cara. Di perusahaanperusahaan kecil, periklanan ditangani oleh departemen penjualan atau pemasaran yang bekerjasama dengan biro periklanan. Perusahaan besar akan membentuk departemen periklanan sendiri. Pada umumnya, perusahaan menggunakan biro periklanan dari luar perusahaan untuk membantu membuat kampanye periklanan. 3. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan. Iklan menggunakan sarana komunikasi untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan-pesan iklan.
5 4. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi. Iklan menggunakan sponsor yang jelas. Perusahaan periklanan berhak memiliki data yang benar tentang sponsor iklan (pengiklan). 5. Bersifat mempersuasi khalayak. Membujuk khalayak untuk membentuk permintaan selektif terhadap suatu merek tertentu. 6. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya. Iklan bertujuan untuk menarik minat dan perhatian audiens sebanyakbanyaknya. Semakin banyak audiens, semakin besar kemungkinan bertambahnya jumlah pembelian terhadap produk yang diiklankan. 3. Jenis iklan Jefkins (2001:56-57) menggolongkan iklan suatu produk ke dalam 6 (enam) kategori, yaitu: 1. Iklan konsumen Iklan ini meliputi segala iklan barang konsumsi yang digunakan oleh masyarakat seperti iklan sampo, iklan sabun dan sebagainya. 2. Iklan Bisnis ke Bisnis atau Iklan Antar Bisnis Produk yang diiklankan adalah barang atau produk yang harus diolah atau menjadi unsur produksi. Termasuk di sini adalah penjualan bahan mentah, komponen suku cadang, aksesoris, fasilitas pabrik dan lain-lain. 3. Iklan perdagangan Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang, para agen, eksportir, importir dan para pedagang besar dan kecil. Barang-barang untuk dijual kembali.
6 4. Iklan Eceran Karakteristik ini antara iklan perdagangan dan iklan konsumen. Contohnya adalah iklan yang ditampilkan oleh pasar swalayan ataupun toko-toko serba ada berukuran besar. Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak-pihak pemasok atau perusahaan pabrik pembuat produk dan iklan ini biasanya ditempatkan di semua lokasi (toko, grosir, agen penjualan) yang menjual produk jadi kepada konsumen. 5. Iklan keuangan Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi. Sebagai pelengkap iklan yang ditujukan kepada konsumen atau klien, kadang-kadang disertakan pula laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan termasuk prospektus-prospektus perusahaan secara lengkap menyongsong penerbitan saham baru, catatan investasi dalam bentuk obligasi dan segala pemberitahuan mengenai berbagai hal lainnya menyangkut keuangan. 6. Iklan Lowongan Kerja Iklan jenis ini berhubungan dengan rekrutmen calon pegawai seperti anggota polisi, angkatan bersenjata atau tenaga kerja suatu perusahaan. C. Tujuan Iklan Perusahaan menjalankan aktivitas periklanan dengan tujuan yang berbeda-beda dan berkaitan dengan keadaan perusahaan itu sendiri serta struktur persaingan di pasar. Secara umum, tujuan periklanan mengacu pada keputusan perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penentuan posisi pasar dan marketing mix (Durianto, dkk, 2003:3).
7 Menurut Kotler dalam Susanto (2001:816), tujuan iklan diklasifikasikan menjadi tiga (3), yaitu: 1. Iklan Informatif (Informative Advertising), adalah iklan yang bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran atau pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada, menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk, menjelaskan cara kerja produk, mengurangi ketakutan konsumen, dan mengoreksi produk. Biasanya jenis iklan ini banyak digunakan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk baru dengan tujuan membentuk permintaan awal. Contoh iklan ini adalah Iklan Sony Ericsson Z550i, Iklan Dji Sam Soe, Iklan Coca Cola. 2. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising) Iklan ini dilakukan dengan tahap kompetitif yang bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa, mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu, menganjurkan khalayak untuk membeli, mengubah persepsi konsumen, membujuk untuk membeli sekarang. Umumnya jenis iklan ini digunakan untuk merek produk yang siklus kehidupannya masih berada pada tahap pertumbuhan (growth stage). Contoh iklan ini adalah Iklan Samsung Slim Fit TV, Iklan Canon Printer PIXMA ip Iklan Reminder (Reminder Advertising) Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa, mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut, menjaga kesadaran akan produk (consumer s state of mind), menjalin hubungan baik
8 dengan konsumen. Iklan ini sangat penting untuk produk yang berada pada fase kedewasaan (maturity). Iklan ini adalah iklan penguat (reinforcement adverstisement). Contoh: Iklan Vita Zone, Iklan simpati PeDe (termasuk iklan reminder karena mendorong pembelian ulang barang dan jasa simpati PeDe). Selain itu juga menjaga kesadaran akan produk (consumer s state of mind). Umumnya iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merek. Menurut Suyanto (2005:53), tujuan periklanan televisi dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu untuk memberi informasi, persuasi, meningkatkan jumlah pembeli, menambah nilai, dan membantu aktivitas lain yang dilakukan perusahaan. D. Gaya Periklanan Menurut Suyanto (2005:113), gaya eksekusi pesan iklan televisi meliputi: 1. Menjual Langsung (Straight Sell). Gaya dasar yang paling banyak dipakai dalam mengeksekusi pesan adalah menjual langsung atau pesan faktual. Gaya menjual langsung tertuju langsung pada informasi produk atau jasa. Gaya eksekusi ini sering digunakan bersama daya tarik rasional, yang menfokuskan pesan pada produk atau jasa dan manfaat dan atau atribut spesifiknya. 2. Gambaran Kehidupan Gaya yang didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah sehari-hari, kemudian pengiklan menunjukkan bahwa produk yang diiklankan sebagai pemecah masalah. Pengiklan banyak memakai gaya ini karena keefektifannya
9 dalam menyajikan situasi dimana sebagian besar konsumen dapat memperoleh manfaat dari kelebihan pada produk yang diiklankan. 3. Gaya Hidup (Life Style) Menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan suatu gaya hidup. 4. Fantasi (Fantasy) Menggunakan pendekatan dengan menciptakan fantasi di sekitar produk atau cara penggunaannya dimana produk menjadi bagian inti dari situasi yang diciptakan oleh pengiklan. Tim kreatif menghasilkan urutan fantasi yang seolah-olah nyata dengan menggunakan teknologi digital (multimedia). Iklan kosmetika adalah iklan yang sering menggunakan gaya ini untuk menarik konsumen. 5. Suasana atau Citra (Mood or Image) Membangkitkan suasana atau citra di sekitar produk tersebut, seperti kecantikan, cinta, atau ketenangan. Pengiklan harus membuat sugesti untuk mendapatkan pengakuan atas produk yang diiklankan. 6. Simbol Kepribadian (Personality Symbol) Menggunakan pendekatan dengan menciptakan suatu karakter yang menjadi personifikasi produk yang diiklankan. Karakter tersebut dapat berupa orang, binatang, atau animasi. 7. Musik (Musical) Menggunakan latar belakang musik jingle, lagu terkenal, dan aransemen klasik, atau menunjukkan satu atau beberapa orang atau tokoh kartun yang menyanyikan suatu lagu tentang produk tersebut. Gaya ini digunakan untuk menarik perhatian, menyampaikan titik penjualan, menetapkan nada emosi untuk suatu iklan, dan mempengaruhi perasaan pendengarnya. Banyak praktisi dan akademisi periklanan
10 memikirkan bentuk variasi musik yang berguna untuk fungsi komunikasi, mencakup musik sebagai penarik perhatian, membuat konsumen lebih menerima pesan iklan, dan membuat komunikasi yang mengandung arti terhadap produk yang diiklankan. 8. Keahlian Teknis (Technical Expertise) Menggunakan pendekatan dengan menunjukkan keahlian, pengalaman, dan kebanggaan perusahaan dalam membuat produk tersebut. 9. Bukti Ilmiah (Scientific Evidence) Menggunakan pendekatan dengan menyajikan bukti survei atau bukti ilmiah atau laboratorium bahwa merek tersebut lebih disukai atau mengungguli merek lain. 10. Bukti Kesaksian (Testimonial Evidence) Banyak pengiklan lebih menyukai gaya ini, yaitu menghargai produk berdasarkan pengalaman personal selama menggunakan merek atau manfaat yang diperoleh selama menggunakannya. Bukti kesaksian sangat efektif ketika seseorang memberikan kesaksian kepada orang yang menjadi target pasarnya dan kesaksian tersebut menarik untuk diceritakan. Bukti kesaksian harus berdasarkan penggunaan nyata suatu produk untuk menghindari masalah yang berkaitan dengan hukum. Kesaksian akan lebih efektif jika berasal dari sumber yang dikenal atau populer, yaitu sumber yang sangat terpercaya, disukai, atau orang terkenal. 11. Demonstrasi (Demonstration) Dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan kunci dari suatu produk dan sangat efektif untuk meyakinkan konsumen terhadap kualitas suatu produk dan manfaatnya setelah memiliki atau menggunakan merek tersebut.
11 12. Animasi Saat ini animasi menjadi gaya eksekusi pesan iklan yang sangat populer. Seniman menggambar skenario yang akan dianimasikan atau menciptakannya di dalam komputer dalam bentuk kartun. Animasi kartun akan sangat populer bila target pasarnya anak-anak. 13. Dramatisasi Gaya eksekusi yang baik untuk televisi. Dramatisasi berfokus pada sebuah cerita pendek dengan produk atau jasa sebagai bintang. Dramatisasi serupa dengan potongan kehidupan, tetapi menggunakan tekanan dan sesuatu yang luar biasa dalam membawakan cerita. Tujuan penggunaan drama adalah untuk memberi gambaran kepada penonton terhadap peran suatu produk atau jasa. 14. Kombinasi Merupakan gabungan dari berbagai teknik untuk mengeksekusi pesan dalam iklan. Kebanyakan iklan televisi yang bagus menggunakan gaya kombinasi. E. Pesan Iklan Pesan (message) adalah penjumlahan dari tanda atau sinyal yang berusaha mengungkapkan satu atau lebih gagasan. Instruksinya bergantung pada bagianbagian lain dari proses komunikasi, termasuk media yang digunakan dan tujuan dari pembicara (perilaku yang akan mereka pengaruhi) (Boyd, dkk, 2000:78). Pesan periklanan dapat diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk dapat menyampaikan informasi produk agar diketahui oleh audiences. Pesan iklan seharusnya bermula dari konsep produk yang kuat karena sudah semestinya yang hendak dikomunikasikan dalam pesannya adalah benefit produk (Sulaksana, 2003:94). Pembuat iklan harus menentukan gaya, nada, kata-
12 kata dan format yang kohesif dalam tahap eksekusi pesan. Semua pesan biasanya dapat disajikan dengan berbagai style: gaya hidup, cuplikan hidup, fantasi, mood atau citra, musikal, lambang kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah dan testimonial (Sulaksana, 2003:96). F. Media Iklan Melalui Televisi Televisi adalah media audiovisual yang memberikan para pemasang iklan banyak kesempatan kreatif (Lamb, 2001:218). Selain keunggulan yang diperoleh dengan periklanan melalui media televisi, juga terdapat kelemahan seperti dikemukakan dalam Tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Iklan melalui Media Televisi Iklan melalui Media Televisi Keunggulan Kelemahan 1. Iklan melalui televisi memiliki kemampuan yang unik untuk mendemonstrasikan penggunaan 1. Biaya tinggi, biaya iklan untuk menjangkau setiap orang relatif produk. Tidak ada media lain yang dapat lebih rendah. Biaya absolute menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. 2. Iklan melalui televisi mempunyai kemampuan untuk muncul tanpa diharapkan (intusion value) yang tidak sejajar dengan media lainnya yaitu iklan televisi menggunakan indera seseorang dan menarik perhatiannya bahkan pada saat orang tersebut tidak ingin menonton iklan. 3. Iklan melalui televisi memiliki kemampuan beriklan di televisi adalah tinggi. 2. Banyak terpecahnya penonton (audience fractionalization), para pengiklan tidak dapat mengharap untuk menarik penonton homogen yang luas ketika memasang iklan pada program tertentu karena sekarang tersedia cukup banyak pilihan program
13 untuk memberikan hiburan dan menghasilkan kesenangan. 4. Iklan melalui televisi mempunyai kemampuan unik untuk menjangkau para konsumen satu persatu, misalnya pada saat seorang pembicara atau pendukung (endorsers) mendukung keunggulan suatu produk tertentu. bagi penonton televisi. 3. Kesulitan teknis, jadwal tayang iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga seringkali tidak fleksibel sehingga sulit disesuaikan dengan kebutuhan iklan yang mendesak. 5. Iklan melalui televisi dapat menggunakan humor sebagai strategi periklanan yang efektif. 6. Periklanan melalui televisi juga efektif dengan tenaga penjualan perusahaan dan perdagangan. Manfaat relatif terbesar dari periklanan melalui televisi adalah kemampuannya untuk mencapai dampak yang diinginkan. Sumber: Shimp (2000: ) dan Durianto, dkk (2003:35-36) (Data diolah Oktober 2010) Tujuan Iklan Melalui Media Televisi Menurut Kismono (2001:374), periklanan perlu menetapkan tujuan yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih fokus dan lebih luas. Karena itu, programprogram iklan melalui media televisi harus didasarkan pada salah satu atau lebih dari tujuan-tujuan berikut ini: 1. Memberikan informasi Tujuan dasar dari semua kegiatan iklan melalui televisi adalah memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya, berapa harga yang harus dikeluarkan untuk
14 mendapatkan produk atau jasa tersebut. Konsumen memerlukan informasiinformasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembeliannya. 2. Meningkatkan volume penjualan Penayangan iklan melalui media televisi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat merancang iklan melalui media televisi dimana iklan yang ditampilkan dilengkapi dengan informasi tentang pemberian kupon belanja, sampel produk dan sebagainya untuk membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan tambahan keuntungan lainnya. Contoh: Iklan Lejel TV, DRTV. 3. Menstabilkan penjualan Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan iklan melalui media televisi agar tingkat penjualan perusahaan tersebut tidak mengalami penurunan. 4. Memposisikan produk Perusahaan perlu untuk memposisikan produknya dengan menekankan pada keunggulan produknya dibandingkan dengan produk pesaing. Strategi iklan melalui media televisi ini dapat dijadikan sebagai pilihan. 5. Membentuk citra produk Kegiatan periklanan melalui media televisi yang dilakukan oleh perusahaan dapat membantu membentuk persepsi konsumen tentang produk. G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan saat konsumen membeli suatu produk pada waktu tertentu (Durianto, dkk, 2003:105). Menurut Setiadi (2008 :416), keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya. Dalam
15 pengertian ini, pengambilan keputusan pembelian merupakan proses pemecahan terhadap masalah yang dihadapinya. Setiadi (2008:16-19) menyebutkan 5 tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian diawali saat pembeli menyadari adanya kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa lapar, dahaga atau seks hingga suatu tingkat kebutuhan tertentu dan berubah menjadi dorongan. 2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang mulai berminat membeli suatu produk akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen dapat mencari informasi tentang produk tersebut melalui media cetak seperti majalah, koran, buku bacaan dan melalui media elektronik seperti televisi, radio dan internet. 3. Evaluasi alternatif Setelah mendapatkan informasi, konsumen memproses informasi tentang pilihan merek tersebut untuk pengambilan keputusan akhir, yaitu keputusan pembelian. 4. Keputusan membeli Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek pada perangkat pilihan. Konsumen membentuk tujuan yaitu memutuskan melakukan pembelian untuk merek yang paling disukai.
16 Menurut Anoraga (2000:229), lima peran yang dimainkan konsumen dalam suatu keputusan pembelian, yaitu: a. Pengambil inisiatif (Initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan/kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang/jasa tertentu. b. Orang yang mempengaruhi (Influencer), yaitu orang yang pandangan, nasehat atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian. c. Pengambil keputusan (Decider), orang yang menentukan keputusan pembelian, seperti apakah jadi membeli, apa yang dibeli, dimana dibeli, dll. d. Pembeli (Buyer), yaitu seseorang yang melakukan pembelian produk/jasa. e. Pemakai (User), yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli. 5. Perilaku pasca pembelian Sesudah melakukan pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat mereka. H. Jenis-Jenis Tingkah Laku Pembelian Konsumen Kotler (2005: ) mengatakan ada beberapa tingkah laku pembelian konsumen, yaitu: 1. Tingkah laku membeli yang kompleks Konsumen mengalami tingkah laku pembelian yang kompleks kalau mereka terlibat dalam pembelian dan memiliki perbedaan pandangan yang berarti diantara
17 pilihan merek. Konsumen mungkin akan terlibat bila produknya mahal, berisiko, jarang dibeli dan amat mencerminkan citra diri. 2. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan Tingkah laku ini terjadi saat konsumen terlibat dalam pembelian produk mahal, jarang dibeli dan berisiko tetapi konsumen dapat melihat sedikit perbedaan diantara merek. 3. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar. Dalam hal ini tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan keyakinan sikap tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal. 4. Tingkah laku membeli yang mencari variasi Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti. Dalam keadaan seperti ini konsumen biasanya akan beralih ke merek lain (mengganti merek).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin-mesin produksi dan
Lebih terperinciSetelah mempelajari Bab ini
IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur tanpa garam. Begitu juga dengan produk, tanpa adanya suatu proses pengenalan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Akan tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan pembeliannya, seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada
BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Sedangkan definisi
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009 : 45) definisi pemasaran dapat dibedakan antara definisi pemasaran secara manajerial dan secara sosial. Definisi secara manajerial
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ukuran-ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dan strategi untuk mendapatkan kedudukan perusahaan yang tepat di pasar akan
Lebih terperinciJENIS-JENIS PERIKLANAN
JENIS-JENIS PERIKLANAN APA SAJA JENIS-JENIS IKLAN? JENIS IKLAN UMUM KHUSUS #1 Tanggung jawab sosial #1 Media #2 Bantahan #2 Tujuan #3 Pembelaan #3 Bidang Isi Pesan #4 Perbaikan #4 Wujud Produk #5 Keluarga
Lebih terperinciIKLAN. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.
IKLAN Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Setiap hari terdapat begitu banyak iklan yang kita saksikan terutama iklan tv dan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciPEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT
PEMASANGAN IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, Dan HUBUNGAN MASYARAKAT I. PEMASANGAN IKLAN; Merupakan berbagai bentuk presentasi dan promosi non-pribadi yang dibayar mengenai gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan menyebabkan tingginya kompetisi
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang
BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciPENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai
PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.
Lebih terperinci2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Faktor pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Seseorang membeli barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Celebrity Endorser Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi yang paling popular di dunia, dengan menggunakan celebrity
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Kata promosi dalam Kamus Inggris Indonesia disebut promotion
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS Kata promosi dalam Kamus Inggris Indonesia disebut promotion berarti kemajuan melalui periklanan (Echols,2000: 451). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, antara
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO
ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam
Lebih terperinciMENGELOLA KOMUNIKASI MASSA
MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA 1 2 IKLAN.. Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Tugas departemen iklan adalah mengajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap saat kita dapat melihat orang-orang menonton televisi, membaca koran atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat
Lebih terperinciBab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1
Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1 PENTINGNYA PROMOSI Promosi merupakan teknik yang dirancang untuk menjual produk. Ada 2 nilai umum yang didapatkan dari setiap kegiatan promosi: 1) Mengkomunikasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.
Lebih terperinciStrategi Promotion (Promosi)
Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak persaingan produk di pasaran. Untuk dapat memperluas dan menjangkau pasar sasarannya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori
Lebih terperinciTahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:
Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu
1 BAB I 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan yang ketat antar perusahaan, menuntut para pelaku pasar berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa yang dihasilkannya secara tepat.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH
6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Harga 2.1.1.1 Pengertian Harga Harga merupakan satu satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menunjang keberhasilan suatu program pemasaran. promosi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui
Lebih terperinci10/2/2012. Advertising appeals ADVERTISING APPEALS AND EXECUTION STYLE. Execution style. 1. Humor appeals. 2. Fear appeals
Advertising appeals daya tarik periklanan merupakan pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan atau untuk mempengaruhi perasaan mereka terhadap produk, jasa atau ide. D_avina@ub.ac.id
Lebih terperinciPENULISAN PR EKSTERNAL
Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah titik sentral dari terjadinya kegiatan pemasaran. Tanpa adanya alat-alat pemasaran tersebut, maka tidak akan terjadinya kegiatan pemasaran.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya pemasaran yang tepat akan mempermudah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pemikiran
Lebih terperinciBerikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Perusahaan harus pintar dalam memperhatikan situasi persaingan dan cermat mencari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja (intentional act)
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Iklan Sebagai Alat Komunikasi Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi adalah penyampaian pesan searah dari seseorang atau suatu lembaga kepada seseorang atau sekelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran
6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Volume Penjualan a. Penjualan Menurut Assuari (2004:5) penjualan adalah sebagai kegiatan manusia yang mengarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran
Lebih terperinciMateri 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.
Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Saluran Distribusi Keberhasilan dari produk apapun tergantung pada bauran distribusi-nya (kombinasi saluran distribusi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, sistem harga, sistem distribusi, dan promosi dari ide, barang, dan jasa untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciPERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan)
PERIKLANAN (, Perkenalan Periklanan) Apa itu periklanan? Periklanan itu simpel. Periklanan adalah tentang membuat sebuah pesan dan mengirim pesan tersebut kepada seseorang, dengan harapan mereka akan bereaksi
Lebih terperinciA. Penelitian Terdahulu
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Siregar (2008) judul skripsi Analisis Persepsi Kualitas Produk Simpati Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi. Tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit
II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinci