PUPU PUJIAWATI NINGRUM yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) ABSTRAK
|
|
- Doddy Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSEPSI IBU BALITA TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DI POSYANDU (Studi Kasus Posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung) PUPU PUJIAWATI NINGRUM yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah Sampai sejauh mana pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu sebagaimana yang dipersepsikan oleh ibu balita di posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Tujuannya adalah : Untuk mengetahui usaha yang dilakukan kader dalam pemberian PMT, pemahaman kader tentang pemilihan menu, persepsi ibu balita terhadap pelaksanaan pemberian PMT. Kajian teorinya adalah : Konsep PLS, Konsep Persepsi, Konsep Posyandu, Hasil penelitian yang relevan. Menggunakan metode studi deskriftif dengan tehnik pengumpulan data sebagai berikut : observasi, wawancara, angket. Dari hasil seluruh rangkaian penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dan saran bagi para kader agar lebih kreatif dan lebih baik lagi. Kata Kunci : Persepsi ibu balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional yang dilaksanakan merata di seluruh tanah air, berencana, dan terarah, kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir dan bathin dalam arti kata tercapainya manusia Indonesia seutuhnya. Kesehatan dalam hal ini merupakan factor yang sangat penting oleh karena itu pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional. Posyandu dalam hal ini bisa membantu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergizi, dengan dibuat sendiri oleh kader yang bisa menjamin kebersihan serta kandungan gizi yang dibutuhkan oleh balita. Salah satu posyandu yang akan dijadikan bahan penelitian adalah posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, dimana kadernya dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita terkadang memberikan yang sudah jadi atau beli di pasar, daripada membuat sendiri makanannya. B. Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Sampai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan pemberian makanan tambahan (PMT) di posyandu sebagaimana yang dipersepsikan oleh ibu balita C. Pertanyaan penelitian Untuk menjawab rumusan masalah di atas diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi objektif posyandu Mawar RW 18? 2. Bagaimana pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu Mawar RW 18? 3. Bagaimana persepsi ibu balita terhadap pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)?
2 KAJIAN TEORI DAN METODE A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah Menurut Undang undang No. 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional, pendidikan dibagi menjadi 3 jalur, yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal, dan Pendidikan Informal. Menurut Philip Coombs; PLS adalah setiap kegiatan terorganisir dan sistematis di luar system persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian yang penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan peserta didik tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya. 2. Komponen komponen Pendidikan Luar Sekolah Masukan Sarana Masukan Mentah Proses Masukan Lingkungan Masukan Lingkungan Gambar 1 Keluaran (Out put) Masukan Lain Pengaruh Hubungan Fungsional Antara Komponen komponen Pendidikan Luar Sekolah Menurut Djuju Sudjana (2000:33) B. Konsep Persepsi 1. Pengertian Persepsi Kamus besar bahasa Indonesia, (1995 : 1684) memberikan arahan bahwa persepsi merupakan mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu, sehingga dapat mengenai suatu objek dengan jalan asosiasi pada suatu ingatan tertentu, baik secara indra penglihatan, indra peraba, dan sebagainya sehingga akhirnya bayangan itu dapat didasari secara etimologi. 2. Peran Persepsi Sondang P. Siagian (1989 : 205) dalam Malik (2000 : 26) berpendapat bahwa ; Persepsi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab manusia mengadakan kontak dengan lingkungan sekelilingnya, melalui prosesnya. C. Konsep Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) sebagai bentuk pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Dalam hal ini peneliti mengartikan posyandu adalah sebagai sarana yang digunakan para kader untuk membina dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di lingkungannya. 2. Pelaksanaan kegiatan Posyandu Tempat pelaksanaan posyandu sebaiknya di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat, misalnya di pos pelayanan terpadu yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, atau tempat khusus yang dibangun oleh masyarakat. D. Hasil penelitian yang relevan Penulis memilih Skripsi karya THESA SEPTIANI S, sebagai hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan. Dengan Judul :
3 PERSEPSI MASYARKAT TERHADAP PERAN KADER BKB KEMAS DALAM PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA KEMAS Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yang menurut Winarno Surakhmad (1982:34) adalah Metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau actual A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum a. Letak Geografis Desa / Kelurahan Margaasih berada di Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Salah satu kelurahan yang sedang berkembang dan potensi luas wilayahnya adalah sebagai berikut : Luas Daratan : 57,5 ha Luas Pesawahan : 175 ha Jumlah : 232,5 ha b. Keadaan Jumlah Penduduk Penduduk Desa / Kelurahan Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung menurut data statistik tahun 2010 adalah orang. Tabel 1 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki laki Perempuan Jumlah (sumber data kantor Desa Margaasih) Yang menjadi populasi adalah ibu balita posyandu Mawar RW 18 yang berjumlah 50 orang. 2. Sampel Penelitian Dalam penelitian ini sejumlah ibu balita yang aktif untuk kepentingan ditarik sampel total secara ramdel, ditambah wawancara dengan beberapa orang kader posyandu Mawar RW 18. B. Teknik pengumpulan data 1. Observasi 2. Wawancara 3. Angket 2.Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 2 PENGGOLONGAN RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN No Jenis Kelamin Jumlah % (orang) 1 Laki laki Perempuan (sumber angket 1 bagian II no 3) Dari tabel di atas menunjukan bahwa 90% responden adalah perempuan dan 10% adalah laki laki, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anggota posyandu mayoritas adalah perempuan. Tabel 3 PENGGOLONGAN RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR No Tingkat Jumlah % Pendidikan (orang) 1 SMU / sederajat D 1 D S 1 S (sumber angket 1 bagian II no 2)
4 Dari tabel di atas menunjukan bahwa ibu balita sebanyak 50% berpendidikan SMU / sederajat, 40% berpendidikan D 1 D 3, 10% berpendidikan S 1 S 3. Mayoritas ibu balita berpendidikan SMU / sederajat. Tabel 4 PENGGOLONGAN RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN No Pekerjaan Jumlah (orang) % 1 PNS Swasta Ibu rumah tangga Wiraswasta 5 10 (sumber angket 1 bagian II no 4) Dari tabel di atas menunjukan bahwa ibu balita sebanyak 10% pekerjaannya adalah PNS, 20% pekerjaannya adalah swasta, 60% pekerjaannya adalah ibu rumah tangga, 10% pekerjaannya adalah wiraswasta. Tabel 5 PENGERTIAN GIZI UNTUK BALITA No Alternatif Jawaban f % 1 Gizi atau makanan yang diberikan untuk balita Makanan yang diberikan pada balita Makanan yang memenuhi standar gizi untuk balita (sumber angket 1 bagian III no 4) Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ibu balita sebanyak 10% mengartikan bahwa gizi untuk balita adalah gizi atau makanan yang diberikan untuk balita, 90% mengartikan bahwa gizi untuk balita adalah makanan yang memenuhi standar gizi untuk balita. Tabel 6 PENGAMATAN IBU BALITA TERHADAP PEMBERIAN PMT DI POSYANDU No Alternatif Jawaban f % 1 Bagus Kurang bagus Biasa saja (sumber angket 1 bagian III no 5) Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ibu balita sebanyak 60% menyatakan program pemberian PMT di posyandu adalah bagus, 20% menyatakan kurang bagus, dan 20% menyatakan biasa saja. Tabel 7 PEMBERIAN PMT YANG DIBUAT SENDIRI OLEH KADER No Alternatif Jawaban f % 1 < 6 kali >10 kali Setiap bulan ( sumber angket 1 bagian III no 9) Dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 40% menyatakan bahwa kader < 6 kali membuat sendiri menu untuk PMT balita, 30% menyatakan bahwa kader > 10 kali membuat sendiri menu untuk PMT balita, 30% menyatakan bahwa kader setiap bulan membuat sendiri menu untuk PMT balita. Tabel 8 PEMBERIAN PMT YANG DIBELI DARI PASAR No Alternatif jawaban f % 1 < 10 kali >10 kali Setiap bulan (sumber angket 1 bagian III no 10) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 30% kader membeli di pasar makanan untuk PMT sebanyak <10 kali, 50% kader membeli di pasar makanan untuk PMT sebanyak >10 kali, dan 20% kader membeli di pasar makanan untuk PMT setiap bulan. Tabel 9 PELATIHAN KADER TENTANG PMT
5 No Alternatif jawaban f % 1 Sudah mendapatkan pelatihan Belum mendapatkan pelatihan Kurang tahu (sumber angket 1 bagian III no 12) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa menurut ibu balita 60% kader posyandu sudah mendapatkan pelatihan, 40% menyatakan kurang tahu. Tabel 10 HARAPAN IBU BALITA TERHADAP PROGRAM PMT No Alternatif jawaban f % 1 Agar kader lebih kreatif Berjalan seperti biasa - - Tidak memberikan menu 3 makanan sama dengan bulan yang lalu (sumber angket 1 bagian III no 20) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 80% ibu balita mengharapkan para kader lebih kreatif dalam mengolah serta menyajikan menu PMT untuk balita, dan sebanyak 10% menyatakan untuk tidak memberikan menu makanan sama dengan bulan yang lalu. KESIMPULAN Pelaksanaan posyandu Mawar RW 18 dilaksanakan pada setiap hari selasa ketiga setiap bulannya, dan bertempat di gedung serbaguna RT 03 RW 18. Pemberian PMT dilaksanakan pada saat balita di timbang di posyandu sesuai jadwal yang ditentukan. Langkah langkah pemberian PMT, pertama tama balita daftar ke bagian pendaftaran lalu di timbang dan dicatat oleh kader setelah itu balita diberi PMT oleh kader lainnya. Persepsi seseorang tidaklah timbul begitu saja melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal yang berkenaan dengan keadaan individu yang bersangkutan, maupun eksternal yang diakibatkan oleh stimulus atau yang berhubungan dengan keberadaan stimulus tersebut. Dari hasil penelitian ini diharapkan ada peningkatan keaktifan serta kreatifitas kader sebagai wujud kinerja kader terhadap pelaksanaan kegiatan posyandu dapat melalui pemberian informasi yang cukup dan pelatihan yang bersangkutan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ataupun yang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan posyandu. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharmi. (1993). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta Barsowi dan Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta BKKBN. (1994). Pedoman Bina Keluarga Balita. Bandung : BKKBN Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang undang RI Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : PT. Kloang Klede Putra Timur Darmawan, Edy Surya. (2009). Tinjauan Kebijakan Terkait Pengelolaan Posyandu Sebagai Masukan Dalam Perumusan Peran & Tanggung jawab Departemen dalam Pengelolaan Posyandu. Bogor : Makalah Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998). Jakarta : Balai Pustaka Depkes RI. (1989). Konsep Dasar Posyandu. Jakarta
6 Faisal, Sanafiah. (1981). Pendidikan Luar Sekolah Di Dalam Sistem Pendidikan Dan Pembangunan Nasional. Surabaya : Usaha Nasional Faisal, Sanafiah dan Mappiere, Andi. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Bersama Joesoep, Soelaeman dan Santoso S. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Moleong J, Lexy. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remadja Karya Mutawali. (1987). Konsep dasar Posyandu. Sudjana, Nana. (1981). Populasi dan Sampel. Jakarta : Sinar Baru Sudjana, Djuju. (2005). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Falah Production (1991). Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito Trinamansyah, Sutaryat. (1986). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bandung Jakarta Nazir, Moh (1985). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia PKK. (1981). Himpunan peraturan dan ketentuan tentang LKMD dan PKK. Bandung Poewadarminta, Wj. S. (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Profil Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. (2010) S Septiani, Thesa. (2008). Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Kader BKB KEMAS Dalam Pelaksanaan dan Pencapaian Program Bina Keluarga Balita KEMAS. Skripsi PLS FIP UPI : Tidak diterbitkan Slameto. (1995). Belajar dan Faktor factor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa Indonesia dapat mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan bathin, serta mewujudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana dijelaskan pada pasal 3 ayat 1 Undang-undang No 10
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Program Bina Keluarga Balita (BKB) 1. Konsep Keluarga Berencana Nasional Sebagaimana dijelaskan pada pasal 3 ayat 1 Undang-undang No 10 Tahun 1992 bahwa: Perkembangan kependudukan
Lebih terperinciOleh: Nursyamsi. Program Studi PLS ABSTRAK
SOSIALISASI STAREGI BELAJAR MENGAJAR GURU PAMONG DALAM MENINGKATAN PRESTASI WARGA BELAJAR PAKET B DI PKBM SRIKANDI KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMAHI TENGAH Oleh: Nursyamsi Program Studi PLS ABSTRAK Masalah
Lebih terperinciUPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU
UPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU Neni Rumniati neni.rumniati@ymail.com Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas
Lebih terperinciSri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung
UPAYA PENIGKATAN KADER POSYANDU MELALUI PELATIHAN DALAM MEMBINA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KELURAHAN DUNGUSCARIANG KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG Sri Teti Setiawati sritetis@yahoo.co.id Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dibidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Metode yang digunakan
Lebih terperinci!"#!$%&"'$( Kata Kunci :revitalisasi Posyandu, gizi buruk
GAMBARAN KEGIATAN POSYANDU DALAM RANGKA DETEKSI DINI GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG Sufiati Bintanah Staf Pengajar Program Studi DIII Gizi Fikkes UNIMUS ABSTRAK Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang membangun. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan terus mendapat perhatian dari semua pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari dikeluarkannya Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, dkk : 2008) adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program pembangunan nasional, karena pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan di
Lebih terperinciVol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Reni Iriyanti PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA (S2) UNIVERSITAS BENGKULU iriyantireni81@gmail.com Abstrak Prestasi belajar matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan informal merupakan kegiatan pembelajaran di luar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Lengkong terletak di wilayah Kabupaten Bandung dan merupakan satu di antara enam desa yang ada di Kecamatan Bojongsoang. Desa Lengkong memiliki luas wilayah 394.211
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN Dwi Feni Mariyanti*, Nanik**, Suratmi***.......ABSTRAK....... Balita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azazi manusia (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
III. METODE PENELITIAN A. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan teori-teori yang mendukung rencana penulisan yang terkait.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UUD 1945, pasal H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun 2009, Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus sebagai intervensi, sehingga perlu diupayakan dan ditingkatkan
Lebih terperinciPERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT
PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT ENDANG HIDAYAT Email: endanghidayat315@yahoo.com Pendidikan Luar Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan menempatkan pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di Posyandu Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang
Lebih terperinciUPAYA IBU PEKERJA DALAM MEMBIMBING ANAK DI RUMAH DI KELURAHAN BAROS KECAMATAN CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI. Dini Nurbaety. STKIP Siliwangi Bandung
UPAYA IBU PEKERJA DALAM MEMBIMBING ANAK DI RUMAH DI KELURAHAN BAROS KECAMATAN CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI Dini Nurbaety STKIP Siliwangi Bandung Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wina Desi Fitriana Witarsa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa ini merupakan masa yang amat baik untuk mengembangkan segala potensi positif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan. Salah satu hal yang harus diperhatikan secara khusus adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam
Lebih terperinciPERANAN KOPERASI GURU DAN KARYAWAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA ( Studi Kasus di Koperasi SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
1 PERANAN KOPERASI GURU DAN KARYAWAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA ( Studi Kasus di Koperasi SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat) Indra Heryanto.P.N Dra_ik07@yahoo.co.id Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, cirinya adalah data yang dikumpulkan mulanya disusun, dijelaskan
Lebih terperinciHubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita
Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Cipta Aji Atmojo (08130014) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Kegiatan posyandu yang dilakukan ibu-ibu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang sarat dengan berbagai persoalan dan tantangan, termasuk pada aneka ragam pilihan usaha bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan
Lebih terperinciSerambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :
Serambi Saintia, Vol. II, No., Oktober 04 ISSN : 337-995 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA ANEUK PAYA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR Yunita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya merupakan warisan budaya dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah mengupayakan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca dalam menafsirkan istilah
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maya Juariah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyelenggaraan pendidikan anak usia dini 0-6 tahun bila dilihat dari kuantitas perkembangannya cukup menggembirakan, karena lembaga-lembaga satuan
Lebih terperinciMETODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul)
METODE BERMAIN LEGO DALAM UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI (Sudi Kasus di Lembaga Pendidikan Manusia Unggul) Fitria Yulianti Ningtyas Abstrak Penelitian ini membahas tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di kelompok Bina Keluarga Balita di Desa Hegarmanah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan yang pelik dan komplek di Indonesia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan yang pelik dan komplek di Indonesia adalah pengangguran yang setiap tahunnya terus bertambah. Untuk itu perlu perhatian dan penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan merupakan usaha dalam mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan
Lebih terperinciRENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT
RENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT ADI HIDAYAT Email: adihidayat411@yahoo.com Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi
Lebih terperinciHASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT
77 HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT Lisna Nur Al-Fittri 1, Ellis Endang Nikmawati 2, Rita Patriasih 2 Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinci: PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA JUMLAH
URUSAN PEMERINTAHAN : 1.11. - PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK ORGANISASI : 1.11.01. - BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA KODE REKENING 1.11.1.11.01.00.00.5. BELANJA DAERAH 25.421.582.934,00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Dalam hal ini ada beberapa yang akan peneliti jelaskan sesuai dengan pedoman karya ilmiah mahasiswa IAIN tahun 2015 yaitu terkait dengan metode penelitian diantaranya pendekatan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu
26 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu kegiatan penelitian. Penggunaan metode yang relevan sangat mendukung terhadap keobjektivan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang giat giatnya melaksanakan pembangunan, apakah itu pembangunan secara fisik maupun mental spiritual.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat mencangkup seluruh proses hidup dan segenap bentuk
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama * ) * ) Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang Korespondensi:
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ada hubungan yang positif dan signifikan antara cara mengajar dosen dengan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ada hubungan yang positif dan signifikan antara cara mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manfaat Penyuluhan Bina Keluarga Lansia Bagi Peserta Posbindu Pada Kehidupan Sehari- Hari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, yang menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu akan mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Organisasi Masyarakat merupakan suatu komponen kelompok yang ada di tengah masyarakat, dimana keberadaannya menjadi suatu kelompok yang akan memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas
BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bukti empiris menunjukkan, hal ini sangat ditentukan oleh status
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga
Lebih terperinciPENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS-SEJARAH DI MA PRINGGABAYA KAPRINGAN KRANGKENG INDRAMAYU
PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS-SEJARAH DI MA PRINGGABAYA KAPRINGAN KRANGKENG INDRAMAYU (Studi Eksperimen di Kelas X MA Pringgabaya Kapringan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan
Lebih terperinciVISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan
EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA
9 PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA Ayu Legianasari 1, Sudewi 2, dan Tati Setiawati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seorang anak di masa depan bergantung dari pendidikan yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD), misalnya, tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67
69 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi adalah rencana pemecahan bagi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, dkk : 2008) adalah peningkatan kualitas sumber daya mantusia (SDM) yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersifat mengungkap suatu peristiwa ataupun kejadian pada objek peneliti, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan pada judul yang ada, ini merupakan sebuah penelitian yang bersifat mengungkap suatu peristiwa ataupun kejadian pada objek peneliti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa program pembangunan salah
Lebih terperinci2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD HOLISTIK INTEGRATIF MELALUI KEMITRAAN DALAM MENINGKATKAN ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan baik
Lebih terperinciPENERAPAN CREATIVE THINKIN MODEL PPKn UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR
PENERAPAN CREATIVE THINKIN MODEL PPKn UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR Ummu Zaidah *) SDN Sendangharjo I Kec. Brondong Kab. Lamongan ABSTRAK Pendekatan sistem pembelajaran
Lebih terperinciJURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR ISSN X
STUDI KORELASI ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS MA RODLOTUL MUTA ALIMIN SIMBAR CLURING,RIZKY IRZA AFIFI TIAN FITRIARA HUDA Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA PAKUNCEN KECAMATAN BOJONEGARA
BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAKUNCEN KECAMATAN BOJONEGARA A. Letak Geografis Desa Pakuncen Desa Pakuncen adalah salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program pengendalian penduduk merupakan salah satu strategi dalam mensukseskan pembangunan di Indonesia. Semakin besar jumlah penduduk, maka biaya pembangunan akan semakin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, cirinya adalah data yang dikumpulkan mulanya disusun, dijelaskan atau dibahas kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah melalui pelayanan kesehatan di posyandu. Kegiatan-kegiatan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Percepatan pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan, sebagaimana
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi
Lebih terperinciUPAYA PEMERINTAH DALAM MEMOTIVASI ANGGOTA KARANG TARUNA MELALUI PENYULUHAN KEWIRAUSAHAAN DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI
UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMOTIVASI ANGGOTA KARANG TARUNA MELALUI PENYULUHAN KEWIRAUSAHAAN DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI Rida Rosita (ridarosita16@yahoo.co.id) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
5 TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Populasi Lanjut Usia (Lansia) pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN
STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Tim Penggerak PKK Pokja IV Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan di Kelurahan Dendang
Lebih terperinciSTUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT
STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT Bernadeth Rante Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palu Abstrak : Masalah gizi semula dianggap
Lebih terperinciFaktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya
Lebih terperinciB. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724
A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Tujuan pendidikan itu adalah untuk mengembangkan individu baik jasmani maupun rohani
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Bantul merupakan sebuah kabupaten yang berada di bawah wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul
Lebih terperinciHubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar
Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Mudjihartono * FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia mempunyai harapan bahwa derajat kesehatan penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diharapkan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kekurangan gizi belum dapat diselesaikan, prevalensi masalah gizi lebih dan obesitas
Lebih terperinci