Oleh: Tunik SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Tunik SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek"

Transkripsi

1 Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SDN 1 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN MENERAPKAN METODE GROUP INVESTIGATION Oleh: Tunik SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui kolaborasi guru keals VI dengan guru kelas lain dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SDN 1 Sumberingin semester I tahun 2014/2015 pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Group Investigation. (2) Mengetahui sikap siswa kelas VI SDN 1 Sumberingin semester I tahun 2014/2015 terhadap pembelajaran yang menggunakan Model Group Investigation. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Sumberingin Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang dilaksanakan dalam bulan Oktober sampai bulan Nopember 2014 pada bidang studi IPS. Sedangkan kelas yang dijadikan obyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa Kelas VI Semester I SDN 1 Sumberingin Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang kelasnya berjumlah 25 siswa. Kesimpulan dari proses penelitian ini adalah: (1) Pada penerapan metode Group Investigation peneliti memberikan bimbingan kepada guru kelas VI untuk memberikan kesempatan kepada siswa menggali materi dari informasi lain selain pada buku paket. Untuk mempermudah pembelajaran peneliti membantu mempersiapkan buku referensi lain yang sesau dengan materi yaitu tentang Benua Afrika baik dalam bantuk buku referensi maupun majalah yang diletakkan pada susut baca. Dengan demikian siswa termotivasi untuk membaca, bekerjasama, dan berdiskusi. (2) Penggunaan Model Group Investigation dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 62,80 dengan ketuntasan 48,00%, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 68,80 dengan ketuntasan 60,00% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 82,00 dengan ketuntasan mencapai 88,00%. Kata kunci: Group Investigation, IPS, Benua Afrika Inti dan tujuan pendidikan adalah pembentukan dan pembinaan manusia Indonesia seutuhnya dalam rangkaian pelaksanaan pendidikan tersebut perlu diambil langkah-langkah yang memungkinkan adanya tingkah laku disiplin dalam masyarakat dan terutama di sekolah. "Perbuatan belajar mengandung semacam perubahan diri seseorang yang melakukan perbuatan belajar. Perubahan ini dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu pengertian atau penelitian". (Winarno Surahmad, 1975, hal. 8). Menurut ilmu Jiwa, daya belajar adalah usaha melatih daya-daya itu agar berkembang, sehingga orang dapat berfikir, mengingat dan sebagainya. Menurut ilmu jiwa: asosiasi Belajar adalah membentuk hubungan stimulasi agar berkaitan". (Demar Hamalik 1980, hal. 30). Dari pernyataan dan ahli di atas dapat disimpulkan, dengan belajar dapat terjadi perubahan dalam diri seseorang, perubahan 195

2 196 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 ini dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, kebiasaan, sikap pengertian dan keterampilan berfikir cepat menganalisa situasi, tekun menghadapi situasi yang sulit dan dapat mengambil keputusan dengan tepat (Winkel, 1987). Kegiatan belajar mengajar IPS, menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran harus aktif dan tidak pasif. Siswa yang aktif tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dan mencatat keterangan dari guru, akan tetapi siswa terlibat aktif secara langsung dalam pembelajaran. Hal ini diterapkan karena berkaitan dengan pembelajaran IPS itu sendiri, yang menanamkan sifat sosial, menemukan dan memecahkan masalah. Salah satu upaya penanaman sifat sosial dengan memberikan peluang bagi siswa untuk mencoba atau praktik sendiri. Dengan demikian akan memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran IPS. Meskipun siswa memiliki nilai yang tinggi dari mata pelajaran selain IPS, tetapi dalam sikap dan perbuatannya dia tidak memahami, mengerti dan melaksanakan apa yang terkandung dalam ilmu IPS maka dia tidak akan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Bagi bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban bangsa, maka bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan masalah pendidikan sejak semula telah nyata-nyata ditempatkan pada posisi yang integral dari eksistensi bangsa Indonesia. IPS merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang. Fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang terdapat dalam ilmu pengetahuan sosial berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Selama ini ada beberapa masalah yang menyebabkan sebagian besar siswa tidak menyukai mata pelajaran IPS diantaranya: (1) Siswa mengganggap pelajaran IPS kurang menarik dan kurang bermakna, (2) Komunikasi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar IPS masih berjalan satu arah, (3) sebagian guru kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dan (4) sebagian guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Menurut Depdiknas (2005:18) pada pembelajaran ini guru seyogyanya mengarahkan, membantu para siswa menemukan informasi, dan berperan sebagai salah satu sumber belajar, yang mampu menciptakan lingkungan sosial yang dicirikan oleh lingkungan demokrasi dan proses ilmiah. Untuk mengatasi masalah di atas digunakan Model Group Investigation dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS. Dengan Model Group Investigation diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar IPS pada diri siswa serta meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga nantinya prestasi belajar siswa akan meningkat. Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan

3 Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group. Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Winataputra, Udin,S telah menetapkan enam tahap Group Investigation seperti berikut ini: (a) Tahap Pengelompokkan (Grouping)/ Pemilihan topik; (b) Tahap Perencanaan kooperatif (Planning); (c) Tahap Penyelidikan (Investigation)/ Implementasi; (d) Tahap Pengorganisasian (Organizing)/ Analisis dan sintesis; (e) Tahap Presentasi hasil final (Presenting); (f) Tahap Evaluasi (Evaluating) Kelebihan pembelajaran tipe Group Investigation, yaitu: (a) Metode ini mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi; (b) Melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri; (c) Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran; (d) Aplikasi metode pembelajaran ini membuat siswa senang dan merasa menikmati proses belajarnya. Kelemahannya pembelajaran tipe Group Investigation, yaitu karena siswa bekerja secara kelompok dari tahap perencanaan sampai investigasi untuk menemukan hasil jadi metode ini sangat komplek, sehingga guru harus mendampingi siswa secara penuh agar mendapatkan hasil yang diinginkan. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang dilaksanakan dalam bulan Oktober sampai bulan Nopember 2014 pada bidang studi IPS. Sedangkan kelas yang dijadikan obyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa Kelas VI Semester I SDN Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang kelasnya berjumlah 25 siswa. Dalam menyiapkan penelitian tindakan kelas ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mengubah formasi tempat duduk dan bangku siswa menurut model yang ada pada penelitian tindakan; (2) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku paket keluaran terbaru dari Depdiknas; (3) Mengajak seorang mitra guru untuk menjadi pengamat sekaligus kolaborator dalam penilaian. Populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan Siswa Kelas VI Semester I SDN Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang kelasnya berjumlah 25 siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini hanya 25 siswa maka berdasarkan pendapat di atas peneliti mengambil sampel. Hal ini berarti populasi secara keseluruhan dijadikan sampel, yang berarti seluruh siswa Kelas VI Semester I SDN Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/

4 198 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: planning (perencanaan), acting (pelaksanaan), observing (pengamatan) dan reflecting (refleksi). Masingmasing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Model Group Investigation dalam proses belajar mengajar. Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi; (2) Lembar Tertulis; (3) Dokumen Siswa; (4) Lembar Angket; (5) Daftar nilai Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: X X = N Dengan: X = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa Kriteria penilaian tingkat keberhasilan pembelajaan, peneliti tentukan sebagai berikut: Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai 0-45 A (baik sekali) B (baik) C (cukup) D (kurang) E (kurang sekali) HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas VI SDN Sumberingin Kabupaten Trenggalek tahun 2014/2015 semester I yaitu tentang rendahnya nilai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari hasil supervisi kelas yang dilakukan oleh peneliti teridentifikasi bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan suatu metode yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran. Yaitu suatu metode yang dapat mengembangkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam menggali informasi sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siklus I Perencanaan (Planning) Pada tahap ini meliputi: (1) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, yaitu satuan pelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: definisi pokok bahasan, penjabaran pokok bahasan, penerapan pokok bahasan pada kelas atau kehidupan sehari-hari dan yang memuat soal-soal; (2) Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catatan lapangan; (3) Peneliti mempersiapkan alat tes; (4) Peneliti membuat perangkat sistem penilaian.

5 Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Pelaksanaan (Action) Dalam kegiatan ini peneliti melakukan 2 kali tatap muka, dimana pada pertemuan satu, peneliti melakukan pre test dan melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang. Untuk memperjelas gambaran pembelajran IPS di kelas dengan menggunakan Group Investigation, peneliti mendiskripsikan dalam uraian berikut ini: Pertemuan 1 Kegiatan pendahuluan (45 menit), meliputi: (a) Siwa berdoa bersama; (b) Guru mengecek kehadiran siswa; (c) Siswa memperhatikan gambar peta dunia; (d) Siswa menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan Inti (60 menit), meliputi: (a) Siswa mengamati gambar Peta Afrika; (b) Siswa berdiskusi mengumpulkan informasi tentang bentang alam Benua Afrika dengan menggunakan buku referensi lain yang telah disiapkan oleh peneliti di sudut baca kelas; (c) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya, siswa lain memberikan tanggapan; (d) Siswa membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari yaitu bentang alam Benua Afrika. Kegiatan Penutup (45 menit), meliputi: (a) Guru dan siswa melakukan refleksi; (b) Pemberian tugas rumah. Pertemuan 2 Kegiatan pendahuluan (45 menit), meliputi: (a) Siwa berdoa bersama; (b) Guru mengecek kehadiran siswa; (c) Siswa memperhatikan gambar peta benua Afrika; (d) Siswa menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan Inti (60 menit), meliputi: (a) Siswa membaca materi tentang Benua Afrika; (b) Siswa berdiskusi mengumpulkan informasi tentang bentang alam Benua Afrika dari buku referensi lain yang berada di sudut baca kelas; (c) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya, siswa lain memberikan tanggapan; (d) Siswa membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari yaitu iklim dan penduduk Benua Afrika. Kegiatan Penutup (45 menit), meliputi: (a) Guru dan siswa melakukan refleksi; (b) Pemberian tugas rumah Pengamatan (Observation) Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman dan memberikan kesimpulan. Untuk aktivitas guru pada siklus I mendapatkan skor sebesar 64,17% artinya guru telah mampu menerapkan Model Group Investigation dengan baik. Hanya saja peran guru saat melakukan interaksi dengan siswa harus ditingkatkan yaitu melalui perbaian peran sebagai falisitator dan motivator pembelajaran. Untuk lebih jelasnya aktivitas guru akan ditampilkan pada Tabel 1. Siswa selalu memperhatikan: (1) guru sedang memberi penjelasan, (2) Siswa yang mengemukakan pendapat dan pertanyaan (3) Siswa yang mendefinisikan suatu konsep, (4) Siswa yang sedang merubah mengerjakan soal. Hanya saja komunikasi siswa dalam pembelajaran masih harus terus diperbaiki agar mudah dipahami oleh siswa. Untuk aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan skor sebesar 62,80%. Tabel aktivitas siswa akan ditampilkan pada Tabel

6 200 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Tabel 1 Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Siklus I P1 P2 N 1 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melakukan pengaturan ruangan Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata Guru membimbing siswa dalam diskusi Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru memberiakn penguatan yang positif Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Guru memberikan tugas kepada siswa Jumlah 77 Rata-rata Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Siklus I P1 P2 N 1 Siswa bersungguh-sungguh dalam mengkikuti pembelajaran Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman secara komunikatif Siswa bertanggung jawab dalam kelompoknya Siswa mempu bekerjasama dengan kelomponya Sswa mampu menyelesaikan tugas tepat waktu Siswa berani bertanya atau mengeluarkan pertanyaan atau sanggahan Siswa aktif dalam kegiatan diskusi Jumlah 34 Rata-rata Hasil Tes Akhir Tabel 3 Daftar Nilai Siswa Kelas VI Pada Siklus I No. Nama Siswa Hasil Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1 Diyas Rizky Martoni 90 T 2 Marta Aditya Nugraha 50 TT 3 Anggi Libra Pramudita 80 T 4 Adelia Vira Agustin 60 TT 5 Alda Widya Saputra 60 TT 6 Aldi Widya Saputra 80 T 7 Alden Hendrawan 80 T 8 Cindya Mutiara Ratu Dewita 80 T 9 Deri Kukuh Isnaini 70 T 10 Inggar Fidya Agustin 50 TT 11 Luckas Wicaksono 70 T 12 Lintang Olyviani 50 TT 13 Merlin Anggraini 70 T 14 Rahma Octaviani 60 TT 15 Rangga Dwi Kurniawan 80 T 16 Ryan Danuarta 90 T

7 Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI No. Nama Siswa Hasil Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 17 Rizky Prianto 50 TT 18 Rheinaltan Gabriano Rizqi Praditya 80 T 19 Syahrul Khoiruddin 60 TT 20 Tri Arya Mahendra 60 TT 21 Toro Listian Widodo 80 T 22 Yuris Tri Wulandari 80 T 23 Zennia Kwan Yohana 70 T 24 David Bagus Satria 50 TT 25 Cindy Tiarani 70 T Jumlah Total Rata Rata Refleksi Berdasarkan hasil pantauan guru peneliti dan guru pengamat maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan efektif yang direncanakan dapat terlaksana meskipun belum efektif; (b) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran; (c) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain; (d) Masih diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya, agar criteria ketuntasan belajar dapat tercapai; (e) Prestasi belajar siswa pada siklus I hanya mencapai 68,80 dengan persentase ketuntasan sebesar 60,00% masih jauh dari ketuntasan yang telah ditentukan yaitu sebesar 85,00%. Untuk itu maish diperlukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Siklus II Perencanaan (Planning) Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka guru melakukan tindakan untuk siklus II, diantaranya adalah: (a) Guru meningkatkan peran sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran; (b) Guru memperbaiki komunikasi antar siswa dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Pelaksanaan (Action) Dengan mengacu temuan permasalahan dan rencana perbaikan tindakan yang telah dirancang, maka penelitia melakukan skenario pembelajaran sesuai dengan temuan yang ada. Berikut ini gambaran pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Group Investigation pada siklus II: Pertemuan 1 Kegiatan pendahuluan (45 menit), meliputi: (a) Siwa berdoa bersama; (b) Guru mengecek kehadiran siswa; (c) Siswa memperhatikan gambar peta dunia; (d) Siswa menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan Inti (60 menit), meliputi: (a) Siswa mengamati gambar Peta Afrika; (b) Siswa berdiskusi mengumpulkan informasi tentang bentang alam Benua Afrika dengan menggunakan buku referensi lain yang telah disiapkan oleh peneliti di sudut baca kelas; (c) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya, siswa lain memberikan tanggapan; (d) Siswa membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari yaitu bentang alam Benua Afrika. 201

8 202 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Kegiatan Penutup (45 menit), meliputi: (a) Guru dan siswa melakukan refleksi; (b) Pemberian tugas rumah Pertemuan 2 Kegiatan pendahuluan (45 menit), meliputi: (a) Siwa berdoa bersama; (b) Guru mengecek kehadiran siswa; (c) Siswa memperhatikan gambar peta benua Afrika; (d) Siswa menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan Inti (60 menit), meliputi: (a) Siswa membaca materi tentang Benua Afrika; (b) Siswa berdiskusi mengumpulkan informasi tentang bentang alam Benua Afrika dari buku referensi lain yang berada di sudut baca kelas; (c) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya, siswa lain memberikan tanggapan; (d) Siswa membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari yaitu iklim dan penduduk Benua Afrika. Kegiatan Penutup (45 menit), meliputi: (a) Guru dan siswa melakukan refleksi; (b) Pemberian tugas rumah. Pengamatan (Observing) Guru telah mampu menjadi motivator dan fasilitator dalam pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin berkembangnya aktivitas guru pada siklus II menjadi 75,00. Artinya guru telah baik dalam menerapkan tindakan perabaikan pembelajaran dengan menggunakan Model Group Investigation sehingga mampu mengembangkan aktivitas pembelajaran di kelas. Agar lebih jelas aktivitas guru pada siklus II akan ditampilkan pada Tabel 4. Dengan berhasilnya guru mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I, maka aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh siswa juga ikut mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan persentase aktivitas siswa sebesar 78,57%, artinya siswa menerima dan mampu melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tabel 4 aktivitas guru Siklus II No Indikator Siklus II P1 P2 N 1 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melakukan pengaturan ruangan Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata Guru membimbing siswa dalam diskusi Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru memberiakn penguatan yang positif Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Guru memberikan tugas kepada siswa Jumlah 90 Rata-rata 75

9 Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Tabel 5 aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Siklus I P1 P2 N 1 Siswa bersungguh-sungguh dalam mengkikuti pembelajaran Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman secara komunikatif Siswa bertanggung jawab dalam kelompoknya Siswa mempu bekerjasama dengan kelomponya Sswa mampu menyelesaikan tugas tepat waktu Siswa berani bertanya atau mengeluarkan pertanyaan atau sanggahan Siswa aktif dalam kegiatan diskusi Jumlah 44 Rata-rata Hasil tes akhir Tabel 6 Daftar Nilai Siswa Kelas VI Pada Siklus II No. Nama Siswa Hasil Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1 Diyas Rizky Martoni 80 T 2 Marta Aditya Nugraha 100 T 3 Anggi Libra Pramudita 80 T 4 Adelia Vira Agustin 70 T 5 Alda Widya Saputra 90 T 6 Aldi Widya Saputra 100 T 7 Alden Hendrawan 80 T 8 Cindya Mutiara Ratu Dewita 80 T 9 Deri Kukuh Isnaini 60 TT 10 Inggar Fidya Agustin 80 T 11 Luckas Wicaksono 80 T 12 Lintang Olyviani 60 TT 13 Merlin Anggraini 80 T 14 Rahma Octaviani 70 T 15 Rangga Dwi Kurniawan 100 T 16 Ryan Danuarta 100 T 17 Rizky Prianto 80 T 18 Rheinaltan Gabriano Rizqi Praditya 100 T 19 Syahrul Khoiruddin 80 T 20 Tri Arya Mahendra 70 T 21 Toro Listian Widodo 90 T 22 Yuris Tri Wulandari 100 T 23 Zennia Kwan Yohana 80 T 24 David Bagus Satria 80 T 25 Cindy Tiarani 60 TT Jumlah Total Rata Rata Refleksi Setelah melihat data-data yang terekam pada siklus II, maka penelitian ini akan berakhir pada siklus II. Hal ini didukung dengan teratasinya kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I, sehingga prestasi pembelajaran siswa dapat meningkat yaitu dengan tercapainya ketuntasan belajar sebesar 100% dan nilai rata-rata siswa sebesar 82,00. Dengan demikian maka penelitian ini akan berakhir pada siklus II. Dari hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bidang studi IPS pada siswa kelas VI SDN 203

10 204 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Sumberingin semester I tahun 2014/2015 sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 62,80 dengan ketuntasan 48,00%, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 68,80 dengan ketuntasan 60,00% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 82,00 dengan ketuntasan mencapai 100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Group Investigation dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar bidang studi IPS pada siswa Kelas VI Semester I SDN Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015. Untuk lebih jelasnya dalam peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 1. Aktivitas kegiatan belajar siswa juga mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada aktivitas belajar yang meningkat setiap siklusnya. Dari siklus I 62,80% naik pada siklus II mencapai 78,57%. Sedangkan aktivitas kegiatan guru dalam menerapkan Model Group Investigation juga mengalami peningkatan. Dari siklus I 64,17% naik siklus II mencapai 75,00%. PENUTUP Kesimpulan Pada penerapan metode gorup investigation peneliti memberikan bimbingan kepada guru kelas VI untuk memberikan kesempatan kepada siswa menggali materi dari informasi lain selain pada buku paket. Untuk mempermudah pembelajaran peneliti membantu mempersiapkan buku referensi lain yang sesau dengan materi yaitu tentang Benua Afrika baik dalam bantuk buku referensi maupun majalah yang diletakkan pada susut baca. Dengan demikian siswa termotivasi untuk membaca, bekerjasama, dan berdiskusi. Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus Penggunaan Model Group Investigation dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum siklus diperoleh nilai ratarata: 62,80 dengan ketuntasan 48,00%, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 68,80 dengan ketuntasan 60,00% dan pada siklus II me-

11 Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI ngalami peningkatan menjadi: 82,00 dengan ketuntasan mencapai 100,00%. Saran Penerapan Model Group Investigation dalam pembelajaran IPS yang telah diuraikan di atas, hendaknya guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh tenaga guru lainnya. Perpustakaan sekolah agar mengusahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada sangkut pautnya dengan IPS. Model Group Investigation dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain IPS. Hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi dalam menyampaikan materi, agar siswa tidak merasa bosan dan menyukai materi yang disampaikan. DAFTAR RUJUKAN Demar, Hamalik Ilmu Jiwa. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta Depdiknas Pedoman Teknis Pelaksanaan CAR (Classroom Action Research). Jakarta: Depdiknas Slavin Tahun Pembangunan Pendidikan Nasional Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Winarno Surahmad, Metodologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. Winataputra, Udin, S Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Winkel Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia. 205

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

Oleh: Emi Sulistyorini SDN Pakis, Durenan, Trenggalek

Oleh: Emi Sulistyorini SDN Pakis, Durenan, Trenggalek 66 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

Oleh: Prapti Mulyani SDN 4 Dongko, Dongko, Trenggalek

Oleh: Prapti Mulyani SDN 4 Dongko, Dongko, Trenggalek 44 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SEMESTER

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI IPS TAHUN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI IPS TAHUN 64 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

Oleh: Sarkowi SD-SMPN Satu Atap I, Dongko, Trenggalek

Oleh: Sarkowi SD-SMPN Satu Atap I, Dongko, Trenggalek 108 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KELAS V MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION DI SD-SMPN SATU ATAP I DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek Sunarti, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pengukuran... 171 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek 136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II 124 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II Oleh: Sri

Lebih terperinci

Oleh: Giyat Sukarti SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Giyat Sukarti SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 32 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE KOOPERATIF MODEL STAD BIDANG STUDI IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 109 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek 216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM MATERI ULUL AZMI MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan di Sekolah Dasar. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi OLEH:

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DAN LISTRIK MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Marliyah 19 Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek

Oleh: Siti Fatimah SD Negeri 3 Sukorejo, Gandosari, Trenggalek Siti Fatimah, Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes Melalui Multi Metode... 117 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKOREJO KECAMATAN GANDUSARI

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek 40 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KISAH NABI BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

Oleh: Sugeng SD Negeri I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sugeng SD Negeri I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Sugeng, Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes... 137 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJASKES MATERI POKOK SIKAP TUBUH DALAM PERMAINAN SEDERHANA MELALUI METODE AKTIVITAS DI KELAS I SD NEGERI I MALASAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, ketika menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan agar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Hopkins dalam Kunandar (2010: 46), menyebutkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian diperoleh berdasarkan hasil pelaksanaan dua siklus tindakan kelas dengan dua jenis data yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1. Aktivitas Belajar Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI Program Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga,

Lebih terperinci

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Planning) Sebelum

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp/fax: ,

*Keperluan Korespondensi, telp/fax: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 117-122 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENINGKATAN AKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Dan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek 138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA SISWA KELAS IV SEMESTER GASAL SD NEGERI 1 KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TP 2012/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

Oleh: Siti Mariyam SDN 1 Sukowetan, Karangan, Trenggalek

Oleh: Siti Mariyam SDN 1 Sukowetan, Karangan, Trenggalek 152 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DENGAN PENERAPAN METODE BELAJAR SNOWBAL THROWING MATERI PERCAYA DIRI, TEKUN DAN HEMAT PADA SISWA KELAS III SEMESTER I

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPS MELALUI KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SD NEGERI 24 PONTIANAK TENGGARA

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPS MELALUI KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SD NEGERI 24 PONTIANAK TENGGARA 100 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPS MELALUI KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SD NEGERI 24 PONTIANAK TENGGARA Oleh: H. Mashudi (Pendidikan IPS, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Abstrak: Faktor yang mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING 111 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGATURAN REFRIGERASI Raden I. Saputra

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 43 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI METODE

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V HERMANSYAH TRIMANTARA 1) RATNO WIBOWO 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau media

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUNGAPAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUNGAPAN Peningkatan Aktivitas dan Hasil... (R. Ricko Candra Aditya) 3.623 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian

Lebih terperinci

Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot

Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI KELAS V SDN 002 TANAH GROGOT 2013/2014 Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot

Lebih terperinci