BAB VII PENUTUP. Tabel 7. Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Program One Day Service. kepuasan terhadap masyarakat
|
|
- Herman Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VII PENUTUP 1.1. Kesimpulan Dari semua deskripsi diatas, maka dapat diidentifikasikan kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan ODS terkait dengan perwujudan reformasi birokrasi di Kantah Bantul. Semua kebijakan dan implementasi program dari pemerintah sebagai penyedia layanan publik selalu memiliki pro dan kontra yang disebabkan oleh keterbatasannya. Berikut adalah identifikasi kelebihan dan kekurangan ODS dalam rangka perwujudan reformasi birokrasi di Kantah Bantul. Tabel 7. Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Program One Day Service Kelebihan Kekurangan 1. ODS telah mengakomodir keinginan masyarakat dalam hal percepatan penyelesaian proses sertipikat tanah; 2. ODS telah memberikan kepuasan terhadap masyarakat dengan pelayanan pertanahan yang lebih efisien dan transparan; 3. ODS telah menjadi ujung tombak program reformasi 1. Pelaksanaan ODS masih kurang maksimal dengan keterbatasan SDM sehingga hanya diselenggarakan dalam waktu 1 (satu) hari dalam 1 (satu) pekan hari kerja dan dibatasi dalam jumlah maksimal pemohon kurang lebih 50 orang; 2. Jenis kegiatan pelayanan pertanahan yang dilayani dengan ODS masih terbatas 104
2 Kelebihan birokrasi dalam bidang pelayanan di Kantah Bantul. Kekurangan pada peralihan hak, roya, perubahan hak dan pengecekan; 3. ODS masih dimanfaatkan oleh pihak ketiga (PPAT) sehingga membatasi kesempatan pemohon langsung untuk berpartipisasi dalam program ODS; 4. Belum ada sosialisasi dan publikasi secara aktif tentang penyelenggaraan ODS ke masyarakat; 5. Masih ada petugas ODS yang kurang responsif terhadap pemohon; 6. Belum menjadi role model penyelenggaraan pelayanan pertanahan oleh Kantah Bantul pada hari biasa. Identifikasi kelebihan dan kekurangan diatas dapat disajikan melalui poinpoin sebagai berikut : 105
3 1. Pelaksanaan ODS telah menjadi ujung tombak program reformasi birokrasi di Kantah Bantul; 2. Program ODS telah memberikan kepuasan terhadap masyarakat karena lebih efisien dan transparan; 3. Keterbatasan SDM Kantah Bantul menjadi pertimbangan utama kebijakan pelaksanaan ODS hanya diselenggarakan 1 (satu) hari kerja dalam 1 (satu) pekan kerja dan dibatasi hanya maksimal kurang lebih 50 orang pemohon; 4. Belum ada ketegasan dari Kantah Bantul dalam mengatasi keterlibatan pihak ketiga (PPAT) dalam pengurusan berkas ODS; 5. Kurangnya sosialisasi dan publikasi mengenai ODS ke masyarakat menjadi faktor utama berkurangnya kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ODS; 6. Program ODS belum menjadi role model penyelenggaraan pelayanan pertanahan oleh Kantah Bantul pada hari biasa, dibuktikan dengan perbedaan atensi masyarakat pemohon langsung pada saat hari biasa dan pada saat penyelenggaraan ODS. Berdasarkan poin-poin tersebut diatas, maka dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : Sebagai salah satu program andalan dalam mendukung reformasi birokrasi di BPN RI, One Day Service telah menjadi ujung tombak pelaksanaan reformasi birokrasi dibuktikan dengan meningkatnya antusiasme masyarakat pemohon langsung dalam mengurus sertipikatnya sendiri dan memberikan kepuasan terhadap masyarakat. Proses pelaksanaan One Day Service telah berjalan secara 106
4 inovatif dengan memangkas waktu penyelesaian sertipikat tanah dengan biaya yang transparan. Proses One Day Service yang lebih cepat daripada pelayanan pertanahan pada hari biasa telah mengakomodir keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pertanahan yang lebih baik daripada sebelumnya. Dalam konteks hubungannya dengan penyelenggaraan program reformasi birokrasi di BPN, One Day Service di Kantah Bantul belum menjadi perwujudan reformasi birokrasi secara menyeluruh karena perbaikan pelayanan hanya berlangsung pada saat One Day Service dilaksanakan. Pada hari biasa, pelayanan pertanahan masih menghasilkan banyak keluhan dari masyarakat tentang lamanya proses dan biaya yang belum transparan. One Day Service juga masih memiliki celah yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga sehingga masyarakat umum tidak dapat berpartisipasi secara maksimal. Penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi dan publikasi mengenai program ini oleh Kantah Bantul. Secara umum, persepsi masyarakat tentang program One Day Service telah memberikan antusiasme dibuktikan dengan peningkatan jumlah permohonan atas nama pemohon langsung jika dibandingkan dengan pelayanan pertanahan pada hari biasa dan memberikan kepuasan berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara langsung dengan informan pemohon One Day Service di Kantah Bantul Rekomendasi Rekomendasi diperlukan oleh instansi terkait dan instansi lain yang sekiranya membutuhkan masukan dalam perbaikan pelayanannya. Rekomendasi diberikan berdasarkan berbagai kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan program. Dalam konteks pelaksanaan ODS yang dioperasikan oleh Kantah 107
5 Bantul, berikut ini adalah rekomendasi yang diberikan agar pelaksanaan ODS menjadi lebih baik : 1. Kantah Bantul harus berinisiatif dalam memberdayakan SDM yang dimiliki untuk mendukung program ODS dengan cara melibatkan semua personil di Kantah Bantul, baik yang berstatus sebagai PNS, CPNS maupun honorer. Selain itu, Kantah Bantul dapat mencoba menggunakan jasa outsourcing untuk menutupi kekurangan SDM. Cara ini dapat mengatasi ketidakseimbangan antara volume kerja dengan jumlah SDM, sehingga dapat dipertimbangkan melaksanakan program ODS setiap hari kerja dalam 1 (satu) pekan kerja; 2. Kantah Bantul harus berinovasi dengan menambah jenis kegiatan pelayanan pertanahan ke dalam program ODS meskipun harus melalui prosedur lapangan dan pengumuman. ODS untuk kegiatan pengukuran, pendaftaran tanah pertama kali, dan pemisahan/pemecahan dapat dilakukan pada saat pendaftaran haknya. 3. Kantah Bantul harus memberikan tindakan tegas terhadap pihak ketiga (PPAT) yang menghambat kesempatan pemohon langsung untuk berpartisipasi dalam program ODS. Seharusnya, pihak Kantah Bantul memberikan nomor antrian kepada pemohon langsung dibuktikan dengan identitas diri yang sesuai dengan berkas permohonannya; 4. Kantah Bantul harus memperbanyak sosialisasi dan publikasi mengenai prosedur ODS kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak kecewa ketika tidak dapat dilayani melalui ODS pada hari pelayanan; 108
6 5. Kantah Bantul harus meningkatkan kualitas pelayanan pertanahan selain pada hari penyelenggaraan ODS agar masyarakat semakin percaya pada pelayanan pertanahan dan meningkatkan jumlah permohonan atas nama pemohon langsung pada hari biasa. 109
BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari birokrasi sebagai operator pelayanan publik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam hubungan antara warga negara dengan pemerintah dalam suatu negara, kita tidak dapat menghindari pembahasan tentang pelayanan publik. Pada hakekatnya,
Lebih terperinci1 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kegiatan pelayanan pengecekan merupakan salah satu jenis pelayanan pertanahan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Kantor Pertanahan. Kegiatan pelayanan pengecekan ini
Lebih terperinciRingkasan Hasil Penelitian Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Pelayanan Pertanahan Tahun 2016
Ringkasan Hasil Penelitian Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Pelayanan Pertanahan Tahun 2016 1 METODOLOGI DASAR HUKUM Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat menjadi semakin meningkat, terutama kepada institusi birokrasi.
Lebih terperinciKEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ttd. JOYO WINOTO, Ph.D. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ttd. JOYO WINOTO, Ph.
LAMPIRAN I : PERATURAN KEPALA BPN RI NOMOR 6 TAHUN 2008 LAMPIRAN II : PERATURAN KEPALA BPN RI NOMOR 6 TAHUN 2008 PEMERIKSAAN (PENGECEKAN) SERTIPIKAT 1. Undang-Undang Nomor Nomor 24 Tahun. Nomor 46 Tahun
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Organisasi Badan Pertanahan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, yang mempunyai tugas
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. tanah, luasan bidang tanah, dan batas batas wilayah bidang tanah. Pentingnya
90 BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Proses mekanisme penerbitan peta bidang memiliki peran penting baik saat pengukuran ataupun proses pembuatan sertipikat tanah. Banyak pula informasi yang terdapat di dalam
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai
PROPOSAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Wednesday, 01 February 2017 Kategori inovasi pelayanan publik Pelayanan langsung kepada masyarakat
Lebih terperinciVI. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pelayanan publik bidang
VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pelayanan publik bidang perizinan pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Metro yang dianalisis dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka perwujudan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pelayanan pensertifikatan tanah mempunyai arti strategis bagi kepentingan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan pensertifikatan tanah mempunyai arti strategis bagi kepentingan masyarakat terutama dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum atas
Lebih terperinciSTANDAR PROSEDUR OPERASI PENGATURAN DAN PELAYANAN PEMERIKSAAN (PENGECEKAN) SERTIPIKAT DASAR HUKUM PERSYARATAN BIAYA WAKTU KETERANGAN
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BPN-RI NOMOR 6 TAHUN 2008 PEMERIKSAAN (PENGECEKAN) SERTIPIKAT 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 4. Peraturan Menteri Negara
Lebih terperincikinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era reformasi, pemerintah dituntut untuk mampu menggalang partisipasi, mengedepankan transparansi dan akuntabilitas agar tercapai good governance. Kondisi ini berlaku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanah merupakan unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah merupakan unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap aspek kehidupan manusia selalu mempunyai hubungan dengan tanah termasuk sumberdaya alam yang memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanah merupakan unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap aspek
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah merupakan unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap aspek kehidupan manusia selalu mempunyai hubungan dengan tanah termasuk sumberdaya alam yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Pelayanan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat menjadi semakin meningkat, terutama kepada pemerintah. Tuntutan
Lebih terperinciPENERAPAN REVOLUSI MENTAL DAN INOVASI LAYANAN PUBLIK DIBIDANG PERTANAHAN
PENERAPAN REVOLUSI MENTAL DAN INOVASI LAYANAN PUBLIK DIBIDANG PERTANAHAN OLEH : SUDARYANTO, SH.,MM (Direktur Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN) REFORMASI
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Implementasi Program One Day Service Di Kabupaten Bantul Tahun
BAB III PEMBAHASAN A. Implementasi Program One Day Service Di Kabupaten Bantul Tahun 2014-2015 Badan Pertanahan Nasional telah melaksanakan program One Day Service, program inimerupakan program nasional
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut. beriringan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang baik (good
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah mencakup pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut beriringan dalam mewujudkan kinerja
Lebih terperinciLAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN
LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2017 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum, Wr. Wb. Pemerintah sangat membutuhkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban pemerintah terhadap perbaikan pelayanan publik termasuk dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelayanan pemerintah terhadap masyarakat merupakan ujung tombak pemerintah terhadap kemauan masyarakat, hal inilah yang juga menjadi kewajiban pemerintah terhadap
Lebih terperinciPEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu badan atau organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu badan atau organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai tuntutan pelayanan, baik kuantitas, kualitas maupun kecepatan pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa publik akan
Lebih terperincidalam memberikan kritik bagi pelayanan publik (Insanarif, 2012). Oleh sebab oleh seluruh lapisan masyarakat (Widodo, 2001).
A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara. Kini masyarakat
Lebih terperinciPEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN
4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK NOMOR : 16 TAHUN 2014 TANGGAL : 2
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI PRAYA
PENGADILAN NEGERI PRAYA JL. Diponegoro No. 2 Praya Telp. (0370) 654082 Fax. (0370) 653143 Web: www.pn-praya.go.id Email : umum@pn-praya.go.id LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT Disusun Oleh : TIM SURVEY
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan
Lebih terperinci1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG
1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG Nama Diklat : Dikpim III Angk XXX Tahun : 2017 Ruang lingkup inovasi : Kecamatan Cluster inovasi : Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman seperti dalam konsep globalisasi yang menuntut kita secara umum masyarakat agar dapat berpikir cepat dalam menanggapi perubahan dalam konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar Amerika bahkan rencana kenaikan harga BBM, krisis pangan dan berbagai bencana alam, serta
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. mengetahui bagaimana evaluasi program LARIS berbasis e-government di. konteks, masukan, proses, dan produk.
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana evaluasi program LARIS berbasis e-government di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Lebih terperinciReformasi Birokrasi dalam Pencapaian Good Governance
Reformasi Birokrasi dalam Pencapaian Good Governance Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, perubahan dinamika masyarakat pun terlihat semakin cepat mengalami perubahan. Masyarakat
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 7 DESEMBER Senin, 7 Desember 2015
BUPATI KEBUMEN SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 7 DESEMBER 2015 Assalamu alaikum wr. wb. Senin, 7 Desember 2015 Selamat Pagi dan Salam Sejahtera. Yth. Sekretaris Daerah beserta Para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara teoritik, Birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi utama, yaitu: fungsi pelayanan, fungsi pembangunan dan fungsi pemerintahan umum (LAN, 2007). a. Fungsi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG LAYANAN INFORMASI PERTANAHAN SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B
1 PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2017 T E N T A N G RENCANA KERJA PEMBANGUNAN REFORMASI BIROKRASI PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut segala aspek kehidupan yang sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2016 LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.
127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017
1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut
Lebih terperinciTERWUJUDNYA KESATUAN HUKUM & BADAN PERADILAN YANG PROFESIONAL
TERWUJUDNYA KESATUAN HUKUM & BADAN PERADILAN YANG PROFESIONAL MENJAGA KEMANDIRIAN APARATUR BADAN PERADILAN MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK YG PRIMA & KETERBUKAAN INFORMASI DI BIDANG HUKUM KEPADA MASYARAKAT
Lebih terperinciKINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL
243 KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL Putri Vara Dina Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam,
Lebih terperinci2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tetapi belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah in
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 121) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan Negara terbesar, dimana pajak berkontribusi lebih dari 78% total penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN TIPOLOGI KANTOR PERTANAHAN. Slamet Muryono Fauzimar Kusmiarto
ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN TIPOLOGI KANTOR PERTANAHAN Slamet Muryono Fauzimar Kusmiarto ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN TIPOLOGI KANTOR PERTANAHAN Cetakan Pertama,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAGAN ALIR PROSES KONVERSI, PENGAKUAN DAN PENEGASAN HAK KANTOR PERTANAHAN LOKET LOKET PEMBAYARAN
LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 Tahun 2010 TANGGAL : 2 Januari 2010 BPNRI.I.1 PROSES KONVERSI, PENGAKUAN DAN PENEGASAN HAK PELAYANAN PEMBAYARAN 2 1
Lebih terperinciLuas Wilayah Ha / 127,78 km² (2,18% dari luas Bali) Terdiri dari 4 Kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan
Luas Wilayah 12.778 Ha / 127,78 km² (2,18% dari luas Bali) Terdiri dari 4 Kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan Jumlah Penduduk Kota Denpasar Tahun 2015 sekitar 880.600 jiwa. *BPS Kota Denpasar Semangat
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI BANDUNG
PENGADILAN NEGERI BANDUNG JL. L. L. R. E. Martadinata No. 74-80 Bandung Telp. (022) 4231827 Fax. (022) 4217945 Web: www.pn-bandung.go.id Email : pn_bdg@yahoo.com SURVEY KEPUASAAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun
Lebih terperinciDATA REALISASI KINERJA SASARAN (OUTPUT/OUTCOME), PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DATA REALISASI KINERJA SASARAN (OUTPUT/OUTCOME), PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN Tujuan 2 : Terwujudnya reformasi birokrasi di segala bidang. Indikator Tujuan : Sasaran 9:
Lebih terperinciLAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE JULI S.D DESEMBER 207 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan tanah dewasa ini semakin meningkat sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan tanah dewasa ini semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan lain yang berkaitan dengan tanah. Hubungan
Lebih terperinci1. Professional 2. Efektif 3. Sederhana 4. Kejelasan dan kepastian 5. Keterbukaan 6. Efisien 7. Ketepatan waktu 8. Responsive 9.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.dalam
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
No.2100, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pelayanan Terpadu. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN TERPADU PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Dasar 95 telah mengamanatkan, bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum
Lebih terperinciIndeks Kepuasan Masyarakat
3.4. SURVEI TERHADAP RESPONDEN MASYARAKAT UMUM. Survei terhadap umum dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Bertujuan untuk mengukur persepsi terhadap kelembagaan dan kinerja BPK RI. Tahun
Lebih terperinciPTSP Solusi Perizinan Bagi Warga Jakarta a success story
PTSP Solusi Perizinan Bagi Warga Jakarta a success story Kualitas Pelayanan Publik Pungutan Liar Biaya Tidak Transparan Harus Pakai Calo Berbelit-belit Waktu Penyelesaian Tidak Jelas Buruknya Kualitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab rekomendasi aparat pengawas intern pemerintah (APIP) yang belum optimal ditindaklanjuti
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI MANADO
PENGADILAN TINGGI MANADO Jalan Sam Ratulangi No. 2 Manado 95 Telp. (43) 86249 Fax. (43) 8629 Website : www.pt-manado.go.id Email : ptmanadomari@gmail.com SURVEI KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh
Lebih terperinci2012, No BAB I PENDAHULUAN
2012, No.750 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN. xi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN. xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah 12 1.3 Tujuan Penelitian. 13 1.4 Manfaat Penelitian.. 14 1.5 Ruang Lingkup...
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN
PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang
110 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Lebih terperinciBadan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012
PERATURAN MENTERI NOMOR 38 TAHUN 212 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur negara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. prestasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Disamping itu,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi kinerja merupakan salah satu elemen pokok dari pengukuran kinerja Pemerintah Daerah. Pengukuran kinerja sangat penting perannya guna mengetahui
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 7 sampai dengan Juli 0, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: ) Pembentukan
Lebih terperinciKUESIONER PENILAIAN KEPUASAN PELAYANAN URUSAN KEPEGAWAIAN RUMAH SAKIT Dr.H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TAHUN 2008
KUESIONER PENILAIAN KEPUASAN PELAYANAN URUSAN KEPEGAWAIAN RUMAH SAKIT Dr.H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TAHUN 2008 Kepada Yth : Bpk/ibu/sdr/sdri/Responden. Bogor, Mei 2008 Dengan hormat, Dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi di abad 21 ini memberikan pengaruh yang besar pada bidang manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, sangat diperlukan
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM (Suatu studi di Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow) Oleh Angelina Mumu ABSTRAKSI Untuk
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Perilaku Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Perilaku Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Perilaku layanan merupakan aktualisasi sikap seseorang atau suatu kelompok dalam bentuk interaksi atau hubungan antara penyedia
Lebih terperinciDIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :
IMPLEMENTASI LAYANAN 70-70 DI BIDANG PERTANAHAN (Studi di ) Johanes Prima Cahya*, Ana Silviana, Sukirno Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro E-mail : primacahya12@gmail.com
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan
Lebih terperinci(sumber: situs Badan Pertanahan Nasional/www.bpn.go.id)
SEKILAS LARASITA (sumber: situs Badan Pertanahan Nasional/www.bpn.go.id) LARASITA merupakan layanan pertanahan bergerak (mobile land service) yang bersifat pro aktif atau "jemput bola" ke tengah-tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Dasar 1945, pada dasarnya sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pemerintahan yang memberikan keleluasaan
Lebih terperinci2 tercapainya pelayanan one day service mengingat permohonan yang masuk sangat banyak melampaui kemampuan sumber daya manusia dan sarana yang ada. Unt
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PELAYANAN PUBLIK. Jaminan Fidusia. Pendaftaran. Pembuatan Akta. Tata Cara. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 80) PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciInovasi Layanan Pertanahan BPN
Inovasi Layanan Pertanahan BPN Penggagas/Inovator Nama Editor : Kementerian Agraria & Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional : A.A. Sri Astiti Tantangan Perbaikan Layanan Publik bidang Pertanahan Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya sebuah organisasi
Lebih terperinciKuesioner Pimpinan sebagai Role Model. Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015
Kuesioner Pimpinan sebagai Role Model Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015 Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2015 Pendahuluan
Lebih terperinciLAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2014 PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2014
LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2014 PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Untuk mencapai kinerja yang tinggi dapat dilakukan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan kunci mencapai keberhasilan, melalui bakat, kemampuan, tenaga dan kreatifitas yang dimiliki karyawan, diharapkan tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. peneliti dapat memarik kesimpulan, sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah peneliti jabarkan di Bab IV, maka peneliti dapat memarik kesimpulan, sebagai berikut : 1. Kesesuaian Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sementara pelayanan publik bukanlah suatu hal yang baru. Terdapat beberapa hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum tingkat pelayanan publik di Indonesia saat ini masih rendah. Sementara pelayanan publik bukanlah suatu hal yang baru. Terdapat beberapa hal yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendayagunaan aparatur negara pada dasarnya adalah pembinaan, penertiban,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendayagunaan aparatur negara pada dasarnya adalah pembinaan, penertiban, dan penyempurnaan aparatur negara baik dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia aparatur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stakeholder eksternal (masyarakat) yang menjadi prioritas utama. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (disingkat BPN RI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi sangat mutlak dibutuhkan oleh semua manusia dalam berinteraksi, begitu juga suatu lembaga atau organisasi baik skala besar maupun kecil dalam menjalin
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN DAN PENGATURAN PERTANAHAN
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN DAN PENGATURAN PERTANAHAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA MEDAN JALAN PERATUN MEDAN ESTATE MEDAN KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga penyusunan
Lebih terperinciSetelah menganalisis hasil / temuan penelitian terhadap kompetensi GPK. pada Resource Center pendidikan inklusif dalam menjalankan tugasnya sebagai
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah menganalisis hasil / temuan penelitian terhadap kompetensi GPK pada Resource Center pendidikan inklusif dalam menjalankan tugasnya sebagai GPK
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
17 A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN Rincian pelaksanaan kegiatankegiatan reformasi birokrasi pada tahun 2011 meliputi penanggung jawab, time frame per bulan, output /hasil yang
Lebih terperinciTENTANG LAPOR! MINGGU I JULI 2017
MINGGU I JULI 2017 TENTANG LAPOR! LAPOR! (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah sebuah sarana aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 34 Kementerian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai lembaga dengan fungsi strategis dalam bidang kehakiman dan peradilan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahkamah Agung sebagai organisasi pelayanan publik dalam bidang peradilan bertujuan untuk menegakkan keadilan dalam masyarakat, hal ini diatur berdasarkan Undang-Undang
Lebih terperinciII. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2016
II. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2016 No. 1. Pembinaan dan Pengembangan 1) Penyempurnaan hasil Analisis Jabatan 2) Penyempurnaan Hasil Analisis Beban Kerja 3) Penyempurnaan
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Disusun oleh: CLAUDIA TIARA YULINDA. Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan Lingkungan hidup UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
JURNAL SKRIPSI PELAKSANAAN PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK KARENA JUAL BELI MELALUI ONE DAY SERVICE DALAM MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BANTUL Disusun oleh: CLAUDIA TIARA YULINDA
Lebih terperinci1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi
KATA PENGANTAR Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN-RI) merupakan satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi kewenangan dalam memberikan pelayanan publik di bidang pertanahan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk
Lebih terperinci