Sri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung
|
|
- Ratna Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA PENIGKATAN KADER POSYANDU MELALUI PELATIHAN DALAM MEMBINA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KELURAHAN DUNGUSCARIANG KECAMATAN ANDIR KOTA BANDUNG Sri Teti Setiawati Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang besarnya upaya peningkatan kader melalui pelatihan dalam membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai PAUD di Kelurahan Dunguscariang, untuk memperoleh informasi mengenai berbagai upaya yang dilakukan kader melalui pelatihan dalam membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung, untuk mengetahui langkah langkah yang dilakukan oleh kader dalam membina PAUD. Penelitian menggunakan metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasidan studi dokumentasi. Hasil penelitian dan temuan kondisi PAUD yang berada di kelurahan Dunguscariang merupakan PAUD yang baru didirikan, jumlah warga belajar sementara ini tidak terbatas dari anggota posyandu, kurikulum baru difokuskan pada kurikulum penanaman saja, upaya yang dilakukan kader posyandu dalam membina PAUD di kelurahan Dunguscariang yaitu dengan memilih kader yang berkualitas yang diikutsertakan dalam berbagai pelatihan, selain itu berdasarkan ijazah dan kapabilitas yang dimiliki, langkah langkah yang dilakukan kader dalam membina PAUD yaitu kepengurusan dibentuk berdasarkan musyawarah dan penugasan diatur oleh ketua. Kesimpulan bahwa PAUD melalui posyandu telah berjalan dengan baik dan partisipasi responden dalam mengikuti kegiatan tersebut memiliki persepsi yang positif terhadap kegiatan tersebut. Kata kunci : Kader, Pelatihan, PAUD. PENDAHULUAN Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidupnya, karena dengan pendidikan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia serta akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya diperlukan upaya sejak manusia masih dini, artinya manusia masih berusia sangat muda. Dimana pada usia dini ini anak mengalami masa peka, artinya masa yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga sangat menentukan kepribadian, watak serta keadaan jasmaninya kelak dikemudian hari. Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. Tahun 3 Pasal 1 ayat 14 menyebutkan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Masih rendahnya layanan pendidikan dan perawatan bagi anak usia dini saat ini, antara lain disebabkan masih terbatasnya jumlah lemabaga yang memberikan layanan bagi anak usia dini jika dibandingkan dengan jumlah anak usia 6 tahun yang seharusnya memperoleh layanan tersebut. Pusat pendidikan yang pertama dan utama adalah keluarga. Yang menjadi permasalahan apakah semua orang tua terutama ibu mengetahui dan memahami cara, metode atau teknik untuk melakukan pendidikan terhadap anaknya? Nampaknya masih banyak dilingkungan kita orang tua yang belum memahami dengan sesungguhnya cara dan teknik pembinaan yang harus dilakukan terhadap anaknya. Untuk itu diperlukan suatu pembinaan terhadap orang tua khususnya ibu yang seharihari mendidik dan membina anaknya. Kader posyandu merupakan salah satu alternatif dalam melakukan pembinaan terhadap para ibu dalam melaksanakan aktifitas dan pembinaan terhadap anaknya. Hal ini dimungkinkan karena merupakan gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat guna
2 menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan dan membina keluarganya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana keadaan atau kondisi PAUD di kelurahan Dunguscariang? Upaya apa saja yang dilakukan kader posyandu melaui pelatihan dalam membina PAUD di kelurahan Dunguscariang? Bagaimana langkahlangkah kader posyandu dalam membina PAUD? LANDASAN TEORI A. Program Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat sekaligus dapat memperoleh pelayanan keluarga berencana dan kesehatan. Adapun tujuan dari penyelenggaraan posyandu adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi anak balita dan angka kelahiran dan agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lainnya yang bisa menunjang peningkatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Sasaran posyandu diantaranya, yaitu Bayi (usia kurang dari satu tahun), Anak Balita (usia satu sampai empat tahun), ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu menyusui, serta Wanita PUS atau WUS ( wanita usia subur ). Programprogram posyandu yang diberikan meliputi gizi, imunisasi, kesehatan ibu dan anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB). Kegiatan posyandu dilaksanakan 1 kali dalam sebulan. B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Pengertian Pendidikan Anak Udia Dini dalam Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. tahun 3 pasal 1 ayat 14 menyebutkan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukakn melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Satuan PAUD antara lain : a. Taman Penitipan Anak (TPA) b. Kelompok Bermain c. Satuan PAUD Sejenis berupa sanggarsanggar/sarana pembinaan anak, pendidikan keluarga, pospos pelayanan pendidikan, kesehatan maupun gizi dengan cara diluar TPA dan kelompok bermain. C. Konsep PAUD Melalui Pada dasarnya tujuan didirikannya PAUD melalui posyandu adalah untuk memberikan rangsangan bagi perkembangan anak karena anak memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini. D. Pendidikan Anak Usia Dini Sebagai Wilayah Kajian Pendidikan Luar Sekolah Menurut Djudju Sudjana (1993:34), Pendidikan Luar Sekolah adalah kegiatan pendidikan yang terorganisir diluar sistem persekolahan, dilaksanakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar dalam mencapai tujuan belajarnya.. Berdasarkan PP No.73 tahun 1991 dikemukakan 3 tujuan pokok pendidikan luar sekolah, antara lain : a) Melayani warga belajar agar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. b) Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. c) Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) yaitu komponen pendidikan luar sekolah yang berfungsi mewujudkan pemerataan dan mutu penyelenggaraan pendidikan anak usia dini melalui kegiatan merawat, kesehatan, pemberian gizi yang memadai dan pengembangan psikososialnya. E. Konsep Pembelajaran Menurut D.Sudjana (:6), Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Belajar dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu belajar sebagai proses dan belajar sebagai hasil. Sebagai proses, belajar dapat diartikan upaya yang wajar melalui penyesuaian tingkah laku (Travers, 1972; Delker, 1974; Gage dan Berliner, 1984). Sebagai hasil, belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari kegiatan belajar (Cagne, 1972 ; Coombs, 1985). Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu mencakup ranah (domain) afeksi, kognisi, dan psikomotor (Bloom, 1965). Prosedur Penelitian A. Populasi dan Sampel Penelitian Sudjana (1985 ; 5), mengemukakan pengertian populasi sebagai berikut : Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif karakteristik tertentu
3 mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya. Sehubungan dengan masalah diatas, yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini, adalah semua kader posyandu yang dibina posyandu di Kelurahan Dunguscariang. Karena jumlah populasi dari kegiatan penelitian ini relatif kecil, maka pengambilan sampel penelitian adalah seluruh dari populasi. Dengan demikian penelitian menggunakan penelitian. Artinya seluruh populasi yang ada di daerah penelitian dijadikan sampel penelitian. Sesuai dengan pengambilan sampel dari keseluruhan populasi, maka penelitian ini menggunakan responden keseluruhan populasi, yang berjumlah orang. B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam rangka membahas permasalahan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah menggunakan Metode Deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah : Observasi Wawancara Angket (Kuisioner) Studi Literatur 5. Studi Dokumentasi C. Prosedur Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data ini dimaksudkan agar data hasil penelitian dapat mengungkap permasalahan yang diteliti. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Winarno Surachad (199 : 9) bahwa, pengolahan data adalah usaha yang kongkrit untuk membuat data itu berbicara. Langkahlangkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut ; Seleksi dan klasifikasi data Klasifikasi Data Tabulasi Data Analisa dan Interpretasi Data 5. Melakukan analisa dan penafsiran Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Objektif dan Masyarakat Kelurahan Dunguscariang Kelurahan Dunguscariang merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Andir Kota Bandung, jarak dari kelurahan ke ibukota kecamatan 1 km, ke ibukota Kota Bandung 2 km dan ke ibukota provinsi 3 km. wilayah Kelurahan Dunguscariang merupakan daratan dengan ketinggian 1 m di atas permukaan laut, curah hujan 2 mm, dan suhu ratarata berkisar C. Berdasarkan catatan yang terdapat di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung jumlah penduduk seluruhnya adalah orang, yang terdiri dari 831 orang perempuan, dan 8238 orang lakilaki. Dari data yang telah kami peroleh memberikan indikasi bahwa tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir Kota Bandung tersebut cukup tinggi, berkat usaha wajib belajar yang sudah dilaksanakan. Untuk itu, di dalam usaha pendidikan seyogyanya dapat lebih ditingkatkan, baik dengan pengadaan fasilitas sarana maupun prasarana yang memadai guna kemajuan di bidang pendidikan di kelurahan tersebut. Penduduk Kelurahan Dunguscariang ini, seperti halnya di daerahdaerah lain mempunyai mata pencaharian yang berbedabeda. Sekalipun demikian, sesuai dengan lingkungan di Kelurahan ini, maka mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dan pedagang. B. Hasil Analisis Data Hasil Analisis data Tentang Keadaan atau Kondisi PAUD di Kelurahan Dunguscariang Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan secara tertutup kepada 5 orang responden, maka kondisi PAUD di Kelurahan Dunguscariang mendapat tanggapan seperti yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 4 Tanggapan Responden Tentang Pendiri PAUD No. Alternatif Jawaban Ƒ % Ketua bersama Tokoh Masyarakat Keinginan Ketua RW Keinginan Ketua sendiri Instruksi Pemerintah JUMLAH 5 Dengan demikian dapat diambil kesimpulan lebih dari setengahnya tanggapan responden menyatakan pendiri PAUD adalah ketua posyandu bersama tokoh masyarakat. Tabel 5 Tanggapan Responden Tentang Dukungan Masyarakat Mengenai Gagasan PAUD No. Alternatif Jawaban Ƒ % Masyarakat memberi dukungan penuh Hanya didukung oleh tokoh masyarakat saja Kurang memperoleh dukungan dari masyarakat Tidak memperoleh dukungan dari masyarakat JUMLAH 5
4 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dukungan masyarakat mengenai gagasan posyandu setengahnya responden menyatakan bahwa masyarakat memberi dukungan penuh. Tabel 6 Tanggapan Responden Tentang Jumlah Peserta PAUD Pada Saat Didirikan No. Alternatif Jawaban Ƒ % Seluruh Anggota Sebagian besar Anggota Hanya sebagian kecil Anggota Hanya Keluarga Ketua JUMLAH 5 Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa jumlah peserta PAUD pada saat didirikan hanya sebagian kecil anggota posyandu, Hasil Analisis Data Tentang Upaya Kader melalui Pelatihan dalam Membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Komponen komponen sebagai daya dukung dalam berjalannya PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir yang diperlukan bagi anakanak usia dini mendapat tanggapan dari responden adalah sebagai berikut: Tabel Tanggapan Responden Tentang Tujuan Didirikan PAUD Memberikan dasar pendidikan dan sarana bermain Mempersiapkan anak untuk bersekolah Supaya anak pintar Tujuannya tidak jelas Jumlah 5 Tabel 11 Tanggapan Responden Tentang Perekrutan Kader di PAUD Kader direkrut dari masyarakat berdasarkan kriteriakriteria tertentu Kader direkrut dari Pengurus Kader direkrut dari tokoh masyarakat Siapa yang mau 5 5 Jumlah 5 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa perekrutan kader di PAUD dilakukan dengan cara terbuka atau siapa saja yang mau jadi pengurus PAUD tersebut. Tabel 12 Tanggapan Responden Tentang Upaya Yang Dilakukan Dalam Memperoleh Kader Yang Berkualitas Berdasarkan ijazah dan kapabilitas yang dimiliki Diikutsertakan dalam berbagai pelatihan Diberi pengarahan khusus Belum ada upaya Jumlah 5 Tabulasi di atas menunjukan upaya yang dilakukan dalam memperoleh kader yang berkualitas lebih dari setengahnya (54%) responden menyatakan diikutsertakan dalam beerbagai pelatihan, kurang dari setengahnya (26%) responden menyatakan berdasarkan ijazah dan kapabilitas yang dimiliki, kurang dari setengahnya (%) responden menyatakan diberi pengarahan khusus dan tidak seorangpun (%) responden yang menyatakan belum ada upaya. Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan tujuan didirikannya PAUD di Kelurahan Dunguscariang Kecamatan Andir pada intinya adalah untuk mempersiapkan anak/memberikan dasar awal untuk masuk jenjang sekolah.
5 Hasil Analisis Data Tentang Langkahlangkah Kader dalam Membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang Tabel 17 Langkah Kepengurusan PAUD Kepengurusan dibentuk berdasarkan musyawarah seluruh masyarakat Kepengurusan ditentukan oleh penggagas Kepengurusan diatur oleh Ketua Tidak ada pengurus yang jelas Jumlah 5 Dari tabulasi di atas dapat disimpulkan bahwa proses kepengurusan PAUD sebagai langkah pengorganisasian PAUD dibentuk berdasarkan musyawarah seluruh masysrakat. Tabel 18 Tanggapan Responden Tentang Proses Pembagian Kerja Sesama Kader Pembagian kerja didasarkan pada tanggungjawabnya Pembagian kerja ditentukan berdasarkan kemampuan pengurus Pembagian kerja hanya dilakukan oleh pengurus inti Tidak ada pembagian kerja yang jelas Jumlah 5 Dari data diatas dapat disimpulkan ternyata proses pembagian kerja sesama pengurus ditentukan berdasarkan kemampuan pengurus dengan didasarkan pada tanggungjawabnya. Tabel 19 Tanggapan Responden Tentang Upaya Pelimpahan Wewenang Dalam Realisasi PAUD Pelimpahan wewenang didasarkan pada tugas dan tanggung jawabnya Wewenang berada pada timpendiri Wewenang sepenuhnya pada ketua Tidak ada pembagian wewenang yang jelas Jumlah 5 Dari tabulasi di atas dapat disimpulkan bahwa upaya pelimpahan wewenang dalam realisasi PAUD bahwa wewenang sepenuhnya pada ketua. Kesimpulan Bagian akhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang penulis ambil didasarkan pada pertanyaan sebagai berikut : Kondisi PAUD yang berada di Kelurahan Dunguscariang, merupakan PAUD yang baru didirikan. Secara umun responden menyatakan bahwa yang mendirikan PAUD tersebut adalah ketua posyandu dan tokoh masyarakat, jumlah warga belajar sementara ini tidak terbatas dari anggota posyandu (tabel 6). Upaya yang dilakukan kader posyandu dalam membina PAUD di Kelurahan Dunguscariang yaitu memilih kader yang berkualitas yang akan diikutsertakan dalam berbagai pelatihan yang dimiliki (tabel 12). Teknik perekrutan warga belajar, yaitu seluruh anggota diwajibkan. (tabel 13). Dalam menentukan tempat penyelenggaraan PAUD lebih dari setengahnya responden mengemukakan pendapatnya untuk dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan masyarakat (tabel 15). Langkahlangkah yang dilakukan kader posyandu dalam membina PAUD yaitu kepengurusan dibentuk berdasarkan musyawarah dan penugasan diatur oleh ketua (tabel 17). Proses pembagian kerja sesama pengurus ditentukan berdasarkan kemampuan pengurus dengan didasarkan pada tanggungjawabnya (tabel 18). Upaya pelimpahan wewenang dalam realisasi PAUD bahwa wewenang sepenuhnya pada ketua (tabel 19). DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, (3), UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No. Tahun 3, Jakarta: Depdiknas., (1991), Peraturan pemerintah No. 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Depdikbud. Faisal Sanafiah, (1981), Pendidikan Luar Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional. Gerungan. W. A, (2), Psikologi Sosial, Bandung: Refika. Hasibuan. R, (1997), Pengembangan Program Pendidikan Anak Dini Usia Menyongsong Abad 21, Surabaya: Usaha Nasional. Hidayat. T, (1997), Identifikasi dan Intervensi Potensi Peserta Didik Usia Dini: Surabaya: Usaha Nasional
6 Kartono Kartini, (199), Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju., (1995), Peranan Keluarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali Press. Kurniawan. Y, (1993), Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta: Firdaus. Koeswara, (1984), Motivasi, Teori dan Penelitiannya, Bandung; Angkasa., (199), Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Mandar Maju. Munandar. U, (1999), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua, Jakarta: PT. Gramedia. Sudjana. D, (1991), Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah perkembangan, Falsafah dan teori Pendukung Asas, Bandung: Nusantara Press. Surachmad Winarno, (199), Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito., (1992), Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Nusantara Press., (1993), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Nusantara Press.
UPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU
UPAYA KADER PKK DALAM MENINGKATKAN GIZI KELUARGA MELALUI PENYULUHAN PENCAPAIAN KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI POSYANDU Neni Rumniati neni.rumniati@ymail.com Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas
Lebih terperinciPENTINGNYA PENYULUHAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TPA AL HIDAYAH KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI.
PENTINGNYA PENYULUHAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TPA AL HIDAYAH KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI. Marliah 8355 marliaheli@yahoo.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPUPU PUJIAWATI NINGRUM yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) ABSTRAK
PERSEPSI IBU BALITA TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DI POSYANDU (Studi Kasus Posyandu Mawar RW 18 Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung) PUPU PUJIAWATI NINGRUM Poedjie_aiem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang giat giatnya melaksanakan pembangunan, apakah itu pembangunan secara fisik maupun mental spiritual.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang ditandai dengan dinamika kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.
Lebih terperinciJakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA
1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode
Lebih terperinciRENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT
RENDANYA PARTISIPASI PEMUDA TERHADAP PROGRAM KEGIATAN PKBM DI DESA SIRNARAJA KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT ADI HIDAYAT Email: adihidayat411@yahoo.com Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi
Lebih terperinciPERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT
PERAN PEMBINA PRAMUKA DALAM MENINGKATAKAN PARTISIPASI PENGGALANG DI LINGKUNGAN GUDEP KECAMATAN CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT ENDANG HIDAYAT Email: endanghidayat315@yahoo.com Pendidikan Luar Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan terus mendapat perhatian dari semua pihak, dan ditingkatkan melalui berbagai macam kegiatan, mulai dari dikeluarkannya Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG
PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG IRA YUMIRA EMAIL: http // i.yumira@yahoo.co.id STKIP SILIWANGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azazi manusia (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maya Juariah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyelenggaraan pendidikan anak usia dini 0-6 tahun bila dilihat dari kuantitas perkembangannya cukup menggembirakan, karena lembaga-lembaga satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seorang anak di masa depan bergantung dari pendidikan yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD), misalnya, tidak
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006
1 LAPORAN KEGIATAN PPM SOSIALISASI MENGENAI PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BAGI PARA IBU MUDA Oleh: Ririn Darini, M.Hum. Puji Lestari, M.Hum. Dyah Kumalasari, M.Pd. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI)
MENINGKATKAN PARTISIPASI ORANG TUA PADA PROGRAM PAUD MELALUI PENYULUHAN DI POS PAUD MELATI 03 (KEL. PADASUKA KEC. CIMAHI TENGAH KOTA CIMAHI) Dita Megawati STKIP Siliwangi Bandung Abstrak Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciGrafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupan manusia. Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya pembangunan bangsa. Untuk itu pengembangan Sumber Daya Manusia hendaknya merupakan suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si
PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si LATAR BELAKANG Untuk menyiapkan SDM berkualitas harus diawali sejak usia dini, bahkan sejak masa konsepsi dalam kandungan Pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahaman pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan suatu kepekaan terhadap kebutuhan anak, karena dengan kepekaan tersebut pemahaman dapat mudah diperoleh. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di kelompok Bina Keluarga Balita di Desa Hegarmanah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Kesehatan Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkunagan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Oleh
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu
26 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu kegiatan penelitian. Penggunaan metode yang relevan sangat mendukung terhadap keobjektivan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau unit analisa yang dijadikan sebagai tempat pelaksana penelitian atau tempat pengumpulan data
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yanti, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu usaha untuk melakukan perubahan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hasil dari pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan sebagai salah satu parameter yang dapat menentukan kualitas sumber daya manusia sebuah Negara, karena
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO
MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO Arlin Tatenge 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang membangun. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
Lebih terperinciALIF MUHLIS NIM ABSTRAK
UPAYA KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN OPERASI BERSIH DI DESA CIKOLE KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT ALIF MUHLIS NIM. 08030249 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta tidak secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut dengan Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan
Lebih terperinciLaporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Laporan 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangann zaman menimbulkan kesulitan dalam setiap segi kehidupan manusia, termasuk perekonomian. Kesulitan ekonomi mengakibatkan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan manusia, pendidikan mempunyai peran penting dalam usaha membentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)
PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : ANIK
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono
PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA Annisa Meitasari Wahyono 125120307111071 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa disebut dengan PAUD bukanlah sesuatu yang asing di kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK
PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK (Studi Deskriptif di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung) Noni Ganevi noniganevi@yahoo.co.id Departemen
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.
No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
Lebih terperinciOleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU Aisan Saniapon 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciMakalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_
Makalah By UNKNOWN March 26 2014 Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang Edit Ms Word by Zahrotun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya tingkat partisipasi anak balita (bawah lima tahun) ke posyandu (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data laporan tahunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan pada umumnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah Bina Keluarga Balita (BKB) Miana V yang berlokasi di RW 02 KPAD Geger
Lebih terperinciHubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita
Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Cipta Aji Atmojo (08130014) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Kegiatan posyandu yang dilakukan ibu-ibu
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan bangsa. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.
Lebih terperinciOleh: Nursyamsi. Program Studi PLS ABSTRAK
SOSIALISASI STAREGI BELAJAR MENGAJAR GURU PAMONG DALAM MENINGKATAN PRESTASI WARGA BELAJAR PAKET B DI PKBM SRIKANDI KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMAHI TENGAH Oleh: Nursyamsi Program Studi PLS ABSTRAK Masalah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Taman Bermain dan Taman Bacaan Forum Anak Pada Kecamatan Pontianak Selatan
LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI Taman Bermain dan Taman Bacaan Forum Anak Pada Kecamatan Pontianak Selatan 1. Lab.Inovasi : Kota Pontianak 2. Nama Instansi/SKPD : Kantor Camat Pontianak Selatan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bukti empiris menunjukkan, hal ini sangat ditentukan oleh status
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan intelektual pada dasarnya berhubungan dengan konsep-konsep yang dimiliki dan tindakan kognitif seseorang, oleh karenanya kognitif seringkali menjadi sinonim
Lebih terperinci- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL
- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1991 TENTANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1991 TENTANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 10 ayat (5) Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN DI KB IDAMAN DESA SOGU KECAMATAN MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN DI KB IDAMAN DESA SOGU KECAMATAN MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh: Sulastri Pakaya Samsiah, Irvin Novita Arifin Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada henti-hentinya ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciKONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Konsep, Fungsi dan Prinsip Bimbingan di Taman Kanak-kanak 34 KONSEP, FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Kebutuhan akan layanan bimbingan di taman kanak-kanak muncul dari karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009
PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN
Lebih terperinciPosyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
POSYANDU Pengertian Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu wadah atau tempat yang memberikan pelayanan secara cepat dan murah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Realitas masyarakat terhadap layanan bidang kesehatan membutuhkan suatu wadah atau tempat yang memberikan pelayanan secara cepat dan murah, serta mampu menjawab berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity)
Lebih terperinci