METODE KAJIAN. Tipe Kajian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE KAJIAN. Tipe Kajian"

Transkripsi

1 METODE KAJIAN Tipe Kajian Tipe kajian dalam rancangan ini adalah Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain); penilaian dan perumusan tentang tipe-tipe intervensi yang efektif dan kondisi untuk mencapai efektivitas tersebut (Sitorus dan Agusta, 2006). Evaluasi sumatif ini akan diterapkan untuk mengetahui efektivitas dalam mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan di Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Aras Kajian Kajian dirancang pada aras mikro, dengan pendekatan subyektif-mikro. Pendekatan subyektif mikro adalah mengkaji pandangan, keyakinan dan konstruksi realitas sosial. Pendekatan ini mensyaratkan adanya interaksi langsung antara peneliti dengan tineliti (Sitorus dan Agusta, 2005). Pada kajian ini pengkaji akan melakukan interaksi langsung dengan subyek kajian yaitu ketua dan anggota Tim Pelaksana Kegiatan Desa, pengurus dan anggota pemanfaat dana PPK yang berhasil dan yang kurang berhasil untuk mengetahui pandangan, keyakinan dan realitas masalah, yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun rancangan program peningkatan efektivitas dalam mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan. Strategi Kajian Kajian dirancang dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah penerapan metode kerja penelitian untuk memperoleh pengetahuan/ pemahaman atas satu atau lebih kejadian / gejala sosial, merupakan studi aras mikro yang menyoroti satu atau lebih kasus terpilih (Sitorus dan Agusta, 2005). Studi kasus dalam kajian ini adalah menerapkan metode kerja eksplanasi untuk memahami permasalahan mendasar dalam pemanfaat dana PPK yang mencakup efektivitas.

2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kajian Lokasi kajian Lokasi kajian adalah Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertimbangan pengkaji memilih lokasi tersebut adalah; 1. Kecamatan Kalibawang merupakan salah satu kecamatan penerima dana PPK yang mendapat penilaian berhasil dari Bank Dunia. 2. Dana PPK dikelola dengan menggunakan sistem tanggung renteng melalui masyarakat yang sudah ada atau minimal sudah berjalan satu tahun. 3. Dalam pelaksanaannya, ada yang berhasil mengelola dana PPK dan tidak sedikit yang gagal. 4. Dilihat dari keadaan sosial ekonomi dan adat istiadatnya relatif sama yakni daerah pedesaan dengan pola hidup yang mengutamakan kebersamaan dan mempunyai ikatan emosional yang kuat karena saling mengenal dengan intens. 5. Dari empat desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Kalibawang, Desa Banjararum merupakan salah satu desa dengan jumlah pedukuhan terbesar sehingga permasalahannya pun relatif banyak (mempunyai tunggakan terbesar). 6. Semua kondisi diatas sangat potensial untuk menyusun strategi peningkatan efektivitas dalam mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan. Waktu pelaksanaan kajian Kajian dilaksanakan dari bulan juni 2007 sampai dengan Mei 2008 dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : observasi, penyusunan proposal, kolokium, perbaikan proposal, persetujuan proposal oleh dosen pembimbing, kerja dalam rangka mengumpulkan data kajian dan penyusunan program, Analisis data dilakukan secara terus menerus selama kajian berlangsung, Penulisan laporan kajian, Seminar hasil kajian, Ujian akhir, perbaikan laporan, dan penggandaan laporan.

3 Penentuan Kasus Kajian Untuk menggambarkan efektivitas akan dilihat dari : (1) Suasana ;(2) Kepemimpinan bergilir ; (3) Perumusan tujuan ; (4) Fleksibilitas ; (5) Mufakat ; (6) Kesadaran ; (7) Penilaian yang kontinu. Dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas akan dilihat dari : (1) Gaya kepemimpinan ketua ; (2) Motivasi kerja anggota ; (3) Kohesi anggota ; (4) Integrasi anggota ; (5) Norma ; (6) Sikap anggota terhadap. Serta keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan akan dilihat dari ; (1) Prestasi individu ; (2) Prestasi ; (3) Prestasi organisasi. Semua ini dilakukan perbandingan antara Usaha Bersama Semangka dan Rukun Tetangga 78 guna mengetahui tingkat kefektifan masing masing. Pemilihan dua tersebut, karena kedua mempunyai karakteristik yang berbeda yang disyaratkan dalam kerjasama yang efektif, selain itu meskipun kedua mendapatkan fasilitas yang sama, tetapi mempunyai efektivitas yang berbeda Selanjutnya disusun program peningkatan efektivitas untuk mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan bagi masing-masing. Metode Pengumpulan Data Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam kajian ini meliputi : 1. Peta Sosial Desa Banjararum 2. Program Pengembangan Masyarakat (P2KP dan PPK) 3. Efektivitas Usaha Bersama Semangka dan Rukun Tetangga 78 dalam mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) 4. Faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas Usaha Bersama Semangka dan Rukun Tetangga 78 dalam mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) 5. Strategi yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan efektivitas dalam mendukung keberhasilan Program Pengembangan Kecamatan

4 Sumber Data Data dalam kajian bersumber dari : 1. Data primer : bersumber dari responden dan informan. Responden terdiri dari anggota, pengurus Usaha Bersama Semangka dan Rukun tetangga 78, anggota Tim Pelaksana Desa. Informan terdiri dari aparat desa, pengurus Unit pengelola kegiatan tingkat Kecamatan, ketua LPMD. Responden dan Informan tidak ditentukan jumlahnya, tetapi berpatokan pada kecukupan informasi tentang masalah kajian. 2. Data sekunder : bersumber dari dokumen Tim Pelaksana Kegiatan Desa, dokumen Desa (monografi desa) yang dapat mendukung kecukupan data Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kajian adalah : 1. Studi dokumen, yaitu mempelajari data yang bersumber dari dokumen Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan, Tim Pelaksana Kegiatan Desa, pemanfaat dana PPK, dan dokumen desa. Data yang dikumpulkan dari studi dokumen ini meliputi data tentang monografi desa, data administrasi Tim Pelaksana Kegiatan Desa dan pemanfaat dana PPK. studi dokumen disajikan pada Lampiran berperan serta, yaitu melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data dengan berinteraksi sosial dengan subyek kajian dalam lingkungan subyek kajian. dilakukan untuk mengetahui aktivitas pengurus dan anggota Tim Pelaksana Kegiatan Desa dan pemanfaat dana PPK dalam kegiatan rutinnya. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan peran serta ini adalah kecakapan (ketrampilan) Tim Pelaksana Kegiatan Desa dan pengurus pemanfaat dana PPK dalam memberikan pelayanan, partisipasi pengurus dan anggota dalam setiap kegiatan. pengamatan berperan serta tersaji di Lampiran mendalam, yaitu mengumpulkan data dengan temu muka berulang antara peneliti dengan responden dan informan dalam suasana kesetaraan, keakraban dan informal untuk memahami pandangan hidupnya, pengetahuan yang dimiliki, pengalaman-pengalamannya, motivasinya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

5 sikap dan perilakunya dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana PPK melalui pendekatan. wawancara tersaji pada Lampiran Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) yaitu mengadakan diskusi secara sistematis dengan spesifik melibatkan, pengurus dan anggota Tim Pelaksana Kegiatan tingkat Desa, anggota pemanfaat dana PPK, aparat desa, aparat dusun, tokoh masyarakat untuk menyusun strategi peningkatan efektivitas dalam mendukung keberhasilan PPK. Pada diskusi ini, peneliti berperan sebagai fasilitator. Untuk mendukung kegiatan diskusi, pengkaji bekerjasama dengan orang yang dianggap mampu untuk membantu sebagai notulis. diskusi tersaji pada Lampiran 4. Secara lebih rinci, metode pengumpulan data disajikan pada Tabel 1 Tabel 1. Masalah, Topik, Sumber Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data No Masalah Topik Sumber Data Teknik Instrumen 1 Peta Sosial Desa Banjar arum 2 Evaluasi P2KP dan PPK 3 Efektivitas 4 Faktorfaktor yang Gambaran lokasi Kependudukan Sistem ekonomi Stuktur komunitas Kelembagaan Deskripsi pengelolaan proram P2KP dan PPK Suasana Kepemimpinan bergilir Perumusan tujuan Fleksibilitas Mufakat Kesadaran Penilaian yang kontinyu Gaya kepemimpinan Dokumen desa Aparat desa Dokumen BKM, Pengurus BKM, Tim Pelaksana Desa, Dokumen PPK Pengurus Anggota Ketua Studi dokumen Studi dokumen pengamatan wawancara studi dokumentasi pengamatan wawancara studi Dokumentasi Lapangan

6 mempenga ruhi efektivitas ketua Motivasi kerja anggota Kohesi anggota Integrasi anggota Norma Sikap anggota terhadap Bendahara Anggota wawancara 5 Strategi dalam mening katan efektivitas dalam mendukung keberhasil an PPK Identifikasi potensi Inventarissasi masalah Merancang strategi program peningkatan efektivitas Ketua Anggota Ketua LPMD Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Desa Ketua Unit Pengelolaan Kegiatan Kecamatan Diskusi Kelompok Terfokus Diskusi Analisis Data Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui tahapan sebagai berikut: 1. Reduksi data, yaitu melakukan katagori data. Kegiatan dalam reduksi data ini adalah pemilihan, pemilahan dan penyederhanaan data. Pengkaji menyeleksi data yang telah dikumpulkan, membuat ringkasan dan mengkategorikan data berdasarkan tujuannya. Hasil kategori data tentang permasalahan yang dikaji dijadikan konsep awal dalam diskusi. Selanjutnya dilakukan tukar pendapat dengan responden dan informan untuk memperoleh kategori data yang sesuai dengan kondisi nyata. 2. Penyajian data, yaitu mengkonstruksikan data dalam bentuk narasi dan grafik atau bagan, sehingga memudahkan dalam analisis masalah. Data yang telah dikategorisasi bersama masyarakat disajikan dalam bentuk bagan dalam diskusi. 3. Penarikan kesimpulan, yaitu menghubungkan suatu permasalahan dengan permasalahan lain secara kualitatif melalui diskusi, sehingga ditemukan permasalahan

7 yang sesuai dengan kondisi nyata. Alur penarikan kesimpulan dimulai dari analisis permasalahan pengelolaan dana PPK yang mencakup kinerja Tim Pelaksana Kegiatan Desa, kinerja pemanfaat dana PPK 4. Hubungan antara hasil analisis keempat aspek tersebut digunakan untuk memahami efektivitas dalam mendukung keberhasilan PPK yang meliputi aktivitas pencapaian tujuan, aktivitas memelihara secara internal, aktivitas mengubah dan mengembangkan cara peningkatan efektivitas. 5. Verifikasi kesimpulan, yaitu pengkaji meninjau kembali kesimpulan yang telah diperoleh, kemudian bertukar pendapat dengan responden dan informan. Rancangan Penyusunan Program Hasil penelitian tersebut dibahas melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan Program Pengembangan Kecamatan, untuk menyusun strategi penyelesaian masalah dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil FGD, kemudian disusun program secara partisipatif.

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,

Lebih terperinci

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena karakter

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 36 3.1 Metode Kajian Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian 34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian 3.1.1. Batas-Batas Kajian Kajian pengembangan aktifitas usaha kecil ini adalah dengan memberdayakan kekuatan sumber daya lokal sebagai potensi dalam proses pengembangan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Strategi Kajian

METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Strategi Kajian METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Tipe kajian dalam rancangan kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif, yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 28 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 21 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Peran humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentunya memerlukan strategi yang mengacu kepada prinsip masyarakat. Artinya respons masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian

METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian 23 METODE KAJIAN Proses dan Metode Kajian Tahap Proses Kajian. Kegiatan Kajian dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap pertama, Praktek Lapangan I dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh pada tanggal 26 Desember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social

Lebih terperinci

(3) Penulis mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengenal wilayah serta

(3) Penulis mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengenal wilayah serta BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Kajian ivieiode kajian yang digullakan adaiah kajian komuniias ekspianasi, yaiiu pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek... C'nc:-i"::)l v...,...,

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian

METODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian METODOLOGI KAJIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kajian 3. 1.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara (lihat lampiran 1). Komunitas

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N

P E N D A H U L U A N P E N D A H U L U A N Latar Belakang Krisis di Indonesia berlangsung panjang, karena Indonesia memiliki faktor internal yang kurang menguntungkan. Faktor internal tersebut berupa konflik kebangsaan, disintegrasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk memetakan dan menganalisis kontruksi kemiskinan di Kampung Padajaya dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN SIFAT PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach). Penelitian lapangan yaitu penelitian yang mengkaji

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. 3.1 Batas Kajian

III. METODE KAJIAN. 3.1 Batas Kajian 34 III. METODE KAJIAN 3.1 Batas Kajian Karena keterbatasan waktu dan dana maka penulis membatasi kajian ini pada satu yaitu RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan yang mewakili

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nurul Hidayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di PT. Sarmiento Parakantja Timber (PT. SARPATIM), Kalimantan Tengah pada pertengahan bulan Maret sampai dengan April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data 92 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kajian pengetahuan/persepsi masyarakat, berisi mengenai pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri A Kota Bandung yang beralamat di jalan Pajajaran No. 50 Kota Bandung. Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) (KASUS DESA BANJARARUM, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) (KASUS DESA BANJARARUM, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 25 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (lampiran satu). Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bentuk deskriptif adalah bentuk penelitian yan memusatkan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk memecahkan masalah penelitian yang menjadi objek peneliti. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Paradigma Penelitian Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Paradigma Penelitian Desain Penelitian METODE PENELITIAN Paradigma Penelitian Paradigma secara umum dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak di kehidupan sehari-hari (Salim,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

BAB III METODE PENELITIAN. alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah 71 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positivisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro dan Kecil (UMK) potensial

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro dan Kecil (UMK) potensial 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro dan Kecil (UMK) potensial yang berada di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks dan penuh makna sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk terjawab permasalahan penelitian, maka ditetapkan metode penelitian yang sesuai. Metode penelitian dapat dipetakan menjadi: pertama, jenis penelitian serta pendekatan. Kedua,

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan TINJAUAN PUSTAKA Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Kebijakan penanggulangan kemiskinan berhubungan dengan pembangunan masyarakat. Pembangunan merupakan proses yang dilakukan dengan sengaja untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian Dari segi tempat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dusun Beji Desa Sumberagung Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Penentuan lokasi penelitian didasarkan karena kelompok pembudidaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE Analisis Masalah Pendekatan kelompok melalui pengembangan KUBE mempunyai makna strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Melalui KUBE,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping. Pemilihan tempat ini karena masyarakat di Dusun Modinan masih melestarikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Menurut Creswell (1989), dalam bukunya Juliansyah Noor bahwa penelitian

METODE PENELITIAN. Menurut Creswell (1989), dalam bukunya Juliansyah Noor bahwa penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang di Gunakan Menurut Creswell (1989), dalam bukunya Juliansyah Noor bahwa penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang yang terletak di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo No. 77 B Malang. Alasan lokasi penelitian ini karena

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu menjawab permasalahan, maka metodologi yang penulis gunakan yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian di dalam kajian budaya selalu mengikuti polapola sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara garis besar,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru. BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian kualitatif deskriptif untuk mencari dan menemukan pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi pelaksanaan pada Tahun yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi pelaksanaan pada Tahun yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Studi ini merupakan kategori studi evaluatif program dengan tahapan evaluasi pelaksanaan pada Tahun 2010-2013 yang menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) SRI SUMINAR PENINGKATAN EFEKTIVITAS KELOMPOK DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) (KASUS DESA BANJARARUM, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS Instrumen yang digunakan Jumlah orang yang diwawancara Wawancara mendalam peneliti adalah instrumen Wawancara semi terstruktur mengguna pedoman umum wawancara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Moleong (2001 ; 112 ) mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Moleong (2001 ; 112 ) mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian [ BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan deskriptif dengan penelitian kualitatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hermawan Warsito

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 29 III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi pencadangan pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang yang secara administratif terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR... i INTISARI... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mempertimbangkan : 1) realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

Lebih terperinci

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MA HAD ABU BAKAR ASH SHIDDIQ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk angka atau data data kuantitatif yang diangkakan.. datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk angka atau data data kuantitatif yang diangkakan.. datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Syaifudin Azwar (1997: 5-7), Penelitian menurut kedalaman analisisnya dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DESA BANJARARUM

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DESA BANJARARUM EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DESA BANJARARUM Selama ini pemerintah telah mempergunakan sistem top-down melalui sejumlah kebijakan pembangunan. Dalam perjalanan pembangunan terasa ada banyak

Lebih terperinci

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kajian Lapangan

III. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kajian Lapangan III. METODOLOGI 3.1. Metode Kajian Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif 3). Penggunaan pendekatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lengkap dan mendetail tentang

Lebih terperinci

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Pertanyaan Penelitian Siapakah yang menjadi relawan dan apa saja jenis kemampuan, kapasitas, dan komitmen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam memperoleh data, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dilakukan pada objek yang alamiah (natural setting), yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode penelitian digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan manfaat yang hendak dicapai sebagaimana diuraikan pada Bab 1. Pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA A. Proses Awal Pengorganisasian 1. Asessment Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah-tengah masyarakat dengan

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar 1 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar Harapan di Kampung Garung Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang bertempat di Jalan Sidomakmur 15, Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Beberapa permasalahan telah dikemukakan di depan, dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) enis penelitian, (2) subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah pergeseran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah pergeseran BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah pergeseran nilai-nilai budaya Huyula dalam bentuk Tiayo pada masyarakat Bulotalangi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007: 3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007: 3). BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan metode kualitatif

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODUL KOMIK PADA KELAS X DI MAN 2 WATES KULON PROGO

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODUL KOMIK PADA KELAS X DI MAN 2 WATES KULON PROGO PENINGKATAN MINAT BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODUL KOMIK PADA KELAS X DI MAN 2 WATES KULON PROGO Merry Nirwana Rini, M.Pd MAN 2 Wates, Kulon Progo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, karena ditinjau dari sudut cara dan taraf pembahasan masalahnya serta hasil yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Kata Pengantar Executive Summary Daftar isi

DAFTAR ISI Kata Pengantar Executive Summary Daftar isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Executive Summary ii Daftar isi vii Daftar Singkatan x Bab 1 Pendahuluan 1 A. Latar belakang masalah 1 B. Maksud dan Tujuan 5 Bab 2 Kegiatan Sosial Dalam P2KP 7 A. Pemikiran

Lebih terperinci

Gambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung

Gambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk wilayah Baduy Dalam penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci